1. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG LAPORAN KEUANGAN Pada modul
ini kita akan mempelajari khususnya Laporan Keuangan Perusahaan
Jasa dan Perusahaan Dagang, dan laporan keuangan pada umumnya.
Sumber data laporan keuangan diambil dari modul laporan keuangan
perusahaan jasa, dagang, dll. Bentuk laporan keuangan perusahaan
perusahaan jasa dan perusahaan dagang hampir sama, hanya ada
perbedaan pada laporan laba ruginya. Yaitu Perbedaan tersebut dapat
terjadi karena dalam perusahaan dagang terdapat transaksi jual beli
barang dagangan yang di dalamnya ada kaitan dengan harga pokok
barang yang dijual. Sedangkan untuk laporan lainnya hampir sama,
baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang dan
perusahaan-perusahaan lainnya. Dalam laporan keuangan perusahaan
dagang sama halnya dengan perusahaan jasa terdapat tiga laporan
pokok yaitu: 1. laporan neraca. 2. laporan laba/rugi. 3. laporan
perubahan modal. Dan laporan keuangan perusahaan dagang yang
sifatnya umum atau go pulick harus menyajikan yang lebih detail
yaitu dengan melengkapi dengan : 4. Laporan Arus Kas 5. Laporan
Catatan akhir/Neraca Akhir. Setelah mempelajari modul ini kita
diharapkan dapat menguasai penyusunan laporan keuangan perusahaan
Jasa, dagang , laporan keuangan segala bentuk usaha, Perbankkan,
perpajakan dan laporan keuangan pemerintah sesuai dengan
standarisasi IAI, dll. B. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN LAPORAN
KEUANGAN adalah : Catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode akuntansi, yang dapat digunakan untuk menggambarkan
kinerja perusahaan tersebut. Dan Laporan keuangan tersebut adalah
bagian dari proses pelaporan keuangan.
2. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page
2 ATAU Catatan Informasi Keuangan yang disusun oleh suatu
perusahaan untuk menggambarkan kinerja perusahaannya, yang berguna
untuk memenuhi kebutuhan pihak- pihak yang memakainya. Namun
demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena
secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu,
dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Dalam modul ini Penulis membatasi ruang lingkup laporan keuangan
yang menjadi pokok pembahasan, yakni penyajian Laporan keuangan
perusahaan jasa dan perusahaan dagang dan beberapa pelaku usaha.
Disini penulis menyajikan proses pembuatan Laporan keuangan
beberapa pelaku usaha dan khususnya perusahaan dagang yang sesuai
dengan standarisasi yang berlaku di Negara kita.. POKOK PEMBAHASAN
PENULIS 1. Pembahasan laporan keuangan secara umum. 2. Pembahasan
format table laporan keuangan 3. Pembahasan contoh laporan keuangan
4. Kesimpulan . HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) a. Pengertian HPP. b.
Rumus menghitung penjualan bersih c. Rumus menghitung pembelian
bersih d. Rumus menghitung HPP Pembahasan Laporan Keuangan a.
Pengertian laba rugi. b. Menyusun laba rugi. c. Pembahasan unsur
laporan perubahan modal. d. Menyusun laporan perubahan modal. e.
Pembahasan unsur-unsur laporan neraca. f. Menyusun laporan
neraca.
3. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page
3 C. TUJUAN DAN MANFAAT LAPORAN KEUANGAN Yaitu : Menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerjanya, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
pemakainya, dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi. Laporan
keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian
besar pemakainya yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan
dari kejadian masa lalu suat perusahaan.. Laporan keuangan juga
menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. SARAN
PENULIS Untuk lebih memahami uraian materi pelajaran laporan
keuangan ini mari kita belajar dengan sungguh-sungguh, dan penulis
juga menyarankan petunjuk berikut: 1. Bacalah modul Laporan
keuangan dengan teliti. 2. Amatilah bentuk atau contoh-contohnya
diantaranya : - bagian perhitungan HPP.( Harga Pokok Penjualn ) -
bagian perhitungan laba rugi. - bagian perhitungan laporan
perubahan modal - bagian perhitungan laporan neraca. 3. Pelajarilah
modul Laporan keuangan iitu secara rinci dan kembangkan menurut
pemikiran anda yang sesuai dengan standarisasi IAI dan perkembangan
zaman. 4. Apabila kita menemukan materi yang sulit dipahami,
silakan tanyakan kepada Dosen kita yaitu ibu Sunarsih 5. Apabila
kita sudah selesai mempelajari kegiatan dalam modul ini, coba anda
buat latihan mandiri. 6. Untuk mengukur kemampuan kita bandingkan
hasil tes Anda dengan contoh Laporan keuangan yang benar. 7. Kunci
jawaban ada di tangan anda semua. Setelah mempelajari Laporan
keuangan ini, kita diharapkan memahaminya dengan baik langkah -
langkah proses penyajian laporan keuangan sampai dengan menyajikan
laporan keuangan yang sesuai dengan standarisasi IAI yang berlaku
di Negara kita. Karena sangat banyak manfaatnya, baik bagi
kehidupan pribadi ataupun di masyarakat terutama dalam dunia kerja
dan dunia usaha. Selamat Belajar !!!.
4. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page
4 BAB II PEMBAHASAN LAPORAN KEUANGAN A. STANDARISASI LAPORAN
KEUANGAN 1. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN, Pelaporan keuangan dalam
akuntansi biasanya didasarkan pada peraturan ataupun standar yang
berlaku, missal untuk a. akuntansi komersial memakai Pernyataan
Standar Akuntansi ( PSAK ), b. Organisasi nirlaba berpedoman dengan
PSAK NO. 45, dan c. Akuntansi sector public yang berpedoman pada
PSAP. Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan
informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan
yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. 2. Unsur-unsur Laporan
keuangan terdiri dari : a. aktiva; b. kewajiban; c. ekuitas; d.
pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian; serta e.
arus kas. Informasi tersebut diatas beserta informasi lainnya yang
terdapat dalam catatan atas laporan keuangan membantu pengguna
laporan dalam memprediksi arus kas pada masa depan khususnya dalam
hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas. Pernyataan
ini menggunakan terminologi yang cocok bagi perusahaan yang
berorientasi profit. Organisasi Nirlaba dan perusahaan lainnya yang
akan menerapkan standar ini mungkin perlu melakukan
penyesuaian-penyesuaian terhadap deskripsi beberapa pos yang
terdapat dalam laporan keuangan dan istilah laporan keuangan itu
sendiri serta dapat pula menyajikan komponen-komponen tambahan
dalam laporan keuangannya. Untuk Organisasi Nirlaba, Tujuan utama
laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk
memenuhi kepentingan para penyumbang,anggota organisasi, kreditur,
dan pihak lain yang menyediakan sumberdaya bagi organisasi
nirlaba.. Bagi akuntansi sector public ataupun pemerintahan
5. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page
5 mempunyai standard sendiri dalam mengatur hal ini, akan tetapi
dalam PSAP NO.1 belum mencantumkan pertimbangan apa saja yang akan
digunakan oleh SAP dalam rangka penyajian pelaporan keuangan,
pedoman struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi
laporan keuangan walau demikian secara khusus, tujuan pelaporan
keuangan pemerintah atau sektor publik adalah untuk menyajikan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan menunjukan
akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Perusahaan dan Organisasi nirlaba dalam menyusun laporan
keuangannya dan pelaporannya berdasarkan PSAK yaitu harus menyusun
laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Dalam
Akuntansi Sektor Publik, Entitas Pelaporan diperkenankan untuk
menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan
menggunakan sepenuhnya basis akrual, baik dalam pengakuan
pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan, maupun dalam
pengakuan asset, kewajiban, dan, ekuitas walaupun kita ketahui
bahwa penyusunan laporan keuangan sector public menerapkan basis
kas. Dalam pelaporan dan penyajiannya, Laporan keuangan komersil
setidaknya disajikan secara tahunan. Apabila tahun buku perusahaan
berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode yang
lebih panjang atau pendek dari periode satu tahun maka sebagai
tambahan terhadap periode cakupan laporan keuangan, perusahaan
harus mengungkapkan antara lain : a. alasan penggunaan periode
pelaporan selain periode tahunan; dan b. fakta bahwa jumlah
komparatif dalam laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan tidak dapat
diperbandingkan. laporan keuangan organisasi nirlaba, laporan
keuangan disajikan secara periodik sesuai dengan PSAK yang berlaku.
Hal yang sama pun berlaku untuk akuntansi sektor publik atau
pemerintahannya, akan tetapi yang berbeda disini ialah jika adanya
suatu masa transisi misal perubahan kas menjadi akrual basis maka
suatu entitas pelaporan mengubah tanggal pelaporan entitas-entitas
akuntansi yang berada dalam entitas pelaporan untuk memungkinkan
penyusunan laporan keuangan kosolidasian. 3. Jenis-jenis Laporan
Keuangan a. Neraca a. Laporan laba/rugi b. Laporan perubahan modal
Untuk Laporan keuangan komersil yang lengkap terdiri dari
komponen-komponen seperti berikut ini: a. neraca, b. laporan
laba-rugi, c. laporan perubahan ekuitas,
6. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page
6 d. laporan arus kas, dan e. catatan atas laporan keuangan.
JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN utama dan pendukung laporan keuangan
terdiri atas : 1. Daftar Neraca > yang menggambarkan posisi
keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu. 2. perhitungan
Laba/Rugi > yang menggambarkan jumlah hasil, Biaya dan Laba/Rugi
perusahaan pada suatu periode tertentu. 3. Laporan Perubahan
Modal/Sumber dan Penggunaan dana. Di sini dimuat sumber dan
pengeluaran perusahaan selama satu periode 4. Laporan Arus Kas.
Disini digambarkan sumber dan penggunaan kas dalam suatu periode.
5. Laproan harga pokok produksi yang menggambarkan berapa dan unsur
apa yang diperhitungkan dalam harga pokok produksi usatu barang. 6.
Laporan Laba Ditahan, menjelaskan posisi laba ditahan yang tidak
dibagikan kepada pemilik saham. 7. Laporan Perubahan modal,
menjelaskan perubahan posisi modal baik saham dalam Perseroan
Terbatas atau Modal dalam perusahaan perseroan. Dari beberapa janis
laporan keuangan tersebut di atas, akan diuraikan sebagai berikut :
a) Laporan Neraca (Posisi Keuangan) Laporan neraca atau daftar
neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini
menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat
tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saaat dan merupakan
opname situasi posisi keuangan pada saat itu. Isi/komponen laporan
neraca terdiri atas: 1) Harta,Aktiva (Asset) Asset adalah harta
yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan
misalnya kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak terwujud,
dan lain-lain. Pengertian asset ini dikemukakan oleh berbagai pihak
sebagai berikut : Menurut Accounting Principal Board (APB)
Statement (1970:132) dikemukakan bahwa : kekayaan ekonomi
perusahaan, termasuk didalamnya pembebanan yang ditunda, yang
dinilai dan diakui sesuai prinsip akuntansi yang berlaku.
Selanjutnya Financial Accounting Standard Board (FASB) (1985)
memberikan definisi sebagai berikut :
7. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page
7 asset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau
dikuasai di masa yang akan datang oleh lembaga tertentu sebagai
akibat transaksi atau kejadian yang lalu. Berdasarkan definisi
tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa sesuatu dianggap
sebagai asset jika di masa yang akan datang dapat diharapkan
memberikan net cash inflow yang positif kepada perusahaan.
Selanjutnya klasifikasi aktiva yang dimiliki perusahaan terdiri
dari berbagai macam. Secara umum klasifikasi aktiva tetap terdiri
atas : 1) aktiva tetap berwujud (Fixed Asset), dan 2) aktiva tetap
tidak berwujud (Intangible Assets). Aktiva tetap berwujud meliputi
semua barang yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dipakai
secara aktif dalam operasi perusahaan, dan mempunyai masa kegunaan
relatif permanen. Aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa
kegunaan yang terbatas harus didepresiasi selama masa kegunaannya,
dan disajikan dalam neraca sebesar nilai bukunya (harga perolehan
dikurangi dengan akumulasi depresiasinya). Yang termaduk dalam
golongan aktiva ini adalah bangunan, mesin dan alat-alat pabrik,
mebel dan alat-alat kantor kendaraan dan alat-alat transport, alat
kerja bengkel, aktiva sumber alam. Sedang aktiva tetap berwujud
yang mempunyai masa kegunaan tidak terbatas, disajikan di dalam
neraca sebesar harga perolehan. Sedangkan aktiva tetap tidak
berwujud meliputi hak- hak preferensi ( istimewa ) yang dijamin
oleh undang-undang, kontrak, perjanjian-perjanjian dan mempunyai
masa manfaat dalam waktu relatif permanen. Selanjutnya menurut
Harnanto (1991:357), bagi manajemen operating investment (assets),
meliputi seluruh mesin dan alat-alat pabrik dan lain-lain equipmen
serta modal kerja yang ditempatkan untuk dikelola atau dioperasikan
dalam usaha perusahaan untuk menghasilkan laba. Berdasarkan
pengertian di atas menunjukkan bahwa pada sudut pandang operasional
investasi, aktiva tetap adalah merupakan salah satu unsur penting
yang perlu menjadi fokus perhatian bagi perusahaan dalam kegiatan
operasionalnya dalam kaitannya dengan menghasilkan pendapatan/laba.
Disamping itu untuk untuk tujuan pemeliharaan kondisi aktiva tetap
baik berwujud maupun tidak berwujud tetap dalam kondisi produktif
bagi perusahaan diperlukan adanya depresiasi dan amortisasi sebagai
proses alokasi harga perolehan aktiva tetap tersebut. 2)
Kewajiban/utang (Liabilities) Menurut definisi yang diberikan oleh
APB bahwa : kewajiban ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui
dan dinilai seusuai prinsip akuntansi. Kewajiban disini termasuk
juga saldo kredit yang ditunda yang bukan merupakan utang atau
kewajiban.
8. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page
8 Berdasarkan definisi di atas, maka kewajiban ekonomis bagi
perusahaan adalah diartikan sebagai penyerahan harta atau jasa di
masa yang akan datang. Selanjutnya FASB memberikan definisi
kewajiban sebagai berikut : .kemungkinan pengorbanan kekayaan
ekonomis di masa yang akan datang yang timbul akibat kewajiban
perusahaan sekarang untuk memberikan harta atau memberikan jasa
kepada pihak lain di masa yang akan datang sebagai akibat suatu
transaksi atau kejadian yang sudah terjadi. Definisi tersebut di
atas menunjukkan bahwa kewajiban memiliki 3 sifat utama yaitu ; (1)
kewajiban itu benar ada, (2) kewajiban itu tidak dapat dihindarkan,
(3) kewajiban yang mewajibkan perusahaan telah terjadi. Kewajiban
jika dikategorikan sesuai dengan jangka waktunya, maka terdapat
kewajiban jangka pendek (Current liabilities) dan kewajiban jangka
panjang (long-term liabilities). Menurut Harnanto (1991:59), hutang
jangka panjang adalah semua hutang yang jatuh tempo pembayarannya
melampaui batas waktu satu tahun sejak tanggal neraca atau
pembayarannya tidak akan dilakukan dalam periode siklus operasi
perusahaan, tetapi lebih panjang dari batas waktu tersebut. Hutang
obligasi, hutang hipoteik, hutang bank (kredit investasi) merupakan
contoh-contoh dari hutang jangka panjang. Dalam kegiatan operasi
perusahaan, hutang jangka panjang merupakan salah satu sumber
permodalan yang mengandung resiko, karena memiliki komitmen untuk
melakukan pembayaran sesuai jumlah yang disepakati, meski
perusahaan dalam keadaan rugi sekalipun, sehingga hutang dapat saja
menanggung resiko melebihi jumlah modal sendiri. Hal ini dipertegas
oleh Harnanto (1991:304) bahwa semakin besar proporsi hutang di
dalam struktur permodalan perusahaan, akan semakin besar pula
kemungkinan terjadinya ketidak mampuan untuk membayar kembali
hutang beserta bunganya pada tanggal jatuh temponya. Pernyataan
tersebut berarti bahwa bagi para kreditur bahwa kemungkinan turut
sertanya dana yang mereka tanamkan di dalam perusahaan, untuk
dipertaruhkan pada resiko kerugian juga semakin besar. Sedangkan
bagi para pemilik khususnya pemegang saham biasa, adaaanya hutang
di dalam perusahaan merupakan pula suatu resiko tersendiri terhadap
kemungkinan rugi yang dihadapi dari dana yang mereka tanamkan.
Tetapi resiko itu juga diimbangi adanya harapan untuk mendapatkan
tingkat keuntungan yang lebih tinggi (rentabilitas) sebagai akibat
penggunaan modal asing. Akan tetapi perlu diingat bahwa proporsi
hutang/modal asing yang berlebihan akan berakibat pada
fleksibilitas manajemen untuk beralih pada aktivitas yang
profitable akan tertutup dan menghadapi banyak
hambatan/tintangan.
9. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page
9 3) Modal Pemilik (Owners Equity) Equity adalah suatu hak yang
tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity) setelah dikurangi
kewajibannya. Kategori modal bagi setiap perusahaan dapat berbeda
yaitu pada perusahaan perseorangan nilai modal ini merupakan modal
pemiliknya sendiri. Sedangkan dalam perusahaan perseroan terdiri
dari modal setor dan modal dari pendapatan (retained Earnings). b)
Laporan Laba rugi (Profit & Loss) Committee on Terminology
memberikan definisi laba sebagai jumlah yang berasal dari
pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari
penghasilan atau penghasilan operasi. Sedangkan menurut APB
Statement mengartikan laba rugi sebagai kelebihan/defisit
penghasilan di atas biaya selama suatu periode akuntansi. Dari
definisi tersebut di atas, maka laba rugi merupakan selisih positif
atau selisih negatif yang diperoleh dari operasi dan
non-operasional perusahaan terhadap biaya dalam satu periode
akuntansi yang menyebabkan perubahan dalam posisi equity (net
asset) perusahaan. Hal ini dipertegas lagi oleh FASB Statement
dengan mendefinisikan Accounting Income atau Laba akuntansi sebagai
perubahan dalam equity (net asset) dari suatu entity selama suatu
periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian atau
peristiwa yang berasal dari bukan pemilik. Isi/komponen laporan
laba rugi terdiri atas : 1) Pendapatan/hasil (Revenue)
Pendapatan/hasil (revenue) merupakan hasil penjualan/penyerahan
jasa oleh perusahaan kepada langganan atau penerima jasa. Menurut
Harahap (2002:114) mengemukakan bahwa : suatu penghasilan akan
diakui sebagai pendapatan pada periode kapan kegiatan utama yang
perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah
selesai. Definisi tersebut memberi penekanan pengakuan pendapatan
dari sisi waktu. Ditinjau dari sisi waktu maka pengakuan pendapatan
tersebut dapat digunakan alternatif ; (1) selama produksi, (2) pada
saat proses produksi selesai, (3) pada saat penjualan/penyerahan
jasa, (4) pada saat penagihan Kas. 2) Biaya (Expense) Menurut APB
mendefinisikan sebagai penurunan gross dalam asset atau kenaikan
gross dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip
akuntansi yang diterima yang berasal dari kegiatan mencari laba
yang dilakukan perusahaan. Sedangkan menurut FASB
10. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 10 mendefinisikan expense sebagai arus keluar aktiva,
penggunaan aktiva atau muculnya kewajiban atau kombinasi keduanya
selama suatu periode yang disebabkan oleh pengiriman barang,
pembuatan barang, pembebanan jasa, atau pelaksanaan kegiatan
lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan. Penggolongan
biaya terdiri atas ; (biaya yang dihubungkan dengan penghasilan
pada periode itu, (2) biaya yang dihubungkan dengan periode
tertentu yang tidak dikaitkan dengan penghasilan, (3) biaya yang
akrena alasan praktis tidak dapat dikaitkan dengan periode manapun.
c). Laporan Laba Perubahan modal (Insidentil Gains & Insidentil
Loses) Menurut FASB Gains adalah naiknya nilai Equity dari
transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama entity
dan dari transaksi atau kejadian lainnya yang mempengaruhi entity
selama satu periode tertentu kecuali yang berasal dari hasil atau
investasi dari pemilik. Sedangkan Loses adalah turunnya equity dari
transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama entity
dan dari seluruh transaksi kejadian lainnya yang mempengaruhi
entity selama periode tertentu kecuali yang berasal dari biaya atau
pemberian kepada pemilik (prive). d). Laporan Arus kas /Pos Luar
Biasa (Extraordinary item) Pos luar biasa merupakan kejadian atau
transaksi yang mempengaruhi secara materiil yang tidak diperkirakan
terjadi berulang kali dan tidak dianggap merupakan hal yang
berulang dalam proses operasiyang biasa dari sautu perusahaan.
Menurut PAI kriteria Pos luar biasa ini adalah : (1) bersifat tidak
normal (tidak biasa), artinya memiliki tingkat abnormalitas yang
tingi dan tidak berhubungan dengan aktivitas perusahaan
sehari-hari, (2) tidak sering terjadi, atau tidak diharapkan akan
terjadi di masa yang akan datang.. Pelaporan pos luar biasa ini
harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan ditunjukkan
secara terpisah dalam perhitungan laba rugi disertai pengungkapan
mengenai sifat dan jumlahnya. Selanjutnya menurut Michael A.
Diamond (1993:23) bahwa : The four main financial statement are the
balance sheet, the income stattement, the retained earnings
statement, and the statement of cash flows. Definisi tersebut di
atas menunjukkan bahwa diantara berbagai laporan keuangan yang
biasanya disajikan oleh perusahaan, maka ada empat diantaranya
merupakan laporan keuangan utama yang lazim digunakan yaitu :
laporan neraraca, laporan laba-rugi, laporan laba ditahan, dan
laporan arus kas.
11. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 11 B. DEFINISI LAPORAN KEUANGAN 1. DEFINISI LAPORAN KEUANGAN
YAITU Informasi keuangan yang di butuhkan Bagi pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan suatu
perusahaan, dan informasi keuangan tersebut dapat diperoleh dari
laporan keuangan suatu pelaku usaha atau perusahaan. 2. Informasi
disusun dan disajikan perusahaan dalam bentuk Neraca, Laporan
laba-rugi, Laporan Perubahan modal Laporan Arus kas. Catatan atas
laporan keuangan. a. NERACA ( BALANCE SHEET ) Neraca juga disebut
sebagai Pernyataan Posisi Keuangan, artinya: bagaimana posisi
keuangan perusahaan anda pada saat tertentu (katakanlah per 30
Juni, atau 31 Desember). Secara harfiah, pernyataan ini menunjukan
posisi keuangan pada saat tertentu (snapshot), mengenai: Apa yang
dimiliki oleh perusahaan anda (Aset/Asset) Berapa kewaiban
perusahaan terhadap pihak lain (Hutang/Liability) Berapa besarnya
modal yang terkumpul (Modal/Shareholders Equity) Selama satu
periode tertentu (sebulan/1 kwartal/1 semester/1 tahun) berbagai
transaksi dicatat, dampak dari setiap transaksi atas aset dan
kewajiban bisnis juga dicatat. Sebagai contoh, ketika anda membuat
penjualan tunai, anda tidak hanya pendapatan merekam pendapatan,
tapi juga merekam peningkatan nilai asset, yaitu: saldo kas anda.
Ketika mengeluarkan biaya, anda tidak hanya mencatat jumlah beban,
tetapi juga mencatat penurunan nilai uang tunai anda. Inilah
sebabnya mengapa disebut Akuntansi double entry! Perbedaan antara
aset dan kewajiban perusahaan merupakan nilai buku ekuitas pemilik
dalam bisnis. Dalam korporasi, ini disebut sebagai ekuitas pemegang
saham. Neraca digunakan terutama untuk membantu kita memahami
kekuatan keuangan bisnis. Perubahan dalam akun- akun neraca dari
waktu ke waktu membantu kita memahami tren penting dalam bisnis
juga. b. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi juga dapat disebut
sebagai pernyataan (statement) itu sebabanya orang asing sering
menyebutnya Income Statement. Laporan ini bercerita tentang apa
yang benar-benar
12. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 12 dicapai oleh bisnis anda selama periode waktu tertentu
(misalnya: 1 s/d 30 Juni 2011) yang mencakup Pernyataan Aktivitas..
Hal itu dilakukan dengan cara meringkas hasil ekonomi dari semua
transaksi yang terjadi selama periode waktu itu, dan menunjukan
apakah anda memeperoleh atau kehilangan uang akibat dari kegiatan
operasional perusahaan anda selama periode tersebut. Anda dapat
belajar banyak tentang bisnis anda dari menganalisis Laporan Laba
Rugi. Mengetahui apakah anda mendatangkan uang atau kehilangan uang
saja tidak cukup. Laporan atau pernyataan ini juga dapat digunakan
untuk memahami dimana persisnya uang anda berputar setiap bulannya.
Dan yang terpenting: apakah digunakan secara efisien atau tidak?
Lebih jauh lagi. Anda dapat membandingkan kategori pengeluaran dan
pendapatan yang berbeda-beda dalam presentase dari bulan-ke-bulan.
Anda juga bisa melihat: Penjualan, harga pokok penjualan, dan tren
belanja. Anda bisa memperoleh ide yang melimpah dari setiap
perubahan yang anda butuhkan untuk membuat perusahaan anda menjadi
lebih menguntungkan. Tren negatif pada laporan laba rugi adalah
penting untuk menyelidiki apa yang terjadi sesungguhnya, dimana
inefisiensi terjadibukan untuk mengabaikannya. c. Laporan Perubahan
Modal Adalah Laporan yang menggambarkan pada perubahan yang terjadi
atas ekuitas pada 1 periode akuntansi. Unsur-unsur yang terdapat
didalamnya yaitu Modal awal Laba atau Rugi Prive d. Laporan Arus
Kas Adalah Laporan yang menggambarkan penerimaan dana dan
pengeluaran dana selama satu periode dalam bentuk kas. Informasi
tersebut sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang go public dalam
persiapannya untuk melakukan penawaran umum karena salah satu
syarat perusahaan yang go public adalah harus menyerahkan laporan
keuangannya selama dua tahun terakhir yang sudah diperiksa oleh
akuntan publik.
13. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 13 Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan
keputusan secara ekonomi. Laporan keuangan harus disiapkan secara
periodik untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Pengertian laporan
merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama 1 tahun periode
akuntansi. Menurut Sundjaja dan Barlian (2001 : 47) laporan
keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses
akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak
yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan.
Sedangkan definisi laporan keuangan menurut Munawir (1991 : 2)
laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan. Kesimpulkan laporan
keuangan adalah Laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. 3. Dasar
Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan didasarkan pada
aturan-aturan akuntansi dan harus memberikan informasi historis,
kuantitatif dasar yang merupakan sekumpulan input yang penting yang
digunakan dalam menghitung nilai-nilai ekonomis. 4. Konsep Laporan
keuangan terdiri dari : a. Neraca konsepnya H = U + M atau Aktiva =
Pasiva, yaitu : laporan mengenai aktiva, hutang dan modal dari
perusahaan pada suatu saat tertentu. 1) Aktiva, dibagi menjadi 2
yaitu : a) Jangka panjang, yaitu jangka waktu lebih dari 1 tahun b)
Jangka pendek, yaitu jangka waktu 1 tahun atau kurang dari 1 tahun.
2) Hutang dapat diklasifikasikan menjadi : a) Dijamin penuh,
kreditor yang diberi jaminan sama atau lebih dari besarnya hutang.
b) Dijamin sebagian, kreditor yang diberi jaminan kurang dari
besarnya hutang
14. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 14 c) Kreditur tidak dijamin, kreditor yang tidak diberi
jaminan dalam bentuk barang- barang tertentu. b. Laporan Laba /
Rugi Konsepnya Pendapatan Biaya-biaya yaitu : laporan mengenai
penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh suatu perusahaan
selama periode tertentu. c. Laporan Perubahan Modal ( Ekuitas )
yaitu : laporan yang menunjukan perubahan modal seperti penambahan
atau pengurangan modal yang terjadi setelah Laporan Laba/Rugi. d.
Laporan arus kas : yaitu laporan Yang menunjukkan operasi
perusahaan, investasi, dan aliran kas pembiayaan.
15. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 15 C. Hakikat Laporan Keuangan Proses analisis keuangan
melibatkan pengkajian kembali berbagai data formal atau informal
yang relevan untuk tujuan analisis spesifik ini. Beberapa data
bersifat umum untuk kebanyakan jenis analisis keuangan, sementara
data lainnya memberikan informasi yang lebih khusus. Bentuk paling
umum dari informasi keuangan dasar suatu perusahaan adalah
informasi yang dipublikasikan secara umum kecuali perusahaan yang
dimiliki secara pribadi yang merupakan seperangkat laporan keuangan
yang dikeluarkan menurut standar akuntansi keuangan. Seperangkat
laporan ini biasanya terdiri dari neraca untuk tanggal tertentu ,
laporan operasi untuk periode tertentu, dan laporan arus dana untuk
periode yang sama. Selain itu, laporan khusus yang menyoroti
perubahan ekuitas pemilik dalam neraca biasanya juga tersedia.
Karena laporan keuangan merupakan dasar bagi upaya analitis atas
suatu perusahaan, maka pertama-tama kita harus mengerti sifat,
cakupan, dan keterbatasannya sebelum kita menggunakan data serta
observasi yang dihasilkan dari laporan itu untuk pertimbangan
analitis kita. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip
akuntansi yang lazim mencerminkan pengaruh keputusan yang dibuat
manajemen pada masa lalu maupun sekarang. Namun laporan tersebut
mengandung dua arti yang berbeda Laporan keuangan yang disusun
berdasarkan peraturan akuntansi keuangan berusaha mencatat secara
konsisten dan wajar 1 Prinsip konservatif digunakan untuk setiap
transaksi bisnis sebagai berikut : 1. Transaksi dicatat menurut
biaya yang berlaku pada saat itu. 2. Penyesuaian terhadap nilai
berjalan yang hanya dilakukan jika nilai tersebut menurun. 3.
Pendapatan dan biaya yang diakui ketika transaksi terjadi, dan
bukan pada saat kas berpindah tangan. 4. Penyesuaian secara
periodik atas pendapatan dan biaya yang dicapai melalui accrual,
defferal, dan alokasi akuntansi. 5. Penyisihan untuk kontingensi
negatif disyaratkan, sehingga mengurangi laba dan nilai yang
dicatat menurut estimasi. Peraturan-peraturan ini karena sifat
dasarnya mengakibatkan laporan keuangan terbuka bagi beberapa
interpretasi, khususnya jika para analis berusaha untuk memahami
kinerja dan nilai ekonomi perusahaan. Media yang dapat dipakai
meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan yang
terdiri dari neraca, perhitungan rugi-laba, ikhtisar laba yang
ditahan, dan laporan posisi ksuangan. Laporan keuangan adalah hasil
akhir proses akuntansi. Setiap transaksi yang dapat diukur dengan
nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa Laporan akhirpun
disahkan dalam nilai uang. Sistem atau proses
16. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 16 akuntansi akan menghasilkan laporan keuangan. Laporan
keuangan berisi daftar neraca, perhitungan laba rugi, laporan dan
sumber penggunaan dana, dan laporan arus kas. Transaksi yang tidak
dapat dicatat dengan nilai uang, tidak akan terlihat dalam laporan
keuangan. Karena itu, hal-hal yang belum terjadi dan masih berupa
potensi, tidak tercatat dalam laporan keuangan. Dengan demikian,
laporan keuangan merupakan informasi historia. Tetapi, guna
melengkapi analisis untuk proyeksi masa depan perusahaan, informasi
kualitatif dan informasi-informasi lain yang sejenis perlu
ditambahkan. a. Neraca Secara harfiah, neraca merupakan laporan
yang memberikan informasi mengenai jumlah harta, utang dan modal
perusahaan pada saat tertentu. Angka-angka yang ada dalam neraca
memberikan informasi yang sangat banyak mengenai keputusan yang
telah diambil oleh perusahaan. Lnformasi tersebut dapat bersifat
operasional atau strategis, baik kebijakan modal kerja investasi,
maupun kebijakan struktur permodalan yang telah diambil oleh
perusahaan. Secara garis besar, neraca memberikan informasi
mengenai sumber dan penggunaan dana perusahaan. Sisi sebelah kiri
neraca (aktiva) merupakan sisi penggunaan dana perusahaan, yakni
berupa kebijakan investasi, baik investasi jangka panjang, maupun
investasi jangka pendek yang dilakukan perusahaan selama periode
tertentu. Sedangkan sisi sebelah kanan (passiva) menunjukkan
sumber-sumber dana untuk membiayai investasi tersebut, baik sumber
dana jangka panjang, maupun sumber dana jangka pendek. b. Laporan
laba rugi Laporan laba-rugi merupakan laporan mengenai pendapatan,
biaya-biaya, dan laba perusahaan selama periode tertentu. Biasanya
laporan ini disusun dengan dua pendekatan yakni pendekatan
kontribusi dan pendekatan fungsional. Pendekatan kontribusi membagi
biaya- biaya kie dalam dua sifat pokok, yakni biaya variabel dan
biaya tetap. Pendekatan ini biasanya dipergunakan dalam pengambilan
keputusan manajemen berkenaan dengan perencanaan biaya, volume dan
laba. Lapaoran laba-rugi yang disusun dengan pendekatan fungsional
memberikan informasi mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
setiap fungsi utama dalam perusahaan (fungsi produksi, pemasaran,
sumber daya manusia dan umurn, serta fungsi keuangan). c. Laporan
Perubahan Modal Laporan keuangan berikutnya yang biasA dibuat oleh
perusahaan adalah suatu analisis tentang perubahan utama perkiraan
modal pemilik atau kekayaan bersih selama suatu periode
17. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 17 tertentu. Perubahan yang paling utama adalah laba atau
rugi. Akan tetapi keputusan manajemen lahnya mungkin telah
mempengaruhi ekuitas pemilik. Dalam pengukuran laba perusahaan,
pendekatan fungsional dapat memberikan informasi yang jelas
mengenai penyimpangan yang dilakukan oleh setiap departemen
(fungsi) yang ada dalam perusahaan atas penyimpangan yang terjadi
terhadap target laba perusahaan. CONTOH LAPORAN PERUBAHAN MODAL PT.
APN PER 31 DES 20 No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH MODAL AWAL PERIODE
100,000,000 RUGI / LABA . 12,000,000 PRIVE 2,000,000 - >>>
10,000,000 MODAL AKHIR PERIODE 110,000,000
18. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 18 D. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN 1. Tujuan laporan keuangan
adalah sebagai berikut: Menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan disusun untuk
memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya yang
secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu
suat perusahaan.. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang
dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber
daya yang dipercayakan kepadanya. Menurut Standar Akuntansi
Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia Laporan
keuangan adalah laporan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi
kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan
keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan
pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. Laporan
keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa
Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat
apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat
demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini
mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi
mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali
atau mengganti manajemen. 2. Unsur Unsur Laporan Keuangan yang di
akui oleh IAI Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat
sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan
tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan
kepada manajemen.
19. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 19 Ada 5 jenis Laporan Keuangan yang diakui oleh IAI maupun
FASB, yaitu : a. Neraca, adalah bagian dari laporan keuangan suatu
entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode
tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban,
dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan berikut: aset =
kewajiban + ekuitas Informasi yang dapat disajikan di neraca antara
lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk
memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi,
Baik itu Per Bulan Per 3 bulan, Per 6 bulan, atau Tahunan.. b.
Laporan Laba Rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga
menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih. Unsur-unsur Laporan
Laba-Rugi biasanya terdiri dari: 1) Pendapatan dari penjualan 2)
Dikurangi Beban pokok penjualan 3) Laba/rugi kotor 4) Dikurangi
Beban usaha 5) Laba/rugi usaha 6) Ditambah atau dikurangi
Penghaslan/beban lain 7) Laba/rugi sebelum pajak 8) Dikurangi Beban
pajak 9) Laba/rugi bersih c. Laporan Perubahan Ekuitas d. Laporan
perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus
kas atau laporan arus dana. Laporan Arus Kas adalah bagian dari
laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang
(kas) perusahaan. e. Catatan Atas Laporan Keuangan,
menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi
keuangan dari hasil keuangan perusahaan.
20. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 20 Kelima laporan keuangan tersebut hanyalah salah satu media
dalam penyampaian informasi. Unsur yang berkaitan secara langsung
dengan pengukuran posisi keuangan adalah a. Aktiva (Assets) Aktiva
adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan sebagai hasil dari
peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonomi yang diharapkan akan
diperoleh perusahaan pada masa yang akan datang. b. Kewajiban
(Liabilities) Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang
timbul dari peristiwa masa lalu. Penyelesaian utang mengakibatkan
arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat
ekonomi (aktiva). c. Modal (Ekuitas) Ekuitas/modal adalah hak
residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam
laporan laba/rugi adalah Pendapatan dan Beban. a. Pendapatan
(Revenue) Pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode
akuntansi dalam bentuk penambahan aktiva atau pengurangan kewajiban
yang mengakibatkan kenaikan modal yang tidak berasal dari
kontribusi peranan modal. b. Beban (Expense) Beban adalah manfaat
ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar
atau berkurangnya aktiva. Dengan kata lain, kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
kepada peranan modal. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan
berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur
neraca.
21. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 21 3. Perbedaan Laporan Keuangan dengan Pelaporan keuangan.
Haruslah dibedakan pengertian Pelaporan keuangan (financial
reporting) dan laporan keuangan (financial reports). a. Pelaporan
Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan
penyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain
lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas
dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas
pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (Prinsip Akuntansi
Berterima Umum atau Generally Accepted Accounting Principles/GAAP).
b. Laporan keuangan Ialah salah satu medium dalam penyampaian
informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula antara statemen
(statement) dan laporan (report) 4. Pemakai Laporan Keuangan
Investor Karyawan Pemberi Pinjaman Pemasok dan Kreditor usaha
lainnya Pelanggan Pemerintah Masyarakat
22. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 22 Kerangka Pemakai Laporan Keuangan GAMBAR 4-1 Gambar pemakai
Laporan keuangan.
23. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 23 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Gambar karakter
Kualitatif Laporan Keuangan 4-2 Karakteristik kualitatif merupakan
ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna
bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
Dapat Dipahami, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
dapat dipahami peserta dan bentuk serta istilahnya disesuaikan
dengan batas para pengguna Relevan, laporan keuangan dianggap jika
informasi yang disajikan didalamnya dapat mempengaruhi keputusan
pengguna Keandalan, informasi dalam laporan keuangan bebas dari
pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material Dapat
diperbandingkan, informasi yang disajikan akan lebih berguna bila
dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode
sebelumnya.
24. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 24 E. Prinsip Akuntansi Indonesia GAMBAR 5-1 1. Pedoman
Penyusunan Laporan Keuangan Prinsip akuntansi merupakan himpunan
prinsip, prosedur, metoda dan teknik Akuntansi yang mengatur
penyusunan laporan keuangan. khususnya yang ditujukan kepada pihak
luar, seperti pemegang saham, kreditur. dan pemerintah. Prinsip
Akuntansi yang ada di Indonesia dkenal dengan Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI) yang dikeluarkan oleh lkatan Akuntan Indonesia
(IAI) bagian komite PAI. Prinsip akuntansi ini penting sekali
artinya sebagai pedoman sistem penyusunan laporan keuangan yang
bermanfaat bagi dunia usaha, khususnya mereka yang berkepentingan
dengan laporan keuangan. Dengan adanya prinsip akuntansi, laporan
keuangan yang disusun mempunyai kesatuan bahasa teknik akuntansi
yang dapat dimengerti oleh para pemakainya, sehingga tujuan
akuntansi keuangan untuk menyampaikan akuntansi kepada pihak luar
mencapai sasaran secara tepat. Penerapan prinsip akuntansi dalam
menyusun laporan keuangan ini menghasilkan laporan keuangan yang
layak, tepat, relevan dan dapat dipercaya. Tetapi angka-angka yang
terdapat dalam laporan keuangan bukan sesuatu yang mutlak karena
tergantung dari prinsip serta kebijaksanaan akuntansi yang
dilaksanakan perusahaan yang bersangkutan. Bila kebijaksanaan
akuntansi yang dianut berubah maka angka yang disajikan dalam
laporan keuangan akan berbeda. Oleh karena itu, penerapan
prinsip-prinsip akuntansi bersifat longgar. Apabila kita mengetahui
sejak terbentuknya prinsip akuntansi yang merupakan suatu
persetujuan dari berbagai pihak yang berkepentingan maka
kelonggaran prinsip akuntansi menjadi hal yang wajar.
25. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 25 2. Periode Akuntansi Yang perlu kita ketahui tentang
sebagian prinsip akuntansi dalam kaitannyadengan akunfansi keuangan
yang direncanakan dalam buku ini adalah periode akuntansi. Suatu
gambaran yang iengkap dan tepat mengenai kesuksesan suatu
perusahaan hanya dapat diketahui pada saat perusahaan tersebut
menghentikan usahanya atau mencairkan seluruh hartanya menjadi kas
likuidasi. Tetapi hal ini tidak mungkin dilakukan oleh perusahaan
yang dianggap akan terus menjalankan usahanya dan tidak akan
dibubarkan (going concern). Oleh karena itu, aktivitas ekonomi
perusahaan dipisah ke dalam periode-periode akuntansi dan dengan
penyajian laporan keuangan secara periodik diharapkan dapat
membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan
keputusan. Prinsip ini banyak ditemui ketika menyusun laporan
keuangan dilakukan. 3. Penetapan Beban dan Pendapatan (Matching
Cost Against Revenue) Dalam menentukan laba periodik dan posisi
keuangan, prinsip penetapan beban dan pendapatan ini akan banyak
ditemui. penetapan laba periodik dan posisi keuangan dilakukan
berdasarkan metode aktual, yaitu suatu metode yang mengaitkan
pengukuran pendapatan (revenue) dan beban (expense) atau aktuva
(assets), dan kewajiban (liability) serta perubahannya pada saat
terjadi bukan sekedar pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk
memberikan gambaran atas laporan kemajuan (Progress report) secara
periodik yang dilakukan pihak management sebagai yang bersangkutan.
Laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan
sebagai suatu progress report laporan keuangan yang terdiri dari
data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara: a.
Fakta yang lebih dicatat (Recorded fact), Hal ini berarti bahwa
laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan
akuntansi, seperti jumlah piutang, persediaan barang dagangan,
hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Pencatatan
darr pos-pos ini berdasarkan catatan historis dari
peristiwa-peristiwa
26. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 26 yang telah terjadi di masa lampau, dan jumlah-jumlah uang
yang tercatat dalam pos-pos itu dinyatakan dalam harga-harga pada
waktu terjadi peristiwa tersebut. Kita tidak mencoba menaksir
berapa jumlah yang harus dikorbankan jika kita akan menggantikan
aktiva tersebut atau dengan kata lain kita tidak mencoba untuk
menaksir nilai realisasi atau nilai ganti aktiva tersebut (Current
market value atau Replacement valuenya). Dengan sifat yang demikian
itu maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan
dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian yang paling akhir.
Karena segala sesuatu sifatnya historis sehingga mungkin terdapat
beberapa hal yang dapat membawa akibat terhadap posisi keuangan
perusahaan tidak dicatat dalam pencatatan akuntansi atau tidak
nampak dalam laporan keuangan. b. Prinsip-prinsip dan
kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and
postulate). Hal ini berarti data yang dicatat itu didasarkan pada
prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan
prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (Generate Accepted Accounting
Principles), hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan
(Expediensi) atau untuk keseragaman. Disamping itu didalam
akuntansi juga digunakan prinsip atau anggapan- anggapan yang
melengkapi konvensi-konvensi atau kebiasaan yang digunakan antara
lain: 1). Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai sesuatu yang
going concern atau kontunitas usaha, konsep ini menganggap bahwa
perusahaan akan berjalan terus konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah
yang tercantum dalam laporan merupakan nilai-nilai untuk perusahaan
yang masih berjalan dan didasarkan pada nilai atau harga pada saat
terjadinya peristiwa itu. 2). Daya beli dari uang dianggap tetap,
stabil atau konstan, walaupun hal ini bertentangan derrgan
kenyataan namun akuntansi mencatat semua transaksi atau peristiwa
dalam jumlah uangnya dan tidak mengadakan perbedaan antara
nilai-nilai dari berbagai tahun. 3). Pendapat Pribadi (Personal
Judgment) Dimaksudkan bahwa, walaupun pencatatan transaksi telah
diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar yang sudah
ditetapkan dan sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun
penggunaan dari konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut
tergantung daripada akuntan atau management perusahaan yang
bersangkutan. Judgment atau pendapat ini tergantung kepada
kemampuan atau integritas pembuatnya
27. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 27 yang dikombinasikan dengan fakta yarrg tercatat dan
kebiasaan serta dalil-dalil dasar akuntansi yang telah disetujui
akan digunakan di dalam beherapa hal. Misalnya cara-cara atau
metode untuk menaksir piutang yang tidak akan dapat ditagih, dan
penentuan beban penyusutan serta penentuan umur dari suatu aktiva
tetap akan sangat tergarrtung pada pendapat pribadi managementnya
dan berdasarkan pengalaman masa lalu. Juga misalnya dalam
menentukan nilai persediaan, pada prinsipnya dinilai berdasarkan
harga pokoknya (bila lebih rendah dari harga pasar), namun
management atau akuntan penyusun laporan itu dapat memilih atau
menentukan harga pokok yang mana yang akan dipakai, apakah
berdasarkan First in first out dimana barang yang masuk pertama
dianggap sebagai yang dikeluarkan pertama atau Last in first out
dimana barang yang masuk terakhir dianggap yang dikeiuarkan lebih
dahulu atau dengan metode rata-rata. TIPS Mengelola keuangan
merupakan hal yang paling vital dan paling penting dalam memulai
atau merintis usaha. Karena keuangan yang tidak terkontrol dapat
membuat seorang harus meutup usahanya karena keadaan tidak berjalan
sesuai dengan rencana. Sebesar apapun penghasilan anda, nggak
peduli anda pegawai maupun pengusuha. Jika keuangan anda tidak
terkontrol maka tidak akan menutup kemungkinan pengeluaran lebih
besar dari pendapatan. Istilahnya Besar pasak dari pada tiang,
Ujung-ujungnya menimbulkan hutang dan kebangkrutan. Hal pertama
yang paling penting dalam berwirausaha adalah 1. Bagaimana cara
anda memasarkan produk anda sehingga dikenal di pasar atau
masyarakat. ( MARKETING ) 2. Buku kas sebagai manajemen keuangan.
Manajemen keuangan memegang peranan utama dalam proses maju
mundurnya sebuah bidang usaha. Jangan berfikir bahwa manajemen
keuangan itu merupakan sebuah ilmu akuntansi yang sulit dan ribet,
tapi sebaliknya sebenarnya sangat mudah anda bisa memulainya dari
hal yang paling sepele. Sebagai contoh manajemen keuangan sederhana
berikut ini bisa anda aplikasikan dalam bidang usaha anda, misalnya
toko kelontong, counter pulsa, counter handphone, bengkel motor,
jasa loundry, usaha cucian motor, usaha Printing/percetakan dan
lain-lain.
28. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 28 Anda bisa memulai merintis usaha salah satunya dengan
membuat buku kas sederhana, langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Mencatat semua pemasukan. Siapkan pembukuan sederhana yang
berfungsi sebagai catatan semua arus keuangan masuk dan keluar 2.
Buat daftar rincian penjualan. Buat kolom dengan nama kolom :
TANGGAL, NO, NAMA BARANG, JUMLAH, SATUAN, TOTAL. Catat setiap
transaksi yang terjadi sesuai dengan nama kolom-kolom diatas 3.
Catat setiap pengeluaran. Ada kalanya anda harus membeli
perlengkapan usaha, maupun tambahan barang dagangan anda, jika uang
yang anda keluarkan berasal dari penghasilan toko, maka anda wajib
mencatatnya pada buku diatas. Sebagai contoh : TANGGAL 22/05/13, NO
15, NAMA BARANG = Kulakan gula pasir, JUMLAH = 10, SATUAN = 12.000,
TOTAL = (-) 120.000 4. Rekap keuangan harian. Rekap data keuangan
pribadi anda dengan cara menjumlahkan setiap transaksi pada kolom
total, jangan lupa dikurangi pengeluaran yang ada atau tanda (-)
minus. Catat pendapatan harian anda setelah dikurangi pengeluaran.
Tambahkan dengan pendapatan kemarin, begitu seterusnya. 5. Pisahkan
dengan keuangan pribadi. Hal ini mungkin terdengar sangat sepele,
tetapi akan sangat baik sekali jika anda tidak menggabungkan
keuangan pribadi dan usaha anda, sehingga laporan keuangan tidak
carut marut dan anda bisa mengetahui perkembangan usaha anda Kita
harus tetap berusaha dan berikhtiar, kesuksesan tidak akan datang
dengan sendirinya tanpa kita berusaha, semua berawal dari kesulitan
yang terselesaikan. Semoga sedikit tips manajemen keuangan
sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.
29. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 29 F. RUMUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG 1. RUMUS HPP (Harga
Pokok Penjualan) HPP = Persediaan barang dagang awal + Pembelian
bersih - Persediaan barang dagang akhir Rinciannya --->
persediaan barang dagang awal + pembelian + biaya angkut - retur
pembelian - persediaan barang dagang akhir - potongan pembelian 2.
RUMUS PEMBELIAN BERSIH pembelian + biaya angkut - retur pembelian -
potongan pembelian Persediaan Barang Dagang HPP - barang yang
tersedia untuk dijual Barang yang Tersedia Untuk Dijual persediaan
barang dagang awal + pembelian + biaya angkut - retur pembelian
Laba Kotor penjuala bersih - HPP Laba Bersih laba kotor - beban
beban + pendapatan bunga Modal Akhir modal akhir + laba - prive
Penjualan Bersih penjuala - potongan penjualan - retur penjualan
Laba Bersih Sebelum Pajak penjualan bersih - laba kotor 3. Rumus
Menghitung Penjualan Bersih. Penjualan dalam perusahaan dagang
sebagai salah satu unsur dari pendapatan perusahaan. Unsur-unsur
dalam penjualan bersih terdiri dari: - penjualan kotor; - retur
penjualan; - potongan penjualan; - penjualan bersih.
30. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 30 Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut:
Penjualan bersih = penjualan kotor retur penjualan potongan
penjualan. Contoh: Diketahui penjualanRp. 25.000.000,- Retur
penjualanRp. 125.000,- Potongan penjualanRp. 150.000,- Hitunglah
penjualan bersih! Penjulan bersih Rp. 25.000.000,- Rp. 125.000,-
Rp. 150.000,- = Rp.24.725.000,- 4. Rumus Menghitung Pembelian
Bersih. Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian retur
pembelian potongan pembelian. Jadi untuk Menghitung ( HPP ) Harga
Pokok Penjualan HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian
bersih persediaan akhir HPP = Barang yang tersedia untuk dijual
persediaan akhir Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut
pembelian retur pembelian potongan pembelian. Persediaan awal .Rp.
xxxxx Pembelian barang dagang Rp. xxxxx Biaya angkut pembelian Rp.
xxxxx + Pembelian Bersih.. Rp. xxxxx persediaan akhir. Rp. xxxxx -
Rp. xxxxx >>>> Rp. xxxxx + HPP Rp. xxxxxxxxx
31. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 31 Keterangan Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan
awal barang dagangan + pembelian bersih. Pembelian bersih =
Pembelian + biaya angkut pembelian retur pembelian potongan
pembelian. Atau Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal
+ pembelian + beban angkut Pembelian retur pembelian potongan
pembelian. Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada
akhir periode akuntansi. Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan.
Perhatikan bagan di bawah ini. Persediaan awal .Rp. xxxxx Pembelian
Rp. xxxxx Biaya angkut pembelian Rp. xxxxx + Pembelian Bersih.. Rp.
Xxxxx >>>>>>>> Rp. xxxxx + HPP . Rp. Xxxxx
G. Perbedaan Akuntansi Perusahaan Dagang, Manufaktur dan Jasa
Perbedaan Laporan KeuanganPerusahaan Dagang, Manufaktur dan Jasa.
Katika anda bertanya apakah sama antara Akutansi yang di terapkan
pada perusahaan Dagang, Perusahaan Jasa dan Perusahaan Manufaktur
(Produksi). Maka saya akan menjawab sama saja, akuntansi yang di
terapkan kecuali hanya pada produk persediaan jenis bidang usaha
tersebut. Intinya pada produk itulah perusahaan itu berbeda, mari
kita lihat : Perusahaan dagang memperoleh produk persediaan dari
supplier dalam bentuk bahan jadi untuk di jual kembali. Perusahaan
ini hanya melakukan penjualan kembali dan mengambil selisih
penjualan sebagai keuntungan usaha. Perusahaan manufaktur
memperoleh produk persediaan yang dibuat dari bahan mentah/baku
menjadi bahan baku atau bahan jadi. Jadi tidak mutlak perusahaan
jenis ini mengolah bahan baku
32. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 32 menjadi bahan jadi tetapi bisa saja mengolah kembali
memproduksi bahan baku untuk perusahaan lain. Perusahaan Jasa tidak
memiliki persediaan barang untuk di pasarkan. Tetapi produk mereka
bersifat tidak wujud seperti perusahaan dagang atau manufaktur.
Produk mereka terlihat berupa hasil jasa mereka. Jadi untuk
perbedaan system akuntansi mereka itu akan terlihat hanya pada
bagian Persediaan dan pembelian saja. 1. Perusahaan dagang 1.
Persediaan barang Dagangan 2. Pembelian 3. Ada Harga Pokok Produksi
(HPP) 2. Perusahaan Manufaktur (Produksi) 1. Persediaan Bahan Baku
2. Persediaan Dalam Proses Produksi 3. Persediaan Bahan Pembantu 4.
Persediaan Barang Jadi 5. Pembelian 6. Ada Harga Pokok Penjualan
(HPP) 7. Ada Akuntansi Biaya 3. Perusahaan Jasa 1. Tidak Memiliki
Persediaan 2. Pembelian langsung di masukkan dalam Peralatan atau
perlengkapan 3. Tidak ada Harga Pokok Penjualan (HPP) Dari gambaran
di atas terlihat jelas sekali Perbedaan Akuntansi Perusahaan
Dagang, Manufaktur dan Jasa. Kemudian muncul kasus yang terkadang
membuat orang bingung, misanya bagaimana dengan perusahaan servis
kendaraan (Bengkel) yang juga menjual sperpart kendaraan. Itu mudah
saja, tinggal memasukkan apa yang menjadi bagian dari perusahaan
dagang ke perusahaan jasa tersebut. Menggabungkan biaya yang timbul
dan melakukan perhitungan Harga pokok penjualan. Dan untuk hasil
dari jasa service memiliki pos terpisah sehingga dalam usaha
tersebut ada 2 penghasilan yaitu hasil penjualan barang dan
pendapatan jasa service. Mudah-mudahan hal ini mudah untuk di
mengerti, jika masih ada pertanyaan seputar Perbedaan Laporan
Keuangan Perusahaan Dagang, Manufaktur dan Jasa, bisa ditanyakan
melalu Dosen kita atau kepada yang ahlinya.
33. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 33 BAB III CONTOH FORMAT-TABEL LAPORAN KEUANGAN A. CONTOH
TABEL LAPORAN KEUANGAN JASA 1. LAPORAN NERACA NERACA SALON PT. APN
PER 31 DES 20 N o PERKIRAAN SALDO N o PERKIRAAN SALDO KAS
169,880,000 UTANG USAHA 25,000,000 PIUTANG SEWA TENDA 10,000,000
PERLENGKAPAN 6,350,000 INVENTARIS KANTOR 7,500,000 MODAL USAHA /
AWAL PERIODE 200,000,000 AKUMULASI PENYUSUTAN INVENTARIS KANTOR
-250,000 LABA TAHUN BERJALAN 81,713,333 PERALATAN SALON 40,000,000
AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN SALON -600,000 PERALATAN TENDA
50,000,000 AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN TENDA -750,000 SEWA
GEDUNG DIBAYAR DIMUKA 24,583,333 + JUMLAH 306,713,33 3 306,713,33
3
34. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 34 2. LAPORAN RUGI / LABA RUGI / LABA SALON PT. APN PER 31 DES
2013 No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH PENDAPATAN RIAS 79,850,000
PENDAPATAN SEWA TENDA 28,500,000 + >>> 108,350,000 BEBAN
GAJI KARYAWAN 7,500,000 BEBAN PERLENGKAPAN 1,150,000 BEBAN
PENYUSUTAN INVENTARIS KANTOR 750,000 BEBAN PENYUSUTAN PERALATAN
SALON 600,000 BEBAN PENYUSUTAN TENDA 250,000 BEBAN LISTRIK 416,666
BEBAN AIR 1,520,000 BEBAN TELEPHON 650,000 BEBAN PEMELIHARAAN
PERALATAN SALON 300,000 BEBAN PEMELIHARAAN PERALATAN TENDA 500,000
BEBAN PEMELIHARAAN GEDUNG 500,000 BEBAN ANGKUT TENDA 1,500,000
BEBAN LAIN-LAIN 5,000,000 + TOTAL JUMLAH BEBAN >>>
26,636,667 LABA USAHA PER 31 DES 2013 81,713,333
35. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 35 2. LAPORAN PERUBAHAN MODAL LAPORAN PERUBAHAN MODAL SALON
PT. APN PER 31 DES 20 No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH MODAL AWAL
PERIODE 200,000,000 RUGI / LABA . 81,713,333 PRIVE 0 + >>>
81,713,333 + MODAL AKHIR PERIODE / AKTIVA 281,713,333 B. CONTOH
TABEL LAPORAN KEUANGAN DAGANG 1 LAPORAN NERACA NERACA PT. APN PER
31 DES 20 No.AK PERKIRAAN SALDO No.AK PERKIRAAN SALDO KAS XXX UTANG
DAGANG XXX KAS BANK MANDIRI XXX UTANG BANK XXX KAS BANK BCA XXX
PIUTANG XXX MODAL XXX PERSEDIAAN BARANG XXX LABA TAHUN BERJALAN XXX
KENDARAAN XXX GEDUNG XXX TANANH XXX + XXXXXXX XXXXXXX
36. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 36 2 LAPORAN RUGI / LABA RUGI / LABA PT. APN PER 31 DES 20
No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH PENDAPATAN xxxxx PEMBELIAN xxxxx
RETUR PEMBELIAN xxxxx ONGKOS PEMBELIAN xxxxx BIAYA GAJI KARYAWAN
xxxxx BIAYA LISTRIK xxxxx BIAYA AIR xxxxx BIAYA TELEPHON xxxxx
BIAYA TRANSPORT xxxxx BIAYA LAIN-LAIN xxxxx + JUMLAH BIAYA
>>> xxxxx RUGI/LABA xxxxx 3 PERUBAHAN MODAL LAPORAN
PERUBAHAN MODAL PT. APN PER 31 DES 20 No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH
MODAL AWAL PERIODE xxxxx RUGI / LABA xxxxx PRIVE xxxxx +
>>> xxxxx + MODAL AKHIR PERIODE xxxxx
37. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 37 C. CONTOH TABEL LAPORAN KEUANGAN MANUFAKTURE 1. LAPORAN
NERACA PT. APN LAPORAN NERACA Per. 31 Desember 2013 AKTIVA
31-Dec-12 I Komersial 1 Aktiva Lancar 0.00 1 Kas - Idr 0.00 2 Kas -
Usd 0.00 3 WOORI BANK IDR 0.00 4 BANK CENTRAL ASIA IDR - BUKITDURI
0.00 5 BANK CENTRAL ASIA IDR - PS MINGGU 0.00 5 BANK WOORI USD 0.00
5 BANK MANDIRI 0.00 6 Piutang Usaha 0.00 7 Deposito Berjangka 0.00
2 Persediaan 0.00 1 Barang Dagangan 0.00 2 Barang Dalam Proses 0.00
3 Bahan Baku 0.00 4 Barang Dalam Perjalanan 0.00 3 Aktiva Lancar
Lainnya 0.00 1 Pembayaran di muka 0.00 2 Asuransi Dibayar Dimuka
0.00 3 Sewa Dibayar Dimuka 0.00 4 Pinjaman Dinas 0.00 5 Pinjaman
Pribadi 0.00 6 PPN Pembelian 0.00 7 Pajak dibayar dimuka 0.00 8
Jaminan Simpanan 0.00 4 Aktiva Tetap 0.00 1 Bangunan Lainnya 0.00 2
Mesin-mesin 0.00
38. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 38 3 Peralatan & Perabot Pabrik 0.00 4 Peralatan &
Perabot Kantor 0.00 5 Kendaraan 0.00 6 Akumulasi Penyusutan 0.00 5
Aktiva Ditangguhkan 0.00 1 Biaya Pendirian 0.00 2 Akumulasi
Depresiasi 0.00 0.00 TOTAL AKTIVA 0.00 II PASIVA 0.00 1 Passiva
Lancar 0.00 1 Hutang Usaha Lokal 0.00 2 Hutang Usaha Import 0.00 3
Hutang Ymh Dibayar 0.00 4 Hutang Pajak 0.00 5 PPN Keluaran 0.00 6
Pendapatan Diterima Dimuka 0.00 7 Simpanan Sementara 0.00 2 Hutang
Jangka Panjang 0.00 1 Pinjaman Group Jangka Panjang 0.00 3 Kekayaan
Pemegang Saham 0.00 1 Modal Persero ($.175.000 x 9145) 0.00 2 Laba
Ditahan 0.00 3 Laba Tahun Berjalan 0.00 TOTAL PASIVA 0.00
39. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 39 2. LAPORAN RUGI/LABA PT. APN LAPORAN RUGI / LABA Per. 31
Desember 2013 No. Keterangan 31-Dec-08 Komersial 1 Penjualan 0.00 1
Penjualan 0.00 2 Return Penjualan 0.00 2 Harga Pokok Penjualan 0.00
Persediaan Awal 0.00 Pembelian 0.00 Jumlah 0.00 Persediaan Akhir
0.00 3 Laba Bruto Total 0.00 4 Biaya Tenaga Kerja 0.00 1 Gaji
Karyawan 0.00 2 Bonus Karyawan 0.00 3 Pesangon 0.00 4 Tunjangan
-Makan 0.00 5 Tunjangan -Kesehatan 0.00 6 Tunjangan -Pajak 0.00 5
Tunjangan Pph 21 0.00 6 Jamsostek Perusahaan 0.00 5 Biaya Penjualan
& Adm. Umum 0.00 1 Biaya Listrik & Air 0.00 2 Biaya Bahan
Bakar 0.00 2 Biaya Pengangkutan 0.00 3 Biaya Sewa 0.00 4 Biaya
Pemeliharaan & Perbaikan 0.00 5 Biaya Pemakaian Kantor 0.00 6
Biaya Penyusutan 0.00 7 Biaya Asuransi 0.00 8 Biaya Perjalanan
0.00
41. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 41 BAB IV CONTOH LAPORAN KEUANGAN A. CONTOH LAPORAN KEUANGAN
SEDEHANA. 1. LAPORAN KEUANGAN RUGI/LABA YANG SEDERHANA TOKO ANGKASA
RUGI / LABA PER 31 DESEMBER 2013 NO KETERANGAN 31 DES 2012 31 DES
2013 I AKTIVA 1 Pendapatan Jasa 120,000,000 2 Pendapatan Lain-lain
50,000,000 JUMLAH PENDAPATAN 170,000,000 II PASIVA ( BEBAN USAHA )
1 Beban Gaji 11,500,000 2 Beban Perjalanan kampas 950,000 3 Beban
Iklan 300,000 4 Beban Telepon 450,000 5 Beban Listrik dan air
1,200,000 6 Beban Perlengkapan Toko 300,000 7 Beban Sewa Toko
24,000,000 8 Beban Penyusutan peralatan toko 500,000 9 Beban
Lain-lain 1,000,000 - Jumlah Beban Usaha 40,200,000 40,200,000 LABA
/ RUGI 129,800,000
42. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 42 PERUBAHAN MODAL PT. APN PER 31 DES 2013 No.AK PERKIRAAN
JUMLAH JUMLAH MODAL AWAL PERIODE 1,000,000,000 RUGI / LABA .
129,800,000 PRIVE 20,000,000 - >>> 109,800,000 + MODAL
AKHIR PERIODE / AKTIVA 1,109,800,000 B. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
JASA 1. LAPORAN - NERACA NERACA SALON PT. APN PER 31 DES 20 No
PERKIRAAN SALDO No PERKIRAAN SALDO KAS 169,880,000 UTANG USAHA
25,000,000 PIUTANG SEWA TENDA 10,000,000 PERLENGKAPAN 6,350,000
MODAL AWAL PERIODE 200,000,000 INVENTARIS KANTOR 7,500,000 LABA
TAHUN BERJALAN 81,713,333 AKUMULASI PENYUSUTAN INVENTARIS KANTOR
-250,000 PERALATAN SALON 40,000,000 AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN
SALON -600,000 PERALATAN TENDA 50,000,000 AKUMULASI PENYUSUTAN
PERALATAN TENDA -750,000 SEWA GEDUNG DIBAYAR DIMUKA 24,583,333 + +
JUMLAH 306,713,333 306,713,333
43. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 43 2. LAPORAN - RUGI / LABA RUGI / LABA SALON PT. APN PER 31
DES 2013 No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH PENDAPATAN RIAS 79,850,000
PENDAPATAN SEWA TENDA 28,500,000 + >>> 108,350,000 BEBAN
GAJI KARYAWAN 7,500,000 BEBAN PERLENGKAPAN 1,150,000 BEBAN
PENYUSUTAN INVENTARIS KANTOR 750,000 BEBAN PENYUSUTAN PERALATAN
SALON 600,000 BEBAN PENYUSUTAN TENDA 250,000 BEBAN LISTRIK 416,666
BEBAN AIR 1,520,000 BEBAN TELEPHON 650,000 BEBAN PEMELIHARAAN
PERALATAN SALON 300,000 BEBAN PEMELIHARAAN PERALATAN TENDA 500,000
BEBAN PEMELIHARAAN GEDUNG 500,000 BEBAN ANGKUT TENDA 1,500,000
BEBAN LAIN-LAIN 5,000,000 + TOTAL JUMLAH BEBAN >>>
26,636,667 LABA USAHA PER 31 DES 2013 81,713,333
44. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 44 3. LAPORAN - PERUBAHAN MODAL LAPORAN PERUBAHAN MODAL SALON
PT. APN PER 31 DES 20 No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH MODAL AWAL
PERIODE 200,000,000 RUGI / LABA . 81,713,333 PRIVE 0 - >>>
81,713,333 MODAL AKHIR PERIODE / AKTIVA 281,713,333 C. LAPORAN
KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG 1. LAPORAN - NERACA
46. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 46 3. Laporan Perubahan Modal Perusahaan Dagang Dari laporan
keuangan di atas di peroleh informasi yang jelas tentang Posisi
keuangan, Rugi Laba dan Total Biaya serta modal. Namun saya
mengganti laporan Perubahan Modal Menjadi Laporan Perubahan Rugi
Laba karena laporan ini bersifat bulanan. Laporan ini untuk
pemakaian ekternal saya sebagai pengelola keuangan. Tampilannya
sebagai berikut. 4. LAPORAN - ARUS KAS
47. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 47 Laporan Perubahan Modal dari Laporan Perubahan Rugi Laba
Sehingga pada saat Penutupan (Jurnal Penutup) maka transaksi Jurnal
untuk menutup Rugi Laba Adalah : (D) Rugi Laba Lalu Berjalan Rp.
136.470.000 (K) Rugi Laba Bulan Lalu Rp. 136.470.000 Sehingga
perkiraan / akun modal tidak terjadi perubahan namun neraca akhir
bulan akan tampil seperti berikut : 5. LAPORAN NERACA AKHIR. Neraca
Akhir Perusahaan Dagang Barulah pada saat akhir tahun 31 Desember,
Rugi Laba akan di tutup dengan jurnal : (D) Rugi Laba Bulan Lalu
(K) Modal Usaha Mudah-mudahan artikel Laporan Keuangan Neraca, Rugi
Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang ini bisa di mengerti dan
jika ada yang kurang jelas silahkan untuk di tanyakan. Secara
Lengkap akan kami sajikan dalam artikel Siklus Akuntansi Perusahaan
Dagang
48. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 48 D. LAPORAN KEUANGAN MANUFAKTURE 1. LAPORAN - NERACA PT. APN
Laporan Rugi / Laba Per. 31 Desember 2013 AKTIVA 31-Dec-2013 I 1
Aktiva Lancar 130,043,698.27 1 Kas - Idr 21,277,222.00 2 Kas - Usd
0.00 3 WOORI BANK IDR 1,000,000.00 4 BANK CENTRAL ASIA IDR -
BUKITDURI 456,271.27 5 BANK CENTRAL ASIA IDR - PS MINGGU
19,120,000.00 5 BANK WOORI USD 88,190,205.00 5 BANK MANDIRI 0.00 6
Piutang Usaha 0.00 7 Deposito Berjangka 0.00 2 Persediaan
6,278,255,569.00 1 Barang Dagangan 6,278,255,569.00 2 Barang Dalam
Proses 0.00 3 Bahan Baku 0.00 4 Barang Dalam Perjalanan 0.00 3
Aktiva Lancar Lainnya 164,981,750.00 1 Pembayaran di muka
162,429,500.00 2 Asuransi Dibayar Dimuka 2,452,250.00 3 Sewa
Dibayar Dimuka 0.00 4 Pinjaman Dinas 0.00 5 Pinjaman Pribadi
100,000.00 6 PPN Pembelian 0.00 7 Pajak dibayar dimuka 0.00 8
Jaminan Simpanan 0.00 4 Aktiva Tetap 662,090,241.67 1 Bangunan
Lainnya 0.00 2 Mesin-mesin 0.00
49. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 49 3 Peralatan & Perabot Pabrik 0.00 4 Peralatan &
Perabot Kantor 872,870,900.00 5 Kendaraan 0.00 6 Akumulasi
Penyusutan -210,780,658.33 5 Aktiva Ditangguhkan 0.00 1 Biaya
Pendirian 0.00 2 Akumulasi Depresiasi 0.00 TOTAL AKTIVA
7,235,371,258.94 II PASIVA 1 Passiva Lancar 7,360,264,901.60 1
Hutang Usaha Lokal 0.00 2 Hutang Usaha Import 7,359,289,907.60 3
Hutang Ymh Dibayar 0.00 4 Hutang Pajak 974,994.00 5 PPN Keluaran
0.00 6 Pendapatan Diterima Dimuka 0.00 7 Simpanan Sementara 0.00 2
Hutang Jangka Panjang 0.00 1 Pinjaman Group Jangka Panjang 0.00 3
Kekayaan Pemegang Saham -124,893,642.66 1 Modal Persero ($.175.000
x 9145) 1,600,375,000.00 2 Laba Ditahan -156,042,390.60 3 Laba
Tahun Berjalan - 1,569,226,252.06 TOTAL PASIVA
7,235,371,258.94
50. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 50 2. LAPORAN - RUGI / LABA PT. APN Laporan Rugi / Laba Per.
31 Desember 2013 No. Keterangan 31-Dec-08 Komersial 1 Penjualan
0.00 1 Penjualan 0.00 2 Return Penjualan 0.00 2 Harga Pokok
Penjualan 0.00 Persediaan Awal 505,436,096.00 Pembelian
5,772,819,473.00 Jumlah 6,278,255,569.00 Persediaan Akhir
6,278,255,569.00 3 Laba Bruto Total 0.00 4 Biaya Tenaga Kerja
530,772,000.00 1 Gaji Karyawan 530,772,000.00 2 Bonus Karyawan 0.00
3 Pesangon 0.00 4 Tunjangan -Makan 0.00 5 Tunjangan -Kesehatan 0.00
6 Tunjangan -Pajak 0.00 5 Tunjangan Pph 21 0.00 6 Jamsostek
Perusahaan 0.00 5 Biaya Penjualan & Adm. Umum 831,912,708.26 1
Biaya Listrik & Air 73,779,095.00 2 Biaya Bahan Bakar 0.00 2
Biaya Pengangkutan 373,258,746.60 3 Biaya Sewa 0.00 4 Biaya
Pemeliharaan & Perbaikan 45,220,250.00 5 Biaya Pemakaian Kantor
18,135,840.00 6 Biaya Penyusutan 210,780,658.33 7 Biaya Asuransi
2,452,250.00 8 Biaya Perjalanan 0.00
52. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 52 7. KESIMPULAN Dari modul ini bias kita lihat, bahwa
akuntansi merupakan kegiatan yang kompleks, menyangkut berbagai
macam kegiatan, sehingga pada dasarnya akuntansi kita harus
memahami yaitu : A. prinsip-prinsip dasar akuntansi misalnya : 1.
Apa itu aktiva 2. Apa itu pasiva 3. Apa itu neraca 4. Apa itu
laporan keuangan 5. Apa itu laba / rugi 6. Apa itu perubahan modal
7. Dll. B. Konsep Laporan keuangan yaitu : NERACA = M + P + U LABA
/ RUGI = PENDAPATAN BEBAN PEUBAHAN MODAL = MODAL AWAL + HASIL
RUGI/LABA C. Beda laporan keuangan dengan pelaporan keuangan a.
Laporan keuangan adalah Catatan informasi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah
bagian dari proses pelaporan keuangan. Pengertian laporan keuangan
menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan
bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan
(yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai
laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk
skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan
tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis
serta pengungkapan pengaruh perubahan harga
53. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 53 b. Pelaporan Keuangan yaitu : meliputi segala aspek yang
berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian informasi keuangan.
Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya
penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar
modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang
berlaku termasuk PABU (prinsip akuntansi berterima umum atau
generally accepted accounting principles/GAAP). Laporan keuangan
hanyalah salah satu medium dalam penyampaian informasi. D. Langkah
membuat Laporan Keuangan : 1. Mengidentifikasikan data mana yang
berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan diambil; 2.
Memroses atau menganalisis data yang relevan; 3. Mengubah data
menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
GAMBAR 7:1 Langkah membuat Laporan keuangan
54. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 54 Untuk membuat Laporan Keuangan dalam perusahaan jasa,
terdapat delapan langkah Siklus Akuntansi. dimana kedelapan langkah
siklus akuntansi tersebut antara lain : 1. Transaksi keuangan 2.
Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli
transaksi, dalam satu periode akuntansi 3. Membuat Jurnal Umum
berdasarkan catatan no.2 4. Membuat Buku Besar 5. Membuat Jurnal
Penyesuaian / Neraca Lajur 6. Membuat Laporan Keuangan: Laporan
Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal 7. Membuat Jurnal
Penutup 8. Membuat Neraca Saldo setelah penutupan Dari definisi di
atas, secara sederhana kita dapat menjelaskan bahwa akuntansi dapat
menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk menjalankan
operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi kepada
pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kinerja keuangan
dan kondisi perusahaan. Dengan demikian, secara umum, akuntansi
dapat didefinisikan sebagai sistem informasi keuangan yang
menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Sebagai suatu
sistem informasi keuangan, akuntansi merupakan sebuah proses dari 3
(tiga) aktivitas, yaitu pengidentifikasian, pencatatan dan
komunikasi kejadian-kejadian ekonomis suatu perusahaan yang
menghasilkan informasi bagi penggunanya/user dalam suatu
perusahaan. SEKIAN TERIMAKASIH PENULIS MENERIMA KRITIKAN DAN SARAN
YANG MEMBANGUN BATAM, 24 Maret 2014 ZARMI MAZRIDANTO NIM :
13020030
55. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan -
Page 55 8. DAFTAR PUSTAKA 1. http://zarmiakuntan.blogspot.com 2.
www.slideshare.net/zarmicc/devinisi-akuntansi 3. Modul akuntansi
Ibu Sunarsih 4. http://www.pdffactory.com 5.
http://.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan 6.
www.akuntansiitumudah.com/archive/ 7. Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) 8. Daftar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Indonesia 9. Manfaat Laporan Keuangan 10.
accounting1st.wordpress.com 11. http://jurnal-sdm.blogspot.com 12.
http://www.ilmu-ekonomi.com 13. http://akuntansi-id.com 14.
http://www.lintasberita.com/ 15. http://ofick19.blogspot.com 16.
http://3.bp.blogspot.com 17. http://rgpnd.blogspot.com 18.
http://jurnalakuntansikeuangan.com 19. http://:ilmuakuntansi.com
20. http://parahita.wordpress.com/