Angina pectoris
Iyan maulana Daniel Mahardhika
Ibnu feriyandi Nur Fatimah
Kamilah Azizah
Apa itu angina pectoris…?
suatu sindrom klinis yang disebabkan oleh aliran darah ke arteri miokard berkurang sehingga ketidakseimbangan terjadi antara suplay O2 ke miokardium yang dapat menimbulkan iskemia, yang dapat menimbulkan nyeri yang kemungkinan akibat dari perubahan metabolisme aerobik menjadi anaerobik yang menghasilkan asam laktat yang merangsang timbulnya nyeri.
Penyebab
Riwayat merokok (Baik perokok aktif maupun perokok pasif)
Angina disebabkan oleh penurunan aliran darah yang menuju area jantung. Keadaan ini paling sering dipicu oleh coronary artery disease (CAD). Kadang-kadang , jenis penyakit jantung yang lain atau hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan angina.
Ateriosklerosis
Spasme arteri koroner
Anemia berat
Artritis
Aorta Insufisiensi
Klasifikasi angina pectoris
1. Angina pectoris stabil terjadi karena adanya sumbatan anatomik berupa
aterosklerosis koroner tidak dapat memenuhi kebutuhan jantung yang meningkat.
Ciri-cirinya yaitu: Sakit dada timbul setelah melakukan aktivitas. Lamanya serangan biasanya kurang dari 10 menit. Bersifat stabil tidak ada perubahan serangan dalam angina selama 30 hari. Pada phisical assessment tidak selalu membantu dalam menegakkan diagnosa.
2. Angina variant
Terjadi karena vasospasme koroner
(sumbatan fungsional) dan timbul sewaktu
istirahat,yang mengakibatkan berkurangnya suplai
oksigen pada jaringan jantung.
3. Angina pectoris tidak stabil.
Angina yang baru pertama kali atau angina stabil
dengan karakteristik frekuensi berat dan lamanya
meningkat.
Timbul waktu istirahat/kerja ringan.
Fisical assessment tidak membantu.
EKG: Deviasi segment ST depresi atau
elevasi.
Contoh Resep Angina Pectoris
Pembahasan kasus Amlodipine
Efek antiangina amlodipine adalah melalui dilatasi arteriol perifer sehingga dapat menurunkan resistensi perifer total (afterload). Karena amlodipine tidak mempengaruhi frekuensi denyut jantung, pengurangan beban jantung akan menyebabkan penurunan kebutuhan oksigen miokardial serta kebutuhan energi.
Amlodipine menyebabkan dilatasi arteri dan arteriol koroner baik pada keadaan oksigenisasi normal maupun keadaan iskemia. Pada pasien angina, dosis amlodipine satu kali sehari dapat meningkatkan waktu latihan, waktu timbulnya angina, waktu timbulnya depresi segmen ST dan menurunkan frekuensi serangan angina serta penggunaan tablet nitrogliserin.
Amlodipine tidak menimbulkan perubahan kadar lemak plasma dan dapat digunakan pada pasien asma, diabetes serta gout.
Bisoprolol
Bisoprolol adalah zat penyekat (blocker) adrenoreseptor β. Sasaran terapinya selektif pada adrenoreseptor β1 (kardioselektif) tanpa aktivitas stabilisasi membran yang signifikan atau aktivitas simpatomimetik intrinsik pada dosis terapi. Namun demikian, sifat kardioselektifnya tidak mutlak, pada dosis tinggi (>20 mg) bisoprolol juga menghambat adrenoreseptor β2 yang terutama terdapat pada otot-otot bronkus dan pembuluh darah, untuk mempertahankan selektivitasnya, penting untuk menggunakan dosis efektif terendah.
ISDN ( isosorbid dinitrat )
merupakan organik nitrat yg dapat merubah
NO menjadi bentuk aktif dengan
mengaktifkan guanilat siklase dan meningkatkan sintesis guanosin 3.5 monofosfat (cGMP) pada otot polos dan jaringan lain yang menyebabkan defosforilasi miosin sehingga terjadi relaksasi otot polos (vasodilatasi) dan pengeluaran prostasiklin (PGI 2) dari endotelium yg bersifat vasodilator dan anti agregasi platelet.
Terapi Kombinasi
Nitrat organik + Beta bloker meningkatkan efektivitas terapi angina stabil kronik
Kalsium kanal bloker + beta bloker refleks takikardi karena ca canal bloker dapat dikurangi oleh beta bloker
Kalsium kanal bloker + nitrat organik bersifat adiktif, dianjurkan untuk pasien angina dengan gagal jantung, AV blok, dll
Kalsium kanal bloker + nitrat organik + beta bloker diberikan jika kombinasi 2 obat tidak berhasil
Dari resep yang didapat pasien ini
menderita angina tidak stabil, karena
angina tidak stabil setiap kasus
berbeda patogenesisnya, maka cara
terbaik adalah individualisasi dan
bertahap, dimulai dengan masuk
rumah sakit (unit perawatan koroner
intensif) dan istirahat total (bed rest)
Untuk terapi angina tidak stabil. farmakterapi awal yaitu dengan nitrat, yakni nitrogliserine sublingual dikombinasi dengan nitrat oral, bila belum berhasil dapat diberi nitrat intravena. Bila kurang memuaskan dapat ditambahkan penghambat kanal kalsium atau β-bloker. Dimana β-bloker + nitrat ialah kombinasi terapi standart untuk angina tidak stabil slama bertahun-tahun. Untuk triple terapi hasil yang terbaik diperoleh dr kombinasi nitrat + penghambat kanal kalsiun + β-bloker
Bila triple terapi tidak berhasil mengatasi manifestasi iskemia miokard dlm 6-12 jam anteriografi koroner perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari potogenesis sehingga dapat ditetapkan penatalaksanaan yang optimal.
Dari hasil arteriografi tersebut dapat dilakukan terapi trombolitik, angioplasti atau bedah pintas koroner yang harus dilakukan dengan segera.
Meskipun CCB sangat efektif untuk
angina tidak stabil dengan penyebab
utama vasospasme, namun belum
cukup untuk menilai apakah
pengobatan ini dapat mengurangi
mortalitas. Sebaiknya terapi jangka
panjang dengan antitrombotik aspirin
tampaknya mengurangi insedent
infark miokard pada penderita angina
tidak stabil.
Terima Kasih