7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang dipakai untuk menyatakan adanya
invasi mikroorganisme pada saluran kemih. Infeksi ini dapat mengenai laki-laki maupun
perempuan dari semua umur pada anak, remaja, dewasa ataupun umur lanjut. Akan tetapi dari
kedua jenis kelamin, ternyata perempuan leih sering diandingkan laki-laki dengan angka
populasi umum !-"!#. $ntuk menyatakan adanya ISK harus ditemukan akteri di dalam urin."
%enyakit infeksi ini merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering ditemukan di praktik
umum, walaupun erma&am-ma&am antiiotika yang sudah tersedia luas di pasaran. 'ata
penelitian epidemiologi klinik melaporkan hampir !-!# dari semua perempuan dewasa pernah
mengalami ISK selama hidupnya.
Infeksi saluran kemih merupakan infeksi urutan kedua paling sering setelah infeksi
saluran nafas. *ikroorganisme paling sering menyeakan ISK adalah jenis akteri aero.
Saluran kemih normal tidak dihuni oleh akteri atau mikroa lain, karena itu urin dalam ginjal
dan uli-uli iasanya steril. +alaupun demikian uretra agian awah terutama pada wanita
dapat dihuni oleh akteri yang jumlahnya makin kurang pada agian yang mendekati kandung
kemih.",
iasanya diedakan atas infeksi saluran kemih atas (seperti pielonefritis atau ases
ginjal), dan infeksi saluran kemih awah (seperti sistitis atau uretritis). Komplikasi infeksi
saluran kemih terdiri atas septisemia dan urolitiasis. Saluran kemih sering merupakan sumer
akteriemia yang diseakan oleh penutupan mendadak oleh atu atau instrumentasi pada
infeksi saluran kemih, seperti pada hipertrofi prostat dengan prostatitis.
$ntuk menegakkan diagnosis ISK harus ditemukan akteri dalam urin melalui iakan
atau kultur dengan jumlah yang signifikan. ingkat signifikansi jumlah akteri dalam urin leih
esar dari "./ml urin. %ada pasien dengan simptom ISK, jumlah akteri dikatakan
signifikan jika leih esar dari "/ml urin. Agen penginfeksi yang paling sering adalah
Eschericia coli, Proteus sp., Klebsiella sp., Serratia, Pseudomonas sp. %enyea utama ISK
adalah akteri Eschericia coli (sekitar 0!#). %enggunaan kateter terkait dengan ISK dengan
kemungkinan leih dari satu jenis akteri penginfeksi.",
KKS Ilmu Penyakit Dalam RSUD Tengku Rafan Siak Sri Indrapura Page 1
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
2/26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi dan Fiiologi
Anatomi dari traktus urinarius meliputi ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra. 1injal
merupakan organ yang erentuk seperti ka&ang, terdapat sepasang (di seelah kanan dan kiri
vertera) dan posisinya retroperitoneal seelah dorsal &avum adomen. 1injal kanan terletak
sedikit leih rendah dianding ginjal kiri karena tertekan keawah oleh hati. 1injal terdiri dari
agian korteks dan medula dan tersusun atas erjuta nefron. 2efron merupakan unit fungsional
dari ginjal yang terdiri atas korpus renalis (kapsula owman dan glomerulus), tuulus kontortus
proksimal, lengkung henle, tuulus kontortus distal dan duktus kolegentes. 1injal diperdarahi
oleh arteri dan vena renalis . Arteri renalis erasal dari aorta adominalis selanjutnya er&aang
menjadi arteri interloaris menuju arteri arkuata kemudian er&aang menjadi arteri
interloularis dan erakhir pada arteri aferen menuju glomerulus. Setelah melewati glomerulus,
darah masuk ke arteriol eferen, menuju ke sistem jaringan portal, mengalir ke 3.renalis dan
ermuara pada vena &ava inferior.4
%ada gromelurus terjadi proses filtrasi kemudian dilanjutkan proses asorsi dan sekresi
pada tuulus-tuulus. 5asil sekresi erupa urin melewati kaliks minor, kaliks mayor, pelvis renal
dan masuk ke ureter.6Setelah melewati ureter, urin ditampung sementara di vesika urinaria.
3olume kapasitas maksimal vesika urinaria erkisar && 7 6!&&. Apaila vesika urinaria terisi
seagian atau leih, akan terjadi perangsangan saraf aferen dan menyeakan aktifasi pusat
miksi di medulla spinalis S-6dan akhirnya merangsang parasimpatis serta menghamat neuron
motorik yang mempersarafi sfingter eksterna. Stimulasi parasimpatis menyeakan kontraksi
vesika urinaria. %eruahan entuk vesika urinaria sewaktu erkontraksi se&ara mekanis menarik
sfingter interna teruka. Se&ara simultan terjadi relaksasi sfingter eksterna kemudian urin
melewati uretra dan terjadilah proses miksi.6
KKS Ilmu Penyakit Dalam RSUD Tengku Rafan Siak Sri Indrapura Page 2
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
3/26
!am"ar 1.Anatomi raktus urinarius!
2.2 De#inii
Infeksi saluran kemih merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan adanya
mikroorganisme pada saluran kemih.eerapa istilah yang digunakan antara lain 8
- ISK uncomplicated (sederhana) 8 ISK pada pasien tanpa disertai kelainan anatomi
maupun kelainan struktur saluran kemih.
- ISK complicated (rumit) 8 ISK yang terjadi pada pasien yang menderita kelainan
anatomis/ struktur saluran kemih, atau adanya penyakit sistemik. Kelainan ini akanmenyulitkan pemerantasan kuman oleh antiiotika.
- First infection(infeksi pertama kali) atau isolated infection8 ISK yang aru pertama kali
diderita atau infeksi yang didapat setelah sekurang-kurangnya 9 ulan eas dari
ISK.- Infeksi erulang 8 timulnya kemali akteriuria setelah seelumnya dapat diasmi
dengan pemerian antiiotika pada infeksi yang pertama. imulnya infeksi erulang ini
dapat erasal dari re-infeksi atau akteriuria persisten. %ada re-infeksi kuman erasal
dari luar saluran kemih, sedangkan akteriuria persisten akteri penyea erasal daridalam saluran kemih itu sendiri.
- Asymtomatic significant bacteriuria(AS) 8 akteriuria yang ermakna tanpa disertai
gejala.
KKS Ilmu Penyakit Dalam RSUD Tengku Rafan Siak Sri Indrapura Page 3
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
4/26
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan
akteriuria patogen dengan colony forming unitsper m:;
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
5/26
2.( Etiologi
%enyea teranyak dari ISK adalah akteri gram-negatif termasuk akteri yang iasanya
menghuni usus kemudian naik ke sistem saluran kemih. Escherichia colimenduduki tempat
teratas kemudian diikuti oleh 8"
- Proteus sp
- Klebsiella
- Enterobacter- Pseudomonas
erma&am-ma&am mikroorganisme dapat menyeakan ISK, antara lain dapat dilihat
pada tael erikut 8"
Ta"el 2. %ersentase iakan mikroorganisme penyea ISK"
No )ikroorganime Perentae "iakan *+,
"..
.
6.
!.
9.
4.
0.
Escherichia coliKlebsiela atau enterobacter
Proteus sp
Pseudomonas aeroginosa
Staphylococcus epidermidis
Enterococci
Candida albican
Staphylococcus aureus
!-@"-6
!-"
-"
-"
-"
"-
"-
enis kokus gram positif leih jarang seagai penyea ISK sedangkan Enterococcidan
Staphylococcus aureus sering ditemukan pada pasien dengan atu saluran kemih, lelaki usia
lanjut dengan hiperplasia prostat atau pada pasien yang menggunakan kateter urin. Pseudomonas
aeroginosadapat menginfeksi saluran kemih melalui jalur hematogen dan pada kira-kira !#
pasien demam tifoid dapat diisolasisalmonelladalam urin. akteri lain yang dapat menyeakan
ISK melalui &ara hematogen adalah brusella, nocardia, actinomises, dan ycobacterium
tubeculosa.
"
Candida sp merupakan jamur yang paling sering menyeakan ISK terutama pada
pasien-pasien yang menggunakan kateter urin, pasien '*, atau pasien yang mendapat
pengoatan antiiotik erspektrum luas. enis ;andida yang paling sering ditemukan adalah
Candida albican dan Candida tropicalis. Semua jamur sistemik dapat menulari saluran kemih
se&ara hematogen."
KKS Ilmu Penyakit Dalam RSUD Tengku Rafan Siak Sri Indrapura Page 5
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
6/26
2.- Klai#ikai
erdasarkan letak anatomi, ISK digolongkan menjadi8
Infeksi Saluran Kemih Atas
Infeksi saluran kemih atas terdiri dari pielonefritis dan pielitis. %ielonefritis teragi
menjadi pielonefritis akut (%2A) dan pielonefritis kronik (%2K). Istilah pielonefritis
leih sering dipakai dari pada pielitis, karena infeksi pielum (pielitis) yang erdiri
sendiri tidak pernah ditemukan di klinik0.
%ielonefritis akut (%2A) adalah radang akut dari ginjal, ditandai primer oleh radang
jaringan interstitial sekunder mengenai tuulus dan akhirnya dapat mengenai kapiler
glomerulus, disertai manifestasi klinik dan akteriuria tanpa ditemukan kelainan
radiologik,0. %2A ditemukan pada semua umur dan jenis kelamin walaupun leih
sering ditemukan pada wanita dan anak-anak. %ada laki-laki usia lanjut, %2A
iasanya disertai hipertrofi prostat9.
%ielonefritis Kronik (%2K) adalah kelainan jaringan interstitial (primer) dan sekunder
mengenai tuulus dan glomerulus, mempunyai huungan dengan infeksi akteri
(immediate ataulate effect) dengan atau tanpa akteriuria dan selalu disertai kelainan-
kelainan radiologi. %2K yang tidak disertai akteriuria diseut %2K fase inaktif.akteriuria yang ditemukan pada seorang penderita mungkin erasal dari pielonefritis
kronik fase aktif atau akteriuria terseut ukan penyea dari pielonefritis tetapi
erasal dari saluran kemih agian awah yang seenarnya tidak memerikan keluhan
atau akteriuria asimtomatik. adi diagnosis %2K harus mempunyai dua kriteria
yakni telah terukti mempunyai kelainan-kelainan faal dan anatomi serta kelainan-
KKS Ilmu Penyakit Dalam RSUD Tengku Rafan Siak Sri Indrapura Page 6
1amar . akteriE.Coli,erentuk asil dan ada fimrae
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
7/26
kelainan terseut mempunyai huungan dengan infeksi akteri. 'ari semua faktor
predisposisi ISK, nefrolithiasis dan refluks vesiko ureter leih memegang peranan
penting dalam patogenesis %2K6. %ielonefritis kronik mungkin akiat lanjut dari
infeksi akteri erkepanjangan atau infeksi sejak masa ke&il. %ada %2K juga sering
ditemukan pementukan jaringan ikat parenkim.
Infeksi Saluran Kemih awah
Infeksi saluran kemih awah terdiri dari sistitis, prostatitis dan epidimitis, uretritis,
serta sindrom uretra. %resentasi klinis ISK tergantung dari gender. %ada perempuan
iasanya erupa sistitis dan sindrom uretra akut, sedangkan pada laki-laki erupa
sistitis, prostatitis, epidimitis, dan uretritis.
Sistitis teragi menjadi sistitis akut dan sistitis kronik. Sistitis akut adalah radang
selaput mukosa kandung kemih (vesika urinaria) yang timulnya mendadak, iasanya
ringan dan semuh spontan (self-limited disease)atau erat disertai penyulit ISKA
(pielonefritis akut). Sistitis akut termasuk ISK tipe sederhana (uncomplicated type).
Sealiknya sistitis akut yang sering kamuh (recurrent urinary tract infection)
termasuk ISK tipe erkomplikasi (complicated type), ISK jenis ini perlu perhatian
khusus dalam pengelolaannya0.
Sistitis kronik adalah radang kandung kemih yang menyerang erulang-ulang
(recurrent attact of cystitis) dan dapat menyeakan kelainan-kelainan atau penyulitdari saluran kemih agian atas dan ginjal. Sistitis kronik merupakan ISK tipe
erkomplikas, dan memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk men&ari faktor
predisposisi0.
Sindrom uretra akut (S$A) adalah presentasi klinis sistitis tanpa ditemukan
mikroorganisme (steril), sering dinamakan sistitis aakterialis karena tidak dapat
diisolasi mikroorganisme penyeanya. %enelitian terkini menunjukkan ahwa S$A
diseakan oleh *B anaeroik,0.
2. Patogenei
KKS Ilmu Penyakit Dalam RSUD Tengku Rafan Siak Sri Indrapura Page
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
8/26
Saluran kemih atau urin eas dari mikroorganisme atau steril. Infeksi saluran kemih
terjadi pada saat mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih dan erkemangiak di dalam
media urin. *ikroorganisme memasuki saluran kemih melalui 6 &ara, yaitu 8"
!. Ascending
. 5ematogen. :imfogen
6. :angsung dari organ sekitar yang seelumnya sudah terinfeksi atau eksogen seagai
akiat dari pemakaian intrumen.
Seagian esar mikroorganisme memasuki saluran kemih melalui &ara ascending. Kuman
penyea ISK pada umumnya adalah kuman yang erasal dari flora normal usus dan hidup
se&ara komensal di introitus vagina, prepusium penis, kulit perineum, dan sekitar anus.
*ikroorganisme memasuki saluran kemih melalui uretra 7 prostat 7 vas deferens 7 testis (pada
pria) 7 uli-uli 7 ureter dan sampai ke ginjal".
'ua jalur utama terjadinya ISK adalah hematogen dan ascending, tetapi dari kedua &ari
ini ascending-lah yang paling sering terjadi 8",@
". Infeksi As&endingInfeksi se&ara ascending(naik) dapat terjadi melalui 6 tahapan, yaitu 8
- Kolonisasi mikroorganisme pada uretra dan daerah introitus vagina
- *asuknya mikroorganisme ke dalam uli-uli
- *ultiplikasi dan penempelan mikroorganisme dalam kandung kemih- 2aiknya mikroorganisme dari kandung kemih ke ginjal.
!am"ar $. *asuknya kuman se&ara as&ending ke dalam saluran kemih. (")kolonisasi kuman di
sekitar uretra, ()masuknya kuman melalui uretra ke uli-uli, ()penempelan
kuman pada dinding uli-uli, (6)masuknya kuman melalui ureter ke ginjal.@
KKS Ilmu Penyakit Dalam RSUD Tengku Rafan Siak Sri Indrapura Page !
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
9/26
erjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimangan antara
mikroorganisme penyea infeksi (uropatogen) seagai agent dan epitel saluran kemih seagai
host. 1angguan keseimangan ini diseakan oleh karena pertahanan tuuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agent yang meningkat."
A.
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
10/26
- Stagnansi atau stasis urin (miksi yang tidak teratur atau sering menahan ken&ing,
ostruksi saluran kemih, adanya kantong-kantong pada saluran kemih yang tidak dapat
mengalir dengan aik misalnya pada divertikula, dan adanya dilatasi atau refluk sistem
urinaria.
- 'idapatkannya enda asing di dalam saluran kemih yang dipakai seagai tempat
persemunyian kuman.
.
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
11/26
. %ada ISK agian atas, dapat ditemukan gejala demam, kram, nyeri punggung, muntah,
skoliosis, dan penurunan erat adan.
!am"ar (. 5uungan antara lokasi infeksi dengan gejala klinis.
2. Pemerikaan Pen&nanga. La"oratori&m
%emeriksaan laoratorium yang dapat dilakukan untuk menunjang menegakkan diagnosis
infeksi saluran kemih, antara lain 8",
". $rinalisis
- Critrosit
'itemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda agi eragai
penyakit glomeruler maupun non-gromeruler. %enyakit non-gromeluler seperti atu
saluran kemih dan infeksi saluran kemih"
.- %iuria
%iuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm, ila ditemukan
paling sedikit 0 leukosit per ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan -!
leukosit per lapangan pandang esar pada urin yang di sentrifus".
Infeksi saluran kemih dapat dipastikan ila terdapat leukosit seanyak =" per mikroliter
urin atau = ". per ml urin. %iuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan8
KKS Ilmu Penyakit Dalam RSUD Tengku Rafan Siak Sri Indrapura Page 11
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
12/26
Infeksi tuerkulosis
$rin terkontaminasi dengan antiseptik
$rin terkontaminasi dengan leukosit vagina
2efritis intersisial kronik (nefropati analgetik)
2efrolitiasis
umor uroepitelial- Silinder
Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal, antara lain 8"
Silinder eritrosit, sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal
Silinder leukosit ersama dengan hanya piuria, diagnostik untuk pielonefritis
Silinder epitel, dapat ditemukan pada nekrosis tuuler akut atau pada
glomerulonefritis akut Silinder lemak, merupakan penanda untuk sindroma nefrotik ila ditemukan
ersaman dengan proteinuria nefrotik.
- Kristal
Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal".- akteri
akteri dalam urin yang ditemukan dalam urinalisis tidak identik dengan infeksi saluran
kemih, leih sering hanya diseakan oleh kontaminasi".
. akteriologis
- *ikroskopis, pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar
atau pewarnaan gram. akteri dinyatakan positif ila dijumpai satu akteri lapangan
pandang minyak emersi
.- iakan akteri, pemiakan akteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan
diagnosis ISK yaitu ila ditemukan akteri dalam jumlah ermakna sesuai kriteria
Catteli.",
Ta"el (. Kriteria ;atteli untuk diagnosis akteriuria yang ermakna.",
3anita4 imtomatik
F "organisme koliform/ m: urin plus piuria
atau
F "!organisme patogen apapun/ *: urin
atau
umuhnya organisme patogen apapun pada urin yang diamil dengan &ara
aspirasi suprapuik
KKS Ilmu Penyakit Dalam RSUD Tengku Rafan Siak Sri Indrapura Page 12
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
13/26
Laki5laki4 imtomatik
F "organisme patogen/ m: urin
Paien aimtomatik
F "!organisme patogen/ m: urin pada sampel urin erurutan
. es Kimiawi
eerapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya akteriuria, di antaranya
yang paling sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate. 'asarnya adalah seagian esar
mikroa ke&uali enterococcimereduksi nitrat.",6
6. es %lat 7 ;elup ('ip-Slide)
eerapa parik mengeluarkan iakan uatan yang erupa lempengan plastik ertangkai
dimana pada kedua sisi permukaannya dilapisi pemenihan padat khusus. :empengan terseutdi&elupkan ke dalam urin pasien atau dengan digenangi urin. Setelah itu lempengan dimasukkan
kemali kedalam taung plastik tempat penyimpanan semula, lalu diletakkan pada suhu 4 o;
selama satu malam. %enentuan jumlah kuman/m: dilakukan dengan memandingkan pola
pertumuhan kuman dengan serangkaian gamar yang memperlihatkan keadaan kepadatan
koloni yang sesuai dengan jumlah kuman antara " dan ".. dalam tiap m: urin yang
diperiksa. ;ara ini mudah dilakukan, murah dan &ukup adekuat. Kekurangannya adalah jenis
kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui.",
". 6adiologi dan Pemerikaan %en&nang lainn7a
%emeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya atu atau
kelainan anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK. %emeriksaan ini dapat erupa foto
polos adomen, pielonegrafi intravena, demikian pula dengan pemeriksaan lainnya, misalnya
ultrasonografi dan ;-S&an.",
2.8 Penatalakanaan
%rinsip umum penatalaksanaan ISK adalah 8"
- Cradikasi akteri penyea dengan menggunakan antiiotik yang sesuai
- *engkoreksi kelainan anatomis yang merupakan faktor predisposisi
ujuan penatalaksanaan ISK adalah men&egah dan menghilangkan gejala, men&egah dan
mengoati akteriemia dan akteriuria, men&egah dan mengurangi risiko kerusakan ginjal yang
KKS Ilmu Penyakit Dalam RSUD Tengku Rafan Siak Sri Indrapura Page 13
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
14/26
mungkin timul dengan pemerian oat-oatan yang sensitif, murah, aman dengan efek samping
yang minimal. Bleh karena itu pola pengoatan ISK harus sesuai dengan entuk ISK, keadaan
anatomi saluran kemih, serta faktor-faktor penyerta lainnya. erma&am &ara pengoatan yang
dilakukan untuk eragai entuk yang ereda dari ISK antara lain"8
- %engoatan dosis tunggal
- %engoatan jangka pendek ("-"6 hari)
- %engoatan jangka panjang (6-9 minggu)- %engoatan profilaksis dosis rendah
- %engoatan supresif.
a. In#eki al&ran kemi/ *ISK, ata
%ada umumnya pasien dengan pielonefritis akut memerlukan rawat inap untuk
memelihara status hidrasi dan terapi antiiotika parenteral paling sedikit 60 jam.
Ta"el -.Indikasi rawat inap pasien pielonefritis akut.
Kegagalan mempertahankan hidrasi normal atau toleransi terhadap
antimikroa oral. %asien sakit erat atau deilitasi
erapi antiiotik oral selama rawat jalan mengalami kegagalan
'iperlukan investigasi lanjutan
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
15/26
Ampisilin (G gentamisin)
ikarsilin-klavulanat
%iperasilin-taDoaktam
Imipenem-silastatin
"- gram
, gram
,4! gram
!-! mg
9 jam
0 jam
-0 jam
9.0 am
". In#eki al&ran kemi/ *ISK, "a:a/
%rinsip penatalaksanaan ISK awah meliputi intake &airan yang anyak, antiiotik yang
adekuat, dan ila perlu terapi simtomatik untuk alkalinisasi urin8
- 5ampir 0# pasien akan memerikan respon setelah 60 jam dengan antiiotika tunggal,
seperti ampisilin gram, trimetroprim mg.- ila infeksi menetap disertai kelainan urinalisis (leukosuria) diperlukan terapi konvensional
selama !-" hari.
- %emeriksaan mikroskopis urin dan iakan urin tidak diperlukan ila semua gejala hilang dantanpa leukosuria.
ila pada pasien reinfeksi erulang (fre&uent re-infection)8
- 'isertai faktor predisposisi, terapi antimikroa yang intensif diikuti dengan koreksi faktor
risiko.
- anpa faktor predisposisi, terapi yang dapat dilakukan adalah asupan &airan yang anyak,
&u&i setelah melakukan senggama diikuti terapi antimikroa dosis tunggal (misal
trimentoprim mg)
- erapi antimikroa jangka lama sampai 9 ulan%asien sindroma uretra akut (S$A) dengan hitung kuman "-"!memerlukan antiiotika
yang adekuat. Infeksi klamidia memerikan hasil yang aik dengan tetrasiklin. Infeksi yang
diseakan mikroorganisme anaeroik diperlukan antimikroa yang sesuai (misal golongan
kuinolon).
Ta"el 0.Antimikroa pada ISK awah tak erkomplikasi.
Antimikro"a Doi Lama tera%i
rimetoprim-SulfametoksaDol
rimetroprim
Siprofloksasin
:evofloksasin
Sefiksim
Sefpodoksim proksetil
H "9/ 0 mg
H " mg
H " 7 ! mg
H ! mg
H ! mg
" H 6 mg
hari
hari
hari
hari
hari
hari
KKS Ilmu Penyakit Dalam RSUD Tengku Rafan Siak Sri Indrapura Page 15
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
16/26
Ri$ayat ISK %erulang
&e'ala ISK %aru
Peng(%atan 3 )ari
*(ll($ up +elama 4, )ari
Peng(%atan %er)a+il Peng(%atan gagal
Pa+ien dengan rein-ek+i %erulang
Terapi d(+i+ tinggi +elama 6 minggu(n untuk terapi 'angka pan'ang d(+i+ renda)Terapi3 )ari untuk kuman yang peka
In-ek+i kuman re+i+ten+i antimikr(%aIn-ek+i kuman peka antimikr(%a
2itrofurantoin makrokristal
2itrofurantoin monohidrat
2itrofurantoin monohidrat makrokristal
Amoksisilin/ klavulanat
H " mg
6 H ! mg
H " mg
H ! mg
hari
4 hari
4 hari
4 hari
;. In#eki al&ran kemi/ "er&lang
$ntuk penanganan ISK erulang dapat dilihat pada gamar erikut 8
!am"ar -.*anajemen ISK erulang.
erapi jangka panjang yang dapat dierikan antara lain trimetroprim-sulfametoksaDol
dosis rendah (6- mg) tiga kali seminggu setiap malam,
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
17/26
Komplikasi yang dapat terjadi pada infeksi saluran kemih antara lain atu saluran kemih,
sepsis, infeksi kuman yang multisitem, gangguan fungsi ginjal.
$ Prognoi
%rognosis pasien dengan pielonefritis akut, pada umumnya aik dengan penyemuhan
"# se&ara klinik maupun akteriologi ila terapi antiiotika yang dierikan sesuai. ila
terdapat faktor predisposisi yang tidak diketahui atau sulit dikoreksi maka 6# pasien %2A
dapat menjadi kronik atau %2K. %ada pasien %ielonefritis kronik (%2K) yang didiagnosis
terlamat dan kedua ginjal telah mengisut, pengoatan konservatif hanya semata-mata untuk
mempertahankan faal jaringan ginjal yang masih utuh. 'ialisis dan transplantasi dapat
merupakan pilihan utama0.
%rognosis sistitis akut pada umumnya aik dan dapat semuh sempurna, ke&uali ila
terdapat faktor-faktor predisposisi yang lolos dari pengamatan. ila terdapat infeksi yang sering
kamuh, harus di&ari faktor-faktor predisposisi. %rognosis sistitis kronik aik ila dierikan
antiiotik yang intensif dan tepat serta faktor predisposisi mudah dikenal dan dierantas0.
KKS Ilmu Penyakit Dalam RSUD Tengku Rafan Siak Sri Indrapura Page 1
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
18/26
BAB III
ILUST6ASI KASUS
Identita Paien
2ama 8 2y. E
2o * 8 "6.9"."
$mur 8 tahun
enis Kelamin 8 %erempuan
Agama 8 Islam%ekerjaan 8 Iu umah angga
Status 8 *enikah
Alamat 8 %angkalan *akmur
*asuk S 8 *ei "9
ANA)NESIS
Autoanamnesis
Kel&/an Utama
2yeri perut agian awah sejak " minggu S*S (Seelum *asuk umah Sakit)
6i:a7at Pen7akit Sekarang
%asien datang ke I1' S$' engku afi?an dengan keluhan nyeri perut agian awah sejak
" minggu yang lalu, %asien mengatakan AK tidak puas (G), AK keluar sedikit (G), saat
AK terasa nyeri (G) dan panas (G), AK erpasir (-), keputihan (G), mual (-), muntah (-),
demam (-).
6i:a7at Pen7akit Da/&l&
- idak pernah mengalami keluhan yang sama seelumnya
KKS Ilmu Penyakit Dalam RSUD Tengku Rafan Siak Sri Indrapura Page 1!
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
19/26
- iwayat sakit ginjal seeumnya (-)
6i:a7at Pen7akit Dalam Kel&arga
- idak ada keluarga dengan keluhan yang sama
6i:a7at Ke"iaaan
- %asien sering menahan ken&ing.
- %asien mengganti &elana dalam kali sehari, dan memasuh kemaluan setelah AK.
6i:a7at Pengo"atan
%asien elum pernah eroat
PE)E6IKSAAN FISIK
Kesadaran 8 Komposmentis
Keadaan umum 8 ampak sakit sedang
3ital Sign 8 - ekanan darah 8 "/@ mm5g
-
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
20/26
- Auskultasi 8 vesikuler (G/G), wheeDing (-/-), ronki (-/-)
Jant&ng
- Inspeksi 8 Iktus kordis tidak terlihat
- %alpasi 8 iktus kordis tidak teraa
- %erkusi 8 atas-atas jantung
atas jantung kanan 8 :inea sternalis dekstra SI; II J linea Sternalis deHtra SI; I3,
atas jantung kiri 8 :inea mid&lavi&ularis sinistra SI; 3 J SI; II line para sternalis
-Sinistra.
, Auskultasi 8 unyi jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
A"domen
- Inspeksi8 perut tampak datar, venektasi (-), s&ar (-)
- Auskultasi8 ising usus (G) normal
- %alpasi 8 nyeri tekan (G) supra puis, 2yeri lepas (-), 'efans *us&ular (-), 5epar tidak
teraa, :ien tidak teraa.
- %erkusi 8 timpani, shifting dullness (-)
Ektremita- Akral hangat
- ; > detik
- %itting oedem (-/-)
Pemerikaan Pen&nang
Hail la"oratori&m tanggal 22 )ei 2
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
21/26
Hail La"oratori&m Urin tanggal 22 )ei 2
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
22/26
%emeriksaan penunjang pada la darah didapatkan lekosit 8 "4.6/ul, pada la urin
didapatkan protein G dan urin erwarna keruh,. %ada sedimen urin didapatkan eritrosit -
/lp dan leukosit "-/lp.
Diagnoi
Infeksi Saluran Kemih
Diagnoi Banding
%ielonefritis
;ystitis
6en;ana Penatalakanaan
I3
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
23/26
8 H/i
6/ ! / "9 S8 2yeri perut agian supra puis (G)
erkurang , ken&ing erpasir (-),
ken&ing tidak puas (G), ken&ing
sedikit/menetes (G), demam (-), mual
(-), muntah (-)
B8 '8 ""/0 mm5g
emp8 9,!o;
8 H/i
58 40H/i
5 I3
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
24/26
BAB I>
PE)BAHASAN
%asien datang ke I1' S$' engku afi?an dengan keluhan nyeri perut agian awah
sejak " minggu yang lalu, %asien mengatakan AK tidak puas (G), AK keluar sedikit (G), saat
AK terasa nyeri (G) dan panas (G), AK erpasir (-), keputihan (G), mual (-), muntah (-),
demam (-). %asien mengatakan suka sering menahan AK.
%emeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 8 "/@ mm5g, 2adi 8 09H/menit, isi dan
tegangan &ukup,
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
25/26
Stamm, ila ditemukan paling sedikit 0 leukosit per ml urin yang tidak disentrifus atau setara
dengan -! leukosit per lapangan pandang esar pada urin yang di sentrifus.+arna yang agak keruh terseut erhuungan dengan adanya akteri pada urin.
anyaknya akteri pada urin menyeakan tuuh mengaktifkan sel darah putih yang er&ur
dengan urin dan akteri 7 akteri, sehingga didapatkan urin erwarna agak keruh.
'ari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang didapatkan dari
pasien maka pasien didiagnosis infeksi saluran kemih.
DAFTA6 PUSTAKA
". essy A, Ardaya, Suwanto. Infeksi Saluran Kemih. 'alam 8 uku Ajar Ilmu %enyakit 'alam
ilid II. Cdisi . akarta,
7/25/2019 Lapkas ISK Aulia
26/26