KARSINOMA NASOFARING
LAPORAN PENDAHULUAN
CA NASOFARING
DISUSUN OLEH :
WAFIKA RAHMAWATI
03/172244/EIK/00337
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UGM
YOGYAKARTA
2005
KARSINOMA NASOFARING
A. Pengertian
Karsinoma nasofaring adalah keganasan pada nasofaring
B. Epidemiologi
Di Asia Tenggara lebih dari 10%, di Cina Selatan mencapai 50%. Daerah Eropa dan Amerika Serikat jarang. Banyak terdapat pada etnis Cina, juga terdapat dalam frekuensi tinggi pada etnis Cina yang tinggal di Eropa dan Amerika Serikat. Jadi ada sensitivitas yang terikat pada golongan etnik untuk mendapatkan penyakit ini.
Di Indonesia, berdasarkan pathology based mendapatkan angka 4,7 per 1000 penduduk pertahun. Di RSCM keturunan Cina prevalensinya 4,1-0,8 per 1000 penderita baru, sedangkan Indonesia asli 0,7-2,3.
Laki-laki ditemukan lebih banyak dari wanita 2-3 : 1, usia 40-50 tahun
C. Etiologi
Virus Epstein Barr, yang diaktifkan dengan :
Ikan asin, makanan yang diawetkan dadn nitrosamin
Keadaan social ekonomi yang rendah, lingkungan dan kebiasaan hidup
Zat karsinogen
Ras dan keturunan
Radang kronis nasofaring
Profil HLA
D. Tanda dan Gejala
Simtomatologi ditentukan oleh hubungan anatomic nasofaring terhadap hidung, tuba Eustachii dan dasar tengkorak
Gejala Hidung :
Epistaksis
Sumbatan hidung
Gejala telinga
Kataralis/ oklusi tuba Eustachii
Otitis Media Serosa sampai perforasi dan gangguan pendengaran
Gejala lanjut
Limfadenopati servikal
E. Perluasan Tumor ke Jaringan Sekitar
Perluasan ke atas : ke N.II dan N. VI, keluhan diplopia, hipestesi pipi
Sindrom petrosfenoid terjadi jika semua saraf grup anterior terkena dengan gejala khas :
Neuralgia trigeminal unilateral
Oftalmoplegia unilateral
Amaurosis
Gejala nyeri kepala hebat akibat penekanan tumor pada duramater
Perluasan ke belakang : N.VII-N.XII, trismus, sulit menelan, hiper/hipo/anestesi palatum,faring dan laring,gangguan respirasi dan salvias, kelumpuhan otot trapezius, stenokleidomastoideus, hemiparalisis dan atrofi sebelah lidah.STADIUM :
TUMOR SIZE (T)
TTumor primer
T0Tidak tampak tumor
T1Tumor terbatas pada satu lokasi saja
T2Tumor dterdapat pada dua lokalisasi atau lebih tetapi masih terbatas pada rongga nasofaring
T3Tumor telah keluar dari rongga nasofaring
T4Tumor teah keluar dari nasofaring dan telah kmerusak tulang tengkorak atau saraf-saraf otak
TxTumor tidak jelas besarnya karena pemeriksaan tidak lengkap
REGIONAL LIMFE NODES (N)
N0Tidak ada pembesaran
N1Terdapat pembesarantetapi homolateral dan masih bisa digerakkan
N2Terdapat pembesaran kontralateral/ bilateral dan masih dapat digerakkan
N3Terdapat pembesaran, baik homolateral, kontralateral maupun bilateral yang sudah melekat pada jaringan sekitar
METASTASE JAUH (M)
M0Tidak ada metastase jauh
M1Metastase jauh
Stadium I
T1 No dan Mo
Stadium II
T2 No dan Mo
Stadium III
T1/T2/T3 dan N1 dan Mo atau T3 dan No dan Mo
Stadium IV
T4 dan No/N1 dan Mo
atau T1/T2/T3/T4 dan N2/N3 dan Mo
atau T1/T2/T3/t4 dan No/N1/N3/N4 dan M1
F. Pemeriksaan Penunjang
Nasofaringoskopi
Rinoskopi posterior dengan atau tanpa kateter
Biopsi multiple
Radiologi :Thorak PA, Foto tengkorak, Tomografi, CT Scan, Bone scantigraphy (bila dicurigai metastase tulang)
Pemeriksaan Neuro-oftalmologi
G. Penatalaksanaan
Radioterapi
Kemoterapi
PembedahanDIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi berlebihan
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan3. Resiko Aspirasi4. Kurang pengetahuan5. Harga diri RendahNODX KEP.TUJUAN (NOC)INTERVENSI (NIC)
1
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi trakheobronkhial yang sangat banyak.
Definisi :
ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafasAirway Patency/Kepatenan jalan nafas
Kriteria :
1. Panas tidak ada : 1
2. Cemas tidak ada : 1
3. Obstruksi tidak ada : 1
4. RR dalam batas normal : 1
5. Irama pernafasan dalam batas normal : 1
6. Pengeluaran sputum dari jalan nafas : 1
Keterangan :
1 : Extremely compromised
2 : Substantially compromised
3 : Moderately compromised
4 : Mildly compromised
5 : Not compromised
Airway Management/Manajemen jalan nafas
1. Buka jalan nafas, menggunakan teknik chin lift/jaw trust (jika perlu)
2. Posisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi
3. Identifikasi apakah klien membutuhkan insertion airway4. Jika perlu, lakukan terapi fisik (dada)
5. Auskultasi suara nafas, catat daerah yang terjadi penurunan atau tidak adanya ventilasi
6. Berikan bronkhodilator, jika perlu
7. Ajari klien bagaimana cara menggunakan inhaler
8. Atur pemberian pengobatan aerosol, jika perlu
9. Atur pengobatan dengan menggunakan nebulizer, jika perlu
10. Atur pemberian O2, jika perlu
11. Atur intake cairan agar seimbang
12. Atur posisi untuk mengurangi dyspnea
13. Monitor status pernafasan dan oksigenasi
Airway Suctioning/Suction jalan nafas
1. Keluarkan sekret dengan dorongan batuk/suctioning2. Lakukan suction pada endotrakhel/nasotrakhel, jika perlu
2Resiko AspirasiNOC :
Respiratory Status : Ventilation
Aspiration control
Swallowing Status
Kriteria Hasil :
Klien dapat bernafas dengan mudah, tidak irama, frekuensi pernafasan normal
Pasien mampu menelan, mengunyah tanpa terjadi aspirasi, dan mampumelakukan oral hygiene
Jalan nafas paten, mudah bernafas, tidak merasa tercekik dan tidak ada suara nafas abnormalNINIC:
Aspiration precaution
Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan menelan
Monitor status paru
Pelihara jalan nafas
Lakukan suction jika diperlukan
Cek nasogastrik sebelum makan
Hindari makan kalau residu masih banyak
Potong makanan kecil kecil
Haluskan obat sebelumpemberian
Naikkan kepala 30-45 derajat setelah makan
NoDx KepTujuanIntervensi
3Defisit Pengetahuan b.d kurang paparan, tidak mengenal/familiar terhadap sumber informasi
Definisi :
Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitifSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, pengetahuan klien meningkat.
Knowledge : Illness Care
Kriteria :
1. Diit : 5
2. Proses penyakit : 4
3. Konservasi energi : 5
4. Kontrol infeksi : 5
5. Pengobatan : 5
6. Aktivitas yang dianjurkan : 5
7. Prosedur pengobatan : 5
8. Regimen/aturan pengobatan : 5
9. Sumber-sumber kesehatan : 5
10. Manajemen penyakit : 5
Keterangan :
1 : None
2 : Limited
3 : Moderate
4 : Substantial
5 : ExtensiveTeaching : Dissease Process
1. Tentukan tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit
2. Jelaskan tentang patofisiologi penyakit
3. Gambarkan tentang tanda dan gejala penyakit
4. Jelaskan tentang proses penyakit
5. Identifikasi tentang penyebab yang mungkin
6. Sediakan informasi tentang kondisi klien
7. Siapkan keluarga atau orang-orang yang berarti dengan informasi tentang perkembangan klien
8. Sediakan informasi tentang diagnosa klien
9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau kontrol proses penyakit
10. Diskusikan tentang pilihan tentang terapi atau pengobatan
11. Jelaskan alasan dilaksanakannya tindakan atau terapi
12. Dorong klien untuk menggali pilihan-pilihan atau memperoleh alternatif pilihan
13. Gambarkan komplikasi yang mungkin terjadi
14. Anjurkan klien untuk mencegah efek samping dari penyakit
15. Gali sumber-sumber atau dukungan yang ada
16. Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala yang muncul pada petugas kesehatan
17. Pertegas informasi kepada anggota tim kesehatan yang lain
NoDx KepTujuanIntervensi
Harga diri Rendah
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien menerima keadaan dirinya
Dengan criteria :
Mengatakan penerimaan diri
Menerima keterbatasan diri
Menjaga postur yang terbuka
Menjaga kontak mata
Mampu mendeskripsikan keadaan dirinya
Komunikasi terbuka
Menghormati orang lain
Secara seimbang dapat berpartisipasi dan mendengarkan dalam kelompok
Menerima kritik yang konstruktif
Menggambarkan keberhasilan dalam bekerja
Menggambarkan keberhasilan dalam kelompok social
Menggambarkan kebanggan terhadap diriPENINGKATAN HARGA DIRI
Monitor pernyataan pasien tentang harga diri
Anjurkan pasien utuk mengidentifikasi kekuatan
Anjurkan kontak mata jika berkomunikasi dengan orang lain
Kuatkan kekuatan pribadi yang pasien identifikasi
Bantu pasien mengidentifikasi respon positif dari orang lain.
Berikan pengalaman yang meningkatkan otonomi pasien.
Fasilitasi lingkungan dan aktivitas meningkatkan harga diri.
Monitor frekuensi pasien mengucapkan negatif pada diri sendiri.
Yakinkan pasien percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya
Anjurkan pasien untuk tidak mengkritik negatif terhadap dirinya
Jangan mengejek/mengolok-olok pasien
Sampaikan percaya diri terhadap kemampuan pasien mengatasi situasi
Bantu pasien menetapkan tujuan yang realistik dalam mencapai peningkatan harga diri.
Bantu pasien menilai kembali persepsi negatif terhadap dirinya.
Anjurkan pasien untuk meningkatkan tanggung jawab terhadap dirinya.
Gali alasan pasien mengkritik diri sendiri
Anjurkan pasien mengevaluasi perilakunya.
Berikan reward kepada pasien terhadap perkembangan dalam pencapaian tujuan
Monitor tingkat harga diri
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi :
Intake nutrisi melebihi kebutuhan metabolik tubuhNutritional Status
1. Intake nutrien
2. Intake makanan/minuman
3. Energi
4. Massa tubuh
5. BB
6. Ukuran biochemikal
Keterangan :
1 : Extremely compromised
2 : Substantially compromised
3 : Moderately compromised
4 : Mildly compromised
5 : Not compromised
Manajemen Nutrisi
Catat jika klien mempunyai alergi makanan
Buat jadual pemberian diit untuk klien
Anjurkan makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbohidrat, protein, dan lemak, sesuai dengan kecukupan gizi baik sebagai berikut : Karbohidrat 60 - 70%, Protein 10 - 15%, Lemak 20 - 25% Sesuaikan jumlah kalori dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stres akut dan kegiatan jasmani untuk mencapai dan memper tahankan berat badan idaman.
Tentukan status gizi, dengan Body Mass Index (BMI) = Indeks Massa Tubuh (IMT) :
Timbang BB secara teratur Lakukan oral higiene, jika perluMonitor Nutrisi
Monitor mual, muntah, diare, konstipasi
Monitor suasana lingkungan selama makan
Jadualkan pengobatan dan tindakan di luar jam makan
Amati gejala-gejala yang terjadi selama makan
Terapi Nutrisi
Pasang NGT, kelola, jika perlu
Beri obat sesuai order untuk mengatasi mual, muntah, diare atau konstipasi