waluyo.pdf - PERPUSTAKAAN IAIMNU METRO LAMPUNG

93
1 PENGARUH PENGELOLAAN KELAS YANG DINAMIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SISWA KELASVII MTS MA’ARIF 22 RAUDLATUL HIDAYAH MENGANDUNG SARI KECAMATAN SEKAMPUNG UDIK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI OLEH WALUYO NPM. 12210321 Diajukan Untuk Tugas -Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd..) FAKULTAS TABIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INTITUT AGAMA ISLAM (IAIM NU) MA’ARIF METRO LAMPUNGTAHUN 1438 H / 2017 M

Transcript of waluyo.pdf - PERPUSTAKAAN IAIMNU METRO LAMPUNG

1

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS YANG DINAMIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARN SEJARAH KEBUDAYAAN

ISLAM SISWA KELAS VII MTS MA’ARIF 22 RAUDLATUL HIDAYAH MENGANDUNG SARI KECAMATAN SEKAMPUNG

UDIK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN

2016/2017

SKRIPSI OLEH

WALUYO NPM. 12210321

Diajukan Untuk Tugas -Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd..)

FAKULTAS TABIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INTITUT AGAMA ISLAM (IAIM NU ) MA’ARIF METRO – LAMPUNGTAHUN

1438 H / 2017 M

2

ABSTRAK

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS YANG DINAMIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN

ISLAM SISWA KELAS VII MTS MA’ARIF 22 RAUDLAATUL HIDAYAH MENGADUNG

SARI KECAMATAN SEKAMPUNG UDIK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN

PELAJARAN 2016/2017

Oleh: WALUYO

NPM. 12210321

Pengelolaan diartikan dengan “proses, cara, perbuatan mengelolaAktivitas dalam mendidik yang merupakan suatu pekerjaan memiliki tujuan dan ada sesuatu yang hendak dicapai dalam pekerjaan tersebut, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan di setiap jenis dan jenjang pendidikan, semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral. Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa yang berlangsung seumur hidup dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, karena pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Ada Pengaruh Pengelolaan kelas yang Dinamis Terhadap Prestasi Belajar Sejarah Kebudayaan IslamSiswa Kelas VII MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari Kecamatan Sekampung UdikKabupaten Lampung TimurTahun Pelajaran 2016-2017?”Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari yang berjumlah 54 siswa.

Berdasarkan kutipan di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada Pengaruh Pengelolaan kelas yang Dinamis Terhadap Prestasi Belajar Sejarah Kebudayaan IslamSiswa Kelas VII MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016-2017.””.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah, metode observasi, metode interview, dan metode dokumentasi sedangkan analisis, penulis lakukan dengan menggunakan rumus Kai Kuadrat sebagai berikut:

X² = ft

ftfo ²)(

Hasil X2 = kemudian dikonsultasikan dengan table Chi- Kuadrat pada taraf signifikasi X2 dengan tabel derajat kebebasan (db) dengan rumus (C-1) (r-1), dimana C adalah jumlah kolom dan r adalah jumlah baris, sehingga (3-1) (3-1) = 2x2 = 4.

3

Dimana harga Chi Kwadrat table d.b = 4, untuk taraf signifikasi 1% = 9,488 dan untuk taraf signifikasi 5% = 13,227, dengan demikian harga Chi Kwadrat (X2) hitung lebih besar dari pada harga Chi Kwadrat (X2) table baik pada taraf signifikasi 1% maupun pada taraf 5% atau 9,488<20,2>13,227, Dengan perkataan lain data menunjukkan bahwa ada Pengaruh Pengelolaan kelas yang Dinamis Terhadap Prestasi Belajar Sejarah Kebudayaan IslamSiswa Kelas VII MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari Kecamatan Sekampung UdikKabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016-2017.

4

5

6

7

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Banjar Agung pada tanggal 08 Agustus 1991, anak

pertama dari dua bersaudara dengan Ibu bernama Busri dan Bapak bernama

Syamsuri.

Adapun riwayat pendidikan yang penulis lalui adalah:

1. Sekolah Dasar Negeri 1 Sidoharjo Kecamatan Mengala Lampung Utara selesai

pada tahun 1991dan berijazah.

2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI Margasari Kecamatan Sekampung

Udik Kabupaten Lampung Timur lulus tahun 1994 dan berijazah.

3. Sekolah Menengah Atas (MA Ma‟arif 03 NU) Kecamatan Mengandung Sari

Kabupaten Lampung Timur lulus tahun 1997 dan berijazah.

4. Institut Agama Islam (IAI) Ma‟arif Metro Lampung Jurusan Tarbiyah Program

Studi Pendidikan Agama Islam masuk pada tahun 2014 sampai sekarang.

8

PERSEMBAHAN

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik,

skripsi ini saya buat dan saya persembahkan kepada:

1. Ibunda ku tersayang dan Ayahku yang telah membesarkan dan mendidikku serta tiada

hentinya mendoakan dan memberi kekuatan dalam menghadapi hidup dengan kasih dan

untaian do‟anya senentiasa mengiringi langkahku.

2. adikku Wekriyas Vaina tersayang yang telah memberi semangat, motivasi, mendukung

serta mendo‟akan dan membuat hari-hariku menjadi terasa berarti.

3. Seluruh sanak keluarga dan kerabat terdektku khususnya keluarga besar pak purnomo

yang senantiasa membantu dan mendukungku serta mendoakanku.

4. Pondok pesantrenku Roudlotut Tholibin. Wabilhusus Abah Dimyati dan Ibu Nafsiah

yang selalu mendidikku. Semoga Allah Memberikan rahmatNYA kepada beliyau Amien.

5. Kekasihku Rohan trimakasih atas pemberian semangat serta dorongan untuk bisa

menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman-teman ku di Pon-Pes Roudlotut Tholibin,khususnya kamar farihin dan kamar

„ulya yang selalu memberi semangat, trimakasih atas kebersamaan dan motivasi selama

ini yang selalu membuatku bahagia.

7. Teman-teman Jurusan Tarbiyah, Program Studi S1 Pendidikan Agama Islam angkatan

2010 khususnya kelas B yang turut memotivasi sehingga skripsi ini terselesaikan.

8. Seluruh dosen dan staff IAIM NU Metro Lampung yang telah banyak membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Almamaterku IAIM NU Metro Lampung.

9

MOOTO

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi

orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.

10

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanmanirrohim

Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul: Pengaruh Pengelolaan Kelas Yang Dinamis

Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Siswa Kelas Vii

MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari Kecamatan Sekampung Udik

Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi ini penulis ajukan

sebagai salah satu syarat guna memenuhi tugas dalam rangka memperoleh gelar

sarjana pendidikan islam (S.Pd.I) pada fakultas tarbiyah IAIM NU Metro Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Mispani Ramli,M.pd. I selaku Rektor IAIM NU Metro Lampung

2. Bapak Drs Ahmad Jalil M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut agama

Islam Ma‟arif NU (IAIM NU ) Metro Lampung.

3. Bapak Abdul Jalil, M.Pd.I selaku pembimbing 1 dan Bapak H. Ahmad Zarnuji,

M.Pd.I . Selaku pembimbing II yang telah begitu sabar memberikan bimbingan

serta mencurahkan segala kemampuannya selama proses penyelesaian skripsi ini.

4. Dr. Mispani M.Pd.I. Ahmad Jarnuzi M.Pd.I. Selaku ketua Prodi Jurusan

Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Ma‟arif NU ( IAIM NU ) Metro

Lampung.

11

12

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. iii

HALAMAN NOTA DINAS ................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. v

RIWAYAT HIDUP .............................................................................. vi

MOTTO ................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .......................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul .................................................................... 1

B. Alasan Memilih Judul ........................................................... 4

C. Latar Belakang Masalah ....................................................... 4

D. Idenfikasi Masalah ............................................................... 12

E. Rumusan Masalah ................................................................ 13

F. Hipotesis ............................................................................... 13

G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................... 14

H. Metodologi penelitian .......................................................... 15

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................. 21

A. Pengelolaan Kelas yang Dinamis ............................................. 21

13

1. Pengertian Pengelolaan Kelas yang Dinamis ...................... 21

2. Tujuan Pengolaan Kelas yang Dinamis ............................... 25

3. Pringsip – Pringsip Pengolaan Kelas yang Dinamis ........... 26

4. Masalah Pengolaan Kelas .................................................... 28

B. Prestasi Pelajar ......................................................................... 29

1. Pengertian Prestasi Belajar ................................................... 29

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........... 31

3. Bentuk -Bentuk Prestasi Belajar .......................................... 34

C. Bidang Studi Sejarah kebudayaan Islam (SKI) ............................. 39

1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Isalm .......................................... 39

2. Tujuan Dan Fungsi Mata Pelajaran SKI ........................................... 40

3. Standar Kopetensi Sejarah Kebudayaan Isalm .............................. 43

4. Materi Standar Kopetensi dasar dan ruang Likup SKI ................... 44

D. Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar

Sejarah Kebudayaan Isalm .......................................................... 46

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN ....................................... 46

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian...................................... 46

1. Sejarah singkat berdirinya MTs Maarif 22 Raudlatul

Hidayah sekampung Udik ................................................... 49

2. Letak geografis dan Dinah lokasi fisik MTs Maarif 22

Raudlatul Hidayah sekampung Udik .................................. 52

14

3. Kedaan Sarana dan prasarana MTs Maarif 22 Raudlatul

Hidayah sekampung Udik ................................................... 52

4. Struktur Organisasi MTs Maarif 22 Raudlatul

Hidayah sekampung Udik ................................................... 55

5. Keadaan Guru pegawai MTs Maarif 22 Raudlatul

Hidayah sekampung Udik .................................................. 56

6. Siswa MTs Maarif 22 Raudlatul Hidayah

Sekampung Udik ............................................................... 57

B. Data Variabel Penelitian .......................................................... 56

a. Data Angket Tentang Pengaruh Pengelolaan yang

Dinamis MTs Maarif 22 Raudlatul ..................................... 60

b. Data Prestasi Belar Sejarah Kebudayaan Islam SKI Siswa

Kelas VII MTs Maarif 22 Raudlatul Hidayah sekampung

Udik ..................................................................................... 63

BAB IV ANALISIS DATA .................................................................. 67

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP .......................... 73

A. Kesimpulan ................................................................................. 73

B. Saran .......................................................................................... 74

C. Penutup ...................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Untuk memperjelas pokok persoalan yang ada dalam judul Skripsi ini

adalah “PENGARUH PENGELOLAAN KELAS YANG DINAMIS

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH

KEBUDAYAAN ISLAM SISWA KELAS VII MTS MA‟ARIF 22

RAUDLAATUL HIDAYAH MENGADUNG SARI KECAMATA N

SEKAMPUNG UDIK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN

PELAJARAN 2016/2017”

Selanjutnya untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul

skripsi ini, maka penulis memandang perlu untuk menjelaskan secara singkat

pengertian yang berkembang dalam judul skripsi ini sehingga tegas dan jelas,

yaitu sebagai berikut:

1. Pengaruh

Pengaruh adalah “Daya atau yang timbul dari sesuwatu (orang

benda dsb”.1

Jadi yang dimaksud dengan hubungan disini adalah keadaan

berhubungan antara Pengelolaan kelas Yang Dinamisdengan peningkatan

prestasi belajar siswa.

1 Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pn Balai Pustaka, Jakarta, 1985, hal.

731.

16

2. Pengelolaan kelas Yang Dinamis

Dalam Bukunya Rusman menurut Uzer Usman Pengelolaan kelas Yang Dinamis adalah Keterampilan guru untuk menciptakan dan memihara Kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan bila terjadi gangguan dal;am proses belajar pembelajaran , seperti penghentian prilaku sisaw yang memindahkan perhatian kelas, memberikan ganjaran bagi siswa yang tepat waktu dalam penyelesaian tugas atau penetepan norma klompok yang Produktif)”.2

Dengan kata lain Pengelolaan kelas Yang Dinamis di terjemah kan

secara singkat sebagai suatu proses penyelenggaraan atau pengurusan ruang

seperti mengelola strategi setting kelas yaitu

1. Penanataaan meja kursi secara fleksibel

2. Kegiatan peserta didik di ungkapkan dengan bahasa peserta didik.

3. Peserta didik memiliki dukungan suasana bebas untuk

menyampaikan pendapat

4. Guru memberikan tugas yang bervariasai dan secara langsung

memberi umpan balik agar siswa dapat segera memperbaiki

kesalahan

3. Prestasi Belajar

Prestasi Belajar adalah “Hasil dari kegiatan yang telah di kerjakan,

diciptakan, baik secara individual maupun kelompok .”3

2Rusman, Model-Model pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,

Rajawali Pers, Jakarta , 2011, hal. 90 3 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung , 2011, hal. 137

17

atau hasil yang didapatkan dari sebuah proses tertentu Prestasi yang

dimaksud disini adalah hasil yang dicapai siswa kelas VII dalam

pembelajaran Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

4. Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Mata pelajaran SKI dalam kurikulum 2004 madrasah aliyah

adalah salah satu bagian dari Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam(Pai) yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,menghayati sejarah kebudayaan islam (SKI) yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, pembiasaan, dan keteladanan.4

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan

bahwasannya Pengelolaan kelas Yang Dinamissangatlah erat kaitannya

dengan Peningkatan Prestasi Belajar siswa dalam satu bidang studi tertentu,

seperti halnya bidang studi Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

5. Siswa Kelas VII

Siswa adalah “pelajar pada akademik”5

Siswa yang dimaksud disini adalah murid, pelajar Kelas VII MTs

Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari Kecamatan Sekampung

Udik Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017.

4 Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dan Bahan

Ajar Dalam Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, PT, Rajawali Pess, Jakarta, 2012, hal.54 5Purwa Damita, Op.Cit, hal. 955

18

B. Alasan Memilih Judul

Ada beberapa alasan yang penulis pertimbangkan dalam pemilihan judul

skripsi ini, yaitu:

1. Pengelolaan kelas Yang Dinamis lebih baik dengan cara membuat kerapian,

kebersihan,dalam kenyamanan dalam belaja.

2. Karena Peningkatan Prestasi Belajar lebih penting di gunakan utuk mengukur

dan menganalisa.

3. Pengelolaan kelas Yang Dinamis yang digunakan guru berpengaruh

Peningkatan Prestasi Belajar yang mandidri.

4. Dalam belajar rung kelas lebih penting untuk kenyamanan siswadan siswi

didalam melaksanakan proses belajar mengajar.

C. Latar Belakang Masalah

Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan

merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali dengan akal dan

pikiran. Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan

dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan wahana

untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Menuerut Mulyasa Prestasi Belajar adalah hasil yang di peroleh seseorang setelah

menempuh kegiatan belajar, sedangkan belajar menurut hakekatnya merupakan

usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhanya6

6 Mulyasa, Pengembangan dan Impelementasi Kurikulum 2013, PT Rosdakarya, Bandung, 2016,

hal 189

19

Aktivitas dalam mendidik yang merupakan suatu pekerjaan memiliki

tujuan dan ada sesuatu yang hendak dicapai dalam pekerjaan tersebut, maka

dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan di

setiap jenis dan jenjang pendidikan, semuanya berkaitan dalam suatu sistem

pendidikan yang integral. Menurut menurut Rusdianan penegelolaan Kelas adalah

“suatu usaha yang di lakukan untuk mencapai tejuan pengajaran.”7 Dalam proses

pembelajaran tidak mesti lurus-lurus saja tanpa ada halangan sedikitpun, hal ini

terjadi karena berbagai faktor yang mempengaruhinya . adapaun faktor-faktor

yang mempengaruhi guru dalam mengajar antara lain:

a. Kemampuan menguasai bahan . b. Kemampuan mengelola program belajar mengajar c. Kemampuan mengelola kelas dengan pengalaman belajar d. Kemampuan menggunakan media/sumber dengan pengalaman belajar e. Kemampuan menggunakan landasan-landasan kependidikan dengan

pengalaman belajar f. Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar dengan pengalaman belajar g. Kemampuan menilai prestasi siswa dengan pengalaman belajar h. Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan

penyuluhan dengan pengalaman belajar i. Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah dengan

pengalaman belajar j. Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian

pendidikan guna keperluan pengajaran .8

Seorang guru mutlak diperlukan sebagai bekal dalam mengakses

perubahan baik itu metode pembelajaran ataupun kemajuan teknologi yang

kesemuanya ditujukan untuk kepentingan proses belajar mengajar. Sebab jika

7 Rusdiyana, Pengelolaan Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2015 hal 166 8 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Bumi Aksara,

Jakarta, Cet. 9, 2010 hal. 52-58

20

ditinjau dari undang-undang sebagaimana tersebut di atas tugas guru tidak

sekedar menyampaikan materi pelajaran kepada siswa,.

Dalam kaitan dengan proses belajar mengajar hendaknya guru dapat

mengarahkan dan membimbing siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar

sehingga tercipta suatu interaksi yang baik antara guru dengan siswa maupun

siswa dengan siswa.

Dan untuk mewujudkan hal tersebut perlu diciptakan suasana kelas yang

mendukung proses belajar mengajar yang dapat membantu efektivitas proses

belajar mengajar yaitu :

Memanggil setiap murid dengan namanya, selalu bersikap sopan kepada

murid, memastikan bahwa anda tidak menunjukkan sikap pilih kasih terhadap

murid tertentu, merencanakan dengan jelas apa yang anda lakukan dalam setiap

pelajaran, mengungkapkan kepada murid-murid tentang apa yang ingin anda capai

dalam pelajaran ini, dengan cara tertentu melibatkan setiap murid selama

pelajaran,berikan kesempatan bagi murid untuk saling berbicara, mengutarakan

maksud anda melaksanakan hal yang telah anda katakan kepada murid,

bersikaplah konsisten dalam menghadapi murid-murid.

Sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan yang

diamanatkan oleh Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa : “Tujuan pendidikan nasional adalah

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

21

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawab

Untuk menarik minat siswa dalam memahami konsep-konsep yang

tercakup dalam kurikulum khususnya mata pelajaran Mata Pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam untuk MTs secara keseluruhan tidaklah mudah. Dalam

kenyataan kesepuluh kemampuan kemampuan dasar guru yang dituntut dalam

dokumen terrsebut masih menjadi harapan atau cita-cita yang mengarahkan mutu

seorang guru ataralainyaitu.

Guru Menguasai Bahan Ajara, Guru mampu mengelola bahan ajar, Guru

Mampu mengelole kelas,Guru mampu menggunakan media dan sumber

pengajaran,Guru menguasai landasan –landasan kependidikan yaitu ili pendidik,

pisikologi pendidikan, adminitrasi pendodikan, bimbingan dan konseling, dan

filsafat pendidikan,Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar, guru

mampu menilai prestasi belajara siswa untuk kepentingan pengajaran, guru

mengenal fungsi serta program pelayanan bimbingan dan penyuluhan, guru

mengenal dan mampu ikut menyelenggarakan adminitrasi Sekolah.

Langkah yang dapat dilakukan agar dapat tercapai tujuan pembelajaran

adalah melaksanakan pengembangan dalam pengajaran dan pembelajaran. Salah

satunya dengan menggunakan alat peraga atau prototype subyek/obyek materi

sebagai alat bantu siswa dalam memahami konsep-konsep biologi, serta

22

pembenahan sistem ventilasi kelas agar tercipta lingkungan kelas yang nyaman,

praktik lapangan, pembentukan kelompok belajar, dan diharapkan pengembangan

pembelajaran serta pengajaran tersebut siswa dapat lebih memahami dengan baik

materi pelajaran biologi yang disampaikan oleh guru.

Dengan melihat konteks tersebut Pengelolaan kelas Yang Dinamisdapat

dipandang sebagai suatu usaha yang sangat penting dan harus mendapat prioritas

oleh seorang guru dalam berbagai macam aktivitas yang berkaitan dengan

kurikulum dan perkembangan siswa. Upaya yang dilakukan adalah dengan

pemberian kepada siswa untuk melaksanakan kegiatan yang kreatif dan terarah.

Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat bangsa yang berlangsung seumur hidup dilaksanakan dalam lingkungan

keluarga, sekolah dan masyarakat, karena pendidikan merupakan tanggung jawab

bersama, antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan mencakup

suatu usaha untuk mewariskan kebudayaan, kecakapan, kemampuan dan

keterampilan yang belum dimiliki generasi penerus pembangunan bangsa,

terutama dalam upaya menyiapkan tenaga yang terampil, handal dan berdedikasi

tinggi untuk membangun bangsa dan negara, guna untuk mewujudkan kehidupan

masyarakat yang adil dan makmur. Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islamberupa membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah

SWT, yang mampu memahami serta dapat mengamalkan segala ajaran agamanya

dalam kehidupan sehari-hari, mempertinggi budi pekerti, dan memperkuat

kepribadian.

23

Dalam proses pendidikan kedudukan guru sangat besar dalam membentuk

pola perilaku siswa, seperti yang dikatakan bahwa:

Pada sekolah-sekolah yang menyelenggarakan pendidikan awal seperti

taman kanak-kanak, Sekolah dasar, dan Sekolah lanjutan tingkat pertama,

peranan guru sangat besar bahkan dominan. Pada taraf pendidikan formal

tersebut, guru mempunyai peranan cenderung mutlak di dalam membentuk

dan mengubah perilaku anak didik.

Suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh guru dalam membentuk

kepribadian siswa agar siswa memiliki akhlak yang baik adalah membiasakan

siswa untuk disiplin dalam setiap dalam bertingkah laku. Hal ini sejalan dengan

tuntunan dalam ajaran agama Islam, Surat Al-Ahsr ayat 1 – 3 sebagai berikut :

Artinya: Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat

menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya

menetapi kesabaran.9

لم⊥ : ا رس⊥ヲا⊥ ه⌒ صلヴ ه علヱ ヮΒسلم: Αギي ル ا リ شراヅ⌒ الس عة⌒ Α ラ⊥رفع الع⌒ إ⌒ラ م⌒ヶف ヵر ガالب ヮخرج ルر الزヰظΑヱ ⊥رヨガشرب ال⊥Αヱ ⊥لヰثب⊥ت الجΑヱ :3 العلم ゆゅرفع 21: كت ゆゅب

العلم ヱظヲヰر الجヰل

9Departemen Agama RI, Al -Qur’an dan Terjemahannya, CV. Kathodo,Jakarta. 2005. hal. 913

24

Artinya . Anas berkata; Nabi bersabda: Sungguh di antara syarat (tanda )

datangnya hari kiamat ialah : Terangkat ilmu, dan dipertahankan

kebodohan, dan tersebar luas minuman khamer dan pelacuran.”

(Dikeluarkan oleh Bukhari pada kitab ke -92, kekacuan bab, ke 5, bab

munculnya ke kacauan)”.10

Dari ayat dan Hadits tersebut jelas bahwa setiap perilaku manusia akan

dimintai pertanggung jawabannya dihadapan Allah SWT, baik perbuatan yang

buruk maupun perbuatan yang baik. Untuk itu maka sebaiknya setiap manusia

harus selalu berusaha untuk berbuat amal kebaikan.

Apabila diketahui siswa berprilaku menyimpang nilai-nilai ahlak yang

terpuji, dengan cara-cara yang bijak dan melalui pendekatan agama, dengan

penekanan bahwa Allah SWT selalu mengetahui apa yang diperbuat oleh

manusia.

Dalam hal ini Zakiah Daradjat mengatakan bahwa:

Guru adalah Pemeimpin atau menajer dalam pengelolaan proses belajar mengajar ia harus menjelaskan fungsi dan peran kepemimpinan terdapat tiga aspek yang di perkenalkan kepada anda sehubungan dengan isi tugas mengenai guru Yaitu: Peran kepemimpinan Pengelolaan interaksi belajar -mengajar dan ketata usahaan” .11

Untuk meningkatkan prestasi belajar Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islamsiswa, dapat diwujudkan dengan Pengelolaan kelas Yang Dinamisyang

10 Muhammad Fu‟ad Bin Abdul Baqi, Hadits Shahih Bukhari Muslim, Hipunan Hadits

tesshahih yang diriwayatkan oleh nukhari dan muslim, PT. Fathan Prima Media, Jawa Barat, Cetakan ke 15, 2015, hal, 745-746

11 Zakiah Daradjat, Metodik Kusus Pengajaran Agama Islam, Bimi Aksara,Jaakarta , Jakarta, 2011, hlm 281

25

berorientasi pada siswa artinya guru harus memberi penekanan dan pengalaman

secara langsung serta merancang proses belajar mengajar di kelas yang memberi

banyak kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan

menerapkan hal-hal yang telah dipelajarinya.

Berdasarkan pra survey yang penulis lakukan diMTs Ma‟arif 22

Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten

Lampung Timur dihasilkan data tentang Pengelolaan kelas Yang Dinamisyang

mampu meningkatkan Peningkatan Prestasi Belajar siswa itu sendiri. Hal itu

penulis tuliskan dalam bentuk tabel di bawah ini.

Tabel 1 Keadaan Pengelolaan kelas Yang Dinamis Terhadap Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Siswa Kelas VII MTs Ma’arif 22 Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari Kabupaten

Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017

No Nama Siswa Keadaan

Pengelolaan Kelas

Prestasi Belajar PAI

Ket.

1. Abdul Rohman Baik 60 Tidak tuntas 2. Abdul Rahman.A Baik 56 Tidak Tuntas 3. Afan Jazuli Baik 58 Tidak Tuntas 4. Agi Suseno Baik 70 Tuntas 5. Ahmad Andreansyah Baik 70 Tuntas 6. Ahmad Chisbulloh Baik 59 Tidak Tuntas 7. Ahmad Warisatus

Solikhin Baik 59 Tidak tuntas

8. Ahmad Zainul Kirom Baik 67 Tuntas 9. Angga Pratama Baik 70 Tuntas 10. Aris Apriansyah Baik 58 Tidak tuntas

Sumber : Hasil Pra Survey Januari 2017

Dari keterangan tabel di atas dapat kita lihat tentang kriteria, untuk lebih jelasnya

tentang keadaan Indikator Pengelolaan kelas yang dinamis Adalh adalah :

26

Baik = Guru hendaknya harus memberikan pengawasan kerapian ruang dan

alat - alat belajar agar siswa dapat menjalankan dengan baik dan

masial dalam proses belajar mengajar di kelas..

Cukup = Guru aktif dalam belajar Pengelolaan kelas Yang Dinamis memberi

contoh dan keteladanan yang baik, cara berbicara, cara berperilaku,

tetapi kurang disiplin waktu dan sebagainya.

Kurang = Guru Kurang Menerapkan belajar, jarang memberi contoh dan

keteladanan yang baik, cara berbicara, cara berperilaku, dan kurang disiplin

waktu dan sebagainya.

Adapun kriteria nilai Menurut Muhibinseh sebagai berikut:

Simbol - Simbol nilai angka dan Huruf Huruf Predikat Angka

8-10 = 80-100 = 3,1 - 4 7- 7,9 = 70-79 = 2,1 - 3 6 – 6,9 = 60-69 =1,1 -2 5 – 5,9 = 50-59 = 1 0-49 = 0 – 49 = 0

A B C D E

Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal.”12

Berdasarkan tabel tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 10 siswa

yang dijadikan sampel ada 10 siswa yang menurut mereka kedisiplinan guru dalam

mengajar di MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari sudah kategori

tidak tuntas. itu perlu memperbaiki keadaan tersebut dengan pemanfaatan atau

penggunaan strategi pembelajaran yang di dalam judul skripsi ini Pengaruh

Pengelolaan kelas Yang Dinamis Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Sejarah Kebudayaan IslamSiswa Kelas VII MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah

12 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Rajawai Pres, Jakarta,2013, hal.223

27

Sekampung Udik Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017 yang pada akhirnya

akan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Sehingga perangkat dari

latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan

standar penelitian ilmiah untuk membuktikan kebenarannya.

D. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dentifikasi Masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Fasilitas di dalam ruang belajar sehingga tidak kenyamanan untuk belajar

siswa.

2. Siwa hanya ribut atau berbuat gaduh didalam kelas saat belajar di ruang kelas

sehinga kurang dalam proses belajarnya.

3. Anak didik selalu merepotkan guru sehiga tidak bisa melaksanankan tata cara

pengelolaan kelas secara dinamis.

4. Kurangya kerapian didalam kelas mengakibatkan tidak nayaman.

5. Didalam ruang kelas kurang rapi sehingga mengakibatkan kegelisahan.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, maka penulis suatu yang

menjadi bagian dari seluruh kehidupan manusia merumuskan masalah dalam

penelitian ini adalah :“Apakah Ada Pengaruh Pengelolaan kelas Yang Dinamis

Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan IslamSiswa Kelas

VII MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik Lampung Timur

Tahun Pelajaran 2016/2017?”

28

F. Hipotesis

Menurut Suharsimi Arikunto, “hipotesis adalah “hypo” yang artinya

„dibawah‟, “thesa” yang artinya „kebenaran‟. 13

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian,Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan kutipan di atas maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah “Ada Pengaruh Pengelolaan kelas Yang Dinamis

Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan IslamSiswa Kelas

VII MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari Kecamatan

Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017.”

G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitian dalam ini adalah :

1) Untuk mengetahui Pengelolaan kelas Yang Dinamis VII MTs Ma‟arif 22

Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari Kecamatan Sekampung Udik

Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017

2) Untuk mengetahui Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan

IslamSiswa Kelas VII MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari .

3) Untuk mengetahui Pengaruh Pengelolaan kelas Yang DinamisTerhadap

Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan IslamSiswa

13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sebagai Pendekatan Praktik, Rineka Cipta,

Jakarta, 2013, hal,110

29

Kelas VII MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul HidayahMengadung Sari Kecamatan

Sekampung UdikKabupaten Lampung TimurTahun Pelajaran 2016/2017

Sedangkan kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi yang berguna yaitu :

1. Guru Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, yaitu sebagai umpan balik

terhadap kemampuan mengelola kelas yang dimilikinya agar lebih

ditingkatkan lagi kemampuan tersebut untuk proses pembelajaran yang

berorientasi pada siswa.

2. Kepala sekolah, yaitu sebagai masukan terhadap kemampuan mengelola kelas

yang dimiliki oleh seorang guru Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islamsehingga akan lebih ditingkatkan lagi pembinaan serta pengawasan

terhadap kinerja guru tersebut.

3. Bagi penulis, diharapkan dapat menjadi bekal pengetahuan mengenai

Pengelolaan kelas Yang Dinamisdalam meningkatkan Peningkatan Prestasi

Belajar dan dapat menerapkannya dengan baik dalam proses belajar mengajar.

H. Metodologi Penelitian

1. Sifat dan Jenis Penelitian

a. Sifat penelitian

Sifat penelitian yang penulis ambil adalah deskriptif yaiti “ penelitian

yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang

30

berdasarkan data- data jadi aiya juga menyajikan data, menganalisis dan

menginterprestasi." 14

b. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang penulis pilih dalam penyusunan karya ilmiah ini

adalah penelitian jenis kuantitatif.

Sedangkan jenis penelitian yang penulis pilih “adalah penelitian

kuantitatif yaitu “penelitian yang menggunakan angka dalam penyajian data

dan analisis yang menggunkan uji statistika15.

. Adapun kegiatan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah di MTs

Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari .

2. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian yang dilakukan ini terhadap dua variabel, yaitu:

a. Variabel bebas atau sering disebut sebagai Variabel yang mempengaruhi,

Variabel ini diturunkan dari: “pengelolaan kelas”.

b. Variabel terikat, Variabel ini dapat pula disebut sebagai variabel yang

dipengaruhi variabel terikat dalam penelitian ini adalah dijabarkan dari

“prestasi belajar Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

14 Cholid Narbuko,Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta , 2015 hal.44 15 Beni Ahmadi Saebani, Metode Penelitian, Pustaka Setia, Bandung, 2008, hal. 128

31

3. Populasi Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah “keseluruhan subjek

penelitian”.16 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari

Kecamatan Sekampung UdikKabupaten Lampung TimurTahun Pelajaran

2016/2017 yang berjumlah 54 siswa.

Berdasarkan Populasi wakil dari populasi yang akan diteliti oleh

penulis, maka penulis berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto yang

mengemukakan “Apabila jumlah subjeknya kurang dari 100, lebih baik

diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi,

selanjutnya jika jumlah subjeknya kurang dari 100 maka diambil semua

dalam penelitian Populasi penelitian.

Jadi dalam penelitian ini penulis menggunakan seluruh subjek karena

subjek kurang dari 100, yaitu seluruh siswa kelas VII MTs Ma‟arif 22

Raudlaatul HidayahMengadung Sari Kecamatan Sekampung UdikKabupaten

Lampung TimurTahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 54 siswa

sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi.

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian ada kegiatan yang harus ditempuh oleh

peneliti, yaitu kegiatan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam

16Suharsimi Arikunto, Op,Cit,, hal. 173

32

penelitian. Adapun dalam memperoleh ataupun mengumpulkan data penulis

menggunakan beberapa metode, yang antara lain adalah :

a. Observasi

Observasi merupakan “metode pengumpul data yang

menggunakan pengamatan terhadap obyek penelitian ”.17 Metode ini

digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan lokasi penelitian dan

data tentang Peningkatan Prestasi Belajar siswa kelas VII MTs Ma‟arif

22 Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari Kecamatan Sekampung Udik

Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017.

b. Wawancara

interview atau wawancara merupakan “ metode pengumpulan data

yang menghendaki komunikasi langsung atara penyelidik dengan obyek

atau responden ”.18

Sedangkan menurut S. Nasution wawancara atau interview adalah “suatu

bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan

memperoleh informasi”.19Dalam penelitian ini penulis menggunakan

metode wawancara bebas terpimpin, metode ini penulis gunakan untuk

mengetahui bagaiman kegiatan guru bidang studi dalam Pengelolaan kelas

Yang Dinamisterhadap siswa kelas VII MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul

Hidayah Mengadung Sari Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten

17 Yatim Riyanto, Metodelogi Penelitian pendidikan, SIC, Suyabaya, 2010,hal 96 18 Ibid, hal. 82 19 S. Nasution, Metode Research penelitian Ilmiah, Bumi Aksara, Jakarta, 2012, hal. 113

33

Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017. Adapun pihak-pihak yang

diwawancarai oleh penulis adalah Kepala Sekolah, guru-guru, dan staf

serta beberapa orang wali murid MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah

Mengadung Sari Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung

Timur Tahun Pelajaran 2016/2017.

c. Metode Kuisioner atau Angket

Pengertian kuisioner dikemukakan “Menurut S. Margono oleh yaitu

angket adalah “suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyamMata

Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islamkan sejumlah pertanyaan tertulis untuk

menjawab secara tertulis pula oleh responden”.20

Berdasarkan pendapat di atas ,untuk memperoleh data yang akurat penulis

menggunakan kuesioner langsung tipe pilihan dalam bentuk multiple choice

yang terdiri dari 3 (Tiga) alternatif ( a, b dan c) metode angket ini adalah

sebagaimetode pokok penelitian yang di tujukan kepada siswa –siswa yang

telah di jadikan populasi untuk memperoleh data yang berkaitan dengan

hubungan Pengelolaan kelas Yang Dinamisdengan prestasi belajar siswa kelas

VII MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari.

d. Dokumentasi

Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prestasi,

20 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Reneka Cipta, Jakarta, 2010, hal. 167

34

notulen rapat, buku, leger, agenda, dan sebagainya ”.21 Metode

dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah

berdirinya MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Mengadung Sari, letak

geografis, keadaan MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Mengadung

Sari, struktur organisasi dan lain-lain.

5. Metode Analisa Data

Setelah data yang telah terkumpul merupakan data yang masih

mentah, yang berarrti data tersebut masih perlu diolah dan dianalisis sehingga

mendapatkan kesimpulan yang baik. Karena data yang diperoleh dalam

penelitian ini bersifat kuantitatif maka teknik analisa yang digunakan adalah

teknik analisa statistik dengan dengan rumus rumus chi kuadrat yang

dikemukakan oleh Anas Sudjiono, yakni menggunakan rumus chi kuadrat

sebagai berikut :

ft

ft) - (fo χ

22

Fo = Frekuensi yang diobservasi atau observed frequency atau

frequensi yang diperoleh dalam penelitia

Ft = Frekuensi teoritik atau theoritikal frequency, atau frekuensi secara teoritik 22

21 Suharsimi Arikunto, Op Cit, hal. 274 22 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Jakarta,

Cet. 23, 2012, hal. 245

35

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengelolaan Kelas Yang Dinamis

1. Pengertian Pengelolaan Kelas Yang Dinamis

Untuk mencapai suatu keberhasilan pekerjaan yang dilakukan oleh

seseorang diperlukan adanya kemampuan profesional terhadap bidang

pekerjaannya. Guru sebagai tenaga pendidik dituntut untuk memiliki kemampuan

dan keterampilan yang memadai untuk mewujudkan keberhasilan dalam

mengajarnya. Pembelajaran berasal dari kata dasar Pengelolaan kelas adalah "

salah satu tugas guru yang tidak pernah di tinggalkan. Guru selalu mengelola kelas

ketika dia melaksanakan tugasnya"23

Sedangkan Menurut Suharsimih arikunto di bukunya Pupuh Faktur Rohman

pengelolaan kelas artinya" Merupakan suatu usaha yang di lakukan guru untuk

membatu menciptakan kondisi belajar yang optimal" 24.

Pembentukan pengelolaan kelas hal yang tak dapat di pungkiri adalah

bahwa kelas merupakan suatu lingkungan belajar yang di ciptakan berdasarkan

kesadaran korelatif dari suatu komunitas siswa yangh relatif memiliki tujuan yang

sama. manusia sejak awal telah diperintahkan oleh Allah terhadap manusia,

sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al- Ashar bahwa:

23 Syaful Bahri djamarah, aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar , Rinika Cipta, Jakarta,

2010, hal. 174 24 Puph faktur Rohman, subari Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman

Konsep Umum Konsep Islami , Refika Aditama, Bandung , 2011, hal. 103

21

36

Artinya: Demi masa esungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan

nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati

supaya menetapi kesabaran.25

Αق إ⌒لヴ الـجレة⌒ ヱإ⌒ラ الـヨائ⌒كة لتツع⊥ جレ⌒حتヰ ر⌒ض لヨ سلك ه⊥ ب⌒ヅ ⌒ヮر⌒ Αق Αطل⊥ب⊥ ف⌒ヮΒ⌒ ع⌒ مリ سلك ヅر⌒م⌒ Βت ラ⊥ ف⌒ヴ الـヨ ء⌒ ヱفツل⊥ الع لـ⌒ م⌒ مリ ف⌒ヴ السヨ ء⌒ ヱاأرض⌒ تヴ الـح⌒ لم⌒ ヱإ⌒ヮル⊥ لΒستغف⌒ر⊥ ل⌒لع لـ⌒ ل⌒ط ل⌒ب⌒ الع⌒

レΑ را ヱا . علヴ الع ب⌒ギ⌒ فツل⌒ القヨر⌒ علヴ س ئ⌒ر⌒ الكヲا ⌒ب⌒ ⌒キ اヲ⊥ر⌒ثΑ ء⌒ لـم Β⌒بルرثة⊥ اأヱ م⊥ワ ء ヨل إ⌒ラ الع⊥لم فリヨ خ ロ⊥ خ ب⌒ح ヱاف⌒ر رヱ ヨワإ⌒ヱ ヨルرث⊥ヲا الع⌒ ⌒キ.

Artinya “Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya

menuju Surga. Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang „alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak.”26

Dari pendapat diatas bahwa Al -Qur‟an dan Hadist Harus diakui bahwa

belajar aktif sukses tidaknya implementasi pembelajaran aktif sangat terkait

dengan kemampuan Guru dalam mengaktualisasikan kurikulum tersebut dalam

bentuk pembelajaran, kemampuan guru tersebut terutama terkait dengan

pengetahuan dan pemahaman mereka terhadap implementasi kurikulum agar siswa

25 Departemen Agama RI, Al -Qur’an dan Terjemahannya, CV. Kathodo,Jakarta. 2005. hal.

383, hal. 913 26Imam An-Nawawi,,Riyadhush Shalihin, Pustaka Amani, Jakarta, 2015 , hal 824

37

dapat melaksanakan pembelajaran dengan aktif, sehingga posisi guru sangatlah

dituntut untuk menjadi guru yang profesioanal dan memiliki kompetensi yang

memadai dalam proses pembelajaran

Dalam Bukunya Rusman menurut Uzer Usman Pengelolaan Kelas adalah Keterampilan guru untuk menciptakan dan memihara Kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan bila terjadi gangguan dal;am proses belajar pembelajaran , seperti penghentian prilaku sisaw yang memindahkan perhatian kelas, memberikan ganjaran bagi siswa yang tepat waktu dalam penyelesaian tugas atau penetepan norma klompok yang Produktif)”.27

Jadi dapat digambarkan bahwa profesi guru adalah seorang tenaga

profesional yang dapat menjadikan murid-muridnya mampu merencanakan, dan

mencapai cita-cita tinggi, berpengetahuan luas, berkepribadian kuat Pengelolaan

kelas peyediaan Fasilitas sebagai macam-macam kegiatan siswa belajar yang

berlangsung pada lingkungan sosial emosional dan intlektual anak dalam kelas

menjadi sebuah lingkungan yang membelajarkan . fasilitas yang di sediakan itu

memukin kan siswa belajar dan bekerja tercapainya susunan kelas yang

memberikan keputusan.

Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan kondisi dalam

kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang baik, yang memungkinkan

siswa berbuat sesuai dengan kemampuannya, kemudian dengan pengelolaan kelas

produknya harus sesuai dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Tujuan

pengelolaan kelas pada hakikatnya adalah menyediakan fasilitas bagi bermacam-

27Rusman, Model-Model pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,

Rajawali Pers, Bandung, 2011, hal. 90

38

macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual

di dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan

bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin.

Perkembangan intelektual, emosional sikap serta apresiasi para siswa.

Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas bahwa keterampilan mengajar

adalah Pengelolaan kelas menggunakan tehnik angket (kuisioner). Angket adalah

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden.

Jadi agar guru dapat berhasil dan sukses dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar, seorang guru harus memiliki keterampilan dasar dalam

mengajar. Karena dengan keterampilan mengajar ini guru diharapkan akan mampu

melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektis dan efisien.

Dalam proses pembelajaran tidak mesti lurus-lurus saja tanpa ada halangan

sedikitpun, hal ini terjadi karena berbagai faktor yang mempengaruhinya . adapaun

faktor-faktor yang mempengaruhi guru dalam mengajar antara lain:

k. Kemampuan menguasai bahan . l. Kemampuan mengelola program belajar mengajar m. Kemampuan mengelola kelas dengan pengalaman belajar n. Kemampuan menggunakan media/sumber dengan pengalaman belajar o. Kemampuan menggunakan landasan-landasan kependidikan dengan

pengalaman belajar p. Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar dengan pengalaman belajar q. Kemampuan menilai prestasi siswa dengan pengalaman belajar r. Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan

penyuluhan dengan pengalaman belajar s. Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah dengan

pengalaman belajar

39

t. Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran .28

Jadi guru harus mempersiapkan berbagai kompetensi yang ada diatas

agar siswa dalam proses belajar . Kemampuan mengenal fungsi dan program

pelayanan bimbingan dan penyuluhan dengan pengalaman belajar

Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah dengan

pengalaman belajar.

2. Tujuan Pengeloloan Kelas Yang Dinamis

Agar tujuan Pelaksanaan pengelolaan kelas sedang kan pendapat suhar simi

arikunto berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas dapat berjalan sebagaimana

diharapkan agar setiap anak di kelas dapt berkerja dengan tertip sehingga segera

tercapai tujuan pengajaran pengajaran secara efektif dan efesien menurut

sebagaian indikator dari sebuah yang tertif adalah apabila ,:

a. Setiap anak harus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang terhenti kerena tidak tahu ada tugas yang harus di lakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang di beri kepadanya.

b. Setiap anak terus melakukan pekerjaan tampa membuang waktu, artinya setiap anak akan bekerja secepatnya supaya kelas menyelesaikan tugas yang di berikan kepadanay. Apa bila ada anak yang melampaui tahu dan dapat melaksanakan tugasnya tetapi mengerjakanya kurang bergairah dan mengulurwatu bekerja maka kelas tersebut dikataka tidak tertip. Jadi beda antara (1) dan (2) adalah pada (1) anak tidak tahu akan tugas atau tidak dapat melakukan tugas , dan pada (2) pada anak tahu dan dapat, tetapi kurang bergairah Bekerja 29

28 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Bumi Aksara,

Jakarta, Cet. 9, 2010 hal. 52-58 29 SYaiful Bari Djamaroh, Aswan Zain, Op,Cit., hal.178-179

40

Pembelajaran aktif dilaksanakan dan di selenggarakan dalam proses

pembelajaran tidak lain dalam rangka mempersiapkan lulusan yang berkompeten

dalam mengahadapi era globalisasi yang penuh dengan tantangan dan ketidak

pastian di perlukan pendidikan yang dirancang dengan baik berdasarkan

kebutuhan nyata yang dibutuhkan oleh lapangan baik dalam ranah pengetahuan,

keterampilam maupun sikap dalam sarana pendidikan dasar dan menengah.

3. Pringsip – Pringsip Pengelolaan Kelas Yang Dinamis

Dalam rangka memperkecil Masalah gangguan dalam pengelolaan kelas

pringsip –pringsip pengelolaan kelas di pergunakan maka adalah penting bagi

guru Untuk mengetahui dan menguasai pringsip –pringsip pengelolaan kelas yang

di uraikan Berikut ini:

a. Hangat dan antosias Hangat dan atosias di perlukan dalam dalam proses belajar mengajar guru yang hanggat dan akrab dengan anak didik selalu menujukan antosias pada tugasnya atau pada aktifitasnya akan berhasil dalam mengimpelementasikan pengelolaan kelas

b. Tantangan Penggunaan kata –kata, tindakan, cara kerja atau bahan bahan yang menetang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi kemukinan muculnya tingkah laku yang menyipang

c. Berfariasi Penggunaan alat atau media , atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan gangguan anak didik .

d. Keluwesan Keluwesan tungkah laku guru untuk mengubah strategi belajarnya dapat mencegah kemukinan munculya gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif.

e. Pengukuran pada hal –hal yang positif Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal -hal yang positif dan menghidari pemusatan perhatian anak didik pada hal –hal yang negatif

41

f. Penanaman Disiplin diri Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Kerena itu guru sebaikny aharus mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendakya menjadi teladan mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab”.30 jika peran para guru dalam berinteraksi dengan siswanya selalu

memberikan motivasi, dan memfasilitasinya tanpa mendominasi, memberikan

kesempatan untuk berpartisipasi aktif, membantu dan mengarahkan siswanya

untuk mengembangkan bakat dan minat mereka melalui proses pembelajaran

yang terencana. Perlu dicatat bahwa tugas dan tanggung jawab utama para guru

dalam paradigma baru pendidikan bukan membuat siswa belajar tetapi membuat

siswa mau belajar.

Untuk itu ada beberapa indikator bahwa siswa harus aktif di kelas dalam

proses pembelajaran dianataranya : :

a. Siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi lebih banyak mencari dan memberi informasi

b. Siswa banyak mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun kepada siswa yang lainnya

c. Siswa lebih banyak mengajukan pendapat terhadap informasi yang disampaikan oleh guru atau terhadap pendapat yang diajukan oleh orang lain

d. Siswa memberikan respon nyata terhadap stimulus belajar yang diberikan oleh guru seperti membaca, mengerjaklan tugas, mendiskusikan masalahnya dengan teman sekelas, bertanta kepada siswa lain jika mendapat kesulitan, mencari informasi dari beberapa sumber belajar dan kegiatan nyata lainnya

e. Siswa berkesempatan melakukan penilaian sendiri terhadap hasil pekerjaannya , sekaligus memperbaiaki dan menyempurnakan pekerjaan yang dianggapnya belum sempurna

f. Siswa membuat sendiri kesimpulan pelajaran dengan bahasa dan cara masing-masing baik secara mandiri maupun secara berkelompok.

30 Ibid, hal. 185-186

42

g. Siswa memanfaatkan sumber belajar atau lingkungan belajar yang ada disekitarnya secara optimal dalam kegiatannya merespon stimulus belajar yang diberikan oleh guru. 31

Proses pembelajaran akan berlangsung seperti yang diharapkan dalam

pelaksanaan konsep pembelajaran aktif jika peran para guru dalam berinteraksi

dengan siswanya selalu memberikan motivasi, dan memfasilitasinya tanpa

mendominasi, memberikan kesempatan untuk berpartisipasi.

Pengelolaan kelas ini memberikan gambaran bahwa kegiatan belajar

mengajar mempunyai arah dan penanganggungjawab yang jelas. Artinya dilihat

dari komponen yang berkaitan dengan pembelajaran pada institusi sekolah,

memberikan gamabaran yang jelas bahwa kepala sekolah dalam memberikan

fasilitas dan kelengkapan pembelajaran, kejelasan kedudukan guru untuk

menentukan, mendesain pembelajaran dan mengorganisir kelas, alokasi waktu,

desain kurikulum, media dan kelengkapan pembelajaran dan lainnya yang

berkaitan dengan suksesnya penyelenggaraan kegiatan belajar.

Keterampilan guru dalam mengelola kelas merupakan langkah awal untuk

meraih keberhasilan siswa, meraih prestasi belajar yang baik. Sebaliknya

kegagalan guru dalam mengelola kelas pertanda ketidakakuratan guru dalam

mengelola pembelajaran.

31 Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, Sianr Baru

Algesindo, Cet. 5 2010, hal 110-111

43

4. Masalah Pengelolaan Kelas Menurut Made Pidarta masalah –masalah pengelolaan Kelas yang

berhubungan pada siswa Seperti :

a. Kurangnya kesatuaan antarsiswa, kerena perbedaan gender (jenis kelamin), Rasa tidak senang , atau Persaingan tidak sehat.

b. Tidak ada standar prilaku dalam bekerja kelompok , misalya ribut, bercakap cakap, pergi kesana - kemari dan sebagainya.

c. Terkadang timbul negatif terhadap anggota kelompok , misalnya ribut, bermusuhan, mengujilkan merendahkan kelompok bodoh dan sebagainya.

d. Kelas montolir kekliruan- kekliruan temanya iyalah menerima dan mendorong prilaku siswa yang keliru.

e. Mudah mereaksi negatif/ terganggu misalnya bila didatangi monitor tamu-tamu ,iklim yang berubah, dan sebagainya.

f. Moral rendah, permusuhan, sikap agresip, misalnya dalam lembaga dengan alat-alat belajar kurang, keluarga uwang, dan sebagainya

g. Tidak mampu menyesuwaikan dengan lingkungan yang berubah, seperti tugas –tugas tambahan , anggota yang baru, situasi baru, dan sebagainya32 Dari penjelasan di atas bahwa semua aspek dari proses

pembelajaranDalam sebuah kelas yang menekankan otonomi siswa, biasanya para

siswa percaya bahwa tugas-tugas yang diberikan oleh guru penting, walaupun

mungkin tampak tidak menyenangkan. Sebaliknya sebuah kelas yang terlalu

memberikan kontrol terhadap anggotanya akan menyebabkan siswa hanya

melaksanakan tugas-tugas pokok mereka saja. Dan oleh sebab itu pengelolaan

kelas seorang guru harus menerapkan manajemen berbasis kerja sama atau

manajemen kooperatif. Melalui manajemen kooperatif ini diharapkan akan

terjadinya hubungan dan interaksi harmonis antara anggota kelas, sehingga akan

terjamin terbentuknya suatu tim yang kompak dan saling membantu.

32 Puph faktur Rohman, subari Sutikno, Op, Cit, hal. 109

44

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi Belajar merupakan “Hasil yang di peroleh berupa kesan - kesan

yang mengakibat kan perubahan daridalam diri indi vidu sebagai hasil aktivitas

dalam belajar ”.33

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

merupakan suatu hasil penilaian guru terhadap murid-muridnya setelah

melakukan kegiatan belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu. Prestasi

belajar sebagai suatu hasil yang dapat dicapai tentunya mengacu kepada tujuan

dari pelaksanaan pendidikan tersebut. Tujuan pendidikan di Indonesia secara

umum ditegaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

Tahun 2003 :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”34

Dari kutipan tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa proses

pendidikan itu mengacu kepada tercapainya suatu tujuan yang telah diharapkan.

Tujuan itu adalah prestasi belajar yang baik. Dan tujuan yang diharapkan dapat

tercapai itu digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup dari seseorang yang

mengikuti proses pendidikan tersebut. Oleh karena itu maka sebagai salah satu

33 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia ,Bandung,,2011,hal.138-139. 34 Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI

No. 20 Th.2003), Sinar Grafika, Jakarta, 2013, hal. 3

45

tujuan yang ingin dicapai, prestasi belajar ini merupakan hasil yang dapat

dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar.

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah mengalami

proses belajar mengajar, presasi belajar ini dapat diwujudkan dalam bentuk

pengetahuan, dalam bentuk sikap dan pemahaman serta keterampilan yang

diperoleh melalui kegiatan dan proses belajar yang diukur, baik secara kualitas

maupun kuantitas yang terbukti dalam prestasi-prestasi nyata. Prestasi belajar

sebagai suatu hasil yang dapat dicapai oleh siswa dalam kurun waktu tertentu

ini juga merupakan barometer dari pelaksanaan pendidikan sebagai tujuan yang

ingin dicapai.

Dengan demikian prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa

setelah melakukan aktivitas belajar, baik fisik maupun mental. Hasil-hasil

tersebut dapat berbentuk nilai keterampilan, konsep-konsep dan sikap. Jadi

yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang

setelah mengikuti pembelajaran, baik fisik maupun mental. Hasil-hasil tersebut

dapat berbentuk nilai yang tercantum dalam buku legger.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan suatu hasil yang dapat dicapai dalam

kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar yang mempunyai tujuan agar

tercapai prestasi yang baik dan memuaskan ini banyak sekali kendala dan juga

hambatan yang dapat ditemui.

46

Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi

berbagai factor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu.

Menurut Abu Ahmad dan Widodo Supriyono factor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar yaitu :

Yang tergolong factor internal adalah : 1. Factor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh. Yang termasuk factor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.

2. Factor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas : a. Factor intelektif yang meliputi :

1. Factor potensial yaitu kecerdasan dan bakat 2. Factor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

b. Factor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.

3. Faktor kematangan fisik maupun psikis Yang tergolong factor eksternal, ialah : a. Factor social yang terdiri atas :

1) Lingkungan keluarga 2) Lingkungan sekolah 3) Lingkungan masyarakat 4) Lingkungan kelompok

b. Factor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.

c. Factor lingkungan fisik seperti fasilitas ramah, fasilitas belajar, iklim.”35

Sedangkan menurut Hamdani Factor yang mempengaruhi digolongkan

menjadi dua bagian utama yaitu

a. Faktor Internal 1. Kecerdasan (inteligensi)

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.

2. Faktor jasmaniah atau factor fisiologis

35 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2013. Hal.

138.

47

Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang.

3. Sikap Sikap, yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang, atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh tak acuh.

4. Minat Minat menurut para ahli psikologi adalah suatu kecenderungan untuk selalu memerhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-menerus.

5. Bakat Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan dating.

6. Motivasi Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

b. Faktor Eksternal 1. Keadaan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan.

2. Keadaan sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa.

3. Lingkungan masyarakat Disamping orangtua, lingkungan juga merupakan salah satu factor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan.36

Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa ada dua factor yang

mempengaruhi prestasi belajar yaitu factor dalam dalam (internal) dan factor

dari luar (eksternal).

Factor intern yaitu factor yang datangnya dari dalam diri siswa, factor

ini meliputi Factor intelegensi yaitu kemampuan atau kecerdasan siswa untuk

menerima semua pelajaran yang telah diterima. Kecerdasan merupakan salah

satu aspek yang penting dan sangat menentukan berhasil-tidaknya studi

seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau

36 Hamdani, Op.Cit. hal. 139-144

48

diatas normal, secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi. Factor

jasmani (kesehatan) yaitu factor yang secara langsung berhubungan dengan diri

anak, yaitu kesehatan. Karena tanpa kesehatan siswa akan kesulitan untuk

melaksanakan proses belajar mengajar. Factor sikap yaitu suatu respon siswa

terhadap pembelajaran di dalam sekolah. Dalam diri siswa harus ada sikap

positif (menerima) kepada sesame siswa atau kepada guru. Factor minat yaitu

keinginan untuk mencapai sesuatu. Dalam kamus besar bahasa Indonesia minat

yaitu “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu” dapat disimpulkan

bahwasanya minat yaitu perasaan senang siswa terhadap belajar baik dirumah

ataupun disekolah. Factor Bakat yaitu potensi atau kemampuan siswa kalau

diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi

kecakapan yang nyata. Factor motivasi yaitu dorongan untuk melakukan belajar

terus menerus. Motivasi belajar adalah factor yang penting karena hal tersebut

merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar.

Kemudian Faktor ekstern yaitu factor yang datangnya dari luar siswa.

Factor ini meliputi : Lingkungan Keluarga. Siswa yang belajar akan menerima

pengaruh dari keluarga berupa cara dan kemampuan orang tua mendidik,

membimbing serta didik.

3. Bentuk-Bentuk Prestasi Belajar

a. Kognitif (Pemahaman)

49

Kawasan kognitif adalah “subtaksonomi yang mengungkapkan kegiatan

mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai tingkah yang

paling tinggi, yaitu evaluasi.”37

Ranah kognitif meliputi beberapa aspek yang berbeda-beda yaitu

sebagai berikut:

1) Pengetahuan

Tujuan instruksional pada level ini menuntut siswa untuk mampu

mengingat (recall) informasi yang tleah diterima sebelumnya, misalnya

fakta, terminology, rumus, strategi pemecahan masalah dan

sebagainya.”38

2) Pemahaman

Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah

pemahaman. Pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu

Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya, misalnya dari bahasa Inggris kedalam bahasa Indonesia, mengartikan Bhineka Tunggal Ika, mengartikan Merah Putih, menerapkan prinsip-prinsip listri dalma memasang sakelar.

Tingkat Kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok.Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat

37 Ibid, . hal. 151. 38 Ibid, hal. 151.

50

memperluas presepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.39

Pemahaman merupakan aspek kognitif yang penting karena

pemahaman karena siswa tidak akan bisa mempelajari pelajaran dengan

maksimal tanpa adanya pemahaman pelajaran yang telah disampaikan

oleh pendidik.

3) Aplikasi

Aplikasi adalah “penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau

situasi khusus”.40 Jadi penerapan (aplikasi) merupakan kemampuan untuk

menggunakan atau menerapkan informasi yang telahdipelajari kedalam

situasi yang baru, serta memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam

kehidupan sehari-hari.

4) Analisis

Analisis adalah “kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan,

dan membedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep,

pendapat, asumsi, hipotesis atau kesimpulan, dan memeriksa setiap

komponen tersebut untuk melihat ada tidaknya kontradisi”.41

Jadi analisis yaitu usaha memilah suatu integritas menjadi unsure-

unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya atau susunannya.

39 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosda Karya,

Bandung, 2009. Hal. 24. 40 Ibid, hal. 25. 41 Hamdani, Op.Cit. hal. 151.

51

Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan

kecakapan dari ketiga aspek sebelumnya.

5) Sintesis

Sintesis diartikan sebagai “kemampuan seseorang dalam

mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsure pengetahuan

yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh”.42

Jadi sintesis merupakan penyaturan unsure-unsur atau bagian-

bagian kedalam bentuk menyeluruh. Berfikir sintesis merupakan salah

satu terminal untuk menjadikan orang lebih kreatif. Berfikir kreatif

merupakan salah satu hasil yang hendak dicapai dalam pendidikan.

6) Evaluasi

Evaluasi adalah “pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang

mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan,

metode, materil dll.”43

Dari pengertian tersebut jadi evaluasi merupakan level tertinggi,

yang mengharapkan siswa mampu membuat penilaian dan keputusan

tentang nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda dengan

menggunakan criteria tertentu. Jadi evaluasi lebih condong pada bentuk

penilaian biasa daripada siswa evaluasi.

b. Afektif (Sikap dan Perilaku)

42 Ibid, hal. 151-152 43 Nanasujana, Op,Cit, . Hal. 28

52

Ada beberapa jenis kategori bentuk afektif sebagai hasil belajar.

Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat

yang kompleks yaitu sebagai berikut :

1. Reciving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala dll.

2. Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar.

3. Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi.

4. Organisasi, yakni pengembangan dari nilai kedalam satu system organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.

5. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua system nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.”44

c. Psikomotor

Kawasan psikomotor adalah “kawasan yang berorientasi pada

keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan

(action) yang memerlukan koordinasi antara saraf dan otot”.45

Dengan demikian, kawasan psikomotor adalah kawasan yang

berhubungan dengan seluk-beluk yang terjadi karena adanya koordinasi otot-

otot pikiran sehingga diperoleh tingkat keterampilan fisik tertentu.

Ada enam tingkatan keterampilan psikomotorik yaitu :

1. Gerakan reflex (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar); 2. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar 3. Kemampuan perceptual, termasuk didalamnya membedakan visual,

membedakan auditif, motoris, dan lain-lain.

44 Ibid, hal. 30. 45 Hamdani, Op.Cit. hal. 153.

53

4. Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketetapan.

5. Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks.

6. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatife.46

Jadi pendapat diatas disimpulkan bahwa subtaksonomi yang

mengungkapkan kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan

sampai tingkah yang paling tinggi Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar

Prestasi atau hasil belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajaranya 47seluk-beluk yang terjadi karena

adanya koordinasi otot-otot pikiran sehingga diperoleh tingkat keterampilan

fisik tertentu.

C. Bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

1. Pengertian Sejarah Kebudayaan

Kebudayaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam

kehidupan bermasyarakat .kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan

batin (akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.

Dengan demikian, kebudayaan Islam adalah kebudayaan yang menganut

agama Islam yang bersumber hukum dari al-Qur'an dan sunnah Nabi.

Sejarah menggatakan bahwa orang arab telah mempunyai kebudayaan

yang tinggi ,namun kebudayaan tersebut baru mendapat pengakuan dalam

46 Nana Sudjana, Op.Cit. hal.30-31

47 Ibid, hal. 22

54

memegang peranan yang sangat penting dalam kebudayaan dunia setelah

Islam lahir.

Mata pelajaran ski dalam kurikulum 2004 madrasah aliyah adalah salah satu bagian dari pendidikan agama islam (Pai) yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,menghayati sejarah kebudayaan islam (SKI) yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, pembiasaan, dan keteladanan.48

Sejarah pendidikan merupakan bagian sejarah kebudayaan umat

manusia, karena mendidik itu berarti pula suatu usaha untuk menyerahkan

atau mewariskan kebudayaan .dalam hubungan ini pendidikan berarti

pemindah suatu kebudayaan untuk menyempurnakan segala dan

kecakapan peserta didik guna menghadapi persoalan-persoalan dan

harapan-harapan kebudayaan

Sejarah juga merupakan jembatan yang menghubungkan masa lalu

dengan masa kini ia merupkan tempat belajar bagi para generasi penerus agar

dapat memandang ke masa Islam,melihat ke masa kini ,dan menatap ke masa

depan Al-Qur‟an adalah kitab suci yang merupakan pedoman hidup umat

Islam yang telah memerintahkan umatnya untuk memperhatikan

sejarah.beberapa ayat Al-Qur‟an dengan jelas memerintahkan hal itu

.diantaranya sebagai berikut :

48 Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dan Bahan

Ajar Dalam Pendidikan Agama Islam, PT, Rajawali Pess, Jakarta, 2011, hal.54

55

Artinya : “Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku dzalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku dzalim kepada diri sendiri.(Q.S.Ar-Ruum :9)”49

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya ilmu

Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) sangatlah penting untuk dipelajari guna

Memahami bentuk peninggalan bersejarah dalam kebudayaan Islam dari satu

periode ke periode berikutnya serta memahami berbagai hasil pemikiran dan

hasil karya para ulama untuk diteladani dalam kehidupan sehari-hari serta

menambah dan meningkatkan kemantapan iman kita.

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) adalah salah satu

bagian mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, mengahayati, Sejarah

Kebudayaan Islamyang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of

49 Departemen Agama RI,Op, Cit, , hal .571

56

life) melalui kegiatan bimbingan,pengajaran latihan, penggunaan pengalaman

dan keteladanan.

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) ini meliputi: sejarah

Islam, pemikiran dan gerakan modernisasi dunia Islam, perkembangan Islam di

Indonesia dan pembaharuan Islam di Indonesia.

2. Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran Sejarah Keudayaan Islam (SKI)

Sejarah Keudayaan Islam (SKI) di madrasah tsanawiyah bertujuan

untuk membekali peserta didik agar dapat:

1) Memberikan pengetahuan tentang sejarah islam dan kebudayaan islam kepada peserta didik, agar ia dapat menemukan konsep yang objektif dan sistematis dalam perspektif sejarah.

2) Mengambil i‟tibar, nilai dan makna yang terdapat dalam sejarah. 3) Menanamkan pemahaman, penghayatan dan k emauan yang kuat untuk

mengamalkan ajaran islam berdasarkan telaah fakta sejarah yana ada. 4) Membekali peserta didik untuk membentuk kepribadiannya berdasarkan

tokoh-tokoh teladan sehingga terbentuk kepribadian yang luhur. Adapun fungsi pembelajaran SKI pada madrasah aliyah adalah: 1) Fungsi edukatif, sejrah menegaskan kepada peserta didik tentang

keharusan menegakkan nilai, prinsip, sikap hidup yang luhur dan islami dalam menghadapi kehidupan di masyarakt sehari-hari.

2) Fungsi keilmuan, melalui pembelajaran sejarah ini peserta didik memperoleh pengetahuan yang memadai tentang masalalu islam dan kebudayaannya.

3) Fungsi transformasi, sejarah merupakan salah satu sumber yang sangat penting dalam proses transformasi masyarakat.50 1) Memberikan pengetahuan tentang sejarah Islam dan kebudayan Islam.

2) Mengambil i‟tibar, nilai dan makna yang terdapat dalam sejarah Islam

50 Ali Mudlofir,Op, Cit, hal. 55

57

3) Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk

mengamalkan ajaran Islam berdasarkan cermatan atas fakta

sejarah yang ada.

4) Mengetahui teori-teori sejarah kebudayaan Islam yang berlaku agar

kemudian dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam mengatasi

berbagai persoalan hidup di masa kini dan masa yang akan datang.

5) Menumbuhkan kedewasaan berpikir, memiliki cara pandang ke depan

yang lebih luas serta bertindak lebih arif dan bijaksana.

Melalui fungsi ini diharapkan agar pengajaran sejarah Kebudayaan

Islam (SKI) di madrasah tsanawiyah merupakan salah satu mata rantai

dalam pembentukan kepribadian siswa kearah pribadi utama yaitu

menjalankan syari‟at Islam yang benar, disamping itu pengajaran Sejarah

Kebudayaan Islam (SKI) juga berfungsi sebagai penunjang program

pelajaran lain dalam kelompok bidang studi agama yang perlu

diwujudkan sebagai ciri identitas madrasah.

Pengajaran sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang diselenggarakan

dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip yang baku, akan mewujudkan

berbagai hal secara umum memberikan arah bagi pencapaian tujuan

pendidikan yang maksimal.

3. Standar Kopetensi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Mata sejarah Kebudayaan Islam (SKI) pelajaran di Madrasah Tsanawiyah

Kopetensi dasar standar kompetensi mata pelajaran SKI serdasarkan

58

kompetensi lulusan serta tujuan dan fungsi mata pelajaran SKI tersebut

dimuka, dirumuskan kompetensi mata pelajaran SKI sebagai berikut:

1) Memiliki kemampuan mengidentifikasi, mengenal, dan merekonstuksi sejarah islam di andalusia.

2) Memiliki kemampuan mengidentifikasi, mengenal dan merekonstuksi pemikiran dan gerakan modernisasi dunia islm.

3) Memiliki kemampuan mengidentifikasi, mengenal dan merekonstruksi perkembangan islam di indonesia.

4) Memiliki kemampuan mengidendentifikasi, mengenal, dan merekonstuksi pembaruan islam di indonesia.51

Penanaman nilai, prinsip, sikap hidup yang luhur dan Islami dalam

menghadapi kehidupan sehari-hari. Dari pengertian diatas dapat dipahami

bahwa tujuan mata pelajaran / bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

di Madrasah kecuali untuk membuat anak didik mengerti tentang sejarah

kebudayaan itu penting namun yang lebih penting adalah mengamalkan

dengan benar, disiplin dan penuh tanggung jawab dalam kehidupan sehari-

hari.

4. Materi Standar Kopetensi Dasar dan Rung Lingkup (SKI)

Kurikulum SKI di sampai dengan madrasah aliyah (MA) dirancang

secara sistematis kronologis berdasarkan peristiwa dan periode sejarah yang

ada.pada jenjang sejarah dan peradapan islam di andalusia, gerakan

pembaruan di dunia islam dan perkembangan islam di indonesia.

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

51 Ibid,hal. 55

59

1. Mengenal sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW

1.1 Menceritakan kejadian luar biasa yang mengiringi lahirnya Nabi Muhammad SAW

1.2 Menceritakan sejarah kelahiran dan silsilah Nabi Muhammad SAW.

1.3 Mengambil ibrah dari kenabian dan kerasulan Muhammad SAW.

2. Mengenal peristiwa kerasulan Muhammad SAW

2.1.Mendeskripsikan peristiwa kerasulan Muhammad SAW.

a. Mengambil ibrah peristiwa

kerasulan Muhammad SAW.

Semua rumusan standar kompetensi bidang studi (SKI) sebagaimana

tersebut diatas, mendukung terbentuknya kompetensi lulusann madrasah

aliyah sebagaiman tampk pada paragraf berikut:

1) Berperilaku dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran agama islam yang mencerminkan keyakinan dan ketakwaan.

2) Menginternalisasi nilai agama dan nilai dasarhumaniora yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat serta mnunjukkan sikap kebersamaan dan saling menghargai dalam kehidpan yang plural/multikultural.

3) Memiliki wawasan kebangsaan dan bernegara. 4) Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkaryabsecara

produktif, kompetitif, kopratif, dan mampu memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.

5) Berpikir logis dan kritis dalam memecahkan msalah, serta berkomunikasi verbal baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan konteksnya melalui berbagai media termasukteknologi informasi.

6) Memanfaatkan pengetahuan dan kecakapan yangdimiliki untuk hidup dimasyarakat .

60

7) Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan melalui pelajar secara mandiri dalam rangka membangun masyarakat belajar.

8) Gemar barolah raga, menjaga kesehatan, membangun ketahanan dan kebugaran jasmani.

9) Berekspresi dan menghargai seni keindahan. 10) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan akademik.52

Mengambil suatu pelajaran SKI runga lingkup dari perjalanan sejarah

umat - umat terdahulu, baik umat yang patuh kepada Allah dan Rasul nya

maupun yang mengembangkan, kemudian di jadikan pegangan dan teladan

untuk kehidupan sekarang dan masa yang akan datang, dalam rangka

menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat kelak.

C. Pengaruh Pengelolaan kelas yang dinamis Terhadap Prestasi Belajar Mata

Pelajaran SKI

Aktivitas guru saat mengajar di kelas dapat dipilih menjadi dua, yaitu

mengelola pengajaran (aktivitas instruksional) dan mengelola kelas (aktivitas

non-instruksional). Pengelolaan pengajaran adalah kegiatan mengajar itu sendiri

yang melibatkan materi, metode, media, dan di akhiri dengan evaluasi.

Sedangkan pengelolaan kelas adalah usaha guru untuk menciptakan dan

mempertahankan kondisi yang memungkinkan pengelolaan pengajaran dapat

berlangsung dengan baik dan tentunya memberikan hasil yang optimal.

52 Ibid,hal. 55-56

61

Kreativitas adalah kemampuan yang mencermiikan kelancaran, keluwesan,

dan orisinalitas thiam berpikir seth kemampuan untuk mengelaborasi suatu

gagasan

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan

memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi

gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan

untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal untuk terjadinya

proses belajar mengajar yang termasuk ke dalam hal ini misalnya, penghentian

tingkah laku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian hadiah

bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma

kelompok yang produktif.

Menekankan nilai-nilai agama Islam adalah dasar dalam pembentukan

pribadi anak yaitu pribadi yang mampu mengamalkan nilai agama Islam

terutama yang terkandung dalam pembelajaran Pendidikan Agama islam dalam

pola hidup dan kehidupannya serta mampu mengaplikasikannya ditengah-tengah

masyarakat.

Rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh banyak faktor, salah satu

faktor tersebut adalah rendahnya kemampuan guru dalam mengelola proses

belajar mengajar. Diantara kemampuan tersebut adalah kemampuan mengelola

kelas dan memanfaatkan kelas sebagai sarana pendukung kegiatan belajar meng.

Dalam membina dalam pembelajaran Pendidikan Agama islam guru juga

ikut serta dalam mendidik, selain itu peran orang tua juga sangat penting dan

62

sangat berpengaruh terhadap pembelajaran Pendidikan Agama islam anak itu

dalam keluarga.

Orang tua yang percaya untuk memberikan kebebasan kepada anak

cenderung mempunyai anak kreatif. Mereka tidak otoriter, tidak selalu mau

mengawasi dan mereka tidak terlalu membatasi kegiatan anak. Tujuan akhir dari

pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri.

Kerena itu guru sebaikny aharus mendorong anak didik untuk melaksanakan

disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendakya menjadi teladan mengenai

pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab.

Setiap anak terus melakukan pekerjaan tampa membuang waktu, artinya

setiap anak akan bekerja secepatnya supaya kelas menyelesaikan tugas yang di

berikan kepadanay. Apa bila ada anak yang melampaui tahu dan dapat

melaksanakan tugasnya tetapi mengerjakanya kurang bergairah dan

mengulurwatu bekerja maka kelas tersebut dikataka tidak tertip.

Jadi beda antara (1) dan (2) adalah pada (1) anak tidak tahu akan tugas atau

tidak dapat melakukan tugas , dan pada (2) pada anak tahu dan dapat, tetapi

kurang bergairah Bekerja Di sisi lain seorang guru harus mampu memilih media

yang tepat dalam proses pembelajarannya, terkait dengan hal tersebut bahwa

pengunaan metode gambar sangat memberikan stimulus bagi siswa untuk

memahami dan mengamalkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama islam

yang benar, karena hampir rata-rata anak-anak akan sangat mudah memahami

suatu mata pelajaran bila dibantu dengan gambar.

63

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Kondisi Daerah Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MTs Ma’arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung

Udik Lampung Timur

MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik Lampung

Timur adalah Sekolah yang ada di bawah Naungan Dinas Pendidikan

Lampung Timur Nomor Statistik Sekolah: 12218070058 Terakriditasi B

Luas Tanah :6772,5 M2 tanah wakaf dari masyarakat, yang berdiri Pada

tanggal 01 Juni 1991 Jl.KH. Ahmad Dahlan No.27 Dusun VI Kampung

Udik yang diresmikan langsung oleh Bpk. Bupati Lampung Timur , pada

saat pelaksanaan(Yayasan Raudlaatul Hidayah Lembaga pendidikan Ma‟arif )

dihadiri beribu-ribu orang dan mengundang Kyai yang termasyhur dikalangan

Sumatra, Jawa dan sekitarnya yaitu KH. Muhamad Khsan (Al), KH. Sutomo,

KH. Sutamat. Sedangakkan Kepala Sekolah MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul

Hidayah Mengalami Pergantian Pemimpin antara Lain: 53

NO Nama Priode 1 Drs. H. Selamet, Tahun 1989 s.d 1992 2 Aliyan ,S.Pd.I Tahun 1992 s.d 1998 3 Sugiyono, S.Ag Tahun 1995 s.d 1998 4 Imam Fadli , A.Mg Tahun 1998s.d 2001 5 Syamsudin , S.Pd. Tahun 2001 s.d 2005

53 Hasil wawan cara Kepala sekolah MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik ,

Bapak Akhmad Arifin, S.Pd, 20 Maret Lampung Timur

49

64

6 Al – Imron S.Pd.I Tahun 2005 s/d 2011 7 Ahmad arifin S.Pd.I Tahum2011 s/d Sekarang

MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik berdiri

karena adanya ide Ketua Yayasan Raudlaatul Hidayah Lembaga pendidikan

Ma‟arif sedangkan SK Pendirian keluar pada 06/011999 waktu itu proses

pembangunannya dibantu oleh para Tokoh Masyarakat . Proses pembangunan

MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik berjalan dengan

cepat dan dengan semangatnya para santri yang tak kenal lelah. MTs Ma‟arif

22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik mempunyai 6 buah lokal.

Pembangunan MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik

bertujuan untuk mendidik putra-putri agar menjadi generasi Bangsa yang

Berilmu, berwawasan luas dan mempunyai akhlak yang mulia tentunya.

Sedangkan Visi dan Misi serta tujuan Sekolah MTs Ma‟arif 22

Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik adalah:

A. VISI : Terwujudnya Madrasah Yang Berkualitas, Berprestasi,

Berakhlak Mulya Dan Islami Dengan Pola Tarbiyah Rosulullah.

SAW.

Misi :

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif untuk

menikatkan prestasi belajarsiswa.

2. Membentuk prilaku prestasi, pola pikir yang kritis, dan kreatif pada

siswa.

65

3. Mengembangkan pola pembelajaran yang inovatif dan tradisi berpikir

ilmiyah di dasari oleh kematapan penghaytan dan pengamalan nilai –

nilai agama islam.

4. Menumbuhkan sikap disiplin dan bertanggung jawab serta

penghayatan serta pengamalan agama islam untuk membentuk siswa

yang berakhlakul karimah.

5. Membekali siswa untuk siap dan mampu mengembangkan teknologi

moderen yaitu Komputer.

6. Membekali siswa dengan ketrampilan berbahasa inggris dan bahasa

arab.

7. Ungul dan penguasaan kecakapan hidup (Life Skill).

8. Menikatkan lingkungan madrasah yang sehat, aman dan kondutif

untuk berprestasi belajar.

B. Tujuan

1. Menikatkan kualitas iman, ilmu dan amal shaleh pada seluruh warga

madrasah .

2. Meningkatkan kuwantitas dan kualitas sarana/prasarana serta

pemberdayaan, yang mendukung peningkatan prestasi amaliyah

keagamaan islam, prestasi aakademik dan non akademik.

3. Menikatkan nilai kretriya ketuntasan minimal dan UN sejara

berkelanjutan.

4. Membantu siswa yang kurang mampu agar memperoleh jenjang

pendidikan yang lebih tinggi

5. Membentuk kegiatan yang dapat membangun kreatifitas individu

siswa.

6. Menikatkan kemampuan pendidikan dalam bidang koputer dan

internet.

66

7. Menambah kuantitas dan kuwalitas sarana dan prasarana labrotrium

IPA.

8. Meraih kejuaraan dalam bidang ilmu pengetahuaan, kesenian,

olahraga, dan extrakuikuler.

9. Membentuk lingkungan islami yang kudusip bagianak,

10. Menikatkan kegiatan ibaadah shalat berjama‟ah shalat duhah, tadarus,

al- Qur‟an pagi dan sosial keagamaan bagisemua warga madrasah.

2. Letak Geografis dan Dinah Lokosi MTs Ma’arif 22 Raudlaatul Hidayah

Sekampung Udik Lampung Timur

Berdasarkan hasil observasi MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah

Sekampung Udik Lampung Timur terletak dikomplek tanah yang luasnya

yang terletak di desa Sekampung Udik Lampung Timur yang berbatasan

dengan area sebagai berikut:

a. Sebelah Barat berbatasan dengan rumah warga

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Pondok Pesantren Roudlotut tholibin

c. Sebelah Utara berbatasan dengan rumah warga

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan raya

MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik merupakan

lembaga pendidikan menegah yang berada di desa Sekampung Udik Lampung

Timur, yang letaknya diTimur-Timur pondok pesantren Roudlotut Tholibin,

dengan adanya siswa siswi yang bersekolah di MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul

Hidayah Sekampung Udik bukti kepercayaan wali murid untuk mendidik

anak-anak mereka,dengan harapan selain dapat menimba ilmu-ilmu formal,

67

siswa siswi juga akan mendapatkan pengajaran agama yang kelak akan

menjadi bekal di akhirat

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di MTs Ma‟arif 22

Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik Lampung Timur berlokasi sangat

strategis karena berada disamping jalan utama. Denah lokasi dapat dilihat

pada gambar di bawah ini:

Gambar 154

54 Hasil Prasurvai Dinah Lokasi MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik 21

April 2016

Ruang kelas IXB

Ruang kelas VIIIB

J A L A N

Ruang kelas VIIIA

Ruang kelas VIIA

Ruang kelas VIIB

Ruang kelas IXA

Toilet

KANTOR

Bangunan baru

MUSHOLA

Lapangan

Rumah warga

68

3. Sarana dan Prasarana MTs Ma’arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung

Udik

Pada bagian ini penulis akan kemukakan tentang sarana dan prasarana

yang ada di MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik Lampung

Timur, yang merupakan lokasi penelitian sebagai berikut:

Sarana merupakan hal-hal pokok yang harus ada dalam proses

pendidikan. Adapun sarana-sarana yang telah ada pada MTs Ma‟arif 22

Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik adalah:

a. 6 lokal untuk kegiatan belajar mengajar e. 5 lokal MCK

b. 1 lokal untuk kepala sekolah f. 6 buah papan tulis

c. 1 lokal untuk dewan guru g. 300 buah meja tulis

d. 20 buah meja dan kursi guru h. 300 buah kursi siswa

Sedangkan prasarana merupakan sarana tambahan (penunjang) yang

digunakan dalam proses pendididkan. Prasarana yng telah ada pada MTs

Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik Lampung Timur adalah:

a. 1 lokal untuk perpustakaan c. 1 buah LCD

b. 1 buah musholla d. 1 lokal lab komputer

Sarana dan prasarana yang ada di MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah

Sekampung Udik Lampung Timur ini semuanya dipergunakan dalam

menunjang kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di Sekolah ini sehingga

69

diharapkan nantinya kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dapat lebih

baik lagi dan lebih berkualitas:

4. Struktur Organisasi MTs Ma’arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung

Udik

Setiap kegiatan yang bersifat kemasyarakatan maupun pendidikan,

sudah tentu harus mempunyai struktur kepengurusan. Adapun struktur

kepengurusan yang ada di Sekampung Udik Lampung Timur Koadalah

sebagai berikut

STRUKTUR

MTs Ma’arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik 55

55 Dukumentasi, MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik 20 Maret 2017

YAYASAN

KEPALA SEKOLAH Akhmad Arifin , S.Pd

KOMITE MADRASAH

WAKA MADRASAH .Rita Ferdiyanti,S.Pd.I.M.M.Pd

KEPALA TATA USAHA

Abumunawar Sidiq, S.Pd.I

BENDAHARA Maimunah Jari, .Pd.I

WAKA KESISWAAN Titin Rusmawati S.Pd.I

WALI KELAS VIIIA

Mujiatun, S.Pd.I

WALI KELAS VIIA

Dumadi Jafiyan, S.Pd.I.

WALI KELAS IX Ismiyati, S.Pd.I

70

5. Keadaan Guru MTs Ma’arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik

Guru dalam dunia pendidikan adalah orang yang sangat berperan,

disamping orang tua tentunya. Oleh karena itu, penulis akan kemukakan

tentang dewan guru yang bertugas mengajar di MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul

Hidayah Sekampung Udik Lampung Timur. Adapun dewan guru yang

mengajar di MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik dapat

dilihat pada table dibawah ini:

Table 2 Data Guru dan Pegawai MTs Ma’arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung

Udik Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017

NO NAMA Guru Pengajar L/P

Ijaza

h

Tera

khir

Jurusan Mengajar

Bid.Studi

Jml

Jam

Jaba

tan

GURU MATA PELAJARAN UMUM

1 Akhmad Arifin, S.Pd.I L SI B.Indo Tatabahasa 24 KS

2 Rita Ferdianti S.Pd P SI Matematika Matematika 24 Wa.

KS

3 Nurul Khorudin, S.Pd.I L S1 Penjas Jasmani 8 jam Guru

4 Abumunawar Sidiq,S.Pd.I L S1 Akidah Akhlak

Prilaku 10 jam Guru

5 Titin Rusmaati,S.Pd.I P S1 Quran Hadist 16 jam Guru

WALI KELAS VIIIB

Asrudin, S.Pd.I

WALI KELAS VIIB

Bahrullah, S.Pd.I

SISWA - SISWI

71

6 Maimunah sari, S.Pd.I P S1 B.Indo B.Indonesia 10 jam Guru

7 Dumadi Jofiyan Hendra S.Pd

L S1 B. Inggris B. Inggris 18 jam Guru

8 Mujiatin, S.Pd P S1 Fisika Fisika 4 jam Guru

9 Ismiati S.Pd.I P S1 Fiqih Fiqih 4 jam Guru

10 Bahrullah, S.Pd.I L S1 PKN PKN 14 jam Guru

11 Asrorudin S.Pd.I L S1 B.Arab B.Arab 24 jam Guru

12 Sunarto, S.Pd.I L S1 IPS Terpadu IPS 14 jam Guru

13 Fredi Apriliyanto L MA Seni Seni Budaya 12 jam Guru

14 Lurut Amirudin L MA Aswaja Aswaja 12 jam Guru

18 Waluyo L SLTA - - - Ka.T

U

6. Keadaan Siswa MTs Ma’arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik

Dalam kegiatan belajar mengajar tentu ada 2 unsur pokok yang harus

ada yaitu guru dan siswa. Jika slah satu dari unsure tersebut tidak ada, maka

proses kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan, karena tidak mungkin

guru mengajar tanpa ada siswa, begitu pula sebaliknya ada siswa tetapi tidak

ada guru juga tidak akan berjalan dengan baik. Sebab itu perlu dikemukakan

tentang keadaan siswa/I MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung

Udik 28 Purwosari Lampung Timur Kota Metro sebagai berikut:

Keadaan siswa- siswi MadrasahTsanawiyah Roudlotut Tholibin 28

Purwosari Tahun Pelajaran 2015/2016 dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 3 Jumlah Siswa MTs Ma’arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik

Lampung TimurTahun Pelajaran 2016/2017

72

SISWA KELAS

VII KELAS

VIII KELAS

IX JUMLAH JMLH TOTAL

Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr SISWA 22 32 22 30 18 19 62 81 143

Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian yang penulis lakukan guna memperoleh data

yang kemudian dioleh dalam bentuk analisa data dan kemudian dituangkan

kedalam skripsi ini ialah sebagai berikut:

No Waktu Kegiatan

1 Februari 2017 Pra Survey

2 Maret 2017 Izin Riset

3 April -Juli 2017 Riset

4 Juli –Agustus 2017 Analisa Data

Pelaksanaan Pengajaran

Pelaksanaan pembelajaran di MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah

Sekampung Udik Lampung Timur menggunakan kurikulum tingkat satuan

pengajaran yang diterbitkan oleh penerbit erlangga yang disesuaikan dengan

kelas masing-masing.

73

Dalam melaksanakan pembelajaran di MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul

Hidayah Sekampung Udik guru biasanya dibekali dengn buku pegangan dan

buku penunjang, begitu juga dengan siswa untuk meningkatkan minat

belajarnya, siswa dibekali dengan buku pegangan siswa dan buku LKS

(lembar kerja siswa) dimana hal ini dimaksudkan agar siswa mau belajar

dirumah, walaupun guru tidak mengawasi secara langsung.

Adapun program khusus yang ada di MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul

Hidayah Sekampung Udik adalah untuk meningkatkan penguasaan dasar-

dasar pendidikan dengan sasaran manusia yang berwawasan ilmu dan taqwa

dan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencapai tujuan tersebut

disusunlah program tambahan khusus yaitu dibidang akademik dan agama,

selain itu untuk mengembangkan bakat dan minat siswa dikembangkan materi

pengembangan diri yang disesuaikan dengan karakter siswa masing-masing,

yang nantinya diharapkan dapat menjadi bekal memilih keahlian khusus yang

akan diambil pada jenjang pendidikan yang akan datang.

Untuk mengetahui hasil yang telah dicapai siswa, maka guru-guru selalu

mengadakan test (ulangan). Hal ini mereka lakukan setelah berakhirnya suatu

pelajaran yang bisa disebut dengan ulangan harian (post test), begitu pula

setelah menjelang semester diadakan mid semester, dan juga semester seperti

layaknya sekolah-sekolah yang lainnya untuk mengukur keberhasilan dari

proses belajar mengajar yang te;ah dilakukan selama satu semester.

74

Dengan diadakannya evaluasi secara terstruktur seperti ini maka

diharapkan siswa akan selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam

proses belajar mengajar, sehingga jika ada ulangan dari gurunya mereka tidak

banyak alasan, selain itu juga siswa sudah siap dan dapat mengerjakan apa

yang di perintahkan oleh guru dengan sebaik-baiknya.

B. Data Fari abel Penelitian

1. Angket) Tentang Penggunaan Pengelolaan Siswa Kelas VII MTs Ma’arif

22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik

Kemudian untuk mengetahui pengaruh penggunaan Pengelolaan Kelas

Siswa kelas tujuh siswa MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik ,

maka penulis membagikan quesioner tentang Pengelolaan Kelas kepada sample

dengan (15) item.

Pada quesioner yang penulis berikan disediakan 3 alternatif jawaban yang

harus dipilih, salah satu jawaban yang tersedia yang dianggap sesuai dengan

keadaan siswa.

Adapun untuk penilaian tes yang telah terkumpul adalah sebagai berikut:

1. Jika jawaban berada pada pilihan A, maka nilainya 3

2. Jika jawaban berada pada pilihan B, maka nilainya 2

3. Jika jawaban berada pada pilihan C, maka nilainya 1

Sistem penilaian ini karena disesuaikan dengan jawaban yang paling baik

diletakkan di atas (A), mendekati baik diletakkan diTimur-Timur (B), serta nilai

75

(C) diletakkan paling bawah, dengan deamikian dapat dilihat hasil penilaian tes

tentang pengaruh penggunaan Pengelolaan Kelas terhadap prestasi belajar bidang

studi PAI kelas tujuh siswa MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung

Udik sebagai berikut:

Adapun hasil dari tes yang diberikan kepada siswa berkenaan dengan

penggunaan Pengelolaan Kelas ( sortir Kartu) yang digunakan oleh guru SKI di

MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik ampung Timur adalah

sebagai berikut:

Tabel 4 Hasil Quesioner (Angket) Tentang Penggunaan Pengelolaan Kelas Yang

Dinamis Siswa Kelas VII MTs Ma’arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Timur Tahun

Pelajaran 2016/2017

No Nama Siswa Item Soal Total

Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 Abdul Rohman 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 3 2 3 3 37 2 Abdul Rahman.A 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 3 2 3 3 37 3 Afan Jazuli 3 2 3 2 1 3 1 3 3 1 3 2 3 2 3 36 4 Agi Suseno 2 3 1 3 3 2 3 1 3 3 1 3 3 1 3 35 5 Ahmad Andreansyah 3 2 3 2 1 3 1 3 3 1 3 2 3 2 3 36 6 Ahmad Chisbulloh 2 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 40 7 Ahmad Warisatus

Solikhin 1 1 3 1 2 3 1 1 3 3 1 3 1 2 1 26

8 Ahmad Zainul Kirom 1 1 3 2 2 3 1 2 3 2 3 1 2 1 3 30 9 Angga Pratama 2 3 1 3 3 2 1 1 3 3 1 3 3 1 3 35 10 Aris Apriansyah 2 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 40 11 Aris Sepdianto 2 3 1 3 3 2 3 1 3 3 1 2 3 1 3 34 12 Asep Priyanto 2 3 1 3 3 2 3 1 3 3 1 3 3 1 3 35 13 Aziz Nurfadluloh 3 2 3 2 1 3 1 3 3 1 3 2 3 2 3 36 14 Bayu Ramadhani 2 3 1 3 3 2 3 1 3 3 1 3 3 1 3 35 15 Darmanto 2 3 1 3 3 2 3 1 3 3 1 3 3 1 3 35 16 Dedi Kisworo 2 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 40 17 Farid Ansor Al 1 1 3 1 2 3 1 1 3 3 1 3 1 2 1 26

76

Munawar 18 Imdadurrohman 1 1 3 2 2 3 1 2 3 2 3 1 2 1 3 30 19 Irfangi Fardiansyah 1 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 38 20 Irhason Ari Minhajy 1 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 38 21 Khoirul Ihsan

Nurrohim 3 2 3 2 1 3 1 3 3 1 3 2 3 2 3 36

22 Muhammad Ardan Riskillah

3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 3 2 3 3 37

23 Mufti Fatami 1 1 3 2 2 3 1 2 3 2 3 1 2 1 3 30 24 M.Kafi Sahal Muhtar 1 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 38 25 Muhamad Reza 2 3 1 3 3 2 3 1 3 3 1 2 3 1 3 34 26 Muhammad Rizki

Prasetya 3 2 3 2 1 3 1 3 3 1 3 2 3 2 3 36

27 Nuri Hidayat 2 3 1 3 3 2 3 1 3 3 1 2 3 1 3 34 28 Opan Junaidi 3 2 3 2 1 3 1 3 3 1 3 2 3 2 3 36 29 Putra Alnavi 1 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 38 30 Riki Aliansyah 2 3 1 3 3 2 3 1 3 3 1 3 3 1 3 35 31 Rouf Nasrudin Aziz 1 1 3 2 2 3 1 2 3 2 3 1 2 1 3 30 32 Roki Ahmad Rofiki 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 3 2 3 3 37 33 Saipul Hadi

Kurniawan 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 3 2 3 3 37

34 Sukron Makmun 2 3 1 3 3 2 3 1 3 3 1 3 3 1 3 35 35 Yan Angga Yelia 2 1 3 1 2 3 1 2 3 1 3 1 2 1 3 29 36 Feriansyah 3 2 3 2 1 3 1 3 3 1 3 2 3 2 3 36 37 Citra Laura Pridahlia 2 3 1 3 3 2 3 1 3 3 1 2 3 1 3 34 38 Desi Rahmawati 2 1 3 1 2 3 1 2 3 1 3 1 2 1 3 29 39 Ida Setiana 1 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 38 40 Ika Nurhayati 2 3 1 3 3 2 3 1 3 3 1 3 3 1 3 35 41 Indah Sri Utami 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 3 2 3 3 37 42 Khoirunnisa 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 3 2 3 3 37 43 Laily Rahmawati 2 1 3 1 2 3 1 2 3 1 3 1 2 1 3 29 44 Lilis Kamelia 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 3 2 3 3 37 45 Lindawati 2 1 3 1 2 3 1 2 3 1 3 1 2 1 3 29 46 Lutfi Ana Mahfudhoh 1 1 3 2 2 3 1 2 3 2 3 1 2 1 3 30 47 Maghfiroh 1 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 38 48 Mei Indriani 2 1 3 1 2 3 1 2 3 1 3 1 2 1 3 29 49 Nur Halimah 2 3 1 3 3 2 3 1 3 3 1 3 3 1 3 35 50 Putri Harum Zakiyah 3 2 3 2 1 3 1 3 3 1 3 2 3 2 3 36 51 Riadul Badingah 3 2 3 2 1 3 1 3 3 1 3 2 3 2 3 36 52 Rindu Izzatul

Maghfiroh 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 3 2 3 3 37

53 Sarah Ameliana 2 3 1 3 3 2 3 1 3 3 1 3 3 1 3 35 54 Serlina 1 1 3 2 2 3 1 2 3 2 3 1 2 1 3 30

77

Sumber: Dokumentasi hasil tes tentang penggunaan Pengelolaan Kelas siswa MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik Lampung Timur , tanggal 20 Maret 2017

Dari data diatas diperoleh skor tertinggi = 40 dab skor terendah 26, maka

dapat dicari interval kelas sebagai berikut:

i =嫌倦剣堅 建結堅建件券��件 −嫌倦剣堅 建結堅結券穴� ℎ倹憲兼健� ℎ 倦�建結�剣堅件

= 40−26

3=

14

3 =4,6666667

= 4,667 = 5 (dibulatkan) Setelah diketahui skala intervalnya, maka dapat

diklasifikasikan pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap prestasi belajar sebagai

berikut:

Table 5 Klasifikasi data tentang Pengelolaan Yang Dinamis Kelas Siswa Kelas VII MTs

Ma’arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017

NO Interval Nilai Kategori Frekwensi Prosentase

1 36 – 40 Baik 27 50

2 31- 35 Cukup 14 25,93

3 26- 30 Kurang 13 24,07

Jumlah 54 100

Berdasarkan pada table diatas, maka dapat diketahui bahwa :

1. Penggunaan Pengelolaan Kelas yang mendapat kategori baik ada 27 siswa

atau 50%

78

2. Penggunaan Pengelolaan Kelas yang mendapat kategori cukup ada 14 siswa

atau 25,93%

3. Penggunaan Pengelolaan Kelas yang mendapat kategori kurang ada 13 siswa

atau 24,07%.

2. Prestasi belajar Siswa Mata Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)(PAI)

Prestasi adalah hasil yang didapat setelah kegiatan belajar mengajar

berlangsung sehingga membawa perubahan tingkah laku siswa dalam kehidupan

sehari-hari. Adapun prestasi belajar pelajaran sejarah kebudayan islam di MTs

Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik 28 purwosari Lampung Timur

Kota Metro kelas tujuh di dapat dari hasil semester siswa. Adapun hasil semester

siswa kelas tujuh semester I dapat dilihat pada table di bawah ini:

Tabel 6 Keadaan Prestasi Belajar Mata Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Siswa MTs

Ma’arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik Lampung Timur

No Nama Responden Nilai Mp. SKI

1 Abdul Rohman 77 2 Abdul Rahman.A 80 3 Afan Jazuli 67 4 Agi Suseno 60 5 Ahmad Andreansyah 73 6 Ahmad Chisbulloh 66 7 Ahmad Warisatus Solikhin 71 8 Ahmad Zainul Kirom 79 9 Angga Pratama 80 10 Aris Apriansyah 66 11 Aris Sepdianto 67 12 Asep Priyanto 66 13 Aziz Nurfadluloh 66

79

14 Bayu Ramadhani 70 15 Darmanto 65 16 Dedi Kisworo 72 17 Farid Ansor Al Munawar 75 18 Imdadurrohman 73 19 Irfangi Fardiansyah 69 20 Irhason Ari Minhajy 63 21 Khoirul Ihsan Nurrohim 65 22 Muhammad Ardan Riskillah 80 23 Mufti Fatami 65 24 M.Kafi Sahal Muhtar 61 25 Muhamad Reza 73 26 Muhammad Rizki Prasetya 62 27 Nuri Hidayat 73 28 Opan Junaidi 65 29 Putra Alnavi 65 30 Riki Aliansyah 73 31 Rouf Nasrudin Aziz 66 32 Roki Ahmad Rofiki 66 33 Saipul Hadi Kurniawan 66 34 Sukron Makmun 66 35 Yan Angga Yelia 78 36 Feriansyah 66 37 Citra Laura Pridahlia 70 38 Desi Rahmawati 66 39 Ida Setiana 69 40 Ika Nurhayati 66 41 Indah Sri Utami 63 42 Khoirunnisa 70 43 Laily Rahmawati 66 44 Lilis Kamelia 76 45 Lindawati 65 46 Lutfi Ana Mahfudhoh 70 47 Maghfiroh 65 48 Mei Indriani 69 49 Nur Halimah 70 50 Putri Harum Zakiyah 74 51 Riadul Badingah 73 52 Rindu Izzatul Maghfiroh 70 53 Sarah Ameliana 67 54 Serlina 67

80

Dari data diatas diperoleh skor tertinggi = 80 dab skor terendah 60, maka

dapat dicari interval kelas sebagai berikut:

i =嫌倦剣堅 建結堅建件券��件 −嫌倦剣堅 建結堅結券穴� ℎ倹憲兼健� ℎ 倦�建結�剣堅件

= 80−60

3=

20

3 =6,6666667

= 7,667 = 7 (dibulatkan)

Setelah diketahui skala intervalnya, maka dapat diklasifikasikan prestasi

belajar PAI sebagai berikut:

Tabel 7 Pengelompokan Hasil Prestasi Belajar Siswa

No Interval Nilai Frekwensi Keterangan Prosentse

1 74- 80 9 Terlampaui 16,67

2 67- 73 21 Tuntas 38,89

3 60- 66 24 Tidak Tuntas 44,44

Jumlah 54 - 100

Dari table diatas dapat diketahui bahwa:

1. Prestasi belajar siswa yang berada pada kategori Baik ada 9 siswa (16,67%)

2. Prestasi belajar siswa yang berada pada kategori Cukup ada 21 siswa

(38,89%)

3. Prestasi belajar siswa yang berada pada kategori Kurang ada 24 siswa

(44,44%).

81

82

BAB IV

ANALISA DATA

Dalam bab IV ini akan penulis bahas hasil dari penelitian yang dalam hal ini

penulis menggunakan rumus Kai Kuadrat untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya

antara prenggunaan Pengelolaan Kelas terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di

MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Lampung Timur.

Adapun data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data sekunder dan

data primer yang diperoleh langsung dari responden, perolehan data sesuai dengan

jumlah variable yakni data mengenai penggunaan Pengelolaan Kelas (X), dan Prestasi

belajar siswa (Y), maka dilakukan analisis data dalam rangka menjawab hipotesis.

Analisis data digunakan Chi Kwadrat dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Tabel 8 Klasifikasi Data tentang Penggunaan Pengelolaan Kelas Yang Dinais terhadap Prestasi belajar Bidang Studi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas VII siswa

MTs Ma’arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017

No Variabel Penelitian Kategori Total

1 Pengelolaan Kelas Yang

Dinamis

Baik Cukup Kurang 54= rN

27 14 13

2 Prestasi belajar Siswa Baik Cukup Kurang 54= rN

9 21 24

Jumlah 36 = CN 35 = CN 37 = CN 108

67

83

Langkah berikutnya penulis membuat tabel kerja untuk menghitung harga Chi

Kwadrat (X2) seperti tabel berikut ini dengan rumus:

X² = ft

ftfo ²)(

Keterangan:

X = Chi- Kwadrat

fo = Frekuensi ynag diperoleh berdasarkan hasil data

ft = Frekuensi yang diharapkan sebagai cerminan dari frekuensi yang

diharapkan dalam populasi.

Table 9 Table Kerja perhitungan Chi Kwadrat (X 2) Tentang PengaruhPengelolaan

Kelasyang Dinamis terhadap prestasi belajar bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)(PAI) kelas VII siswa MTs Ma’arif 22 Raudlaatul

Hidayah Sekampung Udik Lampung Timur tahun Pelajaran 2016/2017

No fo f t (fo – f t) ( fo – f t )

2 (�� − ��)²��

1 27 36 � 54

108 = 18 9 81 4,5

2 14 35 � 54

108 = 17,5 -3,5 12,25 0,7

3 13 37 � 54

108 = 18,5 -5,5 30,25 1,635

4 9 36 � 54

108 = 18 -9 81 4,5

5 21 35 � 54

108 = 17,5 3,5 12,25 0,7

6 24 37 � 54

108 = 18,5 5,5 30,25 1,635

84

Jml 108 108 0 13,67

Dari table diatas, maka dapat diketahui bahwa harga Chi Kwadrat (X2) adalah

sebesar 13,67, selanjutnya untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan

Pengelolaan Kelas terhadap prestasi belajar bidang studi PAI kelas tujuh siswa MTs

Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik Lampung Timur tahun 2015,

maka harus diuji dengan table criteria pengujian dengan derajat kebebasan (db)

dengan rumus (C-1) (r-1), dimana C adalah jumlah kolom dan r adalah jumlah baris,

sehingga (3-1) (2-1) = 2x1 = 2. Dimana harga Chi Kwadrat table d.b = 2, untuk taraf

signifikasi 1% = 9,210 dan untuk taraf signifikasi 5% = 5,991, dengan demikian

harga Chi Kwadrat (X2) hitung lebih besar dari pada harga Chi Kwadrat (X2) table

baik pada taraf signifikasi 1% maupun pada taraf 5% atau 9,210<13,67>5,991.

Selanjutnya berdasarkan perhitungan diatas, untuk mengetahui seberapa besar

keterkaitan antara factor yang satu dengan factor yang lain yaitu antara variable bebas

(Pengaruh Pengelolaan Kelas dengan variable terikat (Prestasi Belajar Siswa) dapat

digunakan Koefisien Kontingensi (KK) yang sering dilambangkan dengan C dengan

rumus sebagai berikut:

C = �²� ²+ �

= 13,67

13,67+54 = 13,67

67,67

C = 0,2020098

85

C = 0,449

Agar harga C yang diperoleh dapat dipakai untuk menilai derajat asosiasi

antara factor, maka harga C ini perlu dibandingkan dengan Koefisien Kontingensi

maksimum yang bisa terjadi. Harga C maksimum ini dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Cmaks = 兼−1兼

m disini adalah harga minimum antara banyaknya baris dan kolom. Dalam

perhitungan diatas, daftar kontingensi terdiri atas 3 baris dan 3 kolom, sehingga:

Cmaks = 3−1

3

= 2

3 = 0,667 = 0,816

Makin dekat harga C kepada Cmaks maka semakin besar derajat asosiasinya.

Dengan kata lain, factor yang satu makin berkaitan dengan factor yang lain. Dari

perhitungan diatas diperoleh harga C = 0,449 dengan Cmaks = 0,816. Kemudian dilihat

pada table koefisien KK maksimal yaitu ada keterkaitan yang erat. Jadi ada pengaruh

yang erat antara penggunaan Pengelolaan Kelas terhadap prestasi belajar siswa.

Dengan demikian hipotesis alternative (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho)

ditolak.

1. Pembahasan

86

Setelah penulis melakukan penelitian, kemudian penulis menganalisis data

yang diperoleh, maka penulis mencoba menggambarkan dan menjelaskan

keadaan atau kondisi yang sebenarnya sesuai denngan data yang diperoleh

mengenai pengaruh penggunaan Pengelolaan Kelas terhadap prestasi belajar

siswa MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik Lampung Timur

sebagai berikut :

a. Berdasarkan analisis data yang dilakukan yang berhubungan dengan

penggunaan metode pengajaran dalam proses belajar mengajar yang

dilakukan di SMP di dapat bahwa 54 responden terdapat 27 responden (50%)

yang mengatakan bahwa penggunaan Pengelolaan Kelas sudah baik, 14

responden (25,93% ) yang mengatakan penggunaan Pengelolaan Kelas cukup,

dan 13 responden (24,07% ) yang mengatakan bahwa Pengelolaan Kelas

kurang. Jadi pada umumnya (50%) responden mengatakan bahwa penggunaan

Pengelolaan Kelas terhadap prestasi belajar siswa di MTs Ma‟arif 22

Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik tergolong dalam kategori baik.

b. Berdasarkan analisis data yang dilakukan yang berhubungan dengan prestasi

belajar siswa di MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik

Lampung Timur , di dapat bahwa dari 54 responden yang prestasi belajarnya

Baik ada 9 responden (16,67%), yang memiliki prestasi belajar Cukup ada 21

(38,89%) dan yang memiliki prestasi belajar Kurang ada 24 responden

(44,44%). Jadi pada umumnya (44,44% ) responden prestasi belajar siswa

tergolong dalam kategori kurang.

87

c. Berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan pengaruh penggunaan metode

pengajaran terhadap prestasi belajar siswa MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul

Hidayah Sekampung Udik Lampung Timur. berada pada kategori sedang. Ini

dibuktikan dengan hasil perhitungan dengan menggunakan table criteria

pengujian dengan derajat kebebasan (db) dengan rumus (C-1) (r-1), dimana C

adalah jumlah kolom dan r adalah jumlah baris, sehingga (3-1) (2-1) = 2x1 =

2. Dimana harga Chi Kwadrat table d.b = 2, untuk taraf signifikasi 1% = 9,210

dan untuk taraf signifikasi 5% = 5,991, dengan demikian harga Chi Kwadrat

(X2) hitung lebih besar dari pada harga Chi Kwadrat (X2) table baik pada taraf

signifikasi 1% maupun pada taraf 5% atau 9,210<13,67>5,991, sehingga dari

hasil pengujian tersebut diketahui bahwa pengaruh penggunaan metode

pengajaran terhadap prestasi belajar siswa di MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul

Hidayah Sekampung Udik Lampung Timur. berada pada taraf sedang saja.

88

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk menjawab rumusan masalah maka berdasarkan hasil analisis data,

pengujian hipotesis, dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pelaksanaan Pengelolaan Kelas Yang Dinamis dalam proses belajar mengajar

yang dilakukan di MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik

Lampung Timur berada pada kategori baik, hal ini dapat di lihat dari analisis

penggunaan Pengelolaan Kelas dimana dari 54 responden terdapat 27

responden (50%) yang mengatakan bahwa penggunaan Pengelolaan Kelas

sudah baik, 14 responden (25,93% ) yang mengatakan penggunaan

Pengelolaan Kelas Yang Dinamis cukup, dan 13 responden (24,07% ) yang

mengatakan bahwa penggunaan Pengelolaan Kelas kurang.

2. Sedangkan prestasi belajar siswa di MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah

Sekampung Udik Lampung Timur juga berada pada kategori kurang atau

berada pada interval 60-66, hal ini dapat dilihat dari pengelompokan prestasi

belajar siswa dimana dari 54 responden yang prestasi belajarnya Baik ada 9

responden (16,67%), yang memiliki prestasi belajar Cukup ada 21 (38,89%)

dan yang memiliki prestasi belajar Kurang ada 24 responden (44,44%). Jadi

pada umumnya (44,44% ) responden prestasi belajar siswa tergolong dalam

kategori kurang.

73

89

3. Ada pengaruh penggunaan Pengelolaan Kelas yang Dinamis terhadap prestasi

belajar siswa di MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik

Lampung Timur, hal ini terbukti dengan perhitungan menggunakan rumus

table criteria pengujian dengan derajat kebebasan (db) dengan rumus (C-1) (r-

1), dimana C adalah jumlah kolom dan r adalah jumlah baris, sehingga (3-1)

(2-1) = 2x1 = 2. Dimana harga Chi Kwadrat table d.b = 2, untuk taraf

signifikasi 1% = 9,210 dan untuk taraf signifikasi 5% = 5,991, dengan

demikian harga Chi Kwadrat (X2) hitung lebih besar dari pada harga Chi

Kwadrat (X2) table baik pada taraf signifikasi 1% maupun pada taraf 5% atau

9,210<13,67>5,991, sehingga dari hasil pengujian tersebut diketahui bahwa

pengaruh penggunaan metode pengajaran terhadap prestasi belajar siswa di

MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung Udik Lampung Timur

berada pada taraf sedang saja.

B. Saran

Sesuai dengan kesimpulan diatas maka dapat dikemukakan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Kepada siswa yang ada di MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul Hidayah Sekampung

Udik karena kesimpulan menyatakan bahwa prestasi belajar masih sedang,

diharapkan agar lebih giat lagi dalam belajar, apalagi guru dalam mengajar

menggunakan Pengelolaan Kelas ini akan lebih menarik perhatian siswa lagi

90

dalam belajar sehingga nantinya akan lebih meningkat lagi prestasi belajarnya

khususnya pada bidang studi PAI.

2. Kepada guru bidang studi SKI agar menggunakan Pengelolaan Kelas lebih

baik lagi, karena dengan menggunakan Pengelolaan Kelas ini diharapkan akan

lebih menarik perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas

sehingga apa yang disampaikannya akan dapat diterima dan dipahami dengan

baik dan akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Kepada pihak sekolah agar senantiasa memberikan fasilitas kepadda guru

untuk dapat menggunakan metode yang bervariasi dan sesuai dengan materi

yang diajarkan baik itu berupa media yang dapat di gunakan dengan metoe-

metode tertentu, sehingga guru dapat menerapkan metode dengan sebaik-

baiknya khususnya guru bidang studi PAI di MTs Ma‟arif 22 Raudlaatul

Hidayah Sekampung Udik Lampung Timur.

C. Penutup

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat

penguasa alam semesta, Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat serta

hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dan penghargaan setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak

kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, hal ini disebabkan karena

penulis manusis biasa yang memiliki sebuah keterbatasan. Maka kritik dan saran

91

yang sifatnya membangun dari seluruh pembaca sangat penulis harapkan, demi

sebuah kebaikan penulis.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Semoga Allah selalu membimbing

kita dengan cahaya Nya dan menjadikan kita sebagai orang yang senatiasa

berfikir akan segala kebesaran Nya. Amin.

92

DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2004. Agus Suprijono Cooperative learning Teori dan Aplikasi Pakem, Pustaka Pelaajar,

2013 Anas Sudjana, Pengentar Statistik Pendidikan, Rajawali Press, Jakarta, 2011 Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan

BahanAjar Dalam Pendidikan Agama Islam, Rajawali Pers, Jakarta, 2012 Al -Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung, Jumanatul Ali Art, 2004 Bukori Muslim, Hadis Tarbawi Pendidikan Dalam Persepektif Hadis, Amzah :

Jakarta, 2012 Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi,Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta,

2010 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai pustaka,

Jakarta, 1985 Edi Purwanta, Modifikasi perilaku Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan

Khusus,Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2012 Hamdani, Setrategi belajar mengajar, pustaka Setia, Bandung, 2011 Omar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta 2009 Mardalis Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Bumi Aksara, Jakarta, Cet

,12, 2010 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan , Reneka Cipta, Jakarta , 2010, Muchlas Samani, Sertifikasi Guru di Indonisia , Sic , 2006 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan RdD, Alfabeta, Bandung, 2011 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sebagai Pendekatan Praktik, Rineka Cipta,

Jakarta, 2010 Sumardi Suryabrata,Metodologi Penelitian , Rajawali Pres, Jakarta, 2011 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosda Karya,

Bandung, 2011 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sebagai Pendekatan Praktik, Rineka Cipta,

Jakarta, 2006 Syaful Bahri djamarah, aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar , Rinika Cipta, Jakarta,

2013 Tim Perkembangan Ilmu pendidikan , ilmu dan Aplikasi Pendidikan, IMTIMA,

Jakarta, 2007 Puph faktur Rohman, subari Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman

Konsep Umum Konsep Islami , Refika Aditama, Bandung , 2012 Weinata Sairin, M.Th. Himpunan Peraturan dibidang Pendidikan, Jala Permata

Aksara, 2010 Yatim Riyanto, Metodelogi penelitian Pendidikan , SIC, Surabaya, 2010

93