8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
1/36
1
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Diagnosis Komunitas
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
DIAGNOSIS KOMUNITAS
PUSKESMAS PALARAN
BULAN JANUARI – DESEMBER 2015
Disusun oleh:
Eko Dian Syafithra
Desy Merindasari
Meliana Sulistio
Pembimbing :
dr. M. Khairul Nuryanto, M.Kes
Veronika Hinum, S. KM, MM
dr. Kasiman
LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN
PUSKESMAS PALARAN
SAMARINDA
2016
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
2/36
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan kesehatan merupakan setiap upaya kesehatan yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk menyelenggarakan peningkatan, pencegahan,
pengobatan, maupun pemulihan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.
Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia digambarkan dalam bentuk piramida, yaitu pelayanan
primer, sekunder, dan tersier; dimana peranan terbesar terdapat di posisi paling bawah yakni
pelayanan primer, salah satunya Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014,Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal sebagai Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas melakukan suatu proses perencanaan agar mampu menghasilkan suatu konsep
yang bersifat komprehensif dan holistik. Langkah pokok yang dilakukan antara lain menganalisis
situasi, mengindentifikasi masalah dan menetapkan prioritas. Kemudian menetapkan tujuan
untuk selanjutnya melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik, serta menyusun
rencana operasional. Langkah-langkah dilakukan secara sistematis agar dapat menemukan
masalah utama di masyarakat.
Masalah merupakan suatu kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Perumusan
masalah yang baik adalah apabila pada rumusan tersebut jelas menyatakan adanya kesenjangan
yang dapat dikemukakan baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Masalah dalam
perencanaan kesehatan tidak hanya terpusat masalah penyakit saja namun meliputi semua faktor
yang mempengaruhi kesehatan penduduk atau masyarakat, termasuk di dalamnya adalah
perilaku, lingkungan, kependudukan, dan pelayanan kesehatan.
Dengan demikian, yang harus berperan dalam menanggulangi masalah tersebut tidak
hanya petugas kesehatan saja. Tetapi juga membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat di
wilayah tersebut. Masalah tersebut dibahas dalam diagnosis komunitas dengan cara
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
3/36
3
mengidentifikasi faktor resiko dan sumber dari suatu masalah kesehatan pada suatu komunitas,
mengusulkan rencana untuk mengatasi masalah tersebut dan mengevaluasi indikator serta
metode sebagai program intervensi.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari diagnosis komunitas dan
pengaplikasiannya di masyarakat, terutama di wilayah kerja Puskesmas Palaran.
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
4/36
4
BAB II
DATA PUSKESMAS PALARAN
2.1 Data Wilayah Palaran
Kecamatan Palaran adalah salah satu bagian dari wilayah Kota Samarinda, yang
berdasarkan PP No. 21 Tahun 1987 terdiri atas 5 Kelurahan, yaitu Kelurahan Rawa Makmur,
Bukuan, Simpang Pasir, Bantuas, dan Handil Bakti. Batas wilayah Kecamatan Palaran meliputi:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Mahakam.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Mahakam.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sanga-Sanga Kabupaten Kukar.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Samarinda Seberang.
Ket : Skala 1 : 750.000
KEL. SEIKELEDANG KEL. MASJID
KEL. RAPAKDALAM
S KEL. H. BARU
KEL. SENGKOTEK KEL. RAWA
MAKMUR KEL. SIMPANG
KEL.SIMPANG
PASIR KEL.BUKUAN KEL. LOA JANAN
KEL.HANDIL
U
Puskesmas
KEL.BANTUAS
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Palaran
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
5/36
5
2.2 Data Kependudukan
Tabel 1. Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Tahun 2015
NO VARIABEL SATUANKELURAHAN
PALARANRAWAMAKMUR
SIMPANGPASIR
HANDILBAKTI
Data Demografi
1Jumlahkelurahan
Kel 1 1 1 3
2 Luas wilayah Km 2 1.200 4.400 7.200 12.800
3Jarak ke
puskesmasKm 1 3 3
4Waktu tempuhke puskesmas
Menit 10 30 20
5Kepadatan
pendudukJiwa/Km 2 1.463 128 103 1.694
Data RT, RW, Rumah dan KK
6 Jumlah RT RT 52 25 32 109
7 Jumlah RW RW 15 7 8 30
8 Jumlah rumah Buah 4.050 1.536 1.932 7.5189 Jumlah KK KK 5.219 1.596 1.988 8.803
Tabel 2. Data Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran hingga Januari 2016
Kelurahan JumlahPenduduk
Bayi(0-11
bulan)
Baduta(0-23
bulan)
Anak(1-5
tahun)
Produk-tif
IbuHamil
IbuNifas Lansia
RawaMakmur 23.517 430 861 2.650 4.233 473 452 1.999
HandilBakti 9.959 182 364 1.122 1.793 200 191 847
SimpangPasir 8.640 158 316 974 1.555 174 166 734
Total 42.116 771 1.541 4.746 7.581 848 809 3.580
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
6/36
6
2.3 Data Fasilitas Pendidikan
Tabel 3. Data Fasilitas Pendidikan Kecamatan Palaran Tahun 2015
NO VARIABEL SATUAN KELURAHAN PALARANRAWAMAKMUR
SIMPANGPASIR
HANDILBAKTI
1 Jumlah TK Buah 7 2 2 11
2 Jumlah PAUD Buah 8 3 3 14
3 Jumlah SD/MI Buah 9 3 6 18
4JumlahSLTP/MTs
Buah 2 1 0 3
5JumlahSMU/SMK/MA Buah 1 1 0 2
6Jumlah PerguruanTinggi
Buah 0 0 0 0
7 Jumlah Pesantren Buah 0 0 0 0
8LembagaKursus/Diklat
Buah 0 0 0 0
2.4 Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tabel 4. Data Fasilitas & Tenaga Kerja Pelayanan Kesehatan Kecamatan Palaran Tahun 2015
NO. VARIABEL SATUAN
KECAMATAN
PALARANRAWA
MAKMURSIMPANG
PASIRHANDILBAKTI
1
Jml. Puskesmas Induk Buah 1 0 0 3
Jumlah Tenaga Bidan Orang 20Jumlah Perawat Orang 25
Jumlah Dokter Orang 7
2
Jml. PuskesmasPembantu
Buah 3 0 0 3
Jumlah Tenaga Bidan Orang 0 1 2 3
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
7/36
7
Jumlah Perawat Orang 0 0 0 0
3
Jml. Puskesmas RawatInap
Buah 1 0 0 1
Jumlah Tenaga Bidan Orang 5
Jumlah Perawat Orang 10Jumlah Dokter Orang 5
4 Jml. Bidan Desa Orang 1 1 1 1
5 Jml. Bidan swasta Orang 15 2 2 19
6 Jml. Polindes Buah 0 0 0 0
7 Jml. Posyandu Buah 16 4 4 24
8 Jml. Posyandu Lansia Buah 2 1 1 4
9 Jml. Kader Orang 65 17 28 110
2.5 Data Ketenagaan
Tabel 5. Data Tenaga Kerja di Puskesmas Induk Kecamatan Palaran Tahun 2015
NO JENISTENAGA
PENDIDIKANTERAKHIR
JUMLAH STATUS KETERANGAN
1
MagisterManajemen S2 1 PNS AKTIF
2 Dokter Umum
S2 0 PNS AKTIF
S13 PNS AKTIF
4 PTTH AKTIF
3 Dokter Gigi S1 1 PNS AKTIF
4Ahli KesehatanMasyarakat
S11 PNS AKTIF
1 PTTH AKTIF
5 Sanitarian DIII1 PNS AKTIF
1 PTTH AKTIF
6 Perawat
S11 PTTH AKTIF
1 PNS AKTIF
DIII10 PNS AKTIF
5 PTTH AKTIF
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
8/36
8
SPK 5 PNS AKTIF
SPR 1 PNS AKTIF
7 Bidan
DIV 1 PNS AKTIF
DIII
1 PTTH AKTIF
16 PNS AKTIF
1 PTT/PTTB AKTIF
DI 1 PNS AKTIF
8 Perawat Gigi SPRG1 PNS AKTIF
0 PTTH AKTIF
9 Analis DIII2 PNS AKTIF
1 PTTH AKTIF
10 Ahli Gizi DIII 1 PNS AKTIFD1 1 PNS AKTIF
11 Apoteker S10 PNS AKTIF
1 PTTH AKTIF
12AsistenApoteker
DIII 2 PNS AKTIF
13PembantuApotik
SD 1 PTTH AKTIF
14 Administrasi
SH 1 PTTB AKTIF
SLTP 1 PTTB AKTIF
SLTA 1 PTTH AKTIF
DII 1 PTTH AKTIF
DIII 1 PTTH AKTIF
15 Pekarya Kes.SLTA 1 PNS AKTIF
SMK 2 PTTH AKTIF
16 Security SLTA 1 PTTH AKTIF
17 Wakar SD 1 PTTB AKTIF
18Tukang Kebun SLTA 1 PTTH AKTIF
SD 1 PTTH AKTIF
19
CleaningCervice
SLTA 4 PTTH AKTIF
SD 4 PTTH AKTIF
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
9/36
9
20 Loundry SD 2 PTTH AKTIF
21 Supir SLTA 2 PTTB AKTIF
T O T A L 90
2.6 Data Khusus
2.6.1 Indikator Derajat Kesehatan
Jumlah total penduduk Palaran tahun 2014 adalah 30.578 jiwa. Sehingga dari total
penduduk tersebut kita dapat menetapkan indikator derajat kesehatan masyarakat di Puskesmas
Palaran pada bulan Januari - Desember tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Angka Kelahiran (CBR)
2. Angka Kematian Bayi (IMR)
3. Angka Kematian Ibu (MMR)
Tabel 6. Indikator Derajat Kesehatan (Januari - Desember 2014)
No Indikator Satuan Pencapaian
1 Jumlah Kelahiran Hidup Orang 714
2 Angka Kelahiran (CBR) Persen 2,33%
3 Jumlah Kematian Bayi Orang 4 orang
4 Angka Kematian Bayi (IMR) Per-1000 5,605 Jumlah Kematian Ibu Orang 0 orang
6 Angka Kematian Ibu (MMR) Per 100.000 0
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
10/36
10
2.6.2 Kunjungan Kesakitan
Tabel 7. Jumlah Kunjungan Puskesmas Palaran Tahun 2015
No Kunjungan Jumlah
Persentase
(%)1 Berdasarkan Jenis Kelamin
- Laki-laki- Perempuan
1264518207
40,9959,01
2 Berdasarkan Jenis Pelayanan- Poli Umum- KIA Ibu- KIA Anak- KB- Gigi- Gizi- KIR
44051328915538
3828164
379
38,211,47,94,6
33,11,43,2
3 Berdasarkan Golongan Umur- 0-7 hari- 8-28 hari- < 1 tahun- 1-4 tahun- 5-9 tahun- 10-14 tahun- 15-19 tahun- 20-44 tahun- 45-54 tahun- 55-59 tahun- 60-69 tahun- > 70 tahun
631
684271731151219
91166925785356934982625
0,020,1
2,228,8110,13,95
2,9521,6918,7511,5711,348,51
4 Berdasarkan Status Bayar- Umum- Askes- Jamkesda- BPJS- Program (Imunisasi, TB, Kusta)
379244
8832598615
3,552,29
82,795,615,76
Rasio kunjungan laki-laki dibandingkan perempuan adalah 2 berbanding 3, Hal inimenunjukkan terdapat perbedaan kunjungan. Kepedulian, perhatian, dan kesadaran terhadapkesehatan perempuan terbukti lebih besar bila dilihat dari rasio kunjungan perempuan.
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
11/36
11
2.6.3 Daftar 10 Penyakit dengan Kunjungan Terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas
Palaran
NO PENYAKIT L P NILAI
1 Peny. Sal. Pernafasan lainnya 4255 5355 9610
2 Hipertensi 2434 4268 6702
3 Gastritis/Syndrome Dyspepsia 1840 3808 5648
4 Myalgia/Rheumatoid 1310 2707 4017
5 Non Generatif 1287 2176 3463
6 Pharingitis 1046 1661 2707
7 Diabetes Mellitus 486 1124 1610
8 Peny. Gusi & Jar. Periodental 604 954 1558
9 Mal Oklusi 740 817 1557
10 Dermatitis Allergika 606 893 1499
2.6.4 Data Surveillans 10 Penyakit terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
12/36
12
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
No Indikator Data Perbandingan Penilaian
Data PKM Palaran
Sekarang
Data Perbandingan Problem Strength
1. Masih
tingginya
kasus diare
Diare merupakan penyakit
urutan nomor 1 terbanyak
berdasarkan data
surveilans. Walaupun mengalami
penurunan, jumlah kasus
diare masih tinggi selama
tahun 2015 yaitu terdapat
1.458 kasus.
Diare merupakan
penyakit urutan 1 pada
10 besar penyakit
berdasarkan data
surveilans di Puskesmas
Palaran pada tahun
2014.
Kasus diare yang
ditemukan pada tahun
2014 sebanyak 1.903
kasus.
√
2. Masih
tingginya
kasus morbili
Morbili menempati urutan
ke 7dengan penyakit
terbanyak berdasarkan
data surveilans. Walaupun
mengalami penurunan,
jumlah kasus morbili
masih tinggi selama tahun
2015 yaitu terdapat 45
kasus.
Morbili menempati
urutan ke 7 pada 10
besar penyakit
berdasarkan data
surveilans di Puskesmas
Palaran pada tahun
2014.
Kasus morbili yang
ditemukan pada tahun2014 sebanyak 57
kasus.
√
3. Masih
tingginya
Kasus Hipertensi masih
cukup tinggi pada tahun
Hipertensi menempati
urutan ke 2 pada 10
√
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
13/36
13
kasus
Hipertensi
2015 yaitu terdapat 348
kasus baru.
besar penyakit
berdasarkan data
surveilans di Puskesmas
Palaran pada tahun
2014.
Kasus Hipertensi yang
ditemukan pada tahun
2014 sebanyak 513
kasus baru.
4 Masih
tingginya
angka TB
paru klinis
Kasus TB paru klinis pada
tahun 2015 mencapai 163
kasus baru.
TB paru klinis
menempati urutan ke-4
pada 10 besar penyakit
berdasarkan data
surveilans di Puskesmas
Palaran pada tahun
2014.
Kasus TB paru yang
ditemukan pada tahun
2014 sebanyak 161kasus baru.
√
5. Masih
tingginya
kasus diabetes
melitus
Kasus diabetes melitus
pada tahun 2015 mencapai
66 kasus baru
DM menempati urutan
ke 6 pada 10 besar
penyakit berdasarkan
data surveilans di
Puskesmas Palaran
pada tahun 2015
Kasu DM yang
ditemukan pada tahun
2014 sebanyak 92 kasus
baru.
√
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
14/36
14
IDENTIFIKASI MASALAH
No Indikator Faktor Predisposisi
1. Masih
tingginya
kasus diare
Kebiasaan masyarakat yang masih sering mengkonsumsi makanan yang tidak
sehat seperti jajanan di pinggir jalan
Sumber air minum bersih di wilayah kerja Puskesmas Palaran belum
seluruhnya dapat dikonsumsi oleh masyarakat sehingga masih banyak
masyarakat yang menggunakan air sumur dan air galon dari depo air minum
yang belum tersertifikasi sebagai air minum sehari-hari
Masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pola makan yang
baik dan benar dan sanitasi yang benar Masih rendahnya kontribusi tenaga kesehatan dalam meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai pola makan yang baik dan benar
Rendahnya pemahaman cuci tangan yang benar di masyarakat Status sosial ekonomi masyarakat yang rendah dengan pemahaman
kebersihan yang kurang
Banyaknya penjual makanan di sekitar puskesmas yang berjualan dengan cara
mencuci piring kurang higienis Kebiasaan cuci tangan yang masih rendah pada masyarakat
2. Masih
tingginya
kasus morbili
Tingkat penularan masih tinggi, terjadi karena lingkungan masyarakat yang
tidak sehat
Pasien :
1. Kurangnya kesadaran menjalankan gaya hidup sehat
2. Penerapan ASI eksklusif yang rendah
Pelayanan kesehatan :1. Kurangnya upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat pentingnya PHBS dalam tatanan rumah tangga
2. Kurangnya jangkauan imunisasi, terutama masyarakat di daerah pinggiran
pada anak yang baru lahir
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
15/36
15
3. Masih
tingginya
kasus
Hipertensi
Pemahaman masyarakat tentang penyakit hipertensi dan pengobatannya yang
rutin masih kurang.
Banyak pasien yang hanya terpaku pada pengobatan alternatif seperti herbal. Kesadaran pengaturan pola makan sehat bagi penderita hipertensi yang masih
rendah.
4 Masih
tingginya
angka TB
paru klinis
Tingkat penularan masih tinggi, terjadi karena lingkungan masyarakat yang
tidak sehat
Pasien :
1. Kurangnya kesadaran menjalankan gaya hidup sehat
Pelayanan kesehatan :
1. Kurangnya upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat pentingnya PHBS dalam tatanan rumah tangga
2. Kurangnya jangkauan imunisasi, terutama masyarakat di daerah pinggiran
pada anak yang baru lahir
5 Masih
tingginya
kasus
diabetes
melitus
Tingkat kejadian masih tinggi, terjadi karena lingkungan masyarakat yang
tidak sehat.
Pasien :
1. Kurangnya kesadaran menjalankan gaya hidup sehat
Pelayanan kesehatan :1. Kurangnya upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam aktivitas sehari-hari.
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
16/36
16
BAB IV
ANALISIS MASALAH
PRIORITAS MASALAH
Setelah masalah kesehatan di Palaran teridentifikasi, maka untuk mencari pemecahannya
kami menggunakan metode PAHO ( Pan American Health Organization) untuk menentukan
skala prioritas masalah. Penilaian dengan metode ini didasarkan atas:
1. M (Magnitude) :
Jumlah penduduk yang terkena (luasnya atau banyaknya penduduk yang terkena atau
tingginya prevalensi).
2. S (Severity) :
Keparahan atau beratnya kerugian yang timbul.
3. V (Vulnerability) :
Tersedianya teknologi atau obat untuk mengatasi masalah tersebut.
4. C (Community and Political concern) :
Menunjukkan sejauh mana masyarakat dan pemerintah atau para politisi peduli dengan
masalah tersebut.
5. A (Affordability) :
Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.
Dengan penilaian masing-masing indikator berikut : nilai 1 (Sangat kurang) ; nilai 2
(Kurang) ; nilai 3 (Cukup besar) ; nilai 4 (Besar) dan nilai 5 (Sangat besar).
No Masalah Kesehatan M S V C A Total
1. Meningkatnya kasus diare 4 3 3 2 2 14
2. Meningkatnya kasus morbili 2 3 4 4 4 17
3. Meningkatnya kasus hipertensi 4 4 5 3 3 194 Meningkatnya kasus TB paru klinis 3 3 5 3 3 17
5. Meningkatnya kasus diabetes mellitus 3 5 4 3 3 18
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
17/36
17
No Masalah M S V C A
1 Masih
tingginya
kasus diare
Kasus diare
sepanjang
tahun 2015
sebanyak
1.458 kasus Kasus diare
pada tahun
2014 yaitu
terdapat
1.903 kasus
Diare yang tidak
terdeteksi dan
tertangani
dengan baik
dapat
memberikan
ancaman
mortalitas dan
morbiditas yang
berat hingga
kematian
Jumlah balita
yang meninggal
akibat kasus
diare di
Kecamatan
Palaran
sepanjang tahun
2015 tidak ada.
Tersedianya pengobatan diare
di Puskesmas Palaran seperti
oralit dan zink serta
perencanaan pembentukan
“Layanan Oralit” pada tah un2016 ini.
Di Puskesmas Palaran
sudah ada UPK yang
fokus terhadap penemuan
penderita diare disertai
dengan tatalaksana lanjutterhadap penderita
tersebut. Namun
pencapaian UPK
penemuan penderita dan
pengobatan diare masih
rendah. Capaian UPK
tersebut pada tahun 2014
adalah 79% dari seluruh
balita dan tahun 2015
adalah 16% dari seluruh
jumlah penduduk di
wilayah kerja Puskesmas
Palaran.
Di Puskesmas Palaran
sudah ada program berupa
Penyediaan dana untuk
pengelolaan diare
secara terpadu
melibatkan penyediaan
sarana dan prasarana puskesmas yang
memerlukan anggaran
besar. Saat ini prasarana
tersebut sudah baik
meskipun perlu di
tingkatkan. Pendanaan
program yang dibentuk
untuk menurunkan
kasus diare sudah
masuk anggaran dana
proker Puskesmas
setiap tahunnya.
Berikut jumlah dana
yang disediakan untuk
pendanaan program
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
18/36
18
pemeriksaan kualitas air
minum rumah dan Depo
Air Minum (DAM) yang
rutin dilakukan setiap
tahun. Namun capaian
jumlah rumah dan DAM
dengan air bersih yang
bebas mikroorganisme
masih rendah yaitu 80%.
diare selama bulan
April-Desember 2015.
Pengelololaan
kantin sekolah =
Rp 7.350.000,00
Survei PHBS =
Rp 1.800.000,00
Pertemuan kader
khusus diare =
Rp 3.250.000,00
Pendataan kasus
diare di wilayah
kerja Puskesmas =
Rp 2.160.000
Penyuluhan khusus
mengenai diare =Rp 3.675.000
Pemeriksaan air
minum rumah dan
DAM di wilayah
Puskesmas =
Rp 3.250.000
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
19/36
19
2 Masih
tingginya
kasus
morbili
Kasus
morbili
sepanjang
tahun 2015
sebanyak 45
kasus
Kasus
morbili pada
tahun 2014
yaitu
terdapat 57
kasus
Morbili yang
tidak tertangani
dengan baik
dapat
memberikan
ancaman
mortalitas dan
morbiditas yang
berat hingga
kematian
Komplikasi
terbanyak
morbili adalah
pneumonia.
Komplikasi yang
ditimbulkanmorbili sering
dilalaikan oleh
pasien sehingga
akan
memperberat
kondisi pasien.
Morbili disebabkan oleh virus
yang tidak memerlukan terapi
kausatif. Obat yang diberikan
untuk pasien morbili yang
tersedia di Puskesmas Palaran
adalah parasetamol.
Penyebaran morbili harus
dikendalikan dengan
mencegah penularan dari
orang sakit ke orang sehat
seperti saran untuk membeli
masker dan digunakan oleh
pasien karena penyebarannya
melalui droplet udara,
meningkatkan daya tahan
tubuh dengan makan danistirahat secara teratur.
Keluarga pasien yang masih
sehat diberikan obat berupa
vitamin C untuk
meningkatkan daya tahan
tubuh.
Di Puskesmas Palaran
sudah ada UPK yang
fokus terhadap
pencegahan penyakit
morbili pada bayi dan
anak yaitu kelurahan UCI
(Universal Children
Immunization ) dan BIAS
(Bulan Imunisasi Anak
Sekolah). Namun
pencapaian kelurahan UCI
masih rendah. Capaian
UPK tersebut pada tahun
2014 adalah 31% atau 1
dari 3 kelurahan di
wilayah kerja PuskesmasPalaran yaitu Kelurahan
Rawa Makmur dan hasil
ini tidak mengalami
perubahan pada tahun
2015.
Kelurahan yang tidak
Kurangnya perhatian
terhadap pola-pola
penularan morbili
menyebabkan program
untuk pemberantasan
morbili masih kurang
karena diperlukan
pendanaan yang besar
untuk pengadaan
program-program
tersebut. Pendanaan
program yang dibentuk
untuk menurunkan
kasus morbili sudah
masuk anggaran dana
proker Puskesmassetiap tahunnya.
Dana yang disediakan
oleh pemerintah untuk
pengadaan vaksin
morbili sendiri sudah
besar namun
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
20/36
20
Jumlah balita
yang menderita
pneumonia
sepanjang tahun
2015 adalah 44
balita dan 5%
atau 2-3
diantaranya
terjadi akibat
komplikasi dari
morbili.
Morbili yang telah terinfeksi
sekunder oleh bakteri
misalnya pneumonia
memerlukan terapi antibiotik.
Terapi yang tersedia di
Puskesmas Palaran adalah
Amoksisilin dan Eritromisin.
Apabila timbul penyulit maka
dilakukan rujukan ke RS IA
Moeis atau RS Islam.
Di Indonesia, sudah ada
program nasional pencegahan
morbili yaitu imunisasi
campak yang diberikan pada
bayi berusia 9 bulan dan
booster pada usia 2 tahun. DiPuskesmas Palaran sendiri,
program tersebut sudah
berjalan namun capaiannya
masih kurang.
dapat mencapai kelurahan
UCI adalah Simpang Pasir
dan Handil Bakti. Efek
yang ditimbulkan adalah
jumlah penderita morbili
pada 2 kelurahan tersebut
lebih besar dibandingkan
dengan kelurahan UCI
yaitu Kelurahan Rawa
Makmur. Hal ini yang
menyebabkan
perencanaan pada tahun
2016 berupa pembentukan
Posyandu tambahan dan
peningkatan frekuensi
puskesmas keliling padakedua kelurahan tersebut.
Sedangkan capaian BIAS
sudah baik yaitu 99,32%.
pelaksanaannya yang
masih kurang dan harus
ditingkatkan kembali.
Berikut jumlah dana
yang disediakan untuk
pendanaan program
khusus morbili selama
bulan April-Desember
2015.
Kelurahan UCI =
Rp 4.080.000,00
BIAS =
Rp 4.080.000,00
Dana yang disediakan
oleh pemerintah lebih
diutamakan pada pencegahan morbili,
sedangkan dana untuk
pencegahan
penularanan morbili
belum ada.
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
21/36
21
3 Masih
tingginya
kasus
hipertensi
Kasus baru
hipertensi
sepanjang
tahun 2015
sebanyak
348 kasus
Kasus
baruhiperten
si pada tahun
2014 yaitu
terdapat 513
kasus
Hipertensi
merupakan
penyakit kronis
yang memerlukan
ketekunan dalam
berobat. Tekanan
darah yang tidak
dikontrol dengan
baik dan terus
menerus tinggi
akan merusak
organ penting lain
seperti jantung,
ginjal, otak, dan
mata. Hipertensi
juga dapatmenimbulkan
beberapa hal
kegawatdaruratan.
Kasus komplikasi
dari hipertensi pun
terdapat
Pengobatan hipertensi tanpa
komplikasi sangatlah
sederhana yaitu dengan obat
antihipertensi dan
mengontrol tekanan darah
secara rutin menggunakan
spignomanometer oleh
tenaga kesehatan. Hipertensi
yang sudah disertai
komplikasi memerlukan
pengobatan yang lebih
serius.
Obat-obat antihipertensi
yang tersedia di Puskesmas
Palaran yakni amlodipin,
captopril, dan nifedipin yangmerupakan obat yang rutin
diberikan pada pasien
hipertensi. Ketersediaan
obat-obat tersebut juga
selalu mencukupi dan tidak
terdapat kekurangan.
Peran pemerintah,
politisi maupun
masyarakat dalam
penanganan hipertensi
masih kurang. Tidak
adanya suatu program
khusus ataupun
kesadaran dari ketiga
pihak tersebut membuat
penanganan hipertensi
masih cukup sulit
dilakukan.
Di Puskesmas Palaran
terdapat 2 UPK
Pengembangan yakni
Kesehatan Usia Lanjutdan Kesehatan
Olahraga. Untuk
program Kesehatan Usia
Lanjut pada dasarnya
sudah memenuhi target
pencapaian yakni
Pengelolaan hipertensi
tidak memerlukan
sumber pendanaan yang
besar. Keperluan lain
untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat
untuk berperan aktif
menanggulangi
hipertensi yang
sebenarnya tidak
membutuhkan dana
yang cukup besar.
Pencegahan pun dapat
dimulai dengan
mengatur pola hidup
sehat dari masing-masing individu.
Pendanaan beberapa
program yang dibentuk
untuk mengatasi
masalah hipertensi di
Puskesmas Palaran
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
22/36
22
peningkatan angka
kesakitan yakni
pada tahun 2015
didapatkan 6 kasus
Penyakit Jantung
Koroner (PJK) dan
1 kasus Stroke,
sedangkan pada
tahun 2014 hanya
didapatkan 2 kasus
PJK saja dan tidak
terdapat kasus
Stroke.
sebesar 116%, namun
untuk program
Kesehatan Olahraga
target pencapaiannya
masih belum terpenuhi
yakni sebesar 0%.
selalu dianggarkan
setiap tahunnya.
Berikut jumlah
pendanaan yang
disediakan untuk
masing-masing
program selama bulan
April-Desember 2015:
Pertemuan Kader
Lansia =
Rp 3.500.000,00
ProgramPenyuluhan khusus
Lansia =
Rp 25.200.000,00
4 Masihtingginya
kasus TB
paru klinis
Kasus tb paru klinis
sepanjang
tahun 2015
sebanyak
163 kasus
Kasus tb
Meningkatnya kasusTB paru klinis
menimbulkan
dampak yang cukup
serius. TB paru
dapat menyebabkan
komplikasi berupa
Puskesmas Palaran memiliki persediaan obat untuk kasus
TB yang diberikan secara
cuma-cuma dan dikelola oleh
manajemen logistik untuk
menjamin ketersediannya.
Obat TB yang tersedia di
Kasus TB paru klinismendapatkan perhatian
yang lebih oleh
Pemerintah dan tenaga
kesehatan setempat, hal
ini tereaisasikan melalui
beberapa upaya kesehatan
Penyediaan dana untukTB oleh Puskesmas
pada tahun 2015 ada
yakni sebesar Rp
2.700.000,00 untuk
pengendalian program
TB.
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
23/36
23
paru klinis
pada tahun
2014 yaitu
terdapat 161
kasus
penyebaran infeksi
ke lokasi tubuh yang
lain.
Jumlah kematian
maupun komplikasi
yang dilaporkan
akibat TB paru pada
2015 tidak ada.
PKM Palaran antara lain
Isoniazid 100 mg dan 300 mg,
Rifampisin 450 mg dan 600
mg, Pirazinamid 500 mg, dan
Etambutol 200 mg.
Pemeriksaan sputum BTA
sudah tersedia dan dilakukan
oleh petugas laboratorium
yang terlatih.
Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit
Menular yang khusus
mengadakan program
untuk penemuan penderita
TB. Kegiatan
pengendalian TB pun
berlangsung dengan
pemeriksaan sputum TB
BTA positif yang pada
tahun 2015 target
pencapaiannya belum
maksimal yakni sebesar
23 % dari sasarannya
yakni 75%.
5. Masihtingginya
kasus
diabetes
mellitus
Kasus DMsepanjang
tahun 2015
sebanyak 66
kasus
Kasus DM
pada tahun
DM dapatmenimbulkan
komplikasi ke
bagian tubuh yang
lain sehingga
menimbulkan
penyait lain seperti
Pengobatan untuk DM saat initelah tersedia di Puskesmas
Palaran yakni Glibenklamid
dan Metformin yang stok
penyediannya cukup untuk
jangka waktu 1 tahun.
Pemeriksaan laboratorium
Pemerintah, tenagakesehatan, dan
masyarakat telah
menunjukkan perhatian
terhadap peyakit DM ini,
hal ini dapat dilihat dari
pengadaan program kerja
Pendanaan untuk promosi kesehatan
untuk penyakit DM
direalisasikan dalam
program lanjut usia.
Pendanaan untuk kader
lansia telah tersedia
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
24/36
24
2014 yaitu
terdapat 92
kasus
retinopati, katarak,
gagal ginjal kronik,
selulitis, gangren,
prurigo, dan lainnya.
Salah satu
komplikasi DM
yakni katarak angka
kejadiannya di PKM
Palaran cukup tinggi
untuk tahun 2015
yakni 95 pria dan
113 wanita.
untuk Diabetes Mellitus untuk
kadar gula darah juga tersedia
dalam jumlah memadai.
Cakupan pemeriksaan
laboratorium di PKM Palaran
yang sudah mencapai standar
yang ditentukan yakni 100%.
promosi kesehatan
melalui penyuluhan yang
telah berjalan
pada tahun 2015
sebesar Rp
3.500.000,00. Kegiatan
untuk bimtek lansia dan
penyuluhan lansia juga
telah didanai sebesar
Rp25.200.000,00 untuk
tahun 2015.
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
25/36
25
BAB V
FISH BONE (Ishikawa)
PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RISIKO DAN SUMBER DAYA
Bantuan dan dukungan pemerintah TINGGINYA
ANGKA KEJADIANHIPERTENSI
METODE
SARANA DANA
MANUSIA
LINGKUNGAN
Dikarenakan belum adanya program khusus hipertensi maka
beum ada dana tambahan.
- Masyarakat beum terbiasa untuk peduli untuk menerapkan perilakuhidup yang sehat.
Tenaga kesehatan ada
Petugas:Kurangnya promosigaya hidup sehat yang dilakukanoleh petugas dan kader posyandu.
Pasien:Kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang
pentingnya hidup sehatKurangnya kesadaran mengenai gizi dan kesehatankeluarga
- Belum adanya program khusus untukmenanganhipertensi
Dikarenakan belum adanya program khusus hipertensi
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
26/36
26
BAB VI
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
PERMASALAHANFAKTOR RISIKO
POTENSIAL SUMBER DAYA
Masih tingginya kasus
hipertensi
Kurangnya promosi
gaya hidup sehat yang
dilakukan oleh tenaga
kesehatan
Kurangnya pemahaman
& pengetahuan tentang
pentingnya hidup sehat Kurangnya kesadaran
mengenai gizi dan
kesehatan keluarga
Belum adanya program
khusus untuk
menangani kasus
hipertensi
Tenaga kesehatan Puskesmas Partisipasi pihak terkait (pemerintah
desa dan kecamatan)
Partisipasi masyarakat (kader, tokoh
masyarakat dan lain-lain)
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
27/36
27
BAB VII
PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI
Permasalahan Kesehatan : Masih tingginya angka kejadian Hipertensi Tahun 2015 di Puskesmas
Palaran
Tujuan Jangka Panjang : Penurunan Angka Kunjungan Pasien Hipertensi wilayah kerja
Puskesmas Palaran
Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program penanganan Kasus Hipertensi di cakupan
wilayah kerja Puskesmas Palaran dan mencegah terjadinya
peningkatan kasus tersebut.
NO STRATEGI/INTERVENSI P E A R L
PROMOTIF
1. Melakukan penyuluhan dan konseling secara rutin tentang
hipertensiY Y Y Y Y
2. Pembuatan leaflet, brosur, dan baliho tentang hipertensi Y Y Y Y Y
3. Sosialisasi dalam media sosial yang berisi pengetahuan dan
edukasi mengenai hipertensiY Y Y Y Y
PREVENTIF
4. Screening aktif terhadap golongan risiko tinggi hipertensi Y Y Y Y Y
5. Mengagendakan kegiatan olahraga rutin setiap minggu Y Y Y Y Y
KURATIF
6. Menganjurkan pasien hipertensi mengikuti Prolanis Y Y Y Y Y
7. Pelayanan media sosial
REHABILITATIF
8. Kunjungan rumah pasien setiap bulan Y Y Y Y Y
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
28/36
28
PEARL Factor :
P = Propriatness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas berbagai kebijaksanaan / program /
kegiatan instansi / organisasi terkait.
E = Economic feasibil ity yaitu kelayakan dari segi pembiayaan.
A = Acceptabili ty yaitu situasi penerimaan masyarakat dan instansi terkait atau instansi lainnya.
R = Resource avail abil ity yaitu ketersediaan sumber daya untuk memecahkan masalah (tenaga, sarana
/ peralatan, waktu).
L = L egali ty yaitu dukungan aspek hukum / perundang-undangan / peraturan terkait seperti peraturan
pemerintah / protap
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
29/36
29
BAB VIII
PLAN OF ACTION
Permasalahan Kesehatan : Masih tingginya angka kejadian Hipertensi Tahun 2015 di Puskesmas Palaran
Tujuan Jangka Panjang : Penurunan Angka Kunjungan Pasien Hipertensi wilayah kerja Puskesmas Palaran
Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program penanganan Kasus Hipertensi di cakupan wilayah kerja Puskesmas Palaran dan
mencegah terjadinya peningkatan kasus tersebut.
NOSTRATEGI
INTERVENSI
SETTING DAN
METODE
TARGET
POPULASI
PERAN DAN
TANGGUNG
JAWAB
SUMBER
DAYAEVALUASI
PROMOTIF
1. Melakukan
penyuluhan dan
konseling secara
rutin tentang
hipertensi
Setting:
Tempat umum,
Kegiatan PKK,
Pengajian
Posyandu lansia
Metode:
Ceramah dan konseling
menggunakan alat
bantu berupa brosur,
Individu
yang
memiliki
faktor risiko
hipertensi
dan pasien
hipertensi
beserta
keluarganya
Masyarakat
Penanggung jawab:
Pimpinan Puskesmas
Fasilitator:
UPK Promkes
UPK Gizi
Tenaga
kesehatan
Puskesmas
Kader
Posyandu
Lansia
Tokoh
masyarakat
sekitar
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat mengenai
faktor risiko dan
komplikasi hipertensi
Meningkatnya
pengetahuan keluarga
pasien mengenai
hipertensi
Terjalinnya komunikasi
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
30/36
30
pamflet, slide dengan
proyektor.
umum yang baik dan
kepercayaan pasien
terhadap konselor
Tergalinya
permasalahan pasien
yang berkaitan dengan
hipertensi
Meningkatnya jumlah
pasien dengan tekanan
darah terkontrol
Penurunan kasus
hipertensi
2. Pembuatan
leaflet, brosur,
dan baliho
tentanghipertensi
Setting:
Tempat umum,
Puskesmas induk,
Puskesmas pembantu,Posyandu Lansia
Metode:
Pembentukan dan
pembagian leaflet,
brosur, penempelan
Individu
yang
memiliki
faktor risikohipertensi
dan pasien
hipertensi
Masyarakat
umum
Penanggung Jawab :
Pimpinan Puskesmas
Fasilitator : UPKPromosi Kesehatan
Tenaga Kesehatan
Puskesmas
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat mengenai
faktor risiko dankomplikasi hipertensi
Penurunan kasus
hipertensi
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
31/36
31
spanduk dan baliho
3. Sosialisasi
dalam media
sosial yang
berisi
pengetahuan dan
edukasi
mengenai
hipertensi
Setting:
Media sosial (seperti
line, facebook, path,
instagram )
Metode:
Mengunggah gambar
dan video beserta
penjelasan mengenai
hipertensi oleh akun
yang telah disepakati
Individu
yang
memiliki
faktor risiko
hipertensi
dan pasien
hipertensi
Masyarakat
umum
Penanggung Jawab :
Pimpinan Puskesmas
Fasilitator : UPK
Promosi Kesehatan,
UPK Gizi, Dokter
Tenaga
kesehatan
Puskesmas
Kader
Posyandu
Lansia
Mahasiswa
(dokter muda,
mahasiswa)
Terbentuknya akun
hipertensi yang
difasilitasi Puskesmas
Palaran
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat mengenai
faktor risiko dan
komplikasi hipertensi
Meningkatnya
partisipasi warga yang
menjaga pola hidup
sehatnya
Meningkatnya jumlah
pasien dengan tekanandarah terkontrol
Meningkatnya jumlah
pasien yang dideteksi
dini hipertensi sehingga
dapat dilakukan
pencegahan terhadap
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
32/36
32
komplikasi
Penurunan kasus
hipertensi
Terjalinnya
silahturahmi antara
masyarakat
PREVENTIF
4. Screening aktif
terhadap
golongan risiko
tinggi hipertensi
Setting:
Sekolah SMA, Masjid,
Puskesmas pembantu,
Posyandu Lansia
Metode:
Pemeriksaan tekanan
darah
Siswa SMA Masyarakat
umum yang
belum
mengetahui
status tekanan
darahnya
Penanggung Jawab :
Pimpinan Puskesmas
Fasilitator : UPK
Promosi Kesehatan,
dokter
Tenaga
kesehatan
Puskesmas
Kader
Posyandu
Lansia
Mahasiswa
(dokter muda,
mahasiswa)
Meningkatnya jumlah
pasien yang dideteksi
dini hipertensi sehingga
dapat dilakukan
pencegahan terhadap
komplikasi
Meningkatnya
partisipasi warga yang
menjaga pola hidup
sehatnya
5. Mengagendakan
kegiatan
olahraga rutin
setiap minggu
Setting:
Puskesmas induk
Metode:
Individu
yang
memiliki
faktor risiko
Penanggung Jawab :
Pimpinan Puskesmas
Fasilitator : UPK
Tenaga Kesehatan
Puskesmas
Meningkatnya
partisipasi warga yang
menjaga pola hidup
sehatnya
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
33/36
33
Senam rutin tiap
minggu
hipertensi
dan pasien
hipertensi
Masyarakat
umum
Promosi Kesehatan Meningkatnya jumlah
pasien dengan tekanan
darah terkontrol
Penurunan kasus
hipertensi
Terjalinnya
silahturahmi antara
peserta
KURATIF
6. Menganjurkan
pasien hipertensi
mengikuti
Prolanis
Setting:
Puskemas induk
Metode:
Penjelasan mengenai
keuntunga mengikuti
program Prolanis pada pasien dengan jamunan
kesehatan BPJS
Seluruh pasien
hipertensi di
wilayah kerja
Puskesmas
Palaran
Penanggung Jawab :
Pimpinan Puskesmas
Fasilitator : UPK
Promosi Kesehatan,
UPK Gizi, Dokter
Tenaga
kesehatan
Puskesmas
Pihak BPJS
Meningkatnya partisipasi
pasien hipertensi dalam
kegiatan Prolanis yang
diselenggarakan oleh BPJS
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
34/36
34
7. Pelayanan
media sosial
Setting:
Media sosial (seperti
line, facebook, SMS )
Metode:
Komunikasi interaktif
antara petugas
kesehatan dengan
pasien hipertensi (SMS
mengenai jadwal
kontrol, jadwal
posyandu lansia dekat
rumah pasien, jadwal
penyuluhan atau
pertanyaan yang dapat
diajukan oleh pasienmengenai dosis minum
obat kepada petugas
kesehatan)
Seluruh pasien
hipertensi di
wilayah kerja
Puskesmas
Palaran
Penanggung Jawab :
Pimpinan Puskesmas
Fasilitator : UPK
Promosi Kesehatan,
UPK Gizi, Dokter
Tenaga
kesehatan
Puskesmas
Kader
Posyandu
Lansia
Meningkatnya
keteraturan kunjungan
pasien hipertensi
Meningkatnya jumlah
pasien dengan tekanan
darah terkontrol
Terjalinnya
silahturahmi antara
peserta dengan tenaga
kesehatan
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
35/36
35
REHABILITATIF
8. Kunjungan
rumah pasien
setiap bulan
Setting:
Rumah pasien
Metode:
Kunjungan ke rumah pasien untuk
memberikan edukasi
dan mengontrol
komplikasi
Pasien yang
tidak pernah
kontrol
selama 1
bulan Pasien
dengan
tekanan
darah tidak
terkontrol
selama 1
bulan
Pasien pasca
rawat inap
Penanggung Jawab :
Pimpinan Puskesmas
Fasilitator : UPK
Promosi Kesehatan,UPK Gizi, Dokter
Tenaga
kesehatan
Puskesmas
Kader
PosyanduLansia
Meningkatnya
keteraturan kunjungan
pasien hipertensi
Meningkatnya jumlah
pasien dengan tekanandarah terkontrol
Terjalinnya
silahturahmi antara
peserta dengan tenaga
kesehatan
Keterlibatan aktif dari
keluarga pasien dalam
pengobatan pasien
8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran
36/36
BAB IX
KESIMPULAN DAN SARAN