Nenek R usia 85 tahun sudah tinggal di panti sejak 2
tahun yang lalu. Saat dilakukan pengkajian, Nenek R
mengeluh sering merasakan sakit kepala dibagian
belakang dan sesak nafas. Sakit kepala dirasakan
apabila kurang tidur dan banyak fikiran. Akibat rasa
sakit kepalanya tersebut nenek R biasanya hanya
berbaring di tempat tidur, tidak melakukan aktivitas
seperti biasanya.
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90
mmHg. Tekanan darah diukur dengan
spygmomanometer yang telah dikalibrasi dengan tepat
(80% dari ukuran manset menutupi lengan) setelah
pasien beristirahat nyaman, posisi duduk punggung
tegak atau terlentang paling sedikit selama 5 menit
sampai 30 menit setelah merokok atau minum kopi
(Armilawaty, 2007).
Pada populasi Lansia, hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan
diastolic 90 mmHg (Smeltzer&Bare, 2003).
1. Hipertensi Primer atau EsensialSebagian besar disebabkan oleh ketidaknormalan pada arteri. Yaitu memiliki resistensi yang semakin tinggi (kekakuan dan kekurangan elastisitas) pada arteri-arteri yang kecil yang paling jauh dari jantung (arteri perifer atau arterioles), hal ini seringkali berkaitan dengan factor2 genetic, obesitas, kurang olahraga, asupan garam berlebih, bertambahnya usia, dll (Gardner, 2007).
2. Hipertensi sekunderKurang dari 10% penderita hipertensi merupakan sekunder dari penyakit komorbid atau obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah. Pada kebanyakan kasus, disfungsi renal akibat penyakit ginjal kronis atau penyakit renovaskular adalah penyebab sekunder yang paling sering.
Elastisitas dinding aorta menurun Katub jantung menebal dan menjadi kaku Kemampuan jantung memompa darah menurun 1%
setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi danvolumenya Kehilangan elastisitas pembuluh darah, hal ini terjadi
karenakurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
..\pathways hipertensi (Price & Wilson, 1995).doc
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak
terobati, bisa timbul gejala berikut:
sakit kepala
Kelelahan
Mual
Muntah
Sesak nafas
Gelisah
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi:
(Edward K Chung, 1995)
2. Tidak ada gejala
3. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai
hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam
kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang
mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan
medis.
Komplikasi Hipertensi Esensial yang Tidak Terkontrol
(Hoeymans N et al, 1999):
Jantung, Myocard infark, Angina pectoris, Gagal
jantung kongestif, Sistem Saraf Pusat Stroke,
Hipertensive encephalopathy, Ginjal, Penyakit ginjal
kronik, Mata, Hipertensive retinopathy, Pembuluh
Darah Perifer, Peripheral vascular disease.
Penatalaksanaan1. Non FarmakologisMenurunkan berat badan bila status gizi berlebihMeningkatkan aktifitas fisikMengurangi asupan natriumMenurunkan konsumsi kafein dan alkohol2. Farmakologis
Terapi farmakologis yaitu obat antihipertensi yang dianjurkan oleh JNC VII yaitu diuretika, terutama jenis thiazide (Thiaz) atau aldosteron antagonis, beta blocker, calcium chanel blocker atau calcium antagonist, Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI), Angiotensin II Receptor Blocker atau AT1 receptor antagonist/ blocker (ARB).
..\analisa Data.doc
print\RENCANA KEPERAWATAN.doc
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN.doc
Buat diet makanan khusus untuk penderita hipertensi,
karena di panti penderita hipertensi sangat banyak.
Motivasi nenek R untuk menerapkan pola hidup sehat.
Siapkan alat bantu, jika sewaktu-waktu sakit kepala
nenek R kambuh, nenek R tetap dapat melakukan
kegiatannya dengan mandiri.
Applegate WB (2002). High blood pressure treatment in the elderly. Clinics in Geriatric Medicine,
8: 103-117.
Armilawaty, Amalia H, Amirudin R. Hipertensi dan Faktor Risikonya dalam Kajian Epidemiologi.
Bagian Epidemiologi FKM UNHAS. 2007.
http;//www.CerminDuniaKedokteran.com/index.php?option=com_content&tas
k=view&id=38&Itemid=12)
Chung,Edward K.1995.Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskular. Jakarta:EGC
Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suttard. Jakarta:
EGC
Susalit E, Kapojos EJ, Lubis HR. Hipertensi Primer Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi
III, Jilid II, Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Hal.453-470.