48
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon dari para konsumen terhadap
produk PT.Warna Mardhika. Respon tersebut diketahui dengan menggunakan alat bantu
kuesioner yang disebar ke beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta Barat. Data hasil kuesioner
selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, multidimensional
scaling, dan image mapping. Pada bab ini akan dibahas hasil analisis tersebut termasuk
pembuatan program aplikasi pengolahan data dari kuesioner tersebut.
4.1 Hasil Analisis Data dan Pembahasan
Dalam penelitian ini data dikumpulkan dari kuesioner yang disebarkan kepada
responden. Berdasarkan data kuesioner yang diperoleh dari bulan Maret 2012 – Mei 2012
terdapat data dari 100 responden.
4.1.1 Analisis Penentuan Atribut
Sebagai langkah awal agar penelitian ini lebih efektif dilakukan pre-test, dengan
menggunakan cochran’s Q, diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1 Uji Cochran Q Test
Test Statistics
N 30
Cochran's Q 9.367a
df 6
Asymp. Sig. .154
a. 1 is treated as a success. Sumber : Hasil output uji Cochran diolah menggunakan SPSS 16
49
Setelah melakukan uji Cochran’s Q sebanyak 6 kali terhadap atribut-atribut yang
melekat maka didapat 7 atribut sebagai hasil akhir. Hasil tersebut diperoleh setelah
membandingkan nilai Cochran’s Q dengan nilai Q tabel. Nilai Cochran’s Q tersebut dapat
dilihat pada Tabel 4.1 dan nilai Q tabel yang digunakan adalah 12,592. Hasil akhir tersebut
dibandingkan dengan teori yang telah ada dan dinyatakan bahwa H0 diterima, oleh karena itu
7 atribut tersebut dianggap sah sebagai atribut sebuah merek pakaian. Atribut – atribut merek
pakaian tersebut adalah (1) lokasi toko/outlet, (2) desain pakaian, (3) bahan pakaian, (4)
harga pakaian, (5) motif pakaian, (6) warna pakaian, dan (7) layanan.
4.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Berikut ini adalah hasil dari uji validitas dan uji reliabilitas dari kuesioner yang diisi
oleh para responden. Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan terhadap tujuh atribut yang
didapat melalui uji cochran’s Q.
4.1.2.1 Uji Validitas Kepentingan Atribut
Hasil dari pengujian validitas terhadap tingkat kepentingan atribut dengan
menggunakan persamaan 2-2 mendapatkan hasil yang disajikan pada Tabel 4.2. Hasil yang
tersajikan pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil r hitung lebih besar daripada r tabel =
0.361 (>0.361). Oleh karena itu semua pertanyaan dinyatakan valid.
Tabel 4.2 Uji Validitas Kepentingan Atribut
Pertanyaan
Lokasi Toko/
Outlet 1
Lokasi Toko/
Outlet 2
Lokasi Toko/
Outlet 3 Desain
Pakaian 1 Desain
Pakaian 2 Desain
Pakaian 3
r hitung 0.87 0.78 0.70 0.78 0.76 0.7
r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
50
Pertanyaan Bahan
Pakaian 1 Bahan
Pakaian 2 Bahan
Pakaian 3 Harga
Pakaian 1 Harga
Pakaian 2 Harga
Pakaian 3
r hitung 0.93 0.88 0.73 0.68 0.81 0.81
r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan Motif
Pakaian 1 Motif
Pakaian 2 Motif
Pakaian 3 Warna
Pakaian 1 Warna
Pakaian 2 Warna
Pakaian 3
r hitung 0.87 0.93 0.86 0.75 0.70 0.82
r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan Layanan 1 Layanan 2 Layanan 3
r hitung 0.87 0.80 0.79
r tabel 0.361 0.361 0.361
Kesimpulan Valid Valid Valid
4.1.2.2 Uji Reliabilitas Kepentingan Atribut
Hasil dari pengujian reliabilitas terhadap tingkat kepentingan atribut dengan
menggunakan persamaan 2-3 mendapatkan hasil yang disajikan pada Tabel 4.3. Jika r hitung
lebih besar dari 0.60 maka dinyatakan reliabel. Berdasarkan Tabel 4.3 nilai r hitung lebih
besar dari 0.60 (>0.60) sehingga dinyatakan reliabel.
Tabel 4.3 Uji Reliabilitas Kepentingan Atribut
No. Pertanyaan
Lokasi Outlet
Desain Pakaian
Bahan Pakaian
Harga Pakaian
Motif Pakaian
Warna Pakaian Layanan
r hitung
0.681 0.60 0.81 0.644 0.857 0.623 0.756
4.1.3 Analisis Profil dan Karakteristik Responden
51
Untuk menjawab permasalahan pertama, peneliti menggunakan metode analisis
deskriptif. Data dikumpulkan melalui kuesioner profil dan karakteristik responden yang
terdapat pada aplikasi.
Tabel 4.4 Profil dan Karakteristik Responden Merek Hammer
Karakteristik Contoh
Jumlah Persen (%) Responden
Merek (responden)
Hammer 20 100
Usia (tahun) < 17 1 5 17 - 22 10 50 23 - 28 6 30 > 28 3 15
Jenis Kelamin Laki-Laki 12 60 Perempuan 8 40 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 10 50 Karyawan Swasta 3 15 PNS 1 5 Wiraswasta 4 20 Lain-Lain 2 10
Pengeluaran per-bulan (Rp) < 250.000 11 55 300.000 - 500.000 5 25 500.000 - 1.000.000 2 10 > 1.000.000 2 10
Menurut Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menyukai merek
Hammer adalah sebanyak 20 responden dengan responden yang cenderung berusia 17 tahun
– 22 tahun, berjenis kelamin laki-laki, memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa, dan
memiliki rata-rata pengeluaran per-bulan untuk membeli pakaian kurang dari Rp. 250.000.
52
Tabel 4.5 Profil dan Karakteristik Responden Merek Nail
Karakteristik Contoh
Jumlah Persen (%) Responden
Merek (responden)
Nail 13 100
Usia (tahun) < 17 0 0 17 - 22 0 0 23 - 28 4 30.8 > 28 9 69.2
Jenis Kelamin Laki-Laki 13 100 Perempuan 0 0 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 1 7.7 Karyawan Swasta 1 7.7 PNS 3 23.1 Wiraswasta 5 38.6 Lain-Lain 3 23.1
Pengeluaran per-bulan (Rp) < 250.000 2 15.4 300.000 - 500.000 3 23.1 500.000 - 1.000.000 1 7.7 > 1.000.000 7 53.8
Menurut Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menyukai merek Nail
adalah sebanyak 13 responden dengan responden yang cenderung berusia 28 tahun ke atas,
berjenis kelamin laki-laki, memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta, dan memiliki rata-rata
pengeluaran per-bulan untuk membeli pakaian di atas Rp. 1.000.000.
Tabel 4.6 Profil dan Karakteristik Responden Merek Coconut Island
Karakteristik Contoh Jumlah Persen
53
Responden (%)
Merek (responden)
Coconut Island 33 100
Usia (tahun) < 17 8 24.2 17 - 22 21 63.6 23 - 28 1 3 > 28 3 9.1
Jenis Kelamin Laki-Laki 6 18.2 Perempuan 27 81.8 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 19 57.6 Karyawan Swasta 7 21.2 PNS 3 9.1 Wiraswasta 3 9.1 Lain-Lain 1 3
Pengeluaran per-bulan (Rp) < 250.000 11 33.3 300.000 - 500.000 9 27.3 500.000 - 1.000.000 10 30.3 > 1.000.000 3 9.1
Menurut Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menyukai merek
Coconut Island adalah sebanyak 33 responden dengan responden yang cenderung berusia 17
tahun – 22 tahun, berjenis kelamin perempuan, memiliki pekerjaan sebagai
pelajar/mahasiswa, dan memiliki rata-rata pengeluaran per-bulan untuk membeli pakaian
kurang dari Rp. 250.000.
Tabel 4.7 Profil dan Karakteristik Responden Merek Mangosteen
54
Karakteristik Contoh
Jumlah Persen (%) Responden
Merek (responden)
Mangosteen 34 100 Usia (tahun)
< 17 8 23.5 17 - 22 20 58.8 23 - 28 4 11.8 > 28 2 5.9
Jenis Kelamin Laki-Laki 11 32.4 Perempuan 23 67.6
Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 24 70.6 Karyawan Swasta 7 20.6 PNS 2 5.9 Wiraswasta 1 2.9 Lain-Lain 0 0
Pengeluaran per-bulan (Rp) < 250.000 12 35.3 300.000 - 500.000 16 47.1 500.000 - 1.000.000 5 14.7 > 1.000.000 1 2.9
Menurut Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menyukai merek
Mangosteen adalah sebanyak 34 responden dengan responden yang cenderung berusia 17
tahun – 22 tahun, berjenis kelamin perempuan, memiliki pekerjaan sebagai
pelajar/mahasiswa, dan memiliki rata-rata pengeluaran per-bulan untuk membeli pakaian
sekitar Rp. 300.000 – Rp. 500.000.
4.1.4 Analisis Multidimensional Scaling (MDS)
55
Untuk menjawab permasalahan kedua, peneliti menggunakan metode MDS. Data
dikumpulkan melalui kuesioner persepsi responden terhadap merek yang terdapat pada
aplikasi.
4.1.4.1 Jumlah Dimensi
MDS berhubungan dengan pembuatan grafik (peta) untuk menggambarkan posisi
sebuah objek dengan objek yang lain, berdasarkan kemiripan objek-objek tersebut. Menurut
Malhotra (2010:352), untuk memudahkan dalam pelaksanaan analisis peta persepsi
sebaiknya digunakan dalam dua dimensi. Oleh karena itu, pemetaan persepsi dalam
penelitian ini menggunakan dua dimensi. Dengan penggunaan dua dimensi konfigurasi peta
persepsi dapat diketahui secara jelas untuk kemudian dilakukan analisis.
4.1.4.2 Hasil Persepsi Konsumen dengan Multidimensional Scaling
Pada tahap analisis ini, data yang diolah merupakan data yang dikumpulkan melalui
pengisian kuesioner persepsi responden terhadap merek. Dalam peta persepsi akan
dibandingkan posisi empat merek pakaian antara merek satu dengan lainnya, dengan tujuan
untuk mengetahui merek-merek apa saja yang bersaing secara ketat (posisi berdekatan).
Koordinat peta posisi dari masing-masing merek pakaian dinyatakan dalam dua dimensi.
Nilai tersebut menunjukkan kemiripan dan jarak nilai kedekatan antar merek pakaian. Dari
peta persepsi seperti pada Gambar 4.1 kemudian dapat dilihat kedekatan antar merek
pakaian.
56
Gambar 4.1 Peta Persepsi Non-Atribut Merek Pakaian
Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa merek Hammer berada pada dimensi 1 positif
(28,759) dan dimensi 2 positif (270,663). Selain Hammer tidak ada lagi merek yang berada
pada kuadran I. Hal ini berdasarkan penilaian kesamaan dan ketidaksamaan, Hammer
dianggap sebagai merek pakaian yang berbeda dengan merek pakaian yang lain.
Coconut Island dan Mangosteen berada pada kuadran III, yaitu dimensi 1 negatif (-
217,960) dan (-173,382) serta dimensi 2 negatif (-31,907) dan (-134,020). Hal ini
menyatakan bahwa Coconut Island memiliki kesamaan atau tidak memiliki perbedaan yang
berarti dengan Mangosteen.
Nail berada pada kuadran IV (dimensi 1 positif (362,583) dan dimensi 2 negatif (-
104,735)), hal ini menunjukkan bahwa Nail dipersepsikan memiliki perbedaan yang berarti
dibanding merek pakaian lainnya.
Berdasarkan hasil MDS yang telah diuraikan diatas, dapat diketahui bahwa peta
persepsi non atribut mengindikasikan merek-merek yang memiliki kemiripan. Namun peta
persepsi non atribut tidak dapat menampilkan dalam atribut apa saja merek-merek tersebut
57
memiliki kemiripan. Oleh karena itu peneliti melakukan analisis lebih jauh dengan image
mapping yang akan dibahas selanjutnya.
4.1.5 Analisis Persepsi Konsumen dengan Image mapping
Image mapping merupakan analisis dengan menggunakan pendekatan atribut. Melalui
Image mapping, responden diberikan kebebasan untuk menilai kemiripan antar merek
berdasarkan atribut-atribut tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pendekatan non atribut hanya dapat memberikan informasi tentang kemiripan yang
tergambar melalui posisi masing-masing merek dalam peta. Peta persepsi non atribut belum
mampu memberikan hasil yang spesifik tentang hal apa saja (atribut) merek-merek tersebut
mempunyai kemiripan. Oleh karena itu dibutuhkan penggunaan pendekatan atribut yang
dapat membantu untuk memperoleh hasil yang lengkap dan spesifik.
Dalam penelitian ini digunakan bantuan nilai rata-rata (mean), yaitu dengan
menjumlahkan setiap merek berdasarkan atribut yang telah dinilai oleh responden dengan
skala 1 sampai 5 titik, dimana angka 1 menunjukkan sikap yang negatif, dan angka 5
menunjukkan sikap yang positif. Dengan langkah ini terbentuk image mapping yang
memunculkan posisi merek pakaian beserta atributnya, dimana merek yang berdekatan
dengan merek lain pada atribut tertentu akan bertemu pada suatu titik, yang mengindikasikan
tentang persamaan antara merek tersebut dilihat dari atribut- atribut yang berdekatan. Pada
Tabel 4.8 menunjukkan hasil perbandingan rata-rata (Mean) masing-masing merek untuk
setiap atribut, yang dapat dilihat berikut ini:
Tabel 4.8 Nilai Rata-Rata (Mean) Atribut berdasarkan Persepsi Responden
Lokasi Desain Bahan Harga Warna Motif Layanan
58
Toko Pakaian Pakaian Pakaian Pakaian Pakaian
Hammer 3.83 3.15 3.27 3.4 2.87 3.33 3.39
Nail 2.88 3.37 3.38 2.88 3.01 3.1 3.29
Coconut
Island 3.29 3.59 3.6 3.67 3.81 3.47 3.39
Mangosteen 3.63 3.64 3.6 3.66 3.72 3.55 3.37
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diperoleh sebuah pemetaan citra (Image mapping) yang
terdiri dari 7 atribut, masing-masing memiliki nilai rata-rata (mean) untuk tiap merek yang
diwakili oleh garis-garis dengan warna-warna tertentu. Berikut ini adalah keterangan garis
yang dipakai:
1. Warna biru, mewakili merek pakaian Hammer
2. Warna merah, mewakili merek pakaian Nail
3. Warna hijau, mewakili merek pakaian Coconut Island
4. Warna ungu, mewakili merek pakaian Mangosteen
Dalam langkah selanjutnya, angka-angka kinerja atribut akan divisualisasikan ke
dalam peta citra (image mapping) dengan menggunakan warna-warna yang telah dipilih
untuk merepresentasikan setiap merek. Hasil image mapping dapat dilihat pada Gambar 4.2.
59
Gambar 4.2 Image mapping
Berdasarkan peta persepsi atribut yang dihasilkan melalui image mapping (Gambar
4.2) maka dapat dilihat posisi antar merek pakaian secara lebih jelas.
1. Pada atribut lokasi toko/outlet tidak terdapat persamaan antara keempat merek
pakaian tersebut seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 dimana garis yang berwarna
biru, merah, hijau, dan ungu tidak berdekatan.
2. Pada atribut desain pakaian terdapat kemiripan yang relatif antara merek Coconut
Island dan Mangosteen seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 dimana garis yang
berwarna hijau dan ungu berhimpitan satu sama lainnya.
3. Pada atribut bahan pakaian terdapat kemiripan yang relatif antara merek Coconut
Island dan Mangosteen, serta merek Hammer dan Nail. Seperti yang terlihat pada
Gambar 4.2 dimana garis yang berwarna hijau dan ungu berhimpitan satu sama
60
lainnya, serta garis yang berwarna biru dan merah juga berhimpitan satu sama
lainnya.
4. Pada atribut harga pakaian terdapat kemiripan yang relatif antara merek Coconut
Island dan Mangosteen seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 dimana garis yang
berwarna hijau dan ungu berhimpitan satu sama lainnya.
5. Pada atribut warna pakaian terdapat kemiripan yang relatif antara merek Coconut
Island dan Mangosteen seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 dimana garis yang
berwarna hijau dan ungu berhimpitan satu sama lainnya.
6. Pada atribut motif pakaian terdapat kemiripan yang relatif antara merek Coconut
Island dan Mangosteen seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 dimana garis yang
berwarna hijau dan ungu berhimpitan satu sama lainnya.
7. Pada atribut layanan terdapat kemiripan yang relatif antara empat merek pakaian
tersebut seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 dimana garis yang berwarna biru,
merah, hijau, dan ungu berhimpitan satu sama lainnya.
Berdasarkan hasil image mapping yang telah diuraikan diatas, dapat terlihat dalam
atribut apa saja merek-merek tersebut memiliki kemiripan berdasarkan persepsi
konsumennya. Dengan demikian merek pakaian yang memiliki posisi berdekatan pada
atribut tertentu dapat dilakukan penentuan positioningnya.
Posisi merek pakaian berdasarkan persepsi konsumen yang diinterpretasikan pada
hasil image mapping menunjukkan bahwa:
1. Merek Coconut Island dan Mangosteen memiliki kemiripan dalam berbagai
atribut kecuali lokasi toko/outlet.
2. Keempat merek tersebut memiliki kemiripan pada atribut layanan.
61
3. Hammer dan Nail memiliki kemiripan pada atribut bahan pakaian.
Berdasarkan Gambar 4.2 maka dapat ditentukan positioning dari merek pakaian yang
diproduksi PT. Warna Mardhika menurut persepsi konsumen terhadap atributnya. Hasilnya
adalah sebagai berikut:
1. Hammer
Berdasarkan data responden yang dilihat pada Tabel 4.8 rata-rata responden
menjawab:
Untuk atribut lokasi toko/outlet sebesar 3.83, untuk desain pakaian sebesar 3.15,
untuk bahan pakaian sebesar 3.27, untuk harga pakaian sebesar 3.4, untuk warna
pakaian sebesar 2.87, untuk motif pakaian sebesar 3.33, dan untuk layanan sebesar
3.39. Apabila dilihat dari hasil image mapping (Gambar 4.2), menurut persepsi
responden Hammer memiliki nilai positif pada atribut lokasi toko/outlet, desain
pakaian, bahan pakaian, motif pakaian dan layanan.
2. Nail
Berdasarkan data responden yang dilihat pada Tabel 4.8 rata-rata responden
menjawab:
Untuk atribut lokasi toko/outlet sebesar 2.88, untuk desain pakaian sebesar 3.37,
untuk bahan pakaian sebesar 3.38, untuk harga pakaian sebesar 2.88, untuk warna
pakaian sebesar 3.01, untuk motif pakaian sebesar 3.1, dan untuk layanan sebesar
3.29. Apabila dilihat dari hasil image mapping (Gambar 4.2), menurut persepsi
responden Nail memiliki nilai positif pada atribut desain pakaian, bahan pakaian,
warna pakaian, motif pakaian, dan layanan.
3. Coconut Island
62
Berdasarkan data responden yang dilihat pada Tabel 4.8 rata-rata responden
menjawab:
Untuk atribut lokasi toko/outlet sebesar 3.29, untuk desain pakaian sebesar 3.59,
untuk bahan pakaian sebesar 3.6, untuk harga pakaian sebesar 3.67, untuk warna
pakaian sebesar 3.81, untuk motif pakaian sebesar 3.47, dan untuk layanan sebesar
3.39. Apabila dilihat dari hasil image mapping (Gambar 4.2), menurut persepsi
responden Coconut Island memiliki nilai positif pada semua atribut.
4. Mangosteen
Berdasarkan data responden yang dilihat pada Tabel 4.8 rata-rata responden
menjawab:
Untuk atribut lokasi toko/outlet sebesar 3.63, untuk desain pakaian sebesar 3.64,
untuk bahan pakaian sebesar 3.6, untuk harga pakaian sebesar 3.66, untuk warna
pakaian sebesar 3.72, untuk motif pakaian sebesar 3.55, dan untuk layanan sebesar
3.37. Apabila dilihat dari hasil image mapping (Gambar 4.2), menurut persepsi
responden Mangosteen memiliki nilai positif pada semua atribut.
4.1.6 Hasil Perancangan Layar
Tampilan layar pertama pada program ini dapat dilihat pada gambar 4.3 Pada layar
terdapat menu bar Input Data, Process dan About.
63
Gambar 4.3 Layar Tampilan Awal Aplikasi
User dapat memilih menu File untuk memilih menu input data, setelah user memilih
menu input data, aplikasi membawa user ke form pengisian kuesioner Profil dan
Karakteristik Responden.
64
Gambar 4.4 Layar Tampilan Kuesioner Profil dan Karakteristik Responden
Gambar 4.4 menjelaskan user diberikan pilihan untuk menjawab form pertanyaan
sesuai dengan jawaban yang dikehendaki dan kemudian informasi yang diterima disimpan
aplikasi untuk di analisis.
Setelah user selesai mengisi seluruh kuesioner pertanyaan profil dan karakteristik
responden, user memilih form berikutnya yaitu form persepsi terhadap merek.
65
Gambar 4.5 Layar Tampilan Kuesioner Persepsi terhadap Merek
Gambar 4.5 menjelaskan bahwa user diberikan pilihan untuk menjawab form
pertanyaan sesuai dengan jawaban yang dikehendaki dan kemudian informasi yang diterima
disimpan aplikasi untuk di analisis. Setelah user selesai mengisi form ini maka user dapat
mengisi form kuesioner selanjutnya yaitu persepsi terhadap atribut.
66
Gambar 4.6 Layar Tampilan Kuesioner Persepsi terhadap Atribut
Gambar 4.6 menjelaskan bahwa user diberikan pilihan untuk menjawab form
pertanyaan sesuai dengan jawaban yang dikehendaki dan kemudian informasi yang diterima
disimpan aplikasi untuk di analisis. Setelah user selesai mengisi form ini maka user dapat
memilih button open untuk membuka record pengisian sebelumnya, button save untuk
menyimpan hasil pengisian kuesioner dengan nama file yang sama, dan yang terakhir button
save as untuk menyimpan hasil pengisian kuesioner dengan nama file yang baru. Selanjutnya
user dapat memilih menu process seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.7.
67
Gambar 4.7 Layar Tampilan Pilihan Process
Gambar 4.7 menjelaskan bahwa user dapat memilih menu process Profile and
Characteristic Respondent, MDS Result atau Image mapping.
68
Gambar 4.8 Layar Tampilan Process Profile and Characteristic Respondent
Gambar 4.8 merupakan tampilan apabila user memilih menu process Profile and
Characteristic Respondent. Pada layar tampilan ini terdapat keterangan tentang proses
Profile and Characteristic, dan juga terdapat button open untuk membuka file yang akan
diolah pada proses ini. Setelah user mengklik button open maka akan muncul tampilan
seperti pada Gambar 4.9.
69
Gambar 4.9 Layar Tampilan Process Profile and Characteristic Respondent - Open
Gambar 4.9 merupakan tampilan yang akan muncul setelah user mengklik button
open pada layar process Profile and Characteristic Respondent. User dapat memilih nama
file yang akan diolah, user harus memilih nama file sesuai dengan nama file yang digunakan
untuk menyimpan hasil pengisian kuesioner. Setelah user memilih nama file yang akan
diolah maka akan menampilkan hasil seperti pada Gambar 4.10.
70
Gambar 4.10 Layar Tampilan Hasil Process Profile and Characteristic Respondent
Gambar 4.10 merupakan tampilan olah data dari process Profile and Characteristic
Respondent. Hasil olahan berupa pie chart dan juga keterangannya berdasarkan usia, jenis
kelamin, pekerjaan, dan juga pengeluaran per bulan responden berdasarkan masing-masing
merek. Pada layar tampilan ini juga terdapat button next dan previous untuk melihat hasil
olah data merek selanjutnya dan merek sebelumnya.
71
Gambar 4.11 Layar Tampilan Process MDS Result
Gambar 4.11 merupakan layar tampilan apabila user memilih process MDS Result.
Pada layar ini terdapat keterangan dari proses MDS Result dan juga button create CSV dan
Open CSV. Tombol Create CSV merupakan tombol untuk membuat file dalam format CSV,
sedangkan tombol Open CSV merupakan tombol untuk membuka file yang telah dibuat.
Proses ini menggunakan bantuan R language untuk mengolah data. Sebelum user memilih
tombol Open CSV, user harus terlebih dahulu memilih tombol create CSV.
72
Gambar 4.12 Layar Tampilan Process MDS Result – Create CSV
Gambar 4.12 merupakan layar tampilan Create CSV pada process MDS Result, user
harus memilih nama file yang akan diolah pada proses ini, nama file yang dipilih merupakan
nama file yang digunakan user untuk menyimpan hasil kuesioner. Setelah user memilih nama
file maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.13.
73
Gambar 4.13 Layar Tampilan Process MDS Result – Save CSV
Gambar 4.13 merupakan layar tampilan yang akan muncul setelah user memilih nama
file yang akan diolah. User dapat memberikan nama file baru dengan format CSV yang akan
digunakan untuk diolah pada proses MDS.
74
Gambar 4.14 Layar Tampilan Process MDS Result – Success Message
Gambar 4.14 merupakan tampilan setelah user selesai membuat file baru dengan
format CSV.
75
Gambar 4.15 Layar Tampilan Process MDS Result – Open CSV
Gambar 4.15 merupakan layar tampilan apabila user memilih tombol open CSV pada
process MDS Result. User dapat memilih nama file yang telah disimpan sebelumnya pada
saat membuat file dengan format CSV untuk selanjutnya secara otomatis akan diolah dengan
menggunakan bantuan R language.
76
Gambar 4.16 Layar Hasil Tampilan Process MDS Result
Gambar 4.16 merupakan layar hasil tampilan dari process MDS Result. Pada layar ini
terdapat gambar hasil pengolahan dari R language. Hasil gambar dari proses ini merupakan
positioning dari empat merek pakaian yang dianalisis, user dapat melihat posisi dari empat
merek tersebut dan mengambil kesimpulan tentang kemiripan antar merek berdasarkan
kedekatan dari posisi merek tersebut.
77
Gambar 4.17 Layar Tampilan Process Image mapping
Gambar 4.17 merupakan tampilan apabila user memilih menu process Image
mapping. Pada layar tampilan ini terdapat keterangan tentang proses Image mapping, dan
juga terdapat button open untuk membuka file yang akan diolah pada proses ini. Setelah user
mengklik button open maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.18.
78
Gambar 4.18 Layar Tampilan Process Image mapping - Open
Gambar 4.18 merupakan tampilan yang akan muncul setelah user mengklik button
open pada layar process Image mapping. User dapat memilih nama file yang akan diolah,
user harus memilih nama file sesuai dengan nama file yang digunakan untuk menyimpan
hasil pengisian kuesioner. Setelah user memilih nama file yang akan diolah maka akan
menampilkan hasil seperti pada Gambar 4.19.
79
Gambar 4.19 Layar Tampilan Hasil Process Image mapping
Gambar 4.19 merupakan tampilan hasil olahan image mapping dari file yang dipilih
oleh user. Pada layar tampilan ini terdapat gambar pemetaan posisi merek pakaian
berdasarkan atribut yang melekat pada merek pakaian dan juga hasil perhitungan rata-rata
dari hasil kuesioner persepsi responden terhadap atribut. Pada gambar pemetaan tersebut
dapat dilihat atribut-atribut yang memiliki kemiripan pada tiap merek pakaian.
80
Gambar 4.20 Layar Tampilan About
Gambar 4.20 merupakan tampilan dari menu About, tampilan ini menjelaskan tentang
profil dari peneliti.
4.1.7 Evaluasi
Pada sub bab ini akan dibahas hasil analisis data dan juga aplikasi yang telah dibuat
oleh peneliti.
4.1.7.1 Evaluasi Hasil Analisis Data
Hasil dari pengelompokkan profil dan karakteristik menggunakan statistik deskriptif
dapat dilihat pada Tabel 4.9. Responden lebih cenderung menyukai merek pakaian Coconut
Island dan Mangosteen dibandingkan Hammer dan juga Nail. Hammer lebih disukai oleh
konsumen yang berusia sekitar 17 tahun – 22 tahun dengan jenis kelamin laki-laki dan
memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa dengan rata-rata pengeluaran per bulan untuk
81
membeli pakaian sebesar < Rp. 250.000, Nail lebih disukai oleh konsumen yang berusia >
28 tahun dengan jenis kelamin laki-laki dan memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta dengan
rata-rata pengeluaran per bulan untuk membeli pakaian sebesar > Rp. 1.000.000, sedangkan
Coconut Island dan Mangosteen memiliki responden dengan profil dan karakteristik yang
cukup mirip dalam segala hal dimana lebih disukai oleh konsumen yang berusia sekitar 17
tahun – 22 tahun dengan jenis kelamin perempuan dan memiliki pekerjaan sebagai
pelajar/mahasiswa namun berbeda dalam rata-rata pengeluaran per bulan untuk membeli
pakaian.
Tabel 4.9 Profil dan Karakteristik Responden Merek Pakaian
Merek
Pakaian
Jumlah
(org)
Usia
(thn)
Jenis
Kelamin Pekerjaan
Pengeluaran per
bulan
Hammer 20 17 -22 Laki-Laki Pelajar/Mahasiswa < Rp. 250.000
Nail 13 > 28 Laki-Laki Wiraswasta > Rp. 1.000.000
Coconut Island 33 17 -22 Perempuan Pelajar/Mahasiswa < Rp. 250.000
Mangosteen 34 17 -22 Perempuan Pelajar/Mahasiswa
Rp. 300.000 - Rp.
500.000
Dengan analisis MDS dan juga image mapping dapat terlihat bahwa Coconut Island
dan Mangosteen memiliki kemiripan yang relatif dari segi berbagai atribut. Berdasarkan data
yang dikumpulkan dari perusahaan, Merek pakaian Coconut Island dan Mangosteen memang
cenderung memiliki kemiripan dalam berbagai aspek atribut dan juga target pasar yang
berusia remaja, sedangkan merek Hammer dan Nail memiliki sedikit kemiripan dimana
target pasarnya untuk konsumen yang berusia dewasa. Dengan melihat dari hasil penjualan
perusahaan terhadap beberapa merek pakaian tersebut dapat dinyatakan bahwa tingkat
penjualan merek Coconut Island dan Mangosteen lebih tinggi dibanding Hammer dan Nail.
82
Dengan membandingkan hasil analisis dan juga data yang dikumpulkan dari
perusahaan dapat dinyatakan bahwa hasil yang dikumpulkan oleh peneliti cenderung
memiliki kemiripan dengan data dari perusahaan.
4.1.7.2 Evaluasi Aplikasi
Aplikasi ini digunakan untuk mengolah data profil dan karakteristik responden,
persepsi responden terhadap merek, dan persepsi responden terhadap atribut yang melekat
pada pakaian. Atribut-Atribut yang menjadi pertimbangan pemilihan merek pakaian lokasi
toko/outlet, desain pakaian, bahan pakaian, harga pakaian, warna pakaian, motif pakaian,
layanan.
Hasil analisis akan ditampilkan secara lengkap yang meliputi pie chart dari profil dan
karakteristik responden, gambar pemetaan persepsi responden terhadap merek pakaian, dan
juga gambar pemetaan persepsi responden terhadap atribut yang melekat dalam memilih
pakaian.
Beberapa keunggulan dari aplikasi ini adalah:
- Penginputan data berbentuk kuesioner sehingga mempermudah user.
- Menampilkan profil dan karakteristik berdasarkan merek secara lengkap
sehingga mempermudah dalam mengetahui karakteristik konsumen.
- Menampilkan hasil pengolahan data secara lengkap dengan menggunakan
analisis berdasarkan pendekatan atribut maupun non atribut.
Keterbatasan yang dimiliki aplikasi ini adalah :
- Jika informasi responden berjumlah banyak maka memerlukan waktu yang
cukup lama dalam proses penginputan data.
83
- Jika data yang akan diolah berjumlah sangat besar, maka pengolahan data akan
membutuhkan waktu yang cukup lama.
4.2 Usulan Penerapan / Implementasi
Dengan melihat hasil image mapping pada Gambar 4.2 dapat dinyatakan bahwa
atribut yang penting dalam menentukan merek pakaian adalah desain pakaian, bahan
pakaian, motif pakaian, dan layanan. Hal ini dikarenakan pada Gambar 4.2 ditunjukkan
bahwa persepsi responden pada atribut-atribut tersebut bersaing secara ketat satu sama
lainnya dengan melihat letak antar garis yang berhimpitan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kiranya perusahaan dapat menciptakan ide
yang inovatif terhadap atribut-atribut yang dianggap penting tersebut untuk menunjang
penjualan produk-produk perusahaan.
Dengan mempertimbangkan waktu dan keterbatasan dari peneliti maka jumlah
responden masih terlalu sedikit untuk mendapatkan hasil yang benar-benar akurat. Peneliti
menyediakan program aplikasi yang dapat membantu perusahaan dalam menentukan atribut-
atribut yang kiranya penting di benak para konsumen.
Top Related