7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 1/34
BAB I
PENDAHULUAN
Obstruksi usus merupakan salah satu yang paling sering menyebabkan
keadaan darurat dalam praktek bedah anak. Anak-anak dengan bstruksi usus
dapat dibagi dalam dua kelmpk yaitu nenatal dan nn-nenatal. Obstruksi usus
harus di!urigai pada setiap anak dengan ge"ala muntah# distensi abdmen dan rasa
sakit pada perut. Berbagai penyebab bstruksi usus pada bayi dan anak-anak#
termasuk intususepsi# adhesi pas!a perasi# penyakit hirs!hsprung# ileus
meknium# atresia usus# $l$ulus# malrtasi# pankreas annular# hernia# bstruksi
akibat in%eksi As!aris lumbri!ides &'ira"uddin# ()*+,.
ndisi dengan bstruksi usus bisa berptensi mengan!am hidup# tidak
terdiagnsis atau ditatalaksana dengan tidak baik dapat berkembang men"adi
gangguan $askular yang menyebabkan nekrsis usus# per%rasi# sepsis dan
kematian. Oleh karena itu diagnsis dini dan pengbatan yang !epat sangat
diperlukan &'ira"uddin# ()*+,.
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 2/34
BAB II
I'I
A. Penyakit Hirs!hsprung
a. De%inisi dan Etilgi
Penyakit Hirs!hsprung yang "uga dikenal dengan sebutan megakln
kngenital merupakan penyakit dengan gangguan perkembangan dari sistem sara%
enterik yang ditandai dengan tidak adanya sel ganglin di pleksus submuksa
&eissner, dan mienterik &Aurba!h, dalam usus bagian distal yang dapat
mengakibatkan bstruksi %ungsinal. Ini adalah salah satu kndisi yang paling
sering ter"adi pada kelmpk usia anak/anak dengan ke"adian sekitar * dari
0.))) kelahiran hidup dan merupakan penyebab tersering bstruksi saluran
pen!ernaan bagian ba1ah pada nenatus. Penyakit Hirs!hsprung disebabkan leh
kegagalan sel ganglin untuk bermigrasi ke kranikaudal sepan"ang saluran
gastrintestinal selama 2 sampai *( minggu kehamilan# yang menyebabkan tidak
adanya sel ganglin di sebagian atau semua dari usus besar. 'egmen aganglinik
biasanya dimulai pada anus dan meluas ke arah prksimal &abula et al .# ()*2,.
b. 3aktr 4isik
Ada beberapa %aktr risik yang dapat meningkatkan angka ke"adian dari
penyakit Hirs!hsprung yaitu yang pertama berdasarkan usia. Nenatus "auh lebih
rentan terkena penyakit ini karena sering timbulnya suatu kegagalan saat
pengeluaran meknium selama (2-25 "am setelah lahir. 'elain itu "uga karena
memang penyakit Hirs!hsprung menyebabkan ter"adinya bstruksi pada nenatal.
6ang kedua yaitu ri1ayat d1n syndrm. D1n syndrm &trismi (*, adalah
kelainan krmsm yang paling sering ter"adi yang terhitung sekitar *) 7 pasien.
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 3/34
6ang ketiga terkait dengan %aktr usia ibu dimana ibu dengan usia 8 +0 tahun
biasanya melahirkan anak dengan d1n syndrm. Penyakit ini "uga lebih sering
ter"adi pada laki-laki dari pada perempuan dengan perbandingan 2 9 * &abula et
al., ()*2,.
!. Pat%isilgi
Penyakit Hirs!hsprung &egakln kngenital, menggambarkan ter"adinya
suatu kerusakan primer yang ditandai dengan tidak adanya sel-sel ganglin
parasimpatik pada pleksus submuksa & meissner, dan mienterik &aurba!h, pada
satu segmen usus besar atau lebih. Hal ini dapat menimbulkan tidak adanya
gerakan peristaltik yang menyebabkan ter"adinya penumpukan isi usus dan ter"adi
distensi usus yang berdekatan. 'elain itu adanya kegagalan s%ingter ani interna
untuk berelaksasi berperan terhadap ge"ala klinis yaitu bstruski yang dapat
mempersulit pengeluaran %eses# !airan# dan gas &abula et al .#()*2,.
Persara%an sistem sara% parasimpatik yang tidak sempurna pada bagian
usus yang aganglinik mengakibatkan peristaltik abnrmal# knstipasi dan
bstruksi usus %ungsinal. Pada bagian prksimal di daerah transisi ter"adi
penebalan dan pelebaran dinding usus dengan penimbunan tin"a dan gas yang
berlebih. Penyakit Hirs!hsprung disebabkan leh kegagalan sel ganglin untuk
bermigrasi ke kranikaudal sepan"ang saluran gastrintestinal selama 2 sampai *(
minggu kehamilan# yang menyebabkan tidak adanya sel ganglin di sebagian atau
semua dari usus besar. 'egmen aganglinik biasanya dimulai pada anus dan
meluas ke arah prksimal. Distensi dan iskemia pada usus bisa ter"adi sebagai
akibat distensi pada dinding usus# yang berkntribusi menyebabkan enterklitis
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 4/34
&in%lamasi pada usus halus dan kln,# yang merupakan penyebab kematian
pada bayi atau anak dengan penyakit Hirs!hsprung &abula et al .# ()*2,.
d. ani%estasi linis
:abel *. ani%estasi klinis penyakit Hirs!hsprung &essmann# ());,
Penyakit ini lebih sering ter"adi pada anak laki-laki dibandingkan anak
perempuan dengan perbandingan 29 *. 'ekitar 5) persen pasien datang dalam
beberapa bulan pertama setelah lahir dengan keluhan sulit buang air besar# na%su
makan yang buruk# dan distensi abdmen yang prgresi% &abula et al .# ()*2,.
'ebagian besar kasus ini didiagnsis pada saat bayi# namun ada beberapa
yang terdiagnsis pada saat rema"a atau saat a1al masa de1asa. <e"ala utama dari
penyakit hirs!hsprung adalah knstipasi# yang tidak dapat dibati dengan
menggunakan bat pen!ahar. Dengan diagnsis a1al# pasien dapat diru"uk dan
dapat men"alani pengbatan yang tepat. Penyakit hirs!hsprung dapat menyerang
usus dengan ukuran pan"ang yang berbeda baik itu mulai dari seluruh bagian
distal rektum bahkan sampai bagian dari ileum terminal. <e"ala yang ditimbulkan
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 5/34
pun beragam dari knstipasi ringan sampai berat pada saat ter"adi kegagalan
pengeluaran meknium di (2-25 "am setelah lahir# ter"adi distensi abdmen#
bahkan per%rasi usus bagian prksimal# inkntinensia dan peritnitis selama
beberapa hari pertama setelah lahir &essmann# ());,.
:erkait dengan gen# penyakit Hirs!hsprung dikaitkan dengan beberapa
neplasia endkrin tipe IIA yaitu karsinma tirid mduler dan tumr adrenal.
'elain itu "uga dikaitkan dengan neurlgis# kardi$askular# urlgi# dan kelainan
pen!ernaan. Beberapa penyakit atau kndisi yang berkaitan dengan penyakit
Hirs!hsprung seperti tuli kngenital# hidrse%alus# di$erti!ulum dari kandung
kemih# di$ertikulum me!kel# imper%rasi anus# de%ek septum $ertikel#
kriptrkismus# neurblastma &kessmann# ());,.
e. Pemeriksaan Penun"ang
Pt pls abdmen dapat membantu mendiagnsa penyakit Hirs!hsprung.
Dengan %t pls abdmen dapat menun"ukkan pelebaran usus ke!il atau kln
bagian prksimal. 4adigra%i kntras enema usus besar umumnya nrmal untuk
tiga bulan pertama kehidupan dan tanpa batas pada pasien dengan penyakit kln.
Pemeriksaan yang merupakan standar dalam menegakkan diagnsa penyakit
Hirs!hsprung adalah radigra%i dengan kntras enema# dimana akan ditemukan
tiga tanda khas yaitu adanya daerah penyempitan di bagian rektum ke
prksimal yang pan"angnya ber$ariasi# terdapat daerah transisi# terlihat di
prksimal daerah penyempitan ke arah daerah dilatasi# serta terdapat daerah
pelebaran lumen di prksimal daerah transisi. ntras enema harus dihindari pada
pasien dengan enterklitis karena berisik ter"adinya per%rasi. anmetri anal
menun"ukkan tidak adanya relaksasi s%ingter ani internal setelah distensi rektum.
Diagnsis dapat dikn%irmasi dengan bipsi suction rektum# yang harus
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 6/34
menun"ukkan tidak adanya sel ganglin dan adanya batang sara% hipertr%ik.
tempat bipsi setidaknya harus )#; &*#0 !m, di atas garis dentate karena rektum
bagian distal biasanya tidak memiliki sel ganglin. =ika tidak ditemukan batang
sara% hipertr%ik# maka bipsi keseluruhan dapat diindikasikan &kessmann# ());,.
Indikasi untuk bipsi rektum pada anak sebelum usia ; bulan yaitu tertunda
nya pengeluaran meknium# bstruksi usus bagian ba1ah tanpa penyebab yang
"elas# knstipasi berat# distensi abdmen krnis# dan gagal tumbuh
&na"em>adeh#()**,. Bipsi "uga dapat diambil dari tepi klstmi.
Pemeriksaan lain sebelum perasi yang dapat dilakukan seperti menilai $lume#
elektrlit serum# darah# urea dan kreatinin &abula et al .# ()*2,.
Pemeriksaan radilgi termasuk ?-ray abdmen dengan psisi tegak dan
terlentang dilakukan pada semua pasien. Pemeriksaan histpatlgi dilakukan
untuk mengkn%irmasi penyakit Hirs!hsprung yang dapat dilakukan pada semua
pasien. Diagnsis dengan bipsi rektum tetap men"adi gold standart untuk
menun"ukkan tidak adanya sel ganglin dan serabut sara% yang hipertrpi. Hal ini
dapat di!apai bila dilakukan bipsi hisap atau bipsi dengan ketebalan penuh
'ebelum perasi# semua pasien dengan bstruksi usus akut diberikan !airan
intra$ena untuk memperbaiki kekurangan !airan dan elektrlit# dipasangkan N<:#
dan diberikan antibitik dengan brad spektrum. 'etelah resusitasi# dilakukan
dekmpresi usus &abula et al .# ()*2,.
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 7/34
<ambar *. <ambaran radigra%i dengan kntras enema pada penyakit
Hirs!hsprung &essmann# ());,
%. Penatalaksanaan
'etelah didiagnsis dengan penyakit Hirs!hsprung# biasanya diperlukan
tindakan perasi. 'ebelum perasi# dilakukan irigasi rektum untuk membantu
dekmpresi usus dan men!egah ter"adinya enterklitis. Dikenal beberapa
prsedur tindakan de%initi% yaitu prsedur '1ensn@s sigmide!tmy# prsedur
Duhamel# prsedur 'a$e@s :ransanal Endre!tal Pull-:hrugh# prsedur
4ehbein dengan !ara reseksi anterir# prsedur Laparskpi! Pull-:hrugh#
dan prsedur mimektmi anrektal. Ada beberapa teknik Pull-:hrugh# dengan
tingkat kmplikasi berkisar antara 2 sampai *; persen. Operasi '1ensn dengan
!ara menghilangkan rektum# menarik usus dengan ganglin yang sehat kemudian
menghubungkannya ke anus. :eknik baru &misalnya# perasi Duhamel# perasi
'a$e, dengan tu"uan men"aga keberadaan sara% yang rumit ke rektum dan
kandung kemih. Dilatasi dari anastmsis diperlukan selama beberapa bulan
setelah perasi 'a$e untuk men!egah pembentukan striktur. 'emua prsedur ini
memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi# dan mrbiditas minimal. Beberapa ahli
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 8/34
bedah melakukan perasi transanal 'a$e satu tahap pada bayi baru lahir dengan
penyakit segmen pendek &essmann ());,.
Operasi dengan metde '1ensn yaitu dengan !ara membuang daerah
aganglin hingga batas s%ingter ani interna dan dilakukan anastmsis klanal
pada perineum. Dengan metde Duhamel yaitu daerah bagian u"ung aganglinik
ditinggalkan dan bagian yang ganglinik ditarik ke bagian belakang u"ung daerah
agangliner. 'tapler <IA dimasukkan melalui anus. Dan metde 'a$e yaitu
dengan memtng muksa endrektal dengan bagian distal agangliner. Pasien
pas!a perasi tidak bleh berbi!ara dan setelah selang N<: dilepaskan. Antibitik
intra$ena digunakan sampai satu minggu &abula et al., ()*2,.
ebanyakan pasien dengan penyakit Hirs!hsprung yang dibati tidak
memiliki kmplikasi. Enterklitis dan kln yang pe!ah merupakan kmplikasi
yang paling serius yang berhubungan dengan penyakit hirs!hsprung dan paling
sering dapat menyebabkan kematian. Enterklitis ter"adi pada *-0) persen bayi
dengan penyakit Hirs!hsprung dan paling sering disebabkan leh bstruksi usus.
Bayi harus terus dimnitr untuk enterklitis setelah perasi krekti% karena
dilaprkan in%eksi dapat ter"adi hingga *) tahun kemudian. Namun# kasus
enterklitis pas!a perasi lebih sering ter"adi dalam dua tahun pertama. <e"ala
a1al enterklitis pada pasien dengan penyakit Hirs!hsprung seperti distensi
abdmen# %eses berbau busuk# diare# lemah# dan na%su makan yang buruk.
Pengbatan dengan irigasi rektal beberapa kali per hari dan antibitik biasanya
e%ekti%. etrnida>l ral &3lagyl, dapat digunakan dengan irigasi rektal pada
pasien dengan penyakit yang ringan. Penyakit yang lebih serius harus ditangani
se!ara intra$ena dengan antibitik spektrum luas dan irigasi rektal. Irigasi rektal
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 9/34
dilakukan dengan mendrng nrmal salin ke dalam usus melalui kateter dengan
tu"uan untuk membuang gas dan tin"a. 'alin *) / *0 ml didrng melalui tabung
&essmann# ());,.
'etelah diagnsis dan tindakan bedah# dkter harus memberikan nasihat
kepada keluarga pasien tentang pentingnya diet tinggi serat karena knstipasi dan
stasis usus yang diduga dapat meningkatkan risik enterklitis. 'elain itu# dkter
harus mempertimbangkan kndisi yang berhubungan dengan penyakit dan nasihat
kepada rang tua pasien dengan Hirs!hsprung pada risik penyakit pada saudara
kandung pasien &kessmann# ());,.
B. Intususepsi
a. De%inisi dan Etilgi
Intususepsi adalah suatu prses in$aginasi dimana suatu segmen usus bagian
prksimal masuk ke dalam lumen usus bagian distal sehingga menyebabkan
bstruksi usus dan dapat berakhir dengan strangulasi. Ini merupakan penyebab
paling sering kedua dengan keluhan nyeri abdmen akut pada bayi dan anak-anak
pra seklah setelah knstipasi dan penyebab paling sering dari bstruksi usus pada
bayi. Bagian prksimal usus disebut intususeptum# sedangkan yang bagian distal
disebut intussussipien. ndisi tersebut ter"adi paling sering pada tahun pertama
kehidupan. Untuk "enis primer &idipatik, sebagian besar terlihat selama masa
bayi dan kanak-kanak# yang dianggap berasal dari $irus nn spesi%ik. Pada anak /
anak dan de1asa# intususepsi sekunder dapat diidenti%ikasi dengan patlgi
intramural atau intraluminal seperti plip dan keganasan &B# :hapa# haudhary
4P.'# Pun# <# 4. ()*(,.
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 10/34
Penyebab Intususepsi bersi%at idipatik dan "arang berhubungan dengan
penyakit patlgis seperti di$ertikulum e!kel# lesi usus maupun lim%ma usus.
Intususepsi "uga dapat ter"adi pas!a perasi dan setelah trauma tumpul pada
abdmen &halya# P. L.# ayange# N. .# C handika# A. B.#()*2,.
b. 3aktr 4isik
Intususepsi merupakan penyebab paling umum dari bstruksi usus pada bayi
berusia antara ; sampai +; bulan. 'elain itu# intususepsi "uga memiliki perbedaan
yang tidak terlalu "auh terkait "enis kelamin yang lebih sering terkena yaitu
dengan perbandingan laki / laki dan perempuan# + 9 ( &'ei"i itaga1a# D
hamad idady# .#())5,.
!. Pat%isilgi
Intususepsi paling sering ter"adi pada persimpangan ile!e!al &ile-klik,.
'egmen usus bagian prksimal masuk ke dalam segmen usus bagian distal dengan
menarik mesenterium. Ini mengarah pada pengembangan kngesti $ena dan
lim%atik akibat edema usus# yang pada akhirnya dapat menyebabkan iskemia#
per%rasi dan peritnitis &'ei"i itaga1a# D hamad idady# .#())5,.
Intususepsi diyakini merupakan akibat sekunder dari ketidakseimbangan
pada drngan lngitudinal sepan"ang dinding usus. Ini dapat disebabkan leh
adanya massa yang bertindak sebagai “lead point” atau pla yang tidak teratur
dari peristaltik. <angguan elektrlit yang ter"adi berhubungan dengan beberapa
masalah kesehatan yang berakibat ter"adinya mtilitas intestinal yang abnrmal
dan mengarah pada ter"adinya in$aginasi. Beberapa penelitian terbaru
menun"ukkan pelepasan nitrit ksida pada usus menyebabkan relaksasi dari katub
ile!ae!al dan mempredispsisi intususepsi ile!ae!al. Penelitian lain telah
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 11/34
mendemnstrasikan bah1a penggunaan dari beberapa antibitik tertentu dapat
menyebabkan hiperplasia lim%id ileal dan dismtilitas intestinal dengan
intususepsi &'ei"i itaga1a# D hamad idady# .#())5,.
Akibat ter"adinya ketidakseimbangan# area dari dinding usus terin$aginasi
ke dalam lumen. Prses ini terus berlangsung dengan diikuti area prksimal dari
usus dan mengakibatkan intususeptum ber"alan sepan"ang lumen dari
intususipiens. Apabila ter"adi bstruksi sistem lim%atik dan $ena mesenterial#
akibat pe"alanan penyakit yang prgresi% dimana ileum dan mesenterium masuk
ke dalam sekum dan kln. Dari per"alaran tersebut# akan terlihat muksa
intususseptum men"adi edema dan kaku. Dan pada akhirnya ter"adi keadaan
strangulasi dan per%rasi usus. Pembuluh darah mesenterium yang terletak pada
bagian yang ter"epit mengakibatkan ter"adinya gangguan venous return sehingga
ter"adi kngesti# edema# hiper%ungsi sel gblet serta laserasi muksa usus. Hal
inilah yang mendasari ter"adinya salah satu mani%estasi klinis intususepsi yaitu
BAB dengan darah lendir yang disebut "uga red currant jelly stool &'ei"i
itaga1a# D hamad idady# .#())5,.
d. ani%estasi linis
<e"ala klasik yang umum dari intususepsi adalah tiba-tiba memberat# klik#
nyeri abdmen intermiten# adanya massa pada abdmen. 'elain itu berdasarkan
temuan# muntah merupakan ge"ala a1al yang paling umum. Biasanya dapat ter"adi
kesalahan diagnsis akibat adanya keluhan diare# muntah dan tin"a yang berdarah
yang salah satu didiagnsis sebagai disentri. elemahan yang berat# dehidrasi dan
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 12/34
distensi abdmen "uga sering ter"adi &B# :hapa# haudhary 4P.'# Pun# <# 4.
()*(,.
Adanya trias klasik yaitu nyeri# masa abdmen berbentuk ssis dapat
dirasakan di sisi kanan abdmen# dan %eses dengan penampakan seperti "elly
kismis. 'elain itu# kadang-kadang tampakan a1al yaitu lesu# adanya penurunan
kesadaran# tampak kesakitan# perdarahan anus# atau ge"ala yang lain yang
menun"ukkan adanya prses intra abdminal &'ei"i itaga1a# D hamad
idady# .#())5,.
Pasien dengan intususepsi sering hadir dengan berbagai ge"ala nnspesi%ik
seperti emesis# nyeri# emsinal# dan na%su makan menurun. <e"ala klasik dari
emesis# nyeri# dan tin"a berdarah dengan atau tanpa massa terbukti terdapat pada
kurang dari seperempat anak-anak yang menyebabkan kesulitan dalam diagnsis
untuk intususepsi &halya# P. L.# ayange# N. .# C handika# A. B.#()*2,.
e. Pemeriksaan Penun"ang
Diagnsis intususepsi ber$ariasi se!ara substansial menurut 1ilayah. Pada
Negara-negara ma"u# diagnsis intususepsi menggunakan pemeriksaan radilgi
seperti kntras enema# U'< abdmen# dan :. 'edangkan pada Negara-negara
berkembang pada sebagian besar kasus didiagnsis se!ara klinis atau bedah.
Penggunaan U'< untuk intususepsi tidak dian"urkan apalagi pada pelayanan
kesehatan yang tidak memiliki %asilitas tersebut &halya# P. L.# ayange# N. .#
C handika# A. B.#()*2,.
Ultrasngra%i merupakan pemeriksaan diagnstik pilihan. U'< mudah
tersedia# murah dan nn-in$asi%# tidak hanya membantu dalam diagnsis dari
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 13/34
intususepsi tetapi "uga berguna dalam ultrasund dengan penurunan barium
enema. Patlgi lain yang menyebabkan bstruksi usus "uga dapat dilihat pada
U'<. Penurunan barium enema adalah pengbatan utama pilihan pada kasus
tertentu. Pra-syarat sebelum men!ba penurunan adalah bah1a durasi ge"ala harus
kurang dari ( hari# seharusnya tidak ada tanda-tanda bstruksi usus pada ?-ray
dan tidak ada tanda-tanda lkal atau umum peritnitis &B# :hapa# haudhary
4P.'# Pun# <# 4. ()*(,.
3t pls abdmen dapat menun"ukkan bstruksi usus. Adanya
pneumperitneum menun"ukkan telah ter"adi per%rasi. Adanya gambaran
radilusen pada gin"al kanan yang merupakan lemak peritneal. Untuk
intususepsi# gambaran dengan Ftanda bulan sabitG yang menandakan kepadatan
"aringan lunak dengan mempryeksi dalam gas dari usus besar. Adanya udara
yang naik dapat membantu menge!ualikan diagnsis dengan intususepsi. Adanya
udara di usus setidaknya pada dua pandangan memiliki sensiti$itas yang tinggi
untuk kasus bukan dengan intususepsi &'ei"i itaga1a# D hamad idady#
.#())5,.
Untuk pemeriksaan U'< dapat memberikan gambaran Fmata bantengG atau
Fsemi melingkarG pada penyakit intususepsi. 'elain itu# kurangnya per%usi di
intususeptum bisa terdeteksi dengan pen!itraan 1arna dupleks yang dapat
menun"ukkan perkembangan iskemia. euntungan dari ultrasngra%i yaitu dapat
mendiagnsis ileileal yang "arang pada intususepsi. U'< "uga dapat digunakan
untuk menentukan tindakan inter$ensi bedah pada intususepsi usus ke!il &'ei"i
itaga1a# D hamad idady# .#())5,.
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 14/34
Prsedur standar untuk diagnsis dan pengbatan intususepsi ile!lnik
adalah kntras enema. 'e!ara tradisinal# barium telah men"adi agen kntras yang
lebih disukai di sebagian besar pusat Amerika dan Erpa Utara. 'ebelum itu#
kntras enema yang larut dalam air harus dipertimbangkan# terutama "ika ada
risik tinggi ter"adinya per%rasi. Agen larut dalam air mengurangi risik
gangguan elektrlit dan peritnitis pada pasien yang per%rasi berat. Barium
penuruan enema dari intususepsi dapat dilakukan "ika tidak ada bukti per%rasi.
Intususepsi dapat ditemukan di setiap bagian dari usus besar# bahkan rektum &'ei"i
itaga1a# D hamad idady# .#())5,.
%. Penatalaksanaan
Intususepsi dapat didiagnsis dengan U'< atau kntras enema. 'ebelum
dilakukan tindakan# harus terlebih dahulu die$aluasi dan distabilkan kndisi
pasien tersebut dengan pemberian !airan intra$ena# dekmpresi dengan N<:# dan
knsultasi bedah &B# :hapa# haudhary 4P.'# Pun# <# 4. ()*(,.ana"emen bedah dilakukan pada rang-rang dengan penundaan diagnsis
dan kegagalan pada penuruan barium enema. Operasi biasa dilakukan diba1ah
pengaruh anastesi dalam psisi terlentang melalui sisi kanan supraumbilikal
dengan sayatan melintang memtng tt. Dilakukan dengan !ara menekan agar
intususepsi yang ter"adi dapat kembali dengan kmpresi prgresi% dari usus bagian
distal. =ika tindakan itu tidak bisa dilakukan karena gangrene sudah terlalu dalam#
maka dilakukan reseksi pada bagian usus yang terkena dengan anastmsis
primer. riteria dilakukannya pengbatan perati% yaitu "ika penurunan dengan
barium enema gagal# ri1ayat kinis lebih dari 25 "am# adanya tanda-tannda
per%rasi# syk# tina yang berdarah# distensi abdmen# hemdinamik yang tidak
stabil riteria untuk pengbatan perati% adalah9 barium <agal pengurangan
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 15/34
enema# ri1ayat klinis lebih dari 25 "am# tanda-tanda per%rasi# syk# tin"a
berdarah# perut distensi# hemdinamik tidak stabil dan air fluid level pada ray
&B# :hapa# haudhary 4P.'# Pun# <# 4. ()*(,.
'ebelum perasi# dilakukan terapi suprti% dengan pemberian !airan se!ara
intra$ena untuk memperbaiki kekurangan !airan dan elektrlit# menggunakan
selang nasgastrik# kateterisasi uretra dan antibitik spe!trum luas. 4ehidrasi yang
!ukup ditun"ukkan dengan utput urin per"am dari +) mlJ"am. Pemeriksaan
radilgi seperti ?-ray abdmen dengan psisi tegak dan terlentang# ?-ray traks
dengan psisi PA dapat dilakukan untuk semua pasien. U'< abdmen "uga dapat
dilakukan tergantung ketersediaan %asilitas ini. 'etelah resusitasi# semua pasien
dengan pengaruh anastesi umum dapat dilakukan tindakan lapartmi eksplrasi
baik se!ara melintang atau sayatan pada garis tengah. 'etelah resusitasi# semua
pasien# di ba1ah anestesi umum men"adi sasaran lapartmi eksplrasi baik
dengan melintang atau garis tengah sayatan. Pasien pas!a perasi dilarang untuk
berbi!ara sampai kembalinya bising usus dan pada saat selang N<: dilepaskan
&halya# P. L.# ayange# N. .# C handika# A. B.#()*2,.
Inter$ensi bedah merupakan pengbatan utama yang dilakukan pada semua
pasien. Namun hal ini bertentangan dengan beberapa penelitian pada Negara-
negara ma"u dimana pengellaan intususepsi dilakukan dengan penurunan tanpa
tindakan bedah. dan penuruan dengan tindakan bedah diindikasikan hanya bila
ter"adi per%rasi usus atau dengan penurunan dengan radilgi gagal dilakukan.
Penurunan tanpa tindakan bedah telah terbukti untuk menurunkan lama ra1at
inap# mempersingkat pemulihan dan mengurangi risik kmplikasi terkait perasi
besar pada abdmen. asus-kasus dengan peritnitis atau pengurangan yang gagal
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 16/34
dengan tindakan nn perati%# dengan penyakit patlgis maupun adanya
kmplikasi pada usus# mungkin akan selalu dengan terapi pembedahan &halya#
P. L.# ayange# N. .# C handika# A. B.#()*2,.
. Atresia Dudenum
a. De%inisi dan Etilgi
Atresia dudenum meupakan kndisi dimana ter"adi kegagalan
perkembangan dari lumen usus selama minggu ke 2 dan 0 kehamilan. Dudenum
mengalami penyempitan ttal sehingga menyebabkan terhalangnya maknan yang
akan masuk ke usus. Etilgi atresia dudenum tidak diketahui# Atresia dudenum
didiagnsis bersamaan dengan mal%rmasi pada nenatus lainnya.
etidaknrmalan ini diduga karena ter"adi gangguan pembuluh darah
mesenterika. <angguan ini bisa disebabkan karena $l$ulus# malrtasi#
gastrkisis maupunpenyebab yang lainnya. Pada atresia dudenum# "uga
diduga disebabkan karena kegagalan prses rekanalisasi. Atresia dudenum
merupakan penyebab paling sering dari bstruksi dudenum yang ter"adi pada
sekitar * dari *).))) kelahiran hidup dan me1akili (0-2) 7 dari semua atresia
usus &'undari et al .# ())5,.
b. 3aktr 4isik
Angka ke"adian pada 1anita dan pria sama yaitu *9*. Atresia dudenum
empat kali lebih sering daripada stensis dudenum. Atresia dudenum umumnya
terkait dengan anmali kngenital lainnya &+)7,. Anmali kngenital lain yang
berhubungan dengan atresia dudenum termasuk malrtasi &()7,# atresia
es%agus &*)-()7,# penyakit "antung ba1aan &*)-*07,# anrektal dan anmali
gin"al &07,. 'etangah dari pasien dengan atresia dudenum lahir prematur.
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 17/34
'indrm D1n ter"adi pada ()-+)7 pasien dengan atresia dudenum &'undari et
al.# ())5,.
!. Pat%isilgi
Dedenum terbentuk dari bagian akhir usus depan dan bagian se%alik
dari usus tengah. :itik pertemuan terletak tepat di sebelah distal. etika
lambung berputar# dudenum melengkung seperti huru% dan memutar ke
kanan. Perputaran ini bersama-sama dengan tumbuhnya kaput pankreas yang
menyebabkan dudenum membelk dari psisi tengahnya yang semula ke
arah sisi kiri rngga abdmen. Dedenum dan kaput pankreas ditekan ke dinding
drsal dan permukaan kanan mesdudenum drsal menyatu dengan peritnium
yang ada didekatnya. Lalu kedua lapisan tersebut menghilang. Dudenum serta
kaput pankreas men"adi ter%ikasasi di psisi retrperitnial. esdudenum
drsal menghilang sama sekali ke!uali di daerah pilrus lambung# dengan
sebagian ke!il dudenum yang tetap intraperitnial &'ekmenli et al .# ()**,.
'elama bulan ke dua# lumen dudenum tersumbat leh plri%erasi sel
di dindingnya. Akan tetapi# lumen ini akan mengalami rekanalisasi sesudah
bulan kedua. Usus depan akan disuplai leh pembuluh darah yang berasal
dari arteri se%alika dan usus tengah leh arteri mesenterika superir#
sehingga dudenum akan disuplai leh kedua pembuluh darah tersebut &'ekmenli
et al., ()**,.
Dudenum dibentuk dari bagian akhir %regut dan bagian se%alik midgut.
'elama minggu ke 0-; lumen tersumbat leh prli%erasi sel dan segera mengalami
rekanalisasi pada minggu ke 5-*). Perkembangan dudenum ter"adi karena
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 18/34
prses plri%erasi endderm yang tidak adekuat. Banyak penelitian yang
menun"ukkan bah1a epitel dudenum berplri%erasi selama minggu 2 dan 0
kehamilan# kemudian akan menyumbat lumen dudenum se!ara sempurna.
emudian akan ter"adi prses $akulisasi. Pada prses ini sel akan
mengalami prses apptsis yang timbul pada lumen dudenum. Prses ini
mengakibatkan ter"adinya rekanalisasi pada lumen dudenum. Apabila prses ini
mengalami kegagalan# maka lumen dudenum akan mengalami penyempitan
&'undari et al., ())5,.
d. ani%estasi linis
ani%estasi klinis yang khas dari atresia dudenum adalah pengeluaran
!airan empedu tanpa ter"adinya distensi abdmen. untah yang terus menerus
merupakan ge"ala yang paling sering ter"adi pada nenates. Akan tetapi pada
*07 kasus# muntah yang timbul yaitu nn-bilisa apabila atresia ter"adi pada
prksimal dari ampula $eteri. untahan akan semakin sering dan semakin
prgresi% setelah minum A'I. Apabila bstruksi pada bagian usus yang tinggi#
maka muntah akan ber1arna kuning atau seperti susu yang mengental. Apabila
pada usus yang lebih distal# muntah akan berbau dan nampak adanya %ekal. 'elain
itu biasanya meknium "umlahnya sedikit# lebih kering dan ber1arna abu-abu.
Pengeluaran meknium dalam (2 "am pertama biasanya tidak terganggu. Akan
tetapi# pada beberapa kasus dapat ter"adi gangguan. Apabila kndisi anak tidak
ditangani dengan !epat seperti dehidrasi# penurunan berat badan# gangguan
keseimbangan elektrlit. Penyakit kuning timbul pada sepertiga dari bayi. Atresia
dudenum dan malrtasi mungkin hidup berdampingan. 'etelah temuan radigra%i
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 19/34
tanda duble bubble tanpa gas distal ditentukan# diagnsis dudenum atresia lebih
"elas &'undari et al.# ())5,.
e. Pemeriksaan Penun"ang
Pemeriksaan yang dilakukan pada nenatus dengan ke!urigaan atresia
dudenum# yaitu pemeriksaan labratrium dan pemeriksaan radigra%i.
Pemeriksaan labratrium terdiri dari pemeriksaan serum# darah lengkap# serta
%ungsi gin"al pasien. Pasien biasanya muntah yang semakin prgresi%
sehingga pasien akan mengalami gangguan elektrlit. untah yang dikeluhkan
biasanya lama yang dapat menyebabkan ter"adinya alkalsis metablik dengan
hipkalemia atau hipklremia. 'ehingga gangguan elektrlit harus lebih dulu
dikreksi sebelum melakukan perasi. Disamping itu# dilakukan pemeriksaan
darah lengkap untuk mengetahui apakah pasien mengalami demam karena
peritnitis dan kndisi pasien se!ara umum. Pemeriksaan rentgen yang pertama
kali yaitu pemeriksaan plain abdminal -ray. ?-ray akan menu"ukkan gambaran
duble-bubble sign tanpa gas pada bagian distal dari usus. Pada sisi kiri prksimal
dari usus nampak gambaran gambaran lambung yang terisi !airan dan udara dan
terdapat dilatasi dari dudenum prksimal pada garis tengah. Apabila pada -
ray terdapat gas distal# kndisi tersebut tidak mengekslusi atresia dudenum.
Pada nenatus yang mengalami dekmpresi misalnya karena muntah# maka
udara akan berangsur-angsur masuk ke dalam lambung dan "uga akan
menyebabkan gambaran duble-bubble &'ekmenli et al.# ()**,.
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 20/34
<ambar (. <ambaran pemeriksaan plain abdmen -ray &'ekmenli et al.#
()**,
Pada atresia dudenum# adanya gelembung ganda merupakan temuan yang
terdeteksi pada radigra%i %t pls abdmen pada nenatus. :emuan ini
menun"ukkan dua airfilled struktur karena adanya lambung dan dudenum di
abdmen bagian atas. =ika penampilan klasik gelembung ganda ditemukan#
pemeriksaan radilgis tambahan tidak perlu# dan dapat diren!anakan untuk
tindakan bedah &'ekmenli et al.# ()**,.
%. Penatalaksanaan
Pengbatan a1al atresia dudenum adalah penggantian !airan intra$ena
dengan tu"uan untuk menggantikan kekurangan !airan dan elektrlit serta
dilakukan kmpresi lambung dengan pemasangan selang N<:. =ika atresia
dudenum tidak dibati# kndisi ini men"adi %atal karena hilangnya elektrlit dan
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 21/34
ketidakseimbangan !airan. reksi de%initi% atresia dudenum biasanya ditunda
untuk menge$aluasi pada anmali yang mengan!am "i1a. :indakan bedah untuk
atresia dudenum adalah dudendudenstmi. Angka kematian &+0-2)7,
se!ara signi%ikan dipengaruhi leh prematuritas# sindrm d1n# dan terkait
anmali kngenital &'undari et al.# ())5,
'ebelumnya pengbatan dengan tindakan transmeslik ke sisi
duden"e"unstmi merupakan prsedur yang berlaku untuk pengbatan bedah
untuk penghambat dudenum intrinsik ba1aan pada nenatus. Untuk
dudendudenstmi# bisa dilakukan insisi tran$ersal pada kuadran kanan
atas pada supraumbilikal. Diperlukan tindakan insisi se!ara trans$ersal untuk
membuka abdmen dengan pan"ang ( !m diatas umbili!us dan meluas ke kuadran
kanan atas sepan"ang kurang lebih 0 !m. 'elan"utnya dilakukan dudentmi
se!ara tran$ersal pada dinding anterir bagian distal dari dudenum prksimal
yang terdilatasi serta dudenstmi dengan sama pan"angn yang dibuat se!ara
$ertikal pada batas antimesenterik pada dudenum bagian distal. emudian akan
dilakukan anstmsis dengan menyatukan akhir dari tiap insisi dengan
bagian insisi yang lain. Pada pasien dengan dudendudenstmi sering
mengalami blind-loop syndrome &Ku!arell et al.# ()),.
'elain itu# dilakukan anastmsis diamond-shape pada bagian prksimal
se!ara tran$ersal dan se!ara lngitudinal pada bagian distal. Dengan metde ini
akan didapatkan diameter anatmsis yang lebih besar yang bertu"uan untuk
pengsngan dudenum bagian atas. Pada beberapa kasus#
dudendudenstmi dapat sebagai alternati% dan menyebabkan prses
perbaikan yang lebih mudah dengan pembedahan minimal. euntungan yang lain
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 22/34
untuk menghindari ter"adinya blind lp pada pen!apaian pemulihan a1al dari
%ungsi anatmsis. Inverted diamond-shaped anastomosis &i-D'D, bisa diterapkan
untuk semua "enis penghambat intrinsi! dudenum seperti atresia# stensi#
pankreas annular dan dapat men!apai hasil yang memuaskan &Ku!arell at al.#
()),.
D. Atresia Es%agus
a. De%inisi dan Etilgi
Atresia es%agus merupakan keadaan dimana es%agus tidak terbentuk
se!ara sempurna yang ditandai dengan penyempitan pada es%agus atau ter"adi
kebuntuan antara es%agus dan lambung. :hmas <ibsn pertama kali
men"elaskan atresia es%agus &EA, yang berhubungan dengan %istula
trakees%ageal &:E3, pada tahun *;. eskipun EA dengan atau tanpa :E3
adalah kndisi relati% "arang# anmali kmpleks ini masih merupakan masalah
yang menantang dalam bedah anak. Untuk etilgi dari atresia as%agus sampai
saat ini belum diketahui dengan "elas tetapi ada hubungannya dengan %aktr
keluarga. Di negara berkembang# banyak bayi yang hadir dengan EA dengan :E3
terkena pneumnitis karena terlambat diru"uk# dan pasien ini biasanya memiliki
berat badan lahir rendah. Insiden keseluruhan EA J :E3 berkisar * dari (0))-20))
kelahiran hidup. 'ebagian besar kasus spradis# meskipun insiden yang lebih
tinggi pada bayi kembar. :elah dilaprkan bah1a risik relati% untuk EA J:E3
pada kembar adalah (#0; lebih tinggi. Untuk :emuan ini mungkin multi%aktrial
dan sebagian besar disebabkan kema"uan dalam pera1atan intensi% nenatal#
anestesi nenatal# $entilasi dan dukungan nutrisi# antibitik# teknik dan bahan
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 23/34
bedah. 'elain itu# angka kematian yang tinggi pada pasien dengan berat lahir
sangat rendah# pasien dengan kelainan "antung yang berat# dan bayi dengan
ke!a!atan &Pinheir# P. 3. .# 'imes e 'il$a# A. .# C Pereira# 4. .#()*(,.
lasi%ikasi EA anmali ditentukan leh Lkasi atresia dan adanya %istula
pada trakea. Dalam hal ini# lima $ariasi berbeda telah di"elaskan se!ara klinis.
lasi%ikasi pertama diterbitkan leh Mgt pada tahun *( dan telah diubah
dengan <rss pada tahun *0+. Dengan demikian# dua klasi%ikasi yang digunakan
saat ini. =enis utama dari EA ba1aan yang EA dengan distal :E3 &507# Mgt III b#
<rss ,# EA terislasi tanpa :E3 &57# Mgt II# <rss A,# :E3 tanpa atresia atau
H-"enis :E3 &27# <rss E,# EA dengan prksimal :E3 &+7# Mgt III b# <rss B,
dan EA dengan prksimal dan distal :E3 &*7# Mgt III a# <rss, &Pinheir# P. 3.
.# 'imes e 'il$a# A. .# C Pereira# 4. .#()*(,.
<ambar +. lasi%ikasi aresia es%agus &Pinheir# P. 3. .# 'imes e 'il$a# A. .# C
Pereira# 4. .#()*(,.
b. 3aktr 4isik
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 24/34
3aktr risik yang dapat menimbulkan atresia esphagus seperti bayi
dengan berat lahir rendah# ri1ayat penggunaan bat# radiasi# bayi kembar yang
dimana telah dilaprkan bah1a risik relati% untuk EA J:E3 pada kembar adalah
(#0; lebih tinggi. :emuan ini mungkin multi%aktrial dan sebagian besar
disebabkan kema"uan dalam pera1atan intensi% nenatal# anestesi nenatal#
$entilasi dan dukungan nutrisi# antibitik# teknik dan bahan bedah. 'elain itu#
angka kematian yang tinggi pada pasien dengan berat lahir sangat rendah# pasien
dengan kelainan "antung yang berat# dan bayi dengan ke!a!atan &Pinheir# P. 3.
.# 'imes e 'il$a# A. .# C Pereira# 4. .#()*(,.
enurut aterstn# %aktr risik yang harus dipertimbangkan adalah berat
badan lahir &B,# kehadiran atau tidak adanya pneumnia dan kmplikasi terkait
anmali kngenital. Dalam skema klasi%ikasi ini# pasien dikategrikan ke dalam
kelmpk A &B8 (0)) g# dengan tidak ada kmplikasi lain,# kelmpk B &B
antara tahun *5)) dan (0)) g tanpa kmplikasi lain atau B8 (0)) g dengan
mderat pneumnia J kelainan kngenital, atau kelmpk &B *5)) g#
dengan tidak ada kmplikasi lain atau B8 (0)) g dengan pneumnia berat J
kelainan kngenital yang berat, &Pinheir# P. 3. .# 'imes e 'il$a# A. .# C
Pereira# 4. .#()*(,.
!. Pat%isilgi
eberhasilan pengbatan anmali es%agus membutuhkan pengetahuan
tentang embrilgi terbentuknya. eskipun adanya perbaikan dalam pengbatan
klinis telah dibuat dalam beberapa tahun terakhir yang signi%ikan# pemahaman kita
tentang etilgi abnrmalitas ter"adinya atresia es%agus ini masih belum lengkap.
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 25/34
:abung pen!ernaan primiti% &PD:, mun!ul dari endderm primiti% dan kemudian
membentuk esphagus dan trakea. Ada tiga teri utama yang di!ba di"elaskan
dari %enmena ini. :eri pertama men"elaskan bah1a e$aginasi dari di$ertikulum
trakea dimulai dengan PD:# yang tumbuh pesat ke arah ekr# sehingga ter"adi
pemisahan trakea dan es%agus. Dalam knteks mekanisme perkembangan ini#
ter"adinya mal%rmasi trakea akibat dari kegagalan pertumbuhan trakea &Pinheir#
P. 3. .# 'imes e 'il$a# A. .# C Pereira# 4. .#()*(,.
:eri lain menun"ukkan bah1a pembentukan septum mesenkimal pada
bidang krnal dari PD:# memisahkan trakea bagian abdmen dan punggung
es%agus dari bagian distal ke u"ung prksimal PD:. egagalan dalam prses ini
kemudian akan mengakibatkan mal%rmasi trakees%ageal. Dalam dua teri ini#
asal atresia es%agus adalah penataan ulang seluler yang tersisa# PD: bagian
distal. :eri ketiga menggabungkan elemen dari dua teri pertama dan
menun"ukkan bah1a pertumbuhan yang !epat dari di$ertikulum trakea ter"adi
dalam pembentukan sekat mesen!hymal dari PD:# memisahkan trakea dari
kerngkngan. Berbeda dengan teri-teri sebelumnya# namun dalam hal ini#
atresia esphagus merupakan hasil dari hilangnya sebagian dari tabung yang
terbentuk sebelumnya karena regresi menu"u bagian utama dari embri &Pinheir#
P. 3. .# 'imes e 'il$a# A. .# C Pereira# 4. .#()*(,.
eskipun kasus sindrm dari EA J :E3 "arang ter"adi# penelitian yang
dilakuakn pada anmali genetik tertentu dapat memberikan in%rmasi yang
berharga mengenai perkembangan nrmal yang mengarah pada EAJ:E3. Banyak
gen dan "alur genetik telah terlibat dalam pengembangan EA J :E3# tetapi
beberapa telah terbukti terlibat dalam manusia# he1an# atau keduanya. Ada "uga
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 26/34
%aktr mlekuler dan mrphgenetik berkaitan dengan EA# seperti apptsis# '
(# 'sst# <li-(# <li-+# P!sk0 dan 3O? gen dan transkripsi %aktr Nk( dan :b2.
egagalan dalam ekspresi gen ini atau dalam prgram apptsis yang
bertanggung "a1ab untuk EA. Namun# pemahaman seluruh prses ini tetap tidak
lengkap. 'elain itu# %aktr lingkungan telah diusulkan untuk meningkatkan risik
untuk pengembangan anmali trakees%ageal &Pinheir# P. 3. .# 'imes e 'il$a#
A. .# C Pereira# 4. .#()*(,.
d. ani%estasi linis
:anda-tanda klinis yang paling penting adalah pengeluaran air ludah yang
berlimpah# siansis# terbatuk atau tersedak saat menelan# tidak mau menyusu dan
sesak napas selama menyusui &Pinheir# P. 3. .# 'imes e 'il$a# A. .# C Pereira#
4. .#()*(,.
e. Pemeriksaan Penun"ang
Diagnsis EA paling sering dilakukan selama (2 "am pertama kehidupan
tetapi dapat dilakukan baik antenatal atau mungkin tertunda. U'< scanning saat
ini merupakan metde rutin yang digunakan dalam pera1atan prenatal antara
minggu ke-*; dan ke-() kehamilan. e!urigaan EA didasarkan pada adanya
plihidramnin dan tidak adanya gelembung pada lambung# tetapi ini adalah
kriteria nn-spesi%ik. mbinasi plihidramnin dan tidak adanya gelembung
abdmen dalam dua lapran sebelumnya memberikan nilai predikti% psiti%
dengan masing-masing nilai 22 7 dan 0; 7. Dilatasi %undus segmen buta atas
atresia as%agus# tanda kantng atas# "uga dapat diamati selama "anin kira-kira
pada minggu kehamilan ke-+(. 'elain itu# tanda kantng atas mungkin tidak
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 27/34
terdeteksi bahkan dengan pemeriksaan tertentu &Pinheir# P. 3. .# 'imes e 'il$a#
A. .# C Pereira# 4. .#()*(,.
riteria diagnstik EA mulai menggunakan Magnetic Resonance Imaging
&4I, yang merupakan nn-$isualisasi dari bagian intra-traks kerngkngan.
dalitas pen!itraan ini melengkapi U'< karena persentase yang tinggi dari
psiti% palsu ketika gambar dianalisis dalam mde terislasi. Bahkan dengan
kema"uan dalam pen!itraan teknlgi# ada metde diagnstik prenatal ideal untuk
EA. n%irmasi diagnsis EA harus dibuat dengan %t traks ?-ray sederhana
menggunakan udara sebagai kntras dalam kantng bagian prksimal untuk
menghindari aspirasi !airan kntras. =ika :E3 distal ditemukan# udara di abdmen
akan terlihat pada hasil %t pls ?-ray dan distensi abdmen mungkin "elas
terlihat. :ra!hebrn!hs!py telah diusulkan sebagai metde pen!itraan untuk
mendeteksi EA selama peride sebelum perasi. :eknik ini digunakan untuk
menentukan anatmi :E3 sehubungan dengan karina# untuk mengidenti%ikasi
anmali saluran napas lainnya dan untuk menutup "alan :E3 dengan baln#
mem%asilitasi $entilasi mekanis dan menghindari ter"adinya distensi lambung dan
gastresphageal re%lu. Dalam kasus yang dianggap terislasi EA# brnkskpi
"uga membantu untuk menyingkirkanadanya :E3 prksimal &Pinheir# P. 3. .#
'imes e 'il$a# A. .# C Pereira# 4. .#()*(,.
%. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan sebelum perasi pada bayi dengan atresia es%agus
merupakan bagian penting dari pera1atan se!ara keseluruhan. Bayi harus dira1at
dengan psisi dada tegak dan dilakukan penyedtan pada r%aring dan kantung
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 28/34
bagian atas. Pemberian !airan in%us# ksigen dan antibitik brad spe!trum dapat
diberikan. =ika ada tanda kegagalan dalam bernapas dapat dilakukan intubasi.
4adigra%i traks harus die$aluasi dengan hati-hati untuk kelainan tulang#
kelainan kardi$askular# pneumnia# hernia dia%ragma dan lengkungan arta
kanan &enn# P.# C 4a# . L. N.#())5,.
lnisasi bakteri %lra pada saluran pen!ernaan pada bayi baru lahir
dengan EA terkait dengan pembentukan nutrisi enteral. Namun# strain
Pseudmnas dan 'erratia telah diislasi di bagian kerngkngan yang ada pada
bayi tersebut. Pr%ilaksis antibitik amksisilin dan kla$ulanat menggunakan
karena itu ditun"ukkan di pasien tersebut &Pinheir# P. 3. .# 'imes e 'il$a# A. .#
C Pereira# 4. .#()*(,.
'ebelum perasi# penting untuk memeriksa abdmen pada bayi dan
perineum. 4ntgen abdmen untuk mendeteksi gas dibagian distal harus
dilakukan sebagai pertimbangan bedah tanpa melibatkan traktmi. Ini "uga
die$aluasi untuk kelainan tulang# bstruksi usus dan malrtasi. ntras upper
gastrointestinal tidak dian"urkan. Ekkardigram dan ultrasngram gin"al harus
diperleh. Bayi harus diba1a ke unit pera1atan intensi% dan dapat dilakukan
tindakan bedah setelah die$aluasi dan distabilkan dengan baik. 'elan"utnya bayi-
bayi ini dikella dengan pemberian nutrisi parenteral# gastrstmi untuk
men!egah re%luks isi lambung melalui %istula ke trakea &enn# P.# C 4a# . L.
N.#())5,.
Dalam penelitian terbaru# telah menyarankan bah1a dengan men"aga $ena
a>ygs# edema setelah perasi dapat di!egah pada anastmsis esphagus
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 29/34
sehingga menurunkan "umlah keb!ran pada anastmsis. mplikasi setelah
perbaikan atresia es%agus pada nenates memiliki dismtilitas berdasarkan
1aktunya. adang-kadang ter"adi striktur pada lkasi anastmsis. Pemantauan
dengan esphaggraphy harus dilakukan pada dua bulan# enam bulan dan satu
tahun# atau setiap kali ter"adi kesulitan menelan. Adanya %istula trakees%ageal
berulang akan memerlukan kreksi bedah dan sebagian besar terlihat di lkasi
anastmsis primer. 'ekitar satu setengah dari pasien dengan pembedahan
dikreksi EA akan berkembang men"adi penyakit gastresphageal re%lu
&<E4D,. Dari "umlah tersebut# satu setengah merespn terapi medis rutin dengan
agen prkinetik# reseptr histamin H( bl!ker# atau keduanya# sementara yang
lain memerlukan inter$ensi bedah dalam bentuk fundoplication untuk kreksi.
Endskpi "angka pan"ang tindak lan"ut dapat diindikasikan untuk melihat
pengeluaran barret dan apakah ada keluhan yang tersisa &enn# P.# C 4a# . L.
N.#())5,.
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 30/34
BAB III
E'IPULAN
Penyakit dengan ge"ala bstrukti% pada nenatus# bayi dan balita memang
sangat ber$ariasi. :etapi ada beberapa penyakit yang lebih sering ter"adi seperti
Intususepsi# penyakit Hirs!hsprung# Atresia Es%agus dan Atresia Dudenum.
Dari keempat penyakit yang telah dibahas di atas# terdapat perbedaan yang khas
antara keempat penyakit ini dilihat dari etilgi# pat%islgi# mani%estasi klinis
dan pemeriksaan penun"ang. Namun se!ara umum untuk %aktr risik dan metde
pemeriksaan penun"ang masih memiliki kesamaan antara keempat penyakit
tersebut. :ermasuk dalam penatalaksanaannya yaitu menggunakan tindakan bedah
untuk mengbati dan men!egah ter"adinya suatu kmplikasi yang dapat
memperburuk prgnsis.
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 31/34
DA3:A4 PU':AA
B# :hapa# haudhary 4P.'# Pun# <# 4. &()*(,. lini!al analysis# management
and ut!me % intussus!eptin in !hildren. Journal of epal !aediatric
"ociety# #$&*,# /*+. 4etrie$ed %rm
http9JJ111.nep"l.in%Jinde.phpJ=NP'Jarti!leJ$ie13ileJ0+2J2(;
QA!!essed ** N$ember ()*0R.
halya# P. L.# ayange# N. .# C handika# A. B. &()*2,. hildhd
intussus!eptins at a tertiary !are hspital in nrth1estern :an>ania9 a
diagnsti! and therapeuti! !hallenge in resur!e-limited setting. Italian
Journal of !ediatrics# %&&*,# (5. http9JJdi.rgJ*).**5;J*5(2-(55-2)-(5
QA!!essed ** N$ember ()*0R.
essmann# =. &());,. Hirs!hsprung@s disease9 diagnsis and management.
'merican (amily !hysician# )%&5,# *+*/*+((. 4etrie$ed %rm
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 32/34
http9JJ111.aa%p.rgJa%pJ());J*)*0Jp*+*.pd% QA!!essed ** N$ember
()*0R.
abula# =. B.# ayange# N. .# anyama# .# handika# A. B.# 4ambau# P. 3.# C
halya# P. L. &()*2,. Hirs!hsprung@s disease in !hildren9 a %i$e year
eperien!e at a Uni$ersity tea!hing hspital in nrth1estern :an>ania. *M+
Research otes# ) # 2*). http9JJdi.rgJ*).**5;J*0;-)0))--2*) QA!!essed
*) N$ember ()*0R.
enn# P.# C 4a# . L. N. &())5,. Esphageal surgery in ne1brns# in%ants and
!hildren. Indian Journal of !ediatrics# )&,# +/2+.
http9JJdi.rgJ*).*))Js*()5-))5-)*;-* QA!!essed *+ N$ember ()*0R.
na"em>adeh# .# alantari# .# 6aghmai# B.# 'hekar!hi# 4.# ah"ub# 3.# C
ehdi>adeh# . &()**,. Hirs!hsprung@s disease9 A !lini!al and pathlgi!
study in Iranian !nstipated !hildren. Iranian Journal of !ediatrics# $&+,#
+;(/+;;. 4etrie$ed %rm
http9JJ111.n!bi.nlm.nih.g$Jpm!Jarti!lesJP+22;*50Jpd%JI=PD-(*-
+;(.pd% QA!!essed *) N$ember ()*0R.
Pinheir# P. 3. .# 'imSes e 'il$a# A. .# C Pereira# 4. . &()*(,. urrent
kn1ledge n esphageal atresia. orld Journal of /astroenterology 0
J/# 1&(5,# +;;(/(. http9JJdi.rgJ*).+25J1"g.$*5.i(5.+;;( QA!!essed
*2 N$ember ()*0R.
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 33/34
'ei"i itaga1a# D hamad idady# . &())5,. Intussus!eptin in hildren9
Imaging hi!es. "eminars in Roentgenology# %#&*,# *0/(*.
http9JJdi.rgJ*).*)0+J".r.()).)5.))+ QA!!essed ** N$ember ()*0R.
'ekmenli# :.# play# .# Alabalik# U.# C i$rak# A. '. &()**,. in a Patient 1ith
D1n 'yndrme. 2uropean Journal of /eneral Medicine# 1&(,# (/2.
4etrie$ed %rm http9JJ111.e"gm.rgJ%ilesJE=<-(+*.pd% QA!!essed **
N$ember ()*0R.
'ira"uddin 'mr# '. A. . &()*+,. Intestinal Obstru!tin in hildren. Journal of
"urgery !a3istan 4International5# ) &ar!h,# **/*(). 4etrie$ed %rm
http9JJ111."sp.rg.pkJIssuesJ='P7()*57()7(5*7(7()=an7()-
7()ar!h7()()*+7()PD3J'ira"uddin7()'mr7()OA.pd% QA!!essed
*) N$ember ()*0R.
'undari# :. A.# 4etayasa# .# ardana# .# 'ukerena# N.# C 'udira# N. &())5,.
Dudenal Atresia in A Ne1brn Baby. Maj 6edo3t Indon# 1&**,# 202/205.
4etrie$ed
%rm9http9JJindnesia.digital"urnals.rgJinde.phpJidnmedJarti!leJ$ie1J;)
QA!!essed ** N$ember ()*0R.
Ku!!arell# B.# 'pada# A.# entrrin# A.# :uria!# N.# hiri!# . 4.# C Parisi# '.
&()),. :he di%ied imura@s :e!hniue %r the :reatment % Dudenal
Atresia. International Journal of !ediatrics# $&&7# *0;+.
http9JJdi.rgJ*).**00J())J*0;+ QA!!essed ** N$ember ()*0R.
7/23/2019 penyakit dengan gejala obstruktif
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-dengan-gejala-obstruktif 34/34
Top Related