Download - Gangguan Jiwa Rsuza 2011

Transcript

Menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya

Mampu menghadapi stres kehidupan yang wajar

Mampu bekerja secara produktif dan memenuhi

kebutuhan

hidup

Dapat berperan serta dalam lingkungan hidupnya

Menerima baik dengan apa yang ada pada dirinya

Merasa nyaman dengan orang lain

Mengenang dan mentaati Allah

Mengenal diri dan kebutuhannya kepada Allah

Komprehensivitas makna iman dalam hidup dan bertemu

Allah

Adil dan berakhlak dalam berinteraksi

Seimbang dalam memenuhi kebutuhan, nutrisi, dan

syahwat

Amal dan keseriusan (Militansi)

Tidak mengenal AllahTidak mengenal jati diriTidak beriman kepada Hari Akhir (Ubudiyyah Dunia)Zhalim dan berakhlak buruk dalam berinteraksiEkstrem dalam memenuhi kebutuhan, nutrisi, dan syahwatLemah, malas, dan kurang percaya diri

Gangguan jiwa- ICD-10/PPDGJ-lllDefenisi :Kumpulan gejala-gejala pikiran, perasaan

dan perilaku yang menimbulkan suatu penderitaan (distress) atau hendaya dalam fungsi manusia (fungsi pekerjaan maupun fungsi sosial)

FAKTOR-FAKTOR SEBAB YANG MELANDASI GANGGUAN JIWA

ORGANO BIOLOGIKORGANIK

ACUTE BRAIN DISORDERS (gangguan otak akut) Intra cranial infection (infeksi jaringan otak) Systemic infection (infeksi bagian dalam) Drug/poison intoxication (keracunan obat) Drug/alcohol abuse (penyalahgunaan obat/alkohol) Head injury (cedera kepala) Circulatory disturbance (kerusakan sirkulasi) Convulsive disorder (gangguan kejang) Metabolic disturbance (kerusakan metabolik) Intracranial neoplasma (tumor jaringan otak)

CHRONIC BRAIN DISORDERS Cerebral arteriosclerosis (penyumbatan darah di otak) Senile brain degeneration (penurunan fungsi otak pada

orang tua) Intracranial neoplasma (tumor jaringan otak) Intracranial chronic infection (infeksi menahun

jaringan otak) Intracranial chronic intoxication (keracunan menahun

jaringan otak)

BIOLOGIK KELAINAN PROSES-PROSES BIOLOGIK DALAM

OTAK ( NEUROTRANSMITTER(S) )

PSIKOEDUKATIF◦ Berbagai pengaruh psikologis dan pendidikan membina pola-

pola reaksi pribadi pasien bila ia dihadapkan pada stress (berat dan lama)

◦ Pola asuh orang tua & keluarga dekat lainnya◦ Pola asuh orang tua angkat

SOSIAL KULTURAL◦ Pengaruh tata sosial dan tertib sosial yang terjadi secara berat,

mendadak dan berlangsung lama. Kondisi perang atau darurat atau ancaman sejenis Diskriminasi sosial yang terlalu tajam Perubahan sosial-ekonomi-budaya yang cepat sekali dan

terlalu tajam. Kegoncangan ekonomi yang berat dan lama:

Krisis ekonomi (yang lama) PHK, pensiun mendadak

STRESS Stres adalah beban mental yang kita alami setiap hari Stres dapat bersifat positif, dan disebut sebagai eu-stres. Bila berlebihan dan menyebabkan ketidakharmonisan suasana hati

dikenal sebagai dis-stres ( stres yang sesungguhnya ). Stres dapat dibedakan menjadi :

◦ Beban◦ Pertentangan atau konflik◦ Kekecewaan atau frustasi

Gangguan jiwa secara garis besar ada 2 kelompok :1. Neurosis secara umum dikenal sebagai TEKANAN JIWA. Gejala-

gejalanya biasanya berupa cemas,khawatir, depresi, sulit tidur, dll.Tidak mengalami berubah akal / hilang akal.

2. Psikosis umum dikenal sebagai SAKIT JIWA / berubah akal yang ditandai adanya waham, halusinasi, perilaku yang sangat kacau,proses pikir yang sangat kacau dan suasana perasaan yang sangat kacau.yang banyak dirawat di RSJ umumnya yang termasuk dalam kelompok gangguan psikotik

Produktivitas menurunHubungan interpersonal tergangguFungsi sosial tergangguMembahayakan diri dan orang lainMenyalahgunakan NAPZACenderung tidak dapat Mengendalikan perilaku merokokCenderung mencelakai atau bunuh diri

Menigkatkan iman dan taqwaMencurahkan isi hati (curhat)Kemarahan disalurkan melalui Kegiatan positif (olah raga, seni)KonsultasiKonseling / terapiRujuk

Klasifikasi Diagnostik Berdasarkan PPDGJ III

F00-F09 : Gangguan Mental Organik F10-F19 : Gangguan Mental dan Perilaku Akibat

Penggunaan Zat PsikoaktifF20-F29 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan

Gangguan WahamF30-F39 : Gangguan Suasana Perasaan [Mood]

(Gangguan Afektif)F40-F48 : Gangguan Neurotik, Gangguan

Somatoform dan Gangguan Terkait Stres

F50-F59 : Sindrom Perilaku Yang Berhubungan Dengan Gangguan Fisiologi dan Faktor Fisik

F60-F69 : Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa

F70-F79 : Retardasi MentalF80-F89 : Gangguan Perkembangan PsikologisF90-F98 : Gangguan Perilaku dan Emosional

Dengan Onset Biasanya Pada Masa Kanak dan Remaja

Gangguan Mental OrganikGangguan jiwa yang dasarnya adalah

adanya penyakit atau trauma otak yang mengakibatkan DISFUNGSI OTAK primer (langsung mengenai otak) atau sekunder (Akibat penyakit sistemik yang a.l mempengruhi fisiologis fungsi otak)

Gejala PsikotikGangguan berat dalam menilai realita →

ditandai dengan adanya : waham, halusinasi, katatonik (stupor/furor), disorganisasi perilaku, afek, atau pikiran

Tanpa tilikan akan gangguannya

Delirium (F05, F1x.03, F1x.40/1)Gangguan kesadaran (kesadarn bekabut koma) dan perhatian (tidak mampu memusatkan, mempertahankan, dan mengalihkan perhatian)

Plus: gangguan persepsi, prosespikir, daya ingat, perilaku psikomotor, emosi dan siklus tidur-bangun.

Onset cepat, perjalanan penyakitnya hilang timbul sepanjang hari.

Dapat bertumpang tindih dengan demensia.

Demensia (F00, F01, F02, F03, F1x.73)Gangguan dalam fungsi kognitif yang

mencakup gangguan daya ingat (dimulai dengan daya ingat segara dan dalam jangka pendek)

Dapat disertai: gejala psikotik, depresi, perubahan kepribadian

Penyebab: Peny. Alzheimer, Vaskular, dllBukan sekedar proses penuaan biasa

Intoksikasi (F1x.0)Kondisi peralihan yang timbul akibat

menggunakan zat psikoaktif sehingga terjadi gangguan kesadaran, fungsi koknitif, persepsi, afek, perilaku, atau fungsi dan respons psikologis lainnya

Intensitas intoksikasi akan berkurang dengan berlalunya waktu → hingga bila tidak menggunakan lagi

Gejala tidak selalu mencerminkan aksi primer zat

Sindroma ketergantungan (F1x.2)Keinginan yang amat sangat kuat

(konfulsif) Untuk menggunakan zatSulit untuk tidak menggunakan,

menghentikan, atau mengendalikan tingkat penggunaannya, meskipun tahu akibatnya merugikan

Keadaan putus zatToleransiMengakibatkan kenikmatan akibat zat

lainMeningkatkan waktu yang dipakai

untuk mendapatkan, menggunalak, atau pulih dari pengaruhnya

Kedaan putus zat (F1x.3)Sekelompok gejala dengan aneka bentuk

dan keparahan yang terjadi pada penghentian zat sesudah penggunaan zat yang terus – menerus dan dalam jangka panjang dan/atau dosis tinggi

Pasien akan melaporkan bahwa gejala ini akan mereda bila meneruskan pemakian

Onset dan perjalanannya terbatas (waktunya), terkait dengan zat

Dapat dengan komplikasi kejang

Skizofrenia (F20)Gejala psikotik + kesdaran jernihHalusinasi auditorik (Commenting,

commanding)Waham → bizarre:

• Waham dikendalikan, dipengaruhi, passivity• Thought echo, broadcasting, insertion, withdrawal• Waham kejar, rujukan, kebesaran yang mustahil

Asosiasi yang longgar, inkoherensi, neologisme

Perilaku katatonik Gejala-gejala negatif: menarik diri, malas,

afek tumpul, hilang minat

Skizofrenia (F20)Gejala positif berlangsung mininal 1 bulanBiasany ada fase prodromalPerjalanan penyakit bisa :

BerlanjutEpisodik dengan kemunduran progresif/stabilEpisodik berulangRemisi tak sempurnaRemisi sempurna

Jenis Skizofrenia (F20)Berdasarkan gejala yang menonjolSkizofrenia Paranoid (F20.0)

Waham (biasanya : paranoid) + halusinasiSkizofrenia Herbefrenik (F20.1)

Disorganisasi afek, perilaku dan psikomotor

Skizofrenia Katatonik (F20.2)Gangguan psikomotor: stupor, gelisah,

rigiditas, negativisme, dll

Gangguan Waham Menetap (F22)Satu-satunya gejala yang khas dan menetap atau paling mencolok : WAHAM

Bersifat pribadi, bukan subkulturalUmumnya menetap, kadang seumur hidup, minimal berlangsung 3 bulan

Halusinasi mungkin ada tapi hanya sewaktu-waktu dan sementara

Gangguan Psikotik akut dan sementara (F23)

Gejala = SkizofreniaWaktu < 1 bulanBerkaitan dengan stres akut

Gangangguan Mood (F30-39)Perubahan suasana perasaan (mood),

biasanya disertai perubahan tingkat aktivitas dan proses pikir

Cenderung berulang dan bersifat episodik :Manik : MeningkatDepresi : MenurunGangguan Bipolar→ dapat dengan ciri psikotik atau tidak

Gangguan Mood Menetap : → tanpa gej.Psikotik! Siklotimia Distimia

Kelompok Gn. NeurotikGangguan dalam perasaan, perilaku atau proses pikir yang irasional, egodistonik, namun tidak dapat dikendalikan oleh pasien

Tilikan (walau terganggu sampai tertentu) namun masih baik

Pasien biasanya datang berobat atas keinginan sendiri

Gg Neurotik, tdd:

Gg. Anxietas MenyeluruhGg. PanikGg. Anxietas FobikGg. Obsesif- KonfulsifGg. SomatoformGg. Disosiatif

Gg. Panik (F41.0)

Serangan anxietas berat berulang

Terjadi mendadak, berlangsung hanya beberapa menit

Tidak terbatas pada situasi tertentu

Kmd bisa terjadi ketakutan akan terjadinya serangan lagi

Gg. Anxietas Menyeluruh (F41.1)

Intensitas anxietas lebih ringan

Anxietas menyeluruh dan menetap (bertahan lama), sepanjang hari

Tidak terbatas pada keadaan tertentu

Anticipatori anxiety, khawatir akan masa depan dsb

Gg. Anxietas Fobik (F40)Kecemasan yang berlebihan dan irasional

terhadap suatu objek/situasi yang sebenarnya secara umum tidak berbahaya

Karena itu dihindari atau di hadapi dengan perasaan terancam → bisa menjadi ‘panik’

Tdd: Angorafobia (F40.0) Fobia Sosial (F40.1) Fobia Khas (F40.2)

Gg. Obsesif-Kompulsif (F42)Pikiran Obsesif :Gagasan, bayangan

pikiran atau implus yang timbul dalam bentuk yang sama

Tidak dikehendakiMenggangguDikenali berasal

dari diri sendiri

Tidakan Konpulsif:Tindakan yang

stereotipik, ritualistik, diulang-ulang

MenggangguTidak ada tujuan /

manfaatnyaTak ada kepuasaHanya untuk

menghilangkan anxietasnya

Gangguan Somatoform (F45)Somato + FormGejala somatik tanpa adanya penyakit medik

umumTdd:

Gg. Somatisasi (F45.0)Gg. Hipokondrik (F45.2)Disfungsi Otonomik Somatoform (F45.3)

Gg. Nyeri Somatoform Menetap (F45.4)

Gangguan Disosiatif (F44)Kehilangan ( sebagian/seluruh) integrasi

normal antara ingatan masa lalu, kesadaran akan identitas dan penghayatan, serta kendali terhadap gerakan tubuh

“Pseudo-Neurologic”Tdd: Amnesia disosiatif, fugue disosiatif,

stupor disosiatif, gg. Trans & kesurupan, gg. Motorik disosiatif, konvulsif disosiatif, anestesia & kehilangan sensorik disosiatif, gg. Kepribadian ganda, dll.

Reaksi Stres Akut (F43.0) dan Gg. Stres Pasca Trauma (F43.1)

Sama-sama merupakan reaksi terhadap stresor yang bersifat malapetaka, sangat traumatik, mengancam keamanan atau keutuhan fisik seseorang, atau stresor berat yang luar biasa, dan cenderung menyebabkan distres pada semua orang yang mengalaminya

BedanyaReaksi Stres Akut (F43.0)Gangguannya sementara dan biasanya

menghilang dalam beberapa jam atau hari Gejala permulaan biasanya’terpana’

penyempitan perhatian dan lapangan kesadaran, disorientasi, gejala otonomik

Gangguan Sters Pasca Trauma (F43.1)Responsnya berkepanjangan atau tertunda Penghayatan berulang, flàsh-backs,

disertai gejala otonomik

Gangguab penyesuaian (F43.2)Reaksi maladaptif terhadap perubahan

atau stresor kehidupan yang cukup bermakna

Jenis stresor: yang biasa dialami orang pada umumnya (mis. Pensiun, Pindah)

Gejala timbul dalam waktu 3 bulan setelah terjadinya stresor dan diharapkan menghilang setelah 6 bulan atau telah didapatkan taraf adaptasi yang baru

Gejala: Depresi , campuran anx-depr. Gg. Emosi, gg. Tingkah laku

Sindrom Tingkah laku yang berhub. Dgn Gg Fisilogis Faktor Fisik (F50-59)Termasuk dalam kelompok ini :Gg. Makan (F50)

Anoreksia Nervosa, Bulimia NervosaGg Tidur Non-Organik (F51)

Insomnia, hipersomnia, somnabolisme, night terror, nightmare

Disfungsi Seksual non-Organik (F52)Kurang-hilangnya nafsu seksual,

kegagalanrespons genital, ejakulasi dini, vaginismus, dorongan seksual berlebihan, ddl.

Gangguan Kepribadian (F60)Pola perilaku yang tertanam dalam,

berlangsung lama, yang muncul sebagai respons yang KAKU bila individu dihadapkan kepada situasi sosial atau personal.

Pola ini menunjukkan deviasi bermakna di bandingkan dengan umumnya orang.

Seringkali berkaitan dengan penderitaan dan masalah dalam fungsi sosial

Gangguan Kepribadian (F60)GK ParanoidGK Skizoid

GK DissosialGK Emosional tak stabilGK Histrionik

GK AnankastikGK MenghindarGK Dependen

Retardasi Mental (F7)Perkembangan mental yang terhenti

atau tidak lengkapDitandai oleh hendaya keterampilan

selama masa perkembanganMempengaruhi semua tingkat

intelegensi, yi. Kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial

Dapat terjadi dengan/tanpa gg.jiwa atau gg.fisik lain

Retardasi Mental (F7)RM Ringan (F70)

IQ 50-69Edicable, dapat mandiri

RM sedangIQ 35-49Lazim ditemui disabilitas fisikTrainable, dapat melakukan fungsi sehari-

hari namun memerlukan pengawasan

Retardasi Mental (F7)RM Berat (F72)

IQ 20-34Disabilitas motorik mencolok

RM Sangat Berat (F73)IQ <20VegetatifSenantiasa Memerlukan bantuan

Gangguan Perkembangan (F80-90) Umumnya mempunyai gambaran sbb:a) Onset bervariasi selama masa bayi/anakb) Hendaya/kelambatan perkembangan

erat dengan kematangan SSPc) Berlangsung terus menerus tanpa

remisi 7 kekambuhan yang khas untuk banyak gangguan jiwa

Gangguannya tidak mempengaruhi seluruh aspek intelegensi

Hendayanya berkurang secara progresif dengan bertambahnya usia

Gangguan Perkembangan (F80-90)GP khas berbicara dan berbahasa (F80)GP belajar khas (F81):

Membaca, mengeja, berhitungGP motori Khas (F82)GP Pervasif (F84):

Abnormalitas kualitatif dalam interaksi sosial & pola komunikasi, minat & gerakan yang stereotipik, berulang dan terbatas

Tdd. Autisme, Sindrom rett, Sindrom Asperger, dll

GPE masa Kanak & Remaja (F90-98)Gg Hiperkinetik (F90)

Kurangnya perhatian serta ketekunan dalam suatu kegiatan yang menuntut keterlibatan kognitif

Aktivitas berlebihan: ber-pindah2 kegiatan tanpa menyesuaikan satu tugas pun, aktivitas tidak beraturan dan berlebihan

Harusnyata dalam lebih dari satu situasi(mis. di rumah, sekolah, di klinik

Onset dini (dalam 5 tahun pertama)

Diagnosis MultiaksialAksis I : Ganguan klinis

Kondisi lain yang mungkinn merupakan fokus perhatian

Aksis II: Gg. Kepribadian Retardasi Mental

Aksis III: Kondisi medik UmumAksis IV: Problem psikososial dan

lingkungan dlm 1 thn terakhir

Aksis V: Penilaian fungsi secara global (GAF)

(1) Saat ini: (2) Tertinggi dalam 1 thn

INGAT !Melihat Pasien secara holistikDalam mengevaluasi pasien selalu nilai:

Apakah ada penyebab organik?Apakah psikotik?Apakah gejala-gejalanya merupakan satu

sindroma/gangguan atau terpisah?Bagaimana fungsinya sehari-hari

Jangan lupa bahwa lingkungan mempengaruhi timbulnya, kambuhnya, atau membaiknya suatu gangguan

TERMAKASIH