K U R I K U L U M 2 0 0 4
STANDAR KOMPETENSI
Mata Pelajaran
BAHASA INGGRIS
SEKOLAH MENENGAH PERTAMAdan
MADRASAH TSANAWIYAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALJakarta, Tahun 2003
2
Katalog dalam Terbitan
Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian
dan Pengembangan
Departemen Pendidikan Nasional
Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Bahasa Inggris SMP & MTs, - Jakarta:
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003
iv, 88 hal.
ISBN 979-725-177-2
3
KATA PENGANTAR
Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalamiperkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasirespon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini sertapengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologiserta seni dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistempendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum.
Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PeraturanPemerintah yang terkait yang mengamanatkan tentang adanya standar nasionalpendidikan yang berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusanserta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah.
Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutudan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakuppengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral,akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya.Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan danpengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaiankompetensi peserta didik untuk bertahan hidup serta menyesuaikan diri danberhasil dalam kehidupan. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuaidengan kebutuhan dan keadaan daerah dan sekolah.
Dokumen kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar Kurikulum 2004, StandarBahan Kajian dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang disusun untukmasing-masing mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan.
Dokumen ini adalah Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggrisuntuk satuan pendidikan SMP & MTs.
Dengan diterbitkan dokumen ini maka diharapkan daerah dan sekolah dapatmenggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaanpembelajaran di sekolah masing-masing.
Jakarta, Oktober 2003Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan
Dr. BoedionoNIP. 130344755
Direktur JendralPendidikan Dasar dan Menengah
Dr. Ir. Indra Jati SidiNIP. 130672115
4
3
4
55
1414151516
1717
262633394445474851
5353627277
88
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
I. PENDAHULUAN .................................................................................A. Rasional .........................................................................................B. Pengertian .....................................................................................C. Fungsi dan Tujuan ........................................................................D. Ruang Lingkup .............................................................................E Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ......................................F. Standar Kompetensi Bahan Kajian ..........................................G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP dan
MTs ..................................................................................................H. Rambu-rambu ...............................................................................
II. KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK ........Kelas VII .................................................................................................Kelas VIII .................................................................................................Kelas IX .....................................................................................................Kompetensi Pembentuk Wancana ...................................................Kompetensi Kebahasaan ...................................................................Kompetensi Sosiokultural .................................................................Kompetensi Strategi ...........................................................................Sikap ..................................................................................................
II. LAMPIRAN ...........................................................................................1. Glossary ............................................................................................2. Daftar Conversation Gambits .....................................................3. Daftar Jenis Teks (Genre) ................................................................4. Daftar Contoh-contoh teks ........................................................
Daftar Pustaka ........................................................................................
5
PENDAHULUAN1A. Rasional
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,dan emosional siswa dan merupakan kunci penentu menuju keberhasilandalam mempelajari semua bidang studi. Mengingat fungsi bahasa yangbukan hanya sebagai suatu bidang kajian, sebuah kurikulum bahasauntuk sekolah menengah sewajarnya mempersiapkan siswa untukmencapai kompetensi yang membuat siswa mampu merefleksipengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain, mengungkapkangagasan dan perasaan, dan memahami beragam nuansa makna. Bahasadiharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budayaorang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalammasyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, membuat keputusanyang bertanggung jawab pada tingkat pribadi dan sosial, menemukanserta menggunakan kemampuan-kemampuan analitis dan imaginatifyang ada dalam dirinya.
Untuk mencapai kompetensi berbahasa tersebut di atas, kurikulum iniberangkat dari seperangkat rasional teoritis dan praktis yang mendasarisemua keputusan perumusan standar kompetensi, kompetensi dasar danindikator dalam kurikulum ini.
Terdapat beberapa landasan teoritis yang berimplikasi praktis danmendukung penyusunan kurikulum ini. Teori tersebut diadopsi sebagaikerangka berpikir sistematis dalam mengambil keputusan dalam berbagaiperumusan. Landasan kerangka berpikir tersebut meliputi modelkompetensi bahasa, model bahasa, tingkat literasi yang diharapkan dicapaioleh lulusan, dan perbedaan hakikat bahasa lisan dan tulis.
1. Model KompetensiSejauh ini terdapat sejumlah model kompetensi yang berhubungandengan bidang bahasa yang melihat kompetensi berbahasa dari
6
Bahasa Inggris
berbagai perspektif. Dalam kurikulum ini model kompetensiberbahasa yang digunakan adalah model yang dimotivasi olehpertimbangan-pertimbangan pedagogi bahasa yang telahberkembang atau berevolusi sejak model Canale dan Swain kuranglebih sejak tiga puluh tahun yang lalu.
Salah satu model terkini yang ada di dalam literatur pendidikan bahasaadalah yang dikemukakan oleh Celce-Murcia, Dornyei dan Thurrell(1995) yang kompatibel dengan pandangan teoritis bahwa bahasaadalah komunikasi, bukan sekedar seperangkat aturan. Implikasinyaadalah bahwa model kompetensi berbahasa yang dirumuskan adalahmodel yang menyiapkan siswa untuk berkomunikasi dengan bahasauntuk berpartisipasi dalam masyarakat pengguna bahasa. Model inidirumuskan sebagai Communicative Competence atau KompetensiKomunikatif (KK) yang direpresentasikan dalam Celce-Murcia et al.(1995:10) sebagai berikut:
Representasi skematik di Gambar 1 menunjukkan bahwakompetensi utama yang dituju oleh pendidikan bahasa adalahDiscourse Competence atau Kompetensi Wacana (KW). Artinya, jikaseseorang berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis orangtersebut terlibat dalam suatu wacana. Yang dimaksud dengan wacanaialah sebuah peristiwa komunikasi yang dipengaruhi oleh topik yang
Socio-cultural
competence
LinguisticCompetence
ActionalCompetence
StrategicCompetence
DiscourseCompetence
Gambar 1: Model Kompetensi Komunikatif (dari Celce-Murcia et al.)
7
Pendahuluan
dikomunikasikan, hubungan interpersonal pihak yang terlibat dalamkomunikasi dan jalur komunikasi yang digunakan dalam satukonteks budaya. Makna apapun yang ia peroleh dan ia ciptakandalam komunikasi selalu terkait dengan konteks budaya dan kontekssituasi yang melingkupinya. Berpartisipasi dalam percakapan, membacadan menulis secara otomatis mengaktifkan kompetensi wacana yangberarti menggunakan seperangkat strategi atau prosedur untukmerealisasi nilai-nilai yang terdapat dalam unsur-unsur bahasa, tatabahasa, isyarat-isyarat pragmatiknya dalam menafsirkan danmengungkapkan makna (McCarthy dan Carter 2001:88).
Kompetensi wacana hanya dapat diperoleh jika siswa memperolehkompetensi pendukungnya seperti Kompetensi Linguistik (LinguisticCompetence), Kompetensi Tindak Tutur untuk bahasa lisan atauKompetensi Retorika untuk bahasa tulis (keduanya tercakup dalamActional Competence), Kompetensi Sosiokultural (SocioculturalCompetence), dan Kompetensi Strategis (Strategic Competence).
Implikasi pedagogisnya adalah bahwa perumusan kompetensi danindikator-indikator bahasa Inggris perlu didasarkan kepada komponen-komponen tersebut di atas untuk menjamin kegiatan pendidikan yangdilakukan mengarah kepada tercapainya satu kompetensi utama, yaknikompetensi wacana. Oleh karenanya, indikator-indikator dalamkurikulum ini dirumuskan berdasarkan kelima komponen dalam modelkompetensi ini.
Penting untuk dicatat bahwa seperangkat komponen yang berupadaftar tersebut bukan representasi kompetensi wacana karenaKompetensi Wacana lebih mengacu kepada strategi atau proseduruntuk āmemobilisasiā seluruh declarative knowledge dalam kontekskomunikasi nyata untuk menciptakan makna yang sesuai kontekskomunikasinya. Kemampuan ini lazim disebut procedural knowledge.Ini berarti bahwa pengajaran bahasa tidak dapat dipecah-pecah perkelompok kompetensi (linguistic, actional, sociocultural, strategic,discourse) melainkan diarahkan kepada pemerolehan kompetensiwacana dengan melihat kepada kelompok kompetensi sebagai alatmonitor yang membantu penyadaran akan adanya komponen
8
Bahasa Inggris
tersebut yang dapat dijabarkan dalam seperangkat indikator.
Selain kelima komponen tersebut, aspek sikap juga dirumuskan sebagaihasil belajar yang dapat diamati berdasarkan apa yang dilakukan siswaselama menjalani proses pembelajaran. Perumusan ini diharapkan dapatmenjadi pendorong bagi pengguna kurikulum ini untuk dapatmengeksplisitkan harapan-harapannya terhadap siswa yang padagilirannya akan membuat pelajaran bahasa Inggris menyenangkan.
2. Model BahasaSelain model kompetensi, sebuah model bahasa yang memandangbahasa sebagai komunikasi atau sebagai sistem semiotik sosial(Halliday 1978) juga digunakan dalam kurikulum ini. Menurutpandangan ini, ketika seseorang berpikir tentang bahasa, minimalada tiga aspek penting yang harus diperhitungkan, yakni konteks,teks, dan sistem bahasa.
Hubungan konteks, teks dapat digambarkan sebagai berikut:a. Konteks
Bahasa terjadi dan hidup dalam konteks yang dapat berupa apa
Gambar 2: Hubungan konteks dan teks
SubjectMatter(Field)
Channel
(Mode)
CULTUREGenre
(Purpose)
SITUATIONWho is involved?
(Tenor)
REGISTER
TEXT
9
Pendahuluan
saja yang mempengaruhi, menentukan dan terkait denganpilihan-pilihan bahasa yang dibuat seseorang ketikamenciptakan dan menafsirkan teks.
Dalam konteks apapun, orang menggunakan bahasa untukmelakukan tiga fungsi utama:ā¢ Fungsi gagasan (ideational function), yakni fungsi bahasa
untuk mengemukakan atau mengkonstruksi gagasan atauinformasi;
ā¢ Fungsi interpersonal (interpersonal function), yakni fungsibahasa untuk berinteraksi dengan sesama manusia yangmengungkapkan tindak tutur yang dilakukan, sikap,perasaan dsb.;
ā¢ Fungsi tekstual (textual function), yakni fungsi yangmengatur bagaimana teks atau bahasa yang diciptakan ditatasehingga tercapai kohesi dan koherensinya, sehingga mudahdifahami orang yang mendengar atau membacanya.
Implikasi pedagogisnya adalah bahwa sebuah pengembanganprogram bahasa sewajarnya mengarahkan siswa untuk mampumengungkapkan nuansa-nuansa makna ideasional, maknainterpersonal, dan makna tekstual. Dalam kurikulum ini, nuansamakna tercermin dalam rumusan kompetensi dasar tiapketerampilan berbahasa dan indikator-indikatornya. Maknagagasan, misalnya, akan dominan mewarnai bahasa tulis, maknainterpersonal akan dominan mewarnai bahasa lisan, dan maknatekstual mewarnai kedua āmodesā bahasa tersebut dalam halpenataan informasi yang terkandung di dalamnya.
Dalam model ini terdapat dua macam konteks: konteks budaya(context of culture) dan konteks situasi (context of situation).Sebuah konteks budaya āmelahirkanā banyak macam teks yangdikenal dan diterima oleh anggota masyarakatnya sebab susunandan bahasa yang digunakan menunjang tujuan komunikatif tekstersebut. Misalnya, orang mengenal dan menggunakan teksāresep masakanā sebagaimana yang ditemukan di buku-bukuresep. Maka ketika orang mendengar kataāāresepā ia akan
10
Bahasa Inggris
membayangkan susunan teks dan bahasa yang lazim digunakandalam budayanya. Begitu juga jika ia mendengar kata āceritapendekā yang berbeda dari resep. Jenis teks ini disebutā genre.Singkatnya, sebuah konteks budaya melahirkan banyak genre.
Ketika seseorang mempelajari bahasa asing, ia terlibat dalampenciptaan dan penafsiran berbagai jenis teks yang lahir dari budayabahasa asing tersebut yang tidak selalu sama dengan jenis teks yanglahir dalam budaya yang dimilikinya. Oleh karenanya, jenis-jenisteks yang diwarnai oleh berbagai tujuan komunikatif, penataanbagian-bagian teks, dan fitur-fitur linguistik tertentu selayaknyamenjadi perhatian setiap program pendidikan bahasa. Inidimaksudkan agar siswa bukan hanya menggunakan kalimatbahasa Inggris, melainkan juga menata teksnya dengan cara yanglazim digunakan oleh penutur aslinya. Konsep genre ini mewarnaijenis teks yang disarankan oleh kurikulum ini.
Konteks situasi juga mendapatkan perhatian dalam kurikulumini. Terdapat tiga faktor konteks situasi yang mempengaruhipilihan bahasa seseorang: topik yang dibicarakan (field),hubungan interpersonal antara pengguna bahasa (tenor) danjalur komunikasi (lisan atau tertulis) yang digunakan (mode).Ketiga faktor ini menentukan apakah seseorang memilihberbahasa formal/informal, akrab/tidak akrab dsb. Kurikulumini juga diwarnai oleh konsep tersebut agar siswa mampuberkomunikasi sesuai dengan konteks yang dihadapinya.
b. TeksPada dasarnya, kegiatan komunikasi verbal adalah prosespenciptaan teks, baik lisan maupun tertulis, yang terjadi karenaorang menafsirkan dan menanggapi teks dalam sebuah wacana.Maka teks adalah produk dari konteks situasi dan konteks budaya.Misalnya, ketika seseorang berbahasa Inggris, ia tidak hanya harusmenggunakan kosa kata bahasa Inggris melainkan jugamenggunakan tata bahasanya agar ia difahami oleh penutur aslinya.Sering ada anggapan bahwa berbahasa secara komunikatif tidakperlu terlalu memperhatikan tata bahasa. Akan tetapi, sering kurang
11
Pendahuluan
disadari bahwa kelalaian bertata bahasa menimbulkan banyakmiskomunikasi yang barangkali tidak berdampak serius dalampercakapan santai, tetapi bisa berdampak sangat serius bahkanberakibat fatal dalam konteks formal atau akademis.
Kurikulum ini kembali menekankan perlunya penguasaan tatabahasa karena tujuan pembelajaran di sekolah menengah adalahmenyiapkan lulusan untuk masuk ke SMA. Belajar bahasa Inggrisdi SMP adalah untuk belajar dalam konteks penggunaan bahasayang serius. Targetnya adalah memberikan kemampuan berbahasaInggris yang berterima di tingkat internasional. Kata āberterimaā disini berarti bahasa Inggris yang gramatikal yang menggunakankaidah-kaidah yang dikenal oleh penutur bahasa tersebut. Makateks bahasa Inggris yang diciptakan siswa seharusnya merupakanteks yang berterima, yang gramatikal, yang tertata dengan baik.
3. Tingkat Literasi (Kewicaraan dan Keaksaraan)Pertimbangan teoretis dan praktis lain yang mewarnai kurikulumini adalah tingkat literasi yang ditargetkan di setiap jenjang. Artinya,perlu ditetapkan tingkat literasi bahasa Inggris apa yang diharapkandicapai oleh lulusan SMP dan SMA.
Menurut Wells (1987), terdapat empat tingkat literasi: performative,functional, informational, dan epistemic. Pada tingkat performative,orang mampu membaca dan menulis, dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan; pada tingkat functional orang diharapkandapat menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidupsehari-hari seperti membaca bagian surat kabar yang diminati,membaca manual; pada tingkat informational orang diharapkandapat mengakses pengetahuan dengan bahasanya; sedangkan padatingkat epistemic orang diharap dapat mentransformasi pengetahuandalam bahasa tertentu.
Dalam kurikulum ini, lulusan SMP ditargetkan untuk dapatmencapai tingkat functional untuk tujuan komunikasi āsurvivalā,sedangkan lulusan SMA diharapkan dapat mencapai tingkatinformational karena mereka disiapkan untuk masuk ke perguruan
12
Bahasa Inggris
tinggi. Tingkat literasi epistemik dianggap terlalu tinggi untuk dapatdicapai oleh siswa SMA, mengingat kondisi obyektif pendidikan diIndonesia maupun posisi bahasa Inggris di negeri ini sebagai bahasaasing. Oleh karena literasi adalah fokus perkembangan pembelajaranbahasa Inggris di dalam kurikulum ini maka jenis-jenis teks yangdisarankan adalah jenis yang mendukung tercapainya tingkat literasiakademik. Bahan-bahan bacaan yang dikembangkan diharapkanmeliputi genre yang ditetapkan untuk tujuan literasi ini.
4. Perkembangan Kompetensi Berbahasa: dari Bahasa Lisan ke BahasaTulisPertimbangan penting lainnya yang tampak dalam kurikulum iniadalah terdapatnya kontinum yang berangkat dari bahasa lisan dansemakin meningkat ke bahasa tulis, dan untuk masing-masingragam, dari tingkat sederhana ke tingkat yang lebih rumit. Alasannya,secara alamiah pemerolehan bahasa didahului oleh bahasa lisan,dan bahasa tulis sangat sulit berkembang jika bahasa lisan belumdikuasai. Berbagai penelitian pemerolehan bahasa menunjukkanbahwa apa yang diperoleh anak pada masa awal belajar bahasa adalahbahasa yang fungsional, yang bersifat penyerta tindakan (languageaccompanying action). Ini terkadang disebut sebagai ākurikulumalamiahā, yakni belajar bahasa lisan dahulu kemudian bahasa tulis,yang sering tidak sejalan dengan kurikulum sekolah. Pertimbangantersebut mewarnai kurikulum ini dalam hal penekanan pada bahasalisan di kelas 1 SMP dan semakin meningkat ke penekanan bahasatulis di kelas 3 SMA.
Kedua modes (ragam) berbahasa ini berbeda dalam beberapa hal.Bahasa lisan diwarnai oleh banyaknya kata kerja, rumitnyahubungan antarkalimat dan banyaknya fitur-fitur interaksionalseperti gambits dan penanda wacana lainnya, sedangkan bahasa tulisdiwarnai oleh padatnya leksikon, banyaknya dan rumitnya susunanfrasa nomina. Menyadari perbedaan tersebut, kurikulum inimenonjolkan fitur-fitur kedua macam bahasa dalam kompetensidasar serta indikatornya dengan harapan para penggunanyamemperhatikan kekhasan setiap ragam. Perhatian ini diperlukanagar tidak terjadi gejala āspeaking like a bookā dan āwriting like casual
13
Pendahuluan
conversationā meskipun dalam kontinum antara bahasa lisan dantulis terdapat daerah abu-abu yang tidak dikotomis.
Berdasarkan pandangan tersebut, pendidikan bahasa Inggris di SMPmasih diarahkan ke gaya bahasa lisan yang kalimat-kalimatnyapendek dan tulisan yang dihasilkan siswa juga masih menggunakanābahasa lisan yang ditulisā sejauh tulisan tersebut sudah utuh,menyatu atau koheren. Di tingkat SMA, bahasa lisan dikembangkandengan realisasi linguistik yang semakin formal dan rumit yangditandai dengan variasi ungkapan interpersonal yang melibatkangambits , modals dsb. Hasil tulisan siswa pada kelas tiga SMAdiharapkan sudah menggunakan gaya bahasa tulis. Ragam bahasamelibatkan variasi struktur noun phrase (structure of modification),variasi parts of speech di awal kalimat (Theme), kalimat majemuksetara dan bertingkat dsb.
Diagram berikut menggambarkan kontinum pembelajaran bahasamulai dari bahasa yang āpalingā lisan hingga yang āpalingā tulis:
Kurikulum ini menunjukkan bahwa belajar dimulai darimempelajari bahasa lisan. Di kelas satu SMP, misalnya, siswadipajankan kepada kegiatan mendengar dan berbicara yang relevandengan kegiatan dalam kelas. Pelajaran bahasa Inggris akanberlangsung lancar jika siswa memahami instruksi-instruksi lisanmaupun tertulis. Maka, di kelas satu siswa terbatas memahamibahasa interaksi sehari-hari seperti āmengajakā āmemberi tahuā dsb.Bahasa tulis hendaknya juga diarahkan ke pemahaman pesan-pesan
Gambar 3: Diagram Kontinum Bahasa Lisan dan Bahasa Tulis(NCELTR 1992)
Bahasa LisanBahasa sebagai penyerta tindakan
Bahasa TulisBahasa sebagai refleksi
Bahasa paling lisan Bahasa paling tulis
14
Bahasa Inggris
kartu ucapan, pengumuman pendek dan menulis teks pendek. Dikelas dua gaya bahasa lisan juga masih dominan meskipun siswasudah mulai membaca dan menulis beberapa jenis teks.
Dengan demikian, gradasi tingkat kesulitan tidak terletak padajumlah kata dalam wacana atau jumlah kata yang dapat ditulis siswadalam tulisan, melainkan pada kualitas wacana yang dibahas ataudihasilkan oleh siswa. Sebuah tulisan pendek yang terstrukturdengan baik dan direalisasikan dengan bahasa yang baik layakmendapat nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan tulisanyang panjang tetapi tidak menghasilkan kesatuan yang mudahdifahami.
B. Pengertian
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dantulisan. Pengertian berkomunikasi dimaksudkan adalah memahami danmengungkapkan informasi, pikiran, perasaan serta mengembangkanilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dengan menggunakan bahasatersebut. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuhadalah kemampuan berwacana.
C. Fungsi dan Tujuan
Dalam konteks pendidikan, bahasa Inggris berfungsi sebagai alat untukberkomunikasi dalam rangka mengakses informasi, dan dalam kontekssehari-hari, sebagai alat untuk membina hubungan interpersonal,bertukar informasi serta menikmati estetika bahasa dalam budayaInggris.
Mata Pelajaran Bahasa Inggris memiliki tujuan sebagai berikut:ā¢ Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa
tersebut, dalam bentuk lisan dan tulis. Kemampuan berkomunikasimeliputi mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca(reading), dan menulis (writing).
15
Pendahuluan
ā¢ Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasaInggris sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utamabelajar.
ā¢ Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antarbahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengandemikian siswa memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkandiri dalam keragaman budaya.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris meliputi:ā¢ Keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca,
dan menulis.ā¢ Kompetensi yang meliputi kompetensi tindak bahasa, linguistik
(kebahasaan), sosiokultural, strategi, dan kompetensi wacana.ā¢ Pengembangan sikap yang positif terhadap bahasa Inggris sebagai
alat komunikasi.
E. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum
Standar Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan untukhidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapaioleh peserta didik melalui pengalaman belajar.
Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ini meliputi:1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan
kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman, sesuai denganagama yang dianutnya.
2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, danmengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksidengan orang lain.
3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep, teknik-teknik, pola, struktur, dan hubungan.
4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yangdiperlukan dari berbagai sumber.
16
Bahasa Inggris
5. Memahami dan menghargai lingkungan fisik, makhluk hidup, danteknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.
6. Berpartisipasi, berinteraksi, dan berkontribusi aktif dalammasyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteksbudaya, geografis, dan historis.
7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektualserta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematanganpribadi menuju masyarakat beradab.
8. Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensidan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri,dan bekerja sama dengan orang lain.
F. Standar Kompetensi Bahan Kajian Bahasa Inggris
Berkomunikasi dalam bahasa Inggris lisan maupun tulis secara lancardan akurat sesuai dengan konteks sosialnya.
MendengarkanMemahami berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) dalamberbagai teks lisan yang memiliki tujuan komunikatif, struktur teks,dan linguistik tertentu.
BerbicaraMengungkapkan berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual)dalam berbagai teks lisan yang memiliki tujuan komunikatif, strukturteks, dan linguistik tertentu.
MembacaMemahami berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) dalamberbagai teks tulis yang memiliki tujuan komunikatif, struktur teks,dan linguistik tertentu.
17
Pendahuluan
MenulisMengungkapkan berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual)dalam berbagai teks tulis yang memiliki tujuan komunikatif, strukturteks, dan linguistik tertentu.
G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP dan MTs
Berkomunikasi secara lisan dan tulis dengan menggunakan ragamyang sesuai secara lancar dan akurat.
MendengarkanMemahami berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) dalamberbagai teks lisan interaksional dan menolong terutama yang berbentukdeskriptif, naratif, spoof/recount, prosedur, report, dan anekdot.
BerbicaraMengungkapkan berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual)dalam berbagai teks lisan interaksional dan menolong terutama yangberbentuk deskriptif, naratif, spoof/recount, prosedur, report, dan anekdot.
MembacaMemahami berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) dalamberbagai teks tulis interaksional dan menolong terutama yang berbentukdeskriptif, naratif, spoof/recount, prosedur, report, dan anekdot.
MenulisMengungkapkan berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual)dalam berbagai teks tulis interaksional dan menolong terutama yangberbentuk deskriptif, naratif, spoof/recount, prosedur, report, dan anekdot.
H. Rambu-Rambu
1. Cara memahami sistematika Bab IIBab II terdiri dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.Kompetensi Dasar mencakup kompetensi tindak bahasa (actional
18
Bahasa Inggris
competence), kompetensi linguistik, kompetensi sosiokultural,kompetensi strategis, dan kompetensi pembentuk wacana.Kompetensi tindak bahasa disajikan dalam bentuk matriksyang meliputi keterampilan mendengarkan, berbicara,membaca, dan menulis, sedangkan kompetensi yang laindisajikan dalam bentuk daftar.
Kompetensi tindak bahasa disajikan dalam bentuk matriks yangterdiri atas kolom kompetensi dasar, indikator, dan materi pokokkarena realisasi kompetensi tersebut dapat diamati sebagai satuanlangkah dalam proses komunikasi atau pengembangan wacana.Satuan langkah tersebut melibatkan kompetensi-kompetensi lainyang tidak dapat diajarkan secara tersendiri. Dengan kata lain,kompetensi-kompetensi lain ini dapat dihadirkan dalam indikator-indikator kompetensi tindak bahasa dalam matriks.
Dalam pengembangan silabus, semua kompetensi dalam bab II harusdipahami sebagai satu kesatuan untuk membentuk kompetensikomunikatif yang utuh. Di samping itu, aspek pengembangan sikapjuga perlu dicakup dalam silabus.
Untuk memudahkan para pengguna kurikulum ini, disediakanlampiran-lampiran yang memuat: (1) glossary yang menjelaskanistilah-istilah teknis, (2) conversation gambits, (3) jenis dan strukturteks dan (4) contoh-contoh teks.
2. Pembelajaran Menuju KompetensiSebagaimana diuraikan di bagian A, pembelajaran diarahkan kepencapaian kompetensi yang dapat terlihat dalam kepiawaian siswamelakukan langkah-langkah komunikasi. Sebagai contoh,pengajaran berbicara diarahkan ke keterampilan melakukan danmerealisasi tindak tutur yang sering disebut speech act, speechfunction atau language function. Ini dimaksudkan agar fokuspembelajaran berbicara tidak hanya diarahkan ke tema yang biasadimaknai dengan āberbicara tentang tema tertentuā. Dalammengembangkan kompetensi, pengembangan pembelajarannyadiarahkan ke keterampilan siswa melakukan tindak tutur seperti
19
Pendahuluan
membuka percakapan, mempertahankannya, menutup percakapan,meminta tolong dan sebagainya yang semuanya harus direalisasikanke dalam lexico-grammar atau tata bahasa dan kosa kata. Dengandemikian tema yang berkonotasi dengan kosa kata dan tata bahasadipertimbangkan untuk tujuan mencapai kompetensi yangditargetkan.
Singkatnya, pendekatan yang biasanya bermakna āLetās talk aboutsomethingāā dalam pelajaranāconversationā diubah menjadi āLetās dosomething with languageā. Belajar berbicara berarti belajar bagaimanamenyapa, mengeluh, mengungkapkan kegembiran dsb. yangdilakukan dalam konteks situasi tertentu. Konteks inilah yangberperan terhadap terpilihnya tema yang melibatkan kosa kata dantata bahasa. Di dalam pembelajaran menulis, langkah-langkahkomunikasi, seperti mengelaborasi, menambah, mempertajam fokus,menyatakan gagasan utama, menyimpulkan, disebut sebagailangkah-langkan atau pengembangan retorika atau āspeech actā dalambentuk tertulis. Tampak jelas di sini bahwa tindak tutur atau retorikahanyalah salah satu aspek dari kompetensi berbahasa yangdiharapkan untuk memperoleh kompetensi wacana.
3. Proses PembelajaranTujuan pembelajaran berbasis kompetensi adalah pencapaiankompetensi itu sendiri. Oleh karenanya, pendekatan, metode, sertateknik-teknik pengajarannya diserahkan kepada para pengelolapengajaran sesuai dengan kapasitas dan sumber-sumber yang adadengan syarat kompetensi yang ditetapkan dapat dicapai. Caramengukurnya adalah dengan memeriksa apakah semua indikatoryang ditetapkan telah terbukti tampak.
Meskipun pendekatan, metode, dan teknik-teknik pengajarandiharapkan fleksibel, perlu ditekankan bahwa dalam implementasinyapengajar diharapkan memperhatikan proses atau tahapan-tahapanyang dirancang dengan matang sehingga semua kegiatan yang terjadidi dalam kelas mengarah kepada satu tujuan yakni pemerolehankompetensi wacana atau kemampuan untuk menggunakan bahasadalam komunikasi. Ini melibatkan proses yang tidak sederhana
20
Bahasa Inggris
sehingga kata kunci keberhasilannya terletak pada kematanganperencanaan seluruh proses-proses yang terpadu dan komprehensif.Sebagai contoh, untuk membuat siswa memproduksi sebuah tekstertulis naratif sederhana diperlukan tahapan-tahapan produksi yangdimulai dengan brain storming yang melibatkan guru dan teman, diikutioleh penataan pesan-pesan yang akan disampaikan, diteruskan denganpenulisan draft pertama, kemudian dilakukan koreksi oleh guru atauteman, dilanjutkan dengan penulisan draft kedua dan pengembangan,diikuti dengan penyuntingan, dan akhirnya siswa sampai ke draftterakhir. Setelah tulisan tampak sempurna pada tingkat yangdikehendaki, siswa mengekspos (memamerkan) tulisannya di ruangkelas agar dapat dibaca oleh teman-temannya.
Perlu diperhatikan bahwa semua tahapan menulis di atas dapatberlangsung jika siswa telah memiliki pengalaman membaca teksnaratif, pernah membahasnya, pernah menganalisisnya sehingga teksnaratif bukan lagi barang baru. Kegiatan membaca dan membahasdalam bahasa Inggris otomatis juga mengaktifkan kegiatanmendengarkan dan berbicara karena siswa diberi kesempatan untukmengungkapkan pendapat atau hasil refleksinya terhadap teks.Dengan demikian semua keterampilan berbahasa dapat berkembangsecara terpadu. Kegiatan pembelajaran bahasa menjadi kegiatan yangmengembangkan literacy.
Sepanjang proses ini guru dapat mengamati banyak hal mulai daripengetahuan siswa, kegigihannya menyelesaikan tugas dan hasilakhir yang diharapkan mencapai target yang telah ditetapkan. Gurumengumpulkan semua ini secara bertahap, longitudinal, sehingganilai akhir yang diperoleh bukan nilai sesaat. Jadi, menuntut siswamenulis berarti membimbing siswa tahap demi tahap dan bukanhanya memberi tugas menulis tentang sesuatu untuk kemudiandikumpulkan setelah sekian menit. Singkatnya, guru memberiterlebih dahulu sebelum menuntut hasil karya. Sebuah tulisan bisamemakan waktu tiga hingga empat minggu; waktu yang cukupuntuk mengembangkan kreativitas.
21
Pendahuluan
4. SilabusUntuk menjamin terjadinya proses pembelajaran yang efektif,penulis silabus perlu merumuskan berbagai learning experiences ataupengalaman pembelajaran yang diharapkan akan dialami oleh siswa.Merumuskan pengalaman pembelajaran yang sesuai memerlukanpemahaman dan penghayatan terhadap model kompetensi, modelbahasa, tingkat literasi dan perbedaan bahasa lisan dan tertulis yangmendasari penulisan kurikulum ini. Seperangkat pengalaman belajaryang dirumuskan ini akan membimbing guru dalam merencanakanproses pembelajaran. Sebuah silabus yang lengkap diharapkanmencantumkan contoh-contoh materi yang disarankan dan informasiteoretis yang menjadi dasar filosofis pengembangan kurikulumnya.
5. Pengamatan dan PenilaianSelama proses pembelajaran berlangsung guru dapat mulaimemonitor partisipasi siswa secara terus menerus hingga ke tahapakhir. Untuk memeriksa apakah seseorang telah mampuberkomunikasi secara tertulis maupun lisan, guru dapatmenggunakan check list berisi seperangkat indikator yang digunakansebagai instrumen pengamatan untuk digunakan dalam penilaianberjangka panjang.
Sejalan dengan pembuktian lewat daftar indikator, guru disarankanmelakukan pemantauan dan penilaian berdasarkan portofolio ataucatatan pencapaian pribadi setiap siswa yang dikumpulkan dalamsatu map khusus. Dengan catatan ini akan terlihat adanya siswayang sangat cepat memenuhi tuntutan yang dirumuskan dalamkompetensi dasar dan siswa yang lambat memenuhinya. Yang perludiperhatikan adalah baik siswa yang cepat maupun yang lambat akanmencapai kompetensi yang ditargetkan. Implikasinya, siswa yangcepat dapat maju ke tahap berikutnya jika kondisi sekolahmengijinkan, sedangkan siswa yang lambat harus mendapatperlakuan khusus (remedial).
6. Pendekatan KualitatifKurikulum ini tidak mencantumkan panjang teks yang harus dibacaatau ditulis siswa secara eksplisit. Alasan yang mendasarinya ialah
22
Bahasa Inggris
bahwa fokus perhatian dialihkan ke kualitas teks, bukankuantitasnya dengan asumsi bahwa jika siswa menulis teks,berapapun panjangnya, ia diharapkan melakukan langkah-langkahpengembangan retorika yang diisyaratkan oleh sebuah teks.Misalnya, seorang yang menulis sebuah teks recount diharapkan akanmengambil langkah retorika yaitu menyajikan judul, orientasi,diteruskan dengan beberapa kejadian, dan ditutup denganreorientasi. Jika struktur wacana ini dicoba untuk direalisasikan,otomatis tulisan akan mencapai panjang tertentu dan kualitastertentu. Dengan dasar pemikiran ini, sebuah teks yang panjangtetapi mengandung kekurangan di sana sini, misalnya untuk readingcomprehension, tidak dianjurkan untuk dipakai karena tidakmemberikan model yang baik bagi siswa.
Dengan kata lain, materi bacaan yang dianjurkan oleh kurikulumini adalah materi bacaan yang tidak saja sesuai dengan topik yangsedang dibahas, tetapi juga harus merupakan bacaan yang baik darisegi penataan pesan-pesannya, alur berpikirnya, bangun ataustruktur teks, fitur-fitur linguistiknya serta akurat tata bahasanya.
Mengingat struktur atau bangun teks tidak selalu sama dari satubahasa ke bahasa yang lain, dan perlunya siswa dipajankan (ekspos)ke teks yang menggunakan pola tatanan yang lazim dalam budayaInggris, penggunaan teks otentik sangat dianjurkan. Penggunaanteks otentik seperti brosur, leaflet, ceritera pendek anak-anak dapatmenjadikan pelajaran bahasa Inggris menyenangkan danmembiasakan anak dengan intertekstualitas, yakni menggunakanberbagai macam sistem semiotika (huruf, gambar, barang lain) untukābergaulā dengan wacana.
Gradasi tingkat kesulitan bahan ajar akan tampak dalam realisasileksiko-grammatika dalam langkah-langkah komunikasi. Misalnya,bahan dari kalimat-kalimat tunggal yang pendek dan sederhanamenuju ke kalimat-kalimat majemuk yang mengandungmodifications. Jenis teks juga dimulai dengan jenis teks yang realisasilinguistiknya, terutama untuk makna interpersonal, tidak terlalumenantang.
23
Pendahuluan
7. Keutamaan MaknaMeskipun tatanan teks sangat penting perlu digarisbawahi bahwa,tujuan utama pembelajaran bahasa adalah makna sedangkan tatananwacana atau pertimbangan mekanik lainnya hadir untukmenunjang makna yang diciptakan. Makna adalah perhatianutama dalam komunikasi. Ini mengisyaratkan bahwa guru wajibmendorong terjadinya kreativitas yang memotivasi siswa untukmenjelajahi berbagai dunia imajinasi dalam bermain peran,memilih bacaan, filem, lagu yang disukai dan menulis apapunyang dikehendaki.
Apresiasi guru adalah sikap yang sangat dibutuhkan siswa untukberani bereksperimen, berkarya , dan memamerkan karyanya.Pelajaran bahasa Inggris diharapkan menjadi ruang ekspresi yangmenantang dan menyenangkan.
8. Perspektif Literacy (Kewicaraan dan Keaksaraan)Dalam implementasi kurikulum ini pendidikan bahasa Inggrisharus dipandang sebagai usaha pengembangan literacy dalambahasa tersebut. Perspektif ini diperlukan sebab para penuturaslipun harus bekerja keras untuk dapat memperoleh kompetensiberbahasa Inggris untuk tingkat tertentu. Pendidikan ini disebutsebagai literacy education yang diarahkan kepada pengembangankompetensi komunikatif yang berarti berpartisipasi dalampenciptaan berbagai teks bahasa Inggris. Jika demikian,pendidikan bahasa Inggris di Indonesia perlu melihat teks macamapa saja yang menjadi target pendidikan literacy penutur aslisebab jika tidak, pendidikan kita akan disibukkan oleh hal-halyang tidak atau kurang menunjang pemerolehan kemampuanberwicara dan beraksara dalam bahasa Inggris. Pemahaman akanmakna literacy ini akan menata ulang pengertian pendidikanbahasa Inggris di Indonesia.
Implikasinya, pengembangan kemampuan berwicara dan beraksaradilakukan secara terpadu sebagaimana yang disarankan di atas.Keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis tidakdiposisikan secara linier, berjajar, melainkan terpadu sebagai struktur
24
Bahasa Inggris
yang mewarnai rancangan proses belajar dan mengajar. Kern(2000:132) merepresentasikan gagasannya dalam tiga lingkarantalking, reading dan writing.
Implikasi model ini adalah diselenggarakannya seluruh prosespembelajaran dalam bahasa Inggris yang berarti bahwa gurumenyertai seluruh tindakannya di kelas dengan bahasa Inggris.Kegiatan berwicara guru ini disebut scaffolding talk atau ataukegiatan berbicara untuk menunjang penyampaian isi pelajaran.
Dalam konteks pengajaran bahasa asing, seringkali kegiatanmendengarkan dilakukan terpisah dari kegiatan berbicara karenakegiatan tersebut difokuskan kepada latihan mengucapkan ataumenirukan bunyi-bunyi, kata dan sebagainya. Oleh karenanya modelKern (2000) di atas dapat dimodifikasi menjadi empat lingkaransebagai berikut:
Gambar 4: Diagram Kern
Reading
WritingTalking
25
Pendahuluan
Gambar 5: Diagram yang dimodifikasi
Listening
WritingReading
Speaking
Yang penting untuk diingat adalah bahwa keempat keterampilanberbahasa tersebut sering di integrasikan dalam proses pembelajaran.Misalnya, untuk menghasilkan sebuah tulisan diperlukan prosesberbicara, dan mendengar selama ābrainstormingā, selamaāconferenceā dengan guru dan juga proses membaca ketika melihatcontoh-contoh teks sesuai dengan jenis teks yang akan ditulis.
26
KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DANMATERI POKOK2
Kelas : VII
Tema : Self identity, school life, family life, profession, stories,hobbies, things around us, shopping.
Standar Kompetensi : 1. Berkomunikasi secara lisan dan tertulis denganmenggunakan ragam bahasa yang sesuai denganlancar dan akurat dalam wacana interaksionaldan/atau monolog pendek terutama wacana yangberbentuk naratif, deskriptif, dan recountsederhana.
A. Kompetensi tindakbahasa (actionalcompetence).
1.1. MENDENGARKANMemahami wacanatransaksional daninterpersonal ringan(mis., mengenalkandiri, membeli buku,instruksi guru,memberi reaksispontan) sertamonolog lisan pendekterutama yangberbentuk naratif,deskriptif dan recountsederhana.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
Merespon dengan benartindak tutur di dalam:
a. Wacana transaksional/interpersonal seperti:ā¢ sapaan dari orang
yang belum/sudahdikenal.
ā¢ ajakan orang lain.
ā¢ ungkapan terimakasih dari oranglain.
ā¢ permintaan maafdari orang lain.
Contoh materi danungkapan respon ragambahasa lisan:
A: Good morning/How areyou?
B: Good morning/Finethanks. Nice to meetyou.
A: Letās do it.B: Letās.
A: Thank you.B: Youāre welcome.
A: I am sorry.B: Itās okay.
27
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
ā¢ pernyataan oranglain yang memberiinformasi/jasa.
ā¢ perintah ataularangan.
ā¢ penyangkalan oranglain.
ā¢ permintaan danpemberianinformasi berupafakta.
ā¢ Permintaan danpemberianinformasi atas jasa/barang.
ā¢ permintaan danpemberianinformasi pendapat.
ā¢ Permintaanklarifikasi.
b. Wacana monolog:ā¢ Naratif (orientasi >
evaluasi >komplikasi >resolusi >reorientasi).
ā¢ Recount (Orientasi> kejadian-kejadiannyata > orientasi).
c. Merespon denganmelakukan perintahyang diucapkan guru.
A: Here you are.B: Thanks a lot.
A: Donāt do that.B: Melakukan/why not?
A: I didnāt do it.B: Didnāt you?
A: Did you come hereyesterday?
B: I came here yesterday.
A: Could you pass me thepencil, please.
B: Sure/Here you are.
A: Itās a good idea.B: Do you think.../I think.
A: Are you sure.B: Well, itās like this...
Contoh materi lihatmonolog bentuk naratifuntuk berbicara. Contohresponnya adalah:ā¢ Did you? Really? Oh...
that one. Thatās good.Iām glad you enjoyed it.
Contoh perintah.ā¢ Draw a circle. Put a dot
in the circle, etc.(Siswa melakukanperintah dengantindakan).
28
Bahasa Inggris
1.2. BERBICARAMengungkapkanberbagai makna(interpersonal/ideasional dalamwacana transaksionaldan/atau monologlisan terutama dalamwacana berbentuknaratif, recount, dandeskriptif sederhana.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
d. Menulis ungkpan-ungkapan komunikatifyang diucapkan guru(dictation) denganejaan dan tanda bacayang benar.
a. Melakukan berbagaitindak tutur dalamwacana lisantransaksional dan atauinterpersonal seperti:ā¢ Menyapa yang
belum/sudahdikenal.
ā¢ Mengajak orang lainmelakukan sesuatu.
ā¢ Mengungkapkanterima kasih.
ā¢ Meminta maaf.ā¢ Meminta/memberi
informasi/jasa/barang.
ā¢ Menyatakansesuatu.
ā¢ Memerintah ataumelarang.
ā¢ Menyangkal.ā¢ Memberi aba-aba.
ā¢ mengungkapkantindak tutur yangmenyertai kegiatanfisik di kelas(language accompa-nying action).
ā¢ mengungkapkantindak tutur dalamdialog sederhana
ā¢ Ungkapan-ungkapanyang telah dipelajari.
Contoh bahasa ragamlisan:
ā¢ Hi... Iām...; How areyou?
ā¢ Letās do it.
ā¢ Thanks a lot.
ā¢ Iām sorry.ā¢ May I borrow your pen?ā¢ My dad gave me this?ā¢ Can you help me?ā¢ Can I have this?ā¢ Here you are.
ā¢ I like it very much.
ā¢ Donāt do that.ā¢ Stop it!
ā¢ No, it doesnāt.ā¢ Attention!!!
ā¢ Come on. Shall we dothis? No, not like that.Itās like this. Come here.Draw a line. Put itthere. Can you move abit? Dll.
A: May I borrow this?B: Sure
29
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
terdiri atas dua atautiga pertukaranperan.
ā¢ merespon secarainterpersonalmenggunakan Is it?Do you? Arenāt you?Dsb.
ā¢ meminta danmemberi informasifaktual.
ā¢ meminta danmemberi pendapat.
ā¢ meminta danmemberi petunjuk.
ā¢ meminta danmemberipersetujuan/ketidaksetujuan.
ā¢ mengakui/menyangkal fakta.
ā¢ memberi empati.
ā¢ mempertanyakansesuatu.
b. mendeskripsikanbenda, orang atautempat secarasederhana.
C: Can I go now?D: Up to you.
A: I met her.B: Did you?
C: Itās huge, you know.D: Is it?
E: You are new, arenāt you?F: I am.
A: Where is it?B: Itās there...
A: What do you think ofthis?
B: Not bad.
A: How do you do this?B: Easy. Like this...
A: May we join?B: Why not./Sorry, youār
too late.
Yes, I did that./No, itwasnāt me.
Oh no... you fell over,didnāt you?
How come? Is it true?
Thatās a tree. Itās big.
30
Bahasa Inggris
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
c. Melakukan monologdalam bentuk:ā¢ Naratif (orientasi,
evaluasi,komplikasi, resolusi,reorientasi).
ā¢ Deskriptif(klasifikasi umum >deskripsi).
ā¢ Recount (orientasi >kejadian-kejadiannyata > reorientasi).
a. Mengidentifikasimakna berbagaiintruksi/laranganpendek, dan kartu-kartu ucapan
Orientasi:I read this strory calledCinderella.Evaluasi:Itās good you know. This girlwas pretty, smart and loving,Komplikasi:but she lived with her stepmother and three stepsis-ters. They were all somean to her. Well, she waslike a house maid in thefamily.Resolusi:But, fortunately... she metthis handsome prince. Aprince is rich, right? Andhe fell in love with her.Reorientasi:So You can guess...shelived happily ever after.
Klasifikasi Umum:This is my school on Jl.Usman 6Deskripsi:It is big, you know it hastwenty classrooms alibrary and a laboratory,etc.
Orientasi:I went to the party.Kejadian:It was fun, you know. But Imet this guy ...youknow...The one we metyesterday?... So I tried tostay away... And.. nothinghappened.Reorientasi:The party was nice.
31
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
1.3. MEMBACAMemahami nuansamakna dan langkah-langkahpengembanganretorika di dalam tekstertulis berbentukdeskriptif, naratif danrecount sederhana,serta intruksi/larangan pendek.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
b. Mengidentifikasi mainideas
c. Mengidentifikasisuporting details
d. Mengidentifikasiinformasi faktual
e. Mengidentifikasilangkah-langkahretorika (interpersonalmeaning) di dalamwacana-wacanaberikut ini:
ā¢ Deskriptif (klasifikasiumum deskriptif)
ā¢ Naratif (orientasi,evaluasi, komplikasi,resolusi, reorientasi)
ā¢ Recount (orientasi >kejadian-kejadiannyata > reorientasi)
Contoh ragam bahasatulis:
Orientasi:Once there was a little girlcalled Cinderella.Evaluasi:She was pretty, loving andclever,Komplikasi:but she was very poor. Herstepmother and stepsisterswere very mean.Resolusi:Fortunately, she met aprince. He fell in love withher.Reorientasi:Then Cinderella became aprincess.
Klasifikasi Umum:I have a friend. His nameis Bob:Deskripsi:He is 13 years old. Heāstall dst.
Contoh materi lihatlampiran 4.
Orientasi:On Saturday I went to aparty. It was Janeāsbirthday.Kejadian:She invited all myclassmates. There were alsosome kids from theneighbourhood. One of themwas Robert. No one likedRobert, but we tried to be
32
Bahasa Inggris
1.4. MENULISMengungkapkannuansa makna denganlangkah-langkahpengembanganretorika yang benar didalam teks tertulisberbentuk naratif,recount, dan deskriptifsederhana.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
Membaca nyaring (strorytelling) wacana ragamtulis dengan ucapan danintonasi yang menunjangpemahamanpendengarnya:ā¢ Naratifā¢ Recountā¢ Deskriptif
a. Menulis kalimatfungsional sederhana
b. Menulis pesan,pengumuman singkatdan sederhana, dankartu-kartu ucapan
c. Menghasilkan teks-teks berbentuk:ā¢ Naratifā¢ Recountā¢ Deskriptif
nice. Robert tried to behavetoo. He danced with Janeand looked happy.Reorientasi:Everyone enjoyed theparty. It was a nice one.
Contoh jenis teks dapatdilihat pada lampiran 4.Contoh pesan pendek:Back in 5 minutes!Leaveit on my desk!HappyBirthday!Have a nicetrip!dll.
33
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Kelas : VIII
Tema : Flora dan Fauna, Freindship, Travel, Health, Teenagelife, Recreation, Seasons.
Standar Kompetensi : 2. Berkomunikasi secara lisan dan tertulis denganmenggunakan ragam bahasa yang sesuai denganlancar dan akurat dalam wacana interaksional danatau monolog terutama dalam wacana berbentuknaratif, recount, deskriptif, dan anekdot.
A. Kompetensi TindakBahasa (actionalcompetence).
2.1. MENDENGARKANMemahami wacanatransaksional danobrolan yangmengarah kepadavariasi maknainterpersonal dan/atau monolog lisanterutama yangberbentuk naratif,deskriptif, recountdan anekdot.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
a. Bereaksi ataumerespon denganbenar terhadap tindaktutur berikut:
ā¢ Meminta, memberidan menolakmemberi informasi/pendapat.
ā¢ Memberi danmenolak jasa/barang.
ā¢ Menerima danmenolak undangan.
ā¢ Menjelaskan.
Contoh materi danrespon interpersonal(yang mengindikasikansikap terhadap sebuahisu/berita):
A: May I use your typewriter please?
B: Sure...Why not....Please....Iām sorry ...
A: Let me help youB: Thanks so much.A: Hereās some money for
youB: I canāt take this. Sorry..
A: Would you come to myparty?
B: Iād love to. I want to,but...
A: Iām the only child in myfamily
B: I see
34
Bahasa Inggris
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
ā¢ Memberi instruksi.
ā¢ Mendeskripsikan.
ā¢ Memuji.
ā¢ Memberi selamat.
ā¢ Memberi perhatianterhadap pembicara.
ā¢ meminta jasa.
ā¢ menganjurkan.
ā¢ memintapersetujuan.
ā¢ memberi alasan.
ā¢ mengevaluasipernyataan.
ā¢ memperluas/merumuskan kembaligagasan
A: Put the heavy box onthe desk, will you?
B: Yup. I can do that.
A: Those guys are verytalented in music.
B: Are they?
A: You have beautiful hair.B: Thank you.
A: Happy birthdayB: Thank you.
A:(Bercerita tentangsesuatu).
B: Right... I see... Hmmm... Yaeh...
A: Do you mind lendingme same money?
B: No problem.
A: Weād be better stop now.B: Good idea.
A: Do you agree?B: Yes, I do.
A: Sorry I am late. I had ablat tire.
B: All right
A: We need to do some-thing here.
B: I think so.
A: I mean...B: Now I see what you
mean.
35
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
2.2. BERBICARAMengungkapkannuansa makna yangterkait dengan wacanatransaksionaldanobrolan yangmengarah kepadavariasi maknainterpersonal dan/
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
b. Bereaksi ataumerespon denganbenar terhadap wacanamonolog berikut:ā¢ Naratif (orientasi >
evaluasi >komplikasi >resolusi >reorientasi).
ā¢ Deskriptif(Identifikasi >deskripsi).
ā¢ Anekdot (abstrak>orientasi> krisis>reaksi dan coda).
ā¢ Recount (orientasi>kejadian> nyata>reorientasi).
c. Mengidentifikasimakna gagasan(ideasional) dalamteks yang didengar.ā¢ Gagasan utama.ā¢ Informasi faktual.ā¢ Makna kata,frasa,
kalimat.
a. Melakukan berbagaitindak tutur dalamwacana lisantransaksional/interpersonal seperti:ā¢ Meminta pendapat.ā¢ Memberi pendapat.ā¢ Menolak memberi
pendapat.
Contoh teks-teks lisan:
ā¢ Naratif:Lihat contoh kelas 1.Dikembangkan denganmengelaborasikomplikasi danresolusi.
ā¢ Deskriptif:lagu-lagu yang bersifatdeskriptif: mis.Edelweiss ... small andwhite... clean andbright.... atau tekstentang alam: pohon,ikan paus dll.
ā¢ Rekaman cerita lucu.
Teks berbentuk naratif,deskriptif, anekdot,recount. Lihat contoh dilampiran 4.
Contoh ungkapaninterpersonal bahasalisan.
ā¢ Do you think ..?ā¢ I think ...ā¢ I canāt say anything.
36
Bahasa Inggris
atau monolog lisanterutama yangberbentuk naratif,deskriptif, recountdan anekdot.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
ā¢ Menerima undangan.ā¢ Menolak undangan.ā¢ Menjelaskan.ā¢ Memberi instruksi.ā¢ Memberi informasi
kejadian.ā¢ Mendeskripsikan.ā¢ Memuji.ā¢ Memberi selamat.ā¢ Mengawali teks
lisan.ā¢ Memperpanjang
teks lisan.ā¢ Menutup teks lisan.
ā¢ Meminta jasa.
ā¢ Memberi jasa.ā¢ Menolak memberi
jasa.ā¢ Memberi ijin.ā¢ Menolak memberi
ijin.ā¢ Memberi informasi.ā¢ Merespon pernyataan.ā¢ Meminta informasi.ā¢ Memberi informasi.ā¢ Meminta informasi
interpersonal.ā¢ Memberi informasi
interpersonal.ā¢ Menginterupsi.ā¢ Membuka
percakapan telepon.ā¢ Melakukan ātransaksiā
tujuan menelepon:ā¢ Menutup
percakapan telepon.ā¢ Memancing
percakapan.ā¢ Menawarkan sesuatu.
ā¢ Iād love toā¢ Iām sorry, but ...ā¢ let me explain ...ā¢ Jump down, will you?.ā¢ I tell you what ...
ā¢ She is .../He is...ā¢ How lovely!ā¢ Congratulations!ā¢ Listen everyone ...
ā¢ Then..., After that...,Finally..
ā¢ Thatās it, Thatās all,Thatās the end of thestory
ā¢ Can you help me,please?why donāt you...?
ā¢ Can I help you?ā¢ Sorry, I canāt
ā¢ Sure. Help yourselfā¢ Sorry. Iām using it.
ā¢ I must go nowā¢ Do you have to?ā¢ What are you doing?ā¢ Nothingā¢ Do you like it?
Have you done it?ā¢ Yes, I do .No, I havenāt
ā¢ Excuse me.ā¢ Could I speak to ...
please?ā¢ Iām calling to ....
ā¢ Nice talking to you.
ā¢ Nice day, isnāt it?
ā¢ Would you like some ...?
37
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
2.3. MEMBACAMemahami nuansamakna dan langkah-langkahpengembanganretorika di dalam tekstertulis terutama yangberbentuk naratif,deskriptif recount, dananekdot, serta pesan-pesan pendek.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
ā¢ Menerima tawaran.ā¢ Menolak tawaran.ā¢ Meminta sesuatu.ā¢ Menganjurkan.ā¢ Meminta persetujuan.
b. Melakukan monologdalam bentukā¢ Naratif.ā¢ Deskriptif.ā¢ Anekdot (abstrak>
orientasi> krisis>reaksi dan coda).
ā¢ recount.
a. Mengidentifikasimakna gagasan(Ideasional) dalamteks.ā¢ Gagasan utama.ā¢ Gagasan pendukung.ā¢ Informasi rinci.ā¢ Informasi faktual.ā¢ Makna kata, frasa
dan kalimat.
b. Mengidentifikasilangkah-langkahretorika (interpersonal)di dalam wacana-wacana berikut ini:ā¢ Naratif (orientasi >
evaluasi >komplikasi > resolusi> reorientasi)
ā¢ Deskriptif(identifikasi >deskripsi).
ā¢ Recount (orientasikejadian nyata,reorientasi).
ā¢ Yes, please.ā¢ No, thank you.ā¢ Can I have a bit?ā¢ Youād better ...ā¢ What if we
Lihat lampiran 4ditambah dengan ciri-ciribahasa lisan.
Contoh teks ragam tulislihat lampiran 4 denganmemperhatikan jenis dansusunan kalimat yangdigunakan untukmemiliki fungsiidentifikasi dalam teksdeskripsi dll.
Naratif: Lihat di atas,dengan elaborasikejadian.
Dekriptif:Identifikasi: An eagle is abird of prey.Deskripsi: It hunts byflying at hight latitude. Itscans the ground for prey.dst
38
Bahasa Inggris
2.4. MENULISMengungkapkannuansa makna denganlangkah-langkahpengembanganretorika yang benar didalam teks tertulisterutama yangberbentuk naratif,deskriptif, recount dananekdot.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
ā¢ Anekdot (abstrak >orientasi > krisis >reaksi > coda).
c. Membaca nyaringsecara bermaknawacana berikut:ā¢ Naratif.ā¢ Deskriptif
(identifikasi dandeskripsi).
ā¢ Anekdot (abstrak>orientasi> krisis>reaksi dan coda).
ā¢ Recount (orientasi>kejadian> penting>reorientasi).
a. Menulis teks-teksberbentuk:ā¢ Naratif (orientasi >
evaluasi >komplikasi >resolusi >reorientasi).
ā¢ Deskriptif(identifikasi >deskripsi).
ā¢ Anekdot (abstrak >orientasi > krisis >reaksi > coda).
ā¢ Recount (orientasi,kejadian penting,reorientasi).
b. Menulis surat pribadiyang melibatkan jenisteks tertentu atauEmail yang interaktif.
Ceritera semacamNasredin, Aladin atauyang nyata.
Membaca teks ragamtulis dengan nyaringmenggunakan intonasidan tekanan yangmenunjang pemahaman,misalnya kegiatan storytelling.
Contoh materi: lihatlampiran 4 (āSnake in thebathā).Menulis langkah demilangkah sesuai denganlangkah retorika teksseperti bagianidentifikasi, deskripsi dll.
Surat pribadi yangmelibatkan jenis recountatau lainnya dan āEmailāyang interaktif antarteman.
39
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Kelas : IX
Tema : Nature, Mass Media, Technology, Arts, Sports, PublicServices.
Standar Kompetensi : 3. Berkomunikasi secara lisan dan tertulis denganmenggunakan ragam bahasa lisan dan tulis yangsesuai konteks dengan lancar dan akurat dalamwacana interaksional dan/atau monolog terutamadalam wacana berbentuk naratif, deskriptif,recount prosedur dan laporan.
A. Kompetensi TindakBahasa (actionalcompetence).
3.1. MENDENGARKANMemahami wacanayang menekankanpertukaran maknainterpersonal yanglebih kompleks(berdebat, bertikaidsb.) dalam interaksi/monolog lisanterutama dalamwacana berbentuknaratif, prosedur danlaporan.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
a. Merespon denganbenar tindak tutur didalam wacanainteraksional yangpredominantlyinterpersonal berupaobrolan yangmengandung tindaktutur:ā¢ Memberi kepastian.
ā¢ Menanggapikeraguan.
ā¢ Memintapengulangan.
ā¢ Menyatakanpersetujuan.
ā¢ Menyatakanketidaksetujuanterhadap usul ataupendapat.
ā¢ Memberi responyang kurang disenangimitra wicara.
Tindak tutur dapatdirespon dengantindakan atau ungkapanlisan seperti:
A: Are you sure?B: Iām. It is confirmed.
A: Well ...B: You doubt it, donāt you?
A: (berbicara tidak jelas)B: I beg you pardon
A: I do agreeB: Thanks for the support.
A: I totally disagreeB: Itās OK. I understand.
A: Donāt you over do itagain
B: If you say so ...
40
Bahasa Inggris
3.2. BERBICARAMengungkapkanmakna denganpenekanan padamakna interpersonalyang kompleks dalamwacana interaksionaldan/atau monologlisan terutama dalamwacana berbentuknaratif, prosedur, danlaporan.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
ā¢ Memberi beritayang menarikperhatian.
ā¢ Memberi komentarterhadap berita.
b. Mengidentifikasimakna ideasional/wacana monologberikut:ā¢ Naratif.ā¢ Prosedur (Goal >
(materials) > Steps1 -n).
ā¢ Laporan (Generalclassification >description: parts,qualities, habits/behaviours).
a. Mengungkapkanberbagai keinginandan perasaan seperti:
ā¢ Memberi berita(news) yangmenarik perhatian.
ā¢ Memberi latarbelakang sebuahberita (apa, siapa, dimana, dsb.).
ā¢ Memberi komentarterhadap berita.
ā¢ Meminta informasidan pendapat;
A: Guess what! Iāve got hotnews!
B: Tell me more about it.
A: I got A again, you knowB: Thatās terrific!
Prosedur: Recipe
Goal: āNasi GorengāIngredients: steamedrice, onions etc.Method: First, ...,Second, ...
Laporan:
Generalclassification:Whales aresea-living mammals.Description:Their bodies consist of ...The weight can reach ...They breathe by ....
Contoh ungkapaninterpersonal bahasalisan.
ā¢ Iāve got something totell you...
ā¢ Hey, have you heardthat ...?
ā¢ This is about....
ā¢ Well... what can I say?
ā¢ What do you say?
41
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
meminta danmemberi komentar;dalam kontekswawancara.
ā¢ Meminta kepastianmisalnya:
ā¢ Memberi kepastian.
ā¢ Menyatakankeraguan.
ā¢ Menanggapikeraguan.
ā¢ Meminta pengulangan.
ā¢ Menyatakanpersetujuan.
ā¢ Menyatakanketidaksetujuan.
ā¢ Memberi responsyang kurang disenangimitra wicara.
ā¢ Melakukan berbagaitindak tutur disertaiungkapan penyantun.
b. Melakukan monologdalam teks berbentuk:ā¢ naratif.
ā¢ prosedur.
ā¢ Will it be okay if...
ā¢ Iām positive
ā¢ Iām not sureā¢ It could be that ....
ā¢ Donāt worry
ā¢ Pardon? Sorry?
ā¢ Fine with me.
ā¢ I donāt think itās a goodidea.
ā¢ Thatās not what Iāmsaying..
ā¢ Could you please...ā¢ Would you mind...ā¢ Would it be okay if.
Contoh jenis teks(dengan struktur sepertidi atas di atas) disertaiciri-ciri bahasa lisan.
Prosedur lisan:Well, ladies and gentlemen... today we are going tolearn how to make āNasiGorengā.And of course weneed some ingredients. We
42
Bahasa Inggris
3.3. MEMBACAMemahami nuansamakna dan langkah-langkahpengembanganretorika di dalam tekstulis terutama yangberbentuk naratif,prosedur dan laporan,serta berbagai iklan.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
ā¢ laporan.
a. Mengidentifikasi maknagagasan dalam wacana.ā¢ Informasi faktual.ā¢ Gagasan pokok.ā¢ Gagasan pendukung.ā¢ Informasi rinci.ā¢ Makna kata, frasa
dan kalimat
b. Mengidentifikasilangkah-langkahretorika wacanaberbentuk:ā¢ naratif.ā¢ prosedur.ā¢ laporan
membaca nyaring wacanaragam tulis denganucapan dan intonasi yangmenunjang pemahamanpendengarnya.
need ..., and ...Now letās seehow we make it. First...,second ...Finally we canserve this Nasi Goreng in alarge plater like this. This isfor four people. If you like,you can garnisg it withtomatoes ....dsb.
Laporan lisan:Hey, look, this is a bee. Doyou see this? Itās gotthorax, abdomen and tail.Do you know what it doesto get honey? It ... Thiskind of bee produces thebest honey, you know,because... ....
Teks-teks dalam bentuknaratif, prosedur danlaporan yang sesuaidengan tingkatpengetahuan umumsiswa. Teks jenis popularscience (tentang binatangdsb. dapat digunakan).
Contoh teks.Prosedur ragam tulis.
Goal:Air Conditioning IndoorInstallationMaterial:The mounting wall isstrong and solid enough toprevent it from vibration.Steps:1. Mount the plate...2. Drill the piping hole...3. Line according to the
arrows...dst.
43
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
3.4. MENULISMengungkapkannuansa makna denganlangkah-langkahpengembanganretorika yang benar didalam teks tulisterutama yangberbentuk naratif,prosedur dan laporan.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
ā¢ naratif.ā¢ prosedur.
ā¢ laporan.
Menulis jenis teks:ā¢ naratif.
ā¢ prosedur.
ā¢ laporan.
ā¢ Menulis pesan/suratsederhana.
Story telling news itemsProsedur permainan,membuat sesuatu.Laporan hasil observasi
Teks ragam lisan yangditulis seperti:ā¢ menulis buku harian.ā¢ Simulasi Email (dalam
kelas) antar teman
Teks ragam tulissederhana, misalnya:Resep kesukaan siswa.
ā¢ Menulis tentangsebuah pohon yangada di sekolah:namanya, bagian-bagiannya,manfaatnya.
ā¢ Postcard.ā¢ Surat pribadi.ā¢ Surat pemberitahuan.ā¢ Surat minta ijin.
44
Bahasa Inggris
B. Kompetensi Pembentuk Wacana (Discourse Competence)
Kompetensi ini mengacu pada kemampuan menerapkan unsur-unsurberikut untuk menghasilkan teks-teks yang komponen-komponennyatersusun secara terpadu (koheren) antara lain karena adanya pirantikohesi (cohesive devices) sehingga tercapai teks yang koheren. Teks yangkoheren adalah teks yang mencapai tujuan komunikatifnya karenakomponennya disusun dengan baik dan setiap komponen direalisasikandalam bahasa yang berterima.
Piranti kohesiā¢ Referensi (āDo you know Danau Toba?āāāYes,āit is the largest lake in
Sumatra.ā)ā¢ Substitusi (Do you see the motorcycles? The big one is mine; John left
the room immediately. I did the same. I did so, too.)ā¢ Elipsis (I have read a lot of novels, but this is the best [...]; We bought
some oranges, and Toni [...] some apples.)ā¢ Kata sambung (and, that, or, because, when, ...)ā¢ Kata-kata yang saling terkait atau yang diulang (Effendi is a very
famous artist. He achieved his fame by hard work.)ā¢ Struktur sejenis (She likes swimming and playing tennis)
Piranti untuk menyatakan konteks situasiā¢ Personal pronoun (orang/benda yang terlibat yang disebutkan
dengan nama atau kata gantinya: my friend, we, you, him, ...)ā¢ Spatial (here, there; this, that)ā¢ Temporal (now, then; after, before)ā¢ Textual (the following chart; the example above)
Piranti koherensiā¢ Ungkapan dan pemahaman isi dan tujuan teks yang runtut (skemata isi).ā¢ Penempatan tema dan penentuan tahapan-tahapannya
(pengembangan tema dan rema).ā¢ Penyusunan informasi yang āsudah diketahuiā (old information) dan
informasi ābaruā (new information).ā¢ Penggunaan struktur makna proposisional dan urut-urutannya di
dalam teks (temporal, spatial, sebab-akibat, kondisi-hasil, ...).
45
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
ā¢ Kesinambungan dan perubahan waktu.
Genre/Struktur generik (skemata bentuk)ā¢ Narasi, wawancara, pelayanan di toko, laporan penelitian, pidato,
dan sebagainya.
Struktur Percakapanā¢ Cara membuka percakapan baru atau membuka kembali percakapan
yang sudah terhenti.ā¢ Cara menetapkan atau mengubah topik pembicaraan.ā¢ Cara mempertahankan giliran atau memberikan giliran kepada orang
lain.ā¢ Cara memotong pembicaraan.ā¢ Cara bekerja sama dan menunjukkan tetap ingin melanjutkan
keterlibatannya di dalam percakapan.ā¢ Cara memberi tanda akan mengakhiri percakapan.ā¢ Cara mengakhiri percakapan.ā¢ Memberikan tanggapan atau jawaban yang disukai atau tidak disukai
lawan bicara.
C. Kompetensi Kebahasaan (Linguistic competence)
Kompetensi ini mengacu pada kemampuan menerapkan dan memahamiunsur-unsur tatabahasa, kosakata, lafal, dan ejaan di dalam teks dengan benar.
Klausa/Kalimatā¢ Jenis kalimat berita, tanya, perintah, seru.ā¢ Bentuk khusus;
- keberadaan (there + BE...)- āIt was Mr. Benning who opened the meetingā.- āWhat I mean is you have to meet her soonā.- Questions tags, dsb.
ā¢ Frasa verba:- Tenses: present/past, simple, continuous/non-continuous, perfect/
non-perfect- Voices: aktif/pasif
46
Bahasa Inggris
- Modals : should , may, ought to , will, have to , ...ā¢ Frasa nominal (dan proses modifikasi):
- pronouns (kata ganti)- plural/singular nouns- articles: a, the- demonstratives: this, that, those, these- possessives: my, his, her, our, its, Rinaās, oneās, their sisterās, ...- deiktik yang tidak spesifik: each, every, both, all, neither, no, either,
some, any- quantitative: one, two, six, a couple of, a quarter of, few, several,
much, ...- ordinatives: first, second, third, next, last, preceding, subsequent,
...- adjectives: long/longer/longest, fast/faster/fastest, beautiful,
comfortable, interesting, broken, ...- klausa ajektifa dengan kata sambung who, that, which, ...
ā¢ Adverb: easily, more easily, not very easily, ...ā¢ Prepositions:
- tunggal: in, on, of, off, behind, with, without, after, before, ...- majemuk: in front of, for the sake of, ...
ā¢ Kalimat majemuk:- setara: dengan kata sambung tunggal (and, but, or) dan jamak
(not only X but Y, both X and Y, neither X nor Y, ...)- bertingkat: berbagai klausa adverbia dengan kata sambung when,
while, because, so, in order that, ...; kondisional dengan katasambung if, as long as, provided that, ....
- Sisipan (embedding):o noun clauseo relative clause (e.g. restrictive dan non-restrictive)o reported speech
Morfologiā¢ jenis kata: kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, dan
sebagainyaā¢ infleksi: go-went-gone-going; book-books, child-children; long-longer-
longest, ...
47
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
ā¢ derivasi: nation-national-nationality, like-dislike, interpret-misinterpret, ...
Kosakataā¢ content words: book, school, boy; go, sleep, write; white, big, lovely; ...ā¢ function words: kata ganti, preposisi, modals, articles, ...ā¢ frasa baku: of course, all of a sudden, by the way, ...ā¢ ungkapan baku: How do you do?, Nice to see you; See you soon, ...ā¢ kolokasi (kata pasangan): spend money, tall building, nice weather,
make a fortune, ...ā¢ idiom: He kicked the bucket
Fonologi (untuk lafal)ā¢ Segmental: consonants (p, b, k, l, m, n, ...); vowels (a, i, e, u, ...)ā¢ Suprasegmental: tekanan, intonasi, ritme, ketinggian nada, jeda
Eajaan dan tanda bacaā¢ hurufā¢ aturan ejaanā¢ tanda baca
D. Kompetensi Sosiokultural (Sociocultural Competence)
Kompetensi ini mengacu pada kemampuan menyatakan pesan denganbenar dan berterima menurut konteks sosial budaya yang terkait dengankegiatan komunikatif yang dilakukan.
Faktor sosial dan kontekstualā¢ Variabel partisipan: umur, gender, posisi dan status, jarak sosial,
hubungan kekuasaan dan hubungan emosionalā¢ Variabel situasional: waktu, tempat, situasi sosial
Faktor gaya (style) dan kepatutanā¢ Adat dan strategi kesopananā¢ Ragam gaya:
- ragam formal/informal
48
Bahasa Inggris
- register untuk bidang-bidang tertentu
Faktor Budayaā¢ Latar belakang sosial budaya dari komunitas penutur bahasa sasaran:
kondisi kehidupan (jalan hidup, standar hidup); struktur sosial daninstitusional; adat dan ritual; nilai, kepercayaan, dan aturan umum;topik-topik yang ditabukan; latar belakang sejarah; aspek-aspekbudaya termasuk kesusasteraan dan seni
ā¢ Pemahaman tentang dialek yang dominan dan berbagai perbedaanwilayah
ā¢ Pemahaman antarbudaya: perbedaan, persamaan, strategiberkomunikasi antarbudaya
Faktor komunikasi non-verbalā¢ Bahasa tubuh
- sinyal-sinyal non verbal untuk ambil bagian bicara- isyarat yang menunjukkan tetap ingin terlibat di dalam
percakapan- tanda-tanda yang menunjukkan unsur afektif (ekspresi wajah),
gerakan isyarat, kontak mataā¢ Kedekatan fisikā¢ Sentuhanā¢ Paralinguistik: nyaring-lembutnya suaraā¢ Kesenyapan
E. Kompetensi Strategi (Strategic Competence)
Kompetensi ini mengacu pada kemampuan dan keterampilanmenerapkan berbagai strategi berkomunikasi
1. Untuk dapat memahami dan menghasilkan teks lisan ataupun tulis,ada beberapa strategi umum yang dapat digunakan, yakni antara lain:ā¢ bekerja sama dengan teman,ā¢ meminta bantuan orang lain yang memiliki kompetensi yang
lebih baik (termasuk teman, guru, anggota keluarga),ā¢ menggunakan kamus Inggris-Indonesia dan atau Indonesia-Inggris.
49
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
2. Untuk memudahkan pemahaman teks lisan yang didengar langsungdari orang lain atau dalam bentuk rekaman elektronik, berikut dapatdigunakan:ā¢ mendengarkan teks yang sama beberapa kali jika
memungkinkan (terutama teks rekaman).ā¢ meminta pengulangan.
3. Untuk mengatasi kesulitan komunikasi sesaat, berbagai strategiberikut dapat digunakan:
Strategi menghindar atau mengurangiā¢ Mengganti pesan dengan pesan lainnya.ā¢ Menghindari suatu topik.ā¢ Tidak melanjutkan suatu pesan.
Strategi untuk mencapai tujuan dan mengkompensasi kesenjanganā¢ Menguraikan (mis., the thing you open bottles with (karena tidak
tahu istilah cockscrew)ā¢ Menggunakan istilah yang mendekati target (fish, karena tidak
tahu istilah carp)ā¢ Menggunakan kata serba guna (thingy, thingamajig, yang berarti
āanuā atau āapa ituā, karena tidak tahu nama benda yang dimaksud)ā¢ Menggunakan cara non-linguistik (gerakan meniru, menunjuk,
menggambar)ā¢ Mengubah ke struktur lain (mis., The bus was very ... there were
a lot of people on it)ā¢ Menciptakan kata baru (mis., vegetarianist)ā¢ Menerjemahkan secara literal dari bahasa ibuā¢ Menggunakan cara bahasa sasaran (mis., menggunakan fonologi
bahasa Inggris pada kata bahasa Indonesia)ā¢ Alih bahasa ke bahasa ibu atau bahasa lainnyaā¢ Berusaha mengingat-ingat (mis. bro... bron... bronze)
Strategi berhenti, mengukur, atau curi waktuā¢ Menggunakan suara hmm, e:r , wait; sinyal keraguan (misalnya
well, actually ..., where was I ...?)ā¢ Mengulang perkataan sendiri atau orang lain
50
Bahasa Inggris
Strategi memonitor diriā¢ Memperbaiki apa yang telah dikatakan (mis. I mean ...)ā¢ Mengatakan dengan cara lain untuk memperjelas (mis., This is
for students... pupils... when youāre at school...)
Strategi interaksionalā¢ Minta bantuan
- langsung (mis., What do you call...?)- tidak langsung (mis., I donāt know the word in English... atau
menunjukkan ekspresi bingung atau tidak tahu)ā¢ Menegosiasi makna
- Indikator adanya kesalah-pahaman atau ketidak-pahamano minta pengulangan (mis., Pardon? atau Could you say
that again, please?)o minta klarifikasi (mis., What do you mean by ...?)o minta konfirmasi (mis., Did you say ...?)o ekspresi ketidak pahaman secara verbal (mis., Sorry, Iām
not sure I understand...)o ekspresi ketidak pahaman non-verbal (mengangkat alis,
menunjukkan muka kosong)o memberikan kesimpulan interpretasi (mis., You mean
...?; So what youāre saying is ...?)- Merespon lawan bicara
o mengulang, mengatakan dengan cara lain, menambah,mengurangi, minta konfirmasi, menyanggah,memperbaiki
- Mengecek pemahamano apakah lawan bicara dapat memahaminya (mis., Am I
making sense?)o apakah yang telah dikatakan benar atau menggunakan
tatabahasa yang benar (mis., Can I/you say that?)o apakah lawan bicara mendengarkan/memperhatikan
(mis., di telepon: Are you still there?)o apakah lawan bicara dapat mendengar (mis., Do you
hear me?)
51
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
4. Untuk memudahkan dalam memahami bacaan atau membacanyaring untuk orang lain, dapat dilakukan strategi antara lain:ā¢ Scanning (mencari informasi secara cepat, terutama terkait
dengan teks-teks khusus).ā¢ Skimming (membaca secara cepat untuk mendapat gambaran
umum tentang isi bacaan).ā¢ membuat Reading Club.ā¢ menebak makna kata-kata baru berdasarkan konteks di dalam
bacaan.
5. Untuk memudahkan menghasilkan teks tertulis yang kohesif dankoheren yang memiliki tingkat ketepatan linguistik yang baik, dapatdilakukan strategi antara lain:ā¢ Membaca teks-teks contoh untuk tiap jenis teks sebanyak-
banyaknya.ā¢ Melakukan brainstorming untuk mengumpulkan gagasan.ā¢ Membuat semantic mapping untuk mengumpulkan gagasan-
gagasan rinci yang akan ditulis.ā¢ Melakukan teknik cubing (melihat satu hal dari berbagai sudut
pandang) untuk mengumpulkan gagasan-gagasan rinci yangakan ditulis.
ā¢ Membuat draft tulisan.ā¢ Mendapatkan balikan terhadap hasil tulisannya.ā¢ Bereksperimen menggunakan kata-kata atau ungkapan yang
baru saja ditemui di dalam kegiatan membaca.
Sikap1. Memiliki rasa percaya diri dan keinginan untuk meningkatkan
kemampuannya memahami berbagai jenis teks-teks lisan yangdipelajari dengan cara:ā¢ Berinisiatif untuk berlatih dengan temannya, dengan saling
membacakan atau memperdengarkan berbagai teks.ā¢ Meminta guru atau teman untuk membacakan atau
memperdengarkan teks yang akan dipakai tugas membaca.ā¢ Menjawab/menanggapi pernyataan/pertanyaan dalam bahasa
Inggris dalam interaksi dengan guru dan teman dan tidak takutmembuat kesalahan.
52
Bahasa Inggris
2. Siswa melakukan berbagai hal untuk mengungkapkan gagasan dancerita serta secara aktif dan mandiri menyiapkan diri untuk dapatmempresentasikannya dalam bahasa Inggris dengan baik dan benarmisalnya dengan:ā¢ Melakukan presentasi apa saja yang telah dibacanya termasuk
cerita pendek, buku, komik dsb.ā¢ Mengemukakan pendapat pribadi tentang apa yang dibacanya.ā¢ Sering memberikan penjelasan tentang fakta yang diketahuinya.ā¢ Sering bercerita dan berdiskusi.ā¢ Menunjukkan keterlibatan dalam kegiatan ekstra berbahasa
Inggris.ā¢ Membuat persiapan menyeluruh untuk presentasi yang
melibatkan alat bantu audiovisual, gambar, poster dll.ā¢ Berusaha melakukan presentasi teks lisan dalam bentuk atau
tentang bentuk yang sedang dipelajari.ā¢ Tampil berbahasa Inggris di depan publik untuk mengemukakan
pendapatnya secara kritis.
3. Siswa memiliki rasa percaya diri dan antusias membaca secaranyaring maupun membaca untuk pemahaman berbagai jenis teksyang sedang dipelajari denganā¢ Melaksanakan tugas membaca yang diberikan guru.ā¢ Berinisiatif mencari dan mempelajari teks-teks sejenis, termasuk
yang otentik, meskipun tidak ditugaskan.ā¢ Berpartisipasi aktif dalam kegiatan membahas setiap teks atau
tugas dengan guru dan teman.
4. Siswa memiliki rasa percaya diri dan antusias mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan juga berinisiatif menghasilkan jenis-jenisteks tertulis yang sedang dipelajari, yang tercermin dalamā¢ Penyelesaian setiap tugas yang diberikan.ā¢ Partisipasi aktif pada kegiatan membahas setiap tugas di kelas.ā¢ Inisiatif menulis teks dalam berbagai jenis yang sedang
dipelajari.
53
LAMPIRAN-LAMPIRAN3Lampiran 1
Glossary
Untuk memperoleh pemahaman yang menyeluruh dan sekaligus rinci,pengguna kurikulum disarankan untuk senantiasa mengacu ke glossary ini.Informasi ini disediakan dengan tujuan agar terdapat kesefahaman mengenaiberbagai istilah yang potensial ditafsirkan berbeda-beda oleh penggunakurikulum yang memiliki berbagai latar belakang.
Kurikulum ini menggunakan pendekatan terhadap bahasa yang sistemikfungsional yang melihat bahasa sebagai salah satu sistem yang digunakanoleh manusia untuk saling bertukar makna menggunakan simbol-simbol.Bahasa adalah satu sistem yang diciptakan manusia untuk berkomunikasi.Selain itu, kurikulum ini juga meletakkan pengajaran bahasa sebagaipendidikan literacy atau pengembangan kemampuan untuk menciptakanwacana lisan dan tulis dalam konteks.
Communicative Competence ModelDalam diagram model Communicative Competence (CC) atau kompetensikomunikatif ditunjukkan hal-hal berikut:ā¢ Lingkaran di tengah menunjukkan inti CC yaitu Discourse
Competence (DC) atau kompetensi wacana. CC disebut sebagaiintinya sebab ketika orang berkomunikasi, ia terlibat dalam wacana,bukan sekedar bertukar kata. Buktinya, meskipun kita penutur aslibahasa Indonesia, terkadang kita tidak mengerti apa yangdibicarakan orang karena kita tidak mengerti wacananya, ataukonteks yang melandasi pembicaraan tersebut. Terkadang ada orangyang tahu banyak tentang tata bahasa dan kosa kata, tetapi ia tidakdapat bercakap-cakap atau surat menyurat dalam bahasa Inggris.Jadi pendidikan bahasa yang bertujuan mendidik orang untuk dapatberkomunikasi, dan bukan melihat bahasa sebagai bahan kajian,
54
Bahasa Inggris
adalah pendidikan bahasa yang mengembangkan kompetensiwacana.
ā¢ Segi tiga yang mengitari DC mewakili tiga kompetensi yangmembuat orang mampu berwacana atau memperoleh DC. Untukberwacana atau berkomunikasi orang harus memiliki linguisticcompetence atau kompetensi linguistik (tata bahasa, kosa kata,intonasi, tanda baca dll.), sociocultural competence atau kompetensisosiokultural (tata cara berkomunikasi seperti gaya bahasa,kesantunan dll.), dan actional competence atau kompetensi tindakbahasa atau melakukan tindakan dengan bahasa yang dalam bahasalisan disebut tindak tutur (meminta informasi, mengajak,memerintah dll) dan dalam bahasa tulis disebut retorika. Artinya,jika orang hanya memiliki pengetahuan linguistik, tanpa pernahterlibat latihan berkomunikasi yang membangun dua kompetensilainnya, hampir mustahil ia memperoleh DC.
ā¢ Lingkaran besar yang mengitari segitiga mewakili strategiccompetence atau kompetensi strategis, yakni kompetensi yangdigunakan orang untuk mengatasi kesulitan dalam berkomunikasi,misalnya lupa sebuah kata, ragu-ragu apakah ia dapat menyampaikanmaksudnya dll. Orang yang memiliki kompetensi ini biasanya tidakmenyerah begitu saja; ia akan menggunakan berbagai sinyal ataumengambil langkah-langkah produktif untuk tetap berkomunikasi,misalnya dengan mengulang, meminta tolong dll. Kesulitankomunikasi bisa terjadi dalam hal linguistik, sosiokultural, ataupuntindak tutur, sehingga kompetensi strategis menjadi lingkaran yangmelingkupi semuanya. Kompetensi ini memungkinkan orangsenantiasa membangun wacana yang utuh dan tidak berhenti ditengah-tengah hanya karena orang lupa akan kata atau istilah tertentu.
Kompetensi WacanaKompetensi wacana bukan merupakan kumpulan pengetahuan tentangkompetensi-kompetensi dasar yang disebut di atas. Kompetensi wacanaatau kompetensi komunikatif adalah kombinasi dari kemampuan,strategi dan/atau prosedur untuk mendayagunakan seluruh kompetensisecara sinergis dalam konteks komunikasi, dalam penciptaan makna,dalam menciptakan wacana yang tertata dan utuh, baik yang tertulismaupun lisan.
55
Lampiran-lampiran
Implikasinya, jika kompetensi-kompetensi dasar dan jabarannya disajikansebagai pengetahuan, bukan berarti kompetensi komunikatif sudahdiperoleh. Kompetensi wacana hanya dapat diperoleh jika siswa dilibatkandalam proses dan pengalaman berwacana di dalam maupun di luar kelas.
Kurikulum Berbasis KompetensiKurikulum bahasa yang berbasis kompetensi adalah sebuah kerangkasistemik dan strategis yang membangun kompetensi komunikatif ataukompetensi wacana. Ini berarti membangun semua kompetensipendukungnya seperti kompetensi linguistik, tindak tutur, sosiokulturaldan strategis serta piranti pembentuk wacana.
Artinya, mengajar bahasa tidak berangkat dari pertanyaan āMateri apayang harus saya ajarkan hari ini?ā, melainkan ākompetensi apa yangharus diperoleh hari ini?ā. Jika sudah ditetapkan, misalnya, āsiswa harusdapat meminta bantuan dengan sopan di sejumlah konteks secara lisanāmaka guru mulai mencari materi yang mendukung pencapaiankompetensi tersebut dari berbagai sumber.
Materi yang diperlukan untuk menunjang kurikulum ini tidak terbataspada apa yang disebut ābuku teksā. Oleh karenanya, sumber-sumberberbahasa Inggris apapun, sejauh dapat mendukung pemerolehankompetensi selayaknya digunakan, dan guru selayaknya tidak terpakukepada sebuah buku teks.
Declarative knowledgePengetahuan tentang seluk beluk tentang bahasa seperti yang dijabarkandalam rincian kompetensi dan pengetahuan lain yang relevan.
Precedural knowledgeKemampuan menggunakan pengetahuan tentang bahasa danpengetahuan lain yang relevan secara dinamis sesuai dengan konteksdan tujuan komunikasi.
Context of situationSecara teoretis konteks memiliki minimal tiga unsur, dan ketiganyamempengaruhi bahasa yang kita gunakan dengan uraian sebagai berikut.
56
Bahasa Inggris
ā¢ Tenor menunjukkan hubungan antar pembicara (dalam tekslisan) atau hubungan antara pembaca dan penulis. Jika orangmendengarkan percakapan yang direkam, misalnya, orangbiasanya dapat menebak hubungan interpersonal pihak-pihakyang bercakap, misalnya, percakapan antara dua teman akrab,antara guru dan murid. Ketepatan tebakan tersebut bukan tanpadasar. Orang mampu menebak berdasarkan fitur-fitur (features)bahasa yang digunakan, seperti vocative (Sir, John dll.), ungkapan-ungkapan (bloody hell, yeah right dll.). Hubungan ini menentukanpula seberapa sering orang saling mengejek, atau saling bertukarungkapan penghormatan sehingga hubungan interpersonal jugamembatasi tindak tutur apa yang selayaknya digunakan dsb.
ā¢ Field menunjukkan apa yang sedang menjadi gagasan /topik tulisanatau pembicaraan. Misalnya, dengan mendengarkan rekamanpembicaraan telpon orang dapat menyimpulkan bahwa topik yangdibahas adalah, misalnya, mengapa bayi mereka suka menangis padamalam hari atau topik lainnya dengan mengidentifikasi kosa katayang digunakan. Begitu pula kalau orang membaca tulisan dokteryang membahas mengapa bayi menangis pada malam hari, ia dapatmengidentifikasi topiknya. Dua contoh tersebut memiliki field yangsama meskipun cara pengungkapannya berbeda karena Tenornyaberbeda.
ā¢ Mode menunjukkan jalur komunikasi yang digunakan: jalur lisanatau tertulis. Misalnya, meskipun topik pembicaraannya sama,yaitu tentang bayi yang menangis malam hari, jika jalurnya adalahbahasa lisan, maka bahasa yang digunakan akan berbeda denganbahasa dokter yang memberi penjelasan tentang hal itu di majalahilmiah.
Singkatnya, hubungan interpersonal, topik pembicaraan dan jalurkomunikasi membentuk konteks situasi yang membuat orang memilihgaya bahasanya.
Context of CultureKonteks budaya adalah konteks yang lebih luas yang melingkupiberbagai konteks situasi sebagaimana diuraikan di atas.
57
Lampiran-lampiran
Konteks budaya turut menentukan pilihan-pilihan bahasa yangdigunakan orang. Misalnya, dalam konteks Australia, keluarga yangkacau karena ditinggalkan pembantu rumah tangga mudik tidak menjadiwacana karena hanya keluarga super kaya yang memiliki pembantu.Pembantu rumah tangga pada umumnya sangat dihargai dan initercermin dalam tutur kata para majikan.
GenreSebuah konteks budaya melahirkan berbagai genre, yakni jenis-jenisteks yang masing-masingnya biasanya memiliki tujuan komunikatif,struktur teks dan ciri-ciri linguistik tertentu. Dalam masyarakat majuyang mengenal budaya tulis, lahir teks yang disebut resep masakan,naratif, deskriptif, dsb.
Misalnya, ketika orang mendengar kata āceritera pendekā (salah satubentuk naratif) orang memiliki āharapanā atau ekspektasi tertentu bahwacerpen bertujuan menghibur, berupa fiksi, dengan tatanan tertentu danbahasa yang digunakan juga berbeda dengan bahasa jurnal ilmiah. Makasangatlah penting bagi pelajar bahasa Inggris untuk mempelajari genreyang lahir dari budaya Inggris termasuk bagaimana bercakap-cakapdalam bahasa Inggris. Genre juga membawa implikasi linguistik yangharus diperhatikan oleh siswa.
TeksTeks dapat dilihat sebagai sepenggal produk komunikasi. Sebuahpercakapan menghasilkan teks, begitu pula jika orang menulis. Makaistilah teks mencakup keduanya.
Sekumpulan kata atau bunyi disebut teks hanya jika kumpulan kata/bunyi tersebut memiliki makna; teks adalah satuan makna. Artinya,dengan melihat/mendengar teks orang dapat menebak siapa saja yangterlibat sebagai pelaku, apa topiknya, apa jalur komunikasinya. Jadi,teks adalah sebuah ārekamanā dari konteks sehingga disebut wacana.Sebuah wacana tidak lahir dalam kevakuman; ia lahir dalam konteks.Teks semacam inilah yang selayaknya digunakan dalam pengajaranbahasa agar siswa terpajankan (exposed) kepada komunikasi nyata yangdisusun oleh penutur asli.
58
Bahasa Inggris
Makna (Meaning)Setiap klausa atau kalimat memiliki paling tidak tiga nuansa makna,yakni interpersonal (interpersonal), ideasional (ideational) dan tekstual(textual). Ada kalanya, ketika beberapa klausa berjajar membentukkalimat majemuk, terdapat pula makna logika (logical), misalnya klausayang satu menjadi penyebab dari klausa (dengan kata sambung because)yang lain sehingga terjadi hubungan logis sebab-akibat.
Makna InterpersonalMakna interpersonal dalam klausa direalisasikan dalam Mood-nya. Moodmencakup subyek dan kata kerja finite. Kata kerja finite adalah katakerja, atau bagian dari verb phrase yang potensial berubah-ubah karenapengaruh lingkungannya. Dalam klausa He is going to leave tomorrow,misalnya, finite verb-nya adalah is sebab jika subyeknya diganti menjadithey maka finite verb berubah, begitu pula kalau tense-nya diubah menjadipast tense. Bagian lainnya (going to leave) disebut predicator. Jika katakerjanya hanya satu, misalnya He left yesterday, makan left adalah finite(did) dan juga predicator (leave).
Subject + Finite* menunjukkan maksud (Mood) seseorang, misalnya:a) He leaves at 7 every morning menggunakan declarative mood, berarti
maksud pembicara ini, atau mood-nya, atau tindak tuturnya, adalahāmemberi informasiā.
b) Did he leave at 7? menggunakan interrogative mood, berarti maksudpembicara ini, atau mood-nya, atau tindak tuturnya adalah āmemintainformasiā.
c) Leave at 7! menggunakan imperative mood, berarti maksudpembicara ini, atau mood-nya, atau tidak tuturnya adalah āmemintaorang melakukan sesuatuā
Dalam a), b) dan c) terlihat bahwa yang potensial membedakan maksudhati seseorang adalah mood. Pada a), maksud hati atau maknainterpersonalnya adalah āaku memberi tahu engkau bahwa ā¦ā, padab), maksud hatinya adalah āaku bertanya kepadamu apakahā¦ā, padac), maksud hatinya adalah ālakukan yang aku minta, yakni ā¦ā. Olehkarena itu, Mood mengungkapkan makna interpersonal, yakni maknahubungan āaku dan kamuā.
59
Lampiran-lampiran
Makna IdeasionalMakna ideasional adalah makna apa yang tersurat. Dalam kalimat Heleaves at 7 every morning, subyek he berarti orang laki-laki tertentu, bukanperempuan, kata leaves berarti āberangkatā, bukan āpulangā dsb. Maknaideasional terkandung dalam kata-kata, meskipun dalam kontekstertentu orang menggunakannya dengan maksud yang berbeda.
Makna TekstualMakna tekstual adalah makna yang diciptakan oleh tatanan teks, baikpada tataran klausa maupun dalam tataran teks yang lebih besar.Bandingkan tiga kalimat berikut:a) He hit me repeatedly in front of the building.b) Repeatedly, ke hit me in front of the building.c) In front of the building, he hit me repeatedly.
Secara ideasional, ketiganya sama, baik pelaku, pengalam, caranya, dantempatnya. Akan tetapi, secara tekstual ketiganya berbeda sebab masing-masing berangkat dari titik yang berbeda. Jika kalimat dimulai denganHe maka dampaknya ialah bahwa He dipentingkan atau ditemakan ataumenjadi Theme, seolah pembicara mengatakan mengatakan bahwa yangmemukul adalah He, bukan She, bukan They. Dalam kalimat b) pembicaraseolah mengatakan bahwa pemukulannya bukan hanya sekali, dua kalimelainkan repeatedly. Dalam c) pembicara seolah mengatakan bahwapemukulan terjadi in front of the building, dan ini barangkali membuatnyamalu, bukan di tempat lain.
Dalam teks yang lebih besar biasa dijumpai bahwa urutan tertentu harusdipatuhi agar teks mudah difahami. Misalnya, sebuah resep tidak dimulaidengan ācara memasakā dan dilanjutkan dengan ābahanā.
Singkatnya, tata tekstual teks memiliki fungsi, memiliki makna dan sangatbermanfaat dalam mengembangkan teks agar menjadi menarik dan efektif.
MetafunctionsKetiga nuansa makna: interpersonal, ideasional dan tekstual adalah tigamakna abstrak (nuansa makna) yang dikandung dalam klausa atau teksyang disebut metafungsi atau metafunctions.
60
Bahasa Inggris
Fitur-fitur linguistikFitur berasal dari kata āfeatureā. Pada umumnya bahasa lisan memilikifitur-fitur khusus seperti āwell..., yeah right, dsb. dan kalimat-kalimatyang cenderung pendek. Bahasa tulis diwarnai oleh fitur-fitur khususseperti banyaknya noun phrase, panjangnya kalimat dan pilihan kataseperti āhowever, therefore, dsb.
WacanaWacana dapat diartikan sebagai peristiwa komunikasi dalam sebuahkonteks situasi yang berlangsung secara sistematis sesuai dengan normabudaya yang melingkupinya.
Semiotik sosialadalah sistem-sistem tanda yang digunakan oleh sekelompok masyarakatuntuk berkomunikasi seperti lampu lalu-lintas, marka jalan, bahasa,dll.
RegisterRegister adalah bahasa yang digunakan dalam konteks situasi tertentuyang sangat dipengaruhi oleh topik yang dibicarakan, pihak yang terlibatdalam komunikasi dan media yang digunakan untuk komunikasitersebut. Dengan kata lain, konteks situasi melahirkan register yangberpengaruh terhadap makna yang dinegosiasikan. Contohnya, maknakata ābungaā dalam konteks bank memiliki makna yang berbeda denganābungaā dalam konteks tanaman atau toko bunga.
Language accompanying actionIni adalah bahasa yang digunakan oleh guru maupun siswa untukmenyertai tindakannya. Oleh guru, bahasa ini digunakan mengelola kelasseperti memberi instruksi, mengatur siswa, memberi komentar ataulazim disebut scaffolding talk. Oleh siswa, bahasa ini digunakan untukbermain, bertikai, bekerja bersama teman, dsb. Bahasa inilah yangdiharapkan dikembangkan pada tahap awal dikenalkannya bahasa asing.
Reader responsePendekatan Reader response merupakan pergeseran paradigma darianalisis yang terfokus pada teks kepada tanggapan siswa terhadap teks.
61
Lampiran-lampiran
Pendekatan ini bertujuan mendidik siswa menajadi pembaca yang baikuntuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinyauntuk melakukan imaginative re-creation terhadap apa yang dibacanyadan bukan memaksakan kemurnian dan nilai-nilai yang khas teks sastra.
Imaginative re-creationImaginative re-creation mendorong siswa untuk menanggapi suatu karyasecara personal dan individual dan siswa diberi pengalaman belajar yangmembantunya mempertajam tanggapan-tanggapanya dalam prosesmengeksplorasi teks. Contoh imaginative re-creation:ā¢ mengubah sebuah episode dalam novel menjadi naskah drama radioā¢ mengubah bagian akhir sebuah novel, cerpen atau dramaā¢ mengubah sebuah insiden dalam cerpen, misalnya, menjadi sebuah
laporan untuk surat kabar dan sebagainya.
62
Bahasa Inggris
Lampiran 2
Conversation Gambits
Berikut ini daftar ungkapan-ungkapan (gambits) yang lazim digunakandalam bahasa Inggris yang bersumber dari Keller (1988). Ungkapan-ungkapan tersebut dapat dikembangkan menjadi wacana sebagai bahanuntuk keterampilan berbicara.
1. Asking for Information
Iād like to knowā¦
Iām interested inā¦
Could you tell meā¦?
Do you knowā¦?
Could you find out ā¦?
Could I ask ā¦?
āDo you happen to know ā¦?
2. Breaking in
āExcuse me.
Sorry.
Excuse me for interrupting, butā¦.
May I interrupt for a moment?
ā¦, ā please.
āCertainly
3. Interrupting Game
Sorry, butā¦
Excuse me for interrupting, butā¦
Can I add here thatā¦?
Iād like to comment on that.
Can I add something?
Can I say something here?
Iād like to say something if I may.
Can I ask a question?
āMay I ask something?
To return to the topicAnyway,ā¦
In any case,ā¦
To get back to what I was saying,ā¦
Where was I?
4. Getting Information on the Phone
Iām calling to find outā¦
Iād like to askā¦
Could you tell meā¦?
Iām calling aboutā¦
I was wondering if you could tell meā¦
I wonder if you could help meā¦
If you go through a switchboard, say
first:
Iād like to talk to somebody aboutā¦
5. Actions in Order
First of all,
Then,
Next,
After that,
Finally,
Make sure youā¦
Be careful not toā¦
Remember toā¦
Donāt forget toā¦
63
Lampiran-lampiran
6. Telling a Story
First,ā¦
First of all,ā¦
To begin with,ā¦
Then,ā¦
After that,ā¦
So,ā¦
So then,ā¦
At the end,ā¦
Finally,ā¦
7. Listing Excuses
First of all,ā¦
The main reason isā¦
Secondly,ā¦
With two:The other reason isā¦
With several:
Another reason isā¦
Besides that,ā¦
And on top of that,ā¦
And finally,ā¦
8. The Main Thing
First of all,ā¦
The main thing isā¦
The most important thing isā¦
9. The Main Problem
The trouble isā¦
The problem isā¦
The real problem isā¦
The point isā¦
The āawful thing isā¦
Donāt forget thatā¦
10. A surprising Fact
Start:Do you realise thatā¦
Believe it or not,ā¦
You may not believe it, butā¦
It may sound strange, butā¦
āThe surprising thing isā¦
āSurprisingly,ā¦
āOddly enough,ā¦
āFunnily enough,ā¦
End with:
Generallyā¦
By and Largeā¦
As a ruleā¦
Normallyā¦
Usuallyā¦
On the whole,ā¦
11. Surprising News
Guess what!
Surprise!
Iāve got news for you!
Do you know what!
Are you sitting down?
Youād better sit down!
You wonāt believe this, butā¦
12. An Unpleasant Thought
Actually,ā¦
The only thing isā¦
To tell you the truth,ā¦
To be honest,ā¦
āFrankly,ā¦
13. The Hidden Truth
Frankly, I doubt ifā¦
64
Bahasa Inggris
Letās face it!
The catch isā¦
The truth of the matter isā¦
The real question isā¦
āCome on now!
Letās be realistic.
14. Changing the Subject
Talking ofā¦
That reminds meā¦
āBy the way,
Oh, before I forget,ā¦
15. Current Affairs
I think ā¦
I suppose ā¦
Iā¦suspect that ā¦
Iām pretty sure that ā¦
Iām fairly certain thatā¦
Itās my opinion thatā¦
Iāmā¦convinced thatā¦
Iā¦wonder ifā¦
16. Guessing
Iād sayā¦
Could it beā¦
Perhaps itāsā¦
I think itāsā¦
It looks likeā¦
Itās difficult to say, but Iād guess...
17. A Conviction
I honestly feel thatā¦
I āstrongly believe thatā¦
Iām convinced thatā¦
Without a doubt,ā¦
Iām positive ā¦
Iāmā¦absolutely certain thatā¦
18. Personal Opinions
In my āopinion,ā¦
I personally believeā¦
I personally thinkā¦
I personally feelā¦
Not everyone will agree me, butā¦
To āmy mindā¦
19. How Something Affects You
In my opinion,ā¦
From my point of view,ā¦
Well, personally,ā¦
If I had āmy way,ā¦
What āIām more concerned with isā¦
In āmy caseā¦
20. Sharing a Confidence
Iāve heardā¦
āThey sayā¦
Just between you and me,
I heard āon the grapevine
This shouldnāt be passed around,
butā¦
Have you heardā¦
Maybe I shouldnāt say this, butā¦
21. How to Get the Money
Why notā¦
Why donāt youā¦
You could alwaysā¦
One way would be toā¦
Perhaps you couldā¦
If I were you, Iādā¦
What aboutā¦ing.
Try ā¦ing.
65
Lampiran-lampiran
22. Offering a Suggestion
Why donāt youā¦
Why notā¦
Perhaps you couldā¦
Have you thought aboutā¦
I have an idea.
āLetāsā¦
23. The Great Escape
Our plan is toā¦
Weāre thinking ofā¦
What we have in mind isā¦
What we plan to do isā¦
Iāll tell you what weāll do.
What about this for an ideaā¦
24. Plan and Counterplan
Why donāt youā¦
You could alwaysā¦
If I were you, Iādā¦
Why notā¦
How about ā¦
Try ā¦ing.
25. Thinking about a Problem
In a case like this,ā¦
In a situation like this,ā¦
In this sort of situation,ā¦
26. Emphasising a Point
Thatās just the point.
But the question isā¦
But the real question isā¦
This raises the problem ofā¦
But canāt you seeā¦?
27. Adding Things
To start with,ā¦
And another thing,ā¦
Whatās more,ā¦
Just a small point,ā¦
Perhaps I should mentionā¦
Oh, I almost forgotā¦
28. Give a Reason
And besides,ā¦
Also,ā¦
āIn addition,ā¦
Whatās more,ā¦
And another thing,ā¦
Not to mention the fact thatā¦
Plus the fact thatā¦
Not only āthat, butā¦
29. Have you got a Good Reason?
Starting.
The reason whyā¦
Becauseā¦
Continuing
Because of thatā¦
Thatās whyā¦
Thatās the reason whyā¦
āFor this reasonā¦
30. Thinking Ahead
Ifā¦
If everā¦
Whenā¦
Wheneverā¦
As soon asā¦
By the timeā¦
Unlessā¦
66
Bahasa Inggris
31. Correcting Yourself
What I mean isā¦
What I meant wasā¦
Let me put it another way.
What Iām saying isā¦
What Iām trying to say isā¦
Donātā misunderstand me,
If I said that, I didnāt mean toā¦
āLet me rephrase what I just said.
32. Putting the Record Straight
Thatās not what I said at all.
Iāve no idea who told you that.
Goodness, where did you get that
idea from?
āIām afraid that just isnāt true.
The fact of the matter isā¦
āLook, letās get this straight,ā¦
33. Popular Misconceptions
Introducing
Many people thinkā¦
Some people sayā¦
Youāve probably heard thatā¦
It may seemā¦
Linking
But in fact,
But actually,
The truth of the matter isā¦
34. We Take It for Granted
At first glance, it looks as ifā¦
Many people think thatā¦
We take it for granted thatā¦
It seems as ifā¦
It looks likeā¦
But in fact,
In reality,
The fact of the matter isā¦
But actually,
35. Saying, ānoā. Tactfully
Saying no
Iām not keen onā¦
I donāt particularly likeā¦
I canāt standā¦
Itās not my idea ofā¦
Iād really rather notā¦
A preferenceIād preferā¦
Iād really much ratherā¦
Iād ratherā¦
36. Door-to-door Salespeople
Iām not really interested inā¦
But Iām not worried aboutā¦
Iāve got no use forā¦
Iām perfectly happy withā¦
37. Demanding Explanations
Can you explain whyā¦
Do you mean to sayā¦
I donāt understand whyā¦
Why is it thatā¦
How comeā¦
Does this meanā¦
38. Expressing Your Reservations
āIām afraidā¦
I donāt see howā¦
But the problem isā¦
Yes, butā¦
67
Lampiran-lampiran
I doubtā¦
Possibly, butā¦
Yes, but the problem really isā¦
What Iām worried about isā¦
What bothers me isā¦
39. Taking Things into Consideration
Bearing in mindā¦
Consideringā¦
If you rememberā¦
Allowing for the fact thatā¦
When you consider thatā¦
Responding to a compliment
Oh, thank you very much.
Thatās very kind of you.
Do you really think so?
40. Arguments and Counter-arguments
Reservation
Yes, but ā¦
Yes, but donāt forgetā¦
That would be great, exceptā¦
Thatās good idea, butā¦
Counter-arguments
Even so,ā¦
Even if that is so,ā¦
That may be so, but..
Thatās probably true, butā¦
Possibly, butā¦
41. Seeing the Good Side
On the other hand ā¦
But then again,ā¦
Look at it this way,ā¦
Anyway,ā¦
Even so, ā¦
Ok, butā¦
But in the long run,ā¦
Very true, butā¦
To make up for it, ā¦.
42. Generalizing
GeneralisingAs a rule,ā¦
Generally,ā¦
Usually,ā¦
Frequent
Most of the timeā¦
Again and againā¦
Time and againā¦
Less frequent
Every so oftenā¦
From time to timeā¦
Every now and thenā¦
43. Exceptions
Generalising
In general,ā¦
Generally speaking,ā¦
As a rule,ā¦
By and large,ā¦
In my experience,ā¦
In most cases,ā¦
Exceptions
There are exceptions, of course,
One exception isā¦
But what aboutā¦
But donāt forgetā¦
68
Bahasa Inggris
44. The Generalisation Game
GeneralisingIn general,ā¦
Generally speaking,ā¦
As a rule,ā¦
By and large,ā¦
In my experience,ā¦
Exceptions
There are exceptions of course.
One exception isā¦
But what aboutā¦
But donāt forgetā¦
Letās not forgetā¦
45. Illustrating your Point
For example,ā¦
For instance,ā¦
Take the way (he)ā¦
Take for exampleā¦
For one thingā¦
To give you an ideaā¦
Look at the wayā¦
āBy way of illustrationā¦
46. What You Really Mean
Hesitation Phrases:
Well, umā¦
Well, letās see.
Mmm, Iāll have to think about that.
Re-stating:
So, what youāre saying isā¦
So, what youāre really saying isā¦
In other words,
If I understand you correctly,
So you mean thatā¦
47. Finishing Your Story
To cut a long story short,ā¦
So in the end,ā¦
So, in short,ā¦
So,ā¦
To sum up,ā¦
All in all,ā¦
To put the whole thing in a
nutshell,...
48. Right or Wrong
Correct
Thatās right.
Right.
OK.
Yes.
Exactly!
WrongNo, Iām afraid not.
Not quite.
Youāre close.
I donāt know.
Iām not sure.
49. Crowd Reactions
Agreeing
Hear! Hear!
Youāre absolutely right!
āYou said it!
I agree!
āSo do I!
āNeither can I!
Disagreeing
Thatās just not true!
Oh, come on!
69
Lampiran-lampiran
Rubbish!
Donāt give us that!
50. Getting to Know Someone
AgreeingThatās (very) true.
I agree with you there.
Yes, I know exactly what you mean.
Disagreeing
Yes, but donāt you thinkā¦
I agree with you, butā¦
Yes, but on the other handā¦
āI donāt see it quite like that.
51. Can I help you ?
Iām afraid I donāt know.
Iām afraid I canāt decide.
Iām afraid I canāt make up my mind.
Iāll have to think about it.
Iām really not sure.
I think Iāll leave it, thank you.
52. The Love Test
Strong agreementOf course I would!
I certainly would!
Mild agreement
I think I would.
I might.
I might consider it.
I think so.
Indecision
I donāt know.
I canāt decide.
I canāt make up my mind.
Iām not sure.
Mild disagreement
Probably not.
I donāt think so.
I doubt it.
Strong disagreement
Never in a million years!
Not on your life!
Not (even) if you paid me !
Not for all the tea in China!
53. I havenāt a Clue!
Iām afraid I donāt know.
Iām sorry I donāt know.
I havenāt a clue.
I couldnāt tell you.
Iām not sure.
Oh, itās slipped my mind.
Iāve forgotten.
Itās no good. I canāt remember.
54. It serves you right
It serves you right.
Itās your own fault.
What did you expect?
Perhaps thatāll teach you
55. Analyse your Handwriting
Agreeing
Iām not surprised.
That doesnāt surprise me.
Yes, that sounds like me.
I knew it!
70
Bahasa Inggris
I thought so.
Just what Iāve always thought.
Absolutely!
Disagreeing
Youāre joking!
You must be joking!
I donāt believe it!
No, definitely not!
Come on!
I donāt think so.
I donāt think thatās very fair.
Are you pulling my leg?
Thatās news to me!
56. Inkblots
When you are surprisedāReally!
Are you joking?
Oh?
Where? Show me.
I canāt see that.
Goodness!
What?
When you agree
So do I.
Me too!
Thatās what I thought too!
But thatās what I was going to say.
57. Being Sympathetic
Less serious newsOh no!
What a pity!
What a shame.
What a nuisance.
Poor you.
Very sad news
How awful!
How terrible!
Iām really sorry to hear that.
That mustāve been awful!
58. The Interview
Well, let me see.
Well, let me think.
Iāll have to think about that.
Thatās a good question.
How shall I put it?
Letās put it this way.
The best way I can answer that isā¦
Mm, thatās a difficult question. Let
me see.
59. Showing Interest
Right.
OK.
Yes?
And?
āReally?
And then?
Auxiliaries:āDid you?
Have you?
Are you?
Were you?
Was it?
71
Lampiran-lampiran
60. Are you following me?
Repetition GambitsWould you mind repeating that?
Sorry, I didnāt catch the last part.
Sorry, youāve lost me.
Sorry, I donāt follow you.
What was that again?
Checking Gambits
Are you with me?
Are you still with me?
Is that clear?
OK so far?
Have you got it?
Do you understand so far?
61. Communication Problems
Sorry, what did you say?
āSorry?
I didnāt get the bit aboutā¦
Iām sorry I canāt hear you. Itās a very
bad line.
Would you mind saying that again?
Could you repeat your address, please?
Could you spell it, please?
62. Accepting a Compliment
Oh, thank you.
Thatās very kind of you.
Itās very kind of you to say that.
Do you really think so?
Thanks, I needed that.
Youāve made my day!
72
Bahasa Inggris
Lampiran 3
Jenis Teks (GENRE)
Berikut ini contoh-contoh jenis-jenis teks (genre) yang digunakan dalamkurikulum ini.
GEN-RE
GENERIC STRUCTURESIGNIFICANT
LEXICOGRAMMATICALFEATURES
ā¢ Orientation: providesthe setting andintroduces participants
ā¢ Events: tell whathappened, in whatsequence.
ā¢ Re-orientation:optional-closure ofevents
ā¢ General classification:tells what the phenom-enon under discussion is.
ā¢ Description tells whatthe phenomenon underdiscussion is like interms of (1) parts, (2)qualities, (3) habits orbehaviors, if living; uses,if non-natural.
ā¢ Issue:- Statement- Preview
ā¢ Arguments for andagainst or Statement ofdiffering points ofview.
- Point- Ellaborationā¢ Conclusion or
Recommendation.
ā¢ Focus on specificParticipants
ā¢ Use of material processesā¢ Circumstances of time
and placeā¢ Use of past tenseā¢ Focus on temporal
sequence.
ā¢ Focus on GenericParticipants.
ā¢ Use of RelationalProcesses to state whatis and that which it is.
ā¢ Use of simple presenttense (unless extinct).
ā¢ No temporal sequence.
ā¢ Focus on generic humanand generic non-humanParticipants.
ā¢ Use of:- Material Processes,
e.g. has produced,have developed, tofeed.
- Relational Processes,e.g., is, could have,cause, are.
- Mental Processes,e.g., feel.
To retell eventsfor the purposeof informing orentertaining
To describe theway things are,with referenceto a range ofnatural, man-made and socialphenomena inour environ-ment.
To present (atleast) twopoints of viewabout an issue.
SOCIALFUNCTION
Rec
oun
tR
epor
tD
iscu
ssio
n
73
Lampiran-lampiran
GEN-RE
GENERIC STRUCTURESIGNIFICANT
LEXICOGRAMMATICALFEATURES
ā¢ A general statement toposition the reader.
ā¢ A sequenced explana-tion of why or howsomething occurs.
ā¢ Thesis Position:Introduces topic andindicates writerāsposition. Preview:Outlines the mainarguments to bepresented.
ā¢ Arguments Point:restates main argu-ments outlined inPreview. Elaboration:develops and supportseach Point/argument
ā¢ Reiteration: restateswriterās position.
ā¢ Use of Comparative:contrastive andConsequential conjunc-tions.
ā¢ Reasoning expressed asverbs and nouns(abstraction ).
ā¢ Focus on generic, non-human Participants.
ā¢ Use mainly of Materialand Relational Pro-cesses.
ā¢ Use mainly of temporaland causal Circum-stances and Conjunc-tions.
ā¢ Some use of Passivevoice to get Theme right.
ā¢ Focus on generichuman and non-humanParticipants.
ā¢ Use of simple presenttense.
ā¢ Use of RelationalProcesses.
ā¢ Use of Internalconjunction to stateargument
ā¢ Reasoning throughCausal Conjunction ornominalization.
To explain theprocessesinvolved in theformation orworkings ofnatural orsocioculturalphenomena.
To persuade thereader orlistener thatsomething s thecase.
SOCIALFUNCTION
Dis
cuss
ion
Exp
lan
atio
nE
xpos
itio
n (
An
alyt
ical
)
74
Bahasa Inggris
GEN-RE
GENERIC STRUCTURESIGNIFICANT
LEXICOGRAMMATICALFEATURES
ā¢ Thesis: announcementof issue concern.
ā¢ Arguments: reasons forconcern, leading torecommendation.
ā¢ Recommendation:statement of whatought or ought not tohappen.
ā¢ Newsworthy Event(s):recounts the event insummary form
ā¢ Background Events:elaborate whathappened, to whom, inwhat circumstances.
ā¢ Sources: comments byparticipants in,witnesses to andauthorities expert onthe event.
ā¢ Focus on generichuman and non-humanParticipants, except forspeaker or writerreferring to self.
ā¢ Use of:- Mental Processes: to
state what writerthinks or feels aboutissue, e.g. realize,feel, appreciate.
- Material Processes:to state whathappens, e.g., ispolluting, drive,travel, spend, shouldbe treated.
- Relational Pro-cesses: to state whatis or should be, e.g.,doesnāt seem to havebeen, is
ā¢ Use of simple presenttense
ā¢ Short, telegraphicinformation about storycaptured in headline.
ā¢ Use of Material Pro-cesses to retell the event(in the text below, manyof the Material Pro-cesses are nominalised).
ā¢ Use of projecting VerbalProcesses in Sourcesstage.
ā¢ Focus on Circumstances(e.g. mostly withinQualifiers).
To persuade thereader orlistener thatsomethingshould orshould not bethe case.
To informreaders,listeners orviewers aboutevents of theday which areconsiderednewsworthy orimportant.
SOCIALFUNCTION
Exp
osit
ion
(H
orta
tory
)N
ew I
tem
75
Lampiran-lampiran
GEN-RE
GENERIC STRUCTURESIGNIFICANT
LEXICOGRAMMATICALFEATURES
ā¢ Abstract: signals theretelling of an unusualincident.
ā¢ Orientation: sets thescene.
ā¢ Crisis: provides detailsof the unusual incident
ā¢ Reaction: reaction tocrises
ā¢ Coda: optional -reflection on orevaluation of theincident.
ā¢ Orientation: sets thescene and introducesthe participants.
ā¢ Evaluation: a steppingback to evaluate theplight.
ā¢ Complication: a crisisarises.
ā¢ Resolution: the crisis isresolved, for better orfor worse.
ā¢ Re-orientation:optional.
ā¢ Goalā¢ Materials (not required
for all Proceduraltexts).
ā¢ Steps 1-n (i.e., Goalfollowed by a series ofsteps oriented toachieving the Goal).
ā¢ Use of exclamations,rhetorical questionsand intensifiers (really,very, quite, etc.) to pointup the significance ofthe events.
ā¢ Use of materialProcesses to tell whathappened.
ā¢ Use of temporalconjunctions.
ā¢ Focus on specific andusually individualizedParticipants.
ā¢ Use of MaterialProcesses (and in thistext, Behavioual andVerbal Processes.
ā¢ Use of RelationalProcesses and MentalProcesses.
ā¢ Use of temporalconjunctions andtemporalCircumstances.
ā¢ Use of past tense.
ā¢ Focus on generalizedhuman agents.
ā¢ Use of simple presenttense, often Imperative.
ā¢ Use mainly of temporalconjunctions (ornumbering to indicatesequence).
ā¢ Use mainly of MaterialProcesses.
To share withothers anaccount of anunusual oramusingincident.
To amuse,entertain and todeal with actualor vicariousexperience indifferent ways;Narratives dealwith problem-atic eventswhich lead to acrisis or turningpoint of somekind, which inturn finds aresolution.
To describe howsomething isaccomplishedthrough asequence ofactions or steps.
SOCIALFUNCTION
An
ecd
ote
Nar
rati
veP
roce
du
re
76
Bahasa Inggris
GEN-RE
GENERIC STRUCTURESIGNIFICANT
LEXICOGRAMMATICALFEATURES
ā¢ Identification:Identifies phenomenonto be described.
ā¢ Description: describesparts, qualities,characteristics.
ā¢ Orientation: places thework in its general andparticular context,often by comparing itwith others of its kindor through analoguewith a non-art objector event.
ā¢ Interpretive Recount:summaries the plotand/or provides anaccount of how thereviewed rendition ofthe work came intobeing; is optional, butif present, oftenrecursive.
ā¢ Evaluation: providesan evaluation of thework and/or itsperformance orproduction; is usuallyrecursive.
ā¢ Evaluative Summation:provides a kind ofpunchline which sumsup the reviewerāsopinion of the artevent as a whole; isoptional.
ā¢ Focus on specificParticipants
ā¢ Use of Attributive andIdentifying Processes.
ā¢ Frequent use ofEphitets and Classifiersin nominal groups.
ā¢ Use of simple presenttense.
ā¢ Focus on ParticularParticipants.
ā¢ Direct expression ofoptions through use ofAttitudinal Ephitets innominal gr oups ;qualitative Attributesand Affective MentalProcesses.
ā¢ Use of elaborating andextending clause andgroup complexes topackage the informa-tion.
ā¢ Use of metaphoricallanguage (e.g., The witwas there, dexterouslyping ponged to and froā¦).
To describe aparticularperson, place orthing.
To critique anart work, eventfor a publicaudience.Suchworks of artinclude movies,TV shows,books, plays,operas,recordings,exhibitions,concerts andballets.
SOCIALFUNCTION
Des
crip
tion
Rev
iew
77
Lampiran-lampiran
Lampiran 4
DAFTAR CONTOH-CONTOH TEKS
Berikut ini adalah contoh jenis teks yang disebutkan pada lampiran 3
SPOOF/RECOUNT
Penguin In The Park
OrientationOnce a man was walking in a park when he came across a penguin.
Event 1He took him to a policeman and said, ā I have just found this penguin. Whatshould I do?ā The policeman replied, ā take him to the zooā.
Event 2The next day the policeman saw the same man in the same park and theman was still carrying the penguin with him. The policeman was rathersurprised and walked up to the man and asked, āWhy are you still carryingthat penguin about? Didnāt you take it to the zoo? ā ā I certainly did,ā repliedthe man.
Twistā and it was a great idea because he really enjoyed it, so today Iām taking himto the moviest!
Note that the ātwistā in this particular text is related to the circumstances ofplace the penguin is taken to and to the manās misinterpretation of thepolicemanās (unspoken) reason for taking the penguin to the zoo.
RECOUNTS
Earthquake
78
Bahasa Inggris
OrientationI was driving along the coast road when the car suddenly lurched to oneside.
Event 1At first I thought a tyre had gone but then I saw telegraph poles collapsinglike matchsticks.
Event 2The rocks came tumbling across the road and I had to abandon the car.
Event 3When I got back to town, well, as I said, there wasnāt much left.
Note that young writers often indicate temporal sequence with ā and then,and then, and thenā, Alternatives can be modelled and used when the teacherand students jointly construct Recounts.
REPORTS
Whales
General ClassificationWhales are sea-living mammals
Description: (behaviours, qualities, parts)
They therefore breathe air but cannot survive on land. Some species arevery large indeed and the blue whale, which can exceed 30m in length, isthe largest animal to have lived on earth. Superficially, the whale looks ratherlike a fish, but there are important differences in its external structure: itstail consists of a pair of broad, flat, horizontal paddles (the tail of a fish isvertical) and it has a single nostril on top of its large, broad head. The skinis smooth and shiny and beneath it lies a layer of fat (blubber). This is up to30 cm in thickness and serves to conserve heat and body fluids.
79
Lampiran-lampiran
ANALYTICAL EXPOSITION
Thesis: PositionIn Australia there are three levels of government, the federal government,state governments and local governments. All of these levels of governmentare necessary. This is so for a number of reasons.
Argument 1
PointFirst, the federal government is necessary for the big things.
ElaborationThey keep the economy in order and look after things like defence.
Argument 2
PointSimilarly, the state governments look after the middle sized things.
ElaborationFor example they look after law and order, preventing things like vandalismin schools.
Argument 3
PointFinally, local governments look after the small things.
ElaborationThey look after things like collecting rubbish, otherwise everyone wouldhave diseases.
ConclusionThus, for the reasons above we can conclude that the three levels ofgovernment are necessary
80
Bahasa Inggris
NEWS ITEM
Town āContaminatedā
Newsworthy EventMoscow - A Russian journalist has uncovered evidence of another Sovietnuclear catastrophe, which killed 10 sailors and contaminated an entire town.
Background EventsYelena Vazrshavskya is the first journalist to speak to people who witnessed theexplosion of a nuclear submarine at the naval base of shkotovo - 22 near Vladivostock.
The accident, which occurred 13 months before the Chernobyl disaster, spreadradioactive fall-out over the base and nearby town, but was covered up by officialsof the then Soviet Union. Residents were told the explosion in the reactor of theVictor-class submarine during a refit had been a āthermalā and not a nuclearexplosion. And those involved in the clean up operation to remove more than600 tonnes of contaminated material were sworn to secrecy.
SourcesA board of investigators was later to describe it as the worst accident in thehistory of the Soviet Navy.
ANECDOTE
Snake in the Bath
Abstract
How would you like to find a snake in your bath?A nasty one too!
OrientationWe had just moved into a new house, which had been empty for so long thateverything was in a terrible mess. Anna and I decided we would clean thebath first, so we set to , and turned on the tap.
81
Lampiran-lampiran
CrisisSuddenly to my horror, a snakeās head appeared in the plug-hole. Then outslithered the rest of his long thin body. He twisted and turned on the slipperybottom of the bath, spitting and hissing at us.
IncidentFor an instant I stood there quite paralysed. Then I yelled for my husband,who luckily came running and killed the snake with the handle of a broom.Anna, who was only three at the time, was quite interested in the wholebusiness. Indeed I had to pull her out of the way or sheād probably have leantover the bath to get a better look!
CodaWe found out later that it was a black mamba, a poisonous kind of snake. Ithad obviously been fast asleep, curled up at the bottom of the nice warmwater-pipe. It must have had an awful shock when the cold water cametrickling down! But nothing to the shock I got! Ever since then Iāve alwaysput the plug in firmly before running the bath water.NARRATIVE
Snow White
OrientationOnce upon a time there lived a little girl named Snow White. She lived withher Aunt and Uncle because her parents were dead.
Major ComplicationOne day she heard her Uncle and Aunt talking about leaving Snow Whitein the castle because they both wanted to go to America and they didnāt haveenough money to take Snow White.
ResolutionSnow White did not want her Uncle and Aunt to do this so she decided itwould be best if she ran away. The next morning she ran away from homewhen her Aunt and Uncle were having breakfast. she ran away into thewoods.
82
Bahasa Inggris
ComplicationShe was very tired and hungry.
ResolutionThen she saw this little cottage. she knocked but no one answered so shewent inside and fell asleep.
ComplicationMeanwhile, the seven dwarfs were coming home from work. They wentinside. There they found Snow White sleeping. Then Snow White woke up.She saw the dwarfs. The dwarfs said, what is your name? Snow White said,āMy name is Snow Whiteā.
Major ResolutionDoc said, āIf you wish, you may live here with usā. Snow White said, āOhcould(I) ?.Thankyouā. Then Snow White told the dwarfs the whole storyand Snow White and the 7 dwarfs lived happily ever after.
PROCEDURE
The Hole Game
Materials needed
Two playersOne marble per personA hole in groundA line (distance) to start from
Method (step 1-n)1. First you must dub (click marbles together).2. Then you must check that the marbles are in good condition and are
nearly worth the same value.3. Next you must dig a hole in the ground and draw a line a fair distance
away from the hole.4. The first player carefully throws his or her marble towards the hole.
83
Lampiran-lampiran
5. Then the second player tries to throw his or her marble closer to thehole than his or her opponent.
6. The player whose marble is closest to the hole tries to flick his orher marble into the hole. If successful, this player tries to flick hisor her opponentās marble into the hole.
The person flicking the last marble into the hole wins and gets to keep bothmarbles.
DESCRIPTION
Natural Bridge National Park
IdentificationNatural Bridge National Park is a luscious tropical rainforest.
DescriptionIt is located 110 kilometres south of Brisbane and is reached by followingthe Pacific Highway to Nerang and then by travelling through the NuminbahValley. This scenic roadway lies in the shadow of the Lamington NationalPark.
The phenomenon of the rock formed into a natural āarchā and the cavethrough which a waterfall cascades is a short 1 kilometre walk below adense rainforest canopy from the main picnic area. Swimming is permittedin the rock pools. Night-time visitors to the cave will discover the uniquefeature of the glow worms.
Picnic areas offer toilets, barbecues, shelter sheds, water and fireplaces;however, overnight camping is not permitted.
HORTATORY EXPOSITION
Country Concern
84
Bahasa Inggris
ThesisIn all the discussion over the removal of lead from petrol (and theatmosphere) there doesnāt seem to have been any mention of the differencebetween driving in the city and the country.
ArgumentWhile I realise my leaded petrol car is polluting the air wherever I drive, Ifeel that when you travel through the country, where you only see anothercar every five to ten minutes, the problem is not as severe as when traffic isconcentrated on city roads.
ArgumentThose who want to penalise older, leaded petrol vehicles and their ownersdonāt seem to appreciate that, in the country, there is no public transport tofall back upon and oneās own vehicle is the only way to get about.
RecommendationI feel that country people, who often have to travel huge distances to thenearest town and who already spend a great deal of money on petrol, shouldbe treated differently to the people who live in the city.
EXPLANATION
A brief Summary of Speech Production
General Statement to Position the ReaderSpeech production is made possible by the specialised movements of ourvocal organs that generate speech sounds waves.
ExplanationLike all sound production, speech production reguires a source of energy.The source of energy for speech production is the steady stream of air thatcomes from the lungs as we exhale. When we breathe normally, the airstream is inaudible. To become audible, the air stream must vibrate rapidly.The vocal cords cause the air stream to vibrate.
85
Lampiran-lampiran
ExplanationAs we talk, the vocal cords open and close rapidly, chopping up the steadyair stream into a series of puffs. These puffs are heard as a buzz. But thisbuzz is still not speech.
ExplanationTo produce speech sounds, the vocal tract must change shape. During speechwe continually alter the shape of the vocal track by moving the tongue andlips,etc. These movements change the acoustic properties of the vocal tract,which in turn produce the different sounds of speech.
DISCUSSION
Gene Splicing
IssueGenetic research has produced both exciting and frightening possibilities.Scientists are now able to create new forms of life in the laboratory due tothe development of gene splicing.
Arguments for
PointOn the one hand, the ability to create life in the laboratory could greatlybenefit mankind.
ElaborationFor example, because it is very expensive to obtain insulin from natural sources,scientists have developed a method to manufacture it inexpensively in the laboratory.
PointAnother beneficial application of gene splicing is in a agriculture.
ElaborationScientists foresee the day when new plants will be developed using nitrogenfrom the air instead of from fertilizer. Therefore food production could be
86
Bahasa Inggris
increased. In addition, entirely new plants could be developed to feed theworldās hungry people.
Argument against
PointNot everyone is excited about gene splicing, however. Some people feelthat it could have terrible consequences.
ElaborationA laboratory accident, for example, might cause an epidemic of an unknowndisease that could wipe out humanity.
ConclusionAs a result of this controversy, the government has made rules to controlgenetic experiments. While some members of the scientific communityfeel that these rules are too strict, many other people feel that they are stillnot strict enough.
REVIEWS
Private Lives Sparkle
OrientationSince the first production of āPrivate Livesā in 1930, with the theatreās twoleading sophisticates Noel Coward and Gertrude Lawrence in the leads, theplay has tended to be seen as a vehicle for stars.
EvaluationQUT Academy of the Artsā production boasted no āstarsā, but certainly fieldedpotential stars in a sparkling performance that brought out just how fine apiece of craftsmanship Cowardās play is.
EvaluationMore than 60 years later, what new could be deduced from so familiar atheme?
87
Lampiran-lampiran
Director Rod Wisslerās highly perceptive approach went beyond the glitterysurface of Witty banter to the darker implications beneath.
Interpretative RecountWith the shifting of attitudes to social values, it became clear that Victorand Sibyl were potentially the more admirable of the couples, with standardsbetter adjusted than the volatile and self-indulgent Elyot and Amanda.
EvaluationThe wit was there, dexterously ping-ponged to and fro by a vibrant Amanda(Catherine Jones) and a suave Elyot (Daniel Kealy).
EvaluationJulie Eckersleyās Sibyl was a delightful creation, and Phillip Cameron-Smithāsmore serious playing was just right for Victor. Jodie Levesconte was a superbFrench maid. James Macleanās set captured the Thirties atmosphere withmany subtle touches.
Evaluative SummationAll involved deserve the highest praise.
88
Bahasa Inggris
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, L. 2001. Teaching Languages to Young Learners. UK: Cambridge UniversityPress.
Celce-Murcia, M., Z. Dornyei, S. Thurrell 1995. Communicative Competence: APedagogically Motivated Model with Content Specifications. In Issues in AppliedLinguistics, 6/2, pp 5-35.Celce-Murcia, M. , Olshtain, E. 2001. Discourse and Context in Language Teaching: a
Guide for Language Teachers. UK: Cambridge University Press.Dorney, Z. dan S. Thurrell. 1992. Conversation and Dialogues in Action. New York:
Prentice Hall.Gerot, L. dan P. Wignell. 1995. Making Sense of Functional Grammar. Sydney:
Antepodean Educational Enterprises.Halliday, M.A.K. 1978. Language as Social Semiotic. London: Edward ArnoldHalliday, M.A.K. 1985a/1994. An Introduction to Functional Grammar. London:Edward Arnold.Halliday, M.A.K. dan R. Hasan. 1976. Cohesion in English. London: Longman.Halliday, M.A.K., dan R. Hasan 1985. Language Context and Text: Aspects of language
in a social -semiotic perspective. Victoria: Deakin University Press.Halliday, M. A.K. 1985b Spoken and Written Language. Geelong: Deakin University
Press.Halliday, M.A.K. and C. Matthiessen, 2000. Cosntruing Experience Through Meaning:
A language based approach to cognition. London: Continuum.Keller, E. dan S.T. Warner. 1988. Conversation Gambits. England: Language Teaching
Publications.Kern Richard. 2000. Literacy and Language Teaching. Oxford: Oxford University
Press.Matthiessen, C. 1995. Lexicogrammatical Cartography: English Systems. Tokyo:International Language Sciences Publishers.McCarthy, M. Carter, R. 1994. Language as Discourse: Perspectives for Language
Teaching. London:Longman.McCarthy,M. dan F. OāDell. 1994. English Vocabulary in Use. Cambridge:
Cambridge University Press.McCarthy,M. dan F. OāDell. 1999. English Vocabulary in Use: Elementary. Cambridge:
Cambridge University Press.NCELTR 1992. English for Social Purposes: A Handbook for Tecahers of Adult
Literacy. Sydney: Macquarie University.Redman, S. 1997. English Vocabulary in Use: Pre-intermediate & intermediate.
Cambridge: Cambridge University Press.Swales, J. 1990. Genre Analysis. UK: Cambridge University Press.Taylor, D. S. 1988. The Meaning and Use of the Term āCompetenceā in Linguistics and AppliedLinguistics. In Applied Linguistics, Vol 9. no 2: Oxford University Press. pp.148-168.Wells, B. 1987. Apprenticeship in Literacy. Dalam Interchange 18,1/2:109-123.