MODUL PERKULIAHAN
Penganggaran Perusahaan
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi dan Bisnis Manajemen S-1
11MK Agus Arijanto,SE,MM
Abstract Kompetensi
Pengertian, definisi dari Anggaran Piutang dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pihutang dan Anggaran Arus Kas
Mampu memahami dan menjelaskan, serta menerapkan Anggaran Putang maupun Penyusunannya dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pihutang Terhadap Anggaran Arus Kas, Penyusunan Arus Kas di Perusahaan
Pengertian Anggaran Piutanng, Pengaruh Penjualan Kredit Terhadap Arus KasAnggaran piutang adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
jumlah piutang perusahaan beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu selama
periode yang akan datang Manfaat anggaran piutang bagi perusahaan sebagai berikut:
Merupakan upaya untuk meningkatkan omzet penjualan, sehingga keuntungan juga
dapat ditingkatkan.
Pada jenis usaha tertentu, kredit jangka panjang dapat menciptakan keuntungan
tambahan tertentu bagi perusahaan.
Dapat mempererat hubungan dagang antara perusahaan dengan relasinya.
Dengan anggaran piutang dapat ditunjukkan hal-hal berikut ini :
Menunjukkan besarnya putang yang terjadi dari waktu ke waktu
Menunjukkan jumlah piutang yang tertagih dari waktu ke waktu
Menunjukkan sisa piutang yang belum tertagih ari waktu ke waktu selama periode
yang akan datang.
‘13 2
Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Ada 6 faktor yang perlu dipertimbangkan menyusun anggaran piutang :
1. anggaran penjualan
2. keadaan persaingan di pasar
3. posisi perusahaan dalam persaingan
4. syarat pembayaran yang ditawarkan perusahaan
5. kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang
6. rencana perusahaan untuk melakukan penjualan secara kredit aktiva-aktiva lain,
selain barang hasil produksinya.
Pengaruh penjualan kredit terhadap arus kas yaitu :
jangka waktu kredit itu diberikan
kerajinan dari petugas penagih hutang
mutu dari para debitur yang diperdaya membeli barang dagang kredit
situasi usaha pada umumnya
‘13 3
Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Contoh soal anggaran piutang.
Rencana penjualan PT. X untuk tahun 2005 sebagai berikut :
JANUARI 3.500.000 TRIWULAN II 12.000.000
FEBRUARI3.700.000 TRIWULAN III 10.500.000
MARET 4.500.000TRIWULAN IV11.250.000
Dengan komposisi 50% penjualan kredit dan sisanya penjualan tunai diketahui kerugian
piutang tak tertagih (bad debts) 2% , hitunglah jumlah penjualan tunai dan penjualan kredit
Keterangan Penj. Tunai Penj. Kredit Bad debt Piutang Netto
50% 50%
JANUARI 1.750.000 1.750.000 35.000 1.715.000
FEBRUARI 1.875.000 1.875.000 37.000 1.837.000
MARET 2.250.000 2.250.000 45.000 2.205.000
TRI II 6.000.000 6.000.000 120.000 5.880.000
TRI III 5.520.000 5.250.000 105.000 5.145.000
‘13 4
Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
TRI IV 5.625.000 5.625.000 112.500 5.512.500
Laporan Arus KasDEFINISI ARUS KAS
Arus kas merupakan arus masuk dan keluar dari suatu perusahaan. Arus kas disajikan
dalam suatu laporan arus kas. Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara
kas (cash equivalent) atau investasi yang sifatnya sangat likuid,berjangka pendek dan yang
cepat dapat di jadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai
yang signifikan (Ikatan Akuntan Indonesia 2004 : 22). Arus Kas adalah arus kas masuk
operasi dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk mempertahankan arus kas operasi
dimasa mendatang (Brigham dan Houston 2001 : 47)
Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Arus Kas adalah arus kas
masuk dan arus kas keluar atau setara kas dalam periode tertentu yang berjangka pendek
dalam pengelolaan uang yang dimiliki perusahaan.
LAPORAN ARUS KAS.
Laporan arus kas atau cash flow statement atau statement of cash flows adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
Menurut pendpat Belkaoui, (2000:129), menyatakan laporan arus kas sebagai
komponen penyusun laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang juga
dapat menjadi perhatian investor. Laporan arus kas ditujukan untuk melaporkan penerimaan
dan pengeluaran kas selama satu periode yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan. Dalam Trueblood Report, tujuan laporan keuangan No.3 disebutkan bahwa
dasar kepentingan investor dan kreditor dalam laporan keuangan adalah aliran kas
perusahaan tanpa menyebutkan income bersih. Kepentingan investor dan kreditor atas
informasi aliran kas meliputi jumlah, waktu, dan tingkat ketidakpastiannya.
Sedangkan menurut Bowen et al. (1986), menyatakan bahwa manfaat dari laporan
arus kas adalah untuk memprediksi kegagalan, menaksir risiko, memprediksi pemberian
pinjaman, penilaian perusahaan, dan memberikan informasi tambahan pada pasar modal.
‘13 5
Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
T.A. Lee, B.E.Hick, dan R.H. Ashton dalam Harahap (2001:242) menyatakan bahwa
informasi yang disajikan cash flow accounting lebih bermanfaat dalam menilai atau
menganalisis keputusan, baik tentang investasi saham maupun untuk tujuan peramalan
arus kas lainnya.
Berdasarkan penjabaran mengenai konsep laporan arus kas adalah salah satu dari laporan
keuangan dasar. Laporan ini berguna bagi manajer dalam mengevaluasi operasi masa lalu
dan dalam merencanakan aktivitas investasi serta pendanaan di masa depan. Laporan ini
juga berguna bagi para investor, kreditor, dan pihak-pihak lainnya dalam menilai potensi
laba perusahaan. Selain itu, laporan ini juga menyediakan dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan membayar utangnya yang jatuh tempo. Pengelompokan dalam laporan arus
kas yaitu :
a. Kegiatan Operasi Perusahaan (Operating)
Kegiatan ini biasanya mencakup kegiatan produksi, pengriman barang, pemberian servis.
Arus kas dari operasi ini umumnya adalah pengaruh kas dari transaksi dan peristiwa lainnya
yang ikut dalam menentukan laba. Contoh arus kas masuk dari kegiatan operasi adalah
sebagai berikut :
Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa termasuk penerimaan dan piutang
akibat penjualan, baik jangka panjang atau jangka pendek.
Penerimaan dari bunga pinjaman atas penerimaan dari surat berharga lainnya
seperti bunga atau deviden.
Semua penerimaan yang bukan berasal dari sebagian yang sudah dikaskan dalam
kelompok investasi pembiayaan. Seperti jumlah uang yang diterima dari tuntutan di
pengadilan, klaim asuransi, kecuali yang berhubungan dengan kegiatan investasi
dan pembiayaan seperti kerusakan gedung, pengembalian dana dari supplier.
‘13 6
Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Contoh arus kas keluar dari kegiatan oparesi adalah sebagai berikut :
Pembayaran kas untuk membeli bahan yang akan digunakan untuk produksi atau
untuk dijual, termasuk pembayaran utang jangka pendek atau jangka panjang kepada
supplier barang tadi.
Bayar kas pada supplier lain dan pegawai untuk kegiatan selainproduksi barang dan
jasa.
Pembayaran kas kepada pemerintah untuk pajak, kewajiban lainnya, denda dan lain-
lain.
Pembayaran kepada pemberi pinjaman dan kreditur lainnya berupa bunga.
Seluruh pembayaran kas yang tidak berasal dari transaksi investasi atau pembiayaan
seperti pembayaran tuntutan dari pengadilan, pengembalian dana kepada langganan
dan sumbangan.
b. Arus kas dari kegiatan pembiayaan atau pendanaan (financing)
Kegiatan yang termasuk pembiayaan atau pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan
perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan,
berupa kegiatan mendapatkan sumber dana dari pemilik dengan memberikan prospek
penghasilan dari sumber dana tersebut, meminjam dan membayar utang kembali atau
melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar utang tertentu.
Contoh arus kas masuk dari kegiatan pembiayaan atau pendanaan :
Penerimaan dan pengeluaran surat berharga dalam bentuk equity.
Penerimaan dan pengeluaran obligasi, hipotek, wesel dan pinjaman jangka pendek
lainnya.
Contoh arus kas keluar dari kegiatan pembiayaan atau pendanaan adalah sebagai berikut:
Pembayaran dividen dan pembayaran bunga kepada pemilik akibat adanya surat
berharga saham (equity) tadi.
Pembayaran kembali utang yang di pinjam.
Pembagian utang kepada kreditor termasuk utang yang sudah di perpanjang.
c. Arus kas dari kegiatan investasi
Kegiatan yang termasuk dalam arus kas adalah kegiatan investasi adalah perolehan dan
pelepasan aktiva jangka panjang baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud serta
investasi lain yang tidak termasuk setara kas antara lain menerima dan menagih pinjaman,
‘13 7
Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
utang, surat berharga atau modal, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya yang digunakan
dalam proses produksi. Contoh arus kas dari kegiatan investasi sbb :
Penerimaan pinjaman luar baik yang baru maupun yang sudah lama.
Penjualan saham baik, saham sendiri maupun saham dalam bentuk investas.
Penerimaan dari penjualan aktiva tetap dan aktiva produktif dan tidak berwujud
lainnya.
Contoh arus kas keluar dari kegiatan baru :
Pembayaran utang perusahaan dan pembelian kembali surat utang perusahaan.
Pembelian saham perusahaan lain atau perusahaan sendiri
Perolehan aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya.
Isi dalam bentuk laporan arus kas
Ada 2 bentuk dalam penyajian laporan arus kas yaitu sebagai berikut :
1. Direct method
Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-
kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap
(gross) dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Keunggulan utama
dari metode langsung ini adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas
dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan
seringkali tidak mudah di dapat dan biaya pengumpulannya umumnya mahal.
2. Indirect method
Dalam metode ini net income disesuaikan (reconcicle) dengan menghilangkan:
Pengaruh transaksi yang masih belum di realisasi (defferal) dari arus kas masuk dan
keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan defferal income,
arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang accured seperti piutang dan utang.
Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang
tidak mempengaruhi kas seperti : penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan aktiva
tetap dan dari operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan kegiatan investasi), laba
rugi pembatalan utang (transaksi pembagian)
Keunggulan dalam metode ini adalah memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan
arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini, metode tersebut menunjukan hubungan antara
laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas. Karena datanya dapat tersedia dengan
segera, maka metode ini lebih murah dibandingkan dengan metode langsung.
‘13 8
Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Tujuan Arus KasAdapun untuk Laporan arus kas dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan berikut ini
(Hongren dkk 1989 : 845 :
a. Untuk memperkirakan arus kas masa datang.
Dalam banyak kasus, sumber dan penggunaan kas perusahaan tidaklah berubah secara
dramatis dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, penerimaan dan pengeluaran kas dapat
diterima sebagai alat yang baik untuk memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas
dimasa datang.
b. Untuk mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen.
Laporan arus kas akan melaporkan kegiatan investasi perusahaan, sehingga memberikan
informasi arus kas kepada investor dan kreditor untuk mengevaluasi keputusan manajer.
c. Untuk menentukan kemampuan perusahaan membayar deviden kepada pemegang
saham, pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada kreditor.
d. Laporan arus kas membantu investor dan kreditor untuk mengetahui apakah
perusahaan bisa melakukan pembayaranpembayaran ini.
e. Untuk menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.
f. Adanya kemungkinan bangkrutnya suatu perusahaan yang mempunyai laba bersih yang
cukup tetapi kas yang rendah menyebabkan diperlukannya informasi arus kas.
Tujuan Laporan Arus Kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan
dan pengeluaran kas (Dyckman, dkk 2001 : 550). Informasi arus kas membantu pemakai
untuk menilai :
a. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas
b. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban.
c. Penyebab terjadinya perbedaan antara laba dan arus kas terkait.
d. Pengaruh kegiatan investasi dan pembiayaan (pendanaan) yang menggunakan kas
dan yang tidak (non kas) terhadap posisi keuangan perusahaan.
Kategori Arus Kas
‘13 9
Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Semua arus kas masuk dan arus kas keluar diklasifikasikan ke dalam salah satu dari tiga
kategori : Operasi, Investasi, Pendanaan. Pengklasifikasian arus kas ini penting dilakukan
untuk mengevaluasi arus kas yang telah terjadi dan memprediksi arus kas masa depan.
a. Arus Kas Operasi (Operating Cash Flow).
Arus kas operasi dikaitkan dengan kegiatan memproduksi dan menyerahkan barang,
menyediakan jasa, serta transaksi lainnya yang diperhitungkan dalam penentuan laba. Arus
kas Operasi adalah semua arus yang tidak didefinisikan sebagai kegiatan investasi atau
pendanaan. Arus kas operasi mencakup berikut ini:
Keterkaitannya dengan laba merupakan alasan untuk mengklasifikasikan arus
tersebut sebagai arus kas operasi.
Arus kas dari transaksi lainnya yang pada awalnya mungkin merupakan arus
investasi atau pendanaan, diklasifikasikan sebagai arus operasi jika berhubungan
dengan kegiatan usaha yang utama.
b. Arus Kas Investasi (Investing Cash Flow)
Arus kas investasi dikaitkan dengan investasi dalam dan pelepasan (disposisi) aktiva pabrik
serta sekuritas hutang dan ekuitas tertentu, memberikan dan menagih pinjaman, serta
kegiatan strategis lainnya. Kategori ini penting untuk mengidentifikasi rencana pertumbuhan
perusahaan. Kategori ini mencakup hal-hal berikut :
Selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar investasi adalah arus kas
masuk/arus keluar bersih dari kegiatan investasi.
Perbedaan mendasar antara arus kas keluar operasi dan investasi terletak pada
periode manfaat yang di antisipasi.
Keuntungan dan kerugian dari operasi yang dihentikan serta transaksi yang
menimbulkan pos-pos luar biasa seringkali dikaitkan dngan arus kas investasi.
c. Arus Kas Pendanaan (Financing Cash Flow).
Arus kas pembiayaan dikaitkan dengan perolehan sumber daya dari pemilik dan pemberian
pengembalian atas investasi mereka, peminjaman uang, dan pembayaran kembali pokok
pinjaman. Selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar pendanaan merupakan arus
kas masuk (keluar) bersih dari kegiatan pendanaan.
Prosedur Penyusunan Laporan Arus Kas
‘13 10
Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Dalam hal penyusunan Laporan Arus Kas , maka ada beberapa pendekatan untuk
menyusun laporan arus kas yang digunakan dalam praktek, yang masing-masing bertujuan
mengidentifikasi melalui analisis transaksi hal-hal berikut ini:
a. Arus kas operasi, investasi, dan pendanaan.
b. Transaksi investasi dan pendanaan non kas yang signifikan.
c. Pos-pos yang merekonsiliasi laba dan arus kas operasi bersih.
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 2 yang dapat dipergunakan perusahaan
terdapat dua metode untuk menyajikan laoran arus kas, yaitu :
1. Metode Langsung
Metode langsung menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi. Metode
langsung lebih mudah untuk dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih banyak untuk
mengambil keputusan.
2. Metode Tidak Langsung
Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih
dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari aktivitas operasi.
Kedua metode tersebut mendatangkan jumlah sub-total yang sama untuk kegiatan operasi,
kegiatan investasi, kegiatan pendanaan dan arus kas bersih selama periode tertentu.
Metode tersebut berbeda hanya dalam cara menunjukkan arus kas dari kegiatan operasi.
Penyusunan anggaran kas, menurut Riyanto (1978 : 90), dapat dilakukan dengan beberapa
tahap sebagai berikut :
(a) Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional
perusahaan. Transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi operasi (operating
transactions). Pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit (kekurangan) kas atau
surplus (kelebihan) kas.
‘13 11
Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
(b) Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-
sumber lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas. Juga disusun estimasi
pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayarannya kembali. Transaksi-
transaksi di sini merupakan transaksi finansiil (financial transaction).
(c) Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi finansiil. Anggaran kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi
operasional dan transaksi finansiil yang menggambarkan estimasi penerimaan dan
pengeluaran kas keseluruhan.
Bentuk standard yang harus dipergunakan masing-masing perusahaan mempunyai
kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya. Oleh karena budget kas mencakup
dua sektor, yaitu sektor penerimaan kas dan sector pengeluaran kas, maka sebelum
disusun budget kas, terlebih dahulu perlu disusun skedul tentang penerimaan kas (Cash
Inflow Schedule) dan skedul tentang pengeluaran kas (Cash Outflow Schedule) tersebut.
Contoh soal Perhitungan Anggaran Kas
1. Saldo piutang tanggal 1 juli 2008 = 0
Saldo kas tanggal 1 Juli 2008 Rp. 200.000
Saldo Kas minimun di tetapkan Rp. 180.000
2. Penjualan Juli Rp. 1000.000
Agustus Rp. 1.200.000
September Rp. 1.400.000
Oktober Rp. 1.200.000
November Rp. 1.400.000
Desember Rp. 1.000.000
Dengan pola sebagai berikut :
60 % dari padanya adalah penjualan tunai, sedangkan sisanya penjualan kredit dengan
cara
40 % diterima pada bulan terjadinya penjualan
40 % diterima satu bulan sesuadahnya
20 % diterima dua bulan sesuadhnya.
3. Bahwa 10 % dari penjualan kredit di cadangkan untuk piutang yang diduga tidak dapat
di tagih.
4. Bulan Penerimaan yang lainnya Pengeluaran kas
Juli Rp. 56.000 Rp. 350.000
‘13 12
Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Agustus Rp. 202.000 Rp. 400.000
September Rp. 192.000 Rp. 500.000
Oktober Rp. 58.000 Rp. 800.000
November Rp. 164.400 Rp. 950.000
Desember Rp. 168.000 Rp. 1.900.000
Diminta :
a) Susunlah anggaran pengumpulan piutang periode juli s/d. Desember 2008.
b) Susunlah anggaran kas periode juli sampai dengan Desember 2008.
c) Bagaimana nampaknya pada neraca per 1 Juli 2008 dan pada neraca 31 desember
2008 mengenai kas dan piutang.
d) Jika kelebihan kas apa yang saudara usulkan kepada pimpinan perusahaan uraikanlah
setiap bulannya (berapa kelebihan kas dan lain – lain
Jawaban
a. Anggaran pengumpulan piutang periode juli sampai dengan Desember 2008
Perhitungan
Juli Agustus September Oktober November Desember
Penjualan 1000.000 1.200.000 1400000 1200000 1400000 1000000
Penj. Tunai 60 % 600000 720.000 840000 720000 840000 600000
Penjualan Kredit 400000 480000 560000 480000 560000 400000
Penyusutan Piutang 10 % 40000 48000 56000 48000 56000 40000
Piutang Netto 360000 432.000 504000 432000 504000 360000
Pola Pelunasan
‘13 13
Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Juli 40 % x 360.000 = 144.000 Oktober 40 % x 432.000 = 172.800
Agustus 40 % x 360.000 = 144.000 November 40 % x 432.000 = 172.800
September 20 % x 360.000 = 72.000 Desember 20 % x 432.000 = 86.400
Agustus 40 % x 432.000 = 172.800 November 40 % x 504.000 = 201.600
September 40 % x 432.000 = 172.800 Desember 40 % x 504.000 = 201.600
Oktober 20 % x 432.000 = 86.400 Januari 20 % x 432.000 = 100.800
September 40 % x 504.000 = 201.600 Desember 40 % x 360.000 = 144.000
Oktober 40 % x 504.000 = 201.600 Januari 40 % x 360.000 = 144.000
November 20 % x 504.000 = 100.800 Pebruari 20 % x 360.000 = 72.000
Daftar Penerimaan Dari Piutang
Bulan Piutang Juli Agustus Sept Okt Nov Des Thn
Penjualan Netto Yad
Juli 360.000 144000 144000 72000
Agustus 432.000 172000 172000 86400
September 504.000 201600 201600 100800
Oktober 432000 172800 172800 86400
November 504000 201600 201600 100800
Desember 360000 144000 216000
‘13 14
Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Jumlah 2592000 144.000 316.000 445.600 460800 475.200 432000 316800
b. Susunlah Anggaran Kas periode Juli sampai Dengan Desember 2008
Juli Agust Sept Okt Nov Des
Saldo Awal 200.000 650.000 1.488.800 2.467.200 2.906.000 3.435.600
Penjualan Tunai 600.000 720.000 840.000 720.000 840.000 600.000
Piutang 144.000 316.800 446.400 460.800 475.200 432.000
Penerimaan Lain 56.000 202.000 192.000 58.000 164.400 168.000
Tersedia 1000.000 1.888.800 2.967.200 3.706.000 4.385.600 4.635.600
Pengeluaran Lain 350.000 400.000 500.000 800.000 950.000 1.900.000
Saldo Akhir 650.000 1.488.800 2.467.200 2.906.000 3.435.600 2.735.600
c. Nampak pada neraca per 1 Juli 2008 dan pada neraca 31 Desember 2008 mengenai
kas dan piutang
Neraca Awal 1 Juli Neraca Akhir 31 Desember
Kas 200.000 Kas 2.735.600
Piutang - Piutang 352.000
Penyisihan 35.200
Piutang Netto 316.800
d. Jika ada kelebihan kas apa yang akan saudara usulkan kepada pimpinan perusahaan
‘13 15
Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Kelebihan uang kas ialah selisih antara saldo akhir kas dengan kas minimum
(misalkan kas minimun untuk akhir juli 650.000 – 180.000 = Rp. 470.000 ) sebaiknya
ditanamkan dalam investasi sementara berupa ,arkeatble securities
Daftar Pustaka1. Jones, Organization Design, Process Reengenering, and Change Management, New
york: Mc. Graw Hill, 2000
2. Diane Mayo and Jeanne Goodrich. Staffing for Result : A Guide to Working Smarter,
Chicago: ALA, 2002
3. Roger Fisher and Willian Ury. Getting to Yes : Negotiaating Agreement Without
Giving In. New York: Penguin Books, 1999
4. Michael Hammer dan James Champy, Reengineering the Corporation : A Manifesto
for Business Revolution, 2004
5. Stephen P. Robbin, Organizational Behavior, Concept, Controversies and Application
2001
‘13 16
Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
6. Berger, Lance, The Change Mangement handbook : A Road Map to Corporate
Transformation, Mc.Graw Hill, 2003
‘13 17
Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Top Related