Download - Asuhan Keperawatan Kusta

Transcript

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S DENGAN KUSTA

DI RUANG MADINAH RSI PKU MUHAMMADIYAH SINGKIL

A. Identitas

1. Biodata klien

No. RM : 09-10-26

Nama klien : Tn. S

Umur : 41 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Melati Rt.01/Rw.03 Tegal

Agama : Islam

Status pernikahan : Menikah

Pekerjaan : Penjahit

Pendidikan : SMP

Tanggal masuk RS : 14 September 2013 Jam : 09.39 WIB

Tanggal pengkajian : 15 September 2013 Jam : 14.30 WIB

Diagnosa medis : Kusta (Morbus Hansen)

2. Biodata penanggung jawab

Nama : Ny. T

Umur : 38 tahun

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Hubungan dengan klien : istri

Alamat : Jl. Melati Rt.01/Rw.03 Tegal

B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan utama

Klien mengeluh terdapat benjolan-benjolan merah dan terasa gatal-

gatal diseluruh tubuh serta terasa panas.

2. Riwayat penyakit sekarang

Klien mengatakan sudah 1 minggu ini terdapat benjolan-benjolan

merah dan terasa gatal-gatal diseluruh tubuh dan terasa panas

terkadang disertai nyeri. Akhirnya klien memeriksakan diri ke poli

kusta RSI PKU Muhammadiyah Singkil pada tanggal 14 September

2013 didapatkan data pemeriksaan fisik TD 110/80 mmHg, S: 37,2°C,

N:80x/menit, RR: 16x/menit. Oleh dokter, klien didiagnosa

mengalami “Kusta”. Klien diperintahkan untuk opname.

Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 15 September 2013 klien

mengeluh gatal-gatal dan panas diseluruh tubuh, merasa mual dan

nafsu makan berkurang, luka benjolan kemerahan MH diseluruh

tubuh, badan teraba hangat, TD 110/80 mmHg, nadi 82x/menit, suhu

37,6°C, pernafasan 18x/menit. Klien menyatakan ingin segera sembuh

agar dapat kembali seperti semula.

3. Riwayat penyakit dahulu

Klien mengatakan belum pernah mengalami penyakit kusta

sebelumnya. Ini merupakan pertama kalinya klien didiagnosa dokter

menderita penyakit kusta, sebelumnya ketika klien sakit hanya

menderita demam dan flu biasa

4. Riwayat penyakit keluarga

Klien mengatakan didalam keluarga klien tidak ada yang menderita

kusta, ini pertama kalinya bagi klien dan keluarganya. Didalam

keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan pernafasan, jantung,

pencernaan dll.

C. Pola Kesehatan Fungsional Gordon

1. Pola penatalaksanaan kesehatan

Klien mengatakan belum tahu tentang pengertian kusta, penyebab

kusta, dan tanda gejala kusta. Selama ini klien selalu rutin berobat ke

puskesmas atau rumah sakit apabila mengalami masalah kesehatan

ataupun untuk sekedar periksa rutin penyakit kusta.

2. Pola nutrisi metabolik

a. Sebelum sakit

Klien mengatakan sebelum sakit klien makan 3 kli sehari, setiap

kali makan habis 1 porsi. Klien mengatakan klien tidak

menghindari makanan tertentu.

Klien minum ± 8 gelas perhari

b. Selama sakit

Selama sakit klien mengatakan tidak nafsu makan. Makan 3 kali

sehari (ikut program RS), setiap kali makan hanya 3-5 sendok

(tidak habis 1 porsi), merasa mual dan muntah.

Keluhan : anoreksia

3. Pola eliminasi

a. BAK

1) Sebelum sakit

Klien mengatakan sebelum sakit BAK lancar, 6-7 kali setiap

hari, warna kuning/ seperti teh, bau khas urine, jumlah ccukup

banyak. Tidak ada keluhan.

2) Selama sakit

Klien mengatakan selama sakit BAK lancar, 6-7 kali setiap

hari, warna kuning/ seperti teh, bau khas urine, tidak ada

keluhan.

b. BAB

1) Sebelum sakit

Klien mengatakan sebelum sakit BAB lancar, 2-3 kali setiap

hari, jumlah cukup banyak, warna kuning, konsistensi lembek.

2) Selama sakit

Klien mengatakan selama sakit, semenjak masuk rumah sakit

belum BAB. Belum merasa dorongan ingin BAB.

4. Pola aktivitas latihan

a. Sebelum sakit

Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dirumah seperti mandi,

berganti baju, toileting, dan makan secara mandiri tanpa ada

hambatan.

b. Selama sakit

Klien mengatakan selama sakit aktivitas klien sedikit terganggu.

Klien juga mengeluh lemas.

5. Pola kognitif perseptual

Indera perasa, peraba, penglihatan, pendengaran, pengecapan masih

berfungsi dengan baik. Kemampuan berfikir dan berbahasa baik.

6. Pola tidur dan istirahat

a. Sebelum sakit

Klien mengatakan tidur pukul 22.00-05.00, kualitas tidur nyenyak.

Klien jarang tidur siang.

b. Selama sakit

Klien mengatakan selama di RS tidak ada gangguan pola istirahat

tidur. Tidur malam pukul 21.00-05.00, kualitas tidur nyenyak.

Tidur siang tidak tentu waktunya.

7. Pola konsep diri dan persepsi diri

Klien mengatakan tadinya sempat malu dengan penyakitnya. Namun,

sekarang ini klien sudah mulai menerima kondisi seperti sekarang ini.

8. Pola peran dan hubungan

Klien berperan sebagai kepala keluarga, selama sakit klien masih

dapat berperan dan tidak kehilangan perannya. Klien juga masih dapat

berhubungan dengan baik dengan orang lain.

9. Pola seksual dan reproduksi

Klien berjenis kelamin laki-laki, berstatus menikah, mempunyai satu

istri dan dua orang anak.

10. Pola koping dan toleransi stres

Sumber stres klien adalah sakitnya. Sistem pendukung klien adalah

Sang Pencipta, keluarga dan petugas kesehatan.

11. Pola nilai dan keyakinan

Klien beragama islam, selama sakit klien masih dapat melakukan

kewajibannya menjalankan ibadah seperti sholat.

D. Pemeriksaan Fisik

1. Penampilan umum

Keadaan umum sedang, kesadaran composmentis, nilai GCS 15.

BB 54 kg, TB 159 cm.

2. Vital sign

Tekanan darah : 110/80mmHg

Nadi : 82 x/menit

Rr : 18x/menit

Suhu : 37,6ºC

3. Pemeriksaan fisik head to toe

a. Kepala

Inspeksi : kepala mesochepal, rambut bersih, distribusi rata,

warna hitam, kepala nampak tidak ada benjolan,

tidak ada luka

Palpasi : tidak teraba masa, tidak teraba adanya luka,

rambut tidak mudah rontok

b. Mata

Inspeksi : konjungtiva merah muda, sklera putih, pupil

isokor, bola mata simetris, tidak ada edema

palpebra.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada palpebra

c. Telinga

Inspeksi : Telinga simetris, tidak kemerahan, tidak ada masa,

tidak nampak serumen

Palpasi : tidak ada nodul pada telinga, tidak ada nyeri tekan

d. Hidung

Inspeksi : lubang hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada

nafas cuping hidung, tidak nampak hidung tapal

kuda.

Palpasi : tidak ada benjolan pada hidung, tidak ada nyeri

tekan pada tulang rawan hidung

e. Mulut

Inspeksi : mulut tidak kotor, lidah terdapat stomatitis, bibir

tidak sianosis, tidak ada caries pada gigi.

f. Leher

Inspeksi : tidak ada benjolan pada leher, tidak ada distensi

vena jugularis.

Palpasi : denyut nadi carotis teraba kuat, tidak ada

pembesaran kelenjar tiroid.

g. Paru-Paru

Inspeksi : pengembangan kedua paru sama, tidak ada

penggunaan otot-otot pernapasan tambahan.

Palpasi : taktil fremitus kedua paru sama kuat getarannya.

Perkusi : suara paru sonor

Auskultasi : suara dasar vesikuler, tidak ada suara nafas

tambahan.

h. Jantung

Inspeksi : denyut ictus cordis tidak terlihat.

Palpasi : denyut ictus cordis teraba kuat di ICS 5

midclavikula sinistra, denyut nadi dan denyut

jantung reguler 80 x/menit.

Perkusi : tidak ada pembesaran jantung, suara dullnes.

Auskultasi : bunyi jantung I dan II terdengar reguler. bunyi

jantung II lebih keras dari bunyi jantung I, tidak ada

bunyi jantung tambahan.

i. Abdomen

Inspeksi : perut datar, tidak ada distensi abdomen

Auskultasi : suara bising usus 14 x/menit

Palpasi : ada asites, lien dan hepar tidak teraba, tidak ada

nyeri tekan

Perkusi : tympani

j. Ekstremitas

Inspeksi : terpasang infur RL 16 tpm di tangan kiri, terdapat

papul eritem pada ketiak. Tungkai bawah kanan dan

kiri terdapat makula eritem, batas tidak jelas.

Palpasi : teraba hangat pada ekstremitas bawah, makula

pada tungkai teraba hangat, tida ada piting edema,

tangan kiri bagian antebrahium tidak dapat

merasakan sensasi.

k. Genitalia

Inspeksi : tidak terpasang DC.

E. Pemeriksaan Penunjang

14 September 2013 jam 11.30

Pemeriksaan EKG

1. Sinus rhytem

2. Lateral myocardial infraction, probabky recent

3. T wave abnormality, consistent with anterior ischemia

4. Abnormal right axis deviation

5. Low ars voltage in limb leads

Terapi obat yang didapat :

1. Rifampisin 2x10g

2. Cefotaxime 2x1amp

3. Ranitidin 2x50mg

4. Metoclopramide 2x10gr

5. Clarotromisin 2x50mg

6. Salep gentamicyn

Prosedur

diagnostik/

laboratorium

Tanggal

terapi

Indikasi dan

tujuanHasil Nilai normal

Lab Hematologi

Kimia klinik

(serum)

Hematologi

13/10/2012

15/10/12

Eritrosit L 2,13

10^6/ul

Hb L 6,20 g/dL

Hematokrit L

18,50 %

Limfosit Absolut

L 0,8%

nitrofil H 80,20%

limfosit L

11,70%

GDS H 187 g/Dl

Ureum H 504,0

Creatinin H 13,16

kalium H 6,3

Natrium L 113

Clorida L 90

lekosit H 12,42

10^3/uL

eritrosit L 2,77

10^6/uL

3,2-5,2

10^6/ul

13,2 -17,2

g/dL

40-52 %

0,9-5,2 %

50-70%

25-40 %

< 125

10,50-50

0,7-1,1

3,5-5

13,5-

14,5

95-105

3,8-10,6

4,4-5,9

USG abdomen 16/10/2012

Hb L 7,9 g/Dl

Ht L 23,20 %

Eosinofil absolut

L 0,04 10^3/uL

Netrofil Absolut

H 10, 79 10^3/uL

Limfosit L 5,20%

Ureum H

228mg/dl

creatinin H 14,75

%

CKD Duplex,

Efusi Pleura Duplex,

Cairan Bebas intra

abdomen,

13,2-

17,3

40-52

0,045-

0,44

1,8-8

25-40

10-50

0,7-1,1

F. Pengelompokan Data

DS :

- Klien mengeluh gatal-gatal dan terasa panas pada seluruh tubuh

- Klien mengeluh nyeri

- Klien mengeluh lemas

- Klien mengeluh mual dan muntah

- Badan teraba hangat

- Mengeluh tidak nafsu makan

- Makan hanya 3-5 sendok setiap kali makan

DO :

- Nampak benjolan kemerahan diseluruh tubuh

- Ekstremitas bawah teraba dingin

- TD 110/80 mmHg, Nadi 82x/menit, RR 18x/menit, Suhu 37,6°C

- Nyeri terjadi saat luka digaruk, nyeri hilang timbul, nyeri seperti

ditusuk-tusuk dikaki kanan dengan skala nyeri 5

- BB sakit 54 kg, TB 159cm

- Nampak bedrest, muka tidak rileks, sesekali menggaruk bagian yang

gatal

G. Analisa Data

Data Problem Etiologi

DS :

Klien mengeluh nyeri, nyeri terjadi saat

luka digaruk, nyeri hilang timbul, nyeri

seperti ditusuk-tusuk dikaki kanan

dengan skala nyeri 5

DO :

Klien tampak meringis kesakitan

DS :

Klien mengatakan gatal-gatal pada pada

seluruh tubuh dan terasa panas.

DO :

Nampak benjolan kemerahan diseluruh

tubuh. Nampak klien menggaruk

kulitnya, nampak klien tidak rileks.

DS :

Klien mengatakan lemas, nafsu makan

berkurang, mengeluh mual dan muntah.

Nyeri akut

Kerusakan integritas

kulit

Resiko kekurangan

nutrisi dari kebutuhan

b.d iskemia jaringan

b.d adanya bula/luka

ulkus pada seluruh

tubuh

b.d anoreksi/kurangnya

masukan oral

Makan hanya 3-5 sendok setiap kali

makan.

DO :

Kien nampak bedrest, TD 110/80

mmHg, Nadi 82x/menit, RR 18x/menit,

Suhu 37,6°C. Ekstremitas bawah teraba

dingin.

A : BB 54 kg, TB 159 cm

B : -

C : tidak nafsu makan

D : makan habis sedikit, 3-5 sendok

DS :

Klien mengeluh gatal-gatal dan terasa

panas pada seluruh tubuh. Klien

mengeluh nyeri. Klien mengeluh lemas,

badan teraba hangat.

DO :

TD 110/80 mmHg, Nadi 82x/menit, RR

18x/menit, Suhu 37,6°C

tubuh

Resiko infeksi b.d kerusakan pada

kulit, pertahanan tubuh

menurun.

H. Prioritas Diagnosa

1. Nyeri akut b.d iskemia jaringan

2. Kerusakan integritas kulit b.d adanya bula/luka ulkus pada seluruh

tubuh.

3. Resiko kekurangan nutrisi dari kebutuhan tubuh b.d

anoreksi/kurangnya masukan oral

4. Resiko infeksi b.d kerusakan pada kulit, pertahanan tubuh menurun.

I. Rencana Asuhan Keperawatan

Tgl/Jam No.Dx.kep NOC NIC

15-09-2013 Nyeri akut b.d

iskemia

jaringan

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3X24

jam klien menunjukkan

gangguan rasa nyaman

nyeri dapat teratasi yang

dibuktikan oleh :

- Skala nyeri berkurang

- Klien tampak rileks

- Menentukan lokasi,

karakteristik, dan

kualitas nyeri.

- Memilih analgetik yang

sesuai.

- Memonitor vital sign

sebelum dan sesudah

pemberian analgetik.

- Mengajarkan metode

non farmakologi

kepada pasien : nafas

dalam dan relaksasi

distraksi.

15-09-2013 Kerusakan

integritas kulit

b.d penurunan

imunologis

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3X24

jam klien menunjukkan

perbaikan integritas kulit

yang dibuktikan oleh :

- Terbebas dari adanya

lesi jaringan

- Keutuhan kulit

- Inspeksi adanya

kemerahan,

pembengkakan, tanda-

tanda dehisensi atau

eviserasi pada daerah

insisi

- Inspeksi luka pada

setiap pengganti

balutan

- Bersihkan dan balut

luka menggunakan

prinsip-prinsip sterilitas

- Lakukan perawatan

kulit secara rutin

- Ajarkan pasien tentang

prosedur perawatan

luka secara mandiri.

15-09-2013 Resiko

kekurangan

nutrisi dari

kebutuhan

tubuh b.d

anoreksi/kura

ngnya

masukan oral

Setelah dilakukan tindakan

keperwatan selama 3X24

jam klien tidak mengalami

perubahan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh yang

dibuktikan oleh :

- Keadekuatan zat gizi

yang dikonsumsi tubuh

- pasien akan

mempertahankan berat

badan

- nilai laboratorium

dalam batas normal

- mempertahankan massa

tubuh dan berat badan

dalam batas normal

- tentukan motivasi pasien

untuk mengubah

kebiasaan makan

- pantau nilai laboratorium

- ketahui makanan

kesukaan pasien

- pantau kandungan nutrisi

dan kalori pada catatan

asupan

- timbang pasien pada

interval yang tepat

- berikan informasi yang

tepat tentang kebutuhan

nutrisi dan bagaimana

memenuhinya

15-09-2013 Resiko terjadi

infeksi b.d

kerusakan

pada kulit,

pertahanan

tubuh

menurun

Setelah dilakukan tindakan

keperwatan selama 3X24

jam resiko infeksi dapat

teratasi yang dibuktikan

oleh :

- suhu tubuh normal

- tidak ada tanda-tanda

infeksi

- pantau tanda-tanda

sistemik lokal dan gejala

infeksi.

- Periksa kondisi dari

setiap luka.

- Ajarkan pasien dan

keluarga tentang tanda

dan gejala infeksi dan

kapan harus lapor ke

petugas kesehatan.

- Ajarkan pasien dan

anggota keluarga tentang

bagaimana menghindari

infeksi.

J. Implementasi

Tgl/

Hari/Jam

No. Dx.

KepImplementasi Respon Paraf

15/9/13

Minggu

14.30

15.00

15.30

1

2

3

Menentukan lokasi,

karakteristik, dan

kualitas nyeri

Inspeksi adanya

kemerahan,

pembengkakan, tanda-

tanda dehisensi atau

eviserasi pada daerah

insisi

Pantau kandungan

nutrisi dan kalori pada

catatan asupan.

Memberikan injeksi

ranitidine 50 mg

Memberikan obat oral

DMP

S : nyeri terjadi saat luka

digaruk, nyeri hilang

timbul, nyeri seperti

ditusuk-tusuk dikaki

kanan dengan skala nyeri

5

O: klien terlihat bedrest

S: klien mengatakan

gatal-gatal seluruh tubuh

kadang disertai rasa

panas dan nyeri

O: tampak adanya

benjolan-benjolan

diseluruh tubuh, TD

110/80 mmHg, Nadi

82x/menit, RR

18x/menit, Suhu 37,6°C

S : Klien mengatakan

lemas, nafsu makan

berkurang, mengeluh

mual dan muntah. Makan

hanya 3-5 sendok setiap

kali makan.

O : Kien nampak bedrest,

A : BB 54 kg, TB 159

cm

16.00

17.00

1,2,3,4

3

Mengukur TTV klien

Menganjurkan klien

makan sedikit tapi

sering

B : -

C : tidak nafsu makan

D : makan habis sedikit,

3-5 sendok

S: klien mengatakan mau

diukur TTVnya

O: TD 110/80 mmHg,

Nadi 82x/menit, RR

16x/menit, Suhu 37,8°C.

Ekstremitas bawah teraba

dingin.

S: klien mengatakan

masih tidak nafsu makan,

makan hanya sedikit

O: makan nampak tidak

habis 1 porsi

16/9/13

Senin

14.00

16.00

16.00

1-3

1,2,3,4

4

Mengobservasi kondisi

klien

Memberikan injeksi

Cefotaxime 2x1amp,

Ranitidin 2x50mg,

Clarotromisin 2x50mg

Menganjurkan klien

S: klien mengeluh masih

lemas, gatal-gatal seluruh

tubuh, nyeri, masih mual

dan tidak nafsu makan.

O: nampak bedrest, tidur

S: klien mengatakan iya

mau diinjeksi

O: tidak ada reaksi alergi

S: klien mengatakan mau

17.00

17.00

17.30

3

3

1,2,3,4

untuk mengoleskan

salep setiap habis

mandi

Menganjurkan klien

makan sedikit tapi

sering

Menganjurkan klien

istirahat

Mengukur TTV klien

mengoleskan salep

O: klien mengoleskan

salep pada bagian yang

terinfeksi

S: klien mengatakan

belum nafsu makan,

makan tidak habis satu

porsi

O: terlihat makan hanya

sedikit

S: klien mengatakan

lemas sudah berkurang

O: nampak bedrest

S: klien mengatakan mau

diukur TTVnya

O: TD 110/80 mmHg,

Nadi 84x/menit, RR

18x/menit, Suhu 37,8°C.

17/9/13

Selasa

07.00

1,2,3,4 Mengobservasi kondisi

klien

S : klien mengeluh masih

gatal-gatal, skala nyeri 3,

masih merasa mual

namun tidak muntah,

makan habis setengah

porsi

O : klien tampak tidak

rileks, bedrest,

10.00

11.00

1,2,3,4

2

Mengukur TTV klien

Mengajarkan klien

tentang prosedur

perawatan luka secara

mandiri.

S: klien mengatakan mau

diukur TTVnya

O: TD 110/80 mmHg,

Nadi 80x/menit, RR

16x/menit, Suhu 37,6°C.

S : klien mengatakan

mau diajarkan tentang

prosedur perawatan luka

secara mandiri

O : klien memperhatikan

setiap materi yang

disampaikan dengan

seksama.

K. Evaluasi

Tgl/

Hari/Jam

No. Dx.

Kep

Evaluasi Paraf

Minggu

15/9/13

20.00

1 S : klien mengatakan masih merasakan nyeri,

nyeri terjadi saat luka digaruk, nyeri hilang timbul,

nyeri seperti ditusuk-tusuk dikaki kanan dengan

skala nyeri 5

O : klien tampak tidak rileks

A : masalah nyeri akut belum teratasi

P :

1. Lakukan perawatan luka dengan tehnik

steril

2. Beri obat sesuai indikasi (kolaborasi)

2

3

4

S : klien mengatakan gatal-gatal seluruh tubuh

kadang disertai rasa panas dan nyeri

O : tampak adanya benjolan-benjolan diseluruh

tubuh, TD 110/80 mmHg, Nadi 82x/menit, RR

18x/menit, Suhu 37,6°C

A : masalah kerusakan integritas kulit belum

teratasi

P :

1. Menginspeksi area skin graft

2. Menginstruksikan klien agar melaporkan

setiap perubahan pada area skin graft.

3. Ajarkan klien perawatan luka secara

mandiri

S : klien mengatakan nafsu makan masih

kurang/tidak nafsu makan, makan hanya sedikit

O : BB 54 kg, TB 159 cm, bedrest, nampak

makan tidak habis 1 porsi

A : masalah risiko perubahan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh belum teratasi

P :

1. Anjurkan klien makan sedikit tapi sering

S : klien mengatakan masih merasa gatal dan

panas pada seluruh tubuh, kadang disertai nyeri

O : TD 110/80 mmHg, Nadi 82x/menit, RR

16x/menit, Suhu 37,8°C. Ekstremitas bawah

teraba dingin.

A : masalah resiko infeksi belum teratasi

P :

1. Menganjurkan klien untuk mengoleskan

salep setiap habis mandi