sumber : Lisna Annisa Fitriana, S.Kep, Ners, M.Kes
Tujuan Kerja Organ GI :Mengabsorbsi cairan dan makananMenyiapkan makanan untuk diabsorbsi & digunakan oleh sel2 tubuhMenyediakan tempat penyimpanan feses sementara
Pencernaan Normal & EliminasiMulut : dicerna secara mekanis & kimia.Gigi m`ngunyah&memecah mknansaliva m`cerna & melunakan bolus, shg mudah ditelan2. Esofagus : p = 25 cm, selama 15Otot sirkular : m`cegah udara masuk & refluks makanan
Faktor2 yg m`pengaruhi spinc.esofagus :Antasid : meminimalkan refluksNikotin& mknan berlemak : meningkatkan refluks3. Lambung : HCl, lendir, pepsin, & faktor intrinsik (Vit. B12)Vit B12 p`bentukan eritrosit(-) : anemia pernisiosa KIMUS
4. Usus Halus : 2,5 cm x 6 mKimus b`campur dgn empedu, amilaseDuodenum & jejunum : m`absorbsi nutrisi,elektrolit, dllIleum : vitamin, Fe, garam empedu5. Usus Besar : 6 cm x 1,5-1,8 mCaecum : katup ileosekal : m`cegah regurgitasiColon : absorbsi, proteksi,sekresi, & eliminasiFlatus : 400-700 ml/hr (menelan gas, difusi gas, dr aliran darah ke dlm usus, kerja dr bakteri pd KH yg tdk diabsorbsi)Rectum : menyimpan feses
1. Haustral churning Gerakan mencampur chyme untuk membantu mengabsorpsi air. 2, 5 L air diabsorbsi dlm 24 jam, berlangsung selama 5 menit.
2. Colon Peristaltikgelombang mencampur yang lambat oleh otot longitudinal dan otot sirkuler , mendorong chyme ke colon
PROSES ELIMINASIEliminasi fekal adalah sampah produk pencernaantubuh ,dengan hasil feses.2. Defekasi adalah keluarnya feses dari anus danrektum Rectum :Dewasa 15-20 cm (2,5- 5 cm bagian distal = anal)Terdapat jaringan yang bersilangan dan vertikal berisi vena dan artery sehingga membantu menahan feses dalam rectum hemoroid
Anus :Anus terdiri dari spincter Internal dan spincter EkternalSpincter Internal : Kontrol tidak sadar, Innervasi nervous autonomSpincter Ekternal : Kontrol sadar, M . Levator Ani, innervasi nervous somatic.
Proses Defekasi Proses pembuangan atau pengeluaran sisa-sisa metabolisme berupa feses dan flatus yang berasal dari saluran pencernaan melalui anus
Defekasi dipengaruhi 2 reflek :1. Refleks Pendek2. Refleks Panjang
Refleks PendekFeses masuk ke rektum Distensi dinding rektum
Impuls sampai ke flexus mesenterikus
gelombang peristaltik di dalam kolon desending & sigmoid dalam rectum
Mendorong feses ke anus
Spinkter internal relaksasi Defekasi
2. Refleks PanjangSaraf di rektum terstimulasi oleh feses Sinyal ditransfer ke spinal cord Colon desenden,sigmoid dan rektum.
Signal parasymphatic gelombang peristaltik.
Relaksasi spinkter internal
Defekasi
Faktor yang berpengaruh terhadap Defekasi :UsiaDiet Asupan CairanAktivitas fisikFaktor psykologisKebiasaan pribadiPosisi selama defekasiNyeri : hemoroid, bedah rectum,bedah abdKehamilan : trimester akhir konstipasiObat2anProsedures Diagnostik : BEAnasthesy dan Surgery
MASALAH DEFEKASI YANG UMUMKonstipasiFecal ImpactionDiareIncontinensia FlatulenceHemorroid
I. Konstipasi
Defenisi karakteristik Konstipasi :Menurunnya frekuensi BABBAB keras dan kering.BAB yang tertahan, susah BABSakit pada saat defekasiNyeri abdominalDistensi abdomenTekanan pada rektum dan perasaan penuhTeraba massa fecalSakit kepalaNafsu makan kurangSelalu membutuhkan bantuan untuk defekasi.
Faktor faktor yang mempengaruhi konstipasi : Kebiasaan BAB yang tidak teraturKebiasaan penggunaan laxativis berlebihan Meningkatnya stress psikologiDiet yang tidak seimbang.Kurangnya cairanMedicationKurangnya aktivitasUsia Proses penyakit
II. Fecal Impaction
Feses yang keras, akibat retensi dan akumulasi feses yang lama. Gejala : anorexia, distensi abdomen, mual dan muntah Penyebab : kebiasaan BAB yang tidak teratur dan konstipasi, penggunaan barium untuk radiologi, menurunnya aktivitas, diet rendah serat, kelemahan otot.
III. Diare
Keluarnya BAB yang cair danmeningkatnya frekuensi BAB akibatcepatnya masa feses melalui ususbesar akibat gerakkan peristaltik yangmeningkat IV. Incontinensia Hilangnya kemampuan secara sadar untuk mengontrol BAB dan pembuangan gas melalui sprinter anal
V. FlatulenceUdara/gas didalam saluran pencernaan (flatus)Penyebab :
Adanya bakteri pada ChymeUdara yang bergerak lambatUdara yang berdifusi dari pembuluh darah ke usus.(N = 0,6 ltr gas diabsopsi di kapiler intestinal)Dewasa terjadi Flatus di usus besar 7-10 ltr selama 24 jamGas terdiri dari CO2 , Methana, Hidrogen, Oksigen dan Nitrogen.Sebagian gas dikeluarkan dengan eructation (Belching) sendawa dan melalui colon.
VI. HemorroidTerjadi pelebaran vena di anusPenyebab : Meningkatnya tekanan pada daerah anus karena konstipasi yang kronik , tekanan yang kuat selama BAB, kehamilan dan obesitas.Macam :
1. Internal = terjadi pada anus2. Ekternal = prolaps melalui anus
DIVERSI USUSOstomi InkontinenOstomi KontinenPerimbangan psikologis
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASIPENGKAJIANNursing History1. Pola defekasi2. Perilaku defekasi3. Feses4. Diet5. Cairan6. Aktifitas7. Kegiatan spesifik8. Penggunaan medikasi9. Masalah Eliminasi BAB10. Pembedahan/ penyakit yang menetap
Physical ExaminationAbdomen : Distensi, simetris, gerakan peristaltik adanya massa pada perut.Rectum dan Anus : Tanda-tanda inflamasi, perubahan warna, lesi, fistula, hemorroid, adanya massa
III. Kharakteristik FesesKonsistensi, bentuk, bau, warna, jumlah, unsur abnormal dalam feses, lendir
Pemeriksaan Diagnostik
Anoscopy = pemerikasan analProtoscopy = pemeriksaan
rektumPritosigmoidcopy= pemeriksaan
rektum dan colon sigmoidColonoscopy= Pemeriksaan
usus besar.2. Pengambilan Specimen Feses yang diambil adalah 2,5 cm atau 15 -30 ml cairan specimen.
DIAGNOSAGangguan Eliminasi BAB ; konstipasi (aktual/ resiko)adalah kondisi dimana seseorang mengalami perubahan yang normal dalam berdefekasi dengan karakteristik menurunnya frekuensi BAB dan feses yang keras.Kemungkinan berhubungan dengan :a. Immobilisasib. Menurunnya aktivitas fisikc. Illeusd. Stresse. Kurang privasi
f. Menurunnya mobilitas intestinalg. Perubahan atau pembatasan diet
Kemungkinan ditandai dengan :Menurunnya bising ususMualNyeri abdomenAdanya massa pada abdomen bag kiri bawahPerubahan konsistensi feses, frekuensi BAB
Kondisi Klinik yang mungkin terjadi :AnemiaHipotiroidismeDialisa ginjalPembedahan abdomenParalisisCedera spinal cordImmobilisasi yang lama
Tujuan yang diharapkan :Pasien kembali ke pola BAB normalTerjadi perubahan pola hidup untuk menurunkan faktor penyebab konstipasi
PLANNING
INTERVENSIRASIONAL1. Catat dan kaji warna, konsistensi, jml dan waktu BAB1. Pengkajian dasar untuk mengetahui masalah BAB2. Kaji dan catat pergerakan usus2. Deteksi dini penyeban konstipasi3. Jika terjadi fecal impaction : Lakukan pengeluaran manual Lakukan gliserin klisma3. Membantu mengeluarkan feses
INTERVENSIRASIONAL4. Kolaborasi dengan dokter ttg : Pemberian laksatif Enema Pengobatan4. Meningkatkan eliminasi5. Berikan cairan adekuat5. Membantu feses lebih lunak6. Berikan diit tinggi serat, hindari makanan mengandung gas6. Menurunkan konstipasi7. Bantu klien untuk aktifitas Pasif & aktif7. Meningkatkan pergerakan usus
INTERVENSIRASIONAL8. Berikan pendidikan kesehatan ttg : Personal Hygiene Kebiasaan diet Cairan & makanan yang mengandung gas Aktifitas Kebiasaan BAB8. Menguatkan otot dasar pelvis9. Mengurangi/ menghindari inkontinensia
Mempertahankan /mengembalikan pola eliminasi normal
IMPLEMENTASIMempertahankan pola eliminasi normalPrivacy Timing Nutrition and Fluids ExercisePositioning
Laxatives
Suppositoria dimasukkan 7,5-10 cm (3-4 inch), efektif dalam 30 menit.Enema
Cairan yang dimasukkan ke rektum dan colon sigmoid berfungsi untuk feses atau flatus Colostomy
Pembedahan saluran eliminasi di colon yang bersifat Permanen /tempory
Top Related