8/10/2019 Pengertian psikososial
1/3
1. Pengertian psikososial
Psikososial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara kondisi
sosial seseorang dengan kesehatan mental/emosionalnya. Dari katanya, istilah psikososial
melibatkan aspek psikologis dan sosial. Contohnya, hubungan antara ketakutan yang dimiliki
seseorang (psikologis) terhadap bagaimana cara ia berinteraksi dengan orang lain di lingkungan
sosialnya. Seseorang yang sehat mentalnya akan bereaksi dengan cara yang positif dalam banyak
situasi.
2. Kebutuhan Psikososial:
Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik, terbuka serta saling berinteraksi. Manusia
selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya. Keseimbangan yang
dipertahankan oleh setiap individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut
dengan sehat. Sedangkan seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan
keseimbangan diri dan lingkungannya. Sebagai makhluk social, untuk mencapai kepuasan dalam
kehidupan, mereka harus membina hubungan interpersonal positif .
3.
Status EmosiSetiap individu mempunyai kebutuhan emosi dasar, termasuk kebutuhan akan cinta,
kepercayaan, otonomi, identitas, harga diri, penghargaan dan rasa aman. Schultz (1966)
Merangkum kebutuhan tersebut sebagai kebutuhan interpersonal untuk inklusi, control dan
afeksi. Bila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, akibatnya dapt berupa perasaan atau prilaku
yang tidak diharapkan, seperti ansietas, kemarahan, kesepian dan rasa tidak pasti.
Kebutuhan interpersonal akan inklusi, control dan afeksi kadang saling tumpang tindih dan
berkesinambungan.
Kebutuhan akan inklusi:
Merupakan kebutuhan untuk menetapkan dan memelihara hubungan yang memuaskan
dengan orang lain. Dalam lingkungan perawatan kesehatan, kebutuhan inklusi dapat dipenuhi
dengan memberi informasi dan menjawab semua pertanyaan, menjelaskan tanggung jawab
perawat dalam memberi perawatan dan mengenali kebutuhan serta kesukaan pasien.
Kebutuhan akan kontrol :
Berhubungan dengan kebutuhan untuk menentukan dan memelihara hubungan yang
memuaskan dengan orang lain dengan memperhatikan kekuasaan, pembuatan keputusan dan
otoritas.
Contoh: Saat orang melepaskan tanggung jawab pribadinya dan menjadi pasien yang sangat
terikat dan tidak berdaya yang selalu meminta petunjuk dari semua orang mengenai apa yang
harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Dibalik prilaku itu tersembunyi ansietas,bermusuhan dan kurang percaya terhadap orang lain atau diri sendiri. Intervensi keperawatan
yang membantu pasien menerima tanggung jawab untum membuat keputusan mengenai
perawatan pasien yang menunjang pemulihan control.
Kebutuhan Afeksi :
Seseorang membangun hubungan saling memberi dan saling menerima berdasarkan saling
menyukai. Afeksi diungkapkan dengan kata-kata cinta, suka, akrab secara emosional, pribadi,
sahabat, dan intimasi.
8/10/2019 Pengertian psikososial
2/3
RENTANG RESPONS EMOSIONAL
Respons Adaptif Respons Maladaptif
Kepekaan
emosional
Reaksi berduka
takterkomplikasi Supresi emosi
Penundaan reaksi
berduka Depresi/mania
Pengertian:
a.
Kepekaan emosional
Respons emosional dipengaruhi oleh dunia internal dan eksternal dan berperan aktif dalam
dunia seseorang. Orang tersebut terbuka dan sadar akan perasaannya sendiri.
b.
Reaksi berduka tak terkomplikasi
Terjadi sebagai respons terhadap kehilangan dan tersirat bahwa seseorang sedang
menghadapi suatu kehilangan yang nyata serta larut dalam proses berdukanya.
c.
Supresi emosi
Tampak sebagai penyangkalan (denial) terhadap perasaan sendiri
d. Penundaan reaksi berkabung
respons emosional terhadap kehilangan . ini dapat terjadi pada awal proses berkabung dan
menjadi nyata pada kemunduran proses, mulai terjadi beratahap atau sekaligus. Penundaan
dan penolakan proses berduka kadang terjadi bertahun-tahun.
e.
Depresi atau melankolia
Suatu kesedihan atau perasaan berduka berkepanjangan. Digunakan untuk menunjukkan
berbagai fenomena, tanda, gejala, sindrom, keadaan emosional, reaksi, penyakit atau klinik.
f.
Mania
Ditandai dengan elevasi alam perasaan berkepanjangan dan mudah tersinggung.
3. Konsep Diri
KD adalah Semua perasaan, kepercayaan dan nilai yang diketahui individu tentang
dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. Berkembang
secara bertahap, saat bayi mulai mengenal dan membedakan diri dengan orang lain.
Pembentukan KD dipengaruhi asuhan orang tua dan lingkungan.
Komponen KD :
1. Body Image ( Citra tubuh)
Sikap terhadap tubuh secara sadar dan tidak sadar Mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, dan fungsi penampilan
tubuh dulu dan sekarang
2. Ideal diri
Persepsi individubagaimana harus berprilaku sesuai standar prilaku.
Akan mewujudkan cita-cita dan harapan pribadi.
3. Harga diri (HD)
Penilaian terhadap hasil yang dicapai dengan analisis sejauh mana prilaku
memenuhi ideal diri.
SuksesHD tinggi, gagalHD rendah
HD diperolah dari diri sendiri dan orang lain.
8/10/2019 Pengertian psikososial
3/3
4. Peran diri (PD).
Pola sikap, prilaku nilai yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di
masyarakat.
5. Identitas Diri
Kesadaran akan dirinya sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian yang
merupakan sintesis dari semua aspek dari KD sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Faktor yang mempengaruhi KD :
1. Tingkat perkembangan dan kematangan
Dukungan mental, perlakuan dan pertumbuhan anak
2. Budaya
Usia anaknilai diadopsi dari orang tua.
3. Sumber eksternal dan internal
EksternalDukungan masyarakat, ekonomi yang bagus.
Internalhumoris, agamis, berpendidikan4. Pengalaman sukses dan gagalmeningkatkan/menurunkan KD.
5. Stresor
Stresor (perkawinan, pekerjaan baru, ujian, ketakutan, PHK, dll), jika koping tidak efektif
depresi, menarik diri dan kecemasan.
6. Usia, keadaan sakit dan traumamempengaruhi persepsi diri
Kriteria Kepribadian sehat :
1. Citra tubuh yang positif dan kuat
2. ideal dan realitas
3. Konsep diri yang positif
4. Harga diri yang tinggi
5. Kepuasan penampilan peran
6. Identitas jelas.
Ciri konsep diri rendah (carpenito, 1995)
1. Menghindari sentuhan atau melihat bagian tubuh tertentu.
2. Tidak mau berkaca
3. Menghindari diskusi tentan topic dirinya.
4. Menolak usaha rehabilitasi.
5. Melakukan usaha sendiri dengan tidak tepat
6. Menginglari perubahan pada dirinya.7. Peningkatan ketergantungan pada orang lain.
8. Adanya tanda keresahan seperti marah, putus asa, menangis.
9. Menolak berpartisipasi dalam perawatan diri.
10. Tingkah laku merusak, seperti penggunaan narkoba.
11. Menghindari kontak social.
12. Kurang percaya diri.