• Bronkiektasis kelainan anatomik dilatasi bronkus yang kronik dan menetap.
• Bronkus yang terkena biasanya berukuran sedang (generasi 4‑9).
• Secara klinis bronkiektasis bila terjadi infeksi dan batuk darah
Penyebab bronkiektasis yang pasti belum diketahui, namun banyak faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya bronkiektasis :
Faktor kongenital Faktor obstruksi dan infeksi
• Sindroma kartagener. –20% penderita dengan
dextrocardia menderita bronkiektasis. Gejala jelas bila kena infeksi : pertusis, influensa dan morbili .
• Fibrosis kistik paru • Hypogammaglobulinemia
FAKTOR KONGENITAL
OBSTRUKSI
• Sebagian besar cabang bronkus yang kecil
• Akibat aspirasi mukus ke dalam lumen bronkus kolaps bagian distal tekanan intraluminer proksimal dilatasi bronkus
bila infeksi destruksi bronkus
FAKTOR OBSTRUKSI & INFEKSI
INFEKSI
Infeksi saluran nafas akut misalnya
bronkopneumonie destruksi jaringan
peribronkhial penarikan dinding bronkhus
dilatasi bronkhus
MANIFESTASI KLINIS Batuk kronis yang produktif
terutama pagi hari, sputum banyak, sepanjang hari (wet bronchiectasis). Batuk kering kadang disertai hemoptisis dry bronchiectasis
Sputum putih dan kadang‑kadang warna kuning infeksi berat 400 ‑ 500 cc/hari .
Batuk darah 50 ‑70% kasus masif.
Demam berulang Nyeri dada Sesak napas
Akut eksaserbasi
• Suara pernapasan : - bronkial• - ekspirasi memanjang• Suara tambahan ronki basah / ronki kering• Clubbing finger• Kasus berat gagal napas
PEMERIKSAAN FISIS
1. Sumbatan bronkus (Bronchial obstruction)o Tumor endobronkialo Bronkolitiasis dan gangguan inflamasi
seperti tuberkulosis dan aspirasi benda asing.
2. Infeksio Infeksi paru nekrotik yang tidak diobatio Disebabkan oleh Klebsiella,
Staphylococcus, M. tuberculosis, M.non tuberkulosis, Mycoplasma pneumoniae, dll.
KONDISI-KONDISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN
BRONKIEKTASIS
3. Inflamasi Ulserasi asam lambung aspirasi bronkiektasis
4. Aspergilosis Bronkopulmoner Alergio Ditandai dengan bronkospasme,
bronkiektasis dan sekret yang mengandung aspergillosis
o Reaksi hypersensitif thd antigen yang terhirup di trakeobronkhial.
o Bronkiektasis terjadi akibat sumbatan sekret yang mengandung hipa dan aspergilus.
KONDISI-KONDISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN
BRONKIEKTASIS
5. Defisiensi ImunoTerjadi pada penderita
defisiensi imun kongenital maupun didapat.
oLimfosit B yang abnormal. oHipogammaglobulinemia
kongenital atau didapat penurunan hilangnya IgG.
6. Defisiensi Alfa‑1 Antitripsin
KONDISI-KONDISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN
BRONKIEKTASIS
7. Diskinesia Silia Primer Sindroma kartagener ( situs inversus total, bronkiektasis , sinusitis )
8. Fibrosis Kistik
Gangguan transportasi klorida penumpukan
klorida dlm sel sel kering sekret kental
membatu iritasi kronik infeksi berulang
KONDISI-KONDISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN
BRONKIEKTASIS
Klasifikasi Reid tahun 1950 membagi
bronkiektasis atas 3 tipe :1. SILINDRIK2. VARIKOSA3. KISTIK ATAU SAKULAR
KLASIFIKASI GAMBARAN RADIOLOGIS
• Gambaran foto toraks bisa normal
• Corakan bronkovaskuler bertambah
• Atelektasis• Struktur cincin (ringlike
structure)• Dilatasi dan penebalan saluran
napas (tram lines)• Mucus plugging finger in
glove• Diagnosa pasti : bronkografi
masukkan zat kontras ke saluran nafas ( Daonosil, Lipiodol )
GAMBARAN RADIOLOGIS
• Sputum 3 lapisan : lapisan atas jernih ,lapisan tengah serous dan lapis bawah keruh ( pus dan cellular debris).
• Sebaiknya sputum diambil dari aspirasi transtrakeal pulasan gram, biakan serta uji resistensi.
• Umumnya dijumpai H. influenza
• P. aeruginosa
Penatalaksanaan penderita bronkiektasis pada dasarnya terdiri dari 4 hal :
1. Pemberian obat‑obatan2. Fisioterapi3. Pembedahan4. Usaha pencegahan.
PENATALAKSANAAN
1. Antibiotika• Diberi bila terjadi perubahan sifat
sputum dari mukoid purulen • Sesuai dengan hasil uji resistensi
2. Bronkodilator• Beta agonist, antikolinergik atau teofilin • Diberi pada pasien dengan gambaran bronkitis kronis dan obstruksi jalan nafas.
1. PEMBERIAN OBAT-OBATAN
3.Mukolitik dan Ekspektoran• Mengencerkan sekret• Merangsang sekresi dahak dari
saluran napas
4.Steroid Inhalasi• Terbukti dalam mengurangi
produksi sputum• Menurunkan angka eksaserbasi.
PEMBERIAN OBAT-OBATAN..
• Mengeluarkan sekret dalam saluran napas
memperbaiki fungsi paru
• Cara : latihan napas dan drainase postural
• Posisi drainase postural
tergantung dari lokasi segmen yang terkena
2. FISIOTERAPI
• Pengobatan konservatif yang adekuat tetap ada keluhan.
• Infeksi berulang• Batuk darah berulang
masif• Operasi : segmentektomi,
lobektomi atau pneumonektomi.
• Transplantasi paru
3. PEMBEDAHAN
• Imunisasi• Menghindari paparan rokok• Pengobatan adekuat pada
pneumonie, pertusis , morbili.
4. UPAYA PENCEGAHAN