EDISI 07 / TAHUN I AGUSTUS 2010
RAMADHAN POHAN
Menembus GazaGaza pun Kami Tempuh(Catatan Perjalanan Palestina
Ramadhan Pohan)
SDN Gemarang 6, Ngawi’s Environment
Champ
Kali Tileng Kemerahan,Sawah Pacitan Puso
KATA RAMADHANGARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010
PUJI Syukur kepada Allah SWT, setelah
melalui perjuangan dengan melibatkan
seluruh sumber daya yang ada, akhirnya
buletin edisi ketujuh ini bisa hadir di hadapan
Anda. Bentuknya yang sederhana semoga
tidak mengurangi substansi dari keinginan
kami untuk mempersembahkan sebuah
kreatifitas dalam rangka mendukung kinerja
anggota parlemen yang punya keinginan
kuat mengabdi pada masyarakat, khususnya
kepada para konstituen. Hadirnya buletin
ini hanyalah salah satu dari sekian cara saya
untuk mempertanggungjawabkan amanah
yang saya emban sebagai wakil rakyat dari
Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur (Jatim)
VII.
Selain buletin, saya juga memiliki situs
internet pribadi, www.ramadhanpohan.
com, yang mendapatkan penghargaan MURI
sebagai “website anggota parlemen pertama
yang menceritakan kegiatan parlemen secara
harian”.
Seiring gencarnya perkembangan
teknologi dan informasi yang mempengaruhi
cara manusia berkomunikasi satu dengan
lainnya, saya memanfaatkan pula media
online seperti jejaring facebook dan twitter
untuk berkomunikasi dengan masyarakat dari
segala penjuru dunia.
Selain kedua media tersebut, sebagai
bagian ikhtiar saya mengemban amanah
rakyat, saya rutin membuat laporan
pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk
dilaporkan kepada para konstituen di
Dapil Jatim VII setiap akhir tahun. Tentu
dibandingkan dengan buletin dan situs
internet, LPJ tersebut lebih sistematis dan
komprehensif. Semuanya itu saya lakukan
demi terwujudnya cita-cita saya menjadi
wakil rakyat yang benar-benar bisa menjadi
penyambung lidah rakyat. Tak ada yang
lebih membanggakan selain jika saya mampu
memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat luas demi kemajuan bangsa ini di
masa depan.
Akhirnya, saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam proses pewujudan Buletin GARASI edisi
ketujuh ini. Semoga amal baik Anda semua
akan menjadi investasi karya di masa depan.
Selamat menikmati edisi ketujuh ini dan tak
lupa, saya dengan rendah hati membuka
diri untuk semua kritik agar buletin ini bisa
menjadi lebih baik lagi di masa depan.
Wassalam,
Ramadhan Pohan
DAFTAR ISI
KABAR DAPIL
8
Warga Ponorogo Tuntut Penuntasan Kasus Ledakan Elpiji
CAWAN ASPIRASI
VARIA KOMISI I
SAHABAT PARLEMEN
SUARA RAKYAT
PRESTASI
TRIP & LEISURE
11
12
19
27
20
31
Trenggalek Butuh Kembangkan Pendidikan Anak Usia Dini
Komisi I Anggap Infotainment Bukan Karya Jurnalisme
Usaha Rumahan Berpotensi Kalahkan Produk China
Apa Harapan Rakyat dari DPR?
Juara Lingkungan Ngawi
Rejuvenate Yourself on Telaga Sarangan Waterfalls
Demi Transparasi dan Akuntabilitas Wakil Rakyat
REDAKSI BULETIN GARASIRamadhan Pohan Veby Mega Astri Gautama Imam Mahfudz Irwan Supriadi Rambe
Ronald Siahaan Sukandar Mayke Sarasidya Irfan Riza, Setyo Utomo, Hadi Santoso, Suprayitno, Indah Larasati, Rahayu Wulandari, Nunik Ismiarti, Suparno Solichin Joko Sutrisno
Syahrizal Fahmi : Agung
Alamat Redaksi : Jl. Mampang XI No. 19 RT/RW. 07/04 Kel. Tegal Parang, Jakarta Selatan, Telp: (021) 575 5968, Fax: (021) 575 5969 e-mail : [email protected]
Jl. Ir Juanda Gg. Enam No.5C, Telp-HP : 0813 5925 3999 Jl Yos Sudarso No.34 Pacitan, Telp. (0357) 884916
Ramadhan Pohan Sigismond BPW Notodipuro
Astri Gautama, Irfan Riza, Irwan Supriadi Rambe, Veby Mega Indah Mayke Sarasidya
Sukandar, Imam Mahfudz, Syahrizal Fahmi, Ronald Siahaan, Agung, Buyung Kodil
Hadi Santoso Suprayitno, Roni (Ponorogo), Setyo Utomo (Ngawi), Suparno (Magetan), Nunik Ismiarti (Trenggalek) Indah Larasati
Jalan Mampang XI No. 19 RT/RW. 07/04 Kelurahan Tegal Parang, Jakarta Selatan Telp: (021) 575 5968, e-mail : [email protected]
Ramadhan Pohan bersama Perdana Menteri Palestina
Ismail Haniya, seusai pertemuan di kantor Perdana
Menteri Palestina, di Gaza City, Selasa (29/6).
FOTO: DOKUMEN PRIBADI RAMADHAN POHAN
BULETIN BULANAN INI SALAH SATU REALISASI AKUNTABILITAS/PERTANGGUNGJAWABAN RAMADHAN POHAN SEBAGAI WAKIL RAKYAT ATAS AMANAH YANG DIBERIKAN KONSTITUEN DAN RAKYAT INDONESIA
DARI REDAKSITanpa mengurangi rasa hormat kami kepada semua
narasumber dan pembaca setia GARASI, kami menyatakan seluruh anggota redaksi kami tidak
menerima amplop apapun dari para narasumber untuk setiap wawancara yang kami lakukan. Kebijakan ini kami
berlakukan murni untuk menjaga profesionalitas dan kredibilitas redaksi GARASI. Terima kasih.
Redaksi GARASI
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010 3RAMADHAN & TIM
informatika, serta luar negeri. Para staf ahli
tersebut bertanggung jawab memberikan
masukan pada Ramadhan untuk setiap isu-
isu yang berkembang di masyarakat sesuai
wilayah wewenang Komisi I DPR RI. Selain itu,
Ramadhan juga masih memiliki sembilan staf
pendukung yang terdiri dari staf penghubung,
sekretaris dan staf administrasi.
Untuk mendukung pekerjaannya sebagai
wakil rakyat Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa
Timur VII , Ramadhan memiliki 11 staf
penghubung yang ditempatkan di daerah
pemilihan dan tersebar di Kabupaten Ponorogo,
Pacitan, Magetan, Ngawi dan Trenggalek.
Staf penghubung ini bertindak sebagai wakil
Ramadhan Pohan dalam menangani masalah-
masalah yang mungkin terjadi di daerah. Untuk
mendukung pekerjaan mereka, Ramadhan Pohan
membentuk markas pusat di Ponorogo.
Dengan adanya petugas penghubung ini
Ramadhan Pohan lebih mudah menjangkau
dan menangani aspirasi rakyat, juga untuk
mengetahui cara terbaik dalam memecahkan
masalah yang mungkin timbul di masyarakat.
Ramadhan bahkan menugaskan satu
tenaga ahli khusus untuk penjangkauan dan
pembangunan masyarakat di daerah, yang
secara reguler hilir-mudik membantu para
petugas penghubung menampung aspirasi
rakyat setempat.
Para petugas penghubung ini jugalah
yang menjadi eksistensi Ramadhan di daerah,
sehingga masyarakat setempat mudah
mengkomunikasikan masalah dan aspirasi
mereka. Keuntungan terbesar dari tim lokal
ini adalah mereka direkrut dari penduduk
setempat, sehingga petani, nelayan, dan
pemerintah daerah akan dapat berhubungan
lebih baik dengan tim lokal ini.
Dari susunan tim Ramadhan Pohan
tersebut, jika dijabarkan maka ada beberapa
cara bagi masyarakat untuk mencapai
Tim Gardu Aspirasi (GARASI) RAMADHAN
POHAN. Pertama, masyarakat setempat
bisa mendatangi staf penghubung di daerah
mereka. Kedua, masyarakat juga bisa datang
ke markas GARASI di Ponorogo dan Pacitan
lalu berbicara langsung dengan tim kami di
sana. Dan yang ketiga, mereka bisa mengirim
proposal ke kantor kami di Ponorogo,
Pacitan atau Jakarta. Mereka juga bisa
menghubungi perwakilan kami melalui jalur
telepon 24 jam. Cara apapun yang mereka
pilih, kami menjamin untuk selalu berusaha
memperhatikan aspirasi rakyat.
Astri Gautama
satu pertanyaan yang paling sering
diterima Ramadhan Pohan adalah, “Mengapa
Anda harus memiliki begitu banyak staf?”
Tentu saja jumlah yang banyak itu tidak
muncul tanpa alasan. Ramadhan telah memiliki
visi lengkap akan wakil rakyat macam apa
nantinya dia, bahkan sebelum dia secara resmi
duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia (DPR RI). Bersama visi itu, Ramadhan
juga telah mempersiapkan rencana untuk
mendukung pekerjaannya sebagai anggota
DPR RI nantinya. Tak heran, saat Ramadhan
berhasil memenangkan kursi di parlemen, dia
pun segera mendirikan sebuah tim yang kuat
untuk mewujudkan rencananya tersebut.
Tim Ramadhan Pohan saat ini terdiri dari
23 orang, 11 di antaranya berbasis di daerah
pemilihan dan 12 lainnya ditempatkan di
Jakarta. Dua belas anggota staf di ibukota ini
bertanggung jawab mendukung pekerjaannya
sebagai wakil rakyat.
Nah, tentang staf ahli, tim Ramadhan
Pohan memiliki 4 orang tenaga ahli. Tiga orang
ditempatkan di Jakarta dan satu di daerah
pemilihan. Masing-masing tenaga ahli ini
memiliki spesialisasi yang berbeda sesuai isu
yang diurus Komisi I DPR RI dimana Ramadhan
mengabdi, yaitu pertahanan, komunikasi dan
DO
K.
GA
RA
SI
4 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010
RAMADHAN DI GAZA
“Selamat datang di Gaza”, kata Wakil
Ketua Parlemen Palestina Ahmad Bahar
menyambut kami, Rombongan Komisi I DPR RI.
Bunga segar berwarna merah berbungkus
plastik tipis transparan bertuliskan “Welcome
to Gaza” diberikan pada kami. Bahar, beberapa
anggota Parlemen Palestina dan tokoh-tokoh
masyarakat Palestina lainnya tampak segar dan
antusias menyambut kami. Ketua DPR Marzuki
Alie, TB Hasanuddin, Agus Gumiwang, Hidayat
Nurwahid, saya dan para anggota Komisi I
lainnya ikut sumringah. Bak pejuang yang baru
pulang dari medan laga saja rasanya.
Sampai juga di Gaza. Sampai juga di
Palestina, negeri yang sejak lama sebelum saya
lahir sudah didera penjajahan kejam Israel.
Akhirnya saya bisa melihat sendiri negeri itu.
Rongga dada ini terasa lapang. Enteng sekali
bernapas, seolah orang yang baru melepaskan
diri dari belitan tali. Ini kali pertama saya
memasuki daerah konflik sebagai politisi,
tepatnya, sebagai seorang anggota DPR RI.
Sebelumnya, antara 1993 – 1996, sebagai
seorang wartawan saya empat kali melakukan
peliputan perang di Bosnia Herzegovina,
Kroasia, Serbia. Nuansanya jelas beda dengan
kunjungan saya ke Gaza saat ini, tapi rasa
mencekamnya tetap sama saja.
Tak kurang tujuh jam perjalanan bus kami
tempuh menuju Gaza. Mulai dari Kairo, Mesir
ke Kota Perbatasan El-Arish, Sinai Utara. Dari
sana setengah jam kemudian kami tiba di Kota
Perbatasan Rafah wilayah Jalur Gaza Palestina,
dan terus berlanjut satu jam lagi untuk
mencapai pusat kota Gaza City.
Entah kenapa, selama perjalanan itu
mental kami tak pernah ciut. Padahal,
sepanjang perjalanan kami di wilayah Palestina,
banyak bangunan yang hancur akibat roket
dan bom Israel. Saya tak habis pikir, di satu
sudut kota Gaza, sebuah komplek pekuburan
pun tampak berantakan sisa pemboman Israel.
Kejam dan tak rasional rasanya, jika sampai-
sampai pemakaman pun jadi sasaran.
Miris rasanya hati ini, melihat anak-anak
Gaza bermain layangan dengan gembira di
antara puing-puing bangunan yang baru saja
dibom Israel tadi malam. Seperti telah terbiasa.
Memang, malam hari sebelum kami
masuk wilayah Gaza Utara itu, Israel sempat
meluncurkan bom ke kota tersebut. Tak sampai
(Catatan Perjalanan Palestina Ramadhan Pohan)PALESTINA, kenapa tidak? Saya ingat
percakapan di ruang tunggu anggota Komisi I
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
(DPR RI), antara Agus Gumiwang Kartasasmita,
TB Hasanuddin, Yorris Raweyai, M. Najib,
Helmy Fauzi, Al Muzammil Yusuf dan saya
sendiri. Kami secara informal membahas
rencana kunjungan kerja Komisi I ke luar
negeri, baiknya ke mana. Tujuan kami hanya
satu; agar kunjungan itu efektif dan tidak
buang-buang uang rakyat.
“Mungkin nggak ke Palestina?,” tanya
saya, spontan, ke Agus.
Wakil Ketua Komisi I itu pun menjawab,
“Kenapa tidak? Kita rencanakan saja.”
Masing-masing kami pun saling menimpali
dan membayangkan bagaimana sebaiknya
kunjungan kerja itu direalisasi. Saat itu
Desember 2009. Waktu berlalu. Gagasan dan
rencana terus mengendap. Hingga Februari
2010, tak sengaja saya mendengar Muzammil,
Najib dan Agus kembali membahas rencana
Komisi I ke Palestina.
Tampaknya ide itu sudah lebih matang
dari sebelumnya. Tetap saja, saya tak kuasa
membatin, “Tapi, apa mungkin sih?”
Dari kanan ke kiri: Amin Suparmin (F-PPP), Mustafa Abdul Rahman (wartawan Kompas), Ahmad Muzani (F- Partai Gerindra), Ramadhan Pohan (F-PD), Al Muzammil
Yusuf (F-PKS), Effendy Choirie (F-PKB), Achmad Basarah (F-PDIP), Helmy Fauzi (F-PDIP), Sidarto Danusubroto (F-PDIP), Selasa (29/6).
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010 5RAMADHAN DI GAZA
Apalagi enam belas anggota DPR yang
ikut delegasi ini berasal dari semua fraksi
di parlemen. Beberapa anggota parlemen
perempuan, termasuk yang Nasrani juga
ikut dalam rombongan kami. Cukup pluralis
memang rombongan Komisi I kali ini.
“Bangsa Palestina terisolasi di sini. Kami
sangat menilai tinggi atas apa yang diberikan
bangsa Indonesia. Kami menilai kunjungan
ini konkrit untuk Gaza,” kata PM Haniyah,
melanjutkan.
Ketika tiba di lokasi pembangunan Rumah
Sakit Indonesia Ar-Royan di Gaza Utara, kami
disambut drum band pramuka dari anak-
anak dan remaja Palestina. Suasana hingar-
bingar meriah. Secara simbolis peletakan
batu pertama dilakukan Marzuki Alie, sembari
menyampaikan bantuan pemerintah dan
bangsa Indonesia. Saya percaya, sejak itu pula
nama Indonesia semakin menancap tertancap
kuat di sanubari Bangsa Palestina. Sampai
kapan pun ini bakal menjadi kenangan indah
Palestina untuk Indonesia. Harapan saya, ketika
kelak Palestina mendapatkan kemerdekaan
secara penuh, lalu menjadi bangsa modern dan
maju, harum semerbak Indonesia tetap abadi
selamanya di Palestina.
24 jam kami keluar dari sana, Gaza kembali
dibom. Tak sengaja kami berada di antara dua
waktu pemboman Israel. Dalam situasi perang
seperti itu maka granat, bom dan roket bisa
memangsa siapa saja. Wartawan, serdadu,
politisi, pejabat dan agamawan, semua bisa
dimangsa. Tak pandang bulu.
Kerap disebut-sebut, khusus untuk
Palestina, Israel telah mendetil semua roket dan
bom mereka. Semua roket dan bom itu telah
ada alamat dan waktunya masing-masing.
Jadi, sebetulnya kunjungan kemanusiaan kami
tak perlu kuatir jadi sasaran target. Namun
tetap saja, saya tak kuasa untuk sepenuhnya
mempercayai Israel, yang selama berperang
terbukti tak kenal nurani, apalagi logika.
Dan mungkin hanya nurani kami sajalah
yang kerap terusik selama berada di Gaza.
Apalagi sejak awal menyambut kedatangan
rombongan Komisi I DPR RI di Rafah, Palestina,
Ahmad Bahar berkali-kali menegaskan rasa
penghargaannya.
“Kami sangat menghargai dukungan dan
bantuan Indonesia terhadap bangsa Palestina,”
kata Bahar, dalam Bahasa Arab yang kemudian
diterjemahkan Hidayat Nur Wahid.
Kunjungan parlemen Indonesia sangat
diapresiasi semua politisi utama negeri itu.
Pasalnya, kunjungan ini dilakukan terhadap
negeri yang sejak 4 tahun terakhir diblokade
Israel. Jadi tak ada jaminan apapun bagi
keselamatan para politisi dari negara mana
pun yang bertandang ke sana. Tapi keyakinan
kami, tekad dan solidaritas kemanusiaan cukup
menjadi modal menembus blokade di Gaza.
Tak heran jika senyum Perdana Menteri
(PM) Palestina Ismail Haniyah juga nyaris tak
pernah lepas dari wajahnya, saat menyambut
kami di kantornya di Gaza City. Ketika
berfoto bersama saya, PM Haniyah tetap
mengembangkan senyum khasnya. Begitu
pula ketika dia menyelempangkan kafiyeh
ke pundak saya dan kolega DPR RI lainnya,
senyum dan pelukannya terasa hangat. Jelas
sekali ia terharu. Nyata benar PM Palestina ini
salut dan bangga atas semangat solidaritas
bangsa Indonesia lewat keberanian DPR RI
menembus Gaza.
Ramadhan Pohan bersama rombongan Komisi I tiba di Gaza City, Selasa (29/6) melalui perbatasan Rafah.
6 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010
INFO DAPIL
RAKYAT di Daerah Pemilihan Jawa Timur (Dapil Jatim) VII telah
memercayai Ramadhan Pohan untuk duduk sebagai wakil rakyat di
Senayan. Lima kabupaten di Dapil Jatim VII yang terus menjadi pantauan
Ramadhan Pohan ini biasa kami sebut sebagai Pawitan Golek, yang
merupakan akronim dari Pacitan, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan
Trenggalek. Berikut sekilas pandang lima kabupaten yang memberikan
amanahnya kepada Ramadhan Pohan:
Sekilas Pawitan GolekKabupaten Ngawi terletak di bagian barat Provinsi Jawa Timur
yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Luas
wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.298,58 km persegi dengan
sekitar 40 persen berupa lahan sawah.
Wilayah Kabupaten Ngawi berupa dataran tinggi dan tanah datar.
Empat kecamatan terletak pada dataran tinggi, yaitu Kecamatan Sine, Ngrambe,
Jogorogo, serta Kendal di kaki Gunung Lawu.
Jumlah penduduk Kabupaten Ngawi pada akhir tahun 2006 adalah 873.489 jiwa,
terdiri dari 426.615 penduduk laki-laki dan 446.874 perempuan, dengan rasio jenis
kelamin 95. Artinya, pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat 95 laki-laki.
PerekonomianPertanian masih merupakan sektor andalan Kabupaten Ngawi. Dari 129.598
hektare luas wilayah Kabupaten Ngawi, 72 persen berupa lahan sawah, hutan, serta ta-
nah perkebunan. Sektor ini menyerap sekitar 76 persen dari total tenaga kerja yang ada.
Dari lima subsektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan,
kehutanan, dan perikanan), subsektor tanaman pangan –khususnya komoditi padi–
merupakan penyumbang terbesar terhadap total nilai produksi pertanian. Namun sejak
2004 sektor industri, terutama industri rumah tangga dan kelistrikan, mulai meningkat.
NGAWI
PACITAN
Pacitan merupakan salah satu dari 38 Kabupaten di Provinsi
Jawa Timur yang terletak di bagian selatan barat daya. Sebagian
besar berupa perbukitan, yaitu lebih kurang 85 persen gunung-
gunung kecil dan menyebar di seluruh wilayah, serta jurang terjal
dalam deretan Pegunungan Seribu yang membujur sepanjang Selatan
Pulau Jawa. Sedangkan selebihnya merupakan dataran rendah.
Berdasarkan sensus tahun 2006, jumlah penduduk Pacitan mencapai 555.262 jiwa
dengan rasio perbandingan setiap 100 perempuan terdapat 96 laki-laki.
PerekonomianPertanian terdiri dari padi sawah, padi ladang , jagung, dan kedelai. Perindustrian
terdiri dari batu akik, terasi, anyaman rotan, batik tulis, keramik gerabah, serta mainan
anak. Sedangkan potensi investasi berupa perikanan dan pertambangan.
Secara geografis, di sebelah utara Kabupaten
Magetan berbatasan dengan Kabupaten Ngawi, di
sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah,
di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Madiun,
serta di selatan berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo.
Luas wilayah Kabupaten Magetan adalah 688,85 km persegi.
Secara administratif, Kabupaten Ngawi terbagi menjadi 16 kecamatan
serta 235 desa/kelurahan. Kabupaten ini memiliki jumlah penduduk sekitar
615.254 jiwa.
PerekonomianKabupaten Magetan pada tahun 2006 memiliki beberapa komoditi
unggulan di sektor perkebunan. Komoditi yang dihasilkan per tahun, antara
lain, berupa kelapa sebesar 1.912 ton, jambu mete sebesar 270 ton, serta
kopi arabika sebesar 97 ton.
Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB yang dicapai Kabupaten
Magetan pada tahun 2006 sebesar 1.275.239,40 (dalam juta rupiah)
dengan konstribusi terbesar berasal dari pertanian, sektor industri
pengolahan, serta dari sektor konstruksi.
Dilihat dari keadaan geografisnya, Kabupaten
Ponorogo dibagi menjadi 2 sub-areal, yaitu areal
dataran tinggi yang meliputi Kecamatan Ngrayun,
Sooko, Pulung, Ngebel, serta Pudak. Sedangkan sisanya
merupakan daerah dataran rendah.
Dengan luas wilayah 1.371,78 km persegi, jarak Ibu
Kota Ponorogo dengan Ibu Kota Provinsi Jawa Timur (Surabaya) lebih kurang
200 km arah timur laut dan sekitar 800 km ke arah barat menuju Ibu Kota
Negara (Jakarta).
Berdasarkan sensus tahun 2006, jumlah penduduk Ponorogo sekitar
919.392 jiwa yang terdiri dari 452.231 laki-laki dan 467.161 perempuan
dengan tingkat sebaran 646 jiwa per 1 km persegi. Mereka tinggal di 21
kecamatan yang berada di kabupaten ini.
PerekonomianKabupaten Ponorogo merupakan wilayah dengan lahan pertanian yang
luas. Pertanian juga merupakan sektor yang memberikan kontribusi besar
terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ponorogo.
Sebagian besar penduduk Kabupaten Ponorogo juga berusaha sebagai
petani.
Kabupaten Trenggalek sebagian besar terdiri dari tanah pegunungan
dengan luas meliputi 2/3 bagian luas wilayah. Sedangkan sisa-nya (1/3 bagian)
merupakan tanah dataran rendah. Ketinggian tanahnya di antara 0 hingga 690
meter diatas permukaan laut. Dengan luas wilayah 126.140 hektare, Kabupaten
Trenggalek terbagi menjadi 14 kecamatan dan 157 desa/kelurahan.
Hanya sekitar 4 kecamatan yang mayoritas desanya berupa dataran, yaitu Kecamatan
Trenggalek, Kecamatan Pogalan, Kecamatan Tugu, serta Kecamatan Durenan. Sedangkan desa-desa
di 10 kecamatan lainnya mayoritas di pegunungan.
Empat kecamatan memiliki luas wilayah kurang dari 50 km persegi: Kecamatan Gandusari,
Durenan, Suruh, dan Pogalan. Tiga kecamatan seluas antara 50-100 km persegi adalah Kecamatan
Trenggalek, Tugu, serta Karangan. Tujuh kecamatan lainnya mempunyai luas di atas 100 km persegi.
Jumlah penduduk pada 2007 ditaksir mencapai 687.477 jiwa yang terdiri dari 50,17 persen
perempuan dan 49,83 persen laki-laki dengan kepadatan penduduk 545 jiwa per km persegi.
PerekonomianDengan luar areal sawah 11.806 hektare, perkebunan 3.825 hektare, dan tanah kering 46.894
hektare, sektor pertanian masih menjadi ujung tombak perekonomian Kabupaten Trenggalek. Pada
2007, produk padi sawah/ladang mencapai 131.701 ton, 75.654 ton jagung, serta 438.242 ton ubi
kayu.
Sedangkan perikanan menghasilkan 22.589,1 ton ikan dari sekitar 5.039 nelayan. Sektor industri
dan pariwisata juga terus dikembangkan di Trenggalek, yang pada 2007 mencatat tingkat
pertumbuhan ekonomi 5,45 persen dengan sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar bagi
PDRB hingga 34,71 persen.
tan
a
0
en
TRENGGALEK
Sum
ber
: p
acitan
.go
.id, ngaw
ikab
.go
.id, re
gio
nal
inve
stm
ent.
com
, ponoro
go.g
o.id
, tr
enggal
ekka
b.g
o.id
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010 7KABAR DAPIL
laboratorium terhadap limbah PT GLI yang
mengalir ke Kali Tileng. Uji laboratorium ini
untuk membuktikan apakah perubahan warna
air kali memang disebabkan buangan limbah
PT GLI atau karena faktor lain.
“Kita (juga) tengah merencanakan
melakukan normalisasi Kali Tileng,” kata Joni.
Sekalipun demikian, TIM GARASI
RAMADHAN POHAN menemukan fakta tak
semua petani setempat menuding limbah PT
GLI sebagai biang keladi sawah yang puso dan
gagal panen. Sebab, sistem irigasi persawahan
di desa tersebut memang kurang baik. Air dari
Kali Tileng tak bisa mengalir teratur sehingga
saat turun hujan, sawah justru tergenang air.
Debit air yang berlebihan ini juga diduga bisa
menjadi penyebab sawah-sawah puso.
PACITAN-Air Kali Tileng yang mendadak
berubah kemerahan mulai meresahkan para
petani di Kecamatan Ngadirojo, Pacitan.
Pasalnya, air kali sumber utama irigasi sawah-
sawah setempat itu tak lagi layak untuk
pertanian. Sawah-sawah pun banyak yang
puso dan gagal panen.
“Baru kali ini air di sawah berwarna
kemerahan,” kata Parwadi, salah satu
petani di Desa Pagerejo kepada TIM GARASI
RAMADHAN POHAN yang mengunjunginya,
Selasa (13/7). Sawah Parwadi termasuk salah
satu sawah yang puso dan gagal panen.
Pantauan TIM GARASI menemukan,
sejumlah petak padi di Desa Pagerejo,
Kecamatan Ngadirojo memang mengalami
puso. Sementara sawah-sawah yang tidak
puso, tanaman padi mereka sebagian besar
juga mati. Sekalipun ada yang hidup dan
berbulir, biji padi tidak tumbuh maksimal.
Kondisi ini membuat sebagian petani setempat
menuding limbah tambang PT. Gemilang
Limpah Internusa (GLI) di Desa Kluwih,
Kecamatan Tulakan sebagai biang keladi
perubahan warna air Kali Tileng.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup
Kabupaten Pacitan Joni Maryono mengatakan,
pihaknya sudah melakukan pemeriksaan
mendadak ke lokasi penambangan PT GLI.
Lokasi penambangan itu memiliki tujuh
terowongan penambangan, namun semuanya
telah memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah
(IPAL). Sekalipun demikian, Joni menyatakan
Dinas Lingkungan Hidup tetap melakukan uji
sawah di Desa Pagerejo, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan berwarna kemerahan, Selasa (13/7).
-Harga sembako yang mulai naik menjelang Bulan
Ramadhan, membuat masyarakat minta pemerintah setempat segera
melakukan operasi pasar.
Pantauan TIM GARASI RAMADHAN POHAN di beberapa pasar
di Kabupaten Magetan mulai menunjukkan kenaikan yang signifikan
selama setengah bulan terakhir.
Warga setempat berharap agar Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Magetan segera menyikapinya dengan melakukan operasi
pasar. Apalagi, keresahan masyarakat ini juga berimbuh dugaan
kenaikan harga disebabkan ulah oknum pedagang yang menaikkan
harga berstandar seperti gula dan lainnya.
“Kalau baru jelang bulan puasa harga sudah begini terus, nanti
kalau menjelang hari raya jadi berapa?,” kata Supriyati, seorang ibu
rumah tangga yang ditemui TIM GARASI RAMADHAN POHAN, usai dia
berbelanja di Pasar Sayur Magetan, Rabu (21/7).
Lonjakan harga terutama terjadi pada palawija, sayur mayur dan
daging ayam. Sunarti, pedagang ayam potong di Pasar Magetan
menyatakan harga ayam potong kini mencapai Rp 26 ribu per kilogram.
“Habis bagaimana? Belinya juga mahal sekarang ini. Otomatis kita
pun harus mengikuti kalau nggak mau rugi,” kata Sunarti.
Kenaikan harga juga terjadi pada cabai, bawang merah, bawang
putih, bahkan gula dan beras. Harga cabai misalnya, mencapai Rp 45
ribu per kilogram. Harga beras standar mencapai Rp 8500 per kilogram .
Sedangkan gula pasir standar melonjak menjadi Rp 10 ribu per kilogram.
Pantauan TIM GARASI RAMADHAN POHAN menemukan beberapa
kemungkinan kenaikan harga sembako ini. Selain karena musim hajatan
mantu selama Bulan Rojab dan Ruwah, kenaikan ini juga akibat gagal
panen di Magetan sebagai imbas hama tikus di Kecamatan Plaosan. Hal itu
dibenarkan Kasni, salah seorang warga masyarakat Desa Sidomukti Plaosan.
“Lagi banyak hajatan, harga sembako semakin mahal, harga sayuran
juga mahal. Sayangnya (Plaosan) gagal panen”, kata Kasni.
Suparno
Harga Sembako di Magetan Naik, Masyarakat Minta Operasi PasarFO
TO :
RA
HA
YU
WU
LAN
DA
RI
8 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010
KABAR DAPIL
PACITAN - Sebuah konsorsium Indonesia
dan Korea Selatan akan membangun fasilitas
pengolahan minyak bumi berteknologi terbaru
di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim).
Jika terealisasi, fasilitas kilang minyak tersebut
mampu berproduksi hingga 300 ribu barel per
hari.
Pembangunan kilang minyak itu
merupakan tahap awal rencana pembangunan
kawasan Industri Terpadu Pacitan yang akan
melibatkan sekitar 18 Badan Usaha Milik
Negara (BUMN). Rencananya, proyek ini
akan dibangun di wilayah Desa Plumbungan,
Kecamatan Kebon Agung, seluas 600 hektar.
-Maraknya kasus ledakan tabung
gas elpiji di Indonesia akhir-akhir ini membuat
warga Ponorogo menuntut solusi yang cepat
dan tepat. Aspirasi ini disampaikan warga dalam
Acara Serap Aspirasi Ramadhan Pohan, Minggu
(20/6).
“Banyak terjadi kebocoran gas elpiji
karena karet (selang) bukan buatan Pertamina
sehingga kemungkinan bocor sangat tinggi.
Bagaimana dengan solusinya?”, kata Parni, dari
Kecamatan Jonggol Jambon, Ponorogo.
Tuntutan warga Ponorogo ini bermula dari
kasus meledaknya kompor gas elpiji di Desa
“Untuk investasi tahap pertama,
menghabiskan dana sekitar US $ 8 miliar,”
kata Presiden Direktur PT. Tiara Energy
Group, Sunarto Ponirin, Jumat (23/7). Tiara
Group adalah perusahaan Indonesia yang
akan berkonsorsium dengan pihak Korea
Selatan itu.
Sunarto mengatakan pembangunan
kilang minyak akan dimulai tahun depan dan
akan memakan waktu selama empat tahun.
Selain pengolahan minyak, di kawasan industri
terpadu ini juga akan didirikan industri lainnya
seperti semen dan baja, serta produk turunan
minyak bumi.
Bajang, Kecamatan Mlarak, Ponorogo pada
Januari 2010. Ledakan tersebut menyebabkan
korban sepasang suami-istri, Gumono dan
Herlina, meninggal dunia.
Kasus tersebut mulai membuat trauma
sebagian besar warga Ponorogo. Juli ini saat
Pemerintah Daerah Ponorogo membagi-
bagikan tabung elpiji dan selang regulator
bantuan pemerintah di Desa Balong,
Ponorogo, warga setempat enggan menerima.
Data Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Ponorogo sebenarnya
menunjukkan masyarakat Ponorogo sudah
“Kita tidak hanya akan memproduksi
bahan bakar minyak, tetapi (juga) petrokimia.
Sampai nanti (juga akan memproduksi) biji
plastik, benang, kain,” kata Sunarto.
Masalah pasar, dinilai tidak ada persoalan.
Karena dengan jumlah produksi per hari
sebanyak 300 ribu barel, produksi mereka
diprediksi akan habis terserap untuk wilayah
Jawa Timur saja. Sebab, propinsi di ujung timur
Pulau Jawa ini merupakan salah satu konsumen
terbesar bahan bakar minyak nasional dengan
tingkat konsumsi mencapai 30 persen dari total
konsumsi di Indonesia.
Kasus Ledakan Elpiji
Indonesia-Korea Akan Bangun Pengolahan Minyak Bumi di Pacitan
terbiasa menggunakan gas elpiji. Ini karena
tingkat penggunaan gas elpiji untuk memasak
mencapai 60 persen dari total konsumsi rumah
tangga di Kabupaten Reog ini. Namun belum
bisa dipastikan, apakah kasus ledakan elpiji
tersebut menurunkan tingkat penggunaan gas
elpiji di Ponorogo atau tidak.
Meski demikian, Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ponorogo
Meseri yang ikut hadir dalam acara Serap Aspirasi
tersebut mengakui, kekhawatiran masyarakat ini
memang sudah sering kali disampaikan ke DPRD.
menyambut beberapa tokoh masyarakat yang hadir dalam acara Serap Aspirasi Ramadhan Pohan, Minggu (20/6). Dalam acara ini para tokoh masyarakat
mengeluhkan banyaknya kasus ledakan tabung gas elpiji.
FOTO
: R
ON
ALD
SIA
HA
AN
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010 9
PACITAN – Menjelang musim kemarau
tahun ini, puluhan desa di wilayah Pacitan
Barat dan Timur diperkirakan bakal
mengalami kesulitan air bersih karena belum
terjamah saluran pipa air.
Kepala Sub Bagian Hubungan Langganan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Kabupaten Pacitan Slamet Irianto, Kamis
(15/7) mengatakan, belum adanya jaringan
pipa air bersih di daerah-daerah tersebut
disebabkan dua hal, yaitu kondisi geografis
yang bergunung-gunung dan sebaran
kepadatan penduduk yang memang
tidak merata. Akibatnya, PDAM kesulitan
menentukan daerah-daerah mana saja yang
harus dilewati jalur pipa air bersih agar
efisien.
Menurut Slamet, ada tiga kecamatan
di Pacitan Barat yang rawan kesulitan air
bersih, yaitu Kecamatan Pringkuku, Punung
dan Donorojo. Dari 13 desa di Kecamatan
Pringkuku, empat desa di antaranya belum
dilalui pipa PDAM.
Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan
Punung. Dari 13 desa, masih ada enam
desa belum menikmati fasilitas air PDAM.
Sementara untuk Kecamatan Donorojo, dari
12 desa, dua diantaranya
belum mendapatkan layanan air bersih
PDAM.
Untuk daerah Pacitan Timur, kerawanan
air bersih diperkirakan akan terjadi di
Kecamatan Ngadirojo dan Sudimoro.
Di dua kecamatan ini, Slamet mengakui
sebagian besar desa-desa bahkan belum bisa
menikmati fasilitas air bersih PDAM.
"Tahun ini baru ada usulan untuk
(memasang pipa PDAM di) beberapa desa di
Kecamatan Punung," kata Slamet.
KABAR DAPIL
NGAWI-Menyambut Bulan suci Ramadhan Agustus ini, masyarakat
Ngawi meminta pemerintah setempat menambah porsi pendidikan
agama bagi anak-anak sekolah. Aspirasi ini disampaikan langsung kepada
Ramadhan Pohan dari Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia (DPR RI), saat dia berkunjung ke Lembaga Pendidikan (LP)
Ma’arif milik Nahdlatul Ulama (NU), Rabu (23/6).
Suradi dari Badan Permusyawaratan Desa Kecamatan Padas,
Ngawi menyatakan penambahan porsi pelajaran agama ini dapat
memanfaatkan berbagai bantuan dana pendidikan dari pemerintah
seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Bantuan dana pendidikan seperti BOS seharusnya meringankan
biaya pendidikan, meski pada kenyataannya masih tetap mahal,” kata
Suradi.
Permintaan Suradi ini juga didukung oleh Rahmad, mahasiswa
Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Ngawi. Dia
mengusulkan agar pemerintah memanfaatkan dana BOS untuk
memberikan alternatif pendidikan murah di LP Ma’arif.
Panen Petani Plaosan-Hama tikus yang merajalela di
Kecamatan Plaosan, Magetan dalam sebulan
terakhir ini, membuat para petani setempat
harus pasrah mengalami gagal panen.
“Ini lihat, kemarin sore kami tanam, pagi
sudah ludes begini. Padahal setiap sore kami
sudah mencoba untuk memberi racun tikus di
seputar sawah. Tapi tetap saja belum mampu
menanggulangi serangan hama tikus,” kata
Purnomo, Kamis (15/7). Purnomo yang salah
seorang petani di Plaosan ini menunjukkan sisa-
sisa bibit yang baru ditanamnya kepada TIM
GARASI RAMADHAN POHAN.
Purnomo menyatakan tidak tahu kapan
bisa kembali bercocoktanam seperti biasanya.
Apalagi selain hama tikus, perubahan musim
yang tidak menentu juga berpengaruh besar
terhadap hasil panen. Hal ini disebabkan
para petani menanam tanaman berpedoman
pada prediksi musim dan kebiasaan yang
ada. Dengan berubahnya musim yang tidak
menentu sekarang ini, Purnomo menyatakan
para petani merasa kesulitan untuk memastikan
kapan harus menanam, apa yang harus
ditanam dan model seperti apa mereka
mengolah tanah.
“Tahun ini kami harus merugi jutaan
rupiah. Jangankan sampai tenaga kerja, bibit
dan pupuk saja tidak kembali (modalnya),” kata
Jawari, salah seorang petani di Plaosan.
Baik Jawari maupun Purnomo meminta
Pemerintah Kabupaten Magetan segera
tanggap atas bencana hama tikus ini. Apalagi,
hama tikus ini menyerbu tepat setelah Juni
lalu pertanian Magetan ludes terkena puting
beliung dan tanah longsor.
”Ya dibantulah, karena selama ini juga
belum ada terobosan dari pemerintah untuk
menanggulanginya atau bantuan obat
pemberantas tikus dan lainnya,” kata Jawari.
Gagalnya panen di wilayah Plaosan
berdampak langsung pada harga-harga di
Pasar Sayur Plaosan. Sebagai upaya untuk
memenuhi permintaan, para pedagang
umumnya mengambil pasokan dari daerah
Blitar, Batu dan sekitarnya, sehingga harga
semakin melambung.
Suparno
Sambut Ramadhan, Ngawi Ingin Tambah Pendidikan Agama
Pacitan Barat dan
Timur Rawan
Kekeringan
WW
W.A
FFO
RD
ABLE
-PES
T-C
ON
TRO
L.C
O.U
K
10 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010
KABAR DAPIL
-Menyambut Bulan Ramadhan,
Minggu (11/7) masyarakat desa di Kelurahan
Sarangan menggelar tradisi Larung Sesaji.
Acara yang diadakan di Telaga Sarangan ini
dilakukan dengan melarung sesaji berupa
tumpeng yang dinamai Tumpeng Gono Bahu
setinggi 2,5 meter. Tumpeng tersebut terbuat
dari nasi dan ditemani dua tumpeng lainnya
yang terbuat dari palawija dan sayur mayur.
“Acara ini sudah menjadi agenda tahunan
Kabupaten Magetan dan Propinsi Jawa Timur.
Larung Sesaji ini selain untuk melestarikan
budaya, juga untuk mendongkrak bidang
kepariwisataan yang ada di Magetan pada
umumnya,” kata Bupati Magetan Sumantri,
yang memimpin upacara ini.
Prosesi adat yang menghabiskan beras
sebanyak 50 kilogram tersebut berawal dari
Balai Kelurahan Sarangan, menuju panggung
utama di Telaga Sarangan. Iring-iringan
kirab diawali pasukan berkuda, lalu barisan
putra dan putri Magetan tampil dengan
mengenakan busana adat. Setelah itu,
Tumpeng Gono Bahu menyusul dan diakhiri
dengan tokoh prajurit dan kesenian daerah.
Sesampainya di panggung utama, dilakukan
pembacaan doa dan sesaji diarak berkeliling
telaga menggunakan perahu. Setelah sampai
di tengah telaga, tumpeng dilarung dan
ditenggelamkan.
Bupati Magetan Sumantri dalam
sambutannya mengatakan, ritual Larung
Sesaji ini sengaja dikemas khusus dengan
menambahkan lebih banyak unsur budaya
lokal untuk menarik para wisatawan. Dengan
selesainya pembangunan jalan tembus yang
menghubungkan Magetan– Solo, Sumantri
berharap mampu mendongkrak pertumbuhan
ekonomi Magetan dari sektor pariwisata.
Tahun ini, Kabupaten Magetan
menargetkan tingkat kunjungan wisatawan
ke wilayahnya lebih dari 400 ribu orang,
dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bidang
pariwisata sebesar Rp 1,35 miliar. Suparno
PACITAN - Minimnya anggaran Komite Olahraga Nasional Indonesia
(KONI) Pacitan, membuat para pengurusnya merasa kesulitan
mengembangkan prestasi olahraga setempat.
"Selama ini KONI (Pacitan) belum punya dana hibah yang diserahkan
sepenuhnya (kepada para pengurus)," kata Ketua Harian KONI Pacitan
Masruri Abdulghoni, Sabtu (10/7). Lebih lanjut, Masruri menyayangkan
wewenang pengelolaan dana olahraga setempat yang tidak diserahkan
kepada KONI, sehingga mereka kesulitan menyelenggarakan berbagai
pembinaan dan pertandingan olahraga.
Masruri membandingkan anggaran KONI beberapa kota lainnya
di Jawa Timur. KONI Surabaya, tahun lalu mendapatkan Rp 15 miliar.
Begitu pula dengan Sidoarjo, yang dipasok Rp 5 miliar. Sedangkan
Pacitan, hanya mendapat Rp 50 juta per tahun, dan diserahkan dalam
bentuk dana kesekretariatan
Akhirnya, KONI Pacitan kerap mencari alternatif tambahan dana
dari sumbangan para birokrat atau pengusaha setempat. Salah satunya,
untuk mengadakan Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab). Ajang olahraga
yang diselenggarakan 31 Juli tersebut bertujuan menjaring bibit-bibit
atlet berprestasi, terutama di bidang yang memang terkenal moncer
digawangi Jawa Timur seperti voli, angkat besi dan sepak takraw.
TRENGGALEK-Longsor beruntun pada Juli 2010 di sepanjang Jalur
Lintas Selatan di Kabupaten Trenggalek, mulai merusak saluran irigasi
yang tengah dibangun pemerintah. Padahal, saat ini sedikitnya 3 desa
di Trenggalek mengalami kekeringan untuk irigasi lahan pertanian.
“Saat ini 3 desa mengalami kekurangan air, jadi kami mohon segera
ada program pembuatan dam (air),” kata Badarudin, Kepala Desa
Karangan dalam Acara Serap Aspirasi Ramadhan Pohan, Selasa (22/6).
Rusaknya beberapa ruas irigasi yang sedang dibangun ini menjadi
kabar buruk bagi Trenggalek, karena kabupaten ini selama bertahun-
tahun telah mengalami kekurangan air bersih, termasuk untuk
pertanian.
Dinas Penanggulangan Bencana Alam Badan Kesatuan Bangsa,
Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Trenggalek mendata
81 desa di 11 kecamatan telah menjadi langganan kekeringan. Desa-
desa ini terletak di dataran tinggi dan masuk daerah potensial longsor
saat musim hujan dan kekeringan saat musim kemarau.
Daerah yang dianggap paling parah mengalami kekeringan
antara lain Kecamatan Dongko, Panggul, Kampak dan Munjungan.
Sementara kecamatan yang beresiko kekeringan adalah Kecamatan
Karangan, Tugu, Suruh, Watulimo, Pule, Pogalan dan Gandusari.
Longsor Rusak Saluran Irigasi Trenggalek
Anggaran KONI Pacitan Minim
FILE
S.M
YO
PER
A.C
OM
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010 11CAWAN ASPIRASI
meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) Indonesia di masa
depan, semua kalangan rakyat seharusnya
mendapatkan akses murah Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD). Pantauan TIM
GARASI RAMADHAN POHAN di Trenggalek
menemukan bahwa PAUD akan sangat
membantu anak-anak yang memiliki
kelemahan daya pikir, sekaligus mencegah
anak-anak dengan kesulitan belajar dianggap
sebagai anak cacat mental.
Kasus-kasus demikian masih sering
ditemukan di Kabupaten Trenggalek. Seperti
yang terjadi di Desa Sambirejo Kecamatan
Trenggalek, GARASI menemukan 3 anak
berusia 8-10 tahun yang belum juga
disekolahkan. Meski berasal dari keluarga
yang berbeda, alasan ketiganya belum juga
disekolahkan ternyata serupa, yaitu kelemahan
daya pikir dan masalah psikologis anak.
IS (nama dirahasiakan-Red), 9 tahun,
misalnya, sampai saat ini belum juga
disekolahkan. Dia sempat sekolah selama
hampir setahun di Sekolah Dasar kelas satu,
namun dikeluarkan. “Saya masih sering
ngompol jadi saya disuruh guru untuk sekolah
di Sekolah Luar Biasa (SLB),” kata IS. Saran guru
Pendidikan Anak Usia Diniini hampir saja dilakukan oleh orang tua IS, jika
saja mereka mampu secara ekonomi.
Kasus serupa juga TIM GARASI temukan
di Kecamatan Kampak, di mana seorang
penduduk setempat, Roni, memilih tidak
menyekolahkan anaknya yang telah berusia
9 tahun. Saat berusia 5 tahun sang anak
panas dan kejang, sehingga sejak itu anak
tersebut mengalami kesulitan berbicara. Roni
pun memutuskan untuk tidak menyekolahkan
anaknya ke Sekolah Dasar (SD) agar sang anak
tidak diejek atau dipermalukan.
Masalah-masalah seperti itu sebenarnya
dapat diatasi melalui Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD), yang kini mulai dirintis lembaga-
lembaga informal dengan dana seadanya di
Trenggalek. Konsep PAUD adalah memberikan
stimulasi yang tepat sebagai modal penting
bagi perkembangan anak di kemudian waktu.
IS misalnya, kini mulai mengenyam pendidikan
di Lembaga PAUD Ridlo Toyibatul Ullum.
Pendidikan Anak Usia Dini paling tidak
mengemban fungsi merangsang seluruh
potensi kecerdasan anak, penawaran nilai-nilai
dasar dan pengembangan kemampuan anak
yang sangat mendasar melalui beberapa sistem
pendekatan psikologis. Dengan sasaran usia
0 - 6 tahun, UU No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Sebut saja S (nama dirahasiakan-
Red), anak dari warga Dukuh Sono Desa
Timahan misalnya, memiliki masalah serupa
dengan anak dari Roni asal Kecamatan
Kampak. Namun, orang tua S memilih
menyekolahkannya selama 4 tahun di
PAUD Ridlo Toyibatul Ullum. Setelah empat
tahun, orang tua S tetap tidak antusias
menyekolahkan anaknya ke SD umum, dengan
alasan takut S akan jadi bahan ejekan teman
bahkan gurunya. Demikian orang tua S
meminta bantuan pemerintah setempat untuk
mengembangkan lembaga-lembaga informal
seperti PAUD ke jenjang sekolah berikutnya.
Nunik Ismiarti
bersama anak-anak Taman Pendidikan Quran (TPQ) pemenang lomba mewarnai di Kecamatan Pogalan, Trenggalek, saat kunjungan reses TIM GARASI
RAMADHAN POHAN ke sana, Selasa (23/3).
FOTO
: R
ON
ALD
SIA
HA
AN
12 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010
VARIA KOMISI I
JAKARTA-Dari hasil riset dan dengar pendapat
yang dikumpulkan selama ini, Komisi I Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)
menilai program hiburan infotainment tidak
bisa dianggap sebagai karya jurnalisme. Dalam
Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) dan Dewan Pers,
Rabu (14/7), Komisi I pun mendukung rencana
KPI untuk mengubah kategori infotainment
dari tayangan faktual menjadi non faktual.
“Kami dari sembilan fraksi sepakat
mendukung rencana KPI tersebut dan
keputusan ini diambil berdasarkan riset-riset
yang menyatakan sebagian besar isi berita
infotainment tidak berdasarkan fakta dan
melanggar prinsip-prinsip jurnalisme juga kode
etik jurnalistik,” kata Ramadhan Pohan dari
Komisi I DPR RI.
Ketua KPI Dadang Hidayat menyatakan
pada Juni 2010, KPI telah menerima 400
keluhan masyarakat, dan 300 diantaranya
mengenai tayangan infotainment . Hal itu
menurut Dadang, membuat KPI merasa perlu
Bukan Karya Jurnalismemengkaji apakah infotainment absah disebut
karya jurnalisme atau bukan, berdasarkan isi
siaran, cara pencarian dan penyajian beritanya.
Disertasi Mulharnetti Syas berjudul
Relasi Kekuasaan dalam Budaya Industri
Televisi di Indonesia: Studi Budaya Televisi
pada Program Infotainment menyatakan
bahwa sebagian besar isi berita infotainment
tidak berdasarkan fakta atau gosip belaka.
Disertasi yang berhasil dipertahankan di
Sidang Doktor Universitas Indonesia ini
menyatakan infotainment pertama kali lahir di
Indonesia hanya untuk memenuhi ketentuan
UU Penyiaran No 32 Tahun 2002 yang
mengharuskan televisi-televisi menyiarkan 60
persen siaran domestik. Infotainment marak
kemudian, karena biaya produksi murah dan
dianggap banyak peminatnya.
“Jadinya, infotainment itu telah menggeser
prinsip jurnalisme yang loyalitas pertamanya
adalah kepada kepentingan publik, bergeser
menjadi untuk kepentingan bisnis. Jelas dengan
demikian acara ini tak bisa disebut sebagai
menggelar konferensi pers tentang kategorisasi infotainment di Ruang Pers DPR RI, Rabu (21/7). Tampak di foto (kiri ke kanan) Ramadhan Pohan, Ketua Komisi I Kemal
Azis Stamboel, dan Wakil Ketua Komisi I Agus Gumiwang Kartasasmita.
karya jurnalisme,” kata Ramadhan. Dia meminta
KPI dan Dewan Pers berunding menentukan
kategorisasi infotainment secara jelas, agar publik
yang dirugikan tidak bingung harus mengadu ke
mana dan berdasarkan undang-undang apa.
Dewan Pers dalam RDP tersebut
menyatakan menyerahkan sepenuhnya
wewenang kategorisasi itu kepada KPI.
“KPI memiliki data mengenai hal-hal itu. KPI
juga memiliki data-data pengaduan, karena itu
kami rasa kita harus menghormati otoritas KPI,”
kata Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo.
Wakil Ketua KPI Nina Armando kepada
GARASI, Jumat (23/7) menyatakan KPI dan
Dewan Pers telah bertemu secara informal
dan sepakat untuk segera mengadakan
Memorandum of Understanding (MoU)
mengenai kategorisasi infotainment . Selain
itu, Dewan Pers juga bersedia membantu KPI
merevisi Pedoman Perilaku Penyiaran dan
Standar Program Siaran (P3SPS) yang tadinya
memasukkan infotainment sebagai bagian
tayangan faktual.
FOTO
: S
YA
HRIZ
AL
FAH
MI
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010 13VARIA KOMISI I
JAKARTA-Mendengarkan sendiri aspirasi para
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) selama kunjungan
kerja Komisi I ke Timur Tengah, membuat mereka
mendesak pembentukan segera Panitia Khusus
(Pansus) TKI lintas komisi.
“Selama kami di Timur Tengah, kami
banyak bertemu TKI di sana dan mendengarkan
masalah-masalah mereka, dan kami
mengetahui kalau dari tahun ke tahun masalah
ini selalu ada tanpa perbaikan apapun. Jadi tak
bisa dibiarkan begitu saja, harus ada tindakan
segera,” kata Ramadhan Pohan dari Komisi I
DPR RI, Selasa (13/7).
Sepulangnya dari Timur Tengah, 16
anggota Komisi I pun bersepakat melapor
ke Ketua DPR RI Marzuki Alie untuk segera
membentuk Pansus TKI. Wakil Ketua Komisi
I TB Hasanuddin menyatakan pansus lintas
komisi bentukan Ketua DPR ini akan bertugas
mengurai masalah-masalah TKI dari hulu
Komisi I Desak Pembentukan Pansus TKIhingga hilir.
Untuk itu, pansus ini akan mendapatkan
mandat penuh untuk menginvestigasi sumber-
sumber masalah TKI. Mulai dari bagaimana
standar Perusahaan Jasa Tenaga Kerja
Indonesia (PJTKI) yang seharusnya, tingginya
kasus-kasus penganiayaan, pemerkosaan
hingga pembunuhan TKI di luar negeri hingga
fakta banyaknya TKI yang diperas begitu
mereka tiba di tanah air.
“Banyak orang-orang kita sendiri tidak
bertanggungjawab, mengirim TKI ke luar
negeri dan ketika mereka pulang, dirampok
untuk biaya ini itu sehingga kalau dihitung
sebenarnya gaji yang mereka dapat sama saja
seperti kerja di Indonesia,” kata Hasanuddin.
Hasanuddin melanjutkan, hasil investigasi
Pansus TKI ini akan memberi masukan bagi
DPR dan pemerintah mengatasi masalah TKI
terutama di Timur Tengah. Masukan Pansus
TKI ini akan membantu DPR RI memilih langkah
berikutnya, apakah selama masalah-masalah
TKI di Timur Tengah dituntaskan, Indonesia
akan mengadakan moratorium dengan
negara-negara terkait dan menunda sementara
pengiriman TKI ke sana atau tidak.
“Tapi juga ada kemungkinan, kita tetap
mengirim TKI ke Timur Tengah dalam jumlah
terbatas atau bahkan tetap mengirim TKI
seperti biasa selama masalah-masalah di dalam
tenaga kerja ini diselesaikan,” kata Hasanuddin.
Sekalipun Ketua DPR RI Marzuki Alie telah
memberi lampu hijau atas pembentukan
pansus ini, tapi Hasanuddin menyatakan
Marzuki belum memberi tenggat waktu kapan
tepatnya pansus ini akan dibentuk. Namun
paling tidak, Hasanuddin menjamin pansus ini
akan segera dibentuk setelah masa reses DPR
RI berakhir 15 Agustus 2010.
NEGARA-NEGARA DENGAN TINGKAT KEKERASAN TERHADAP TKI TERTINGGI DI DUNIA
Malaysia
39%
Arab Saudi
38 %
Kuwait
5%
Yordania
3%
Hong Kong
3%
Taiwan
3%
Amerika Serikat
2 %
Bahrain
2 %
Singapura
2 %
Brunei Darusallam
2 %
Lainnya
1 %
Sumber: Data Migran Care 2007, BNP2TKI 2008
Putus Komunikasi dengan keluarga 108 kasus
Gaji tidak dibayar 102 kasus
PHK sepihak 67 kasus
Meninggal 46 kasus
Penganiayaan 17 kasus
Gagal berangkat 12 kasus
Sakit biasa 11 kasus
Kriminal 10 kasus
Pelecehan seksual 7 kasus
Pekerjaan tidak sesuai Perjanjian Kontrak 5 kasus
Sakit akibat kecelakaan kerja 4 kasus
Kecelakaan kerja 3 kasus
Majikan meninggal 3 kasus
PT bermasalah 1 kasus
Kasus Terbanyak Aduan Masalah TKI ke BNP2TKI Selama 2008:
14 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010
MITRA KOMISI I
DPR RI pertama didirikan pada 1916 dengan
nama Volksraad, sebagai dampak dari
maraknya gerakan nasional perubahan yang
terjadi di seluruh dunia pasca Perang Dunia
I. Meski demikian, posisi Volksraad yang
sebenarnya hanya basa-basi dari pemerintah
kolonial, menyebabkan implementasi
pembentukannya baru terlaksana pada
1918. Tapi tetap saja, Volksraad menjadi
jalan bagi kaum Nasionalis Moderat seperti
Husni Thamrin dan kawan-kawan untuk
menyuarakan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Tergusurnya kolonial Belanda oleh Jepang
pada 1942, otomatis membuat Volksraad
tak diakui lagi. Dengan demikian, Indonesia
mulai membentuk sejarah parlemennya
sendiri melalui pembentukan Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP) pada 29 Agustus 1945,
yang kemudian menjadi hari lahir DPR RI.
Selanjutnya, bentuk DPR RI sempat ikut
berubah-ubah mengikuti perubahan bentuk
negara yang sempat terjadi di Indonesia.
KNIP sempat berganti menjadi DPR dan Senat
Republik Indonesia Serikat pada 1949, lalu
hanya setahun kemudian menjadi Dewan
Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS).
Setelah 6 tahun berikutnya, barulah DPRS
ini mengakhiri masa tugas mereka setelah DPR
pertama hasil pemilu 1955 menggantikannya.
Sejak itu pula DPR RI selalu terpilih melalui
pemilu, sekalipun mengikuti aura politik saat
itu, jumlah dan ideologi partai-partai politik
yang duduk di parlemen berbeda-beda pula.
Kini, DPR RI yang bertugas adalah mereka
yang terpilih melalui pemilu 2009 dengan total
anggota 560 orang yang dibagi-bagi ke dalam
11 Komisi.
Sejak 2009 hingga 2014 nanti, Ramadhan
Pohan dari Fraksi Partai Demokrat akan
mewakili suara rakyat dari Komisi I, yang
mengurus isu-isu Pertahanan Keamanan, Luar
Negeri dan Komunikasi Informatika.
Kemlu merupakan unsur pelaksana pemerintah yang
dipimpin Menteri Luar Negeri, yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Presiden. Tugas
Kemlu adalah untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di
bidang politik dan hubungan luar negeri.
OKI merupakan organisasi antar pemerintah kedua
terbesar setelah Persatuan Bangsa-Bangsa dan memiliki
57 negara anggota yang tersebar di 4 benua.
Organisasi ini merupakan kesatuan suara negara-
negara Islam dan bertugas memberi jaminan dan
perlindungan terhadap kepentingan dunia Islam untuk
mendukung promosi mengenai perdamaian
internasional dan kerukunan antara masyarakat dunia.
OKI didirikan pada tahun 1969.
ASEAN adalah organisasi regional yang
beranggotakan sepuluh negara yang berada
di wilayah Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia,
Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam,
Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam). Fungsi ASEAN
adalah untuk meningkatkan kerjasama antar negara
di wilayah Asia Tenggara di bidang ekonomi, politik,
sosial, budaya, agar dapat mengembangkan potensi
wilayah.
G-20 dibentuk pada tahun 1999, saat kebangkitan
negara-negara di dunia dari krisis finansial global. G-20
beranggotakan negara-negara yang memiliki ekonomi
maju dan ekonomi negara berkembang yang maju.
Adanya forum ini adalah sarana konsultasi mengenai
masalah-masalah perekonomian yang mungkin tidak
dapat diselesaikan oleh hanya satu negara saja dan
juga untuk menstabilkan keadaan keuangan dunia.
Pertemuannya diadakan sekali setahun.
The United Nations Framework Convention on Climate
Change (UNFCCC) merupakan suatu badan yang
dibentuk oleh negara-negara anggota PBB sebagai imbas
kekhawatiran internasional terhadap dampak perubahan
iklim global. Konvensi ini bertujuan untuk memetakan apa
yang negara-negara tersebut lakukan untuk mengurangi
dampak pemanasan global dan bagaimana cara untuk
menangani efek yang telah disebabkan oleh kenaikan
temperatur bumi ini. Salah satu protokol yang paling kuat
dan mengikat secara hukum adalah Protokol Kyoto.
APEC merupakan forum negara-negara Asia Pasifik
untuk membicarakan pertumbuhan ekonomi,
kerjasama, perdagangan dan investasi di wilayah
Asia Pasifik. Saat ini APEC memiliki 21 negara
anggota, termasuk Indonesia. Forum yang didirikan
pada tahun 1989 ini bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di
wilayah dan memperkuat komunitas negara-negara
Asia Pasifik.
FLASH & PRINT15
KETUA Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum berbincang sejenak dengan Ramadhan
Pohan sebelum Rapat Pleno Fraksi Demokrat terakhir bagi Anas, Jumat (23/7).
menunjukkan bukti laporan kekayaan anggota DPR RI ke KPK
dalam wawancaranya dengan Metro TV, Jumat (16/7).
Atmakusumah Astraatmadja (pakar media), Ramadhan Pohan, Bagir Manan (Ketua Dewan Pers), Irjen Pol Edward Aritonang (Kepala Divisi Humas POLRI),
dan Agus Sudibyo (Dewan Pers), menjadi pembicara Diskusi "Kekerasan Terhadap Media, Bagaimana Menanggulanginya?", Selasa (20/7). Di sana Ramadhan mengajukan wacana
Kaukus Perlindungan Pers di DPR.
Ramadhan Pohan membahas ulang kunjungan ke Palestina
bersama Hidayat Nur Wahid (Fraksi PKS) sebelum Rapat Paripurna DPR RI, Kamis (15/7).
menerima cinderamata dari Gubernur Akademi Militer Mayjen TNI
Gatot Nurmantyo saat kunjungan Komisi I ke Akademi Militer di Magelang, Kamis (8/7).
FOTO-FOTO: RONALD SIAHAAN DAN DOKUMEN PRIBADI RAMADHAN POHAN
Menjalankan Tugas Keparlemenan
Komisi I berfoto sejenak di Sinai, Mesir dalam perjalanan menuju Gaza, Senin
(28/6). Tampak di foto dari kiri ke kanan: M. Najib, Soemintarsih Muntoro, Adjeng Ratna
Suminar, Yorys Raweyai, Marzuki Alie, Ramadhan Pohan, Al Muzammil Yusuf, Yahya Sacawiria.
bersama rekan-rekan Komisi I bersiap-siap untuk berangkat dari
Penginapan El-Arish, Sinai Utara, kota perbatasan terakhir Mesir-Palestina, Selasa (29/6)
Palestina yang menyambut Delegasi DPR RI dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, Selasa (29/6).
FOTO-FOTO: DOKUMEN RAMADHAN POHAN
Menuju Gaza
bercakap-cakap dengan Ketua DPR RI Marzuki Alie dan wartawan
Kompas Mustafa Abdul Rahman, di El Arish Sinai, 25 menit sebelum memasuki perbatasan
Rafah, Palestina Selasa (29/6).
berdiri di depan Gedung Parlemen Palestina di Gaza City, Selasa
(29/6) yang sebagian hancur dibom Israel.
Delegasi DPR RI yang
dipimpin oleh Marzuki
Alie bersama Wakil Ketua
Parlemen Palestina Ahmad
Bahar, Selasa (29/6)
bersama dengan Liga Arab melakukan ramah tamah dan diskusi tentang
Palestina, Rabu (30/6)
bersama Anggota Komisi I Helmy Fauzi di depan Commodore Gaza
seusai jamuan makan siang di kantor Perdana Menteri Palestina, Selasa (29/6).
FLASH & PRINT17
Ramadhan Pohan menyempatkan diri menerima
aspirasi Minarni (kedua dari kiri), seorang warga Surabaya yang sedang
menghadapi kasus hukum, Senin (19/7).
Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono berbincang
sejenak dengan Ramadhan Pohan sebelum Rapat Pleno Fraksi Demokrat yang terakhir
bagi Anas Urbaningrum, Jumat (23/7).
Ramadhan Pohan memandang hasil voting pemilihan Dewan
Pengawas RRI Periode 2010-2015 di Komisi I DPR RI, Selasa (20/7).
Roy Suryo, Al Muzammil Yusuf, Ramadhan Pohan dan Paula Sinjal
menyempatkan diri bertemu Sultan Hamengkubuwono X di sela kunjungan Komisi I ke
Yogyakarta, Kamis (8/7).
Soemintarsih Muntoro (Fraksi Partai Hanura), Helmy Fauzi (F-PDIP), Ramadhan Pohan (Fraksi Partai Demokrat), Kemal Aziz Stamboel (Fraksi PKS), Agus
Gumiwang Kartasasmita (Fraksi Partai Golkar), Ismet Ahmad (Fraksi PAN), Effendy Choirie (Fraksi PKB) mengadakan konferensi pers membahas keputusan Komisi I tentang infotainment,
Rabu (21/7).
FOTO-FOTO: RONALD SIAHAAN, SYAHRIZAL FAHMI, DAN VEBY MEGA
Menjalankan Tugas Keparlemenan
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010 19SAHABAT PARLEMEN
kesehatan Indonesia memang
belum bisa dibanggakan, bahkan di
kawasan Asia Tenggara sekalipun. Untuk itu,
Verna Inkiriwang dari Panitia Kerja Rumah
Sakit Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia (DPR RI) mendukung
diberlakukannya sistem rujukan rumah sakit.
“Sebenarnya tujuan (sistem rujukan) adalah
agar kita bisa merapikan sistem kesehatan
kita, sehingga puskesmas yang seharusnya
jadi lini pertama tidak kekurangan pasien
tapi sebaliknya rumah sakit tidak keteteran
mengurus pasien dan akhirnya jadi seperti
puskesmas besar,” kata Verna.
Menurut puteri asli Sulawesi Tenggara
ini, sistem rujukan diharapkan dapat
mengatasi masalah tersebut dan membuat
semua lapisan masyarakat mendapatkan
layanan kesehatan yang maksimal. Dengan
menjadikan puskesmas sebagai lini pertama
sistem kesehatan nasional, maka pemerintah
menganjurkan semua pasien datang ke
puskesmas terlebih dahulu. Di sana dokter baru
akan memutuskan apakah penyakit pasien
cukup dirawat jalan di puskesmas atau harus
dirujuk ke rumah sakit pemerintah.
Verna mengakui, hingga kini kurangnya
sosialisasi menjadi masalah terbesar
menjalankan sistem rujukan rumah sakit ini.
Sebagian besar masyarakat Indonesia masih
memilih langsung ke rumah sakit daripada
berobat ke puskesmas.Saat mengunjungi
daerah pemilihannya di Sulawesi Tenggara,
salah seorang konstituennya memilih bergegas
ke rumah sakit begitu sang cucu panas demam
tiga hari.
Dari jawaban jujur konstituennya itu pula,
Verna menyadari adanya ketidakpercayaan
masyarakat terhadap kualitas layanan
kesehatan puskesmas. Menurut dia, Panja
Rumah Sakit telah menyampaikan aspirasi ini
kepada Menteri Kesehatan Endang Rahayu
untuk bisa menjamin kualitas dokter, perawat
dan layanan puskesmas, jika ingin sistem
rujukan ini berjalan lancar.
– PANJA RUMAH SAKIT KOMISI IX DPR RI
Sistem Rujukan Dapat
SEJAK perjanjian pasar bebas Indonesia-
China mulai berlaku, banyak pengusaha
kalang-kabut diserbu barang-barang
murah. Sebaliknya, Lucy Kurniasari justru
melihatnya sebagai sebuah potensi.
Anggota Kelompok Kerja Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi
ini menganggap serbuan produk China
harus disaingi pula dengan pengembangan
UMKM nasional.
“Sebetulnya kalau kita bisa meningkatkan
desain dari industri rumahan kita, produk-
produk kita bisa bersaing dan sejajar dengan
produk-produk China,” kata Lucy.
Menurutnya, kekuatan penetrasi produk
China terletak pada dua hal, yaitu harga
murah dan desain yang beragam. Untuk jins
buatan China seharga Rp 57 ribu misalnya,
telah tersaji dalam berbagai desain. Sementara
murahnya harga produk disebabkan untuk
setiap lembar celana jins produk industri
rumahan seharga itu, Pemerintah China
mensubsidi sebesar Rp 17 ribu.
Untuk menyaingi desain produk China,
sebenarnya bukan masalah. Lucy menyatakan
Pokja UMKM dan Koperasi telah meminta
Kementerian Koperasi dan UMKM untuk
memberikan pelatihan-pelatihan desain dan
pengemasan produk bagi usaha kecil. Tapi
soal bersaing harga, lain lagi masalahnya.
“Kita selama ini tak bisa menyaingi harga
murah produk China karena kebijakan kita
memang tidak ada yang seperti demikian
(mensubsidi industri rumahan),” kata Lucy.
Salah satu contoh kurang berpihaknya
kebijakan Kementerian Koperasi dan UMKM
terlihat pada terpuruknya pusat usaha
rumahan produk kulit olahan dan sepatu
Tanggulangin di Sidoarjo. Akibat lumpur
Lapindo, usaha rumahan di daerah selatan
Sidoarjo ini kini mati suri akibat kurang modal.
Pasalnya, seluruh perbankan baik pemerintah
maupun swasta memasukkan aset para
pengusaha di daerah ini ke dalam daftar
merah untuk jaminan pinjaman permodalan.
Lucy sebagai wakil rakyat yang daerah
pemilihannya adalah Sidoarjo berkisah,
salah satu konstituen yang dikunjunginya
saat reses Juli lalu, terpaksa menolak
pesanan kaca berbingkai batik dari Hong
Kong sebanyak 80 ribu buah.
“Bagaimana lagi? Mereka hanya punya
modal untuk memproduksi 20 ribu saja,
jadi sisanya terpaksa ditolak,” kata Lucy.
LUCY KURNIASARI–POKJA UMKM DAN KOPERASI KOMISI VI DPR RI
Usaha Rumahan Berpotensi Kalahkan Produk China
DO
K.
PRIB
AD
I
FOTO
: V
EBY
MEG
A
20 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010
PRESTASI
kepedulian lingkungan sejak
dini, ternyata bisa menghasilkan buah manis
prestasi. Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gemarang
6, Ngawi telah membuktikannya. Tahun ini,
SDN yang terletak di Kecamatan Kedunggalar
itu sekali lagi menyabet Penghargaan Sekolah
Adiwiyata II dari Kementrian Lingkungan
Hidup, karena kepedulian mereka terhadap
lingkungan sekitar sekolah. Penghargaan ini
mengulang prestasi serupa yang mereka terima
pada 2009 lalu.
Prestasi ini mereka raih bukan karena
alasan yang njelimet. Kepala SDN Gemarang
6 Suratno menyatakan komitmen tinggi SDN
Gemarang 6 akan kesehatan lingkungan,
hanya semata agar para muridnya nyaman
belajar.
“Para pendidik (Guru) di SDN Gemarang
6 mempunyai pandangan bahwa suasana
sekolah yang bersih, rapi dan sejuk akan
membuat siswa-siswa nyaman dalam belajar,”
kata Suratno kepada TIM GARASI RAMADHAN
POHAN.
Demi alasan sederhana inilah, Suratno
berkisah, pihak sekolah pun bekerjasama
dengan komite sekolah dan para wali murid.
Bersama mereka lantas bahu-membahu
menjaga kebersihan lingkungan, tak hanya di
dalam tapi juga lingkungan sekitar sekolah.
Visi peduli lingkungan juga ditanamkan
sejak dini lewat kurikulum Pendidikan
Lingkungan Hidup di sekolah. Tak heran,
jika SDN Gemarang 6 akhirnya selalu aktif
memperingati Hari Lingkungan Hidup atau
hari-hari besar bertema lingkungan lainnya.
Pada Hari Sampah Februari lalu misalnya,
SDN ini memperingatinya dengan aksi pungut
sampah di alun-alun Kabupaten Ngawi dan
menanam pohon di sana bersama para Tentara
Nasional Indonesia (TNI) Kodim 0805 dan
Dinas Lingkungan Kabupaten Ngawi.
Tak hanya di alun-alun, sekolah juga
mewajibkan para murid menanam minimal
3 pohon di perkarangan rumah masing-
masing. Sejak kecil, para murid juga sudah
terbiasa dengan istilah-istilah lingkungan serta
sadar akan bahaya perubahan iklim yang
mengancam bumi dan dampak nyatanya di
lingkungan sekitar mereka.
Kini, dengan lingkungan sekolah yang
bersih dan para murid yang sadar lingkungan,
Suratno menyatakan SDN Gemirang 6
tak punya harapan muluk. Mereka hanya
ingin Pemerintah Propinsi Jawa Timur dan
Pemerintah Pusat mendukung komitmen dan
prestasi mereka selama ini.
Setyo Utomo
, Guru SDN Gemarang 6 Ngawi mewakilli sekolahnya menerima penghargaan Adiwiyata II dari Menteri Lingkungan Hidup Gusti M Hatta (paling kanan) dan para pejabatnya,
Selasa (8/6) di Jakarta.
Seorang juara tak haruslah orang yang kuat atau gagah perkasa.
Terkadang seorang juara justru lahir dari kepedulian yang tulus terhadap lingkungan sekitar
DO
K.
SDN
GEM
ARA
NG
6
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010 21JALAN-JALAN
Wisata Telaga Sarangan telah lama
jadi maskot dan andalan wisata
Kabupaten Magetan. Tapi di sekitar
telaga itu ada tiga air terjun yang juga tak
kalah menarik, Air Terjun Watu Ondo, Pundak
Kiwo dan Jarakan.
Jelajah wisata alam ini hanya terletak 17
kilometer dari ibukota kabupaten. Tempat
wisata Telaga Sarangan di Desa Ngancar
Kecamatan Plaosan ini memiliki pemandangan
alami yang indah untuk dinikmati, berimbuh
udara sejuk daerah yang terletak 1600 meter
dari permukaan laut.
Hanya sekitar setengah jam perjalanan kaki
dari pintu gerbang di Desa Ngancar, saya pun
menjejakkan kaki di lokasi air terjun pertama
yang disebut Air Terjun Watu Ondo. Sesekali
saya melongok ke langit biru, semilir angin
semakin sejuk sehingga saya semakin takjub
bersyukur dapat memandangi sekelumit karya
dari Sang Pencipta. Air Terjun Watu Ondo
pantas mendapatkan rasa syukur itu. Ia berupa
sebuah aliran air pegunungan yang menuruni
tebing batu seperti anak tangga dari batu atau
yang biasa disebut ondo dalam Bahasa Jawa.
Dari sanalah, nama Watu Ondo berasal.
Terletak di bukit dengan ketinggian sekitar
10 meter, percikan air Watu Ondo nampak
indah apalagi saat siang hari. Siraman cahaya
matahari tampak memantulkan cahaya indah
pelangi bertaut antara batu yang satu dengan
yang lainnya.
Keajaiban alam belum berakhir. Sekitar 50
meter di atas Air Terjun Watu Ondo kita akan
disuguhi Air Terjun Pundak Kiwo yang sangat
indah. Konon, barang siapa berkunjung ke
air terjun ini dan membasuh mukanya, akan
bertambah cantik dan awet muda untuk kaum
perempuan dan menambah tampan untuk
kaum adam. Entah benar atau tidak, yang pasti
kesejukan airnya benar-benar menyegarkan kulit.
Pendakian saya terus berlanjut menuju
Air Terjun Jarakan, sekitar 1 kilometer dari Air
Terjun Watu Ondo. Semakin ke atas suguhan
panorama alam semakin indah. Ekosistem
flora dan fauna di sini tetap terjaga apik oleh
warga masyarakat sekitar, gara-gara sebuah
mitos lokal yang menyimpan kebijakan. Konon,
jika penduduk sekitar merusak alam maka
Berkunjung ke tiga air terjun di sekitar Telaga
Sarangan tak hanya menenangkan jiwa, tapi
juga, konon, airnya yang jernih dan sejuk
bisa jadi obat ampuh awet muda.
Prabu Brawijaya dari Kerajaan Majapahit
yang dikisahkan hilang di Gunung Lawu akan
marah dan mengakibatkan bencana. Mitos ini
terus terpelihara secara lisan hingga terbentuk
menjadi kebijakan lokal di sini.
Sesampainya di Air Terjun Jarakan, air
derasnya bagai menghujam ke tanah dan
bebatuan di bawahnya. Percikan air dari
ketinggian 30 meter itu bagai membentuk
kabut pada tebing-tebing sekelilingnya.
Empat jam berlalu, saya terus terpesona
keindahannya. Matahari yang mulai
tenggelam akhirnya membuat saya bergegas
turun ke kaki bukit sebelum malam tiba.
Enggan meninggalkan tiga air terjun itu,
saya sempatkan mampir ke sebuah warung
untuk menikmati sate kelinci dan kopi
untuk menghangatkan tubuh. Di sini, terus
terdengar gemericik Air Terjun Jarakan, bagai
menghantarkan saya pulang. Suparno
FOTO
: S
UPA
RN
O
AIR TERJUN JARAKAN merupakan salah satu dari tiga air terjun di kawasan Telaga Sarangan yang patut untuk
dikunjungi.
22 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010
TEROPONG WARTA
Komisi I Ramadhan Pohan menyesalkan tindakan artis
Krisdayanti-Raul Lemos yang berciuman saat mereka menggelar
konferensi pers, Kamis 22 Juli 2010. Ramadhan menganggap
tindakan itu tidak pantas dilakukan karena telah mencederai ranah
publik.
“Tindakan seperti itu adalah ranah pribadi yang tidak pantas
diekspos di ranah publik, karena itu saya mengapresiasi dan
mendukung sepenuhnya tindakan sigap KPI (Komisi Penyiaran
Indonesia) menegur empat stasiun TV yang melanggar P3SPS dn
tetap menayangkannya,” kata Ramadhan dalam rilis yang diterima
detikcom, Jumat (23/7/2010).
Ramadhan menegaskan, dia mendukung penuh KPI untuk
terus melakukan tugas pengawasannya dengan menjatuhkan
sanksi kepada empat stasiun TV tersebut sesuai P3SPS. Ramadhan
menganggap tindakan Kridayanti-Raul juga telah mencederai nilai-
nilai keluarga secara terbuka di ruang publik, yang justru dilakukan
sehari sebelum Indonesia memperingati hari anak nasional.
Apalagi, Ramadhan menambahkan, empat televisi yaitu Trans
TV, Trans 7, Indosiar dan SCTV menayangkan adegan ciuman
Krisdayanti-Raul tersebut pada jam-jam siar yang dapat ditonton
anak-anak.
“Adegan ciuman itu tidak pantas ditayangkan oleh TV atau
media online, sekalipun dilakukan di tengah-tengah konferensi
pers,” kata Ramadhan.
Untuk itu, Ramadhan menghimbau semua stasiun TV dan media
online mematuhi Kode Etik Jurnalistik Tahun 2006 dan P3SPS dari
KPI dalam menayangkan liputan mereka, sebagai bagian tanggung
jawab pers kepada publik nasional.
bom molotov ke kantor TEMPO harus menjadi trigger
dalam upaya penegakkan kemerdekaan pers.
Demikian disampaikan anggota Komisi I DPR RI asal Partai Demokrat,
Ramadhan Pohan pada diskusi “Kekerasan terhadap Media, Bagaimana
Menanggulanginya?”, di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta,
Selasa (20/7).
“Kasus pelemparan molotov ke TEMPO ini adalah upaya untuk
mengingatkan kita untuk tidak cepat merasa puas dalam upaya
membangun kemerdekaan pers yang benar-benar bebas dari
bentuk sensor, kriminalisasi, dominasi, apalagi kekerasan berbentuk
premanisme,” ujar Ramadhan.
Sebenarnya tahun 2009, ujar Ramadhan, jumlah kekerasan sudah
sangat kecil. Namun, hal ini bukan berarti membuat jurnalis lengah
dalam penegakan kebebasan pers.
“Data AJI Indonesia mencatat, pada tahun 2009 jumlah kekerasan
terhadap jurnalis sebenarnya sudah menurun hampir 30 persen dari
tahun sebelumnya,” lanjut Ramadhan.
Robert Gates announced the lifting of the training
ban on Kopassus in Jakarta on Thursday, but stressed it was contingent on key
reforms within the military.
In preparation for lifting the ban, Defense Department officials said they
asked the Indonesian government in recent months to remove “less than a
dozen” members of Kopassus who had been convicted of previous human
rights abuses but were still part of the unit
But Armed Forces (TNI) Chief Gen. Djoko Santoso said Kopassus had already
sanctioned personnel involved in questionable conduct, but stopped short of
saying whether they had been dismissed. Djoko declined to say if that meant
Indonesia had fulfilled the requirements laid down by the United States.
Legislators at the Indonesian House of Representatives also criticized the US
for “meddling.” Ramadhan Pohan, of the ruling Democratic Party, blasted the US
demand, saying it should not “play around with threats” and adding that it had
no authority to order Indonesia about.
“The government must make a clear statement that Indonesia cannot be
dictated to by the US government or anyone else,” he said.
“If they want to cooperate with us, then let’s do it. But if they want to
intervene, then no way.” Additional reports from AFP, New York Times
Anggota Dewan Sesalkan Tayangan KD-Raul di TV
Kubu SBY: Peristiwa TEMPO Momentum Penegakan Kemerdekaan Pers
US Lifting of Kopassus Ban Hits Snag
– 22 Juli 2010
– 20 Juli 2010 – 24 Juli 2010
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010 23
Senin 26 Juli 2010 pukul 06:15
WIB, Ramadhan Pohan diundang
sebagai salah satu narasumber
Acara Live Talkshow Metro Pagi
dengan topik Absensi Finger Print
Anggota Dewan. Pro kontra topik
ini cukup hangat dibicarakan
oleh masyarakat terkait seringnya
pemberitaan ruang rapat terlihat sepi
pada saat rapat DPR.
FOTO
: R
ON
ALD
SIA
HA
AN
KRONIK
Senin, 12 Juli 2010 pukul 01:30 WIB
merupakan pertandingan pamungkas Piala
Dunia Spanyol dan Belanda yang memikat
perhatian semua pihak, tak terkecuali jajaran
teras Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat
(DPP PD). Hari itu DPP PD mengadakan Nonton
Bareng Final Piala Dunia 2010 bersama Ketua
Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum
di Mario’s Place, Menteng. Acara berlangsung
seru dan meriah karena masing-masing sangat
antusias dalam menjagokan tim yang dipilih.
Jumat 16 Juli 2010 pukul 21:00 WIB Live
Talkshow TVOne Program Apa Kabar Indonesia
dengan tema Kontroversi Infotainment :
Menyoal Status Tayangan Infotainment.
Ramadhan Pohan hadir sebagai salah
satu narasumber dari Komisi I DPR. Hadir
pula Arswendo Atmowiloto dan Veven SP
Wardhana sebagai Pengamat Budaya Massa.
Partai Demokrat mengadakan
Pelantikan Dewan Pembina,
Dewan Kehormatan dan
Pengurus Partai Demokrat 2010-2015
di Raffles Hills-Cibubur, Depok, Jawa
Barat. Hadir Presiden yang juga Ketua
Dewan Pembina Partai Demokrat,
Susilo Bambang Yudhoyono bersama
Ani Yudhoyono, Ketua Umum
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai
Demokrat Anas Urbaningrum dan
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat
Edhie Baskoro Yudhoyono. Pelantikan
Pengurus Dewan Pembina Partai
Demokrat untuk masa bakti 2010-
2015 dilakukan oleh Ketua Dewan
Pembina Partai Demokrat Susilo
Bambang Yudhoyono
: (dari kiri ke kanan) Angelina Sondakh, Saan Mustapa, Syofwatillah Mohzaib dan Ramadhan Pohan
berbincang sejenak di sela acara Pelantikan DPP Partai Demokrat 2010-2015.
FOTO
: M
AY
KE
SARA
SID
YA
FOTO
: R
ON
ALD
SIA
HA
AN
FOTO
: R
IZA
L FA
HM
I
Ramadhan Pohan menjadi narasumber
Live Talkshow TVOne Program Apa Kabar
Indonesia Pagi sebagai salah satu Anggota
DPR yang ikut dalam Perjalanan Menembus
Gaza dalam rangka Kunjungan Kerja
Komisi I Masa Reses Persidangan III 2009-
2010 pada tgl 28 Juni-4 Juli.
narasumber untuk acara Diskusi
bertema “Kekerasan Terhadap Media,
Bagaimana Menanggulanginya?” yang
diselenggarakan oleh Dewan Pers pukul
10:30 WIB di Jakarta Media Center,
Gedung Dewan Pers.
Sebastian Salang (Formapi), M. Arwani Thomafi (PPP), Ramadhan Pohan, Anis Matta ( F-PKS), Elman Saragih (Pemred Metro TV)
24 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010
JULI
SENIN SELASA RABU
SENIN SELASA RABU
4 5 6 7
Kunjungan Kerja Komisi I. Delegasi Mesir, Australia dan Belgia. Ramadhan Pohan tergabung ke dalam kelompok delegasi ke Mesir sejak tanggal 28 Juni-4 Juli 2010.
Undangan Diskusi Serial Lima Indonesia "Penyederhanaan Parpol : Konfederasi atau Akuisisi?" di Jl. Kompleks Bumi Asri No. C-3, Liga Mas Perdatam-Pancoran Jakarta 12780.
Makan malam dan pertunjukan budaya untuk menyambut delegasi pertama Sidang Umum Forum of the Asia Pacific Parliamentarians fo Education (FASPPED) di lobi Nusantara, DPR RI, Senayan Jakarta.
Kunjungan Kerja Komisi I ke Yogyakarta 7-9 Juli 2010.
SENIN SELASA RABU
11 12 13 14
Nonton Bareng Final Piala Dunia 2010 Belanda vs Spanyol Bersama Ketua Umum Partai Demokrat di Mario's Place, Menteng
Rapat Paripurna DPR RI di Ruang Rapat Paripurna DPR RI. Agenda : Pidato Pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2009-2010
Rapat Internal Komisi I di Ruang Rapat Komisi I. Agenda: 1. Pembahasan & Pengesahan Jadwal Acara Rapat Komisi I DPR RI Masa Sidang IV Tahun Sidang 2009-2010 2. Rencana Kunker Reses Komisi I Tahun Sidang 2009-2014"
Rapat dengar Pendapat Komisi 1 dengan Dewan Pers & Ketua Komisi Penyiaran Inddonesia (KPI) di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Pembahasan mengenai Keputusan MK No. 031/PUU-IV/2006 Tentang Pengujian UU no.32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran terhadap UUD 1945 dan Keputusan MK No.005/PUU-1/2003 terhadap UUD 1945
SENIN SELASA RABU
18 19 20 21
Rapat Internal Komisi I di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Persiapan Fit & Proper Test Calon anggota Dewan Pengawas LPP RRI Periode 2010-2015
Fit & Proper Test Calon anggota Dewan Pengawas LPP RRI Periode 2010-2015 di Ruang Rapat Komisi I
Narasumber Live Talkshow TVOne Program Apa Kabar Indonesia Pagi di Lobi City Walk Sudirman. Tema : Salah Satu Anggota DPR yang Ikut Dalam Perjalanan Menembus Gaza dalam Rangka Kunjungan Kerja Komisi I Masa Reses Persidangan III 2009-2010 pada 28 Juni-4 Juli 2010.
Rapat Paripurna DPR RI di Ruang Rapat Paripurna DPR RI. Agenda : 1. Pandangan Fraksi terhadapa materi RUU tentang Pertanggung jawaban atas Pelaksanaan APBN TA 2009 yang disampaikan oleh Pemerintah. 2. Pengesahan Pembentukan Panitia Khusus RUU tentang Otoritas Jasa Keuangan"
Narasumber diskusi bertema “Kekerasan Terhadap Media, Bagaimana Menanggulanginya?” di Jakarta Media Center, Gedung Dewan Pers.
Fit & Proper Test Calon anggota Dewan Pengawas LPP RRI Periode 2010-2015 di Ruang Rapat Komisi I
Rapat Internal Komisi I di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Penetapan 5 Calon Anggota Dewan Pengawas LPP RRI
RDP Komisi I dengan Dirjen Hukum & Perjanjian Internasional Kemlu RI dan Dirjen Startegi Pertahanan Kemenhan beserta Tim Perunding di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Dalam rangka mendapatkan masukan terhadap RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Federasi Rusia tentang Kerjasama Teknik Militer.
RDP Komisi I dengan Dirjen Hukum & Perjanjian Internasional Kemlu dan Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan Beserta Tim Perunding di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Dalam rangka mendapatkan masukan terhadap RUU tentang Pengesahan Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah RI dan Kerajaan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan dan Yang Di Pertuan Negara Brunei Darussalam tentang kerjasama di Bidang Pertahanan.
SENIN SELASA RABU
25 26 27 28
Live Talkshow Metro Pagi : Absensi Finger Print Anggota Dewan di Metro TV
Rapat Paripurna DPR RI di Ruang Rapat Paripurna DPR RI. Agenda: 1.Tanggapan Pemerintah terhadap pandangan fraksi-fraksi atas materi RUU Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN TA 2009 2. Pembicaraan Tingkat II/ Pengambilan Keputusan terhadap RUU Perubahan atas UU No.22 Tahun 2002 tentang Grasi 3. Laporan Pimpinan DPR RI mengenai hasil Pertemuan Konsultasi dan Koordinasi Pimpinan DPR dengan Pimpinan DPD berkaitan dengan pelaksanaan Sidang Bersama DPR dan DPD untuk mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden"
RDP Komisi I dengan Dirjen Hukum & Perjanjian Internasional Kemlu dan Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan Beserta Tim Perunding di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Melanjutkan RDP Komisi 21 Juli 2010
LIVE Talkshow TVOne Program Jakarta Lawyers Club. Tema ""Infotainment dan Isinya"" di Hotel Nikko
Rapat Kerja dengan Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan & Menteri Hukum dan Ham di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Memorandum Saling Pengertian Antara Pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan dan Yang Di Pertuan Negara Brunei Darussalam tentang Kerjasama di Bidang Pertahanan
Raker dengan Menlu, Menhan dan Menkumham di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Pengambilan Keputusan Terhadap RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Federasi Rusia tentang kerjasama Teknik Militer
LIVE Talkshow TVRI Program Dewan Pers Kita. Tema : "Perlunya Program Media Watch di TV untuk Mengontrol Pers"
Rapat Tim Pengawas Kasus Bank Century di DPR. Agenda : Membahas langkah-langkah Tim Bersama Penangan Permasalahan PT. Bank Century Tbk dalam upaya pemulihan asset (recovery asset)
Rapat Internal Komisi I. Agenda : Pembahasan Materi RUU asal inisisatif komisi I tentang Intelejen
Rapat Kerja dengan Menkominfo. Agenda : Pembahasan Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Kementrian Pertahanan/TNI Tahun Anggaran 2009
Rapat Pengurus Harian DPP PD di Singosari Ballroom Hotel Sahid Jakarta
LPP RRI Periode 2010 2015 di Ruang Rapat Komisi I
AGENDA
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010 25JULI
SABTU
1 2 3
Kunjungan Kerja Komisi I. Delegasi Mesir, Australia dan Belgia. Ramadhan Pohan tergabung ke dalam kelompok delegasi ke Mesir sejak tanggal 28 Juni-4 Juli 2010.
Kunjungan Kerja Komisi I. Delegasi Mesir, Australia dan Belgia. Ramadhan Pohan tergabung ke dalam kelompok delegasi ke Mesir sejak tanggal 28 Juni-4 Juli 2010.
Kunjungan Kerja Komisi I. Delegasi Mesir, Australia dan Belgia. Ramadhan Pohan tergabung ke dalam kelompok delegasi ke Mesir sejak tanggal 28 Juni-4 Juli 2010.
SABTU
8 9 10
Kunjungan Kerja Komisi I ke Yogyakarta 7-9 Juli 2010 Kunjungan Kerja Komisi I ke Yogyakarta 7-9 Juli 2010 Pelantikan Dewan Pembina, Dewan Kehormatan dan Pengurus Partai Demokrat 2010-2015 di Raffles Hills-Cibubur, Depok Jawa Barat
SABTU
15 16 17
Rapat Paripurna DPR RI di Ruang Rapat Paripurna DPR RI. Agenda : 1. Keterangan pemerintah mengenai pokok-pokok RUU tentang pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2009 2. Pendapat fraksi-fraksi & pengambilan keputusan terhadap RUU Usul Inisiatif Komisi V DPR RI tentang Rumah Susun menjadi RUU DPR RI"
Rapat Kelompok Fraksi Komisi 1 di Ruang KK II. Agenda : Persiapan Fit & Proper Test Calon Anggota Dewan Pengawas LPP RRI
Pleno Fraksi di Ruang KK II LIVE Talkshow TVOne Program Apa Kabar Indonesia dengan tema
Kontroversi Infotainment : "Menyoal Status Tayangan Infotainment" di Wisma Nusantara, Hotel Nikko Jakarta.
SABTU
22 23 24
RDPU Komisi I dengan Pakar/Akademisi di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Dalam rangka mendapatkan masukan terhadap RUU tentang : 1. Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Federasi Rusia tentang Kerjasama Teknik Militer 2. Pengesahan Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah RI dan Kerajaan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan dan Yang Di Pertuan Negara Brunei Darussalam tentang kerjasama di Bidang Pertahanan
Pleno fraksi di Ruang KK II. Agenda : Pengarahan dari Ketua Umum
SABTU
29 30 31
Rapat Paripurna DPR RI di Ruang Rapat Paripurna DPR RI. Agenda :1. Laporan Komisi XI DPR RI mengenai hasil pembahasan Calon Gubernur Bank Indonesia dan Pengambilan Keputusan2. Pembicaraan tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Memorandum saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Brunei Darussalam tentang kerjasama bidang pertahanan3. Pendapat Fraksi-fraksi dan Pengambilan Keputusan terhadap RUU Usul Inisiatif Komisi IX DPR RI tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menjadi RUU DPR RI4. Laporan Pimpinan DPR RI menegani hasil rapat konsultasi antara Pimpinan DPR RI dengan Pimpinan Fraksi-fraksi (Pengganti Rapat Badan Musyawarah DPR RI) tanggal 27 Juli 2010 tentang Pelaksanaan Sidang Bersama sesuai Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009, Pasal 199 ayat (5) dilanjutkan dengan pengambilan keputusan.5. Pengesahan Pembentukan Pansus Penyusunan Peraturan Bersama DPR dan DPD RI untuk mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI
Rapat Kerja dengan Menteri Luar Negeri RI di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Pembahasan Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Kemlu TA 2009
Rapat Kerja dengan Menteri Pertahanan RI di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Pembahasan Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Kemhan/TNI TA 2009
Rapat Dengar Pendapat Komisi I dengan Komisi Penyiaran Indonesia, Asosiasi Televisi Swasta Indonesia dan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia
Makan Malam Permisahan Dr. Dino Patti & Rosa Rai Djalal di XXI Ballroom Djakarta Theater
Rapat Paripurna DPR RI di Ruang Rapat Paripurna. Agenda :1. Laporan Pimpinan Pansus Peraturan Bersama DPR dan DPD RI tentang Peraturan Sidang Bersama DPR dan DPD RI untuk mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI, dilanjutkan Pengambilan Keputusan2. Pidato Penuutupan Masa Sidang IV Tahun Sidang 2009-2010
Berangkat ke Daerah Pemilihan Jawa Timur VII
Memulai rangkaian kunjungan ke Daerah Pemilihan Jawa Timur VII
AGENDA
26 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010
SUARA PEMBACA
mungkin lupa kalau anak-anak dalam
penjara harus dilindungi identitasnya. Saya setuju dengan
semangatnya, yaitu untuk menarik perhatian publik ke narapidana
anak, tapi tidak setuju dengan cara penyajiannya. Ada regulasi yang
dilanggar di sini.
Apakah mereka bukan anak? Kalau begitu kenapa ditempatkan
di penjara anak?
Iman D Nugroho
Jakarta
Ramadhan menjawab:
Mas Iman, terima kasih untuk
kritiknya. Kami selalu menanti kritik
membangun dari semua pembaca
setia kami, dan untuk itu kami
sangat menghargai pendapat Anda.
Untuk memperjelas foto sampul
kami pada Edisi VI Juli 2010 tersebut,
Anda bisa mengeceknya pada
keterangan foto sampul di halaman 2.
Foto tersebut diambil di sebuah sel di
Rumah Tahanan (Rutan) II B di Pacitan,
dan kedua remaja narapidana di foto
tersebut masing-masing berusia 16
dan 18 tahun.
Untuk menjaga agar jangan sampai ada regulasi yang kami
langgar, maka sebelum menerbitkan foto itu sebagai sampul, kami
sudah mengecek Kode Etik Jurnalistik Tahun 2006. Pada Pasal 5
menyebutkan bahwa “Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan
menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan
identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan”.
Pasal ini menafsirkan bahwa yang dikategorikan sebagai anak
adalah seorang yang berusia kurang dari 16 tahun dan belum
menikah. Ini berarti kedua narapidana remaja dalam foto tersebut
yang telah berusia 16 tahun ke atas tidak dikategorikan sebagai
anak. Dengan demikian, sebagai bagian dari pers Indonesia yang
bertanggungjawab, GARASI diperbolehkan menerbitkan identitas
mereka tanpa harus mengaburkan wajah keduanya.
Kami tidak berniat mengeksploitasi anak untuk kepentingan
apapun dan kami menghormati sepenuhnya UU Perlindungan
Anak No 23 Tahun 2002. Foto itu akhirnya kami pilih sebagai foto
sampul, dengan pertimbangan untuk menarik perhatian publik akan
perlindungan hak asasi narapidana di penjara, terutama bagi mereka
yang masih remaja. Tapi tentu saja, kami ingin misi itu tercapai tanpa
adanya regulasi yang dilanggar.
Untuk menjawab pertanyaan kedua Anda, bahwa jika mereka
Berminat menyampaikan surat pembaca untuk redaksi GARASI atau untuk
ditujukan langsung kepada Ramadhan Pohan, silakan kirim ke alamat
redaksi yang tertera di halaman 2 atau via surat elektronik (e-mail) ke
[email protected]. Bisa pula menuliskannya di Gardu Aspirasi di
www.ramadhanpohan.com. Redaksi berhak mengedit surat-surat yang
masuk tanpa mengurangi maknanya.
1. Dengan ini kami ingin meralat keterangan foto Varia Komisi I Hal Edisi VI Juli
2010. Di sana tertulis bahwa foto tersebut diambil dalam Rapat Kerja Komisi
I dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Djoko
Santoso, Senin (14/6). Yang benar adalah foto itu diambil bukan pada Senin
(14/6), tapi beberapa bulan lalu. Kami mohon maaf atas kesalahan tersebut dan
dengan ini kami meralatnya.
2. Pada Halaman Flash&Print tertulis kredit foto oleh Ronald Siahaan. Yang benar
adalah Ronald Siahaan dan Mayke Sarasidya. Dengan ini kesalahan tersebut kami
perbaiki.
Ramadhan Pohan bersama seluruh staf redaksi dan karyawan GARASI
mengucapkan
17 AGUSTUS 2010
Semoga Indonesia semakin jaya dan menunjukkan kedigdayaannya di dunia.
Merdeka!
bukan anak kenapa ditampung di penjara anak? Kami perlu
menjelaskan bahwa Rutan II B Pacitan adalah rumah tahanan umum
dan bukan penjara anak. Rutan ini menampung 89 narapidana, dari
yang berusia lanjut hingga paling muda berusia 16 tahun.
Kami mengerti, memang UU Perlindungan Anak No 23 Tahun
2002 menafsirkan anak sebagai orang yang berusia kurang dari 18
tahun. Namun undang-undang tersebut tidak mengatur pemberitaan
media yang meliput anak, yang sesuai jalurnya telah diatur oleh
UU Pers No 40 Tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik Tahun 2006.
Karenanya, GARASI memilih untuk mengacu kepada tafsiran anak
sesuai Kode Etik Jurnalistik, yaitu mereka yang berusia kurang dari 16
tahun dan belum menikah.
Sementara untuk Rutan II B Pacitan sendiri, karena tidak memiliki
biaya untuk membuat penjara khusus anak/remaja, maka seorang
narapidana remaja berusia 16 tahun di sana dikelompokkan dalam
sebuah sel tersendiri bersama dua narapidana remaja lainnya yang
berusia 18 tahun. Sel tersendiri ini bukan bermaksud mengisolasi
mereka, tapi untuk menghargai hak-hak mereka sesuai UU
Perlindungan Anak, sekaligus melindungi mereka dari kemungkinan
aniaya oleh tahanan lain yang berusia lebih dewasa. Lebih jelasnya,
Rutan II B Pacitan memisahkan sel-sel tahanan mereka ke dalam tiga
kategori, yaitu blok sel remaja, sel pria dewasa dan sel wanita.
Karena hingga sekarang mereka belum pernah mendapat
narapidana remaja wanita, maka pada blok sel remaja hanya
terdapat kamar untuk narapidana remaja pria.
Demikian penjelasan kami, dan marilah kita bersama terus
memperjuangkan hak-hak anak Indonesia. Saya ucapkan sukses
selalu untuk Anda.
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010 27
perundang-undangan sudah
cukup bagus karena DPR
mengikuti perkembangan
yang terjadi dalam
masyarakat Indonesia,
walaupun sedikit terkesan
kejar target.
SUARA RAKYAT
atau standar untuk kinerja DPR. Orangnya
harus on time, harus hadir di rapat. Kan,
banyak media yang menyoroti
kalau di rapat-rapat itu anggota
DPR-nya tidak ada, kalau ada
malah tidur. Yang seperti itulah.
Semuanya kembali ke
orangnya sih. Setelah mereka
habis mencalonkan diri dan
terpilih dengan janji mereka
yang bla, bla, bla itu,
susunlah langkah-langkah riil
dan targetnya apa dengan
program-program mereka.
Jangan cuma basa-basi
doang, bohongin rakyat,
ngasih duit saja (ke
konstituen), yang menurut saya sangat
tidak mendidik seperti itu. Yang riil sajalah
programnya dan harus transparan, jangan
cuma ini itu padahal rakyat miskin banyak
banget.
Atika Ningtiyas Faturohmi
Pegawai Negeri Sipil
YANG saya harapkan dari seorang wakil
rakyat, pertama-tama dilihat dari Sumber
Daya Manusianya (SDM) dulu, deh.
Menurut saya, kebanyakan
anggota DPR itu,
mereka yang punya duit.
Kalau tidak, mereka itu
seseorang yang terkenal.
Kalau menurut saya, dilihat
dulu, kualitas orangnya.
Jangan mentang-mentang
dia itu orang terkenal, tapi
kualitas SDM-nya tidak
ada (untuk menjadi wakil
rakyat), contohnya saja
sekarang banyak artis yang
latar belakangnya sebetulnya
apa? Mentang-mentang orang
banyak tahu mereka, dimasukkan saja
(sebagai kandidat) biar nanti banyak orang
yang memilihnya, biar suara (partai) jadi
banyak. Mungkin sekarang dari partai-
partai, menurut saya, tolong didik para
kadernya dari awal, bagaimana DPR itu
seharusnya, bagaimana sosok seorang
wakil rakyat itu seharusnya.
Yang kedua, bisa dilihat dari peraturan
DPR tuh tidak
beretika, bukan
berarti saya
menyamaratakan,
tapi kok kinerjanya
belum terasa.
Malah saya lihat,
terkadang anggota
DPR tidak beretika
saat sidang, dari
mulai marah-marah, tidur, tunjuk-
tunjukan, berantem, padahal mereka
kan elit politik, seharusnya lebih beretika
dong. Saya nggak percaya kalau anggota
DPR itu dibilang sebagai wakil rakyat,
mungkin hanya beberapa ya, tapi
selebihnya hanya jadi wakil partai saja.
Buktinya tidak sensitif dengan masalah
atau fenomena-fenomena sosial yang
sebenarnya terjadi di Indonesia.
Libbi Girindrawardhana
Key Account Manager,
PT. Stanli Trijaya Mandiri
SAYA belum
melihat
perkembangan
yang signifikan
di DPR. Tapi
seharusnya DPR
dapat menempatkan
individu-individu
sesuai bidangnya
masing-masing,
misalnya yang untuk urusan ekonomi,
harusnya diambil orang-orang atau
pakar-pakar ekonomi, dan seterusnya.
Sampai detik ini aku masih kurang setuju
ada kalangan selebriti yang nggak punya
dasar atas bidang-bidang tersebut,
apakah mereka mempunyai dasar ilmu
pengetahuan yang diperlukan?
Lydia Zein
Mahasiswa Fakultas Hubungan
Internasional, Universitas Padjadjaran
kalau d
DPR-n
malah
S
oran
hab
ter
ya
su
d
p
J
n
konstituen)
a
ng
n
Wakil Rakyat lebih beretika, dong
Orangnya harus ditempatkan sesuai bidangnya
Yang penting orangnya dulu deh, yang berkualitas, yang transparan
DPR itu walaupun dibilang bobrok
jelek, pasti di dalamnya pasti masih ada
orang-orang yang benar ingin berjuang
buat rakyat Indonesia. Tapi masalahnya
orang-orang yang memikirkan golongan
atau kelompok tertentu atau dirinya
sendiri lebih banyak jumlahnya dibanding
jumlah orang-orang yang ingin berjuang
untuk rakyat.
Namun dari segi kinerja pembuatan
pe
cu
m
ya
m
w
k
Kinerja para wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhir-akhir ini kerap disorot
media dan dibahas para akademisi, politisi hingga para pengamat politik. Namun,
bagaimana pendapat rakyat sebenarnya? Apa pula yang mereka harapkan dari para wakil
rakyat itu? GARASI mewawancarai beberapa orang dari beragam latar belakang untuk
mengetahuinya.
FOTO
:VEB
Y M
EGA
DO
K. PR
IBA
DI
DO
K. PR
IBA
DI
DO
K. PR
IBA
DI
Yang ingin berjuang bagi rakyat, harusnya lebih banyak daripada yang tidak
Pritha Kusumatriani
Sarjana Hukum Universitas Padjadjaran
28 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010
TENTANG RAMADHAN
Ramadhan Pohan lahir di Pematang
Siantar, 6 Desember 1966. Selama
kuliah, Ramadhan menulis kolom
dan artikel opini di berbagai media dan ini
menuntun Ramadhan ke dunia jurnalisme.
Tahun 1990, atau dua tahun sebelum lulus
Strata I dari Fakultas Ilmu Sosial Politik
Universitas Indonesia, Ramadhan bergabung
dengan Jawa Pos sebagai reporter di Jakarta.
Karir ini berlangsung selama tiga tahun. Pada
1993, Ramadhan ditugaskan ke Bulgaria
sebagai koresponden di sana. Kemudian, Turki
sepanjang 1996 - 1998.
Selama di luar negeri, Ramadhan tidak
ngepos di satu negeri. Berbagai penugasan,
menuntut Ramadhan bergerak dari satu negeri
ke negeri lainnya. Di antara negara-negara yang
Ramadhan jelajahi, Ramadhan bersyukur bisa
melakukan liputan observasi untuk beberapa
pemilihan di beberapa negara, yang segera
memberikan kekayaan gambaran demokratisasi
di berbagai belahan bumi, di antaranya
pemilihan parlemen di Rusia, Yugoslavia,
Bulgaria, Bosnia-Herzegovina; Konvensi Partai
Demokrat, Boston, Massachusetts, Amerika
2004; Konvensi Partai Republik, New York,
Amerika 2004; Pemilihan Presiden di Rusia,
Bulgaria, Amerika, 2000 dan 2004.
Intensifikasi liputan luar negeri berakhir
di Amerika saat Ramadhan bertugas sebagai
Representatif Jawa Pos hingga Desember
2004. Sebelumnya, selama kurun Juni 1998
– Desember 2004, Ramadhan bolak-balik
ke Amerika untuk beberapa liputan khusus.
Beberapa di antaranya adalah:
Laporan kunjungan dan pertemuan • Pemerintah Indonesia (presiden dan
menteri), beberapa anggota parlemen
(DPR), cendekiawan, dan tokoh organisasi
terkemuka dengan mitra Amerika
Meliput acara dan mewawancarai Xanana • Gusmao dan Ramos Horta di Kantor Pusat
PBB, New York (1998)
Meliput dan mewawancarai Wakil Utama • Direktur Pelaksana IMF, Stanley Fischer saat
rapat pertemuan International Monetary
Fund (IMF) dan Bank Dunia.
Menghadiri pertemuan Presiden • Abdurrahman Wahid dengan Presiden Bill
Clinton (November 1999) serta pertemuan
Presiden Megawati Soekarnoputri dengan
Presiden George Walker Bush (September
2001) di Gedung Putih.
Meliput pertemuan anggota parlemen • (DPR-RI) Taufik Kiemas dengan Politisi,
Senator, Anggota Konggres dan Pejabat
Amerika (April – Mei 2001).
Meliput pertemuan Jusuf Kalla dengan • Pejabat Pemerintah Amerika (2003).
Meliput pertemuan Susilo Bambang • Yudhoyono dengan Pejabat Pemerintah
Amerika (Mei 2003).
Meliput politik lokal dan politik luar negeri • Amerika dengan menghadiri rapat serta
acara politik di Gedung DPR Amerika,
Departemen Luar Negeri, Gedung Putih,
dan lainnya.
Aktif melakukan kontak dan wawancara • dengan LSM-LSM politik seperti Amnesty
International, East Timor Action Network,
organisasi untuk hubungan Muslim-
Amerika, CAIR
Satu-satunya wartawan Indonesia peliput • tetap di Gedung Putih, DPR- AS (Kongres),
dan Senat (1998 – 2004)
Satu-satunya wartawan surat kabar Asia • Tenggara yang diundang berbuka puasa
bersama di Gedung Putih, dijamu Presiden
George Walker Bush, 2001 – 2004.
Satu-satunya wartawan Indonesia yang • diundang khusus untuk menghadiri
Pelantikan Presiden Bush, 2001
Melakukan serangkaian wawancara • dengan para Politisi dan Pejabat Amerika,
Paul Wolfowitz, dan lainnya.
Diundang memberikan ceramah politik • kepada para calon Diplomat Amerika di
Virginia.
Meliput event-even Islam lokal maupun • internasional Amerika, seperti Islamic
Society in North America (ISNA)
Wartawan Indonesia pertama yang menulis • Barack Obama, yakni lewat konvensi Partai
Demokrat di Boston Juli 2004.
Pekerja Pers Itu Kini Abdi Rakyat
Longgarnya perjalanan dan tugas
jurnalisme ketika berada di Amerika Serikat
memungkinkan Ramadhan meneruskan
pendidikan ke jenjang Strata 2 di American
University (AU) Washington DC antara Agustus
2002 hingga Mei 2004. Tahun itu pula,
Ramadhan pulang ke Indonesia dan bergabung
dengan The Blora Institute di Jakarta pada
Desember 2004, dan menjabat Direktur, Opini
Publik & Studi Partai Politik.
Profesi dan posisi mulai berwarna-warni.
Tahun 2005 misalkan, Ramadhan mulai merambah
dunia politik praktis dan menjadi Ketua Bidang
Pusat Informasi, BAPPILU DPP Partai Demokrat.
Pada 2006, diserahi tanggung jawab memegang
Koran Kabinet dengan posisi Pemimpin Redaksi.
Lalu pada 2006 menjadi Redaktur Pelaksana situs
kepresidenan www.presidensby.info.
Pada 2006 juga, Ramadhan diserahi
tanggung jawab menjadi Pemimpin Redaksi
koran harian nasional Jurnal Nasional, Jakarta.
Sementara dunia kewartawanan berjalan,
karir politik dan organisasi terus berlangsung.
Pada 2008, Ramadhan menjadi penasihat
Forum Harmoni Nusantara (FORSAS), Jakarta,
sampai sekarang. Di organisasi kewartawanan
sendiri, Ramadhan menjadi Direktur Program
Hubungan & Kerjasama Luar Negeri, Persatuan
Wartawan Indonesia Pusat, Jakarta, sejak 2008.
Tahun 2009, Ramadhan terpilih menjadi
anggota DPR-RI periode 2009-2014 dari
Daerah Pemilihan Jatim VII yang meliputi
Ponorogo, Magetan, Ngawi, Pacitan, dan
Trenggalek. Ramadhan ikhlas berbakti untuk
negeri, dengan dunia yang Ramadhan pilih,
dan mudah-mudahan semua itu memberi
manfaat untuk Indonesia yang lebih baik kelak.
dan istri, Asti Riefa Dwiyandani di depan Piramida Giza, Mesir.
DO
K.
PRIB
AD
I
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010 29RAMADHAN & TEAM
One of the most popular question
Ramadhan Pohan received lately was,
why do you have so many staffs? The
number is not there for no reason. Ramadhan
has complete vision on what kind of people’s
representative and legislator he wants to be.
Before he was officially seated in the House
of Representative, he already had a plan to
support his work as the member of the House.
After his victory, he established a strong team
to do just that.
Therefore he formed a strong team
consists of 23 people, 11 of whom are
based in his electoral districts and the other
12 are stationed in Jakarta. The twelve staff
members are responsible to support his work
as legislator. He has four expert staffs; three
are placed in Jakarta and one in the electoral
district, each with different specialization based
on his commission of defense, communication
and informatics, and foreign affairs. These
expert staffs are responsible in making sure his
stands in any given issues related to his areas
of concern. He also has nine supporting staffs,
including media and news staffs, liaison officer
manager, a secretary and administration staff.
To support his work as the Electoral District
VII East Java people’s representative, he has
ten liaison officers. The liaison officers are
stationed in the electoral districts and spread
in every regencies of Ponorogo, Pacitan,
Magetan, Ngawi and Trenggalek. The liaison
officer’s task is to act as Ramadhan Pohan’s
representatives in dealing with the problems
that might occur in the area. To support their
work, Ramadhan Pohan established a base
camp in Ponorogo and Pacitan.
Having these liaison officers make
Ramadhan Pohan easier to reach and deal
with the people’s aspirations and to figure
out the best way to solve this problem. He
also assigned one expert staff specialized in
community outreach and development to
help the liaison officers in accommodating the
people’s aspirations.
This “local team” existence makes it
easier for the local people to communicate
their problems and aspirations. The biggest
advantage of the local team is that they are
natives, therefore farmers, fishermen, and
the local government would be able to relate
better with the local team than with Jakarta
team.
There are several ways for the people
to reach the Garasi Team. First, they could
approach the liaison officers in their area.
Second, they could come to the base camp in
Ponorogo, Pacitan and talk to our team and
third, they could send a proposal to our office
in Ponorogo, Pacitan or Jakarta, and last but
not least, they could call the representatives
through the 24-hour phone line. Any way they
choose, we guarantee the people’s aspirations
are accommodated.
There are many aspirations the team
needs to facilitate, and we are hopeful with
this strong team, we are able to accommodate
them. That’s why Ramadhan need so many
staffs. Astri Gautama
DO
K.
GA
RA
SI
30 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010
OUR PEOPLE
Environment awareness should
be raised since the early age.
Gemarang 6 Elementary School has
proven the good outcome of early
environment awareness campaign
and became Ngawi’s environment champ.
This year, the school, located in Kedunggalar
Sub-district, achieves Adiwiyata II Award (an
award for schools that actively contributing in
saving the environment) from the Ministry of
Environment, for their concern on the school’s
environment. They also received the same
award in 2009.
The reason behind their winning is
not because they do a very difficult and
complicated project. It is simply because the
principal, Suratno, along with the faculty and
the parents are very committed in creating
a good environment for the students, which
would allow the students to learn more
effectively in a comfortable environment.
“The faculty in Gemarang 6 Elementary
School always thinks that clean, tidy, and
healthy school environment would bring
comfort for the students and allow them to
be more focus, thus they could achieve better
academic quality”, said Suratno.
Since a couple years ago, the school has
been cooperating with the parents and the
school committee to create a clean and healthy
environment. Together, they work hard to
implement the healthy lifestyle to the students
through small things, such as cleaning the
classroom.
This campaign is also incorporated in to
the school’s curriculum, so that every student
will have the environment education, where
they could learn many aspects in protecting
the environment through everyday actions.
No wonder, Gemarang 6 Elementary Schools
is the most active participant in events for
Environment Day and any other kind of special
days related to protecting the environment in
Ngawi.
For example, during National Awareness
Garbage Day last February, teachers and
students along with the National Army from
0805 Military Command and Ngawi Residence
Environment Agency were collecting trash
around the Ngawi town square.
Not only that, the school requires the
students to plant at least three trees in their
back yard. The students are now very aware of
the different terms related to the environment
and also have been educated on the danger
of global warming for the earth and the direct
impacts of it to their surrounding.
Now, with the clean and healthy
surrounding and students with high awareness
to protect the environment, Suratno can only
hope that the government could support their
commitment and their achievement towards
a sustainable environment for the next
generation.
Setyo Utomo
Being a champion doesn't mean you have to take
extreme measures, sometimes some hearts to care for your surrounding
is what's important.
students with their teachers marched together to do earth campaign during the day of National Awareness of Garbage, 17th February 2010.
DO
K.
SDN
GEM
ARA
NG
6
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 7/TAHUN I/AGUSTUS 2010 31TRIP & LEISURE
Telaga Sarangan has been the icon
and primary tourist attraction for
Magetan Regency. But only few
know that around the lake, there
are three waterfalls with amazing
landscape : Watu Ondo, Pundak Kiwo, and
Jarakan.
The natural attractions are only 17 km
away from the capital of the regency. Telaga
Sarangan, which is located in Ngancar village,
Plaosan Sub-district and 1,600 meter above sea
level, has an amazing view and relaxing air.
After 30 minutes of walking from the gate
in Ngancar village, I arrived at the first waterfall
of Watu Ondo. I savored the blue of the sky
and the calm light of the sun, and felt the cool
gentle water splashed against my cheeks when
the water falls from the canyon. The water
stream down the stairs-like canyon, or ondo in
Javanese, this is where the name Watu Ondo
came from. The water reflected the sunlight,
and you can see a rainbow emerged. I hold my
breath witnessing this beautiful view.
Next, Pundak Kiwo is located 50 meters
above the Watu Ondo. People believe that
if they visit the waterfall and wash your
face there, the water would make you look
younger. Whether it is true or not, we still
can enjoy the relaxing surrounding, and the
refreshing water.
My adventure continued. After 1-kilometer
hike from Watu Ondo, I arrived at the
Jarakan Waterfall. The more I hiked the
more beautiful and breathtaking the view
became. The environment is well maintained.
The community around the waterfall works
together to keep the waterfall clean. They
believe that King Brawijaya from ancient
Majapahit Kingdom, who was missing in
Mount Lawu, would rise and send his anger
by causing disaster if the people around the
Jarakan Waterfall harmed the environment.
This local wisdom is told from generation to
generation, and has became the local wisdom
here.
The waterfall is 30 meters in height. The
splashing of water creates a thick blanket of
Visiting the three waterfalls around Telaga
Sarangan brings not only tranquility to the
soul, but legend said its clear and cool water
are believed to be able to rejuvenate the
body. No harm to try, isn’t it?
fog covering the canyon around the waterfall.
Time flies when you enjoying a beautiful
view and relaxing your body and soul. After
4 hours, I witnessed the sun set and hide
between the thick clouds. I started to walk
down, and then I stopped in a small kiosk that
offers delicious rabbit satay and a glass of hot
coffee while listening to the sound of water
splashing. I wish I don’t have to go back home.
Suparno
PIC
TURE
: SU
PARN
O
is one of three falls in Telaga Sarangan area, which worthed to be visited.
APRESIASI
Sumber Spirit Kamiwww.ramadhanpohan.comwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww.rrrrrrraaaaaaammmmmmmaaaaaaaddddddddddddhhhhhhhhhhhhaaaaaaannnnnnnpppppppooooooohhhhhhhhhhhhaaaaaaannnnnnn.cccccccooooooommmmmmm
EDISI 01/TAHUN I FEBRUARI 2010RAMADHAN POHAN
DEMIRAKYATKU,
INDONESIAKU
ARI 2
HAN
EDISI 02 / TAHUN I MARET 2010
RAMADHAN POHAN
Politik MencerdaskanObama inspired Ramadhan a lot on his parliamentary
campaign
‘’Bila DiwarnaiKekerasan, DemokrasiJadi Democrazy’’
Mengurai Benang Kusut Tambang
Desa Kluwih
AH
A
kankaakaniwarnaiDemokra
mocrazy’’
EDISI 03 / TAHUN I APRIL 2010
RAMADHAN POHAN
Suara Desa pun
Tak Tertahan di Pintu
Gerbang Senayan
Forest Eleven,
Indonesia’s Big Impact on
Global Community
SISI LAINHANKAM KITA
PRIL 2
HAN
a puPinnay
Elevpactmu
EDISI 04 / TAHUN I MEI 2010
RAMADHAN POHAN
INSPIRASI DEMOKRASI
DARI WALESADPR Gunakan Peraturan
Upaya Ramadhan Memulangkan RI is Heading to UN
UN
g to UN
Top Related