Paragraf: Pengertian, Jenis, Syarat Pembentukan, dan Paragraf: Pengertian, Jenis, Syarat Pembentukan, dan Metode Pengembangannya
PARAGRAF
Unit terkecil sebuah karangan yangterdiri dari kalimat pokok ataugagasan utama dan kalimatgagasan utama dan kalimatpenjelas atau gagasan penjelas.
Paragraf yang baik minimal terdiridari dua kalimat atau dua gagasan.
Jenis Paragraf
1. Deskripsi Menggambarkan sesuatu
2. Eksposisi Menjelaskan sesuatu2. Eksposisi Menjelaskan sesuatu
3. Argumentasi Meyakinkan sesuatu
4. Narasi Menceritakan sesuatu
PARAGRAF DESKRIPSIParagraf jenis ini berisi kalimat-kalimat yang mendeskripsikan,menggambarkan sesuatu.Misalnya deskripsi kota Bandung pada pagi hari.
Perhatikan contoh berikut.
Bandung masih diselimuti kabut. Orang-orang baru satu dua yang Bandung masih diselimuti kabut. Orang-orang baru satu dua yang lalu lalang. Kendaraan hanya kadang-kadang terdengar menderu. Yang tampak dominan adalah para petugas kebersihan kota. Mereka sibuk membersihkan sampah. Mereka bekerja denganriang. Kadang-kadang mereka bersenandung di sela-selapekerjaannya. Perlahan tapi pasti keramaian kendaraan di jalanbertambah sedikit demi sedikit. Bandung sedang menggeliat daritidurnya.
�
PARAGRAF EKSPOSISI� Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berusaha
menjelaskan sesuatu atau memerikan sesuatu. Penjelasanatau pemerian seringkali bertolak dari satu definisi.
� Kota Bandung adalah salah satu ibu kota propinsi darisekian banyak propinsi di Indonesia, yaitu propinsi JawaBarat. Sebagai ibu kota Propinsi Kota Bandung juga amatdikenal sebagai kota Asia Afrika, yaitu kota tempatberlangsungnya Konferensi Asia Afrika. Selain itu, kotaBandung pun memiliki banyak julukan, di antaranyasebagai Paris van Java.
PARAGRAF ARGUMENTASI� Paragraf argumentasi paragraf yang berusaha meyakinkan bahwa hal
yang dikemukakan adalah benar. Cara meyakinkan kebenaran itubiasanya dengan cara mengajukan sejumlah fakta. Perhatikan contohberikut.
� Hampir semua orang yang pernah tinggal di kota Bandung � Hampir semua orang yang pernah tinggal di kota Bandung menyatakan merasa betah tinggal di kota tersebut. Bahkan, umumnyamereka berusaha tetap tinggal di kota ini. Bisa dimengerti mengapamereka merasa betah. Kota ini memiliki hawa yang sejuk. Tingkat kriminalitasnya juga relatif kecil bila dibandingkan dengan kotasetaranya, Surabaya dan Medan misalnya. Terdapat banyak lembagapendidikan tinggi negeri di dalamnya. Juga, kotanya tidak terlalubesar seperti Jakarta, sehingga dari satu sudut kota ke sudut kotalainnya tidak terlalu jauh. Itulah beberapa hal yang menyebabkan parapendatang rela tinggal berdesakan di kota ini.
PARAGRAF NARASI� Paragraf narasi adalah paragraf yang berusaha menceritakan peristiwa
demi peristiwa yang dialami seorang tokoh. Perhatikan contohberikut.
� Hari itu ia telusuri sudut demi sudut kota Bandung yang amatdicintainya seolah-olah tidak mau ada satu pun sudut yang terlewat. dicintainya seolah-olah tidak mau ada satu pun sudut yang terlewat. Setiap sudut yang disinggahinya menyisakan kenangan amatmendalam baginya. Mula-mula ia telusuri sudut Setiabudi. Di wilayahini ia menyimpan amat banyak kenangan. Penelusuran dilanjutkan kewilayah balai kota dan sekitarnya. Di sini pun ia amat hanyut dengankenangan bersama-sama sahabatnya, juga kekasihnya. Lalu, ialanjutkan menyusuri wilayah alun-alun yang sekarang telah berubahtotal dari masa dua puluh tahun yang lalu. Lagi-lagi ia terhanyut dalamkenangan masa lalunya. Setiap tempat, setiap sudut kota itu, yang adahanyalah kenangan indah baginya, seluruhnya.
JENIS PARAGRAF BERDASARKAN
LETAK KALIMAT UTAMANYA1. Paragraf deduktif yaitu paragraf yang kalimat
utamanya terletak pada awal paragraf.
2.Paragraf induktif yaitu paragraf yang kalimatutamanya terletak pada akhir paragraf. utamanya terletak pada akhir paragraf.
3.Paragraf deduktif-induktif yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal dan akhirparagraf.
4. Paragraf tersebar yaitu paragraf yang kalimatutamanya atau gagasan utamanya tersebar padakeseluruhan paragraf.
CONTOH PARAGFAR DEDUKTIF
Kota Bandung adalah kota yang paling kami cintai. Kota ini lebih sejuk darikota lain yang sama besarnya dikota lain yang sama besarnya diIndonesia. Kota ini juga lebih amandibandingkan kota lainnya. Kota inilebih kaya ragam budayanyadibanding kota lainnya yang sejenis.
CONTOH PARAGRAF INDUKTIF� Secara ekonomi, kota ini sangat kondusif untuk
berbisnis. Secara budaya, kota ini amat kaya akanragam budaya etnis. Penduduknya relatif terbukaterhadap unsur etnis yang berbeda-beda dan yang terhadap unsur etnis yang berbeda-beda dan yang memperkayanya. Secara geografis, kota ini terletak didaerah yang relatif tinggi, namun tidak terlalu tinggiyang membuat badan kami membeku seperti es. Artinya, kota ini relatif sejuk. Itulah antara lain tigahal yang membuat kami merasa amat kerasan tinggaldi kota Bandung ini.
CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF-
INDUIKTIF� Faktor ekonomi, faktor budaya, dan faktor geografislah
yang membuat kami amat kerasan tinggal di kota Paris Van Java ini. Secara ekonomis kami merasa amat mudahmencari sesuap nasi di kota ini. Asal kreatif hampir semuahal bisa dijadikan mata pencaharian. Secara budaya kamijuga mudah diterima lingkungan masyarakat Sunda, hal bisa dijadikan mata pencaharian. Secara budaya kamijuga mudah diterima lingkungan masyarakat Sunda, sekalipun kami berasal dari tanah Karo yang terbuka benarkebudayaannya dengan mereka. Mereka amat terbukamenerima pendatang dari mana pun. Secara geografis, kami tidak terlalu kaget dengan hawa kota Bandung yang sejuk, malah kami merasa amat nyaman dibuatnya. Itulahtiga faktor yang membuat kami lagi-lagi amat kerasantinggal di kota Bandung: faktor ekonomi, faktor budaya, dan faktor geografis.
CONTOH PARAGRAF TERSEBAR� Tiba-tiba langit kota Bandung berubah menjadi gelap
gulita. Petir menyambar-nyambar. Angin menderuamat kencang. Listrik mati mendadak. Hujan datangmengguyur amat tiba-tiba. Orang berlarian mencarimengguyur amat tiba-tiba. Orang berlarian mencariperlindungan. Klakson berbagai kendaraan berbunyiserempak. Mobil-motor saling bertubrukan. Para sopirsaling memaki di antara mereka. Pak polisikebingungan menertibkan keadaan.
Syarat Pembentukan Paragraf1. Kohesi kesatuan : menyatakan satu hal
a. kalimat utama
b. kalimat penjelas
2. koherensi kepaduan/ kekompakan: kompak 2. koherensi kepaduan/ kekompakan: kompak tertuju kepada satu hal.
a. repetisi kepaduan paragraf dan kata kunci
b. kata ganti menghindari monotoni/ bervariasi
c. kata transisi penyambung antarkalimat
3. Menggunakan metode pengembangan paragraf tertentu
CONTOH PENGGUNAAN REPETISI
Di dalam hidupnya, manusiamembutuhkan kasih sayang. Kasihsayang itu dibutuhkan untuk menjagasayang itu dibutuhkan untuk menjagaharmoni hidup. Tanpa kasih sayang diantara sesama manusia, hidup manusiaakan seperti binatang belaka.
CONTOH PENGGUNAAN KATA GANTI
Lukman dan Rumi adalah dua kakakberadik. Mereka tinggal di sebuahkomplek perumahan di Bandungkomplek perumahan di BandungTimur. Keduanya hidup rukun, Merekapergi ke sekolahselalu bersama-sama.Orang tua mereka sangat bahagiamelihat keduanya.
Kata Transisi kata penghubung antar kalimat
1. tambahan: lebih lagi, tambah pula, di smping itu,...
2. pertentangan: akan tetapi, bagaimanapun, sebaiknya,...
3. perbandingan: sebagaimana, dalam hal yang demikian
4. akibat/hasil: sebab itu, oleh sebab itu, jadi,...4. akibat/hasil: sebab itu, oleh sebab itu, jadi,...
5. tujuan: untuk itu, untuk maksud itu, supaya,...
6. singkatan, contoh, intensifikasi: singkatnya, dengan kata lain, sesungguhnya,...
7. waktu: sementara itu, kemarin, segera
8. tempat: di sana, berikatan dengan, berdampingan dengan,...
CONTOH PENGGUNAAN KATA TRANSISI
�Dalam hidup manusia selalu adakebahagiaan dan kesedihan. Kedua hal itudatang silih berganti. Seperti siang dandatang silih berganti. Seperti siang danmalam. Kebahagiaan selalu diharap-harapdatangnya. Seperti halnya kebahagiaan, kesedihan datang juga walaupun tidak kitaharapkan. Ringkasnya, keduanya datangsilih berganti.
Metode Pengembangan Paragraf
1. Metode klimaks-antiklimaks
2. Metode pandangan
3. Metode perbandingan dan pertentangan
4. Metode analogi4. Metode analogi
5. Metode contoh
6. Metode proses
7. Metode sebab-akibat
8. Metode umum-khusus
9. Metode klasifikasi
10. Metode definisi luas
1. Metode klimaks-antiklimaks
Pengemban
Si Uho, tukang beca memerlukan cinta.Pak Bakar yang pedagang juga
a. Metode Klimaks
Pengembangan gagasan mulai dari
yang rendah ke yang
paling tinggi
Pak Bakar yang pedagang jugamemerlukan cinta. Pak Lurah jugamemerlukan cinta. Pak Amir, gurusekolah juga memelukan cinta. Pak Bupatipun memerlukan cinta. Demikian juga,Bapak Gubernur, Ia memerlukan cinta.Bahkan Bapak Presiden pun memerlukancinta. Semua memerlukan cinta, tidak adakecuali.
2. Metode PandanganDari lotengnya, ia memandang kekejauhan. Nun jauh di bawah terhamparkota bandung yang luas. Di tengah-tengah kota itu tampak alun-alun kotaBandung lengkap dengan mesjidagungnya. Di sebelah utara tampakgedung menara BRI. Di sekitarnya
Metode pandangan
Pengembangan gagasan dengan cara memandang
sesuatu
gedung menara BRI. Di sekitarnyatampak berbagai pusat perbelanjaanmulai dari pasar tradisional hingga kepusat perbelanjaan modern seperti pasarswalayan dan sejenisnya. Tampak benarbedanya dengan keadaan dua puluh limatahun lalu ketika ia masih kecil. Ketikaitu, ia masih bisa berkeliling alun-alundan sekitarnya hanya denganmenunggang delman. Keadaan alun-alunwaktu itu masih amat lengang dan leluasatidak seperti sekarang yang hiruk-pikuk,padat oleh bangunan bertingkat dankendaraan bermotor, bukan kendaraansejenis delman.
3. Metode Perbandingan dan
Pertentangan
Pendidikam yang berlangsung di rumahdengan pendidikan yang berlangsung disekolah amat berbeda. Di sekolahkurikulumnya jelas sedangkan di rumah
Metode Perbandingan
dan Pertentangan
Pengembangan gagasan dengan menunjukkan
persamaan dan perbedaan objek
kurikulumnya jelas sedangkan di rumahbisa dikatakan tidak memiliki kurikulum.Bila di rumah tidak ada bahan pembelajaranyang eksplisit maka di sekolah bahanpembelajaran itu harus eksplisit dan disusunsecara berencana. Bila di sekolah ada ujianatau tes, di rumah tidak ada hal semacamitu. Evaluasi bisa dilakukan dengan caraorang tua menegur anak-anak ketikamereka melakukan kesalahan.
4. Metode Analogi
Pengembangan gagasan dengan
Teknik penceritaan dalam sastra modernbisa dianalogikan atau disamakan dengancara kita bercerita kepada siapapun dalamsuasana lisan. Ada kalanya kitamemaparkan peristiwa, dan ada kalanya
Metode Analogi
gagasan dengan membandingkan
segi kesamaan dua al berbeda
Ilustrasi
memaparkan peristiwa, dan ada kalanyakita mengalihkan pikiran tokoh yang kitaceritakan seolah-olah itu pikiran kita yangbercerita. Dalam sastra modern pundemikian pula. Ada teknik yang disebutwicara yang dilaporkan berupa dialog-dialog tokoh. Ada teknik wicara yangdinarasikan yaitu ketika penceritamemaparkan peristiwa-peristiwa yangdialami tokoh. Ada pula teknik wicaraalihan yaitu ketika pencerita mengalihkanwicara tokoh seolah-olah wicaranya sendiri.
5. Metode Contoh
Pengembangan
Penerapan teknologi itu harus diiringipula oleh usaha mempersiapkanmental para pemakainya. Contohnyapeggunaan boks telepon umum.
Metode Contoh
Pengembangan gagasan dengan
contoh
hal umum/ generalisasi
peggunaan boks telepon umum.Karena masyarakat belum siap ataubelum memiliki kesadaran yang baik,boks telepon umum itu seringkalimereka pakai umtuk buang air kecilatau kencing. Mungkin saja kita bisamemahami mereka karena kebeletpipis tetapi kenapa harus kencing diboks telepon umum?
6. Metode Proses
Pengembangan gagasan dengan mengemukakan
Kecelakaan itu secara kronologis prosesnyasebagai berikut. Pertama, lampu stopan itusudah menyala merah tetapi supir angkutankota yang kami tumpangi itu tetapmenerobosnya. Kedua, kami pun berusahamemperingatkannya dengan berbagai caratetapi ia tidak menghiraukannya. Ketiga,
Metode Proses
mengemukakan tindakan/
perbuatan/ peristiwa/
Rincian, tahapan, detil
tahapan
tetapi ia tidak menghiraukannya. Ketiga,tiba-tiba dari arah berlawanan ada sedanmau belok kiri. Karena sedan itu dalamkecepatan tinggi lajunya, tidak bisa dihindaritabrakan itu pun terjadilah. Andai saja sedanitu tidak melaju dangan kencang, kendaraanitu bisa berhenti seperti kendaraan lainnya,sekalipun kami harus menyumpah-serapahipengemudi angkot yang sembrono itu.Terakhir, aku tidak sadar setelah terjaditabrakan itu, tahu-tahu aku suda di rumahsakit bersama penumpang lainnya. Kamisemua luka-luka.
7a. Metode sebab-akibat
Anak-anak itu malas bekerja. Dapatkahmereka bertahan dalam kemalasan ketikamereka lapar? Karena malas bekerja, mereka
Metode Sebab-akibat
Pengembangan gagasan berupa rincian-rincian
akibat suatu sebab
mereka lapar? Karena malas bekerja, merekamencuri jemuran orang. Mereka menjualpakaian orang dengan harga yang sangatmurah. Keruan saja pembelinya curiga tapidibelinya juga sebagai tindakan pura-pura.Sementara ia menelepon polisi, parapencoleng itu makan di warung denganenaknya. Ketika mereka selesai makan, polisisudah menjemput mereka dengan borgol ditangan kanan dan pakaian orang di tangankiri. Mereka tidak bisa mengelak.
7b. Metode akibat-sebab
Mereka kini mendekam dipenjara. Pertama, merekamabuk-mabukan di tempatumum. Kedua, mereka membuat
Metode akibat- sebab
Pengembangan gagasan berupa rincian-rincian
sebab suatu akibat
umum. Kedua, mereka membuatkeributan di tempat umum.Ketiga, mereka membunuhorang-orang secara membabibuta. Terakhir, mereka melawanpetugas ketika ditangkap. Itulahsebab-sebab mereka dipenjaraseumur hidup.
8a. Metode umum-khusus
Pengembangan
Anak-anak suka benar gula-gula. Mereka berusaha denganberbagai cara. Kadang-kadangmereka sembunyi-sembunyi
Metode umum-khusus
Pengembangan gagasan dengan cara mulai dari hal-hal umum
ke hal-hal khusus
mereka sembunyi-sembunyidari orang tuanya. Kadang-kadang pula mereka lupa bahwamereka sembunyi-sembunyi,padahal sisa gula-gula itu masihmenempel pada gigi mereka.Seringkali mereka juga lupamenyimpan gula-gula itu disaku bajunya.
8b. Metode khusus-umum
Pengembangan
Mereka senang sekalibermain sepak bola.Mereka kadang-kadang
Metode khusus-umum
Pengembangan gagasan dengan cara mulai dari hal-hal khusus
ke hal-hal umum
Mereka kadang-kadangbermain seharian, lupamakan, dan tidur siang.Mereka juga senangmembaca cerita. Itulahdunia anak-anak, duniabermain.
9. Metode Klasifikasi
Pengembangan
Berdasarkan kecerdasannyamanusia dibagi atas empatkelompok. Pertama, manusia yangjenius. Kelompok ini sangat jauhmelampaui manusia yang rata-rata.
Metode Klasifikasi
Pengembangan gagasan dengan
cara mengelompok-kan objek yang
memiliki persamaan
melampaui manusia yang rata-rata.Kedua, orang-orang pandai.Kelompok ini satu tingkat di ataskelompok rata-rata. Ketiga,kelompok rata-rata, yaitu kelompokyang kepandaiannya biasa-biasa.Kelompok terakhir, yaitu kelompoklambat, yaitu kelompok manusiayang kepandaiannya di bawah rata-rata.
10. Metode Definisi Luas
Pengembangan
Karya sastra adalah ekspresi artistikmanusia dengan menggunakanbahasa. Tidak semua karya artistikmenggunakan bahasa, juga tidak
Metode Definisi Luas
Pengembangan gagasan dengan cara memberi keterangan/
arti suatu istilah secara
luas
menggunakan bahasa, juga tidaksemua ekspresi yang menggunakanbahasa adalah satra. Oleh karenaitu, yang dimaksud dengan sastraatau karya sastra harus dikaitkanantara ekspresi artistik di satu pihakdan penggunaan media bahasa dipihak lainnya. Dengan demikian,kita akan beroleh pemahaman yangbenar.
TUGAS:
�1. Pilihlah sebuah wacana berupa artikel pendek (dari surat kabar atau majalah) sesuai bidang kajian dan majalah) sesuai bidang kajian dan minat Anda masing-masing.
�2. Analisislah wacana tersebut dari segi:
�a. kesatuan paragraf
�b. kepaduan paragraf
�c. metode pengembangannya
Marga asih nama jalannya
Terima kasih perhatiannyaMarga asih nama jalannya
Terima kasih perhatiannya
Top Related