Lingkungan Pengendapan Dan Fasies

29
Fasies dan Lingkungan Pengendapan Oleh : Kelompok 4 Kelas B

description

Penjelasan mengenai lingkungan pengendapan

Transcript of Lingkungan Pengendapan Dan Fasies

  • Fasies dan Lingkungan Pengendapan Oleh :Kelompok 4 Kelas B

  • Anggota Kelompok Andika Tofia 270110130070Dio Yasril Zulfaris 270110130074MD. Fathan270110130078SangHyang Wanda. C 270110130082Moses Siahaan270110130086Dilla Fitrisia 270110130090

  • Lingkungan Pengendapan Non marin (fluvial) Alluvial : kipas alluvial, braided river, meander Gurun / Eolin Limnic (danau)Peralihan (transisi): Delta Marine : Neritik, Oseanik

  • Marine Fosil : Foraminifera, gigi ikan hiu, radiolaria, moluska dan koral Warna : hitam (berminyak), abu-abu, biru Non marine Fosil : batubara, bekas tumbuhan, tulang vertebrataWarna : merah, coklat

  • Sistem Pengendapan Fluvial Merupakan hasil aktivitas sungai.Lingkungan pengendapan sungai tersusun atas channel dan floodplain.

    Kipas Alluvial (Alluvial fans)Sungai Menganyam ( Braided River )Sistem Meander

  • Kipas Aluvial (Alluvial Fans)Alluvial fans adalah endapan-endapan sedimen yang tertransportasi oleh proses fluvial atau aliran masa lainnya seperti mud flows, debris flows dan landsliding. Alluvial fans biasanya berasosiasi dengan proses tektonik dan umum sepanjang zona sesar yang merupakan karakteristik post tectonic.(Umumnya tidak terdapat fosil pada endapan alluvial fans, kecuali sisa-sisa tumbuh-tumbuhan dan sedikit vertebrata)

  • Proximal : coarse,sortasi buruk,sedikit struktur,kaya konglomerat

    Midfan : banyak endapan pasir

    Distal : pasir dan silt, sortasi baik

  • Sungai Menganyam ( Braided River )Energi arus aliran tinggi Batuan di sekitarnya lunak Terdapat barErosi terjadi dengan cepat Diapit oleh bukit di kanan kirinyaEndapan selain dari sungai juga dari erosi bukitKelebihan material sedimen

  • Jika sedang banjir akan banyak material yang terbawa terhambat pada tengah sungai baik berupa batang pepohonan ataupun ranting-ranting pepohonan. Akibatnya, di sepanjang bantaran sungai terdapat lumpur yang mengusai hampir di sepanjang bantaran sungai. Jika sungai sedang tidak dalam keadaan banjir maka yang terendapkan adalah butiran halus dengan laminasi di bagian atas dari kerikil.

  • Sistem MeanderDidominasi oleh material dengan butiran halus dan memperlihatkan distribusi menghalus kearah atas (fining upward). Struktur sedimen yang berkembang merefleksikan berkurangnya energi arus yang bekerja, yaitu trough cross bedding pada bagian bawah dan parallel laminasi pada bagian atas channel.

  • Lingkungan Eolin (Gurun)Bentuk pengendapan luas, materi dengan pemilahan dan kebundaran yang sangat baik, struktur dune, silang siur berkembang baik,struktur yang berkembang adalah :Megaripple bedding : amplitudo kecil, panjang gelombang besarCross bedding : tidak menunjukkan arah arus

  • Lingkungan Limnic (Danau)Bentuk endapan danau sangat bergantung kepada dimensi dari danau dimana sedimentasi itu berlangsung. Di dalam telaga ukuran butir hampir sama, lain halnya di laut dimana di bagian dangkal berbutir kasar, di bagian dalam berbutir halus. Fosilnya khas air tawar dan banyak tumbuh-tumbuhan. Bentuk endapan danau yang ideal di sepanjang tepian terbentuk endapan kerakal ke arah tengah terbentuk endapan pasir kemudian diikuti endapan lumpur pasiran dan napalan dan di bagian pusat adalah endapan lumpur.

  • Lingkungan Glasial Endapan berbentuk planconveks yang sangat besar dan labil., terdiri dari materi yang pemilahannya dan kebulatannya sangat jelek. Materi komponen dangat besar dengan aliran air biasa tak mungkin terangkut. Tidak terdapat di Indonesia

  • Sistem Pengendapan DeltaDelta adalah salah satu bentuk lingkungan pengendapan transisi yang merupakan akumulasi sedimen fluvial pada muara sungai.

    Morfologi Delta :Dataran Delta (Delta Plain)Muka Delta (Delta Front)Lereng Delta (Prodelta)

  • Dataran Delta (Delta Plain)endapan sungai yang lebih dominan daripada endapan laut, membentuk suatu daratan rawa-rawa yang didominasi oleh material sedimen berbutir halus, seperti serpih organik.Muka Delta (Delta Front)terbentuk pada lingkungan laut dangkal dan akumulasi sedimennya berasal dari distributary channel. Batupasir yang diendapkan dari distributary channel tersebut membentuk endapan bar diujung muara Lereng Delta (Prodelta)Akumulasi endapan halus, kelanjutan dari delta front kearah laut dengan perubahan litologi dari batupasir bar menjadi endapan batulempung dan selalu ditandai oleh zona lempungan tanpa pasir.

  • Klasifikasi Delta Delta Yang Didominasi Sungai (Fluvial Dominated Delta)campuran antara sand shale, karena sungai-sungai yang keluar dari cekungan drainage yang besar pada iklim basah akan membawa muatan campuran mud dan sand, seringkali volume mud akan lebih banyak.Delta Yang Didominasi Gelombang (Wave Dominated Delta)pasir pada daerah pantai kelaut menyebar secara paralel terhadap garis pantai. Delta Yang Didominasi Pasang Surut (Tide Dominated Delta)dicirikan oleh sejumlah teluk-teluk kecil didaerah muara yang berbentuk corong Kearah hulu, distributary channel akan berliku-liku (meandering)

  • Sistem Pengendapan Marine Lingkungan Neritik Lingkungan Oseanik

  • Neritik Zona neritik meliputi daerah shallow water yang membentang dari shelf break ke arah pantai. Pada modern shelf break terjadi pada kisaran 130 m. Didominasi mud dan sand. OseanikKontinental slope memanjang dari shelf break yang terdapat pada kedalaman kira-kira 130 meter pada ocean modern sampai deep sea floor.

  • FasiesPengertian Fasies merupakan suatu tubuh batuan yang memiliki kombinasi karakteristik yang khas dilihat dari litologi, struktur sedimen dan struktur biologi memperlihatkan aspek fasies yang berbeda dari tubuh batuan yang yang ada di bawah, atas dan di sekelilingnya.Fasies sedimen merupakan produk dari proses pengendapan batuan sedimen di dalam suatu jenis lingkungan pengendapannya. Diagnosa lingkungan pengendapan tersebut dapat dilakukan berdasarkan analisa faises sedimen, yang merangkum hasil interpretasi dari berbagai data, diantaranya :

  • Geometri : a. regional dan lokal dari seismik (misal : progradasi, regresi, reef dan chanel) b) intra-reservoir dari wireline log (ketebalan dan distribusi reservoir)Litologi : dari cutting, dan core (glaukonit, carboneous detritus) dikombinasi dengan log sumur (GR dan SP)Paleontologi : dari fosil yang diamati dari cutting, core, atau side wall core 4. Struktur sedimen : dari core

  • Model FasiesModel fasies adalah miniatur umum dari sedimen yang spesifik. Model fasies adalah suatu model umum dari suatu sistem pengendapan yang khusus ( Walker , 1992).

  • Model Geometrik berupa peta topografi, cross section, diagram blok tiga dimensi, dan bentuk lain ilustrasi grafik dasar pengendapan frameworkModel Geometrik empat dimensi adalah perubahan portray dalam erosi dan deposisi oleh waktuModel statistik digunakan oleh pekerja teknik, seperti regresi linear multiple, analisis trend permukaaan dan analisis faktor.Ada bermacam-macam tipe fasies model, diantaranya adalah :

  • Facies SequenceSuatu unit yang secara relatif conform dan sekuen tersusun oleh fasies yang secara genetik berhubungan. Suatu sekuen ditentukan oleh sifat fisik lapisan itu sendiri bukan oleh waktu dan bukan oleh bukan ketebalan atau lamanya pengendapan dan tidak dari interpretasi global atau asalnya regional (sea level change).

  • Ciri-ciri sequence boundarymembatasi lapisan dari atas dan bawahnya.terbentuk secara relatif sangat cepat (
  • Asosiasi FasiesSuatu lapisan atau kumpulan lapisan yang memperlihatkan karakteristik litologi, geometri dan sedimentologi tertentu yang berbeda dengan batuan di sekitarnya. (1972, Mutti dan Ricci Luchi)

  • Fasies Asosiasi (FAS)Pembentukan dibagi menjadi empat fasies asosiasi (FAS), yaitu dari bawah ke atas. Litologi sedimen ini menggambarkan lingkungan yang didominasi oleh braided stream berenergi tinggi.

  • Asosiasi Facies

  • Hubungan Antara Fasies, Proses Sedimentasi dan Lingkungan PengendapanLingkungan pada semua tempat di darat atau di bawah laut dipengaruhi oleh proses fisika dan kimia yang berlaku dan organisme yang hidup di bawah kondisi itu pada waktu itu. Oleh karena itu suatu lingkungan pengendapan dapat mencirikan proses-proses ini. Sebagai contoh, lingkungan fluvial (sungai) termasuk saluran (channel) yang membawa dan mengendapkan material pasiran atau kerikilan di atas bar di dalam channel.