BAB IV
RENCANA PERAWATAN
1. (Mouth preparation dan Dental Health Education)
Untuk kunjungan pertama dilakukan Mouth preparation terlebih dahulu
berupa scaling, setelah dilakukan mouth preparation maka pasien diberikan
penyuluhan/ pendidikan kesehatan gigi (Dental Health Education) agar
pasien dapat merawat kebersihan gigi dan mulut. Mouth preparation ini
dilakukan scaling.
a. Scaling
Scaling adalah proses menghilangkan plak dan kalkulus dari
permukaan supragingiva dan permukaan subgingival. Menghilangkan
plak gigi dan kalkulus selama perawatan, kunjungan ke dokter gigi
secara teratur setiap 6 bulan, dapat membantu mencegah terjadinya
kerusakan gigi dan penyakit gusi.
Tujuan utama dari scaling adalah mengembalikan kesehatan gigi
dengan cara membuang seluruh deposit yang menempel pada permukaan
akar.
Hand Instrument
Instrumen scaling dapat di klasifikasikan seperti chisels, sickles,
hoes, curettes dan periodontal files. Pisau scaler terbuat dari stainless
steel atau tungsten carbide, agar pemakaiannya efektif sebaiknya
scaler ditajamkan. Untuk menajamkan instrument yang terbuat dari
stainless steel dapat menggunakan batu Arkansas, sedangkan untuk
instrument yang terbuat dari tungsten carbide dapat menggunakan bor
diamond.
Pada saat melakukan scaling, ketelitian yang baik tidak akan
merusak jaringan lunak, menghindari atau membuat grooves pada
permukaan akar yang memungkinkan dapat terjadi proliferasi plak
subgingival dan kemungkinan dapat mengurangi proses
penyembuhan.
Instrument Deskripsi Aplikasi
Chisel (push)
scaler
Chisel head, sudutnya 45° dari aspek labial untuk
menghilangkan deposit supr
agingiva kotor dari
permukaan approximal gigi
anterior rahang bawah
Point Scaler
(sickle scaler)
Penampang
segitiga dan memiliki dua sisi pe
motong yang berkumpul di titik
yang tajam
Semua daerah buccal dan
lingual.
Hoes Blade set bersudut 100° pada
tepi tangkai dan pemotongan
miring 45°
Untuk daerah poket yang
lebih dalam pada deposit
supragingival
Curettes Seperti sendok melengkung
berbentuk pisau dengan 2 sisi
pemotong yang memenuhi untuk
membentuk bulatan
Supragingival
dan terutama, subgingivally
seluruh mulut.
digunakan dalamperencanaa
n root planning
Periodontal
files
Multiple straight cutting Digunakan untuk permukaan
kalkulus yang kasar. Untuk
menghilangkan kalkulus
agar
2. Perawatan Gummy Smile (Crown Lengthening)
Crown lengthening atau pemanjangan mahkota adalah perosedur
bedah yang dipakai untuk menambah panjang struktur gigi supragingiva untuk
tujuan restorasi atau estetik. Prosedur dasarnya adalah dengan menggeser tepi
gingiva ke arah apeks dan/atau mengurangi tulang servikal.
Crown lengthening adalah prosedur bedah untuk membuat mahkota
klinis gigi terlihat untuk mencegah penempatan margin / batas mahkota ke
daerah bilogical width. Biological width dipakai untuk menjelaskan daerah
epitelium junction dan jaringan konektif yang melekat pada permukaan akar
(Carranza’s, 2003) . Jadi, maksudnya crown lengthening merupakan suatu
prosedur bedah untuk menghilangkan daerah biological width yang
menempel pada area mahkota klinis gigi karena daerah biological width
seharusnya menempel pada permukaan akar.
Gambar . Biologic Width
Gambar . Pola insisi crown lengthening
Prosedurnya antara lain:
- Analisis model studi
Mencetak gigi pasien yang akan dilakukan perawatan. Membuat
model studinya. Menganalisis dan membuat pola konturing.
Gambar . Pola Crown lengthening pada model studi
- Recounturing Gingiva
Prosedur ini dilakukan dengan membuat titik-titik perdarahan
pada level gingiva yang akan dihilangkan. Pengangkatan jaringan
dengan menggunakan scalpel no. 15. Untuk membuat kontur gingiva
yang natural, tinggi kontur gingiva gigi incisivus sentral dan kaninus
ke arah distal dari midline gigi dan untuk incisivus lateralis dibuat
pada midline gigi. Recounturing kembali margin gingiva dapat
dilakukan hingga ke mesial molar pertama maksila tergantung batas
horizontal senyum pasien.
- Evaluasi Lebar Biologik
Kira-kira 2 mm ruangan dibutuhkan antara dasar sulkus dan
tulang alveolar untuk perlekatan. Bila perlu lebar biologik ditambah
dengan memindahkan margin gingiva sehingga sulkus lebih dekat ke
puncak tulang. Bila antara margin gingiva yang baru dibuat dan
puncak tulang belum mencapai 2 mm, maka reseksi tulang dapat
dilakukan.
- Desain Flap
Flap dibuat di bagian fasial gigi dengan bentuk sulkuklar
- Reseksi Tulang
Reseksi tulang biasanya dilakukan dengan menggunakan chisel.
Setelah dilakukan reseksi, prob dimasukkan untuk mendapatkan
kepastian ruang 2 mm lebar biologic antara margin gingiva yang baru
dibuat dan krista alveolaris.
- Penjahitan
Setelah pembedahan selesai, dilakukan penjahitan. Penyembuhan
dan stabilitas dimensi jaringaningan yang baik dapat dicapai dalam
waktu kira-kira 10 minggu.
b. Gingivoplasty
Prosedurnya adalah
1) Anastesi : Anastesi yang diberikan adalah anastesi local
2) Penandaan Dasar Saku: Dilakukan dengan alat penanda dasar saku
(pocket marker)
Caranya :
- Alat dipegang dengan ujung penanda dasar saku sejajar jaringan
dengan poros panjang gigi
- Ujung alat yang lurus diselipkan ke dalam saku sampai
menyentuh dasar saku
- Kedua ujung alat dijepitkan sehingga menimbulkan titik-titik
perdarahan pada permukaan luar gingiva
- Penandaan dilakukan sistematis pada sisi mesial, tengah, distal
dari gigi yang akan dilakukan gingivoplasti
Penandaan Dasar Saku: A. Penanda dasar saku ditempatkan pada dasar saku, B.
Titik perdarahan dan rencana garis insisi
3) Mereseksi Gingiva
Reseksi gingiva dapat dilakukan dengan alat :
- Pisau gingivektomi
- Pisau bedah (skalpel)
- Gunting
- Alat bedah
Bila dilakukan dengan pisau gingivektomi atau pisau bedah caranya :
- Dilakukan insisi berupa insisi kontiniu (continuous incision) dan
insisi diskontiniu (discontinuous incision)
- Insisi kontiniu dimulai dari daerah paling distal tanpa terputus-
putus mengikuti tanda dasar saku ke arah mesial
- Insisi diskontiniu dimulai dari sudut distal gigi paling distal
mengikuti tanda dasar saku menuju sudut distal dari gigi di sebelah
mesialnya.
- Insisi selanjutnya dimulai pada posisi dimana insisi yang pertama
menyilang ruang interdental dan diarahkan ke sudut distal gigi
berikutnya
Insisi dimulai dari tanda dasar saku dan diarahkan ke koronal
menuju ke satu titik khayal di antara dasar saku dengan krista tulang
alveolar. Gunanya untuk menghindari tersingkapnya tulang alveolar.
Bila tulang alveolar tersingkap harus ditutup dengan pembalut
periodontal. Insisi dibuat dengan membentuk sudut (dibevel) 45º
terhadap permukaan gigi. Insisi harus mengembalikan bentuk festoon
gingiva. Adanya festoon/ scalloped merupakan kontur normal gingiva,
tetapi yang tetap dipentingkan adalah penyingkiran sakunya. Insisi
harus menembus jaringaningan lunak sampai menyentuh permukaan
saku
4) Pembersihan lapangan kerja
Daerah yang digingivoplasti dibilas dengan akuades atau larutan
garam fisiologis, kemudian dikeringkan dengan menekankan gulungan
kain kasa yang dibentuk seperti huruf U ke daerah luka.
5) Pemasangan pembalut periodontal
Setelah bekuan darah terbentuk, luka bedah ditutup dengan
pembalut periodontal, pembalut dibuka 1 minggu kemudian.
Gambar . Prosedur gingivektomi
Restorasi komposit
Pada pasien terlihat adanya atrisi pada bagian tepi incisal gigi anterior
diantaranya yaitu gigi 1.3-2.3 dan 3.3-4.4 dan patah pada gigi 1.1-2.1 maka
pada kasus ini, selain dilakukan veneer juga dapat dilakukan restorasi
komposit.
Cara restorasi komposit
- Preparasi gigi tersebut, dibuat agar bentuknya mudah direstorasi.
- Menyesuaikan warna gigi dengan shade guide komposit
- Membersihkan gigi dan dikeringkan, dentin yang terbuka diberi lapisan
pelindung varnish atau semen base
- Aplikasikan etsa, kemudian biarkan selama 15-30 detik, semprotkan
dengan air, kemudian keringkan.
- Aplikasikan bonding agent, biarkan selama 15 detik, semprot dengan
udara, kemudian sinari dengan light curing selama 20 detik.
- Komposit diaplikasikan selapis demi selapis, kemudian lakukan
pengukiran bentuk mahkota gigi, setelah bentuk sempurna, sinari dengan
halogen selama 20-40 detik lapis demi lapis.
Top Related