COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

292
Penganggaran Perusahaan i Universitas Pamulang Manajemen S-1 COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN Penyusun : Ahmad Nurhadi Aidil Amin Effendy Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang Gd. A, Ruang 212 Universitas Pamulang Tangerang Selatan - Banten

Transcript of COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Page 1: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan i

Universitas Pamulang Manajemen S-1

COVER

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penyusun :

Ahmad Nurhadi

Aidil Amin Effendy

Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang

Gd. A, Ruang 212 Universitas Pamulang Tangerang Selatan - Banten

Page 2: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan ii

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PENGANGGARAN PERUSAHAAN Penulis : Ahmad Nurhadi

Aidil Amin Effendy

ISBN : 978-623-7833-66-6 Editor : Kasmad Lili Sularmi Fauziah Septiani Desain Sampul: Putut Said Permana Tata Letak: Aden Penerbit: Unpam Press Redaksi: Jl. Surya Kencana No. 1 R. 212, Gd. A Universitas Pamulang Pamulang | Tangerang Selatan | Banten Tlp/Fax: 021. 741 2566 – 7470 9855 Ext: 1073 Email: [email protected] Cetakan pertama, 14 Desember 2020 Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa izin penerbit.

Page 3: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan iii

Universitas Pamulang Manajemen S-1

LEMBAR IDENTITAS ARSIP Data Publikasi Unpam Press I Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran Universitas Pamulang Gedung A. R.212 Kampus 1 Universitas Pamulang Jalan Surya Kencana No.1, Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Banten. Website : www.unpam.ac.id I email : [email protected]

Penganggaran Perusahaan/ Ahmad Nurhadi, Aidil Amin Effendy-1sted.

ISBN 978-623-7833-66-6

1. Penganggaran Perusahaan I. Ahmad Nurhadi, II. Aidil Amin Effendy M132-14122020-01

Ketua Unpam Press : Pranoto Koordinator Editorial dan Produksi: Ubaid Al Faruq, Ali Madinsyah Koordinator Bidang Hak Cipta : Susanto Koordinator Publikasi dan Dokumentasi : Aden Desain Cover : Putut Said Permana Cetakan pertama, 14 Desember 2020 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menggandakan dan memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin penerbit.

Page 4: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan iv

Universitas Pamulang Manajemen S-1

MODUL MATA KULIAH RISET OPERASI

IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Penganggaran Perusahaan/ SMJ0293 Sks : 3 Sks Prasyarat : - Semester : V Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini merupakan mata kuliah Wajib Program

Studi Manajemen S-1 yang membahas tentang Penganggaran Perusahaan, Anggaran Parsial dan Komprehensif, Anggaran Penjualan, Forecasting, Metode Untuk Forecasting Penjualan, Perhitungan Dengan Analisis Statistik, Perhitungan Dengan Metode Khusus, Anggaran Produksi, Kebijakan Persediaan Anggaran Produksi, Anggaran Bahan Baku, Prosedur Anggaran Bahan Baku, Anggaran Tenaga Kerja, Anggaran Biaya Overhead Pabrik, Anggaran Variabel, Anggaran Modal, Anggaran Penilaian Investasi, Anggaran Kas, Anggaran Piutang

Capaian Pembelajaran : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu membuat konsep dan mengantisipasi serta mengatasi permasalahan dalam melakukan aktivitas anggaran perusahaan secara baik dan benar

Penyusun : 1. Ahmad Nurhadi (Ketua) 2. Aidil Amin Effendy (Anggota)

Tangerang Selatan, 28 November 2019

Ketua Program Studi Manajemen S-1

Ketua Tim Penyusun

Dr. Kasmad, S.E., M.M. Ahmad Nurhadi NIDN : 0402046806 NIDN. 0423107206

Page 5: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan v

Universitas Pamulang Manajemen S-1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas

Nikmat, Rahmat dan Anugerah – NYA sehingga kami bisa menyelesaikan Buku Bahan

Ajar yang berjudul “Penganggaran Perusahaan” dengan tepat waktu. Tujuan dari

penulisan Buku Bahan Ajar ini tidak lain adalah untuk membantu para mahasiswa dan

pembaca di dalam memahami ruang lingkup dan seluk beluk tentang Penganggaran

Perusahaan secara teori dan perhitungan sehingga bisa membuka wawasan dan

mempunyai daya manfaat nyata dalam dunia kerja.

Buku ini juga akan memberikan informasi secara lengkap mengenai pengertian,

arti, manfaat, tujuan, pemecahan masalah dan perhitungan yang bisa dipraktekan dalam

dunia kerja sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun Penggangaran yang

dibutuhkan dalam suatu Perusahaan.

Kami menyadari bahwa penulisan ini bukan merupakan hasil kerja keras saya

sendiri, melainkan adalah buah hasil kerja keras kami bersama team kami. Ada banyak

pihak yang sudah berjasa dalam membantu kami di dalam menyelesaikan buku bahan

ajar ini. Maka dari itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu memberikan wawasan dan bimbingan kepada kami sebelum maupun

ketika menulis Buku Bahan Ajar ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan Buku Bahan ajar ini masih dari

sempurna, maka dari itu kami meminta dukungan dan masukan dari pembaca agar

dikemudian hari kami bisa lebih baik lagi dalam menulis Buku Bahan Ajar yang lainnya.

Tangerang Selatan, 14 Desember 2020

Tim Penyusun

Page 6: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan vi

Universitas Pamulang Manajemen S-1

DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................... i

PENGANGGARAN PERUSAHAAN ........................................................................................ ii

LEMBAR IDENTITAS ARSIP .................................................................................................. iii

IDENTITAS MATA KULIAH ..................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ vi

PERTEMUAN KE-1 ................................................................................................................... 13

PENGANTAR PENGANGGARAN PERUSAHAAN ............................................................... 13

A. TUJUAN PEMBELAJARAN ........................................................................................ 13

B. URAIAN MATERI ........................................................................................................... 13

1. Pengertian Anggaran ................................................................................................ 13

2. Kegunaan Anggaran ................................................................................................. 18

3. Tujuan Penggunaan Anggaran ............................................................................... 19

4. Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penganggaran .............................. 20

5. Syarat Penyusunan Anggaran ................................................................................ 21

6. Jenis-Jenis Anggaran ............................................................................................... 21

7. Keunggulan Dan Kelemahan Penganggaran ....................................................... 22

8. Kaitan Penganggaran Dengan Fungsi Manajemen ............................................. 24

9. Hubungan Penganggaran Dengan Manajemen ................................................... 27

C. SOAL TUGAS/ LATIHAN ............................................................................................. 28

D. REFERENSI .................................................................................................................... 28

PERTEMUAN KE-2 ................................................................................................................... 30

ANGGARAN PARSIAL DAN ANGGARAN KOMPREHENSIF ........................................... 30

A. TUJUAN PEMBELAJARAN ........................................................................................ 30

B. URAIAN MATERI ........................................................................................................... 30

1. Ruang Lingkup Anggaran ........................................................................................ 30

2. Penganggaran Parsial .............................................................................................. 31

3. Penganggaran Komprehensif ................................................................................. 31

4. Anggaran Penambahan Modal ............................................................................... 37

5. Depresiasi Aktiva ...................................................................................................... 38

6. Bagian - bagian Anggaran Keseluruhan (Komprehensif) ................................... 39

C. SOAL LATIHAN/TUGAS .............................................................................................. 44

D. REFERENSI .................................................................................................................... 45

PERTEMUAN KE- 3 .................................................................................................................. 46

ANGGARAN PENJUALAN ...................................................................................................... 46

Page 7: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan vii

Universitas Pamulang Manajemen S-1

A. TUJUAN PEMBELAJARAN : ..................................................................................... 46

B. URAIAN MATERI ........................................................................................................... 46

1. Pengertian Anggaran Penjualan ............................................................................. 46

2. Manfaat Anggaran Penjualan .................................................................................. 47

3. Tujuan Dan Kegunaan Anggaran Penjualan ........................................................ 47

4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Aggaran Penjualan .......... 47

C. SOAL LATIHAN/ TUGAS ............................................................................................. 58

D. REFERENSI .................................................................................................................... 60

PERTEMUAN KE- 4 .................................................................................................................. 61

PENGERTIAN FORECASTING PENJUALAN ....................................................................... 61

A. TUJUAN PEMBELAJARAN : ..................................................................................... 61

B. URAIAN MATERI ........................................................................................................... 61

1. Pengertian Forecasting Penjualan ......................................................................... 61

2. Unsur Internal ............................................................................................................ 62

3. Unsur Eksternal ......................................................................................................... 65

4. Forecasting Penjualan .............................................................................................. 66

5. Cara Membuat Forecasting Penjualan .................................................................. 67

6. Data dan informasi Penyusunan Anggaran Penjualan ....................................... 68

7. Contoh soal ................................................................................................................ 74

C. SOAL LATIHAN/TUGAS .............................................................................................. 79

D. REFERENSI .................................................................................................................... 79

PERTEMUAN KE- 5 .................................................................................................................. 80

METODE FORECASTING PENJUALAN ................................................................................ 80

A. TUJUAN PEMBELAJARAN : ..................................................................................... 80

B. URAIAN MATERI ........................................................................................................... 80

1. Koneksi Forecasting Dengan Rencana ................................................................. 80

2. Peranan Penggunaan Asumsi ................................................................................ 80

3. Metode Forecasting Penjualan ............................................................................... 81

4. Efektifitas Forecasting .............................................................................................. 83

5. Metode Forecasting .................................................................................................. 84

6. Pemilihan Alternatif Model Forecasting ................................................................. 86

C. SOAL LATIHAN/TUGAS .............................................................................................. 91

D. REFERENSI .................................................................................................................... 92

PERTEMUAN KE- 6 .................................................................................................................. 93

PERHITUNGAN DENGAN ANALISIS STATISTIK .............................................................. 93

A. TUJUAN PEMBELAJARAN ........................................................................................ 93

B. URAIAN MATERI ........................................................................................................... 93

1. Analisa Trend ............................................................................................................. 93

Page 8: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan viii

Universitas Pamulang Manajemen S-1

2. Metode Korelasi Dan Regresi ............................................................................... 105

C. SOAL LATIHAN/TUGAS ............................................................................................ 107

D. REFERENSI .................................................................................................................. 107

PERTEMUAN KE- 7 ............................................................................................................... 109

PERHITUNGAN DENGAN METODE KHUSUS ................................................................ 109

A. TUJUAN PEMBELAJARAN ...................................................................................... 109

B. URAIAN MATERI ......................................................................................................... 109

1. Langkah-langkah Dalam Peramalan (Forecasting ) .......................................... 109

2. Metode Peramalan Kuantitatif ............................................................................... 110

3. Pengembangan Model Peramalan ....................................................................... 111

4. Analisa Industri ........................................................................................................ 112

5. Analisa Product Line ............................................................................................... 115

6. Analisa pengguna akhir .......................................................................................... 116

7. Latihan/Tugas .......................................................................................................... 117

C. SOAL LATIHAN/TUGAS ............................................................................................ 123

D. REFERENSI .................................................................................................................. 123

PERTEMUAN KE – 8 .............................................................................................................. 124

ANGGARAN PRODUKSI ....................................................................................................... 124

A. TUJUAN PEMBELAJARAN ...................................................................................... 124

B. URAIAN MATERI ......................................................................................................... 124

1. Pengertian ................................................................................................................ 124

2. Kegunaan Anggaran Produksi .............................................................................. 124

3. Unsur Utama Biaya Produksi ................................................................................ 125

4. Biaya Yang Dapat Dimasukkan Dalam Persediaan .......................................... 126

5. Persediaan Dalam Industri Pabrik ........................................................................ 127

6. Budget Produksi ...................................................................................................... 128

7. Penyusunan anggaran produksi ........................................................................... 129

8. Contoh soal .............................................................................................................. 131

C. SOAL PERTANYAAN ................................................................................................. 137

D. REFERENSI .................................................................................................................. 138

PERTEMUAN KE 9 ................................................................................................................. 140

KEBIJAKAN PERSEDIAAN DALAM ANGGARAN PRODUKSI ...................................... 140

A. TUJUAN PEMBELAJARAN ...................................................................................... 140

B. URAIAN MATERI ......................................................................................................... 140

1. Kebijakan yang mengutamakan pengendalian tingkat persediaan ................. 140

2. Kebijakan Kombinasi Tingkat Persediaan Berfluktuasi ..................................... 142

3. Aturan persediaan ................................................................................................... 143

4. Internal kontrol bagi persediaan ........................................................................... 145

Page 9: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan ix

Universitas Pamulang Manajemen S-1

5. Kekeliruan penghitungan persediaan .................................................................. 146

6. Anggaran produksi perangkat perencanaan, pengkoordinasian, dan pengawasan ............................................................................................................. 147

C. SOAL LATIHAN/TUGAS ............................................................................................ 148

D. REFERENSI .................................................................................................................. 154

PERTEMUAN KE- 10 .............................................................................................................. 155

ANGGARAN BAHAN BAKU ................................................................................................ 155

A. TUJUAN PEMBELAJARAN: ..................................................................................... 155

B. URAIAN MATERI ......................................................................................................... 155

1. Arti Bahan Baku ...................................................................................................... 155

2. Economial order quantity ....................................................................................... 156

3. Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku ....................................................... 159

4. Unsur – Unsur Penganggaran Bahan Baku ....................................................... 159

5. Soal Peragaan ......................................................................................................... 161

6. Item – Item Anggaran Bahan Baku ...................................................................... 161

7. Aturan Anggaran Bahan Baku .............................................................................. 162

8. Arti Penganggaran Bahan Baku Yang Dibeli ...................................................... 163

9. Peranan Penganggaran Bahan Baku Yang Dibeli ............................................. 164

10. Manfaat Penganggaran Bahan Baku Yang Dibeli ............................................. 164

C. SOAL LATIHAN/TUGAS ............................................................................................ 166

D. REFERENSI .................................................................................................................. 167

PERTEMUAN KE-11 ............................................................................................................... 169

PROSEDUR ANGGARAN BAHAN BAKU ........................................................................... 169

A. TUJUAN PEMBELAJARAN ...................................................................................... 169

B. URAIAN MATERI ......................................................................................................... 169

1. Aturan Berakibat Pada Bahan Baku .................................................................... 169

2. Anggaran Persediaan Bahan Baku ...................................................................... 173

3. Anggaran Biaya Pemakaian Bahan Baku ........................................................... 173

C. SOAL LATIHAN/TUGAS ............................................................................................ 177

D. REFERENSI .................................................................................................................. 180

PERTEMUAN KE- 12 .............................................................................................................. 182

ANGGARAN TENAGA KERJA ............................................................................................. 182

A. TUJUAN PEMBELAJARAN: ..................................................................................... 182

B. URAIAN MATERI ......................................................................................................... 182

1. Perencanaan Tenaga Kerja ................................................................................... 182

2. ANGGARAN TENAGA KERJA ............................................................................. 182

3. JENIS TENAGA KERJA ......................................................................................... 184

4. BIAYA OVERHEAD PABRIK ................................................................................ 185

Page 10: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan x

Universitas Pamulang Manajemen S-1

5. BIAYA KHUSUS KARYAWAN PABRIK .............................................................. 187

6. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGARAN PEKERJA ........ 187

7. PERSIAPAN MENYUSUN ANGGARAN TENAGA KERJA ............................. 188

8. MANFAAT ANGGARAN TENAGA KERJA ......................................................... 189

I. CONTOH SOAL ANGGARAN TENAGA KERJA CONTOH SOAL 1 ............. 189

CONTOH SOAL 2 ........................................................................................................ 191

Berdasarkan data diatas susunlah: ........................................................................... 192

Penyelesaian: ............................................................................................................... 192

J. SOAL LATIHAN ....................................................................................................... 193

K. SOAL PERTANYAAN................................................ Error! Bookmark not defined.

PERTEMUAN KE- 13 .................................................................................................. 194

A. PENGERTIAN OVERHEAD PABRIK .................................................................. 196

B. DASAR PEMBEBANAN OVERHEAD PABRIK KE PRODUK ......................... 196

C. KARAKTER BIAYA ................................................................................................. 197

D. PERENCANAAN BESARNYA ANGGARAN BOP ............................................. 198

F. UNSUR – UNSUR YANG TERKANDUNG DALAM ANGGARAN BOP ......... 201

G. CONTOH SOAL ...................................................................................................... 201

H. TEHNIK MEMBUAT ALOKASI BIAYA OVERHEAD ......................................... 203

I. SOAL LATIHAN ....................................................................................................... 207

PERTEMUAN KE- 14 ANGGARAN VARIABEL ............................................................... 208

A. PENGELUARAN – PENGELUARAN VARIABEL DAN TETAP ....................... 209

B. INFORMASI BIAYA VARIABEL ............................................................................ 210

C. KELEMAHAN BIAYA VARIABEL ......................................................................... 210

D. MANFAAT INFORMASI BIAYA VARIABEL ........................................................ 212

F. PENGERTIAN ANGGARAN VARIABEL ............................................................. 213

G. KEGUNAAN ANGGARAN VARIABEL ................................................................ 214

H. ELEMEN BERPENGARUH TERHADAP VARIABILITAS ANGGARAN ........ 214

I. PENENTUAN RELEVANT RANGE ..................................................................... 215

J. PELAPORAN LABA RUGI PADA PIHAK LUAR ................................................ 215

L. LATIHAN .................................................................................................................. 220

M. SOAL PERTANYAAN................................................ Error! Bookmark not defined.

PERTEMUAN KE- 15 ANGGARAN MODAL ..................................................................... 222

A. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN ....................................................................... 223

B. PEMBENTUKAN PERUSAHAAN ........................................................................ 225

C. MODAL PERUSAHAAN......................................................................................... 226

D. MODAL DISETOR .................................................................................................. 226

D. PENGEMBALIAN MODAL ..................................................................................... 227

E. PENGEMBALIAN INVESTASI .............................................................................. 228

Page 11: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan xi

Universitas Pamulang Manajemen S-1

F. ARTI MODAL YANG DIANGGARKAN ................................................................ 229

G. PENTINGNYA MODAL DIANGGARKAN ............................................................ 230

H. KLASIFIKASI PROYEK ( INVESTASI ) ............................................................... 231

I. TEHNIK DAN KONSEP MODAL DIANGGARKAN ............................................ 232

Tahapan 1 : ................................................................................................................... 232

Tahapan 2 : ................................................................................................................... 232

Tahapan 3 : ................................................................................................................... 232

J. SOAL PERTANYAAN ............................................................................................. 235

PERTEMUAN KE-16 ANGGARAN PENILAIAN INVESTASI ............................... 236

A. METODE EVALUASI KELAYAKAN RENCANA INVESTASI .......................... 237

C. INVESTASI YANG DIBUTUHKAN ....................................................................... 238

D. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI ..................................................................... 239

C. PAYBACK PERIODE ( PP ) .................................................................................. 241

Misalnya : ...................................................................................................................... 242

*. Perhitungannya ......................................................................................................... 242

Bisnis A, sebab mempunya waktu pengembalian yang lebih singkat ................. 242

nNPV = Σ CFt /(1 + k)t – Io t = 1 ................................................................................ 243

Penyelesaian : .............................................................................................................. 244

Hasilnya : ....................................................................................................................... 245

F. KASUS ...................................................................................................................... 246

Penyelesaian : .............................................................................................................. 246

Penyelesaian : .............................................................................................................. 247

Penyelesaian : .............................................................................................................. 248

Kasus (IRR Bisnis B) ................................................................................................... 248

Bisnis A, sebab mempunyai tarif rate of return melebihi bisnis B Perbandingan Metode Capital Budgeting ..................................................................................... 248

PERTEMUAN KE-17 ANGGARAN KAS ........................................................................... 250

A. PENGERTIAN ANGGARAN KAS ........................................................................ 251

B. MAKSUD ANGGARAN KAS DISUSUN .............................................................. 251

C. PENDEKATAN PEYUSUNAN ANGGARAN KAS ............................................. 252

D. SIFAT KAS DAN PENTINGNYA PENGENDALIAN ATAS KAS ...................... 253

E. PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENERIMAAN KAS ............................... 254

F. PENGENDALIAN PENERIMAAN VIA WESSEL ............................................... 255

G. PENGENDALIAN ATAS PENERIMAAN UANG LEWAT KONTER PENJUALAN ............................................................................................................ 256

H. LANGKAH - LANGKAH MENYUSUN ANGGARAN KAS ................................. 258

PERTEMUAN KE-18 ANGGARAN PIUTANG .................................................................. 268

A. ARTI PIUTANG DIANGGARKAN ......................................................................... 268

Page 12: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan xii

Universitas Pamulang Manajemen S-1

B. PENGARUH PENJUALAN KREDIT .................................................................... 268

C. PENGELOMPOKKAN PIUTANG ......................................................................... 269

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PIUTANG .................................................................................................................. 272

Kebijakan korporasi menagihkan piutang ................................................................ 273

D. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN ANGGARAN PIUTANG .................... 273

E. KEGUNAAN PIUTANG DIANGGARKAN............................................................ 274

G. SOAL LATIHAN : ................................................................................................... 277

Page 13: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 13

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN KE-1

PENGANTAR PENGANGGARAN PERUSAHAAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu memberi penjelasan pengertian anggaran, unsur-unsur

anggaran, syarat penyusunan anggaran, dan manfaat dari anggaran.

2. Mahasiswa mampu mengklasifikasikan anggaran berdasarkan

penggolongannya masing-masing

3. Mahasiswa mampu menyebutkan jenis anggaran yang akan disusun

4. Mahasiswa mampu menyebutkan kelemahan dan kelebihan anggaran

B. URAIAN MATERI

Anggaran korporasi (Budget) adalah pekerjaan mengelola rencana dan

mengendalikan aktifitas keseharian korporasi dituangkan dalam unit program dan unit

keuangan, bermaksud untuk menggambarkan aktifitas korporasi tersebut dalam

rangka memperoleh gambaran laporan keuangan baik neraca, proyeksi laba-rugi,

dan laporan ekuitas pemeilik serta aliran kas.

1. Pengertian Anggaran

Sebagai badan usaha, setiap perusahaan memerlukan suatu program

yang harus dijalankan secara konsisten dan berurutan secara sistematis dari

tahun ke tahun. Program – program ini harus disusun berdasarkan rencana

kegiatan yang berkesinambungan untuk memastikan kemana arah perusahaan,

dan apa tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut dalam periode waktu

tertentu. Program yang disusun oleh perusahaan ini disebut juga program kerja

perusahaan yang penyusunannya berdasarkan tahapan – tahapan kegiatan

yang akan dilakukan oleh setiap bagian atau departemen yang dimiliki oleh

perusahaan. Anggaran dimulai dari perencanaan kegiatan – kegiatan yang

ingin dilakukan oleh tiap bagian atau departemen tersebut, sehingga akan

membentuk program – program perusahaan.

Page 14: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 14

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Program – program perusahaan ini tentunya memerlukan pembiayaan

untuk pelaksanaannya. Biaya – biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan

program – program perusahaan inilah yang dikenal sebagai penganggaran.

Peanggaran adalah proses perencanaan dengan diatur sedemikian rupa

agar berurutan disajikan dengan format numerik serta tertera sebagai satuan

keuangan mencakup semua aktifitas korporasi bagi suatu era pada hari - hari

selanjutnya. Adapun Definsi anggaran Drs. Gunawan Adisaputro, M.B.A. ialah

suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan

tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi dan

pengawasan.

Budget merupakan perencanaan pendanaan berkala dan dijalankan

menurut rencana – rencana kegiatan melalui kesepakatan bersama.

Penganggaran mencerminkan program – program tercatat tentang aktifitas

korporasi dituangkan dalam format numerik serta biasanya dicantumkan dalam

unit harga selama tenggang masa terbatas. Budget adalah instrumen

penyelenggaraan untuk meraih sasaran. Maka, budget adalah instrumen, non

sasaran serta bukan untuk merubah pimpinan

Menyusun penganggaran penting memperhatikan hal – hal seperti ini :

a. Penambahan informasi dan wawasan, arah serta aturan – aturan yang

diterapkan oleh korporasi

b. Informasi di periode yang lampau.

c. Perkiraan kemajuan perekonomian di suatu wilayah

d. Informasi akan metode, teknik serta cara yang dilakukan kompetitor.

e. Perkiraan akan strategi nasional.

f. Riset akan kemajuan korporasi.

Tim penganggaran penting memperhatikan gerak – gerik pengguna

penganggaran melalui pertimbangan dibawah ini :

a. Penganggaran disajikan reliabel, dan teliti agar mencegah kerendahan atau

terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah tidak menggambarkan

kedinamisan, sedangkan anggaran yang dibuat terlalu tinggi hanyalah angan-

angan penganggaran.

Page 15: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 15

Universitas Pamulang Manajemen S-1

b. Menggerakkan para pengguna anggaran dibutuhkan kebersamaan manajer

atas (direktur).

c. Penyajian penganggaran merefleksikan perlakuan yang sama agar pengguna

penganggaran bukan terbebani, melainkan semangat untuk melakukan.

d. Penyajian catatan penggunaan pengganggaran dibutuhkan catatan rinci dan

detil disajikan pada saat yang pas, maka bilamana ada varians menimbulkan

kerugian cepat diketahui dari awal sebelum terjadi.

Penganggaran sedang disusun dapat menemui hambatan bilamana

peristiwa – peristiwa dibawah diabaikan :

a. Kemampuan tim belum mumpuni, belum menyikapi adanya perubahan sistem

dan teknologi, belum mempunyai pola pikir kompeherensif.

b. Campur tangan pimpinan, menjadikan pengganggaran gampang digoyang.

c. Kemampuan tim penyusun belum handal.

d. Penduduk wilayah sekitar menolak program yang ditawarkan korporasi.

e. Kemampuan finansial korporasi belum memadai

Maka dari itu, penganggaran korporasi dituangkan ke wujud finansial.

Dengan demikian, sebutan lainnya penganggaran yang sering kali digunakan

adalah finansial plan. Bagi penganggaran, unit program dengan unit moneter

menduduki tempat prioritas dengan makna semua program dikualifikasikan ke

unit moneter agar mampu diperhitungkan sasaran efisien dengan efektif

kegiaatan secara lebih substansial, anggaran adalah tanggung jawab pimpinan

korporasi terhubung strategi kebijakan korporasi terhadap penghasilan, beban,

dengan aneka perdagangan finansial pada perkiraan - perkiraan dimasa – masa

berikutnya.

Menurut “Glenn A Welsch” mendefenisikan anggaran adalah :

"Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic

and formalized approach for accomplishing the planning, coordinating

and control responsibility of management".

Makna teori tersebut, penganggaran dihubungkan ke tugas – tugas

pimpinan korporasi terdiri dari merencanakan, mengkoordinasikan, serta

mengawasi. Dengan demikian bilamana penganggaraan dikoneksikan

pelaksanaan manajer, terdiri dari : perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi

Page 16: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 16

Universitas Pamulang Manajemen S-1

dan mengawasi setiap satuan dan bidang- bidang organisasional didalam badan

usaha.

Menurut Mulyadi (2001 : 488), anggaran merupakan suatu rencana kerja

yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar

dan satuan ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun.

Luther Gulick mengemukakan bahwa penganggaran (budgeting) termasuk

salah satu fungsi manajemen. Menurut Gulick fungsi manajemen terdiri atas:

planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reforting, budgeting.

Anggaran merupakan hasil menyusun anggaran, sedangkan penganggaran

adalah proses menyusun anggaran. Penganggaran adalah perencanaan

keuangan suatu organisasi. Penganggaran adalah proses menyusun rencana

tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif

dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang. Kegiatan suatu organisasi seperti:

kegiatan penjualan (menyusun anggaran Penganggaran jualan. dan anggaran

beban penjualan), kegiatan produksi (menyusun anggaran produk dan anggaran

biaya produksi), kegiatan investasi dark pendanaan (menyusun anggaran

keuangan). Penganggaran merupakan sistem, karena anggaran yang satu saling

kait-mengkait, saling berhubungan antara anggaran yang satu dengan anggaran

yang lain. Penganggaran dinyatakan suatu proses karena ada masukan (input)

dan ada keluaran (output). Suatu proses merupakan suatu sistem. Suatu sistem

mempunyai bagian saling keterkaitan. Bila masukan salah maka keluaran juga

salah. Masukan dalam penganggaran adalah transaksi untuk mass yang akan

datang, sedangkan keluarannya berupa anggaran. Penganggaran perusahaan

(business budgeting) adalah proses menyusun anggaran yang dibuat untuk

mencapai tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Badan Usaha dan

Perusahaan Perusahaan berbeda dengan badan usaha. Badan usaha berkaitan

dengan organisasi yang kegiatannya bertujuan mencari laba, sedangkan

perusahaan berkaitan dengan proses kegiatan yang dilakukan oleh badan usaha

tersebut.

Korporasi dapat dikelompokkan dalam empat kelompok, sebagai berikut

a. korporasi milik negara antara lain :

1) perusahaan listrik negara

2) perusahaan pos

Page 17: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 17

Universitas Pamulang Manajemen S-1

b. korporasi umum milik negara antara lain:

1) persero sucofindo

2) persero adi karya

c. korporasi milik daerah antara lain

1) perusahaan daerah

2) transjakarta

d. korporasi milik swasta

1) perseroan terbatas

2) firma

3) CV

4) Koperasi

e. korporasi usaha lainnya

1) Perusahaan industri secara kompeherensif adalah memproduksi barang

dan memberikan pelayanan jasa. Perusahaan industri secara khusus

adalah memproduksi barang saja. Proses produksi yaitu pengolahan

bahan baku menghasilkan bahan jadi. Bahan jadi yaitu output yang

dihasilkan bisa berbentuk produk atau jasa.. Perusahaan industri secara

khusus pabrik atau pabrikan.

2) Perusahaan dagang yaitu korporasi dimana kegiatannya mendapatkan

produk lebih murah kemudian dipasarkan kembali sesuai wujud produk

didapatkannya

3) Perusahaan jasa yaitu korporasi mendapatkan imbal balik atas

operasionalnya menyiapkan barang, jasa melayani customer. Misalnya :

leasing, transportasi, maintenans, sewa rental, dan sebagainya.

4) Korporasi pertanian yaitu korporasi yang aktifitas utamanya mengelola

hasil – hasil bumi seperti tanaman dan sayur – sayuran untuk dapat

dipasarkan.

5) Korporasi tambang yaitu korporasi yang mengelola sumber daya alam

agar dipasarkan sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Biaya Program Kegiatan

Page 18: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 18

Universitas Pamulang Manajemen S-1

2. Kegunaan Anggaran

Anggaran yang telah disusun dan disahkan oleh manajemen perusahaan

wajib dilaksanakan dan diawasi oleh tiap departemen perusahaan sebagai

ukuran kinerja dari masing – masing departemen. Pemakaian anggaran yang

berlebihan tentunya akan mengindikasikan perencanaan yang kurang matang.

Demikian juga halnya, dengan anggaran yang tidak digunakan akan

mengindikasikan adanya suatu program yang tidak dijalankan oleh departemen

tertentu.

Anggaran akan dipakai oleh perusahaan sebagai alat manajemen untuk

mengendalikan dan mengawasi jalannya program – program yang telah disusun

dan disepakati oleh masing masing bagian atau departemen perusahaan

tersebut. Anggaran dijadikan sebagai bentuk evaluasi manajemen perusahaan

kepada bagian atau departemen yang dimiliki sehingga perusahaan mempunyai

tolak ukur untuk menilai kinerja setiap bagian atau departemen perusahaan.

Kegunaan anggaran perusahaan secara terinci adalah sebagai berikut :

a. Terdapat Kesatuan Rencana

Penganggaran korporasi bisa dimanfaatkan berupa metode agar

memutuskan perencanaan korporasi serta agar melaksanakan kendali bagi

aneka program korporasi keseluruhan

b. Alat Menyelenggarakan Program Korporasi

DEPARTEMEN / BAGIAN

PERUSAHAAN

Gambar 1.1 Ilustrasi alur proses anggaran

Anggaran

Usulan

Page 19: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 19

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Penganggaran bisa bermanfaat sebagai alat untuk dipergunakan oleh

pimpinan perusahaan ataupun pelaksana perusahaan.

c. Pedoman Pengkordinasian Kegiatan

Anggaran bisa menyempurnakan pengkoordinasian kegiatan di dalam

korporasi.

d. Pedoman Pengendalian Kegiatan

Penganggaran membutuhkan kesatuan tolak ukur pencapaian atau

hasil yang dapat disejajarkan bersama aktualnya agar penyelenggaraan

setiap program bisa diukur performanya.

e. Pedoman Pengevaluasian Program Korporasi

Penganggaran dapat ditata rapi agar menetapkan tolak ukur

berkesinambungan agar menghasilakan alat untuk pemeliharaan kegiatan

korporasi mengambil langkah-langkah yang harus ditempuh agar pekerjaan

bisa diselesaikan dengan cara yang baik, artinya menggunakan sember-

sumber daya perusahaan yang dianggap paling menguntungkan. Anggaran

dapat mengatur penggunaan sumber – sumber daya perusahaan agar optimal

dan efektif mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.

3. Tujuan Penggunaan Anggaran

Anggaran dalam anggaran perusahaan adalah alat di bidang administrasi.

Setiap alat tentunya harus bergerak dinamis mengikuti perkembangan zaman

dan merupakan sebagai perlengkapan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Anggaran diklasifikasikan sebagai kebutuhan yang vital bagi perusahaan,

dimana salah satu peran penting suatu anggaran yaitu mengamati laju

pertumbuhan ekonomi yang terjadi di perusahaan tersebut. Anggaran dapat

dijasikan perusahaan mengamati perkembangan laba rugi perusahaan yang

terjadi dalam kurun waktu periode tertentu. Laba perusahaan adalah

prioritas utama perusahaan dalam menjalankan akfifitasnya dari tahun ke

tahun. Tanpa perolehan laba yang optimal perusahaan akan mengalami

kesulitan untuk melanjutkan operasionalnya di kemudian hari. Oleh karenanya,

anggaran memainkan peran pentik dalam mengendalikan laju pertumbuhan

perusahaan. Tanpa penyusunan anggaran yang memadai dan efektif maka

perusahaan baik secara operasional maupun secara administrasi akan

Page 20: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 20

Universitas Pamulang Manajemen S-1

mengalami hambata yang cukup berarti.

Sesuai contoh yang sudah diperlihatkan, bisa disampaikan adapun maksud

pembuatan penganggaran, yiatu :

a. Menyampaikan tujuan / misi korporasi sesuai keadaan aktual, agar

menghindari kesalahpahaman serta menyampaikan pedoman pada program

akan diraih pimpinan

b. Menginformasikan perintah pimpinan bagi para pemangku kepentingan agar

penganggaran dipahami, disupport, serta dijalankan.

c. Mempersiapkan program – program secara detil atas kegiatan bertujuan

menghilangkan ketidak pastian dengan menyampaikan pedoman nyata agar

personal ataupun tim mengupayakan meraih sasaran korporasi.

d. Mengkoordinasikan pedoman nantinya dijalankan untuk mengoptimalkan

sarana – sarana yang dipunyai oleh korporasi.

e. Mengupayakan standarisasi serta mengkontrol performa personal dengan tim,

dan menyajikan data sebagai tolak ukur apabila diperlukan perbaikan.

4. Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penganggaran

Penyusunan anggaran perusahaan sebaiknya memperhatikan kondisi

kondisi yang terjadi baik kondisi di luar perusahaan maupun kondisi di dalam

perusahaan tersebut. Kebijakan – kebijakan yang diterapkan oleh suatu negara

tentunya akan membawa pengaruh kepada suatu perusahaan. Bencana alam,

wabah penyakit dan gejolak politik yang terjadi pada harus dimasukkan dalam

pertimbangan perusahaan untuk menyusun anggaran yang realistis dan

sistematis.

Kekuatan asset, modal perusahaan, dan umur ekonomis dari peralatan dan

perabotan yang dimiliki perusahaan juga dapat pengaruh terhadap besar

kecilnya beban yang akan

ditanggung oleh anggaran perusahaan. Pengetahuan, teknologi, keahlian

dan ketrampilan karyawan juga menentukan besar kecilnya suatu anggaran.

Sumber dan penggunaan dana juga merupakan pertimbangan khusus yang

diambil oleh manajemen untu menyusun anggaran perusahaan.

Dengan demikian, faktor yang perlu dipertimbangkan dalam suatu

penganggaran adalah sebagai berikut :

Page 21: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 21

Universitas Pamulang Manajemen S-1

a. Wawasan perihal sasaran beserta norma kebijakan korporasi dengan

peramalan perubahannya.

b. Informasi lampau

c. Ramalan keadaan situasi perekonomian

d. Ilmu perihal strategi, metode, dengan perubahan perilaku industri sejenis.

e. Riset bagi situasi korporasi

5. Syarat Penyusunan Anggaran

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 71 memberi panduan

tentang “pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan. Standar yang

mengacu kepada International Financial Reporting Standard (IFRS) 9 ini akan

menggantikan PSAK no. 55 yang sebelumnya berlaku”. Salah satu poin penting

PSAK no. 71 adalah “soal pencadangan atas penurunan nilai asset keuangan

yang berupa piutang, pinjaman, atau kredit. Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) no. 71 ini akan wajib berlaku mulai 1 ?Januari 2020”. Ketua

Umum Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) mengatakan : “Penerapan PSAK

no. 71 ini akan sangat berkaitan dengan penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RKAP)”.

Dengan demikian agar memaksimalkan manfaat penganggaran,

pembuatamn penganggran penting mempertimbangkan bermacam ketentuan

yaitu :

a. Masuk akal : Artinya menggambarkan kenyataan

sesungguhnya dan sesuai sumber daya yang dimiliki baik

sumber daya financial ataupun sumber daya manusianya.

b. Lentur : Artinya memiliki kesempatan agar disetarakan

berdasarkan situasi tidak menentu.

c. Kontinyu : Artinya membutuhkan perhatian terus-menerus

dan tidak merupakan suatu usaha yang insidentil.

6. Jenis-Jenis Anggaran

Dalam menyusun angaaran, perusahaan dapat mengacu

Page 22: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 22

Universitas Pamulang Manajemen S-1

pada ruang lingkup/intensitas penyusunannya, fleksibilitas, ataupun periode

waktunya.

a. Sesuai area atau tempatnya, penganggaran dikelompokkan dalam :

1) Penganggaran sebahagian / Parsial

adalah penganggaran cakupan areanya dibatasi antara lain

penganggaran khusus departemen operasional saja ataupun hanya

departemen administrasi.

2) Penganggaran menyeluruh / komprehensif

adalah penganggaran cakupan areanya meliputi semua departemen,

dimana program - programnya mencakup semua kegiatan korporasi

dibidang pemasaran, produksi, finansial, dan sumber daya manusia.

b. Sesuai kelenturannya / fleksibelitas, penganggaran dikelompokkan dalam :

1) Penganggaran tidak berubah (Budget Tetap)

Adalah penganggaran disusun selama era yang telah ditentukan sesuai

bobot telah ditetapkan serta sesuai bobot itu ditetapkan jadwal atas

penghasilan, biaya dan beban

2) Penganggaran berkesinambungan (Budget Berubah)

Adalah pengangaran ditetapkan selama kurun masa khusus, diperkirakan

berdasarkan penghasilan, biaya, serta beban akan tetapi setiap berkala

diadakan peninjauan ulang.

c. Sesuai jatuh temponya, penganggaran dikelompokkan dalam :

1) Penganggaran dibawah jangka 1 tahun

2) Penganggaran diatas jangka 1 tahun

7. Keunggulan Dan Kelemahan Penganggaran

Penganggaran perusahaan tidak diragukan lagi bermanfaat untuk

mencapai tujuan organisasi. Anggaran digunakan juga sebagai alat monitoring

karyawan, dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh suatu

program kerja. Program kerja ini akan memancing tanggung jawab karyawan

sekaligus menghindari pembiayaan yang dianggap tidak begitu mendesak oleh

manajemen sehingga meningkatkan efisiensi perusahaan.

Page 23: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 23

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Keunggulan anggaran dapat dikelompokkan menjadi :

a. Output ingin dicapai sesuatu jadwal bisa diestimasikan sebelum jadwal itu

diimplementasikan.

b. Penetapan penganggaran membutuhkan kajian amat rinci dan detil bagi

rencana tindakan yang akan diambil.

c. Anggaran adalah riset bagi pekerjaan mengakibatkan bisa dibuat pedoman

dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari output dihasilkan.

d. Penganggaran berguna menjadi arah mengendalikan siklus kegiatan pegawai

ketika menjalankan program tertentu.

e. Masing – masing pimpinan departemen diikutsertakan untuk membuat

penganggaran, sehingga menciptakan rasa turut terlibat dalam penyusunan

(sense of partisipation)

Namun, harus disadari bahwa penganggaran bukanlah suatu angka yang

pasti, tetapi merupakan estimasi dan proyeksi terhadap suatu program yang

akan dilaksanakan oleh perusahaan sehingga penyusunan anggaran ini

mengandung unsur ketidakpastian yang tinggi. Anggaran perusahaan harus

disusun secara cermat dan teliti agar menghindari pelaksanaan anggaran yang

tidak efektif.

Oleh karenanya, disamping beberapa keunggulan tersebut diatas, terdapat

pula beberapa kelemahan antara lain:

a. Ketika membuat penganggaran, taksiran yang digunakan tidak pasti sesuai

dengan fakta yang ada.

b. Acapkali kondisi yang dipakai dalam menyusun penganggaran terdapat

perubahan melampaui apa yang telah disusun sebelumnya.

c. Tim yang ditunjuk untuk membuat penganggaran mengikutsertakan

berbagai pihak, dengan demikian berpotensi menciptakan berbagai masalah

dalam pengkoordinasian antar departemen sehingga bisa saja menghalangi

proses penganggaran.

d. Pembuatan anggran pastinya melibatkan evaluasi yang tidak obyektif dari

pengambil keputusan, khususnya ketika data dan informasi kurang

memadai.

Page 24: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 24

Universitas Pamulang Manajemen S-1

8. Kaitan Penganggaran Dengan Fungsi Manajemen

Manajemen menurut Harold Koontz, “ Manajemen adalah seni

menyelesaikan sesuatu dan bersama – sama orang dalam kelompok yang

diorganisasikan secara formal. Ini adalah seni menciptakan lingkungan dimanan

orang dapat melakukan dan individu dapat bekerjasama menuju pencapaian

tujuan kelompok”.

Anggaran perusahaan mempertimbangkan pada tahapan tempat bisnis

memproyeksikan keuangannya untuk masa – masa selanjutnya dan

merencanakan aktifitas sehari - harinya. Agar meningkatkan anggaran,

perusahaan normalnya memulai dengan rencana kegiatan, kemudian

menetapkan periode, sasaran dan ongkos kegiatan.

Terkait dengan anggaran, maka Anggaran dengan Manajerial, pada

dasarnya mempunyai kegunaan yang tidak berbeda, yaitu terkait rencana,

pengkoordinasian, dan pengawasan. Proses rencana, koordinasi dan

pengawasan anggaran memiliki tahapan – tahapan tersendiri yang dioperasikan

sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan suatu perusahaan. Penerapannya

akan berbeda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya, namun

biasanya berdasarkan standard yang berlaku umum di tiap perusahaan.

a. Perencanaan

1) Sesuai aktifitas – aktifitas pada penelusuran - penelusuran ilmiah serta

hasil riset, kegunaan penganggran agar mendukung pimpinan

departemen menelaah, menyimpilkan berbagai persoalan yang ada

kaitannya dengan aktifitas yang akan dijalankan. Oleh karena itu,

mengawali perencanaan program aktifitas, pimpinan departemen

melakukan kajian serta penelahaan sebelumnya. Budaya menyusun

perencanaan di awal membawa keuntungan bagi aktifitas keseluruhan.

Apalagi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan

financial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian,

pengiklanan, penjualan , sales promotion, pengembangan produk,

expansi dan lain-lain.

2) Mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi agar dapat

memastikan arah/kegiatan yang paling menguntungkan. Budget yang

Page 25: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 25

Universitas Pamulang Manajemen S-1

disusun untuk waktu panjang, akan sangat membantu dalam

mengerahkan secara tepat tenaga-tenaga kepala bagian, salesman,

kepala cabang dan semua tenaga operasional.

3) Mensupport atau mendukung kebijakan-kebijakan korporasi.

4) Mengarahkan sasaran – sasaran korporasi. Pimpinan departemen yang

dapat memastikan tujuannya secara jelas dan logis ( dapat dilaksanakan)

adalah manajemen yang akan berhasil. Penentuan tujuan ini dibatasi oleh

beberapa faktor. Budget dapat membantu manajemen dalam memilih :

mana tujuan yang dapat dilaksanakan dan mana yang tidak.

5) Menjaga stabilitas peluang pekerjaan yang ada. Sebagai pengusaha

yang baik tidak akan pernah mengabaikan atau tidak mempedulikan

kesejahteraan pegawainya. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang

baik akan mengakibatkan dapat dihindarkannya kelebihan dan

kekurangan tenaga kerja. Tanpa rencana tentang kebutuhan tenaga

kerja, mengakibatkan terpaksa diberhentikannya sebagian buruh yang

berlebihan. Bila terus menerus berlangsung hal ini akan mengakinatkan

tidak stabilnya tingkat employment.

6) Memelihara penggunaan sarana dan prasarana tetap terjaga dan bekerja

sesuai kapasitasnya. Penyusunan jadwal rencana dengan terperinci,

dapat dihindarkan biaya-biaya yang timbul karena kapasitas yang

berlebihan. Pemakaian alat-alat fisik yang efektif dan ekonomis akan

membantu/menyokong tujuan akhir perusahaan yaitu keuntungan yang

maksimum.

b. Pengkoordinasian

1) Menjembatani pengkoordinasian antara para pekerja dan korporasi.

Akibat berbagai kondisi kemungkinan komunikasi antara pekerja dan

korporasi tersebut sangatlah prioritas untuk dipelihara. Acapkali ada

permasalahan saat pimpinan departemen belum mengetahui pekerjaan

yang akan dikerjakannya pada masa – masa berikutnya. Mengakibatkan

pimpinan departemen tersebut mengalami

2) tekanan yang berdampak pimpinan tersebut kehilangan cara mencari

jalan keluarnya. Dengan menyusun budget yang baik dan rinci sanggup

menolong pimpinan departemen untuk mencari jalan keluar, dimana

Page 26: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 26

Universitas Pamulang Manajemen S-1

pimpinan departemen tersebut merasa percaya diri sehingga dapat

menerapkan keahlian dan kecakapannya pada organisasi yang menjadi

kendalinya.

3) Menjembatani kegiatan korporasi melalui tren dalam bisnis. Hasil

pengkajian - pengkajian yang pernah dijalankan kelihatan bahwa tren

laba yang diperoleh oleh korporasi berkaitan juga terhadap kondisi bisnis

pada umumnya. Sebab itu melalui penyusunan penganggaran, mampu

terlihat apakah perencanaan itu sama dengan kondisi bisnis yang akan

dilewati.

4) Menaruh penempatan ekuitas terhadap pos – pos yang bermanfaat, yang

bermakna selaras bersama rencana – rencana korporasi. Sebelum

menggunakan dananya, korporasi mesti mengetahui terlebih dahulu pos

– pos apa saja, yang sangat bermanfaat atau yang sangat cocok dengan

rencana korporasi. Separuh uang terpakai untuk mesin dan stok material,

sedangkan separuh lainnya dimanfaatkan bagi marketing dan beban

lainnya. Masing – masing pos yang dibiayai mesti selaras. Tanpa rencana

yang terkendali bisa saja terjadi stok material melampaui kesanggupan

pemasaran atau operasional.

5) Agar menemukan kekurangan - kekurangan dalam korporasi.

Penyusunan perencanaan dengan baik, rinci agar mengetahui

kekurangan kekurangan yang ada agar dapat diperbaiki untuk kemudian

dilaksanakan.

c. Pengawasan

1) Mencermati program - program dan biaya yang dikeluarkan. Sasaran

pokok dari penjadwalan yaitu mengambil program yang diprioritaskan

bermanfaat. Aktifitas itu disamping terencana, juga pada pengerjaannya

mesti dilakukan pengawasan supaya benar - benar sesuai yang

dijadwalkan. Berbagai aktifitas dan biaya amat penting untuk dicermati.

Contohnya : aktifitas departemen pemasaran, kadang- kadang

menggunakan beban yang berlebihan sementara hasil yang diperoleh

terhadap beban yang dikeluarkan tidak sesuai. Contoh lainnya aktifitas

operasional yang amat berlebihan diluar perencanaan mengakibatkan

harga pokok per unit produk sangat melonjak.

Page 27: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 27

Universitas Pamulang Manajemen S-1

2) Mencegah terjadinya pengeluaran – pengeluaran yang tidak diperlukan,

sebenarnya sasaran utama dan pokok mengapa penganggaran penting

dibuat. Pengendalaian atas aktifitas dan kegiatan korporasi diproyeksikan

bisa meminimalisir pengeluaran – pengeluaran yang tidak diperlukan.

9. Hubungan Penganggaran Dengan Manajemen

Sebagaimana telah diutarakan sebelumnya, penganggaran adalah

patokan kinerja, alat pengkoordinasi pekerjaan juga alat pengendalian pekerjaan.

Setelah mengetahui dan terbiasa membuat anggaran, suatu korporasi

mempunyai keterampilan untuk memproyeksikan dinamika di masa mendatang

serta pengaruhnya untuk kegiatan bisnis, dan mempersiapkan dari awal semua

alat yang dibutuhkan agar meraih sasaran dan hasil – hasil yang ingin dicapai.

Melalui anggaran, bukan saja penjadwalan aktifitas yang bisa dilaksanakan,

namun juga pengkoordinasian dan pengawasannya. Fungsi perencanaan,

pengkoordinasian dan pengawasan dalam ilmu manajemen secara keseluruhan

kelihatan dipembuatan anggaran.

Rangkaian aktifitas dimana satu dan lainnya berkaitan agar dilaksanakan

pimpinan departemen atas sebuah korporasi adalah:

a. Membuat program bertujuan sebagai patokan pekerjaan.

b. Membuat struktur oganisasi pekerjaan yakni pendelegasian wewenang dan

pembagian tanggungjawab para pekerja yang ada di korporasi.

c. Menuntun, memberikan arahan serta mengawasi semua pekerja.

d. Menimbulkan pengkoordinasian dengan kerjasama yang sesuai diantara

seluruh departemen tersedia dalam institusi.

e. Menjalankan pengawasan dan pengendalian atas pekerjaan semua tenaga

kerja untuk mengaktualisasikan hal - hal yang ada di penjadwalan korporasi

sebagaimana ketentuan organisasi. Adapun Proses pengaturan tersebut

diperlihatkan melalui gambar berikut :

Page 28: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 28

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Gambar 1.2 Proses Manajemen

C. SOAL TUGAS/ LATIHAN

1. Apa yang anda ketahui tentang pengertian dan makna Anggaran dalam suatu

perusahaan ? Jelaskan !

2. Bagaimana alur proses dalam pembuatan Anggaran ? Berikan ilustrasinya !

3. Sebutkan Kelebihan/Keunggulan dan kelemahan dalam Anggaran Perusahaan?

4. Faktor dan Syarat apa yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan

Pengganggaran ?

5. Apa hubungan antara Penganggaran dengan Fungsi Manajemen ? Jelaskan !

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

1. PLANNING

Mengembangkan tujuan dan

memilih kegiatan-kegiatan

untuk masa yang akan datang

dalam mencapai tujuan.

5. CONTROLLING

Menjamin terciptanya

kinerja yang efisien. Feedback

Memperbaiki

kinerja dan

untuk

perencanaan

uang

2. ORGANIZING

Penyelarasan antara

karyawan dan pekerjaan

penentuan wewenang

manajemen.

4. LEADING DAN

INTERPERSONAL

INFLUENCE

Pengarahan dan pengaruh

hubungan antar manusia

3. STAFFING & HUMAN

RESOURCH

MANAJEMEN

Pembuatan iklim kerja yang

baik imbalan yang cukup

Page 29: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 29

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Page 30: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 30

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN KE-2

ANGGARAN PARSIAL DAN ANGGARAN KOMPREHENSIF

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan membedakan antara anggaran parsial dan

anggaran komprehensif

2. Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik anggaran parsial dan anggaran

komprehensif

B. URAIAN MATERI

1. Ruang Lingkup Anggaran

Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai “Profit planning and

control may be broadly as de fined as sistematic and formalized approach for

accomplishing the planning, coordinating and control responsibility of

management. Jika diterjemahkan berarti bahwa anggaran dikaitkan dengan

fungsi- fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi

dan pengawasan”.

Pemaparan dari penjelasan atas makna diatas yaitu anggaran ditekankan

dalam arti yang resmi agar anggaran ditata dengan terencana dan dituangkan

dalam konsep tertulis dengan teliti. Anggaran juga harus bersifat berurutan

artinya anggaran disusun dengan tahapan – tahapan yang logis,

berkesinambungan dan realistis. Para pimpinan departemen dihadapkan dengan

tanggungjawab untuk menetapkan kebijakan dimana kebijakan yang ditetapkan

oleh para pimpinan departemen tersebut, merupakan implementasi tugas

pimpinan departemen dari segi fungsi manajerial yaitu merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi. Para pimpinan departemen

perlu memperhatikan periode anggaran dengan mempertimbangkan jangkauan

pasar, kedudukan organisasi, kelompok barang dan jasa, laporan – laporan yang

dibuat oleh tiap departemen serta kondisi suatu negara.

Para pimpinan departemen memiliki keahlian menetapkan anggaran

berdasarkan program – program yang ingin dicapai organisasi agar sesuai

dengan kebijakan perusahaan untuk mempengaruhi para karyawan dapat

bekerjasama secara tim guna menciptakan anggaran yang logis,

Page 31: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 31

Universitas Pamulang Manajemen S-1

berkesinambungan, dan realistis. Program – program yang ditetapkan oleh tiap

pimpinan departemen akan membuat perusahaan dapat mencapai tujuan dan

sasaran yang diinginkan. Oleh karenanya, untuk menyusun anggaran

perusahaan, para pimpinan departemen benar – benar memperhatikan

kelengkapan – kelengkapan dalam menyusun anggaran perusahaan tersebut.

Menurut lengkap atau tidaknya suatu anggaran dapat dikelompokkan dalam 2

(dua) jenis anggaran yaitu anggaran parsial dan anggaran komprehensif.

2. Penganggaran Parsial

Penganggran parsial adalah penggaran yang ditata berdasarkan cakupan

yang terbatas atau cakupan yang khusus. contohnya korporasi hanya membuat

penganggaran operasional, penjualan atau pendanaan. Dalam penganggaran

parsial tiap departemen membuat budget dengan mandiri, sehingga pembuatan

tersebut terlihat tanpa kesatuan, disandingkan terhadap penggaran

komprehensif, penganggaran parsial lebih gampang ditata sebab tidak terlalu

rumit. Terdapat berbagai argumen sehingga korporasi membuat penganggaran

dengan partial.

a. Korporasi belum memiliki keahlian untuk membuat penganggaran secara

menyeluruh sebab belum memiliki keahlian sehingga penganggaran yang

disajikan oleh departemen hanya yang dibutuhkan saja.

b. Belum adanya informasi komplit akan cakupan semua departemen dalam

korporasi. Penganggaran yang dibuat memiliki keterkaitan amat erat dengan

tersajikan atau belum tersajikan informasi serta keakuratan data.

c. Minimnya dana dalam menyusun penganggaran secara komplit sehingga

dibuat penganggaran yang penting saja.

3. Penganggaran Komprehensif

Komprehensif maknanya utuh atau keseluruhan. Membuat penganggran

korporasi bisa dilakukan melalui dua metode, yaitu metode parsial dan metode

komprehensif. Sebab itu dikenal penganggaran komprehensif. Penganggaran

komprehensif merupakan penataan rencana korporasi yang dibuat oleh

korporasi secara utuh.

Penganggaran komprehensif adalah penganggran meliputi cakupan

secara keseluruhan. Kegiatan dalam ruang lingkup penganggran keseluruhan

Page 32: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 32

Universitas Pamulang Manajemen S-1

meliputi semua kegiatan korporasi, kegiatan marketing, operasional, pendanaan

dan kegiatan administrasi.

Membuat penganggaran keseluruhan nantinya menimbulkan keuntungan

seperti terciptanya pendekatan aturan pimpinan perusahaan secara sistematis

serta gampang dilakukan penilaian sasaran yang dicapai korporasi dengan

angka – angka.. Membuat Anggaran menyeluruh akan mendorong manfaat

pengendalian yang lebih aktif bagi pemberlakuan kebijakan – kebijakan

pimpinan. Dengan kata lain makna komprehensif pada anggaran bisa dimaknai

antara lain :

a. Penggunaan dengan mengembangkan bagian – bagian anggaran di masing -

masing aktifitas korporasi.

b. Penggunaan pendekatan sistem menyeluruh terhadap rutinitas aktifitas

korporasi dalam keseharian.

Terdapat aneka patokan umum yang penting diawasi ketika membuat

anggaran keseluruhan, yakni :

a. Melakukan konsentrasi pada sasaran komprehensif yang direncanakan

korporasi.

b. Dipersiapkannya program - program awal dengan luas.

c. Membuat program berskala panjang dan berskala singkat.

Sesuai penjelasan tersebut, anggaran keseluruhan bisa dijabarkan terdiri

dari beberapa bagian :

a. Rencana substantif

Rencana substantif adalah sasaran yang dituangkan dalam hal – hal

yang akan diraih oleh suatu korporasi pada skala pendek ataupun skala

panjang, metode digunakan berikut asumsinya. Rencana substantif sebisa -

bisanya dibuat melalui format resmi, agar bisa menjasi patokan sebenarnya

bagi korporasi.

b. Rencana keuangan

Rencana keuangan adalah uraian semua permasalahan telah

diprogramkan ke dalam penganggaran agar mempunyai pandangan

keuangan. Dengan makna berbeda, rencana keuangan adalah upaya agar

semua sasaran, program serta kebijakan korporasi disajikan dalam angka -

angka. Dalam arti yang lebih luas rencana keuangan adalah pencantuman

Page 33: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 33

Universitas Pamulang Manajemen S-1

makin detil seluruh sasaran, program serta metode korporasi bagi jangka

periode tertentu. Oleh karenanya, sesuai skala periodenya, rencana

keuangan terdiri dari beberapa bagian, yakni :

1) Rencana strategis

Rencana strategis adalah rencana korporasi dalam skala periode

yang panjang, yaitu melewati 1 tahun bisa jadi lebih dari 5 atau 10 tahun.

Membuat rencana strategis dilaksanakan berdasarkan bentuk sasaran

yang sudah disepakati ketika korporasi dibentuk. Korporasi dibentuk

bukan saja untuk skala periode 1 atau 2 periode saja. Sebab inilah,

korporasi penting membuat rencana komprehensif akan program -

program yang nantinya dilaksanakan untuk skala panjang. Perencanaan

strategis adalah rangkaian menyeluruh dari perencanaan yang diatur

terhadap aktifitas – aktifitas secara berkala. Seringkali korporasi yang

belum mengatur rencana strategis nantinya mendapatkan hambatan

ketika membuat penganggaran tahunan.

2) Rencana taktis

Rencana taktis adalah patokan aktifitas - aktifitas tahunan

korporasi. Rencana taktis dipisahkan, terdiri dari :

a) Penganggaran Operasional

Penganggaran operasional adalah program menyeluruh atas

aktifitas – aktifitas korporasi dalam meraih sasarannya. Biasanya

sasaran korporasi merupakan memperoleh laba. Anggaran tersebut

dapat dibedakan ke dalam dua bagian yaitu :

(1) Estimasi Laba Rugi. Menyusun penganggran ini untuk menghitung

atau menaksir banyaknya keuntungan, baik berdasarkan

departemen, berdasarkan hasil produksi, ataupun keuntungan

dari hasil pencapaian.

(2) Pendukung Laba Rugi. Menyusun penganggaran ini mencakup

semua anggaran aktifitas yang mendukung penerbitan dokumen

korporasi.

b) Anggaran Penjualan

Pada intinya penganggaran penjulan nantinya menjelaskan

penghasilan didapat akibat terjadinya aktifitas penjualan di masa –

masa berikutnya. Penganggran penjualan ini mencakup informasi :

Page 34: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 34

Universitas Pamulang Manajemen S-1

(1) Jenis hasil produksi

(2) Jumlah hasil produksi

(3) Nilai satuan hasil produksi

(4) Area penjualan

Penganggaran penjualan dijadikan acuan membuat

penganggaran – penganggran berikutnya. Dengan terlebih dahulu

menyusun pengganggaran penjualan, maka barulah dibuat

penganggaran – penganggaran lainnya. Korporasi tidak

diperkenankan membuat rencana produksinya dengan tanpa dasar

tanpa memperhitungkan penganggaran penjualan yang dapat

mengakibatkan, hasil – hasil produksi tidak laku di pasaran.

Saat penerapannya, penyajian penganggran penjualan sedikit

rumit dilaksanakan, sebab mesti memperhatikan berbagai faktor

penentu, antara lain keahlian menjual yang dipunyai oleh korporasi.

Resikonya, membuat penganggaran penjualan membutuhkan

keahlian peramalan yang akurat, sehingga estimasi dan perkiraan

aktifitas periode – periode berikutnya dengan berdasarkan pada fakta

– fakta periode lampau. Nyata sekali bahwa penting dipertimbangkan

estimasi adanya pergeseran - pergeseran pada periode – periode

berikutnya, antara lain :

(1) Pergeseran minat pelanggan

(2) Pergeseran nilai jual.

(3) Pergeseran teknologi karena adanya penemuan baru. Kekeliruan

penetapan angka penjualan dapat mengakibatkan penganggaran

lainnya turut serta

mengalami kekeliruan – kekeliruan, dampaknya menimbulkan

kerugian bagi korporasi.

c) Anggaran Produksi

Penganggaran produksi dibuat setelah mengamati semua

aktifitas produksi, yang dibutuhkan agar mendukung penganggaram

penjualan yang telah dibuat. Penganggaran produksi meliputi berbagai

sub-anggaran yaitu :

(1) Rencana produksi

Page 35: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 35

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Memperhatikan penganggran penjualan, Persediaan awal dan

persediaan akhir dapat dibuat anggaran Jumlah yang

harus diproduksi Contoh:

Estimasi penjualan 2.000 unit

Persediaan akhir 200 unit (+)

Barang tersedia dijual 2.200 unit

persediaan awal 200 unit (-)

Rencana produksi 1.800 unit

(2) Bahan Baku, meliputi :

(a) unit kebutuhan bahan baku

(b) Unit pembelian bahan baku.

(c) Anggaran biaya bahan baku yang terpakai dalam produksi

(dalam harga).

(3) Tenaga Kerja Langsung

Tenaga Kerja Langsung memuat estimasi yang menjelaskan

jumlah yang harus dibayarkan kepada tenaga kerja langsung yang

dibebankan terhadap masing - masing maupun mencakup semua

departemen produksi dalam kurun waktu 1 (satu) tahun proses

produksi guna menghasilkan barang dan jasa menurut perkiraan

bagian produksinya.

(4) Overhead Pabrik

yaitu seluruh jenis biaya yang dibebankan untuk memproduksi

barang, kecuali biaya material dan biaya tenaga kerja langsung.

(5) Beban Distribusi

Penganggaran ini meliputi semua beban - beban yang akan

dikeluarkan oleh korporasi dalam kaitannya dengan aktifitas

menjual produk. Termasuk ke dalamnya antara lain:

(a) Beban tenaga penjual, supervisor dan karyawan penjualan

lainnya.

(b) Beban angkut.

(c) Beban perjalanan

(d) Beban transportasi

(e) Beban akomodasi

Page 36: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 36

Universitas Pamulang Manajemen S-1

(f) Beban konsumsi

(g) Beban iklan dan promosi.

(h) Beban penyusutan

(i) Beban - beban administrasi penjualan.

(j) Beban asuransi dan lainnya..

(6) Beban Umum dan Administrasi

Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-

biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan

stafnya, bagian keuangan dan bagian administrasi. Anggaran

administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya- biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang

menunjang usaha perusahaan di luar kegiatan pabrik. Bersama-

sama dengan anggaran distribusi, maka anggaran biaya umum

dan administrasi ini akan membentuk anggaran biaya operasional

(Operating Expenses Budget).

(7) Riset dan Penelitian.

Anggaran ini merupakan anggaran biaya yang tidak dapat

dikategorikan sebagai bagian dari anggaran-anggaran

sebelumnya. Umpamanya:

(a) Anggaran Riset

(b) Anggaran Penelitian.

(8) Keuangan

Anggaran keuangan ini disusun sebagai akibat terjadinya

per¬ubahan kekayaan, utang dan piutang perusahaan.

Perubahan tersebut diakibatkan oleh kegiatan yang dilakukan

perusahaan. Anggaran keuangan meliputi:

(9) Proyeksi Neraca

Anggaran Proyeksi Neraca mencerminkan perkiraan semua

aktiva dan pasiva yang akan dimiliki oleh perusahan pada akhir

suatu periode produksi.

Aktiva:

(a) Aktiva berwujud

(b) Aktiva lancar Kewajiban

(c) Kewajiban jangka pendek

Page 37: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 37

Universitas Pamulang Manajemen S-1

(d) Kewajiban jangka panjang

(e) Ekuitas pemilik

(10) Anggaran Pembantu Proyeksi Neraca.

Anggaran ini memerinci masing-masing pos yang ada dalam

neraca, terutama pos-pos yang berhubungan dengan ma¬salah

likuiditas perusahaan. Pos-pos tersebut antara lain:

Anggaran Kas yang terdiri dari:

(a) Arus kas masuk

(b) Arus kas keluar

Arus kas masuk bersumber dari:

(a) Penjualan tunai

(b) Penagihan piutang .

(c) Penerimaan-penerimaan lain (bunga, dividen dan lain¬-lain)

(d) Penjualan asset

(e) Pinjaman-pinjaman.

Sedangkan aliran kas keluar dapat berasal dari:

(a) Pembelian material

(b) Pembayaran gaji

(c) Beban lainnya yang dikeluarkan (biaya sewa, listrik, telepon,

alat-alat tulis dan lain-lain).

(d) Pengeluaran-pengeluaran untuk kepentingan ekspansi

(pembelian mesin- mesin baru, perluasan bangunan pabrik

dan lain-lain).

4. Anggaran Penambahan Modal

Penambahan modal merupakan proses “penilaian dan pengambilan

investasi skala panjang yang konsisten bagi optimalisasi sasaran korporasi”.

Pengertian “Capital Budgeting is the Process of evaluating and selecting long-

term invesments consistents with the firm’s goal of owner wealth maximization”.

Investasi juga bermakna pembiayaan sekarang dimana pencapaian yang

Page 38: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 38

Universitas Pamulang Manajemen S-1

diinginkan atas pembiayaan itu nantinya diperoleh melebihi 1 tahun berikutnya..

Pengertian “Capital Budgeting involves the entire process of planning whose

returns are expected to extend beyond one year”.

Dampaknya, korporasi memerlukan alur khusus mengevaluasi dan memilih

bermacam pilihan investasi tersedia. Keputusan atas investasi itu rumit

dilaksanakan sebab membutuhkan evaluasi atas kondisi pada periode

berikutnya, maka diperlukan estimasi - estimasi berdasarkan asumsi atas kondisi

sangat mungkin akan berlangsung, baik kondisi di dalam ataupun di luar

korporasi.

Anggaran penambahan modal mempunyai sasaran agar menerbitkan

kebijakan tentang investasi jangka panjang perusahaan ke dalam pelaksanaan

aktifitas perusahaan. Anggaran investasi jangka panjang perlu merencanakan

pengembalian akhir atas modal yang ditanamkan untuk peralatan, bangunan dan

ilmu pengetahuan merupakan bentuk anggaran penambahan modal. Pimpinan

departemen diperkenankan mengambil salah satu dari berbagai metode untuk

penambahan modal, dimana banyak perusahaan menengah kebawah

menerapkan pada metode yang paling mudah, yang dinamakan metode periode

pengembalian, hanya perlu mengevaluasi periode yang diinginkan untuk

mengembalikan besaran tambahan modal yang diperlukan perusahaan. Capital

Budget prinsipnya dibuat untuk skala panjang.

5. Depresiasi Aktiva

Penyusutan atau depresiasi penting dibuat prioritas oleh korporasi, sebab

harta berwujud yang dikuasi korporasi tidak hanya satu melainkan banyak. Umur

tiap – tiap harta berwujud itu berbeda dan cara menghitung depresiasi tiap – tiap

harta berwujud itu berbeda juga.

Penganggaran operasional dan Penganggaran Keuangan tidak akan

terpisahkan dari perencanaan dan peramalan anggaran. Disamping ramalan

anggaran, maka berikutnya dalam penganggaran keseluruhan dikenal juga :

1. Anggaran Beban Variabel digunakan bagi bermacam – macam beban yang

ditanggung oleh korporasi..

2. Informasi Tambahan Statistik.

3. Dokumen penganggaran terhadap pimpinan mengenai catatan pelaksanaan

anggaran

Page 39: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 39

Universitas Pamulang Manajemen S-1

6. Bagian - bagian Anggaran Keseluruhan (Komprehensif)

Bagian – bagian penganggaran keseluruhan yang komplit terdiri – dari :

a. Rencana substantif

1) Sasaran – saran korporasi

2) Sasaran utama korporasi

3) Strategi-strategi korporasi

4) Penetapan bermacam estimasi pokok yang nantinya dipakai korporasi

selanjutnya.

b. Rencana keuangan

1) Anggaran Jangka Panjang:

a) Penjualan, beban dan keuntungan

b) Penetapan besaran modal.

c) Penentuan tambahan modal.

d) Estimasi cash flow

e) Estimasi karyawan yang diperlukan

2) Anggaran Tahunan:

a) Anggaran operasional.

M Narafin menyatakan bahwa : “Anggaran operasional adalah

anggaran yang bertujuan untuk menyusun laba rugi. Anggaran laba

rugi adalah anggaran berupa daftar yang disusun seara sistematis atas

pendapatan, beban, dan laba rugi yang diperoleh suatu perusahaan

selama periode tertentu.” Anggaran operasional, meliputi:

b) Anggaran proyeksi Rugi/Laba.

Anggaran proyeksi Rugi/Laba adalah estimasi keuntungan atau

kerugian nantinya dihasilkan melalui anggaran penjualan, produksi,

beban operasional, biaya produksi ditanggung korporasi atau institusi

pada satu periode anggaran.

Page 40: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 40

Universitas Pamulang Manajemen S-1

c) Anggaran pendukung Rugi/Laba

(1) Anggaran penjualan.

Anggaran penjualan adalah anggaran yang merencanakan

penjualan secara terperinci tentang penjualan perusahaan dalam

periode yang akan datang yang didalamnya terdapat rencana

tentang jenis ( kualitas ) barang yang akan dijual, jumlah

(kuantitas) yang akan dijual, harga penjualan serta waktu dan

tempat penjualannya.

(2) Anggaran produksi

Mulyadi (2000:14) menyatakan anggaran biaya produksi adalah

“rencana biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku

menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.”

(3) Anggaran biaya distribusi

Mulyadi (2000:14) menyatakan anggaran biaya distribusi adalah

“anggaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memasarkan

barang atau menyampaikan barang ke pasar, diantaranya :

(a) Biaya tenaga kerja bagian penjualan, yang terdiri dari

i. Pengawas penjualan (supervisor).

ii. Tenaga Penjual ( salesman).

iii. Pegawai kantor penjualan.

(b) Ongkos angkut yakni ongkos membawa produksi selesai dari

manufaktur ke pelanggan.

(c) Beban pengiriman, meliputi

i. Beban perjalanan karyawan penjualan.

ii. Akomodasi karyawan penjualan.

iii. Beban makan dan minum karyawan penjualan.

(d) Beban komunikasi ; yakni beban telepon yang digunakan bagi

keperluan penjualan produk.

(e) Komisi yakni dana yang dikeluarkan untuk personil - personil

khusus yang sudah turut berkontribusi pada kegiatan jual beli

Page 41: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 41

Universitas Pamulang Manajemen S-1

produk, kemungkinan terdiri dari tenaga penjual beserta

pihak- pihak lainnya.

(f) Deprisiasi peralatan kerja departemen penjualan.

(g) Beban departemen penjualan.

(h) Beban asuransi.

(i) Pajak.

(j) Beban iklan dan promosi

(4) Anggaran biaya administrasi dan umum

Anggaran biaya administrasi dan umum adalah anggaran yang

merencanakan secara lebih rinci mengenai biaya – biaya yang

akan terjadi di dalam lingkungan kantor administrasi perusahaan

serta biaya – biaya terkait keperluan perusahaan secara agregat,

yaitu segala biaya terkait kepentingan para direksi dan stafnya,

bagian keuangan, bagian administrasi dan biaya – biaya lainnya

dalam menjalankan kegiatan perusahaan untuk menunjang usaha

perusahaan

(5) Anggaran type appropriasi

Anggaran tipe apropriasi (anggaran pendukung anggaran lainnya)

Merupakan anggaran yang tidak dapat dikategorikan sebagai

anggaran- anggaran sebelumnya.

(a) anggaran pemeliharaan

(b) anggaran penelitian.

(6) Anggaran iklan dan promosi

Anggaran iklan dan promosi adalah proses yang sederhana, yang

memungkinkan seseorang menerima alasan bahwa tingkat terbaik

(optimal) dari berbagai investasi adalah tingkat yang dapat

memaksimalkan laba.

(7) Anggaran finansial.

Anggaran Keuangan (Financial Budget) adalah anggaran yang

memuat perkiraan - perkiraan terhadap aktifitas dan posisi

keuangan perusahaan untuk kurun waktu (periode) tertentu di

masa – masa berikutnya. Anggaran Keuangan perusahaan secara

Page 42: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 42

Universitas Pamulang Manajemen S-1

sistematis disajikan dalam laporan Neraca (Balance Sheet). Oleh

sebab itu sebutan lain untuk Anggaran Keuangan adalah

Anggaran Neraca (Balance Sheet Budget). Anggaran Finansial

meliputi :

(a) Anggaran neraca

Anggaran neraca adalah anggaran yang memerinci taksiran

keadaan aktiva atau asset dan pasiva atau kewajiban serta

kekayaan bersih dalam suatu kurun masa yang akan datang.

(b) Anggaran pembantu neraca.

i. Anggaran kas.

Anggaran kas adalah anggaran yang memerinci taksiran

penerimaan dan pengeluaran uang tunai dalam suatu

kurun masa yang akan datang sebagai alat untuk

memelihara likuiditas.

ii. Anggaran piutang.

Anggaran piutang merupakan budget yang dibuat untuk

perencanaan jumlah piutang perusahaan secara rinci dan

perubahan-perubahan dari masa ke masa selama periode

akuntansi periode berikutnya.

iii. Anggaran hutang

Anggaran hutang merupakan anggaran yg merencanakan

jumlah hutang pada waktu yang akan datang.

iv. Anggaran penambahan modal

Anggaran penambahan modal adalah biaya yang

dikeluarkan untuk penambahan modal dasar, modal

ditempatkan, dan modal disetor. Oleh karenanya jika

korporasi berniat mengadakan tambahan modal, dalam

hal ini yaitu tambahan modal disetor harus mendapat

persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

v. Anggaran penyusutan aktiva

Anggaran penyusutan aktiva adalah biaya pengalokasian

harga perolehan dari suatu aktiva tetap karena adanya

Page 43: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 43

Universitas Pamulang Manajemen S-1

penurunan nilai aktiva tetap tersebut.

vi. Anggaran persediaan

Anggaran persediaan merupakan perencanaan dengan

terstruktur dan terinci mengenai jumlah persediaan

produk jadi dari masa ke masa selama jangka yang

ditentukan di masa berikutnya, dimana anggaran tersebut

mencakup rincian mengenai spesifikasi atas produk jadi

yang tersedia.

vii. Anggaran Biaya Finansial

Anggaran biaya finansial merupakan budget yang

direncanakan untuk mengantisipasi pengeluaran beban -

beban sehubungan dengan pembuatan laporan keuangan

perusahaan.

Dibawah ini skema penganggaran keseluruhan dimana skema tersaji

memperlihatkan hubungan dari anggaran departemen yang satu dengan

departemen lainnya, sekalian juga memperlihatkan cara pengolahan budget di

suatu korporasi.

Page 44: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 44

Universitas Pamulang Manajemen S-1

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Apa perbedaan antara Anggaran Parsial dengan Anggaran Komprehensif ?

Jelaskan !

2. Dalam Anggaran Komprehensif ada 2 rencana yang harus dilakukan yaitu

Rencana Substantif dan Rencana Keuangan. Jelaskan untuk kedua hal ini !

3. Apa isi dari sub Anggaran dalam Penganggaran Produksi ? Sebutkan dan

Jelaskan !

4. Apa yang anda ketahui tentang Anggaran Proyeksi Laba yang merupakan bagian

dari Anggaran Komprehensif ?

5. Menurut anda apakah semua perusahaan wajib menggunakan Anggaran Parsial,

Anggaran Komprehensif atau gabungan dari keduanya atau boleh salah satu

saja ? Jelaskan !

Page 45: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 45

Universitas Pamulang Manajemen S-1

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 46: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 46

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN KE- 3

ANGGARAN PENJUALAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian anggaran penjualan

2. Mahasiswa dapat menyebutkan manfaat penyusunan anggaran penjualan

3. Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan dan kegunaan penyusunan anggaran

penjualan

4. Mahasiswa dapat menyebutkan factor – factor yang mempengaruhi penyusunan

anggaran penjualan

B. URAIAN MATERI

1. Pengertian Anggaran Penjualan

Menurut Hery Simamora (2002:201) “Anggaran Penjualan merupakan

skema terinci yang menunjukkan penjualan-penjualan yang diinginkan di masa

yamg akan datang’’.

Menurut Hansen dan Mowen (2006: 355) ‘’Anggaran Penjualan merupakan

estimasi yang mengandung akun penjualan dalam item dan kesatuan moneter

mendapat persetujuan dari komite anggaran’’.

Anggaran penjualan adalah budget amat prioritas dan merupakan item

penting bagi penyusunan anggaran keseluruhan korporasi. Budget penjualan

yang disusun harus sesuai fakta, apabila budget tidak menunjukkan fakta

berbeda dengan kenyataannya mengakibatkan perencanaan keuntungan

korporasi secara menyeluruh menyimpang dari fakta yang ada.

Membuat penganggaran penjualan memiliki manfaat yaitu :

a. Gambaran Umum

Serupa dengan keseluruhan budget yakni untuk patokan pekerjaan, metode

koordinasi dan mengawasi pekerjaan.

b. Gambaran Khusus

Bermanfaat sebagai pedoman penataan seluruh anggaran yang tersedia

dalam korporasi.

Page 47: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 47

Universitas Pamulang Manajemen S-1

2. Manfaat Anggaran Penjualan

Budget penjualan adalah komponen dari budget operasional dengan

mengandung tiga manfaat menurut M.Munandar (2001:10) yakni:

a. Anggaran penjualan berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah

serta sekaligus memberikan target yang harus dicapai oleh kegiatan

perusahaan di waktu yang akan datang”.

b. “Anggaran penjualan sebagai pengkoordiansikan kerja berfungsi sebagai alat

untuk pengkoordinasian kerja agar semua bagian yang terdapat di bagian

penjualan dalam perusahaan dapat saling menunjang,saling bekerja sama

dengan baik untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan”.

c. “Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan kerja berfungsi sebagai tolak

ukur,sebagai alat pembanding untuk menilai atau evaluasi realisasi

perusahaan”.

d. “Anggaran penjualan berguna sebagai dasar penyusunan semua anggaran

dalam perusahaan”.

3. Tujuan Dan Kegunaan Anggaran Penjualan

Penyusunan anggaran penjualan mesti selaras target sasaran korporasi

dan kebijakan korporasi. Budget korporasi dibuat melalui penggunaan strategi

persuasif, mengakibatkan tiap - tiap strategi memiliki resiko yang berlainan

pula maka penting dipikirkan penggunaan strategi yang paling menghasilkan.

Pemakaian budget penjualan bisa bermanfaat dengan bagus bilamana

estimasi yang terkandung di dalamnya seakurat mungkin, agar tak

menyimpang dengan faktanya. Dalam melaksanakan estimasi bagian dari

unsur yang mesti dipikirkan ketika membuat budget penjualan . Dengan

demikian, budget penjualan amat menentukan inventori sebab bilamana tak

berlangsung menurut perencanaan dapat menimbulkan minimnya

keuntungan dan mengakibatkan kerugian pada korporasi.

4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Aggaran Penjualan

Membuat rencana budget penjualan bisa meliputi aktifitas di semua

departemen. Pendapat Gunawan Marwan Adisaputro dan Marwan Asri

(2003:122) bagian penting rencana budget penjualan yaitu :

Page 48: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 48

Universitas Pamulang Manajemen S-1

a. Dasar-dasar penyusunan anggaran:

1) Membuat sasaran korporasi

2) Membuat kebijakan korporasi.

3) Membuat ramalan penjualan.

b. Menyusun anggaran penjualan:

1) Budget iklan dan penawaran

2) Budget beban – beban penjualan.

3) Pedoman penjualan.

Pembuatan budget penjualan selaras dengan sasaran yang ingin dicapai

korporasi dan kebijakan korporasi. Ketika membuat budget penjualan penting

dipikirkan :

a. Sifat khas market

1) Besaran market

a) Bercorak lokal

b) Bercorak regional

c) Bercorak nasional

2) Kondisi kompetitor

3) Kesanggupan market untuk meresap produk.

4) Kondisi / karakter pelanggan, apakah pelanggan adalah pelanggan akhir/

pelanggan industri

b. Kesanggupan keuangan

1) Kesanggupan mendanai riset market yang dilaksanakan

2) Kesanggupan mendanai kegiatan - kegiatan agar meraih incaran

penjualan (modal kerja)

3) Kesanggupan membeli material

c. Kondisi Tenaga Kerja

1) Apakah banyaknya karyawan yang ada cukup,kurang atau berlebihan.

Page 49: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 49

Universitas Pamulang Manajemen S-1

2) Apakah banyaknya karyawan sanggup melaksanakan pekerjaan -

pekerjaannya sehingga yang ditargetkan tercapai.

d. Dimensi waktu penting dicermati karena bilamana menyusun rencana terlalu

dini, memungkinkan mengakibatkan terjadinya perubahan situasi, serta

penting dipikirkan batasan berapa lama rencana yang disusun masih relieble.

PERAGAAN SOAL

Pada perusahaan AZKA TOYS diperoleh data – data sebagai berikut :

a. Produk yang dibuat

Produk yang dibuat adalah mainan – mainan yang bersifat islami berupa

Ular Tangga Shalat Rp. 80.000, Ludo Islami Rp. 40.000, dan Baituul Maal

Rp.130.000. Harga tersebut belum termasuk PPN 10%

b. Penjualan

Riwayat penjualan periode 2007 s.d 2015 yang berhasil diperoleh tim

anggaran dan akan dijadikan sebagai data Anggaran Penjualan adalah

sebagai berikut :

Tahun Penjualan Satuan

2007 100 unit

2008 200 unit

2009 600 unit

2010 800 unit

2011 250 unit

2012 150 unit

2013 250 unit

2014 700 unit

2015 900 unit

Produk tersebut merupakan hasil penjualan selama periode tersebut ke

Page 50: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 50

Universitas Pamulang Manajemen S-1

seluruh wilayah Tangerang Selatan, Banten. Hasil penjualan dianalisis per

wilayah, yaitu menjadi tiga wilayah. Wilayah 1 adalah Pamulang, wilayah 2

adalah Ciputat, dan wilayah 3 adalah Bintaro. Hasil penjualan per wilayah

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Produk Wilayah 1

(%)

Wilayah 2

(%)

Wilayah 3

(%) Total

Ular Tangga

Shalat

15 25 10 50

Ludo Islami 7 10 13 30

Baituul Maal 8 5 7 20

Total 30 40 30 100

c. Sistem Penjualan

Berdasarkan evaluasi tim terhadap pola penjualan yang terjadi selama

ini. Produk – produk yang terjual selalu mengikuti pola musiman dan penjualan

tertinggi diperoleh pada bulan Juli sampai dengan Oktober. Berdasarkan data

tersebut, tim telah menyusun pola penjualan bulanan yang akan dijadikan

dasar dalam menyusun anggaran penjualan. Perhatikan tabel berikut ini :

Bulan Penjualan (%)

Januari 5

Pebruari 5

Maret 6

April 8

Mei 8

Juni 8

Juli 11

Agustus 11

September 11

Oktober 9

Nopember 9

Desember 9

Jumlah 100

Termin pembayaran dari pelanggan menggunakan termin 50% pada

saat terjadi penjualan, diikuti bulan – bulan berikutnya, masing – masing 30%

dan 20%.

Diminta :

Page 51: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 51

Universitas Pamulang Manajemen S-1

1) Hitunglah penjualan Azka Toys selama tahun 2007 sampai dengan tahun

2015

2) Buatlah perhitungan penjualan untuk masing – masing wilayah.

3) Buatlah Hasil perhitungan penjualan per bulan untuk untuk tahun 2015

saja.

4) Buatlah hasil pembayaran tahun 2015 saja berdasarkan termin

pembayaran

JAWAB :

a. Untuk mengetahui besarnya penjualan yang dinyatakan dalam rupiah tiap

tahun, kita hitung dulu penjualan untuk masing – masing produk :

Tahun Penjualan Satuan Ular

Tangga

Shalat

(50%)

Ludo

Islami

(30%)

Baituul

Maal

(20%)

2007 100 unit 50 30 20

2008 200 unit 100 60 40

2009 600 unit 300 180 120

2010 800 unit 400 240 160

2011 250 unit 125 75 50

2012 150 unit 75 45 30

2013 250 unit 125 75 50

2014 700 unit 350 210 140

2015 900 unit 450 270 180

Jumlah 3.950 Unit 1.975 1.185 790

Page 52: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 52

Universitas Pamulang Manajemen S-1

b. Kemudian kita hitung hasil penjualan per produk per tahun

Nama Produk : Ular Tangga Shalat

Harga Jual : Rp. 80.000 / unit

Tahun Unit Penjualan (Rp.)

2007 50 4.000.000

2008 100 8.000.000

2009 300 24.000.000

2010 400 32.000.000

2011 125 10.000.000

2012 75 6.000.000

2013 125 10.000.000

2014 350 28.000.000

2015 450 36.000.000

JUMLAH 158.000.000

Nama Produk : Ludo Islami

Harga Jual : Rp. 40.000 / unit

Tahun Unit Penjualan (Rp.)

2007 30 1.200.000

2008 60 2.400.000

2009 180 7.200.000

2010 240 9.600.000

2011 75 3.000.000

2012 45 1.800.000

2013 75 3.000.000

2014 210 8.400.000

2015 270 10.800.000

JUMLAH 47.400.000

Page 53: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 53

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Nama Produk : Baitul Maal

Harga Jual : Rp. 130.000 / unit

Tahun Unit Penjualan (Rp.)

2007 20 2.600.000

2008 40 5.200.000

2009 120 15.600.000

2010 160 20.800.000

2011 50 6.500.000

2012 30 3.900.000

2013 50 6.500.000

2014 140 18.200.000

2015 180 23.400.000

JUMLAH 102.700.000

Penjualan Azka Toys selama tahun 2007 sampai dengan 2015 adalah :

Ular Tangga Shalat 158.000.000

Ludo Islami 47.400.000

Baituul Maal 98.800.000

PENJUALAN 304.200.000

c. Perhitungan penjualan per masing – masing produk per masing – masing

wilayah selama 2007 sampai dengan 2015

Tahun Penjualan

Unit

Pamulan

g (15%)

unit

Ciputat

(25%)

unit

Bintaro

(10%)

unit

Ular

tangg

a

shalat

(50%)

2007 100 15,00 25,00 10,00 50

2008 200 30,00 50,00 20,00 100

2009 600 90,00 150,00 60,00 300

Page 54: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 54

Universitas Pamulang Manajemen S-1

2010 800 120,00 200,00 80,00 400

2011 250 37,50 62,50 25,00 125

2012 150 22,50 37,50 15 75

2013 250 37,50 62,50 25 125

2014 700 105 175 70 350

2015 900 135 225 90 450

Jumlah 3.950 592,50 987,50 395 1.975

Ludo Islami

Tahun Penjualan Pamulang

(7%)

Ciputat

(10%)

Bintaro

(13%)

Ludo Islami

(30%)

2007 100 7,00 10,00 13,00 30

2008 200 14,00 20,00 26,00 60

2009 600 42,00 60,00 78,00 180

2010 800 56,00 80,00 104,00 240

2011 250 17,50 25,00 32,50 75

2012 150 10,50 15,00 19,50 45

2013 250 17,50 25,00 32,50 75

2014 700 49,00 70,00 91,00 210

2015 900 63,00 90,00 117,00 270

JUMLAH 3.950 276,50 395,00 513,50 1.185

Baituul Maal

Tahun Penjualan Pamulang

(8%)

Ciputat

(5%)

Bintaro

(7%)

Baituul Maal

(20%)

2007 100 8,00 5,00 7,00 20

2008 200 16,00 10,00 14,00 40

2009 600 48,00 30,00 42,00 120

2010 800 64,00 40,00 56,00 160

2011 250 20,00 12,50 17,50 50

Page 55: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 55

Universitas Pamulang Manajemen S-1

2012 150 12,00 7,50 10,50 30

2013 250 20,00 12,50 17,50 50

2014 700 56,00 35,00 49,00 140

2015 900 72,00 45,00 63,00 180

JUMLAH 3.950 316,00 197,50 276,50 790

Perhitungan penjualan wilayah Pamulang adalah :

Produk Pamulang Harga per unit Jumlah

Ular tangga shalat 592,50 80.000 47.400.000

Ludo Islami 276,50 40.000 11.060.000

Baituul Maal 316,00 130.000 41.080.000

Total Penjualan wilayah Pamulang 99.540.000

Perhitungan penjualan wilayah Ciputat adalah :

Produk Ciputat Harga per unit Jumlah

Ular tangga shalat 987,50 80.000 79.000.000

Ludo Islami 395,00 40.000 15.800.000

Baituul Maal 197,50 130.000 25.675.000

Total penjualan wilayah Ciputat 117.475.000

Perhitungan penjualan wilayah Bintaro adalah :

Produk Bintaro Harga per unit Jumlah

Ular tangga shalat 395,00 80.000 31.600.000

Ludo Islami 513,50 40.000 20.540.000

Baituul Maal 276,50 130.000 35.945.000

Total penjualan wilayah Bintaro 88.085.000

Page 56: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 56

Universitas Pamulang Manajemen S-1

d. Perhitungan pembayaran per masing – masing termin untuk tahun 2015

Pertama kita hitung dulu penjualan untuk tahun 2015 saja :

Produk Unit Harga per unit jumlah

Ular tangga shalat 450 80.000 36.000.000

Ludo Islami 270 40.000 10.800.000

Baituu; Maal 180 130.000 23.400.000

Total penjualan selama tahun 2015 70.200.000

Setelah itu kita hitung penjualan per bulan berdasarkan tabel diatas

Penjualan selama tahun 2015 adalah Rp. 70.200.000

Bulan Penjualan (%) Jumlah (Rp)

Januari 5 3.510.000

Pebruari 5 3.510.000

Maret 6 4.212.000

April 8 5.616.000

Mei 8 5.616.000

Juni 8 5.616.000

Juli 11 7.722.000

Agustus 11 7.722.000

September 11 7.722.000

Oktober 9 6.318.000

Nopember 9 6.318.000

Desember 9 6.318.000

Jumlah 100 70.200.000

Page 57: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 57

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Setelah itu, kita buat perhitungan secara termin

Hasil penjualan yang diterima selama tahun 2015 saja, adalah sebagai berikut

Bulan Jumlah

Januari 1.755,00

Pebruari 2.808,00

Maret 3.861,00

April 4.773,60

Mei 5.335,20

Juni 5,616,00

Juli 6.669,00

Agustus 7.300,20

September 7.721,40

Oktober 7.019,40

Nopember 6.598,80

Desember 6.318,00

1

3.510

1.755,00

1.053,00

702,00

2

3.510

3

4.212

4

5.616

5

5.616

6

5.616

7

7.722`

8

7.722

9

7.722

10

6.318

11

6.318

12

6.318

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1.755,00

1.053,00

702,00

2.106,00

1.263,60

842,40

2.808,00

1.684,80

1.123,20

2.808,00

1.684,80

1.123,20

2.808,00

1.684,80

1.123,20

3.861,00

2.316,00

1.544,40

3.861,00

2.316,00

1.544,40

3.861,00

2.316,00

1.544,40

3.159,00

1.895,40

1.263,60

3.159,00

1.895,40 3.159,00

Page 58: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 58

Universitas Pamulang Manajemen S-1

C. SOAL LATIHAN/ TUGAS

1. Sebutkan dan jelaskan serta beri contoh manfaat dan kegunaan dari anggaran

penjulan ditinjau dari perusahaan.

2. Sebutkan faktor – faktor internal yang mempengaruhi budget penjualan

3. Sebutkan unsur eksternal yang dapat berpengaruh terhadap penjualan.

4. Jika suatu perusahaan menghadapi situasi yang sulit untuk memproduksi suatu

barang atau jasa, menurut saudara apakan perusahaan masih perlu untuk

menyusun anggaran penjualan. Jelaskan jawaban saudara.

5. Menurut saudara, mengapa anggaran penjualan itu disusun berdasarkan

estimasi atau ramalan.

6. Jelaskan karakteristik anggaran penjualan menurut pengetahuan saudara.

7. Pada perusahaan AZKA TOYS diperoleh data – data sebagai berikut :

a. Produk yang dibuat

Produk yang dibuat adalah mainan – mainan yang bersifat islami berupa

Ular Tangga Shalat Rp. 80.000, Ludo Islami Rp. 40.000, dan Baituul Maal

Rp.130.000. Harga tersebut belum termasuk PPN 10%

b. Penjualan

Riwayat penjualan periode 2016 s.d 2020 yang berhasil diperoleh tim

anggaran dan akan dijadikan sebagai data Anggaran Penjualan adalah

sebagai berikut :

Tahun Penjualan Satuan

2016 900 unit

2017 900 unit

2018 1.100 unit

2019 1.200 unit

2020 1.050 unit

Produk tersebut merupakan hasil penjualan selama periode tersebut ke

seluruh wilayah Tangerang Selatan, Banten. Hasil penjualan dianalisis per

wilayah, yaitu menjadi tiga wilayah. Wilayah 1 adalah Pamulang, wilayah 2

adalah Ciputat, dan wilayah 3 adalah Bintaro. Hasil penjualan per wilayah

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 59: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 59

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Produk Wilayah 1

(%)

Wilayah 2

(%)

Wilayah 3

(%)

Total

Ular Tangga

Shalat

10 20 10 40

Ludo Islami 10 10 10 30

Baituul Maal 20 10 0 30

Total 40 40 20 100

c. Sistem Penjualan

Berdasarkan evaluasi tim terhadap pola penjualan yang terjadi selama

ini. Produk – produk yang terjual selalu mengikuti pola musiman dan penjualan

tertinggi diperoleh pada bulan Juli sampai dengan Oktober. Berdasarkan data

tersebut, tim telah menyusun pola penjualan bulanan yang akan dijadikan

dasar dalam menyusun anggaran penjualan. Perhatikan tabel berikut ini :

Bulan Penjualan (%)

Januari 5

Pebruari 5

Maret 6

April 8

Mei 8

Juni 8

Juli 11

Agustus 11

Septembe

r

11

Oktober 9

Nopember 9

Desember 9

Jumlah 100

Termin pembayaran dari pelanggan menggunakan termin 50% pada

Page 60: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 60

Universitas Pamulang Manajemen S-1

saat terjadi penjualan, diikuti bulan – bulan berikutnya, masing – masing 30%

dan 20%.

Diminta :

1) Hitunglah penjualan Azka Toys selama tahun 2016 sampai dengan tahun

2020

2) Buatlah perhitungan penjualan untuk masing – masing wilayah.

3) Buatlah Hasil perhitungan penjualan per bulan untuk untuk tahun 2020

saja.

4) Buatlah hasil pembayaran tahun 2020 saja berdasarkan termin

pembayaran

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 61: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 61

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN KE- 4

PENGERTIAN FORECASTING PENJUALAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian forecasting

2. Mahasiswa dapat menyebutkan faktor internal dan eksternal dalam forecasting

3. Mahasiswa dapat menyebutkan teknik – teknik forecasting

4. Mahasiswa mengerti sumber - sumber dibutuhkan untuk membuat anggaran

penjualan

B. URAIAN MATERI

1. Pengertian Forecasting Penjualan

Forecasting penjualan yaitu estimasi / ramalan melalui analisa selera

pelanggan berpotensi dalam kurun periode tertentu menggunakan bermacam

perkiraan.

Arti tentang forecasting penjualan antara lain : forecasting penjualan

merupakan estimasi maupun proyeksi melalui analisa selera pelanggan

berpotensi dalam kurun periode tertentu menggunakan bermacam analisa.

Forecasting penjualan yaitu anggaran memuat estimasi - estimasi mengenai

aktifitas – aktifitas korporasi kurun periode tertentu di masa berikutnya, juga

memuat estimasi - estimasi mengenai kondisi ataupun kondisi pembiayaan

korporasi di periode berikutnya. Pokok utamanya forecasting penjualan

merupakan analisa peramalan selera pelanggan berpotensi dalam kurun periode

ditentukan menggunakan bermacam analisa. Output yang dihasilkan dari

forecasting penjualan mengutamakan pencantuman atau evaluasi dengan

menggunakan angka - angka mengenai keadaan yang akan datang tentang

penjualan sebagai estimasi lapangan melalui selera pelanggan berpotensi dalam

kurun periode yang ditentukan. Walaupun seperti itu, output taksiran yang

disapat kemungkinan berbeda dengan rencana. Biasanya output yang dihasilkan

oleh forecasting penjualan selanjutnya diubah ke dalam rencana penjualan

sambil mempertimbangkan bermacam kemungkinan, seperti :

a. Masukan dari pimpinan

b. Kebijakan korporasi

Page 62: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 62

Universitas Pamulang Manajemen S-1

c. Keterikatan terhadap sumber daya

d. Keputusan pimpinan untuk meraih target penjualan.

Tersedianya forecasting penjualan barang pada korporasi tertentu,

mengakibatkan pimpinan korporasi itu dapat melanjutkan kebijakan dengan lebih

yakin. Berdasarkan forecasting penjualan yang dibuat tersebut, pimpinan

korporasi selanjutnya bisa mendapatkan proyeksi mengenai kondisi masa depan

korporasi. Proyeksi kondisi penjualan kurun waktu berikutnya amat prioritas

untuk pimpinan korporasi, sebab aturan korporasi teramat dipengaruhi besaran

penjualan hasil produksi korporasi itu. Ketika mengoperasikan bisnisnya,

korporasi umumnya melaksanakan dua pendekatan, yaitu

a. Pendekatan spekulasi

Korporasi belum mengkalkulasikan konsekuensi yang disebabkan oleh

ketidak- pastian unsur – unsur eksternal dan internal.

b. Pendekatan pengkalkulasian risiko

Korporasi telah mengkalkulasikan konsekuensi yang disebabkan oleh

ketidak- pastian unsur – unsur eksternal dan internal.

2. Unsur Internal

Adalah unsur yang bisa dikontrol, umpamanya ; mutu dan manfaat barang

yang meliputi :

a. Bagaimana barang digunakan

Produk atau jasa yang dihasilkan tentunya akan dimanfaatkan untuk

menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pengguna produk atau jasa

melalui produk atau jasa yang tersedia di pasar. Produk atau jasa ini dapat

memenuhi kebutuhan daripada pengguna yang memanfaatkannya.

b. Mengapa orang membeli produk tersebut,

Setiap orang yang menggunakan produk atau jasa tertentu pastilah

disertai dengan alasan yang berbeda – beda. Masing – masing pengguna

dalam memilih salah satu produk atau jasa yang disukai disertai alasan –

alasan mengapa mereka memilih produk atau jasa tersebut. Setiap alasan

dari para pengguna produk atau jasa ini, merupakan peluang bagi perusahaan

untuk masuk atau menguasai pasar.

Page 63: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 63

Universitas Pamulang Manajemen S-1

c. Penggunaan potensial produk,

Setiap perusahaan yang menyediakan produk atau jasa harus

menyertakan penawaran yang menyebutkan bahwa produk atau jasa mereka

berbeda dengan produk atau jasa yang diberikan oleh perusahaan lainnya.

Dengan menawarkan kelebihan – kelebihan dari produk atau jasa yang

mereka sediakan, suatu perusahaan dapat memiliki potensial produk dari

pasar yang akan mereka bidik.

d. Perubahan yang dapat menaikan kegunaan produk

Perusahaan harus terus berinovasi atas produk atau jasa yang mereka

sediakan. Dengan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, maka suatu

perusahaan dapat menciptakan perubahan – perubahan atas produk atau

jasanya, sehingga dapat menaikkan nilai tambah bagi produk atau jasa

perusahaan tersebut.

e. Beban produksi dan pengiriman barang

1) Proses produksi barang

Biaya – biaya yang ditanggung oleh perusahaan atas produk atau

jasa yang disajikan tergantung terhadap proses pembentukan produk

tersebut. Makin lama, atau makin panjang suatu proses pembentukan

produk dapat meningkatkan ongkos produksi. Demikian juga makin

panjang suatu mata rantai distribusi, maka akan meningkatkan juga

ongkos produksi tersebut.

2) Teknologi yang di pakai,

Perkembangan teknologi juga menyebabkan perusahaan akan

memutakhirkan produk atau jasa mereka. Perusahaan yang ingin

menguasai pasar, pastilah akan menggunakan teknologi yang

termutakhir dan terupdate. Pemilihan akan teknologi ini menyebabkan

peningkatan terhadap onkos produksi.

3) Bahan mentah yang di pakai,

Bahan mentah atau lebih sering juga dipakai dengan istilah bahan

baku merupakan penggerak utama suatu perusahaan. Ketersediaan

bahan baku ini sangat mempengaruhi harga jual suatu produk atau ajas.

Bahan baku yang langka dapat menyebabkan suatu perusahaan

Page 64: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 64

Universitas Pamulang Manajemen S-1

menghentikan proses produksinya, atau terpaksa menaikkan harga jual

produk atau jasanya dengan pertimbangan akan kehilangan pelanggan

potensial dari produk atau jasa mereka.

4) Kapasitas produksi.

Mesin dan peralatan yang digunakan oleh perusahaan untuk

menciptakan suatu produk memiliki kapasitas maksimum. Kapasitas ini

tidak dapat dilampaui oleh perusahaan karena akan mengakibatkan

dampak terhadap mesin atau peralatan perusahaan. Oleh karenanya,

kapasitas produksi dari suatu peralatan dan mesin yang digunakan oleh

perusahaan sangat menjadi perhatian dalam menciptakan suatu produk.

f. Keahlian pimpinan korporasi meliputi :

1) Pendalaman masalah yang timbul.

Seorang manager harus mampu melihat dan mengamati persoalan

yang sedang dihadapi oleh perusahaan saat ini. Bahkan, seorang

manager harus mampu meramalakan bahwa suatu persoalan akan terjadi

di masa mendatang apabila perusahaan tidak melakukan antisipasi dari

sekarang.

2) Kemampuan melihat reaksi pesaing.

Setiap manager yang profesional selalu mempelajari aksi dan

gerakan yang dilakukan oleh para pesaing. Disamping memperhatikan

konsisi internal perusahaan, seorang manajer juga cenderung

mengawasi setiap tindak tanduk dari para pesaingnya.

3) Kemampuan Melakukan Forecast

Setiap tahun, seorang manager harus mampu membuat program –

program perusahaan agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Pencetusan suatu program dengan sendirinya akan membuat seorang

manager mempunyai kapasaita untuk melakukan ramalan terhadap

anggaran untuk membiayai program – program yang akan dijalankan oleh

perusahaan.

Page 65: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 65

Universitas Pamulang Manajemen S-1

3. Unsur Eksternal

Adalah unsur yang belum bisa dikontrol, meliputi :

a. Keahlian perusahaan kompetitor

Pesaing atau kompetitor merupakan perusahaan yang memproduksi

barang atau jasa yang sejenis. Para kompetitor ini tentu mempunyai strategi

masing – masing yang diterapkan sebagai kebijkan perusahaannya. Biar

bagaimanapun, strategi dari para kompetitor ini tentunya membawa dampak

yang mengurangi pangsa pasar perusahaan. Kepiawaian dari para kompetitor

ini tidak dapat dibatasi maupun dikendalikan oleh suatu perusahaan.

Terkadang, ada perusahaan yang malah meniru program – program yang

dibuat oleh para kompetitor ini.

b. Konsumen

Perilaku konsumen mengikuti akan kebutuhan mereka untuk

menggunakan barang atau jasa tertentu. Konsumen menggunakan suatu

barang atau jasa sebagai solusi atas permasalahan yang sedang mereka

hadapi saat ini. Perusahaan harus jeli melihat suatu program yang akan

dibiayai dapat menyentuh permasalahan yang sedang dihadapi oleh

konsumen, sehingga program – program yang dibuat oleh perusahaan dapat

diminati oleh konsumen sehingga biaya yang disusun dalam anggaran

perusahaan dapat berlaku efektif dan efisien.

c. Peraturan hukum

Hukum yang berlaku di masing – masing negara dan masing – masing

wilayah tentunya berbeda – beda. Perusahaan harus mengikuti suatu aturan

yang berlaku di wilayah tertentu pada suatu negara. Hukum yang berlaku

memaksa perusahaan untuk mengikuti peraturan tersebut agar masyarakat

dapat menerima barang atau jasa yang ditawarkan.

d. Keadaan politik

Hingar bingar politik di suatu negara sangat mempengaruhi daya

konsumsi masyarakat di negara tersebut. Politik yang stabil akan membuat

rakyat tersebut dapat berbelanja dengan leluasa tanpa ada rasa ketakutan.

Demikian sebaliknya, apabila keadaan politik di suatu negara tidak menentu,

maka daya beli masyarakat tersebut akan berkurang secara signifikan.

Page 66: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 66

Universitas Pamulang Manajemen S-1

e. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan baik di darat ataupun di laut harus diperhitungkan

dalam penyusunan suatu anggaran. Anggaran yang disusun perusahaan

harus disesuaikan dengan kondisi tanah, air, dan sumber daya lainnya

sehingga biaya yang dikeluarkan untuk membiayai suatu program yang

disusun perusahaan tidak terlalu besar.

f. Perubahan teknologi

Perubahan teknologi dari manual menjadi digital akan memaksa

perusahaan untuk mengeluarkan anggaran lebih terhadap perubahan

teknologi ini. Apabila perusahaan tidak mengikuti arus perkembangan

teknologi, malah perusahaan tersebut akan tenggelam dilibas oleh

perusahaan kompetitor.

g. Barang substitusi

Barang substitusi atau barang pengganti juga perlu diwaspadai dan

dicermati. Barang substitusi ini jangan sampai dibiarkan terlalu berkembang

sehingga menjadi bahan utama dalam kebutuhan konsumen. Perkembangan

barang substitusi ini dapat diikuti oleh perusahaan dengan membuat beberapa

variasi produk dimana variasi produk ini akan memerlukan suatu program

kerja yang perlu dibiayai oleh perusahaan.

h. Selera masyarakat

Selera masyarakat terkadang dapat berubah – ubah dari satu masa ke

masa berikutnya. Untuk memaksa masyarakat agar stia terhadap selera

konsumsi akan barang dan jasa yang diciptakan perusahaan, maka

diperlukan suatu program yang tetap mengajak masyarakat untuk

menggunakan barang atau jasa yang pernah mereka sukai.

4. Forecasting Penjualan

Forecasting penjualan adalah pendekatan yang mengkalkulasikan

konsekuensi yang bisa saja terjadi pada periode – periode berikutnya.

forecasting penjualan adalah sentral dari semua program korporasi yang

mendeskripsikan kemampuan penjualan juga besaran market yang ingin

dijelajahi pada periode berikutnya.

Page 67: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 67

Universitas Pamulang Manajemen S-1

5. Cara Membuat Forecasting Penjualan

Output dari forecasting penjualan menyerupai ulasan atau evaluasi dengan

menggunakan angka - angka pada keadaan periode berikutnya tentang

penjualan sebagai peramalan dari selera pelanggan berpotensi pada kurun

masa ditentukan. Walaupun begitu, output estimasi yang didapat kemungkinan

berbeda dengan perencanaan.

Biasanya output dari sebuah forecasting penjualan nantinya diubah

kedalam program penjualan sambil mengkalkulasikan bermacam persoalan,

seperti :

a. Masukan pimpinan

Dalam menyusun suatu anggaran penjualan, perusahaan perlu untuk

mengumpulakan seluruh pendapat dari para manajer yang ada di perusahaan

tersebut. Pendapat para manajer ini dapat menciptakan suatu program yang

tersusun dan terencana.

b. Strategi-strategi yang direncanakan

Setelah program kerja disusun oleh perusahaan, maka selanjutnya

perusahaan perlu mempertimbangkan strategi – strategi khusu untuk

menjalankan program – program kerja yang telah disusun. Strategi ini harus

direncanakan sebaik – baiknya agar dalam pelaksanaannya menjadi suatu

strategi yang jitu.

c. Keterkaitan dengan sumber daya

Penyusunan anggaran penjualan perlu memperhatikan sumber daya –

sumber daya yang ada di perusahaan. Ini diperlukan agar perusahaan tidak

dibebani dengan anggaran penjualan yang cukup tinggi. Apabila perusahaan

dapat memaksimalkan sumber daya yang ada maka anggaran penjualan

perusahaan dapat dioptimalkan.

d. Ketetapan manajemen dalam usaha mencapai sasaran penjualan

Dalam pengendalian internal, perusahaan perlu mengeluarkan

ketetapan – ketetapan yang mengatur agar pencapaian perusahaan dapat

berjalan sebagaimana mestinya. Ketetapan yang dikeluarkan oleh

perusahaan ini, wajib diikuti oleh seluruh departemen yang ada di

perusahaan.

Page 68: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 68

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Tersedianya sebuah forecasting penjualan hasil produksi pada sebuah

korporasi, menyebabkan pimpinan korporasi itu bisa melanjutkan langkah

seterusnya dengan yakin. Berdasarkan forecasting penjualan yang dibuat itu,

pimpinan korporasi akan mendapat deskripsi mengenai kondisi korporasi

pada periode berikutnya. Deskripsi kondisi penjualan kurun periode berikutnya

ini, amat prioritas untuk pimpinan korporasi, sebab aturan korporasi amat

dipengaruhi besaran penjualan hasil – hasil produksi korporasi itu.

6. Data dan informasi Penyusunan Anggaran Penjualan

Data yang diperlukan dalam penyusunan anggaran penjualan adalah

sebagai berikut :

a. Produk yang dibuat

Dalam menyusun anggaran penjualan perlu dipastikan produk yang

dibuat oleh suatu perusahaan. Produk bisa aja sejenis, namun bisa juga

beberapa jenis.

Contoh :

Suatu perusahaan memproduksi beberapa jenis produk dengan merk

boneka 112, boneka 113 dan boneka 114. Boneka – boneka ini akan

dipasarkan oleh perusahaan tersebut dengan masing – masing target yang

berbeda. Boneka – boneka ini juga dipasarkan di beberapa wilayah tertentu.

b. Riwayat penjualan

Riwayat penjualan dari masa ke masa kan dijadikan suatu peramalan

penjualan. Hasil penjualan tersebut akan dianalisa dan dijadikan data untuk

meramalkan penjulan pada tahun berikutnya.

Contoh :

Riwayat penjualan dari tahun 2011 sampai dengan 2015 adalah sebagai

berikut :

Page 69: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 69

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Tahun Penjualan

2011 5.000

2012 10.000

2013 25.000

2014 43.000

2015 50.000

c. Sistem penjulan

Sistem penjualan merupakan hasil pengamatan para manager

perusahaan terhadap pola – pola yang terjadi selama penjualan. Sistem

penjulan ini juga menjelaskan termin pembayaran yang digunakan oleh

pelanggan.

Contoh :

Dibawah ini disajikan pola penjualan bulannan yang dihadapi oleh suatu

perusahaan pada tahun tertentu

Bulan %-se penjualan

Januari 3

Pebruari 3

Maret 7

April 7

Mei 7

Juni 7

Juli 9

Agustus 9

September 12

Oktober 12

Nopember 10

Desember 10

Page 70: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 70

Universitas Pamulang Manajemen S-1

d. Persediaan produk jadi

Persediaan produk jadi adalah kebijakan yang ditetapkan oleh

perusahaan untuk persediaan awal dan persediaan akhir sebagai upaya untuk

dapat terpenuhinya penjualan kepada konsumen.

Contoh persediaan produk jadi

bulan Boneka 112 Boneka 113 Boneka 114

Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir

Januari 40 50 20 30 30 40

Pebruari 60 40 50

Maret 70 50 60

April 80 60 70

Mei 90 70 80

Juni 100 80 90

Juli 110 90 100

Agustus 120 100 110

September 130 110 120

Oktober 140 120 130

Nopember 150 130 140

Desember 160 140 150

e. Struktur organisasi

Struktur organisasi perusahaan disederhanakan dalam tingkatan

departemen, menjadi departemen produksi dan departemen non produksi.

Departemen produksi dan departemen non produksi terdiri dari beberapa

bagian, yaitu :

1) Departemen Produksi

Departemen produksi merupakan departemen yang memproduksi

produk perusahaan

a) Bagian pra produksi

Bagian pra produksi bertugas menyiapkan bahan – bahan yang

Page 71: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 71

Universitas Pamulang Manajemen S-1

dibutuhkan ketika akan memproduksi suatu produk

b) Bagian produksi

Bagian produksi bertugas melakukan proses produksi dimana bagian

ini mengubah bahan baku menjadi barang jadi.

c) Bagian paska produksi

Bagian ini bertugas sebagai tempat pengepakan barang – barang yang

diperoleh dari bagian produksi.

d) Bagian administrasi produksi

Bagian ini bertugas sebagai bagian pembantu yang

mengadministrasikan kegiatan di departemen produksi mulai

penyediaan bahan baku, jadwal produksi, dan lain – lain.

e) Bagian pemeliharaan dan perbaikan

Bagian ini bertugas dalam hal pemeliharaan dan perbaikan

seluruh peralatan dan mesin – mesin yang digunakan dalam

proses produksi

2) Departemen Non produksi

a) Bagian pemasaran

Bagian pemasaran bertanggungjawab dalam hal pemasaran

produk jadi sekaligus distribusi ke masing – masing wilayah penjulan.

Bagian ini juga bertanggungjawab dalam hal memelihara konsumen

agar selalu puas dengan produk yang dijual dan puas terhadap

pelayanan yang diberikan.

b) Bagian administrasi dan umum

Bagian administrasi dan umum bertanggungjawab dalam hal

administrasi pegawai, akuntansi, perpajakan, dan lainnya termasuk

menyiapkan laporan keuangan perusahaan secara periodik.

f. Bahan baku

Bahan baku adalah bahan – bahan yang digunakan untuk memproduksi

suatu produk. Bahan baku ini terdiri dari :

Page 72: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 72

Universitas Pamulang Manajemen S-1

1) Harga bahan baku

Harga bahan baku adalah harga yang berlaku sampai dengan

anggaran disusun yang diperoleh oleh perusahaan dari berbagai

informasi.

2) Persediaan bahan baku

Persediaan bahan baku dapat diperoleh oleh perusahaan baik dari

dalam negeri maupun dari luar negeri. Pembelian bahan baku dilakukan

setiap bulan dan disesuaikan dengan produksi yang dilakukan

perusahaan sesuai anggaran yang dibuat.

3) Pembelian bahan baku

Pembelian bahan baku dilakukan kepada beberapa supplier

dengan menggunakan sistem pembayaran yang telah disepakati antara

perusahaan dengan suplier pada saat anggaran akan dibuat.

g. Tenaga kerja

Tenaga kerja pada perusahaan biasanya dibagi menjadi dua bagian

dalam penggajian, yaitu tenaga kerja yang dibayar bulanan dan tenaga kerja

yang dibayar berdasarkan jam kerja. Tenaga kerja yang dibayar bulanan

adalah tenaga kerja yang berada pada bagian administrasi produksi, bagian

pemeliharaan dan perbaikan, bagian pemasaran, dan bagian administrasi dan

umum. Sedangkan yang dibayar sesuai dengan jam kerja adalah bagian pra

produksi, bagian produksi, dan bagian paska produksi.

h. Penyusutan

Perhitungan penyusutan digunakan untuk pembebanan biaya

penyusutan terhadap produk yang dibuat. Penyusutan dialokasikan ke masing

– masing bagian berdasarkan ketetapan yang dibuat oleh perusahaan.

Penyusutan bagian administrasi produksi dan bagian pemeliharaan dan

perbaikan dialokasikan ke masing – masing bagian produksi secara

proporsional.

Contoh penyusutan per tahun dari pabrik boneka

Page 73: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 73

Universitas Pamulang Manajemen S-1

No Aktiva Tetap Penyusutan

1 Bangunan pabrik 50.000.000

2 Mesin dan peralatan di bagian pra produksi 2.400.000

3 Mesin dan peralatan di bagian produksi 3.500.000

4 Mesin dan peralatan di bagian paska produksi 2.800.000

5 Mesin dan peralatan di bagian administrasi produksi 4.000.000

6 Mesin dan peralatan di bagian pemeliharaan dan

perbaikan

2.500.000

i. Listrik

Perhitungan pemakaian listrik dalam rangka proses produksi sesuai

dengan penggunaan rata – rata per bagian dengan tarif yang dibebankan oleh

Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Contoh :

Pemakaian listrik per bagian dalam perusahaan boneka adalah sebagai

berikut :

No Pemakaian listrik per bagian Pemakaian

kwh

1 Bagian pra produksi 120

2 Bagian produksi 400

3 Bagian paska produksi 100

4 Bagian administrasi produksi 50

5 Bagian pemeliharaan dan perbaikan 40

Total 710

j. Informasi kas dan piutang perusahaan

Informasi kas dan piutang perusahaan adalah catatan – catatan

perusahaan yang berisi saldo awal kas perusahaan dan saldo awal piutang

perusahaan beserta mutasi – mutasinya tiap bulan sehingga dapat diperoleh

Page 74: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 74

Universitas Pamulang Manajemen S-1

saldo akhir kas perusahaan dan saldo akhir piutang perusahaan.

k. Biaya di luar usaha dan pajak penghasilan

Biaya ini merupakan biaya – biaya yang terjadi diluar proses produksi

dimana biaya diluar usaha seperti sumbangan dan biaya bank. Sedangkan,

pjak penghasilan adalah pajak yang ditanggung oleh perusahaan sesuai

dengan Undang – undang Pajak yang berlaku.

7. Contoh soal

Dari perusahaan boneka 112, boneka 113, dan boneka 114 diperoleh data

– data mengenai tenaga kerja adalah sebagai berikut :

a. Bagian pra produksi meliputi dua pekerja bagian pengadaan yang diupah Rp.

18.000 per jam dan satu orang supervisor diupah Rp. 4.000.000 tiap bulannya

b. Bagian produksi meliputi enam orang pekerja bagian perakitan yang diupah

Rp. 30.000 per jam dan tiga orang karyawan bagian Quality Control dengan

masing – masing upah sebesar Rp. 24.000 per jam serta satu orang

supervisor diupah Rp. 4.000.000 tiap bulannya

c. Bagian paska produksi terdiri dari empat karyawan bagian pengepakan

dengan masing – masing gaji Rp. 18.000 per jam dan satu orang supervisor

diupah Rp. 4.000.000 tiap bulannya

d. Bagian administrasi produksi meliputi dua pekerja masing – masing upah Rp.

2.000.000 per bulannya dan satu orang manajer dengan gaji Rp.6.000.000

per bulan.

e. Bagian pemeliharaan dan perbaikan meliputi dua pekerja dengan masing –

masing upah Rp. 2.000.000 dan satu orang supervisor diupah Rp. 4.000.000

tiap bulannya.

f. Bagian pemasaran meliputi lima pekerja dengan masing – masing gaji

sebesar Rp. 3.500.000 satu orang supervisor dengan gaji Rp. 4.000.000 dan

satu orang manajer dengan gaji Rp. 6.000.000 per bulan.

g. Bagian administrasi dan umum terdiri dari tiga orang karyawan bagian

keuangan dan akuntansi dengan gaji masing – masing Rp. 3.000.000, satu

orang supervisor dengan gaji Rp. 4.000.000 dan satu orang manajer dengan

gaji Rp. 9.000.000, satu orang sekretaris dengan gaji Rp. 6.000.000 dan satu

orang Direktur dengan dengan gaji Rp. 20.000.000.

h. Waktu standar untuk menghasilkan setiap produk pada masing – masing

Page 75: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 75

Universitas Pamulang Manajemen S-1

bagian adalah sebagai berikut :

Bagian

Tenaga Kerja

Standar waktu pembuatan produk

(menit)

Boneka 112 Boneka 113 Boneka

114

Pra produksi Pengadaan 70 75 80

Produksi Perakitan 180 190 200

Quality Control 30 35 40

Paska

Produksi

Pengepakan 24 25 30

Diminta :

Susunlah anggaran tenaga kerja untuk perusahaan boneka tersebut apabila

produk yang diselesaikan per bulan adalah : boneka 112 sebanyak 20 unit,

boneka 113 sebanyak 30 unit dan boneka 114 sebanyak 10 unit.

Jawab

a. Anggaran tenaga kerja bagian pra produksi Upah per jam = Rp. 18.000

Upah per menit = Rp. 18.000 : 60 menit = Rp. 300 per menit Jam kerja

pengadaan :

Pekerjaan Perhitungan Jumlah

Boneka 112 = 70 menit x Rp. 300 = Rp 21.000

Boneka 113 = 75 menit x Rp. 300 = 22.500

Boneka 114 = 80 menit x Rp. 300 = 24.000

Total pekerjaan per karyawan Rp 67.500

Produksi per bulan

Boneka 112 = 20 unit x Rp. 67.500 Rp` 1.350.000

Boneka 113 = 30 unit x Rp. 67.500 2.025.000

Boneka 114 = 10 unit x Rp. 67.500 675.000

Total biaya produksi per bulan Rp 4.050.000

Karyawan pengadaan = 2 orang Rp 8.100.000

Gaji supervisor Rp. 4.000.000

Page 76: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 76

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Anggaran tenaga kerja bagian pra produksi Rp 12.100.000

b. Anggaran tenaga kerja bagian produksi

1) Bagian perakitan

Upah per jam = Rp. 30.000

Upah per menit = Rp. 30.000 : 60 menit = Rp. 500 per menit

2) Bagian quality control Upah per jam = Rp. 24.000 Upah per menit = Rp.

24.000 : 60 menit = Rp. 400 per menit Jam kerja perakitan :

Pekerjaan Perhitungan Jumlah

Boneka 112 = 180 menit x Rp. 500 = Rp 90.000

Boneka 113 = 190 menit x Rp. 500 = 95.000

Boneka 114 = 200 menit x Rp. 500 = 100.000

Total pekerjaan per karyawan Rp 285.000

Produksi per bulan

Boneka 112 = 20 unit x Rp. 285.000 Rp` 5.700.000

Boneka 113 = 30 unit x Rp. 285.000 8.550.000

Boneka 114 = 10 unit x Rp. 285.000 2.850.000

Total biaya produksi per bulan Rp 17.100.000

Karyawan perakitan = 6 orang Rp 102.600.000

Jam kerja Quality Control

Pekerjaan Perhitungan Jumlah

Boneka 112 = 30 menit x Rp. 400 = Rp 12.000

Boneka 113 = 35 menit x Rp. 400 = 14.000

Boneka 114 = 40 menit x Rp. 400 = 16.000

Total pekerjaan per karyawan Rp 42.000

Produksi per bulan

Boneka 112 = 20 unit x Rp. 42.000 Rp` 840.000

Boneka 113 = 30 unit x Rp. 42.000 1.260.000

Boneka 114 = 10 unit x Rp. 42.000 420.000

Total biaya produksi per bulan Rp 2.520.000

Karyawan quality control = 3 orang Rp 7.560.000

Page 77: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 77

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Gaji supervisor Rp. 4.000.000

Jumlah anggaran tenaga kerja bagian produksi

a. bagian perakitan Rp. 102.600.000

b. bagian quality control 7.560.000

c. gaji supervisor 4.000.000

Jumlah anggaran tenaga kerja produksi Rp 114.160.000

c. Anggaran tenaga kerja bagian paska produksi Bagian pengepakan

Upah per jam = Rp. 18.000

Upah per menit = Rp. 18.000 : 60 menit = Rp. 300 per menit

Pekerjaan Perhitungan Jumlah

Boneka 112 = 24 menit x Rp. 300 = Rp 7.200

Boneka 113 = 25 menit x Rp. 300 = 7.500

Boneka 114 = 30 menit x Rp. 300 = 9.000

Total pekerjaan per karyawan Rp 23.700

Produksi per bulan

Boneka 112 = 20 unit x Rp. 23.700 Rp

`

474.000

Boneka 113 = 30 unit x Rp. 23.700 711.000

Boneka 114 = 10 unit x Rp. 23.700 237.000

Total biaya produksi per bulan Rp 1.422.000

Karyawan pengepakan = 4 orang Rp 5.688.000

Gaji supervisor Rp. 4.000.000

Anggaran tenaga kerja bagian pasca produksi Rp 9.688.000

d. Anggaran tenaga kerja bagian admisnistrasi produksi

a. 2 orang @ Rp. 2.000.000 Rp 4.000.000

b. 1 orang manager 6.000.000

Page 78: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 78

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Anggaran tenaga kerja bagian adm produksi Rp 10.000.000

e. Anggaran tenaga kerja bagian pemeliharaan dan perbaikan

a. 2 orang @ Rp. 2.000.000 Rp 4.000.000

b. 1 orang supervisor 4.000.000

Anggaran tenaga kerja bagian pemeliharaan Rp 8.000.000

f. Anggaran tenaga kerja bagian pemasaran

a. 5 orang @ Rp. 3.500.000 Rp 17.500.000

b. 1 orang supervisor 4.000.000

c. 1 orang manager 6.000.000

Anggaran tenaga kerja bagian pemasaran Rp 27.500.000

g. Anggaran tenaga kerja bagian administrasi dan umum

a. 3 orang @ Rp. 3.000.000 Rp 9.000.000

b. 1 orang supervisor 6.000.000

c. 1 orang manager 9.000.000

d. 1 orang sekretaris 6.000.000

e. 1 orang direktur 20.000.000

Anggaran tenaga kerja bagian adm umum Rp 50.000.000

h. Anggaran tenaga kerja erusahaan boneka, dapat disusun sebagai berikut :

a. Anggraran tenaga kerja bagian pra produksi Rp 12.100.000

b. Anggaran tenaga kerja bagian produksi 114.160.000

c. Anggaran tenaga kerja bagian paska produksi 9.688.000

d. Anggaran tenaga kerja administrasi produksi 10.000.000

e. anggaran tenaga kerja pemeliharaan / perbaikan 8.000.000

f. Anggaran tenaga kerja bagian pemasaran 27.500.000

g. Anggaran tenaga kerja administrasi umum 50.000.000

Page 79: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 79

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Total anggaran tenaga kerja Rp 231.448.000

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Apa arti dan makna dari Forecasting penjualan ? Jelaskan !

2. Faktor apa saja yang akan mempengaruhi dalam proses Forecasting Penjualan

? Sebutkan !

3. Bagaimana tehnik-teknik yang digunakan dalam menentukan Forecasting

Penjualan ? Berikan langkah-langkahnya !

4. Data dan informasi apa yang dibutuhkan dalam penyusunan Anggaran Penjualan

? Berikan contohnya !

5. Apa hubungan antara hubungan Eksternal dan Internal dalam Forecasting

penjualan dengan Realita Penjualan yang ada ? Jelaskan !

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 80: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 80

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN KE- 5

METODE FORECASTING PENJUALAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan peramalan dengan rencana

2. Mahasiswa dapat menyebutkan metode peramalan penjualan

3. Mahasiswa dapat menyebutkan efektifitas peramalan

4. Mahasiswa dapat menyebutkan pertimbangan memilih metode peramalan

B. URAIAN MATERI

1. Koneksi Forecasting Dengan Rencana

Forecasting tidak sama dengan rencana. Forecasting merupakan

mengenai hal yang bisa berlangsung di masa – masa berikutnya, sedangkan

rencana adalah penetapan hal yang nantinya dilakukan di masa – masa

berikutnya.

Forecasting penjualan merupakan sebuah alat yang bisa bisa bermanfaat

bagi pimpinan dalam menetapkan perencanaan penjualan. Sebuah perencanaan

penjualan, korporasi mengikutsertakan ketetapan pimpinan berdasarkan output

forecasting, input lainnya dan aturan pimpinan mengenai persoalan – persoalan

yang berkaitan dengan volume penjualan, harga, aktifitas penjualan, hasil

produk, dan pengeluaran – pengeluaran.

2. Peranan Penggunaan Asumsi

Asumsi memiliki peranan kepada keakuratan forecasting yang disusun.

Apabila asumsi yang disusun akurat atau menghampiri fakta, mengakibatkan

forecasting yang dikeluarkanpun akan menghampiri keadaan sebenarnya,

sebaliknya apabila asumsinya belum akurat mengakibatkan forecasting yang

dikeluarkanpun jauh dari keadaan sebenarmnya. Asumsi yang disusun dalam

peramalan harus benar – benar melalui suatu penelitian yang menghasilkan

pandangan obyektif terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh

perusahaan.

Page 81: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 81

Universitas Pamulang Manajemen S-1

3. Metode Forecasting Penjualan

Tersedia berbagai metode forecasting yang dapat dipakai. Pemilihan

alternatif metode dan "nilai" dari output forecasting amat tergantung terhadap

hambatan – hambatan yang dihadapi dalam sistem peramalan. Hambatan –

hambatan itu meliputi :

a. Waktu yang dibutuhkan bagi mengerjakan persiapan mengadakan

forecasting.

Terkadang, dalam melakukan peramalan masing – masing departemen

sulit untuk dipersatukan dan duduk bersama untuk menentukan metode apa

yang dipakai dalam peramalan anggaran. Hal ini dikarenakan masing –

masing departemen di perusahaan mempunyai kesibukan yang harus dicapai

pada tenggat waktu tertentu.

Masing – masing manager di tiap departemen dituntut untuk dapat

membagi waktunya, sehingga dapat melakukan persiapan – persiapan yang

diperlukan dalam menyusun anggaran perusahaan, demikian pula dengan

mempersiapkan metode apa yang cocok untuk dipakai dalam menentukan

peramalan. Metode ini dapat saja berubah dari tahun – ke tahun tergantung

dengan kondisi dan situasi yang sedang dihadapi oleh perusahaan saat ini.

Penyusunan anggaran biasanya dilakukan menjelang akhir tahun, dimana

pencapaian dari perusahaan sudah dapat diproyeksikan. Akibatnya, banyak

manager dari tiap departemen masih fokus dan terkonsentrasi pada masalah

– masalah yang dihadapi oleh masing – masing departemen.

b. Minimnya informasi yang sesuai, baik unsur internal ataupun eksternal.

Informasi yang diperoleh untuk penyusunan anggaran diperoleh dari

data internal perusahaan berupa laporan – laporan yang dipersiapkan dan

dibuat oleh masing – masing departemen. Data – data yang diperoleh dari

internal perusahaan ini kadang – kadang tidak lengkap dan tidak sesuai

dengan tujuan penyusunan anggaran. Akibatnya masing – masing manajer di

tiap departemen masih mencari dan membuat data – data yang valid yang

berdasarkan dengan kondisi terkini yang sedang dihadapi oleh perusahaan.

Page 82: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 82

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Demikian juga data yang ingin dilengkapi dari pihak eksternal perusahaan.

Masing – masing rekanan perusahaan atau para supplier masih terkendala

dengan kesibukan di masing – masing perusahaannya. Oleh karenanya,

perusahaan dan tim anggaran tidak dapat dengan segera mendapatkan data

– data yang diperlukan dalam penyusunan anggaran. Sebagai akibatnya,

seringkali perusahaan dan tim yang menyusun anggaran tidak memperoleh

data yang relevan untuk merencanakan anggaran di tahun – tahun berikutnya.

c. Kualitas data-data yang tersedia

Akibat kurangnya suplai data – data yang relevan, terkadang

penyusunan anggaran perusahaan memakai data – data yang sedanya. Ini

mengakibatkan kualitas data yang digunakan kurang begitu baik. Tim

penyusun anggaran perusahaan tentu telah berusaha seoptimal mungkin

untuk memperoleh data yang berkualitas. Mengingat waktu yang tidak begitu

panjang, tim penyusun anggaran harus mengambil keputusan terhadap data

– data yang mereka peroleh pada saat penyusunan anggran. Kualitas data

yang seadanya, mau tak mau harus segera disiapkan dan dipaki dalam

penyusunan anggaran pada suatu periode tertentu.

d. Fasilitas pengolahan data dan tenaga ahli

Dalam menyusun suatu anggaran, seringkali perusahaan hanya

menggunakan para sataf dan manager yang terlibat di masing – masing

departemen. Perusahaan jarang sekali menyerahkan dan membuat anggaran

perusahaan dengan menggunakan pihak ketiga. Hal ini dilakukan, mengingat

pertimbangan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar jasa

dari pihak ketiga. Sumber daya yang digunakan oleh tim anggaran adalah

fasilitas – fasilitas yang ada di perusahaan dan para karyawan yang dibentuk

sebgai tim penyusun anggaran.

Macam hambatan yang diuraikan di awal, kedua dan terakhir nantinya

berdampak terhadap mutu informasi, sedangkan hambatan yang diuraikan ke

tiga lebih banyak bergantung terhadap aturan pembagian dana bagi

kebutuhan peramalan.

Page 83: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 83

Universitas Pamulang Manajemen S-1

4. Efektifitas Forecasting

Efektifnya sistem forecasting dalam menolong korporasi bisa dinilai sesuai

empat penilaian dibawah ini :

a. Ketepatan

Ketepatan adalah faktor paling utama dari forecasting, disebabkan

ketidaksamaan antara kenyataan dan peramalan menyebabkan pengeluaran

korporasi. Dengan kata lain, kesalahan forecasting bisa membuat awal

timbulnya hambatan – hambatan yang krusial, umpamanya apabila

peramalan lebih tinggi dari kenyataan mengakibatkan timbulnya idle capacity

dan kelebihan stok, demikian juga apabila peramalan lebih rendah dari

kenyataan mengakibatkan timbulnya menumpuknya persediaan atau

kehilangan kesempatan.

b. Stabilitas dan Responsifitas

Mengandung pengertian bahwa peramalan mesti bisa menjangkau

stabilitas dan responsifitas pada masyarakat sekitar baik yang ditimbulkan

oleh tren pertumbuhan jangka panjang ataupun pengaruh musiman.

c. Objektifitas

Ada kalanya keadaan yang diperkirakan belum mampu atau belum

berhubungan dengan informasi masa lalu yang dipakai dalam peramalan. Jika

begitu langkah awal, informasi terus diproses secara objektif, langkah

berikutnya output peramalan pada pemrosesan informasi disetarakan dengan

mengkalkulasikan perubahan terakhir keadaan yang terjadi.

d. Waktu

Agar tahapan peramalan berlangsung efektif, sebaiknya peramalan

mesti tersaji tepat waktu.

e. Rasio perbandingan keuntungan dengan biaya

Adalah membandingkan antara keuntungan seperti peningkatan

kualitas keputusan berkaitan terhadap tersedianya sistem forecasting yang

dinilai dengan penghematan biaya serta pengeluaran untuk merancang dan

menjaga sistem forecasting. Rasiolah yang digunakan sebagai satu – satunya

alternatif mengukur penting atau tidaknya penggunaan forecasting dalam

Page 84: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 84

Universitas Pamulang Manajemen S-1

korporasi.

5. Metode Forecasting

Di bawah ini berbagai metode forecasting yang bisa dipakai bagi

kepentingan forecasting penjualan:

a. Metode Forecasting Kualitatif

Peramalan sesuai pendapat dipakai untuk membuat peramalan

penjualan ataupun peramalan keadaan penjualan yang terjadi.

Masukan – masukan yang digunakan sebagai patokan membuat

peramalan yaitu :

1) Masukan dari tenaga penjual

Tenaga penjual memberi masukan untuk menilai apakah terjadi

peningkatan atau penurunan semua persoalan yang berkaitan terhadap

level penjualan pada tiap – tiap wilayahnya.

2) Masukan pimpinan penjualan

Biasanya analisa pimpinan penjualan bisa mendekati objektif sebab

memikirkan berbagai unsur. Hal ini disebabkan tingkat pendidikan dan

pengalamannya cenderung lebih tinggi.

3) Masukan pakar penjualan

Ada kalanya perkiraan yang dibuat oleh tenaga penjual dan

pimpinan penjualan ada ketidakcocokan, dan oleh karenanya korporasi

penting melibatkan pakar penjualan bekerja di korporasi.

4) Survey Pelanggan

Apabila masukan dari tenaga penjual, pimpinan penjualan dan

pakar penjualan tersebut masih minim, penting bagi korporasi

mendapatkan masukan dari pelanggan melalui survey atau riset

lapangan.

Page 85: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 85

Universitas Pamulang Manajemen S-1

b. Model Statistik

Forecasting menginginkan kesatuan antara riset ilmiah yang memakai

statistik sebagai alat utama untuk menyusun forecasting. Di bawah ini

berbagai metode forecasting yang memakai metode statistik:

1) Tren bebas

2) Tren setengah rata-rata

3) Tren Matematis

a) Metode moment

b) Metode Least Square

c) Metode Regresi

c. Metode Khusus

Model khusus ini merupakan metode unik bagi memproyeksikan

penjualan dengan memakai analisa market share, analisa product line, dan

analisa pengguna akhir Model statistik dalam objektifitas pemakaian dengan

komprehensif masih belum begitu diyakini outputnya, karena banyak

persoalan yang belum bisa ditakar dengan angka – angka, antara lain :

1) Dinamika politik

Arah dan kebijakan politik di suatu negara dan di suatu wilayah

dapat saja berubah-ubah pada masa – masa tertentu. Perkembangan

politik ini sangat dinamis dan susah untuk diprediksi oleh perusahaan.

Setiap kebijakan politik yang diambil, dapat saja mempengaruhi internal

dan eksternal perusahaan. Dinamika politik ini harus dicermati dan

diwaspadai oleh perusahaan dalam menyusun anggarannya. Peramalan

– peramalan yang akan diterapkan sangat tergantung dengan kebijakan

politik yang diambil oleh suatu negara.

2) Struktur masyarakat

Susunan masyarakat di tiap daerah mengakibatkan kebiasaaan

dan budaya yang berbeda pula pada masyarakat tersebut. Kebiasaaan –

kebiasaan masyarakat erat kaitannya dengan perkembangan

perusahaan. Salah satu manfaat perusahaan adalah memberikan

kontribusi yang optimum kepada daerah dimana perusahaan tersebut

dioperasikan. Oleh karenanya, struktur masyarakat di suatu wilayah wajib

menjadi pertimbangan perusahaan dalam memasukkan unsur – unsur

Page 86: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 86

Universitas Pamulang Manajemen S-1

penyusunan anggaran. Perusahaan tidak dapat mengabaikan

kebiasaaan – kebiasaan masyarakat yang dapat menunjang operasional

perusahaan. Tokoh – tokoh masyarakat, para alim ulama dan para

cendekiawan yang ada masyarakat harus dimintai nasehat dan

pertimbangannya oleh perusahaan. Hal ini tidak saja menjaga tali

silatuhrahmi antara perusahaan dengan masyarakat, namun juga menjadi

masukan yang cukup berarti bagi perusahaan.

3) Perubahan secara konsumen

Konsumen adalah orang yang menggunakan produk atau jasa

perusahaan. Perusahaan setiap saat harus jeli melihat apa yang

dibutuhkan konsumen dan apa yang menjadi keinginan konsumen.

Kebutuhan dan keinginan konsumen inilah yang menjadi acuan

perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa. Bisa saja, pada waktu

tertentu kebutuhan dan keinginan konsumen berubah. Jika ini memang

terjadi, maka mau gak mau, suka gak suka perusahaan juga harus

mampu mengimbangi perubahan konsumen tersebut. Perusahaan harus

dapat menjadi solusi terbaik bagi perubahan konsumen ini. Jika

perusahaan tidak mengikuti perubahan dari konsumen ini, maka

kompetitor atau pesaing perusahaan dapat mengambil konsumen yang

sudah menjadi milik perusahaan.

6. Pemilihan Alternatif Model Forecasting

Alternatif metode yang digunakan dalam membuat peramalan penjualan

penting memikirkan masalah – masalah di bawah ini :

a. Sifat produk

Sifat produk merupakan ciri dari suatu barang atau jasa yang tidak dapat

dipisahkan dari kondisi fisik barang atau jasa tersebut. Ciri ini melekat pada

pandangan konsumen sehingga menjadi solusi bagi permasalahan yang

sedang dihadapi oleh konsumen. Tim penyusun anggaran harus

mempertimbangkan sifat produk dari bagian produksi.

b. Metoda distribusi (langsung/ tak langsung)

Penyusunan anggaran perlu memperhatikan distribusi barang.

Pengiriman barang dan jasa dari perusahaan kepada konsumen dapat

Page 87: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 87

Universitas Pamulang Manajemen S-1

ditempuh secara langsung atau tidak langsung. Pemilihan metode ini akan

menimbulkan biaya yang berbeda dari alternatif pemilihan. Tim anggaran

harus dapat meramalakan apakah perusahaan akan menggunakan distribusi

langsung atau tidak langsung dalam pembebanan anggaran

c. Besarnya perusahaan dibanding pesaing

Pemetaan pangsa pasar yang dikuasai oleh perusahaan dan pangsa

pasar yang dikuasai oleh pesaing dapat dijadikan prioritas oleh perusahaan.

Dengan pemetaan ini perusahaan dapat menentukan wilayah – wilayah mana

yang akan dijadikan pusat promosi perusahaan. Wilayah dimana perusahaan

belum cukup mendapatkan konsumen akan membuka peluang yang besar

bagi perusahaan di masa berikutnya.

d. Tingkat persaingan

Dunia usaha identik dengan persaingan yang ketat. Persaingan usaha

tumbuh dengan dinamis dan makin kompetitif. Persaingan ini sangat wajar di

tengah – tengah pertumbuhan ekonomi masyarakat. Daya beli masyarakat

yang makin hari makin konsumtif membuat persaingan dunia bisnis makin

inovatif. Tim penyusun anggaran dituntut untuk selalu mengikuti dan

menganalisa tingkat persaingan ini. Persaingan yang makin kompetitif

membuat anggaran perusahaan menjadi makin meningkat. Perusahaan dan

tim anggaran membuat ramalan yang mengacu untuk memenangkan

persaingan.

e. Data historis yang tersedia

Dokumen – dokumen yang mencatat perkembangan perusahaan dan

berbagai peristiwa penting di perusahaan harus diarsipkan dengan baik.

Dokumen yang berisi data – data penting perusahaan ini sangat diperlukan

untuk membuat ramalan dalam rangka menyusun anggaran. Melalui data

historis ini perusahaan dapat memperbaiki dan menyempurnakan peramalan

yang pernah dilakukan sebelumnya. Riwayat perkembangan perusahaan dari

tahun ke tahun adalah data yang sangat berguna untuk membuat ramalan di

periode berikutnya.

Perbandingan data dari periode yang berlaku dengan periode

sebelumnya akan ikut menentukan kebijakan penggunaan ramalan yang akan

dipakai oleh perusahaan. Tim anggaran harus memastikan bahwa setiap

Page 88: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 88

Universitas Pamulang Manajemen S-1

departemen yang ada menyimpan data historis yang memuat catatan penting

akan perkembangan depertemen – departemen tersebut sebelumnya.

f. Akurasi metoda

Akurasi metoda ditujukan untuk menguji dan menganalisa suatu metoda

telah sesuai untuk dipergunakan. Akurasi metoda ini adalah langkah verifikasi

yang digunakan untuk memonitor dan mengamati perkembangan suatu

metoda dari tahun ke tahun. Apabila metoda yang dipakai kurang efektif, maka

melalui akurasi metoda ini tim anggaran akan memakai metoda yang lebih

sesuai. Suatu metoda tidak dapat dipakai secara kontiniu, mengingat tingkat

persaingan dan selera konsumen selalu bergerak dinamis dan berubah –

ubah sepanjang tahun.

g. SDM yang dimiliki untuk melakukan forecasting

Sumber Daya Manusia yang melakukan peramalan ditunjuk khusus oleh

perusahaan. Sumber Daya Manusia ini dibentuk dalam satu tim khusus yang

dinamakan Tim Anggaran. Biasanya tim anggaran ini terdiri dari staf,

supervisor yang diambil dari beberapa departemen yang dipimpin oleh satu

orang manager. Tim anggaran yang juga berfungsi untuk melakukan

peramalan di akhir tahun dibuatkan surat tugasnya dengan masa berlaku yang

biasanya adalah enam bulan

h. Horison waktu perencanaan

Horison perencanaan harus memperhitungkan waktu dan biaya.

Horison perencanaan biasanya menggunakan perode satu sampai lima tahun

ke depan. Perusahaan dalam membuat ramalan seringkali menggunakan

data historis lima minimal tahun ke belakang. Data yang tersaji selama lima

tahun ini biasanya telah dapat mewakili kebijakan perusahaan untuk

menetapkan peramalan yang akan digunakan dalam menyusun anggaran.

i. Waktu yang tersedia

Dalam pembuatan peramalan ketika menyusun anggaran sangat

penting untuk memperhatikan waktu yang tersedia. Durasi waktu ini menjadi

prioritas tim dalam menyiapkan ramalan.

Page 89: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 89

Universitas Pamulang Manajemen S-1

j. Ketersediaan dana

Dana yang tersedia di perusahaan merupakan acuan bagi tim untuk

membuat ramalan yang tepat. Semua ramalan harus dapat mengalokasikan

dana yang tersedia di perusahaan.

Biasanya peramalan yang umum digunakan agar mendapatkan sebuah

peramalan penjualan yang dikelompokan ke dalam :

a. Peramalan sesuai Judgement

Forecast berdasarkan judgment dapat dilakukan melalui pendapat

pimpinan bagian pemasaran, pendapat para petugas penjualan, pendapat

para penyalur, pendapat konsumen, maupun pendapat para ahli.

b. Peramalan sesuai analisa Statistik

1) Jika kalkulasi sesuai informasi yang lampau dari sebuah variabel maka

dipakai metode :

a) Tren Bebas

Model tren bebas biasanya digunakan untuk analisa awal yang

akan menyajikan deskripsi awal dari sebuah persoalan yang dihadapi.

Model tren bebas berusaha memperlihatkan pola informasi

pengamatan melewati sebaran titik dari pasangan data penjualan pada

kurun waktunya. Sesuai dengan sebaran informasi tersebut bisa

diproyeksikan tren penjualannya. Dengan metode ini kita hanya dapat

gambaran trendnya saja tanpa dapat memperkirakan jumlahnya.

b) Tren Semi Average

Model ini biasanya dipakai bagi kebutuhan peramalan dengan

membentuk sebuah persamaan seperti analisa regresi. Model ini bisa

dipakai bilamana datanya genap, oleh karenanya bisa dipisahkan

terbagi dua bagian.

c) Model tren Momen

Model tren momen adalah model analisa yang bisa dipakai bagi

kebutuhan forecasting yang membentuk persamaan Y = a + bX seperti

dalam model semi average.

Page 90: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 90

Universitas Pamulang Manajemen S-1

d) Model trend Least Square

Model trend least square adalah metode yang menggunakan

persamaan garis lurus agar mendapatkan garis yang cocok untuk

sekelompok data di masa lalu untuk meramalkan data di masa yang

akan datang.

2) Bilamana kalkulasi sesuai informasi yang lampau dari satu variable yang

akan dinilai dikaitkan dengan informasi yang lampau lainnya yang

memiliki relasi erat pada peningkatan variabel yang akan dinilai, maka

dipakai metode :

a) Metode Korelasi

Korelasi adalah sebuah model analisa dalam statistik yang

dipakai untuk melihat koneksi antara dua variabel yang berbentuk

angka. Koneksi dua variabel itu bisa berlangsung sebab tersedianya

koneksi sebab akibat atau bisa juga berlangsung sebab kebetulan.

b) Metode Regresi

Regresi adalah suatu metode analisis statistik yang digunakan

untuk melihat pengaruh antara dua atau lebih banyak variabel.

Hubungan variabel tersebut bersifat fungsional yang diwujudkan dalam

suatu model matematis

c. Peramalan menggunakan model khusus

1) Analisa Industri

Dalam analisa ini penekanannya pada “Market Share” yang

dipunyai oleh korporasi. Analisa tersebut menyambungka

kekuatan penjualan perusahaan dengan industry pada umunya. Urutan

dalam menggunakan analisa industri:

a) Menyusun estimasi permintaan industry

b) Menilai posisi perusahaan dalam kompetisi

Page 91: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 91

Universitas Pamulang Manajemen S-1

2) Analisa Product Line

Biasanya analisa pruduct line dipakai pada korporasi yang

mengeluarkan berbagai jenis produk dan berbeda satu sama lainnya,

oleh karenanya menyusun peramalannya mesti terpisah.

3) Analisa penggunaan akhir

Untuk korporasi yang mengeluarkan barang dalam proses masih

dibutuhkan pengolahan selanjutnya menjadi barang jadi dan siap untuk

dikonsumsi, oleh karenanya menyusun peramalannya ditetapkan oleh

penggunaan akhir yang ada hubungannya dengan barang yang

diproduksi.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Apa yang saudara ketahui hubungan antara peramalan dengan perencanaan.

Jelaskan jawaban saudara.

2. Asumsi mengandung unsur ketidakpastian. Mengapa asumsi perlu digunakan

dalam pembuatan peramalan ? adakah pengaruh asumsi terhadap peramalan,

sebutkan dan jelaskan.

3. Jelaskan metode peramalan yang anda ketahui. Menurut pendapat saudara,

metode mana yang paling sederhana yang dapat digunakan oleh perusahaan.

4. Sebutkan dan jelaskan 10 pertimbangan yang akan digunakan untuk

menentukan metode peramalan.

5. Sebutkan 3 kelompok peramalan / forecast yang sering digunakan oleh

perusahaan, serta sebutkan metode – metode yang terkandung dalam kelompok

peramalan tersebut.

6. Dalam menyusun anggaran, perusahaan sering kali mempertimbangkan unsur –

unsur sumber daya manusia yang akan dibentuk sebagai tim peramalan.

Jabatan – jabatan apa saja yang digunakan dalam tim peramalan, dan dari mana

sumber daya manusia tersebut diperoleh oleh perusahaan.

7. Apa yang dimaksud dengan horison waktu perencanaan, dan jelaskan mengapa

horison waktu perencanaan perlu dipertimbangkan dalam menyusun peramalan

Page 92: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 92

Universitas Pamulang Manajemen S-1

perusahaan.

8. Ada dua tahapan dalam penggunaan analisis industri. Sebutkan dan jelaskan

pendapat saudara.

9. Kapan dan bilamana analisa product line dapat digunakan sebagai suatu teknik

peramalan yang dipakai oleh perusahaan.

10. Apabila suatu produk masih diperlukan proses penyelesaian akhir, maka metode

peramalan apa yang cocok untuk digunakan. Jelaskan pendapat saudara.

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 93: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 93

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN KE- 6

PERHITUNGAN DENGAN ANALISIS STATISTIK

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu menghitung Metode Trend Bebas

2. Mahasiswa mampu menghitung Metode Semi Average

3. Mahasiswa mampu menghitung Metode Trend Moment

4. Mahasiswa mampu menghitung Metode Trend Least Square

B. URAIAN MATERI

1. Analisa Trend

a. Metode trend Bebas

Metode trend bebas adalah sebuah model menggunakan garis trend

dengan tidak memakai formula matematis. Walaupun begitu, tidak bermakna

kalau garis trend bisa dibuat sembarangan tidak melalui pemikiran – pemikiran

terstruktur. Pertimbangan masing – masing individu kemungkinan berbeda,

sehingga garis trend yang digambarkan akan berlainan juga. Karena itulah

metode trend bebas ini dinilai sangat subyektif dan kurang memenuhi

persyaratan ilmiah sehingga jarang sekali digunakan.

b. Metode trend Semi Average

Langkah – langkah metode ini adalah sebagai berikut :

1) Data dibagi menjadi dua kelompok

2) Hitung rata – rata masing – masing kelompok dengan terlebih dahulu

menjumlahkan masing – masing kelompok dibagi dengan jumlah tahun

kelompok tersebut.

3) Rata – rata kelompok disebut variabel a (konstanta)

4) Untuk menghitung nilai b adalah dengan cara menghitung selisih antara

average kelompok pertama terhadap average kelompok kedua dibagikan

akumulasi data yang tersedia di masing – masing kelompok. Hasil yang

Page 94: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 94

Universitas Pamulang Manajemen S-1

diperoleh disimbolkan dengan variabel b.

5) Untuk membuat forecast penjualan pada tahun yang diinginkan adalah

dengan cara membuat persamaan Y = a + bX

Dimana :

a) Y = forecast penjualan untuk tahun yang diinginkan

b) a = bilangan konstanta yang nilainya merupakan rata – rata kelompok

pertama

c) b = selisih rata – rata kelompok satu dan kelompok dua dibagi dengan

jumlah data yang ada dalam satu kelompok.

6) Langkah berikutnya adalah dengan menentukan nilai X = 0 pada tahun

pertengahan kelompok satu. Jika jumlah datanya ganjil maka nilai X

setelah tahun pertengahan ditambah satu dan sebelum tahun

pertengahan dikurangi satu. Dan jika data dalam kelompok satu adalah

genap, maka jarak masing – masing tahun adalah dua (nilai X = 0) terletak

diantara dua tahun, jadi nilai X dimulai dari -1, 1, 3, dst.

7) Contoh : Toko Sukses mempunyai data selama 8 tahun terakhir. Dengan

data yang dimiliki, toko tersebut bermaksud membuat forecast penjualan

Informasi penjualan yang diketahui yakni :

PERUSAHAAN SUKSES

DATA PENJUALAN

No Tahun Unit Penjualan (Y)

1 2003 38.000

2 2004 42.000

3 2005 48.000

4 2006 56.000

5 2007 60.000

6 2008 75.000

7 2009 79.000

8 2010 86.000

Berdasarkan data di atas saudara diminta untuk :

a) Menentukan nilai persamaan garis trend dengan menggunakan

metode setengah rata – rata (Semi Average)

b) Menentukan forecast penjualan tahun 2011

Page 95: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 95

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Jawab :

PENJUALAN SUKSES

FORECAST PENJUALAN

No Tahun Unit Penjualan (Y)

Rata – rata X

1 2003 38.000 -3

2 2004 42.000 -1

3 2005 48.000 46.000 1

4 2006 56.000 3

5 2007 60.000 5

6 2008 75.000 75.000 7

7 2009 79.000 9

8 2010 86.000 11

Dari perhitungan tabel diatas dapat disimpulkan :

a = 46.000

b = (75.000 – 46.000) / 4

= 7.250

Maka persamaan yang diperoleh : Y = 46.000 + 7.250 X

Untuk tahun 2011 diperoleh X = 13 ; maka

Y = 46.000 + 7.250 X

= 46.000 + 7.250 (13)

= 46.000 + 94.250

= 140.250

c) Metode trend Momen

Dalam penerapan model ini bukan berarti banyaknya data mesti

genap. Bedanya terhadap model semi average adalah dalam

penetapan nilai X nya. Metode ini pencantuman nilai X mulai dari 0

(nol) untuk tahun awal, kemudian 1,2, ... dst.

Untuk dapat membentuk persamaan regresinya dapat

menggunakan formula :

Y = a.n + b X

XY = a X + b X² Misal :

PT Maju memproduksi barang A dengan data penjualan sebagai

Page 96: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 96

Universitas Pamulang Manajemen S-1

berikut :

Tahun Rencana Penjualan

2004 1.200

2005 1.300

2006 1.300

2007 1.400

2008 1.200

2009 1.250

2010 1.500

Dari data di atas buatlah forecast penjualan tahun 2011 dengan

menggunakan metode trend moment

Jawab :

Tahun Penjualan (Y) X XY X²

2004 1.200 0 0 0

2005 1.300 1 1.300 1

2006 1.300 2 2.600 4

2007 1.400 3 4.200 9

2008 1.200 4 4.800 16

2009 1.250 5 6.250 25

2010 1.500 6 9.000 36

jumlah 9.150 21 28.150 91

Y = a.n + b X

9.150 = 7a + 21b

XY = a X + b X²

28.150 = 21a + 91b

Persamaan 1 9.150 = 7a + 21b X3 27.450 = 21a + 63b

Persamaan 2 28.150 = 21a + 91b X1 28.150 = 21a + 91b

-700 = -28b

b = -700/-28

b = 25

Page 97: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 97

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Masukkan ke salah satu persamaan

9.150 = 7a + 21b

9.150 = 7a + 21 (25)

9.150 = 7a + 525

8.625 = 7a a = 8625/7 = 1.232

Maka persamaannya : Y = 1.232 + 25X Untuk penjualan tahun 2011

X = 7 Y = 1.232 + 25 (7)

Y = 1.232 + 175

Y = 1.407

d) Metode trend Least Square

Langkah – langkah membuat forecast penjualan dengan metode

ini adalah sebagai berikut :

(1) Tentukan nilai X dengan cara terlebih dahulu menentukan jumlah

data ganjil atau genap. Kalau data ganjil, maka nilai X = 0 pada

pertengahan dan dikurangi 1 untuk tahun sebelum tahun

pertengahan dan ditambah 1 setelah tahun pertengahan sehingga

nilai X nya adalah -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ... dst. Jika jumlah tahunnya

genap, maka nilai X = 2, nilai X nya -5, -3, -1, 1, 3, 5, dst.

(2) Setelah menentukan nilai X langkah selanjutnya adalah

menentukan nilai a dan b dengan formula sebagai berikut :

Y XY

a = dan b =

n

(3) Dengan diperolehnya nilai a dan b, maka berikutnya adalah kita

membuat persamaan regresi Y = a + bX

(4) Untuk menentukan forecast penjualan untuk tahun yang

diinginkan yaitu dengan memasukkan nilai a dan b ke persamaan

Page 98: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 98

Universitas Pamulang Manajemen S-1

regresi tersebut, kemudian ditambah dengan memasukkan nilai X

nya

Contoh :

CV Sukamaju memproduksi satu macam barang yang meningkat dari

tahun ke tahun. Dengan semakin berkembangnya perusahaan dan

dengan asumsi nilai penjualan cukup bisa diandalkan sebagai dasar

peramalan trend penjualannya, maka perusahaan tersebut

merencanakan penjualan untuk tahun yang akan datang dengan data

5 tahun terakhir sebagai berikut :

Tahun Nilai Penjualan

2006 450.000

2007 625.000

2008 750.000

2009 1.062.000

2010 1.291.500

Diminta :

(1) Tentukanlah persamaan trend penjualan dengan metode least

square

(2) Buatlah forecast penjualan tahun 2011 dan tahun 2012

Jawab :

Tahun Y X XY X²

2006 450.000 -2 -900.000 4

2007 625.000 -1 -625.000 1

2008 750.000 0 0 0

2009 1.062.000 1 1.062.000 1

2010 1.291.500 2 2.583.000 4

4.178.500 2.120.000 10

Page 99: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 99

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Y XY

a = dan b =

n

4.178.500

2.120.000

a =

b =

5

10

a

=

835.700

b

=

212.000

Persamaan yang terbentuk adalah : Y = 835.700 + 212.000 X

Penjualan untuk tahun 2011 X = 3 Y = 835.700 + 212.000 X

Y = 835.700 + 212.000 (3)

Y = 835.700 + 636.000

Y = 1.471.700

Penjualan untuk tahun 2012 X = 4 Y = 835.700 + 212.000 X

Y = 835.700 + 212.000 (4)

Y = 835.700 + 848.000

Y = 1.683.700

Page 100: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 100

Universitas Pamulang Manajemen S-1

c. Latihan Soal Dan Peragaan

Data penjualan PT ABADI JAYA sebagai berikut pada tabe; 2.1.

Tabel 2.1 Data Penjualan PT ABADI JAYA

Dari gambar yang diperoleh, bisa diperkirakan penjualan PT ABADI

JAYA pada tahun 2020 nantinya melewati penjualan terdahulu. Walaupun

begitu gambar mengenai berbagai besarnya penjualan PT ABADI JAYA di

tahun 2020 seterusnya dalam format numerik belum bisa dihasilkan memakai

trend bebas ini. Agar mendapatkan hasil forecasting yang lebih tepat,

biasanya model trend bebas perlu diteruskan ke analisa yang bisa

menunjukkan format keterikatan antara data penjualan dengan waktu.

1) Metode trend Semi Average

Model trend semi average bisa dipakai untuk kebutuhan peramalan

dengan membentuk sebuah formula. Layaknya analisa regresi. Model ini

bisa dipakai bilamana data yang tersedia jumlahnya genap, agar bisa

dibagi 2 kelompok yang jumlahnya sama.

Model trend semi average mempunyai prosedur, yaitu :

a) Memisahkan data tersedia ke dalam 2 kelompok

Misalnya: Apabila data penjualan yang dipunyai PT ABADI JAYA

Page 101: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 101

Universitas Pamulang Manajemen S-1

seperti di bawah ini :

Dalam soal penjualan PT ABADI JAYA di atas, kelompok I yaitu

data penjualan tahun 2014, 2015, dan 2016. kelompok II yaitu data

penjualan tahun 2017, 2018, dan 2019.

b) Masing – masing kelompok dihitung nilai rata-ratanya. Rata-rata dari

kelompok I yaitu 148,33 dan rata-rata kelompok II yaitu 162 seperti

diperlihatkan pada tabel di bawah ini :

c) Mencantumkan nilai pada waktu yang berhubungan dengan data

penjualan. Dalam metode trend semi average ini, acuan adalah

kepada kelompok pertama. Score 0 diberikan bagi data yang berada

ditengah dari data yang ada pada kelompok pertama bila datanya

ganjil. Selanjutnya terhadap data yang sebelumnya diberi score -1, -2,

Page 102: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 102

Universitas Pamulang Manajemen S-1

-3, dst. dan terhadap data yang sesudahnya diberi score 1, 2, 3, dst.

Untuk data yang jumlahnya genap, biasanya score tidak melibatkan

nilai nol, sebagai contoh bila datanya ada empat score yang diberikan

adalah -3, -1, 1, 3.

d) Meneruskan pencantuman nilai data kelompok ke 2. Contoh pada

kasus data penjualan PT ABADI JAYA score terakhir dari kelompok 1

adalah 1, maka terhadap data penjualan tahun 2017, 2018, 2019 diberi

score 2, 3, 4.

e) Membentuk persamaan Y=a+bXdan menentukan forecastnilai Y untuk

nilai X yang ditentukan dimana

a = rata-rata kelompok I ( X1 )

b = selisih antara X2 dengan X1 dibagi dengan jimlah

data yang ada dalam 1 kelompok.

Jadi:

a = 148,33

b

Dengan demikian persamaan yang terbentuk adalah:

Y = 148,33 + 4,5667 (X)

Maka forecast untuk tahun 2020 adalah: (beri score x = 5) Y = 148,33

+ 4,5667 (5) = 171,11

Untuk tahun 2021, diramalkan penjualan PT ABADI JAYA sebesar Y =

148,33 + 4,5667 (6) = 175,67

Ketika menggunakan model tren semi average penting diketahui

yaitu ketepatan peramalan nantinya semakin rendah jikalau tenggat

waktu peramalannya semakin jauh kedepan dari informasi yang

dipakai bagi peramalan.

Page 103: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 103

Universitas Pamulang Manajemen S-1

2) Model trend Moment

Model trend moment adalah metode analisa yang bisa dipakai bagi

kebutuhan forecasting dalam bentuk formula : Y = a + bX seperti pernah

dibahas dalam Model Trend Semi Average.

Ketika penerapannya, model ini belum mengisyaratkan banyaknya

informasi mesti genap. Perbedaan dengan Model trend Semi Average

terdapat dipencantuman nilai X. Untuk permasalahan ini, pencantuman

nilai X diawali 0, 1, 2, ... Di bawah ini disajikan contoh perhitungan metode

ini bagi data penjualan PT ABADI JAYA seperti tercantum pada tabel

berikut ini :

Tabel 2.4 Pengolahan Data Penjualan PT Abadi Jaya (Trend Moment)

Tahun Y X XY X2

2015 140 0 0 0

2016 148 1 148 1

2017 157 2 314 4

2018 160 3 480 9

2019 169 4 676 16

∑ 774 10 1.618 30

Untuk menghitung koefisien a dan b diterapkan formula :

∑ Y = n . a + b . ∑ X

∑ XY = a . ∑ X + b . ∑ X2

Keterangan : n = banyaknya pasangan amatan x,y =5

Berikutnya bagi persaman yang terbentuk bisa dihitung

penyelesaiannya menggunakan tehnik eliminasi atau tehnik substitusi

seperti diperlihatkan pada perhitungan di bawah ini :

I. 774 = 5. a + b (10) [ x 2 ]

Page 104: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 104

Universitas Pamulang Manajemen S-1

II. 1.618 = 10 . a + b (30) [ x 1 ]

1.548 = 10 a + 20 b

1.618 = 10 a + 30 b ( - )

- 70 = - 10 b

b = 7

Substitusikan

b = 7

(I) 774 = 5 a + 10 (7)

5 a = 774 – 70 = 704

a= 704 : 5 = 140,8

maka persamaan trendnya:

Y = 140.8 + 7 (x)

Oleh karenanya, forecast penjualan untuk tahun 2020 yakni :

Y = 140,8 + 7 (5) = 175,8

3) Metode Least Square

Terhadap masalah ini, data dipisahkan ke dalam 2 kelompok. Bagi

data yang banyaknya :

a) Genap, nilai X-nya yaitu …, -5, -3, -1, 1, 3, 5, ...

b) Ganjil, nilai X-nya yaitu …, -2, -1, 0, 1, 2, ... Berikutnya koefisien a

dan b dihitung dengan formula :

Page 105: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 105

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Sesuai data penjualan PT ABADI JAYA pada table 2.1, hasil

perhitungan dengan tehnik ini seperti di bawah ini :

Tabel 2.5 Pengolahan Data Penjualan PT Abadi Jaya (Least Square)

Tahun Y X X2 XY

2015 140 -2 4 -280

2016 148 -1 1 -148

2017 157 0 0 0

2018 160 1 1 160

2019 169 2 4 338

∑ 774 0 10 70

Sehingga persamaan trendnya metode least square adalah:

Y = 154,8 + 7 (X)

Forecast penjualan untuk tahun 2020.

Y = 154,8 + 7 (3) = 175,8

2. Metode Korelasi Dan Regresi

Metode korelasi dan regresi menggambarkan keterkaitan antara sebuah

variabel terhadap beberapa variabel lainnya dengan tehnik korelasi bisa dikenali

kedekatan relasi dari variabel yang dijadikan perhatian.

Contoh dari model korelasi sesuai informasi penjualan PT ABADI JAYA

pada tabel 2.1 yaitu, apabila X memperlihatkan beban promosi (jutaan rupiah)

dan Y memperlihatkan banyaknya penjualan (jutaan unit), contoh pada model ini

diperlihatkan seperti di bawah ini :

Page 106: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 106

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Tahun X Y XY X2 Y2

2015 9 140 1.260 81 19.600

2016 12 148 1.776 114 21.904

2017 14 157 2.198 196 24.649

2018 15 160 2.400 225 25.600

2019 17 169 2.874 289 28.561

Total 67 774 10.507 935 120.314

a. Metode Regresi

Persamaan regresinya, Y = a + b (X) Koefisien a dan b dicari dengan

persamaan:

Jadi: Y = 106,02 + 3,64 X

Persamaan ini bisa menjelaskan yaitu apabila beban promosi meningkat

1 juta rupiah, banyaknya penjualan akan naik 3,64 juta unit

b. Metode Korelasi

Koefisien korelasi dicari dengan persamaan:

Nilai koefisien korelasi untuk data sebelumnya adalah:

Page 107: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 107

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Dengan demikian, karena nilai yang diperoleh mendekati 1, berarti

terdapat keeratan hubungan yang sangat kuat antara biaya iklan dengan

jumlah penjualan. Sifat hubungan antara keduanya adalah positif yang berarti

dengan meningkatnya biaya iklan terjadi pula kenaikan jumlah penjualan.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Ada berapa macam perhitungan Anggaran dengan Analisis Statistik ? Jelaskan !

2. Apa ciri khas dalam perhitungan yang ada dalam Analisis Statistik yang anda

ketahui ? Berikan ilustrasinya !

3. Apa arti dari persamaan Y = a + bX dalam perhitungan dengan Metode Trend

Momen ? Jelaskan !

4. Apa fungsi dari nilai X dalam persamaan di setiap perhitungan dengan

menggunakan metode Analisis Statistik ? Berikan Penjelasan !

5. Perhitungan X dalam analisis statistik mempunyai cara dan rumus yang berbeda,

tetapi ada selalu yang sama yaitu nilai n. Apa yang dimaksud dengan nilai n

dalam setiap perhitungan yang ada dan apa pengaruhnya dalam perhitungan

yang akan dibuat ? Jelaskan !

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Page 108: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 108

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 109: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 109

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN KE- 7

PERHITUNGAN DENGAN METODE KHUSUS

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan langkah – langkah dalam peramalan.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan metode peramalan kuantitatif

3. Mahasiswa mampu menjelaskan pengembangan model peramalan

4. Mahasiswa dapat menghitung menggunakan Analisa Industri,

5. Mahasiswa mampu menghitung menggunakan Analisa Product Line

6. dan Mahasiswa mampu menghitung menggunakan Analisa Pengguna Akhir

B. URAIAN MATERI

1. Langkah-langkah Dalam Peramalan (Forecasting )

Pembuatan peramalan (forecasting) tidaklah mudah akan tetapi

pembuatan peramalan (forecasting) tetap harus dilakukan. Berikut ini, adalah

beberapa langkah yang dapat dijadikan pertimbangan dan digunakan oleh

peramal (forecaster) bisnis dalam pembuatan peramalan (forecasting):

a. Forecaster selayaknya menyadari tingkat kompleksitas dari suatu bisnis.

Mengenal bisnis secara baik serta mempelajari semua variabel-variabel yang

mempengaruhi suatu forecast bisnis haruslah menjadi agenda penting bagi

para forecaster. Kegagalan dari mobil Ford “Edsel” yang sering dibuat

publikasi adalah forecast yang salah dalam menghitung potensi dari pasar.

Perusahaan di Detroit dipersalahkan karena mereka sama sekali tidak

menyelenggarakan survei untuk mengetahui selera konsumen tetapi mereka

meluncurkan mobil sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Mengenal

konsumen, kompetitor serta lingkungan bisnis dengan baik adalah tahap yang

baik dalam pembuatan suatu forecast. Survei-survei pemasaran secara rutin

sebaiknya dilakukan.

b. Forecaster perlu menggeluti produk-produk yang sangat sensitif terhadap

perubahan lingkungan bisnis, cara-cara forecasting dengan metode kuantitatif

harus diwaspadai. Justru dalam hal ini, forecasting secara kualitatif serta

penggunaan intuisi dari si forecaster tak pelak lagi adalah cara yang tidak

dapat dihindari lagi. Untuk mempertajam intuisi dari forecaster, perlu untuk

semakin peka terhadap weak signal , yaitu gejala dini terhadap suatu

perubahan. Hanya forecaster yang mendengarkan suara dari konsumen serta

mempunyai komunikasi yang baik, yang dapat melatih kepekaan mereka.

Page 110: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 110

Universitas Pamulang Manajemen S-1

c. Forecaster perlu memperbaiki sistem informasi lingkungan bisnis. Forecaster

dapat menggunakan metode environmental scanning system untuk tujuan

pembuatan forecast. Pada dasarnya environmental scanning terdiri dari tahap

tahap seperti mengidentifi kasi faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis,

seberapa besar setiap faktor berpengaruh terhadap bisnis, membuat diagram

yang menunjukkan faktor-faktor yang kritikal dan akhirnya adalah pembuatan

suatu environment data base. Proses dalam environmental scanning system

ini akan memaksa forecaster untuk semakin peka terhadap perubahan

lingkungan bisnis pada tahap dini. Hal ini jelas akan memberikan keuntungan

kepada perusahaan terutama dalam mengantisipasi terhadap perubahan

yang sangat mendadak. Barangkali akurasi yang baik tetap tidak dapat

dicapai dengan adanya environmental scanning system, tetapi paling tidak

arah dari perubahan lingkungan bisnis dapat diramal lebih akurat.

d. Forecaster dalam membuat suatu forecast, perlu mempertimbangkan

penggunaan skenario. Skenario adalah kata yang sudah sering diucapkan

setiap hari, hanya saja sedikit forecaster yang secara formal melakukan

sebagai bagian dari strategic planning. Dalam pembuatan skenario, forecaster

juga perlu menyadari bahwa kemampuan dalam pembuatan forecast sangat

terbatas. Oleh karena itu, pembuatan skenario menunjukkan bahwa daripada

mengalokasikan begitu banyak waktu untuk melakukan forecast yang akurat

yang pada dasarnya sangat sulit, forecaster lebih baik tertarik untuk melihat

implikasinya

2. Metode Peramalan Kuantitatif

Peramalan kuantitatif berdasarkan pada rekayasa atas data historis yang

ada secara memadai tanpa intuisi dan penilaian subyektif oleh orang yang

melakukan peramalan. Peramalan kuantitatif (quantitative forecasting) lebih

bersifat objektif dengan melibatkan data dan fakta yang diolah dengan metode

tertentu. Sehingga dapat diartikan bahwa metode peramalan kuantitatif lebih

didasarkan atas data-data masa lalu yang kemudian diolah dengan berbagai

metode statistik. Metode Peramalan Kuantitatif dapat dibagi menjadi dua

pendekatan analisis yaitu:

a. Model Deret Berkala atau Runtun Waktu (Time Series); model time series,

pada dasarnya mencoba untuk memprediksi masa depan dengan

menggunakan data historis. Model-model yang digunakan dengan teknik ini

Page 111: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 111

Universitas Pamulang Manajemen S-1

membuat asumsi bahwa apa yang akan terjadi di masa depan merupakan

sebuah fungsi dari masa lalu. Dengan kata lain, sebuah model time series

melihat data-data yang terjadi selama periode tertentu di masa lalu dan

menggunakan series of past data tersebut untuk membuat forecast. Misalkan

perusahaan harus membuat ramalan jumlah produk terjual minggu depan

selama seminggu, maka perusahaan membuat forecast berdasarkan jumlah

penjualan produk minggu ini dan di minggu-minggu sebelumnya. Secara

teknis, model time series ini dapat diaplikasikan menggunakan beberapa

metode analisa, antara lain: metode moving average, exponential smoothing

dan trend projections

b. Model Kasual (Causal); model kausal memasukkan variabelvarial yang

dianggap menjadi faktor penentu kuantitas yang akan di-forecast. Sebagai

contoh, penjualan harian atas minuman X mungkin ternyata dipengaruhi oleh

faktor suhu, musim, tingkat kelembapan udara, dan cuaca secara harian, serta

dipengaruhi juga oleh faktor jenis hari kerja atau hari akhir pekan/hari libur.

Contoh sebuah model kausal ini akan memasukkan faktor-faktor suhu, musim,

tingkat kelembapan udara, cuaca dan jenis hari ke dalam sebuah model yang

meramalkan jumlah penjualan minuman secara harian. Model kausal, seperti

halnya model time series,dapat menggunakan data saat ini dan data masa

lalu.Secara teknis, model kausal dapat diaplikasikan menggunakan beberapa

metode antara lain: metode regression analysis dan multiple regression, mode

ekonometrika, model input-output.

Kedua metode peramalan diatas hanya sebagai alat bantu dalam

pengambilan keputusan. Semua keputusan kembali kepada manajemen

dalam menentukan kebijakan perusahaan. Peramal (forecaster) tidak dapat

mengetahui kondisi yang ada dimasa yang akan datang. Tetapi peramal

hanya bisa memprediksi hasil sesuai dengan apa yang ada di masa yang akan

datang, namun yang pasti keputusan yang tepat didalam penggunaan metode

peramalan dapat menghasilkan sesuatu hasil keputusan akhir yang baik.

3. Pengembangan Model Peramalan

Model dapat diibaratkan sebagai cara pengolahan dan penyajian data agar

lebih sederhana sehingga mudah untuk dianalisis.

Page 112: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 112

Universitas Pamulang Manajemen S-1

a. Pengujian Model

Pengujian model dilakukan untuk menentukan tingkat akurasi, validitas,

dan reabilitas yang diharapkan. Nilai suatu model ditentukan dengan derajat

ketepatan hasil peramalan dengan permintaan aktualnya.

b. Penerapan model atau hasil dari peramalan yang telah

diperoleh.

c. Revisi dan evaluasi.

Hasil metode peramalan yang telah diperoleh dan diterapkan harus

selalu ditinjau ulang, yang berguna untuk perbaikan secara terus menerus

dimasa yang akan datang. Tingkat akurasi dari sebuah forecasting sangat

bernilai, apabila hasil peramalannya tepat. Tentunya dengan strategi

pemilihan metode peramalan yang hasilnya tepat, maka perusahaan akan

dapat menghemat biayabiaya yang mungkin ditimbulkan dalam peramalan.

Untuk itu strategi dalam memilih metode peramalan yang baik adalah memilih

metode peramalan yang memberikan nilai-nilai perbedaan atau

penyimpangan sekecil mungkin antara hasil peramalan dengan kenyataan

yang terjadi.

4. Analisa Industri

Analisa Industri merupakan sebuah tehnik menyusun peramalan melalui

sebuah model khusus. Menurut kajian ini, diusahakan menghubungkan kekuatan

penjualan korporasi terhadap industri dalam pengertian :

a. Volume

b. Peringkat dalam kompetisi

Dalam analisa industri diutamakan mengenai Market Share yang dipunyai

oleh korporasi. Apabila pembagian pasar semakin lama porsinya semakin

meluas, bermakna korporasi memiliki kedudukan yang kokoh dalam kompetisi

dengan kompetitor. Sebaliknya, bilamana pembagian pasar semakin berkurang,

bermakna korporasi memiliki kedudukan semakin melemah dalam kompetisi

dengan kompetitor. Dengan kata lain, level penjualan korporasi bukan saja

bergantung terhadap pencapaian yang yang diraih pada periode – periode

lampau, namun dihubungkan secara langsung dengan dinamika persaingan.

Analisa industri dipisahkan melalui berbagai tahapan dalam pemanfaatannya,

Page 113: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 113

Universitas Pamulang Manajemen S-1

yaitu :

a. Membuat ramalan permintaan pasar agar mengenali perubahan dinamika

penjualanindustri pada periode – periode berikutnya.

b. Menilai kedudukan korporasi dalam kaitannya terhadap bisnis pada lazimnya.

Kedudukan tersebut dievaluasi sesuai jumlah pembagian pasar yang dipunyai

oleh korporasi sepanjang tahun.

c. Ramalan kedudukan korporasi pada periode berikutnya, atau kalkulasi

Expected Market Share

Contoh Soal I Perhitungan Anggaran dengan analisis industri

Diketahui anggaran penjualan dari AZKA TOYS seperti dalam tabel berikut ini :

Perkiraan Anggaran Realisasi

Unit Penjualan 1.200.000 1.230.000

Harga Jual per unit 10.000 9.800

Jumlah 12.000.000.000 12.054.000.000

Hitunglah analisis industri (naik / turun) berdasarkan analisa dan realisasi dari

tabel diatas :

Jawab :

a. Perbedaan Realisasi Penjualan dan Anggaran Penjualan

= (1.230.000 – 1.200.000) x 10.000

= (30.000) x 10.000

= Rp. 300.000.000 (naik)

b. Perbedaan Harga jual per unit anggaran dan realisasi

= (9.800 – 10.000) x 1.230.000

=(200) x 1.230.000

= 246.000.000 (turun)

Page 114: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 114

Universitas Pamulang Manajemen S-1

c. Expected Market share

= Perbedaan Realisasi – Perbedaan harga jual per unit

= 300.000.000 – 246.000.000

= 54.000.000 (naik)

Contoh Soal II Perhitungan Anggaran Produksi dengan analisis industri

Perkiraan Anggaran Realisasi

Unit Produksi 1.200.000 1.230.000

Pemakaian Bahan Baku 1.320.000 1.476.000

Harga beli / kg 2.000 1.700

Jumlah 2.640.000.000 2.509.200.000

Jawab :

a. Satuan Unit Realisasi dalam anggaran

= Pemakaian bahan baku : unit produksi

= 1.320.000 : 1.200.000

= 1,1

b. Satuan Unit Realisasi dalam realisasi

= Pemakaian bahan baku : unit produksi

= 1.476.000 : 1.230.000

= 1,2

c. Unit Realisasi Satuan

= Unit produksi realisasi x perbandingan dalam anggaran

= 1.230.000 x 1,1

= 1.353.000

Page 115: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 115

Universitas Pamulang Manajemen S-1

d. Expected Market Share

= (unit realisasi satuan – anggaran pemakaian bahan baku)

x anggaran harga beli/kg

= (1.353.000 – 1.320.000) x 2.000

= 66.000.000 (naik)

5. Analisa Product Line

Pada umumnya analisa product line dipakai oleh korporasi – korporasi

yang memproduksi berbagai jenis barang. Tiap – tiap jenis barang itu bukan saja

ditarik persamaannya tetapi perlu juga disusun peramalannya dengan terpisah.

Contoh soal penyusunan anggaran dengan metode product line

Perusahaan AZKA TOYS memiliki 2 departemen yaitu departemen A dan

departemen B dalam memproses produksinya. Jika diketahui data – data yang

dimiliki oleh AZKA TOYS pada departemen A jumlah bahan baku sebesar Rp.

75.000, bahan penolong Rp. 45.000, pemakaian tenaga kerja Rp. 88.000 dan

biaya overhead pabrik Rp. 105.600, sedangkan untuk departemen B, bahan

penolong Rp. 75.400, pemakaian tenaga kerja Rp. 67.200, dan biaya overhead

pabrik Rp. 80.000. Berdasarkan data – data tersebut, buatlah anggaran biaya

produksi dengan metode product line.

Jawab :

Berdasarkan metode diatas, dapat disusun anggaran biaya produksi sebagai

berikut :

Departemen A Departemen B

Biaya bahan baku 75.000 -

Biaya bahan penolong 45.000 75.400

Biaya tenaga kerja 88.000 67.200

Biaya overhead pabrik 105.600 80.000

Jumlah biaya produksi 313.600 222.600

Page 116: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 116

Universitas Pamulang Manajemen S-1

6. Analisa pengguna akhir

Bagi korporasi yang memproduksi barang belum jadi, seperti Manufaktur

Baja Cilegon dimana hasil produksinya dapat langsung dipasarkan tapi

membutuhkan pengolahan lanjutan menjadi barang yang bisa untuk digunakan,

sehingga untuk menyusun peramalannya ditentukan oleh pengguna akhir yang

ada hubungannya dengan barang yang diproduksi.

Contoh soal perhitungan anggaran dengan metode penggunaan akhir

PT Suka Makan merupakan korporasi yang memproduksi kuliner. Pada awal

bulan Juni, PT Suka Makan mempunyai stok raw material sebesar Rp.

60.000.000, barang dalam proses sejumlah Rp. 90.000.000 dan barang tersedia

dijual sejumlah Rp. 120.000.000. Pemakaian produksi kuliner belanja stok raw

material di bulan Agustus sejumlah Rp. 750.000.000 dengan ongkos kirim Rp.

10.000.000. Selama proses produksi dibayarkan upah tenaga kerja langsung Rp.

145.000.000 dan beban overhead pabrik sejumlah Rp. 9.000.000. Di akhir Juli

masih tersisa pemakaian raw material sejumlah Rp. 50.000.000 barang dalam

proses tersisa Rp. 8.000.000, dan stok barang siap dijual sejumlah Rp.

25.000.000.

Hitunglah anggaran harga pokok penjualan dari PT. Suka Makan dengan metode

penggunaan akhir?

Jawab :

Untuk menghitung anggaran dengan metode penggunaan akhir diperlukan 4

tahap sebagai berikut :

Tahap I

Menghitung bahan baku yang digunakan

Rumus untuk menghitung bahan baku yang digunakan adalah :

Bahan baku yang digunakan = Saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku

– saldo akhir bahan baku

Bahan baku yang digunakan oleh PT Suka Makan adalah :

= 60.000.000 + (750.000.000 + 10.000.000) – 50.000.000

= Rp. 770.000.000

Page 117: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 117

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Tahap II

Perhitungan Biaya Produksi Perhitungan biaya produksi yaitu :

Raw material yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead

produksi

Biaya produksi PT Suka Makan adalah :

= 770.000.000 + 145.000.000 + 9.000.000

= 924.000.000

Tahap III

Perhitungan harga pokok produksi

Harga pokok produksi dihitung dengan rumus :

Total biaya produksi + saldo awal persediaan barang dalam proses – saldo akhir

persediaan barang dalam proses

Harga pokok produksi PT Suka Makan

= 924.000.000 + 90.000.000 – 8.000.000

= 842.000.000

Tahap IV

Perhitungan harga pokok penjualan

Formula perhitungan harga pokok penjualan yaitu :

Harga pokok produksi + persediaan awal barang jadi – persediaan akhir barang

jadi Harga pokok penjualan PT Suka Makan dapat dihitung sebagai berikut :

= 842.000.000 + 120.000.000 – 25.000.000

= 747.000.000

7. Latihan/Tugas

LATIHAN I

Berdasarkan data historis tentang permintaan (penjualan) jumlah kendaraan

bermotor merk “X” dan permintaan industri bermotor menunjukkan kondisi

sebagai berikut:

Page 118: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 118

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Tahun Permintaan Industri

Kendaraan Bermotor

Permintaan Kendaraan

Bermotor merk X

2004 1.800 140

2005 1.850 150

2006 1.800 160

2007 1.900 170

2008 2.000 180

2009 1.950 190

2010 2.000 200

2011 2.100 215

Dari data-data tersebut diatas, buatlah peramalan penjualan Kendaraan

Bermotor Merk “X” pada tahun 2012, dengan asumsi penjualan tahun 2012 naik

sebesar rata-rata market share-nya.

Jawab :

Untuk membuat peramalan penjualan Kendaraan Bermotor Merk “X” pada tahun

2012 dengan menggunakan analisis industri, langkah-langkahnya sebagai

berikut:

a. Membuat proyeksi permintaan industri (PI).

Untuk membuat proyeksi permintaan industri bisa mendasarkan pada

metode-metode sebelumnya (misalnya bisa menggunakan metode trend

secara matematis). Diasumsikan setelah diproyeksikan dengan

menggunakan metode Least Square permintaan industri kendaraan bermotor

pada tahun 2012 sebesar 2.107 unit.

b. Menilai market share (MS) perusahaan, untuk meringkas market share

disajikan dalam sebuah tabel dibawah ini:

Page 119: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 119

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Tahun Permintaan

Industri

Kendaraan

Bermotor

Permintaan

Kendaraan

Bermotor merk

X

Market

Share (%)

Kenaikan

Market

Share (%)

2004 1.800 140 7,78 ------

2005 1.850 150 8,11 0,33

2006 1.800 160 8,89 0,78

2007 1.900 170 8,95 0,06

2008 2.000 180 9,00 0,05

2009 1.950 190 9,74 0,74

2010 2.000 200 10,00 0,26

2011 2.100 215 10,24 0,24

c. Membuat proyeksi market share perusahaan terkait permintaan industri:

d. Kenaikan rata-rata market share permintaan kendaraan bermotor Merk “X”

pertahun dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2011 adalah sebesar:

(0,33 + 0,78 + 0,06 + 0,05 + 0,74 + 0,26 + 0,24) / 7 = 0,3514

e. Kenaikan rata-rata market share permintaan kendaraan bermotor Merk “X”

sebesar 0,3514 dijadikan sebagai dasar untuk menentukan kenaikan market

share penjualan tahun 2012, maka besarnya kenaikan market share (MS)

penjualan tahun 2012 sebesar: 10,24% + 0,3514% = 10,5914%

f. Sehingga ramalan penjualan tahun 2012 kendaraan bermotor Merk “X” (PP)

adalah sebesar:

MS = PP / PI → 10,5914% = PP / 2.107

→ PP = 2.107 (0,105914)

→ PP = 223,160798

→ PP = 223 unit

LATIHAN II

Berdasarkan data historis delapan tahun terakhir, tentang penjualan sepatu

Merk “X” menunjukkan kondisi sebagai berikut:

Page 120: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 120

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Tahun SEPATU

Anak – anak Pria Dewasa Wanita Dewasa

2004 1.800 1.400 1.900

2005 1.850 1.500 1.800

2006 1.800 1.600 1.850

2007 1.900 1.700 2.000

2008 2.000 1.800 2.200

2009 1.950 1.900 2.300

2010 2.000 2.000 2.100

2011 2.100 2.150 2.400

Dari data-data tersebut diatas, buatlah peramalan penjualan sepatu Merk “X”

pada tahun 2012 dengan menggunakan Analisis Product Line .

Jawab :

Untuk membuat peramalan penjualan sepatu Merk “X” pada tahun 2012 dengan

menggunakan analisis product line, langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Menentukan penjualan sepatu; baik itu sepatu anak-anak, sepatu pria dan

sepatu dewasa harus dibuatkan ramalan sendiri-sendiri. Karena

masingmasing produk sepatu mempunyai karakteristik sendiri, data

penjualan tersendiri dan tidak saling berhubungan, artinya kenaikan

penjualan sepatu wanita tidak secara otomatis menaikkan penjualan sepatu

pria.

2. Membuat proyeksi penjualan; untuk membuat proyeksi penjualan dengan

menggunakan analisis product line bisa mendasarkan pada metodemetode

sebelumnya (misalnya bisa menggunakan metode trend secara matematis).

Diasumsikan setelah diproyeksikan dengan menggunakan metode Least

Square peramalan penjualan sepatu Merk “X” pada tahun 2012 untuk sepatu

anak-anak diperkirakan akan sebesar 2.107 unit. Sedangkan besarnya

peramalan penjualan tahun 2012 untuk sepatu pria dan sepatu wanita,

dengan langkah yang sama misalnya metode peramalan menggunakan

metode garis (trend) secara matematis dengan pendekatan metode Moment

akan bisa diperoleh hasil peramalannya.

Page 121: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 121

Universitas Pamulang Manajemen S-1

LATIHAN III

Data historis delapan tahun terakhir, permintaan (penjualan) Perusahaan

Benang dan penjualan Perusahaan Tekstil menunjukkan kondisi sebagai berikut

:

Penjualan Perusahaan

Tahun Tekstil Benang

2004 1.800 140

2005 1.850 150

2006 1.800 160

2007 1.900 170

2008 2.000 180

2009 1.950 190

2010 2.000 200

2011 2.100 215

Berdasarkan dari data-data tersebut diatas, buatlah peramalan (forcasting)

penjualan Perusahaan Benang pada tahun 2012 dengan menggunakan Analisis

Pengguna Akhir .

Jawab :

Untuk membuat peramalan penjualan Perusahaan Benang pada tahun 2012

dengan menggunakan analisis pengguna akhir, langkah-langkahnya sebagai

berikut:

a. Membuat peramalan Penjualan Perusahaan Tekstil; untuk membuat

peramalan Penjualan Perusahaan Tekstil, bisa mendasarkan pada

metodemetode sebelumnya (misalnya bisa menggunakan metode trend

secara matematis). Diasumsikan setelah diproyeksikan dengan

menggunakan metode Least Square, Penjualan Perusahaan Tekstil pada

tahun 2012 sebesar 2.107 unit.

b. Membuat peramalan penjualan Perusahaan Benang; misalnya untuk

menentukan peramalan penjualan Perusahaan Benang dengan mendasarkan

pada prosentase kenaikan rata-rata penjualan tahun sebelumnya (dari tahun

2004 sampai dengan tahun 2011).

Untuk lebih ringkasnya, besar prosentase kenaikan penjualan Perusahaan

Page 122: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 122

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Benang pertahun akan disajikan dalam sebuah tabel dibawah ini:

TAHUN PENJUALAN BENANG %-SE KENAIKAN

2004 140 ----

2005 150 7,14

2006 160 6,67

2007 170 6,25

2008 180 5,88

2009 190 5,56

2010 200 5,26

2011 215 7,50

%-SE RATA RATA KENAIKAN 6,32

Menentukan peramalan penjualan Perusahaan Benang dari hasil peramalan

penjualan Perusahaan Tekstil; berdasarkan pada hasil prosentase kenaikan rata-

rata penjualan Perusahaan Benang sebesar 6,32% dan hasil peramalan

penjualan Perusahaan Tekstil, akan dapat ditentukan ramalan penjualan

Perusahaan Benang pada tahun 2012 sebagai berikut:

a. Kenaikan prosentase rata-rata pertahun penjualan Perusahaan Benang

sebesar 6,32% dijadikan sebagai dasar peramalan penjualan Perusahaan

Benang tahun 2012. Jika prosentase kenaikan rata-rata penjualan dibagi

dengan jumlah data perubahan kenaikan (n=7) maka pada tahun 2012

diperkirakan penjualan akan naik sebesar: 6,32% / 7 = 0,90%.

b. Ramalan penjualan Perusahaan Tekstil pada tahun 2012 sebesar 2.107 unit.

c. Ramalan penjualan Perusahaan Benang tahun 2012 dapat ditentukan dengan

cara: menambahkan penjualan Perusahaan Benang pada tahun 2011 dengan

besarnya prosentase kenaikan penjualan Perusahaan Benang pada tahun

2012 berdasarkan hasil ramalan penjualan Perusahaan Tekstil pada tahun

2012. Sehingga akan diperoleh hasil Ramalan penjualan Perusahaan Benang

pada tahun 2012 sebesar:

215 + (0,90% x 2.107) = 215 + 18,963 = 233,963 = 234 unit.

Page 123: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 123

Universitas Pamulang Manajemen S-1

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Pembuatan peramalan (forecasting) tidaklah mudah akan tetapi pembuatan

peramalan (forecasting) tetap harus dilakukan. Sebutkan langkah - langkah yang

dapat dijadikan pertimbangan dan digunakan oleh peramal (forecaster) bisnis

dalam pembuatan peramalan (forecasting).

2. Metode peramalan kuantitatif lebih didasarkan atas data-data masa lalu yang

kemudian diolah dengan berbagai metode statistik. Metode Peramalan

Kuantitatif dapat dibagi menjadi dua pendekatan, sebutkan dan jelaskan

3. Jelaskan menurut pendapat saudara tentang analisa industri yang saudara

ketahui dan pelajari selama ini.

4. Jelaskan menurut pendapat saudara tentang analisa pengguna yang

saudara ketahui dan pelajari selama ini.

5. Jelaskan menurut pendapat saudara tentang analisa product line yang saudara

ketahui dan pelajari selama ini

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 124: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 124

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN KE – 8

ANGGARAN PRODUKSI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian anggaran produksi dalam arti luas

dan sempit

2. Mahasiswa mampu memberi penjelasan kegunaan anggaran produksi yang

akan dibuat

3. Mahasiswa mampu menjelaskan unsur – unsur utama biaya produksi

4. Mahasiswa mampu memberi penjelasan biaya – biaya yang dapat dimasukkan

dalam persediaan

5. Mahasiswa mampu membuat budget produksi dengan menggunakan pola

produksi stabil, bergelombang dan moderat.

B. URAIAN MATERI

1. Pengertian

Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai

jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang

didalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas),

waktu (kapan) produksi akan dilakukan”. Definisi menurut Tendi Haruman (2007).

Penyusunan anggaran produksi melalui urutan – urutan sebagai berikut :

2. Kegunaan Anggaran Produksi

Budget produksi lazimnya digunakan untuk pedoman kerja,

mengkoordinasikan pekerjaan serta mengawasi pekerjaan, disamping itum

kegunaan budget produksi yang dikhususkan seperti di bawah ini :

a. Menopang aktifitas penjualan agar produksi bisa disajikan menurut waktu

Page 125: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 125

Universitas Pamulang Manajemen S-1

yang telah ditetapkan.

b. Mengoptimalkan level stok.

c. Mengelola produksi dengan menekan pengeluaran – pengeluaran produksi

serendah – rendahnya.

Haruman dan Rahayu (2007:58) anggaran produksi merupakan “suatu alat

perencanaan, koordinasi dan pengendalian kegitan produksi, sehingga tujuan

penyusunan anggaran produksi menunjang kegiatan bagian penjualan, agar

barang dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan, menjaga tingkat

persediaan yang optimum dan mengatur produksi sedemikian rupa sehingga

biaya produksi menjadi minimum”.

3. Unsur Utama Biaya Produksi

Ada tiga unsur utama da biaya produksi yang dihasilkan, yaitu :

a. Biaya bahan langsung

Pengeluaran - pengeluaran untuk mendapatkan seluruh bahan yang

dikelompokkan ke dalam bahan jadi bisa dilacak ke bahan jadi yang

mungkinkan untuk dihemat. Contohnya adalah lempengan baja dan sub

perakitan bagian perusahaan mobil. Bahan langsung sering tidak mencakup

unsur – unsur kecil seperti lem dan paku. Mengapa ? Karena biaya

penelusuran unsur – unsur yang tidak signifikan tampaknya tidak sebanding

dengan nilai / manfaat mendapatkan harga pokok produksi yang lebih akurat.

Unsur – unsur seperti itu disebut perlengkapan atau bahan tak langsung dan

digolongkan sebagai bagian biaya produksi tak langsung yang akan

diterangkan di bawah.

b. Tenaga kerja langsung

Gaji keseluruhan karyawan bisa diidentifikasikan dan dimungkinkan

untuk dibebankan ke dalam produksi bahan jadi. Contohnya adalah tenaga

kerja para operator mesin dan para perakit. Tenaga kerja tidak langsung

mencakup kerja tidak langsung atau tidak praktis untuk di telusuri ke produk

tertentu. Contohnya adalah upah cleaning service atau satpam.

Page 126: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 126

Universitas Pamulang Manajemen S-1

c. Biaya produk tak langsung

Seluruh pengeluaran yang tidak tergolong barang langsung atau pekerja

langsung yang berhubungan dengan tahapan produksi. Dengan kata lain,

yang digolongkan ke dalam ini, yaitu overhead pabrik, biaya pabrik,

overhead pabrik ase, biaya pabrikase. Istilah biaya produksi tak langsung

lebih jelas daripada overhead pabrik, tetapi istilah overhead pabrik digunakan

dalam buku ini karena lebih singkat. Dua subkelompok beban overhead

pabrik, adalah :

1) Biaya variabel overhead pabrik

Umpamanya yaitu usaha, sarana, dan separuh pekerja tidak

langsung. Apakah biaya subkategori tenaga kerja tidak langsung

termasuk variabel atau tetap Perttergantung pada pola perilakunya dalam

perusahaan tertentu. Di dalam buku ini, kecuali dinyatakan sebaliknya,

maka tenaga kerja tidak langsung akan dianggap pengeluaran –

pengeluaran variabel dan bukan pengeluaran – pengeluaran tetap.

2) Overhead-pabrik tetap.

Contohnya adalah sewa, asuransi, pajak bunga dan bangunan,

penyusutan, dan gaji penyelia.

4. Biaya Yang Dapat Dimasukkan Dalam Persediaan

Para manager perusahaan sering membedakan harga pokok produksi dan

biaya periode. Yang ekuivalen dengan harga pokok produksi adalah pembelian

barang dagangan untuk perusahaan dagang dan biaya produksi untuk industri

pabrik. Artinya, harga pokok produk yaitu pengeluaran yang dibebankan ke

dalam persediaan ketika terjadinya. Dalam gillirannya, pengeluaran –

pengeluaran yang dimasukan ke golongan persediaan ini (invertoriable cost)

dijadikan unsur beban (expense), unsur dari harga pokok penjualan, apabila

banyaknya satuan yang terkandung dalam barang tersedia untuk dijual

dimungkinkan berlangsung dalam sebuah periode setelah periode

pemroduksiannya. Persamaan kata harga pokok produk yaitu pengeluaran yang

dibebankan ke dalam persediaan (inventoriable cost). Beban periode

seringkali dimasukkan pada periode yang berlangsung, yakni ketika

berlangsung, beban ini belum disertakan ke dalam golongan persediaan. Jadi

biaya periode dapat juga disebut biaya yang tidak dapat dimasukkan dalam

Page 127: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 127

Universitas Pamulang Manajemen S-1

persediaan; misalnya, beban penjualan dan administrasi.

Perbedaan antara biaya produk (yang dapat dimasukkan dalam

persediaan) dan biaya periode (yang tidak dapat dimasukkan dalam biaya

persediaan). Seorang pengecer atau pedagang borongan membeli barang untuk

dijual kembali tanpa mengubah bentuk dasarnya. Satu-satunya biaya yang

dimasukkan dalam persediaan adalah harga pokok barang dagangan itu. Barang

yang belum terjual disimpan sebagai persediaan barang dagangan yang harga

pokoknya ditunjukan sebagai aktiva pada neraca. Apabila barang itu dijual, maka

harga barang pokoknya menjadi beban da;am bentuk “harga pokok penjualan.”

Seorang pengecer atau pedagang borongan juga mempunyai aneka beban

penjualan dan administrasi. Yang contoh utamanya adalah biaya periode

(pengeluaran yang tidak bisa dibebankan ke persediaan). Pengeluaran ini

disebut biaya periode karena dikurangkan pendapatan sebagai beban dalam

perhitungan rugi-laba tanpa pernah dianggap sebagai bagian persediaan.

Seorang munafaktur, mengubah bentuk bahan langsung ke dalam bentuk

yang dapat dijual dengan mempergunakan tenaga kerja langsung atau overhead

pabrik. Semua niaya ini termasuk biaya produk karena biaya ini dialokasikan ke

persediaan sampai barang tersebut terjual. Seperti dalam akuntansi untuk

pengecer dan pedagang borongan, beban penjualan dan admnistrasi manufaktur

dianggap sebagai biaya periode.

5. Persediaan Dalam Industri Pabrik

Dalam biaya produksi dikenal tiga istilah persediaan barang, yaitu :

a. Persediaan Bahan Langsung

Bahan yang tersedia dan menunggu untuk digunakan dalam proses produksi

b. Persediaan barang dalam proses

Ada kalanya juga disebut pekerjaan dalam proses yaitu bahan yang masih

menjalani pemrosesan tetapi belum sepenuhnya selesai. Biayanya mencakup

ketiga biaya pabrik yang utama, yaitu :

1) Bahan langsung

2) Tenaga kerja langsung

3) Overhead pabrik

Page 128: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 128

Universitas Pamulang Manajemen S-1

4) Persediaan barang jadi

Barang yang sepenuhnya telah selesai diproduksi oleh departemen

produksi, tetapi belum terjual.

6. Budget Produksi

Merencanakan dan menjadwalkan produksi merupakan pekerjaan

produksi yang berkaitan dengan menentukan banyaknya bahan yang diproses

serta menentukan saat – saat produksi.

Unsur yang berpengaruh terhadap budget produksi seperti di bawah ini :

a. Rencana penjualan

Anggaran produksi dibuat berdasarkan data – data yang tertuang dalam

anggaran penjualan. Semakin besar anggaran penjualan maka akan

menyebabkan anggaran produksi yang makin besar pula, demikian juga

sebaliknya semakin kecil anggaran penjualan maka akan semakin kecil pula

anggaran produksi.

b. Kapasitas mesin dan peralatan pabrik.

Setiap produksi barang maka perusahaan akan membutuhkan mesin –

mesin dan peralatan lainnya untuk memproduksi barang tersebut.

Kemampuan dan kapasitas mesin dan peralatan yang dimiliki oleh

perusahaan akan menunjang kemampuan perusahaan dalam memproduksi

barang.Semakin besar kemampuan mesin dan peralatan maka semakin besar

pula tingkat produksi perusahaan, demikian juga sebaliknya, semakin kecil

kemampuan mesin dan peralatan yang dimiliki, maka semakin kecil pula

tingkat produksi perusahaan.

c. Tenaga kerja

Karyawan yang dimiliki yang terkait dengan kualitas maupun

kuantitasnya, terbagi menjadi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak

langsung. Tenaga kerja langsung adalah karyawan – karyawan perusahaan

yang berhubungan langsung dengan produksi, sedangkan tenaga kerja tidak

langsung merupakan karyawan – karyawan yang menunjang produksi

perusahaan.

Page 129: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 129

Universitas Pamulang Manajemen S-1

d. Stabilitas bahan baku

Ketersediaan bahan baku di pasar sangat dibutuhkan oleh perusahaan.

Barang baku yang langka dan susah untuk didapatkan akan membuat

perusahaan berhenti dalam proses produksinya. Oleh karenanya stabilitas

bahan baku dengan ketersediaan bahan baku di pasar sangat menentukan

produksi perusahaan. Jika ketersediaan bahan baku di pasar stabil, maka

tingkat produksi juga akan stabil, demikian juga sebaliknya jika ketersediaan

bahan baku terganggu, maka tingkat produksi juga akan terganggu.

e. Modal kerja yang dimiliki

Modal kerja mendeskripsikan kemampuan keuangan korporasi dalam

mendanai semua aktifitas yang berhubungan dengan operasional

perusahaan. Mulai dari proses produksi sampai dengan barang tersebut laku

dijual. Semakin besar modal kerja perusahaan menyebabkan makin besar

juga besaran produksi perusahaan, begitu juga kebalikannya, semakin kecil

modal kerja perusahaan maka akan semakin kecil pula tingkat produksinya.

f. Fasilitas gudang.

Gedung dibutuhkan oleh perusahaan sebagai tempat menjalankan

kegiatan perusahaan sehari hari, dan tempat penyimpanan barang barang

perusahaan. Sarana gedung yang luas dapat digunakan untuk penyimpanan

barang, maka perusahaan dapat mempercepat operasionalnya sehingga

tingkat produksi akan meningkat, demikian juga sebaliknya apabila sarana

gedung kurang luas maka akan ada terkendala di produksi barang.

7. Penyusunan anggaran produksi

Terdapat tiga cara strategi atau prosedur untuk menyusun budget produksi

a. Prosedur yang mementingkan kestabilan tahapan produks

Arti dari mengutamakan kestabilan produksi yaitu tahapan yang tetap

dari banyaknya yang diproses pada saat – saat berikutnya, dengan demikian,

meskipun berlangsung pergerakan penjualan, banyaknya satuan yang

diproduksi tetap berimbang.

Prosedur membuat budget produksi dengan kestabilan produksi :

Page 130: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 130

Universitas Pamulang Manajemen S-1

1) Prosedur awal

Menentukan rencana produksi melalui prosedur dibawah ini :

2) Langkah kedua

Setelah rencana produksi satu tahun diketahui, tentukanlah

rencana produksi per periode. Jika rencana penjualan periode per bulan,

maka mendapatkan tingkat produksi per bulan adalah dari rencana

produksi satu tahun dibagi 12. Misalnya dari hasil perhitungan diperoleh

tingkat produksi pertahun sebesar 12.000 unit, maka rencana produksi

per bulannya adalah 12.000 : 12 = 1.000 unit.

Apabila rencana penjualan satu tahun 8.000 unit terbagi dalam

triwulan yaitu penjualan triwulan I, II, III, IV, adalah : 2.060 unit, 2.000 unit,

2.000 unit dan 1.940 unit. Persediaan awal 240 unit dan persediaan akhir

160 unit.

Maka, anggaran produksi dapat disusun sebagai berikut :

1. Rencana Penjualan 8.000

2. ditambah Persediaan Akhir 160

3. Jumlah barang yang tersedia 8.160

4. dikurangi Persediaan Awal 240

5. Rencana Produksi 7.920

Page 131: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 131

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Selanjutnya, Rencana produksi ini dibagi rata per triwulan maka :

7.920 : 4 = 1.980.

Apabila pimpinan produksi memutuskan aturan kestabilan produksi,

oleh karenanya satuan persediaan diawal dan diakhir dibebaskan

bergerak sesuai penjualan yang sudah ditentukan.

item Tri I Tri II Tri III Tri IV Total

Penjualan 2.060 2.000 2.000 1.940 8.000

Pers. Akhir 160 140 120 160 580

Jlh Brg Tersedia 2.220 2.140 2.120 2.100 8.580

Pers. Awal 240 160 140 120 660

Rencana Produksi 1.980 1.980 1.980 1.980 7.920

8. Contoh soal

PT Pasti Maju sekarang lagi membuat budget penjualan dan budget

produksi tahun 2011 periode berikutnya, sesuai dengan informasi dan aturan

korporasi yang sudah ditentukan seperti di bawah ini :

a. Rencana Penjualan

Jumlah unit yang akan dijual tahun 2.000 sebanyak 21.560 unit dengan

harga jual per unit Rp. 1.000. Indeks distribusi penjualan per bulan dan

triwulannya adalah sebagai berikut

1) Januari 10%

2) Pebruari 10%

3) Maret 10%

4) Triwulan II 20%

5) Triwulan III 20%

6) Triwulan IV 30%

Page 132: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 132

Universitas Pamulang Manajemen S-1

b. Rencana Produksi

1) Aturan produksi ditentukan melalui Kestabilan produksi

dan level stok dibebaskan mengambang

2) Rencana stok bahan jadi diinginkan pada 31 Desember 2011 sebesar

2.120 satuan dan pada januari 2011 sebesar 2.080 satuan.

Hitunglah :

1) Membuat budget penjualan pada tahun 2011 tahun berikutnya

2) Menetapkan budget banyaknya satuan yang mesti

diproduksi tahun 2011

3) Membuat jadwal produksi tahun 2011 periode

berikutnya per bulan / per triwulan

Jawab :

ANGGARAN PENJUALAN PT PASTI MAJU

TAHUN 2011

BULAN ALOKASI

PENJUALAN

RENCANA

PENJUALAN PRICE JUMLAH

JANUARI 10% 2.156 1.000 2.156.000

PEBRUARI 10% 2.156 1.000 2.156.000

MARET 10% 2.156 1.000 2.156.000

TRIWULAN II 20% 4.312 1.000 4.312.000

TRIWULAN III 20% 4.312 1.000 4.312.000

TRIWULAN IV 30% 6.468 1.000 6.468.000

100

%

21.560 21.560.000

1. Rencana Penjualan 21.560

2. ditambah Persediaan Akhir 2.120

3. Jumlah Barang yang Tersedia 23.680

4. dikurangi Persediaan Awal 2.080

5. Rencana Produksi 21.600

Page 133: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 133

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Selanjutnya, Rencana produksi ini dibagi rata per triwulan maka : 21.600 : 4

= 5.400

Untuk bulan januari s/d Maret diambil dari Triwulan I 5.400 : 3 = 1.800

item Jan Peb Mar Tri II Tri III Tri IV Total

Penjualan 2.156 2.156 2.156 4.312 4.312 6.468 21.560

Pers. Akhir 1.724 1.368 1.012 2.100 3.188 2.120 2.120

Jlh Brg Tersedia 3.880 3.524 3.168 6.412 7.500 8.588 23.680

Pers. Awal 2.080 1.724 1.368 1.012 2.100 3.188 2.080

Rencana

Produksi

1.800 1.800 1.800 5.400 5.400 5.400 21.600

Soal Latihan

PT Takjub merencanakan penjualan dengan pola sebagai berikut: Triwulan

I : 115.000 unit

Triwulan II : 85.000 unit

Triwulan III : 85.000 unit

Triwulan IV : 115.000 unit

Persediaan awal : 60.000 unit

Persediaan akhir : 40.000 unit Anggaran

produksinya:

Tahap I :

Total penjualan + persediaan akhir – persediaan awal = Total produksi 400.000

+ 40.000 – 60.000 = 380.000

Mencari produksi per triwulan yaitu 380.000 : 4 = 95.000

Tahap II : Persediaan awal + produksi = Kebutuhan

60.000 + 95.000 = 155.000

Page 134: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 134

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Tahap III :

Kebutuhan – penjualan (per triwulan) = Persediaan akhir

155.000 - 115.000 = 40.000

Triwulan I Triwulan

II

Triwulan

III

Triwulan

IV

Total

Penjualan

Pers. Akhir

115.000

40.000

85.000

50.000

85.000

60.000

115.000

40.000

400.000

40.000

Kebutuhan

Pers. Awal

115.000

60.000

135.000

40.000

145.000

50.000

155.000

60.000

440.000

60.000

Produksi 95.000 95.000 95.000 95.000 380.000

a. Latihan Soal

PT Super menghasilkan dua jenis produk yaitu Produk A dan produk B.

Kedua produk tersebut dijual di dua daerah pemasaran yaitu Jakarta dan

Bandung. Perusahaan menyusun budget untuk tahun 2008 agar dapat

dikontrol produksinya. Data – data yang tersedia adalah sebagai berikut :

1) Data penjualan

Waktu

Produk A (unit) Produk B (unit)

Jakarta Bandung Jakarta Bandung

Januari 26.200 20.800 28.800 26.800

Pebruari 29.200 25.600 35.600 28.800

Maret 32.800 27.600 38.800 32.400

Triwulan II 97.200 93.200 104.800 98.400

Triwulan III 103.200 96.800 109.600 101.200

Triwulan IV 104.400 101.600 116.800 105.600

Jumlah 393.000 365.600 434.400 393.200

Page 135: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 135

Universitas Pamulang Manajemen S-1

2) Data persediaan

Persediaan produk A dan produk B pada tanggal 31 Desember

2007 tercatat masing – masing 49.600 unit dan 38.800 unit. Sedangkan

persediaan produk A dan B pada tanggal 31 Desember 2008 tercatat

masing – masing 58.400 unit dan 50.800 unit

3) Harga jual

Harga jual masing – masing produk di dua daerah pemasaran sama

yaitu untuk A Rp. 5.000 unit dan untuk B Rp. 7.000 unit

Dari data – data tersebut, tentukanlah :

1) Tingkat produksi perusahaan yang dilakukan sepanjang tahun 2008 untuk

masing – masing jenis produk.

2) Susunlah budget produksi untuk A tahun 2008 dengan mengutamakan

stabilitas produksi dan produk B dengan stabilitas persediaan

Jawab :

Tingkat produksi tahun 2008 adalah sebagai berikut :

Uraian Produk A Produk B

Rencana Penjualan 758.600 827.600

ditambah Persediaan Akhir 58.400 50.800

Jumlah barang tersedia 817.000 878.400

dikurangi Persediaan Awal 49.600 38.800

Rencana Produksi 767.400 839.600

1) Budget produksi untuk Produk A dengan metode Stabilitas Produksi

Rencana produksi per triwulan :

= 767.400 : 4 = 191.850

Rencana produksi per bulan untuk Januari sampai dengan Maret

Page 136: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 136

Universitas Pamulang Manajemen S-1

= 191.850 : 3 = 63.950

item Jan Peb Mar Tri II Tri III Tri IV Total

Penjualan 47.000 54.800 60.400 190.400 200.000 206.000 758.600

Pers. Akhir 66.550 75.700 79.250 80.700 72.550 58.400 58.400

Jlh Brg Tersedia 113.550 130.500 139.650 271.100 272.550 264.400 817.000

Pers. Awal 49.600 66.550 75.700 79.250 80.700 72.550 49.600

Rencana Produksi 63.950 63.950 63.950 191.850 191.850 191.850 767.400

2) Budget produksi untuk Produk B dengan metode Stabilitas Persediaan

Menghitung selisih persediaan awal dengan persediaan akhir

= (38.800 – 50.800) : 4

= -12.000 : 4

= -3.000

Untuk per bulan :

= -3.000 : 3 = -1.000

Triwulan I-IV : Pers. Akhir + selisih tk. Persediaan (per triwulan)

Januari : 38.800 + 1.000 = 39.800

Pebruari : 39.800 + 1.000 = 40.800

Maret : 40.800 + 1.000 = 41.800

Triwulan II : 41.800 + 3.000 = 44.800

Triwulan III : 44.800 + 3.000 = 47.800

Triwulan IV : 47.800 + 3.000 = 50.800

Page 137: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 137

Universitas Pamulang Manajemen S-1

item Jan Peb Mar Tri II Tri III Tri IV Total

Penjualan 55.600 64.400 71.200 203.200 210.000 222.400 827.600

Pers. Akhir 39.800 40.800 41.800 44.800 47.800 50.800 50.800

Jlh Brg Tersedia 95.400 105200 113.000 248.000 257.800 273.200 878.400

Pers. Awal 38.800 39.800 40.800 41.800 44.800 47.800 38.800

Rencana Produksi 56.600 65.400 72.200 206.200 213.000 225.400 839.600

C. SOAL PERTANYAAN

1. Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai

jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang

didalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas),

waktu (kapan) produksi akan dilakukan. Sebutkan urut – urutan anggaran

produksi yang saudara ketahui .

2. Budget produksi lazimnya digunakan untuk pedoman kerja, mengkoordinasikan

pekerjaan serta mengawasi pekerjaan. Sebutkan dan jelaskan pendapat saudara

akan kegunaan budget produksi yang dikhususkan.

3. Merencanakan dan menjadwalkan produksi merupakan pekerjaan produksi yang

berkaitan dengan menentukan banyaknya bahan yang diproses serta

menentukan saat – saat produksi. Sebutkan dan jelaskan menurut pendapat

saudara unsur yang berpengaruh terhadap budget produksi.

4. Istilah biaya produksi tak langsung digantikan dengan istilah overhead pabrik

dalam buku ini karena lebih singkat. Sebutkan dan jelaskan dua subkelompok

beban overhead pabrik.

5. Persediaan barang dalam proses ada kalanya juga disebut pekerjaan dalam

proses yaitu bahan yang masih menjalani pemrosesan tetapi belum sepenuhnya

selesai. Sebutkan biaya – biayan yang mencakup persediaan dalam proses atau

pekerjaan dalam proses.

6. Sebutkan prosedur – prosedur apa saja yang harus dilakukan oleh perusahaan

untuk menyusun budget produksi.

Page 138: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 138

Universitas Pamulang Manajemen S-1

7. Modal kerja mendeskripsikan kemampuan keuangan korporasi dalam mendanai

semua aktifitas yang berhubungan dengan operasional perusahaan. Mulai dari

proses produksi sampai dengan barang tersebut laku dijual. Apa saja analisa

saudara tentang modal kerja ini.

8. Gedung dibutuhkan oleh perusahaan sebagai tempat menjalankan kegiatan

perusahaan sehari hari, dan tempat penyimpanan barang barang perusahaan.

Menurut pendapat saudara apa saja manfaat gedung bagi perusahaan.

9. Ketersediaan bahan baku di pasar sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Barang

baku yang langka dan susah untuk didapatkan akan membuat perusahaan

berhenti dalam proses produksinya. Oleh karenanya stabilitas bahan baku

dengan ketersediaan bahan baku di pasar sangat menentukan produksi

perusahaan. Bagaimana hubungan bahan baku dengan tingkat produksi menurut

pendapat saudara.

10. Karyawan yang dimiliki yang terkait dengan kualitas maupun kuantitasnya,

terbagi menjadi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Apakah

yang dimaksud dengan tenaga kerja langsung ? dan tenaga kerja tidak langsung

?

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Page 139: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 139

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 140: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 140

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN KE 9

KEBIJAKAN PERSEDIAAN DALAM ANGGARAN PRODUKSI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan kebijakan pengendalian persediaan

2. Mahasiswa mampu menjelaskan tingkat persediaan berfluktuasi

3. Mahasiswa mampu memberi penjelasan aturan persediaan

4. Mahasiswa mampu menjelaskan Internal Control persediaan

5. Mahasiswa mampu menjelaskan kekeliruan dalam menghitung persediaan

B. URAIAN MATERI

1. Kebijakan yang mengutamakan pengendalian tingkat persediaan

Stabilitas persediaan merupakan perubahan persediaan sama untuk setiap

periode. Apabila selisih persediaan awal dan persediaan akhir pada triwulan I

sebesar 40.000 unit, maka selanjutnya untuk triwulan II, III, dan IV harus sama

dengan triwulan I. Langkah – langkah penyusunan anggaran dengan metode

Stabilitas Persediaan adalah :

a. Langkah I

Tentukan selisih antara stok di awal dan persediaan diakhir

b. Langkah 2

Hitung selisih stok itu, lalu bagilah dengan waktu penjualan dalam satu tahun.

Apabila waktu penjualan dinyatakan bulanan, maka bagilah 12 sebab satu

tahun sama dengan duabelas bulan, apabila rencana penjualannya dalam

triwulan, maka dibagi dengan 4.

c. Langkah 3

Apabila selisihnya negatif, agar diperoleh stok akhir, jumlahkan senilai

selisihnya dan apabila selisihnya positif kurangkan senilai selisihnya. Langkah

ini membebaskan pergerakan banyaknya satuan yang diproduksi, namun

level persediaan dijaga tetap dari periode ke periode.

Contoh soal

Apabila disajikan stok diawal 60.000 satuan dan stok diakhir 40.000 satuan

dengan waktu rencana penjualannya tiga bulanan, maka stok akhir Triwulan

pertama dihitung dengan cara yang membagi selisih antara stok diawal dan

Page 141: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 141

Universitas Pamulang Manajemen S-1

persediaan akhir (periode tiap bulan, tiga bulanan, enam bulanan, dst)

Selisih tk. Persediaan = Persediaan Awal Persediaan Akhir (per triwulan): 4

= (60.000 – 40.000): 4 = 5.000

Triwulan I-IV : Pers. Akhir – selisih tk. Persediaan

(per triwulan) Triwulan I : 60.000 – 5.000 = 55.000

Triwulan II : 55.000 – 5.000 = 50.000

Triwulan III : 50.000 – 5.000 = 45.000

Triwulan IV : 45.000 – 5.000 = 40.000

Dan apabila penjualan Triwulan I, II, III, dan IV diketahui masing – masing

sebesar 115.000, 85.000, 85.000 dan 115.000, maka rencana produksi dapat

disusun sebagai berikut :

Uraian Triwulan I Triwulan

II

Triwulan

III

Triwulan

IV

Total

Penjualan

Pers. Akhir

115.000

55.000

85.000

50.000

85.000

45.000

115.000

40.000

400.000

40.000

Kebutuhan

Pers. Awal

170.000

60.000

135.000

55.000

130.000

50.000

155.000

45.000

440.000

60.000

Produksi 110.000 80.000 80.000 110.000 380.000

Page 142: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 142

Universitas Pamulang Manajemen S-1

2. Kebijakan Kombinasi Tingkat Persediaan Berfluktuasi

Kebijakan kombinasi maksudnya adalah mengkombinasikan dua kebijakan

persediaan stabil dan kebijakan produksi stabil. Disini meski pun telah ditetapkan

dengan cara kombinasi tetapi perusahaan masih harus menetapkan asumsi-

asumsi lain agar dapat dicapai keseimbangan yang optimum antara tingkat

penjualan, persediaan dan produksi.

Contoh soal

Krisis moneter yang melanda Indonesia mengguncanh perekonomian

Indonesia. Hal ini juga dirasakan oleh manajemen PT Pantang Mundur yang

mengakibatkan dan memaksa PT Pantang Mundur merencanakan penjualan

untuk tahun 2010 sebagai berikut

Uraian Rencana Penjualan

Triwulan I 115.000 unit

Triwulan II 85.000 unit

Triwulan III 85.000 unit

Triwulan IV 115.000 unit

Jumlah 400.000 unit

Perkiraan tingkat persediaan awal 60.000 unit dan akhir 40.000 unit.

Berdasarkan contoh diatas, misalkan ditetapkan kebijakan sebagai berikut

a. Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 20% dari tingkat produksi

rata-rata

b. Tingkat persediaan triwulan I dan II berfluktuasi 6.000 unit, sedangkan triwulan

III dan IV 4.000 unit.Jawaban :

Jawab :

Kebijakan a :

tidak boleh berfluktuasi lebih dari 20% dari tingkat produksi rata-rata

90.000 x 20% = 19.000.

Minimal produksi = 90.000 – 19.000 = 76.000

Page 143: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 143

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Maksimal produksi = 90.000 + 19.000 = 114.000

Menggunakan metode kombinasi, budget produksi dapat disusun

Kesimpulan terhadap aturan “A”, level produksi menggunakan cara ini

dikatakan sukses sebab produksi paling rendah yakni 79.000 melebihi

persyaratan minimum produksi yakni 76.000. (79.000 > 76.000 = sukses) dan

produksi paling tinggi yakni 111.000 tidak melebihi persyaratan maksimum

produksi yakni 114.000

3. Aturan persediaan

Masing – masing korporasi mesti senantiasa waspada dan memikirkan

dengan cermat terhadap banyaknya stok bahan tersedia. Artinya, masing –

masing korporasi mesti memiliki aturan stok yang nyata, dan bermanfaat seperti

:

a. Agar menempatkan korporasi pada kedudukan yang senantiasa terjaga

Page 144: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 144

Universitas Pamulang Manajemen S-1

terhadap pelayanan penjualan, ketika saat biasa ataupun bilamana terjadi

order dadakan. Relasi baik terhadap customer senantiasa dipelihara dan

dirawat. Sebab itulah stok produk mesti ada biar memberikan kepuasan

konsumen

b. Untuk menolong diraihnya kemampuan output yang kontiniu dan berimbang.

Saat permintaan naik, korporasi tidak butuh memforsir produksinya agar

beroperasi secara kapasitas penuh. Malah, lebih baik waktu permintaan

rendah, kelebihan – kelebihan produksi disimpan sebagai persediaan.

Untuk memungkinkan tercapainya sasaran – sasaran perusahaan,

terdapat beberapa unsur yang penting dipikirkan sebelum ditetapkan banyaknya

persediaan. Unsur – unsur itu seperti di bawah ini :

a. Ketahanan fisik bahan yang tersimpan.

Di muka telah dikatakan bahwa berbagai macam produk memiliki

karakter unik yang memerlukan tehnik menyimpan yang unik juga. Berbagai

macam produk yang gampang rusak, mesti diperhatikan secara serius dan

diperlakukan dengan hati – hati.

b. Karakter penawaran

Apabila raw material senantiasa ada di pasaran setiap musim maka

banyaknya stok bahan mentah bisa ditahan. Kebalikannya apabila penawaran

raw material berciri dadakan maka banyaknya stok mesti diatur juga.

1) Pengeluaran – pengeluaran yang ditanggung antara lain :

a) Penyewaan gedung

b) Beban perbaikan

c) Biaya asuransi

d) Pajak atas barang di gudang

e) Modal yang diserap

f) Bunga pinjaman dan lain lain

2) Jumlah modal kerja yang ada

3) Resiko – resiko dijamin

Resiko biasanya bersumber dari tiga sumber, yakni :

Page 145: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 145

Universitas Pamulang Manajemen S-1

a) Manusia

Resiko bersumber dari manusia biasanya timbul sebab

keteledoran manusia. Dari membawa, menggeser dan membongkar

barang acapkali mengabaikan prosedur dan aturan yang telah

ditetapkan, sehingga produk menjadi cacat.

b) Alam

Resiko bersumber dari alam biasanya berlangsung di luar

kendali manusia antara lain :

(1) Terjadinya banjir

(2) Gunung meletus

(3) Tanah longsor,

(4) Dan sebagainya.

c) Sifat barang itu sendiri

Resiko karena sifat barang itu sendiri, pada umumnya terjadi

karena :

(1) mudah rusaknya barang tersebut,

(2) bentuk barang yang sukar untuk disusun secara baik di gudang,

(3) barang yang mudah terbakar,

(4) dan lain – lain.

4. Internal kontrol bagi persediaan

Internal kontrol bagi persediaan absolut dibutuhkan menimbang

persediaan gampang sekali untuk disalahgunakan. Ada 2 sasaran pokok

menerapkan internal kontrol, yakni menjaga dan menghindari persediaan dari

kegiatan pencurian, penyelewengan, penyalahgunaan, dan pengrusakan, serta

memastikan ketepatan pelaporan persediaan dalam penghitungan produksi. Di

dalamnya terkandung kontrol bagi riwayat mutasi pembelian dan mutasi

penjualan.

Internal kontrol bagi persediaan sebaiknya diawali ketika produk diterima

Page 146: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 146

Universitas Pamulang Manajemen S-1

setelah dibeli melalui rekanan. Dokumen penerimaan dicetak dengan nomor urut

yang disediakan departemen penerimaan, sebagai awal pertanggungjawaban

personal terhadap persediaan. Agar menjamin bahwa produk yang masuk cocok

dengan pemesanan, maka masing – masing dokumen penerimaan barang,

dicocokkan dengan dokumen pembelian yang sah. Nilai pesanan produk

layaknya tercantum di dokumen pemesanan dicocokkan terhadap nilai yang

tertera di dokumen penagihan atau invoice. Setelah laporan barang yang

diterima, dokumen pemesanan, dan dokumen penagihan dicocokkan, korporasi

kemudian mencantumkan persediaan di laporan produksi.

Internal kontrol bagi persediaan pun acapkali menyertakan alat tambahan

pengaman, antara lain, cermin 2 arah, cctv, alat sensor, pendingin ruangan, dan

lain – lain beserta satuan pengaman.

Lokasi menyimpan persediaan dimana persediaan sebaiknya ditaruh di

gudang, yang keluar masuknya terbatas bagi pekerja khusus. Setiap produk

yang dikeluarkan melalui gudang sebaiknya dilengkapi atau didukung oleh

dokumen keluar masuk, yang telah disetujui sesuai mekanismenya. Temperatur

lokasi penyimpanan sebaiknya ditata dan dikelola dengan apik agar mencegah

kerusakan atas barang yang disimpan, seperti makanan dan minuman tertentu,

obat, bahan adukan cat, gas tabung dan lain sebagainya. Informasi atas jumlah

mengenai masing – masing barang yang disimpan dapat segera tersedia dalam

catatan persediaan. Agar memastikan ketepatan jumlah persediaan yang

tercantum dalam dokumen produksi akan dilakukan pemeriksaan fisik secara

kontiniu dan berkesinambungan.

5. Kekeliruan penghitungan persediaan

Diingatkan lagi, yakni stok diawal ataupun stok diakhir dipakai untuk

mengkalkulasi jumlah rencana produksi suatu perusahaan. Stok diakhir tahun

yang berlangsung, dengan sendirinya menjadi stok diawal periode selanjutnya.

Kekeliruan ketika membuat kalkulasi bagi persediaan akan berdampak pada

harga pokok produksi suatu barang, yaitu :

a. Kekeliruan pencatatan jumlah unit persediaan menyebabkan kekeliruan

informasi penyajian persediaan diakhir. Disamping itu, kekeliruan menghitung

persediaan juga, mengakibatkan harga pokok produski, harga pokok

penjualan, laba kotor dan laba bersih dari suatu perusahaan akan menjadi

Page 147: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 147

Universitas Pamulang Manajemen S-1

keliru.

b. Kekeliruan menghitung unit bagi persediaan diakhir normalnya ditemukan

pada tahun selanjutnya apabila kekeliruan itu dikoreksi.

c. Perlu diingat apabila besarnya persediaan diakhir dilaporkan kekecilan,

mengakibatkan laba bersih pada tahun berjalan ini kekecilan. Nilai akhir

persediaan kekecilan di tahun yang berlangsung, diteruskan di tahun

selanjutnya sebagai persediaan diawal.

d. Demikian juga, apabila besarnya persediaan diakhir dilaporkan ketinggian,

mengakibatkan laba bersih di tahun berjalan ini ketinggian. Saldo akhir

persediaan ketinggian di tahun yang berlangsung, diteruskan di tahun

selanjutnya sebagai persediaan diawal. Sebab, persediaan diakhir di tahun

yang berlangsung ketinggian, mengakibatkan saldo persediaan diawal

periode seterusnya ketinggian.

6. Anggaran produksi perangkat perencanaan, pengkoordinasian, dan

pengawasan

Penganggaran produksi dimanfaatkan untuk merencanakan,

mengkoordinasikan, dan mengawasi sistem produksi di korporasi. Anggaran

produksi dibuat sesuai dengan Anggaran Penjualan yang telah dibuat terlebih

dahulu. Ini untuk menggambarkan bahwa keseluruhan permasalahan yang

berkaitan dengan pemroduksian, seperti bahan baku yang dibutuhkan, tenaga

kerja yang dipakai, kemampuan mesin dan peralatan, modal yang ditambahkan,

dan aturan stok disejajarkan sesuai penjualan yang ingin dicapai. Teranglah,

bahwa anggaran pemroduksian memiliki fungsi untuk dipakai dalam

perencanaan. Apabila anggaran pemroduksian sungguh – sungguh dibuat

dengan tepat, sehingga penganggaran ini dapat juga menjadi alat

pengkoordinasiaan. Anggaran pemroduksian akan menjembatani seberapa

besar tingkat pemroduksian yang dapat dilaksanakan pada kondisi keuangan

korporasi saat ini, perubahan modal, pertumbuhan produksi, dan penjualan yang

telah dijalankan.

Sebenarnya, antara departemen pemasaran dan departemen produksi

mesti berkoordinasi satu sama lainnya. Pimpinan Departemen Pemasaran mesti

mendapatkan informasi lebih seputar kapasitas produksi yang dapat dijalankan

Page 148: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 148

Universitas Pamulang Manajemen S-1

oleh departemen produksi sebelum membuat penganggran penjualan.

Berikutnya, penganggaran pemroduksian bisa juga digunakan untuk alat

mengawasi. Pengawasan produksi meliputi pengawasan kualitas, kuantitas dan

tentu saja pengawasan pengeluaran. Keterkaitannya pemroduksian dengan

tugas pengawasan merupakan prioritas terhadap bahan baku, bahan penolong,

material pendukung, analisa pemrosesan pemroduksian, skedul dan jadwal

kerja, perintah kerja dan sampai pada tindak lanjut pekerjaan. Untuk

dimanfaatkan sebagai alat mengawasi tingkat produksi, dan banyaknya stok dari

produk yang telah dihasilkan, baih dihasilkan harian ataupun dihasilkan

mingguan, dibuatlah laporan pekerjaan.

Departemen produksi di suatu korporasi, biasanya membawahi :

a. Gudang material

b. Pengolahan bahan baku

c. Pengepakan

d. Pengadukan

e. Pengukuran

f. Pemotongan

g. Dan lain lain

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. PT Ingin Sukses informasi penjualan seperti dibawah ini :

a. Rencana Penjualan pada tahun 2007 sebanyak 320.000 unit. Pola

penjualan bersifat musiman dengan indeks sebagai berikut :

Januari 9%

Pebruari 11%

Maret 10%

Triwulan II 30%

Triwulan III 15%

Triwulan IV 25%

Rencana Persediaan awal tahun 40.000 unit dan akhir tahun 20.000 unit.

Kebijakan persediaan yang ditentukan adalah :

Page 149: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 149

Universitas Pamulang Manajemen S-1

1) Persediaan maksimum tidak boleh melebihi 40.000 unit

2) Persediaan minimum tidak boleh melebihi 12.000 unit Kebijakan Produksi

ditentukan sebagai berikut :

Produksi normal bulanan = 1/12 produksi setahun. Angka toleransi produk

lebih kurang 10% dari tingkat produksi normal. Produksi pada triwulan III dimana

penjualan sangat merosot diturunkan menjadi 70% dari tingkat normal.

Berdasarkan data diatas anda diminta :

1) Menentukan tingkat produksi setahun pada tahun 2007 dan menghitung

perkiraan penjualan bulanan / triwulan dalam setahun.

2) Anggaran produksi bisa disajikan menurut kebutuhan departemen

persediaan, Pimpinan menetapkan level persediaan setiap tahun.

Penjualan

Persediaan produk jadi turnover =

Average persediaan

Persediaan diawal + di akhir

Average persediaan produk =

2

2. Perusahaan Cerutu dan Tembakau Shag kimberly memproduksi 5 macam merk

cerutu. Perusahaan ini sedang mempersiapkan anggaran keuangannya untuk

tahun 2004. Rencana penjualan yang dipersiapkan oleh bagian pemasaran

perusahaan

Merk Cerutu Perkiraan penjualan setahun

JB 100.000 kotak

MV 150.000 kotak

FF 80.000 kotak

EM 200.000 kotak

LB 250.000 kotak

Page 150: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 150

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Ramalan penjualan bulanan JB untuk tahun 2004, yaitu :

Januari 10.500 kotak

Pebruari 10.300 kotak

Maret 9.400 kotak

April 8.500 kotak

Mei 8.000 kotak

Juni 7.000 kotak

Juli 5.200 kotak

Agustus 5.000 kotak

September 7.500 kotak

Oktober 8.800 kotak

Nopember 9.500 kotak

Desember 10.300 kotak

Pasaran cerutu yang utama adalah untuk pasaran ekspor. Penjualan di

dalam negeri sendiri tidak seberapa jumlahnya. Jumlah penjualan dari bulan ke

bulan mengalami perubahan yang cukup besar. Permintaan cerutu yang besar

terjadi pada bulan – bulan musim rontok sampai musim semi. Sedang pada

musim panas banyak mengalami penurunan. Rencana persediaan untuk masing

– masing merek adalah sebagai berikut :

Merek

Barang Jadi Barang dalam proses

Awal Akhir Awal 2004 Akhir 2004

2004 2004 Unit %-selesai Unit %-selesai

JB 1.000 12.000 - - - -

MV 10.000 8.000 2.000 100 2.000 100

FF 5.000 5.000 2.000 50 6.000 50

EM 20.000 20.000 5.000 100 4.000 100

LB 25.000 28.000 7.000 80 8.000 80

Page 151: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 151

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Biaya pemasaran riil bulanan khusus untuk cerutu merek JB yang diperoleh

dari data perongkosan yang lalu adalah sebagai berikut :

Jenis Biaya

Tingkat Penjualan (dalam rupiah)

5.000 kotak 8.000 kotak 10.000 kotak

Biaya advertensi 7.500 9.000 10.000

Gaji salesman 10.000 10.000 10.000

Komisi penjulan 6.250 10.000 12.500

Jumlah 23.750 29.000 32.500

Dengan menggunakan data yang tersedia diatas, buatlah :

a. Ikhtisar rencana produksi tahunan dari perusahaan cerutu kimberly tahun

2004.

b. Mengingat sifat penjualannya, kebijaksanaan persediaan barang jadi dan

kebijaksanaan produksi bulanan yang bagaimana yang saudara anjurkan agar

dianut oleh perusahaan ini. Tembakau hanya dapat diperoleh pada musim

tertentu, sedang tenaga kerja mudah diperoleh dan pembayarannya dilakukan

atas dasar upah borongan.

c. Skedul produksi bulannan untuk produk cerutu JB sesuai dengan saran

saudara pada pertanyaan (2) diatas.

3. PT, Laela, usahanya adalah memproduksi dan menjual barang A, saat

ini tengah menyusun anggaran produksinya untuk semester I tahun

2011 yang akan datang dengan data dan kebijaksanaan yang telah

ditetapkan antara lain sebagai berikut :

a. Rencana penjualan 7 bulan ke depan sebagai berikut :

Page 152: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 152

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Bulan Rencana Penjualan (unit)

Januari 2.400

Pebruari 2.600

Maret 2.600

April 2.800

Mei 2.400

Juni 2.500

Juli 3.000

b. Kebijaksanaan persediaan akhir :

1) Tiap akhir bulan persediaan barang jadi diinginkan sebanyak 40% dari

rencana penjualan bulan berikutnya.

2) Persediaan barang jadi pada saat perhitungan fisik yang dilakukan pada

akhir 31Desember 2010 diketahui sebanyak 1.060 unit.

3) Pola produk yang ditetapkan oleh perusahaan sesuai dengan kebijaksanaan

yang diterapkan adalah berubah – ubah

Page 153: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 153

Universitas Pamulang Manajemen S-1

4. Stabilitas persediaan merupakan perubahan persediaan sama untuk setiap

periode. Apabila selisih persediaan awal dan persediaan akhir pada triwulan I

sebesar 40.000 unit, maka selanjutnya untuk triwulan II, III, dan IV harus sama

dengan triwulan I. Sebutkan langkah – langkah menyusun anggaran dengan

metode Stabilitas Persediaan

5. Masing – masing korporasi mesti senantiasa waspada dan memikirkan dengan

cermat terhadap banyaknya stok bahan tersedia. Apa arti dan manfaat aturan

stok bagi korporasi

6. Untuk memungkinkan tercapainya sasaran – sasaran perusahaan, terdapat

beberapa unsur yang penting dipikirkan sebelum ditetapkan banyaknya

persediaan. Sebutkan dan jelasakan unsur – unsur tersebut.

7. Resiko bersumber dari manusia biasanya timbul sebab keteledoran manusia.

Apa saja keteledoran manusia yang saudara ketahui yang bisa mengakibatkan

kerusakan pada stok persediaan

8. Penganggaran produksi dimanfaatkan untuk merencanakan,

mengkoordinasikan, dan mengawasi sistem produksi di korporasi. Anggaran

produksi dibuat sesuai dengan Anggaran Penjualan yang telah dibuat terlebih

dahulu. Ini untuk menggambarkan bahwa keseluruhan permasalahan yang

berkaitan dengan pemroduksian.Sebutkan dan jelaskan permasalahn

pemroduksian yang saudara ketahui.

9. Sebenarnya, antara departemen pemasaran dan departemen produksi mesti

berkoordinasi satu sama lainnya. Pimpinan Departemen Pemasaran mesti

mendapatkan informasi lebih seputar kapasitas produksi yang dapat dijalankan

oleh departemen produksi sebelum membuat penganggran penjualan.

Berikutnya, penganggaran pemroduksian bisa juga digunakan untuk alat

mengawasi. Pengawasan produksi meliputi apa saja menurut pendapat saudara.

10. Stok diakhir tahun yang berlangsung, dengan sendirinya menjadi stok diawal

periode selanjutnya. Kekeliruan ketika membuat kalkulasi bagi persediaan akan

berdampak pada harga pokok produksi suatu barang. Bagaimana kekeliruan ini

bisa terjadi. Jelaskan pendapat saudara.

11. Internal kontrol bagi persediaan sebaiknya diawali ketika produk diterima setelah

dibeli melalui rekanan.

a. Bagaimana internal kontrol yang diterapkan pada Dokumen penerimaan?

b. Bagaimana internal kontrol yang diterapkan pada dokumen penerimaan

barang ?

Page 154: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 154

Universitas Pamulang Manajemen S-1

c. Bagaimana internal kontrol yang diterapkan pada dokumen pemesanan?

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 155: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 155

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN KE- 10

ANGGARAN BAHAN BAKU

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung;

2. Mahasiswa mampu memberi penjelasan jumlah bahan baku langsung yang akan

dibeli

3. Mahasiswa dapat menyebutkan kebutuhan dana yang diperlukan untuk membeli

bahan baku langsung

4. Mahasiswa dapat menyebutkan komponen harga pokok pabrik karena untuk

memproses produksi;

5. Mahasiswa mampu menjelaskan pengendalian bahan baku langsung;

B. URAIAN MATERI

1. Arti Bahan Baku

Anggaran Bahan Baku adalah penganggaran yang memuat perincian

tentang banyaknya bahan baku diproses pada kegiatan pemroduksian.

Bahan baku dalam pemrosesan produksi terdiri dari dua macam, yakni

bahan langsung dan bahan tidak langsung. Bahan langsung adalah bahan yang

secara langsung berkaitan dengan pemroduksian dan terkait erat terhadap

output yang dikeluarkan. Sebaliknya, bahan tidak langsung merupakan bahan

tidak terkait erat terhadap output yang dikeluarkan.

Penganggaran ini mencakup semua anggaran yang berhubungan dengan

perencanaan memuat lebih terperinci mengenai penggunaan bahan baku untuk

proses produksi selama periode yang akan datang. Anggaran bahan baku

meliputi :

a. Bahan baku yang dibutuhkan

Penganggaran dibuat dengan menghitung banyaknya bahan baku akan

dipakai bagi kegiatan produksi di tahun – tahun berikutnya. Bahan yang

dibutuhkan dirangkum sesuai golongannya, berdasarkan jenis output

dikeluarkan, juga berdasarkan departemen – departemen yang ada di

Page 156: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 156

Universitas Pamulang Manajemen S-1

korporasi yang memakai bahan baku tersebut. Sesuai penjelasan

sebelumnya, golongan – golongan bahan baku dapat dikelompokkan sebagai

bahan langsung dan tak langsung. Sebagai perencanaan banyaknya unit

yang akan terpakai perlu membuat penganggaran bahan baku agar

mengetahui unit yang bahan yang dibutuhkan, meliputi hal – hal seperti

dibawah ini :

1) Output yang dikeluarkan

2) Bahan baku yang dipakai

3) Departemen – departemen dilewati ketika pemroduksian..

4) Standardisasi pemakaian bahan baku

5) Durasi pemakaian bahan baku..

b. Pembelian bahan baku

Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan mentah yang

harus dibeli pada periode mendatang. Bahan mentah yang harus dibeli

diperhitungkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor dan persediaan

bahan mentah. Anggaran pembelian bahan mentah berisi rencana kuantitas

bahan mentah yang harus dibeli oleh perusahaan dalam periode wktu

mendatang. Ini harus dilakukan secara hati-hati terutama dalam hal jumlah

dan waktu pembelian. Apabila jumlah bahan mentah yang dibeli terlalu besar

akan mengakibatkan berbagai resiko seperti: bertumpukanya bahan baku

yang disimpan, kemungkinan menyebabkan penurunan mutu, waktu

“menunggu” terlalu lama, atau beban penyimpanan makin meninggi. Bilamana

pembelian bahan baku kekecilan, bisa menimbulkan resiko seperti tertunda

dan tidak lancarnya pemroduksian disebabkan kosongnya bahan baku, serta

munculnya pengeluaran – pengeluaran lainnya menelusuri bahan baku untuk

menggantikan barang yang kosong.

2. Economial order quantity

Problematika yang sering menjadi pemikiran korporasi yakni banyaknya

kebutuhan yang akan dipakai serta banyaknya bahan mentah yang akan dibeli.

Korporasi perlu memikirkan pengeluaran – pengeluaran yang ekonomis, namun

tidak mengakibatkan kurangnya stok bahan baku yang ada di korporasi.

Pengeluaran terhemat ini dikenal sebagai Economial Order Quantity (EOQ).

Dalam kalkulasi EOQ diperhatikan dua macam pengeluaran yang bersifat

Page 157: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 157

Universitas Pamulang Manajemen S-1

variabel, yakni :

a. Biaya pesan barang

yaitu pengeluaran – pengeluaran yang muncul karena adanya aktifitas

permintaan barang. Pengeluaran ini berfluktuasi tergantung sering tidaknya

pemesanan barang. Biaya pesan barang tidak berbanding lurus terhadap

banyaknya unit dipesan. Berarti, makin banyak unit dipesan, mengakibatkan

biaya pesan barang semakin kecil.

Umpamanya:

1) Biaya-biaya persiapan pemesanan;

2) Biaya administrasi;

3) Biaya pengiriman pesanan;

4) Biaya mencocokan pesanan yang masuk;

5) Beban menyiapkan pembayaran

b. Biaya simpan barang

yaitu pengeluaran – pengeluaran karena adanya aktifitas korporasi

menyimpan barang di suatu tempat. Pengeluaran ini berfluktuasi tergantung

banyaknya unit barang tersimpan. Biaya simpan barang berbanding lurus

terhadap banyaknya unit disimpan. Artinya, makin banyak unit disimpan,

mengakibatkan biaya simpan barang semakin tinggi.

Umpamanya;

1) Beban perawatan

2) Beban asuransi;

3) Ongkos memperbaiki barang yang rusak

c. Penganggaran persediaan bahan baku

Jumlah bahan mentah yang harus dibeli tidak harus sama dengan

jumlah bahan mentah yang dibutuhkan, karena adanya faktor persediaan.

Anggaran ini merupakan suatu perencenaan yang terperinci atas kuatintas

bahan mentah yang disimpan sebagai persediaan. Dalam penyusunan

Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah dan Anggaran Pembelian Bahan Mentah

dimuka, tampak bahwa masalah nilai persediaan awal dan persediaan akhir

Page 158: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 158

Universitas Pamulang Manajemen S-1

bahan mentah selalu diperhitungkan. Setiap perusahaan dapat mempunyai

kebijaksanaan dalam menilai pada persediaan yang berbeda. Tetapi pada

dasarnya kebijaksanaan tentang penilaian persediaan dapat dikelompokkan

menjadi:

1) kebijaksanaan FIFO (First In First Out)

2) kebijaksanaan LIFO (First In First Out)

Menurut metode FIFO, bahan baku pertama dipakai pemrosesan yaitu

bahan baku pertama masuk, maka biasanya dikenal dengan istilah “Pertama

Masuk Pertama Keluar”. Artinya, Urutan bahan baku yang akan dikeluarkan

unitnya diatur sesuai urutan berdasarkan saat dibeli. Kebalikannya, dalam

metode LIFO, bahan baku pertama dipakai pemrosesan yaitu bahan baku

terakhir masuk, maka biasanya dikenal dengan istilah “Terakhir Masuk

Pertama Keluar”. Urutan bahan baku yang akan dikeluarkan unitnya diatur

sesuai urutan berdasarkan saat dibeli.

Korporasi penting menetapkan lebih awal, metode yang akan dipakai.

Penetapan ini perlu untuk membuat penganggaran bahan dan biaya bahan,

disebabkan terdapatnya unsur – unsur yang membedakan harga dari satu

satu periode ke periode berikutnya. Prosedur ini penting diputuskan sebab unit

bahan baku disimpan serta dikunakan dalam pemroduksian tidak sama dari

satu periode ke periode berikutnya. Oleh sebab itu pemilihan metode FIFO

atau LIFO penting ditetapkan terlebih dahulu oleh pimpinan korporasi.

Korporasi membuat penganggaran bahan baku untuk mengawasi

jumlah stok bahan baku digudang sebab bilamana luput dari pengawasan bisa

merugikan kepentingan korporasi. Berlandaskan penganggaran Persediaan

Bahan Baku, akan terlihat pemakaian bahan baku dan sisa bahan baku dalam

penyimpanan seseuai dengan kebijakan awal atau terjadi penyelewengan.

Banyaknya bahan baku disediakan agar memperlancar pemroduksian

bergantung terhadap berbagai faktor, antara lain :

1) Banyaknya pemroduksian kurun waktu tertentu (ini tercantum di

Anggaran Produksi).

2) Persediaan minimum bahan baku

Page 159: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 159

Universitas Pamulang Manajemen S-1

3) Jumlah bahan yang dibeli.

4) Taksiran pergerakan harga bahan baku pada tahun – tahun berikutnya.

5) Pengeluaran – pengeluaran untuk menyimpan dan memelihara bahan

baku

6) Durasi bahan baku menjadi kadaluarsa.

d. Anggaran bahan baku telah terpakai dalam pemrosesan.

Beberapa bahan baku ditahan untuk persediaan, dan yang lainnya

digunakan untuk pengolahan dalam budget unit terpakai dicantumkan dalam

satuan uang.

3. Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku

a. Estimasi kebutuhan

b. Estimasi barang yang dibeli

c. Pedoman keperluan pembiayaan

d. Dasar penentuan item harga pokok produk

e. Pengawasan bahan baku yang dipakai

4. Unsur – Unsur Penganggaran Bahan Baku

a. Penganggaran Bahan Baku yang diperlukan

b. Penganggaran dibuat untuk merencanakan banyaknya bahan baku dipakai

bagi kepentingan pemroduksian di tahun berikutnya.

c. Penganggaran Bahan Baku yang dibeli

d. Penganggaran ini dibuat untuk merencanakan banyaknya bahan baku yang

mesti diperoleh di tahun berikutnya.

Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun

anggaran pembelian bahan baku adalah:

a. Anggaran unit kebutuhan bahan baku

b. Pengeluaran untuk menyediakan barang

c. Biaya dan resiko menyimpan barang

d. Perubahan nilai bahan baku

Page 160: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 160

Universitas Pamulang Manajemen S-1

e. Tersajinya bahan baku dipasar

f. Tersedianya Modal kerja

Aturan korporasi bagi stok bahan baku yang pada umumnya ditinjau dari

fluktuasi produksi, sarana menyimpan, kekhawatiran merugi, biaya simpan,

persediaan bahan baku turnover, ketepatan waktu, dan tersedianya modal kerja

Permasalahan penting lainnya yang perlu diwaspadai ketika membuat

anggaran pembelian bahan baku adalah unit permintaan ekonomis (economical

order quantity/ EOQ), yang memperhatikan 2 macam pengeluaran – pengeluaran

bersifat variabel, yakni :

a. Biaya permintaan (ordering cost) sering berfluktuasi berdasarkan frekwensi

permintaan barang.

b. Biaya simpan (carrying cost) sering berfluktuasi berdasarkan banyaknya

bahan material yang ditaruh di gudang.

Jumlah pembelian yang paling ekonomis (EQQ) dapat diformulasikan

sebagai berikut :

EOQ =

dalam hal ini:

R = pembelian bahan baku dalam kurun waktu tertentu S = Biaya Pesan

C = Biaya simpan

Pengeluaran – pengeluaran yang mesti dikeluarkan disebabkan telatnya

bahan baku dikenal dengan sebutan stock out cost (SOC), sebaliknya bahan

baku yang tiba terlalu cepat memunculkan biaya yang dikenal dengan sebutan

extra carryng out cost (ECC). Karenanya, ketika menetapkan durasi pemesanan

bahan baku penting direncanakan faktor lead time, yakni periode durasi mulai

membuaat pesanan hingga saat tibanya bahan baku serta kesiapan digunakan

dalam pemroduksian. Dengan memperhitungkan adanya faktor lead time, bisa

ditetapkan pula reorder point yaitu waktu dimana mesti diadakan pemesanan

lagi.

Page 161: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 161

Universitas Pamulang Manajemen S-1

5. Soal Peragaan

Apabila Korporasi membutuhkan bahan baku sepanjang 1 tahun berjumlah

6.000 satuan bernilai Rp 4.000,- tiap satuan. Biaya pesan tiap melakukan

pemesanan sejumlah Rp.5.000,- dan ongkos penyimpanan Rp 60,- tiap unit.

Lead time dibutuhkan selama 9 hari ( 1 tahun = 360 hari ) dan persediaan

minimum sejumlah 200 unit.

Dari contoh soal diatas dapat dihitung :

EOQ = = = 1.000 unit

Reorder point :

a. Pemakaian selama lead-time

b. Safety stock = 200 unit + Reorder point = 350 unit

6. Item – Item Anggaran Bahan Baku

Penganggaran bahan baku meliputi empat item :

a. Anggaran bahan baku yang digunakan.

b. Anggaran bahan baku yang dibeli

c. Anggaran persediaan bahan baku.

d. Anggaran bahan baku yang habis terpakai pemroduksian.

Kasus Anggaran Bahan Baku yang diperlukan

PT GM membuat sebuah produk yaitu produk A. Pembuatan produk A

digunakan bahan B dan C. Di bawah ini informasi tersaji :

Rencana produksi untuk tahun 20XY yang diambil dari Anggaran Produksi

Standar Penggunaan (SP) Bahan Baku/ Standard Usage Rate (SUR) Perkiraan

Harga Bahan Baku per unit

Page 162: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 162

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Harga Bahan B = Rp 25,00 per unit Harga Bahan C = Rp 50,00 per unit

Persediaan Awal tahun 20XY Persediaan awal bahan B = 75 unit Persediaan

awal bahan C= 115 unit

Rencana Persediaan Akhir bulan/ Triwulan

7. Aturan Anggaran Bahan Baku

a. Aturan FIFO (First In First Out).

Aturan FIFO, metode barang pertama masuk pertama keluar dipakai

yakni barang yang pertama dikeluarkan dari lokasi penyimpanan barang

adalah barang pertama masuk. Artinya, pencatatan bahan baku di tempat

penyimpanan disesuaikan berdasarkan tempo pembeliannya.

b. ATURAN LIFO (Last In First Out).

Aturan LIFO yakni barang terakhir masuk ke tempat penyimpanan

malah digunakan sebagai penentu harga bahan baku terpakai dalam

pemroduksian, walaupun unit yang dipakai diatur sesuai waktu pembeliannya.

Volume bahan baku yang mesti ada bagi lancarnya pemroduksian

bergantung pada :

1) Banyaknya pemroduksian kurun satu masa tertentu. (terbaca di anggaran

biaya produksi).

2) Persediaan minimum bahan baku disebut safety stock

3) Unit permintaan ekonomis (economical order quantity).

4) Analisa perubahan nilai bahan baku pada tahun berikutnya.

5) Beban menyimpan dan menjaga barang.

6) Durasi kadaluarsa bahan baku

c. Stok Minimum

Stok minimum yaitu jumlah minimum bahan baku yang mesti dijaga agar

memastikan kelancaran pemroduksian. Stok minimum dipengaruhi oleh :

1) Sifat rekanan mengirimkaan bahan baku setelah diorder, sesuai perjanian

atau tidak. Apabila rekanan sesuai perjanjian mengirimkan barang yang

diorder, dampak terhadap kekurangan bahan dalam pemroduksian kecil,

Page 163: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 163

Universitas Pamulang Manajemen S-1

menyebabkan stok minimum yang ditetapkan tidak begitu banyak.

Kebalikannya, Apabila rekanan tidak sesuai perjanjian mengirimkan

barang yang diorder, dampa terhadap kekurangan bahan dalam

pemroduksian besar, menyebabkan stok minimum yang ditetapkan cukup

banyak juga.

2) Banyaknya bahan baku yang dibayar ketika ada pemesanan. Nilai bahan

baku yang dibayar tinggi mengindikasikan rata – rata persediaan melebihi

stok minimum, berdampak kekurangan bahan baku cenderung rendah.

3) Estimasi pemakaian bahan baku dengan akurat. Sebuah korporasi yang

mampu memperhitungkan keperluan bahan baku dengan akurat,

menghindari kekurangan bahan baku sebab bahan baku yang diperlukan

tersedia seutuhnya.

4) Komparasi antara pengeluaran akibat menyimpan barang dan

pengeluaran tambahan akibat kekurangan bahan. Pengeluaran untuk

menyimpan barang kelihatan tinggi dibandingkan pengeluaran tambahan

disebabkan kekurangan bahan maka jangan menyediakan stok minimum

yang terlalu tinggi..

8. Arti Penganggaran Bahan Baku Yang Dibeli

Penganggaran Bahan Baku yang dibeli merupakan penganggaran yang

direncanakan sistematis terstruktur agar mutu bahan baku yang dibeli sesuai

persyaratan pemroduksian dari tahun ke tahun selama durasi tertentu.

Penganggaran bahan baku memuat standard mutu bahan baku diperoleh dari

rekanan pada tahun – tahun berikutnya.

Persoalan ini mesti dijalankan penuh kehati – hatian mengingat :

a. Banyaknya barang yang dibeli

b. Tempo barang yang dibeli

Bilamana unit pembelian bahan baku kebesaran berakibat pada :

a. Menumpuknya barang di lokasi penyimpanan berakibat pada turunnya mutu.

b. Durasi yang panjang “menunggu” antrian pengolahan.

c. Tingginya pengeluaran untuk menyimpan barang.

Page 164: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 164

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Bilamana unit pembelian bahan baku kekecilan berakibat pada :

a. Kurang lancarnya pemroduksian disebabkan kekurangan bahan baku.

b. Munculnya pengeluaran lainnya untuk menggantikan kekurangan bahan baku

9. Peranan Penganggaran Bahan Baku Yang Dibeli

Peranan penganggaran bahan baku yang dibeli, yaitu :

a. Pedoman membuat anggaran bahan baku, sebab harga bahan baku tercipta

dari pembelian bahan baku itu sendiri. Dimana, nilai pembelian bahan baku

tertera dalam penganggaran bahan baku yang dibeli.

b. Pedoman membuat penganggaran kas, sebab bahan baku yang diperoleh

dengan tunai menyebabkan pengeluaran kas.

c. Pedoman membuat anggaran hutang, sebab bahan baku yang dibeli dengan

kredit menyebabkan timbulnya hutang korporasi.

Seperti halnya anggaran produksi, anggaran kebutuhan bahan baku, stok,

dan jumlah pembelian adalah perangkat perencanaan untuk korporasi. Korporasi

merencanakan pemakaian bahan baku di tahun tahun berikutnya yang

dituangkan dalam penganggaran yang dibuat terperinci agar menggambatrkan

kondisi yang sebenarnya.

Di kesempatan berbeda, penganggaran bahan baku berperan sebagai alat

menghubungkan kebutuhan bahan baku terhadap pemakaiannya dan stok

minimum. Keterikatan ke 3 faktor ini mutlak penting diawasi sehingga

memperlancar proses pemroduksian yang sedang berlangsung. Selain ke 2

peran diatas, menentukan anggaran bahan baku berperan juga untuk perangkat

pengawasan. Melengkapi peran mengawasi dibuatlah laporan pelaksana,

menunjukkan komporasi antara perencanaan dengan aktualisasi bahan baku

yang dibeli dan terpakai.

10. Manfaat Penganggaran Bahan Baku Yang Dibeli

Terdapat tiga manfaat penting penganggaran bahan baku yang dibeli, yaitu

:

a. untuk pedoman pekerjaan.

b. Untuk perangkat pimpinan dalam membuat pengkoordinasian pekerjaan.

Page 165: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 165

Universitas Pamulang Manajemen S-1

c. Untuk perangkat pimpinan dalam melaksanakan pengevaluasian atau

mengawasi pekerjaan

Kelengkapam Membuat Penganggaran Bahan Baku yang dibeli

Kelengkapan yang dibutuhkan untuk membuat anggaran bahan baku yang

dibeli, yaitu :

a. Banyaknya bahan baku yang diperlukan agar pemroduksian dapat

dioperasikan dari tahun ke tahun dimuat di anggaran kebutuhan bahan baku,

dikhususkan pada macam, dan banyaknya bahan yang diperlukan.

Umpamanya, makin banyak unit yang diperlukan, makin banyak juga unit

bahan baku harus diperoleh. Kebalikannya, apabila makin sedikit unit yang

diperlukan, makin sedikit juga unit bahan baku harus diperoleh.

b. Pengeluaran – pengeluaran yang dibebankan pada korporasi ketika membeli

bahan baku.

Contohnya, ketika korporasi mesti membayar ongkos yang besar,

menyebabkan korporasi jarang melaksanakan mutasi pembelian. Persoalan

ini menyebabkan apabila ada transaksi maka korporasi memesan dalam

jumlah yang banyak sehingga menghindari kerugian. Kebalikannya, ketika

korporasi mesti membayar ongkos yang kecil, menyebabkan korporasi sering

melaksanakan mutasi pembelian. Persoalan ini menyebabkan apabila ada

transaksi maka korporasi memesan dalam jumlah yang kecil.

c. Akibat yang menjadi beban korporasi terkait menyimpan barang di lokasi

penyimpanan.

Contohnya, akibat menyimpan barang terlalu banyak, membuat korporasi

menghindar dari penyimpanan bahan baku di gudang. Akibatnya pada setiap

melakukan pembelian akan dibeli bahan baku dalam jumlah sedikit.

Sebaliknya bila resiko simpanan tersebut kecil, maka akan mendorong

perusahaan untuk selalu menyimpan bahan baku yang banyak di gudang.

Akibatnya pada setiap melakukan pembelian akan dibeli bahan baku dalam

jumlah banyak.

d. Pergerakan nilai pembelian bahan baku pada tahun – tahun berikutnya.

Contohnya, kecenderungan bahwa harga beli bahan baku terus naik, maka

akan mendorong perusahaan untuk segera melakukan pembelian bahan baku

dalam jumlah yang banyak selagi harga belum naik teralu tinggi. Sebaliknya

Page 166: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 166

Universitas Pamulang Manajemen S-1

bilamana ada kecenderungan harga beli bahan baku akan terus turun maka

perusahaan akan melakukan pembelian dalam jumlah yang sedikit demi

sedikit.

e. Tersajinya bahan baku di pasaran.

Contohnya, bahan baku belum tentu tersaji di pasaran pada sepanjang tahun

maka akan mendorong perusahaan untuk segera melakukan pembelian

bahan baku dalam jumlah banyak, selagi masih banyak tersedia di pasar.

Begitu pun dengan sebaliknya.

f. Tercukupinya modal kerja.

Contohnya, korporasi mempunyai modal kerja yang cukup, maka akan

meberikan kemungkinan untuk melakukan pembelian bahan baku dalam

jumlah banyak. Sebaliknya bila modal kerja yang tersedia terbatas, maka

perusahaan hanya akan melakukan pembelian bahan baku dalam jumlah

yang sedikit.

g. Aturan korporasi terhadap persediaan bahan baku. Aturan tersebut

berdasarkan bahan baku yang diperoleh nantinya dipakai memenuhi

kebutuhan proses produksi dan untuk cadangan persediaan yang disimpan

dalam gudang. Misalkan perusahaan menetapkan persediaan bahan baku

dalam jumlah yang banyak maka akan mendorong melakukan pembelian

dalam jumlah yang banyakpula. Sebaliknya bila persediaan bahan baku

dalam jumlah yang sedikit maka akan mendorong melakukan pembelian

dalam jumlah yang sedikit.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Bahan baku dalam pemrosesan produksi terdiri dari dua macam, yakni bahan

langsung dan bahan tidak langsung. Jelaskan masing – masing pengertian

tersebut.

2. Problematika yang sering menjadi pemikiran korporasi yakni banyaknya

kebutuhan yang akan dipakai serta banyaknya bahan mentah yang akan dibeli.

Korporasi perlu memikirkan pengeluaran – pengeluaran yang ekonomis, namun

tidak mengakibatkan kurangnya stok bahan baku yang ada di korporasi.

Pengeluaran terhemat ini dikenal sebagai Economial Order Quantity (EOQ).

Dalam kalkulasi EOQ diperhatikan dua macam pengeluaran yang bersifat

Page 167: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 167

Universitas Pamulang Manajemen S-1

variabel, yakni ?

3. Apa saja manfaat penting penganggaran bahan baku yang dibeli, yang saudara

ketahui.

4. Penganggaran bahan baku meliputi empat item. Sebutkan dan jelaskan !

5. Sebutkan peranan penganggaran bahan baku yang dibeli

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 168: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 168

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Page 169: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 169

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN KE-11

PROSEDUR ANGGARAN BAHAN BAKU

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung;

2. Mahasiswa mampu memberi penjelasan jumlah bahan baku langsung yang akan

dibeli

3. Mahasiswa dapat menyebutkan kebutuhan dana yang diperlukan untuk membeli

bahan baku langsung

4. Mahasiswa dapat menyebutkan komponen harga pokok pabrik karena untuk

memproses produksi;

5. Mahasiswa mampu menjelaskan pengendalian bahan baku langsung;

B. URAIAN MATERI

1. Aturan Berakibat Pada Bahan Baku

a. Pergerakan produksi dari tahun ke tahun pada kurun waktu berikutnya

tercantum dalam penganggaran barang yang akan diproses.

Solusi terhadap banyaknya pemroduksian yang bertambah, dibutuhkan stok

bahan baku yang mencukupi. Bilamana terjadi pemroduksian yang berkurang,

mengakibatkan persediaan bahan baku yang diperlukan tidak terlalu banyak..

b. Sarana dan prasaran menyimpan barang.

Apabila sarana dan prasarana menyimpan barang jumlahnya banyak,

diperlukan kebijakan dan ketetapan pada persediaan bahan baku yang

banyak juga. Kebalikannya, Apabila sarana dan prasarana menyimpan

barang jumlahnya terbatas, diperlukan kebijakan dan ketetapan pada

persediaan bahan baku yang tidak terlalu banyak juga.

c. Modal kerja yang tercukupi.

Apabila modal kerja tercukupi, membuat korporasi dapat menetapkan

persediaan bahan baku dengan unit yang berkecukupan juga. Kebalikannya,

Apabila modal kerja tidak tercukupi, membuat korporasi belum dapat

menetapkan persediaan bahan baku dengan terbatas.

d. Ongkos menyimpan bahan baku

Yakni pengeluaran – pengeluaran ditanggung oleh perusahaan karena

menyimpan bahan baku, seperti sewa gedung, biaya perawatan barang yang

Page 170: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 170

Universitas Pamulang Manajemen S-1

disimpan, biaya modal yang tertanam dalam barang yang disimpan.

Misalkan biaya simpan murah. maka akan memungkinkan penetapan

kebijakan persediaan bahan baku dalam jumlah yang banyak. Sebaliknya bila

biaya simpan mahal, maka persediaan bahan baku ditetapkan dalam jumlah

sedikit.

e. Kerugian menyimpan bahan baku,

Yakni pengeluaran – pengeluaran yang menjadi beban korporasi sebab terlalu

lama menahan bahan baku dalam gudang yang mengakibatkan cacat, mutu

menurun, kadaluarsa dan lain sebagainya.

f. Tingkat perputaran bahan baku pada periode – periode lampau.

Misalnya: di waktu-waktu yang lalu tingkat perputaran persediaan bahan baku

rendah, maka akan mendorong penetapan persediaan bahan baku dalam

jumlah yang banyak. Sebaliknya, bilamana tingkat perputaran persediaan

bahan baku tinggi, maka akan mendorong penetapan persediaan bahan baku

dalam jumlah yang sedikit.

g. Durasi antara pemesanan, pembelian, dan benar-benar telah dikirim dan tiba

di gudang perusahaan (lead time).

Bila tenggang waktunya lama, maka ditetapkan persediaan bahan baku dalam

jumlah yang banyak. Sebaliknya tenggang waktunya singkat, maka akan

ditetapkan persediaan bahan baku dalam jumlah sedikit.

a. Menetapkan unit barang yang dibeli.

Persoalan yang penting dipikirkan oleh korporasi disamping banyaknya

bahan baku yang diperlukan juga besarnya pembelian. Tersedia beberapa

cara menetapkan kuantitas pembelian yaitu :

1) LOL yaitu Lot for Lot.

Jumlah pembelian sebesar jumlah kebutuhan bersih

Perhitungan bahan baku untuk satu periode ditentukan dengan :

Page 171: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 171

Universitas Pamulang Manajemen S-1

2) EOQ yaitu jumlah pembelian sebesar jumlah yang meminimumkan biaya

persediaan.

b. Pertimbangan Pembelian Bahan Baku

1) Jenis bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.

2) Jumlah yang harus dibeli.

3) Harga persatuan bahan baku.

c. Pengertian Anggaran Persediaan Bahan Baku

Anggaran Persediaan Bahan Baku merupakan suatu perencanaan yang

terperinci atas kuantitas bahan baku yang disimpan sebagai persediaan. Pada

penyusunan anggaran kebutuhan bahan baku dan anggaran pembelian

bahan baku, tampak bahwa masalah nilai persediaan awal dan persediaan

akhir bahan baku selalu diperhitungkan. Setiap perusahaan dapat mempunyai

kebijaksanaan dalam menilai persediaan yang berbeda.

Pada dasarnya kebijaksanaan tentang penilaian persediaan dapat

dikelompokkan menjadi:

1) Aturan FIFO (First In First Out).

Aturan FIFO, metode barang pertama masuk pertama keluar

dipakai yakni barang yang pertama dikeluarkan dari lokasi penyimpanan

barang adalah barang pertama masuk. Artinya, pencatatan bahan baku

di tempat penyimpanan disesuaikan berdasarkan tempo pembeliannya.

Page 172: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 172

Universitas Pamulang Manajemen S-1

2) ATURAN LIFO (Last In First Out).

Aturan LIFO yakni barang terakhir masuk ke tempat penyimpanan

malah digunakan sebagai penentu harga bahan baku terpakai dalam

pemroduksian, walaupun unit yang dipakai diatur sesuai waktu

pembeliannya.

d. Volume bahan baku yang mesti ada bagi lancarnya pemroduksian

bergantung meliputi hal – hal dibawah ini :

1) Banyaknya pemroduksian kurun satu masa tertentu. ( terbaca di

anggaran biaya produksi).

2) Persediaan minimum bahan baku disebut safety stock

3) Unit permintaan ekonomis (economical order quantity).

4) Analisa perubahan nilai bahan baku pada tahun berikutnya.

5) Beban menyimpan dan menjaga barang.

6) Durasi kadal+

7) uarsa bahan baku

e. STOK MINIMUM

Stok minimum yaitu jumlah minimum bahan baku yang mesti dijaga agar

memastikan kelancaran pemroduksian. Stok minimum dipengaruhi oleh :

1) Sifat rekanan mengirimkaan bahan baku setelah diorder, sesuai perjanian

atau tidak. Apabila rekanan sesuai perjanjian mengirimkan barang yang

diorder, dampak terhadap kekurangan bahan dalam pemroduksian kecil,

menyebabkan stok minimum yang ditetapkan tidak begitu banyak.

Kebalikannya, Apabila rekanan tidak sesuai perjanjian mengirimkan

barang yang diorder, dampak terhadap kekurangan bahan dalam

pemroduksian besar, menyebabkan stok minimum yang ditetapkan cukup

banyak juga.

2) Banyaknya bahan baku yang dibayar ketika ada pemesanan. Nilai bahan

baku yang dibayar tinggi mengindikasikan rata – rata persediaan melebihi

stok minimum, berdampak kekurangan bahan baku cenderung rendah.

3) Estimasi pemakaian bahan baku dengan akurat. Sebuah korporasi yang

mampu memperhitungkan keperluan bahan baku dengan akurat,

menghindari kekurangan bahan baku sebab bahan baku yang diperlukan

Page 173: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 173

Universitas Pamulang Manajemen S-1

tersedia seutuhnya.

4) Komparasi antara pengeluaran akibat menyimpan barang dan

pengeluaran tambahan akibat kekurangan bahan. Pengeluaran untuk

menyimpan barang kelihatan tinggi dibandingkan pengeluaran tambahan

disebabkan kekurangan bahan maka jangan menyediakan stok minimum

yang terlalu tinggi..

f. Tehnik Menyusun Anggaran Persediaan Bahan Baku

Menyusun penganggaran Persediaan Bahan Baku erat kaitannya dalam

perencanaan persediaan pada tahun – tahun berikutnya. Unsur persediaan

dipertimbangkan dalam membeli bahan baku. Membeli bahan baku

dimungkinkan berbeda terhadap kuantitas bahan yang akan dipakai sebab

terdapatnya unsur – unsur persediaan penting diuraikan seperti di bawah ini :

1) Macam bahan baku yang dipakai

2) Banyaknya stok yang belum terpakai.

3) Nilai satuan barang.

4) Kuantitas yang ditahan untuk stok

Secara prinsipal belum tersedia formulir baku Anggaran Persediaan

Bahan Baku, yang utama yaitu Anggaran Persediaan Bahan Baku

mencantumkan keterangan tentang macam, kuantitas, nilai, dan unit bahan

baku untuk stok. Lainnya, diselaraskan terhadap keadaan dan kondisi

korporasi.

2. Anggaran Persediaan Bahan Baku

Perencanaan Anggaran persediaan bahan baku dengan membuat

kuantitas bahan baku yang ditahan untuk stok.

3. Anggaran Biaya Pemakaian Bahan Baku

Perencanaan penggunaan bahan baku dengan menggunakan dan

menghitung Anggaran pemakaian bahan baku dinyatakan dalam satuan meter.

Kegunaan menyusun anggaran ini yaitu menghitung harga pokok produk dan

Page 174: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 174

Universitas Pamulang Manajemen S-1

mengawasi penggungaan bahan baku.

Misalnya

Di bawah ini diberikan keterangan PT SEJAHTERA

a. Pekerjaan penjualan

Jenis barang Unit Harga/ Unit Persediaan Awal

Persediaan Akhir

X 15.000 Rp 1.500,- 6.000 4.000

Y 30.000 Rp 1.600,- 3.000 5.000

Z 20.000 Rp 1.900,- 3.500 6.500

b. Bahan baku yang dipakai dikalkulasi sesuai standar penggunaan kebutuhan

(Standard Usage Rate/SUR)

Jenis Bahan

Baku

Satuan

SUR

Barang X

Barang Y

Barang Z

1 Unit 2 3 4

2 Kg 3 - 3

3 Unit 1 4 2

c. Jumlah persediaan masing-masing bahan baku:

Jenis Bahan Baku

Persediaan Awal

Persediaan

Akhir

1 7.500 unit 4.000 unit

2 10.000 kg 8.750 kg

3 10.000 unit 500. It

Page 175: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 175

Universitas Pamulang Manajemen S-1

d. Perkiraan harga bahan baku adalah:

Berdasarkan data di atas, susunlah:

a. Anggaran produksi untuk masing-masing jenis barang

b. Anggaran kebutuhan bahan baku yang diperinci menurut jenis barang dan

jenis bahan baku.

c. Anggaran pembelian bahan baku yang terperinci menurut jenis bahan baku

dan nilainya.

d. Anggaran biaya pemakaian bahan baku yang habis digunakan yang dirinci

menurut jenis bahan baku dan jenis barang.

PT. SEJAHTERA

Anggaran Produksi (unit)

Page 176: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 176

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PT. SEJAHTERA

Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

PT. SEJAHTERA

Anggaran Pembelian Bahan Baku

Keterangan Bahan Baku 1 Bahan Baku 2 Bahan Baku 3

Kebutuhan 214.000 108.000 187.000

Persediaan Akhir 4.000 8.750 12.500

Jumlah Kebutuhan 218.000 116.750 199.500

Persediaan Awal 7.500 10.000 10.000

Pembelian 210.500 106.750 189.500

Harga Rp 800 Rp 500 Rp 750

Nilai Pembelian Rp 168.400.000 Rp 53.375.000 Rp 142.125.000

PT. SEJAHTERA

Anggaran Biaya Bahan Baku yang Habis Digunakan

Baran

g

Baran

g

Baran

g

K’butu

h

Harg

a

Jumlah K’butu

h

Harg

a

Jumlah K’butu

h

Harga Jumlah

26.000 Rp80

0

Rp20.800.0

00

96.000 Rp80

0

Rp76.800.0

00

92.000 Rp80

0

Rp73.600.0

00

39.000 Rp50

0

Rp19.500.0

00

- - - 69.000 Rp50

0

Rp34.500.0

00

13.000 Rp75

0

Rp9.750.00

0

128.00

0

Rp75

0

Rp96.000.0

00

46.000 Rp75

0

Rp34.500.0

00

Page 177: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 177

Universitas Pamulang Manajemen S-1

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Perusahaan Super Lezat memproduksi 2 jenis roti yaitu roti tawar dan roti daging.

Sedangkan bahan baku yang dipakai yaitu tepung terigu dan daging ayam.

Rencana produksi selama tahun 2001 adalah :

Bulan Roti Tawar Roti Isi Daging

Januari 28.500 buah 43.500 buah

Pebruari 30.000 buah 45.000 buah

Maret 25.500 buah 52.500 buah

Triwulan II 31.500 buah 48.000 buah

Triwulan III 37.500 buah 52.500 buah

Triwulan IV 40.500 buah 60.000 buah

Standar setiap bahan baku adalah sebagai berikut :

Jenis Barang

Bahan Baku

Tepung Terigu Daging ayam

Roti tawar 3 ons -

Roti isi daging 2 ons 1 ons

Harga bahan baku adalah :

Tepung terigu = Rp. 500 / ons dan daging ayam Rp. 5.000 / ons. Rencana

persediaan akhir untuk setiap bulan dan kuartal selama tahun 2001 adalah :

Bulan

Bahan Baku

Tepung Terigu Daging Ayam

Januari 3.000 ons 2.000 ons

Pebruari 4.000 ons 2.500 ons

Maret 4.000 ons 3.000 ons

Triwulan II 3.500 ons 3.000 ons

Triwulan III 4.500 ons 3.500 ons

Triwulan IV 5.000 ons 4.000 ons

Persediaan awal tahun 2001 untuk masing – masing bahan baku adalah :

Tepung terigu = 20.000 ons

Daging ayam = 1.500 ons Dari data diatas susunlah :

Page 178: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 178

Universitas Pamulang Manajemen S-1

a. Anggaran kebutuhan bahan baku perusahaan untuk tahun 2011 secara

terperinci dan lengkap

b. Anggaran pembelian bahan baku perusahaan untuk tahun 2011 secara

terperinci dan lengkap.

2. Perusahaan Rokok Padi sedang mempersiapkan anggaran bahan bakunya

untuk tahun 2003. Anggaran ini diperinci bulanan untuk kuartal I dan selanjutnya

kuartalan saja. Tahun produksinya dimulai pada bulan Januari setiap tahun.

Untuk tahun produksi 2003 dari bagian produksi diperoleh data seperti dibawah

ini :

a. Rokok produksinya terdiri dari 3 macam, yaitu kualitas A, kualitas B dan

kualitas C. Rencana tahun 2003 adalah sebagai berikut :

Kualitas

Triwulan I Triwulan

Jan Peb Mar II III IV

A 3.000 4.500 5.200 15.000 18.000 12.000

B 9.000 8.000 9.500 30.000 20.000 18.000

C 12.000 14.000 16.000 50.000 45.000 55.000

Jumlah yang dimaksud adalah dalam bos

b. Bahan yang digunakan dikelompokkan dalam 3 kelompok yaitu kelompok (1)

adalah tembakau, kelompok (2) adalah cengkeh, dan kelompok (3) adalah

bahan lain – lain. Kebutuhan tiap bos untuk masing – masing kualitas rokok

adalah sebagai berikut :

Kualitas Kebutuhan tiap bos rokok

(1) (2) (3)

A 5 unit 5 unit 4 unit

B 3 unit 2 unit 2 unit

C 3 unit 4 unit 5 unit

c. Harga bahan baku tiap unitnya adalah :

Bahan Baku Harga per unit

(1) Rp. 500

(2) Rp. 300

(3) Rp. 250

Page 179: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 179

Universitas Pamulang Manajemen S-1

d. Daftar persediaan akhir masing – masing bulan / triwulan untuk masing –

masing bahan baku adalah sebagai berikut :

Bulan (1) (2) (3)

Januari 60.000 unit 100.000 unit 122.000 unit

Pebruari 60.000 unit 100.000 unit 125.000 unit

Maret 62.000 unit 103.000 unit 135.000 unit

Triwulan II 65.000 unit 108.000 unit 140.000 unit

Triwulan III 68.000 unit 104.000 unit 130.000 unit

Triwulan IV 70.000 unit 100.000 unit 125.000 unit

e. Persediaan yang ada pada awal tahun 2003 adalah sebagai berikut : Bahan

mentah (1) = 60.000 unit

Bahan mentah (2) = 100.000 unit

Bahan mentah (3) = 120.000 unit

Dengan menggunakan data yang tersebut itu, saudara diminta untuk

menyusun :

1) Ikhtisar anggaran kebutuhan bahan baku untuk produksi satu tahun,

terperinci menurut jenis bahan baku yang dibutuhkan masing – masing

kualitas rokok

2) Anggaran pembelian bahan baku terperinci menurut jenis material, yang

harus disediakan untuk masing – masing bulan dan triwulan tahun 2003

3) Anggaran biaya produksi karena penggunaan bahan mentah, terperinci

menurut jenis / kualitas rokok untuk masing – masing bulan dan kuartal

3. Sebutkan dan jelaskan 3 kegunaan pokok anggaran pembelian bahan

baku yang saudara ketahui

4. Bahan baku terpakai dalam pemroduksian meliputi 2 hal yakni bahan baku

langsung dan bahan baku tidak langsung. Sebutkan dan jelaskan masing

– masing pengertian tersebut.

a. Apa saja yang harus dicantumkan oleh perusahaan secara terperinci pada

anggaran bahan baku

b. Sebutkan dan jelaskan tujuh kebijakan yang mempengaruhi pembelian bahan

baku

Page 180: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 180

Universitas Pamulang Manajemen S-1

c. Dari beberapa metode yang sering digunakan, sebutkan dua metode yang

saudara pelajari untuk menentukan jumlah pembelian.

d. Sebutkan pengertian Persediaan Besi (safety stock) dan jelaskan lima faktor

yang menentukan persediaan besi.

e. Anggaran pemakaian bahan baku akan merencanakan nilai bahan baku yang

dikalkulasi dalam meter. Apakah fungsi dibuatnya anggaran pemakaian bahan

baku ini.

f. Secara prinsipal belum tersedia formulir baku Anggaran Persediaan Bahan

Baku. Sebutkan lima informasi terutama yang harus dimuat dalam menyusun

Anggaran Persediaan Bahan Baku yang saudara ketahui.

g. Unsur persediaan dijadikan pertimbangan dalam pembelian bahan baku.

Pembelian bahan baku boleh berbeda dengan pemakaian bahan baku sebab

adanya unsur persediaan. Apa saja yang perlu dirinci dalam Anggaran

Persediaan Bahan Baku.

h. Apa yang saudara ketahui tentang :

1) Kebijaksanaan FIFO

2) Kebijaksanaan LIFO

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Page 181: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 181

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 182: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 182

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN KE- 12

ANGGARAN TENAGA KERJA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Dengan menguasai rangkuman kali ini, diharapkan masing – masing

mahasiswa akan dapat :

1. Membedakan tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung

2. Menghitung jumlah jam kerja tenaga kerja

3. Menyusun anggaran tenaga kerja langsung .

B. URAIAN MATERI

1. Perencanaan Tenaga Kerja

Sebuah korporasi selalu membayar pengeluaran – pengeluaran rutin untuk

para pekerjanya. Para pekerja ini adalah sumber daya utama bagi korporasi oleh

karenanya selalau ada walaupun korporasi itu telah memakai peralatan –

peralatan dan mesin mengikuti perkembangan teknologi yang tersedia. Peralatan

– peralatan canggih yang dipunyai korporasi sudah barang tentu masih

memerlukan sumber daya manusia untuk mengoperasikannya. Oleh karenanya,

lazimnya dalam sebuah korporasi para pekerja digolongkan menjadi 2 golongan,

yaitu :

a. Tenaga kerja langsung, dan

b. Tenaga kerja tidak langsung

Tenaga kerja langsung pengertiannya dikhususkan hanya pekerja di

pengolahan dan pemroduksian berkaitahn dengan pemrosesan barang dimana

pengeluaran – pengeluaran yang dikeluarkan dibebankan terhadap beban

produksi atau ouput yang diproduksi. Kebalikannya, tenaga kerja tidak langsung

maknanya dibatasi terhadap para pekerja yang tidak diikutsertakan secara

langsung pada pengolahan dan dan pemrosesan outpu, dimana pengeluarannya

dibebankan pada biaya overhead pabrik.

2. Anggaran Tenaga Kerja

Disebabkan tenaga kerja dibedakan terhadap pekerja langsung serta tidak

langsung, dengan kriteria pekerja langsung merupakan para pekerja yang terlibat

langsung dalam pemrosesan output, sedangkan pekerja tak langsung adalah

Page 183: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 183

Universitas Pamulang Manajemen S-1

para pekerja tidak terlibat langsung dalam pengolahan dan pemrosesan output.

Penganggaran tenaga kerja adalah perencanaan terstruktur terhadap

balas jasa yang diberikan terhadap para pekerja untuk masa – masa berikutnya.

Penganggaran tenaga kerja sama seperti penganggaran bahan baku yaitu

perencanaan terhadap para pekerja langsung saja. Penting untuk dicermati

sama halnya penganggaran bahan baku, pengaanggaran pekerja ini

dihubungkan terhadap penyusunan Anggaran Produksi sebelumnya.

Penganggaran tenaga kerja mencakup permasalahan yang kompleks dan rumit,

maka dari itu penting dihitung dengan cermat oleh pimpinan departemen.

Persoalan – persoalan yang perlu diwaspadai ketika merencanakan pekerja,

terdiri dari :

a. Jumlah pekerja yang direncanakan

b. Sumber untuk mendapatkan para pekerja

c. Pendidikan terhadap pekerja yang baru direkrut.

d. Penilaian atas tugas dan tanggung jawab para pekerja

e. Balas jasa yang dibayarkan bagi para pekerja

f. Bagaimana mengawasp para pekerja

Beragam model dipergunakan sebuah korporasi merekrut serta

memperoleh para pekerja yang bagus dan ahli, agar sesuai bekerja di bagian –

bagian yang menghendakinya. Para pekerja belum mempunyai keahlian

spesialisasi, lazimnya gampang didapat saat ini. Namun, untuk mendapatkan

pekerja yang tangguh pada spesialisasi tertentu, misalnya pekerja teknis dan

keahlian manajemen mesti didapat menggunakan cara tertentu juga. Kondisi

seperti ini, korporasi tidak sungkan menyediakan fasilitas balas jasa tinggi

dengan fasilitas yang memadai. Bagi korporasi – korporasi ternama, bahkan

memperolehnya lewat pengkariran, misalnya melalui bea siswa yang mengikat.

Sebab itulah, pengeluaran pengeluaran yang ditimbulkan para pekerja,

sebenarnya bukan saja muncul ketika pekerja tersebut difungsikan, namun

sudah timbul sebelum pekerja tersebut bekaerja. Penyeleksian karyawan baru

dilaksanakan dengan banyak metode. Disamping penyelenggaraan ujian teori

dan wawancara juga diselenggarakan ujian psikotest agar mengenal lebih

pekerja mana sesuai bagi bidang yang membutuhkan. Target menyeleksi

karyawan bukan mendapatkan pekerja – pekerja yang berpengalaman, tetapi

menyaring para pekerja yang sesuai dan memiliki kemampuan mengembangkan

Page 184: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 184

Universitas Pamulang Manajemen S-1

diri.

Keseluruhan kriteria tersebut, bukan saja diperlakukan pada sebuah

departemen, namun juga keseluruhan tingkat posisi dilingkup korporasi. Jadi

teranglah kalau pengeluaran sumber daya manusia adalah bagian sangat

berpengaruh terhadap harga pokok output yang dihasilkan. Kekeliruan pimpinan

departemen terhadap karyawan mempengaruhi nilai output yang dihasilkan,

akibatnya mempengaruhi juga peringkat korporasi dalam kompetisi.

3. Jenis Tenaga Kerja

Meenyusun anggaran dan menghitung harga pokok produk, lazimnya

pekerja digolongkan ke dalam :

a. Pekerja langsung

Pekerja langsung mempunyai sifat :

1) Ongkos yang dikeluarkan bagi pekerja ini, dibebankan langsung terhadap

aktifitas pemroduksian.

2) Golongan pengeluaran bagi pekerja ini adalah pengeluaran variabel

3) Lazimnya pekerja ini disebut golongan pekerja yang pekerjaannya

berkaitan erat terhadap output yang dihasilkan Golongan pekerja

langsung terdiri – dari karyawan terlibat langsung dalam pemroduksian

mulai dari pengolahan bahan baku hingga menjadi barang siap untuk

dijual.

b. Pekerja tak langsung

Pekerja tak langsung memiliki kriteria :

1) Ongkos yang dikeluarkan bagi pekerja tak langsung tak berhubungan

dengan aktifitas pemroduksian..

2) Pengeluaran bagi pekerja golongan ini adalah pengeluaran semi variabel.

Mengandung arti pengeluaran - pengeluaran yang dibayarkan

menimbulkan penambahan tetapi tak sebanding terhadap tingkat

pergeseran aktifitas pemroduksian.

3) Lokasi beraktifitas golongan pekerja ini tak selamanya di dalam kantor,

namun juga bisa di luar kantor.

Bilamana pekerja golongan ini beraktifitas di kantor, maka pengeluaran

Page 185: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 185

Universitas Pamulang Manajemen S-1

yang dibayarkan dimasukkan ke Biaya Overhead Pabrik

4. Biaya Overhead Pabrik

Penggolongan tenaga kerja berbeda di kalangan perusahaan. Perbedaan

tersebut terletak di pembebanan overhead pabrik. Tenaga kerja yang dianggap

sebagai bagian dari overhead pabrik adalah :

a. Gaji manajer pabrik

b. Tenaga kerja tidak langsung (upah)

c. Tukang sapu

d. Satpam

e. Operator truk forklit (penanganan bahan di dalam perusahaan)

f. Waktu pengerjaan ulang (waktu yang dipakai para tenaga kerja langsung

untuk mengerjakan kembali pekerjaan yang cacat/rusak).

g. Premi lembur (akan diterangkan dibawah)

h. Waktu yang tidak terpakai (akan diterngkan di bawah)

i. Tunjangan khusus (akan diterangkan dibawah)

Semua upah tenaga kerja pabrik selain tenaga kerja langsung umumnya

digolongkan sebagai tenaga kerja tidak langsung. Sebagaimana ditunjukkan

dalam daftar diatas, istilah tersebut mempunyai banyak sekali sub penggolongan

guna memudahkan analisis biaya-biaya ini.

Tujuan penggolongan biaya secara terinci adalah untuk menggaitkan biaya

tertentu dengan sebab atau alasan timbulnya biaya tersebut. Dua kelompok

tenaga kerja tidak langsung perlu dijelaskan lebih terinci. Premi lembur meliputi

upah yang dibayar kepada semua pekerja pabrik ( baik untuk pekerja langsung

maupun tidak langsung) yang melebihi gaji mereka dalam bekerja biasa. Premi

lembur biasanya dianggap sebagai bagian overhead. Jika seseorang teknisi,

Gunawan, mendapat Rp 12.000 tiap jam bekerja biasa, dan overtime dibayarkan

satu setengah kali gaji, maka lemburnya Rp 6.000 tiap jam. Apabila Gunawan

bekerja empat puluh jam, dengan empat jam overtime dalam seminggu, maka

penghasilan kotornya akan dikelompokkan sebagai berikut:

Page 186: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 186

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Pekerja langsung

Overtime (overhead pabrik)

44 jam x Rp 12.000 Rp. 528.000

4 jam x Rp 6.000 Rp. 24.000

Jumlah penghasilan Rp. 552.000

Mengapa premi lembur pekerja langsung umumnya dianggap tidak

langsung dan bukan sebagai biaya langsung? Bagaimana juga, biaya tersebut

biasanya dapat ditelusuri ke tumpukkan kerja tertentu. Tidak dianggap sebagai

beban langsung karena penjadwalan pekerjaan produksi umumnya bersifat acak.

Misalnya, andaikan bahwa pekerjaan 1 sampai 5 dijadwalkan kan dikerjakan

dalam waktu kerja selam sepuluh jam, termasuk dua jam lembur. Setiap

pekerjaan memerlukan waktu dua jam. Apakah pekerjaan yang dikerjakan

selama 9 atau 10 jam akan dibebani premi lembur? Atau haruskah premi tersebut

diproratakan atas nama pekerjaan? Pendekatan yang disebutkan terakhir tidak

akan merugikan tumpukan kerja tertentu semata-mata karena tumpukan kerja

tersebut akan dikerjakan selam jam-jam lembur. Malahan premi lembur dianggap

disebabkan volume kerja yang terlalu sarat, oleh karena itu biayanya dianggap

sebagai bagian overhead pabrik, yang ditanggung semua unit yang diproduksi.

Ada kalanya premi lembur tidak bersifat acak. Misalnya, pekerjaan khusus

atau buru-buru dengan jelas dapat merupakan satu-satunya penyebab lembur.

Dalam keadaan seperti itu, permi tersebut dianggap sebagai biaya langsung

produk yang dibuat untuk pekerjaan itu.

Penggolongan lain pekerja tak langsung adalah waktu menganggur pekerja

langsung dan pekerja tak langsung. Ini terutama mencakup upah yang dibayar

bagi waktu yang tidak produktif yang disebabkan pemberhentian mesin,

kekurangan bahan, penjadwalan produksi yang tidak rapi, dan sejenisnya.

Misalnya, jika mesin operator, mesisn bubut diberhentikan selama tiga jam, maka

penghasilannya akan digolongkan sebagai berikut:

Page 187: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 187

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Pekerja langsung

Overtime (overhead pabrik) :

41 Jam x Rp. 12.000 Rp. 492.000

4 Jam x Rp. 6.000 24.000

Waktu menganggur (overhead pabrik)

3 jam x Rp. 12.000 Rp. 36.000

Total penghasilan untuk 44 jam Rp. 552.000

5. Biaya Khusus Karyawan Pabrik

Penggolongan biaya khusus karyawan pabrik, seperti iuran untuk asuransi

jiwa, kesehatan, dan tunjangan lain karyawan, berbeda dikalangan prusahaan.

Bagi sebagian besar perusahaan, biaya ini dikelompokkan sebagai biaya

overhead pabrik. Misalnya, seorang pekerja langsung seperti operator mesin bor,

yang gajinya dihitung atas dasar tarif tetap per jam Rp. 12.000, dapat menikmati

tunjangan khusus karyawan sebesar, katakanlah Rp. 2.000 per jam. Kebanyakan

perusahaan cenderung menggolongkan yang Rp. 12.000 sebagai biaya tenaga

kerja langsung, sedangkan yang Rp. 2.000 sebagai overhead pabrik. Akan tetapi,

pada sebagian perusahaan tunjangan khusus yang dikaitkan dengan pekerja

langsung dibebankan sebagai beban tambahan dimana perusahaan –

perusahaan ini akan menggolongkan secara keseluruhan Rp. 14.000 itu sebagai

tenaga kerja langsung. Pendekatan yang disebutkan terakhir lebih disukai secara

konseptual karena biaya ini juga merupakan bagian yang fundamental untuk

memperoleh jasa tenaga kerja.

6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Pekerja

a. Keperluan pekerja

b. Rekruiment pekerja

c. Training pekerja

d. Spesialisasi pekerja

e. Gaji dan upah

f. Mengawasi pekerja

Page 188: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 188

Universitas Pamulang Manajemen S-1

7. Persiapan Menyusun Anggaran Tenaga Kerja

Persiapan membuat anggaran tenaga kerja penting ditetapkan di awal

pemakaian satuan utama yang dipakai saat menghitungnya .Seringkali dijumpai

di lapangan yaitu satuan hitung berdasarkan jam kerja langsung dan beban

pekerja langsung. Ketika membuat anggaran dipersiapkan di awal sebuah

manning table. Manning table, adalah list kebutuhan pekerja yang menerangkan

:

a. Spesialisasi pekerja yang diinginkan untuk dapat dipakai dalam proses

produksi yang sudah direncanakan.

b. Banyaknya golongan pekerja di beberapa tahapan pekerjaan yang

dilaksanakan oleh perusahaan.

c. Bagian – bagian atau departemen – departemen yang membutuhkan tenaga

kerja dengan kriteria – kriteria yang sesuai rencana.

Manning table dibuat atas output pekerjaan tiap – tiap pimpinan

departemen di sebuah korporasi. Pekerjaan ini bisa dikerjakan sesuai judgement

saja namun bisa juga melalui hal – hal teknis di masa – masa lampau,

berdasarkan pedoman di tahapan aktifitas korporasi. Baru sesudah itu dikalkulsi

jam kerja langsung bagi tiap golongan output yang dihasilkan atau tiap – tiap

departemen dimana pekerja beraktifitas. Jam kerja langsung ini bisa dikalkulasi

melalui banyak metode, salah satunya adalah menganalisa gerak dan waktu.

Analisa gerak adalah mengamati tahapan – tahapan pekerjaan

pemroduksian sebuah golongan produk. Sedangkan analisa waktu adalah

menghitung lamanya sebuah pergerakan bagi sebuah rangkaian terhadap

pemroduksian. Output yang dihasilkan analisa gerak dan waktu ini terciptanya

waktu standar yang dipakai merampungkan sebuah satuan produk tertentu yang

disebut dengan DLH.

Habis menghitung jam kerja langsung tiap – tiap golongan produk, barulah

dihitung estimasi tarif upah rata – rata (average wage rate) pada tahun anggaran

berjalam. Metode paling gampang menghitung tarif upah rata – rata tiap pekerja

tiap jam kerja langsung yakni membagi ongkos yang ditanggung untuk melunasi

pekerja langsung dengan banyaknya pekerja langsung yang dibutuhkan.

Page 189: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 189

Universitas Pamulang Manajemen S-1

8. Manfaat Anggaran Tenaga Kerja

a. Anggaran tenaga kerja secara lebih efisien

b. Pengeluaran / biaya tenaga kerjadapat diatur lebih efisien

c. Harga pokok barang dapat dihitung lebih cepat

d. Alat pengawasan biaya tenaga kerja

9. Contoh Soal

Contoh Soal 1

Suatu korporasi, pekerja langsung pada manufaktur dikelompokkan ke

dalam tiga golongan, yaitu golongan 1, 2, dan 3.

Upah per jam buruh langsung masing – masing golongan adalah :

a. Golongan 1 = Rp. 150 per orang / DLH

b. Golongan 2 = Rp. 200 per orang / DLH

c. Golongan 3 = Rp. 250 per orang / DLH Jumlah masing – masing golongan

adalah :

Golongan 1 50 orang

Golongan 2 20 orang

Golongan 3 5 orang

Total 75 orang

Hasil perhitungan tarif upah rata – rata pekerja langsung tersebut (per orang per

DLH) adalah :

Golongan

Tingkat upah per jam dalam

RP

Jumlah (orang)

Jumlah (DLH)

Jumlah

(Rp)

1 150 50

100

750.000

2 200 20 400.000

3 250 5 125.000

75 100 1.275.000

Page 190: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 190

Universitas Pamulang Manajemen S-1

1.275.000

Tarif upah rata – rata = = Rp. 170 per DLH

7.500

n.b

Penting dicermati tarif upah rata – rata bisa tidak sama

bilamana ada perubahan rasio pemakaian pekerja yaitu :

a. Rasio jumlah tiap golongan pekerja

b. Rasio tarif upah tiap pekerja

Contoh : Informasi tahun 2003 memperlihatkan :

Golongan Jumlah Tingkat upah Jumlah jam Total

I 300 orang Rp. 200 / jam 100 Rp. 6.000.000

II 200 orang Rp. 300 / jam 100 Rp. 6.000.000

500 orang 100 Rp. 12.000.000

Tingkat upah rata – rata = 12000000

50000= Rp. 240 per DLH

Tahun 2004 dilaksanakan promosi 50 pekerja golongan 1 ke golongan 2.

Sehingga pada tahun 2004 ada pergeseran rasio jumlah tiap – tiap golongan

yaitu :

2003 2004

Golongan 1 300 orang 250 orang

Golongan II 200 orang 250 orang

500 orang 500 orang

Page 191: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 191

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Akibatnya, tahun 2004 mengalami peningkatan upah sebesar Rp. 250 tiap

pekerja per DLH.

Tabelnya seperti di bawah ini :

Golongan Jumlah Tarif upah Jam kerja Total

I 250 orang Rp. 200 / jam 100 Rp. 5.000.000

II 250 orang Rp. 300 / jam 100 Rp. 7.500.000

500 orang 100 Rp. 12.500.000

Tingkat upah rata – rata = 12500000

50000= Rp. 250 per DLH

Contoh Soal 2

Perusahaan “JAYA ABADI” sedang mempersiapkan penyusunan

anggaran tenaga kerja untuk tahun 2017 data yang tersedia untuk keperluan

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Rencana tingkat produksi:

Triwulan Jumlah (Unit)

i. 5.000

ii. 4.000

iii. 6.000

iv. 8.000

b. Rencana jam buruh langsung per unit barang, adalah:

Departemen Std. Jam

I 2,4

II 1,5

c. Rencana tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung

(Direct Labour Hours/DLH) adalah:

Departemen Tarif / DLH

I Rp 500,-

II Rp 700,-

Page 192: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 192

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Berdasarkan data diatas susunlah:

a. Anggaran JAM kerja langsung menurut waktu, departemen dan produk.

b. Anggaran BIAYA tenaga kerja langsung menurut waktu departemen dan

produk.

Penyelesaian:

PT. JAYA ABADI

Anggaran Jam Kerja Langsung Tahun 2017

Triwulan

Departemen I Departemen II

Total Jam Produksi

Std.

Jam

Jumlah

jam

Produksi Std.

Jam

Jumlah

jam

1 5.000 2,4 12.000 5.000 1,5 7.500 19.500

2 4.000 9.600 4.000 6.000 15.600

3 6.000 14.400 6.000 9.000 23.400

4 8.000 19.200 8.000 12.000 31.200

Jumlah 23.000 55.200 23.000 34.500 89.700

PT. JAYA ABADI

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2017

Departemen I Departemen II

Total Biaya Jam Upah Jumlah Jam Upah Jumlah

1 12.000 Rp500 Rp6.000.000 7.500 Rp700 Rp5.250.000 Rp11.250.000

2 9.600 Rp4.800.000 6.000 Rp4.200.000 Rp 9.000.000

3 14.400 Rp7.200.000 9.000 Rp6.300.000 Rp13.500.000

4 19.200 Rp9.600.000 12.000 Rp8.400.000 Rp18.000.000

Jumlah 55.200 Rp27.600.000 34.000 Rp24.150.000 Rp51.750.000

Page 193: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 193

Universitas Pamulang Manajemen S-1

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Furniture Usaha Personal memiliki data sebagai berikut :

a. Data taksiran penjualan selama tahun 2008 dalam unit adalah :

Periode Lemari Meja Rias

Januari 24 14

Pebruari 22 16

Maret 28 18

Triwulan II 54 36

Triwulan III 64 42

Triwulan IV 60 48

Jumlah 252 174

b. Data persediaan barang jadi

Jenis barang

Awal tahun Akhir tahun

Lemari 25 19

Meja rias 15 12

Tingkat penggunaan bahan baku

Jenis barang

Kayu Kaca

Lemari 9 1

Meja rias 5 1

c. Persediaan bahan baku

Periode Awal Akhir

Kayu Kaca Kayu Kaca

Januari 24 4 16 12

Pebruari 16 12 30 20

Maret 30 20 38 36

Triwulan I 38 36 44 34

Triwulan II 44 34 50 40

Triwulan III 50 40 62 52

d. Penggunaan jam kerja langsung Lemari = 40 DLH

Meja rias = 40 DLH

Upah tenaga kerja langsung per DLH Rp. 3.000

Page 194: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 194

Universitas Pamulang Manajemen S-1

e. Harga bahan baku kayu Rp. 5.000 dan Kaca Rp. 25.000

Tentukan :

a. Tingkat produksi

b. Susunlah anggaran produksi

c. Susunlah anggaran bahan baku

d. Susunlah anggaran pembelian bahan baku

e. Susunlah anggaran jam kerja dan anggaran biaya pekerja langsung

perusahaan tersebut

2. Pekerja, adalah sebuah unsur pemroduksian yang penting dan sering muncul di

korporasi, walaupun korporasi itu telah memakai peralatan. Peralatan yang

dipakai di sebuah korporasi pasti memerlukan pengelolaan manusia walaupun

peralatan – peralatan saat ini serba canggih dan modern. Sebutkan dan jelaskan

pengelompokkan tenaga kerja yang bekerja di pabrik.

3. Jelaskan pendapat saudara mengenai hal – hal yang perlu dipertimbangkan

dalam merencanakan karyawan

4. Membuat anggaran dan menghitung harga pokok produk, lazimnya pekerja

dibedakan dua jenis. Sebutkan dan jelaskan pendapat saudara.

5. Sebutkan unsur – unsur berpengaruh terhadap ANGGARAN TENAGA KERJA

saudara ketahui

6. Persiapan menyusun anggaran tenaga kerja terlebih dahulu dibuat Manning

table. Apa yang dimaksud dengan manning table.

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Page 195: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 195

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 196: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 196

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN KE- 13

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mengerti :

1. Apa yang dimaksud anggaran overhead;

2. Mengapa perlu menyusun anggaran overhead;

3. Penyusunan Anggaran overhead;

4. Unsur dan faktor yang mempengaruhi anggaran overhead

B. URAIAN MATERI

1. Pengertian Overhead Pabrik

Beban overhad pabrik merupakan pengeluaran – pengeluaran manufaktur

dibayarkan bagi pemroduksian terkecuali pengeluaran – pengeluaran untuk

bahan dan pekerja langsung.

Terlalu besarnya pengeluaran overhead pabrik akan mempengaruhi harga

pokok produksi, mempertinggi harga jual dan pada akhirnya akan memperkecil

tingkat keuntungan yang akan diproleh perusahaan.

2. Dasar Pembebanan Overhead Pabrik Ke Produk

Sebagian besar industri, menggunakan rata – rata yang luas untuk

membebankan overhead pabrik ke produk. Misalnya, sebuah perusahaan

memiliki dua departemen: departemen dan departemen perakitan. Meskipun

terdapat beberapa perbedaan mendasar dalam operasi. Operasi

departemennya, banyak perusahaan semacam itu, menggunakan tarif

pembebanan overhead tunggal untuk seluruh pabrik. Lebih jauh, survei secara

konsisten telah menunjukan bahwa banyak sekali pabrikan (dalam banyak survei

lebih dari 90%) menggunakan jam tenaga kerja langsung atau rupiah tenaga

kerja langsung sebagai dasar pembebanan mereka. Mengapa

menggunakan tarif overhead yang berbeda untuk tiap-tiap departemen? Karena

tarif yang berbeda memungkinkan kaitan yang lebih teliti sumber-sumber yang

sesungguhnya digunakan pada saat produk melewati berbagai departemen.

Perhatikan, misalnya, penggunaan mesin-mesin otomatis yang menyebabkan

overhead memepunyai proporsi yang lebih tinggi dalam total biaya produksi dan

Page 197: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 197

Universitas Pamulang Manajemen S-1

tenaga kerja langsung mempunyai proprsi yang lebih kecil. Beberapa

perusahaan memandang tarif overhead pabrik mereka sebagai presentasi dari

biaya tenaga kerja langsung yang melonjak dari 20% dalam tahun 1940- an

menjadi 1.500% dan lebih tinggi lagi dalam tahun 1980-an. Karena itu, banyak

perusahaan mengembangkan lebih banyak lagi dasar overhead departemntal

dan lebih banyak tarif pembebanan overhead dalam tiap-tiap departemen.

Karena komputer membantu mengurangi biaya pengumpulan data yang lebih

rinci, beberapa tarif overhead diberlakukan dalam setiap departemen. Beberapa

langsung yang digunakan, satu tarif overhead yang dikaitkan ke bobot atau biaya

bahan langsung yang digunakan, satu tarif terpisah yang dikaitkan ke tenaga

kerja langsung yang digunakan dan satu tarif terpisah yang dikaitkan ke jam

mesin yang terpakai.

3. Karakter Biaya

Sebelum sebuah korporasi merencanakan dan mengawasi biaya

diperlukan terlebih dahulu mengetahui karakter dari para biaya tersebut.

Lazimnya, ada tiga karakter biaya, yaitu :

a. Biaya tetap adalah pengeluaran – pengeluaran yang karakteristiknya sama

dan kontiniu dari suatu periode ke periode berikutnya, tidak dipengaruhi

banyaknya aktifitas korporasi, menggunakan metode – metode spesifik yakni

: aturan manajemen, kurun waktu dan sebagainya. Pengeluaran –

pengeluaran yang digolongkan pengeluaran tetap, antara lain :

1) Upah

2) Pajak penghasilan

3) Premi pertanggungan

4) Penyusutan.

b. Biaya Variabel adalah pengeluaran – pengeluaran dimana jumlahnya

mengikuti pergerakan – pergerakan yang searah dan setara terhadap

pergeseran volume transaksi.. Setiap pelaksanaan aktivitas korporasi

disebutkan ke unit kegiatan misalnya jam kerja langsung, lamanya

pengoperasian peralatan pemroduksian, dan satuan barang (kilogram, liter

dan sebagainya). Pengeluaran – pengeluaran yang digolongkan pengeluaran

variabel meliputi :

1) Pengeluaran untuk bahan langsung

Page 198: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 198

Universitas Pamulang Manajemen S-1

2) Pengeluaran untuk pekerja langsung

3) Pemakaian tenaga

c. Biaya Semivariabel adalah pengeluaran – pengeluaran tak berciri variabel.

Pengeluaran ini mengikuti pergerakan, namun belum selaras dengan

pergeseran volume transaksi. Pengeluaran – pengeluaran digolongkan

pengeluaran semivariabel meliputi :

1) Pengeluaran pekerja tak langsung

2) Ongkos perawatan

3) Pengeluaran perbaikan

4) Pembelian bahan tak langsung dan sebagainya..

Disamping menggolongkan biaya dalam kelompok biaya di atas, korporasi

juga bisa menggolongkan pengeluaran berdasarkan pengendalian biaya agar

menghasilkan penggolongan yang berbeda, yaitu :

a. Pengeluaran bisa dikendalikan

b. Pengeluaran tak bisa dikendalikan

Pengeluaran yang bisa dikendalikan biasanya disebut dengan pengeluaran

yang dipengaruhi oleh keputusan – keputusan top manajemen. Namun perlu

kehati – hatian ketika menggolongkan pengeluaran yang bisa dikendalikan atau

tak bisa dikendalikan, disebabkan persoalannya berkaitan erat terhadap

pertanggungjawaban dan waktu. Misalnya beban supervisi dalam manufaktur,

adalah pengeluaran bisa dikendalikan untuk departemen produksi, disebabkan

beban supervisi lazimnya dibuat oleh top manajemen. Karenanya, bila dilihat

melalui struktur korporasi secara meluas, pengeluaran supervisi adalah

pengeluaran bisa dikendalikan. Perumpamaan diatas dilihat melalui

pertanggungjawaban biaya. Melalui sisi waktu, bisa diambil perumpamaan biaya

depresiasi. Lazimnya disebut pengeluaran bisa dikendalikan untuk beban

depresiasi memakai durasi singkat, namun dengan durasi yang lebih lama

adalah pengeluaran tak bisa dikendalikan.

4. Perencanaan Besarnya Anggaran Bop

Ketika menetapkan banyaknya beban mesti dianggarkan bagi anggaran

BOP tergambar tiga masalah utama yang penting, yaitu :

Page 199: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 199

Universitas Pamulang Manajemen S-1

a. Persoalan pertanggungjawaban perencanaan biaya

Dalam hal pertanggungjawaban biaya, penting ditegakkan adanya kaedah

pertanggungjawaban atau ketetapan pengeluaran departemen langsung.

Agar kaedah ini bisa diaktualisasikan, dibagilah departemen menjadi dua,

yakni :

1) Departemen produksi (Procdution Departemen) adalah bagian yang

mengoperasikan pemroduksian dimana kegiatannya mengelola barang

mentah ke dalam bahan jadi sehingga pengeluaran overhead pabrik yang

muncul dinamakan dengan pengeluaran overhead pabrik langsung.

2) Departemen Jasa (Services Departemen) adalah departemen yang takkan

mengoperasikan pemroduksian, namun mendukung lancarnya

pemroduksian, sehingga pengeluaran overhead pabrik yang muncul

dinamakan dengan pengeluaran overhead pabrik tak langsung. Yang

termasuk dalam departmen jasa adalah departemen pemeliharaan dan

perbaikan, departemen pembelian, departemen pembangkit listrik,

deprtemen administrasi pabrik, dll.

b. Penghitungan tarif BOP

Penghitungan BOP diberikan terhadap masing - masing bagian yang

persetujuan nya dilaksanakan oleh penanggung jawab departemen tersebut

dengan seizin top manajemen. Permasalahan yang ditampilkan dalam

penghitungan tarif BOP yaitu sifat biaya.

Berdasarkan sifat biaya, maka biaya dapat dikelompokan menjadi

3(tiga)

1) Biaya tetap adalah biaya yang cenderung tetap dari waktu ke waktu tanpa

terpengaruh oleh volume kegiatan. (Misalnya: balas jasa, premi

pertanggungan dan sebagainya.

2) Pengeluaran variabel adalah pengeluaran yang jumlahnya terkena

pergerakan dimana jumlahnya setara pergeseran transaksi (Misalnya:

Biaya listrik, biaya pemeliharaan, biaya bahan pembantu, dll).

3) Biaya semivariabel yakni pengeluaran – pengeluaran terkena perubahan,

namun belum setara terhadap mutasi volume transaksi.

Page 200: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 200

Universitas Pamulang Manajemen S-1

c. Pengendalian BOP

Seperti halnya dengan biaya-biaya lain,BOP pun membutuhkan

pengendalian serius supaya sepadan terhadap apa yang di rencanakan.

Dalam merencanakan dan mengendalikan BOP persoalan penting yaitu

pemilihan ukuran secara tepat untuk keluaran hasil masing – masing sentral

pertanggungjawaban. Barometer yang digunakan acapkali disebut dengan

dasar aktifitas.

Dasar kegiatan yang sering digunakan untuk masing-masing pusat

tanggung jawab adalah:

1) Departemen produksi

a) Keluaran hasil

b) Ongkos bahan

c) Pengeluaran pekerja langsung

d) Waktu pengoperasian peralatan.

2) Departemen jasa

a) Direct repair house

b) Departemen pembangkit listrik (KwH)

c) Direct labour house (DLH)

Pemelihan dasar kegiatan yang tepat untuk setiap departemen

merupakan tanggung jawab menajer pabrik bersama-sama dengan kontroler

dan manajer budget.

Kesalahan dalam memilih dasar kegiatan menyebabkan kesalahan

dalam pembebanan BOP pada setiap bagian. Selanjutnya akan

menyebabkan kesalahan dalam menentukan harga pokok produksi.

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam rangka

pengendalian overhead, salah satu persoalan yang terjadi bagaimana

mengalokasikan pengeluaran Dept pelayanan terhadap Dept produksi. Biaya

yang ditimbulkan Dept jasa selain untuk keperluan bagian itu sendiri juga

terutama untuk keperluan departemen produksi.

Page 201: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 201

Universitas Pamulang Manajemen S-1

5. Maksud Pembuatan Anggaran Overhead Pabrik

Lazimnya, anggaran ovehead pabrik dibuat untuk pedoman kerja,

pengkoordinasian dan mengawasi pekerjaan. Terkadang ada juga yang

mengkhususkan membuat anggaran overhead pabrik agar pemanfaatan biaya

dipakai efisien, ketepatan menghitung harga pokok, kesesuaian pembebanan

overhead pabrik selaras terhadap pabrik yaitu pengalokasian dan pengendalian

overhead pabrik.

Penyusunan biaya anggaran melingkupi keterangan rinci terhadap :

a. Jumlah output yang dikeluarkan

b. Jumlah bahan yang diolah

c. Tempat pengalokasian biaya

d. Pembebanan tarif overhead pabrik untuk satuan aktifitas

e. Kapan pemroduksian dilakukan.

6. Unsur – Unsur Yang Terkandung Dalam Anggaran Bop

a. Anggaran barang diproduksi.

b. Kebijakan mutu yang sudah ditentukan korporasi

c. Teknis penggajian dibayarkan oleh korporasi.

d. Penyusutan khususnya terhadap aktiva berwujud

7. Contoh Soal

PT SEDERHANA memproduksi 2 produksi, yakni X dan YY. Keduanya diolah

melalui 2 departemen produksi dan 2 departemen jasa. Tarif BOP ditentukan

berdasarkan rencana kegiatan tahunan.

a. overhead pabrik:

Page 202: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 202

Universitas Pamulang Manajemen S-1

b. Pembebanan Departemen Jasa:

Catatan : Pembulatan pada unit paling kecil ke puluhan,

kecuali soal no. 3 (Tarif BOP)

Hitunglah :

a. Jumlah BOP tiap – tiap dept produksi sesudah menerima BOP dari dept Jasa.

b. BOP Netto tiap – tiap Dept Jasa sesudah membebankan dan mendapat

c. Tarif BOP tiap – tiap dept Produksi di masing – masing unit aktifitas

BOP dept produksi sesudah menerima BOP dept jasa:

Page 203: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 203

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Departemen I Departemen I

Anggaran BOP Rp. 12.000.000 Rp. 9.000.000

Alokasi BOP

Dept. Jasa 1 Rp. 1.614.433,5 Rp. 1.435.052

Dept. Jasa 2 Rp. 1.028.350,75 Rp. 1.322.165,25

BOP netto Rp.

14.642.784,25

Rp. 11.757.217,25

a. BOP Netto tiap dept jasa sesudah membebankan dan mendapatkan jasa:

Departemen I Departemen I

Anggaran BOP Rp. 3.000.000 Rp. 2.400.000

- Menerima Rp. 587.630 Rp. 538.145

- Memberi (Rp. 538.145) (Rp. 587.630)

BOP netto

Rp. 3.049.485 Rp. 2.350.515

b. Tarif BOP tiap dept produksi:

Dept. Prod. 1 = Rp 14.642.784,25 = Rp 232,43 / DMH

63.000 DMH

Dept. Prod. 2 = Rp 11.757.217,25 = Rp 356,28 / DMH

33.000 DMH

8. Tehnik Membuat Alokasi Biaya Overhead

Mengalokasikan biaya overhead dari dept jasa ke dept produksi mesti tepat

dan sesuai supaya bisa mendapatkan harga pokok produksi yang tepat dan

sesuai juga, dimana ketepatan dan kesesuaian tersebut mesti dikaitkan pada

relasi :

Page 204: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 204

Universitas Pamulang Manajemen S-1

a. Sebab akibat

b. Beban keuntungan

Metode pengalokasian overhead pabrik dept jasa ke dept produksi pada

umumnya terdiri dari dua metode, yaitu :

a. Pembebanan langsung

Pembebanan langsung overhead pabrik dept jasa dibebankan ke

masing – masing dept produksi yang memanfaatkannya. Pembebanan

langsung dipakai bilamana hasil dikeluarkan dept jasa hanya dirasakan dept

produksi saja. Belum ada dept jasa yang menggunakan hasil dept jasa

lainnya. Dalam pengalokasian departemen jasa dipergunakan suatu cara

pembebanan yang dikatakan “clean concept”. Tehnik ini merupakan salah

satu cara pembebanan yakni biaya overhead departemen jasa secara

langsung dialokasikan kepada departemen – departemen produksi, sesuai

beban penggunaan jasa tiap – tiap departemen produksi.

Misalnya :

1) Alokasi biaya overhead departemen jasa pada departemen produksi.

Selama produksi dalam tahun 2008, biaya overhead pabrik

departemen jasa Rp. 2.000.000, jasa yang dihasilkan digunakan untuk

tiga dept produksi yakni Dept A, dept B, dan dept C dengan proporsi

penggunaan sebagai berikut : 40%, 30%, dan 30%.

Berdasarkan proporsi tersebut, alokasi BOP tiap – tiap dept produksi

adalah :

Dept produksi A = 40% x 2.000.000 = Rp.

800.000 Departemen produksi B = 30% x 2.000.000 = Rp. 600.000

Departemen produksi C = 30 % x 2.000.000 = Rp. 600.000

2) Alokasi biaya overhead departemen jasa pada depertemen produksi dan

departemen jasa lainnya.

Selama tahun 2008 PT Karno memperkirakan biaya overhead yang

timbul adalah sebagai berikut :

Departemen produksi 1 = Rp. 12.000.000

Page 205: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 205

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Departemen produksi 2 = Rp. 20.000.000

Departemen produksi 3 = Rp. 10.000.000 Unit dari departemen jasa

Jasa 1 = Rp. 2.500.000

Jasa 2 = Rp. 5.000.000

Unit jasa yang dipakai oleh ketiga bagian produksi adalah :

Dep. Produksi Jasa 1 Jasa 2

1 50% 45%

2 30% 30%

3 20% 25%

Berdasarkan proporsi pemakaian jasa diatas, biaya overhead bagian

departemen jasa :

Alokasi BOP untuk departemen produksi 1

Dari departemen jasa 1 = 50% x 2.500.000 = 1.250.000

Dari departemen jasa 2 = 45% x 5.000.000 = 2.250.000 Alokasi

BOP untuk departemen produksi 2

Dari departemen jasa 1 = 30% x 2.500.000 = 750.000

Dari departemen jasa 2 = 30% x 5.000.000 = 1.500.000

Uraian

Departemen produksi Departemen jasa

1 2 3 1 2

BOP 12.000.000 20.000.000 10.000.000 2.500.000 5.000.000

Jasa 1 1.250.000 750.000 500.000 -

2.500.000

-

Jasa 2 2.250.000 1.500.000 1.250.000 - -

5.000.000

jumlah 15.500.000 22.500.000 11.750.000 0 0

Page 206: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 206

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Dari contoh diatas tampak bahwa departemen jasa tidak memakai jasa

sendiri, sehingga kedua departemen jasa tidak terbebani biaya overhead

pabrik. Clean consept dapat pula dipakai dalam kasus dimana diantara

departemen jasa itu sendiri terjadi tukar menukar jasa.

b. Metode alokasi bertahap

1) Pengalokasian memasukkan hubungan saling memberi dan menerima

antar dept – dept jasa. Dimasukkan dalam model ini yaitu :

a) Model pembebanan kontiniu yakni pengeluaran overhead dept

pendukung produksi yang saling menyerahkan jasa dibebankan setiap

saat sampai pengeluaran overhead pabrik yang menunggu

dibebankan menjadi tidak berarti

b) Model matematika. Sesuai model ini pengeluaran biaya dept jasa

ditulis dalam formula matematika.

2) Pengalokasian tak memasukkan hubungan saling memberi dan

menerima antar dept jasa. Model pengalokasian dikategorikan dalam

golongan ini yaitu daftar pengalokasian yang disusun. Clean concept

dapat juga digunakan dalam kasus dimana diantara departemen jasa itu

sendiri terjadi tukar menukar jasa.

3) Misalnya ditemukan suatu kasus dalam sebuah perusahaan pabrik yaitu

:

Departemen jasa meliputi departemen kelistrikan dan departemen

pemeliharaan. Departemen kelistrikan memakai separuh jasa

departemen pemeliharaan untuk memperbaiki peralatan diesel.

Kebalikannya departemen pemeliharaan memakai departemen

kelistrikan untuk menjalankan mesin - mesinnya. Artinya pada kedua

departemen tersebut berlangsung saling memberi dan menerima jasa.

Cara gampang untuk membebankan pengeluaran departemen jasa

bilamana berlangsung tukar menukar jasa antar departemen jasa adalah

dengan menggunakan metode aljabar. Pembebanan overhead dept jasa ke

dept produksi mesti tepat dan sesuai sehingga menciptakan harga pokok

produksi yang tepat dan sesuai juga.

Page 207: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 207

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Pengalokasian model ini biaya overhead pabrik yang muncul di tiap - tiap dept

jasa disebutkan dalam formula matematika sebagai berikut : X1 = a1 + b1Y

: Y = a2 + b2X

Dimana :

X = BOP dari seksi jasa 1 setelah menerima BOP dari seksi jasa 2 Y = BOP

dari seksi jasa 2 setelah menerima BOP dari seksi jasa 1 a1 = BOP dari seksi

jasa 1 sebelum menerima BOP dari seksi jasa 2 a2 = BOP dari seksi jasa 2

sebelum menerima BOP dari seksi jasa 1 b1 = Prosentase penggunaan seksi

jasa 2 oleh jasa 1

b2 = prosentase penggunaan seksi jasa 1 oleh jasa 2

Setelah kita mendapat persamaan seperti format diatas maka langkah

selanjutnya adalah menentukan BOP Netto untuk masing – masing

departemen jasa.

Jasa yang dimiliki oleh departemen jasa digunakan atau didistribusikan

untuk departemen produksi disamping juga digunakan oleh departemen jasa

itu sendiri. Jika nilai X atau Y lebih besar dari BOP masing – masing jasa X

dan jasa Y maka itu berarti ada penambahan BOP. Penambahan seksi jasa 1

(X) bersumber dari departemen jasa lainnya (Y) maka untuk menghitung BOP

Netto jasa X kalu dia menerima dari departemen jasa Y maka BOP nya

bertambah dan sebaliknya kalau departemen jasa X mendistribusikan ke jasa

Y, maka BOP departemen jasa X akan berkurang

C. SOAL LATIHAN/ TUGAS

Perusahaan Sentosa merencanakan BOP setahun sebagai berikut :

Departemen Kegiatan Jumlah BOP

Produksi 1 Percetakan 10.000.000

Produksi 2 Penghalusan 5.000.000

Jasa 1 Pembangkit listrik 2.000.000

Jasa 2 Bengkel 1.000.000

Page 208: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 208

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Rencana pemakaian jasa dari jasa 1 dan jasa 2

Pemakaian Jasa

Pemberian Jasa

Jasa 1 Jasa 2

Dep Produksi 1 45% 35%

Dep Produksi 2 $0% 45%

Dep Jasa 1 - 20%

Dep Jasa 2` 15% -

Dari soal diatas saudara diminta untuk menghitung BOP Neto departemen

jasa setelah saling memberi dan menerima jasa

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 209: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan 209

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN KE- 14

ANGGARAN VARIABEL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Sesudah mendalami materi perkuliahan, mahasiswa dapat menjelaskan :

1. Arti biaya variabel

2. Informasi biaya variable

3. Pengelompokkan biaya tetap dan biaya variabel dengan berbagai metode.

4. Makna anggaran variabel;

5. Manfaat anggaran variabel;

6. Faktor yang berperan terhadap anggaran variabel;

7. Metode pemisahan komponen tetap dan variabel

B. URAIAN MATERI

1. Pengeluaran – Pengeluaran Variabel dan Tetap

Pengeluaran variabel dan pengeluaran tetap merupakan pengeluaran –

pengeluaran utama dalam korporasi. Tiap pengeluaran diartikan menurut

pergerakan nilainya atas sebuah program yang dibiayai. Program – program

yang dibiayai bisa dinilai berdasarkan banyaknya output yang dihasilkan ataupun

diproduksi, waktu bekerja yang dipakai, satuan jarak yang dilewati, banyaknya

galon habis terpakai, banyaknya orang sakit yang diobati, besarnya gaji yang

dibayar, hasil penjualan yang diperoleh, atau indeks satuan lainnya.

Pengeluaran variabel merupakan pengeluaran yang akumulasinya

mengikuti porsi total pergerakan aktifitas atau volume yang ada hubungannya

terhadap pengeluaran variabel itu. Sedangkan pengeluaran tetap merupakan

pengeluaran yang akumulasinya tidak berubah sepanjang kurun tahun tertentu

walaupun terdapat pergerakan yang banyak terhadap keseluruhan aktifitas atau

transaksi yang ada hubungannya terhadap pengeluaran tetap itu.

Page 210: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

210

2. Informasi Biaya Variabel

Biaya variabel menyajikan data terbaik agar dapat mengkontrol beban

periode meliputi data seluruh biaya. Secara keseluruhan, biaya overhead, selalu

dimasukkan ke perhitungan serta dikalkulasikan dalam elemen ongkos produksi.

Sebab itulah, pimpinan departemen luput memperhatikan beban periode (biaya

overhead tetap) agar bisa dikontrol. Pada biaya variabel, biaya periode meliputi

pengeluaran tergolong tetap ditempatkan serta dilaporkan dengan tersendiri

pada rugi – laba sebagai selisih bagi laba kontribusi. Pengeluaran tetap

dimasukkan pada dua kelompok, discretion biaya tetap dan comitted biaya tetap.

Discretion biaya tetap adalah pengeluaran yang digolongkan tetap akibat

ketetapan pimpinan. Pengeluarannya berdurasi singkat bisa dikontrol oleh

pimpinan. Sebagai contoh yakni pengeluaran promosi diputuskan bernilai Rp .3

juta tiap bulannya. Commited biaya tetap adalah pengeluaran yang muncul

akibat kepemilikan bangunan, equipment serta organisasi inti. Commited biaya

tetap bisa digambarkan secara terang mencermati pengeluaran yang ada melalui

aktifitas korporasi tak dilanjutkan lagi . Commited biaya tetap merupakan semua

biaya tetap yang dibayarkan yang tak bisa ditawar untuk mempertahankan

kredibilitas korporasi mencapai sasaran jangka panjang korporasi. Jenis

commited biaya tetap yakni penyusutan, rental, premi, dan balas jasa pekerja inti.

Untuk jangka pendek commited biaya tetap tak bisa dikendalikan oleh pimpinan.

Terpisahnya pengeluaran tetap pada golongan khusus pada rugi laba biaya

variabel, pimpinan mampu mendapatkan keterangan discretion biaya tetap

dipisahkan dengan committed biaya tetap, agar pengkontrolan pengeluaran tetap

di jangka pendek bisa dilaksanakan pimpinan.

Biaya variabel mengeluarkan informasi berguna bagi pembuatan kebijakan

jangka pendek. Pada kebijakan jangka pendek sehubungan dengan adanya

pergerakan transaksi aktifitas. Variabel secara khusus berguna menetapkan nilai

penjualan jangka pendek.

3. Kelemahan Biaya Variabel

Setelah diuraikan manfaat informasi yang dihasilkan oleh biaya variabel,

berikut ini diuraikan kelemahan-kelemahan metode tersebut.

a. Memisahkan pengeluaran kedalam pengeluaran variabel dan tetap

sebetulnya rumit dijalankan, sebab langka sebuah pengeluaran betul – betul

Page 211: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

211

variabel ataupun betul – betul tetap. Sebuah pengeluaran dikategorikan

menjasi sebuah variabel apabila pendapat dibawah ini terkandung :

b. Nilai barang ataupun jasa takkan berganti. Umpamanya pemakaian bbm bagi

mesin elektrik dipengaruhi oleh kegiatan manufaktur, akibatnya beban bbm

merupakan pengeluaran variabel berdasarkan perkiraan nilai perolehannya

tetap, sebab bilamana berganti perolehannya, beban bbm itu tak sekedar

berganti sebanyak pemakaian pemroduksian..

c. Model serta tahapan pemroduksian tak berganti – ganti.

d. Level efesiensi tak berganti

Adapun pengeluaran tetap bisa dipisahkan ke dalam dua golongan

1) Pengeluaran tetap jangka pendek bisa berganti, umpamanya upah

pimpinan.

2) Pengeluaran tetap jangka panjang tak berganti, umpamanya biaya

penyusutan dan rental gedung yang disewa jangka panjang.

Akan tetapi, perlu diketahui bahwa jangka panjang seluruh pengeluaran

merupakan prilaku variabel.

e. Biaya variabel diasumsikan tak selaras pada pernyataan standar akuntansi

lazimnya, sehingga laporan keuangan untuk kepentingan pajak dan

masyarakat umum harus dibuat atas dasar metode biaya penuh. Menurut

pendukung biaya penuh, jika biaya overhead pabrik tetap tidak diperhitungkan

dalam harga pokok persediaan dan harga pokok penjualan akan

menghasilkan informasi harga pokok produk yang tidak wajar. Biaya overhead

pabrik tetap, seperti halnya dengan biaya overhead pabrik variabel diperlukan

untuk memproduksi dan oleh karena itu menurut metode biaya penuh, harus

sibebankan sebagai baiaya produksi. Metode biaya variabel memang lebih

ditujukan untuk memenuhi informasi bagi kepentingan intern perusahaan.

Kelemahan ini dapat diatasi menggunakan biaya variabel yang telah diubah

ke rugi laba biaya penuh seperti talah diuraikan dimuka.

f. Pada biaya variabel, tinggi rendahnya keuntungan dikaitkan pada pergerakan

– pergerakan transaksi penjualan. Korporasi dimana kegiatan bisnisnya

musiman, biaya variabel akan melaporkan kerugian yang sangat banyak pada

kurun – kurun tertentu, adapun pada kurun lainnya melaporkan keuntungan

yang tak lazim. Umpamanya korporasi jaket anti hujan yang menawarkan

produksinya pada hari – hari sebelum atau sepanjang cuaca hujan. Pada

Page 212: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

212

beberapa bulannya sebelum atau sepanjang cuaca hujan, rugi-laba model

biaya variabel menunjukan keuntungan, adapun cuaca kemarau ini

menunjukan pergeseran, sebab tak ada biaya tetap ditahan pembiayaannya.

Dalam harga pokok persediaan, kondisi tersebut menyebabkan rugi-laba yang

dilaporkan sesuai model biaya variabel dikhawatirkan kegunannya apabila

dibandingan model biaya penuh.

g. Tak dimasukkannya overhead tetap pada persediaan dan harga pokok

persediaan mengakibatkan jumlah stok turun, maka memperkecil modal kerja

yang disajikan bagi pemakaian analisa financial.

4. Manfaat Informasi Biaya Variabel

Dengan pengeluaran dikelompokan menurut prilakunya pada kaitannya

terhadap pergerakan kegiatan korporasi, catatan financial yang dibuat sesuai

model biaya variabel berguna untuk pimpinan, yakni :

a. Merencanakan keuntungan jangka pendek

b. Mengkontrol pengeluaran

c. pembuat kebijakan

Persyaratan merencanakan keuntungan jangka pendek, pimpinan

membutuhkan keterangan pengeluaran yang dibagi sesuai prilaku biaya terkait

pada pergerakan transaksi korporasi. Pada jangka pendek, Pengeluaran

merupakan indikator yang penting dipikirkan pimpinan untuk membuat

keputusannya. Sebab itulah, model biaya variabel yang tersaji dalam laba rugi

menginformasikan pengeluaran variabel berguna merencanakan keuntungan

jangka pendek. Catatan rugi laba variabel menginformasikan dua buah laporan,

yakni :

a. laba kontribusi

b. pengungkit operasional

Merencanakan keuntungan jangka pendek diperlukan pimpinan ketika

membuat anggaran. Pada pembuatan anggaran itu pimpinan bermaksud menilai

dampak masing – masing kriteria yang nantinya diterapkan pada keuntungan

korporasi. Sebab, pada jangka pendek pengeluaran tetap tak berganti, sehingga

keterangan yang berhubungan pada penganggaran jangka pendek merupakan

keterangan berakibat pada produk yang dijual dan pengeluaran variabel, dimana

masing – masing adalah bagian perhitungan laba kontribusi.

Page 213: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

213

Umpamanya ketika membuat penganggaran, top pimpinan memikirkan

program peningkatan nilai penjualan barang sejumlah 10% yang dianggap tak

membebani banyaknya barang terjual. Apabila pengeluaran variabel dan tetap

tak bergerak, dampak peningkatan nilai jual itu pada keuntungan jangka pendek

bisa secara gampang didapat melalui mengaitkan perbandingan laba kontribusi

terhadap prosentase peningkatan nilai penjualan. Dengan adanya perbandingan

laba kontribusi, pimpinan bisa dengan gampang memikirkan pilihan terhadap

pengeluaran tetap. Dengan adanya pemisahan biaya tetap dan biaya variabel

dalam laporan laba – rugi, hal ini memungkinkan manajemen melakukan analisa

hubungan antar biaya, volume dan laba.

5. Penentuan Biaya Overhead Pabrik Dalam Biaya Variabel

Dalam biaya variabel, output hanya dibebankan ongkos produksi variabel,

yang meliputi antara lain :

a. beban bahan baku

b. beban pekerja langsung

c. beban overhead variabel

Sebab itulah, penyusunan anggaran variabel memakai biaya variabel untuk

menetapkan harga pokok produksinya, tarif overhead yang diperhitungkan

terhadap output meliputi tarif overhead variabel, dimana beban overhead

sebenarnya diperhitungkan terhadap output meliputi beban overhead aktual

berprilaku variabel saja. Tarif overhead variabel tiap bagian dibebankan

berdasarkan langkah dibawah ini :

a. Beban overhead langsung dept dikelompokkan pengeluaran variabel atau

tetap.

b. Beban overhead variabel dept jasa dibebankan ke dept pemroduksian sesuai

banyaknya jasa yang dipakai dept jasa lainnya dan dept pemroduksian

c. Beban overhead variabel dept pemroduksian sesudah ditambahkan beban

overhead variabel yang berasal dari pembebanan dept jasa dipisahkan agar

didapat tarif overhead variabel.

6. Pengertian Anggaran Variabel

“Anggaran variabel adalah sebuah rencana atas skema pengeluaran

menunjukkan bagaimana setiap pengeluaran bergerak sesuai dengan

Page 214: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

214

pergerakan tingkatan aktifitas pada kurun berikutnya pada relavant range

tertentu”. (Ellen Christina dan M. Fuad, 2012).

Harus diperhatikan dalam anggaran variabel ini adalah konsep variabilitas

biaya, dimana biaya dihubungkan dengan tingkat kegiatan. Dengan anggaran

variabel ini kita dapat mengidentifikasi masing-masing jenis biaya karena

perubahan tingkat kegiatan yang dilakukan.

7. Kegunaan Anggaran Variabel

Secara umum kegunaan penyusunan anggaran variabel sama dengan

tujuan penyusunan anggaran lainnnya, yaitu perangkat mengawasi pekerjaan

agar gampang mengkalkulasikan cadangan beban ataupun bugdet penyesuaian

beban di tingkatan aktifitas. Adapun spesifiknya, budget variabilitas bermanfaat

pada :

a. Pedoman menghitung budget di sebuah bagian korporasi

b. Pedoman menghitung pengeluaran yang ditetapkan bilamana perencanaan

aktifitas sebuah bagian dikoreksi.

8. Elemen Berpengaruh Terhadap Variabilitas Anggaran

Variabilitas penganggaran dibuat berdasarkan :

a. Unit Kegiatannya;

1) Jam mesin langsung

2) Jam kerja langsung

3) Jam reparasi langsung

4) Kilo watt per jam

Memilih unit kegiatannya mesti memperlihatkan keterkaitan yang benar

– benar dekat antara pengeluaran dengan tingkatan kegiatannya, jika tak ada

maka penganalisaan variabilitas tak berfungsi. Untuk memilih unit kegiatannya

tersedia pengkriteriaan yang mesti dicermati, yaitu :

1) Unit kegiatannya mesti gampang dicermati dan dilaksanakan

2) Unit kegiatannya mesti dapat memperlihatkan atau mengevaluasi besar

kecilnya tingkatan kegiatannya yang diakibatkan besar kecilnya

pengeluaran.

3) Unit kegiatannya haruslah seminimalnya ditimbulkan elemen variabilitas

Page 215: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

215

lainnya kecuali hasil dan tingkatan kegiatannya.

b. Menentukan Relevant Range;

c. Menentukan Unit Kegiatannya;

Tingkatan kegiatannya pada sebuah korporasi mesti dituangkan ke unit

kegiatannya (Activity base), umpamanya :

a. Jam mesin langsung (direct machine hour)

b. Jam kerja langsung (direct labor hour)

c. Jam reparasi langsung (direct repair hour)

d. Kilo watt per jam (Kilo watt per hour)

Pemilihan satuan kegiatan harsu menujukkan hubungan yang betul-betul

kuat antara biaya dengan tingkat kegiatan, bila tidak maka analisa variabilitas

biaya tidak berguna. Dalam pemilihan satuan kegiatan, ada beberapa kriteria

yang harus diperhatikan antara lain :

a. Satuan kegiatan harus mudah dipahami dan dicerna

b. Satuan kegiatan harus mampu menunjukkan atau mengukur naik turunnya

tingkat kegiatan yang disebabkan oleh naik turunnya biaya.

c. Satuan kegiatan hendaknya sekecil mungkin dipengaruhi oleh faktor- faktor

variabel yang lain selain output dan tingkat kegiatan.

9. Penentuan Relevant Range

Relavant range merupakan sebuah interval dicantumkan bersama

tingkatan hasil acak, dengan catatan variabilitas budget tercantum bisa

digunakan ataupun belum kadaluarsa. Relavant range penting ditetapkan sebab

pengeluaran tetap dan variabel tiap satuan bisa bergerak terhadap tingkatan

keluaran acak, makanya pengeluaran ini mesti dihubungkan terhadap relevant

range acak.

10. Pelaporan Laba Rugi Pada Pihak Luar

Apabila korporasi mengunakan model biaya variabilitas pada

akuntansinya, saat melaporkan rugi-labanya pada pihak diluar penting

melakukan pergantian elemen pengeluaran yang dibebankan ke harga pokok

barang dalam prosesnya, barang jadinya, dan harga pokok penjualannya.

Page 216: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

216

Pergantian tersebut tak usah dicatatkan dalam akuntansinya, namun hanya

dikerjakan menggantikan pelaporan rugi-labanya sesuai model biaya penuh.

Mengganti pelaporan rugi-laba model biaya variabel ke model biaya penuh,

dibutuhkan ketiga tahapan dibawah ini, yaitu :

Pertama kalinya, stok diawal barang dalam pemrosesan dan stok diawal

barang jadinya ditambahkan harga pokok disertai beban overhead tetap.

Makanya penting mengetahui akumulasi beban overhead aktual yang

dibebankan pada masa lampau. Angka tersebut dibebankan sesuai metode

pembebanannya maka didapat beban overhead tiap satuan berdasarkan

pembebanannya. Beban overhead tetap tiap satuan tersebut dikali terhadap

jumlah berdasarkan pembebanannya tercantum pada stok diawal maka didapat

penambahan harga pokok stok diawal. Misalkan dalam contoh 1 diatas, total

biaya overhead tetap sesungguhnya PT Rimendi dalam tahun 19X0 berjumlah

Rp. 559.850 dan dibebankan kepada produk atas dasar beban pekerja langsung

sebesar Rp. 322.500, maka beban overhead tetap sesungguhnya adalah 186%

(599.850:322.500) dari biaya tenaga kerja langsung. Dengan demikian harga

pokok persediaan barang dalam proses diawal dihitung harga pokoknya menurut

beban penuh sebagai berikut:

Biaya produk variabel yang melekat pada persediaan dalam prosesawal

Rp 7.900 Tambahan biaya overhead pabrik tetap 186% x Rp 1.700 (biaya tenaga

kerja langsung) 3.162 Harga pokok persediaan pokok dalam proses awal

menurut metode Biaya penuh Rp. 11. 062

Kedua. Beban pemroduksian sesuai model biaya variabilitas pada awalnya

dibebankan beban variabel saja harus disesuaikan melalui penambahan beban

overhead tetap aktual sebesar Rp. 49.000.

Ketiga. Stok diakhir barang dalam proses dan stok akhir barang jadi

ditambahkan harga pokoknya dengan beban overhead tetap. Untuk itu beban

overhead tetap aktual yang muncul pada periode saat ini dibagikan sesuai dasar

pembebanan untuk menghitung beban overhead tetap tiap satuan dasar

pembebanaan. Beban overhead tetap tiap satuan dikali dengan jumlah dasar

pembebanan yang tersedia dalam stok diakhir didapat tambahan harga pokok

persediaan akhir. Dalam contoh 1 diatas, total biaya overhead tetap

sesungguhnya PT Rimendi dalam bulan januari 19X1 berjumlah Rp. 49.000 dan

Page 217: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

217

dibebankan kepada produk atas dasar biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.

25.000, maka beban overhead tetap sesungguhnya adalah 196% (49.000 :

25.000) dari biaya tenaga kerja langsung.

11. Tehnik Memisahkan Komponen Biaya Tetap Dan Variabel

Ada berbagai model yang bisa dipakai memperhitungkan

banyaknya elemen pengeluaran tetap dan variabel yang terdapat dalam

beban semivariabel, yakni :

a. Cara langsung, yakni disesuaikan keluaran riset di industri ataupun

berdasarkan menganalisa informasi lampau yang dipenuhi dengan

interprestasi ketetapan pimpinan erat hubungannya dengan informasi lampau

ketetapan tersebut.

b. Cara point tertinggi dan terendah yakni melalui metode membagi pengeluaran

tetap dan variabel sesuai hitungan saling berpengaruh antara 2 jenis besaran

hasil ataupun tingkatan aktifitas yang berlainan.

Misalnya :

1) Relavant range : 9.000 – 12.000 DMH, artinya : Point tertinggi = 12.000

DMH

Point terendah = 9.000 DMH

2) Pengeluaran:

Point tertinggi = Rp.6.400.000,- Point terendah = Rp.5.200.000,-

3) Saling berpengaruh

Perhitungan pengeluaran variabel tiap satuan :

Beban variabel per unit = Rp.1.200.000,- = Rp400,-

3.000

Page 218: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

218

Perhitungan beban tetap :

Point tertinggi :

a) Anggaran biaya Rp.6.400.000,-

b) Anggaran variabel = 12.000 x Rp400 Rp4.800.000,-

c) Biaya tetap Rp.1.600.000,-

c. Metode statistik, yakni memakai regresi linear. Penganalisisan ini

menyambungkan informasi pengeluaran dengan hasil pada masa – masa

lampau, agar bisa dikenali bagaimanakah pengeluaran – pengeluaran akan

berganti dikarenakan adanya pergantian banyaknya keluaran sesuai formula

yang dibentuk. Output yang dihasilkan bisa dipergunakan sebagai estimasi di

periode berikutnya terkait dengan relasi pergeseran volume dengan mutasi

pengeluaran.

Contoh soal :

Terdapat informasi tentang perencanaan pengeluaran bagi dept pemeliharaan

meliputi 3 item pengeluaran :

Menurut informasi di atas hitunglah :

1) Variabilitas anggaran detil dalam format tabel dengan relevant renge

kelipatan 2.000 DRH;

2) Rumus Variabilitas anggaran

3) Menetapkan pengeluaran yang tersedia bilamana dept

pemeliharaan mengerjakan pada tingkatan 15.200 DRH.

Page 219: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

219

Jawaban:

1) Anggaran variabel :

Jenis Biaya 10.000 DRH 12.000 DRH 14.000 DRH 16.000 DRH

Gaji 100.000 100.000 100.000 100.000

Bahan pembantu 44.000 59.000 174.000 189.000

lain-lain 30.000 34.000 38.000 42.000

Jumlah 274.000 293.000 312.000 331.000

2) Rumus Anggaran Vairabel :

Bahan pembantu (biaya semivariabel) :

Total biaya pada titik maskimal

16.000

DRH

= Rp

189.000

Total baiaya pada titik minimal 10.000 DRH = Rp 144.000

Selisih 6.000 45.000

Biaya variabel per DRH

45.000

= Rp

7,50

6.000

Total biaya pada tingkat 16.000 DRH = Rp 189.000

Biaya variabel = 16.000 x 7,50 = Rp 120.000

Biaya tetap = Rp 69.000

Biaya lain-lain (biaya semi variabel) :

Total biaya pada titik maskimal 16.000 DRH = Rp 42.000

Total baiaya pada titik minimal 10.000 DRH = Rp 30.000

Selisih 6.000 12.000

Biaya variabel per DRH 12.000 = Rp 2,00

6.000

Total biaya pada tingkat 16.000 DRH = Rp 42.000

Biaya variabel

=

16.000

x

2,00

= Rp

32.000

Biaya tetap = Rp 10.000

Page 220: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

220

Jenis Biaya Biaya Tetap Biaya Variable/ DRH

Gaji

Bahan pembantu

lain-lain

100.000

69.000

10.000

- 7,50

2,00

Jumlah 179.000 9,50

Rumus anggaran variabel = 179.000 + 9,50 X Jumlah

pengeluaran yang mesti tersedia bilamana dept pemeliharaan bekerja di

tingkatan

15.200 DRH. Dengan memakai rumus tersebut adalah ::

x = 15.200

Y= 179.000 + 9,50 (15.200)

323.400

Maka jumlah pengeluaran yang mesti tersedia Rp.323.400,-

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Terdapat informasi tentang perencanaan pengeluaran bagi dept pemeliharaan

meliputi 3 jenis pengeluaran, yakni ::

Menurut informasi di atas hitunglah :

a. Variabilitas anggaran detil dalam format tabel dengan relevant renge kelipatan

1.000 DRH;

Page 221: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

221

b. Rumus Variabilitas anggaran

c. Menetapkan pengeluaran yang tersedia bilamana dept pemeliharaan

mengerjakan pada tingkatan 12.500 DRH.

2. Biaya variabel dan tetap merupakan golongan pengeluaran utama.

Pengeluaran ini diartikan dari pergerakan akumulasinya yang berfluktuasi

pada pergeseran transaksi atas tujuan biaya yang dipilih. Jelaskan

pengertian pengeluaran variabel dan tetap.

3. Sebutkan karakteristik saudara pelajari, mengapa suatu pengeluaran

digolongkan sebagai suatu biaya variabel

4. Apakah manfaat bagi manajemen suatu perusahaan apabila informasi

biaya dikelompokan sesuai dengan prilakunya dalam hubungannya

dengan perubahan kegiatan perusahaan.

5. Sebutkan jenis – jenis biaya produksi variabel yang saudara ketahui.

6. Sebutkan langkah – langkah untuk menentukan tarif biaya overhead

pabrik variabel per departemen.

7. Jelaskan pengertian anggaran variabel serta faktor –

faktor apa saja mempengaruhi anggaran variabel. Jelaskan jawaban

saudara.

8. Sebutkan berbagai model yang bisa diaplikasikan memperhitungkan

elemen pengeluaran tetap dan variabel yang termuat pada beban

semivariabel.

9. Sebutkan tingkat kegiatan apa saja di sebuah korporasi disebutkan unit

kegiatannya yang saudara ketahui.

10. Apakah yang dimaksud dengan Relevant Range ? Mengapa Relevant

Range diperlukan dalam penyusunan anggaran variabel.

11. Apa saja kepentingan manajemen perusahaan dalam menyusun

anggaran variabel. Jelaskan jawaban saudara.

Page 222: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

222

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 223: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

223

PERTEMUAN KE- 15

ANGGARAN MODAL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Sesudah membahas modul perkuliahan, mahasiswa mampu dan memhami Ciri

perusahaan, Pembentukan perusahaan, Modal Perusahaan, Pengertian anggaran

modal, Pentingnya anggaran modal, Klasifikasi Proyek Investasi, dan Tujuan

Penyusunan Anggaran Modal dengan baik.

B. URAIAN MATERI

1. Karakteristik Perusahaan

Perusahaan merupakan badan usaha dipisahkan dan berbeda dari

perorangan yang menjalankan dan mengelola perusahaan itu. Menjadi badan

usaha, perusahaan mesti mengikuti aturan – aturan dimana badan usaha itu

dijalankan, meliputi peraturan dikenai pajak terhadap keuntungan yang diperoleh

badan usaha tersebut.

Ditilik kepemilikannya, perusahaan digolongkan menjadi perusahaan yang

dikuasai publik dan perusahaan yang hanya dikuasai segelintir individu.

Perusahaan yang sahamnya diperdagangkan secara luas di publik di bursa efek

(pasar modal) dinamakan public corporation, sedangkan perusahaan yang

sahamnya tidak diperdagangkan kepada publik, hanya dimiliki oleh sekelompok

kecil investor saja dinamakan nonpublic (private) corporation.

Setelah menjadi sebuah badan usaha dipisahkan dan berbeda dari

pendirinya, perusahaan beroperasi mengatasnamakan dirinya, tidak

mengatasnamakan para pendirinya. Perusahaan bisa memperoleh, menguasai,

dan melepas haknya dengan mandiri. Sama halnya, apabila perusahaan

mengadakan kegiatan meminjam dana maka kegiatan peminjaman itu dicatat

pada suatu perjanjian yang sah secara hukum mengatasnamakan perusahaan.

Lain pula, pada firma, dimana kegiatan para pendiri melibatkan firma itu sendiri.

Dalam perusahaan, pemilik saham takkan melibatkan perusahaan.

Para pemegang saham memiliki kewajiban yang terbatas. Krediktur hanya

berhak atau memiliki klaim (tuntunan) terhadap aktiva perusahaan saja, bukan

atas harta pribadi pemegang saham hanya sebatas pada jumlah investasi yang

dilakukannya dalam perusahaan. Dalam kasus bangkrutnya perusahaan, secara

Page 224: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

224

hukum, kerugian keuangan yang akan menjadi tanggungan pemegang saham

hanya sebatas pada jumlah investasi modal yang telah disetornya ke dala

perusahaan.

Kepemilikan perusahaan dinyatakan dalam lembar saham. Pemilik saham

merupakan perorangan yang mendapatkan dan mempunyai saham perusahaan.

Pemilik saham bisa melepaskan sebagian ataupun semua kepesertaannya di

perusahaan melalui penjualan sahamnya. Pemindahan hak kepemilikan diantara

pemegang saham (melalui transaksi pembelian dan penjualan saham) takkan

mempengaruhi eksitensi dan kesinambungan aktivitas opersional perusahaan.

Perusahaan biasanya relatif lebih mudah dalam memperoleh modal melalui

penerbitan saham. Karakteristik telah membuat perusahaan mampu umtuk

meningkatkan modal dalam jumlah yang besar. Pemegang saham sendiri

biasanya tertarik untuk membeli saham perusahaan karena tanggung jawabnya

yang terbatas (seperti yang telah dijelaskan di atas) dan kemudahannya dalam

melakukan penjualannya kembali atas lembar saham yang telah dimilikinya.

Secara hukum pemegang saham, dapat dikatakan sebagai perusahaan

dan akan mengendalikan perusahaan (secara tidak langsung) dengan cara

memiliki dewan direksi. Dewan direksi ini memiliki wewenang untuk menetapkan

seluruh kebijakan perusahaan, baik yang menyangkut kebijakan operasional

maupun keuangan (finansial) perusahaan. Untuk selanjutnya, dewan direksi

akan mengngkat atau mempekerjakan seorang presiden direktur (direktur utama)

dan satu atau beberapa wakilnya (direktur), yang tugasnya adalah melaksanakan

seluruh kebijakan yang telah ditetapkan dan menjalalankan fungsi menejemen

secara harian. Untuk perusahaan yang dimana lingkup usahanya berskala

menengah diatas, biasanya beberapa direktur akan dipekerjakan untuk

menangani bidang masing-masing, seperti bidang akuntansi dan keuangan,

bidang operasional, bidang pemasaran, bidang kepegawaian (personalia), dan

bidang lainnya yang tentu saja dapat digolong-golongkan sesuai dengan

kebutuhan perusahaan masing-masing.

Perusahaan berbeda dengan perusahaan perorangan dan firma, yakni

suatu taxable entitas dimana dikenai pajak baik di tingkatan perorangan (dividen)

ataupun keuntungan entitas. Kekurangan jenis entitas ini terkait pada pajak yaitu

terkesan menimbulkan pajak berganda, bahwa keuntungan entitas yang telah

terkena pajak dikenai lagi saat porsi keuntungan tersebut dibagikan untuk

Page 225: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

225

investor saat pembagian dividen . Apabila diamati, dividen yang dikenai pajak

bersumber dari keuntungan sudah dikenai pajak sebelumnya, sebe;um akhirnya

keuntungan entitas itu dibagikan untuk pemilik saham. , Suatu badan usaha,

ketetapan pajak multiple ini muncul akibat adanya para pihak berdiri sendiri satu

sama lainnya yang diperkirakan ikut merasakan keuntungan, yakni entitas

sebagai badan usaha dan pemilik saham sebagai perorangan.

2. Pembentukan Perusahaan

Tahap awal dalam pembentukan perusahaan adalah dengan mengajukan

permohonan ke negara dimana perusahaan tersebut akan didirikan.

Permohonan memuat informasi mengenai nama dan tujuannya didirikan

perusahaan, jenis saham, jumlah modal dasar dan nama pendiri perusahaan.

Setelah permohonan perusahaan disetujui, negara akan mengeluarkan

piagam atau akta pendirian perusahaan. Terbitnya akta ini, secara resmi akan

mensahkan berdirinya perusahaan. Setelah menerima akta pendirian

perusahaan, para pendiri perusahaan lalu akan menyiapkan anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga ini

memuat seperangkat aturan dan prosedur mengenai pelaksanaan kegiatan

perusahaan.

Pendirian perusahaan membutuhkan banyak biaya. Biaya – biaya yang

terjadi dalam rangka pendirian perusahaan, dinamakan biaya pendirian

perusahaan (organization cost). Pengeluaran – pengeluaran ini mencakup :

a. Pengeluaran administrasi

b. Pengeluaran pengurusan akta

c. Pengurusan ijin

d. Pajak

e. Biaya promosi dan lain sebagainya

Biaya promosi biasanya dikeluarkan dalam rangka memperkenalkan

kepada publik mengenai keberadaan atas jenis usaha yang diselenggarakan

oleh organisasi yang baru berdiri tersebut. Biaya pendirian perusahaan akan

dibebankan secara langsung pada saat biaya tersebut terjadi (dikeluarkan).

Penangguhan biaya tidak dilakukan mengingat sulitnya untuk menentukan

jumlah (nilai) dan saat pengakuan atas manfaat yang akan diperoleh perusahaan

di masa yang akan datang dari pendirian perusahaan.

Page 226: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

226

3. Modal Perusahaan

Ketika perusahaan telah sah berdiri tercantum pada akta notaris,

perusahaan bersiap – siap melepaskan kepentingannya pada tiap lembaran

saham yang dikuasai. Jika perusahaan punya semacam saja ataupun satu tipe

saham, biasanya saham itu disebut common stock. Selembar common stock

menjadikan pemegang saham mendapat hak memutuskan :

a. Berhak memberikan suara

b. Berhak mendapatkan pembagian keuntungan dalam bentuk dividen

c. Berhak memperoleh prioritas atas common stock yang direlease korporasi

supaya menjaga banyaknya prosentase penguasaan common stock

d. Berhak didahulukan pembayaran kewajiban tersisa sesudah kewajiban pada

kreditur dan preferred stock perusahaan dipenuhi jika korporasi mengalami

pailit.

Hak – hak yang akan diberikan oleh perusahaan kepada investor atas

kepemilikan saham biasanya dinyatakan secara tertulis dalam akta pendirian

perusahaan atau dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

Kepemilikan saham dibuktikan melalui sertifikat sahamyang bernomor urut

tercetak. Dalam sertifikat saham ini tertera :

a. nama perusahaan,

b. nilai pari saham,

c. nama pemegang saham,

d. kelas saham,

e. dan jumlah saham yang dimiliki.

Ekuitas pemegang saham dalam perusahaan disebut ekuitas pemilik.

Tercatat dalam sisi kredit laporan keuangan perusahaan, dengan akun ekuitas

pemilik mencantumkan rincian total komponen penting ekuitas, yaitu :

a. Ekuitas yang disetorkan ataupun dikontribusikan pemilik sahan, disebut juga

tambahan ekuitas disetorkan.

b. Laba bersih ditahan atau dimasukkan lagi pada korporasi, disebut juga saldo

laba ditahan.

4. Modal Disetor

Page 227: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

227

Modal disetorkan merupakan Jumlah kas dan aktiva tambahan yang

diberikan oleh pemilik saham ke korporasi agar digantikan dengan saham.

Adapun saldo laba muncul sebagai output aktifitas operasional , yaitu laba bersih.

Modal disetorkan bersumber lewat common stock yang diterbitkan dengan

lembaran maksimal saham yang boleh diterbitkan perusahaan disebut juga

authorized capital tercantum pada notulen ataupun akta korporasi

Keseluruhan jumlah modal dasar sesungguhnya mencerminkan dau hal.

Yang pertama adalah untuk memenuhi kebutuhan modal di awal pendirian

perseroan dan yang kedua adalah sebagai antisipasi untuk memenuhi kebutuhan

modal di masa mendatang. Jadi, jumlah lembar saham yang diotorisasi (modal

dasar) umumnya akan melampui jumlah lembar saham yang diterbitkan (dijual)

pertama kali, sedangkan sisanya akan diterbitkan (dijual) lagi secara bertahap

sesuai dengan jumlah kebutuhan modal nantinya. Jika seluruh saham yang

diotorisai telah terjual, perseroan harus memperoleh ijin dari negara untuk

memperubah akta pendirian sebelum dapat menerbitkan tambahan saham lagi.

Pengesahan (pengotorisasian) modal saham tidak memerlukan ayat jurnal

akuntansi karena peristiwa ini memiliki efek langsung terhadap besarnya aktiva

maupun modal pemegang saham. Akan tetapi, pengungkapan atas jumlah

lembar saham yang diotorisasi tetap akan di perlukan di neraca, yaitu pada

bagian modal pemegang saham (stockholders’ equity section).

Jumlah lembar saham yang beredar (outstanding) adalah banyaknya

lembaran saham telah diotorisasi, dilepaskan, serta dimiliki berada di tangan

pemegang saham. Dalam keadaan tertentu (nanti akan dijelaskan), perseroan

dapat menarik kembali beberapa sahamnya yang telah beredar dari tangan

pemegang saham.

5. Pengembalian Modal

Pengembalian modal menunjukkan laba yang diperoleh untuk setiap rupiah

modal yang ditanam. Pengembalian modal dihitung sebagai laba bersih dibagi

dengan rata – rata total modal .

Contoh : Apabila suatu perusahaan menghasilkan laba bersih Rp 500.000

dengan modal awal Rp. 2.000.000 dan tambahan modal Rp. 1.000.000 maka

hitunglah pengembalian modal perusahaan tersebut.

Page 228: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

228

Jawab :

Laba bersih

Pengembalian modal =

Rata – rata total modal

Modal awal + Modal akhir

Rata – rata total modal =

2

2.000.000 + (2.000.000 + 1.000.000)

Rata – rata total modal =

2

2.000.000 + 3.000.000

=

2

=

2.500.000

Laba Bersih

Pengembalian modal =

Rata – rata total modal

500.000

=

2.500.000

=

20%

6. Pengembalian Investasi

Page 229: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

229

Kalau pengembalian modal menghitung laba yang dihasilkan setiap rupiah

modal ditanam, pengembalian investasi (return on investment) menghitung

pengembalian untuk setiap rupiah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

Contoh : Apabila suatu perusahaan menghasilkan laba bersih Rp 2.000.000

dengan menanggung beban bunga Rp. 400.000 dan pajak 20% maka hitunglah

pengembalian modal perusahaan tersebut apabila diketahui total aktiva

perusahaan tersebut adalah Rp. 8.000.000

Jawab :

Laba bersih

Pengembalian investasi =

Rata – rata total aktiva

Aktiva awal + Aktiva akhir

Rata – rata total aktiva =

2

8.000.000

Rata – rata total aktiva =

2

=

4.000.000

Laba Bersih

Pengembalian investasi =

Rata – rata total aktiva

2.000.000

=

4.000.000

=

50%

7. Arti Modal Yang Dianggarkan

Page 230: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

230

Modal yang dianggarkan berkaitan pada semua pemrosesan direncanakan

dan keputusan yang diambil tentang uang yang dikeluarkan dengan kurun

periode dikembalikan melebihi satu periode..

Sebutan lain bagi modal yang dianggarkan adalah tambahan pengeluaran

barang modal ataupun pembelian asset yang dianggarkan. Sebutan barang

modal merujuk kepada asset berwujud yang dipakai untuk pemroduksian dan

penganggaran, mengartikan sebuah perencanaan aliran uang masuk dan aliran

uang keluar pada tenggat waktu acak pada periode yang berikutnya. Modal

dianggarkan meliputi semua pemrosesan pembiayaan yang direncanakan

dimana harapannya untuk dikembalikan melebihi satu periode. Misalnya ;

“investasi yang dikeluarkan berbentuk pertanahan, gedung ataupun peralatan

pabrik, keunggulan sdm, bagian riset dan penelitian”. (Ellen Christina dan M.

Fuad, 2012). Yang harus diperhatikan dalam anggaran modal ini adalah

penekanannya pada pembiayaan yang direncanakan mendapatkan aktiva

berwujud. Adapun barang modal yang dianggarkan yakni keseluruhan

pemrosesan mempelajari proyek agar bisa menetapkan mungkinkah proyek

tersebut dilibatkan lagi ke anggaran modal dengan analisis mengenai aliran uang

masuk dan aliran uang keluar dalam kurun periode yang berikutnya.

8. Pentingnya Modal Dianggarkan

Beberapa alasan mengapa kita perlu menganalisis anggaran modal antara

lain :

a. Uang yang digunakan memiliki tenggat waktu yang lama

b. Investasi ditanamkan pada asset berwujud berharap akan output yang dijual

pada periode berikutnya.

c. Uang yang dikeluarkan bagi kepentingan itu relatif banyak dan rumit dijual lagi

apabila asset telah terpakai;

d. Ketetapan – ketetapan yang keliru ketika mengambil kebijakan atas modal

yang dikeluarkan menyebabkan korporasi merugi yang banyak berdampak

pada: beban penyusutan tinggi, bunga yang dibayarkan atas peminjaman,

beban satuan meningkat bilamana kapasitas mesin terlalu besar tetapi tidak

dapat dimanfaatkan secara optimal. Itulah sebabnya mengapa keputusan

pemilihan investasi merupakan keputusan yang penting yang harus diambil

manajer keuangan karena akan menentukan tingkat risiko yang ditanggung

Page 231: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

231

dan tingkat keuntungan yang akan di raih di masa datang.

9. Klasifikasi Proyek ( Investasi )

Perusahaan pada umumnya mengklasifikasi proyek atau investasi sebagai

berikut :

a. Penggantian (replacement);

Penggantian dapat dikatagorikan menjadi 2, yaitu :

1) Penggantian untuk kelangsungan usaha

Meliputi pengeluaran untuk penggantian peralatan tak terpakai lagi

sedangkan alat itu masih bermanfaat bagi pemroduksian. Pertimbangan

harus dipikirkan pada penggantian tersebut, yaitu :

a) Mungkinkan output dikeluarkan tetap digunakan?

b) Mungkinkah gedung sekarang masih dipakai?

Apabila kasus diatas dijawab dengan iya, maka keberlangsungan

usaha bisa dipertahankan dengan langkah yang diputuskan tanpa melalui

pemrosesan berbelit – belit.

2) Menggantikan demi menurunkan pengeluaran

Keseluruhan pengeluaran memperbaiki peralatan masih bisa

dipakai namun alat itu telah ketinggalan zaman. Maksudnya adalah

mengurangi pengeluaran – pengeluaran bagi pekerja, material serta

pengeluaran seperti lpg, pln, dan pam.

b. Ekspansion

Ekspansion dikatagorikan dua, yakni :

1) Ekspansion produk masih tersedia sekarang

Mencakup pembiayaan menaikkan mutu barang masih tersedia

sekarang ataupun memperbanyak outlet pemasaran serta akses

pengiriman.

2) Ekspansion produk ataupun pemasaran baru

Mencakup pembiayaan menghasilkan produk baru ataupun

Page 232: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

232

melebarkan pemasaran menyentuh area yang tak dijamah korporasi.

Ekspansion ini menyinggung keputusan strategik dapat menggantikan

karakter bisnis korporasi melalui pembiayaan berskala besar dan

memakan waktu yang lama.

c. Perluasan lainnya misalnya gedung, akses untuk top manajemen, dan

gedung pemarkiran kendaraan..

10. Tehnik Dan Konsep Modal Dianggarkan

Modal dianggarkan ialah alat bantu mengambil ketetapan apakah investasi

yang diajukan dapat ditolak atau diterima. Tersedia rangkaian tahapan mesti

dilalui dalam menilai sebuah investasi beserta perhitungannya.

Tahapan 1 :

Menetapkan saldo investasi diawal , misalnya harga mesin pabrik buatan

Jepang.

Tahapan 2 :

Menetapkan asal pembiayaan akan dipakai. Dalam kasus ini tersedia tiga

alternatif yakni :

a. pembiayaan mandiri keseluruhannnya

b. Perbankan atau lembaga non perbankan

c. Separuh pembiayaan mandiri separuh lagi perbankan

Tahapan 3 :

Memperkiraan struktur arus kas melalui investasi yang diajukan. Tiap aliran

pembiayaan modal lebih terkenal sebagai capital expenditure dimana terdapat

dua jenis aliran uang (cash flow), yakni

a. Aliran uang masuk

b. Arus kas keluar

Aliran kas masuk adalah asal pendapatan kas bersumber dari penghasilan

investasi, berupa pendapatan kas dan pendapatan lainnya dengan senilai

perolehan.

a. Pendapatan kas adalah penerimaan penjualan, penagihan piutang serta

lainnya.

b. Pendapatan lainnya yakni pendapatan bersumber dari pihak eksternal seperti

Page 233: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

233

-

-

-

-

perbankan, institusi leasing, setoran modal perorangan dari pemegang

saham, pelepasan aktiva berwujud dan lainnya.

Aliran dana keluar (outflow) adalah kas yang dikeluarkan atau bentuk

pengorbanan lainnya dengan harga tertentu. Pada aliran dana keluar dikenalkan

2 tehnik bagaimana dana dikeluarkan sesuai waktunya, yakni :

a. Pengeluaran modal adalah pengeluaran kas yang bermanfaat jangka panjang

misalnya investasi bangunan untuk kegiatan investasi ataupun perolehan

asset berwujud.

b. Pengeluaran biaya adalah pengorbanan kas diperhitungkan untuk

mendapatkan penghasilan pada masa sekarang, seperti belanja produksi,

beban memasarkan dan lainnya.

Informasi yang digunakan menghitung aliran dana masuk yakni :

xxxx

xxxx

xxxx

xxxx

xxxx

xxxx

xxxx

xxxx

Page 234: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

234

PI IRR NPV Payback Period

ARR Memperhatikan time value of money

Tidak memperhatikan

time value of money

Berdasarkan pendekatan

keuntungan akuntansi

Berdasarkan pendekatan cash flow

Metode Penilaian

Investasi

Page 235: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

235

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Dilihat dari kepemilikannya, perusahaan dapat dibedakan antara perusahaan

yang dimiliki oleh publik (masyarakat luas) dan perusahaan yang hanya dimiliki

oleh sekelompok orang tertentu saja. Sebutkan pengertian public cotporation dan

private corporation.

2. Dalam kasus bangkrutnya perusahaan, secara hukum, kerugian keuangan yang

akan menjadi tanggungan pemegang saham hanya sebatas pada jumlah

investasi modal yang telah disetornya ke dala perusahaan. Apakah saudara

setuju dengan pernyataan ini. Jelaskan.

3. Pendirian perusahaan membutuhkan banyak biaya. Biaya – biaya yang terjadi

dalam rangka pendirian perusahaan, dinamakan biaya pendirian perusahaan

(organization cost). Biaya – biaya apa saja yang ditanggung dalam organization

cost.

4. Sebutkan hak – hak apa saja yang dimiliki oleh pemegang saham sapabila telah

memiliki setiap lembar saham biasa

5. Mengapa pemegang saham biasanya tertarik untuk membeli saham perusahaan

sedangkan mereka juga telah memiliki saham atas perusahaan tersebut.

Sebutkan alasan – alasan dalam jawaban saudara.

6. Ekuitas kepemilikan perusahaan disebut ekuitas pemilik. Pada laporan keuangan

perusahaan, sisi ekuitas pemilik dilaporkan memuat asal permodalan. Sebutkan

asal utama modal yang saudara ketahui dan jelaskan pendapat saudara

7. Modal yang disetorkan merupakan saldo kas dan aktiva yang ditanamkan pemilik

saham ke ke korporasi agar ditukarkan dengan saham. Adapun laba ditahan

muncul sebagai output operasional korporasi, yakni laba bersih. Mencerminkan

apa saja keseluruhan modal dasar tersebut. Sebutkan dan jelaskan pendapat

saudara

8. Sebutkan rumus pengembalian modal dan pengembalian investasi yang saudara

ketahui dan berikan contoh – contohnya.

9. Apa yang dimaksud dengan anggaran modal dan mengapa penyusunan

anggaran modal tersebut dianggap penting oleh perusahaan.

10. Ada berbagai cara metode dalam melakukan penilaian investasi sebutkan dan

jelaskan pendapat saudara.

Page 236: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

236

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 237: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

237

PERTEMUAN KE-16

ANGGARAN PENILAIAN INVESTASI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Sesudah menguasai modul ini , mahasiswa diyakini memiliki kemampuan :

1. Menjelaskan evaluasi kelayakan rencana investasi

2. Menjelaskan kriteria penilaian investasi

3. Memilih berbagai alternatif proyek untuk berinvestasi.

4. Menjelaskan metode yang akan digunakan kelayakan proyek investasi

5. Menghitung kelayakan proyek untuk investasi dengan berbagai metode.

B. URAIAN MATERI

1. Metode Evaluasi Kelayakan Rencana Investasi

2. Aspek Investasi

Sebuah bisnis yang dibiayai berasal dari kas yang didapatkan melalui

koloborasi kekuatan mandiri dan dari peminjaman. Terlebih bagi bisnis / proyek

baru takkan dimungkinkan mendapatkan modal melalui penjualan 100 prosen,

menimbang tidak ada keyakinan investor.

a. Sumber Dana

Untuk memenuhi kebutuhan modal dalam pembiayaan investasi terdiri

dari :

1) Modal Pinjaman (asing)

Page 238: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

238

Modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak –

pihak di luar perusahaan, biasanya diperoleh secara pinjaman. Akibat

modal pinjaman ini, maka perusahaan akan dikenakan biaya – biaya,

seperti :

a) Biaya administrasi

b) Biaya provisi

c) Komisi

d) Dan bunga

Asal modal pinjaman ini, didapatkan perusahaan melalui :

a) Perbankan

b) Institusi leasing

c) Pinjaman dari perusahaan non bank

3. Investasi Yang Dibutuhkan

Investasi didapatkan dari beraneka sumber untuk dipergunakan

memperoleh aset – aset yang dipakai bisnis itu. Bermacam aktiva ini lazimnya

berbentuk aktiva berwujud dipakai korporasi mulai diberdirikan hingga bisa

dioperasionalkan. Sebab itulah, prainvestasi diawali dengan membuat investasi

yang diperlukan. Investasi yang diperlukan nantinya dipergunakan belanja aneka

keperluan perusahaan terkait investasi itu.

Bagian pengeluaran – pengeluaran investasi yang dibutuhkan, lazimnya

dicocokkan dengan spesifikasi bisnis yang digeluti. Pada dasarnya investasi

yang dibutuhkan korporasi terdiri dari :

a. Pengeluaran sebelum investasi

1) Membuat studi kelayakan

2) Mengurus perijinan

b. Biaya aktiva tetap

1) Pembelian aktiva tetap berwujud

2) Pertanahan

a) Peralatan

b) Gedung

c) Mesin

d) Perabotan

Page 239: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

239

e) Dan lain – lain

3) Pembelian aktiva tetap tak berwujud

a) Goodwill

b) Hakcipta

c) Lisensi

d) Merek dagang

c. Beban operasional

1) Balas jasa pekerja

2) Beban kelistrikan

3) Beban komunikasi dan konsumsi

4) Beban perawatan

5) Pajak

6) Pertanggungan

7) Beban penjualan

8) Beban lainnya

4. Kriteria Penilaian Investasi

Dalam praktiknya terdapat banyak pilihan menetapkan sebuah bisnis /

proyek pantas ataupun belum untuk dioperasionalkan dari sisi pembiayaan.

Pilihan tersebut bergantung keperluannya korporasi memilih setiap model yang

hendak dipakai. Pilihan model yang dipakai memiliki kekuatan dan kelemahan

masing – masing.

Evaluasi atas bisnis / proyek seyogyanya memakai metode sekaligus.

Dalam arti, semakin banyak model yang dipakai, makin banyak pula

mendeskripsikan yang komplit dan oleh karenanya diyakini menyajikan output

yang didapat menjadi makin sempurna. Berikut ini, penjelasan untuk masing –

masing kriteria dengan menggunakan contoh kasus sehingga akan

memudahkan mahasiswa untuk memahaminya.

Investasi PT Lika Riko Abadi di SPBU sejumlah Rp. 5.000.000.000, dengan

Rp. 1.000.000.000,- adalah modal kerja. Usia ekonomis 5 tahun dan depresiasi

memakai garis lurus dengan residu nol. Beban bunga yang diharapkan yakni

20%. Perhitungan laba setelah pajak (EAT) sepanjang 5 tahun adalah :

950.000.000, 1.100.000.000, 1.250.000.000, 1.400.000.000, dan 1.650.000.000.

Buatlah Tabel Cash Flow.

Page 240: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

240

Sebelum menggunakan metode – metode penilaian investasi, harus kita

rangkum informasi yang kita kumpulkan berdasarkan contoh kasus tersebut yaitu

:

Investasi Rp. 5.000.000.000

Modal Kerja Rp. 1.000.000.000

Umur Ekonomis 5 tahun

Nilai Sisa 0

Penyusutan Garis lurus

Cost of capital 20%

EAT selama 5 tahun adalah :

Tahun EAT

2004 Rp. 950.000.000

2005 Rp. 1.100.000.000

2006 Rp. 1.250.000.000

2007 Rp. 1.400.000.000

2008 Rp. 1.650.000.000

Total 6.350.000.000

a. Tabel Cah Flow

Untuk menghitung Cash Flow (Arus Kas), ada 2 langkah yang harus kita

lakukan, yaitu :

1) Terlebih dahulu kita harus mencari Penyusutan dengan rumus :

Investasi – Modal Kerja -Nilai

Residu

Penyusutan =

Umur ekonomis

5.000.000.000 – 1.000.000.000 - 0 =

5 = 800.000.000

Page 241: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

241

2) Kemudian kita hitung Aliran Kas Bersih (Proceed).

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya (Aspek Keuangan)

Aliran Kas Bersih atau Proceed dapat kita hitung dengan rumus : Proceed

= EAT + Penyusutan.

3) Kemudian, perlu diperhatikan bahwa Investasi SPBU pada soal di atas

harus memperhitungkan Cost of Capital yang diinginkan oleh perusahaan

yaitu 20%, sehingga kita perlu mencari Discount Factor (DF) dengan

rumus :

1

Discount

Factor

=

(1 + r )ⁿ

Dimana :

R = cost of capital

N = tahun ke

4) Maka Tabel Cash Flow dapat kita buat seperti di bawah ini :

Tahun EAT Penyusutan Proceed DF PV Arus Kas

2004 950.000.000 800.000.000 1.750.000.000 0,833 1.458.300.000

2005 1.100.000.000 800.000.000 1.900.000.000 0,694 1.319.400.000

2006 1.250.000.000 800.000.000 2.050.000.000 0,579 1.186.300.000

2007 1.400.000.000 800.000.000 2.200.000.000 0,482 1.060.000.000

2008 1.650.000.000 800.000.000 2.450.000.000 0,402 984.600.000

Jumlah PV Arus Kas Rp. 6.008.600.000

5. Payback Periode ( PP )

Perhitungan payback period pada lazimnya dipakai menilai investasi yang

diusulkan. Payback period adalah durasi yang diperlukan korporasi untuk

membayar investasi diawal yang diperoleh dari arus kas masuk. Pengertian

payback period adalah

: “The payback period is the exact amount of time required for the firm to

Page 242: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

242

recover its initial investment in a project as calculated from cash inflow”

Menghitung Payback period dengan membagikan investasi terhadap aliran

dana masuk (cash inflow) setahun. Pilihan menerima hasil investasi melalui

model ini yaitu diterima bilamana payback period yang dihitung lebih kecil

durasinya dikomporasikan terhadap tenggat waktu payback period yang awalnya

sudah dihitung.

Misalnya :

Korporasi MNO menginginkan investasi bisnis A dan B. Kedua bisnis itu adalah

bisnis berdiri sendiri dan saling eksklusif. Pengeluaran investasi diawali periode

kesatu. Informasi arus dana netto tiap – tiap bisnis terlihat dibawah ini :

Tahun Proyek A Proyek B

0 -100.000 -100.000

1 50.000 10.000

2 40.000 30.000

3 30.000 40.000

4 20.000 50.000

5 10.000 20.000

*. Perhitungannya

Bisnis A = -1OO.OOO – (5O.OOO+4O.OOO+1O.OOO) = 2 thn 4 bln (1O/3O x

12 bln)

Bisnis B = -1OO.OOO – (1O.OOO+3O.OOO+4O.OOO+2O.OOO) = 3 thn 5 bln

(2O/5O x 12 bln)

Hasil perhitungan :

Bisnis A, sebab mempunya waktu pengembalian yang lebih singkat

6. Net Present Value

Net Present Value menyajikan perhitungan nilai waktu uang, dan model

capital budgeting yang sering dipakai. NPV menghitung jumlah nilai sekarang

seluruh aliran dana masuk (cash inflow) yang dicapai bisnis (berdasarkan tingkat

suku bunga yang berlaku) dikurankan nilai investasi (initial cash outflow). Net

Page 243: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

243

Present Value yaitu: “The Net Present Value is found by subtracting a project’s

initial investment from the present value of its cash inflows discounted at a rate

equal to the firm’s cost of capital”.

nNPV = Σ CFt /(1 + k)t – Io t = 1

Teorinya adalah, investasi yang direncanakan dapat memberikan

keuntungan bilamana NPV plus, jika NPV nol maka investasi itu tidak untung

tidak rugi. Bilamana NPV minus mengartikan investasi itu belum pantas buat

dijalankan.

Dimana t

Kekuatan model NPV untuk menilai pantas tidaknya sebuah investasi yang

direncanakan merupakan pemakaian nilai waktu uang buat perhitungan nilai

sekarang cash flow yang didapatkan di periode – periode berikutnya. Oleh

karenanya mengartikan deskripsi keuntungan bisnis makin dekat aktualnya.

Kekuatan lainnya yakni mempergunakan discount faktor, lazimnya adalah tingkat

bunga pinjaman yang berlaku ditanggung investor dalam mendanai sebuah

bisnis. Oleh karenanya mempergunakan model ini membuat makin lentur sebab

bisa menyesuaikan discount factor yang besarnya sepanjang periode tidak tetap.

Pemilihan diterimanya sebuah investasi mempergunakan model ini yakni

bilamana NPV didapatkan plus, dan diabaikan bilamana NPV minus. Kekurangan

model ini menggunakan teknis menghitung yang sulit, tak segampang

mempergunakan payback period. Pemakaian tehnis menghitungnya

membutuhkan kemampuan financialanalis yang menyebabkan para pemakainya

tidak terlalu banyak.

Kasus :

Korporasi MNO bermaksud berinvestasi di proyek A dan proyek B. Keduanya

adalah proyek mandiri dan saling eksklusif. Investasi direncanakan diawal tahun.

Tingkat diskon 1O%

Page 244: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

244

Informasi kas netto tiap proyek terlihat dibawah ini :

Penyelesaian :

NPV Proyek B = (9.O91 + 24.793 + 3O.O53 + 34.151 + 12.419) – 1OO.OOO

NPV Proyek B = 1O.5O7

Page 245: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

245

Hasilnya :

Proyek A, mempunyai angka lebih besar dikomporasikan proyek

B, meskipun dua – duanya menghasilkan angka NPV > O

7. Internal Rate Of Return ( Irr )

Model ini dimungkinkan model lebih sering dipakai sebagai satu diantara

model menilai pilihan – pilihan investasi. Pengertian Internal Rate of Return yaitu

: “The Internal Rate of Return (IRR) is the discount rate that equates the present

value of cash inflows with the initial investment associated with a project”.

Diterangkan diatas bahwa IRR adalah tingkat diskon dimana nilai sekarang

darialiran dana masuk (cash inflow) menyamakan jumlah investasi diawal

sebuah bisnis. Artinya, IRR adalah tingkat diskon saat NPV dari bisnis tersebut

“O” rupiah. IRR pun menjelaskan prosentase profit yang aktual didapatkan

melalui investasi atau proyek yang diharapkan.

Pemilihan memakai model Internal Rate of Return agar sebuah bisnis

pantas atau tidak dilanjutkan bilamana IRR didapatkan melebihi cost of capital,

kebalikannya bilamana kurang dari cost of capital sebaiknya bisnis itu jangan

dilanjutkan.

Prinsipnya adalah menghitung IRR melalui cara uji coba. Dimulai

perhitungan PV dari proceeds sebuah investasi mempergunakan suku bunga

Page 246: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

246

yang dipilih sesuai diinginkan. Lalu hasil tersebut dikomporasikan pada hasil

PV outlaysnya. Apabila PV dari proceeds melebihi PV outlaysnya, maka

digunakan suku bunga terkecil. Cara uji coba ini dilanjutkan hingga ditemukan

suku bunga dimana PV dari proceeds sama jumlahnya dengan PV outlaysnya.

Pada suku bunga tersebutlah NPV usulan diajukan sama dengan “O” ataupun

mendekati “O”

Kasus

Korporasi MNO ingin mendapatkan investasi atas bisnis A dan B. Dua – duanya

bisnis itu adalah proyek mandiri dan saling eksklusif. Investasi diluncurkan

diawal tahunkesatu.

Informasi arus kas netto tiap bisnis terlihat dibawah ini :

Penyelesaian :

(Bisnis A, memakai tingkat diskon 2O% dan 21%)

a. Tingkat diskon 2O%

PV Cash flow A = (5O.OOO/1,2) + (4 O.OOO /1.44) + (3 O.OOO

/1,728) + (2 O.OOO /2,O736) + (1 O.OOO /2,4883) =

1OO.47O

b. Tingkat diskon 21%

PV Cashflow A = (5O.OOO /1,21) + (4O.OOO /1,4641) +

(3O.OOO/1,7716) + (2 O.OOO /2,1436) + (1 O.OOO /2,5937) = 98.763

Page 247: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

247

Penyelesaian :

(Bisnis A, memakai tingkat diskon 18% dan 23%)

a. Tingkat diskon 18%

PV Cashflow A = (5O.OOO/1,18) + (4O.OOO /1,3924) + (3O.OOO /1,643O)

+ (2O.OOO /1,9387) + (1 O.OOO/2,2877) = 1O4.O47

b. Tingkat diskon 23%

PV Cashflow A = (5O.OOO /1,23) + (4O.OOO/1,5129) +

(3O.OOO/1,86O8) + (2 O.OOO/2,2888) + (1 O.OOO/2,8153) = 95.5O2

Memakai Interpolasi menghitung nilai sekarang arus kas sejumlah 1OO.OOO

(antara 95.5O2 dengan 1O4.O47)

IRR bisnis A = 18% + {(1O4.O47 –

1OO.OOO)/(1O4.O47 – 95.5O2)} {5%} IRR bisnis A

= 18% + 2,368%

IRR bisnis A = 2O.368%

Kasus IRR bisnis A

Page 248: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

248

Lewat interpolasi didapatkan IRR bisnis A = 2O,275%

Penyelesaian :

a. Tingkat diskon 14%

PV Cashflow B = (1O.OOO/1,14) + (3O.OOO/1,2996) + (4O.OOO/1,4815) +

(5O.OOO/1,6889) + (2O.OOO/1,9254) = 98,848

b. Tingkat diskon 13%

PV Cashflow B = (1O.OOO/1,13) + (3O.OOO/1,2769) + (4O.OOO/1,4429) +

(5O.OOO/1,63O5) + (2O.OOO/1.8424) = 1O1.587

c. Interpolasi menghitung nilai sekarang arus kas 1OO.OOO (diantara 98.848

dengan 1O1.587)

IRR B = 13% + {(1O1.587 –

1OO.OOO)/(1O1.587 – 98.848)} {1%}

IRR proyek B = 13% + O,579%

IRR proyek B = 13.579%

Kasus (IRR Bisnis B)

Pilihan bisnis :

Bisnis A, sebab mempunyai tarif rate of return melebihi bisnis B Perbandingan

Metode Capital Budgeting

Page 249: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

249

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

Agar kelengkapan industrinya lengkap, PT SV berencana mendatangkan peralatan

baru. Terdapat 2 alternatif yang dikehendaki melaui dua rekanan yang berlainan.

Informasi atas peralatan tersebut terlihat dibawah ini :

Saudara diminta membuat pilihan dari kedua alternatif tersebut, yakni :

1. Hitunglah Net Cash in Flow tiap tahun peralatan itu.

2. Hitunglah harga ekonomis peralatan mengacu :

a. Net Present Value (NPV)

b. Paybach period

c. Profitability Index (PI)

Page 250: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

250

Apa yang disarankan serta peralatan yang paling bagus

diasakan oleh PT SV sesuai perhitungan saudara.

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 251: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

251

PERTEMUAN KE-17

ANGGARAN KAS

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa menguasai :

1. Arti anggaran kas;

2. Maksud penyusunan anggaran kas;

3. Pendekatan-pendekatan penyusunan anggaran kas;

4. Langkah-langkah penyusunan anggaran kas.

B. URAIAN MATERI

1. Pengertian Anggaran Kas

“Anggaran kas memperlihatkan asal dan pemakaian kas yang

direncanakan sepanjang periode penganggaran meliputi arus dana masuk (cash

inflow) dan arus kas keluar (cash outflow)”. (Ellen Christina dan M. Fuad, 2012).

Aliran kas masuk dapat bersifat kontinyu seperti hasil penjualan produk

secara tunai dan hasil pelunasan piutang, sedangkan aliran kas masuk yang

bersifat diskontinyu seperti setoran pemegang saham, pelepasan hak, pencairan

pinjaman dan pelepasan asset berwujud yang tak digunakan lagi..

Arus dana keluar dapat terus – menerus seperti perolehan material dan

membayarkan balas jasa pekerja, sedangkan arus dana keluar diskontinyu

seperti pembayaran bunga, deviden, pajak penghasilan, pembayaran pinjaman,

perolehan kembali saham korporasi, dan perolehan harta berwujud.

2. Maksud Anggaran Kas Disusun

Korporasi menyusun anggaran kas dengan maksud :

a. Menetapkan peringkat kas di setiap periode melalui perbandingan dana

masuk dana dikeluarkan;

b. Meramal terjadinya kelebihan ataupun kekurangan

c. Menyiapkan kebijakan pembelanjaan waktu singkat dan waktu yang lama,

Jika perusahaan defisit maka harus mencari dana tambahan baru, sedangkan

kalau berlebihan mesti mencari modal kerja yang teroptimal ;

d. Pedoman keputusan memberikan pinjaman

Page 252: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

252

e. Pedoman mengotorisasi anggaran tersedia

f. Pedoman menilai aktualisasi dana yang dikeluarkan.

Melalui pembuatan anggaran kas sebuah korporasi dapat menetapkan

peringkat kas di saat tertentu karena anggaran kas berisikan rencana

penerimaan kas dari sumber- sumber dana dan rencana pengeluaran kas dari

penggunaan dana. Analisis anggaran kas, kita mengetahui apakah perusahaan

mengalami defisit atau surplus. Manajeman akan memerlukan anggaran kas

dalam mempersiapkan keputusan pembelanjaan baik jangka pendek maupun

jangka panjang. Manajemen harus dapat mengantisipasi keadaan cash flow,

apakah perlu smber dana baru atau perlu alokasi investasi baru. Hasil analisis

anggaran kas dapat digunakan pula pada kebijakan pemberia kredit dan dasar

otorisasi dana anggaran yang disediakan perusahaan demi kemajuan dan

pencapaian kierja manajemen.

3. Pendekatan Peyusunan Anggaran Kas

Terdapat 2 jenis anggaran kas yang diperlukan korporasi, yakni :

a. Anggaran Kas Waktu Singkat

b. Anggaran Kas Jangka Panjang.

Anggaran kas waktu singkat yaitu perangkat operasional menjalankan kas

hariannya. Anggaran tersebut berguna untuk memberikan otoritas dana

dikeluarkan dengan kontinyu dicocokkan terhadap aliran dana masuk dan kondisi

keuangan perusahaan.

Anggaran kas jangka panjang dapat mencapai 5 sampai 10 periode

dicocokkan terhadap corporate plan yang sudah diajukan. Anggaran kas

fungsinya agar mendeteksi kesanggupan korporasi meningkatkan sumber dana

internal sekalian memperkiraan sisa dana diakhir periode anggaran.

Bermacam pola menaikkan ataupun memperkecil saldo kas diperlihatkan

dibawah ini, yaitu :

Page 253: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

253

Keterangan :

TR = Total Revenue TC = Total Cost

4. Sifat Kas Dan Pentingnya Pengendalian Atas Kas

Uang kas terbuat dari logam, kertas, cek, wesel pos serta deposito. Materai

dikecualikan dari kas dimasukkan pengeluaran dimuka ataupun biaya deferred.

Biasanya, korporasi menempatkan kas terbagi dua golongan, yakni dana yang

disediakan kasir dan dana disimpan di Bank.

Kenyataannya, korporasi memungkinkan menyimpan uang di lebih dari

satu bank di waktu yang sama. Berbagai penempatan bank ini memang

dikhususkan oleh korporasi bermaksud menampung berbagai kebutuhan yang

tak sama, misalnya saja sebuah badan usaha menempatkan 4 rekening

berlainan. Bank pertama dikhususkan menyimpan semua dana berasal dari

pembayaran pelanggan; Bank kedua dikhususkan melunasi hutang rekanan,

bank ketiga diperuntukkan membayar pekerja; dan ke empat dikhususkan

membayar diluar pekerja.

Page 254: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

254

Saldo kas tak ditaruh di bank umumnya dipegang kasir dalam rangka

melunasi pengeluaran – pengeluaran relatif bertransaksi tak besar serta

digunakan sebagai alat pelunasan spesial.

Kas merupakan aktiva terlikuid dibandingkan harta lainnya. Karena itulah,

kas sangat rentan dimanipulasi dan diselewengkan. Tercantum di laporan

keuangan, kas dilaporkan urutan kesatu, dilanjutkan perkiraan piutang, dan

selanjutnya disesuaikan berdasarkan kelancarannya. Lazimnya alur korporasi,

kas dianggap paling penting. Apabila mempunyai uang kas sebuah korporasi

bisa mendapatkan barang dari rekanan, kemudian melepaskan barang tersebut

ke pelanggan, dengan transaksinya kebanyakan transaksinya tidak tunai,

timbulah piutang, kemudian ditagih agar mendapatkan kas; selanjutnya pola

diulang lagi. Kebanyakan transaksi langsung maupun tak langsung berpengaruh

terhadap pemasukan dan pengeluaran kas. Agar terhindar dari incaran

manipulasi dan penyelewengan maka dibutuhkan pengendalian internal

terhadap kas itu sendiri..

5. Pengendalian Internal Atas Penerimaan Kas

Kebanyakan kas yang didapat bersumber melalui aktifitas normal sebuah

organisasi. Penerimaan kas normalnya didapat dari penjualan tunai maupun

penagihan piutang. Adapun sumber lainnya muncul melalui aktifitas selain

operasional, misalnya penghasilan bunga, rental, dividen, setoran pemegang

saham, pinjaman, pelepasan harta, diterbitkannya surat – surat berharga dan

lainnya.

Memperhatikan kas adalah harta terlikuid daripada harta lainnya, demi

menyelamatkannya, diperlukan sistem pengendalian internal yang apik dan

mumpuni.

Dibawah ini point – point penting agar pengendalian internal diterapkan

dengan apik dan mumpuni terhadap kas, yakni :

a. Penugasan hanya personil tertentu dipercaya mengelola kas yang masuk..

b. Petugas penerimaan dan petugas penyimpanan dipisahkan.

c. Kegiatan pemasukan uang disertai bukti catatan penerimaan kas.

d. Departemen kasir dipercayakan menyimpan sementara uang kas sebelum

disetorkan ke bank

Page 255: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

255

e. Departemen kasir (kepala kasir) akan mengisi formulir setoran bank dan

kemudian menyetorkan uang kas tadi ke bank. Salinan bukti setor bank ini lalu

akan diserahkan oleh departemen kasir ke bagian keuangan. Jika uang kas

hasil penerimaan penjualan harian atau hasil penagihan piutang tersebut tidak

sempat disetor ke bank, maka simpanlah uang kas tadi dalam safe deposite

box, dan hanya satu orang saja yang ditunjuk atau memiliki kode akses untuk

membukanya; hal ini dilakukan untuk menghindari sikap saling menuduh atau

memudahkan pertanggungjawaban langsung apabila terjadi kehilangan atas

uang kas tersebut.

f. Melaksanakan verifkasi intern

Masing – masing catatan atas penerimaan dana diverifikasikan terhadap

saldo fisik uang yang ada di departemen kasir. Pencocokan ini harus setring

– sering dilakukan untuk memastikan bahwa uang kas yang diterima secara

harian telah sama dengan bukti catatan yang mendukung penerimaan itu.

6. Pengendalian Penerimaan Via Wessel

Penerimaan kas lewat wessel saat konsumen melunasi piutangnya. Kas

yang dimaksud berbentuk cek. Penerimaan cek oleh korporasi berbarengan nota

transfer dana. Nota disini lazimnya lampiran invoice yang diterima pelangggan

saat muncul penjualannya, lalu dikirimkan kembali oleh debitur tersebut

berbarengan bukti pelunasannya. Nota disini menginformasikan pelunasan berisi

keterangan periode dikeluarkannya cek, nomor invoice, disertai saldo netto

invoice sesudah dikurangkan diskon ataupun penyesuaian lainnya.

Staf yang menerima wessel ini awalnya memverifikasi antara uang

diterimanya dengan nota pelunasannya. Persis pencatatan registrasi kas, nota

ini digunakan untuk mencatat jumlah yang diterima, serta menjamin kebenaran

pencatatan di saldo customer yang dibebankan. Staf yang melihat ini kemudian

membuka cap “Hanya untuk disetorkan” (“For Deposit only”) di penerimaan cek.

Stempel ini untuk mencegah penyelewengan kemungkinan cek digunakan buat

kepentingan individu. Lembaga perbankan takkan menyerahkan uang atas cek

yang dibubuhi cap tetapi membebankan otomatis dianggap penyetoran ke

rekening

korporasi. Staf tersebut mempersiapkan suatu daftar berisikan penerimaan

Page 256: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

256

cek harian. Daftar ini merujuk yang membuat cek, maksud pelunasan berikut

saldonya.

Semua penerimaan cek diantarkan ke bagian kasir, beserta memonya dan

nomor cek. Manager kasir, sesuai penerimaan cek beserta nota pelunasan dan

nomor cek akan menulis dokumen penyetoran dan menyiapkan rangkuman

jumlah kas harian yang diterima..

Lampiran pertama rangkuman kas harian yang diterima dikirimkan

manager kasir ke bagian akuntansi untuk dicatatkan atas mutasi yang diterima

melalui pos. Bukti penyetoran kasir ke bank berbentuk tembusan nota deposit,

dan tembusan lembar kedua rangkuman kas harian yang diterima diberikan ke

departemen financial.. Departemen financial kemudian memverifikasi tembusan

dan rangkuman kas diterima lewat pos beserta tembusan dokumen bank. Atau

departemen financial menggandakan tembusan dokumen penyetoran bank

kemudian diberikan ke departemen akuntansi.

7. Pengendalian Atas Penerimaan Uang Lewat Konter Penjualan

Semua orang pasti pernah berpergian untuk berbelanja kebutuhannya

masing – masing. Peristiwa ini lazim terlihat pada aktifitas masyarakat baik di

kota ataupun pedesaan. Kini pusat – pusat perbelanjaan tampak menjamur di

setiap sudut. Mulai dari pasar tradisional ataupun pusat perbelanjaan modern

seperti departemenstore, retail, gramedia dan tempat – tempat lainnya. Saat kita

selesai berbelanja dan akan membayar belanjaan kita, terlihat kasir menghitung

jumlah belanjaan menggunakan mesin register dengan menscanner setiap

barang yang kira belanjakan. Masing – masing unit yang dibelanjakan tampak di

layar monitor register berikut total belanja yang harus kita bayar. Kitapun

membayarkan jumlah tagihan berdasarkan struk yang tercetak melalui register

tadi.

Sering kita jumpai staf – staf tersebut bekerja mengidentifikasikan barang

(bercode) melalui alat deteksi, kemudian otomatis muncul nama barangnya serta

jumlahnya dalam layar. Ketika kita membayarkan, tidak boleh lupa kalau kita

mengecek dan mencermati setiap transaksi dengan membuat perbandingan data

yang terekam dalam struk dengan fisik belanjaan. Data belanjaan yang telah

terekam dalam alat registeri dicetak itu berguna sebagai alat kontrol, yang

Page 257: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

257

memastikan belanjaan kita telah dibebankan dengan tepat, ataupun menjamin

akuratnya nilai belanjaan. Perbuatan ini benar – benar berguna menghindari

munculnya kesalahan, baik ketidaksengajaan ataupun kecurangan yang

disengaja oleh kasir

Permulaan shift, lazimnya pengawas memberikan kas diawal bagi setiap

kasir registeri buat uang kembalian. Uang kembalian disimpan dalam brankas

masing-masing kasir. Nantinya, diakhir shift, masing – masing kasir registeri

mempertanggungjawabkan uang kembalian tersebut dengan uang yang telah

diperoleh melalui penjualannya setiap outlet. Lazimnya, korporasi takkan

mentolerir keuangan yang salah perhitungan fisiknya dikecualikan apabila

kecurangan dikarenakan sistem pembulatan ke bawah yang diterapkan. Hal ini

berarti bahwa kesalahan yang muncul di luar dibebankan pada kasir registari

tersebut.

Bilamana kesalahan yang muncul disebabkan pembulatan dibawah

diterapkan korporasi, maka korporasi mencatat kesalahan itu perkiraan, yakni

perkiraan “bebas atas kekurangan penerimaan kas”. Perkiraan dimasukkan ke

beban laba rugi atas biaya operasional lainnya. Seperti kasus dibawah ini :

Pencatatatn dalam akuntansi korporasi untuk merekam kesalahan kas Rp.

4OO,- dengan total penjualannya adalah Rp. 4.27O.15O,- (sesuai angka yang

tercatat di keseluruhan struk registrasi shift ) adapun aktual kas yang ada

hanyalah Rp. 4. 269.75O,-:

Kas Rp. 4.269.750,-

Rp. 4.270.150,-

Beban Kekurangan kas 400,-

Penjualan

Kebalikannya apabila korporasi menjalankan aturan pembulatan ke atas,

maka perkiraan ”pendapatan atas kelebihan penerimaan kas” dikreditkan

sejumlah selisihnya (yakni angka di struk dikurangkan dengan hitungan fisik

uang tersedia). Perkiraan ini dimasukkan laba rugi pada perkiraan pendapatan

lainnya.

Page 258: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

258

Prakteknya, terdapat korporasi memakai perkiraan “selisih penerimaan

kas” untuk mencatat didebet kekurangannya sebaliknya mencatat dikredit

kelebihannya.

Sesudah saldo kas dicek dan diverifikasi, supervisornya memasukkan

laporan perhitungan kas berbentuk memo. Lalu ditandatangani kasir maupun

supervisornya. Memo yang sudah ditandatangani ini beserta laporan register kas

dan perhitungan kas kemudian menginput formulir setoran bank dan membuat

rangkuman total kas harian yang diterima.

Tembusan salinan pertama dari rangkuman total kas harian yang diterima

ini dikirimkan manajer kasir ke bagian akuntansi untuk pencatatan mutasi harian

penjualannya.

Setoran departemen kasir ke bank berbentuk salinan nota deposit dan

tembusan lembaran kedua dari rangkuman total harian kas yang diterima

diserahkan ke departemen financial. Bagian keuangan kemudian

membandingkan antara lampiran trangkuman total harian kas yang diterima

dengan salinan bukti setoran bank. Bisa juga departemen financial

membandingkan antara salinan bukti setor bank. Terakhir, departemen financial

mengkopikan lampiran bukti setoran bank tadi kemudian dikirimkan ke

departemen akuntasi.

8. Langkah - Langkah Menyusun Anggaran Kas

Langkah-langkah penyusunan anggaran kas terlihat dibawah ini :

a. Membuat anggaran piutang yang ditagihkan;

b. Membuat anggaran kas yang diterima yaitu penerimaan tunai, piutang

tertagih, dan penerimaan lainnya

c. Membuat anggaran kas dikeluarkan yang meliputi perolehan mesin,

pembelian gedung, pembelian lainnya

d. Membuat anggaran kas bersifat temporari, yaitu mendapatkan kas negatif,

diperlukan bagi korporasi meminjam dari eksternal dan resikonya dikenakan

bunga terhadap pinjamannya.

e. Memperkiraan bunga yang dibayarkan secara lengkap jika meminjam untuk

menutup defisit.

f. Membuat anggaran kas diakhir.

Page 259: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

259

Soal Peragaan

INFORMASI PT. DIKITA untuk thn 2016 sebagai berikut :

a. Program penjualannya : meliputi 5O% penjualan kredit.

b. Defisit disebabkan tak tertagihnya piutang 2%.

Pengumpulan piutang sesudah diperhitungkan dengan piutang

tak tertagih

1) Tiap bulan :

6O% periode berjalan

3O% periode selanjutnya

1O% dwi bln selanjutnya

2) Tiga bulanan :

8O% tigabulanan penjualannya

2O% tiga bulanan selanjutnya.

c. Nilai diawal tahun : Rp.2.5OO.OOO,-

d. Penerimaan lainnya :TW II Rp.2.OOO.OOO,- TW III Rp.3.OOO.OOO,-

e. Aneka kas dikeluarkan :

Page 260: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

260

bahan baku dibeli :

Pembayaran gaji &upah :

Page 261: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

261

Page 262: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

262

Jawab

a. Menghitung piutang bersih

Page 263: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

263

b. Anggaran kas dikeluarkan

c. Anggaran kas sementara

Page 264: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

264

Perhitungan pembayaran bunga

Anggaran kas final

Page 265: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

265

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

Page 266: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

266

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Page 267: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

267

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 268: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

268

PERTEMUAN KE-18

ANGGARAN PIUTANG

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Selesai mendalami materi perkuliahan, mahasiswa diharapkan menguasai :

1. Pengertian anggaran piutang;

2. Pengaruh penjualan kredit terhadap arus kas;

3. Faktor-faktor yang memperngaruhi penyusunan penganggaran piutang;

4. Tahapan dan langkah menyusun Piutang dianggarkan;

5. Manfaat Penganggaran Piutang.

B. URAIAN MATERI

1. Arti Piutang Dianggarkan

Piutang dianggarkan adalah “anggaran yang merencanakan secara

terperinci tentang jumlah piutang perushaan beserta perubahan-perubahannya

dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang”. (Ellen Christina dan M.

Fuad, 2012).

Berdasarkan pengertian tersebut piutang dianggarkan menunjukkan

munculnya piutang selama kurun tertentu disebabkan korporasi melakukan

kegiatan – kegiatan non tunai, juga menunjukkan banyaknya piutang tak bisa

ditagih pada kurun tertentu, juga menampilkan saldo piutang akan ditagih kurun

berikutnya.

2. Pengaruh Penjualan Kredit

Transaksi kas menyebabkan pemasukan aliran dana muncul berbarengan

mengikuti kegiatan penjualan. Berbeda jika perusahaan menjual non tunai.

Akibat penjualannya non tunai pada arus kas seperti dibawah ini :

a. Lamanya kredit;

b. Kerajinan dari petugas penagih piutang;

c. Mutu ataupun bonafiditas dari pada debitur yang dipercaya membeli barang

dengan kredit;

d. Situasi usaha pada umumnya.

Lamanya kredit, makin lama durasi kredit makin jauh ruang diantara

Page 269: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

269

kegiatan menjualkan dengan menerima hasil menjualnya tersebut.

Semakin aktif petugas melakukan penagihan piutang tepat pada waktunya

maka semakin tepat arus kas masuk ke dalam kas perushaan. Kredibilitas dari

debitur yang membeli secara kredit juga mempengaruhi lancar tidaknya

penerimaan uang kas ke perusahaan.

Pada kondisi usaha normal, likuiditas perusahaan pada umunya baik.

Sebaliknya bila pasaran sedang lemah, sulit memperoleh uang tunai sehingga

kemungkinan terjadi penundaan yang semakin menumpuk (kredit macet). Oleh

faktor diatas maka perusahaan perlu membuat perkiraa untuk penerimaan pola

pembayaran piutang oleh debitu, dan perkiraan tersebut dinamakan anggaran

piutang.

3. Pengelompokkan Piutang

Perkiraan piutang merujuk banyaknya invoice nantinya ditagih, lazimnya

berbentuk tunai dari korporasi lainnya, dikarenakan melepaskan produk dan jasa

non tunai (pembebanan piutang pihak ketiga dibedakan piutang dagang dan

piutang wessel), menyerahkan peminjaman (bagi pekerja, pelanggan, normalnya

berlangsung dengan bentuk wessel, dan bunga). Ataupun dikarenakan kas yang

dibayarkan lebih pada institusi lainnya.

Kebanyakan piutang muncul melalui pelepasan output non tunai bagi

customernya. Tak bisa diingkari kalau normalnya customer makin tergiur apabila

suatu output dijajakan dengan non tunai sehingga kegiatan non tunai ini dijadikan

sebuah strategi korporasi agar menaikkan target produk yang ingin dijualkan.

Piutang ini muncul ketika melepaskan dan memberikan produk dengan

pembayaran non tunai.didefinisikan ke dalam piutang dan tak tertuup

kemungkinannya bisa juga berbentuk wessel.

Lazimnya, pengelompokkan piutang biasanya seperti dibawah ini :

a. Perkiraan Piutang

Yakni nilai ditagihkan kepada debitur hasil menjual suatu produk dengan

non tunai. Saldo piutang dianggap sebagai aktiva dan dicatat disebelah debet.

Saldo Piutang lazimnya diproyeksikan tertagih dengan kurun periode relatif

singkat, normalnya 3O sampai 6O harian. Sesudah penagihan, pengkreditan

saldo piutang dicatat. Saldo Piutang dicantumkan pada bagian aktiva lancar.

Page 270: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

270

b. Wessel Tagih

Yakni penagihan dengan menyertakan surat wessel. Wessel Tagih

dimaksud merupakan sejumlah pihak yang belum melunasi tagihan korporasi,

ketika memperoleh sesuatu dari korporasi ataupun ketika meminjam sejumlah

dana korporasi. Mereka yang berhutang menjanjikan korporasi melunasi

tagihan beserta bunga yang ditetapkan pada periode sesuai kesepakatan

bersama. Ikrar pelunasan itu dicatat dengan terperinci pada suatu wessel

tagih. Perlu diingat yaitu wessel tagih membebankan pelanggan dengan

bunga yang harus dilunasi.

Mereka yang berikrar melunasi insstrumen non tunainya disebut wessel

bayar, yang tak asing lagi dicantumkan menjadi hutang wessel. Adapun

mereka yang dijanjikan untuk menerimanya, wesselnya disebut wessel tagih

, dilaporkan pada laporan keuangan bagian piutang.

Wessel Tagih serupa dengan piutang dagang saldonya disebelah debit

kelompok aktiva. Sesudah penagihan, wessel tagih dicatat disebelah kredit.

Wessel Tagih dikelompokkan aktiva lancar ataupun aktiva tak lancar.

Wessel Tagih dimunculkan karena pelepasan output dengan non tunai

disajikan menurut aktiva lancar, kebalikannya, wessel tagih yang muncul

setelah memberikan dana untuk para peminjam dicatat korporasi pada harta

lancar ataupun tak lancar, sesuai dengan durasi tenggat yang diberikan.

Wessel tagih berciri lancar, dimunculkan dikarenakan pelepasan output non

tunai, pengganti piutangnya tak kunjung diterima pelunasannya sampai

melewati tenggat yang diberikan bearkhir.

c. Piutang lain - lain

Piutang lain - lain lazimnya dikelompokkan dan dicantumkan berbeda

dalam urutan akun yang terdapat di sisi neraca. Misalnya bunga yang masih

harus diterima, dividen yang belum dibayarkan, Pajak dibayar dimuka

berbentuk potongan pajak ataupun kelebihan pembayaran pajak yang

dikembalikan serta pinjaman pekerja

Apabila piutang tertagih pada periode setahun ataupun selama

mengikuti daur pengoperasional korporasi lazimnya, menyebabkan piutang

lain - lain ditempatkan disisi harta lancar. Diluar itu, piutang lain – lain

ditempatkan disisi harta tidak lancar. Daur pengoperasional korporasi

Page 271: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

271

lazimnya yakni panjangnya tempo yang diperlukan korporasi diawali membeli

material dari supplier, melepaskannya bagi mereka yang menginginkannya

dengan non tunai hingga dilunasinya saldo piutangnya. Piutang lain - lain

mempunyai saldo normalnya disebelah debit dan berkurangnya disebelah

kredit.

Penetapan kelompok lancar dan tak lancar, lihatlah kasus ini dimana

durasi normalnya aktifitas korporasi yakni 1O tahun, makanya arti lancarnya

disini dimaksimalkan 12 bulan (setahun). Artinya, piutang tertagih sesudah

setahun ataupun melebihinya dikelompokkan menjadi tak lancar. Tetapi,

apabila durasi normalnya aktifitas korporasi yakni 14 bulan, mengartikan

definisi lancar dimaksimalkan 14 bulan. Sehingga piutang ditagihkan sesudah

14 bulan ataupun melebihinya digolongkan sebagai aktiva tak lancar.

Selain penggolongan yang normal layaknya diatas, puitangpun bisa

digolongkan menurut piutang usaha dan non usaha ataupun piutang lancar

dan tak lancar.

Piutang usaha didapatkan melalui aktifitas transaksi korporasi yakni

menjual non tunai output ke customer. Pernyataan piutang usaha melalui ikrar

tertulis dengan resmi agar membayarkan adalah golongan wessel tagih.

Namun, seringnya masalah yang ditemui adalah piutang usaha yakni piutang

terhadap debitur non garansi debitur agar melunasinya ataupun “open

accounts”, sering disebut piutang usaha. Adapun piutang nondagang

mencakup kesemua macam piutang lainnya, sebagaimana diuraikan

sebelumnya, yakni bunga yang masih harus diterima, dividen dibayarkan

dimuka, dividen yang masih harus diterima, pajak dibayar dimuka, klaim

terhadap perkumpulan organisasi, dan klaim atas pekerja.

Apabila piutang diklasifikasikan sesuai lancarnya ataupun tak lancarnya,

maka lancarnya piutang mencakup semua piutang diproyeksikan tertagih

pada kurun setahun ataupun selama daur pengoperasionalan korporasi yang

lazim, yang mana yang makin panjang. Demi pengklasifikasian, semua

piutang usaha diperlakukan menjadi piutang lancar. Kebalikannya, bagi yang

memenuhi kriteria piutang non dagang dibutuhkan penganalisaan lanjutan

demi menetapkan tertagihnya memenuhi periode setahun ataupun

melebihinya. Piutang tak lancar disajikan di laporan keuangan menjadi aktiva

lain lainnya.

Page 272: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

272

Dapat disimpulkan, piutang usaha merupakan piutang tergolong lancar,

wessel tagih bisa tergolong lancar, namun dapat pula tergolong tak lancar.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Piutang

Untuk menyusun piutang dianggarkan secara sempurna perlu ditaksirkan

dengan tepat agar tak meleset dari aktualisasinya. Membuat taksiran-taksiran

yang tepat dipakai informasi, keterangan serta kebiasaan yang semuanya

sebagai unsur – unsur utama ketika membuat piutang dianggarkan..

Adapun elemen – elemen utama ketika membuat piutang dianggarkan,

seperti terlihat dibawah ini :

a. Anggaran Penjualan;

b. Situasi kompetisi di pasaran;

c. Peringkat pada kompetisi

d. Syarat membayar yang diajukan perushaan;

e. Kebijakan saat menagih piutang;

f. Program pelaksanaan menjual non tunai untuk barang yang diproduskinya;

Keterangan dari elemen-elemen utama di atas sebagai berikut.

a. Anggaran penjualan

Anggaran penjualan diperlukan dalam menyusun anggaran piutang

karena terkait dengan mutu dan banyaknya produk dijualkan sepanjang waktu

berikutnya. Bertambah penjualannya kemungkinan bertambah juga mutasi

non tunai penjualannya menyebabkan meningkatnya tagihan korporasi.

Kebalikannya, mengecilnya nilai penjualannya maka mengecil juga piutang

yang terjadi.

b. Keadaan persaingan di Pasar

Keadaan persaiangan yang lebih keras memaksa perushaan untuk lebih

banyak melakukan transaksi non tunai penjualannya agar meningkatkan

piutangnya korporasi. Sebaliknya melemahnya kompetisi memungkinkan

perusahaan memperkecil non tunai penjualannya agar memperkecil saldo

piutangnya korporasi

Page 273: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

273

c. Peringkat korporasi pada kompetisi

Apabila peringkat korporasi lumayan tinggi dalam kompetisi maka

korporasi bisa melakukan tunai penjualannya agar menekan piutang

perusahaan. Sebaliknya jika peringkat korporasi tidak tinggi pada kompetisi

korporasi akan melakukan penjualan kredit untuk memperbesar omzet

sehingga memperbesar piutang perusahaan yang harus ditagihkan.

d. Persyaratan membayar diajukan kororasi

Bila diskon diajukan korporasi lumayan memikat minat calon yang

membeli bisa memaksa mereka membeli dengan kas. Akibatnya piutang

korporasi cenderung kecil. Sebaliknya jika diskon diajukan perusahaan kurang

memikat minat calon yang membeli takkan bisa memaksa mereka membeli

dengan kas, melainkan mereka akan membeli kredit akibatnya piutang

korporasi cenderung makin besar.

e. Kebijakan korporasi menagihkan piutang

Menagih dengan lebih intensif bisa memperlancar pelunasan piutang

sehingga meminimalisasi saldo piutangnya. Sedangkan penagihan piutang

kurang pro aktif akan memperlambat pemasukan piutang sehingga sisa

piutang akan semakin menumpuk.

Rencana perusahaan untuk melakukan penjualan secara kredit selain

barang produksinya. Bilamana selama periode yang akan datang perusahaan

merencanakan melakukan penjualan kredit terhadap sebagian aktiva

tetapnya, maka piutang perusahaan semakin besar. Sebaliknya bilamana

selama periode yang akan datang perusahaan tak merencanakan melakukan

penjualan kredit terhadap aktiva tetapnya, maka piutang perusahaan takkan

membesar.

5. Langkah-Langkah Penyusunan Anggaran Piutang

Langkah-langkah sistematis yang dilakukan adalah :

a. Merencenakan menetapkan penjualan tunai dan penjualan kredit dalam

jangka waktu tertentu;

b. Menentukan besarnya bad debts atau besarnya piutang tak tertagih yang

harus dicadangkan. Besarnya bad debts dinyatakan dalam persentase. Dalam

kebijakan piutang perlu ditetapkan apakah bad debts ini langsung mengurangi

Page 274: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

274

penerimaan piutang atau dihitung belakangan.

c. Mengidentifikasikan dan mengetahui persyaratan kredit

Contoh penjualannya kredit dipersyaratkan banyaknya

penerimaan piutang di bulan berjalan sebesar 8O% lalu 1O%

bulan selanjutnya dan 1O% saat dwi bulan selanjutnya.

d. Amati bunga yang dimungkinkan untuk penjualan non tunai

e. Menyusun ke tabel - tabel terstruktur

6. Kegunaan Piutang Dianggarkan

Anggaran piutang tidak mempunai suatu standarisasi yang dipakai. Masing

- masing institusi mempunyai kebebasan melakukan gambar dan pola yang

diinginkan berdasarkan keperluan, ketentuan dan kebutuhan institusi.

Manfaat diterima institusi melalui piutang dianggarkan terlihat dibawah ini :

a. Memperkirakan peringkat piutang di setiap periode

b. Mengetahui nilai invoice yang akan ditagihkan.

c. Memperkirakan aliran dana bersumber dari penjualan non tunai.

Soal Kasus

PT. RASHAQ memiliki program penjualannya (unit) :

Tahun Nopember Desember

2015 500 550

Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni

2016 500 625 750 800 700 750

Harga jual untuk bulan November 2015 Rp.4.000,-/ unit

Rencananya dimulai 1 Jan 2015, penjualannya dinaikkan menjadi 25% dan

dimulai 1 April naik lagi sebesar 10% dari harga jual Jan 2016.

Tak tertagih 2% dari penjualan non tunai. Persyaratan non tunai diterapkan 3/25

Page 275: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

275

n 3O Penjualan kredit sebesar 70% dari total penjualan.

Siklus dikumpulkannya piutang sesuai kejadian lampau diestimasikan seperti

terlihat di bawah ini :

5O% dilunasi dalam 25 hari

3O% dibayarkan sebulan kemudian

2O% Dilunasi dwi bulan selanjutnya

Hitunglah :

Skedul tersusum tertagihnya

piutang periode Jan-Jun 2016.

Penyelesaian :

Perhitungan penjualan non tunai :

Bulan jlh unit Nilai jual Penjualannya Penjualan non tunai

Nop 500 4.000 2.000.000 1.400.000

Des 550 4.000 2.200.000 1.540.000

Jan 500 5.000 2.500.000 1.750.000

Feb 625 5.000 3.125.000 2.187.500

Mar 750 5.000 3.750.000 2.625.000

April 800 5.500 4.400.000 3.080.000

Mei 700 5.500 3.850.000 2.695.000

Juni 750 5.500 4.125.000 2.887.500

Total 5.175 25.950.000 18.165.000

Skedul pengumpulan piutang :

Page 276: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

276

Bulan

Penjualan

kredit

Penj.

Netto

Jan

Feb

Mar

April

Mei

Juni

Nov

1.400.000

1.372.000

274.400

Des

1.540.000

1.509.200

452.760

301.840

Jan

1.750.000

1.715.000

831.775

514.500

343.000

Feb

2.187.500

2.143.750

1.039.719

1)

643.125

428.750

Mar

2.625.000

2.572.500

1.247.663

2)

771.750

514.500

April

3.080.000

3.018.400

1.463.924

3)

905.520

603.68

0

Mei

2.695.000

2.641.100

1.280.93

4

4)

792.33

0

Juni

2.887.500

2.829.750

1.372.4

29

5)

Juml

ah

18.165.000

17.801.70

0

1.558.935

1.856.059

2.233.788

2.664.424

2.700.95

4

2.768.4

39

Keterangan :

a. Penjualan netto adalah penjualan kredit setelah dikurangi bad debt 2%

b. Pembayaran piutang pada 25 hari pertama mendapatkan potongan diskon

Page 277: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

277

3% dari jumlah yang dibayarkan.

1) 50% x 2.143.750 – 3% (50% x 2.143.750)

2) 50% x 2.572.500 – 3% (50% x 2.572.500)

3) 50% x 3.018.400 – 3% (50% x 3.018.400)

4) 50% x 2.641.100 – 3% (50% x 2.641.100)

5) 50% x 2.829.750 – 3% (50% x 2.829.750)

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Program penjualannya PT.FILDA ASYIFA thn 2017 sbb :

JAN 5.000.OOO TRIWULAN 2 15.OOO.OOO

FEB 5.500.OOO TRIWULAN 3 17.5OO.OOO

MAR 6.5OO.OOO TRIWULAN 4 18.500.OOO

kandungan 50% penjualannya non tunai dan sisa penjualannya tunai diperoleh

kerugiannya akibat tidak tertagihnya piutang 2% , Selesaikanlah banyaknya

penjualan kas dan penjualan non tunai

KASUS :

IKASBI memiliki program penjualannya (unit) :

PERIODE Nop Dec

2016 1000 550

Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni

2017 1000 1250 1500 1600 1400 1500

Page 278: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

278

Harga jual untuk bulan November 2016 Rp.8.000,-/ unit

Rencananya dimulai 1 Jan 2016, penjualannya dinaikkan menjadi 25% dan

dimulai 1 Apr naik lagi sebesar 10% dari harga jual Jan 2017.

Tak tertagih 2% dari penjualan non tunai. Persyaratan non tunai diterapkan 3/25

n 3O

Penjualan kredit sebesar 70% dari total penjualan.

Siklus dikumpulkannya piutang sesuai kejadian lampau diestimasikan seperti

terlihat di bawah ini :

5O% dilunasi dalam 25 hari

3O% dibayarkan sebulan kemudian

2O% Dilunasi dwi bulan selanjutnya

Hitunglah :

Skedul tersusum tertagihnya piutang periode Jan-Jun 2017.

2. Program penjualannya PT AZKIA thn 2018 sbb :

JAN 10.000.OOO

TRIWULAN 2 3O.OOO.OOO

FEB 11.000.OOO

TRIWULAN 3 35.OOO.OOO

MAR 13.OOO.OOO

TRIWULAN 4 37.000.OOO

kandungan 25% penjualannya non tunai dan sisa penjualannya tunai diperoleh

kerugiannya akibat tidak tertagihnya piutang 1% , Selesaikanlah banyaknya

penjualan kas dan penjualan non tunai

Page 279: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

279

D. REFERENSI

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,

BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 280: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

280

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan, BPFE,

Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,

Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan

Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman

Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra

Wacana Media, Bogor

Page 281: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

281

GLOSARIUM

Page 282: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

282

Page 283: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Penganggaran Perusahaan

Universitas Pamulang Manajemen S-1

283

• Perencanaan : Menetapkan diawal kegiatannya kemungkinan bisa dilakukan dan

bagaimana cara melakukannya. perencanaan merupakan upaya tindakan berhati-hati

sebelum melakukan sesuatu agar apa yang Penganggaran tenaga untuk pelayanan

kepada klien (langganan). Contohnya: jasa keuangan, jasa angkutan, jasa perawatan,

jasa penyewaan, jasa konsultan, dan lain-lain.

• Korporasi manufaktur : korporasi mengelola material dijadikan output khusus untuk

dijual. Industri dalam arti luas meliputi barang dan jasa. Industri dalam anti sempit

hanya meliputi barang. Perusahaan industri dalam anti sempit disebut perusahaan

manufaktur atau perusahaan pabrikase.

Page 284: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Universitas Pamulang Manajemen S-1

284

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

(RPS)

Program Studi : S1 Manajemen Mata Kuliah/Kode : Penganggaran Perusahaan Prasyarat : Manajemen Keuangan, Statistik, Akuntansi Sks : 3 Sks ( Tiga ) Deskripsi Mata Kuliah

: Mata Kuliah Penganngaran Perusahaan memberikan pembekalan kemampuan mahasiswa untuk mampu memahami arti dan pentingnya anggaran sertamampu menghitung dan menyusun anggaran biaya di berbagai tingkat biaya dan kegiatan.

Capaian Pembelajaran

: Mahasiswa mampu menghitung berbagai biaya dan menyusun anggaran berbagai tingkat biaya dan kegiatan atau aktifitas sehari-hari.

Penyusun : 1. Ahmad Nurhadi, S.E.,M.M (Ketua) 2. Aidil Amin Effendy, S.E.,M.M ( Anggota )

PER KEMAMPUAN AKHIR YANG

DIHARAPKAN

BAHAN KAJIAN (MATERI AJAR)

METODE PEMBELAJARAN

PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA

KRITERIA PENILAIAN BOBOT NILAI

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Mampu memahami

pengertian, unsur, syarat, manfaat dan klasifikasi Penganggaran, Jenis Anggaran dan Kelebihan dan Kelemahan Anggaran

Pengantar Penganggaran Perusahaan

Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan

- Mahasisiwa mampu menjelaskan dan memahami teori tentang pengertian, manfaat, syarat, klasifikasi, kelebihan dan kelemahan Anggaran

Ketepatan dalam menjawab soal dan diskusi, mampu menjelaskan materi kembali, memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

4%

2 Mahasiswa dapat menjelaskan

Anggaran Parsial dan Anggaran Komprehensif

Ceramah, diskusi, tanya jawab,

- Mahasiswa mampu menjelaskan

Ketepatan dalam menjawab soal dan

4%

Page 285: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Universitas Pamulang Manajemen S-1

285

perbedaan anggaran parsial dan anggaran komprehensif, dan Karakteristik Anggaran Parsial dan Anggaran Komprehensif

penugasan perbedaan antara Anggaran Parsial dan Anggaran Komprehensif

- Mahasiswa mampu membuat mana Anggaran yang pas untuk Perusahaan

diskusi, mampu menjelaskan materi kembali, memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

3 Pertemuan ke-3 Mampu memahami pengertian, manfaat, tujuan dan kegunaan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi dalam Anggaran Penjualan

Anggaran Penjualan

Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan

- Mahasiswa mampu

menjelaskan pengertian, manfaat, tujuan, kegunaan dan faktor yang mempengaruhi dalam Anggaran Penjualan

Ketepatan dalam menjawab soal dan diskusi, mampu menjelaskan materi kembali, memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

5%

4 Pertemuan ke 4 Mampu memahami pengertian, faktor internal dan eksternal, Teknik-teknik, serta sumber-sumber yang dibutuhkan dalam Anggaran penjualan

Pengertian Forecasting Penjualan

Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan

- Mahasiswa mampu

menjelaskan pengertian, faktor internal dan eksternal, Teknik, dan sumber sumber yang dibutuhkan dalam Anggaran Penjualan

Ketepatan dalam menjawab soal dan diskusi, mampu menjelaskan materi kembali, memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

5%

5 Pertemuan ke-5 Mampu menjelaskan hubungan peramalan

Metode Forecasting Penjualan

Ceramah, diskusi, latihan, penugasan, dan

- Mahasiswa mampu melakukan perhitungan

Ketepatan dalam menjawab soal dan diskusi, mampu

5%

Page 286: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Universitas Pamulang Manajemen S-1

286

dengan rencana, metode, efektifitas, dan pertimbangan memilih metode dalam Forecasting Penjualan

Analisa data peramalan penjualan untuk tahun-tahun yang akan datang

menjelaskan materi kembali, memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

6 Pertemuan ke-6 Mampu menghitung Forecasting Penjualan dengan Metode Trend Bebas, Metode Semi Average, Metode Trend Moment dan Metode Trend Least Square

Perhitungan dengan Analisis Statistik

Ceramah, diskusi, latihan, penugasan, dan Analisa data

- Mahasiswa mampu menghitung forecasting penjualan dengan Metode analisis statistik

- Mahasiswa mengerjakan Latihan

Ketepatan dalam menghitung, membuat analisa dan kesimpulan dari perhitungan yang telah dibuat, dan memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

7%

7 Pertemuan ke-7 Mampu menjelaskan Langkah, metode peramalan kuantitatif, model peramalan, menghitung Analisa Industri, Analisa Product Line dan Analisa Pengguna Akhir

Perhitungan dengan Metode Khusus

Ceramah, diskusi, latihan, penugasan, dan Analisa data

- Mahasiswa mampu menghitung forecasting penjualan dengan Metode Khusus

- Mahasiswa mengerjakan Latihan

Ketepatan dalam menghitung, membuat analisa dan kesimpulan dari perhitungan yang telah dibuat, dan memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

6%

8 Pertemuan ke - 8 Mampu menjelaskan pengertian, kegunaan, unsur-

Anggaran Produksi Ceramah, diskusi, latihan, penugasan, dan Analisa data

- Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, kegunaan, unsur

Ketepatan dalam menghitung, membuat analisa dan kesimpulan dari perhitungan yang

7%

Page 287: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Universitas Pamulang Manajemen S-1

287

unsur, biaya-biaya dan mampu membuat budget produksi dengan pola produksi stabil, bergelombang dan moderat.

dan biaya dalam Anggaran Produksi

- Mahasiswa mampu menjelaskan Langkah-langkah dalam perhitungan Anggaran Produksi

- Mahasiswa mengerjakan latihan

telah dibuat, dan memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

9 Pertemuan ke-9 Mampu menjelaskan Kebijakan, tingkat, aturan, Internal Control dan Menghitung dalam Persediaan

Kebijakan Persediaan Anggaran Produksi

Ceramah, diskusi, latihan, penugasan, dan Analisa data

- Mahasiswa mampu menjelaskan kebijakan, dalam perhitungan Persediaan

- Mahasiswa mengerjakan Latihan

Ketepatan dalam menghitung, membuat analisa dan kesimpulan dari perhitungan yang telah dibuat, dan memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

6%

10 Pertemuan ke-10 Mampu memperkirakan jumlah, bahan baku yang dibeli, komponen harga pokok dan pengendalian bahan baku langsung

Anggaran Bahan Baku Ceramah, diskusi, latihan, penugasan, dan Analisa data

- Mahasiswa mengerti definisi anggaran bahan baku dan manfaatnya

- Mahasiswa menghitung dan menyusun kebutuhan bahan baku serta menentukan pembelian baik secara kuantitas

Ketepatan dalam menghitung, membuat analisa dan kesimpulan dari perhitungan yang telah dibuat, dan memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

6%

Page 288: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Universitas Pamulang Manajemen S-1

288

maupun anggaran yang dibutuhkan

- Mahasiswa mengerjakan latihan

11 Pertemuan ke-11 Prosedur, Persediaan dan Pemakaian Bahan Baku

Prosedur Anggaran Bahan Baku

Ceramah, diskusi, latihan, penugasan, dan Analisa data

- Mahasiswa mampu memberikan pengertian prosedur, persediaan dan pemakaian bahan baku

- Mahasiswa mampu membuat perhitungan dalam bahan baku

- Mahasiswa mengerjakan latihan

Ketepatan dalam menghitung, membuat analisa dan kesimpulan dari perhitungan yang telah dibuat, dan memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

5%

12 Pertemuan ke-12 Mampu mejelaskan perbedaan Tenaga Kerja Langsung dan tidak, Menghitung jumlah jam kerja, dan Menyusun Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Anggaran Tenaga Kerja Ceramah, diskusi, latihan, penugasan, dan Analisa data

- Mahasiswa mempelajari definisi dan manfaat anggaran tenaga kerja

- Mahasiswa menghitung jam kerja tenaga kerja langsung

- Mahasiswa menghitung anggaran tenaga kerja langsung

- Mahasiswa mengerjakan latihan

Ketepatan dalam menghitung, membuat analisa dan kesimpulan dari perhitungan yang telah dibuat, dan memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

6%

Page 289: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Universitas Pamulang Manajemen S-1

289

13 Pertemuan ke-13 Mampu menjelaskan, pengertian, bagaimana Menyusun, Penyusunannya, unusr dan faktor yang mempengaruhi didalam Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Anggaran Biaya Overhead Pabrik ( BOP )

Ceramah, diskusi, latihan, penugasan, dan Analisa data

- Mahasiswa belajar arti BOP dan manfaat penyusunan anggaran BOP

- Mahasiswa memisahkan bagian aktifitas produksi untuk alokasi BOP

- Mahasiswa mngerjakan latihan.

Ketepatan dalam menghitung, membuat analisa dan kesimpulan dari perhitungan yang telah dibuat, dan memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

6%

14 Pertemuan ke-14 Mampu menjelaskan pengertian, informasi, pengelompokan, makna, manfaat, faktor dan metode pemisahan komponen tetap dan variabel dalam Anggaran Variabel

Anggaran Variabel Ceramah, diskusi, latihan, dan penugasan

- Mahasiswa mempelajari pengertian biaya variabel dan manfaat penyusunan anggraan variabel

- Mahasiswa mempelajari pengelompokkan biaya tetap dan biaya variabel dengan berbagai metode.

- Mahasiswa mengerjakan latihan langsung

Ketepatan dalam menghitung, membuat analisa dan kesimpulan dari perhitungan yang telah dibuat, dan memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

5%

15 Pertemuan ke-15 Mampu menjelaskan Ciri-ciri, pembentukan, modal, pengertian,

Anggaran Modal Ceramah, diskusi, latihan, dan penugasan

- Mahasiswa mempelajari arti modal dan bagaimana menanamkan

Ketepatan dalam menghitung, membuat analisa dan kesimpulan dari perhitungan yang telah dibuat, dan

6%

Page 290: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Universitas Pamulang Manajemen S-1

290

pentingnya, klasifikasi dan tujuan Penyusunan Anggaran Modal

modalnya dengan tepat.

- Mahasiswa mempelajari metode untuk menentukan kelayakan suatu proyek dalam menanamkan modalnya

- Mahasiswa mengerjakan latihan

memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

16 Pertemuan ke-16 Mampu menjelaskan evaluasi , kriteria, alternatif, metode dan menghitung kelayakan proyek dalam Investasi

Anggaran Penilaian Investasi

Ceramah, diskusi, latihan, dan penugasan

- Mahasiswa mempelajari Pentingnya Penilaian Investasi

- Mahasiswa mempelajari kriteria, alternatif dan Metode yang dipakai dalam Penilaian Investasi

Ketepatan dalam menghitung, membuat analisa dan kesimpulan dari perhitungan yang telah dibuat, dan memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

6%

17 Pertemuan ke-17 Mampu menjelaskan Arti, Maksud, pendekatan yang dipakai dan Langkah dalam penyusunan Anggaran Kas

Anggaran Kas Ceramah, diskusi, latihan, dan penugasan

- Mahasiswa mempelajari arti dan pentingnya kas bagi suatu perusahaan.

- Mahasiswa mempelajari penerimaan dan pengeluaran kas untuk tiap periode.

Ketepatan dalam menghitung, membuat analisa dan kesimpulan dari perhitungan yang telah dibuat, dan memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

6%

Page 291: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Universitas Pamulang Manajemen S-1

291

- Mahasiswa mengerjakan latihan

18 Pertemuan ke-18 Mampu menjelaskan pengertian, pengaruh, faktor-faktor, tahapan dan Langkah serta manfaat dari Anggaran Piutang

Anggaran Piutang Ceramah, diskusi, latihan, dan penugasan

- Mahasiswa mempelajari arti dan makna piutang bagi Perusahaan

- Mahasiswa mempelajari kebijakan penentuan piutang

- Mahasiswa mengerjakan latihan

Ketepatan dalam menghitung, membuat analisa dan kesimpulan dari perhitungan yang telah dibuat, dan memberikan pandangan terhadap proses belajar mengajar .

5%

Referensi/Sumber : Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan, BPFE, Yogyakarta Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis, Gramedia, Jakarta Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana Media, Jakarta. Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta. Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta. Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta. Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta. Mulyadi 1993, Akuntansi Biaya, Edisi 5, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra Wacana Media, Bogor Soemarso, S. R. (2015). Akuntansi Suatu Pengantar (Edisi 5, Buku 2). Jakarta: Salemba Empat. Walter T. Harrison jr., Charles T. Horngren., C. William Thomas., & Themin Suwardy. (2016). Akuntansi Keuangan (Edisi IFRS) (Edisi 8, Jilid 1). Jakarta: Erlangga. Kuswadi, (2015). Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Subramanyam, K. R. & John J. Wild. (2017). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 14, Buku 1). Jakarta: Salemba Empat. Arfan. (2018). Akuntansi Keperilakuan Edisi.2. Jakarta: Salemba Empat Suwardjono. 2017. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta : BPFE Harahap, Sofyan Syafri. 2016. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers. Belkaoui, A. 2017. Accounting Theory, 5th edition. Thomson Learning. Singapore.

Page 292: COVER PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Universitas Pamulang Manajemen S-1

292

Wild, John, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Delapan, Alih Bahasa : Yanivi dan Nurwahyu. Jakarta: Salemba Empat Stice and Skousen 2019, Memahami Laporan Keuangan, Jakarta: Penerbit PPM. Budi Rahadjo. 2017.Dasar-Dasar Fundamental Saham Laporan Keuangan Membaca, Memahami, Dan Menganalisis. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Tangerang Selatan, 21-11-2020 Ketua Program Studi S1 Manajemen

Ketua Tim Teaching

(Dr. Kasmad, S.E.,M.M.) (Ahmad Nurhadi, S.E.,M.M)

NIDN. 0402046806 NIDN. 0423107206