LABORATORIUM TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN PADATFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARANJl. Raya Bandung–Sumedang KM. 21
NAMA PRODUK : TEOTABS®
TABLET TEOFILIN 100 mg
No. Bets : P 15 03 003
Tgl. Pelaksanaan : 23 April 2015
Kedaluarsa sampai : 23 April 2018
Kelompok : III
1.Yuliani Septiani (260110120017)
2.Rembulan Kusmawanti (260110120018)
3.Moch. Rizal Fauziansyah (260110120019)
4.Ainun Mardhiah Nst. (260110120020)
5.Dwi Margiati (260110120021)
6.Fitri Nurul Ramadhani (260110120022)
Besar Bets : ............................. 7.Filla Feranti (260110120023)
Hari : Kamis 8.Halimah (260110120024)
Tanggal : Kamis, 23 April 2015
Waktu : 13.00-16.00
Ruang Kerja :
Laboratorium Teknologi Formulasi Sediaan Solid
Granul Tablet
Jumlah Batch Teoritis 415,99 g 300 butir
Jumlah Batch Nyata 118,2 g 240 butir
Recoveries 240/300 x 100% = 80%
Nama Produk : TEOTABS® Diperiksa Oleh :
No. Batch : P 15 03 003 Disahkan Oleh :
DAFTAR PERIKSA PERSIAPAN KERJAYang Diperiksa Pengamatan Yang Diperiksa Pengamatan1. Dokumen Lengkap ? Y 4. Mesin Laik Pakai ? Y2. Kondisi Ruangan Bersih ? Y
5. Identitas Bahan - Jumlah ? - Penanda ?
Y
3. Tidak Bercampur dengan Produksi Lain ?
Y6. Wadah Penampung Bersih ?
Y
CATATAN PENIMBANGAN
No.Nama Bahan Baku Kode
Jumlah per tablet (mg)
Jumlah yang Diperlukan
untuk 1 Batch (gram)
Paraf Cek
1. Teofilin 100 30
2. Laktosa anhidrat 200 60
3. Amprotab 265 79,5
4. PvP 16 4,8
5. Talcum 4 1,2
6. Mg Stearat 1 0,3
Semua bahan-bahan tersebut dinyatakan baik untuk dipakai :
( ..................................... )
Lampiran Bets disahkan oleh :
( ...................................... )
Hasil Granulasi = .................. % Hasil Pengempaan = ................... %
Pembahasan :
Tablet merupakan sediaan padat kompak yang dibuat secara kempa cetak dalam tabung
pipih atau serkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis bahan obat
atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan. Pada percobaan ini, dibuat tablet dengan
Theophyllin sebagai zat aktif. Theophyllin juga dikenal sebagai dimethylxanthine, Sebagai
anggota keluarga xanthine, yang mempunyai kesamaan struktural dan farmakologis terhadap
kafein. Teofilin adalah bronkodilator yang digunakan untuk pasien asma dan penyakit paru
obstruktif yang kronik, namun tidak efektif untuk reaksi akut pada penyakit paru obstruktif
kronik.
Metode yang digunakan dalam pembuatan tablet ini ialah metode granulasi kering. Pada
proses ini semua campuran bahan tablet dikompakkan dengan mesin cetak tablet lalu ditekan ke
dalam die dan dikompakan dengan punch sehingga diperoleh massa yang disebut slug, pada
proses selanjutnya slug kemudian diayak dan diaduk untuk mendapatkan granul yang sifat
alirnya lebih baik dari campuran awal, kemudian dicetak.
Selain zat aktif, tablet dibuat juga dengan menambahkan zat tambahan/eksipien. Banyak
faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih eksipien seperti: sifat fisika kimia zat aktif
dan eksipien, proses/metode pembuatan, cara/rute pemakaian, dosis dan profil pelepasan yang
dinginkan, dan lain lain. Semua pertimbangan tersebut harus dikaji secara komprehensif,
sehingga akan dapat dihasilkan suatu formula yang baik. Prinsip dasar yang dapat menjadi
landasan adalah penggunaan eksipien sebaiknya dalam jumlah (jenis dan kuantitas) yang
sesedikit mungkin untuk menghindari interaksi yang lebih besar yang mungkin terjadi antar
komponen yang ada.
Dalam formula ini eksipien yang ditambahkan yaitu pengisi atau filler, bahan pengikat,
glidan serta lubrikan.
Pengisi atau filler merupakan bahan tambahan yang diperlukan sebagai pemenuhan
kecukupan massa tablet. Pada pembuatan tablet teofilin, digunakan laktosa. Sebagai pengisi
yang paling umum, Laktosa bersifat inert dan jarang bereaksi dengan obat. Adapun beberapa
keunggulan Laktosa sebagai pengisi, yaitu dapat mengalami deformasi yang plastis didalam
pencetakan dan memiliki sifat alir yang baik.
Selain laktosa digunakan Amprotab sebagai pegingisi. Amprotab merupakan nama
dagang dari Amylum Manihot. Pemakaian amylum manihot sebagai bahan pengisi dengan
konsentrasi 5-20% .
Binders atau bahan pengikat berfungsi memberi daya adhesi pada massa serbuk pada
granulasi dan kempa langsung serta untuk menambah daya kohesi yang telah ada pada bahan
pengisi. Bahan pengikat dapat ditambahkan dalam bentuk kering dan bentuk larutan (lebih
efektif). Peran utama pengikat adalah untuk mendukung daya kohesif dari ikatan partikel-
partikel padat agar mudah dikempa menjadi tablet., selain itu juga untuk menaikkan kekerasan
tablet dan menurunkan friabilitas tablet. Unsur pengikat dalam tablet membantu merekatkan
granul satu dengan granul lainnya dan menjaga kesatuan tablet setelah dikompresi. Pengikat
sebaiknya memenuhi kriteria-kriteria berikut: mudah larut (dalam keadaan dingin), sehingga
pelarut yang digunakan minimal (khusus granulsai basah), tidak higroskopis, viskositas sekecil
mungkin, mudah membasahi campuran bahan. Pada formula ini PVP digunakan sebagia binder,
PVP merupakan salah satu binder yang termasuk golongan polimer sintetik. PVP bersifat inert,
larut air dan alkohol, digunakan dalam konsentrasi 3-15%, sedikit higroskopis, tidak mengeras
selama penyimpanan.
Glidants ditambahkan dalam formulasi untuk menaikkan/meningkatkan fluiditas massa
yang akan dikempa, sehingga massa tersebut dapat mengisi die dalam jumlah yang seragam.
Amilum adalah glidan yang paling populer karena disamping dapat berfunsi sebagai glidan juga
sebagai disintegran dengan konsentrasi sampai 10%. Talk lebih baik sebagai glidan
dibandingkan amilum, tetapi dapat menurunkan disintegrasi dan disolusi tablet. Konsentrasi
talkum sebagai glidan yaitu 1-5 %.
Lubrikan adalah bahan yang berfungsi untuk mengurangi friksi antara permukaan
dinding/tepi tablet dengan dinding die selama kompresi dan ejeksi. Lubrikan ditambahkan pada
pencampuran akhir/final mixing, sebelum proses pengempaan. Lubrikan dapat diklasifikasikan
berdasarkan kelarutannya dalam air yaitu larut dalam air dan tidak larut dalam air.
Pertimbangan pemilihan lubrikan tergantung pada cara pemakaian, tipe tablet, sifat disintegrasi
dan disolusi yang dinginkan, sifat fisika-kimia serbuk/granul dan biaya. Mg stearat merupakan
salah satu lubrikan yang tidak larut dalam air, digunakan sebagai lubrikan dalam konsentrasi
0,25-1%.
Nama Produk : TEOTABS® Diperiksa Oleh :
No. Batch : P 15 03 003 Disahkan Oleh :
DAFTAR PERIKSA PERSIAPAN KERJAYang Diperiksa Pengamatan Yang Diperiksa Pengamatan1. Dokumen Lengkap ? Y 4. Mesin Laik Pakai ? Y2. Kondisi Ruangan Bersih ? Y
5. Identitas Bahan - Jumlah ? - Penanda ?
Y
3. Tidak Bercampur dengan Produksi Lain ?
Y6. Wadah Penampung Bersih ?
Y
CATATAN PENGOLAHANTanggal Kerja
UraianData
ParafTeoritis Nyata
1. Kondisi ruangan- Bersih di cek oleh- Suhu- Kelembaban relatif
2. Alat- Ayakan mesh …
Bersih di cek oleh- Baskom ukuran diameter …
Bersih di cek oleh- Gelas ukur ukuran ….
Bersih di cek oleh- Gelas piala ukuran ….
Bersih di cek oleh- Tray oven
Bersih di cek oleh- Oven Pengering
Bersih di cek oleh3. Proses
- Ayak bahan fase dalam (pengayakan mesh 60) a. Teofilin b.Laktosa Anhidrat c. Amprotab- Campur ketiga bahan hingga homogen- Campuran dibuat slug menggunakan punch diameter besar dan tekanan tinggi- slug yang terbentuk digiling kasar dan diayak (mesh 16)
20-29ºC40-75%
CATATAN PENGOLAHANTanggal Kerja
UraianData
ParafTeoritis Nyata
3. Proses-Granul ditimbang dan dilakuakan perhitungan jumlah fase luar yang ditambahkan -Ayak bahan fase dluar(pengayakan mesh 60) a. PvP b.Talkum c. Mg Stearat-Sisa fase luar dicampur dengan granul hingga homogen- lakukan evaluasi sebelum cetak- Campuran granul dan fase luar dicetak menggunakan punch diameter yang sesuai-lakukan evaluasi tablet
Perhitungan Berat Tablet Teoritis :
Pembahasan :
Tablet yang akan diproduksi sebanyak 300 tablet. Semua bahan disaring dengan mesh
60, kemudian zat ditimbang. Fase dalam yaitu teofilin 30 gram, laktosa anhidrat 38,709 gram,
amprotab 51,290 gram dan PVP 4,8 gram dicampur hingga homogen. Pada proses ini
komponen–komponen tablet dikompakan dengan mesin cetak tablet lalu ditekan ke dalam die
dan dikompakan dengan punch nomor 12 sehingga diperoleh massa yang disebut slug,
prosesnya disebut slugging, pada proses selanjutnya slug kemudian digiling dan diayak untuk
mendapatkan granul yang sifat alirnya lebih baik dari campuran awal bila slug yang didapat
belum memuaskan maka proses diatas dapat diulang, kemudian granul ditimbang untuk
mendapatkan banyak fase luar yang akan ditambahkan. Setelah itu, ditambahlan fase luar yaitu
Talkum 1,2 gram dan Mg Stearat 0,3 gram. Setelah granul dan fase luar ditambahkan,
dilakukan pengujian granul. Granul yang masuk dalam kriteria dilakukana proses pencetakan
tablet dengan menggunakan punch nomor 10, dikarenakan bobot yang diharapkan dalam satu
tablet berkisar 400 gram. Setelah itu dihasilkan tablet sebanyak 240 tablet, dan dikemas
sebanyak 150 tablet dalam satu botol.
Nama Produk : TEOTABS® Diperiksa Oleh :
No. Batch : P 15 03 003 Disahkan Oleh :
EVALUASI PRODUK RUAHAN (MASSA CETAK)
Kadar Kelembaban Cara :Sebanyak sepuluh gram massa cetak tablet (yang belum ditambahkan fasa luar) diletakkan pada alat pengukur susut pengeringan (Loss on Drying) / Moisture determination balance (Ohaus), dan dibiarkan hingga bobotnya tetap, susut pengeringan dihitung dengan menggunakan rumus.
TimbangAwal
TimbangAkhir
Uji Daya AlirCara : ditimbang 100 g serbuk yang sudah terbentuk, kemudian dimasukkan kedalam corong dengan ukuran tertentu yang bagian bawahnya tertutup. Alat dijalankan, kemudian dicatat waktu yang diperlukan seluruh serbuk untuk melalui corong tersebut dengan menggunakan stopwatch.
Diameter
9,937 gram 9,666 gram 1. -
2. -
3. -
4. -
5. -
Kadar Kelembaban :
% = 2,72%
Tinggi :
-
Waktu Alir :
Serbuk tidak mengalir
Sudut Istirahat:
-
Uji Kompresibi-litas Cara :memasukkan sejumlah tertentu serbuk kedalam gelas ukur. Volume awal
Berat Sampel : 25 gram App. Density :
= 0,641
Volume Awal : Tap. Density :
dicatat, kemudian diketuk-ketuk sampai tidak terjadi pengurangan volume. Selanjutnya dihitung persen kompressibilitasnya.
39 mL
Volume Akhir :
28,5 mL
= 0,877
Compresibility :
x 100% = 26,9%
Carr’s Index :
Nama Produk : TEOTABS®
No Batch : P 15 03 003
Tabel Kontrol Kekerasan
Waktu Min Max…… …,,,
Tabel Kontrol Bobot
Waktu Min Max…… …,,,
Pembahasan
In process control untuk hasil cetak meliputi pengujian keseragaman bobot,
keseragaman ukuran, uji waktu hancur, uji kekerasan, dan uji friabilitas. Adapun tujuan
melakukanuji keseragaman bobot yaitu untuk mengetahui keseragaman suatu sediaan
(Depkes RI, 1995), dengan parameter keseragaman bobot tertera pada tabel dibawah.
(Depkes RI, 1995).
Dari hasil uji yang dilakukan menyimpulkan bahwa tablet teofilin tersebut memiliki
keseragaman bobot yang baik karena tidak ada (2 tablet) memiliki penyimpangan bobot
lebih dari 5 % dengan bobot 400mg.
Selanjutnya dilakukan uji keseragaman ukuran pada 20 tablet dengan mengukur
diameter dan tebal tablet. Dari hasil yang diperoleh disimpulkan bahwa tablet memiliki
keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan dimana diameter tablet tidak lebih dari 3
kali dan tidak kurang dari 1/3 tebal tablet (Depkes,1979), dimana diameter tablet adalah
10,0825 mm dan tebal tablet 5,0525 mm yang berarti diameter hanya 1,99 kali dan 1/2 dari
tebal tablet.
Evaluasi sediaan tablet selanjutnya adalah uji kekerasan. Tablet yang keras
diperlukan untuk mencegah kerusakan fisik selama proses produksi berikutnya, selama
penyimpanan dan transportasi. Selain itu kekerasan tablet juga berhubungan dengan proses
disolusi dan waktu hancur didalam tubuh saat mengkonsumsinya. Pengujian dilakukan
dengan interval waktu yang sama untuk menunjukkan adanya keseragaman. Dari hasil yang
diperoleh rata-rata kekerasan pada 10 tablet adalah 55,25 N, hal ini berarti kekerasan tablet
telah memenuhi persyaratan karena masih dalam rentang yaitu 40-80 N.
Untuk pengujian Friabilitas dan abrasi memiliki tujuan untuk mengukur ketahanan
permukaan tablet terhadap gesekan yang dialami sewaktu pengemasan dan pengiriman
dengan prinsip menetapkan persen bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar
dalam friabilator selama waktu tertentu. Tablet yang baik mempunyai friabilitas < 1 %
(European Pharmacopeia 5.0). dari hasil pengujian yang telah dilakukan, friablitias dan
abrasi tablet telah memenuhi persyaratan <1% yaitu 0,58 %.
Pengujian Waktu Hancur bertujuan untuk mengetahui seberapa lama suatu sediaan
solida seperti tablet atau kapsul terdisintegrasi dengan sempurna (Jayanthi, 2015). Waktu
yang diperbolehkan untuk menghancurkan tablet tidak bersalut salut enterik adalah tidak
lebih dari 15 menit (Depkes RI, 1995). Tablet yang dihasilkanpun memiliki waktu hancur 3
menit 4 detik dan itu telah memenuhi yang dipersyaratkan Farmakope.
Nama Produk : TEOTABS® Diperiksa Oleh :
No. Batch : P 15 03 003 Disahkan Oleh :
DAFTAR LABEL
LABEL PRODUK RUAHAN
-
LABEL PRODUK ANTARA
-
LABEL PRODUK SETENGAH JADI
-
LABEL PRODUK JADI
-
TANGGAL PRODUKSI : PARAF :
Pembahasan
Kemasan primer yang digunakan untuk mengemas tablet Teofilin “Teotabs®”
adalah botol yang terbuat dari plastik, sedangkan kemasan luar (sekunder) terbuat dari bahan
kertas atau karton. Pada masing-masing kemasan terdapat label yang berisi informasi mengenai
obat. Didalam kemasan, brosur, dan label/ etiket terdapat nama obat yang terdiri dari nama
dagang dan nama zat aktif yang terkandung didalamnya. Nama produk (nama dagang) obat ini
adalah “Teotabs®” merupakan gabungan dari zat aktif Teofilin dan bentuk sediaan, yaitu tablet.
Sedangkan untuk komposisi, dicantumkan zat aktif obat beserta jumlahnya dalam tiap tablet.
Indikasi, berisi informasi mengenai khasiat atau kegunaan dari suatu obat. Dosis, berisi
informasi petunjuk pemakaian bagi dewasa dan anak-anak, waktu dan berapa kali obat tersebut
digunakan. Logo merah dengan huruf K ditengah menyatakan bahwa obat teofilin merupakan
obat keras. Obat ini berkhasiat keras dan bila dipakai sembarangan bisa berbahaya bahkan
meracuni tubuh, memperparah penyakit atau menyebabkan mematikan sehingga penggunaanya
harus menggunakan resep dokter. Terdapat tanggal kadaluwarsa yang menunjukkan berakhirnya
masa kerja obat, artinya bahwa sampai dengan tanggal yang dimaksud, mutu dan kemurnian
obat dijamin masih tetap memenuhi syarat. Terdapat nama produsen yang merupakan nama
industri farmasi yang memproduksi obat. Pada kemasan primer dan sekunder juga dilengkapi
dengan nomor registrasi, yaitu DKL 1500300310A1, dengan keterangan:
DKL :Obat dagang golongan keras yang merupakan produksi lokal
15 :Obat jadi yang telah di setujui pada periode 2015
003 :Nomor urut perusahaan (Kelompok 3)
003 :Nomor urut obat jadi yang disetujui untuk masing-masing pabrik
10 :Sediaan tablet
A :Menunjukkan kekuatan obat jadi yang pertama di setujui
1 :Kemasan utama
Sedangkan Nomor Batch yaitu P 15 03 003, dengan keterangan:
P :Tahun pengemasan, yaitu tahun 2015
15 :Tahun produksi, yaitu tahun 2015
03 :Produk ruahan untuk tablet Teofilin
003 :Nomor urutan produk
Pada kemasan tablet teofilin “Teotabs®” juga dilengkapi brosur yang memuat informasi
mengenai komposisi, indikasi, kontraindikasi, efek samping, peringatan dan perhatian serta
penyimpanan. Sehingga pasien dapat mengetahui segala informasi berkaitan dengan obat
“Teotabs®” ini agar penggunaanya tepat dan aman. Kontraindikasi adalah efek obat yang secara
nyata dapat memberikan dampak kerusakan fisiologis atau anatomis secara signifikan,
memperparah penyakit serta lebih lanjut dapat membahayakan kondisi jiwa pasien. Pemberian
obat – obatan yang dikontraindikasikan pada kondisi tertentu harus dihindarkan atau di bawah
penanganan khusus. Dalam beberapa hal kontraindikasi juga dianggap merupakan bagian dari
efek samping obat. Efek samping obat adalah setiap respons obat yang merugikan dan tidak
diharapkan yang terjadi karena penggunaan obat dengan dosis atau takaran normal pada
manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi. Efek samping dari teofilin ialah denyut
jantung meningkat, berdebar-debar, mual-muntah, gangguan saluran cerna lainnya, sakit kepala,
gangguan tidur, dan gangguan irama jantung, kejang. Peringatan pada brosur merupakan
kondisi dimana pasien dengan kondisi tertentu atau khusu harus berhati-hati saat menggunkan
obat yang bersangkutan, seperti untuk pengguna teofilin bagi yang memiliki gangguan fungsi
ginjal atau hati, pasien berusia lebih dari 55 tahun, gagal jantung, demam tinggi; pasien dengan
hipoksemia (keadaan kadar oksigen darah yang menurun), hipertensi, pasien yang menderita
riwayat ulkus peptikum; hamil dan menyusui, serta merokok harus berhati-hati saaat akan
menggunakan teofilin, karena jika tidak maka akan terjadi suati interaksi atau reaksi yang tidak
diinginkan. Penyimpanan menunjukkan bagaimana sediaan obat tersebut disimpan agar tidak
mengalami kerusakan. Obat rusak merupakan obat yang mengalami perubahan mutu, untuk
tablet terjadinya perubahan warna, bau atau rasa; kerusakan berupa noda, berbintik-bintik,
lubang, sumbing, pecah, retak dan atau terdapat benda asing, jadi bubuk dan lembab; kaleng
atau botol rusak. Label/ etiket digunakan sebagai identitas dari sediaan yang telah dibuat.
Daftar pustaka
Council of Europe. 2005. European Pharmacopoeia 5th ed. Directorate for the Quality of
Medicines of The Council of Europe (EQDM), Strasbourg.
Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia III. Departemen Kesehatan RI.
Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia IV. Departemen Kesehatan RI.
Jakarta.
Jayanthi, Vijaya R. 2015. Disintergration Test. Available online at
http://www.pharmainfo.net/disintegration-test [accessed on 3/19/15]