Mola HidatidosaMola Hidatidosadr. Akbar Tin Solananda HSB
IDENTITAS PASIEN
Nama : M TUsia : 39 tahunParitas : G7 P6 Ab0Agama : Kristen ProtestanAlamat : NiasTanggal masuk : 18 Desember 2013Jam masuk : 16.45 WIB
ANAMNESIS
Keluhan utamaNyeri di bagian Perut dan perut terasa
makin membesar sejak 3 minggu.
Riwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keterangan G7 P6
A0, mengaku telat bulan dan nyeri bagian perut.Pasien juga mengeluh sering lemas,
pusing, mual dan muntah.Pasien mengatakan sebelum masuk RS
sering keluar darah seperti mata ikan dari kemaluannya.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan UmumSedang, kesadaran compos mentis,
anemis
Vital SignTekanan Darah : 140/100
mmHgNadi : 80 x/menitPernapasan : 24 x/menitSuhu : 36,5 oCTB : 151 cmBB : 50 kgBMI : 17.7 kg/m2
Status GeneralisataKepala : Konjungtiva anemis (+)Leher : Pembesaran KGB (-)Dada : Suara napas vesikulerAbdomen : Teraba massa 30x20 cm - Nyeri Tekan + Ekstremitas : Oedem (-)
Status ObstetriPemeriksaan LuarPalpasi :Teraba Massa 30x20 cm setinggi pusat Auskultasi :
Tidak ditemukan DJJ
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah tgl 18-12-2013Gol. Darah : B rhesus (+)WBC : 3.81 103/mm3 (H)RBC : 2.19 106/mm3
HGB : 6.5 gr/dLHCT : 20.0 L %PLT : 285 103/mmPCT : 190 L%MCV : 92 µm3
MCH : 29.7 PgMCHC : 32.5 g/dlRDW : 12.9 %MPV : 6.7PDW : 16.6 %Plano test : (+) PositifHbsAg : (-)CT : 4’40BT : 2’10
Tes Urin : Protein + 1
DIAGNOSIS KERJAMola Hidatidosa dengan Anemia Berat
PENATALAKSANAAN- O2 3 liter/i- RL fls 20gtt/i- inj Sotatik 1 ampul- inj Cefotaxime 1gr/12 jam Skin Test- inj Transamin 500/8 jam- inj Ranitidin 1 amp.- Anjuran Transfusi 4 bag.- Anjuran Histerektomi
FOLLOW UPFOLLOW UP18 Des 2013 19 Des 2013 20 Des 2013
Subjective
Nyeri Perut dan ukuran semakin membesar, mual,muntah, sesak nafas
Nyeri Perut dan ukuran semakin membesar, sesak berkurang
Nyeri Perut dan ukuran semakin membesar, sesak berkurang
Objecive TD =140/100 mmhgHR= 80x / menitRR= 30x / menitT = 36,5
TD =1300/90 mmhgHR= 80x / menitRR= 24x / menitT = 36,5
TD =120/80 mmhgHR= 80x / menitRR= 24x / menitT = 36,5
Assessment
Planning -inj Sotatik-inj Ranitidin-inj Cetriaxone-injTransamin-inf RL 20TPM-Anjuran Transsfusi
-inj Transamin-RL 20 TPM-Transfusi 1 bag (sebelumnya dapat NACL dan Dexamethasone)-inj Ceftriaxone
-inj Transamin-inj Ceftriaxone-Transfusi ke 2 bag 1-Trasfusi ke 3 bag 1-RL 20 TPM
Mola Hidatidosa dengan Anemia Berat
FOLLOW UPFOLLOW UP21 Des 2013 22 Des 2013 23 Des 2013
Subjective
Nyeri Perut dan ukuran semakin membesar
Nyeri Perut dan ukuran semakin membesar
Nyeri Perut dan ukuran semakin membesar
Objecive TD =120/90 mmhgHR= 80x / menitRR= 20x / menitT = 36,5
TD =130/90 mmhgHR= 80x / menitRR= 20x / menitT = 36,5
TD =120/80 mmhgHR= 80x / menitRR= 20x / menitT = 36,5
Assessment
Planning -inj Cetriaxone-injTransamin-inf RL 20TPM-Anjuran Transfusi 1 bag lagi
-inj Transamin-RL 20 TPM-Transfusi ke 4 bag (sebelumnya dapat NACL dan Dexamethasone)-inj Ceftriaxone
-inj Transamin-inj Ceftriaxone-RL 20 TPM
Mola Hidatidosa dengan Anemia Berat
FOLLOW UPFOLLOW UP24 Des 2013 25 Des 2013 26 Des 2013
Subjective
Nyeri Perut dan ukuran semakin membesar
Objecive TD =120/80 mmhgHR= 80x / menitRR= 20x / menitT = 36,5
Assessment
Planning -inj Cetriaxone-injTransamin-inf RL di aff sementara-Rencana Histerektomi tgl 27 desember
Mola Hidatidosa dengan Anemia Berat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah tgl 23-12-2013Gol. Darah : B rhesus (+)WBC : 6.7 103/mm3 (H)RBC : 3.24 106/mm3
HGB : 9.6 gr/dLHCT : 29.6 L %PLT : 217 103/mmPCT : 154 L%MCV : 91 µm3
MCH : 29.6 Pg
MCHC : 32.5 g/dlRDW : 13.6 %MPV : 7.1PDW : 19.1 %
Analisis MasalahAnalisis Masalah
Sudah benarkah penanganan/manajemen pada pasien ini ??
Bagaimana menegakkan diagnosis Mola Hidatidosa? apa komplikasinya? Bagaimana prognosisnya?
Bagaimana Standart Pelayanan Medis Mola Hidatidosa ?
Bagaimana tindakan yg dilakukan untuk dokter umum bila mendapatkan kasus seperti ini di tingkat puskesmas/praktek umum?
Pengertian Kehamilan Mola Pengertian Kehamilan Mola HidatidosaHidatidosa
Kehamilan mola hidatidosa adalah suatu kondisi tidak normal dari plasenta akibat kesalahan pertemuan ovum dan sperma sewaktu fertilisasi (Sarwono Prawirohardjo, 2003).
Mola hidatidosa adalah penyakit neoplasma yang jinak berasal dari kelainan pertumbuhan trofoblas plasenta atau calon plasenta dan disertai dengan degenerasi kristik villi dan perubahan hidropik sehingga tampak membengkak, edomatous, dan vaksikuler (Benigna).
Klasifikasi MolaKlasifikasi Mola1. Mola Hidatidosa Sempurna (Komplit)
Villi korionik berubah menjadi suatu massa vesikel-vesikel yang jernih. Ukuran vesikel bervariasi dan susah dilihat, berdiameter sampai beberapa centimeter dan sering berkelompok-kelompok menggantung pada tangkai kecil. Temuan histologik ditandai dengan:
a. degenerasi hidrofobik dan pembengkakan stroma villus
b. tidak adanya pembuluh darah divillus yang membengkak
c. proliferasi epitel tropoblast dengan derajat bervariasi
d. tidak adanya janin dan amnion
2. Mola hidatidosa Parsial (Inkomplit)Apabila perubahan mola hidatidosa bersifat
fokal dan kurang berkembang, dan mungkin tampak sebagai jaringan janin. Terjadi perkembangan hidatidosa yang berlangsung lambat pada sebagian villi yang biasanya avaskular, sementara villi pembuluh lainnya dengan sirkulasi janin plasenta yang masih berfungsi tidak terkena.
PatologiPatologi Sebagian dari villi berubah menjadi gelembung –
gelembung berisi cairan jernih merupakan kista – kista kecil seperti anggur dan dapat mengisi seluruh cavum uteri. Secara histopatologi kadang – kadang ditemukan jaringan mola pada plasenta dengan bayi normal.
Bisa juga terjadi kehamilan ganda mola satu jenis tumbuh dan yang satu lagi menjadi mola hidatidosa.
Gelembung mola besarnya bervariasi, mulai dari yang kecil sampai yang berdiameter lebih dari 1 cm.
Menegakkan Diagnosis Menegakkan Diagnosis MolaMola
1. Klinisa. Berdasarkan anamnesisb. Pemeriksaan fisik
Inspeksi : Muka dan kadang-kadang badan kelihatan kekuningan (mola face).
Palpasi :- Uterus membesar tidak sesuai dengan
tuanya kehamilan, teraba lembek.- Tidak teraba bagian-bagian janin dan
ballotement dan gerakan janin.
Auskultasi : Tidak terdengar bunyi denyut jantung janin
Pemeriksaan dalam :
- Memastikan besarnya uterus
- Uterus terasa lembek
- Terdapat perdarahan dalam kanalis servikalis
2. Laboratorium-Pengukuran kadar Hormon Karionik Ganadotropin (HCG) yang tinggi maka uji biologik dan imunologik (Galli Mainini dan Plano test) akan positif setelah titrasi (pengeceran) :
- Galli Mainini 1/300 (+) maka suspek molahidatidosa
3. Radiologi- Plain foto abdomen-pelvis : tidak ditemukan tulang janin- USG : ditemukan gambaran Snow Storm atau gambaran seperti badai salju.
4. Uji Sonde (cara Acosta-sison)Tidak rutin dikerjakan. Biasanya dilakukan sebagai tindakan awal curretage.
5. HistopatologiDari gelembung-gelembung yang keluar, dikirim ke Lab. Patologi anatomi
Diagnosa BandingDiagnosa Banding
- Kehamilan ganda- Abortus iminens- Hidroamnion- Kario Karsinoma
KomplikasiKomplikasi- Perdarahan yang hebat sampai syok- Perdarahan berulang-ulang yang dapat menyebabkan anemia- Infeksi sekunder- Perforasi karena tindakan atau keganasan
PrognosisPrognosisMortalitas
Menjadi Ganas pada kira-kira 18-20% kasus yang akan menjadi Mola destruens atau Koriokarsinoma
Penatalaksanaan (SPM)Penatalaksanaan (SPM)
Tindakan Sebagai Dokter Tindakan Sebagai Dokter UmumUmum
TERIMAKASIH