MAKALAHMerupakan Tugas Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat
Dosen Pengampu:Sri Sumini, SKM
Disusun Oleh:KELOMPOK 4
1. Murwatri (210.031)2. Nila Anggraeni (210.032)3. Nunung Sulistiyani (210.033)4. Nur Hidayati (210.034)5. Ovin Eko W. (210.035)6. Puspa Tunjung Sari (210.036)7. Qoemariyatun (210.037)8. Rifky Zulfikar (210.038)9. Rizky Tri Utami (210.039)
10. Rizqy Wulan Sari (210.040)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN AJARAN 2010/2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat rahmat , taufik
dan hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini berjudul “Kesehatan Keluarga Bagian Dari Kesehatan Masyarakat ”.
Adapun isi dari makalah ini adalah definisi rumah, penyediaan air bersih, sanitasi,
pembuangan sampah, pembuangan limbah, dll.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Sri Sumini, SKM selaku dosen
pengampu mata kuliah Biologi yang telah memberikan bimbingannya sehingga kami
dapat mentusun makalah ini. Serta kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
yang telah membantu baik secara materil maupun secara sepiritual.
Kami menyadari dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penyusun,
Pendahuluan
Kesehatan keluarga adalah hal terpenting. Untuk menciptakannya, berbagai cara
pun dilakukan. Dari mulai pemilihan makanan, minuman, pakaian, hingga kebersihan
rumah tak luput dari perhatian. Namun, seteliti-telitinya kita, ada saja hal yang lepas
dari pemantauan. Akibatnya, salah satu anggota keluarga menjadi korbannya.
Tak cukup sampai di situ. Penyakit yang ada di dalam keluarga sering menular
kepada anggota keluarga yang lain. Satu per satu dari mereka pun akhirnya
tumbang dan menyerah pada penyakit tersebut
Kesehatan Masyarakat akan dicapai dengan mengikuti dasar-dasar dari pendekatan
IMCI (peranan dari tingkat keluarga/masyarakat, meningkatkan ketrampilan pekerja
kesehatan dan sistem kesehatan yang dibutuhkan untuk kesehatan anak) termasuk
isu penting akan gizi, terutama pemberian ASI, sampai dengan pasal-pasal yang
relevan dari Convention of Rights of the Child (CRC/ Konvensi Hak-Hak Anak).
Selain itu, projek ini juga akan berupaya untuk memetakan dan membantu daerah-
daerah dimana intervensi kesehatan anak memiliki dampak yang paling besar pada
kematian anak.
Masalah kesehatan itu erat kaitannya dengan masalah keluarga, apabila keluarga
kondisinya sehat, lingkungan biasanya gampang jadi lingkungan yang sehat. Pada
UU Kesehatan RI Pasal 12 ayat 1 disebut Kesehatan keluarga diselenggarakan
untuk mewujudkan keluarga sehat, kecil, bahagia, dan sejahtena. Jadi tujuannya
adalah menbangun individu, keluarga, bangsa yang bahagia dan sejahtera.
BAB I
Pembahasan
Kesehatan Keluarga Bagian dari kesehatan masyarakat
Banyak factor yang mempengaruhi kesehatan seseorang antara lain factor
keturunan, lingkungan, prilaku, dan pelayanan kesehatan. Kesehatan lingkungan
pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum
sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum.
Ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain : rumah, sanitasi(pembuangan
kotoran), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, dan pembuangan air limbah.
Keluarga merupakan bagian kecil dari suatu lingkungan, dalam keluarga sendiri
memiliki beberapa aspek yang mempengaruhi kesehatan lingkungan, diantaranya
adalah : rumah, sanitasi(pembuangan kotoran), penyediaan air bersih, pembuangan
sampah, dan pembuangan limbah. Oleh karena itu kesehatan keluarga sangat
berpengaruh pada kesehatan lingkungan maka akan di bahas kelima aspek yang
berpengaruh pada kesehatan lingkungan tersebut.
Rumah
Rumah adalah salah satu prasyarat pokok bagi kehidupan manusia. Ada beberapa
factor yang perlu diperhatikan dalam pembangunan rumah diantaranya:
Faktor lingkungan
Factor ekonomi atau tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
Faktor teknologi yang dimiliki masyarakat
Factor pemerintahan atau peraturan pemerintah menyangkut tata guna tanah
Ada beberapa syarat agar tercipta rumah sehat:
Bahan bangunan seperti lantai, dinding, atap, dan tiang
ventilasi yang berfungsi untuk menjaga aliran udara dalam rumah,
membebaskan udara dari bekteri-bakteri, dan menjaga kelembapan udara
dalam rumah
cahaya, diperlukan agar bibit penyakit tidak berkembang di dalam rumah,
namun jika terlalu banyak akan dapat menyilaukan mata
luas bangunan rumah, luas lantai harus menyesuaikan dengan jumlah
penghuni, luas bangunan yang optimum adalah 2,5 – 3 m2 untuk tiap anggota
keluarga, jika rumah terlalu sempit akan mempercepat penularan penyakit
pada anggota keluarga lainnya.
Beberapa fasilitas yang harus dipenuhi dalam rumah sehat antara lain:
penyediaan air bersih yang cukup
tempat pembuangan tinja
tempat pembuangan air limbah
tempat pembuangan sampah
fasilitas dapur
ruang berkumpul keluarga
pada rumah di pedesaan harus di lengkapi dengan beberapa item tambahan
seperti gudang untuk menyimpan hasil lading dan kandang untuk tempat
ternak yang harus berjarak +/- 10 m dari rumah penduduk
Penyediaan Air Bersih
Air adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, sekitar 55-60% tubuh
manusia biasa terdiri dari air, menurut penelitian WHO dinegara-negara maju setiap
orang rata-rata memerlukan 60-120 liter air/hari.
Air minum dapat dikatakan sehat apabila telah memenuhi persyaratan berikut:
syarat fisik, air harus tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dan bersuhu
dibawah suhu udara sekitar
syarat bacterial, air harus bebas dari segala macam bakteri, dalam
pemeriksaan laborat air dikatakan sehat bila dalam 100cc air hanya terdapat
kurang dari 4 baktei E. Coli
syarat kimiawi air harus mengandung zat-zat tertentu dan dalam jumlah
tertentu. Kekurangan atau kelebihan zat-zat tersebut akan menyebabkan
gangguan fisiologis pada manusia.
Ada beberapa sumber air yang dapat di jadikan air minum antara lain:
air hujan, air hujan dapat di minum namun air hujan tidak mengandung
kalsium
air sungai dan danau, pada umumnya air sungai dan danau adalah air hujan
yang mengalir dan tak jarang tercemar oleh karena itu harus diolah terlebih
dahulu sebelum dikonsumsi
mata air pada umumnya telah mengalami proses penyaringan secara alami
sehingga dapat langsung dikonsumsi selama belum terkontaminasi kotoran
air sumur dangkal, berada di kedalaman 5-15m air ini belum bisa dikonsumsi
langsung karena masih terkontaminasi kotoran dari permukaan
air sumur dalam, berada di kedalaman lebih dari 15m dan bisa langsung di
konsumsi
Beberapa Cara Pengolahan Air Minum Secara Sederhana
secara alami dengan di endapkan
penyaringan dengan pasir,kerikil,ijuk, dan karbon aktif
pengolahan dengan zat kimia seperti tawas dan kaporid
pengolahan air dengan mengalirkan udara untuk menghilangkan gas-gas
yang tidak diperlukan
pengolahan air dengan cara memasak sampai mendidih
Pembuangan Kotoran Manusia (Sanitasi)
Kotoran manusia adalah suatu benda atau zat yang tidak diperlukan oleh tubuh dan
harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Feces adalah sumber penyakit yang
multikompleks.Berdasarkan hasil penelitian,setiap hari rata-rata orang dewasa
menghasilkan 330 gram, dan air seni 970 gram tiap hari. Bias dibayangkan dengan
jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa, berapa banyak kotoran
yang dihasilkan. Dan jika masalah sanitasi ini tidak ditangani dengan baik akan
menimbulkan berbagai macam masalah baru seperti wabah penyakit, antara lain
tifus, disentri, kolera, schistosomiasis dan berbagai penyakit cacing (gelang, kremi,
pita, dan tambang).
Pengolahan Sampah
Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh
manusia. Cara-cara pengolahan sampah antara lain:
1. Pengumpulan dan pengangkutan sampah. Ini umumnya digunakan
diperumahan – perumahan namun hal ini memiliki kekurangan karena
menurunkan kesadaran seseorang terhadap sampah, karena pada umumnya
sampah akan dikumpulkan ke TPS/TPA dan akan menimbulkan masalah –
masalah lagi karena tempat yang dijadikan TPA/TPS akan mengalami
pencemaran, baik tanah maupun air tanah.
2. Pemusnahan dan pengolahan sampah dapat dengan cara ditanam dan
dibakar. Namun cara ini tidak efisien karena menimbulkan polusi udara dan
benda anorganik tidak dapat diuraikan oleh tanah.
3. Cara paling efektif adalah dengan 3R yaitu Reduse (mengurangi), Reuse
(menggunakan kembali), Recycle (mendaur uang).
a. Reuse, seperti contoh kita bias membawa tas belanja saat berbelanja
untuk mengurangi penggunaan kantong plastic.
b. Rause, dengan cara kita dapat menggunakan lagi botol – botol sirup
untuk tenpat air minum.
c. Recycle, dengan mendaur ulang sampah dapur menjadi pupuk untuk
menyuburkan tanaman.
Pengolahan Air Limbah
Air limbah adalah sisa air yang dibuang yang mengandung bahan – bahan atau zat –
zat yang dapat menbahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu
lingkungan hidup.
Cara pengolahan air limbah dapat dilakukan secara sederhana dengan cara:
1. Pengenceran, yaitu mengencerkan limbah sampai konsentrasinya cukup
rendah kemudian baru dibuang kebadan – badan air,namun dengan cara ini
masih memiliki banyak kekurangan, seperti bahan kontaminasi terhadap
badan – badan air masih ada, dan pengendapan di badan – badan air.
2. Kolam oksidasi, cara pengolahan ini adalah dengan memanfaatkan sinar
matahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan
alami.Ganggang yang tumbuh subur dengan bantuan sinar matahari akan
berfotosintesis menghasilkan O2. O2 digunakan bakteri aerobic untuk
melakukan dekomposisi zat – zat organic yang terdapat dalam air
limbah.Terjadi pula proses pengendapan pada air limbah sehingga air aman
bila dibuang ke badan – badan air.
3. Irigasi, ini dapat dilakukan untuk limbah dari peternakan atau perkebunan
karena air limbah yang mengandung kotoran ternak akan menyuburkan
tanah.
BAB II
Kesimpulan
Rumah adalah salah satu prasyarat pokok bagi kehidupan manusia. Ada beberapa
factor yang perlu diperhatikan dalam pembangunan rumah diantaranya:
Faktor lingkungan
Factor ekonomi atau tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
Faktor teknologi yang dimiliki masyarakat
Factor pemerintahan atau peraturan pemerintah menyangkut tata guna tanah
Ada beberapa syarat agar tercipta rumah sehat:
Bahan bangunan seperti lantai, dinding, atap, dan tiang
ventilasi yang berfungsi untuk menjaga aliran udara dalam rumah,
membebaskan udara dari bekteri-bakteri, dan menjaga kelembapan udara
dalam rumah
cahaya, diperlukan agar bibit penyakit tidak berkembang di dalam rumah,
namun jika terlalu banyak akan dapat menyilaukan mata
luas bangunan rumah, luas lantai harus menyesuaikan dengan jumlah
penghuni, luas bangunan yang optimum adalah 2,5 – 3 m2 untuk tiap anggota
keluarga, jika rumah terlalu sempit akan mempercepat penularan penyakit
pada anggota keluarga lainnya.