LAKI LAKI DITEMUKAN MATI TERTELUNGKUP,
LEHER TERIKAT LENGAN BAJUNYA DENGAN LUKA
TERBUKA DI KETIAK KIRI DAN KEDUA TUNGKAI
BAWAH.
D7
Identifikasi personal Penentuan atau pemastian identitas orang
yang hidup maupun mati, berdasarkan ciri khas yang terdapat pada orang tersebut.
IDENTIFIKASI FORENSIK A. Identifikasi Primer Pemeriksaan DNA
Pemeriksaan sidik jari
Pemeriksaan gigi
B. Identifikasi Sekunder tidak bisa berdiri sendiri, bisa dengan cara sederhana atau secara ilmiah.
Identifikasi ini dilakukan sampai hasilnya positif n mengetahui identitas korban tersebut.
1) Pemeriksaan Gigi 2) Identifikasi medik lihat keseluruhan tubuh
korban 3) Pengamatan pakaian dan perhiasan 4) Pemeriksaan dokumen KTP, SIM, kartu
golongan darah, paspor dan lain-lain 5) Metode visual memperhatikan wajah 6) Pemeriksaan sidik jari paling akurat
Pada korban (Mr. X)tidak diketahui identitasnya.
FORENSIK MOLEKULER DNA Fingerprint dilakukan untuk melengkapi dan
menyempurnakan berbagai pemeriksaan identifikasi personal korban.
MIS kasus mayat tak dikenal, kasus pembunuhan, perkosaan serta berbagai kasus ragu ayah (paternitas).
teknik PCR Ditemukan gambaran pola potongan
DNA dari individu Dapat diperoleh dari isolasi satu tetes
darah kering, dari sel-sel yang melekat pada pangkal rambut atau dari sampel jaringan apa saja yang ditemukan di TKP
epitel bibir, sperma dan rambut, darah, daging, tulang dan kuku
Pemeriksaan Pada MayatAutopsi PL (Pemeriksaan luar), PD
(pemeriksaan dalam)PL : terlihat tercium teraba terhadap benda yang menyertai mayat,
pakaian, perhiasan, sepatu dan lain-lain, juga terhadap tubuh mayat itu sendiri.
Label mayat, Tutup mayat, Bungkus mayat, Pakaian, Perhiasan, Tanda kematian
Semua yang didapatkan pada mayat harus dicatat dengan teliti
PD:Meliputi semua organ dalam tubuh korban, termasuk otot dan jaringan lemaknya
Thanatologi memastian kematian klinis , perkiraan
sebab kematian , dan perkiraan saat kematian yang panting untuk membantu penyidikan.
Tanda tidak pasti kematian, dan tanda pasti kematian.
Tanda kematian tidak pasti Pernafasan berhenti, dinilai selama lebih
dari 10 menit dengan cara inspeksi, palpasi, dan auskultasi
Terhentinya sirkulasi, dilnilai selama 15 menit, nadi karotis tidak teraba
Kulit pucat, tetapi bukan merupakan tanda yang dapat dipercaya karena mungkin terjadi sapsme agonal sehingga wajah tampak kebiruan.
Tonus otot menghilang dan relaksasi mengakibatkan pendataran daerah-daerah yang tertekan, misalnya daerah belikat dan bokong pada mayat yang terlentang.
Pembuluh darah retina mengalami segmentasi beberapa menit setelah kematian
Pengeringan kornea menimbulkan kekeruhan dalam waktu 10 menit yang masih dapat dihilangkan dengan meneteskan air.
Tanda kematian pastiA. Lebam mayat (livor mortis) memperkirakan
sebab kematian, perubahan posisi mayat setelah terjadi lebam mayat yang menetap dan memperkirakan saat kematian.
B. Kaku mayat (rigor mortis) Kaku mayat timbul 1-3 jam postmortem, dipertahankan 6-12 jam
C. Penurunan suhu tubuhD. Pembusukan mulai 24 jam postmortemE. Mumifikasi 12-14 mingguF. Adiposera
Cara, sebab, mekanisme mati Cara kematian wajar dan tidak wajar Sebab kematian ditusuk atau dijerat Mekanisme kematian perdarahan
masif atau asfiksia
Kimia asam atau basa kuat.
Mekanik Kekerasan oleh benda
tajam Kekerasan oleh benda
tumpul Tembakan senjata api
Fisika Suhu Listrik dan petir Perubahan tekanan
udara Akustik Radiasi
Traumatologi
Perbedaan pada trauma tajam dan tumpul Pembeda Tajam Tumpul
bentuk luka Teratur tidak
Tepi luka Rata tidak rata
jembatan jaringan tidak ada ada/tidak
folikel rambut terpotong ya/tidak Tidak
dasar luka garis/titik tidak teratur
sekitar luka bersih bisa lecet/memar
Ciri-ciri luka akibat kekerasan tajam pada kasus pembunuhan,bunuh diri dan kecelakaan
Pembunuhan Bunuh Diri Kecelakaan
Lokasi luka Sembarang Terpilih Terpapar
Jumlah luka Banyak Banyak > 1
Pakaian Terkena Tidak Terkena
Luka tangkisan (+) (-) (-)
Luka percobaan (-) (+) (-)
Cedera
Sekunder
Mungkin ada (-) Mungkin ada
Aspek hukum dan prosedur medikolegalDasar Pengadaan Visum et Repertum1,2,6Pasal 133 KUHAP Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan
menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
Permintaan keterangan ahli sebagai mana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.
Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.
Sanksi Hukum bila Menolak
Pasal 216 KUHP Barang siapa dengan sengaja tidak menuruti perintah
atau permintaan yang dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya, demikian pula yag diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana; demikian pula barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan, diancam dengan pidana penjara selama empat bulan dua minggu atau denda paling banyak Sembilan Ribu Rupiah.
Pemeriksaan Mayat untuk PeradilanPasal 222 KUHP Barangsiapa dengan sengaja
mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara palling lama Sembilan bulan atau pidana denda paling banyak Empat Ribu Lima Ratus Rupiah.
Permintaan Sebagai Saksi Ahli
Pasal 179 (1) KUHAP Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli
kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.
Pasal 224 KUHP Barangsiapa dipanggil sebagai saksi, ahli atau juru
bahasa menurut undang-undang dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban berdasarkan undang-undang yang harus dipenuhinya, diancam dalam perkara pidana dengan penjara paling lama Sembilan Bulan.
Pasal 180 KUHAP Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan
duduknya persoalan yang timbul di sidang pengadilan, hakim ketua sidang dapat minta keterangan saksi ahli dan dapat pula minta agar diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan.
Pasal 53 UU Kesehatan Tenaga kesehatan untuk kepentingan
pembuktian dapat melakukan tindakan medis terhadap seseorang dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan yang bersangkutan.
Keterangan Ahli
Pasal 1 Butir 28 KUHAP Keterangan ahli adalah keterangan yang
diberikan seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan. (pengertian keterangan ahli saecara umum)
Agar dapat diajukan ke sidang pengadilan sebagai upaya pembuktian, keterangan ahli harus “dikemas” dalam betuk alat bukti sah.
Alat Bukti Sah
Pasal 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana
kepada seseorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindakan pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.
Kejahatan terhadap tubuh dan jiwa manusia
Pasal 89 KUHP Membuat orang pingsan atau tidak berdaya disamakan dengan
menggunakan kekerasan. Pasal 90 KUHP Luka berat berarti: Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan
sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut; Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan
atau pekerjaan pencarian; Kehilangan salah satu pancaindra; Mendapat cacat berat; Menderita sakit lumpuh; Terganggunya daya piker selama empat minggu lebih; Gugur atau matinya andungan seorang perempuan1.
Undang-udang yang berkaitan dengan tindak kekerasan atau penganiayaan sehingga menyebabkan kematian :
Pasal 338 KUHPBarang siapa dengan sengaja merampas
nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun
Pasal 339 KUHPPembunuhan yang diikuti,disertai atau didahului
oleh sesuatu perbuatan pidana,yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudahkan pelaksanaannya,atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan ataupun untuk memastikan penguasaan barangyang diperolehnya secara melawan hukum diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.
Pasal 340 KUHPBarang siapa dengan sengaja dan
dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam,karena pembunuhan dengan rencana(moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 25 tahun.
Interpretasi peristiwa dan hasil berdasarkan kasus
• Mayat laki-laki yang dijumpai telah mulai membusuk dan mati dalam keadaan tertelungkup di sungai penuh batu-batuan dan bagian bawah celana panjang yang digulung hingga setengah tungkai bawah.
Pembusukan mulai tampak 24 jam pasca kematian berupa warna kehijauan pada perut kanan bawah disebabkan terbentuknya sulf-met-Hb. Secara bertahap warna kehijauan ini akan menyebar ke seluruh tubuh dan bau busuk akan tercium.
Turut diperhatikan keadaan sekitar TKP yang mungkin mempengaruhi proses pembusukan menjadi lebih cepat.
Larva lalat akan dijumpai setelah pembentukan gas pembusukan nyata yaitu 36-48 jam pasca mati.
Dengan mengidentifikasi spesies lalat dan panjang larvanya maka dapat diketahui usia larva tersebut yang dapat dipergunakan untuk memperkirakan saat kematian korban.
Korban mati dalam keadaan tertelungkup maka harus dipastikan apakah kepalanya terbenam di dalam air atau tidak walaupun pada saat dijumpai sungai dalam keadaan kering.
Bawah celana yang digulung harus dicurigai bahwa sebelumnya sungai ini tidak kering dan si korban berencana untuk menyeberangi sungai atau mungkin juga digulung oleh pembunuh untuk mengelirukan penyidik.
• Lehernya terikat dengan lengan baju miliknya sendiri dan ujung lengan baju yang lain terikat ke pohon perdu setinggi 60cm. Posisi tubuh saat ditemui relative mendatar.
Korban ditemui memakai kaos oblong saja, dan dengan kaos luar yang dipakai digunakan untuk mengikat lehernya.
Dengan ketinggian pohon yang rendah dan posisi tubuh yang mendatar, dapat disangkal bahwa korban mati karena bunuh diri.
Pemeriksaan dalam harus mendapatkan hasil kematian bukanlah disebabkan asfiksia mekanik untuk menyangkal dugaan bunuh diri.
• Ada satu luka terbuka ditemui di daerah ketiak kiri yang memperlihatkan pembuluh darah ketiak yang putus dan beberapa luka terbuka di daerah tungkai bawah kanan dan kiri sesuai kekerasan akibat benda tajam.
Luka terbuka di daerah ketiak kiri menunjukkan pembuluh darah yang putus,maka kemungkinan pembuluh darah yang putus adalah pembuluh darah besar yang menyebabkan korban meninggal karena perdarahan yang massif.
Luka terbuka di daerah tungkai bawah kiri dan kanan menunjukkan kemungkinan korban coba untuk melepaskan diri dan menggunakan kaki untuk menyerang pembunuhnya memandangkan tangan dan leher terikat atau mungkin juga luka karena terkena batu-batuan di sungai.
Pada pemeriksaan dilihat bagaimana dengan tepi luka,dinding luka,kedalaman dan sudut luka. Dipastikan apakah luka pada tungkai adalah luka tangkis akibat perkelahian atau tidak,dan apakah luka di daerah ketiak bersifat fatal dan tunggal.
KESIMPULAN Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dari
pemeriksaan atas jenazah tersebut, maka saya simpulkan bahwa telah diperiksa jenazah seorang, laki-laki, Dari hasil pemeriksaan didapatkan bekas luka akibat kekerasan benda tajam. Berupa sebuah luka terbuka di bawah ketiak kiri serta memperlihatakan pembuluh darah yang robek. Terdapat tanda- tanda perdarahan yang masif. Sebab kematian adalah luka terbuka akibat kekerasan benda tajam yang menyebabkan perdarahan masif.