i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM:
PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa Oliefera Folium) MENJADI
SERBUK DAUN KELOR SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN
MAKANAN DALAM UPAYA PENINGKATAN GIZI PADA ANAK
BIDANG KEGIATAN:
PKM - GT
Diusulkan Oleh:
Ahmad Rifaldhi 061230400312 Teknik Kimia/2012
Arif Murtiono 061230401056 Teknik Kimia/2012
Erika Fijria 061230400319 Teknik Kimia/2012
Octa Endang Sari 061230400327 Teknik Kimia/2012
Ralang Puspa Pertiwi 061230400328 Teknik Kimia/2012
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2015
ii
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa Olifera Folium) Menjadi Serbuk
Daun Kelor Sebagai Bahan
Tambahan Pada Makanan Dalam
Upaya Peningkatan Gizi Pada
Anak
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ahmad Rifaldhi b. NIM : 0612 3040 0312 c. Jurusan : (DIII) Teknik Kimia d. Universitas/Institut/Politeknik : Politeknik Negeri Sriwijaya e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perumnas Talang Kelapa Blok VI
RT/RW: 17/09 No. 202 Palembang
f. Alamat email : [email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang 5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Erwana Dewi, M.Eng b. NIDN : 00141160008 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Puncak Sekuning no A2/17
Palembang 30136 / 08163294208
Palembang, Februari 2015
Menyetujui
a.n. Ketua Jurusan Teknik Kimia Ketua Pelaksana Kegiatan
Wakil Ketua Jurusan Teknik Kimia
Zulkarnain, S.T., M.T Ahmad Rifaldhi
NIP.197102251995021001 NIM. 061230400312
Pembantu Direktur III Dosen Pendamping
Politeknik Negeri Sriwijaya
Ir. Irawan Rusnadi, M.T Ir. Erwana Dewi, M. Eng
NIP. 196702021994031004 NIP 196001141988112001
mailto:[email protected]
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan. Karya tulis ini disusun
dalam rangka mengikuti Usulan Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis
yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Keilmuan. Tujuan utama
penulis adalah ingin memberikan masukan berupa alternatif solusi atas
permasalahan gizi buruk di Indonesia.
Judul karya tulis ini adalah Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa Oliefera
Folium) menjadi Serbuk Daun Kelor Sebagai Bahan Tambahan Pada
Makanan dalam Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak. Dalam karya tulis ini
penulis ingin mencoba menggambarkan masalah gizi buruk yang terjadi di
Indonesia yang berkaitan erat dengan permasalahan ekonomi Indonesia. Tanaman
kelor sebagai bahan pangan kaya nutrisi menjadi solusi dalam rumitnya
permasalahan gizi yang diikat oleh permasalahan ekonomi ini.
Penulis meyakini bahwa manusia bukanlah makhluk yang benar-benar
sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun terhadap karya tulis ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu sehingga karya tulis ini dapat berjalan dengan lancer dan selesai tepat
waktu. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat.
Palembang, Februari 2010
Penulis
iv
DAFTAR ISI
I. Bagian Awal
a. Halaman Judul............................................................................ .................. i
b. Lembar Pengesahan.................................................................... ................. ii
c. Kata Pengantar........................................................................... .................. iii
d. Daftar Isi....................................................................................................... iv
e. Daftar Gambar............................................................................ .................. v
f. Daftar Tabel .................................................................................................. vi
g. Daftar Lampiran......................................................................... .................. vii
h. Ringkasan................................................................................... .................. viii
II. Bagian Inti
a. PENDAHULUAN..................................................................... ................... 1
b. GAGASAN................................................................................ .................. 3
c. KESIMPULAN.......................................................................... .................. 9
III. Bagian Akhir
a. DAFTAR PUSTAKA........................................................................ .......... 10
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pohon Kelor.................................................................................... 3
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kandungan Nutrisi Polong, Daun Segar dan Serbuk Daun Kelor ..... 4
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 11
2. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ................................... 12
3. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................................. 19
4. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas........................ 20
5. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ............................................................ 21
6. Formulir Penilaian Proposal .................................................................... 22
viii
RINGKASAN
Sebagaimana kita ketahui, salah satu cara mengetahui kesehatan dan
pertumbuhan anak dilakukan dengan memantau hasil penimbangan berat badan
pada setiap bulan. Di Posyandu hal ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur
pemantauan KMS atau kartu menuju sehat. Kartu ini antara lain berfungsi sebagai
alat bantu pemantauan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Memanfaatkan tanaman kelor sebagai bahan pangan kaya nutrisi dan murah
menjadi solusi atas permasalahan gizi pada anak. Pemilihan tanaman kelor
sebagai bahan pagan kaya nutrisi berdasarkan dari hasil penelitian Lowell Fuglie
pada akhir tahun 1990-an tentang kandungan nutrisi daun kelor. Hasil penelitian
tersebut menjadi landasan pemanfaatan tanaman kelor untuk bahan pangan kaya
nutrisi.
Penyelesaian yang ditawarkan dalam tulisan ini berupa pemanfaatan tanaman
kelor sebagai salah satu penyelesaian permasalahan gizi pada anak di Indonesia
dilakukan dengan pengelolaan secara sistematis terhadap tanaman kelor tersebut.
Untuk pengelolaan tanaman kelor menjadi bahan pangan, hal pertama kali yang
harus dilakukan adalah merubah pendapat masyarakat mengenai tanaman kelor itu
sendiri yang awalnya sebagai tanaman pagar menjadi tanaman pangan. Kemudian,
informasi mengenai tanaman tersebut harus disebarluaskan ke masyarakat, lalu
melakukan pembudidayaan tanaman kelor, dan terakhir dilakukan pengolahan
tanaman kelor menjadi bahan pangan. Pemanfaatan ini diharapkan dapat
mengatasi permasalahan gizi pada anak di Indonesia di tengah tingginya
permasalahan ekonomi Indonesia sekarang ini.
http://www.indonesian-publichealth.com/2013/05/posyandu-lansia.html
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah gizi diakibatkan karena kurangnya pengetahuan akan kesehatan
(gizi) sehingga banyaknya penyakit yang diderita masyarakat khususnya pada
anak karena ketidaktahuan itu. Masyarakat jatuh sakit memberikan dampak
kurangnya income yang mereka peroleh dan status ekonomipun ikut merosot
sehingga banyak masyarakat miskin yang ada di Indonesia. Kondisi kemiskinan
ini akan mengakibatkan rendahnya pendidikan lagi, dan begitulah seterusnya.
Gambaran kondisi Indonesia tersebut harus diperhatikan dalam
menyelesaikan permasalahan gizi yang ada di Indonesia. Karena keterkaitan
antara faktor satu dengan yang lainnya akan memungkinkan efek timbal-balik
akan muncul dalam penyelesaian masalah gizi buruk tersebut. Dalam mengambil
solusi permaslahan gizi, menimbangi permasalahan ekonomi dan pendidikan
sangat penting untuk dilakukan. Dengan kondisi Indonesia yang seperti ini, maka
yang dibutuhkan dalam penyelesaian masalah gizi buruk adalah dengan
penggunaan bahan pangan kaya nutrisi yang murah. ( Rizuli, 2010 ).
Masalah gizi pada anak sekarang ini lagi dibicarakan secara serius oleh
pemerintah khusunya para ahli kesehatan, dikarenakan masalah gizi
mempengaruhi tumbuh kembang anak itu sendiri, akibatnya apabila anak
kekurangan gizi maka anak akan mudah terkena berbagai penyakit, terutama yang
sering sekali menimpa anak ialah penyakit manutrasi (kurang gizi).Sebagaimana
kita ketahui manutrisi adalah istilah umum untuk suatu kondisi medis yang
disebabkan oleh pemberian atau cara makan yang tidak tepat atau tidak
mencukupi. Istilah ini seringkali lebih dikaitkan dengan keadaan undernutrition
(kurang gizi) yang diakibatkan oleh konsumsi makanan yang kurang, penyerapan
yang buruk, atau kehilangan zat gizi secara berlebihan. Namun demikian,
sebenarnya istilah tersebut juga dapat mencakup keadaan overnutrition (gizi
berlebih). Seseorang akan mengalami malnutrisi bila jumlah, jenis, atau kualitas
yang memadai dari zat gizi tidak dikonsumsi untuk jangka waktu tertentu yang
cukup lama. Keadaan yang berlangsung lebih lama lagi dapat menyebabkan
terjadinya kelaparan.
Inilah mengapa daun tanaman kelor dipilih sebagai salah satu solusi masalah
gizi di indonesia dikarenakan zat gizi dalam daun kelor kecuali vitamin C akan
mengalami peningkatan kuantitas saat dikeringkan kemudian diolah menjadi
serbuk . Vitamin A yang terdapat pada serbuk daun kelor setara dengan 10 kali
vitamin A yang terdapat pada wortel, kalsium setara dengan 17 kali yang terdapat
pada susu, kalium setara dengan 15 kali yang terdapat pada pisang, protein setara
dengan 9 kali yang terdapat pada yogurt dan zat besi setara dengan 25 kali yang
terdapat pada bayam (Jonni M.S dkk , dalam Zakaria dkk , 2012 : 41 ). Hal itulah
2
yang mendasari penulis untuk mengolah daun kelor menjadi serbuk daun kelor
sebagai bahan tambahan pada makanan dan upaya peningkatan gizi pada anak.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan ini ialah memanfaatkan dan mengolah daun kelor
menjadi serbuk yang akan digunakan sebagai bahan tambahan makanan dimana
diharapkan dapat meningkatkan gizi pada anak.
1.3 Manfaat
Dengan penulisan ini, diharapkan memberikan solusi mengenai gizi
tambahan pada anak dan dapat memberikan masukan kepada pemerintah agar
dapat memberikan pengelolaan tanaman kelor ini dengan signifikan yang akan
dimanfaatkan nantinya sabagai bahan pangan yang bergizi dan menyehatkan.
3
II. GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian Tanaman Kelor
Tanaman kelor merupakan tanaman berkayu yang sangat mudah tumbuh
dengan tinggi mencapai 7-12 meter dan diameter batangnya mencapai 20-40
centimeter. Tanaman kelor ini tersebar di daerah tropis dan subtropis dan tidak
memilih-milih tanah untuk ia tumbuh, baik itu tanah lembung berpasir yang
miskin akan unsur hara maupun tanah yang kaya akan unsur hara. Tanaman ini
tersebar dalam skala besar di Asia, Amerika, dan Afrika. Di Indonesia sendiri,
kelor sekarang sudah termasuk kedalam tanaman langka yang sulit untuk
ditemukan. Secara morfologi, tanaman kelor dapat dikenali dengan cirri-ciri
sebagai berikut:
a. Batang : Lunak dan berwarna putih dengan kulit yang bergetah.
b. Daun : formasi sirip ganda atau sirip tiga, bentuknya kerucut dengan ujung
bercabang, panjangnya 20-70 cm dengan anak daun berbentuk bulat telur dan
berwarna hijau.
c. Bunga : berwarna putih agak krem dengan titik kuning di pangkalnya, lebar
2.5 cm, terletak di ketiak daun dengan posisi menggantung, panjang tangkai
sekitar 10-25 cm, dan mengeluarkan aroma.
d. Buah : menggantung pada bekas ketiak daun, panjangnya 20-60 cm, berisi
tiga, jika kering akan pecah tiga, kulit biji berwarna coklat dengan berat 0.3
gram.
Gambar 1. Pohon Kelor
Tanaman ini mengandung 46 anti oksidan kuat yang melindungi tubuh dari
radikal bebas, 18 asam amino (8 diantaranya esensial) yang dibutuhkan tubuh
untuk membangun sel tubuh, 36 senyawa anti inflamasi (anti peradangan ) , dan
90 nutrisi alami seperti vitamin dan mineral . Daun memiliki
kandungan betakaroten melebihi wortel, kandungan protein melebih kacang
a. Pohon Kelor
b. Daun Kelor
c. Buah Kelor
4
polong, lebih banyak mengandung vitamin C dibanding jeruk, kalsiumnya
melebihi susu, zat besi lebih banyak dari bayam , dan kaliumnya lebih banyak dari
pisang. Tanaman padat nutrisi ini sukses memerangi kekurangan gizi pada anak-
anak dan mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh di banyak negara
berkembang. Tabel 1 merupakan penjelasan kadungan tanaman kelor khusunya
yang telah diolah menjadi serbuk daun kelor.
Tabel 1 . Kandungan Nutrisi Polong, Daun Segar dan Serbuk Daun Kelor
Analisis nutrisi Satuan per 100 gram bahan
Polong Daun segar Serbuk daun
NUTRISI
Kandungan air (%) 86 , 9 75,0 7,5
Kalori Cal 26 , 0 92,0 205,0
Protein gram 2,5 6,7 27,1
Lemak gram 0,1 1,7 2,3
Karbohidrat gram 3,7 13,4 38,2
Serat gram 4,8 0,9 19,2
Mineral gram 2,0 2,3 -
Kalsium (Ca) Mg 30,0 440,0 2003,0
Magnesium (Mg) Mg 24, 0 24,0 368,0
Fosfor (P) Mg 110 , 0 70,0 204,0
Potassium (K) Mg 259 , 0 259,0 1324,0
Copper (Cu) Mg 3,1 1,1 0,6
Zat besi (Fe) Mg 5,3 0,7 28,2
Asam oksalat Mg 10 , 0 101,0 0,0
Sulphur ( S ) Mg 137 137 ,0 870 ,0
VITAMIN
Vitamin A B carotene Mg 0,10 6,80 16,3
Vitamin B - Choline Mg 423 423 -
Vitamin B1- Thiamin Mg 0.05 0,21 2,6
Vitamin B2 - Riboflavin Mg 0,07 0,05 20,5
Vitamin B3 Nicotinic
acid
Mg 0.20 0,80 8,2
Vitamin C Ascorbic
acid
Mg 120 220 17,3
Vitamin E Tocopherols
acetate
Mg - - 113,0
ASAM AMINO * )
5
Arginine Mg 360 406 ,6 1325
Histidine Mg 110 149,8 613
Lysine Mg 150 342,4 1325
Tryptophan Mg 80 107 425
Phenylanaline Mg 430 310,3 1388
Methionine Mg 140 117,7 350
Threonine Mg 390 117,7 1188
Leucine Mg 650 492,2 1950
Isoleucine Mg 440 299,6 825
Valine Mg 540 374,5 1063 Sumber : Hakim Bey , All Things Moringa , 2010 .
Kandungan gizi tanaman kelor lebih unggul dibandingkan dengan bahan gizi
yang biasa di konsumsi masyarakat selama ini. Dari suatu penelitian menunjukan
bahwa kandungan gizi daun kelor segar (lalapan), setara dengan; 4x vitamin A
yang dikandung wortel, 7x vitamin C yang terkandung pada jeruk, 4x mineral
Calsium dari susu, 3x mineral Potassium pada pisang, 3/4x zat besi pada bayam,
dan 2x protein dariyogurt. Sedangkan kandungan gizi daun kelor yang
dikeringkan setara dengan; 10x vitamin A yang dikandung wortel, 1/2x vitamin C
yang terkandung pada jeruk, 17x mineral Calsium dari susu, 15x mineral
Potassium pada pisang, 25x zat besi pada bayam, dan 9x protein dari yogurt.(
Ristandi, 2012 )
Tingginya kandungan gizi dalan tanaman kelor memberikan kecerahan dalam
permasalahan gizi yang sangat pelik di Indonesia. Melalui tanaman kelor yang
dalam suatu buku karangan Untung Suwahyono disebut dengan nama tanaman
gaib ini, solusi secara preventif dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
Masyarakat dapat mengelola tanaman kelor ini menjadi bahan pangan yang tinggi
kandungan gizi.
Bahan pangan tinggi nutrisi dari kelor merupakan sulusi masalah gizi
ditengah gonjang-ganjing masalah perekonomian negara. Hal ini karena kelor
jauh lebih terjangkau harganya dibandingkan dengan sumber gizi nabati lainnya
yang juga memiliki kandungan gizi cukup. Dilihat dari data kemiskinan Indonesia
dan data gizi buruk di Indonesia, ada tali penghubung antara dua pekerjaan rumah
pemerintah untuk menyelesaikannya. Masyarakat miskin di Indonesia sampai
sekarang masih menganggap bahwa gizi adalah mahal, sehingga tidak heran jika
masih banyak ditemukan malnutrisi ditengah-tengah masyarakat miskin. Dengan
kelor sebagai bahan pangan kaya nutrisi, semua masyarakat Indonesia dapat
memperoleh pangan kaya nutrisi tanpa biaya besar. Semua ini dilakukan dengan
menjadikan bahan pangan kelor sebagai bahan pangan yang mudah dijangkau
6
semua masyarakat. Dengan bahasa gampangnya, menjadikan kelor seperti bahan
sayuran di pasaran yang mudah dijangkau semua masyarakat.
2.2 Solusi Yang Pernah di Tawarkan dan Hasilnya
Setelah membaca dan mencari beberapa jurnal maupun refrensi lainnya
didapatkan beberapa solusi yang telah diterapkan mengenai pemanfaatan daun
kelor, berikut beberapa solusi yang telah ada:
a. Uji Manfaat Daun Kelor (Moringa aloifera Lamk) Untuk Mengobati Penyakit
Hepatitis B
Solusi yang pernah ditawarkan pada daun kelor ialah untuk mengobati
penyakit hepatitis B. Dimana penyakit ini adalah suatu penyakit hati yang
disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus
yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian
kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Tetapi dari hasil
penelitian ini, Hepatitis dapat disembuhkan dengan ekstrak daun kelor. Daun
kelor mengandung zat kimia, seperti minyak behen, minyak ter-bang, emulsin,
alkaloida, pahit tidak beracun serta vitamin A, B1, B2, dan C. Selain itu kelor
juga mengandung lebih dari 90 nutrisi 48 jenis antioksi dan 36 senyawa anti
inflamasi yang terbentuk secara alami. Kelor disebut antioksidan alami terbaik,
memiliki sumber serat terbaik, kandungan betakarotine 4 kali lipat lebih besar
dari wortel juga terdapat ba-han minyak omega 3 dan klorofil. Namun yang
menjadi kekurangan dari hasil ini ialah belum adanya kajian lebih lanjut
dikarenakan belum terlaksananya penyebaran informasi mengenai penelitian ini.
(Wahyuni Sri, dkk. 2013).
b. Ekstrak Daun Kelor Dapat Meningkatkan Hasil Panen
Untuk ekstrak daun kelor masih belum diterapkan pada masyarakat sebagai
obat hepatitis B, namun ekstrak daun kelor telah diterapkan sebagai bahan
penyemprot tanaman. Ekstrak yang diperoleh dari daun kelor mengandung
hormon yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman yaitu hormon dari jenis
cytokinine. Manfaat ekstrak Daun Kelor ini dapat digunakan dengan cara
disemprotkan pada daun untuk mempercepat pertumbuhan tanaman muda.
Penggunaan hormon pertumbuhan daun Kelor ini juga akan menyebabkan
tanaman menjadi lebih kuat dan lebih tahan terhadap hama dan penyakit. (
Krisnadi Dudi A, 2012).
http://id.wikipedia.org/wiki/Hatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hepadnaviridae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_hati
7
2.3 Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa Oliefera Folium) Menjadi Serbuk
Daun Kelor Sebagai Bahan Tambahan Makanan Dalam Upaya
Peningkatan Gizi Pada Anak.
Dengan memanfaatkan daun kelor yang diolah menjadi serbuk daun kelor
yang akan ditambahkan pada makanan anak-anak diharapkan dapat meningkatkan
gizi pada anak-anak, sehingga tumbuh kembang pada anak dapat berjalan baik
dengan kondisi yang sehat. Karena, zat gizi dalam daun kelor kecuali vitamin C
akan mengalami peningkatan kuantitas saat dikeringkan kemudian diolah menjadi
serbuk . Vitamin A yang terdapat pada serbuk daun kelor setara dengan 10 kali
vitamin A yang terdapat pada wortel , kalsium setara dengan 17 kali yang
terdapat pada susu, kalium setara dengan 15 kali yang terdapat pada pisang,
protein setara dengan 9 kali yang terdapat pada yogurt dan zat besi setara dengan
25 kali yang terdapat pada bayam (Jonni M.S dkk , dalam Zakaria dkk , 2012 :
41 ). Oleh karena itu untuk dapat memperoleh zat gizi yang berlipat pada daun
kelor harus terlebih dahulu dikeringkan kemudian diolah menjadi serbuk daun
kelor. Dan pada pembuatan serbuk daun kelor mudah diterapkan di masyarakat,
dari bahan yang mudah didapat dan tidak perlu mengeluarkan biaya yang cukup
besar. Ini hanya melakukan sosialisasi ke masyarakat akan pentingnya tanaman
kelor itu sendiri, dan mengajak masyarakat untuk membudidayakan tanaman
kelor.
2.4 Pihak-Pihak Yang Terkait
Gagasan ini akan tercapai apabila didukung terutama dari Kampus sendiri
sebagai tempat solusi daripada masyrakat itu sendiri, dan dibantu dengan
mahasiswa yang akan memberikan arahan atau pembelajaran dari manfaat
tanaman kelor itu sendiri terutama daun kelor, misalnya dengan membuat serbuk
daun kelor dari daun kelor itu sendiri, sebagai bahan tambahan makanan pada
tumbuh kembang anak. Serta yang paling penting adalah peran dari pemerintah
yang akan memberikan pembiayaan apabila gagasan ini akan terlaksana, maka
pemerintah akan mengajak masyarakat untuk membudidayakan tanaman kelor ini.
2.5 Langkah-Langkah Strategis
Apabila gagasan ini dapat diimplementasikan maka ada hal yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Penyebar luaskan informasi mengenai khasiat dari tanaman kelor ini, melalui
proposal ini atau dari media sosial yang saat ini semakin berkembang.
Sehingga dapat mengubah pemikiran masyarakat akan pentingya tanaman
kelor itu sendiri.
8
b. Melakukan pembelajaran ke masyarakat mengenai pembudidaya tanaman
kelor dan bagaimana cara pengelolahan tanaman kelor sehingga menjadi
olahan pangan yang kaya nutrisi bagi anak.
c. Dan juga peran pemerintah yang mendukung serta sebagai pemberian fasilitas
sehingga agar masyarakat dapat membudidayakan tanaman kelor.
d. Masyarakat bersama mahasiswa akan mempromosikan hasil olahan dari
tanaman kelor, sehingga ini sebagai langkah untuk memperbesar jaringan
maka masyarakat secara luas dapat mengetahui khasiat dari tanaman kelor itu
sendiri.
9
III. KESIMPULAN
3.1 Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa Oliefera Folium) Menjadi Serbuk
Daun Kelor Sebagai Bahan Tambahan Makanan Dalam Upaya
Peningkatan Gizi Pada Anak.
Pemanfaatan daun kelor menjadi serbuk daun kelor diharapkan dapat
meningkatkan gizi pada anak, sehingga tumbuh kembang anak dapat berjalan
dengan baik, dan terhindar dari Manutrasi (kurang gizi) karena kandungan dari
serbuk daun kelor itu sendiri yang kaya akan nutrisi yang baik untuk anak serta
dari pengolahan daun kelor yang tidak menimbulkan pencemaran bagi
lingkungan, dari segi ekonomi yang tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal.
3.2 Teknik Implementasi Gagasan
Pada teknik Implementasi gagasan pada pemanfaatan daun kelor menjadi
serbuk daun kelor sebagai bahan tambahan makanan dapat dilakukan dengan cara,
memetik daun kelor yang siap panen yaitu 15 cm dari ujung batang muda, lalu
mensortir daun ( pemisahan daun segar muda dari kotoran ), menimbang 3-4 kg
daun kelor tersebut, lalu membersihkan daun kelor sebanyak 1-2 kali dengan air
bersih tanpa meremas (menghancurkan) daun kelor, selanjutnya mentiriskan daun
kelor yang telah dicuci dengan air menggunkan screen khusus 1m x 2,5 m pada
kemiringan 900 agar proses pengeringan cepat, selanjutnya penjemuran dengan
suhu 25-300C untuk menghindari kelembapan yang tinggi, kemudian
penimbangan kembali daun kelor serta terakhir daun kelor yang telah ditimbang
kemudian di blender untuk menghasilkan serbuk daun kelor tersebut.
3.3 Predeksi Hasil
Apabila teknik impelementasi atau gagasan ini berhasil maka dapat beberapa
manfaat dalam hal pemanfaatan daun kelor ini adalah sebagai berikut:
a. Permasalahan gizi kurang/manutrasi yang terjadi di masyrakat akan
berkurang dikarenakan anak diberik asupan gizi yang sesuai dengan tumbuh
kembang anak.
b. Pemanfaatan daun kelor/tanaman kelor ini adalah sebagai modal usaha baru
bagi masyarakat serta sebagai lahan pekerjaan baru sehingga perekonomian
masyarakat meningkat.
c. Masyarakat dapat membuat olahan pangan terbarukan dengan tanaman kelor
yang kaya akan nutrisi, dikarenakan pengelolaan tanaman kelor yang murah
dan ramah lingkungan.
10
IV. DAFTAR PUSTAKA
Akbar Rizuli, dkk. 2010. Pemanfaatan Daun Kelor.
Donovan, Patty. 2007. Moringa Oleifera: The Miracle Tree.
www.naturalnews.com. http://www.naturalnews.com/022272.html
Firsonigosa.2008. Kelor (Moringa oleifera), Tanaman Bermanfaat untuk
Berantas Gizi Buruk...!. www.blogster.com.
http://www.blogster.com/firsonigosa/kelor-tanaman-untuk-berantas-gizi-
buruk
Fitriana F. 2014. Penambahan Serbuk Daun Kelor pada Agar-Agar Sebagai
Salah Satu Solusi Penyelesaian Malnutrisi Pada Anak-Anak dan Balita.
(Online). http://futikhatulfitriana.blogspot.com/2014/03/penambahan-
serbuk-daun-kelor pada-agar.html, diakses pada 23 Februari 2015.
Krisnadi Dudi A. 2012. Efek Daun Kelor Tingkatkan Hasil Panen. (Online).
http://kelorina.com/blog/daun-kelor-tingkatkan-hasil-panen/, diakses pada
23 Februari 2015.
Supriadi. 2011. Kelor Pohon Ajaib Yang Kaya Manfaat. (Online).
http://supriyadi65.blogspot.com/2011/06/kelor-pohon-ajaib-yang-kaya-
manfaat.html, diakses pada 24 Februari 2015.
Suwahyono, Untung. 2008. Khasiat Ajaib si Pohon Gaib. Yogyakarta: Andi
Offset
Wahyuni Sri, dkk. 2013. Uji Manfaat Daun Kelor (Moringa aloifera Lamk)
Untuk Mengobati Penyakit Hepatitis B. (Jurnal).
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=153488&val=5479&t
itle=Uji%20Manfaat%20Daun%20Kelor%20(Moringa%20aloifera%20La
mk)%20untuk%20Mengobati%20Penyakit%20Hepatitis%20B, diunduh
pada 24 Februari 2015.
http://www.naturalnews.com/022272.htmlhttp://www.blogster.com/firsonigosa/kelor-tanaman-untuk-berantas-gizi-burukhttp://www.blogster.com/firsonigosa/kelor-tanaman-untuk-berantas-gizi-burukhttp://futikhatulfitriana.blogspot.com/2014/03/penambahan-serbuk-daun-kelor%20pada-agar.htmlhttp://futikhatulfitriana.blogspot.com/2014/03/penambahan-serbuk-daun-kelor%20pada-agar.htmlhttp://kelorina.com/blog/daun-kelor-tingkatkan-hasil-panen/http://supriyadi65.blogspot.com/2011/06/kelor-pohon-ajaib-yang-kaya-manfaat.htmlhttp://supriyadi65.blogspot.com/2011/06/kelor-pohon-ajaib-yang-kaya-manfaat.htmlhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=153488&val=5479&title=Uji%20Manfaat%20Daun%20Kelor%20(Moringa%20aloifera%20Lamk)%20untuk%20Mengobati%20Penyakit%20Hepatitis%20Bhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=153488&val=5479&title=Uji%20Manfaat%20Daun%20Kelor%20(Moringa%20aloifera%20Lamk)%20untuk%20Mengobati%20Penyakit%20Hepatitis%20Bhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=153488&val=5479&title=Uji%20Manfaat%20Daun%20Kelor%20(Moringa%20aloifera%20Lamk)%20untuk%20Mengobati%20Penyakit%20Hepatitis%20B
LAMPIRAN
1. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan akan dilakukan di Kampus Politeknik Negeri Sriwijaya Teknik
Jurusan Teknik Kimia dan wilayah penyebaran informasi diawali pada daerah
Sumatra Selatan serta media internet dengan waktu selama 3 bulan. Adapun
jadwal pelaksanaan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Kegiatan
Maret 2015 April 2015 Mei 2015
Minggu Ke - Minggu Ke - Minggu Ke -
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Pembuatan
Proposal
Penyebaran
Informasi
Pembekalan
Informasi
Laporan
Kemajuan
2. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
CURRICULUM VITAE
Nama lengkap : Ir. Erwana Dewi, M. Eng
Ttl : Palembang, 14 Januari 1960
Jenis kelamin : Perempuan
NIP : 196001141988112001
Pangkat/gol : Pembina /4a
Jabatan fungsional : Lektor kepala
Posisi : Staf pengajar
Jurusan : Teknik kimia
Instansi : Politeknik Negeri Sriwijaya
Alamat kantor :Jl. Srijaya Negara Buit Besar Palembang, 30139 (0711)
353414
Alamat rumah : jl. Puncak Sekuning no A2/17 Palembang 30136
Riwayat pendidikan
No Pendidikan Tempat Tahun Gelar
1. S1 Teknik Kimia Unsri Palembang 1979-1985 Insinyur
2. Reseach Student Niigata, Japan 1991 Sertificate
3. S2 Biotechnology &
Food Science
Tokyo Univ. Of
Agric & Tech, Japan 1996-1998
Master
Engineering
Riwayat penelitian
No Judul Tahun
1. The separation of isomers by ultrafiltrasi membrane
Cycodextrin use in separation of isomers by liquid
chromatografi
1997
2. Separation of isomers by ultrafiltrasi membrane using modified
cyclodextrins 1997
3. Prototype alat ultrafiltrasi membran untuk pengolahan air
minum dengan proses batch 1998
4. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa melalui
Teknologi Fermentasi dalam Pengolahan Produk Pangan 1998
5. Perancangan alat proses pembuatan Tegeld ari limbah plastik 2002
6. Perancangan alat membran sellulosa asetat untuk pengolahan
air minum 2003/2004
7. Pembuatan Asam Cuka Pisang menggunakan membran reaktor 2004/2005
8. Pembuatan Sirup Gula Jagung secara ekstraksi 2006
9. Penerapan Teknologi membran Ultrafiltrasi pada Pemurnian
Nira untuk Pembuatan Sirup Gula Jagung 2010
Demikianlah curriculum vitae ini dibuat dengan sebenarnya
Palembang, Februari 2015
Ir. Erwana Dewi, M. Eng.
NIP 196001141988112001
CURRICULUM VITAE
Nama lengkap : Ahmad Rifaldhi
Tempat/Tanggal lahir : Palembang, 04 Oktober 1994
Jenis Kelamin : Laki-Laki
NIM : 061230400312
Posisi : Ketua Peneliti
Jurusan : Teknik Kimia
Instansi : Politeknik Negeri Sriwijaya
Alamat Instansi : Jl. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 071l-355918
Email : [email protected]
Alamat Rumah : Perumnas Talang Kelapa Blok VI No. 202 RT/RW
17/09 Alang-Alang Lebar Palembang.
Email: [email protected]
Riwayat Pendidikan :
No Tingkat Pendidikan Tempat Tahun Bidang Studi
1 TK Idul Fitri Palembang 2000
2 SD Negeri 137 Palembang 2006
3 SMP Negeri 52 Palembang 2009
4 SMA Negeri 13 Palembang 2012 IPA
5 Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang Sekarang Teknik Kimia
Demikianlah curriculum vitae ini dibuat dengan sebenarnya
CURRICULUM VITAE
Nama lengkap : Octa Endang Sari
Tempat/Tanggal lahir : Pagar Alam, 17 Oktober 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
NIM : 061230400327
Posisi : Wakil Ketua Peneliti
Jurusan : Teknik Kimia
Instansi : Politeknik Negeri Sriwijaya
Alamat Instansi : Jl. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 071l-355918
Email : [email protected]
Alamat Rumah : Jln. Paraweswara Gang. Macan Putih No 3216
RT/RW
07/01 Bukit Baru Palembang.
Email: [email protected]
Riwayat Pendidikan :
No Tingkat Pendidikan Tempat Tahun Bidang Studi
1 TK Aisyah Muhammadiyah Jarai 2000
2 SD Negeri 1 Jarai 2006
3 SMP Negeri 1 Jarai 2009
4 SMA Negeri 1 Pagar Alam 2012 IPA
5 Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang Sekarang Teknik Kimia
Demikianlah curriculum vitae ini dibuat dengan sebenarnya
CURRICULUM VITAE
Nama lengkap : Erika Fijria
Tempat/Tanggal lahir : TanjungBatu/26 Mei 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
NIM : 061230400319
Posisi : Anggota Peneliti
Jurusan : Teknik Kimia
Instansi : Politeknik Negeri Sriwijaya
Alamat Instansi : Jl. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 071l-355918
Email : [email protected]
Alamat Rumah : Jln.Lunjuk Jaya, PerumahanPoltek
Blok B, Bukit Besar Palembang
Email: [email protected]
Riwayat Pendidikan :
No Tingkat Pendidikan Tempat Tahun Bidang Studi
1 TK PGRI Tanjung Batu 2000
2 SD Negeri 3 Tanjung Batu 2006
3 SMP Negeri 1 Tanjung Batu 2009
4 SMA Negeri 1 Tanjung Batu 2012 IPA
5 Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang Sekarang Teknik Kimia
Demikianlah curriculum vitae ini dibuat dengan sebenarnya
mailto:[email protected]
CURRICULUM VITAE
Nama lengkap : Ralang Puspa Pertiwi
Tempat/Tanggal lahir : Palembang, 06 Juli 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
NIM : 061230400328
Posisi : Anggota peneliti
No. Hp : 089611379906
Jurusan : Teknik Kimia
Instansi : Politeknik Negeri Sriwijaya
Alamat Instansi : Jl. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 071l-355918
Email : [email protected]
Alamat Rumah :Jalan Kadir TKR RT.19 RW.07 Kel. Karang
Anyar, Kecamatan Gandus, Palembang
Email :[email protected]
Riwayat Pendidikan :
No Tingkat Pendidikan Tempat Tahun Bidang Studi
1 TK Raudathul Ulum Inderalaya 2000
2 SD Negeri 2 Inderalaya 2006
3 SMP Negeri 1 Inderalaya 2009
4 SMA N 3 Kayuagung 2012 IPA
5 Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang Sekarang Teknik Kimia
Demikianlah curriculum vitae ini dibuat dengan sebenarnya.
CURRICULUM VITAE
Nama lengkap : Arif Murtiono
Tempat/Tanggal lahir : Jirak, 29 November 1994
Jenis Kelamin : Laki-laki
NIM : 061230401056
Posisi : Anggota Peneliti
No. Hp : 081958985129
Jurusan : Teknik Kimia
Instansi : Politeknik Negeri Sriwijaya
Alamat Instansi : Jl. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 071l-355918
Email : [email protected]
Alamat Rumah :Jalan Lunjuk Jaya, lorok pakjo, Gang Melati
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
No Tingkat Pendidikan Tempat Tahun Bidang Studi
1 SD Negeri 02 Jirak 2006
3 SMP Muhammadiyah 07 Jirak 2009
4 SMA Negeri 02 Sungai Keruh 2012 IPA
5 Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang Sekarang Teknik Kimia
Demikianlah curriculum vitae ini dibuat dengan sebenarnya.
3. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Kebutuhan Administrasi & Perjalanan
Komponen Justifikasi Pemakaian Harga
Satuan
(Rp)
Kuantita
s
Total
Penelusuran Pustaka :
Biaya Internet Mencari Informasi
Mengenai Proses
Pembuatan Etanol dan
Kentang
3000,- 80 240.000,-
Literatur Buku dan
Fotokopi Jurnal
Sebagai sumber bacaan
dan mencari refrensi
50.000,- 4 200.000,-
Dokumentasi Dokumentasi Kegiatan 100.000,- 1 100.000,-
Pembuatan Laporan Penelitian :
Kertas A4 80 gram Untuk melaporkan hasil
penelitian dan
memperbanyak jumlah
laporan
40.000,- 5 200.000,-
Tinta Hitam & Warna 200.000,- 2 400.000,-
Catridge Hitam &
Warna
100.000,- 2 200.000,-
Pengandaan Makalah 3.500,- 10 35.000,-
Biaya Perjalanan :
Penyebaran
Informasi ke
berbagai daerah di
Sumatra Selatan dan
Media Internet
Mencari Informasi
Mengenai Proses
Pembuatan Etanol dan
Kentang
500.000,- 1 500.000,-
Biaya Lain-Lain 500.000,-
Total Rp.2.375.000,-
4. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama Prodi Alokasi
waktu
Tugas
1 Ahmad Rifaldhi DIII Teknik
Kimia
10
jam/minggu
Mengkoordinasi
kegiatan,
memimpin rapat
penanggung
jawab
keseluruhan
pelaksanaan
2 Arif Murtiono DIII Teknik
Kimia
8 jam/minggu Penanggung
jawab penyebaran
informasi
3 Erika Fijria DIII Teknik
Kimia
8 jam/minggu Penanggung
jawab
administrasi
dan hasil
pelaksanaan
4 Octa Endang Sari DIII Teknik
Kimia
8 jam/minggu Membantu dan
mengevaluasi
kinerja ketua dan
anggota
pelaksanaan
5. Ralang Puspa Pertiwi DIII Teknik
Kimia
8 jam/minggu Penanggung hasil
pelaksanaan
5. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ahmad Rifaldhi
NIM : 061230400312
Program Studi : (DIII) Teknik Kimia
Dengan ini menyatakan bahwa proposal (Isi sesuai dengan bidang PKM) saya
dengan judul:
PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa Oliefera Folium) MENJADI
SERBUK DAUN KELOR SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN
MAKANAN DALAM UPAYA PENINGKATAN GIZI PADA ANAK
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014/2015 bersifat original dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan
ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas
negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan
sebenar-benarnya.
Palembang, Februari 2015
Mengetahui
Pembantu Direktur III
Ir. Irawan Rusnadi, M.T
NIP. 196702021994031004
Yang Menyatakan,
Ketua Pelaksana
Ahmad Rifaldhi
NIM. 061230400312
6. Formulir Penilaian Proposal
Judul Kegiatan : ................................................................................
Bidang Kegiatan : PKM-GT
Bidang Ilmu : ................................................................................
Penulis Utama : ................................................................................
NIM : ................................................................................
Jumlah Anggota : ........Orang
Anggota 1 : ................................................................................
Anggota 2 : ................................................................................
Anggota 3 : ................................................................................
Anggota 4 : ................................................................................
Dosen Pemimbing : ................................................................................
Perguruan Tinggi : ................................................................................
Fakultas/Program Studi : ................................................................................
No. Kriteria Penilaian Bobot Skor Nilai
(Bobot x Skor )
1. Format Makalah: - Tata tulis: ukuran kertas, tipografi,
kerapihan ketik, tata letak, jumlah
halaman
- Penggunaan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
- Kesesuaian dengan format
penulisan yang tercancum di
Pedoman
15
2. Gagasan: - Kreativitas gagasan
- Kelayakan implementasi 40
3. Sumber informasi: - Kesesuaian sumber informasi
dengan gagasan yang ditawarkan
- Akurasi dan aktualisasi informasi
25
4. Kesimpulan - Prediksi hasil implementasi gagasan 20
Total 100
Nilai Artikel 50%
Keterangan : Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = Buruk; 2 = Sangat kurang; 3 = Kurang; 5 = Cukup; 6 = Baik;
7 = Sangat baik); Nilai = Bobot x Skor
Komentar Penilai
................................................................................................. ............................ .................................................
............................................................................................................................. .................................................
............................................................................................................................. .................................................
Palembang, Februari 2015
Penilai,
( )