7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
1/29
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1KASUS
1.2STEP 1 : Klarifikasi Term & KonsepKata kunci
Perempuan(55 tahun)
Nyeri sendi sejak 1 tahun ini
Sudah mengobati diri sendiri dengan obat apotek
Dokter bertanya apakah lututnya pernah berbunyi
BB:85 kg,TB:156 cm
Nyeri tekan pada sendi lutut dan sekitarnya(+)
KASUS II
Ny.Ira(55 tahun) datang kedokter dengan keluhan nyeri pada sendi lutut
sejak 1 tahun ini.ia sudah berusaha mengobati diri sendiri dengan membeli
obat diapotek.dokter menanyakan apakah lututnya juga sering
berbunyi.hasil pemeriksaan menunjukkan BB= 85 kg,TB=156 cm.nyeri
tekan pada sendi lutut dan sekitarnya(+),nyeri semakin bertambah bila
dipakai untuk berjalan atau naik/turun tangga.hasil foto rontgen pada sendi
lutut menunjukkan adanya kelainan pada sendi.dokter memberikan obat-
obat dan nasehat yang diperlukan.
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
2/29
2
Nyeri semakin bertambah bila berjalan atau naik/turun tangga
Hasil foto rontgen sendi lutut ada kelainan
Dokter memberi nasehat dan obat
1.3STEP 2 : Mendefinisikan/ Menegaskan problem1. Apa yang menyebabkan nyeri sendi lutut pada pasien?
2. Apa hubungan nyeri sendi lutut dengan BB dan TB?
3. Apa hubungan nyeri sendi lutut dengan lutut berbunyi?
4. Mengapa bila berjalan,naik/turun tangga nyeri semakin bertambah?
5. Obat apa yang tepat untuk pasien?
6. Apa gambaran pada foto rontgen?
7. Apa faktor resiko dari kasus?
8. Apa diagnosis banding dari kasus ini?
9. Apa diagnosis dari kasus ini?
10.Apa tanda dan gejala dari(osteoarthritis,arthritis rheumatoid,arthritis gout)?
11.Apa pemeriksaan fisik yang tepat dari kasus ini?
12.Apa pemeriksaan penunjang yang tepat dari kasus ini?
13.Apa komplikasi dan prognosis dari kasus ini?
14.Apa pathogenesis dari osteoarthritis,arthritis gout,arthritis rheumatoid?
15.Apa etiologi dari osteoarthritis,arthritis gout,arthritis rheumatoid?
1.4STEP 3 : Analisis problem : Brainstorming1. Karena ada gesekan pada sendi lutut menopang BB yang berlebih
membuat sendi lutut semakin nyeri2. Karena ia menopang BB yang berlebihan sehingga tulang dan sendi tak
mampu untuk menopangnya
3. BB dan TB yang tak seimbang membuat tulang dan sendi yang menopang
menjadi tak kuat
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
3/29
3
4. NSAIDs dan acetaminophen,dengan penurunan BB
5. Penyempitan celah sendi seringnya asimetris, Peningkatan densitas
(sclerosis) tulang subchondral ,Kista tulang ,Osteofit pada pinggir sendi
dan Perubahan struktur anatomi sendi
6. Umur,jenis kelamin,suku bangsa,genetik,kegemukan dan penyakit
metabolik,cedera sendi,pekerjaan dan olahraga
7. LO
8. Arthritis rheumatoid dan arthritis gout
9. Osteoarthritis
10.OAnyeri sendi asimetris ,hambatan gerak sendi,kaku
pagi,krepitasi,pembesaran sendi(deformitas),perubahan gaya berjalan
ARnyeri,kaku sendi pada pagi hari simetris, tanda
inflamasi(nyeri,bengkak,kemerahan ,teraba hangat)
AGnyeri pada saat bangun pagi asimetris,bersifat
monoartikular(nyeri,bengkak,hangat,merah )dengan gejala
sistemik:demam,menggigil,lelah.
11.OA:pemfis krepitasi,tanda peradangan,gaya berjalan
12.OA:radiologi
13.OA: terjadi proses penghancuran tulang rawan sendi,kelemahan otot
14.LO
15.OA:tidak diketahui tapi faktor usia,BB ,keturunan sangat berpengaruh
besar
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
4/29
4
1.5STEP 4 : Menyusun penjelasan (membuat spiderweb
1.6STEP 5 : Memformulasikan sasaran belajar1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Definisi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Epidemiologi
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Etiologi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Patofisologi-Patogenesis
5. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Tanda-Gejala
6. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Faktor Resiko
7. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Pemeriksaan
8. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Penatalaksanaan
9. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Komplikasi
10.Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Prognosis
11.Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Diagnosis Banding
PROGNOSIS
PATOGENESIS
PENATALAKSANAAN
DIAGNOSIS BANDING
GEJALA
FAKTOR RESIKO
EPIDEMIOLOGI ETIOLOGIDEFINISI
NYERI SENDI
PEMERIKSAAN
NONFARMAKOLOGIFARMAKOLOGI
KOMPLIKASI
PENUNJANAG FISIK
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
5/29
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI2.1.1 OsteoartritisOsteoarthritis merupakan penyakit degenerative yang berkaitan dengan
kerusakan kartilago sendi.Daerah yang sering terkena:vertebra,panggul ,lutut dan
pergelangan kaki.1,2
2.1.2 Artritis RheumatoidPenyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan
progresif,dimana sendi merupakan target utama.manifestasi klinik klasik AR adalah
poliartritis simetrik yang terutama mengenai sendi-sendi kecil pada tangan dan
kaki.selain synovial sendi,AR juga bisa mengenai organ-organ diluar persendian
seperti kulit,jantung,paru-paru dan mata.1,3
2.1.3 Artritis GoutArthritis pirai(gout) adalah penyakit yng sering ditemukan dan tersebar
diseluruh dunia.Artritis gout merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat
deposisi Kristal Monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat
didalam cairan ekstraselular.gangguan metabolisme yang mendasarkan gout adalah
hiperurisemia yang didefinisikan sebagai peninggian kadar urat yang lebih dari 7,0
ml/dl dan 6,0 mg/dl.1
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
6/29
6
2.2 EPIDEMIOLOGI2.2.1 Osteoartritis1Prevalensi OA lutut radiologis di Indonesia cukup tinggi, yaitu mencapai 15,5%
pada pria dan 12,7% pada wanita. Pasien OA biasanya mengeluh nyeri pada waktu
melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan pada sendi yang terkena. Karena
prevalensi yang cukup tinggi dan sifatnya kronik-progresif, OA mempunyai dampak
sosio-ekonomik yang besar, baik di Negara maju maupun di Negara berkembang.
Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang lanjut usia di Indonesia menderita cacat karena
OA. Pada abad mendatang tantangan terhadap dampak OA akan lebih besar karena
semakin banyaknya populasi yang berumur tua. 1
2.2.2 Artritis Reumatoid
Prevalensi RA relatif konstan yaitu berkisar antara 0,5% - 1%. Prevalensi yang
tinggi didapatkan di Pima Indian dan Chippewa Indian masing-masing sebesar 5,3%
dan 6,8%. Di Indonesia, China dan Filipina prevalensinya kurang dari 0,4%, baik di
daerah urban maupun rural. Hasil survey yang dilakukan di Jawa Tengah
mendapatkan prevalensi AR sebesar 0,2% di daerah rural dan 0,3% di daerah urban.
Prevalensi RA lebih banyak ditemukan pada perempuan dibandingkan dengan laki-
laki dengan rasio 3 :1 dan dapat terjadi pada semua kelompok umur, dengan angka
kejadian tertinggi didapatkan pada decade keempat dan kelima.1,3
2.2.3 Artritis Gout1
Dari data yang didapatkan hanya 5-10% pada laki-laki normal mempunyai
kadar AU diatas 7 mg%, dan sedikit dari gout yang mempunyai kadar AU di bawah
kadar tersebut. Jadi kadar AU diatas 7 mg% pada laki dan 6 mg% pada perempuan
dipergunakan sebagai batasan hiperurisemia. Prevalensi hiperurisemia di masyarakat
diperkirakan antara 2,3 sampai 17,6%. Sedangkan prevalensi gout bervariasi antara
1,6 sampai 13,6 per seribu penduduk.
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
7/29
7
2.3 ETIOLOGI2.3.1 Osteoartritis
Osteoartritis primerPenyebabnya pada umumnya idiopatik
Osteoartritis sekunder disebabkan oleh:
Kelainan endokrin
Inflamasi
Metabolik
Pertumbuhan
Herediter
Jejas makro dan mikro
Imobilitas yang terlalu lama.2
2.3.2 Artritis ReumatoidEtiologi arthritis rheumatoid ini tidak diketahui.tetapi diduga berperan:
Faktor genetik(60%)
Hormone sex
Wanita > Laki-laki
Faktor infeksi
- Retrovirus
- Enteric bacteria
- Mycobacteria
- Epstain barr-virus
- Bacterial cell walls
Protein Heet Shock(HSP)
HSP merupakan keluarga protein yang diproduksi oleh sel pada semua spesies
sebagai respon terhadap stress(asam amino homolog).HSP manusia dan HSP
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
8/29
8
mycobacterium TBhomolog(65%)antibodi dan sel T mengenali epitop
HSP pada agen infeksi dan sel host.hal ini memfasilitasi reaksi silang
limfossit dengan sel host sehingga mencetuskan reaksi imunologis yang
disebut mekanisme molekular mimicry.1,3
2.2.3 Artritis Gout1
Arthritis gout ini disebabkan oleh hiperurisemia
1. Over Production (produksi yang berlebih)
Asupan yang berlebih (eksogen atau endogen)
a. Aktivitas Enzim PRPP sintetase berlebih
b. Intolerasi fruktosa
c. Penyakit penimbunan glikogen
d. Defisiensi glukosa 6 phospat
2. Under Secretion (sekresi yang berkurang)
Gangguan sekresi di ginjal
Sebagian besar penyebab hiperurisemia dan gout adalah karena sekresi yang
berkurang
Kelainan herediter: defisiensi enzim HGPRT
Sindroma Lesch-Nyhan
Alkoholisme perubahan keseimbangan antara piruvat dan laktat
ekskresi urat menurun
Obesitas dan Toksisitas Pb (timbal).1
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
9/29
9
2.4 PATOGENESIS2.4.1 Osteoartritis1,2
Rawan sendi
aktivitas fibrinogenik aktivitas fibrinolitik
Penumpukan thrombus
Kompleks lipid pada PD subkondral
Iskemik,nekrosis jaringan subkondral
Mediator kimiawi lepas,
Kinin,Prostaglandin,IL
Bone angina,lewat subkondral yang diketahui mengandung ujung saraf
sensibel
Menghantarkan rasa sakit
Radang sendi
Peregangan tendo/ligamentum
Spasmus otot ekstra articular akibat kerja berlebihan
diakibatkan oleh
adanya osteofit yang
menekan
periosteum dan radix saraf
yang berasal dari medula
spinalis
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
10/29
10
2.4.2 Artritis Reumatoid 1Kerusakan sendi AR
Proliferasi makrofag fibroblast synovial
Faktor pencetus berupa autoimun/infeksi
Limfosit menginfiltrasi daerah perivaskuler
Proliferasi sel-sel endotel
Neovaskularisasi
Pembuluh darah pada sendi yang terlibat mengalami oklusi oleh bekuan-bekuan
kecil/sel-sel inflamasi
Terjadi pertumbuhan yang ireguler pada jaringan synovial yang mengalami
inflamasi
Jaringan pannus
Menginvasi dan merusak rawan sendi dan tulang
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
11/29
11
2.4.3 Artritis Gout
Hiperurisemia
Kristal MSUM Sel pelapis sinovial
Fagositosis,fagolisosom Apolipoprotein-E
Fosfolipase A
KOLKISIN
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
12/29
12
2.5 MANIFESTASI KLINIS2.5.1 Osteoartritis1,2 Nyeri sendi
Hambatan gerak sendi
Kaku pagi hari kurang dari 30 menit
Krepitasi
Perubahan gaya berjalan
Tanda-tanda peradangan
Klasifikasi osteoarthritis(Solomon,1997,brant 1997)5
Primer(idiopatik)
a) Lokalisata(tempat utama)
Pinggul-pangkal
paha(superolateral,superomedial,medial,inferopostrior)
Lutut(medial,lateral,patellofemoral)
Spinal apophyseal
Tangan(interfalang,pangkal ibu jari)
Kaki(sendi MTF,kaki bagian tengah ,kaki belakang)
Bahu,siku, pergelangan tangan, pergelangan kaki
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
13/29
13
b) Generalisata
Tangan(nodes herbeden)
Tangan dan lutut
Sekunder
a. Displastik
Kondrodisplasia
Dysplasia piphyseal
b. Pasca trauma
Akut
Berulang
Pasca operasi
c. Kegagalan struktur
Osteonekrosis
Osteokondritis
d. Pasca inflamasi
Infeksi
Atropati inflamator
2.5.2 Artritis Reumatoid 1 Manifestasi artikuler
Nyeri dan kaku pada banyak sendi walaupun ada sepertiga penderita
mengalami gejala awal pada satu atau beberapa sendi saja. Tanda cardinal inflamasi awal: nyeri, bengkak, kemerahan dan teraba
hangat
Pada kronik: kemerahan dan hangat tidak dijumpai
Penyebab arthritis adalah sinovitis
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
14/29
14
Umumnya sendi yang terkena adalah persendian tangan, kaki dan ertebra
servikal tapi persendian besar seperti bahu dan lutut juga bisa terkena.
Sendi yang terlibat umumnya simetris, meskipun pada persentasi awal
bisa tidak simetris
Sinovitis akan menyebabkan erosi permukaan sendi sehingga terjadi
deformitas dan kehilangan fungsi .
Manifestasi ekstraartikuler
Konstitusional: demam, anoreksia, kelelahan(fatigue), kelemahan,
limfadenopati
Kulit: nodul rematoid, accelerated reumathoid nodullus, rheumatoid
vassculitis, piyoderma gangrenosum
Mata: Sjongren syndrome (keratokonjungtifitis sicca), scleritis,
episcleritis
Kardiovaskuler: perikarditis, efusi pericardial, endokarditis, valvulitis
Paru-paru: pleuritis, efusi pleura, interstitial fibrosis, nodul reumathoid
pada paru-paru
Hematologi: anemia penyakit kronik, trombositosis, eosinofilia
Gastrointestinal:xerostomia (sjogren syndrom), amyloidosis, vaskulitis
Neurologi: entraptment neuropathi, myopati/myositis
Ginjal: amilaydosis, renal tubular asidosis, interstitial neepritis
Metabolic: osteoporosis
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
15/29
15
Kriteria diagnosis Artritis Rheumatoid,kriteria 1987
Kaku pagi hari
Artritis pada 3 daerah persendian atau lebih
Artritis pada persendian tangan
Artritis yang simetris
Nodul reumatoid
Faktor reumatoid serum
Perubahan gambaran radiologik
2.5.3 Artritis Gout 1 Stadium arthritis gout akut
Radang sendi pada stadium ini sangat akut dan timbul sangat cepat
dalam waktu singkat
Pasien tidur tanpa gejala apa-apa, bangun pagi terasa sakit yang hebat
dan tidak dapat berjalan.
Biasanya bersifat monoartikuler dengan keluhan utama berupa nyeri,
terasa hangat, merah dengan gejala sistemik berupa demam,
menggigil, merasa lelah.
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
16/29
16
Lokasi yang paling sering pada metakarpofalangeal 1, bila penyakit
berlanjut dapat terkena sendi lain yaitu pergelangan tangan atau kaki,
lutut dan siku.
Sembab beberapa hari sampai beberapa minggu, bila tidak diobati
rekuren yang multiple interfal antar serangan singkat dan dapat
mengenai beberapa sendi.
Faktor pencetus serangan: trauma lokal, diet tinggi purin, kelelahan
fisik, stress, tindakan operasi, pemakaian obat deuretik atau penurunan
dan peningkatan asam urat
Stadium interkritikal
Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana terjadi periode
interkritik asimptomatik.
Secara klinik tidak didapatkan tanda-tanda peradangan akut, namun
pada aspirasi sendi ditemukan Kristal urat. Hal ini menunjukan proses
peradangan tetap berlanjut walaupun tanpa gejala
Stadium arthritis gout menahun
Pada stadium ini umumnya pada pasien yang mengobati sendiri
Arthritis gout menahun biasanya disetai tofi yang banyak dan terdapat
poliartikuler. Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh dengan obat,
kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder.
Lokasi tofi yang paling sering pada cuping telinga, metakarpofalangeal
1, olekranon, tendon achiles dan jari tangan
Pada stadium ini kadang-kadang disertai batu saluran kemih sampai
penyakit ginjal menahun.
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
17/29
17
KRITERIA ARA (american Rheumathism Assocoation)1
A. Terdapat kristal MSUM dalam cairan sendi, atau
B. Terdapat kristal MSUM dalam tofi, atau
C. Didapatkan 6 dari 12 kriteria berikut:
1. Inflamasi maksimum pada hari 1
2. Serangan artritis akut lebih dari 1 kali3. Artritis monoartikuler
4. Sendi yang terkena berwarna kemerahan
5. Pembengkakan dan sakit pada sendi metatarsofalangeal I
6. Serangan pada sendi metatarsofalangeal unilateral
7. Serangan pada sendi tarsal unilateral
8. Adanya tofus
9. Hiperurisemia
10. Gambaran radiologik: pembengkakan sendi asimetris
11. Gambaran radiologik: kista subkortikal tanpa erosi
12. Kultur bakteri cairan sendi negatif
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
18/29
18
2.6 Faktor Resiko2.6.1 Osteoartritis 1,2
Umur
Jenis kelamin
Suku bangsa
Genetik
Kegemukan dan penyakit metabolic
Cedera sendi,pekerjaan dan olahraga
Kelainan pertumbuhan
2.6.2 Atritis Rheumatoid 1,3,4 Umur
Jenis kelamin
Suku bangsa
Genetik
Obesitas
2.6.3 Artritis Gout 1 Herediter
Gagal ginjal
Trauma
Alcohol
Obesitas
Hipertensi
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
19/29
19
2.7 Pemeriksaan2.7.1 Osteoartritis 1
a) fisik
Hambatan gerak (ROM )
Krepitasi
Deformitas sendi (usually asimetris)
Tanda peradangan
Pembengkakan sendi
Perubahan gaya berjalan
b) Penunjang
Radiologi
Gambaran radiologi OA:
Penyempitan celah sendi seringkali asimetri
Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subchondral
Kista tulang
Osteofit pada pinggir sendi
Perubahan struktur anatomi sendi
Kriteria Kellgren dan lawrence
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
20/29
20
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium pada OA ; tak banyak berguna
Kecuali OA generalisata: bedakan dengan RA : periksa
Rheumatoid Factor, ANA test
2.7.2 Artritis Rumatoid 1 Penunjang
LED: meningkat > 30 mm/jam
Hematokrit:mnurun
Trombosit: meningkat
Foto polos sendi : normal tampak adanya
osteopenia atau erosi
MRI: mendeteksi adanya erosi sendi lebih awal
Stadium awal stadium lanjut
2.7.3 Artritis Gout 1 Radiologi
Akut: sering tidak ada gambaran spesifik
Pembengkakan jaringan lunak
membedakan gout dengan kondrokalsinosis/periartritis kalsifik
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
21/29
21
Kronik:
Memperlihatkan gambaran erosi tulang yang berbentuk bulat/lonjong
dengan tepi sklerotik
Kadang terdapat perkapuran di tofi
Laboratorium
Diagnostik pasti artritis gout:
Cairan sendi : adanya kristal MSUM, leukosit > 20.000-200.000/ml
Pseudogout (calcium pyrophosphate deposition disease): kristal
pirofosfat
Kadar asam urat darah nilai diagnostik terbatas
Kadar asam urat urin
2.8 Penatalaksanaan2.8.1 Osteoartritis 1,2
a) Terapi Non Farmakologi
Edukasi
Beri tahu tentang seluk beluk penyakit, usaha agar penyakit tidak bertambah
berat, sendi masih dapat dipakai.
Terapi fisik dan rehabilitasi
Exercise: melatih sendi: dapat dipakai, melindungi sendi sakit
Penurunan berat badan
Obesitas meningkatkan risiko BB ideal.
kerjasama dengan ahli gizi
Langkah-langkah untuk meringankan sendi
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
22/29
22
Hindari overload sendi karena akan menyebabkan nyeri
Memperkuat otot yang menghubungkan sendi , sekaligus akan
mengoptimalkan fungsi sendi
Sementara menghilangkan beban sendi dengan memasang bidai saat
terjadi inflamasi akut
Treatment Dosage Comment
Acetaminophen Up to 1 gr qid Prolongs hals life of warfarins
NSAIDs Take with food. High rates of gastrointestinal sideeffects, including ulcers and bleeding, occur. Patients athigh risk for gastrointestinal side effects should also takeeither a proton pump inhibitors or misoprostol. There isan increased concern about side effects (gastrointestinalor bleeding) when taken with acetylsalicylic acid. Canalso cause edema and renal insuficiency
Naproxen 375-500 mgbid
Salsalate 1500 mg bid
Ibuprofen 600-800 mg3-4 times aday
Cox 2 inhibitors 100 200mg/d
High doses are associated with an increased risk ofmyocardial infarction and stroke. Can cause edema andrenal insufficiency
Celecoxib
Opiates Various Common side effects include dizziness, sedation, nauseaor vomiting, dry mouth, constipation, urinary retenstion,and pruritis. Respiratory and central nervous systemdepression can occur.
Terapi Farmakologi
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
23/29
23
2.8.2 Artritis Rheumatoid Terapi farmakologik
Analgetikum
OAINS
Mekanisme kerja
- Menghambat jalur COX
- Stabilisasi membran lisosomal
- Menghambatan pembebasan dan aktifitas mediator inflamasi
- Menghambat migrasi sel ke tempat peradangan
- Menghambat proliferasi seluler- Menghambat radikal oksigen
- Menekan rasa nyeri
DMARDs
- d-Penicillamine
- metrotrexat
- sulfalazin
Novel therapies (Gene therapy, Biological agents)
Dietetik
Penurunan berat badan
Omega-3
Capcaisin 0,025-0,075%cream 3-4times a day
Can irritate mucous membranes
Intraarticularinjections
Hyaluronans Varies from 3to 5 weeklyinj dependingonpreparations
Mild to moderate pain at injection site.
Steroids
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
24/29
24
2.8.3 Artritis Gout 1Tujuan:
Pengobatan fase akut
Pengobatan jangka panjang untuk mengatasi hiperurisemia dan
mencegah komplikasi
Pencegahan serangan akut gout berulang
Pengobatan fase akut
KOLKISIN
- Obat pilihan untuk mengatasi artritis gout akut dengan cara
menghambat motilitas dan adesi netrofil, mengurangi pelepasan
eikosanoid PGE 2 dan LTB4, menghambat fosfolipase A2
- 0,5 mg/jam sampai tercapai perbaikan nyeri dan inflamasi/timbul
toksisitas GI
- Dosis maksimal: 8 mg
- Hati-hati jika terdapat gangguan hepar dan ginjal
NSAID
KORTIKOSTEROID
Pengobatan hiperurisemia
Diet rendah purin
- Daging merah, udang, kepiting, kerang
- Poultry
- Alkohol
- kopi
- Sayur sayuran tidak terbukti meningkatkan asam urat
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
25/29
25
OBAT untuk menurunkan asam urat
- Urikosurik : probenesid dosis awal 0,5 mg/hari dinaikkan bertahap.
Hati hati dengan asetosal. Na Bicarbonat dipertimbangkan untuk
alkalisasi urin
- Xantine oksidase inhibitor : allopurinol
2.9 Komplikasi2.9.1 Osteoartritis 1,2
Penurunan fungsi akan belanjut terus
Berujung kehilangan kemampuan berdiri dan berjalan
Deformitas sendi
2.9.2 Artritis Rheumatoid 1,3,4 Anemia
Kanker
Penyakit tulang belakang leher
Gangguan mata
Pembentukan fistula
Deformitas sendi
Komplikasi pernapasan: suara serak,nyeri laring,pluroritis
Nodul rheumatoid
2.9.3 Artritis Gout 1 Deformitas pada sendi yang terserang
Urolitiasis akibat deposit kristal urat pada saluran kemih
Nephrophaty akibat deposit urat dalam interstitial ginjal. Gout berulang
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
26/29
26
2.10 Prognosis2.10.1 Osteoartritis 1
OA merupakan penyakit degenerative akan meningkat sesuai dengan
peningkatan umur tapi bila penyakit ini diketahui secara dini dan belum
menimbulkan deformitas bisa dihambat dengan memperbaiki stabilitas sendi
sehingga bisa menjadi baik.
2.10.2 Artritis Reumatoid 1,2Prediktor prognosis buruk stadium dini AR
Skor fungsional yang menurun
Tingkat pendidikan yang rendah
Melibatkan banyak sendi
Status sosio-ekonomi yang rendah
Nilai LED meningkat pada awal penyakit
Bila penderita AR ringan dengan terapi yang baik akan berespon
yang baik pula
Rasio keseluruhan penyebab kematian pada penderita AR
dibandingkan dengan populasi umum 1,6
Hasil bisa menurun bila setelah penggunaan jangka panjang
DMARD terbaru
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
27/29
27
2.11 Diagnosis Banding 1Artritis reumatoid Osteoartritis
Usia Muda 40 tahun / >
Klinik
Predileksi Sendi tanganpergelangan
Penyangga lutut
Onset Simetris Asimetris
Kaku sendi 1 jam / > < 30 menit
Deformitas Swan neck /Boutonniere
Herberden / Bouchard
Laboratorik Led Normal
CRP pos Negatif
RF pos / neg negatif
Radiologik Erosi / destruksi Osteofit
Densitas tl Osteoporosis focal Sklerosis
Deformitas Pos Pos
Peny. celah
sendi
Pos pos
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
28/29
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Osteoarthritis merupakan penyakit degenerative yang berkaitan dengan kartilago
sendi.seiring dengan penambahan umur maka semakin besar resiko terkena OA tetapi
ini bisa dicegah dengan pola hidup yang seimbang,diantaranya dengan BB dan TB
badan yang seimbangdiketahui secara dini untuk mencegah komplikasi lebih
lanjut.
7/31/2019 Kasus 2 Modul Aging,PubERTY SITI AMINAH
29/29
Top Related