Gizi pada Balita
Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi
Disusun Oleh :
Adi Setya Rahmadi C2013002
Cahyo Aghyl Nugroho C2013027
Chindy Reffica Virgint C2013030
Dian Widyaloka W C2013038
Dina Kusumaningroh C2013040
Dosen Pembimbing : Anisa
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES ‘AISYIYAH SURAKARTA
2014
i
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah “ Gizi pada Balita ”. Makalah ini diharapkan mampu membantu kita dalam
memperdalam ilmu keperawatan dalam kegiatan belajar. Selain itu makalah ini diharapkan
agar dapat menjadi bacaan para pembaca agar menambah wawasan yang luas dan
bertanggung jawab karena materi disajikan mengarah pada topik permasalahan yang
berkaitan dengan keperawatan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan
makalah seperti ini kita dapat mempelajari kembali pada kesempatan yang lain untuk
kepentingan proses belajar kita terutama dalam ilmu keperawatan.
Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya tugas ini, terutama kepada Ibu Anisa Andiyani sebagai
Dosen pengampu yang telah memberikan banyak saran, petunjuk dan dorongan dalam
melaksanakan tugas ini, juga rekan-rekan mahasiswa semua. Semoga segala yang telah kita
kerjakan merupakan bimbingan yang lurus dari Yang Maha Kuasa.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik
dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk
pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang.
Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan
kemajuan ilmu keperawatan.
Surakarta, 23 September 2014
DAFTAR ISI
ii
Judul.......................................................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................................iv
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................v
1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................................v
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Gizi pada Balita......................................................................................vi
2.2 Kebutuhan Gizi pada Balita...................................................................................viii
2.3 Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Untuk Balita...............................................x
2.4 Masalah Gizi pada Balita.........................................................................................xi
2.5 Dasar Ayat Tentang Gizi pada Balita.....................................................................xii
BAB III Kesimpulan
3.1 Simpulan................................................................................................................xiv
3.2 Saran.......................................................................................................................xiv
Daftar Pustaka....................................................................................................................xv
BAB I
iii
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Jika kita berbicara tetntang gizi maka kita akan memikirkan nutrisi, asupan
makanan yang kita makan sehari- hari, makanan sehat ataukah makanan yang tidak
sehat. Makanan yang bergizi tentulah sangat penting menunjang kesehatan, makanan
yang mahal belum tentu menyehatkan, tetapi makanan yang yang sehat tentulah yang
mengandung gizi. Kebutuhan kandungan gizi yang diperlukan oleh setiap individu
pastinya akan berbeda- beda, tergantung pada usia, jenis kelamin maupun tempat
tinggal.
Orang yang berada di udara dingin memrlukan lebih banyak nutrisi dari
makanan yang bergizi. Kebutuhan gizi yang berasal dari makanan sehari- hari seperti
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air dan susu sangat penting dalam kehidupan
guna menunjang kesehatan. Adanya kekurangan asupan nutrisi dalam kehidupan
sehari- hari akan menentukan keadaan status gizi seseorang yang berkaitan dengan
kesehatan orang tersebut.
Seperti kebutuhan gizi pada tingkatan usia juga berpengaruh, misalnya pada
bayi, balita dan anak usia sekolah tentu memerlukan gizi yang berbeda- beda. Pada
bayi memerlukan ASI sebagai asupan gizi karena ASI merupakan gizi yang sesuai
untuk bayi, mengandung nutrisi, zat protektif dan manfaat lainnya. Sedangkan pada
balita juga memerlukan asupan nutrisi yang berbeda seperti karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral.
Gizi menjadi sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan. Gizi
didalamnya memiliki keterkaitan yang erat dengan kesehatan dan kecerdasan. Oleh
sebab itu, gizi menjadi salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Status gizi
yang baik pada balita perlu mendapatkan perhatian lebih karena ketika status gizi
balita buruk dapat menghambat pertumbuhan fisik, mental maupun kemampuan
berfikir dan tentu saja akan menurunkan produktivitas kerja.
2. Rumusan Masalah
iv
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, munculah berbagai permasalahan
diantaranya :
1. Apakah yang dimaksud gizi pada balita ?
2. Apakah kebutuhan zat gizi pada balita ?
3. Apa saja makanan yang boleh dan tidak boleh untuk balita ?
4. Apa saja masalah gizi pada balita ?
5. Bagaimana dasar ayat tentang gizi pada balita ?
3. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui pengertian gizi pada balita.
2. Untuk mengetahui kebutuhanzat gizi pada balita.
3. Untuk mengetahui makanan apa yang boleh dan tidak bolehuntuk balita.
4. Untuk mengetahui masalah gizi pada balita.
5. Untuk mengetahui dasar ayat tentang gizipada balita.
v
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Gizi pada Balita
Gizi adalah zat- zat makanan yang terkandung dalam suatu bahan pangan yang
diolah atau tidak diolah sehingga dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Zat gizi adalah zat atau
unsur kimia yang terkandung dalam makanan yang diperlukan untuk metabolisme dalam
tubuh secara normal. Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses bahan
makanan yang diolah atau tidak diolah mengandung zat gizi yang diproses dalam tubuh
sehingga menjadi energi dan menimbulkan status gizi yang baik.
Balita adalah anak dengan usia dibawah 5 tahun dengan karakteristik pertumbuhan
yakni pertumbuhan cepat pada usia 0- 1 tahun dimana umur 5 bulan BB naik 2 kali BB
lahir dan 3 kali BB lahir pada umur 1 tahun dan menjadi 4 kali pada umur 2 tahun.
Pertumbuhan mulai lambat pada masa pra sekolah kenaikan BB kurang lebih 2 kg/ tahun,
kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir. (Soetjiningsih, 2001).
Anak usia 1- 3 tahun akan mengalami pertambahan BB sebanyak 2- 2,5 kg, dan
tinggi sebesar rata- rata 12 cm setahun (tahun ke-2 12 cm, ketiga 8- 9 cm ). Berat badan
baku dapat pula mengacu pada WHO/ NCHS, atau rumus perkiraan BB anak. BB anak
usia 1- 6 tahun = [usia x 2 + 8]. Dengan demikian BB anak usia 1- 3 tahun masing-
masing 10, 12 dan 14 kg. Sedangkan untuk rumus perkiraan tinggi badan anak yaitu =
[usia (th) x 6 +77] . Pada usia ini kebanyakan anak hanya mau makan satu jenis makanan
selama berminggu- minggu (food jag). Orangtua tidak perlu khawatir asalkan makanan
tersebut memnuhi kebutuhan gizi anak.
Jenis makanan dan cara pemberiannya pun perlu sesuai dengan keadaan
pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasannya. Sehingga akan diperoleh gizi
yang seimbang untuk balita. Pada dasarnya kebutuhan kalori manusia bervariasi sesuai
usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan, tinggi badan dll. Balita usia 1 – 5 tahun dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu anak usia >1- 3 tahun yang dikenal dengan “batita” dan
anak usia >3- 5 tahun yang dikenal dengan usia “pra- sekolah”. Anak dibawah lima tahun
merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan badan yang pesat namun
kelompok ini merupakan kelompok tersering yang menderita kekurangan gizi.
Tujuan pemberian asupan gizi kepada balita bertujuan untuk :
Memberikan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan;
vi
Memelihara kesehatan dan memulihkannya jika sakit
Melaksanakan berbagai jenis aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan fisik
serta mental
Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukaidan menentukan
makanan yang diperlukan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi status gizi balita :
Faktor secara langsung
Gangguan gizi secara langsung yakni tidak sesuai jumlah gizi yang mereka
peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh mereka.
Faktor secara tidak langsung yang menyebabkan gangguan gizi terutama pada
anak balita :
- Pengetahuan, dalam kehidupan sehari- hari keluarga yang berpenghasilan
cukup akan tetapi menghidangkan makanan yang seadanya, sehingga
gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang berpenghasilan
kurang tetapi juga pada keluarga yang berpenghasilan cukup.
Ketidaktahuan akan faedah makanan bagi kesehatan tubuh menjadi
penyebab buruknya mutu gizi makanan keluarga, khusunya balita.
- Persepsi, banyak bahan makanan yang sesungguhnya bernilai gizi tinggi
tetapi tidak digunakan atau hanya digunakan secaraterbatas akibat adanya
prasangka yang tidak baik terhadap bahan makanan itu. Di beberapa
daerah suatu makanantertentu dianggap sebagai makanan yang dapat
menurunkan harkat keluarga, seperti genjer, daun turi, bahkan daun ubi
kayu yang kaya akan zat besi, vitamin A dan protein.
- Kebiasaan atau pantangan, larangan terhadap anak untuk makan telur,
ikan atau daging hanya berdasarkan kebiasaan yang hanya diwariskan
secara turun menurun, padahal anak itu sendiri sangat memerlukan bahan
makanan yang dilarang.
- Kesukaan jenis makanan tertentu, kesukaan yang berlebihan terhadap
suatu jenis makanan tertentu atau disebut sebagai faddisme makanan yang
akan mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang
diperlukan.
- Jarak kelahiran yang terlalu rapat, banyak hasil penelitian yang
membuktikan bahwa banyak anak yang menderita gangguan gizi karena
vii
ibunya sedang hamil lagi atau adik yang baru telah lahir, sehingga ibunya
tidak bisa merawat anaknya dengan baik.
- Sosial ekonomi, Keterbatasan penghasilan keluarga turut menentukan mutu
makanan yang disajikan. Penghasilan keluarga turut menentukan hidangan
yang disajikan untuk keluarga sehari- hari, baik kualitas maupun jumlah
makanan.
- Penyakit infeksi dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak au
makan. Penyakit ini juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang
seharusnya dipakai untuk pertumbuhan.
2. Kebutuhan Gizi pada Balita
Kebutuhan gizi yang harus dipenuhi pada masa balita diantaranya energi dan
protein. Kebutuhan energi sehari anak untuk tahun pertama ±100- 120 Kkal/kg BB.
Untuk tiap 3 bulan pertambahan umur, kebutuhan energi turun ±10 Kkal/kg BB. Energi
dalam tubuh diperoleh terutama dari zat gizi karbohidrat, lemak, dan juga protein.
Kebutuhan gizi pada masa balita membutuhkan lebih banyak nutrisi karena masa balita
(usia 1- 5 tahun) adalah periode keemasan. Periode ini sangat penting bagi
perkembangan fisik dan mental, pada masa ini pula balita mulai banyak melakukan dan
menemukan hal- hal baru. Jika seseorang balita diberi asupan makanan yang
mengandung zat- zat yang tidak baik, seperti jenis makanan yang mengandung bahan
pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan, pelezat makanan dan yang sejenisnya, maka
akan menimbulkan efek buruk bagi kesehatan tubuh.
Kecukupan gizi pada balita usia 1- 5 tahun yaitu :
- BB : 11,5 – 16, 5 kg
- Energi : 1210 – 1600 Kal
- Protein : 23- 29 gram
- Ca : 500 mg
- P : 250 – 350 mg
- Fe : 10 mg
- Zn : 10 mg
- I : 70 – 100 mg
- Vitamin A : 1500 – 1800 mg
viii
- Thiamin : 0,5 – 0,6 mg
- Riboflamin: 0,6 – 0,8 mg
- Niasin : 0,8 – 10 mg
- Vit. C : 20 mg
Tabel Kecukupan Gizi Rata- Rata pada Balita
Golongan
Umur
Berat Tinggi Energi Protein
1-3 tahun 12 kg 89 cm 1220 Kkal 23 gr
4-6 tahun 18 kg 108 cm 1720 Kkal 32 gr
Anjuran makanan sehari untuk balita :
Golongan Nasi Lauk Pauk Sayur Buah Susu
1-3 tahun 3 x p 2 x D 3 x T 1 x S 1 x B ½ x Gl
4-6 tahun 6 x p 2 x D 2 x T 11 / 2 x S 2 x B ½ X Gl
Keterangan :
P = Piring (sepiring nasi = 60 gr beras)
D = Daging (sepotong daging = 25 gr daging)
T = Tempe (sepotong tempe = 25 gr tempe)
S = Sayur (semangkuk sayur = 100 gr sayuran hijau)
B = Buah (sepotong buah pepaya = 100 gr pepaya)
Gl = Gelas (segelas susu = 200 gr susu segar)
ix
Nutrisi- nutrisi penting bagi asupan makanan pada balita :
a. Karbohidrat, merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah disetiap
makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Kekurangan karbohidrat
menykebabkan kelaparan dan BB menurun, kelebihan karbohidrat menyebabkan
peningkatan BB atau obesitas. Karbohidrat cukup bisa diperoleh melalui susu,
padi- padian, buah- buahan, tepung, umbi, gandum dan lain- lain.
b. Protein, dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Protein
digunakan apabila lemak dan karbohidrat tidak mencukupi untuk pemasokan
dalam tubuh. Sumber protein yakni ayam, kacang- kacangan, susu, yoghurt, roti
dan lain- lain.
c. Lemak, merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktivitas fisik
bagi balita. Lemak memberi cita rasa gurih, kenyang dan kelezatan makanan.
Sumber lemak seperti daging, mentega, mayones, keju dan susu.
d. Vitamin dan mineral, komponen ini disarankan untuk selalu dihidangkan dalam
menu makanan sehari- hari, karena vitamin tidak dihasilkan oleh tubuh dalam
jumlah yang banyak. Vitamin berfungsi untuk membantu dan melawan radikal
bebas. Sumber vitamin dapat dijumpai dalam roti, buah- buahan, sayuran, susu,
dan daging.
Balita yang tercukupi asupan gizi dengan baik akan meningkatkan kesehatan
tubuhnya. Biasanya terlihat dengan balita lebih aktif, cerdas dan ceria. Ia terlihat begitu
perian dan pandai bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Ini dikarenakan gizi
merupakan faktor yang cukup penting bagi proses kesehatan, pertumbuhan dan
perkembangan balita.
3. Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan oleh Balita
Asupan gizi yang seimbang bagi balita itu sangat perlu, tidak baik jiak asupan
gizinya kurang ataupun lebih, maka perlu untuk menyeimbangkannya sesuai kebutuhan.
Menu seimbang untuk balita, yaitu :
1. Gula dan Garam. Konsumsi garam untuk balita tidak lebih 1/6 jumlah
maksimum orang dewasa 1 hari atau <1 gram. Cermati makanan balita, karena
makanan dewasa belum tentu cocok bagi balita. Kadang makanan dewasa terlalu
banyak mengandung garam atau gula, bahkan mengandung bahan pengawet dan
pewarna buatan.
x
2. Porsi makan. Porsi makan balita juga berbeda dengan orang dewasa. Mereka
membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap gizi dalam jumlah lebih
kecil namun sering.
3. Kebutuhan energi dan nutrisi. Bahan makanan sumber energi seperti karbohidrat,
protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib dikonsumsi oleh balita
setiap hari.
4. Susu pertumbuhan. Susu ini sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting
dikonsumsi oleh balita. Sedikitnya balita butuh 350 ml/ 12 ons per hari. Susu
pertumbuhan merupakan susu lengkap gizi yang mampu memenuhi kebutuhan
nutrisi.
4. Masalah Gizi pada Balita
Kekurangan asupan gizi pada balita menghambat pertumbuhan dan
perkembangannya daripada anak- anak yang mendapat asupan gizi cukup. Misalnya
tinggi badan dan berat badan balita rendah, perkembangan otak menurun, tingkat
kecerdasan dan psikisnya rendah serta rentan terhadap infeksi. Selain itu kekurangan
asupan gizi balita juga disebabkan karena balita kesulitan untuk makan, bisa karena nafsu
makan kurang, sukar makan, nafsu makan berubah- ubah, cepat bosan dengan menu
makanan, dll.
Masalah gizi anak, antar lain :
a. Anemia defisiensi besi (fe), terjadi akibat sedikitnya kandungan zat besi dalam
makanan, terutama pada balita yang lebih banyak mengonsumsi susu sehingga
mengendurkan keinginan untuk menyantap makanan lain. Untuk itu perlu
dibiasakan untuk memakan makanan yang mengandung banyak zat besi.
Sebagian susu diganti dengan air atau air jeruk nipis yang kaya akan vitamin C
guna membantu penyerapan zat besi.
b. Karies gigi, lubang gigi terjadi pada balita karena balita sering memakan cemilan
yang lengket dan mengandung gula. Contoh makanannya yakni, keripik kentang,
permen (terutama permene karet), kue berisi krim, coklat, kue kering, dan
minuman manis. Upaya untuk mencegah karies gigi yakni , menggosok gigi
dengan pasta gigi berflourida sesudah makan, dan kurangi makanan yang manis
dan lengket.
c. Penyakit Kronis, adalah penyakit yang menguras cadangan energi dan zat gizi
seperti menghabiskan cadangan vitamin A.
xi
d. Berat Badan Berlebih, berat badan berlebih atau obesitas balita terjadi karena
ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan keluar, terlalu banyak makan,
terlalu sedikit olahraga.
e. Berat Badan Berkurang.
f. Alergi, alergi makanan diartikan sebagai respon tidak normal terhadap suatu
makanan tertentu. Alaergi makanan pada balita terjadi kira- kira 5-8 %.
Hal- Hal yang menyebabkan kurangnya asupan gizi pada balita :
a. Faktor ekonomi
b. Faktor pendidikan
c. Faktor lingkungan
Selain itu gizi kurang juga dapat disebabkan oleh faktor berikut :
a. Ketidakmampuan untuk metabolisasi nutrien
b. Ketidakmampuan untuk mendapat zat gizi yang sesuai makanan
c. Percepatan ekskresi zat- zat gizi dari tubuh
d. Sakit atau penyakit yang meningkatkan kebutuhan tubuh akan nutrien.
5. Dasar Ayat Tentang Gizi pada Balita
Qs. An- Nahl : 5
“Dan dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu, padanya ada (bulu)
yang menghangatkan dan berbagai manfaat dan sebahagianya kamu makan”.
Ayat ini bertujuan agar manusia memakan makanan ternak yang bermanfaat
seperti daging hewan ternak yang tujuannya untuk menghindari penyakit hati,
menguatkan otot- otot, menguatkan otak dan menghindari anemia.
Qs. An- Nahl : 14
“ Dan Dia- lah Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat
memakan dari padanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari
lautan itu, perhiasan yang kamu pakai dan kamu melihat bahtera berlayar, supaya
kamu mencari (keuntungan) dari karunia – Nya dan supayakamu bersyukur”.
xii
Ayat ini menjelaskan tentang daging ikan yang kaya akan protein, menghasilkan
minyak ikan sebagai kalsium dan yodium yang sangat berguna bagi tumbuh kembang
balita.
Qs. An- Nahl : 66
“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar- benar terdapat pelajaran
bagi kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya
(berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-
orang yang meminumnya”.
Tujuan ayat ini manfaat susu bagi manusia yakni menghasilkan susu asali dan
kalori serta vitamin A dan B kompleks.
QS. An- Nahl : 67
“ Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan
rezeki yang baik, sesungguhnya pada demikian itu benar- benar terdapat (tanda
kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan”.
xiii
BAB III
KESIMPULAN
A. Simpulan
1. Gizi adalah zat- zat makanan yang terkandung dalam suatu bahan pangan yang
diolah atau tidak diolah sehingga dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Zat gizi adalah
zat atau unsur kimia yang terkandung dalam makanan yang diperlukan untuk
metabolisme dalam tubuh secara normal.
2. Kebutuhan gizi yang harus dipenuhi pada masa balita diantaranya energi dan
protein. Kebutuhan energi sehari anak untuk tahun pertama ±100- 120 Kkal/kg
BB. Untuk tiap 3 bulan pertambahan umur, kebutuhan energi turun ±10 Kkal/kg
BB.
3. Balita yang tercukupi asupan gizi dengan baik akan meningkatkan kesehatan
tubuhnya. Biasanya terlihat dengan balita lebih aktif, cerdas dan ceria. Ia terlihat
begitu perian dan pandai bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Ini
dikarenakan gizi merupakan faktor yang cukup penting bagi proses kesehatan,
pertumbuhan dan perkembangan balita.
4. Masalah gizi pada balita meliputi : anemia defisiensi fe, karies gigi, BB meningkat
(obesitas), BB menurun, alergi, dll.
B. Saran
Kebutuhan gizi pada balita lebih diperhatikan, utamanya bagi para ibu untuk
memberikan asupan gizi yang cukup bagi balita, karena apabila kekurangan asupan
gizi, balita bisa mengalami masalah- masalah terkait hal gizi.
Periode balita adalah periode emas , dimana pada periode ini balita bertumbuh
kembang, mulai mengenal dunia, dan memulai masa pertumbuhan. Untuk mendukung
periode ini agar dapat berjalan dengan baik maka perlu untuk memberikan balita
asupan gizi yang cukup agar balita tumbuh menjadi apa yang diidam- idamkan oleh
para orangtuanya.
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2004. Gizi dalam Kehidupan. Jakarta : EGC.
Hasdianah, Sandu Siyoto dan Yuly Perisotyowati. 2014. Gizi, Pemantapan Gizi, Diet
dan Obesitas. Yogyakarta : Nuha Medika.
Santoso, Soegeng dan Anne Lies Ranti. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : PT. Asdi
Mahasatya.
xv