REFLEKSI KASUS
PENGUKURAN DAN PENILAIAN LINGKAR KEPALA
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh :
Arby Shafara Sekundaputra
20090310177
Diajukan Kepada:
dr. Handayani, M.Sc, Sp.A
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN
REFLEKSI KASUS
PENGUKURAN DAN PENILAIAN LINGKAR KEPALA
Telah dipresentasikan pada tanggal :
Oleh : Arby Shafara Sekundaputra
2009031077
Disetujui oleh,
Dosen pembimbing Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo
dr. Handayani, M.sc, Sp.A
Pengukuran antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui ukuran-ukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti timbangan dan pita pengukur (meteran).
Ukuran antropometri dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :1. Tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibanding dengan umur. Misalnya, BB
terhadap usia atau TB terhadap usia. Dengan demikian, dapat diketahui apakah ukuran yang dimaksud tersebut tergolong normal untuk anak seusianya.
2. Tidak tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan pengukuran lainnya tanpa memperhatikan berapa umur anak yang diukur. Misalnya berat badan terhadap umur.
Dari beberapa ukuran antropometri, yang paling sering digunakan untuk menentukkan
keadaan pertumbuhan pada masa balita salah satunya adalah pengukuran lingkar kepala
Pengukuran lingkar kepala digunakan untuk menilai pertumbuhan otak. Dengan penilaian ini, dapat dideteksi secara dini apabila terjadi pertumbuhan otak mengecil yang abnormal yang dapat mengakibatkan adanya retardasi mental atau pertumbuhan otak membesar yang abnormal (volume kepala meningkat).1
Pada bayi kurang dari 2 tahun, lingkaan kepala diukur secara rutin. Pada anak yang lebih besar, lingkaran kepala baru diukur apabila terdapat kecurigaan pada kepalanya. Alat yang pakai adalah pita metal yang fleksibel, karena pita yang terbuat dari kain mudah merenggang sehigga dapat memberi nilai yang salah.1
Yang diukur ialah lingkaran kepala terbesar. Caranya dengan meletakan pita melingkari kepala melalui glabela pada dahi, bagian atas alis mata, dan bagian belakang kepala pasien yang paling menonjol yaitu protubenrantia oksipitalis. Pita pengukur diletakan sedemikian rupa hingga kencang melingkari kepala. Sebaiknya ada yang membantu sehingga kepala bayi dapat diam. Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala1
Gambar 1. Pengukuran lingkar kepala
Secara normal, pertambahan ukuran lingkar pada setiap tahap relatif konstan dan tidak dipengaruhi oleh factor ras, bangsa dan letak geografis. Saat lahir, ukuran lingkar kepala normalnya adalah 34-35 cm. Kemudian akan bertambah sebesar + 0,5 cm/bulan pada bulan pertama atau menjadi + 44 cm. Pada 6 bulan pertama ini, pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan dengan tahap berikutnya, kemudian tahun-tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5 cm/tahun, setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah + 10 cm.2
Rasio lingkar dada dan lingkar kepala dapat dipakai untuk mendeteksi Kekurangan Kalori Protein (KKP) pada usia 6 bulan sampai 5 tahun. Padaanakdengan status gizi baik, sampai usia 6 bulan lingkar kepala sama dengan lingkar dada. Pada anak KKP dada tidak tumbuh dengan baik, mungkin karena pertumbuhan otot dada kurang baik, sehingga lingkar kepala lebih besar dari lingkar dada walupun anak berusia lebih dari 6 bulan (ratio lingkarkepala/ lingkar dada > 1).2
Gambar 2. Grafik Lingkar kepala bayi perempuan
Gambar 3. Grafik lingkar kepala bayi laki-laki
IntepretasiPemeriksaan lingkar kepala secara serial dapat menentukan pertumbuhan dan perkembangan otak: normal, terlalu cepat (keluar dari jalur pertumbuhan normal) seperti pada hidrosefalus, terlambat atau tidak tumbuh yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit. Jika lingkar kepala lebih besar dari 2 SD di atas angka rata-rata untuk umur dan jenis kelamin/ras (> + 2 SD) disebut makrosefali. Bila lingkar kepala lebih kecil dari 2 SD di bawah angka rata-rata untuk umur dan jenis kelamin/ras (< - 2 SD) disebut mikrosefali.2
DAFTAR PUSTAKA
1. Matondang, Wahidiyat, Sastroasmoro. 2013. Diagnosis Fisis pada Anak edisi ke-2. Jakarta : Sagung seto
2. Depkes RI. 2007. Riset Kesehatan Dasar: Pedoman Pengkuran dan Pemeriksaan. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI
Top Related