Teknologi pasca panen sayuran
Penyimpanan komoditas sayuran
Oleh
Rachmat saputra
D41121641
TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
PENDIDIKAN DIPLOMA IV VEDCA JOINT PROGRAM
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
CIANJUR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
a. Panen dan Pasca Panen
Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam), tapi
merupakan awal dari pekerjaan pasca panen, yaitu melakukan persiapan untuk
penyimpanan dan pemasaran.
Pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan atau perlakuan yang diberikan
pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan konsumen.
Istilah tersebut secara keilmuan disebut Pasca produksi (Postproduction).
b. Penyimpanan
Penyimpanan pada produk sayuran merupakan suatu perlakuan yang bertujuan
untuk mempertahankan atau menampung produk – produk yag berlimpah,
memperpanjang kegunaan dan bahkan dalam beberapa kasus juga dapat
meningkatkan kualitas produk.
c. Pengeringan dan Pendinginan
Pengeringan pada produk sayuran merupakan suatu proses atau perlakuan yang
bertujuan untuk mengurangi kadar air dari komoditas.
Pendinginan sendiri merupakan suatu proses atau perlakuan yang bertujuan untuk
mengurangi panas yang terbawa dari kebun yang dapat mengurangi penguapan,
sehingga kesegaran buah dapat bertahan lebih lama.
BAB II
MATERI DAN METODE
A. Alat
a. Alat tulis,
b. baskom atau wadah plastik,
c. timbangan digital,
d. kain lap, dll.
B. Bahan
a. berbagai jenis komoditas sayuran ( cabe, mentimun dan kancang panjang )
C. Langkah Kerja
a. Pengemasan bahan dengan bahan pengemas yang disiapkan.
b. Pencatatan pengamatan awal setiap bahan / sayuran yang tersedia.
c. Melakukan penyimpanan pada refrigerator dan suhu ruangan pada hari pertama.
d. Pengamatan perubahan yang terjadi selama proses penyimpanan pada hari
berikutnya.
e. Pencatatan hasil pengamatannya selama 3 hari, ( pengamatan : warna, aroma,
tekstur, kenampakan dan berat )
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
TanggalHari ke-
Jenis Sayuran
PengamatanBobot
Suhu ruang
Suhu RefrigeratorWarna Aroma Kesegaran
09/07/2013
0
Buncis AHijau muda
Khas Segar 149,3 gr
Buncis BHijau muda
Khas Segar 149,3 gr
Timun AHijau
muda-tuaKhas Segar 269,0 gr
Timun BHijau
muda-tuaKhas Segar 205,3 gr
Cabai A Hijau tua Khas Segar 108,0 grCabai B Hijau tua Khas Segar 74,5 gr
TanggalHari ke-
Jenis Sayuran
PengamatanBobot
Suhu ruang
Suhu RefrigeratorWarna Aroma Kesegaran
10/07/2013
1
Buncis AHijau muda
khas Segar 147,4 gr
Buncis BHijau muda
Khas Segar 133,1 gr
Timun AHijau
muda-tuaKhas segar 268,1 gr
Timun BHijau
muda-tuaKhas Segar 204,6 gr
Cabai A Hijau tua Khas Segar 106,8 gr
Cabai B Hijau tua Khas Segar 73,4 gr
TanggalHari ke-
Jenis Sayuran
PengamatanBobot
Suhu ruang
Suhu RefrigeratorWarna Aroma Kesegaran
11/07/2013
2
Buncis AHijau muda
Khas Segar 145,7 gr
Buncis BHijau muda
Khas Berkurang 131,2 gr 27,9oC
Timun AHijau
muda-tuaKhas Segar 267,3 gr
Timun BHijau
muda-tuaKhas
Layu, Tumbuh
jamur203,3 gr 27,9oC
Cabai A Hijau tua Khas Segar 105,9 gr
Cabai B Hijau tua KhasKurang segar
72,6 gr 27,9oC
TanggalHari ke-
Jenis Sayuran
PengamatanBobot
Suhu ruang
Suhu RefrigeratorWarna Aroma Kesegaran
12/07/2013
3
Buncis A Hijau muda Khas segar 144,1 gr
Buncis B Hijau muda KhasLayu
diujungnya128,8 gr
Timun AHijau
muda-tuaKhas segar 266,3 gr
Timun B KekuninganBau
busuklayu dan berjamur
201,8 gr
Cabai A Hijau tua Khas segar 104,5 gr
Cabai B Hijau tuaKurang
menyengat
Sedikit layu
71,2 gr
Dari hasil pengamatan di atas didapatkan beberapa perubahan yang terjadi pada
produk sayuran kelas B. Sedangkan pada produk sayuran kelas A, tidak terdapat
perubahan dalam pengujian dan pengamatan ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian dan pengamatan penyimpanan produk sayuran ini praktikan
menarik kesimpulan bahwa, penyimpanan denga menggunakan refrigerator lebih
baik dari pada dengan suhu ruangan yang dimana penanganan pasca panen produk
hortikultura khususnya sayuran adalah sangat penting dilakukan mengingat bahan ini
cepat rusak dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, seperti suhu, kadar air dan lain lain.
B. Saran
Saran yang dapat praktikan utarakan berdasarkan praktikum ini, yaitu sebaiknya
praktikan ataupun pelaku perlakuan pasca panen terhadap komoditas sayuran ini,
haruslah mengetahui terlebih dahulu karakteristik – karakteristik setiap jenis bahan
atau produk dari komoditas sayuran ini. Dikarenakan hal tersebut dapat memudahkan
pelaku dalam menentukan perlakuan – perlakuan pasca panen. Contohnya seperti
menentukan suhu penyimpanan yang tepat terhadap suatu komoditas sayuran.
DAFTAR PUSTAKA
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. P.Gramedia. Jakarta
Bebi.bandel.blogspot.com/2011/05/makalah/-fisio-pasca-panen-pengaruh.html
Postharvest.ucdavis.edu/files/93601.pdf
Top Related