- i -
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izinnya Laporan
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun
2017 telah selesai disusun. Tujuan dari Pembuatan laporan ini adalah
sebagai media komunikasi dan akuntabilitas tim reformasi birokrasi dalam
menjalankan amanatnya mengemban reformasi birokrasi di lingkungan
Kementerian Pemuda dan Olahraga. Laporan ini memuat perkembangan dan
pencapaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Pemuda dan
Olahraga yang mencakup 9 (Sembilan) program terkait 8 (delapan) area
perubahan sehingga dapat memberikan informasi kepada pegawai,
masyarakat, Kementerian terkait serta pemangku kepentingan lainnya.
Kementerian Pemuda dan Olarhaga, dalam hal ini seluruh anggota pokja
reformasi birokrasi serta seluruh pegawai mendukung dan berupaya keras
dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi. Meski
demikian, masih banyak ruang-ruang perbaikan yang menjadi target
reformasi birokrasi di tahun selanjutnya.
Kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi terhadap pelaksanan reformasi birokrasi. Semoga
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Pemuda dan
OlahragaTahun 2017 dapat menjadi bahan evaluasi dan feed back. Untuk
peningkatan capaian reformasi birokrasi Kementerian Pemuda dan Olahraga,
hal tersebut diperlukan untuk mendukung terwujudnya Kementerian
Pemuda dan Olahraga yang bersih dan akuntabel, efektif dan efisien, dan
memiliki pelayanan publik yang berkualitas.
Salam Perubahan!
Tim Pokja Reformasi Birokrasi
Kementerian Pemuda dan Olahraga
- ii -
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................... i
Daftar Isi ......................................................................................... ii
Daftar Gambar ................................................................................. v
Daftar Tabel .................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Dasar Hukum ................................................................... 3
C. Tujuan dan Sasaran ......................................................... 4
D. Sistematika Laporan ......................................................... 4
BAB II RENCANA KERJA (WORK PLAN) PELAKSANAAN
REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2017 .............................. 6
A. Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi ................................. 6
1. Nawacita ..................................................................... 6
2. Agenda Pembangunan Nasional (arah kebijakan dan
strategi) ....................................................................... 6
3. Tujuan dan Sasaran Reformasi Birokrasi .................... 6
B. Peran dan Struktur Organisasi Kementerian Pemuda dan
Olahraga ........................................................................... 8
1. Kedudukan ................................................................. 9
2. Tugas .......................................................................... 9
3. Fungsi ......................................................................... 9
4. Struktur Organisasi .................................................... 9
5. Dukungan Sumber Daya Manusia .............................. 11
C. Rencana Kerja (Work Plan) Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2017
......................................................................................... 13
1. Manajemen Perubahan ................................................ 14
2. Penguatan Pengawasan ............................................... 15
3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja ................................. 16
- iii -
4. Penguatan Kelembagaan ............................................. 17
5. Penataan Ketatalaksanaan .......................................... 18
6. Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Aparatur ...................................................................... 19
7. Penguatan Peraturan Perundang-undangan ................ 20
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ...................... 21
9. Quick Wins.................................................................. 22
BAB III PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN
PEMUDA DAN OLAHRAGA TAHUN 2017 ............................ 24
A. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Pemuda
dan Olahraga Tahun 2017 ................................................ 24
1. Komponen Pengungkit ................................................. 24
a. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja (Manajemen
Perubahan) .............................................................. 24
b. Penguatan Pengawasan ........................................... 26
c. Penguatan Akuntabilitas Kinerja ............................. 30
d. Penguatan Kelembagaan ......................................... 31
e. Penguatan Ketatalaksanaan .................................... 32
f. Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur ......... 33
g. Penguatan Peraturan Perundang-undangan ............ 36
h. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ................... 38
i. Quick Wins .............................................................. 43
2. Komponen Hasil ........................................................... 45
a. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas
KKN ......................................................................... 45
b. Terwujudnya Kualitas Pelayanan Publik kepada
Masyarakat ............................................................. 46
c. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja
Birokrasi ................................................................. 46
B. Evaluasi Atas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Pemuda dan Olahraga .................................. 47
- iv -
C. Saran Tindak Lanjut dalam Area Of Improvement (AoI)
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Pemuda dan Olahraga .................................. 49
D. Permasalahan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan
Upaya Pemecahannya ....................................................... 52
E. Rencana Perbaikan Untuk Peningkatan Kualitas
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian Pemuda
dan Olahraga .................................................................... 54
BAB IV PENUTUP .......................................................................... 57
A. Simpulan .......................................................................... 57
B. Rekomendasi .................................................................... 58
LAMPIRAN ....................................................................................... 59
- v -
DAFTAR GAMBAR
2.1 Area Perubahan dan Sasaran RB ................................................... 8
2.2 Grafik Peta Kekuatan Pegawai Berdasarkan Eselonisasi ................ 11
2.3 Grafik Peta Kekuatan Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... 12
2.4 Grafik Peta Kekuatan Pegawai Berdasarkan Umur......................... 12
2.5 Grafik Peta Kekuatan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 12
- vi -
DAFTAR TABEL
3.1 Nilai Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian
Pemuda dan Olahraga Tahun 2017 ................................................ 48
3.2 Saran Tindak Lanjut dalam Area of Improvement (AoI) Hasil
Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Pemuda
dan Olahraga ................................................................................ 49
- 1 -
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kementerian Pemuda dan Olahraga, sebagai lembaga pemerintah yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dengan
tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemuda dan
olahraga untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara berdasar Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Kementerian Pemuda dan Olahraga mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan reformasi birokrasi (RB) seperti instansi pemerintah lainnya.
Dalam pelaksanaan RB, Kementerian Pemuda dan Olahraga berpedoman
pada Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025 (Perpres Nomor 81 Tahun 2010), dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019
(Permenpan Nomor 11 Tahun 2015). Pelaksanaan RB Kementerian Pemuda
dan Olahraga dimaksudkan untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan
akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien, dan birokrasi yang memiliki
pelayanan publik berkualitas guna terciptanya tata kelola pemerintahan
yang baik (good governance).
Sejalan dengan hakikat RB, maka upaya penciptaan birokrasi yang
ideal tersebut, dilakukan dengan penyempurnaan, peningkatan, penguatan,
atau penataan terhadap 8 (delapan) area perubahan melalui 9 (sembilan)
program RB, yakni perubahan pola pikir (manajemen perubahan), sistem
pengawasan, akuntabilitas kinerja, kelembagaan, ketatalaksanaan, sistem
manajemen SDM Aparatur Sipil Negara (ASN), peraturan perundang-
undangan, kualitas pelayanan publik, dan Quick Wins. Dengan 9 (sembilan)
program RB ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga pada tahun 2017
melaksanakan RB sebagaimana direncanakan dalam dokumen Rencana
Kerja (Work Plan) Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Pemuda dan
Olahraga tahun 2017.
- 2 -
Pelaksanaan RB untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik (good governance) dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
Pada tahun 2017, pelaksanaan RB Kementerian Pemuda dan Olahraga
merupakan kelanjutan dari pelaksanaan RB tahun-tahun sebelumnya, yang
menghasilkan beberapa capaian peningkatan kondisi yang diharapkan
dalam pelaksanaan RB pada setiap area perubahan.
Dalam rangka mengetahui capaian pelaksanaan RB dan permasalahan
yang dihadapinya, pada tahun 2017 Kementerian Pemuda dan Olahraga
melaksanakan evaluasi, baik evaluasi internal maupun evaluasi eksternal.
Evaluasi internal dilaksanakan melalui monitoring dan evaluasi (monev) oleh
unit kerja yang memiliki kewenangan untuk mengoordinasikan
penyelenggaraan RB di Kementerian Pemuda dan Olahraga (selanjutnya
disebut monev internal), dan penilaian dilakukan secara mandiri atas
pelaksanaan RB (PMPRB) oleh Tim Asesor Kementerian Pemuda dan
Olahraga. Sedangkan evaluasi eksternal melalui penilaian yang dilakukan
oleh Tim Evaluator dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN dan RB).
Monev internal dilaksanakan dengan check and recheck melalui desk
study dan koordinasi dengan pejabat/pegawai terkait guna dapat
memberikan gambaran capaian pelaksanaan RB pada setiap area perubahan
dan permasalahan yang dihadapinya. Berdasar hasil monev tersebut,
Kementerian Pemuda dan Olahraga c.q. Sekretariat Kemenpora menyusun
Laporan Pelaksanaan RB Kementerian Pemuda dan Olahraga. Sebagai bahan
untuk mendukung evaluasi tahap berikutnya (PMPRB dan evaluasi
eksternal), Laporan Pelaksanaan RB Kementerian Pemuda dan Olahraga ini
memuat data dan informasi mengenai capaian pelaksanaan RB pada setiap
area perubahan dan permasalahan yang dihadapinya. Selanjutnya, laporan
pelaksanaan RB Kementerian Pemuda dan Olahraga dapat menyajikan bukti
dokumen pelaksanaan kegiatan RB (evidence).
Dengan tersusunnya Laporan Pelaksanaan RB Kementerian Pemuda
dan Olahraga ini, diharapkan dapat dijadikan bahan dukung untuk
efektifitas dan efisiensi evaluasi berikutnya (PMPRB dan evaluasi eksternal)
guna menghasilkan penilaian dan rekomendasi perbaikan bagi Kementerian
- 3 -
Pemuda dan Olahraga dalam melaksanakan RB yang berkesinambungan
yang pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja Kementerian Pemuda dan
Olahraga.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Pemuda
dan Olahraga tahun 2017:
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
2. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;
4. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pemuda dan Olahraga;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2011 tentang Kriteria dan
Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman
Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 11
Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019;
8. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 1516 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pemuda dan
Olahraga;
9. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 37 Tahun 2016
tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Pemuda dan
Olahraga Tahun 2015-2019;
- 4 -
C. Tujuan dan Sasaran
Penyusunan Laporan Pelaksanaan RB Kementerian Pemuda dan
Olahraga Tahun 2017 bertujuan untuk memberikan gambaran secara
komprehensif pelaksanaan RB, baik capaian program dan kegiatan RB
Kementerian Pemuda dan Olahraga sepanjang tahun 2017 maupun
permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya penyusunan Laporan ini
bertujuan untuk menjadi bahan acuan dan feed back guna mendukung
pelaksanaan evaluasi internal (PMPRB) dan evaluasi eksternal. Sedangkan
sasaran penyusunan Laporan Pelaksanaan RB Kementerian Pemuda dan
Olahraga Tahun 2017 ini adalah:
1. Teridentifikasinya capaian sasaran dan program pelaksanaan RB di
lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga pada tahun 2017
sesuai dengan Road Map Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun
2015-2019;
2. Teridentifikasinya permasalahan yang dihadapi dan upaya
pemecahannya dalam pelaksanaan RB di lingkungan Kementerian
Pemuda dan Olahraga;
3. Teridentifikasinya upaya untuk perbaikan pelaksanaan RB tahap
berikutnya; dan
4. Teridentifikasinya dokumen pendukung sebagai bukti (evidence)
pelaksanaan RB Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2017.
D. Sistematika Laporan
Sistematika Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian
Pemuda dan Olahraga Tahun 2017, sebagai berikut:
1. Kata Pengantar;
2. Daftar Isi;
3. Bab I Pendahuluan;
Bab ini menguraikan secara ringkas latar belakang penyusunan
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Pemuda dan
Olahraga Tahun 2017 (Laporan RB Tahun 2017); dasar hukum; tujuan
dan sasaran penyusunan Laporan RB; dan sistematika Laporan RB
Tahun 2017.
- 5 -
4. Bab II Rencana Kerja (Workplan) Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Tahun 2017;
Dalam bab ini menguraikan arah kebijakan reformasi birokrasi yang
didalamnya memuat uraian mengenai Nawacita; agenda pembangunan
nasional; dan tujuan dan sasaran RB. Selanjutnya Bab II ini
menguraikan mengenai peran dan struktur organisasi Kementerian
Pemuda dan Olahraga; dan rencana kerja (work plan) pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2017
yang mencakup 9 (sembilan) Program Reformasi Birokrasi,
5. Bab III Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Pemuda dan
Olahraga Tahun 2017;
Bab ini menguraikan tentang pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2017 yang menggambarkan
pencapaian atas komponen pengungkit dan komponen hasil. Bab ini
juga menguraikan mengenai evaluasi atas pelaksanaan reformasi
birokrasi Kementerian Pemuda dan Olahraga; saran tindak lanjut
dalam Area Of Improvement (AoI) hasil evaluasi pelaksanaan atas
reformasi birokrasi Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2016;
permasalahan pelaksanaan reformasi birokrasi dan upaya
pemecahannya; serta rencana perbaikan untuk peningkatan kualitas
pelaksanaan reformasi birokrasi di Kementerian Pemuda dan
Olahraga.
6. Bab IV Penutup;
Dalam Bab Penutup ini berisi simpulan dan rekomendasi, yang
menguraikan secara singkat capaian pelaksanaan reformasi birokrasi
Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2017, serta rekomendasi
yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga
dalam rangka meningkatkan pelaksanaan reformasi birokrasi.
7. Lampiran
a. LKE;
b. Evidence.
- 6 -
BAB II
RENCANA KERJA (WORK PLAN)
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
TAHUN 2017
A. Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi
Dalam rangka mempercepat tercapainya tata kelola pemerintahan
yang baik, seluruh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah perlu
melaksanakan Reformasi Birokrasi (RB) yang diatur dengan Peraturan
Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010-2025 (Perpres Nomor 81 Tahun 2010), dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun
2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019 (Permenpan Nomor
11 Tahun 2015). Kebijakan RB tersebut berdasarkan beberapa arah
kebijakan pemerintah, sebagai berikut:
1. Nawacita
Menghadapi tantangan utama pembangunan terkait dengan tata kelola
untuk menciptakan birokrasi yang efektif dan efisien, Pemerintah
dalam Kabinet Kerja melalui agenda prioritas ke-2 dalam Nawacita,
yakni “Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata
kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya”,
menyusun 5 (lima) sub agenda prioritas, diantaranya “Penyempurnaan
dan Peningkatan Kualitas Reformasi Birokrasi Nasional (RBN)”
2. Agenda Pembangunan Nasional (arah kebijakan dan strategi)
Dari sub agenda prioritas pembangunan tersebut, untuk membangun
tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan efisien, Pemerintah
menyusun arah kebijakan dan strategi sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019:
a. Restrukturisasi kelembagaan;
b. Penguatan kapasitas pengelolaan RBN (penguatan kelembagaan
dan tata kelola, penataan regulasi dan kebijakan di bidang
- 7 -
aparatur negara, perluasan dan fasilitasi pelaksanaan RB pada
instansi pemerintah daerah, dan penyempurnaan sistem
evaluasi pelaksanaan RBN);
c. Penerapan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
transparan, kompetitif dan berbasis merit; dan
d. Peningkatan pelayanan publik.
3. Tujuan dan Sasaran Reformasi Birokrasi
Berdasar Perpres Nomor 81 Tahun 2010, reformasi birokrasi bertujuan
untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan
karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas
KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan
memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.
Sedangkan sasaran RB adalah:
a. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi,
dan nepotisme;
b. Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat; dan
c. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.
Lebih lanjut, untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam tujuan
dan sasaran RB tersebut, perlu dilakukan perubahan seluruh aspek
manajemen pemerintahan terkait area perubahan organisasi,
tatalaksana, peraturan perundang-undangan, sumber daya manusia,
pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik, dan pola pikir (mind set)
dan budaya kerja (culture set) aparatur, sebagaimana dapat dilihat
dalam gambar berikut:
- 8 -
Gambar 2.1
Area Perubahan dan Sasaran RB
B. Peran dan Struktur Organisasi Kementerian Pemuda dan Olahraga
Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai lembaga pemerintah yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden,
berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2015
Tentang Kementerian Pemuda dan Olahraga yang melaksanakan urusan
pemerintahan untuk membangun, mengembangkan, dan meningkatkan
peran kepemudaan dan keolahragaan dalam rangka pembangunan nasional
di bidang pemuda dan olahraga dengan sasaran untuk meneguhkan
kebhinekaan sebagaimana tertuang dalam RPJMN tahun 2015-2019 sebagai
berikut: (i) meningkatkan pembangunan karakter, jiwa patriotisme, budaya
prestasi, dan profesionalisme pemuda, (ii) meningkatkan partisipasi pemuda
di berbagai bidang pembangunan, terutama di bidang sosial, politik,
ekonomi, budaya, dan agama, serta (iii) meningkatkan budaya dan prestasi
olahraga di tingkat regional dan internasional.
Pelaksanaan peran tersebut mengarah pada upaya pencapaian visi dan
misi Kementerian Pemuda dan Olahraga guna memberikan kontribusi
pencapaian Visi, Misi Pembangunan, dan Agenda Prioritas Kabinet Kerja
(Nawacita). Berikut gambaran kedudukan, tugas dan fungsi, dan struktur
organisasi Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta dukungan Sumber
Daya Manusia:
- 9 -
1. Kedudukan
Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah lembaga pemerintah yang
dipimpin oleh Menteri, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Presiden.
2. Tugas
Kementerian Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemuda dan
olahraga untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
3. Fungsi
Pelaksanaan tugas tersebut didukung oleh penyelenggaraan fungsi
yang meliputi:
a. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pemberdayaan
pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan olahraga, serta
peningkatan prestasi olahraga;
b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan
olahraga, serta peningkatan prestasi olahraga;
c. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian
dukungan administrasi di lingkungan Kementerian Pemuda dan
Olahraga;
d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan
urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan pemuda,
pengembangan pemuda, pembudayaan olahraga, serta
peningkatan prestasi olahraga;
e. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawab Kementerian Pemuda dan Olahraga; dan
f. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian
Pemuda dan Olahraga.
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengintegrasikan beberapa fungsi diantaranya bidang politik, ekonomi
kreatif, hukum olahraga dan kerjasama kelembagaan yang terdiri dari
- 10 -
5 unit kerja. Selengkapnya struktur organisasi Kementerian Pemuda
dan Olahraga terdiri dari:
a. Menteri, yang terdiri atas seorang Menteri;
b. Sekretariat Kementerian, yang terdiri atas:
1) Biro Perencanaan dan Organisasi
2) Biro Keuangan dan Rumah Tangga
3) Biro Humas dan Hukum
4) Inspektorat
c. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, yang terdiri atas:
1) Sekretaris Deputi Pemberdayaan Pemuda
2) Asdep Peningkatan Tenaga dan Sumber Daya Pemuda
3) Asdep Peningkatan Wawasan Pemuda
4) Asdep Peningkatan Kapasitas Pemuda
5) Asdep Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda
6) Asdep Kreatifitas Pemuda
d. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, yang terdiri atas:
1) Sekretaris Deputi Pengembangan Pemuda
2) Asdep Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda
3) Asdep Kewirausahaan Pemuda
4) Asdep Organisasi Kepemudaan dan Pengawasan
Kepramukaan
5) Asdep Standardisasi dan Infrastruktur Pemuda
6) Asdep Kemitraan dan Penghargaan Pemuda
e. Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, yang terdiri atas:
1) Sekretaris Deputi Pembudayaan Olahraga
2) Asdep Pengelolaan Olahraga Pendidikan
3) Asdep Pengelolaan Olahraga Rekreasi
4) Asdep Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus
Olahraga
5) Asdep Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan
Khusus
6) Asdep Kemitraan dan Penghargaan Olahraga
- 11 -
f. Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, yang terdiri atas:
1) Sekretaris Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga
2) Asdep Pembibitan dan IPTEK Olahraga
3) Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan
4) Asdep Industri dan Promosi Olahraga
5) Asdep Olahraga Prestasi
6) Asdep Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga
5. Dukungan Sumber Daya Manusia
Dalam mengemban tugas menjalankan visi dan misi untuk
mendukung capaian hasil diperlukan sumber daya manusia yang kuat
dan professional. Oleh karena itu Kementerian Pemuda dan Olahraga
didukung oleh kekuatan sumber daya manusia (SDM) sebanyak 855
orang (Per 2 Januari 2018), dengan rincian berdasarkan jenis kelamin,
tingkat Pendidikan, golongan, dan jabatan sebagaimana gambar
berikut:
Gambar 2.2
Grafik Komposisi Jenis Kelamin SDM pada setiap unit kerja
Berdasarkan data sampai dengan tanggal 2 Januari 2018, Jumlah
Pegawai yang ada di Kementerian Pemuda dan Olahraga berjumlah 855
pegawai yang terdiri dari 527 orang Laki-Laki (61.6%) dan 328 orang
Perempuan (38.4%). Sebaran pegawai pada masing-masing unit kerja
sebagai berikut : Kesekretariatan berjumlah 190 orang pegawai
(22.2%), Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda terdiri dari 88 orang
- 12 -
(10.3%), Deputi Bidang Pengembangan Pemuda terdiri dari 77 orang
(9.0%), Deputi Bidang Pembudayaa Olahraga terdiri dari 89 orang
(10.4%) sedangkan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga
terdiri dari 411 orang (48.1%). Terkait dengan tingkat Pendidikan,
kondisi sumber daya manusia pada Kementerian Pemuda dan
Olahraga sebagai berikut :
Gambar 2.3 Grafik
Persentase tingkat pendidikan SDM
Berdasarkan tingkat pendidikan, dapat diketahui bahwa pegawai yang
ada di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga sebanyak 335
orang (39%) Sarjana, 209 orang (25%) SMA/Sederajat, 157 orang (18%)
Magister, 95 orang (11%) Diploma, 32 orang (4%) Doktor serta terdapat
27 orang (3%) pendidikan di bawah SMA/Sederajat. Terkait dengan
kondisi golongan kepangkatan, sumber daya manusia pada
Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai berikut :
Gambar 2.3
Komposisi golongan kepangkatan untuk setiap unit kerja
- 13 -
Komposisi Golongan Pegawai pada setiap unit kerja di Lingkungan
Kementerian Pemuda dan Olahraga dirinci sebagai berikut : Golongan
IV sebanyak 150 orang, Golongan III sebanyak 422 orang, Golongan II
sebanyak 264 orang dan Golongan I sebanyak 19 orang.
Tabel 1.1
Komposisi Jabatan pada setiap unit kerja
Unit Kerja Jabatan struktural Jabatan Fungsional
Jumlah % Jumlah %
Sekretariat 55 18.3% 135 24.3%
Deputi Pemberdayaan Pemuda 67 22.3% 21 3.8%
Deputi Pengembangan Pemuda 55 18.3% 22 4.0%
Deputi Pembudayaan Olahraga 61 20.3% 28 5.0%
Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga 62 20.7% 349 62.9%
TOTAL 300 100% 555 100%
Sumber: bagian SDM, Kemenpora data Januari 2018
Tabel tersebut diatas memperlihatkan bahwa sumber daya manusia
aparatur pada Kementerian Pemuda dan Olahraga terdapat 300 tenaga
struktural dan 555 tenaga fungsional. Adapun komposisi jabatan pada
setiap unit: (1) Kesekretariatan terdiri dari 55 orang jabatan Struktural
(18%) dan 135 orang Jabatan Fungsional 24%), (2) Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda terdiri dari 67 jabatan Struktural (22%) dan 21
jabatan fungsional (4%), (3) Deputi Bidang Pengembangan Pemuda
terdiri dari 55 jabatan structural (18%) dan 22 orang jabatan
fungsional (4%), (4) Deputi bidang Pembudayaa Olahraga terdiri dari
61 orang jabatan Struktural (20%) dan 28 jabatan fungsional (5%),
serta (5) Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga terdiri dari 62 orang
jabatan struktural (21%) dan 349 Jabatan fungsional (63%)
C. Rencana Kerja (Work Plan) Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2017
Melaksanakan amanat Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
(Perpres Nomor 81 Tahun 2010), dan Road Map Reformasi Birokrasi 2015-
2019 (Permenpan Nomor 11 Tahun 2015), Kementerian Pemuda dan
Olahraga melaksanakan Reformasi Birokrasi (RB) secara berkesinambungan
- 14 -
dan berkelanjutan yang pada tahun 2017. Pelaksanaan RB Kementerian
Pemuda dan Olahraga dimaksudkan untuk menyempurnakan, menguatkan
atau menata birokrasi melalui pelaksanaan 9 (sembilan) program RB terkait
manajemen perubahan, sistem pengawasan, akuntabilitas kinerja,
kelembagaan, ketatalaksanaan, sistem manajemen SDM Aparatur Sipil
Negara, peraturan perundang-undangan, kualitas pelayanan publik, dan
Quick Wins guna mewujudkan sasaran RB, yakni birokrasi yang bersih dan
akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien, dan birokrasi yang memiliki
pelayanan publik berkualitas.
Pelaksanaan RB Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2017,
berpedoman pada rencana kerja yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 37 Tahun 2016. Rencana kerja RB
tersebut, dalam penyusunannya mempertimbangkan pelaksanaan program
dan kegiatan RB yang berkesinambungan dan berkelanjutan sebagaimana
tertuang dalam Road Map Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian
Pemuda dan Olahraga Tahun 2015-2019. Selain itu, rencana kerja RB
Kementerian Pemuda dan Olahraga juga mempertimbangkan kegiatan yang
merupakan saran perbaikan dalam Area of Improvement hasil evaluasi
eksternal dari Kementerian PAN dan RB pada tahun sebelumnya (tahun
2016).
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan RB untuk mewujudkan hasil
yang diharapkan, Rencana kerja pelaksanaan RB di Kementerian Pemuda
dan Olahraga tahun 2017 memuat rencana atas 9 (sembilan) program terkait
8 (delapan) area perubahan, yaitu manajemen perubahan, sistem
pengawasan, akuntabilitas kinerja, kelembagaan, ketatalaksanaan, sistem
manajemen SDM ASN, peraturan perundang-undangan, kualitas pelayanan
publik, dan Quick Wins. Berikut rencana kerja pelaksanaan RB Kementerian
Pemuda dan Olahraga:
1. Manajemen Perubahan
Program manajemen perubahan merupakan area perubahan yang
sangat penting dan mendasar dalam pelaksanaan RB guna melakukan
perubahan pola pikir (mindset) dan budaya kerja (culture set) individu
atau unit kerja menjadi lebih baik sesuai tujuan dan sasaran RB.
- 15 -
Perubahan pola pikir dan budaya kerja birokrasi ditujukan untuk
mewujudkan peningkatan integritas dan kinerja birokrasi yang tinggi.
Pada area ini, sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2017 adalah:
a. Meningkatnya komitmen pimpinan dan pegawai Kementerian
Pemuda dan Olahraga dalam melakukan Reformasi Birokrasi (RB),
melalui:
1) Pelaksanaan kegiatan RB;
2) Penyusunan strategi manajemen perubahan;
3) Pemantauan dan evaluasi RB;
4) Penyusunan strategi komunikasi manajemen perubahan;
5) Pemberian motivasi, inspirasi, dan mendukung pegawai serta
menjadi panutan; dan
6) Perencanaan, pelaksanaan, dan reviu modernisasi dan inovasi.
b. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja di Kementerian
Pemuda dan Olahraga, melalui pelaksanaan kegiatan:
1) Pembangunan komitmen, partisipasi, dan perubahan perilaku
yang diinginkan; dan
2) Melibatkan pegawai dengan dialog terbuka dan dengan
pemberdayaan.
c. Menurunnya risiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan
timbulnya resistensi terhadap perubahan, melalui:
1) Pelaksanaan analisis risiko dan komunikasi kepada seluruh
staf untuk mengurangi tingkat kegagalan dan meningkatkan
kepuasan pelanggan; dan
2) Perubahan pola pikir dan budaya kerja.
2. Penguatan Pengawasan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan
pemerintah yang bersih dan bebas KKN. Sasaran yang ingin dicapai
pada area/program ini:
a. Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara
oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, melalui:
- 16 -
1) Pelaksanaan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan
pertanggungjawaban keuangan negara pada Kementerian
Pemuda dan Olahraga telah sesuai aturan yang berlaku;
2) Penyelenggaraan SPIP di Kementerian Pemuda dan Olahraga;
dan
3) Peningkatan upaya APIP dalam mendorong satuan kerja
meningkatkan kepatuhan atas pengelolaan keuangan negara.
b. Meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan negara pada
Kementerian Pemuda dan Olahraga;
c. Meningkatkan status opini TMP (Disclaimer) dari Badan
Pemeriksaan Keuangan menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
pada Kementerian Pemuda dan Olahraga;
d. Tidak adanya penyalahgunaan wewenang, melalui:
1) Pengimplementasian program antikorupsi; dan
2) Peningkatan implementasi e-procurement barang dan jasa.
e. Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara
oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, melalui pelaksanaan
kegiatan:
1) Pengawasan fungsional atas pengelolaan keuangan negara;
2) Peningkatan peran APIP;
3) Pendampingan penyusunan laporan keuangan;
4) Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);
5) Pemantauaan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK;
6) Penanganan gratifikasi;
7) Penanganan pengaduan masyarakat;
8) Implementasi Whistle Blowing System;
9) Penanganan benturan kepentingan; dan
10) Pembangunan Zona Integritas.
3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Program penguatan akuntabilitas kinerja bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas dan akuntablitas kinerja agar birokrasi
berkinerja tinggi dan mampu mempertanggungjawabkan kinerjanya
- 17 -
sesuai dengan segala sumber-sumber yang dipergunakannya. Sasaran
dari area ini adalah:
a. Meningkatnya kinerja Kementerian Pemuda dan Olahraga, melalui
pelaksanaan kegiatan penyusunan dan penerapan serta monitoring
dan evaluasi atas Indikator Kinerja Utama (IKU);
b. Meningkatnya akuntabilitas Kementerian Pemuda dan Olahraga,
dengan melaksanakan:
1) Pembangunan sistem yang mampu mendorong tercapainya
kinerja organisasi yang terukur;
2) Peningkatan kualitas laporan akuntabilitas kinerja;
3) Mengembangkan, mereviu, dan memperbarui Renstra dengan
memperhatikan kebutuhan pemangku kepentingan dan
ketersediaan sumberdaya;
4) Keterlibatan pimpinan; dan
5) Pengelolaan akuntabilitas kinerja.
4. Penguatan Kelembagaan
Program penguatan kelembagaan bertujuan untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kelembagaan secara profesional sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan tugas sehingga organisasi menjadi tepat
fungsi dan tepat ukuran (right sizing). Adapun sasaran yang ingin
dicapai dari area/program ini:
a. Menurunnya tumpang tindih tugas dan fungsi internal
Kementerian Pemuda dan Olahraga, melalui pelaksanaan:
1) Evaluasi kelembagaan; dan
2) Penyempurnaan/penataan organisasi.
b. Meningkatnya kapasitas Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam
melaksanakan tugas dan fungsi, dengan melakukan:
1) Penguatan unit kerja yang menangani organisasi, kepegawaian,
kehumasan, dan diklat;
2) Penyelenggaraan koordinasi antar unit organisasi;
3) Pengembangan dan pelaksanaan hubungan kemitraan
utama/masyarakat; dan
- 18 -
4) Evaluasi terhadap ketepatan fungsi dan ketepatan ukuran
organisasi.
5. Penataan Ketatalaksanaan
Program penataan ketatalaksanaan bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas bisnis proses dan mekanisme kerja/prosedur
dalam sistim manajemen organisasi di Kementerian Pemuda dan
Olahraga. Sasaran yang dicapai pada area/program ini:
a. Meningkatnya penggunaan TI dalam proses penyelenggaraan
manajemen pemerintahan di Kementerian Pemuda dan Olahraga,
yaitu dengan melakukan pembangunan manajemen pemerintahan
menggunakan TI. Salah satu aplikasi yang telah dikembangkan dan
diimplementasikan di Tahun 2017 adalah aplikasi e-monev, yaitu
aplikasi yang berfungsi untuk monitoring dan evaluasi kinerja dan
anggaran di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Dengan diimplementasikannya aplikasi tersebut, proses monitoring
dan pelaporan Kementerian Pemuda dan Olahraga kepada mitra
kerja menjadi lebih tepat waktu.
b. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen
pemerintahan di Kementerian Pemuda dan Olahraga, yaitu dengan
melakukan pelaksanaan seluruh tugas dan fungsi sesuai prosedur
kerja yang telah diformalkan;
c. Meningkatnya kinerja di Kementerian Pemuda dan Olahraga,
melalui pelaksanaan:
1) Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang selaras dengan
Renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga; dan
2) Keterbukaan Informasi Publik.
d. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses
penyelenggaraan manajemen pemerintahan di Kementerian
Pemuda dan Olahraga, yaitu dengan melakukan pengembangan e-
government; dan
e. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen
pemerintahan di Kementerian Pemuda dan Olahraga, yaitu dengan
- 19 -
penyusunan proses bisnis, serta sistem dan prosedur kerja
kegiatan utama, dan implementasinya.
6. Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur
Program ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme SDM
aparatur yang didukung sistem rekruitmen dan promosi aparatur
berbasis kompetensi, transparan, dan bentuk jaminan kesejahteraan
yang sepadan. Sasaran yang ingin dicapai pada area/program ini,
sebagai berikut:
a. Meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM Aparatur di
lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga, yaitu dengan
melakukan pengelolaan SDM yang mengacu pada peta, uraian,
peringkat, dan harga jabatan yang sesuai dengan tujuan
Kementerian Pemuda dan Olahraga;
b. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM
Aparatur di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga,
melalui pelaksanaan:
1) Pembangunan sistem rekruitmen pegawai yang terbuka,
transparan, dan akuntabel; dan
2) Penyusunan pola karir pegawai, mutasi, dan promosi secara
transparan/terbuka.
c. Meningkatnya disiplin SDM Aparatur di lingkungan Kementerian
Pemuda dan Olahraga, melaui Penerapan PP 53 Tahun 2010
tentang Disiplin PNS;
d. Meningkatnya efektivitas manajemen Sumber Daya Manusia
Aparatur di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga, yaitu
dengan melakukan:
1) Pelaksanaan Penetapan Kinerja Individu; dan
2) Penyusunan data pegawai yang mutakhir dan akurat.
e. Meningkatnya profesionalisme Sumber Daya Manusia Aparatur di
lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga, melalui kegiatan:
1) Penyempurnaan standar kompetensi jabatan;
2) Penyusunan peta profil kompetensi individu;
- 20 -
3) Penyusunan sistem dan proses diklat pegawai berbasis
kompetensi;
4) Penyempurnaan evaluasi jabatan;
5) Pelaksanaan penerimaan pegawai secara transparan, objektif,
akuntabel, dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN); dan
6) Pelaksanaan promosi jabatan terbuka.
f. Meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM Aparatur di
Kementerian Pemuda dan Olahraga, dengan melakukan
penyusunan perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan
kebutuhan organisasi;
g. Meningkatnya disiplin SDM Aparatur di Kementerian Pemuda dan
Olahraga, yaitu dengan melakukan:
1) Penegakkan aturan disiplin dan kode etik; dan
2) Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian.
h. Meningkatnya profesionalisme manajemen SDM Aparatur di
Kementerian Pemuda dan Olahraga, yaitu dengan melakukan
pelaksanaan pengembangan pegawai berbasis kompetensi.
7. Penguatan Peraturan Perundang-undangan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan
peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan instansi
pemerintah. Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini:
a. Menurunnya tumpang tindih dan disharmonisasi peraturan
perundang-undangan yang dikeluarkan Kementerian Pemuda dan
Olahraga, dengan melakukan:
1) Pelaksanaan pemetaan atas Peraturan Menteri Pemuda dan
Olahraga dan Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga yang
diidentifikasi tumpang tindih, disharmonis, dan multi tafsir,
dan tindak lanjut hasil pemetaan.
b. Meningkatnya efektifitas pengelolaan peraturan perundang-
undangan. Kementerian Pemuda dan Olahraga, yaitu dengan
melakukan:
- 21 -
1) Pengklasifikasian dan pengadministrasian arsip dan indeks
peraturan, baik internal maupun eksternal, agar lebih tertib,
lengkap, dan informatif, serta disosialisasikan ke pegawai dan
stakeholder;
2) Pengumpulan informasi yang berkaitan dengan kebutuhan
pemangku kepentingan saat ini dan yang akan datang;
3) Identifikasinya peraturan perundang-undangan yang
dikeluarkan Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai dasar
untuk melakukan regulasi dan deregulasi; dan
4) Menurunnya tumpang tindih dan disharmonisasi peraturan
yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik pada
Kementerian Pemuda dan Olahraga yang sesuai kebutuhan dan
harapan masyarakat. Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini
adalah:
a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat (lebih
cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau) di
Kementerian Pemuda dan Olahraga, yaitu dengan melakukan
penyelenggaraan pelayanan publik yang terjangkau, pasti
waktunya dan jelas prosedur pelayanannya;
b. Mengembangkan dan menyediakan pelayanan yang berorientasi
pada kebutuhan masyarakat/pengguna layanan, yaitu dengan
melakukan:
1) Pelaksanaan berbagai upaya untuk mencegah, meminimalisasi
dan menangkal terjadinya korupsi atau pemberian gratifikasi
kepada pegawai dalam penyelenggaraan pelayanan publik;
2) Pelibatan masyarakat/pengguna layanan untuk berpartisipasi
dalam peningkatan kualitas pelayanan publik;
3) Penyampaian informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat/
pengguna layanan secara transparan untuk mempermudah
pelayanan dan menghindari penggunaan calo;
- 22 -
4) Pemberian pelatihan pelayanan prima secara periodik kepada
pegawai yang bertugas memberikan pelayanan;
5) Pengembangan sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) untuk mempercepat pelayanan dan mengurangi interaksi
antara pegawai dan masyarakat/pengguna layanan guna
mencegah terjadinya gratifikasi; dan
6) Pengembangan sistem pengaduan masyarakat terkait
pelayanan yang diberikan yang dapat diakses melalui media
elektronik/ internet maupun melalui media kotak pengaduan.
c. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat, yang dapat diketahui
melalui pelaksanaan/pengimplementasian metode survei
kepuasan pelanggan yang efektif;
d. Pembangunan sistem penanganan keluhan, saran dan masukan,
melalui kegiatan:
1) Pembentukan image positif terhadap organisasi;
2) Standar Pelayanan (SP);
3) Budaya Pelayanan Prima; dan
4) Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi pelayanan.
e. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik oleh Kementerian Pemuda dan
Olahraga, yaitu dengan melakukan:
1) Pengelolaan pengaduan; dan
2) Penilaian kepuasan terhadap pelayanan, dengan melaksanakan
survei dan mempublikasikan hasil survei.
9. Quick Wins
Dalam rangka mempercepat pelaksanaan program terkait 8
(delapan) area perubahan sebagaimana diuraikan dalam rencana kerja
di atas, Kementerian Pemuda dan Olahraga perlu menetapkan Quick
Wins sebagai suatu inisiatif yang mudah dan cepat dicapai guna
mengawali program yang besar dan sulit. Sesuai dengan ketentuan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pedoman
- 23 -
Pelaksanaan Quick Wins, pada tahun 2017 Kementerian Pemuda dan
Olahraga telah menetapkan rencana kerja terkait dengan Quick Wins.
Penetapan Quick Wins tersebut dimaksudkan untuk memberikan
dampak positif yang dapat dirasakan oleh publik (stakeholders terkait)
dalam jangka pendek.
Selanjutnya, guna penetapan Quick Wins tersebut, Kementerian
Pemuda dan Olahraga menerbitkan Peraturan Menteri Pemuda dan
Olahraga Nomor 37 Tahun 2016 tentang Road Map Reformasi Birokrasi
Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2015-2019. Dalam
ketentuan Permenpora tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga
menetapkan 5 (lima) program Quick Wins, sebagai berikut:
a. Pengembangan dan Penyempurnaan dalam penataan Area Kerja
dengan Metode 5 S;
b. Pelayanan Informasi Pemuda dan Olahraga secara online melalui
website Kementerian Pemuda dan Olahraga;
c. Peningkatan Pembangunan Karakter, Tumbuhnya Jiwa
Patriotisme, Budaya Prestasi, dan Profesionalitas serta Partisipasi
Pemuda;
d. Sukses dalam penyelenggaraan Asian Games XVIII dan
meningkatnya prestasi Olahraga yang Unggul;
e. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam kegiatan Olahraga.
- 24 -
BAB III
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA TAHUN 2017
A. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Pemuda dan
Olahraga Tahun 2017
Berdasarkan road map yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri
Pemuda dan Olahraga Nomor 37 Tahun 2016 tentang Road Map Reformasi
Birokrasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2015-2019, sepanjang
tahun 2017 Kementerian Pemuda dan Olahraga telah melaksanakan
penyempurnaan, penguatan atau penataan birokrasi melalui 9 (sembilan)
program RB terkait manajemen perubahan, sistem pengawasan,
akuntabilitas kinerja, kelembagaan, ketatalaksanaan, sistem manajemen
SDM Aparatur Sipil Negara, peraturan perundang-undangan, kualitas
pelayanan publik, dan Quick Wins, guna mewujudkan sasaran RB, yakni
birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien, dan
birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.
Pelaksanaan 9 (Sembilan) program terkait 8 (delapan) area perubahan
RB di Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2017 merupakan proses
yang menjadi pengungkit yang dapat menghasilkan pencapaian untuk
mewujudkan sasaran RB. Secara singkat pelaksanaan RB dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Komponen Pengungkit
a. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja (Manajemen Perubahan)
Dalam rangka mewujudkan perubahan pola pikir dan budaya kerja
melalui peningkatan komitmen pimpinan dan pegawai dalam
melakukan RB; terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja; dan
penurunan risiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya
resistensi terhadap perubahan, dalam tahun 2017 telah dilakukan
upaya yang dapat dilihat dalam dokumen (evidence) terlampir,
diantaranya sebagai berikut:
- 25 -
1) Percepatan pelaksanaan program sebagaimana ditetapkan dalam
rencana kerja, dengan penetapan program percepatan (Quick Wins)
melalui Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 37 Tahun
2016 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kemenpora Tahun
2015-2019;
2) Sosialisasi atas pelaksanaan program dan kegiatan RB
Kementerian Pemuda dan Olahraga, seperti penyampaian Road
Map RB Kementerian Pemuda dan Olahraga (Permenpora Nomor 37
Tahun 2016) khususnya kepada pejabat eselon I, serta eselon II
serta seluruh pegawai. Selain itu, sosialisasi dilakukan dengan
pengunggahan dokumen/berita/artikel ke dalam situs resmi
Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam kolom menu RB di
www.kemenpora.go.id;
3) Pembangunan media komunikasi dengan alamat
www.kemenpora.go.id guna menginformasikan dan
mengkomunikasikan program dan kegiatan pelaksanaan RB
(dalam bentuk antara lain berita, artikel, dokumen, dan foto),
dengan cakupan sasarannya meliputi seluruh stakeholders dan
pegawai Kementerian Pemuda dan Olahraga. Selain itu,
Kementerian Pemuda dan Olahraga juga membangun media
Layanan Informasi Publik secara online dengan alamat
www.kemenpora.go.id/index/informasi;
4) Menetapkan pelaksanaan tugas dan fungsi dengan memedomani
pimpinan selaku agent of change dan role model sebagaimana
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga
Nomor 88 Tahun 2017 tentang Agen Perubahan di lingkungan
Kemenpora dan Kepmenpora Nomor 89 Tahun 2017 tentang Role
Model di lingkungan Kemenpora;
5) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan program
dan kegiatan RB, yang dalam pelaksanaannya juga dilakukan oleh
kelompok kerja atau tim, dikoordinasikan unit kerja yang
menangani koordinasi pelaksanaan RB (Sekretariat Kemenpora c.q.
- 26 -
Biro Perencanaan dan Organisasi) dan unit kerja yang menangani
pengawasan internal (Inspektorat), sebagai berikut:
a) Kelompok kerja evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Reformasi Birokrasi di Lingkungan
Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2017 ditetapkan
dengan Keputusan Sekretaris Kementerian Pemuda dan
Olahraga Nomor 6.15.1 Tahun 2017 tentang
Pengangkatan/Penunjukkan Susunan Personil dan Tata Kerja
Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Pemuda dan Olahraga;
b) Tim Asesor ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pemuda
dan Olahraga Nomor 57 Tahun 2017 tentang Tim Asesor
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Pemuda dan Olahraga;
Dari hasil monitoring dan evaluasi, Kementerian Pemuda dan Olahraga
telah menyusun rencana tindak lanjut hasil evaluasi baik atas
pelaksanaan reformasi birokrasi maupun atas pelaksanaan SAKIP yang
dituangkan dalam program dan kegiatan pelaksanaan RB Kementerian
Pemuda dan Olahraga tahun berikutnya.
b. Penguatan Pengawasan
Dalam rangka mewujudkan peningkatan kepatuhan dan efektivitas
terhadap pengelolaan keuangan Negara oleh Kementerian Pemuda dan
Olahraga, meningkatkan status opini Disclaimer dari BPK, dan tidak
adanya penyalahgunaan wewenang, pada tahun 2017 Kementerian
Pemuda dan Olahraga telah melakukan beberapa upaya yang dapat
dilihat dalam dokumen, diantaranya :
1) Penanganan Gratifikasi di lingkungan Kementerian Pemuda dan
Olahraga sudah diterapkan sejak tahun 2014 dengan penetapan
Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0417 Tahun 2014
tentang Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Kementeria
Pemuda dan Olahraga. Gratifikasi sudah kami sosialisasikan
melalui penayangan running text dan pengiriman paket media dan
perangkat sosialisasi berupa dropbox, booklet, leaflet, buku
- 27 -
pedoman, banner. Setelah disosialisasikan, gratifikasi sudah kami
implementasikan dengan proses dibentuknya Unit Pelayanan
Gratifikasi melalui Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (yang
masih dalam proses di bagian hukum ). Kami pun telah membuat
laporan berkala terkait praktik gratifikasi di Kemenpora dan telah
divealuasi dan ditindaklanjuti.
2) Penerapan SPIP sejak tahun 2012, yang ditandai dengan :
a) Penetapan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor
0022 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Kementerian
Pemuda dan Olahraga
b) Pembentukan Satuan Tugas Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Kemenpora
yaitu Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Pemuda dan
Olahraga NomorSK.0186/SET.INS/V/2014 dan Keputusan
Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 72 Tahun 2017;
c) Pelaksanaan penilaian risiko atas organisasi kepada seluruh
unit kerja dan pembuatan kerangka acuan telah dilaksanakan
dengan telah dilaksanakannya bimbingan teknis penilaian
resiko atas kegiatan keolahragaan pada Deputi Bidang
Pembudayaan Olahraga dan Deputi Bidang Peningkatan
Prestasi Olahraga Kemenpora
d) Pelaksanaan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang
telah diidentifikasi kepada seluruh unit, melalui kegiatan
audit operasional atas kegiatan layanan perkantoran dengan
melalui Keputusan Inspektur Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pengawasan di lingkungan Kemenpora Tahun 2016
s.d 2019
e) Penginformasian;
f) Pelaksanaan pemantauan atas pengendalian intern melalui
Diagnostic Assessment SPIP pada Kementerian Pemuda dan
Olahraga dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pemuda
- 28 -
dan Olahraga nomor 72 Tahun 2017 tentang Satuan Tugas
Penyelenggaraan SPIP Kemenpora
3) Pelaksanaan dan evaluasi penanganan pengaduan masyarakat
melalui pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga
Nomor 0419 Tahun 2014 penanganan keluhan masyarakat, hasil
penanganan dan mengevaluasi pengananan pengaduan
masyarakat.
4) Pelaksanaan Whistle Blowing System sejak Tahun 2013 melalui :
a) Penetapan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor
0860 C Tahun 2013 tentang tata cara pengelolaan dan Tindak
Lanjut Pelaporan Pelanggaran di lingkungan Kemenpora
b) Implementasi Whistleblowing System melalui
• Penetapan Keputusan Sekretaris Kementerian Pemuda
dan Olahraga Nomor 0753/SK/SET.INS/VII/2015
tentang Tim Pengelola Whistleblowing System dalam
Pengadaan Barang / Jasa
• Pembukaan Akun Verifikasi dan Penelaah dalam rangka
Whistleblowing System
c) Monitoring dan Evaluasi atas pelaksanaan Whistleblowing
System dilakukan secara berkala dan menyampaikan hasilnya
dalam laporan aktivitas WBS Pengadaan Barang dan Jasa dan
telah ditindaklanjuti
5) Penanganan Benturan Kepentingan yang ditandai dengan :
a) Pelaksanaan Penanganan benturan kepentingan dilingkungan
Kementerian Pemuda dan Olahraga sejak Tahun 2014, dengan
diterbitkannya Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga
Nomor 0418 Tahun 2014 tentang Pedoman Penanganan
Benturan Kepentingan di lingkungan Kementerian Pemuda
dan Olahraga.
b) Pelaksanaan Penanganan benturan kepentingan telah
disosialisasikan yang dihadiri oleh seluruh pejabat Eselon II
dilingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga
- 29 -
(sebagaimana undangan Plt. Inspektur Kemenpora nomor
UND.53/INS/IX/2016
c) Penyampaian Laporan hasil kegiatan evaluasi penanganan
benturan kepentingan tersebut kepada Kementerian PAN dan
RB dengan surat Plt. Inspektur Kementerian Pemuda dan
Olahraga Nomor LAP-044/INS.KEMENPORA/XI/2016 perihal
Laporan Evaluasi atas penanganan benturan kepentinga pada
Kemenpora tahun 2016 s.d 2016
6) Pembangunan Zona Integritas, melalui kegiatan :.
a) Zona Integritas belum dicanangkan
b) Pelaksanaan evaluasi atas pencanganan pembangunan zona
integritas dengan mengundang dari KemenPAN dan RB dan
dihadiri oleh Pejabat Eselon II di lingkungan Kemenpora
c) Pengusulan dan penetapan unit kerja yang akan menjadi
WBK.WBBM dalam hal ini diusulkan dari Kepemudaan yaitu
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda dan dari Keolahragaan
yaitu Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga dan telah
dibuatkan Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang
pembangunan zona integritas (draft masih di bagian hukum )
7) Pembentukan APIP dan Pelaksanaan Pengendalian Intern
Pemerintah di Kemenpora ditandai dengan
a) Rekomendasi APIP sisukung dengan komitmen pimpinan,
dengan ditindaklanjuti hasil audit operasional maupun
ditindakanjuti hasil audit BPK
b) APIP di Kementerian Pemuda dan Olahraga di dukung dengan
SDM yang memadai secara kuantitas dan kualitas, dan
peningkatan kualitas SDM APIP dilakukan melalui diklat-
diklat teknis seprti :
• Ujian Sertifikasi JFA
• Diklat Sistem Akuntasni Pemerintah berbasis akrual bagi
APIP
• Diklat Pembentukan Auditor Pertama
- 30 -
c. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Dalam rangka mewujudkan peningkatan kinerja dan akuntabilitas
kinerja Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan penetapan kinerja
individu, Kementerian Pemuda dan Olahraga telah melakukan berbagai
upaya sebagaimana tergambar dalam dokumen (evidence) terlampir,
antara lain sebagai berikut:
1) Keterlibatan Pimpinan secara aktif dalam proses penyusunan
Rencana Strategi dan Penetapan Kinerja hingga pencapaian
kinerja, dapat terlihat pada:
a) Penyusunan Teknokratik Renstra Kementerian Pemuda dan
Olahraga Tahun 2015-2019, dan penyusunan Renstra
Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2015 – 2019 yang
direvisi untuk penyesuaian dengan tugas dan fungsi yang
ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2015
Tentang Kementerian Pemuda dan Olahraga, yang melibatkan
jajaran pimpinan di lingkungan Kementerian Pemuda dan
Olahraga;
b) Evaluasi dan revisi Renstra Kementerian Pemuda dan
Olahraga, yang melibatkan jajaran pimpinan, dengan lebih
mengukur pada kinerja hasil (outcome) ditetapkan dengan
Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 30 Tahun
2016 tentang Rencana Strategis Kementerian Pemuda dan
Olahraga 2016-2019;
c) Penyusunan Penetapan Kinerja (PK) Kementerian Pemuda dan
Olahraga Tahun 2017 yang melibatkan jajaran pimpinan di
lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga; dan
d) Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian
Pemuda dan Olahraga dengan Peraturan Menteri Pemuda dan
Olahraga Nomor 30 Tahun 2016 yang penyusunannya
melibatkan jajaran pimpinan di lingkungan Kementerian
Pemuda dan Olahraga.
- 31 -
2) Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, dengan melakukan kegiatan:
a) Peningkatan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas
kinerja, melalui bimbingan teknis Laporan Akuntabilitas
Instansi Pemerintah, dan sosialisasi penyusunan PK dan IKU;
dan
b) Pembangunan sistem pengukuran kinerja berbasis elektronik
(e-Monev Kemenpora) yang dapat diakses oleh pegawai, serta
di pantau oleh Pimpinan. Implementasi aplikasi e-Monev ini
telah dilaksanakan di Tahun 2017 dan dilakukan
pengembangan secara berkala sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
d. Penguatan Organisasi/Kelembagaan
Dalam rangka penguatan kelembagaan melalui penurunan tumpang
tindih tugas dan fungsi internal; dan peningkatan kapasitas
Kementerian Pemuda dan Olahraga, pada tahun 2017 Kementerian
Pemuda dan Olahraga melakukan program dan kegiatan sebagaimana
dapat dilihat dalam dokumen (evidence) terlampir, antara lain sebagai
berikut:
1) Pelaksanaan Workshop penyusunan analisa jabatan di lingkungan
Kementerian Pemuda dan Olahraga;
2) Pelaksanaan bimbingan teknis penyusunan peta risiko yang
berdasar tugas dan fungsi sebagaimana ditetapkan Peraturan
Presiden Nomor 57 Tahun 2015 Tentang Kementerian Pemuda dan
Olahraga jo. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik
Indonesia Nomor 1516 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga;
3) Pembuatan Kerangka Acuan Kerja (term of reference) pemetaan dan
penilaian risiko Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2017;
4) Pelaksanaan reviu terkait efektivitas dan efisiensi kelembagaan,
termasuk lembaga-lembaga yang terkait dan bermitra dengan
Kemenpora seperti PRIMA, LADI, BOPI, dan sebagainya;
5) Pelaksanaan evaluasi dan penyempurnaan terhadap SOP yang ada.
- 32 -
e. Penguatan Ketatalaksanaan
Guna mewujudkan hasil yang diharapkan pada bidang ini yakni
peningkatan pengembangan e-government; peningkatan efisiensi dan
efektifitas proses manajemen pemerintahan; dan terciptanya
keterbukaan informasi publik, Kementerian Pemuda dan Olahraga telah
melakukan beberapa perbaikan dan pembenahan, diantaranya dapat
dilihat pada dokumen (evidence) terlampir terkait dengan kegiatan:
1) Penetapan, penerapan, dan evaluasi atas Proses Bisnis dan
Prosedur Operasional (SOP) Kegiatan Utama, melalui kegiatan:
a) Penyusunan peta proses bisnis, sesuai dengan tugas dan
fungsi berdasar Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2015
Tentang Kementerian Pemuda dan Olahraga jo. Peraturan
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor
1516 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pemuda dan Olahraga;
b) Penerapan SOP di unit kerja di lingkungan Kementerian
Pemuda dan Olahraga; dan
2) E-Government di Kementerian Pemuda dan Olahraga diawali
dengan penetapan rencana pengembangan e-government di
lingkungan Kemenpora. Selanjutnya, mempertimbangkan
kebutuhan untuk mendukung tugas dan fungsi, Kementerian
Pemuda dan Olahraga mengembangkan E-Government melalui:
a) Pembangunan dan implementasi Sistem Pelaporan,
Pemantauan dan Evaluasi Capaian Kinerja dan Anggaran
melalui aplikasi e-Monev, guna mendukung kebijakan e-
Government;
b) Pembangunan Sistem Informasi Kepegawaian, sebagai hasil
evaluasi atas kebijakan E-Government;
c) Pengembangan E-Government terkait peningkatan kualitas
pelayanan kepada masyarakat dengan Penetapan Pejabat/Tim
untuk pengelola informasi dan dokumentasi di lingkungan
Kementerian Pemuda dan Olahraga dimulai sejak tahun 2012,
dan pada tahun 2016 penetapan Pejabat/Tim tersebut dengan
- 33 -
Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 35 Tahun
2016;
d) Penerapan E-Government yang terintegrasi baik melalui
internet (eksternal Website) dan intranet (internal) untuk
peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam
tingkatan transaksional, seperti E-Monev, SIMAYA, dan E-
Procurement;
3) Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik, dengan melakukan
beberapa hal, seperti:
a) Penetapan kebijakan keterbukaan informasi publik dengan
Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 35 Tahun
2016 Tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di
Lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga
b) Pembuatan daftar informasi publik; dan
c) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
keterbukaan informasi publik secara berkala.
f. Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur
Dalam rangka mewujudkan sasaran yang ingin dicapai pada area atau
program ini untuk peningkatan profesionalisme SDM aparatur yang
didukung sistem rekruitmen dan promosi aparatur berbasis
kompetensi, dan transparansi, sepanjang tahun 2017 Kementerian
Pemuda dan Olahraga telah melakukan upaya sebagai berikut:
1) Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Pegawai Sesuai Kebutuhan
Organisasi, melalui upaya:
a) Penyusunan analisis jabatan;
b) Penyusunan beban kerja;
c) Perhitungan kebutuhan pegawai;
d) Rencana redistribusi pegawai telah disusun dan diformalkan;
e) Proyeksi kebutuhan 5 tahun telah disusun dan diformalkan;
dan
f) Perhitungan formasi jabatan yang menunjang kinerja utama
instansi telah dihitung dan diformalkan.
- 34 -
2) Penerimaan Pegawai dilaksanakan secara Transparan, Objektif,
Akuntabel, dan Bebas KKN, yang dapat dilihat dari kegiatan:
a) Pengumuman penerimaan diinformasikan secara luas kepada
masyarakat melalui media online;
b) Pendaftaran dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan pasti
melalui media online;
c) Persyaratan jelas, tidak diskriminatif;
d) Proses seleksi transparan, objektif, adil, akuntabel, dan bebas
KKN; dan
e) Pengumuman hasil seleksi diinformasikan secara terbuka.
3) Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi, guna menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai yang
dibutuhkan, dilakukan melalui:
a) Assesment pegawai/uji kompetensi eselon I, II, dan sebagian
besar pegawai non eselon;
b) Identifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi berdasar
hasil assesment;
c) Pengembangan pegawai berbasis kompetensi sesuai dengan
rencana dan kebutuhan pengembangan kompetensi, dengan
diselenggarakan capacity building, antara lain:
• Diklat sertifikasi pengadaan barang dan jasa;
• Diklat penjenjangan Auditor;
• Diklat kehumasan;
d) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas pengembangan
pegawai berbasis kompetensi secara berkala.
4) Pelaksanaan Promosi Jabatan dilakukan secara terbuka, dengan:
a) Penetapan kebijakan promosi terbuka, SK Menpora Nomor 18
Tahun 2017 tentang Panitia Seleksi Pimpinan Tinggi di
Lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga;
b) Promosi dilakukan secara terbuka dengan dilakukan
pengumuman di website www.kemenpora.go.id dan
- 35 -
dilaksanakan secara kompetitif dan obyektif oleh Panitia
Seleksi yang independen; dan
c) Hasil setiap tahapan seleksi diumumkan secara terbuka.
5) Penetapan Kinerja Individu, dilakukan dengan menciptakan
kondisi:
a) Penerapan Penetapan kinerja individu melalui SKP (Sasaran
Kerja Pegawai);
b) Persiapan Pembangunan Sistem SKP online;
c) Pelaksanaan penilaian kinerja individu yang terkait dengan
kinerja organisasi melalui SKP;
d) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas pencapaian kinerja
individu, melalui review prestasi kerja; dan
e) Pengembangan karir individu diantaranya berdasar Hasil
penilaian kinerja individu.
6) Penegakan Aturan Disiplin, melalui upaya:
a) Penerapan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor
0615 Tahun 2014 Tentang Tunjangan Kinerja Pegawai Di
Lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga, dengan
menjatuhkan sanksi berupa potongan tunjangan kinerja bagi
pegawai yang terlambat masuk, pulang cepat, atau tidak
masuk kerja, dan berupa penjatuhan disiplin berdasarkan
peraturan perundang-undangan bagi pegawai yang melanggar
Jam Kerja.
b) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kehadiran Pegawai
dengan menyampaikan nota dinas Kepala Biro Perencanan
dan Organisasi rekapitulasi daftar hadir pegawai ke seluruh
pejabat/pegawai secara berkala setiap bulan ke masing-
masing unit.
c) Pemberian sanksi antara lain berupa pemotongan tunjangan
kinerja sesuai dengan ketentuan berlaku. Sedangkan
pemberian reward dapat berupa pemberian Penghargaan
Satya Lencana Karyasatya; kenaikan pangkat dan promosi
jabatan;
- 36 -
d) Pemberian dan pengurangan/potongan tunjangan kinerja bagi
pejabat/pegawai Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai
bentuk pemberian penghargaan dan penegakan disiplin
pejabat/pegawai. Saat ini pemberian berdasarkan jabatan
belum berdasarkan kinerja pejabat/pegawai, dan
pengurangan/potongan tunjangan kinerja berdasar tingkat
kehadiran;
7) Pelaksanaan Evaluasi Jabatan melalui:
a) Penyusunan informasi faktor jabatan;
b) Penyusunan peta jabatan
c) Penetapan kelas jabatan
8) Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian, dengan capaian:
a) Pembangunan Sistem Informasi Kepegawaian yang dapat
diakses langsung oleh pegawai, diantaranya Sistem Pelayanan,
Sistem SKP online.
b) Sistem Informasi Kepegawaian dijadikan sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan baik itu terkait promosi
maupun mutasi.
g. Penguatan Peraturan Perundang-undangan
Pada bidang ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga melakukan
program dan kegiatan untuk mewujudkan harmonisasi peraturan
perundang-undangan yang tumpang tindih dan disharmonis;
pengendalian dalam penyusunan peraturan internal Kementerian
Pemuda dan Olahraga; dan penataan arsip secara tertib, lengkap,
informatif, dan disosialisasikan, melalui beberapa kegiatan yang dapat
terlihat pada dokumen (evidence) sebagaimana terlampir, antara lain:
1) Program Dan Kegiatan Untuk Mewujudkan Harmonisasi
Peraturan Perundang-Undangan Yang Tumpang Tindih Dan
Disharmonis:
a) Penerapan harmonisasi dilakukan melalui pelaksanaan
identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap keseluruhan
peraturan perundang-undangan yang tidak
- 37 -
harmonis/sinkron, dan tidak ditemukan peraturan
perundang-undangan yang tidak harmonis/sinkron. Adapun
hasil identifikasi, analisis, dan pemetaan sebagaimana
terdapat pada Daftar Inventarisir Peraturan Menteri Pemuda
dan Olahraga Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2017.
b) Dengan telah diterbitkannya beberapa Peraturan yaitu:
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Keolahragaan, Peraturan Pemerintah Nomor
17 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pekan dan
Kejuaraan Olahraga, Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2007 tentang Pendanaan Keolahragaan, Peraturan Presiden
Nomor 11 Tahun 2014 tentang Susunan, Kedudukan, Dan
Tata Kerja Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional
Keolahragaan, Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2014
tentang Pemberian Pengahargaan Olahraga sebagai peraturan
pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Sistem Keolahragaan Nasional, maka secara
komprehensif suluruh peraturan pelaksanaan dari Undang-
Undang Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional telah selesai ditetapkan, oleh
karenanya tidak diatur lagi pendelagasian yang sifatnya teknis
baik dalam bentuk RaPermen dan/atau instrument hukum
lainnya.
2) Pengendalian Dalam penyusunan peraturan internal
Kementerian Pemuda dan Olahraga:
a) Dalam rangka penyusunan peraturan internal Kementerian
Pemuda dan Olahraga terlebih dahulu dilakukan kajian
hukum/legal opinion dan dilakukan rapat koordinasi dengan
melibatkan unit teknis terkait.
b) Dilakukannya evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian
penyusunan peraturan perundang-undangan melalui
penerbitan Peraturan Menteri Pemuda Dan Olahraga Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan
- 38 -
Peraturan Menteri, Keputusan Menteri, Peraturan Pimpinan
Unit Organisasi Eselon I/ Pimpinan Tinggi Madya, Dan
Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I/Pimpinan
Tinggi Madya Di Lingkungan Kementerian Pemuda Dan
Olahraga. Peraturan ini dibentuk untuk keseragaman
mekanisme penyusunan Rancangan Peraturan/Keputusan
Menteri dan Peraturan/Keputusan Pimpinan Unit Organisasi
Eselon I di Lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga
diperlukan cara dan metode penyusunan
Peraturan/Keputusan yang pasti, baku dan standar dengan
tetap berpedoman pada ketentuan pembentukan peraturan
perundang-undangan.
3) Penataan arsip secara tertib, lengkap, informatif, dan
disosialisasikan, melalui beberapa kegiatan yang dapat terlihat
pada dokumen (evidence). Telah disusun:
a) Daftar Rekapitulasi Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga
Tahun 2015
b) Daftar Rekapitulasi Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga
Tahun 2016.
c) Daftar Rekapitulasi Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga
Tahun 2017
h. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan kepada
publik (stakeholders terkait) secara lebih cepat, lebih murah, lebih
aman, dan lebih mudah dijangkau; pengembangan dan penyediaan
pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan pengguna layanan; dan
peningkatan indeks kepuasan masyarakat (stakeholders terkait) atas
pelayanan yang diberikan, Kementerian Pemuda dan Olahraga
melakukan upaya yang dapat dilihat dalam dokumen (evidence)
sebagaimana terlampir, sebagai berikut:
- 39 -
1) Kebijakan Standar Pelayanan
a) Dengan ditetapkannya tugas dan fungsi Kementerian Pemuda
dan Olahraga berdasar Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun
2015 Tentang Kementerian Pemuda dan Olahraga jo.
Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
Nomor 1516 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pemuda dan Olahraga perlu untuk Kementerian
Pemuda dan Olahraga melakukan penyesuaian atas Standar
Pelayanan (SP) di lingkungan Kementerian Pemuda dan
Olahraga.
b) Kementerian Pemuda dan Olahraga mempunyai 3 UPT untuk
pelayanan Kepemudaan dan Keolahragaan yaitu PPPON,
PPITKON, Museum Olahraga Nasional ditambah juga dengan
keberadaan RSON.
c) Ketiga UPT dan RSON telah mempunyai SOP dan SPM serta
memperoleh sertifikasi ISO. Tersertifikasinya mutu pelayanan
RSON oleh ISO 9001:2015 nomor QS 4955 sejak 15 Agustus
2017, dan pelayanan PPITKON oleh ISO 9001:2008 nomor QS
2922 sejak 14 Mei 2014
d) Pelayanan di 3 UPT PPPON btelah mempunyai standar tarif
yang ditetapkan melalui PP No 8 Tahun 2015 tentang Tarif atas
jenis PNBP Kemenpora
e) Di tahun 2018 Kemenpora telah menyusun SOP Kementerian
dan Draft Permenpora tentang Standar Pelayanan yang
mendefinisikan dan mengoperasional seluiruh jenis pelayanan
yang ada di Kemenpora
2) Penerapan Budaya Pelayanan Prima, melalui:
a) Pelaksanaan sosialisasi terkait upaya penerapan Budaya
Pelayanan Prima secara periodik yang dimulai tahun 2012
yang dilakukan oleh UPT yang ada di kemenpora yang
bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan kepada
stakeholder Kemenpora. Di Bulan Januari 2018 diadakan
rapat Koordinasi Teknis Kepegawaian yang diikuti seluruh
- 40 -
pejabat eselon I s.d IV dan staf Kemenpora yang bertujuan
mengkuatkan budaya organisasi untuk peningkatan kinerja
melalui berbagai forum diskusi dan outbound.
b) Penyediaan informasi tentang pelayanan yang mudah diakses
melalui berbagai media yang ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 35 Tahun 2016 Tentang
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan
Kementerian Pemuda dan Olahraga dan pada tahun 2014,
telah dibuat twitter https://twitter.com/KEMENPORA_RI
guna pemberian informasi dan penyediaan sarana komunikasi
antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan
publik/stakeholders terkait;
c) Pengembangan sarana layanan yang terpadu/terintegrasi dan
inovatif, melalui:
• Penyediaan Media Komunikasi dengan Penetapan Media
Center Sebagai Media Komunikasi Layanan Informasi di
Lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga;
• Pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) di lingkungan Sekretariat Kabinet
sejak tahun 2012. Selanjutnya, guna mengikuti
perkembangan lingkungan strategis maka pada tahun
2016 pembentukan PPID ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 35 Tahun 2016
Tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di
Lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga; dan
• Inovasi yang dilakukan Kemenpora dalam terus
meningkatkan upaya pelayanan Kepemudaan adalah
melalui kerjasama dengan stakeholder terkait
Pembentukan DILO dan Penyediaan Aplikasi WMP
sebagai upaya Kemenpora dalam terus mempermudah
akses pemuda dalam mendapatkan pelayanan
kepemudaan dibidang kreatif dan wirausaha
- 41 -
3) Pengelolaan Pengaduan, melalui upaya:
a) Pembangunan media pengaduan pelayanan dengan
menyediakan kotak saran di Lobby setiap Gedung (Grha,
Wisma, PPITKON), dan kotak saran berbasis web pada portal
website kemenpora.go.id; serta media LAPOR
b) Pembentukan unit yang mengelola pengaduan pelayanan,
yakni dengan menetapkan Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) di Lingkungan Kementerian Pemuda dan
Olahraga sejak tahun 2012, dan selanjutnya pada tahun 2016
Kementerian Pemuda dan Olahraga menetapkan PPID dengan
Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 35 Tahun
2016 Tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di
Lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga;
c) Pelaksanaan evaluasi atas penanganan keluhan/masukan,
antara lain dengan pelaksanaan survei kepuasan terhadap
pemangku kepentingan yang dilakukan secara berkala,
dengan tujuan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan
yang diberikan;
4) Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan, melalui upaya:
a) Pelaksanaan survei eksternal atas kepuasan terhadap
pengguna layanan yang dilakukan secara berkala guna
mengukur kinerja pelayanan yang dilakukan Kementerian
Pemuda dan Olahraga dalam kurun waktu tertentu: Saat ini
juga sudah dilakukan survey pelayanan di Asdep
Kewirausahaan diharapkan ini menjadi percontohan agar
setiap unit mengembangkan survey ini secara berkala
mengingat setiap unit kerja Kemenpora memiliki spesifik
pelayanan tertentu di setiap Unit Kerja
b) Survei kepuasan masyarakat dapat diakses secara terbuka.
Hasil survei kepuasan pengguna layanan Kementerian
Pemuda dan Olahraga disajikan dalam media website
kemenpora.go.id;
- 42 -
c) Pelaksanaan tindak lanjut atas hasil survei kepuasan
masyarakat. Tindak lanjut ini untuk perbaikan kualitas
pelayanan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
5) Pemanfaatan Teknologi Informasi di Kementerian Pemuda dan
Olahraga dilaksanakan dengan:
Kementerian Pemuda dan Olahraga telah memilik rencana
penerapan teknologi informasi dalam pemberian pelayanan
terhadap masyarakat, hal tersebut tertuang dalam Roadmap
Pengembangan TIK di Kemenpora 2015-2020. Roadmap
Pengembangan TIK di Kemenpora 2015-2020 bertujuan
mewujudkan perencanaan, pengembangan dan pengelolaan SIM
yang baik di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Sistem yang sudah ada dan berjalan : Simaya (e-office),
database Call Center, Siratu, Sirinda, SiPuput dan e-mnove
Kemenpora. Sistem yang sedang dikembangkan adalah e-Kinerja,
Whistleblower dan Situation Room.
Fungsi utama dari Situation Room adalah untuk menangani
data-data dan informasi kepemudaan, keolahragaan dan
kepramukaan yang digunakan untuk menyusun kebijakan terkait.
Pengelola dari Situation Room ini adalah : Bagian Sistem Informasi
Pengguna dari Situation Room :
a) Menteri Kemenpora
b) Sekretaris Kemenpora
c) Pejabat Eselon 1
d) Pejabat Eselon 2
Penyempurnaan secara terus menerus dalam penerapan
teknologi informasi pada pemberian pelayanan di lingkungan
Kementerian Pemuda dan Olahraga, antara lain dengan
melaksanakan evaluasi dan penyempurnaan terhadap survei
kepuasan masyarakat secara online dan aplikasi pelayanan
Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam website.
- 43 -
i. Quick Wins
Berdasar Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 37 Tahun
2016 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Pemuda dan
Olahraga Tahun 2015-2019, dijabarkan tentang 5 (lima) program Quick
Wins :
1) Pengembangan dan Penyempurnaan dalam penataan Area Kerja
dengan Metode 5 S;
2) Pelayanan Informasi Pemuda dan Olahraga secara online melalui
website Kementerian Pemuda dan Olahraga;
3) Peningkatan Pembangunan Karakter, Tumbuhnya Jiwa
Patriotisme, Budaya Prestasi, dan Profesionalitas serta Partisipasi
Pemuda;
4) Sukses dalam penyelenggaraan Asian Games XVIII dan
meningkatnya prestasi Olahraga yang Unggul;
5) Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam kegiatan Olahraga.
Gambaran secara singkat perkembangan pelaksanaan 5
(lima) program Quick Wins tersebut, sebagai berikut:
1) Pengembangan dan Penyempurnaan dalam penataan Area Kerja
dengan Metode 5 S;
Quick Win ini dikembangkan untuk mendukung keberhasilan
dalam pelaksanaan manajemen perubahan. Proses perubahan
merupakan hal yang sangat dinamis. Oleh sebab itu, efektifitas
program manajemen perubahan memerlukan adaptasi dan
penyesuaian sesuai dengan perkembangan lingkungan baik
internal dan eksternal
2) Pelayanan Informasi Pemuda dan Olahraga secara online
melalui website Kementerian Pemuda dan Olahraga
Quick Win ini dikembangkan untuk mendukung arah kebijakan
dan strategi yang dikembangkan oleh Kementerian Pemuda dan
Olahraga, dalam rangka:
a) Peningkatan pembinaan hubungan kemasyarakatan dan
kelembagaan;
b) Peningkatan pelayanan informasi dan hukum;
- 44 -
c) Peningkatan kualitas pelayanan pimpinan, umum,
operasional, administrasi, dan perpustakaan;
d) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendukung
layanan.
3) Peningkatan Pembangunan Karakter, Tumbuhnya Jiwa
Patriotisme, Budaya Prestasi, dan Profesionalitas serta
Partisipasi Pemuda
Quick Win ini dikembangkan untuk mendukung arah kebijakan
dan strategi yang dikembangkan Kementerian Pemuda dan
Olahraga, dalam rangka:
a) Peningkatan efektivitas pelayanan kepemudaan yang meliputi
peningkatan wawasan kebangsaan, pengembangan
kepemimpinan pemuda, pengembangan kewirausahaan
pemuda, dan pengembangan kepeloporan pemuda;
b) Pengembangan fasilitasi kepemimpinan pemuda,
kewirausahaan pemuda dan kepeloporan pemuda;
c) Peningkatan potensi pemuda dalam kewirausahaan,
kepeloporan, dan kepemimpinan dalam pembangunan;
d) Perluasan kesempatan dalam memperoleh dan meningkatkan
pendidikan serta ketrampilan.
4) Sukses dalam Penyelenggaraan Asian Games XVIII dan
Meningkatnya Prestasi Olahraga yang Unggul
Quick Win ini dikembangkan untuk mendukung arah kebijakan
dan strategi yang dikembangkan Kementerian Pemuda dan
Olahraga, dalam rangka:
a) Penguatan pembinaan dan pengembangan olahragawan
andalan;
b) Pengembangan prasarana dan sarana keolahragaan;
c) Penataan Kemenpora, KOI dan KONI sebagai contoh
perubahan Mental Birokrasi;
d) Peningkatan upaya pembibitan dan pengembangan prestasi
olahraga secara sistematik, berjenjang, dan berkelanjutan;
- 45 -
e) Peningkatan sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah dalam pengelolaan keolahragaan;
f) Pembangunan 1000 (seribu) lapangan desa.
5) Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Olahraga
Quick Win ini dikembangkan untuk mendukung arah kebijakan
dan strategi yang dikembangkan Kementerian Pemuda dan
Olahraga, dalam rangka:
a) Peningkatan peran pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan
dunia usaha/swasta dalam pembudayaan kegiatan olahraga;
b) Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan, olahraga
rekreasi dan olahraga bagi masyarakat berkebutuhan khusus;
c) Pemberdayaan masyarakat yang berperan sebagai sumber,
pelaksana, tenaga sukarela, penggerak, pengguna hasil,
dan/atau pelayanan kegiatan olahraga.
2. Komponen Hasil
Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam melaksanakan 9 (sembilan)
program yang merupakan komponen pengungkit sebagaimana diuraikan di
depan dimaksudkan untuk mewujudkan Sasaran RB:
a. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN;
b. Terwujudnya Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat
(stakeholders terkait); dan
c. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi.
Keberhasilan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam mewujudkan
sasaran RB dapat dilihat dari pengukuran atas aspek yang ditetapkan dalam
Sasaran RB, sebagaimana uraian berikut:
a. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN, dengan
menggunakan ukuran:
1) Nilai persepsi korupsi (survei eksternal);
2) Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan
Kementerian Pemuda dan Olahraga
Dalam memperoleh gambaran hasil berdasar ukuran ini
khususnya terkait opini BPK atas pelaksanaan kegiatan Tahun
- 46 -
Anggaran 2016, Kementerian Pemuda dan Olahraga masih menunggu
hasil pemeriksaan oleh Tim BPK yang berlangsung dari bulan Januari
sampai dengan bulan April 2018. Sedangkan untuk pelaksanaan
kegiatan untuk tahun anggaran sebelumnya, sejak tahun 2015, secara
berturut-turut Kementerian Pemuda dan Olahraga mendapat opini TMP
(disclaimer) dari BPK sampai dengan pelaksanaan kegiatan Tahun
Anggaran 2016.
b. Terwujudnya Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat
(stakeholders terkait), dengan menggunakan ukuran nilai persepsi
kualitas pelayanan (survei eksternal).
Dalam melaksanakan survei eksternal untuk mengukur nilai persepsi
kualitas pelayanan, Kementerian Pemuda dan Olahraga fokus pada
survei atas pelayanan terhadap masyarakat/stakeholder. Dalam hal ini
survei eksternal dilakukan oleh PT. Succofindo, sebagai mitra kerja
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Kementerian PAN dan RB). Hasil survei, berdasar informasi (lisan dan
informal) dari Stakeholders terkait, menggambarkan pelayanan dalam
kategori “baik”.
c. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi,
dengan menggunakan ukuran:
1) Nilai akuntabilitas kinerja; dan
2) Nilai kapasitas organisasi (survei internal).
Pengukuran dengan menggunakan ukuran nilai akuntabilitas
kinerja, sampai dengan penyusunan laporan ini belum dilakukan
penilaian atas akuntabilitas kinerja Kementerian Pemuda dan Olahraga
tahun 2017 oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi. Namun, guna memberikan gambaran tingkat
efektivitas akuntabilitas kinerja Sekretariat Kabinet dapat dilihat
berdasar hasil penilaian tahun 2016 oleh Kementerian PAN dan RB,
yakni Kementerian Pemuda dan Olahraga memperoleh nilai 60,03 atau
predikat B.
Sedangkan, pengukuran atas hasil pelaksanaan RB dengan
menggunakan ukuran nilai kapasitas organisasi, Kementerian Pemuda
- 47 -
dan Olahraga juga melakukan survei internal atas layanan yang
diberikan kepada pejabat/pegawai di lingkungan Kementerian Pemuda
dan Olahraga sepanjang tahun 2017.
Kementerian Pemuda dan Olahraga memandang perlu untuk
melakukan survei internal terhadap layanan yang diberikan kepada
pejabat/pegawai di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga,
dengan pertimbangan untuk dapat mengetahui opini pejabat/pegawai
terkait tingkat kepuasan/ kemanfaatan layanan yang diberikan guna
perbaikan kualitas layanan yang dapat mendukung pelaksaan tugas
dan fungsi Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam memberikan
pelayanan bidang kepemudaan dan keolahragaan.
B. Evaluasi Atas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian
Pemuda dan Olahraga
Pelaksanaan RB Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2017 melalui
pelaksanaan program dan kegiatan terkait 8 (delapan) area perubahan
sebagaimana tertuang dalam Road Map (ditetapkan dengan Permenpora
Nomor 37 Tahun 2016), dan telah menghasilkan dan mendukung pencapaian
kondisi yang diharapkan sebagaimana telah diuraikan di atas.
Dalam rangka mengetahui sejauh mana keberhasilan Kementerian
Pemuda dan Olahraga dalam melaksanakan RB sesuai yang diamanatkan,
perlu untuk melakukan evaluasi baik evaluasi internal maupun evaluasi
eksternal. Evaluasi internal merupakan evaluasi yang dilakukan melalui
penilaian secara mandiri (PMPRB) sebagaimana diamanatkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14
Tahun 2014 Tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi
Pemerintah. PMPRB dilakukan oleh Tim Asesor yang dikoordinasikan oleh
Inspektorat Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan beranggotakan Pejabat
eselon II dari setiap unsur kedeputian di Kementerian Pemuda dan Olahraga
selaku asesor agar dapat menggambarkan secara keseluruhan kondisi
birokrasi di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Tim asesor ini dibentuk
dengan Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 57 Tahun 2017
tentang Tim Asesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
- 48 -
Kementerian Pemuda dan Olahraga. Tim Asesor bekerja berdasar desk study
dan wawancara/diskusi dengan pihak terkait di Kementerian Pemuda dan
Olahraga, yang hasilnya dilakukan rapat panel sebelum hasil PMPRB di-
upload guna diteruskan ke Kementerian PAN dan RB secara online. Dari
PMPRB, pelaksanaan RB Kementerian Pemuda dan Olahraga memperoleh
penilaian sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut (Tabel 3.1.)
Sedangkan evaluasi eksternal merupakan evaluasi yang dilakukan oleh
Tim Evaluator dari Kementerian PAN dan RB. Pada tahun 2017, pelaksanaan
evaluasi oleh Tim Evaluator dari Kementerian PAN dan RB mulai tanggal 25
September 2017 (entry meeting) sampai dengan tanggal 21 Desember 2017
(exit meeting). Hasil evaluasi dipaparkan secara bertahap oleh Tim Evaluator
Kementerian PAN dan RB. Nilai hasil evaluasi yang diperoleh Kementerian
Pemuda dan Olahraga dari Tim Evaluator pada rapat (Diskusi Panel) antara
Tim Evaluator Kementerian PAN dan RB dengan Pejabat/Pegawai, selaku
anggota Kelompok Kerja Evaluasi Pelaksanaan RB Kementerian Pemuda dan
Olahraga, pada tanggal 26 Februari 2018, merupakan nilai hasil verifikasi
lapangan, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut (Tabel 3.1).
Tabel 3.1
Nilai Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Pemuda dan Olahraga
NO BIDANG
NILAI
MAKSIMAL PMPRB
Nilai Tim Evaluator
Kemenpan RB
A. PENGUNGKIT
1 Manajemen Perubahan 5 4.89 3.16
2 Penataan Peraturan Perundang-undangan
5 5 3.34
3 Penataan dan Penguatan Organisasi 6 5.67 4.01
4 Penataan Tata Laksana 5 4.5 3.47
5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15 14.76 12.25
6 Penguatan Akuntabilitas 6 6 3.38
7 Penguatan Pengawasan 12 9.72 4.99
8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6 5.4 1.87
Sub Total Komponen Pengungkit (A) 60 55.94 36.47
- 49 -
NO BIDANG
NILAI
MAKSIMAL PMPRB
Nilai Tim Evaluator
Kemenpan RB
B. Hasil
1 Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi
20 13.2 11.16
2 Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN 10 8.5 7
3 Kualitas Pelayanan Publik 10 7.5 7.36
Sub Total Komponen Hasil 40 29.2 25.52
Indeks Reformasi Birokrasi 100 85.14 61.99
C. Saran Tindak Lanjut dalam Area Of Improvement (AoI) Hasil
Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Pemuda dan
Olahraga
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Tim Evaluator dari
Kementerian PAN dan RB, Kementerian Pemuda dan Olahraga memperoleh
nilai 60,20 (nilai sementara per Februari 2017) yang berarti Kementerian
Pemuda dan Olahraga mendapat kategori “Baik” untuk pelaksanaan RB
pada tahun 2016. Namun demikian, berdasar evaluasi masih ditemukan hal-
hal yang dapat menghambat pelaksanaan RB dalam setiap program dan
kegiatan. Untuk itu, Tim Evaluator Kementerian PAN dan RB memberikan
saran penyempurnaan yang tercakup dalam Area of Improvement (AoI) guna
peningkatan kualitas pelaksanaan RB di Kementerian Pemuda dan Olahraga,
sebagaimana diurai lebih lanjut pada tabel berikut (Tabel 3.2).
Tabel 3.2
Saran Tindak Lanjut dalam Area of Improvement (AoI)
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Pemuda dan Olahraga
NO PROGRAM/AREA
PERUBAHAN HAL YANG PERLU DILAKUKAN (AOI)
1 Manajemen
Perubahan
• Diperlukan upaya penguatan agent of
change dan role model dalam bentuk
pelatihan dan penetapan target terukur
untuk menggerakkan organisasi dalam
- 50 -
NO PROGRAM/AREA
PERUBAHAN HAL YANG PERLU DILAKUKAN (AOI)
melakukan perubahan serta monitoring
secara berkala
• Perlu melakukan survey internal untuk
mengetahui tingkat kepuasan dan
harapan pegawai terhadap organisasi
• Agar dibuat media komunikasi RB yang
cakupannya menjangkau seluruh
pegawai dan pemangku kepentingan
serta dimonitoring dan dievaluasi secara
berkala
2 Penataan
Peraturan
Perundang-
Undangan
• melakukan Identifikasi dan analisis
terhadap peraturan perundang-
undangan di lingkungan Kemenpora
secara menyeluruh
• melakukan evaluasi secara berkala atas
implementasi sistem penyusunan
peraturan perundang-undangan yang
sudah dilakukan
3 Penataan dan
Penguatan
Organisasi
• Meningkatkan analisis evaluasi
organisasi secara menyeluruh dalam hal
ketepatan fungsi dan ukuran organisasi,
jenjang organisasi, kemungkinan
duplikasi fungsi atau tumpang tindih
organisasi, pelaporan ganda yang tidak
efektif, serta kesesuaian struktur
organisasi yang dihasilkan dengan
memperhatikan pada capaian kinerja
(Outcome) yang akan dihasilkan
4 Penataan Tata
Laksana
• Menyusun Peta Proses Bisnis pada
semua tataran kemudian
menjabarkannya dalam SOP. Peta bisnis
proses harus menggambarkan outcome
organisasi dan SOP yang dihasilkan
harus sesuai dengan kebutuhan
layanan organisasi
• Menerapkan / mengimplementasikan
semua SOP dan mengevaluasi atas
efisiensi dan efektivitas peta proses bisnis
dan SOP secara berkala
- 51 -
NO PROGRAM/AREA
PERUBAHAN HAL YANG PERLU DILAKUKAN (AOI)
• Menerbitkan kebijakan tentang
keterbukaan informasi publik serta
monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan tersebut secara berkala
5 Penataan Sistem
Manajemen SDM
• Perlu dilakukan assessment terhadap
seluruh pegawai secara bertahap untuk
mendapat gambaran potensi pegawai
berupa talent pool
• Perlu dilakukan penilaian Kinerja
Individu Pegawai secara berkala dengan
mensinergikan dengan reward and
punishment yang diukur dengan
menggunakan aplikasi Sistem Informasi
Kepegawaian (memanfaatkan e-
government)
• Perlu dilakukan monev pasca
pengembangan kompetensi pegawai
6 Penguatan
Akuntabilitas
• Menyempurnakan kembali rumusan
ukuran kinerja secara berjenjang serta
menuangkan pemantauan dan
pengukuran kinerja tersebut secara
elektronik di seluruh level organisasi
secara berkala
• Mengoptimalkan peran pimpinan dalam
penguatan akuntabilitas kinerja,
terutama dalam penyusunan dan
perumusan kinerja dalam Renstra dan
Perjanjian Kinerja
• Melakukan penyelarasan antara kinerja
yang akan dicapai dengan anggaran riil
yang diperlukan dalam melaksanakan
kegiatan terhadap hasil/kinerja tersebut
7 Penguatan
Pengawasan
• Membangun Zona Integritas sebagai
miniatur dari Reformasi Birokrasi (RB) di
level unit kerja yang menangani layanan
langsung kepada masyarakat
(stakeholder) sehingga dapat diperoleh
unit kerja percontohan dan mempercepat
proses Reformasi Birokrasi
- 52 -
NO PROGRAM/AREA
PERUBAHAN HAL YANG PERLU DILAKUKAN (AOI)
• Meningkatkan evaluasi atas
implementasi kebijakan pengawasan
agar lebih mendalam secara berkala
sehingga dapat diperoleh kebijakan yang
lebih tepat dengan organisasi, serta
implementasi yang lebih baik atas
kebijakan tersebut
8 Peningkatan
Kualitas
Pelayanan Publik
• Menetapkan kebijakan standar
pelayanan sebagai acuan unit kerja
dalam memberikan pelayanan.
• Meningkatkan berbagai pelatihan dalam
upayan budaya pelayanan prima, serta
menetapkan sistem reward dan
punishment sebagai dasar pemberian
penghargaan kepada pemberi dan
penerima pelayanan
• Mengembangkan survei kepuasan
masyarakat dan dilakukan secara
berkala, menindaklanjuti setiap hasil
survei.
D. Permasalahan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Upaya
Pemecahannya
1. Kurang optimalnya perubahan pola pikir (mindset) dan budaya
kerja pejabat/pegawai dalam pelaksanaan RB karena kurangnya
pemahaman dan perbedaan cara pandang terhadap upaya
perubahan. Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Pemuda dan
Olahraga perlu melakukan komunikasi dan sosialisasi yang lebih
intensif dengan melibatkan seluruh pejabat/pegawai di berbagai
tingkatan secara aktif dalam diskusi pelaksanaan RB, seperti forum
RB Corner; mengikutsertakan pejabat/pegawai dalam
seminar/diklat/ workshop terkait RB; dan mendorong seluruh
jajaran pimpinan untuk menjadi role model atau agen perubahan.
- 53 -
2. Belum optimalnya dukungan dan koordinasi unit kerja terkait
karena adanya ego sectoral dan persepsi keberhasilan
pelaksanaan RB (dalam bentuk penciptaan dokumen RB)
merupakan tanggung jawab unit kerja yang mempunyai
kewenangan untuk menjadi koordinator pelaksana RB, sehingga
berimplikasi pada kurang efektifnya pelaksanaan RB. Sehubungan
dengan hal tersebut, seyogyanya Kementerian Pemuda dan
Olahraga perlu tetap membentuk tim atau kelompok kerja (yang
terdiri dari wakil unit kerja terkait) walau Kementerian Pemuda dan
Olahraga sudah membentuk unit kerja setingkat eselon II yang
mengoordinasikan pelaksanaan RB. Hal tersebut dimaksudkan
untuk meningkatkan kualitas dalam pengelolaan perubahan dalam
pelaksanaan RB sesuai bidang atau area perubahan.
3. Kurang efektifnya media komunikasi karena terbatasnya media,
muatan informasi, dan intensitas penyampaian informasi.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Pemuda dan
Olahraga perlu meningkatkan keberadaan media komunikasi dan
pemanfaatannya, serta mendorong pejabat/pegawai di berbagai
tingkatan untuk berpartisipasi aktif dalam mengomunikasikan
pelaksanaan RB secara intensif.
4. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam
pengembangan sistem pengukuran dan pelaporan kinerja.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Pemuda dan
Olahraga perlu mengembangkan sistem pengukuran dan pelaporan
kinerja dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi.
5. Belum membentuk unit kerja yang menuju WBK/WBBM guna
penguatan pengawasan. Dalam rangka penguatan pengawasan,
Kementerian Pemuda dan Olahraga perlu untuk membentuk
WBK/WBBM.
6. Kurangnya sosialisasi dan pembinaan terkait pelaksanaan RB dan
evaluasinya dari instansi pembina (Kementerian PAN dan RB), yang
berimplikasi pada kurang optimalnya pelaksanaan RB dan
timbulnya persepsi pelaksanaan RB hanya untuk menyusun
- 54 -
dokumen saja. Guna mengatasi hal tersebut, Kementerian Pemuda
dan Olahraga perlu meningkatkan koordinasi dengan kementerian
terkait dan lebih proaktif dalam mengantisipasi perubahan
kebijakan.
E. Rencana Perbaikan Untuk Peningkatan Kualitas Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi di Kementerian Pemuda dan Olahraga
Dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan RB, Kementerian
Pemuda dan Olahraga berupaya melakukan penyempurnaan dalam
pelaksanaan RB dengan merencanakan kegiatan perbaikan berdasar
rekomendasi AoI dan upaya pemecahan masalah yang dihadapi, yang
dituangkan dalam rencana perbaikan, sebagai berikut:
1. Bidang Penataan Pola Pikir dan Budaya Kerja
a. Menyediakan media komunikasi tentang pelaksanaan RB yang
dapat menjangkau baik pegawai maupun stakeholders
Kementerian Pemuda dan Olahraga, seperti RB corner, penayangan
videographis pelaksanaan RB, penyempurnaan kolom menu RB
baik penempatan maupun muatannya dalam website Kementerian
Pemuda dan Olahraga;
b. Menyempurnakan pelaksanaan monitoring dan evaluasi dengan
menyampaikan laporan secara berkala, serta menindaklanjuti
saran dari hasil monitoring dan evaluasi.
2. Bidang Penataan Peraturan Perundang-undangan
Pada Bidang ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga perlu melakukan
perbaikan dengan:
a. Melakukan identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap seluruh
peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis/sinkron
secara berkala;
b. Merevisi peraturan perundang-undangan berdasar hasil
pemetaan peraturan perundang-undangan yang tidak
harmonis/tidak sinkron;
- 55 -
c. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian
penyusunan peraturan perundang-undangan secara berkala, dan
melaporkan hasil evaluasi tersebut.
3. Bidang Penataan dan Penguatan Organisasi
Kementerian Pemuda dan Olahraga perlu melakukan evaluasi
kelembagaan dan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait
untuk penataan/sinkronisasi tugas dan fungsi serta penyempurnaan
organisasi
4. Bidang Penataan Ketatalaksanaan
Pada bidang Penataan Ketatalaksanaan, Kementerian Pemuda dan
Olahraga perlu melakukan perbaikan dengan:
a. Menyusun dan menetapkan Peta Bisnis Proses;
b. Mengevaluasi SOP secara berkala berdasar ketentuan, dan
menindaklanjuti hasil evaluasi dengan menyusun SOP sebagai
tindak lanjut hasil evaluasi yang sesuai perkembangan dan
tuntutan efisiensi, dan efektivitas birokrasi;
c. Mengimplementasikan mekanisme dan sistem untuk penerapan
SOP dalam pelaksanaan tugas;
d. Mengembangkan pelaksanaan e-government yang terintegrasi.
5. Bidang Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur
a. Mengimplementasikan dan memanfaatkan Sistem Informasi
Kepegawaian yang mengintegrasikan pengukuran kinerja pegawai
secara berkala dengan mengintegrasikan dengan pemberian
tunjangan kinerja (reward and punishment);
b. Melakukan kebutuhan pengembangan kompetensi untuk seluruh
pegawai, serta memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaannya
secara berkala;
c. Melakukan assessment terhadap seluruh pegawai secara bertahap.
6. Bidang Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Kementerian Pemuda dan Olahraga perlu melakukan upaya:
a. Meningkatkan keterlibatan pimpinan secara langsung pada saat
penyusunan Renstra, Perjanjian Kinerja dan pemantauan capaian
kinerja secara berkala; dan
- 56 -
b. Menyusun pedoman terkait akuntabilitas kinerja dan
mengembangkan pengukuran dan pelaporan kinerja berbasis
elektronik guna meningkatkan kualitas pelaksanaan akuntabilitas
kinerja Kementerian Pemuda dan Olahraga.
7. Bidang Penguatan Pengawasan
Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam upaya penguataan
pengawasan perlu menyusun rencana perbaikan, yaitu:
a. Membangun Zona Integritas sebagai miniatur dari Reformasi
Birokrasi (RB) di level unit kerja yang menangani layanan langsung
kepada masyarakat;
b. Meningkatkan implementasi dan evaluasi benturan kepentingan
secara berkala;
c. Menetapkan unit kerja yang berpredikat menuju WBK/WBBM.
8. Bidang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Pada bidang ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga perlu melakukan
upaya perbaikan dengan melakukan sosialisasi/pelatihan terkait
penerapan budaya pelayanan prima; dan Menindaklanjuti hasil survei
kepuasan stakeholders. Selanjutnya, Kementerian Pemuda dan
Olahraga perlu mengoptimalkan pemanfaatan penerapan teknologi
informasi dalam memberikan pelayanan dari layanan internal di
lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga sampai layanan
eksternal.
- 57 -
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
1. Reformasi Birokrasi Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun
2017 bertujuan mewujudkan Kementerian Pemuda dan Olahraga
berbasis kinerja secara bertahap dan berkesinambungan, dalam
pelaksanaannya berdasar rencana kerja yang mencakup 9
(sembilan) program terkait 8 (delapan) area perubahan, yakni
manajemen perubahan, sistem pengawasan, akuntabilitas kinerja,
kelembagaan, ketatalaksanaan, sistem manajemen SDM ASN,
peraturan perundang-undangan, kualitas pelayanan publik, dan
Quick Wins sebagaimana ditetapkan dalam Permenpora Nomor 37
Tahun 2016.
2. Guna mengetahui perkembangan dan keberhasilan pelaksanaan
RB tahun 2017, Kementerian Pemuda dan Olahraga
menyelenggarakan penilaian baik internal maupun eksternal:
a. Penilaian secara internal dengan mengadakan, antara lain
survei secara mandiri terhadap opini atas
kepuasan/kemanfaatan layanan Kementerian Pemuda dan
Olahraga yang menggambarkan berada dalam kategori
“memuaskan”. Sedangkan survei internal atas pemberian
layanan internal terkait Bidang Administrasi menggambarkan
pada kategori “memuaskan/ bermanfaat sampai dengan
sangat memuaskan/sangat bermanfaat”.
b. Penilaian secara mandiri (PMPRB) atas pelaksanaan RB
Kementerian Pemuda dan Olahraga sepanjang tahun 2017
oleh Tim asesor yang dibentuk dengan Keputusan Menteri
Pemuda dan Olahraga Nomor 57 Tahun 2017, menghasilkan
nilai 55,94 untuk Komponen Pengungkit dan nilai 29,20 untuk
Komponen Hasil, yang berarti Indeks RB Kementerian Pemuda
dan Olahraga berada pada nilai 85,14.
- 58 -
c. Sedangkan penilaian secara eksternal oleh Tim Evaluator dari
Kementerian PAN dan RB yang dilaksanakan mulai tanggal 25
September 2017 (entry meeting) sampai dengan tanggal 21
Desember 2017 (exit meeting), menghasilkan nilai per tanggal
26 Februari 2018, yaitu sebesar 36,47 untuk Komponen
Pengungkit dan nilai 25,52 untuk Komponen Hasil, dengan
Indeks RB berada pada nilai 61,99.
3. Dari Penilaian baik internal maupun eksternal tersebut,
Kementerian Pemuda dan Olahraga dapat memetakan
permasalahan yang dihadapi dalam mewujudkan Sasaran RB, dan
mendapat beberapa tanggapan dan saran untuk perbaikan, seperti
saran dalam Area of Improvement (AoI) pada hasil PMPRB.
B. Rekomendasi
1. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan program dan
kegiatan di setiap area perubahan, Kementerian Pemuda dan
Olahraga perlu menindaklanjuti saran perbaikan baik yang
terdapat dalam hasil survei internal, maupun saran dalam AoI yang
disampaikan oleh Tim Evaluator Kementerian PAN dan RB atas
hasil PMPRB;
2. Selanjutnya, seluruh jajaran pimpinan dan pegawai di Kementerian
Pemuda dan Olahraga perlu memiliki komitmen yang sama dalam
pelaksanaan RB guna mewujudkan Kementerian Pemuda dan
Olahraga berbasis kinerja.
Top Related