Isi
Hubugan
Dampak
PROSES PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN
Pelaksanaan.
Tahapan pelaksanaan audit lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Penerapan audit lingkungan akan tergantung kepada jenis audit yang dilaksanakan,
jenis usaha atau kegiatan dan pelaksanaan oleh tim auditor.
2. Pra-audit
Kegiatan pra-audit merupakan bagian yang penting dalam prosedur audit lingkungan.
Perencanaan yang baik pada tahap ini akan menentukan keberhasilan pelaksanaan
audit dan tindak lanjut audit tersebut. Informasi yang diperlukan pada tahap ini
meliputi informasi rinci mengenai aktifitas di lapangan, status hukum, instruktur
organisasi, dan lingkup usaha atau kegiatan yang akan diaudit. Aktifitas pra-audit juga
meliputi pemilihan tata laksana audit, penentuan tim auditor, dan pendanaan
pelaksanaan kegiatan audit. Pada saat ini, tujuan dan ruang lingkup audit harus telah
disepakati.
3. Kegiatan Lapangan
(1) Pertemuan pendahuluan
Tahap awal yang harus dilaksanakan oleh tim audit adalah mengadakan pertemuan
dengan pimpinan usaha atau kegiatan untuk mengkaji tujuan audit, tata laksana, dan
Jadwal kegiatan audit.
(2) Pemerikasaan lapangan
Pemeriksaan di lapangan dilaksanakan setelah pertemuan pendahuluan. Tim audit
akan mendapatkan gambaran tentang kegiatan usaha atau kegiatan yang akan menjadi
dasar penetapan areal kegiatan yang memerlukan perhatian secara khusus, Dengan
melaksanakan pemeriksaan lapangan, tim auditor dapal menemukan hal-hal yang
teridentifikasi dalam perencanaan.
(3) Pengumpulan data
Data dan informasi yang dikumpulkan selama audit lingkungan akan mencakup tata
laksana audit, dokumentasi yang diberikan oleh pemilik usaha atau kegiatan, catatan
dan hasil pengamatan tim auditor, hasil sampling dan pemantauan, foto-foto, rencana,
peta, diagram, kertas kerja dan hal-hal lain yang berkaitan. Informasi tersebut harus
terdokumentasi dengan baik agar mudah ditelusuri kembali. Tujuan utama
pengumpulan data adalah untuk menunjang dan merupakan dasar bagi pengujian
temuan audit lingkungan.
(4) Pengujian;
Prinsip utama audit lingkungan adalah bahwa informasi yang disajikan oleh tim
audiotor telah diuji dan dikonfirmasikan. Dokumentasi yang dihasilkan oleh tim
auditor harus menunjang semua pernyataan, atau telah teruji melalui pengamatan
langsung oleh tim auditor. Dalam menguji hasil temuan audit, tim auditor harus
menjamin bahwa dokumen yang dihasilkan merupakan dokumen yang asli dan sah.
Oleh karena itu tata laksana audit harus menentukan tingkat pengujian data yang
dibutuhkan, atau harus ditentukan oleh tim auditor.
(5) Evaluasi hasil temuan
Hasil temuan audit harus dievaluasi sesuai dengan tujuan audit dan tata laksana yang
telah disetujui untuk menjamin bahwa semua isu/masalah telah dikaji. Dokumentasi
penunjang harus dikaji secara teliti sehingga semua hasil temuan telah ditunjang oleh
data dan diuji secara tepat.
(6) Pertemuan akhir
Setelah penelitian lapangan selesai, tim auditor harus memaparkan hasil temuan
pendahuluan dalam suatu pertemuan akhir secara resmi. Pertemuan ini akan
mendiskusikan berbagai hal yang belum terpecahkan atau informasi yang belum
tersedia. Tim auditor harus mengkajihasil pertemuan secara garis besar dan
menentukan waktu penyelesaian laporan ahkir. Seluruh dokumentasi selama
penelitian harus dikembalikan kepada penanggung jawab usaha atau kegiatan.
4. Pasca Audit
Tim auditor akan menyusun laporan tertulis secara lengkap sebagai hasil pelaksanaan
audit lingkungan. Laporan tersebut juga mencakup pemaparan tentang rencana tindak
lanjut terhadap isu- isu yang telah diidentifikasi.
HUBUNGAN
Dalam Pasal 10 UUPLH disebutkan secara rinci kewajiban pemerintah dalam rangka
pengelolaan Lingkungan Hidup, diantaranya (dalam huruf e) adalah mengembangkan
dan menerapkan perangkat yang bersifat preemtif (diutamakan), preventif dan
proaktif dalam upaya pencegahan kerusakan lingkungan hidup.
Perangkat yang bersifat preemtif adalah tindakan yang dilakukan pada tingkat
pengambilan keputusan dan perencanaan seperti Tata Ruang dan AMDAL. Adapun
preventif adalah tindakan pada tingkatan pelaksanaan melalui penataan baku mutu
limbah dan/atau instrumen ekonomi. Proaktif adalah tindakan pada tingkat produksi
dengan menerapkan standarisasi Lingkungan Hidup, spt. ISO 14000.
Perangkat pengelolaan Lingkungan Hidup yang mencakup ketiganya, yaitu yang
bersifat preemtif, preventif & proaktif misalnya adalah pengembangan dan penerapan
teknologi akrab Lingkungan , penerapan asuransi Lingkungan hidup dan audit
Lingkungan hidup yang dilakukan secara sukarela oleh penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan guna meningkatkan kinerja.
Tujuan audit lingkungan
Tujuan audit lingkungan sangatlah luas, tergantung sudut pandang yang kita lihat.
Dibawah ini adalah pendapat para ahli terhadap tujuan audit lingkungan antara lain
yaitu:
1. Menurut Grant Ledgerwood, Elizabeth Street, dan Riki Therivel, bahwa audit
lingkungan mempunyai 3 tujuan yang luas, yaitu :
Ketaatan terhadap peraturan.
Bantuan untuk akuisisi dan penjualan aktiva.
Pengembangan korporat terhadap misi penghijauan.
2. Menurut The International Chamber of Commerce:
Audit lingkungan merupakan pengujian yang sistematis dari interaksi antara setiap
operasi usaha dengan keadaan sekitarnya. Apabila beroperasi secara efektif, suatu
sistem manajemen lingkungan korporat memberikan manajemen pengetahuan yaitu:
Perusahaan mentaati hukum dan peraturan lingkungan.
Kebijakan & prosedur secara jelas didefinisikan dan diumumkan ke seluruh
organisasi.
Risiko korporat yang berasal dari risiko lingkungan dinyatakan dan berada
dibawah pengendalian.
Perusahaan mempunyai sumber daya dan staf yang tepat untuk pekerjaan
lingkungan, menggunakan sumber daya tersebut, dan dapat mengendalikan
masa depan sumber daya tersebut.
Sistem manajemen lingkungan terdiri dari beberapa fungsi yang saling berkaitan:
Perencanaan.
Pengorganisasian.
Menuntun & mengarahkan
Mengkomunikasikan.
Mengendalikan & menelaah.
Dengan fungsi manajemen lingkungan yang saling berkaitan tersebut dapat
disimpulkan fungsi audit lingkungan adalah upaya peningkatan pentaatan terhadap
peraturan. Di dalam audit lingkungan untuk menetapkan apakah suatu komponen
lingkungan tertentu baik atau tidak harus dibandingkan dengan baku mutu
lingkungan. Ini berarti bahwa audit lingkungan mendorong suatu usaha mentaati
peraturan perundangan yang berlaku, dalam hal ini antara lain adalah baku mutu
lingkungan.
Audit lingkungan merupakan dokumen yang dapat merealisir pelaksanaan:
SOP (Standard Operating Procedure) atau prosedur standar operasi terhadap
pemasangan dan pengoperasian peralatan atau kegiatan pengelolaan
lingkungan.
Pengelolaan lingkungan dan pemanfaatan lingkungan dari Proses reused atau
recycle dari limbah yang terjadi.
Sebagai tanggap darurat atau Early Warning System terhadap terjadinya
kerusakan atau pencemaran lingkungan.
Jaminan menghindari kerusakan lingkungan. Adanya audit lingkungan maka
kerusakan lingkungan yang lebih parah akan dapat dihindari.
Audit lingkungan merupakan dokumen yang dapat menguji kebenaran
prediksi dampak yang terdapat pada dokumen terdahulu yaitu AMDAL.
Perbaikan penggunaan sumber daya yaitu penghematan bahan, minimalisasi
limbah, identifikasi proses daur hidup, dan kemungkinan memperoleh
tambahan sumber daya dari proses recycle
Top Related