Kartu Kes Keluarga Dinkes Sumedang

download Kartu Kes Keluarga Dinkes Sumedang

of 23

description

gvyuf6 yurt7yv yf67byf

Transcript of Kartu Kes Keluarga Dinkes Sumedang

FORMAT 1-C

GENOGRAM :

DENAH RUMAH :

FORMAT 1-C

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA MANDIRI

NAMA KK :

TanggalMasalah KesehatanMasalah KeperawatanKriteria Keluarga MandiriKategori/ Simpulan

12345678910

SIMPULAN TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA : .

Keterangan :

Kriteria Keluarga Mandiri terdiri dari 3 bagian, berikan tanda cek (V) pada kolom 1-10 sesuai dengan kriteria berikut ini :

A. Keluarga mengetahui masalah kesehatan, dengan kriteria :

(1) Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda, dan gejala dari masalah kesehatan yang ada.

(2) Keluarga dapat menyebutkan penyebab masalah kesehatan.

(3) Keluarga dapat menyebutkan faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan.

(4) Keluarga memiliki persepsi yang positif terhadap masalah.

B. Keluarga mau mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, dengan kriteria :

(5) Masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga.

(6) Keluarga dapat mengungkapkan/menyebutkan akibat dari masalah kesehatan tersebut.

(7) Keluarga dapat membuat keputusan yang tepat tentang penanganan masalah kesehatan tersebut.

C. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan, dengan kriteria :

(8) Keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan. (Sumber daya dapat berupa pembiayaan untuk kesehatan, alat P3K, KMS, dan kartu kesehatan keluarga).

(9) Keluarga terampil melaksanakan perawatan sederhana pada anggota keluarga (preventif, promotif, dan caretive).

(10) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan.

Untuk Kategori Keluarga Mandiri/Simpulan dibuat berdasarkan penjumlahan kriteria di atas, masing-masing kriteria memiliki nilai satu. Pembagian kategori berdasarkan pengelompokkan sebagai berikut :

Keluarga Mandiri I (KM I) : jumlah/skornya 1 4

Keluarga Mandiri II (KM II) : jumlah/skornya 5 7

Keluarga Mandiri III (KM III) : jumlah/skornya 8 - 10

FORMAT RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

Identitas Keluarga :

Tanggal No

Dx KeperawatanDiagnosa KeperawatanTujuan Rencana Keperawatan

FORMAT IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KELUARGA

Identitas Keluarga :

Tanggal Nomor

Dx KeperawatanImplementasi Evaluasi

Tingkat Kemandirian Keluarga .................

PETUNJUK PENGISIAN FAMILY FOLDER

(ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA)

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga.

Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi :

1. Tahap Pengkajian

Pengkajian keluarga (format 1-A)

Pengkajian Individu (format 1-B)

Pengkajian Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga (format 1-C)

Genogram dan denah rumah (format 1-D)

2. Tahap Perencanaan

Menentukan diagnosa dan intervensi keperawatan (format 2)

3. Tahap Pelaksanaan

Format Implementasi dan Catatan Perkembangan Keperawatan Keluarga (format 3)

4. Tahap Evaluasi

Format Implementasi dan Catatan Perkembangan Keperawatan Keluarga (format 3)

Mengevaluasi Tingkat Kemandirian Keluarga (format 3)

I. TAHAP PENGKAJIAN

Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluaraga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahap pengkjian dapat menggunakan metode :

a. Wawancara keluarga

b. Observasi fasilitas rumah

c. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga dari ujung rambut sampai ujung kaki

d. Data sekunder, contoh : hasil labolaturium, X-Rays, dsb

PETUNJUK PENGISIAN PENGKAJIAN KELUARGA (FORMAT 1-A)

DATA UMUM

Identitas Puskesmas

Mencantumkan nama Puskesmas tempat keluarga mendapatkan pelayanan kesehatan disesuaikan dengan wilayah kerja (Kecamatan) dimana Puskesmas tersebut berada.

Nomor register

Mencantumkan nomor urut keluarga disesuaikan dengan aturan yang ada di Puskesmas.

Tanggal

Mencantumkan tanggal, bulan, dan tahun ketika dilakukan pengkajian keluarga.

Jarak untuk mencapai pelayanan kesehatan terdekat

Kurung pertama diisi dengan mencantumkan jarak Puskesmas atau Puskesmas Pembantu dari rumah keluarga yang dikaji dengan menggunakan satuan jarak.

Tulis 1 jika menggunakan satuan meter

Tulis 2 jika menggunakan satuan kilometer

Kolom kedua diisi berdasarkan cara keluarga mencapai pelayanan kesehatan terdekat. Tulis 1 jika Puskesmas atau Puskesmas Pembantu dapat dicapai dengan berjalan kaki Tulis 2 jika menggunakan sepeda

Tulis 3 jika menggunakan sepeda motor roda dua

Tulis 4 jika menggunakan motor roda empat

Tulis 5 jika menggunakan perahu

Contoh :

Keluarga A tinggal di Pedalaman dengan jarak 15 km dari Puskesmas Pembantu dimana pelayanan tersebut hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki. Jadi ditulis :

Puskesmas Pembantu 15 (2) (1)

Nama Kepala Keluarga

Mencantumkan nama kepala Keluarga dimana pengkjian keluarga dilakukan.

Alamat

Mencantumkan alamat lengkap keluarga yang dilakukan pengkajian.

Daftar Anggota Keluarga

Nama anggota keluarga

Menuliskan nama anggota keluarga yang tinggal di rumah.

Hubungan dengan Kepala Keluarga

Menjelaskan hubungan setiap anggota keluarga dengan kepala keluarga. Seperti : istri, anak, adik, kakak, ibu, ayah, dll .

L/PUntuk jenis kelamin laki-laki tuliskan L. Untuk jenis kelamin perempuan tuliskan P.

Umur

Mencantumkan usia dari setiap anggota keluarga.

Pendidikan

Mencantumkan tingkat pendidikan terakhir anggota keluarga.

Pekerjaan

Mencantumkan pekerjaan anggota keluarga.

Agama

Mencantumkan agama yang dianut oleh setiap anggota keluarga.

Keadaan Kesehatan

Mengkaji keadaan kesehatan anggota keluarga saat ini secara umum. Diisi dengan menggunakan keterangan sehat atau sakit.

Imunisasi

Mengkaji apakah anggota keluarga pernah mendapatkan imunisasi. Diisi dengan menggunakan keterangan Ya/Tidak.

KB

Mengkaji apakah keluarga menggunakan metode KB. Diisi dengan menggunakan keterangan Ya/Tidak.

B.IND

Mengkaji apakah keluarga mampu berbahasa Indonesia dengan baik. Diisi dengan menggunakan keterangan Ya/Tidak.

Keterangan

Diisi jika ada informasi tambahan.

DATA KHUSUS KELUARGA (KEADAAN KESEHATAN DARI BERBAGAI ASPEK)

1. Tipe Keluarga

Menjelaskan mengenai tipe keluarga beserta kendala / masalah yanag terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut. Contoh : keluarga inti, keluarga besar, keluarga orangtua tunggal, keluarga dengan orangtua tiri, dll.

2. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Tahap Perkembangan Keluarga ditentukan berdasarkan tingkat perkembangan anak tertua dari keluarga inti yang dikaji.

Contoh :

Keluarga Bapak A mempunyai 2 orang anak. Anak pertama berusia 7 tahun dan anak kedua berumur 4 tahun, maka keluarga Bapak A berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak Usia Sekolah.

3. Tugas Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi

Menjelaskan secara singkat mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.

BIOLOGIS KELUARGA

4. Keadaan kesehatan

Menjelaskan keadaan kesehatan keluarga secara keseluruhan.

5. Kebersihan Keluarga

Mengkaji kebersihan tubuh anggota keluarga secara umum berdasarkan observasi maupun wawancara.

6. Penyakit sering diderita

Menjelaskan jenis penyakit yang sering diderita anggota keluarga.

7. Penyakit Kronis / Menular

Menjelaskan mengenai jenis penyakit kronis ataupun penyakit menular yang diderita oleh anggota keluarga. Contoh : TBC, Kanker, dll.

8. Kecacatan Anggota Keluarga

Menjelaskan keadaan penampilan fisik anggota keluarga dengan kecacatan baik kecacatan bawaan ataupun kecacatan yang didapat.

9. Pola Makan

Menjelaskan mengenai kebiasaan makan keluarga meliputi frekwensi makan dalam sehari, keseimbangan gizi, cara pengolahan dan penyajian makanan.

10. Pola Istirahat

Menjelaskan mengenai kebiasaan istirahat/tidur keluarga meliputi berapa jam sehari, pada jam berapa keluarga tidur dan adakah kendala yang mempengaruhi pola istirahat keluarga.

11. Reproduksi / Akseptor KB.

Menjelaskan mengenai jumlah anak, perencanaan pengaturan jumlah anak, metode KB yang digunakan dan masalah yang terkait dengan kesehatan reproduksi keluarga.

PSIKOLOGIS KELUARGA

12. Keadaan Emosi / Mental

Menjelaskan mengenai kondisi emosi atau mental keluarga terutama dalam hubungannya dengan anggota keluarga lain dan jika menghadapi masalah yang ada di keluarga.

13. Koping Keluarga

Menjelaskan mengenai strategi koping / cara keluarga menyikapi masalah yang terjadi pada keluarga.

14. Kebiasaan Buruk

Menjelaskan mengenai kebiasaan-kebiasan keluarga yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan keluarga, seperti : merokok, NAPZA, dll.

15. Rekreasi

Menjelaskan mengenai aktivitas rekreasi keluarga, meliputi : rekreasi di luar rumah atau di dalam rumah, seperti : menonton TV, mendengarkan radio, dll.

16. Pola Komunikasi Keluarga

Menjelaskan mengenai cara keluarga berkomunikasi satu dengan yang lain di dalam keluarga.

17. Pengambil Keputusan

Menjelaskan mengenai siapa yang biasa berperan sebagai pengambil keputusan dalam keluarga terkait dengan kemampuannya dalam mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilaku ataukah dilakukan dengan cara lain, misal musyawarah keluarga.

18. Peran Informal

Menjelaskan mengenai peran informal dari setiap anggota keluarga. Contoh : penurut, motivator, inovator, diktator, dll.

SOSIAL EKONOMI KELUARGA

19. Hubungan dengan Orang Lain

Menjelaskan mengenai hubungan anggota keluarga dengan orang lain, termasuk teman, tetangga dan masyarakat sekitarnya.

20. Kegiatan Organisasi Sosial

Menjelaskan kegiatan yang diikuti keluarga dalam organisasi sosial atau perkumpulan sosial. Misalnya : kelompok pengajian , karang taruna, LSM, dll.

21. Keadaan Ekonomi

Ditentukan oleh pendapatan keluarga, baik yang didapat dari kepala keluarga maupun anggota keluarga yang lain. Serta ditentukian juga oleh kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga dan barang-barang yang dimiliki keluarga.

SPIRITUAL KELUARGA

22. Keadaan Beribadah

Menjelaskan mengenai kebiasaan keluarga dalam melakukan aktivitas ibadah sesuai agama yang dianutnya.

23. Keyakinan tentang Kesehatan

Menjelaskan mengenai keyakinan atau kepercayaan keluarga tentang kesehatan. Dapat dikaji melalui pandangan hidup keluarga terhadap keadaan sehat. Seperti : Sehat itu mahal atau Lebih baik mencegah dibandingkan mengobati

24. Nilai dan Norma

Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga. Meliputi sesuatu yang dianggap baik atau buruk oleh keluarga. Dapat juga dikaji kesesuaian antara nilai dan norma keluarga dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

25. Adat yang Mempengaruhi Kesehatan

Menjelaskan mengenai adat atau tabu-tabu yang dianut keluarga dan pengaruhnya terhadap kesehatan keluarga.

LINGKUNGAN RUMAH

26. Kebersihan dan Kerapihan

Menjelaskan mengenai keadaan kebersihan dan kerapihan di dalam maupun luar rumah.

27. Penerangan

Menjelaskan keadekuatan penerangan di dalam rumah, termasuk di dalamnya sumber penerangan, sinar matahari yang masuk ke dalam rumah.

28. Ventilasi

Menjelaskan mengenai keadekuatan sirkulasi udara di dalam rumah. Termasuk sarana yang memungkinkan udara keluar masuk rumah.

29. Jamban

Menjelaskan mengenai kondisi fasilitas MCK. Termasuk di dalamnya kepemilikan, jumlah, jenis, jarak dari rumah dan kebersihannya.

30. Sumber Air Minum

Menjelaskan mengenai sumber air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Termasuk jenis (PAM, Mata air, Air Sumur, Pompa tanah dll), ketersediaan air bersih untuk kebutuhan keluarga.

31. Pemanfaatan Halaman

Menjelaskan mengenai bagaimana keluarga memanfaatkan halaman yang ada.

32. Pembuangan Air Kotor

Menjelaskan mengenai pembuangan air kotor, seperti : dialirkan ke sungai, menggunakan septik tank. Termasuk jarak pembuangan dari rumah.

33. Pembuangan Sampah

Menjelaskan bagaimana cara keluarga mengelola sampah, misal : dibakar, ditimbun, didaur ulang, dibuang ke sungai, diangkut, dll.

34. Sumber Pencemaran

Menjelaskan mengenai apakah terdapat sumber pencemaran di dekat rumah. Terkait dengan jenis pencemaran (polusi), jenis zat pencemar (polutan), jarak dari rumah, tindakan yang telah dilakukan dalam menanggulangi masalah tersebut, dll.

Catatan Tambahan

Diisi jika ada keterangan lain.

Format ditandatangani oleh Kepala Keluarga dan Petugas Kesehatan yang melakukan Pengkajian.

PETUNJUK PENGKAJIAN INDIVIDU (FORMAT 1-B)

Pengkajian individu dilakukan untuk setiap anggota keluarga, terutama untuk anggota keluarga yang sakit. Pengkajian diisi sesuai format yang ada.

GENOGRAM DAN DENAH RUMAH (format 1-B)

Genogram

Membuat susunan hubungan antar anggota keluarga minimal 3 generasi. Simbol-simbol yang biasa digunakan

Laki-lakiPerempuanIdentifikasi Klien yang sakit

MeninggalMenikahPisah

CeraiCeraiAnak angkat

AborsiKembar Tinggal dalam satu rumah

PETUNJUK PENGKAJIAN FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA

(FORMAT 1-C)

Identitas Keluarga

Diisi dengan nama Kepala Keluarga.

Tanggal

Mencantumkan tanggal, bulan dan tahun pengkajian dilakukan

Masalah kesehatan

Masalah Kesehatan adalah data maladaptif yang didapat dari pengkajian. Data kesehatan dapat berupa diagnosa medis. Misal : TBC, Stress, Kecacatan, dll.

Masalah keperawatan:

Masalah keperawatan didapatkan dari hasil pengkajian. Masalah keperawatan dapat berupa masalah aktual, resiko atau potensial.

Contoh masalah keperawatan :

Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan

Resiko gangguan mobilisasi

Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil

Contoh Masalah Keperawatan dapat dilihat pada Lampiran 1.

Kriteria Keluarga Mandiri :

Kriteria Keluarga Mandiri terdiri dari 3 bagian, berikan tanda cek (V) pada kolom 1-10 sesuai dengan kriteria berikut ini :

A. Keluarga mengetahui masalah kesehatan, dengan kriteria :

(1) Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda, dan gejala dari masalah kesehatan yang ada.

(2) Keluarga dapat menyebutkan penyebab masalah kesehatan.

(3) Keluarga dapat menyebutkan faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan.

(4) Keluarga memiliki persepsi yang positif terhadap masalah.

B. Keluarga mau mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, dengan kriteria :

(5) Masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga.

(6) Keluarga dapat mengungkapkan/menyebutkan akibat dari masalah kesehatan tersebut.

(7) Keluarga dapat membuat keputusan yang tepat tentang penanganan masalah kesehatan tersebut.

C. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan, dengan kriteria :

(8) Keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan. (Sumber daya dapat berupa pembiayaan untuk kesehatan, alat P3K, KMS, dan kartu kesehatan keluarga, dll).

(9) Keluarga terampil melaksanakan perawatan sederhana pada anggota keluarga (preventif, promotif, dan caretive).

(10) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan.

Untuk Kategori Keluarga Mandiri/Simpulan dibuat berdasarkan penjumlahan kriteria di atas, masing-masing kriteria memiliki nilai satu. Pembagian kategori berdasarkan pengelompokkan sebagai berikut :

Keluarga Mandiri I (KM I) : skornya 1 4

Keluarga Mandiri II (KM II) : skornya 5 7

Keluarga Mandiri III (KM III) : skornya 8 - 10

Tanda tangan Perawat

Membubuhkan tanda tangan dan nama jelas petugas kesehatan yang melakukan pengkajian.

II. TAHAP PERENCANAAN

PETUNJUK FORMAT RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA (FORMAT 2)

Identitas Keluarga

Diisi dengan nama Kepala Keluarga.

Tanggal

Mencantumkan tanggal, bulan dan tahun pengkajian dilakukan Diagnosa keperawatan :

No. Diagnosa Keperawatan

Dalam satu keluarga dapat saja perawat menemukan lebih dari 1 (satu) diagnosa keperawatan keluarga. Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosa keperawatan keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunakan cara sebagai berikut :

Skala Untuk Menetukan prioritas

Asuhan Keperawatan Keluarga

(Bailon dan Maglaya, 1978)

No KriteriaSkorBobot

1Sifat masalah

Skala :

Tidak / kurang sehat

Ancaman kesehatan

Keadaan sejahtera3

2

11

2Kemungkinan masalah dapat diubah

Skala :

Mudah

Sebagian

Tidak dapat2

1

02

3Potensial masalah untuk dicegah

Skala :

Tinggi

Cukup

Rendah3

2

11

4Menonjolnya masalah

Skala :

Masalah berat, harus segera ditangani

Ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani

Masalah tidak dirasakan2

1

01

Skoring :

1. Tentukan skor untuk setiap kriteria

2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot.

Skor

Angka tertinggiXBobot

3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria.

4. jumlah skor menentukan urutan nomor diagnosa keperawatan keluarga.

Tambahan : Skoring dihitung bersama dengan keluarga

Diagnosa keperawatan

Terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga. Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) menggunakan atau boleh tidak menggunakan etiologi.

Contoh penulisan Diagnosa Keperawatan Keluarga :

Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual

Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak T), keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi.

Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak T), keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengambil tindakan untuk mengatasi masalah kekurangan nutrisi.

Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak T), keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi.

Diagnosa Keperawatan Keluarga Resiko

Resiko gangguan mobilisasi pada lansia (Ibu E), keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal mengenal masalah mobilisasi.

Resiko gangguan mobilisasi pada lansia (Ibu E), keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengambil tindakan untuk mengatasi masalah mobilisasi.

Resiko gangguan mobilisasi pada lansia (Ibu E), keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah mobilisasi.

Diagnosa Keperawatan Keluarga Potensial

Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga Bapak U

Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak K) keluarga Bapak S

Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga Bapak A

Tujuan Diagnosa keperawatan :

Penetapan tujuan mencakup tujuan umum dan tujuan khusus. Dimana tujuan umum mengacu kepada penyelesaian masalah, sementara tujuan khusus mengacu kepada penyelesaian etiologi. Tujuan dilengakapi dengankriteria yang merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

Rencana Keperawatan:

Adalah rencana tindakan yang akan dilakukan perawat sesuai dengan diagnosa terkait.

Tanda tangan Perawat

Membubuhkan tanda tangan dan nama jelas petugas kesehatan yang melakukan pengkajian.

III. TAHAP PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI) DAN EVALUASI

PETUNJUK FORMAT IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN KELUARGA (FORMAT 3)

Pada family folder ini, implementasi dan evaluasi dilakukan pada satu format yaitu Format Implementasi dan Catatan Perkembangan Keperawatan Keluarga (format 3).

Identitas Keluarga

Diisi dengan nama Kepala Keluarga.

Tanggal

Mencantumkan tanggal, bulan dan tahun pengkajian dilakukan implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan keluarga.

Nomor Diagnosa Keperawatan

Adalah nomor urutan diagnosa yang telah dituliskan pada Format Rencana Keperawatan (format 2) sebelumnya setelah dilakukan skoring. Untuk mendokumentasikan implementasi yang dilakukan pada suatu diagnosa, perawat tidak perlu menuliskan diagnosa secara lengkap, tetapi cukup menuliskan nomor diagnosa terkait.

Implementasi

Adalah tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan mengenai suatu diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal di bawah ini :

1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara :

Memberikan informasi

Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan

Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah

2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara :

Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan

Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga

Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan

3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara:

Mendemonstrasikan cara perawatan

Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah

Mengawasi keluarga melakukan perawatan

4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, dengan cara :

Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga

Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin

5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara :

Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga

Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

Evaluasi

Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untukmenilai keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesedian keluarga. Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.

S :Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi keperawatan. Misal : keluarga mengatakan nyerinya berkurang.

O :Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakuakn intervensi keperawatan. Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.

A :Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa keperawatan.

P :Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi.

Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama proses asuhan keperawaatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.

Tingkat Kemandirian

Tingkat kemandirian ditentukan berdasarkan pengkajian pada Format 1-C.

Untuk menentukan tingkat kemandirian, maka setiap keluarga harus mampu memenuhi semua kriteria yang ada di setiap tingkatan pada semua masalah keperawatan yang dimiliki oleh keluarga.

Contoh :Keluarga B memiliki 3 masalah keperawatan dengan tingkat kemandirian yang berbeda-beda.

Masalah keperawatan yang pertama menempatkan keluarga pada KM III

Masalah keperawatan yang kedua menempatkan keluarga pada KM II

Masalah keperawatan yang ketiga menempatkan keluarga pada KM I

Untuk menentukan tingkat kemandirian keluaga tersebut ditentukan oleh tingkat kemandirian yang paling rendah, sehingga pada contoh di atas secara keseluruhan keluarga B berada pada tingkat Keluarga Mandiri I

LAMPIRAN 1.

Contoh Masalah Keperawatan dalam Diagnosa Keperawatan

Gangguan bersihan jalan nafas

Pola nafas inefektif

Resiko gangguan perfusi jaringan

Resiko injuri

Gangguan keseimbangan cairan

Gangguan rasa nyaman

Gangguan / keterbatasan mobilitas fisik

Intoleransi Aktivitas

Menyusui inefektif

Gangguan nutrisi

Kerusakan integritas kulit

Kurang perawatan diri

Gangguan pola tidur

Perubahan pola eliminasi

Perubahan pola seksualitas

Perubahan suhu tubuh

Resiko infeksi / Resiko penyebaran infeksi

Resiko timbulnya penyakit yang dapat

Dicegah oleh imunisasi (PD3I)

Koping keluarga / individu inefektif

Berduka disfungsional Perubahan penampilan peran

Konflik peran

Gangguan citra diri

Gangguan harga diri

Perubahan proses pikir : waham

Perubahan sensori persepsi : halusinasi

Kerusakan interaksi sosial

Distress Spiritual

Konflik keputusan

Isolasi sosial

Perubahan dalam proses keluarga

Resiko perilaku kekerasan

Resiko gangguan tumbuh kembang

Gangguan penatalaksanaan pemeliharaan

rumah

Resiko terjadinya penyakit akibat

lingkungan yang tidak sehat

Potensial sejahtera

DLL

Catatan :

1. Masalah keperawatan dapat berupa masalah aktual, resiko atau potensial.

2. Etiologi dari diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan hasil pengkajian dari tugas perawatan kesehatan keluaraga.

3. Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) tidak menggunakan etologi

Contoh penulisan Diagnosa Keperawatan Keluarga:

Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual

Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak T), keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi.

Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak T), keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengambil tindakan untuk mengatasi masalah kekurangan nutrisi.

Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak T), keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi.

Diagnosa Keperawatan Keluarga Resiko

Resiko gangguan mobilisasi pada lansia (Ibu E), keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal mengenal masalah mobilisasi.

Resiko gangguan mobilisasi pada lansia (Ibu E), keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengambil tindakan untuk mengatasi masalah mobilisasi.

Resiko gangguan mobilisasi pada lansia (Ibu E), keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah mobilisasi.

Diagnosa Keperawatan Keluarga Potensial

Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga Bapak U

Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak K) keluarga Bapak S

Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga Bapak A

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN TIMBUL

Biologis

( ) Gangguan bersihan jalan nafas

( ) Pola nafas inefektif

( ) Resiko gangguan perfusi jaringan

( ) Resiko injuri

( ) Gangguan keseimbangan cairan

( ) Gangguan rasa nyaman

( ) Gangguan mobilitas fisik

( ) Intoleransi Aktivitas

( ) Menyusui inefektif

( ) Gangguan nutrisi

( ) Kerusakan integritas kulit

( ) Kurang perawatan diri

( ) Gangguan pola tidur

( ) Perubahan pola eliminasi

( ) Perubahan pola seksualitas

( ) Perubahan suhu tubuh

( ) Resiko infeksi / Resiko penyebaran infeksi

( ) Resiko timbulnya penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi (PD3I)

( ) ........................................

( ) ........................................

DRAFT

KARTU KESEHATAN KELUARGA

KERJA SAMA PSIK FK UNPAD DAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMEDANG

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMEDANG

2003

PAGE Kartu Kesehatan Keluarga