LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR I
Nama : 1. Firda Rahmania Putri (08031281419047)
2. Hengki Nugraha (08031181419007)
3. Najmatul Asriah (08031281419027)
4. Tri Ramadiati (08031181419009)
Jurusan/Kelompok : KIMIA/VIII
PERCOBAAN : ANALISIS MELALUI PENGENDAPAN
LABORATORIUM KIMIA DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMUPENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR 1
I. Nomor Percobaan : VII
II. Nama Percobaan : Analisis melalui Pengendapan
III. Tujuan Percobaan :
1. Mengendapkan BaCl2 dan menentukan persentase hasil BaCrO4
2. Menentukan persentase BaCl2 dalam campuran
3. Mendalami hukum stoikiometri
4. Mengembangkan keterampilan menyaring dan memindahkan endapan
IV. Dasar Teori
Endapan merupakan zat yang memisahkan diri dari larutan, berfase padat,
terbentuk jika larutan lewat jenuh. Suatu zat akan mengendap jika hasil kali kelarutan
ion-ionnya lebih besar dari Ksp. Kelarutan (s) didefinisikan sebagai konsentrasi molar
dari larutan jenuhnya.
Pembentukan endapan adalah salah satu teknik untuk memisahkan analit dari
zat lain, dan endapan ditentukan dengan cara ditimbang dan dilakukan perhitungan
stoikiometri. Cara ini dikenal dengan nama Gravimetri.
Gravimetri berdasar pada reaksi berikut :
aA + rR → AaRr
Keterangan :
A = molekul analit A
R = molekul analit R
AaRr = zat yang mengendap
Pereaksi R berlebih biasanya untuk menekan kelarutan endapan. Keberhasilan
analisa gravimetri bergantung pada kesempurnaan proses pemisahan hingga kuantitas
yang tidak mengendap tak ditemukan (biasanya 0,1 mg) dan zat yang ditimbang
mempunyai susunan tertentu yang diketahui dan murni (Bakti, 2010).
Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang melibatkan pembentukan endapan
dari garam yang tidak mudah larut antara titrant dan analit. Hal dasar yang diperlukan
dari titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat setiap
kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang menggangu titrasi,
dan titik akhir titrasi yang mudah diamati. H
Larutan merupakan campuran homogen (serba sama) antara zat terlarut dalam
zat pelarut. Sedangkan zat terlarut merupakan zat yang terdispersi (tersebar secara
merata) dalam zat pelarut. Zat terlarut umumnya jumlahnya lebih sedikit dalam
campuran tersebut. Zat terlarut ini disebut solut dan zat pelarutnya umumnya
berwujud cair, zat pelarut merupakan zat yang mendispersikan komponen-komponen
zat terlarut. Umumnya yang termasuk zat pelarut adalah zat yang jumlahnya lebih
banyak dalam campuran tersebut. Zat pelarut ini biasa disebut dengan solven.
Kelarutan di definisikan sebagai konsentrasi molar dari larutan jenuhnya.
Pembentukan endapan adalah salah satu teknik untuk memisahkan analit dari zat lain
dan endapan dengan cara menimbang endapan yang terbentuk kemudian dilakukan
perhitungan stoikiometri, cara pemisahan dengan pengendapan ini disebut dengan
gravimetri dalam reaksi hasil reaksi diperoleh suatu senyawa yang sukar larut dalam
air. Senyawa inilah disebut pengendapan.
Endapan merupakan zat yang memisahkan diri dari suatu larutan sebagai fase
padat atau terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan.
Suatu zat akan mengendap jika hasil kali ion-ionnya lebih besar dari konsepnya.
Meskipun gravimetri dapat merupakan cara pemeriksaan kimia terhitung yang paling
tua dan paling jelas urutan kerjanya namun pemakaian terbatas dikarenakan waktu
pengerjaan yang lama. Selain itu berbagai persyaratan harus di penuhi agar penentuan
hasil yang maksimal (Brady, 1999).
Larutan homogen yaitu bila tidak ada perbedaan fase antara zat-zat
penyusunya. Contohnya adalah sirup dan air zat-zat penyusun dalam udara dan lain-
lain. Campuran terbagi atas dua bagian yang pengertian dari campuran ialah zat-zat
penyusun yang dicampurkan makin padat dipisahkan lain dengan cara-cara fisik.
Pembentukan endapan ini merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk
memisahkan analit dari gangguan zat-zat lain, dan menentukan konsentrasi analit
dengan cara menimbang endapan yang terbentuk kemudian dilakukan perhitungan
stoikiometri. Cara pemisahan dengan pengendapan itu disebut gravimetri.
Larutan merupakan zat-zat penyusun yang dicampurkan padat cair dipisahkan
secara fisik lagi. Larutan ada yang berbentuk padat, cair, gas, namun umumnya yang
disebut larutan ialah yang berupa cairan. Campuran heterogen adalah bila terdapat
perbedaan fase antara zat-zat penyusunnya atau terdapat bidang-bidang batas yang
memisahkan fase-fase dengan sifat dan susunan yang berbeda.
Sifat keseluruhan dari larutan ditentukan dalam sifat zat pelarut tersebut lebih
sedikit terpengaruh oleh sifat dari zat terlarut atau solut, sifat larutan ini sangat
bergantung pada susunan atau komposisinya yang pada umumnya dinyatakan sebagai
konsentrasi dari zat yang terlarut, yang biasanya dinyatakan dalam sebagai
konsentrasi dari zat terlarut yang biasanya dinyatakan sebagai : fraksi mol,
kemolaran dari suatu zat terlarut, kemolaran zat terlarut, kenormalan zat terlarut,
presentase zat terlarut dan keformalan suatu zat terlarut.
Dalam suatu larutan sebenarnya terdapat dua bagian yaitu bagian atas yang
berupa cairan dan bagian bawah yang berupa endapan. Endapan sebenarnya
merupakan suatu zat yang memisahkan diri dari suatu zat larutan. Sebagai fase padat
atau terbentuk jika larutan menjadi jenuh terdapat zat yang bersangkutan.
Endapan atau larutan yang tinggal pada kertas saringan inilah yang terdapat atau
disebut filtrat. Dalam filtrasi pengendapan zat yang ditentukan beraksi dengan zat
painter dalam bentuk senyawa yang sukar melarut dalam air karena zat ini ditentukan
tersebut berkurang selama berangsurnya proses titrasi.
Untuk disetarakan dengan bantuan indikator atau peralatan yang sesuai
sehingga cara ini memerlukan persyaratan yang ketat. Perubahan kepekatan tersebut
diamati secara dekat. Kertas saring yang digunakan disini adalah yang terbuat dari
kertas selulosa yang sangat murni sehingga jika diterangkan pada pengeringan hanya
akan meninggalkan sisa endapan yang murni (Chang, 2003).
Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar
dari larutan. Endapan mungkin berupa kristal (kristalin) atau koloid, dan dapat
dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan dan pemusingan (centrifuge). Endapan
terbentuk jika larutan lewat jenuh jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan (S)
suatu endapan, menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan
jenuhnya.
Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan
paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya.
Kesederhanaan itu jelas terlihat karena dalam gravimetri jumlah zat ditentukan
dengan menimbang langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain.
Tahap pengukuran dalam metode gravimetri adalah penimbangan. Analitnya secara
fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun dari pelarutnya.
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen
yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni
setelah melalui proses pemisahan (Rivai, 1995).
Dalam analisis melalui pengendapan untuk mendapatkan endapan yang
sempurna maka dilakukan penambahan ion sejenis. Adanya ion sejenis dalam larutan
menyebabkan kelarutan menjadi lebih kecil. Larutan jenuh adalah suatu keadaan
ketika suatu larutan telah mengandung suatu zat dengan konsentrasi yang maksimum.
Nilai konsentrasi maksimum yang dapat dicapai oleh suatu zat inilah yang dimaksud
dengan kelarutan. Larutan yang masih bisa melarutkan zat terlarut disebut larutan
kurang jenuh. Larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga
terbentuk endapan disebut larutan lewat jenuh. Semakin besar kelarutan suatu zat,
semakin zat tersebut larut.
Suatu metode analisis gravimetri biasanya didasarkan pada reaksi kimia seperti :
a A + r R → AaRr
dimana a molekul analit, A bereaksi dengan r molekul reagennya R. Produknya
yakini AarR, biasanya merupakan suatu substansi yang sedikit larut yang bisa
ditimbang setelah pengeringan untuk kemudian ditimbang. Biasanya reagen R
ditambahkan secara berlebih untuk menekan kelarutan endapan.
Metode gravimetri ditujukan untuk memisahkan suatu sampel menjadi
komponennya. Proses yang dilibatkan adalah proses dimana zat yang dipisahkan itu
digunakan untuk membentuk suatu fase baru yaitu endapan padat zat yang sukar larut
dalam air (mengendap) berada dalam kesetimbangan dengan ion-ionnya yang larut
dalam air. Harga Ksp untuk kesetimbangan itu kecil sekali. Besarnya konsentrasi ion-
ion sulit melarut dalam air tergantung pada kelarutan zat itu. Sedangkan Ksp adalah
hasil kali konsentrasi ion-ionnya dipangkatkan koefisien.
Suatu zat akan mengendap apabila hasil kali kelarutan ion – ionnya lebih
besar daripada harga Ksp. Pada percobaan ini larutan barium klorida diendapkan
dengan larutan kalium kromat.
BaCI2 (aq) + K2CrO4 (aq) → BaCrO4 (s) + 2 KCI (aq)
Endapan barium kromat disaring, hasil teoritis barium kromat dihitung dari endapan
yang terbentuk. Semua barium klorida dianggap berubah menjadi hasil. Hasil teoritis
ditentukan dari stoikiometri reaksi.
Dalam analisis Gravimetri terdapat tiga metode yang digunakan yaitu :
metode pengendapan, metode penguapan, dan metode elektrolisis untuk metode
pengandapan prinsip kerjanya yaitu senyawa yang akan dianalisis diendapkan dengan
menambahkan pereaksi yang sesuai dan selanjutnya dipisahkan endapannya. Untuk
metode penguapan prinsipnya yaitu zat yang mudah menguap diadsorpsi dengan
adsorben yang sesuai, dimana sebelumnya bisa ditambahkan pereaksi untuk membuat
suatu zat menjadi lebih mudah menguap atau lebih sulit menguap. Untuk metode
elektrolisis prinsipnya senyawa ion yang akan diendapkan dipisahkan secara
elektrolisis pada elektroda-elektroda yang sesuai. Metode gravimetri ditujukan untuk
memisahkan suatu sampel menjadi komponennya. Proses yang dilibatkan adalah
proses dimana zat yang dipisahkan itu digunakan untuk membentuk suatu fase baru
yaitu endapan padat zat yang sukar larut dalam air (mengendap) berada dalam
kesetimbangan dengan ion-ionnya yang larut dalam air. Harga Ksp untuk
kesetimbangan itu kecil sekali. Besarnya konsentrasi ion-ion sulit melarut dalam air
tergantung pada kelarutan zat itu. Sedangkan Ksp adalah hasil kali konsentrasi ion-
ionnya dipangkatkan koefisien (Underwood, 2001).
V. Alat dan Bahan
A. Alat
- Gelas piala 250 Ml
- Kertas saring whatman
- Spatula atau kawat pengaduk
- Pipet tetes
- Alat pemanas
- Gelas ukur
- Corong
- Neraca
B. Bahan
- Air suling
- BaCl2
- K2CrO4 0,2 M
VI. Prosedur Percobaan
Penentuan Endapan Teoritis dan Persen Hasil
Gelas piala 250 mL
ditimbang
dicatat
dimasukkan
dimasukkan
ditambahkan
diaduk
ditambahkan
diamati
diteteskan
dipanaskan
disaring
dikeringkan
ditimbang
` dicatat hasil
VII. Tugas Pendahuluan
1. Berikan definisi untuk filtrasi, % komposisi, endapan, stoikiometri,
supernatan, dan hasil teoritis.
K2CrO4 ( sampai endapan berkurang)
Endapan BaCrO4
0,5 gr BaCl2
25 mL air suling
25 mL K2CrO4
Terbentuk endapan BaCrO4
Filtrat
2 lapisan
Jawab :
a. Filtrasi adalah suatu cara untuk teknik penyaringan untuk memisahkan
zat terlarut dengan pelarutnya.
b. % komposisi adalah berat suatu zat dalam suatu larutan yang di hitung
dalam persen.
c. Endapan adalah suatu zat yang memisahkan diri dari larutan sebagai
fase padat.
d. Stoikiometri adalah perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa
e. Supernatan adalah zat atau larutan yang ada diatas endapan.
f. Hasil teoritis adalah hasil perhitungan tanpa adanya suatu percobaan
terlebih dahulu.
2. Bagaimana menguji endapan telah sempurna ?
Jawab :
Dengan cara menghitung bobot endapan agar dapat menentukan apakah
telah sempurna atau belum.
3. Apa yang terjadi jika endapan tidak sempurna ?
Jawab :
Masalahnya adalah akan terjadi kuantitas pada partikel tersebut.
4. Apa yang anda lakukan jika partikel endapan terlihat dalam filtrat ?
Jawab :
Yang harus dilakukan adalah memisahkan dengan cara pengendapan jika
partikel endapan terlihat.
VIII. Data Hasil Pengamatan
No. Bahan Massa (gr)
1.
2.
3.
4.
5.
BaCl2
Kertas saring
Kertas saring + endapan
Gelas beker
Endapan murni
0,5
1,177
0,5
17,41
0,597
IX. Reaksi dan Perhitungan
A. Reaksi
BaCl2 + K2CrO4 → BaCrO4 + 2KCl
B. Perhitungan
Massa kertas : 0,58 gr
Massa BaCl2 : 0,5 gr
Massa kertas + endapan : 1,177 gr
Massa endapan = (w endapan + w kertas saring) – w kertas saring
= 1,177 gr – 0,58 gr
= 0,597 gr
mol BaCl2
mol BaCl2 =
wmr =
0,5gr208 = 0,0024 mol
mol BaCl2 = mol BaCrO4
Wteori = Mol BaCrO4 x Mr BaCrO4
= 0,0024 x 253
= 0,6072 gr
% hasil =
w BaCr o4 sec ara praktek
w BaCr o4 sec ara teori x 100 %
=
0 ,597 gr0 ,6072 x 100 %
= 98,32 %
% kesalahan =
W teori−W praktekW teori x 100 %
=
0 ,6072 g − 0 , 597 g0 ,6072 g x 100%
= 1,679 %
X. Pembahasan
Pada percobaan melalui analisis pengendapan digunakan senyawa kalium
kromat sebagai sampel dalam pembentukan endapan dengan mencampurkan barium
klorida yang dilarutkan dalam air suling. Kalium kromat bewarna kuning dikarenakan
atom krom yang termasuk golongan transisi memiliki orbital terluar d yang belum
terisi penuh dan memungkinkan orbital s menyumbangkan satu elektron ke orbital d.
Penyumbangan elektron tersebut dinamakan proses eksitasi elektron. Saat
perpindahan tersebut terjadi pemancaran cahaya dan penyerapan kembali cahaya
sehingga mengakibatkan adanya warna, berupa warna kuning.
Penambahan kalium kromat pada campuran kalium kromat dan barium
klorida mengakibatkan berkurangnya endapan barium kromat dalam campuran
tersebut. Semakin banyak penambahan kalium kromat maka endapan akan semakin
berkurang. Hal tersebut menunjukkan adanya faktor-faktor kelarutan. Faktor tersebut
seperti konsentrasi, suhu, serta pengadukan. Pada konsentrasi, semakin banyak
pelarut yang digunakan maka akan semakin cepat larut. Begitu pula dengan suhu
semakin tinggi suhu maka semakin cepat melarut dan pada pengadukan, semakin
sering diaduk maka akan semakin cepat larut. Akibat faktor pengadukan, akibatnya
terjadi tumbukan antara partikel sehingga partikelnya pecah dan semakin kecil hingga
terbentuknya larutan.
Penggunaan kertas saring sebagai alat untuk memisahkan supernatan dengan
endapan. Sebelum proses penyaringan kertas saring dibasahi terlebih dahulu agar
proses penyaringan lebih mudah. Karena jika kertas saring masih kering maka kertas
saring akan terlebih dahulu menyerap supernatan dan proses penyaringan pun akan
lebih lambat. Akan tetapi jika kertas saring sudah dibasahi maka tidak akan terjadi
penyerapan supernatan tapi akan langsung menyerap endapan.
Jika hasil kali konsentrasi ion-ion lebih besar dari hasil kali kelarutannya
maka larutan tersebut lewat jenuh dan terbentuk endapan. Jika hasil kali konsentrasi
ion-ion sama dengan dari hasil kali kelarutannya maka larutan tersebut tepat jenuh
dan belum terbentuk endapan. Dan jika hasil kali konsentrasi ion-ion lebih kecil dari
hasil kali kelarutannya maka larutan tersebut belum jenuh dan tidak terbentuk
endapan.
Pada percobaan ini dilakukan pemanasan untuk mengendapkan barium
kromat secara murni. Endapan pada percobaan ini zat yang memang memisahkan diri
dari campuran, fase padat, terbentuk jika lewat jenuh. Cairan yang tepat berada diatas
endapan disebut supernatan. Banyaknya jumlah maksimum zat terlarut yang dapat
melarut dalam jumlah, konsentrasi dan keaadaan pelarut tertentu disebut kelarutan.
Berdasarkan sifat kepolarannya, sifat zat pelarut polar dapat melarutkan zat terlarut
polar juga. Begitu juga jika zat pelarutnya nonpolar akan melarutkan zat terlarut yang
nonpolar juga. Tetapi, apabila zat pelarutnya polar dicampur dengan zat terlarut
nonpolar maka akan melarutkan sedikit. Hal tersebut sesuai dengan prinsip kelarutan
yang disebut dengan like dissolve like. Artinya dapat melarut dengan sifat dan jenis
yang sama.
Dalam percobaan ini untuk mendapatkan endapan dari campuran maka
dilakukan proses penyaringan. Proses tersebut dinamakan filtrasi. Yang mana prinsip
pemisahannya berdasarkan perbedaan ukuran partikelnya. Sedangkan hasil dari
filtrasi di dapat berupa cairan yang dinamakan filtrat. Filtrat dalam hal ini berupa
molekul kalium klorida, sedangkan endapannya berupa barium kromat.
XI. Kesimpulan
1. Suatu zat dikatakan mengendap jika hasil kelarutan ion-ionnya lebih besar
dari hasil kali kelarutannya.
2. Untuk memisahkan endapan dari campurannya maka dilakukan
penyaringan.
3. Pembasahan kertas saring untuk mempermudah proses penyaringan.
4. Pemanasan yang dilakukan terhadap campuran barium klorida dengan
kalium kromat agar didapatkan endapan yang sempurna.
5. Warna kuning pada larutan kalium kromat disebabkan oleh atom krom
yang berasal dari golongan transisi.
DAFTAR PUSTAKA
Bakti, Rivai dkk. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Indralaya: Universitas
Sriwijaya
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Binarupa
Aksara.
Chang, Raymond. 2013. Kimia Dasar 1. Jakarta: Erlangga
Rivai. Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: UI- Press.
Underwood. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
Lampiran Gambar
Pipet Tetes Gelas Ukur Gelas Piala
Spatula Alat Pemanas Neraca analitik
Kertas Saring Whatman Corong
MSDS Bahan
1. Air suling
Penampilan : Tak bewarna
Bau : Tak berbau
Berat molekul : 7
Titik didih : 100o C
Titik beku : 0o C
Kelarutan : Lengkap
Titik nyala : Tidak mudah menyala / terbakar
Bahaya : Tidak berbahaya
2. BaCl2
Warna : Tidak bewarna
Bau : Tidak berbau
Penampilan : Bentuk kristal
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Densitas : Pada suhu 20o C (3,10kg/c)
Bahaya :Dapat menyebabkan iritasi pada saluran
pernapasan jika terhirup menyebabakan gangguan
jantung