Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

22
MODUL PERKULIAHAN Penganggara n Perusahaan Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Tatap Kode MK Disusun Oleh

description

modul penganggaran perusahaan

Transcript of Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

Page 1: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

MODUL PERKULIAHAN

Penganggaran Perusahaan

Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ekonomi dan Bisnis Manajemen S-1

11MK Agus Arijanto,SE,MM

Page 2: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

Abstract Kompetensi

Pengertian, definisi dari Anggaran Piutang dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pihutang dan Anggaran Arus Kas

Mampu memahami dan menjelaskan, serta menerapkan Anggaran Putang maupun Penyusunannya dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pihutang Terhadap Anggaran Arus Kas, Penyusunan Arus Kas di Perusahaan

Pengertian Anggaran Piutanng, Pengaruh Penjualan Kredit Terhadap Arus KasAnggaran piutang adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang

jumlah piutang perusahaan beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu selama

periode yang akan datang Manfaat anggaran piutang bagi perusahaan sebagai berikut:

Merupakan upaya untuk meningkatkan omzet penjualan, sehingga keuntungan juga

dapat ditingkatkan.

Pada jenis usaha tertentu, kredit jangka panjang dapat menciptakan keuntungan

tambahan tertentu bagi perusahaan.

Dapat mempererat hubungan dagang antara perusahaan dengan relasinya.

Dengan anggaran piutang dapat ditunjukkan hal-hal berikut ini :

Menunjukkan besarnya putang yang terjadi dari waktu ke waktu

Menunjukkan jumlah piutang yang tertagih dari waktu ke waktu

Menunjukkan sisa piutang yang belum tertagih ari waktu ke waktu selama periode

yang akan datang.

‘13 2

Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

Ada 6 faktor yang perlu dipertimbangkan menyusun anggaran piutang :

1. anggaran penjualan

2. keadaan persaingan di pasar

3. posisi perusahaan dalam persaingan

4. syarat pembayaran yang ditawarkan perusahaan

5. kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang

6. rencana perusahaan untuk melakukan penjualan secara kredit aktiva-aktiva lain,

selain barang hasil produksinya.

Pengaruh penjualan kredit terhadap arus kas yaitu :

jangka waktu kredit itu diberikan

kerajinan dari petugas penagih hutang

mutu dari para debitur yang diperdaya membeli barang dagang kredit

situasi usaha pada umumnya

‘13 3

Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

Contoh soal anggaran piutang.

Rencana penjualan PT. X untuk tahun 2005 sebagai berikut :

JANUARI 3.500.000 TRIWULAN II 12.000.000

FEBRUARI3.700.000 TRIWULAN III 10.500.000

MARET 4.500.000TRIWULAN IV11.250.000

Dengan komposisi 50% penjualan kredit dan sisanya penjualan tunai diketahui kerugian

piutang tak tertagih (bad debts) 2% , hitunglah jumlah penjualan tunai dan penjualan kredit

Keterangan Penj. Tunai Penj. Kredit Bad debt Piutang Netto

50% 50%

JANUARI 1.750.000 1.750.000 35.000 1.715.000

FEBRUARI 1.875.000 1.875.000 37.000 1.837.000

MARET 2.250.000 2.250.000 45.000 2.205.000

TRI II 6.000.000 6.000.000 120.000 5.880.000

TRI III 5.520.000 5.250.000 105.000 5.145.000

‘13 4

Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

TRI IV 5.625.000 5.625.000 112.500 5.512.500

Laporan Arus KasDEFINISI ARUS KAS

Arus kas merupakan arus masuk dan keluar dari suatu perusahaan. Arus kas disajikan

dalam suatu laporan arus kas. Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara

kas (cash equivalent) atau investasi yang sifatnya sangat likuid,berjangka pendek dan yang

cepat dapat di jadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai

yang signifikan (Ikatan Akuntan Indonesia 2004 : 22). Arus Kas adalah arus kas masuk

operasi dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk mempertahankan arus kas operasi

dimasa mendatang (Brigham dan Houston 2001 : 47)

Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Arus Kas adalah arus kas

masuk dan arus kas keluar atau setara kas dalam periode tertentu yang berjangka pendek

dalam pengelolaan uang yang dimiliki perusahaan.

LAPORAN ARUS KAS.

Laporan arus kas atau cash flow statement atau statement of cash flows adalah

bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode

akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.

Menurut pendpat Belkaoui, (2000:129), menyatakan laporan arus kas sebagai

komponen penyusun laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang juga

dapat menjadi perhatian investor. Laporan arus kas ditujukan untuk melaporkan penerimaan

dan pengeluaran kas selama satu periode yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan

pendanaan. Dalam  Trueblood Report, tujuan laporan keuangan No.3 disebutkan bahwa

dasar kepentingan investor dan kreditor dalam laporan keuangan adalah aliran kas

perusahaan tanpa menyebutkan  income  bersih. Kepentingan investor dan kreditor atas

informasi aliran kas meliputi jumlah, waktu, dan tingkat ketidakpastiannya.

Sedangkan menurut Bowen et al. (1986), menyatakan bahwa manfaat dari laporan

arus kas adalah untuk memprediksi kegagalan, menaksir risiko, memprediksi pemberian

pinjaman, penilaian perusahaan, dan memberikan informasi tambahan pada pasar modal.

‘13 5

Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

T.A. Lee, B.E.Hick, dan R.H. Ashton dalam Harahap (2001:242) menyatakan bahwa

informasi yang disajikan cash flow accounting lebih bermanfaat dalam menilai atau

menganalisis keputusan, baik tentang investasi saham maupun  untuk tujuan peramalan

arus kas lainnya.

Berdasarkan penjabaran mengenai konsep laporan arus kas adalah salah satu dari laporan

keuangan dasar. Laporan ini berguna bagi manajer dalam mengevaluasi operasi masa lalu

dan dalam merencanakan aktivitas investasi serta pendanaan di masa depan. Laporan ini

juga berguna bagi para investor, kreditor, dan pihak-pihak lainnya dalam menilai potensi

laba perusahaan. Selain itu, laporan ini juga menyediakan dasar untuk menilai kemampuan

perusahaan membayar utangnya yang jatuh tempo. Pengelompokan dalam laporan arus

kas yaitu :

a.       Kegiatan Operasi Perusahaan (Operating)

Kegiatan ini biasanya mencakup kegiatan produksi, pengriman barang, pemberian servis.

Arus kas dari operasi ini umumnya adalah pengaruh kas dari transaksi dan peristiwa lainnya

yang ikut dalam menentukan laba. Contoh arus kas masuk dari kegiatan operasi adalah

sebagai berikut :

Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa termasuk penerimaan dan piutang

akibat penjualan, baik jangka panjang atau jangka pendek.

Penerimaan dari bunga pinjaman atas penerimaan dari surat berharga lainnya

seperti bunga atau deviden.

Semua penerimaan yang bukan berasal dari sebagian yang sudah dikaskan dalam

kelompok investasi pembiayaan. Seperti jumlah uang yang diterima dari tuntutan di

pengadilan, klaim asuransi, kecuali yang berhubungan dengan kegiatan investasi

dan pembiayaan seperti kerusakan gedung, pengembalian dana dari supplier.

‘13 6

Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

Contoh arus kas keluar dari kegiatan oparesi adalah sebagai berikut :

Pembayaran kas untuk membeli bahan yang akan digunakan untuk produksi atau

untuk dijual, termasuk pembayaran utang jangka pendek atau jangka panjang kepada

supplier barang tadi.

Bayar kas pada supplier lain dan pegawai untuk kegiatan selainproduksi barang dan

jasa.

Pembayaran kas kepada pemerintah untuk pajak, kewajiban lainnya, denda dan lain-

lain.

Pembayaran kepada pemberi pinjaman dan kreditur lainnya berupa bunga.

Seluruh pembayaran kas yang tidak berasal dari transaksi investasi atau pembiayaan

seperti pembayaran tuntutan dari pengadilan, pengembalian dana kepada langganan

dan sumbangan.

b.      Arus kas dari kegiatan pembiayaan atau pendanaan (financing)

Kegiatan yang termasuk pembiayaan atau pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan

perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan,

berupa kegiatan mendapatkan sumber dana dari pemilik dengan memberikan prospek

penghasilan dari sumber dana tersebut, meminjam dan membayar utang kembali atau

melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar utang tertentu.

Contoh arus kas masuk dari kegiatan pembiayaan atau pendanaan :

Penerimaan dan pengeluaran surat berharga dalam bentuk equity.

Penerimaan dan pengeluaran obligasi, hipotek, wesel dan pinjaman jangka pendek

lainnya.

Contoh arus kas keluar dari kegiatan pembiayaan atau pendanaan adalah sebagai berikut:

Pembayaran dividen dan pembayaran bunga kepada pemilik akibat adanya surat

berharga saham (equity) tadi.

Pembayaran kembali utang yang di pinjam.

Pembagian utang kepada kreditor termasuk utang yang sudah di perpanjang.

c.       Arus kas dari kegiatan investasi

Kegiatan yang termasuk dalam arus kas adalah kegiatan investasi adalah perolehan dan

pelepasan aktiva jangka panjang baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud serta

investasi lain yang tidak termasuk setara kas antara lain menerima dan menagih pinjaman,

‘13 7

Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

utang, surat berharga atau modal, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya yang digunakan

dalam proses produksi. Contoh arus kas dari kegiatan investasi sbb :

Penerimaan pinjaman luar baik yang baru maupun yang sudah lama.

Penjualan saham baik, saham sendiri maupun saham dalam bentuk investas.

Penerimaan dari penjualan aktiva tetap dan aktiva produktif dan tidak berwujud

lainnya.

Contoh arus kas keluar dari kegiatan baru :

Pembayaran utang perusahaan dan pembelian kembali surat utang perusahaan.

Pembelian saham perusahaan lain atau perusahaan sendiri

Perolehan aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya.

Isi dalam bentuk laporan arus kas

Ada 2 bentuk dalam penyajian laporan arus kas yaitu sebagai berikut :

1.      Direct method

Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-

kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap

(gross) dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Keunggulan utama

dari metode langsung ini adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas

dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan

seringkali tidak mudah di dapat dan biaya pengumpulannya umumnya mahal.

2.      Indirect method

Dalam metode ini net income disesuaikan (reconcicle) dengan menghilangkan:

Pengaruh transaksi yang masih belum di realisasi (defferal) dari arus kas masuk dan

keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan defferal income,

arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang accured seperti piutang dan utang.

Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang

tidak mempengaruhi kas seperti : penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan aktiva

tetap dan dari operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan kegiatan investasi), laba

rugi pembatalan utang (transaksi pembagian)

Keunggulan dalam metode ini adalah memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan

arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini, metode tersebut menunjukan hubungan antara

laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas. Karena datanya dapat tersedia dengan

segera, maka metode ini lebih murah dibandingkan dengan metode langsung.

‘13 8

Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

Tujuan Arus KasAdapun untuk Laporan arus kas dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan berikut ini

(Hongren dkk 1989 : 845 :

a.  Untuk memperkirakan arus kas masa datang.

Dalam banyak kasus, sumber dan penggunaan kas perusahaan tidaklah berubah secara

dramatis dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, penerimaan dan pengeluaran kas dapat

diterima sebagai alat yang baik untuk memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas

dimasa datang.

b.      Untuk mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen.

Laporan arus kas akan melaporkan kegiatan investasi perusahaan, sehingga memberikan

informasi arus kas kepada investor dan kreditor untuk mengevaluasi keputusan manajer.

c.  Untuk menentukan kemampuan perusahaan membayar deviden kepada pemegang

saham, pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada kreditor.

d.      Laporan arus kas membantu investor dan kreditor untuk mengetahui apakah

perusahaan bisa melakukan pembayaranpembayaran ini.

e.   Untuk menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.

f.    Adanya kemungkinan bangkrutnya suatu perusahaan yang mempunyai laba bersih yang

cukup tetapi kas yang rendah menyebabkan diperlukannya informasi arus kas.

Tujuan Laporan Arus Kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan

dan pengeluaran kas (Dyckman, dkk 2001 : 550). Informasi arus kas membantu pemakai

untuk menilai :

a.       Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas

b.      Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban.

c.       Penyebab terjadinya perbedaan antara laba dan arus kas terkait.

d.      Pengaruh kegiatan investasi dan pembiayaan (pendanaan) yang menggunakan kas

dan yang tidak (non kas) terhadap posisi keuangan perusahaan.

Kategori Arus Kas

‘13 9

Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

Semua arus kas masuk dan arus kas keluar diklasifikasikan ke dalam salah satu dari tiga

kategori : Operasi, Investasi, Pendanaan. Pengklasifikasian arus kas ini penting dilakukan

untuk mengevaluasi arus kas yang telah terjadi dan memprediksi arus kas masa depan.

a.  Arus Kas Operasi (Operating Cash Flow).

Arus kas operasi dikaitkan dengan kegiatan memproduksi dan menyerahkan barang,

menyediakan jasa, serta transaksi lainnya yang diperhitungkan dalam penentuan laba. Arus

kas Operasi adalah semua arus yang tidak didefinisikan sebagai kegiatan investasi atau

pendanaan. Arus kas operasi mencakup berikut ini:

Keterkaitannya dengan laba merupakan alasan untuk mengklasifikasikan arus

tersebut sebagai arus kas operasi.

Arus kas dari transaksi lainnya yang pada awalnya mungkin merupakan arus

investasi atau pendanaan, diklasifikasikan sebagai arus operasi jika berhubungan

dengan kegiatan usaha yang utama.

b.      Arus Kas Investasi (Investing Cash Flow)

Arus kas investasi dikaitkan dengan investasi dalam dan pelepasan (disposisi) aktiva pabrik

serta sekuritas hutang dan ekuitas tertentu, memberikan dan menagih pinjaman, serta

kegiatan strategis lainnya. Kategori ini penting untuk mengidentifikasi rencana pertumbuhan

perusahaan. Kategori ini mencakup hal-hal berikut :

Selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar investasi adalah arus kas

masuk/arus keluar bersih dari kegiatan investasi.

Perbedaan mendasar antara arus kas keluar operasi dan investasi terletak pada

periode manfaat yang di antisipasi.

Keuntungan dan kerugian dari operasi yang dihentikan serta transaksi yang

menimbulkan pos-pos luar biasa seringkali dikaitkan dngan arus kas investasi.

c.       Arus Kas Pendanaan (Financing Cash Flow).

Arus kas pembiayaan dikaitkan dengan perolehan sumber daya dari pemilik dan pemberian

pengembalian atas investasi mereka, peminjaman uang, dan pembayaran kembali pokok

pinjaman. Selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar pendanaan merupakan arus

kas masuk (keluar) bersih dari kegiatan pendanaan.

Prosedur Penyusunan Laporan Arus Kas

‘13 10

Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

Dalam hal penyusunan Laporan Arus Kas , maka ada beberapa pendekatan untuk

menyusun laporan arus kas yang digunakan dalam praktek, yang masing-masing bertujuan

mengidentifikasi melalui analisis transaksi hal-hal berikut ini:

a. Arus kas operasi, investasi, dan pendanaan.

b. Transaksi investasi dan pendanaan non kas yang signifikan.

c. Pos-pos yang merekonsiliasi laba dan arus kas operasi bersih.

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 2 yang dapat dipergunakan perusahaan

terdapat dua metode untuk menyajikan laoran arus kas, yaitu :

1.      Metode Langsung

Metode langsung menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi. Metode

langsung lebih mudah untuk dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih banyak untuk

mengambil keputusan.

2.      Metode Tidak Langsung

Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih

dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari aktivitas operasi.

Kedua metode tersebut mendatangkan jumlah sub-total yang sama untuk kegiatan operasi,

kegiatan investasi, kegiatan pendanaan dan arus kas bersih selama periode tertentu.

Metode tersebut berbeda hanya dalam cara menunjukkan arus kas dari kegiatan operasi.

Penyusunan anggaran kas, menurut Riyanto (1978 : 90), dapat dilakukan dengan beberapa

tahap sebagai berikut :

(a) Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional

perusahaan. Transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi operasi (operating

transactions). Pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit (kekurangan) kas atau

surplus (kelebihan) kas.

‘13 11

Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

(b) Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-

sumber lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas. Juga disusun estimasi

pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayarannya kembali. Transaksi-

transaksi di sini merupakan transaksi finansiil (financial transaction).

(c) Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya

transaksi finansiil. Anggaran kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi

operasional dan transaksi finansiil yang menggambarkan estimasi penerimaan dan

pengeluaran kas keseluruhan.

Bentuk standard yang harus dipergunakan masing-masing perusahaan mempunyai

kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya. Oleh karena budget kas mencakup

dua sektor, yaitu sektor penerimaan kas dan sector pengeluaran kas, maka sebelum

disusun budget kas, terlebih dahulu perlu disusun skedul tentang penerimaan kas (Cash

Inflow Schedule) dan skedul tentang pengeluaran kas (Cash Outflow Schedule) tersebut.

Contoh soal Perhitungan Anggaran Kas

1. Saldo piutang tanggal 1 juli 2008 = 0

Saldo kas tanggal 1 Juli 2008 Rp. 200.000

Saldo Kas minimun di tetapkan Rp. 180.000

2. Penjualan Juli Rp. 1000.000

Agustus Rp. 1.200.000

September Rp. 1.400.000

Oktober Rp. 1.200.000

November Rp. 1.400.000

Desember Rp. 1.000.000

Dengan pola sebagai berikut :

60 % dari padanya adalah penjualan tunai, sedangkan sisanya penjualan kredit dengan

cara

40 % diterima pada bulan terjadinya penjualan

40 % diterima satu bulan sesuadahnya

20 % diterima dua bulan sesuadhnya.

3. Bahwa 10 % dari penjualan kredit di cadangkan untuk piutang yang diduga tidak dapat

di tagih.

4. Bulan Penerimaan yang lainnya Pengeluaran kas

Juli Rp. 56.000 Rp. 350.000

‘13 12

Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

Agustus Rp. 202.000 Rp. 400.000

September Rp. 192.000 Rp. 500.000

Oktober Rp. 58.000 Rp. 800.000

November Rp. 164.400 Rp. 950.000

Desember Rp. 168.000 Rp. 1.900.000

Diminta :

a) Susunlah anggaran pengumpulan piutang periode juli s/d. Desember 2008.

b) Susunlah anggaran kas periode juli sampai dengan Desember 2008.

c) Bagaimana nampaknya pada neraca per 1 Juli 2008 dan pada neraca 31 desember

2008 mengenai kas dan piutang.

d) Jika kelebihan kas apa yang saudara usulkan kepada pimpinan perusahaan uraikanlah

setiap bulannya (berapa kelebihan kas dan lain – lain

Jawaban

a. Anggaran pengumpulan piutang periode juli sampai dengan Desember 2008

Perhitungan

Juli Agustus September Oktober November Desember

Penjualan 1000.000 1.200.000 1400000 1200000 1400000 1000000

Penj. Tunai 60 % 600000 720.000 840000 720000 840000 600000

Penjualan Kredit 400000 480000 560000 480000 560000 400000

Penyusutan Piutang 10 % 40000 48000 56000 48000 56000 40000

Piutang Netto 360000 432.000 504000 432000 504000 360000

Pola Pelunasan

‘13 13

Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

Juli 40 % x 360.000 = 144.000 Oktober 40 % x 432.000 = 172.800

Agustus 40 % x 360.000 = 144.000 November 40 % x 432.000 = 172.800

September 20 % x 360.000 = 72.000 Desember 20 % x 432.000 = 86.400

Agustus 40 % x 432.000 = 172.800 November 40 % x 504.000 = 201.600

September 40 % x 432.000 = 172.800 Desember 40 % x 504.000 = 201.600

Oktober 20 % x 432.000 = 86.400 Januari 20 % x 432.000 = 100.800

September 40 % x 504.000 = 201.600 Desember 40 % x 360.000 = 144.000

Oktober 40 % x 504.000 = 201.600 Januari 40 % x 360.000 = 144.000

November 20 % x 504.000 = 100.800 Pebruari 20 % x 360.000 = 72.000

Daftar Penerimaan Dari Piutang

Bulan Piutang Juli Agustus Sept Okt Nov Des Thn

Penjualan Netto             Yad

Juli 360.000 144000 144000 72000

Agustus 432.000 172000 172000 86400

September 504.000 201600 201600 100800

Oktober 432000 172800 172800 86400

November 504000 201600 201600 100800

Desember 360000 144000 216000

‘13 14

Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

Jumlah 2592000 144.000 316.000 445.600 460800 475.200 432000 316800

b. Susunlah Anggaran Kas periode Juli sampai Dengan Desember 2008

Juli Agust Sept Okt Nov Des

Saldo Awal 200.000 650.000 1.488.800 2.467.200 2.906.000 3.435.600

Penjualan Tunai 600.000 720.000 840.000 720.000 840.000 600.000

Piutang 144.000 316.800 446.400 460.800 475.200 432.000

Penerimaan Lain 56.000 202.000 192.000 58.000 164.400 168.000

Tersedia 1000.000 1.888.800 2.967.200 3.706.000 4.385.600 4.635.600

Pengeluaran Lain 350.000 400.000 500.000 800.000 950.000 1.900.000

Saldo Akhir 650.000 1.488.800 2.467.200 2.906.000 3.435.600 2.735.600

c. Nampak pada neraca per 1 Juli 2008 dan pada neraca 31 Desember 2008 mengenai

kas dan piutang

Neraca Awal 1 Juli Neraca Akhir 31 Desember

Kas 200.000 Kas 2.735.600

Piutang - Piutang 352.000

Penyisihan 35.200

Piutang Netto 316.800

d. Jika ada kelebihan kas apa yang akan saudara usulkan kepada pimpinan perusahaan

‘13 15

Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 16: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

Kelebihan uang kas ialah selisih antara saldo akhir kas dengan kas minimum

(misalkan kas minimun untuk akhir juli 650.000 – 180.000 = Rp. 470.000 ) sebaiknya

ditanamkan dalam investasi sementara berupa ,arkeatble securities

Daftar Pustaka1. Jones, Organization Design, Process Reengenering, and Change Management, New

york: Mc. Graw Hill, 2000

2. Diane Mayo and Jeanne Goodrich. Staffing for Result : A Guide to Working Smarter,

Chicago: ALA, 2002

3. Roger Fisher and Willian Ury. Getting to Yes : Negotiaating Agreement Without

Giving In. New York: Penguin Books, 1999

4. Michael Hammer dan James Champy, Reengineering the Corporation : A Manifesto

for Business Revolution, 2004

5. Stephen P. Robbin, Organizational Behavior, Concept, Controversies and Application

2001

‘13 16

Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 17: Modul Penganggaran Perusahaan [TM12]

6. Berger, Lance, The Change Mangement handbook : A Road Map to Corporate

Transformation, Mc.Graw Hill, 2003

‘13 17

Penganggaran Perusahaan – Modul ke-11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Agus Arijanto,SE,MM http://www.mercubuana.ac.id