Upaya-Peningkatan-Kemampuan-Gerak-Dasar-Drible-Bola ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Upaya-Peningkatan-Kemampuan-Gerak-Dasar-Drible-Bola ...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR DRIBLE BOLA MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI
ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V (LIMA) SD NEGERI KASEPUHAN 03 KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG
SKRIPSI
Oleh : HERLINA TRI AMPERAWATI
NIM : X4710044
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Herlina Tri Amperawati
NIM : X4710044
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Olahraga dan Kesehatan / Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA PENINGKATAN
KEMAMPUAN GERAK DASAR DRIBBLE BOLA MELALUI PENERAPAN
MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD
NEGERI KASEPUHAN 03 KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG
TAHUN PELAJARAN 2011/212” ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Herlina Tri Amperawati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR DRIBBLE BOLA
MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU
PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V (LIMA)
SD NEGERI KASEPUHAN 03
KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh :
HERLINA TRI AMPERAWATI
NIM : X4710044
Skripsi
ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pembimbing I,
Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes NIP. 196205181987021001
Surakarta, Juli 2012
Pembimbing II,
Djoko Nugroho, S.Pd.M.Or NIP. 197303052005011001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari : Senin
Tanggal : 30 Juli 2012
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang, Tanda tangan
Ketua : Waluyo, S.Pd.M.Or .................................
Sekretaris : Deddy Whinata. K, S.Or.M.Pd .................................
Anggota I : Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes .................................
Anggota II : Djoko Nugroho, S.Pd.M.Or .................................
Disahkan Oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah , M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
v Jika hidup adalah serangkaian kompetisi yang ingin saya kalahkan adalah diri
saya sendiri (Arum Purbasari)
v Manusia yang berakal adalah manusia yang suka menerima nasehat dan minta
maaf serta memberi maaf (Umar bin Khatab)
v Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (Aristoteles)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Ø Bapak-Ibu, dalam memori perjalanan sambungan ruhku.
Ø Suami tercinta yang selalu memberikan motivasi dan semangat belajar.
Ø Anak-anak tercinta, keberadaanmu memacuku menyelesaikan Skripsi ini.
Ø Adik-adik tersayang – teman-teman tercinta, bersamamu, sharing diantara kita
sungguh memperkaya hati, spiritualitas, intelektualitas.
Ø FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta tercinta, kampus tempat kutimba aneka
ilmu untuk kiprah pada bidang Olahraga dan Kesehatan yang penuh Edukasi.
Ø Teman-teman Penjaskesrek senasib dan seperjuangan.
Ø Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.
Ø Almamater.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Herlina Tri Amperawati. UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR DRIBBLE BOLA MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KASEPUHAN 03 KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : peningkatan hasil belajar
dribble sepak bola pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kasepuhan 03
Kecamatan Batang Kabupaten Batang pada tahun pelajaran 2011/2012 melalui
penerapan modifikasi alat bantu bola plastik.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua
siklus. Setiap siklusnya mempunyai empat langkah, yaitu : perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri
Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang pada tahun pelajaran 2011/2012,
yang berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Teknik pengumpulan data dengan observasi, tes kemampuan, dan penelitian hasil
belajar dribble permainan sepak bola. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah secara statistik deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
penerapan modifikasi alat bantu bola plastik dapat meningkatkan hasil belajar dribble
permainan sepak bola pada siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan
Batang Kabupaten Batang pada tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil analisis dan
pengolahan data dapat diperoleh, peningkatan pada hasil belajar siswa dari kondisi
awal ke siklus 1 dan siklus 2 dari peningkatan nilai rata-rata kemampuan dribble
permainan sepak bola siswa maupun nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata
kemampuan dribble permainan sepak bola pada rata-rata kondisi awal (50),
peningkatan rata-rata pada siklus 1 menjadi (69) dan peningkatan rata-rata siklus 2
menjadi (92), sehingga peningkatan rata-rata dari kondisi awal ke siklus 2 sebesar
(11,40). Peningkatan kemampuan gerak pada pembelajaran dribble permainan sepak
bola pada siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten
Batang tahun pelajaran 2011/2012, juga dapat dilihat dari ketentuan nilai ketuntasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
minimal/KKM (70.00) adalah Ketuntasan hasil belajar kondisi awal siswa hanya 13
siswa dari 26 siswa yang memiliki nilai di atas KKM (70.00) atau tuntas sebesar
(50.00%). Hasil peningkatan pembelajaran dari kondisi awal siswa pada siklus 1
sebanyak 18 siswa dari 26 siswa, atau tuntas sebesar (69%) siswa yang memiliki nilai
di atas KKM (70.00). hasil peningkatan pembelajaran siswa pada siklus 2 sebanyak
24 siswa dari 26 siswa, atau tuntas sebesar (92%) siswa yang memiliki nilai di atas
KKM (70.00).
Kata kunci : Dribble bola, modifikasi alat bantu pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
ABSTRACT
Herlina Tri Amperawati. THE EFFORTS TO IMPROVE BASIC MOTION OF DRIBLE BY APPLYING MODIFICATION LEARNING TOOL TO THE FIFTH GRADE STUDENT OF SDN KASEPUHAN 03 BATANG SUB-REGENCY AND BATANG REGENCY ON ACADEMIC YEAR 2011/2012. Thesis. Faculty of Education and Pedagogy Sebelas Maret University, in July 2012.
The purpose of this research was to determine: improved learning outcomes in
football dribble of fifth grade students State Elementary School Kasepuhan 03 Batang
Sub-Regency and Batang Regency academic year 2011/2012 through the
implementation of modifications learning tools of plastic balls.
This research was classroom action research conducted in two cycles. Each
cycle has four steps: planning, execution, observation, and reflection. Source of this
research data is fifth grade student of State Elementary School Kasepuhan 03 Batang
Sub-Regency and Batang regency on academic year 2011/2012, which amounted to
26 students consisting of 12 male students and 14 female students. Data collection
techniques by observation, testing capabilities, and research study results of dribble
on football game. Data analysis techniques used in this research is a qualitative
descriptive statistics.
Based on the research results can be concluded that the application of the
modification learning tool of the plastic balls can improve learning outcomes dribble
football game to the fifth grade state elementary school students Kasepuhan 03
Batang sub-regency in academic year 2011/2012. Based on the analysis and data
processing obtained, an improvement in student learning outcomes from baseline to
cycle 1 and cycle 2 of the average increase values in the football dribbling skills
student’s and learning outcomes thoroughness. The average value of the ability to
dribble football game on initial conditions (50), an average increase in cycle 1 into
(69) and then an average increase in cycle 2 into (92), thus increase the average of the
initial conditions for the second cycle (11.40). Increased basic motion on the learning
dribble football game in fifth grade elementary school students of Kasepuhan 03
Batang sub-regency and Batang Regency on academic year 2011/2012, can also be
seen from the criteria minimum provisions / KKM (70.00) is the completeness results
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
of the initial conditions for students to learn only 13 students of 26 students who have
a value above KKM (70.00) or completely by (50.00%). The resulting increase in
student learning of initial conditions on first cycle as many as 18 students from 26
students, or completed by (69%) of students who have a value above the KKM
(70.00). improved student learning outcomes at second cycles were 24 students from
26 students, or completely by (92%) of students who have a value above KKM
(70.00).
Keywords : dribble, modification learning tool
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ......................................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ ii
PENGAJUAN SKRIPSI .................................................................................. iii
PERSETUJUAN ............................................................................................. iv
PENGESAHAN .............................................................................................. v
MOTTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6
C. Pemecahan Masalah .................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 8
1. Sepak bola ........................................................................... 8
a. Pengertian Sepak bola ..................................................... 8
b. Teknik Dasar Sepak bola ................................................. 11
c. Teknik Menggiring bola .................................................. 13
2. Pembelajaran ........................................................................ 18
a. Konsep Pembelajaran ...................................................... 18
b. Hakekat Pembelajaran ..................................................... 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
c. Prinsip-prinsip Pembelajaran ........................................... 20
3. Modifikasi Alat Bantu .......................................................... 21
a. Pengertian Modifikasi ..................................................... 21
b. Prinsip Pengembangan Modifikasi ................................... 21
B. Kerangka Berfikir ...................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 26
B. Subyek Penelitian........................................................................ 26
C. Data dan Sumber Data ................................................................. 26
D. Pengumpulan Data ...................................................................... 27
E. Uji Validitas Data ....................................................................... 28
F. Analisa Data ............................................................................... 29
G. Indikator Kinerja Penelitian ........................................................ 29
H. Prosedur Penelitian ..................................................................... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ......................................... 39
1. Deskripsi Data Kondisi Awal ................................................ 39
2. Siklus I ................................................................................ 41
3. Siklus II ............................................................................... 52
B. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ................................... 63
1. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari
Kondisi Awal ke Siklus I ...................................................... 63
2. Perbandingan peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke
Siklus II ............................................................................... 64
3. Presentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Kondisi Awal ........ 65
4. Presentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus I ................. 67
5. Presentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus II ................ 68
6. Presentase Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal,
Siklus I dan Siklus II ............................................................ 69
C. Pembahasan ............................................................................... 71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan .................................................................................... 72
B. Implikasi .................................................................................... 73
C. Saran .......................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 75
LAMPIRAN.................................................................................................... 77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel 1. Teknik Pengumpulan Data Penilaian ........................................... 28
2. Tabel 2. Kondisi Awal Hasil Belajar ........................................................ 40
3. Tabel 3. Peningkatan Hasil Belajar Siklus I .............................................. 49
4. Tabel 4. Kondisi Awal Hasil Belajar Siklus I ke Siklus II ......................... 58
5. Tabel 5. Peningkatan Hasil Belajar Kondisi Awal ke Siklus II .................. 60
6. Tabel 6. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar dari
Kondisi Awal ke Siklus I ............................................................ 63
7. Tabel 7. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar dari
Siklus I ke Siklus II .................................................................... 64
8. Tabel 8. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar dari
Kondisi Awal ke Siklus II .......................................................... 64
9. Tabel 9. Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar ...................................... 66
10. Tabel 10. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ................................................ 67
11. Tabel 11. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II .............................................. 68
12. Tabel 12. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal,
Siklus I, dan Siklus II ................................................................. 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Teknik Gerakan Menggiring Bola .............................................................. 12
2. Menggiring bola dengan kaki bagian luar ................................................... 13
3. Menggiring bola dengan punggung kaki .................................................... 14
4. Menggiring bola zig-zag dengan satu kaki ................................................. 16
5. Menggiring bola zig-zag dengan dua kaki .................................................. 17
6. Alur kerangka berfikir ............................................................................... 25
7. Alur tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 31
8. Modifikasi mendribble bola pada permainan sepak bola ............................. 35
9. Modifikasi mendribble bola pada permainan sepak bola ............................. 37
10. Grafik 1. Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepak bola
Dari Kondisi Awal ke Siklus I ................................................................... 50
11. Grafik 2. Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepak bola
Dari Siklus I ke Siklus II ........................................................................... 59
12. Grafik 3. Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepak bola
Dari Kondisi Awal ke Siklus II .................................................................. 61
13. Grafik 4. Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepak bola dari
Kondisi Awal ke Siklus II ......................................................................... 65
14. Grafik 5. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal ..................... 66
15. Grafik 6. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I .............................. 68
16. Grafik 7. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ............................. 69
17. Grafik 8. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal,
Siklus I dan Siklus II ................................................................................. 71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 RPP Siklus 1 ............................................................................ 77
Lampiran 2 RPP Siklus 2 ............................................................................ 88
Lampiran 3 Lembar Penilaian Kondisi Awal ............................................... 99
Lampiran 4 Lembar Penilaian Kognitif Siklus I ........................................... 101
Lampiran 5 Lembar Penilaian Psikomotor Siklus I ....................................... 102
Lampiran 6 Rekapitulasi Penilaian Siklus I .................................................. 103
Lampiran 7 Lembar Penilaian Afektif Siklus I ............................................. 104
Lampiran 8 Lembar Penilaian Kognitif Siklus I ........................................... 105
Lampiran 9 Lembar Penilaian Psikomotor Siklus I ....................................... 106
Lampiran 10 Rekapitulasi Penilaian Siklus I .................................................. 107
Lampiran 11 Foto Kegiatan Pembelajaran ..................................................... 108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi
dimana kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kasepuhan 03
Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan Skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Dalam
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
18. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
19. Drs. H. Mulyono, M.M, Ketua Pendidikan Jurusan Olahraga dan Kesehatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
20. Waluyo, S.Pd, M.Or, Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
21. Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes, sebagai pembimbing I yang telah memberikan
motivasi dan arahan dalam penyusunan Skripsi.
22. Djoko Nugroho, S.Pd.M.Or, sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Skripsi.
23. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK Surakarta yang secara tulus memberikan ilmu
dan masukan-masukan kepada penulis.
24. Sri Makno, Kepala Sekolah Dasar Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang
Kabupaten Batang, yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian di
sekolah yang dipimpin.
25. Bapak dan Ibu serta keluarga tersayang yang telah mencurahkan segenap
kepercayaan, kasih sayang, do’a, dukungan moral dan material serta tak henti
memberi yang terbaik kepada penulis.
26. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
Semoga semua yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu, mendapat pahala yang berlipat ganda dari
Tuhan Yang Maha Esa.
Akhirnya penulis mohon ma’af apabila dalam penyampaian tulisan ini
terdapat hal yang tidak berkenan di hati para pembaca, bagaimanapun juga segala
kekurangan ada pada diri penyusun. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
dan menambah wawasan kepada para pembaca. Peneliti berharap saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Batang, ……………………2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sepakbola adalah salah satu jenis olahraga yang sangat digemari oleh
seluruh dunia. Olahraga ini sangat universal. Selain digemari laki-laki olahraga ini
juga digemari para perempuan, tidak hanya tua muda bahkan anak-anak sejak tahun
1990-an olahraga ini mulai digunakan untuk para wanita meskipun sebelumnya
olahraga ini hanya diperuntukkan bagi kaum pria.
Olahraga ini melibatkan 11 orang dalam satu teamnya. Untuk menjadi
pemenang dalam suatu pertandingan harus melawan satu tean lainnya. Lapangan para
pemain sepakbola merebutkan sebuah bola untuk dimasukkan ke dalam gawangnya
yang dijaga seorang penjaga gawang (goal kiper).
Olahraga ini menjadi sangat menarik karena selain hanya merebutkan sebuah
bola di lapangan dengan menggunakan kaki tetapi juga melihat gaya-gaya
permainannya dalam merebutkan bola untuk memasukkan ke dalam gawang lawan.
Oleh karena itu olahraga ini melibatkan banyak orang tentunya kerjasama team yang
baik sangat dibutuhkan teknik bermain yang baik.
Olahraga ini juga dilakukan anak kecil, anak-anak, remaja, pemuda, orang
dewasa, bahkan wanita. Sepak bola sungguh popular di mata masyarakat, dari
pelosok desa hingga kota besar di seluruh dunia.
Sepak bola merupakan olahraga yang simpel, sederhana dan murah. Bahkan
hampir tidak memerlukan biaya. Namun bila pertandingan yang professional,
olahraga ini biayanya bisa terbesar dari aneka cabang olahraga lainnya. Untuk
mengelola dan menghidupi sebuah klub sepak bola bisa memakan biaya milyaran
rupiah. Di satu pihak, sepak bola dikatakan hampir tidak memerlukan biaya, karena
alat dan sarana yang dibutuhkan hanya satu benda bola dan tanah lapang. Benda bulat
yang disebut bola itu bisa bola yang mahal (bola karet), bola plastik atau jerami,
kertas, sabut kelapa yang pengelola harus mengadakan studi banding, harus tanggap
akan anak asuhnya, mau belajar dari pengalaman pahit, sekaligus membuktikan
pengelolaan yang lebih profesional.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Bila dikaji bersama pola permainan sepak bola. Itu sederhana, pola
permainan hanya menyerang, mempertahankan dan menyusun posisi strategi ini,
keahlian dan keterampilan masing-masing pemain tampak jelas, kemauan membawa
bola, menggiring bola, merebut bola, mempertahankan bola, mengecoh lawan sangat
diperlukan oleh individu pemain untuk diterapkan dalam kerja sama antara pemain.
Tiap pemain harus punya kemampuan daya tahan tubuh, kekuatan,
kelenturan, kecepatan dan kelincahan. Kelima faktor ini harus dimiliki para pemain
untuk mengembangkan ke posisi puncak. Dari kelima faktor tersebut yang menarik
untuk dikaji bersama adalah faktor kecepatan dan kelincahan. Kecepatan dan
kelincahan ini dapat dibentuk dari dalam diri (pembawaan) atau dari luar (karena
mampu mengkombinasikan dari segala teknik yang dimiliki).
Mempunyai kecepatan dan kelincahan yang lebih, bagi setiap pemain
merupakan mudah dan sukses untuk mencetak gold an mempertahankan kemasukan
bola. Dengan kemampuan kecepatan dan kelincahan akan memudahkan pemain
tersebut dalam rangka membawa bola (menggiring bola) ke hadapan gawang lawan.
Seorang pemain yang mempunyai kelincahan dan kecepatan yang bagus,
bola yang digiring bagaikan lekat di kaki dan tentu mudah melewati halangan lawan
dan tidak mudah dikelabuhi lawan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gerakan menggiring bola
mempunyai kegunaan yang sangat penting saat melewati lawan, mencari kesempatan
memberi bola umpan kepada teman serta menguasai jalannya suatu pertandingan
sepak bola.
Akan tetapi permasalahannya adalah bagaimana kita mengajarkan gerak
dasar ini dengan tepat dan benar, padahal kenyataan yang kita lihat di Sekolah Dasar
banyak kekurangan fasilitas olahraga. Seperti kita ketahui bersama bahwa anggaran
yang dibutuhkan untuk mengadakan fasilitas olahraga tersebut sangatlah terbatas.
Dan kondisi semacam itu menjadi kendala saat proses pelajaran berlangsung, maka
seorang pendidik dituntut untuk mempunyai kreatifitas dalam memberikan materi
latihan, khususnya dalam hal ini teknik menggiring bola.
Seorang guru perlu mempelajari, memahami dan mampu menerapkan
berbagai strategi, metode dan pendekatan latihan yang dimiliki. Strategi adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan tertentu, metode yaitu bagaimana mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal
dan pendekatan diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran.
Hal ini dilakukan untuk lebih meningkatkan keterampilan gerak dasar
menggiring bola yang dimiliki, karena dengan keterampilan menggiring bola ini
merupakan teknik yang sering dilakukan dalam permainan sepak bola, selain itu saat
bertanding khususnya anak-anak dalam menghadapi Popda kurang tenang dan tidak
berani melewati lawan karena penguasaan bola mereka kurang baik saat menggiring
bola.
Berdasarkan pengamatan peneliti pendekatan latihan yang banyak digunakan
dalam pelaksanaan latihan sepak bola khususnya menggiring bola adalah pendekatan
gerak dasar, pendekatan ini yang lebih banyak diterapkan dan dianggap lebih praktis
dilaksanakan oleh guru, terutama di Sekolah Dasar. Begitupun juga metode latihan
yang diterapkan pada anak kelas V SD Kasepuhan 03, lebih banyak dengan
menerapkan metode latihan pendekatan gerak dasar. Sehingga mengakibatkan kurang
efektifitasnya proses latihan dimana anak yang mendapat giliran melakukannya saja
yang aktif bergerak, lainnya menunggu diam tanpa menunggu gerakan. Sedangkan
pendekatan taktik masih jarang dilakukan oleh pelatih dalam pelaksanaan latihan
sepak bola, pendekatan taktik merupakan kegiatan latihan yang diberikan dalam
bentuk dan situasi permainan. Diharapkan dalam situasi bermain yang menyenangkan
anak melakukan aktivitas gerak yang berlebih, sehingga dapat meningkatkan
keterampilan geraknya.
Pendekatan latihan taktik merupakan kegiatan latihan yang diberikan dalam
bentuk dan situasi permainan. Pendekatan taktik merupakan cara belajar yang dalam
pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk dan situasi permainan. Pendekatan taktik
merupakan cara belajar yang dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk bermain
atau permainan. Pendapat yang dikemukakan Baltasar Tarigan (2001:17) menyatakan
bahwa “Pengajaran melalui pendekatan taktik adalah meningkatkan keterampilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
bermain siswa, dengan melibatkan kombinasi dari kesadaran taktik dan penerapan
keterampilan teknik dasar dalam bentuk yang sebenarnya”.
Bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dan menggembirakan.
Kegiatan bermain sangat disukai anak-anak. Bermain yang dilakukan secara tertata,
mempunyai manfaat yang besar pada perkembangan anak. Bermain dapat
memberikan pengalaman latihan yang sangat berharga untuk anak. Pengalaman itu
bisa berupa membina hubungan sesama teman dan menyalurkan perasaan yang
tertekan.
Dengan mengetahui manfaat bermain, diharapkan guru dapat melahirkan ide
mengenai cara memanfaatkan kegiatan bermain untuk mengembangkan bermacam-
macam aspek perkembangan anak Sekolah Dasar. Aspek yang dikembangkan
mencakup fisik, motorik, sosial, emosional, kepribadian, keterampilan olahraga dan
sebagainya.
Bermain merupakan konsep kegiatan yang menimbulkan kesenangan,
keceriaan, tidak menjemukan, penuh kebebasan tanpa banyak memiliki perintah
larangan. Interaksi komunikatif antara unsur yang terlibat dalam latihan terjadi secara
baik. Bermain bagi anak lebih cocok karena sifatnya menyenangkan dan mengandung
sifat-sifat bertanding sehingga membawa anak tertantang untuk memperoleh
kemenangan. Sifat dari bertanding adalah perjuangan untuk memenangkan
pertandingan dengan penuh sportifitas dan tanggung jawab. Permainan diciptakan
supaya mampu merangsang gerak, menarik dan menimbulkan kompetisi. Bentuk
permainan yang menarik tidak melibatkan banyak anak, lapangan alat dimodifikasi
dan penilaiannya tidak seperti sepak bola pada umumnya.
Pendekatan latihan teknik diartikan sebagai latihan dengan system, tata
urutan jadwal, jumlah ulangan telah diorganisasi dalam suatu program. Program
diberikan kepada anak secara sistematis, berurutan, berulang-ulang, dan kian
bertambah bebannya. Sistematis artinya latihan direncanakan dengan baik dan
pengulangan secara konsisten. Gerakan yang dilakukan secara berulang-ulang
menyebabkan organisasi neuromuskuler bekerja dengan baik, gerak yang semula sulit
dilakukan makin lama menjadi gerak otomatis dan reflektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Rangsangan atau stimulus kian hari kian bertambah berat sehingga
membawa perubahan secara maksimal. Pendekatan teknik ini merupakan cara belajar
dimana untuk mempelajari suatu teknik cabang olahraga dilakukan secara berulang-
ulang hingga menguasai gerakan yang otomatis. Hal ini dikemukakan oleh Beltasar
Tarigan (2001) menyatakan bahwa, “Pembelajaran dengan pendekatan teknik
menekankan pada penguasaan keterampilan atau teknik dasar suatu cabang olahraga”.
Salah satu kelemahan pendekatan teknik adalah anak mendapat kesempatan dan
pembebanan yang sama oleh sebab itu sifat bersaing rendah. Pendekatan ini hanya
anak yang mendapat giliran saja yang aktif bergerak, lainnya menunggu diam tanpa
melakukan gerakan.
Kedua pendekatan latihan di atas ternyata memiliki kelebihan dan
kekurangan. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pelatih dalam melaksanakan
latihan di sekolah sepakbola banyak menggunakan pendekatan teknik. Pendekatan
teknik sebenarnya mempunyai banyak kelemahan terutama bersifat kompetetif
rendah, anak banyak beristirahat dan kurang sesuai dengan akselerasi perkembangan
anak. Kelebihan pendekatan teknik adalah teknik dapat menjadi lebih baik.
Sedangkan pendekatan taktik atau bermain mempunyai kelebihan anak dapat
bergerak secara bebas, tidak majemuk, penuh keceriaan, dan tanpa banyak larangan
serta sesuai dengan akselerasi pengembangan. Kelemahan pendekatan taktik adalah
kematangan teknik kurang baik. Mencermati kedua model pendekatan latihan di atas
timbul suatu permasalahan ialah pendekatan manakah yang memberikan hasil terbaik.
Guna menentukan jawaban pertanyaan tersebut perlu dikaji melalui penelitian ilmiah.
Kemampuan gerak (Motor Ability) juga dapat mempengaruhi keberhasilan
latihan menggiring bola pada permainan sepakbola. Sejalan dengan meningkatnya
ukuran tubuh dan meningkatnya kemampuan fisik, maka meningkat pula kemampuan
gerak anak. Peningkatan kemampuan gerak dapat diidentifikasi dalam bentuk gerakan
dengan mekanika tubuh yang semakin efisien, lancar dan terkontrol, pola gerakan
makin bervariasi dan bertenaga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan latar belakang di atas dapat dirumuskan rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut “Bagaimanakah modifiksai alat bantu bola plastik
pada peningkatan hasil belajar dribble permainan sepak bola pada siswa kelas V SD
Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran
2011/2012?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, tujuan penelitian
ini adalah :
Untuk mengetahui apakah ada peningkatn kemampuan guru gerak mendribble
permainan sepak bola melalui penerapan modifikasi alat bantu bola plastik pada
siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun
pelajaran 2011/2012, dengan penerapan modifikasi alat pembelajarna.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi tenaga pendidik mata pelajaran pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
khususnya kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten
Batang tahun pelajaran 2011/2012:
a. Memotivasi kreatifitas tenaga pendidik Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten
Batang tahun pelajaran 2011/2012 dalam rangka menciptakan suasana
pembelajaran menjadi efektif dan berkualitas.
b. Untuk meningkatkan kinerja tenaga pendidik Penjasorkes kelas V SD Negeri
Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran
2011/2012 dalam membuat dan mengembangkan metode pembelajaran yang
mempermudah dalam memberikan materi ilmu pengetahuan.
c. Sebagai bahan masukan kepada tenaga pendidik Penjasorkes kelas V SD
Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran
2011/2012 dalam memilih alternatif pembelajaran yang akan dilakukan pada
proses belajar mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2. Bagi siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten
Batang tahun pelajaran 2011/2012
Mempermudah siswa dalam menyerap segala informasi yang disampaikan oleh
guru atau pengajar dalam pembelajaran. Sehingga mampu meningkatkan
kemampuannya dalam menguasai teknik ketrampilan dasar permainan sepak bola
khususnya dribble sepak bola.
3. Bagi Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar Negeri Kasepuhan 03
Sebagai bahan masukan, saran dan informasi terhadap sekolah, instansi, lembaga
pendidikan untuk mengembangkan strategi belajar mengajar yang tepat dalam
rangka meningkatkan kualitas proses dan kuantitas hasil belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Sepak Bola
a. Pengertian Sepak bola
Sepakbola merupakan olahraga yang digemari oleh masyarakat,
khususnya oleh anak-anak dan orang dewasa baik laki-laki maupun
perempuan. Sepakbola merupakan permainan beregu yang dimainkan oleh
dua kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri sebelas pemain. Bola
dimainkan untuk diperebutkan diantara pemain, yang mempunyai tujuan
untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan. Di dalam memainkan bola
pemain dibenarkan untuk menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan
dan lengan. Hanya penjaga gawang yang diijinkan untuk memainkan bola
dengan tangan. Tim Bina Karya Guru (2004).
Sedangkan menurut Sukatamsi (1984) sepak bola adalah cabang
olahraga permainan beregu atau tim, walaupun keahlian individu dapat
digunakan pada saat tertentu. Untuk mencapai team work yang baik
diperlukan pemain-pemain yang dapat menguasai semua bagian dan macam
teknik dasar dan ketrampilan bermain sepak bola, sehingga dapat memainkan
bola dalam segala posisi dan situasi dengan cepat, tepat dan cermat artinya
tidak membuang waktu dan energi. “Semua pemain sepak bola harus
menguasai teknik dasar dan ketrampilan bermain sepak bola”.
Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat terkenal dan
digemari oleh semua lapisan masyarakat. Dewasa ini sepakbola dimainkan
bukan hanya sebagai hiburan atau pengisi waktu senggang, akan tetapi sudah
dituntut untuk berprestasi setinggi-tingginya. Prestasi yang tinggi dapat
dicapai dengan latihan yang terencana dan dilakukan terus menerus.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sepak bola
adalah permainan beregu yang dimainkan oleh sebelas orang termasuk
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
seorang penjaga gawang, teknik bermain menggunakan kaki, kepala, tangan,
dan badan tak terkecuali bagi penjaga gawang.
Permainan merupakan cabang olahraga yang kita gunakan sebagai alat
pendidikan. Menggunakan suatu alat, pasti berharap kegunaan alat itu dalam
usaha dalam mencapai suatu tujuan. Bermain adalah bergerak sambil
bersenang-senang. Dalam pengertian permainan termasuk gerakan, sehingg
permainan diiringi oleh gerakan. Bukan hanya gerakan jasmani tetapi jug
gerakan jiwa. Banyak konsep tentang permainan dikemukakan diantarnya :
“John Dewey, seorang tokoh filsuf pendidikan mengakui pentingnya
bermain atau permainan dalam kehidupan ini, dia berpendapat bahwa bermain
adalah suatu pandangan atau sikap hidup yang dapat dilakukan dalam segala
situasi.” Selain John Dewey, masih ada terdapat tokoh yang mengemukakan
pendapatnya tentang permainan, yaitu : “Sukintaka (1979: 90-91), Bigot, dkk.
Menyatakan bahwa permainan memberikan kepuasan, kegembiraan dan
kebahagiaan dalam kehidupan anak dan akan menjadi alat pendidikan yang
bernilai.
Berdasarkan teori di atas bermain digunakan sebagai alat usaha
pendidikan, dengan bermain anak menjadi senang. Oleh karena itu, segala
sesuatu yang diajarkan dapat ditangkap dengan mudah. Maka alangkah
baiknya jika semua pembelajarn diberikan dalam suasana gembira smabil
bermain. Pada pembelajaran atletik terutama nomor tolak peluru, permainan
yang digunakan berupa permainan yang menggunakan unsur menolak di
dalamnya.
Sepakbola merupakan olahraga permainan yang pengertian dan cirri-
cirinya merangsang kegiatan untuk bergerak dalam suatu lapangan terbatas
yang dilengkapi dengan pembatasan waktu dan tata tertib peraturan. Sepkbol
aktifitasnya meliputi kegiatan seluruh tubuh.
Menurut Angga Wicaksono (2009: 1) olahraga permainan sepakbola mempunyai banyak sekali manfaat antara lain : 1) Dapat dijadikan symbol kekuasaan dan kehormatan, bisa kita ambil
contoh bahwa dahulu kala setelah negeri ini merdeka dimana rakyat masih banyak yang miskin, penguasa kita membangun stadion yang super megah pada jamannya bahkan termasuk terbesar di benua ASIA. Di piala dunia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
kali ini para presiden menjenguk para pemainnya untuk memberi semangat pada para pemainnya, bahwa kemenangan akan berarti kehormatan bagi seluruh negerinya.
2) Bernilai Filsafat Agama. Seringkali team yang dipenuhi oleh bintang, memiliki skil dan stamina yang tinggi ternyata kalah oloeh tim yang tidka diunggulkan sama sekali. Sejarah mencatat team Yunani yang dipandang sebelah mata oleh penggemar umum sepakbola ternyata memenangi piala Eropa, siapa sangka tim Korea dari benua yang tidak memiliki tradisi hebat sepakbola dapat mengalahkan tim sekaliber Italia yang memiliki kompetisi terbaik di dunia. Bola sepakbola diyakini bola paling bunder dibanding olah raga lain, dia akan dan terus memberi kejutan kepada pemirsanya sehingga setelah berakhir, semua akan mengatakan hasil itu adalah qodaqr dari takdir yang sudah ditentukan.
3) Sepak bola adalah cerminan kehidupan. Sepanjang permainan semua orang ingin mencapai suatu kemenangan, dia akan mempertahankan gawangnya selayaknya mempertahankan kehormatannya, dia akan menyusun penyerangan di barisan tengah, sama kreatifnya seperti mencari jalan untuk tetap hidup. Dia akan menyerang dan diserang, selayaknya hidup yang kadang harus memenangkan suatu persaingan dan disisi yang lain kita harus bertahan untuk tetap menjaga eksistensinya.
4) Sepak bola adalah sarana untuk mencari kebahagiaan. Kadang orang harus mengeluarkan jutaan rupiah untuk sekedar tersenyum lebar, tertawa lepas dan melampiaskan segala pengat di jiwa. Namun sepak bola tidak perlu semahal itu untuk mencapainya, kita bisa mengekspresikan segala rasa yang ada di hati kita di sini. Sepk bola dengan sendirinya akan menuntun manusia untuk mencari kepuasan, entah dengan menyundul bola, menendang, berlari dan tentunya membobol gawang.
5) Sepak bola mengajarkan logika terbalik yang sudah digariskan. Seringkali kita lihat tim yang sepanjang pertandingan menyerang habis-habisan, namun tidak pernah memasukkan bola, kalau tidak offside ya membentur tiang atau golnya dianulir oleh si pengadil, namun tim yang bertahan terus menerus dan hanya sekali-kali mengadakan serangan balik ternyata bisa memenangkan pertandingn, dia dapat mencuri kelemahan lawan, memanfaatkan peluang yang kecil dengan penyelesaian yang sempurna. Dalam hidup kita sering menemukan orang yang hidupnya jujur, lurus, baik suka bekerja keras namun dalam hidupnya dia terus menemui kesulitan, menjadi kambing hitam, tertimpa musibah dan kesulitan hidup yang lainnya. Namun ada orang yang korupsi, suka menjilat, suka berbohong, namun dia dihormati banyak orang, hidup senang bermewah-mewah.
6) Sepak bola adalah cabang olah raga yang banyak peraturan dan memiliki pengadil yang dapat menentukan kesuksesan tim. Jika seorang pemain melanggar aturan maka siap-siap saja terkena hukuman, dari tendangan bebas, kartu kuning sampai kartu merah yang mengharuskan dia keluar dari pertandingan. Seringkali seorang menganggap dirinya benar, namun disitu ada pengadil yang akan memberikan keputusan yang harus ditaati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
oleh semua pemain. Demikian pula hidup kita memiliki hukum entah dalam pemerintahan maupun agama, disitu ada penegak hukumnya, mau nggk mau, rela nggak rela kita harus menerima garis yang ditetapkan pada kita.
7) Sepak bola mengajarkan pada tanggung jawab. Coba amati pemain yang menendang bola saat adu pinalti. Dalam dirinya tertumpu beban yang begitu besar, jutaan orang mengharap dan membebaninya dengan tanggung jawab. Tak heran jika memori itu tak akan hilang tidak hanya dirinya sendiri tapi semua penontonnya. Lihatlah trauma yang dialami Roberto Bagio yng gagal dalam pinalti di laga Final Piala, atau Andreas Recoba yang merenggang nyawa karena ditembak pendukung sepak bola di negerinya. Dalam hidup kit juga akan disuguhi scenario-skenario yang menjadikan diri kita memegang amanat yang harus dipertanggung jawabkan semampu diri.
Dalam rangka meningkatkan pembelajaran sepak bola yang optimal.
Yaitu seorang pemain yang memiliki kondisi fisik dan kemampuan dasar yang
baik, dimana seorang pemain memahami dan menguasai teknik-teknik dasar
permainan sepak bola.
Kondisi fisik dan ketrampilan gerak dasar itu dapat dimiliki serta
dikuasai pemain secara maksimal melalui perencanaan pembelajaran dengan
baik sert didukung dengan metode dan media yang sesuai dan terencana.
Dalam memberikan pembelajaran ketrampilan gerak dasar agar dapat lebih
mudah dipahami dan dikuasai oleh siswa, maka pemberian pembelajaran ini
harus diberikan yang disesuaikan dengan kompetensinya.
b. Teknik Dasar Sepak bola
Untuk meningkatkan prestasi sepak bola ada dua teknik dasar yang
harus dikuasai oleh seorang pemain, yaitu teknik tanpa bola dan teknik
dengan bola. Teknik tanpa bola adalah semua gerakan-gerakan tanpa bola
terdiri dari : a) lari cepat dan mengubah arah; b) melompat atau meloncat; c)
gerak tipu tanpa bola, yaitu gerak tipu dengan badan; d) gerakan-gerakan
khusus penjaga gawang (Sukatamsi, 1984: 34).
Teknik dengan bola adalah semua gerakan-gerakan dengan bol yng
meliputi : a) menendang/menembak bola (shooting the ball); b)
menerima/mengontrol bola (controlling the ball); c) menyundul bola (heading
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
the ball); d) menggiring bola (dribble the ball); e) melempar bola (throw-in);
f) merampas bola; g) gerak tipu dengan bola (feinting with the ball); h) teknik
khusus penjaga gawang (goal keeping) (Sukatamsi, 1984: 109-197)
1) Menendang/menembak bola (Shooting the ball)
Menendang bola yaitu mengayunkan kaki kearah bola sehingga hasil
tendangan sesuai dengan sasaran yang dituju. Menendang bola merupakan
teknik dengan bola yang paling banyak dilakukan dalam permainan sepak
bola.
2) Menerima/mengontrol bola (Controlling the ball)
Menerima bola diartikan sebagai cara menangkap bola, menghentikan
bola atau menguasai bola. Dalam menerima bola pada dasarnya adalah
dengan mengurangi kecepatan bola hingga bola terhenti untuk kemudian
dikuasai.
3) Menyundul bola (Heading the ball)
Menyundul bola diartikan menghalau bola atas atau lambung dengan
menggunakan dahi, yaitu daerah kepala ke atas kening di bawah kepala.
4) Menggiring bola (Dribbling the ball)
Menggiring bola diartikan yaitu dengan gerakan lari menggunakan bagian
kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus menyusur tanah. Teknik
pelaksanaan menggiring bola seperti gambar di bawah ini :
Gambar 1
Teknik Gerakan Menggiring Bola (Sumber: Tim Penjas SD, 2007: 80)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
c. Gerak dasar Menggiring Bola
Dalam suatu pertandingan sepakbola, penguasaan gerak dasar dari
setiap pemain sangatlah menentukan kemenangan suatu tim. Teknik dan
taktik tersebut tidaklah mungkin diterapkan dengan sempurna tanpa ditunjang
dengan kondisi fisik yang baik dalam arti yang fit atau segar. Baik saat
menjelang pertandingan maupun saat bertanding.
Menggiring bola merupakan gerak dasar dalam usaha memindah bola
dari suatu daerah ke daerah lain pada saat permainan sedang berlangsung.
Beberapa prinsip yang perlu dikuasai untuk dapat menggiring bola dengan
baik antara lain : Bola harus dikuasai sepenuhnya, dapat menggunakan bagian
kaki sesuai dengan tujuan pada waktu menggiring bola. Berorientasi kepada
tujuan menggiring bola dalam permainan sepakbola maka dapat dibedakan
beberapa cara menggiring bola, yaitu :
1) Menggiring bola dengan kaki bagian luar
Menggiring bola dengan menggunakan kura-kura bagian luar
memberi kesempatan bagi pemain untuk merubah-rubah serta dapat
menghindari lawan yang berusaha merampas bola. Merubah arah atau
membelok kekiri dan kekakan berarti menghindari bola dari lawan karena
dengan cara demikian tubuh yang sedang menggiring bola dapat menutup
atau membatasi antara lawan dengan bola.
Gambar 2 Menggiring bola dengan kaki bagian luar
(Sumber : Tim Penjas SD, 2007: 81)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
2) Menggiring bola dengan punggung kaki
Menggiring bola dengan menggunakan punggung kaki biasanya
dengan tujuan membawa bola lurus, dimana kemungkinan tidak ada
rintangan dari lawan. Membawa bola seperti ini dapat dilakukan dengan
cepat bahkan kalau memungkinkan bola bukan berarti digiring tapi
ditendang lalu dikejar (kick and run) (A. Sarumpaet, 1992: 24-25).
Gambar 3
Menggiring Bola dengan Punggung Kaki (Sumber : Tim Penjas SD, 2007: 81)
Menurut Karl Heinz Heddergatt (1984: 33) Menggiring bola
merupakan suatu kemahiran dan bersifat individu, sangat efektif untuk
menciptakan dan membuka peluang dalam menerobos pertahanan lawan
dan gaya gerakan harus bervariasi.
Lebih lanjut Karl Heinz Heddergartt (1984: 35) mengemukakan
bahwa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam menggiring bola
adalah : 1) bola didalam penguasaan pemain, tidak mudah direbut lawan,
dan bola selalu terkontrol; 2) didepan pemain terdapat daerah kosong
artinya bebas dari lawan; 3) bola digiring dengan kaki kanan atau kiri, tiap
langkah kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola ke depan, jadi bola
didorong bukan ditendang. Irama sentuhan pada bola tidak mengubah
langkah kaki; 4) pada waktu menggiring bola mata tidak boleh selalu pada
bol saja, akan tetapi harus memperhatikan dan mengamati situasi sekitar
dan lapangan atau posisi lawan maupun posisi kawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
3) Keterampilan Menggiring Bola Zig-Zag
Teknik dasar yang digunakan dalam menggiring bola zig-zag adalah
teknik menggiring bola dengan menggunakan punggung kaki, kaki bagian
dalam, dan kaki bagian luar. Latihan menggiring bola satu kaki dalam
upaya untuk zig-zag secara tepat berkaitan dengan penguasaan bola yang
baik pada salah satu kakinya (kanan atau kiri).
Menggiring bola zig-zag melewati rintangan dengan menggunakan
kaki kanan saja, waktu melampau sebelah kanan tiang pancang digunakan
kura-kura kaki bagian dalam, waktu melewati sebelah kiri tiang pancang
digunakan kura-kura kaki sebelah luar. Dan apabila menggunakan kaki
sebelah kiri saja waktu melampaui sebelah kanan tiang pancang digunakan
kura-kura kaki bagian luar, dan waktu melampaui di sebelah kiri tiang
pancang digunakan kura-kura kaki bagian dalam (Sukatamsi, 1985: 169)
Dalam latihan menggiring bola dengan zig-zag digunakan kaki kiri
dan kaki kanan (Jawwad, 1981: 19). Apabila menggiring bola dengan dua
kaki untuk rintangan secara tepat, memerlukan penguasaan bola yang baik
dari kedua kakinya. Sedangkan untuk menggiring bola zig-zag melewati
tiang pancang dengn menggunakan kaki kanan dan kaki kiri berganti-
ganti, bola didorong dengan kura-kura kaki bagian dalam, waktu melewati
di sebelah kanan tiang pancang kura-kura kaki bagian dalam kaki kanan,
waktu melampaui sebelah kiri tiang pancng digunakan kura-kura kaki
bagian dalam kaki kiri (Sukatamsi, 1985: 169).
Untuk dapat meningkatkan ketrampilan menggiring bola banyak
sekali latihan menggiring bola yang dapat dilakukan. Akan tetapi dalam
penelitian ini peneliti mencoba untuk meneliti pengaruh dari ketrampilan
menggiring bola zig-zag. Ketrampilan menggiring bola zig-zag terbagi
menjadi dua yaitu ketrampilan menggiring bola zig-zag dengan satu kaki
dan dua kaki.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
a) Ketrampilan menggiring bola zig-zag dengan satu kaki
Teknik dasar yang digunakan dalam menggiring bola zig-zag
satu kaki adalah teknik menggiring bola dan menggunakan punggung
kaki, kaki bagian dalam, dan kaki bagian luar (Jawad, 1981: 16).
Ketrampilan menggiring bola zig-zag dengan satu kaki dalam upaya
melewati rintangan secara cepat berkaitan dengan penguasaan bola
yang baik pada salah satu kakinya (kanan atau kiri).
Menggiring bola zig-zag melewati rintangan dengan
menggunakan kaki kanan saja, waktu melampaui sebelah kanan tiang
pancang digunakan kura-kura kaki bagian dalam, waktu melampaui di
sebelah kiri tiang pancang digunakan kura-kura kaki sebelah luar. Dan
apabila menggunakan kaki sebelah kiri saja waktu melampaui sebelah
kanan tiang pancang digunakan kura-kura kaki bagian luar, dan waktu
melampaui di sebelah kiri tiang pancang digunakan kura-kura kaki
bagian dalam (Sukatamsi, 1984: 169).
Bentuk ketrampilan menggiring bola zig-zag melewati rintangan
dengan menggunakan satu kaki dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4
Menggiring Bola Zig-zag dengan satu kaki (Sumber : Tim Penjas SD, 2007: 81)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
b) Ketrampilan menggiring bola zig-zag dengan dua kaki
Menurut Jawad (1981:19) “Dalam ketrampilan menggiring bola
zig-zag digunakan kaki kiri dan kaki kanan”. Menggiring bola zig-zag
dengan dua kaki untuk melewati rintangan secara cepat, memerlukan
penguasaan bola yang baik dari kedua kakinya.
Apabila menggiring bola zig-zag melewati tiang pancang
dengan menggunakan kaki kanan dan kaki kiri berganti-ganti, bola
didorong dengan kura-kura kaki bagian dalam, waktu melampaui di
sebelah kanan tiang pancang digunakan kura-kura kaki bagian dalam
kaki kanan, waktu melampui sebelah kiri tiang pancang digunakan
kura-kura kaki bagian dalam kaki kiri (Sukatamsi, 1984: 169)
Menggiring bola zig-zag dengan dua kaki lebih baik dari pada
menggiring bola dengan satu kaki saja, alasannya :
a) Dalam menggiring bola dua kaki keseimbangan tubuh dalam
melakukan gerakan menggiring bola melewati rintangan lebih
terjaga.
b) Factor jangkauan untuk mengambil bola lebih dekat dan mudah,
bila bola kearah kanan akan dijemput oleh kaki kanan dan bila bola
kearah kiri bola akan dijemput oleh kaki kiri.
c) Dalam gerakan tubuh untuk melewati rintangan selanjutnya
menggiring bola dua kaki lebih efisien. (Depdikbud, 1994: 38).
Bentuk ketrampilan menggiring bola zig-zag melewati rintangan
dengan menggunakan satu kaki dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 5
Menggiring bola zig-zag dengan dua kaki (Sumber : Tim Penjas SD, 2007: 83)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran menggiring bola zig-zag adalah pembelajaran menggiring
bola dengan menggunakan punggung kaki, kaki bagian dalam, dan kaki
bagian luar, bola digiring secara zig-zag melewati rintangan dengan
menggunakan kaki kanan saja, waktu melampaui sebelah kanan tiang
pancang digunakan kaki bagian dalam, waktu melewati sebelah kiri tiang
pancang digunakan kaki sebelah luar.
2. Pembelajaran
a. Konsep Pembelajaran
Karakteristik ini menuntut guru sekolah dasar untuk melaksanakan
kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih-lebih untuk kels rendah.
Guru sekolah dasar seyogyanya merancang model pembelajaran yang
memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru hendaknya
mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai. Penyusunan
jadwal pelajaran hendaknya diselang seling antara mata pelajaran serius
seperti IPA, matematika dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan
seperti pendidikan jasmani, atau seni budaya dan ketrampilan.
Orang dewasa dapat duduk berjam-jam sedangkan anak sekolah dasar
dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu,
guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak
berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka
waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.
Dari pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek
yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan-aturan
kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya di
lingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan
orang lain secara sehat (sportif), mempelajari olah raga dan membawa
implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta belajar
keadilan dan demokrasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang
model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar
dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok
kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu
tugas secara kelompok.
Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak sekolah dasar
memasuki tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia
belajar menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama.
Berdasar pengalaman ini, siswa membentuk konsep-konsep tentang angka,
ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, jenis kelamin, moral dan sebagainya.
Bagi anak sekolah dasar, penjelasan guru tentang materi pelajaran
akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan
memberi contoh bagi orang dewas. Dengan demikian guru hendaknya
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung
dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami
tentang jika langsung.
b. Hakekat Pembelajaran
Ginther menyarankan dalam menghasilkan daya ledak adalah dengan
metode yang kompleks atau maxex training, sebagai contoh; pada latihan
kekuatan maksimum seperti saat mengangkat bench pres dengan diikuti
pliometrik atau latihan balistik (Ginther, 2006: 3). Sebab tubuh akan cepat
beradaptasi untuk memilih protocol latihan sehingga akan dapat efektif.
Karena itu variasi dalam latihan adalah sangat penting.
Karakter menurut Puerwadarminta adalah watak, tabiat atau sifat-sifat
kejiwaaan sedang menurut IR Pedjawijatna mengemukakan karakter atau
watak adalah seluruh aku yang ternyata dalam tindakannya (insani). Dengan
beberapa pengertian tersebut dapat penulis katakana bahwa karakteristik siswa
adalah merupakan semua watak yang nyata dan timbul dalam suatu tindakan
siswa adalah kehidupannya setiap saat. Sehingga dengan demikian, karena
watak dan perbuatan manusia yang tidak akan lepas dari kodrat, dan sifat,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
serta bentuknya yang berbeda-beda, maka tidak heran jika bentuk dan karakter
siswa juga berbed-beda. Adapun bentuk dan karakter siswa sekolah dasar
khususnya adalah dapat diuraikan sebagai berikut
c. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Menghasilkan daya ledak otot dapat dikembangkan dengan berbagai
metode latihan. Pada fase kekuatan maksimum metode yang sering digunakan
oleh peneliti adalah maximum load method (isotonic), isometric method,
isokinetic method dan eccentric method, saat ini berkembang metode latihan
yang dikenal dengan maxex training. Beberapa cabang olahraga yang
membutuhkan daya ledak otot tungkai seperti cabor beladiri, permainan bola
basket, bola voli, sepakbola dan lain sebagainya, memerlukan variasi latihan
dalam meningkatkan kemampuan atletnya. Bloomfiled, Ackland dan Elliott
menyebutkan metode latihan tersebut dengan istilah Maximum Power
Training, latihan tersebut melibatkan penampilan pada latihan beban yang
dinamik dengan beban untuk menghasilkan power yang maksimal. Strategi
latihannya dengan melibatkan beban 30-45 % RM saat lompat ke atas dengan
cepat (Bloomfield, 1994: 149).
Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa.
Untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka proses
pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat.
Menurut Sanjaya (2006: 30) bahwa prinsip pembelajaran yang harus
diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya :
1) Berpusat pada siswa;
2) Belajar dengan melakukan;
3) Mengembangkan kemampuan social;
4) Mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah;
5) Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah;
6) Mengembangkan kreatifitas siswa;
7) Mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi;
8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
9) Belajar sepanjang hayat.
3. Modifikasi Alat Bantu
a. Pengertian Modifikasi
Modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi
pembelajaran dengan cara menurunkannya dalam bentuk aktifitas belajar yang
potensial untuk memperlancar siswa dalam proses belajar. Cara ini
dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa dari
yang tadinya bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah
menjadi memiliki tingkat yang lebih tinggi.
b. Prinsip Pengembangan Modifikasi
Modifikasi adalah salah satu usaha para guru agar pembelajaran
mencerminkan kreatifitas, termasuk didalamnya “body scaling” atau
penyesuaian dengan ukurn bentuk tubuh siswa yang sedang belajar. Aspek
inilah yang harus dijadikan prinsip utama dalam modifikasi pembelajaran
penjas, termasuk pembelajaran atletik. Cara-cara guru memodifikasi
pembelajaran agar tercermin dari aktivitas pembelajaran yang diberikan guru
dari mulai awal hingga akhir pelajaran.
1) Tujuan Modifikasi
Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan tujuan pembelajaran dari
mulai tujuan yang paling rendah sampai tujuan yang paling tinggi.
2) Sarana pembelajaran dan modifikasi sarana prasarana untuk permainan
dan peraturan
a) Sarana Pembelajaran Sepakbola
Istilah sarana adalah terjemahan dari “facilities” yaitu sesuatu yang
dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan.
Sedangkan yang dimaksud dengan sarana olahraga yaitu segala
sesuatu yang dapat digunakan dan dapat dimanfaatkan dalam
pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani. Sarana
olahraga dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
b) Peralatan (apparatus), adalah sesuatu yang digunakan, contoh: tiang,
bendera, kardus, gelang-gelang, kuda-kuda dan lain-lain.
c) Perlengkapan (device), yaitu :
Sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasarana, misalnya: net, bendera
untuk tanda garis batas dan lain-lain. Sesuatu yang dapat dimainkan
dan dapat dimanipulasi dengan kaki, misalnya : bola plastik, bola kaki,
dan lain-lain.
Seperti halnya prasarana olahraga, sarana yang dipakai dalam kegiatan
olahraga dalam masing-masing cabang olahrag memiliki ukuran standart.
Akan tetapi apabila cabang olahraga tersebut dipakai sebagai materi dalam
pembelajaran pendidikan jasmani, sarana yang digunakan bisa dimodifikasi,
sesuai dengan kondisi sekolah dan karakteristik siswa (Soepartono, 2000: 6).
Salah satu factor yang mendorong berlangsungnya proses belajar mengajar
agar sempurna adalah penyediaan sarana pendidikan yang menunjang.
Suharsimi Arikunto (1989: 82), mengutip pendapat dari TIM
Penyusunan Pedoman Pembakuan Media Pendidikan dan Kebudayaan,
menerangkan bahwa “Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang
diperlukan dalam proses belajar, mengajar, baik yang bergerak maupun yang
tidak bergerak, agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan lancar,
teratur, efektif dn efisien”. Media pendidikan merupakan sarana pengajaran
yang dapat dipergunakan untuk membantu tercapainya suatu tujuan. Di dalam
dunia pendidikan, media sebagai suatu alat yang dapat dijangkau oleh panca
indra (terutama penglihatan/pendengaran).
Penyajian pelajaran sepak bola untuk siswa di sekolah dasar sebaiknya
diberikan dalam bentuk permainan, menirukan, penugasan dna perlombaan.
Kegiatan pendekatan pembelajaran dengan melakukan gerakan ketrampilan
mendribble bola memodifikasi alat menggunakan bola plastik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Kegiatan pendekatan pembelajaran dengan melakukan ketrampilan
mendribble bola dengan memodifikasi alat menggunakan bola plastik dengan
model perlombaan.
Kegiatan pendekatan pembelajaran dengan gerakan ketrampilan
mendribble bola dengan memodifikasi alat menggunakan bola plastic.
Kegiatan pendekatan pembelajaran dengan ketrampilan mendribble
bola dengan memodifikasi alat menggunakan bola plastik dengan model
perlombaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
B. Kerangka Berfikir
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk menyelesaikan
masalah yang sesuai dengan konsep yang dipelajari. Permasalahan yang sering terjadi
dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada metode atau cara
menyampaikan materi pelajaran. Sering kali materi yang diajarkan oleh guru kurang
tertanam kuat dalam benak siswa. Khususnya dalam pembelajaran gerak dasar
mendribble bola. Siswa kurang mampu menganalisis gerakan yang telah diajarkan
oleh guru, sebab guru hanya menyampaikan materi secara verbal adapun memberikan
demonstrsai atau contoh kurang dapat ditangkap oleh siswa secara optimal. Guru
bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa, siswa diberi kesempatan seluas-
luasnya untuk mengembangkan kemampuan berfikir dalam menyelesikan masalah
yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Permasalahan umum dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan adalah kurang peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran. Proses
pembelajaran yang berlangsung belum mewujudkan adanya partisipasi siswa secara
penuh. Siswa berperan sebagai obyek pembelajaran, yang hanya mendengarkan dan
mengaplikasikan apa yang disampaikan guru. Selain itu proses pembelajaran kurang
mengoptimalkan pengunaan metode pembelajaran yang dapat merangsang peran aktif
siswa.
Penggunaan metode nyata dapat diamati dan dirasakan langsung oleh siswa
memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Metode nyata yang dimaksud adalah pembelajaran kooperatif, penggunaan metode
pembelajaran memungkinkan siswa lebih banyak melakukan kegiatan. Penggunaan
modifikasi dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya disesuaikan dengan topic
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
materi yang sedang dipelajari, secara lebih rinci jenis-jenis media tersebut dijabarkan
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), setiap pertemuan.
Secara garis besar kerangka berfikir dalam penelitian tindakan kelas ini
dapat dijabarkan dalam diagram berikut ini:
Gambar 2.6 Kerangka Berpikir
Kondisi awal Guru : kurang mampu mengontrol keadaan siswa pada materi gerak dasar mendribble
Siswa : - Tidak mampu menyerap
serta menganalisis materi gerak dasar mendribble permainan sepakbola yang disampaikan oleh guru
- Hasil belajar siswa rendah
- Kualitas gerak dasar mendribble bola siswa kurang
Tindakan Menerapkan pembelajaran menggunakan alat bantu pembelajaran
Siklus I : Guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar mendribble bola, melalui penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran (bola plastic)
Kondisi akhir Melalui alat pembelajaran bantu (bola plastic) siswa lebih mudah menganalisis gerakan dan meningkatkan penguasaan gerak dasar mendribble bola, sehingga mampu mempraktikannya secara mandiri dan kelompok
Siklus II : Upaya perbaikan dari tindakan siklus I sehingga meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar mendribble bola melalui alat bantu pembelajaran (bola plastik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri
Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Mei 2012 sampai dengan bulan Juni
2012.
B. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas V Sekolah
Dasar Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang yaitu sebanyak 26
siswa, terdiri dari 12 siswa putra, dan 14 siswa putri.
C. Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah data
primer, yaitu data yang diperoleh melalui observasi langsung lokasi penelitian,
mengenai proses pembelajaran mendribble bola kelas V SD Negeri Kasepuhan 03
Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012, berupa data
aktifitas dan hasil belajar siswa.
2. Jenis Variabel
Dalam penilaian terdapat satu variable bebas (independent) dan satu
variable terikat (dependent) yaitu :
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
a. Variabel bebas (independent) yakni variable yang mempengaruhi variable
lain, variable bebas dalam penelitian ini adalah : melalui penerapan modifikasi
alat pembelajaran.
b. Variable terikat (dependent) yakni variable yang dipengaruhi oleh variable
lain, variable terikat dalam penelitian ini adalah : upaya peningkatan hasil
belajar dribble permainan sepak bola pada siswa kelas V SD Negeri
Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran
2011/2012.
Sumber data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai
berikut :
a. Siswa, untuk mendapatkan data tentang mendribble bola kelas V SD Negeri
Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran
2011/2012
b. Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan optimalisasi
penggunaan penerapan alat bantu pembelajaran mendribble bola kelas V SD
Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran
2011/2012
D. Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data penelitian tindakan kelas ini
diantaranya: tes praktik, observasi lapangan. Menurut H.E. Mulyana (2009: 183)
data penelitian kumpulkan dan disusun melalui teknik pengumpulan data meliputi
: sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data, pengumpulan data dan
instrument yang digunakan.
Secara terperinci teknik pengumpulan data pada penelitian dapat
dideskripsikan dalam tabel berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
No. Jenis Data Subyek Teknik Pengumpulan Data Instrument
1 2 3 4 5 1 Aktivitas
belajar
mendribble
bola Siswa
Unjuk kerja
ketrampilan
mendribble bola
Tes ketrampilan
mendribble dengan
perorangan
Pedoman observasi
pelaksanaan
kemampuan gerak
dasar mendribble bola
2
Hasil belajar
mendribble
sepak bola
Siswa
Afektif
Skala sikap melalui
observasi lapangan
(sesuai dengan rubric
penilaian aspek afektif
pada RPP)
Kognitif
Soal tes (sesuai dengan
rubric penilaian aspek
kognitif pada RPP)
Psikomotor
Unjuk kerja praktik
yang meliputi
kemampuan gerak
dasar mendribble sepak
bola
E. Uji Validasi Data
Cara untuk mengembangkan validasi data penelitian. Trianggulasi
merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validasi data dalam
penelitian. Trianggulasi yang digunakan, yaitu :
1. Trianggulasi data;
2. Trianggulasi sumber;
3. Trianggulasi metode
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Validitas data PTK ini menggunakan :
1. Trianggulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila
digali dari beberapa sumber data yang berbeda.
2. Trianggulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan informan
atau nara sumber yang lain baik dari siswa, guru lain atau pihak-pihak yang lain
(Kepala Sekolah, rekan guru, orang tua / wali murid).
3. Trianggulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda agar
hasilnya lebih mantap (metode observasi ,tes) sehingga didapat hasil yang akurat
mengenai subjek.
F. Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah Deskripsi Kualitatif. Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen
(dalam Lexy J. Moleong, 2007: 248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya dengan satuan yang
dapat dikelola, mengsintetiskan data, mencari dan memutuskan pola, menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari juga memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain.
G. Indikator Kinerja Penelitian
Melalui pembelajaran mendribble sepak bola dengan menggunakan
penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03
Kecamatan Batang Kabupaten Batang pada tahun pelajaran 2011/2012 diharapkan
menguasaan gerak dasar mendribble dengan kaki dalam bagian dalam dan luar
permainan sepak bola meningkat menjadi lebih baik dibandingkan pembelajaran
sebelumnya. Kemampuan yang diharapkan siswa adalah siswa mampu melakukan
teknik dasar mendribble sepak bola dengan baik dan benar sesuai kompetensi yang
diharapkan. Dalam penelitian ini ditentukan indikator keberhasilan yaitu apabila pada
siklus pertama mencapai 69% dan pada siklus dua mencapai 92% dari jumlah siswa
(26 siswa) dapat memperoleh nilai penguasaan mendribble sepak bola sama atau
lebih dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu sebesar 75.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
H. Prosedur Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Supandi (2008: 104) yakni
penelitian tindakan yang diawali dengan perencanaan (planning), penerapan tindakan
(action), mengobservasi dan mengevaluasi tindakan (observation and evaluation),
dan melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau
peningkatan yang diharapkan tercapai (criteria keberhasilan). Penjelasan mengenai
alur penelitian tindakan tersebut dipaparkan melalui penjelasan sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning) adalah tahap dimana dijelaskannya apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana penelitian itu dilakukan.
2. Penerapan tindakan (Action) adalah tahap implementasi atau pelaksanaan rencana
yang telah disusun pada tahap perencnaan sebelumnya.
3. Observasi dan Evaluasi Tindakan (Observation and evaluation) adalah tahap
pengamatan dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan selama penelitian
berlangsung.
4. Refleksi (reflecting) adalah tahap pengungkapan kembali hasil observasi dan
evaluasi data penerapan tindakan dalam diskusi, sehingga dapat digunakan untuk
merancang program penelitian siklus berikutnya.
Keempat tahap yang telah dipaparkan di atas tersebut merupakan rancangan
tindakan dalam satu siklus penelitian, pada siklus berikutnya rancangan program
penelitian yang digunakan berpedoman pada hasil refleksi yang dihasilkan pada
siklus sebelumnya, begitu seterusnya hingga target penelitian tercapai.
Tahapan siklus pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat diterangkan
melalui gambar sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
PENETAPAN FOKUS MASALAH
Gambar 7 Alur Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh peneliti
dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan tindakan yang berlangsung secara terus
menerus pada subyek penelitian.
Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara prosedurnya
dilaksanakan secara partisipasif atau kolaborator antara guru dengan tim lainnya
bekerja sama, mulai dari tahap orientasi hingga penyusunan rencana tindakan dalam
siklus pertama, diskusi yang bersifat analik kemudian dilanjutkan dengan refleksi-
evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian
mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi atau pembetulan, dan menyempurnakan
pada siklus berikutnya.
Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan,
prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1. Tahap persiapan survey awal
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah atau kelas
yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas. Meninjau
bagaimana pelaksanaan pembelajaran mendribble bola diterapkan dalam sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
2. Tahap seleksi informen, penyiapan instrument, dan alat
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, adalah :
a. Menentukan subyek penelitian
b. Menyiapkan metode dan instrument penelitian serta evaluasi
3. Tahap pengumpulan data atau tindakan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasi data penelitian yang terdiri
atas :
a. Hasil kondisi awal ketrampilan mendribble bola
b. Kemampuan siswa terhadap proses pembelajaran
c. Pelaksanaan pembelajaran
d. Partisipasi dan keaktifan siswa
4. Tahap analisis data
Dalam tahap ini analisis data dikumpulkan yaitu dengan deskriptif kualitatif.
Teknik analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul berupa uraian
deskriptif tentang perkembangan belajar serta tes ketrampilan mendribble bola
yang dideskripsikan melalui hasil kualitatif.
5. Tahap penyusunan laporan
Pada tahap ini disusun laporan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dari awal
survey hingga menganalisis data yang dilakukan dalam penelitian.
6. Deskripsi tiap siklus
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan penguasaan
mendribble bola kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten
Batang tahun pelajaran 2011/2012. Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan
tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari
empat tahpa yaitu : 1. Perencanaan tindakan; 2. Pelaksanaan tindakan; 3.
Observasi dan interpretasi; 4. Analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus
berikutnya.
Kondisi Awal Siswa
1. Tahap Perencanaan
Perencanaan dalam kegiatan penelitian ini antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
a. Menentukan kelas yang akan menjadi subyek penelitian, dalam hal ini
kelas V
b. Menyusun alat evaluasi untuk pengambilan data.
c. Menyusun lembar observasi
d. Menyusun angket
2. Tahap pelaksanaan dan observasi
a. Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan meliputi menyiapkan siswa baris, berdoa, presensi,
menginformsikan kompetensi dasar, tujuan yang hendak dicapai, indicator
keberhasilan, materi pembelajaran, metode pembelajaran. Kemudian
dilanjutkan dengan melakukan pemanasan dan peregangan.
b. Kegiatan Inti
1) Penilaian tahap pertama/pra test (pra siklus)
Untuk mengetahui kondisi awal subyek penelitian dalam hal ini adalah
siswa kelas V tentang prestasi mendribble sepak bola.
2) Pelaksanaan dan observasi
a) Secara perorangan siswa melakukan gerakan ketrampilan
mendribble bola dengan memodifikasi alat menggunakan bola
plastik.
b) Secara berpasangan siswa melakukan gerakan ketrampilan
mendribble bola dengan memodifikasi alat menggunakan bola
plastik.
c) Secara kelompok siswa melakukan gerakan ketrampilan
mendribbel bola dengan memodifikasi alat menggunakan bola
plastik dengan model perlombaan.
d) Aspek yang dinilai
(1) Posisi kaki saat melakukan dribble dengan menggunakan bola
plastic
(2) Posisi saat membawa bola sambil berjalan
(3) Posisi saat membawa bola sambil berlari
(4) Posisi saat membaw bola sambil melewati tiang/kun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
(5) Setiap aspek penilaian diberi skor 1 sampai 4, adapun nilainya
adalah jumlah skor dibagi 12. Skor maksimal adalah 12
c. Kegiatan Akhir
Siswa dikumpulkan, dibariskan kemudian diberitahu hasil tes penilaian
yang telah dilakukan. Agar mereka mengetahui kemampuan mendribble
bola. Dan siswa disuruh mengisi angket siap dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan konsep mendribble bola.
3. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan selama pelaksanaan pembelajaran mendribble
bola oleh kolaborator mencatat hal-hal penting dalam proses pembelajaran.
Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan kolaborator mengadakan
pertemuan untuk mengadakan diskusi membahas kegiatan yang baru saja
berlangsung. Dalam pertemuan ini dievaluasi tentang kelemahan dan
kelebihan jalannya proses pembelajaran. Peneliti dan kolaborator saling
bertukar pikiran, memberikan masukan untuk perbaikan selanjutnya. Dan
menjadi bahan perencanaan dalam siklus I.
a. Siklus ke I
1) Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun scenario
pembelajaran yang terdiri dari :
a) Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) mendribble bola
b) Menyusun instrument tes ketrampilan mendribble bola
c) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran
d) Menyusun lembar observasi
e) Menyiapkan lembar tes
f) Menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam pembelajaran
g) Menyiapkan tempat pelaksanaan
h) Sosialisasi kepada subyek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
2) Tahap pelaksanaan dan observasi
a. Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan meliputi menyiapkan siswa baris, berdoa,
presensi, menginformsikan kompetensi dasar, tujuan yang hendak
dicapai, indicator keberhasilan, materi pembelajaran, metode
pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan
pemanasan dan peregangan
b. Kegiatan Inti
1) Penilaian tahap pertama/pra test (pra siklus)
Untuk mengetahui kondisi awal subyek penelitian dalam hal
ini adalah siswa kelas V tentang prestasi mendribble sepak
bola.
2) Pelaksanaan dan observasi
a) Secara perorangan siswa melakukan gerakan ketrampilan
mendribble bola dengan memodifikasi alat menggunakan
bola plastik.
b) Secara berpasangan siswa melakukan gerakan ketrampilan
mendribble bola dengan memodifikasi alat menggunakan
bola plastik.
c) Secara kelompok siswa melakukan gerakan ketrampilan
mendribbel bola dengan memodifikasi alat menggunakan
bola plastik dengan model perlombaan.
d) Dilakukan secara terus menerus
e) Guru memotivasi siswa
Gambar 8 Modifikasi mendribble bola pada permainan sepak bola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
c. Kegiatan Akhir
Siswa dikumpulkan, dibariskan kemudian diberitahu hasil tes
penilaian yang telah dilakukan. Agar mereka mengetahui
kemampuan mendribble bola. Dan siswa disuruh mengisi angket
siap dan menjawab pertanyaan-pertanyaan konsep mendribble
bola.
d. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan selama pelaksanaan pembelajaran
mendribble bola oleh kolaborator yang bertindak sebagai observer.
Setiap kemajuan yang terjadi pada siswa maupun suasana kelas
dicatat.
e. Refleksi
Setelah data yang diperoleh dianalisis dan digunakan sebagai
bahan refleksi. Refleksi dilakukan dengan melihat data penilaian
kondisi awal dengan data prestasi belajar pada siklus I. Jika
keberhasilan atau indictor ini tercapai berdasarkan kesepakatan
peneliti dan kolaborator maka PTK dilanjutkan ke siklus II.
b. Siklus II
1) Tahap perencanaan
Kelemahan-kelemahan yang muncul pada siklus I didiskusikan
bersama dengan observer yang bertindak sebagai kolaborator, untuk
mencari cara yang dapat meningkatkan proses pembelajaran baik
dalam prestasi belajar dan motivasi.
2) Tahap pelaksanaan dan observasi
a) Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan meliputi menyiapkan siswa baris, berdoa,
presensi, menginformsikan kompetensi dasar, tujuan yang hendak
dicapai, indicator keberhasilan, materi pembelajaran, metode
pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan
pemanasan dan peregangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
b) Kegiatan Inti
(1) Pelaksanaan dan observasi
(a) Guru mengatur siswa agar melakukan barisan sesuai
dengan urutan barisannya untuk melakukan kegiatannya
(b) Siswa melaksanakan tugas ketrampilan mendribble bola
dengan media bola plastik yang telah diberikan oleh guru
(c) Siswa mencari pasangannya sendiri untuk melaksanakan
ketrampilan gerakan seperti sebelumnya
(d) Siswa secara kelompok melakukan kegiatan ketrampilan
mendribble bola dengan media bola plastic secara
perlombaan
(e) Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri pada
siswa
Gambar 9 Modifiksai mendribble bola pada permainan sepak bola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
c) Kegiatan Akhir
Siswa dikumpulkan, dibariskan kemudian diberitahu hasil tes
penilaian yang telah dilakukan. Agar mereka mengetahui
kemampuan mendribble bola. Dan siswa disuruh mengisi angket
siap dan menjawab pertanyaan-pertanyaan konsep mendribble
bola.
3) Observasi
Kegiatan observasi dilakukan selama pelaksanaan pembelajaran
mendribble bola oleh kolaborator yang bertindak sebagai observer.
Setiap kemajuan yang terjadi pada siswa maupun suasana kelas
dicatat.
4) Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti dan kolaborator
melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II dan menyusun
rencana ulang untuk memasuki siklus III. Tetapi jika pada akhir siklus
II ini telah terjadi pencapaian indicator akhir, maka siklus III tidak
diperlukan lagi. Akhir siklus II ini peneliti dan kolaborator melakukan
refleksi secara komprehensif dan membuat kesimpulan analisis bahwa
action/tindakan yang dilakukan telah berhasil meningkatkan proses
dan hasil pembelajaran pendidikan jasmani.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
Dalam penelitian ini, pembelajaran materi dribble sepak bola dengn
penerapan modifikasi alat untuk meningkatkan hasil belajar dribble sepak bol pada
siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batng tahun
pelajaran 2011/2012, memiliki sistematika yang secara umum terdiri dari 4 (empat)
tahapan yaitu persiapan peneliti sebelum pembelajaran, kemudian kegiatan
pendahuluan yang mencakup berdoa, presensi, apersepsi, menyampaikan tujuan
pembeljaran dan motivasi siswa, dan pemanasan. Dilanjutkan kegiatan ini mencakup
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Yang terakhir adalah kegiatan penutup yang
mencakup pendinginan, refleksi, evaluasi, apersepsi, serta tindak lanjut.
Mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat, maka
materi dribble sepak bola dengan penerapan modifikasi alat disampaikan dan
dijelaskan oleh peneliti, setelah itu siswa mendengarkan, memahami dan kemudian
mempraktekkan. Di dalam pembelajaran nantinya, peneliti bertugas sebagai
pengamat pembelajaran, dan dibantu oleh guru kolaborator. Data observasi digunakan
sebagai evaluasi kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Kekurangan di
siklus pertama akan lebih dicermati untuk perbaikan pembelajaran siklus berikutnya.
1. Deskripsi Data Kondisi Awal Hasil Belajar Dribble sepak bola
Melalui observasi dan tes awal, maka diperoleh deskripsi data kondisi
awal hasil beljar dribble sepak bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03
Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012. Dari data
kondisi awal tersebut, maka peneliti dapat mengetahui ada tidaknya peningkatan
hasil belajar dribble sepak bola dari kondisi awal, siklus I, hingga siklus 2.
Di bawah ini merupakan table data kondisi awal hasil belajar dribble
sepak bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupten
Batang tahun pelajaran 2011/2012.
39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tabel 2 Kondisi Awal Hasil Belajar Dribble Sepak Bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupten Batang tahun pelajaran 2011/2012
Interval Median f Presentase (%)
Relative Kumulatif
81 – 85 83 0 0 0
76 – 80 78 0 0 0
70 – 75 73 13 50 50
66 – 69 68 5 19 69
60 – 65 63 8 31 100
S 26 100
Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar awal Siswa kelas V SD
Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupten Batang tahun pelajaran
2011/2012, dalam pembelajaran dribble sepak bola adalah 68,63. Berdasarkan
diskripsi data awal tersebut, dapat diketahui bahwa hasil belajar dribble sepak
bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupten Batang
tahun pelajaran 2011/2012 tergolong dalam criteria keberhasilan yang kurang.
Dari 26 siswa sebanyak 13 orang siswa memiliki nilai yang berada di bawah
KKM. Dimana nilai ketuntasan belajar minimal yang telah ditentukan untuk
pembelajaran dribble sepak bola adalah 70.00
Oleh karena itu, peneliti menyusun tindakan penelitian untuk
meningkatkan hasil belajar dribble sepak bola secara optimal, melalui penerapan
modifikasi sarana pembelajaran yaitu modifikasi alat. Pelaksanaan tindakan
dalam penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4
tahapan yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4)
analisis dan refleksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2. Siklus 1
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03
Kecamatan Batang Kabupten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dalam
pembelajaran dribble sepak bola, bentuk modifikasi sarana pembeljaran yang
diberikan pada siklus 1 adalah dengan menggunakan penerapan modifikasi alat.
Dimana penerapan tersebut merupakan bentuk pembelajaran yang dapat
mendatangkan ketertarikan, kemudahan sehingga meminimalisir kebosanan, dan
rasa senang dapat muncul pada peserta didik.
Adapun pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dalam penelitian ini terdiri dari
3 (tiga) pertemuan, dimana waktu pelaksanaan untuk setiap pertemuannya adalah
1 x 70 menit.
a. Perencanaan Siklus 1
Kegiatan awal perencanaan adalah melakukan konsultasi dengan guru
penjas SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang yang
merupakan mitra kolaboratif dalam penelitian kelas kali ini. Kegiatan
konsultasi tersebut mencakup penentuan waktu tindakan kelas yang akan
diberikan tindakan, serta perencanaan tindakan yaitu materi pembelajaran dan
teknik penerapan yang digunakan.
Setelah dilaksanakan diskusi, diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan
tindakan siklus 1 diadakan selama satu kali pertemuan, yaitu putaran I pada
hari Senin, 7 Mei 2012, putaran II pada hari Senin, 14 Mei 2012 dan pada
putaran III pada hari Senin, 21 Mei 2012. Berdasarkan kesepakatna kelas yang
digunakan adalah kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang
Kabupten Batang tahun pelajaran 2011/2012. Berikutnya penentuan materi
bersumber pada buku referensi dan buku pegangan, yaitu telah dipilih materi
yang terkait dengan pembelajaran dribble sepak bola. Sedangkan untuk
pemilihn teknik penerapan yang disepakati adalah penerapan modifikasi alat
“menggunakan bola plastic”. Hal ini disesuaikan dengan latar belakang
masalah dalam penelitian, criteria siswa, serta efektifitas hsail pembelajaran,
dan fasilitas yang tersedia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Kegiatan perencanaan siklus I diakhiri dengan penyusunan RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siklus 1, yang memuat rangkaian
perencanaan pembelajarn yang akan dilaksanakan pada siklus 1. Persiapan
yang terakhir yang dilakukan peneliti bersama guru kolaborator adalah
mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses
pembelajaran yaitu bola plastic, bendera, kapur gamping dan peluit, serta
halaman sekolah yang akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan
pembelajaran dribble sepak bola.
b. Pelaksanaan Siklus 1
Sesuai dengan RPP yang telah dibuat, pelaksanaan tindakan siklus 1
dilaksanakan selama 3 tiga kali pertemuan, yakni putarna I pada hari Senin, 7
Mei 2012, putaran II pada hari Senin, 14 Mei 2012, dan pertemuan III pada
hari Senin, 21 Mei 2012. Tempat pelaksanaan adalah lapangan SD Negeri
Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Waktu yang telah
ditentukan untuk setiap pertemuannya adalah 1 x 70 menit. Pembelajaran
dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborator yang bersangkutan, dan
sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran.
Untuk pertemuan 1 siklus 1, materi yang akan diberikan adalah praktik
dribble bola dengan penerapan modifikasi alat “bola plastic” secara
perorangn. Kegiatan awal pertemuan 1 siklus 1 diawali dengan kegiatan
persiapan. Disini peneliti menyiapkan peralatan/media pembelajaran dan
peta/setting tata letak peralatan. Peneliti juga menyiapkan pertanyaan-
pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa. Kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan pendahuluan selama 10 menit. Peneliti membuka pertemuan dengan
mengucapkan “selamat pagi”, dan kemudian berdoa. Setelah itu presensi
siswa berbaris dengan tertib dan disiplin. Dari jumlah siswa sebanyak 26
siswa, seluruh siswa hadir dan dapat mengikuti pembelajaran. Selanjutnya
peneliti melakukan apersepsi, guru sedikit emmberikan penjelasan mengenai
materi yang akan diberikan yaitu mengenai pembelajaran dribble bola dengan
penerapan modifikasi alat “bola plastic”. Pada saat apersepsi, siswa didorong
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
untuk berani berpendapat terkait pengetahuan ketrmapilan mendribble bola.
Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
agar semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pendahuluan
diakhiri dengan melakukan pemanasan. Pemanasan dilakukan dengan tressing
peregangan otot-otot dan permainan pasir-pasir.
Kemudian memasuki kegiatan inti selama 50 menit. Pertama-tama
peneliti melakukan kegiatan eksplorasi, yaitu melakukan senam dasar dengan
gerakan latihan pendekatan ke gerakan-gerakan inti materi pembelajaran.
Peneliti menfasilitasi siswa dengan media atau alat pendukung pembelajaran.
Setelah itu melakukan kegiatan elaborasi yaitu strategi pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model tugas yaitu guru menjelaskan cara
melakukan gerakan ketrampilan mendribble bola dengan media bola plastic.
Siswa mempraktekkan gerak dasar mendribble bola dengan secara zig-zag
melewati bendera yang sudah disusun sedemikian rupa sehingg sebagai suatu
rintangan. Siswa melaksanakan tugas secar perorangan sesuai dengan target
yang diberikan. Siswa yang belum mampu melaksanakan tugasnya diberi
kesempatan untuk memperbaiki kegiatan ketrampilan mendribbel bola dengan
media bola plastic. Siswa yang telah berhasil dalam melakukan ketrampilan
teknik dasar diberi kesempatan untuk meningkatkan kecepatannya dalam
mendribbel bol dengan media bola plastic. Selanjutnya peneliti melakukan
kegiatan konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi, peneliti bertanya jawab
tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. Peneliti bersama-sama siswa
bertanya jawab meluruskan pemahaman, memberikan penguatan, dan
menyimpulkan inti dari pembelajaran.
Pertemuan 1 siklus 1 diakhiri dengan kegiatan penutup yaitu
pendinginan, refleksi pengalaman belajar siswa, siswa diberi kesempatan
untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal-hal yang baru
dikerjakannya/dipelajarinya. Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar
siswa (pengetahuan, sikap dan ketrampilan). Kemudian melakukan apersepsi
yaitu peneliti memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa. Selanjutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
ditutup dengan kegiatan tindak lanjut yaitu pembiasaan dalam kehidupan
sehari-hari dan kegiatan pembelajaran berikutnya.
Pertemuan ke 2 siklus 1, sama halnya dengan pertemuan 1. Materi yang
akan diberikan adalah praktik dribble sepak bola dengan penerapan
modifikasi alat “bola plastic” secara beregu/kelompok. Kegiatan awal
pertemuan 1 siklus 1 diawali dengan kegiatan persiapan. Peneliti menyiapkan
peralatan/media pembelajaran dan peta/setting tata letak peralatan. Peneliti
juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa.
Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan pendahuluan selama 10 menit. Peneliti
membuka pertemuan dengan mengucapkan ‘selamat pagi” dan berdoa.
Setelah itu presensi, siswa berbaris dengan tertib dan disiplin. Sebanyak 26
siswa, seluruh siswa hadir dan dapat mengikuti pembelajaran. Selanjutnya
peneliti melakukan apersepsi, guru sedikit memberikan penjelasan mengenai
materi yang akan diberikan yaitu mengenai pembelajaran dribble bola dengan
penerapan modifikasi alat “bola plastic”. Pada saat apersepsi, siswa didorong
untuk berani berpendapat terkait pengetahuan ketrmapilan mendribble bola.
Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
agar semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pendahuluan
diakhiri dengan melakukan pemanasan. Pemanasan dilakukan dengan tressing
peregangn otot-otot dan permainan pasir-pasir.
Di dalam kegiatan inti, pertama-tama peneliti melakukan kegiatan
eksplorasi, yaitu melakukan senam dasar dengan gerakan latihan pendekatan
ke gerakan-gerakan inti materi pembelajaran. Peneliti menfasilitasi siswa
dengan media atau alat pendukung pembelajaran. Setelah itu melakukan
kegiatan elaborasi yaitu strategi pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model tugas yaitu guru menjelaskan cara melakukan gerakan
ketrampilan mendribble bola dengan media bola plastic. Siswa
mempraktekkan gerak dasar mendribble bola dengan secara zig-zag melewati
bendera yang sudah disusun sedemikian rupa sehingg sebagai suatu rintangan.
Siswa melaksanakan tugas secara perorangan sesuai dengan target yang
diberikan. Siswa yang belum mampu melaksanakan tugasnya diberi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
kesempatan untuk memperbaiki kegiatan ketrampilan mendribbel bola dengan
media bola plastic. Siswa yang telah berhasil dalam melakukan ketrampilan
teknik dasar diberi kesempatan untuk meningkatkan kecepatannya dalam
mendribbel bol dengan media bola plastic. Selanjutnya peneliti melakukan
kegiatan konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi, peneliti bertanya jawab
tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. Peneliti bersama-sama siswa
bertanya jawab meluruskan pemahaman, memberikan penguatan, dan
menyimpulkan inti dari pembelajaran.
Pertemuan 2 siklus 1 diakhiri dengan kegiatan penutup yaitu
pendinginan, refleksi pengalaman belajar siswa, siswa diberi kesempatan
untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal-hal yang baru
dikerjakannya/dipelajarinya. Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar
siswa (pengetahuan, sikap dan ketrampilan). Kemudian melakukan apersepsi
yaitu peneliti memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa. Selanjutnya
ditutup dengan kegiatan tindak lanjut yaitu pembiasaan dalam kehidupan
sehari-hari dan kegiatan pembelajaran berikutnya.
Pertemuan ke 3 siklus 1, sama halnya dengan pertemuan 1. Materi yang
akan diberikan adalah praktik dribble sepak bola dengan penerapan
modifikasi alat “bola plastic” secara beregu/kelompok. Kegiatan awal
pertemuan 1 siklus 1 diawali dengan kegiatan persiapan. Peneliti menyiapkan
peralatan/media pembelajaran dan peta/setting tata letak peralatan. Peneliti
juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa.
Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan pendahuluan selama 10 menit. Peneliti
membuka pertemuan dengan mengucapkan ‘selamat pagi” dan berdoa.
Setelah itu presensi, siswa berbaris dengan tertib dan disiplin. Sebanyak 26
siswa, seluruh siswa hadir dan dapat mengikuti pembelajaran. Selanjutnya
peneliti melakukan apersepsi, guru sedikit emmberikan penjelasan mengenai
materi yang akan diberikan yaitu mengenai pembelajaran dribble bola dengan
penerapan modifikasi alat “bola plastic”. Pada saat apersepsi, siswa didorong
untuk berani berpendapat terkait pengetahuan ketrmapilan mendribble bola.
Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
agar semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pendahuluan
diakhiri dengan melakukan pemanasan. Pemanasan dilakukan dengan tressing
peregangn otot-otot dan permainan pasir-pasir.
Di dalam kegiatan inti, pertama-tama peneliti melakukan kegiatan
eksplorasi, yaitu melakukan senam dasar dengan gerakan latihan pendekatan
ke gerakan-gerakan inti materi pembelajaran. Peneliti menfasilitasi siswa
dengan media atau alat pendukung pembelajaran. Setelah itu melakukan
kegiatan elaborasi yaitu strategi pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model tugas yaitu guru menjelaskan cara melakukan gerakan
ketrampilan mendribble bola dengan media bola plastic. Siswa
mempraktekkan gerak dasar mendribble bola dengan secara zig-zag melewati
bendera yang sudah disusun sedemikian rupa sehingg sebagai suatu rintangan.
Siswa melaksanakan tugas secara perorangan sesuai dengan target yang
diberikan. Siswa yang belum mampu melaksanakan tugasnya diberi
kesempatan untuk memperbaiki kegiatan ketrampilan mendribbel bola dengan
media bola plastic. Siswa yang telah berhasil dalam melakukan ketrampilan
teknik dasar diberi kesempatan untuk meningkatkan kecepatannya dalam
mendribbel bol dengan media bola plastic. Selanjutnya peneliti melakukan
kegiatan konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi, peneliti bertanya jawab
tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. Peneliti bersama-sama siswa
bertanya jawab meluruskan pemahaman, memberikan penguatan, dan
menyimpulkan inti dari pembelajaran.
Pertemuan 3 siklus 1 diakhiri dengan kegiatan penutup yaitu
pendinginan, refleksi pengalaman belajar siswa, siswa diberi kesempatan
untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal-hal yang baru
dikerjakannya/dipelajarinya. Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar
siswa (pengetahuan, sikap dan ketrampilan). Kemudian melakukan apersepsi
yaitu peneliti memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa. Selanjutnya
ditutup dengan kegiatan tindak lanjut yaitu pembiasaan dalam kehidupan
sehari-hari dan kegiatan pembelajaran berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Kegiatan siklus 1 diakhiri dengan peneliti melakukan tes kepada siswa.
Penilaian kepada siswa dilakukan secara individual (post-tes siklus 1).
Penilaian dilakukan oleh peneliti bersama guru kolaborator dengan mengisi
form yang telah ditentukan.
c. Observasi dan Interpretasi Siklus 1
Hasil dari pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, hasil
observasi yang dapat diperoleh antara lain :
1) Siswa cukup memiliki minat, semangat dan antusias dalam mengikuti
setiap pertemuan dalam pembelajaran siklus 1 materi dribble sepak bol
menggunakan penerapan modifikasi alat “bola plastic”.
2) Siswa jug memahami bagaimana cara melakukan dribble bola dengan
teknik yang cukup sesuai. Siswa juga sudah cukup mendemonstrasikan
ketepatan menendang bola yang cukup baik dan benar.
3) Siswa melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dengan baik,
walaupun ada beberapa siswa yang kurang serius dalam melakukan
pembelajaran ini terutama siswa perempuan yang mungkin pada dasarnya
tidak menyukai bola.
4) Secara umum suasana kelas juga cukup aktif, hal ini tampak dari
antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran, dari kegiatan awal hingg
kegiatan akhir.
Observasi dan interpretasi tindakan siklus 1 dilakukan selama tindakan
siklus 1 berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan
interpretasi tindakan siklus 1, adapun pelaksanaan tindakan siklus 1 yakni :
1) Sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator bersangkutan
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman
atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.
2) Sebelum tindakan 1 dilaksanakan peneliti dan kolaborator melaksanakan
pre-test sebagai bahan acuan dalam membandingkan hasil tes awal dengan
tes akhir pada siklus 1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
3) Peneliti melakukan proses pembelajaran hasil belajar dribble sepak bola,
dalam hal ini peneliti mengacu pada sintaks (alur pembelajaran) pada
model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi, demonstrasi/unjuk
kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa.
4) Peneliti mengamati proses pembelajaran pada materi dribble sepak bola
penerapan modifikasi alat “bola plastic” pada siswa kelas V SD Negeri
Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran
2011/2012. Dimana pada pertemuan ke 1, penerapan modifikasi alat “bola
plastic” yang digunakan adalah secar perorangan. Sedangkan pada
pertemuan ke 2, penerapan modifikasi alat “bola plastic: yang digunakan
adalah secara berkelompok/beregu. Adapun untuk prosedur pembelajaran
pada setiap pertemuan adalah sama.
Setelah memberikan materi peneliti mengadakan tes akhir siklus 1.
Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui lembar observasi
siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa dalam
menerima pembelajaran hasil belajar dribble sepak bola melalui penerapan
modifikasi alat “bola plastic”. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh
guru, pengisian lembar observasi berdasarkan pengamatan pembelajaran yang
sedang berlangsung. Pengisin lembar observasi kaitannya dengan sikap siswa
selama mengikuti pembelajaran, serta fasilitas yang digunakan selama
pembelajaran.
d. Deskripsi Data Hasil Pembelajaran Siklus 1
Berikut deskripsi data peningkatan hasil belajar dribble sepak bola dan
criteria ketuntasan minimal hasil belajar siklus 1 dengan menggunakan
penerapan modifikasi alat “bola plastic” pada siswa kelas V SD Negeri
Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batng tahun pelajaran
2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Table 3 Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepak bola Siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012
Interval median
Kondisi awal Siklus 1
f Presentase (%)
F Presentase (%)
Relatif Kumulatif Relatif Kumulatif
81 – 85 83 0 0 0 0 0 0
76 – 80 78 0 0 0 0 0 0
70 – 75 73 13 50 50 18 69 69
66 – 69 68 5 19 69 8 31 100
60 – 65 63 8 31 100 0 0 100
∑ 26 100 26 100
Berdasarkan data tersebut di atas, menunjukkan bahwa rata-rata hasil
belajar dribble sepak bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan
Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke
siklus I meningkat menjadi 19%.
Berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil belajar
dribble sepak bola kelas V SD negeri kasepuhan 03 Kecamatan Batang
Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepak Bola
dari Kondisi Awal ke Siklus I
010203040506070
8090
100
Relatif Kumulatif Relatif Kumulatif
f Presentase (%) f Presentase (%)
median Kondisi awal Siklus 1
81 – 85 76 – 80 70 – 75 66 – 69 60 – 65 ∑
Grafik 1. Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepak Bola Dari Kondisi Awal ke Siklus I
Jika dilihat dari jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas nilai KKM,
setelah diberi pembelajaran menggunakan kaki bagian dalam penerapan
modifikasi alat “bola plastic” pada siklus 1, jumlah siswa yang memiliki nilai
di atas KKM mengalami peningkatan. Yaitu 18 siswa (69%) dari jumlah total
26 siswa yang mengikuti pembelajaran dribble sepak bola pada siklus 1,
memiliki nilai yang berada di atas KKM (70.00). dimana pada kondisi awal
hanya 13 siswa (50%) dari jumlah total 26 siswa yang nilainya berada di atas
KKM. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah siswa yang
tuntas dalam pembelajaran dribble sepak bol menggunakan kaki bagian dalam
pada siklus 1 sebesar 19%). Akan tetapi peningkatan belum optimal karena
belum memenuhi target yang diharapkan oleh peneliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
e. Analisis dan Refleksi Pembelajaran Siklus 1
Langkah selanjutnya setelah dilakukan observasi adalah melakukan
refleksi dari tindakan yang dilakukan. Hambatan-hambatan atau kendala yang
ditemukan dalam proses pembelajaran dribble sepak bola yang banyak
dialami oleh siswa adalah kesalahan saat melakukan proses pembelajaran
diantaranya :
1) Terdapat beberapa siswa yang kurang focus terhadap pembelajaran, yaitu
masih banyak siswa yang tidak serius dalam melaksanakan pembelajaran,
hal ini terbukti saat pembelajaran, ada beberapa siswa yang masih sering
bergurau/tertawa dengan temn lainnya. Hal tersebut mengkibatkan
menurunnya konsentrasi mereka dalam melakukan pembelajaran.
2) Siswa belum cukup lincah dalam melakukan gerakan-gerakan mendribbel
bola, sehingga siswa kurang cekatan khususnya pada saat mengejar bola.
3) Beberapa siswa sulit untuk melakukan teknik dribble dengan baik
terutama siswa perempuan, dikarenakan pada dasarnya mereka kurang
memiliki minat yang besar untuk melakukan pemberlajaran bola sepak.
Kelemahan yang muncul tersebut mengakibatkan siswa tidak memiliki
daya ledak yang baik sehingg reaksi siswa terhadap dribble sepak bola
lambat, hal ini berarti siswa belum dapat melakukan hasil pembelajaran
yng diharapakn peneliti maupun guru.
Untuk mengurangi hambatan-hambatn yang muncul pada siklus 1,
peneliti dan kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut :
1) Secara mandiri siswa diminta lebih serius dalam melakukan pembelajaran
dribble sepak bola menggunakan sesuai dengan yang telah diajarkan oleh
peneliti, dengan berkonsentrasi terhadap petunjuk yang diberikan oleh
peneliti, lebih memahami teknik dribble dengan baik, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
3. Siklus II
a. Perencanaan Siklus 2
Kegiatan awal perencanaan adalah melakukan konsultasi dengan guru
penjas SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang yang
merupakan mitra kolaboratif dalam penelitian kelas kali ini. Kegiatan
konsultasi tersebut mencakup penentuan waktu tindakan kelas yang akan
diberikan tindakan, serta perencanaan tindakan yaitu materi pembelajaran dan
teknik penerapan yang digunakan.
Setelah dilaksanakan diskusi, diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan
tindakan siklus 2 diadakan selama satu kali pertemuan, yaitu putaran I pada
hari Senin, 28 Mei 2012, putaran II pada hari Senin, 4 Juni 2012 dan pada
putaran III pada hari Senin, 11 Juni 2012. Berdasarkan kesepakatan kelas
yang digunakan adalah kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang
Kabupten Batang tahun pelajaran 2011/2012. Berikutnya penentuan materi
bersumber pada buku referensi dan buku pegangan, yaitu telah dipilih materi
yang terkait dengan pembelajaran dribble sepak bola. Sedangkan untuk
pemilihan teknik penerapan yang disepakati adalah penerapan modifikasi alat
“menggunakan bola plastic”. Hal ini disesuaikan dengan latar belakang
masalah dalam penelitian, criteria siswa, serta efektifitas hasil pembelajaran,
dan fasilitas yang tersedia.
Konsultasi tersebut meliputi materi yang akan dilaksanakan. Materi
yang akan dilaksanakan ini kaitannya dengan permainan yang akan dilakukan
dan teknik yang akan dilakukan. Dari hasil refleksi siklus 1, diketahui bahwa
siswa kurang focus terhadap pembelajaran, masih banyak siswa yang tidak
serius dalam melaksanakan pembelajaran, ada beberapa siswa yang masih
sering bergurau/tertawa dengan teman lainnya, siswa belum cukup lincah
dalam melakukan gerakan-gerakan mendribble bola, sehingga siswa kurang
cekatan khususnya pada saat mengejar bola, beberapa siswa sulit untuk
melakukan teknik dribble dengan baik terutama siswa perempuan,
dikarenakan pada dasarnya mereka kurang memiliki minat yang besar untuk
melakukan pembelajaran bola sepak. Jadi pada siklus 2 ini lebih ditekankan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
pada hal tersebut supaya permainan yang dilaksanakan lebih bermanfaat di
siklus 2 ini.
Dengan bantuan penerapan modifikasi alat siklus 2, maka untuk
meningkatkan motivasi serta hasil belajar dribble bola, peneliti menjelaskan
tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran,
menyiapkan siswa untuk belajar, dan juga peneliti lebih terampil dalam
menguasai kelas dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
Peneliti dan kolaborator juga merencanakan dan memberi bimbingan,
mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, serta
memberi umpan balik, dan reward kepada siswa yang mampu memiliki hasil
belajar dribble sepak bola dengan baik dan memiliki kekuatan, kelincahan
serta daya tahan yang baik dalam melakukan pembelajaran sepak bola.
b. Pelaksanaan Siklus 2
Sesuai dengan RPP pada siklus 2 pembelajaran dilakukan oleh peneliti
dan guru kelas yang bersangkutan dan sekaligus melaksanakan observasi
terhadap proses pembelajaran. Seluruh proses pembelajaran dalam siklus 2 ini
adalah penguatan, sebab materi secara dasar telah diuraikan pada siklus
sebelumnya. Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan selama 3 tiga kali pertemuan,
yakni putaran I pada hari Senin, 28 Mei 2012, putaran II pada hari Senin, 4
Juni 2012, dan pertemuan III pada hari Senin, 11 Juni 2012. Tempat
pelaksanaan adalah lapangan SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang
Kabupaten Batang. Waktu yang telah ditentukan untuk setiap pertemuannya
adalah 1 x 70 menit. Pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru
kolaborator yang bersangkutan, dan sekaligus melaksanakan observasi
terhadap proses pembelajaran.
Untuk pertemuan 2 siklus 1, materi yang akan diberikan adalah praktik
dribble bola dengan penerapan modifikasi alat “bola plastic” secara
perorangn. Kegiatan awal pertemuan 1 siklus 2 diawali dengan kegiatan
persiapan. Disini peneliti menyiapkan peralatan/media pembelajaran dan
peta/setting tata letak peralatan. Peneliti juga menyiapkan pertanyaan-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa. Kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan pendahuluan selama 10 menit. Peneliti membuka pertemuan dengan
mengucapkan “selamat pagi”, dan kemudian berdoa. Setelah itu presensi
siswa berbaris dengan tertib dan disiplin. Dari jumlah siswa sebanyak 26
siswa, seluruh siswa hadir dan dapat mengikuti pembelajaran. Selanjutnya
peneliti melakukan apersepsi, guru sedikit emmberikan penjelasan mengenai
materi yang akan diberikan yaitu mengenai pembelajaran dribble bola dengan
penerapan modifikasi alat “bola plastic”. Pada saat apersepsi, siswa didorong
untuk berani berpendapat terkait pengetahuan ketrmapilan mendribble bola.
Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
agar semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pendahuluan
diakhiri dengan melakukan pemanasan. Pemanasan dilakukan dengan tressing
peregangn otot-otot dan permainan pasir-pasir.
Kemudian memasuki kegiatan inti selama 50 menit. Pertama-tama
peneliti melakukan kegiatan eksplorasi, yaitu melakukan senam dasar dengan
gerakan latihan pendekatan ke gerakan-gerakan inti materi pembelajaran.
Peneliti menfasilitasi siswa dengan media atau alat pendukung pembelajaran.
Setelah itu melakukan kegiatan elaborasi yaitu strategi pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model tugas yaitu guru menjelaskan cara
melakukan gerakan ketrampilan mendribble bola dengan media bola plastic.
Siswa mempraktekkan gerak dasar mendribble bola dengan secara zig-zag
melewati bendera yang sudah disusun sedemikian rupa sehingg sebagai suatu
rintangan. Siswa melaksanakan tugas secar perorangan sesuai dengan target
yang diberikan. Siswa yang belum mampu melaksanakan tugasnya diberi
kesempatan untuk memperbaiki kegiatan ketrampilan mendribbel bola dengan
media bola plastic. Siswa yang telah berhasil dalam melakukan ketrampilan
teknik dasar diberi kesempatan untuk meningkatkan kecepatannya dalam
mendribbel bol dengan media bola plastic. Selanjutnya peneliti melakukan
kegiatan konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi, peneliti bertanya jawab
tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. Peneliti bersama-sama siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
bertanya jawab meluruskan pemahaman, memberikan penguatan, dan
menyimpulkan inti dari pembelajaran.
Pertemuan 1 siklus 2 diakhiri dengan kegiatan penutup yaitu
pendinginan, refleksi pengalaman belajar siswa, siswa diberi kesempatan
untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal-hal yang baru
dikerjakannya/dipelajarinya. Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar
siswa (pengetahuan, sikap dan ketrampilan). Kemudian melakukan apersepsi
yaitu peneliti memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa. Selanjutnya
ditutup dengan kegiatan tindak lanjut yaitu pembiasaan dalam kehidupan
sehari-hari dan kegiatan pembelajaran berikutnya.
Pertemuan ke 2 siklus 2, sama halnya dengan pertemuan 1. Materi yang
akan diberikan adalah praktik dribble sepak bola dengan penerapan
modifikasi alat “bola plastic” secara beregu/kelompok. Kegiatan awal
pertemuan 1 siklus 1 diawali dengan kegiatan persiapan. Peneliti menyiapkan
peralatan/media pembelajaran dan peta/setting tata letak peralatan. Peneliti
juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa.
Kegiatan pendahuluan sama dengan pertemuan 1 siklus 2. Peneliti membuka
pertemuan dengan mengucapkan ‘selamat pagi” dan berdoa. Setelah itu
presensi, siswa berbaris dengan tertib dan disiplin. Sebanyak 26 siswa, seluruh
siswa hadir dan dapat mengikuti pembelajaran. Selanjutnya peneliti
melakukan apersepsi, guru sedikit memberikan penjelasan mengenai materi
yang akan diberikan yaitu mengenai pembelajaran dribble bola dengan
penerapan modifikasi alat “bola plastic”. Pada saat apersepsi, siswa didorong
untuk berani berpendapat terkait pengetahuan ketrmapilan mendribble bola.
Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
agar semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pendahuluan
diakhiri dengan melakukan pemanasan. Pemanasan dilakukan dengan tressing
peregangn otot-otot dan permainan pasir-pasir.
Di dalam kegiatan inti, proseduralnya sama dengan pertemuan 1 siklus
2 yang membedakan adalah siswa mempraktekkan waktu atau teknik
mendribble bola dengn kaki bagian luar secara berkelompok berjajar setiap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
siswa menggiring bola kearah sebrang garis dengan jarak tertentu kemudian
kembali ke start awal dengan mendribble bola dengan alur zig-zag sehingga
sampai di garis finish. Siswa melaksanakan tugas secara berkelompok/beregu
sesuai dengan target yang diberikan.
Pertemuan 2 siklus 2 diakhiri dengan kegiatan penutup yaitu
pendinginan, refleksi pengalaman belajar siswa, siswa diberi kesempatan
untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal-hal yang baru
dikerjakannya/dipelajarinya. Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar
siswa (pengetahuan, sikap dan ketrampilan). Kemudian melakukan apersepsi
yaitu peneliti memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa. Selanjutnya
ditutup dengan kegiatan tindak lanjut yaitu pembiasaan dalam kehidupan
sehari-hari dan kegiatan pembelajaran berikutnya.
Pertemuan ke 3 siklus 2, sama halnya dengan pertemuan 2. Materi yang
akan diberikan adalah praktik dribble sepak bola dengan penerapan
modifikasi alat “bola plastic” secara beregu/kelompok. Kegiatan awal
pertemuan 3 siklus 2 diawali dengan kegiatan persiapan. Peneliti menyiapkan
peralatan/media pembelajaran dan peta/setting tata letak peralatan. Peneliti
juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa.
Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan pendahuluan selama 10 menit. Peneliti
membuka pertemuan dengan mengucapkan ‘selamat pagi” dan berdoa.
Setelah itu presensi, siswa berbaris dengan tertib dan disiplin. Sebanyak 26
siswa, seluruh siswa hadir dan dapat mengikuti pembelajaran. Selanjutnya
peneliti melakukan apersepsi, guru sedikit emmberikan penjelasan mengenai
materi yang akan diberikan yaitu mengenai pembelajaran dribble bola dengan
penerapan modifikasi alat “bola plastic”. Pada saat apersepsi, siswa didorong
untuk berani berpendapat terkait pengetahuan ketrmapilan mendribble bola.
Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
agar semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pendahuluan
diakhiri dengan melakukan pemanasan. Pemanasan dilakukan dengan tressing
peregangn otot-otot dan permainan pasir-pasir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Di dalam kegiatan inti, proseduralnya sama dengan pertemuan 2 siklus
2 yang membedakan adalah siswa mempraktekkan waktu atau teknik
mendribble bola dengn kaki bagian luar secara berkelompok berjajar setiap
siswa menggiring bola kearah sebrang garis dengan jarak tertentu kemudian
kembali ke start awal dengan mendribble bola dengan alur zig-zag sehingga
sampai di garis finish. Siswa melaksanakan tugas secara berkelompok/beregu
sesuai dengan target yang diberikan.
Pertemuan 3 siklus 2 diakhiri dengan kegiatan penutup yang sama pula
dengan peretmuan 1 siklus 1 yaitu pendinginan, refleksi pengalaman belajar
siswa, siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya tentang
hal-hal yang baru dikerjakannya/dipelajarinya. Evaluasi umum terhadap
proses dan hasil belajar siswa (pengetahuan, sikap dan ketrampilan).
Kemudian melakukan apersepsi yaitu peneliti memberikan penghargaan atas
hasil kerja siswa. Selanjutnya ditutup dengan kegiatan tindak lanjut yaitu
pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan pembelajaran
berikutnya.
Kegiatan siklus 2 diakhiri dengan peneliti melakukan tes kepada siswa.
Penilaian kepada siswa dilakukan secara individual (post-tes siklus 2).
Penilaian dilakukan oleh peneliti bersama guru kolaborator dengan mengisi
form yang telah ditentukan.
c. Observasi dan Interpretasi Siklus 2
Observasi dan interpretasi siklus 2 dilakukan selama pembelajaran
siklus 2 berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan
interpretasi pada siklus 2. Adapun pelaksananaan tindakan pada siklus 2
yakni:
1) Sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator bersangkutan
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 2 sebagai
pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.
2) Peneliti mengamati proses pembelajaran hasil belajar dribble sepak bola
dengan lebih focus dan melakukan observasi lebih luas agar dapat segera
membantu siswa yang sedang kesulitan dalam melakuakn penerapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
modifiksi alat bola plastic pada pembelajaran dribble sepak bola. Siswa
yang bermain-main/ tidak serius dalam melakukan pembelajaran sudah
menurun. Ada kesadaran siswa dalam mengikuti pembelajaran.
3) Peneliti melakukan proses pembelajaran dribble sepak bola dan
modifikasi alat bola plastic dalam hal ini peneliti mengacu pada sintaks
(alur pembelajaran) pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan
materi, demonstrasi/unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara
langsung oleh siswa.
4) Peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada siswa agar
mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Siswa dengan semangat
melakukan apa yang diperintahkan guru. Gerak dasar dribble siswa juga
semakin baik dalam melakukan pembelajaran sepak bola.
d. Deskripsi Data Hasil Pembelajaran Siklus 2
Berikut deskripsi data peningkatan hasil belajar dribble sepak bola dan
criteria ketuntasan minimal hasil belajar siklus 1 dengan menggunakan
penerapan modifikasi alat “bola plastic” pada siswa kelas V SD Negeri
Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batng tahun pelajaran
2011/2012.
Table 4 Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepak bola
Siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012
Interval median Siklus 1 Siklus 2
f Presentase (%)
F Presentase (%)
Relatif Kumulatif Relatif Kumulatif 81 – 85 83 0 0 0 11 42 42
76 – 80 78 0 0 0 12 46 88
70 – 75 73 18 69 69 0 0 88
66 – 69 68 8 31 100 1 6 94
60 – 65 63 0 0 100 1 6 100
∑ 26 100 26 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Berdasarkan table 4, tentang data hasil belajar hasil belajar dribble
sepak bola serta modifikasi alat bola plastic, menunjukkan bahwa rata-rata
hasil belajar dribble sepak bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03
Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 naik
menjadi 92% yang semula siklus 1 hanya 65%. Peningkatan terjadi sebesar
27%. Peningkatan juga dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas, yaitu jumlah
24 siswa dari 26 siswa (sebesar 92%) memiliki nilai di atas nilai ketuntasan
minimal (70.00). Hal ini menunjukkan bahwa, setelah diberi pembelajaran
pada siklus 2 dengan dribble sepak bola dengn serta modifikasi alat bola
plastic, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan dan cukup
optimal.
Dibawah ini disajikan grafik peningkatan rata-rata hasil belajar dribble
sepak bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang
Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012:
Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepak Bola
dari Siklus 1 ke Siklus 2
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Relatif Kumulatif Relatif Kumulatif
f Presentase (%) f Presentase (%)
median Siklus 1 Siklus 2
81 – 85 76 – 80 70 – 75 66 – 69 60 – 65 ∑
Grafik 2 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepak Bola dari Siklus 1 ke Siklus 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Selain itu peningkatan hasil belajar dribble sepak bola siswa dari
kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2, dapat dilihat pada table sebagai berikut :
Table 5. Peningkatan Hasil Belajar Dribble sepak bola siswa kelas V SD
Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 2
Interval median
Kondisi awal Siklus 2
f Presentase (%)
F Presentase (%)
Relatif Kumulatif Relatif Kumulatif
81 – 85 83 0 0 0 11 42 42
76 – 80 78 0 0 0 12 46 88
70 – 75 73 13 50 50 0 0 88
66 – 69 68 5 19 69 1 6 94
60 – 65 63 8 31 100 1 6 100
∑ 26 100 26 100
Menurut table 5 mengenai data hasil belajar dribble sepak bola pada
siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang
tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal s/d siklus 1 dan 2, menunjukkan
adanya peningkatan hasil belajar dribble sepak bola siswa. Dimana dari
kondisi awal hingga siklus 2 rata-rata hasil belajar siswa meningkat sebesar
42%. Berdasarkan jumlah siswa, hanya 2 siswa yang memiliki nilai di bawah
KKM. Hal ini menunjukkan bahwa secara general, setelah diberi
pembelajaran pada siklus 1 dan 2, hasil belajar dribble sepak bola siswa
mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Berikut disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil belajar dribble
sepak bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang
Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012, dari kondisi awal ke siklus 2
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepak Bola dari Kondisi Awal ke Siklus 2
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Relatif Kumulatif Relatif Kumulatif
f Presentase (%) f Presentase (%)
median Kondisi awal Siklus 2
81 – 85 76 – 80 70 – 75 66 – 69 60 – 65 ∑
Grafik 3 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepak Bola dari Kondisi Awal ke Siklus 2
Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan siklus
2 berlangsung, hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi. Telah memenuhi
target dengan capaian cukup berhasil atau tuntas melebihi target pencapaian
yang diharapkan yaitu 85% pencapain siswa memiliki nilai di atas KKM.
Beberapa kelemahan yang membuat kekurangan dalam pelaksanaan
pembelajaran siklus 2 pun jug muncul. Adapun kelemahan atau kekurangan
dalam pelaksanaan siklus 2 tersebut adalah masih ada beberapa siswa yang
kurang antusias dan kesulitan dengan pembelajaran teknik dribble bola,
beberapa diantaranya adalah siswa perempuan dan anak laki-laki yang
memang memiliki minat yang rendah dengan pembelajaran sepak bola sesuai
dengan karakteristik mereka. Sehingga kegiatan pembelajaran kurang
maksimal dilaksanakan, dan mereka meraih nilai hasil pembelajaran yang
kurang dari KKM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Dalam pelaksanaan siklus 2 terdapat kelebihan yang dapat digunakan
sebagai tolak ukur keberhasilan pada pelaksanaan pembelajaran siklus 2,
antara lain :
a) Sebagian besar siswa telah mampu melatih kekuatan, kelincahan dan
ketepatan dalam melakukan dribble bola.
b) Dengan dibantu oleh guru kolaborator, peneliti tidak kerepotan dalam
proses transfer materi kepada siswa. Melalui penguatan pembelajaran
dengan memodifikasi penerapan model pembelajarn siswa lebih tertarik,
termotivasi dan senang melakukan pembelajaran materi dribble sepak bola
sehingga siswa aktif dalam pembelajaran. Walaupun sebelumnya siswa
mempersepsikan pembelajaran dribble sepak bola sebagai sesuatu yang
membosankan sehingga malas untuk melakukannya.
e. Analisis dan Refleksi Pembelajaran Siklus 2
Berdasarkan observasi pada siklus 2 tersebut, peneliti dan kolaborator
melakukan analisis dan refleksi sebagi berikut :
a) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang
dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 2. Jumlah
dan frekuensi pertemuan pada siklus 2 telah menunjukkan hasil yang
sesuai yakni 2 kali pertemuan dan dengn melakukn pengambilan data
akhir siklus 2, sebab materi yang diberikan merupakan penguatan pada
sebagian siswa sedangkan sebagian lain adalah penyempurnaan hasil
pembelajaran yang bervariasi.
b) Dari hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus 2, dapat disimpulkan
bahwa Penelitian Tindakan Kelas telah memenuhi target dari rencana
target yang telah ditentukan. Dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang
diharapkan. Model pembelajaran dengan penerapan modifikasi alat bola
plastic serta modifikasi dribble yang diterapkan oleh peneliti dan guru
kolaborator cukup relative untuk meningkatkan hasil belajar dan minat
siswa terhadap pembelajaran dribble sepak bola, sehingg proses belajar
mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
penguatan materi yang dilakukan pada siklus 2, dapat terlaksana dengan
baik.
B. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus
Berikut hasil penelitian pelaksanaan tindakan kelas pada siswa kelas V SD
Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran
2011/2012:
1. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Dribble sepak bola dari Kondisi Awal ke
Siklus 1
Perbandingan peningkatan hasil belajar hsail dribble sepak bola siswa kelas
V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun
pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus 1 disajikan dalam bentuk table
sebagai berikut :
Tabel 6. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepakbola
siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1
Rata-rata Kondisi Awal Hasil Belajar Dribble
Sepakbola
Rata-rata Kondisi Awal Hasil Belajar Dribble Sepakbola Siklus 1
Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepakbola
68,00 72,70 79,4
Table 6 tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar dribble sepak bola siswa
kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang thaun
pelajaran 2011/2012, mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-
rata hasil belajar dribble sepak bola mengalami peningkatan dari kondisi awal ke
siklus 1 sebesar 4,70.
Perbandingan peningkatan hasil belajar dribble sepak bola dari siklus 1 ke
siklus 2
Berikut perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble
Sepakbola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten
Batang tahun pelajaran 2011/2012 dari Siklus 1 ke Siklus 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Tabel 7. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepakbola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1
Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepakbola
Siklus 1
Rata-rata Kondisi Awal Hasil Belajar Dribble Sepakbola Siklus 2
Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepakbola
72,70 79,48 6,78
Berdasarkan table tersebut, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar dribble
sepak bol siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten
Batang tahun pelajaran 2011/2012 meningkat dari siklus 1 ke siklus 2 sebesr 6,78.
2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepakbola dari Kondisi Awal ke
Siklus 2
Berikut perbandingan peningkatan hasil belajar dribble sepak bola siswa
kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun
pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke Siklus 2:
Tabel 8. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepakbola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 2
Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepakbola
Kondisi Awal
Rata-rata Kondisi Awal Hasil Belajar Dribble Sepakbola Siklus 2
Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepakbola
68,00 79,48 11,48
Berikut disajikan grafik rekapituasi peningkatan hasil belajar dribble sepak
bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten
Batang tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke Siklus 2 sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepak Bola dari Kondisi Awal ke Siklus 2
6879,48
11,48
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Rata-rata Hasil BelajarDribble Sepak Bola
Kondisi Aw al
Rata-rata Hasil BelajarDribble Sepak Bola
Siklus 2
Peningkatan HasilBelajar Dribble Sepak
Bola
Grafik 4 Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepakbola dari Kondisi Awal ke Siklus 2
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar
dribble sepak bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang
Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal hingga siklus 2
mengalami peningkatan sebesar 11.9.
3. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Kondisi Awal
Berikut prosentase ketuntasan hasil belajar kondisi awal siswa kelas V SD
Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran
2011/2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah
Anak
Prosentase
(%)
81 – 85 Baik Sekali Tuntas 0 0
76 – 80 Baik Tuntas 0 0
70 – 75 Cukup Baik Tuntas 13 50
66 – 69 Cukup Tidak Tuntas 5 19
60 – 65 Kurang Tidak Tuntas 8 31
Jumlah 26 100
Dari table tersebut diketahui bahwa kondisi awal ketuntasan hasil belajar
siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang
tahun pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik (tuntas) sebanyak 0 (0%), cukup
baik (tuntas) sebanyak 13 orang (50%), cukup (tidak tuntas) sebanyak 5 orang
(19%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 8 orang (31%).
Berikut grafik prosentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran dribble sepak bola dalam kondisi awal :
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
81 – 85 76 – 80 70 – 75 66 – 69 60 – 65 Jumlah
Kriteria
Jumlah Anak
Prosentase (%)
Grafik 5. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
4. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus 1
Berikut prosentase ketuntasan hasil belajar siklus 1 siswa kelas V SD
Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran
2011/2012 :
Table 10. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus 1
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah
Anak
Prosentase
(%)
81 – 85 Baik Sekali Tuntas 0 0
76 – 80 Baik Tuntas 0 0
70 – 75 Cukup Baik Tuntas 18 69
66 – 69 Cukup Tidak Tuntas 8 31
60 – 65 Kurang Tidak Tuntas 0 0
Jumlah 26 100
Berdasarkan table tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus 1 ketuntasan
hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang
Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik (tuntas)
sebanyak 0 (0%), cukup baik (tuntas) sebanyak 18 orang (69%), cukup (tidak
tuntas) sebanyak 8 orang (31%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 0
orang (0%).
Berikut grafik prosentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran dribble sepak bola siklus 1 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
81 – 85 76 – 80 70 – 75 66 – 69 60 – 65 Jumlah
Kriteria
Jumlah Anak
Prosentase (%)
Grafik 6. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1
5. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus 2
Berikut prosentase ketuntasan hasil belajar siklus 2 siswa kelas V SD
Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran
2011/2012 :
Table 11. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus 2
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak
Prosentase (%)
81 – 85 Baik Sekali Tuntas 11 42
76 – 80 Baik Tuntas 12 46
70 – 75 Cukup Baik Tuntas 0 0
66 – 69 Cukup Tidak Tuntas 1 6
60 – 65 Kurang Tidak Tuntas 1 6
Jumlah 26 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Berdasarkan table tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus 2 ketuntasan
hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang
Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik (tuntas)
sebanyak 11 (42%), cukup baik (tuntas) sebanyak 12 orang (46%), cukup (tidak
tuntas) sebanyak 0 orang (0%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 2
orang (8%).
Berikut grafik prosentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran dribble sepak bola siklus 2 :
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus 2
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
81 – 85 76 – 80 70 – 75 66 – 69 60 – 65 Jumlah
Kriteria
Jumlah Anak
Prosentase (%)
Grafik 7. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 2
6. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal, Siklus 1 dan
Siklus 2
Berikut rekapitulasi ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri
Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012
dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Tabel 12 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 pada Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2
KONDISI Rentang
Nilai Keterangan Kriteria
Jumlah
Anak
Prosentase
(%)
AWAL
81 – 85 Baik Sekali Tuntas 0 0
76 – 80 Baik Tuntas 0 0
70 – 75 Cukup Baik Tuntas 13 50
66 – 69 Cukup Tidak Tuntas 5 19
60 – 65 Kurang Tidak Tuntas 8 31
SIKLUS 1
81 – 85 Baik Sekali Tuntas 0 0
76 – 80 Baik Tuntas 0 0
70 – 75 Cukup Baik Tuntas 18 69
66 – 69 Cukup Tidak Tuntas 8 31
60 – 65 Kurang Tidak Tuntas 0 0
SIKLUS 2
81 – 85 Baik Sekali Tuntas 11 42
76 – 80 Baik Tuntas 12 46
70 – 75 Cukup Baik Tuntas 0 0
66 – 69 Cukup Tidak Tuntas 1 6
60 – 65 Kurang Tidak Tuntas 1 6
Berikut grafik prosentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas
V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun
pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2
0 0
135 8
0 0
18
80
11 12
0 1 10 0
50
19
31
0 0
69
31
0
4246
06 6
0102030405060708090
100
Tun
tas
Tun
tas
Tun
tas
Tid
ak T
unta
s
Tid
ak T
unta
s
Tun
tas
Tun
tas
Tun
tas
Tid
ak T
unta
s
Tid
ak T
unta
s
Tun
tas
Tun
tas
Tun
tas
Tid
ak T
unta
s
Tid
ak T
unta
s
AWAL SIKLUS 1 SIKLUS 2
Jumlah Anak Prosentase (%)
Gambar 8. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari
Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2
C. Pembahasan
Grafik 8 tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa kelas V SD
Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran
2011/2012 memiliki peningkatan dari kondisi awal sampai dengan siklus 2.
Peningkatan ketuntasan hasil belajar tersebut sebesar 50% untuk kategori baik
sekali (tuntas) dan peningkatan ketuntasan hasil belajar sebesar 45% untuk
kategori baik (tuntas).
Untuk kategori lainnya mengalami penurunan sebesar 50% untuk kategori
cukup baik (tuntas) dan sebesar 10% untuk kategori cukup (tuntas), dan sebesar
untuk kategori kurang. Akan tetapi besarnya penurunan prosentase ketuntasan
belajar yang terjadi pada beberapa kategori tersebut memberikan kesan bahwa
terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran dribble sepak bola
yang telah dilakukan pada siklus 1 dan 2 dalam penelitian kali ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Hasil dari pembahasan pada BAB sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
bahwa peningkatan hasil belajar dribble permainan sepak bola melalui penerapan
modifikasi alat bantu bola plastic pada siswa V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan
Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012, dapat meningkatkan
antusiasme siswa, semangat siswa, keaktifan siswa, suasana kelas menjadi lebih
menyenangkan dan adanya peningkatan kemampuan siswa yang ditunjukkan dari
hasil belajar siswa/nilai yang siswa peroleh melalui kegiatan pembelajaran siklus 1
dan siklus 2.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah
diungkapkan pada bab IV, beberapa kesimpulan yang dapat ditarik yaitu dengan
penerapan modifikasi alat bantu bola plastic pada pembelajarn dribble permainan
sepak bola yang sesuai dengan latar belakang permasalahan dan kriteria yang dimiliki
siswa, maka kemampuan dribble sepak bola pada siswa V SD Negeri Kasepuhan 03
Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dapat meningkat
secara optimal.
Dari hasil analisis dan pengolahan data dapat diperoleh, peningkatan pada
hasil belajar siswa dari kondisi awal ke siklus 1 dan siklus 2 baik dari peningkatan
nilai rata-rata kemampuan dribble permainan sepak bola siswa maupun nilai
ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata kemampuan dribble sepak bola pada rata-rata
kondisi awal (50), peningkatan rata-rata pada siklus 1 menjadi 69 dan peningkatan
rata-rata siklus 2 menjadi 92, sehingga peningkatan rata-rata dari kondisi awal ke
siklus 2 sebesar 11,48.
Peningkatan kemampuan gerak pada pembelajaran dribble permainan sepak
bola pada siswa V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang
tahun pelajaran 2011/2012, juga dapat dilihat dari ketentuan nilai ketuntasan minimal
KKM (70.00) adalah ketuntasan hasil belajar kondisi awal siswa hanya 13 siswa dari
26 siswa yang memiliki nilai di atas KKM (70.00) atau tuntas sebesar (50%). Hasil
72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
peningkatan pembelajaran dari kondisi awal siswa pada siklus 1 sebanyak 21 siswa
dari 26 siswa atau tuntas sebesr 65% siswa yang memiliki nilai di atas KKM (75.00).
Hasil peningkatan pembelajaran siswa pada siklus 2 sebanyak 24 siswa dari 26 siswa,
atau tuntas sebesar (92%), siswa yang memiliki nilai di atas KKM (75.00).
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan
proses pembelajaran tergantung pada beberapa factor. Factor-faktor tersebut berasal
dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang digunakan.
Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi,
mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta teknik
yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Factor dari siswa
yaitu minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, ketersediaan
alat/media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti
pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Penelitian ini juga
memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan penerapan pendekatan yang sesuai
dengan latar belakang masalah yang terjadi serta sesuai dengan karkateristik siswa,
maka dapat meningkatkan minat belajar siswa (baik proses maupun hasil), sehingga
penelitian ini dapat digunakan sebagi suatu pertimbangan guru yang ingin
menggunakan pendekatan yang serupa dalam pembelajaran dribble. Bagi guru bidang
studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan dan Rekreasi hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai suatu alternative dengan peningkatan hasil pembelajaran
dribble sepak bola yang efektif dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta
menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran dribble sepak bola yang pada
awalnya membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan.
Hasil penelitian yang diperoleh ini memunyai implikasi bagi perkembangan
pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah pada umumnya dan khususnya di
Sekolah Dasar Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Guru
pendidikan jasmani dapat menerapkan pembelajaran dribble sepak bola dengan
penerapan modifikasi alat sebagai variasi dari pembelajaran dan daya tarik terhadap
materi pembelajaran sehingga siswa tidak jenuh atau malas dengan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
C. Saran
Berikut saran-saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk meningkatkan pembelajaran pendidikan jasmani, antara lain :
1. Bagi Sekolah
Alat dan fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran ditambah atau
dilengkapi, sehingga guru dalam hal ini dapat mengajar dengan baik dan siswa
dapat menerima materi dengan optimal.
2. Bagi Guru
Sebaiknya dalam penyampaian materinya ditambah dengan permainan,
yaitu permainan yang mengarah pada teknik atau materi yang akan dilaksanakan.
3. Bagi Siswa
Bersikap aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran
yang diikuti akan lebih bermanfaat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
DAFTAR PUSTAKA
Aip Syamsudin dan Muladi, 1992. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Arman Abdullah dan Agus Manadji, 1994. Dasar-dasar Pendidikan Jasmani. Proyek
Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Bismo Suryanto dkk, 2006. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas V.
Widya Utama Jakarta. Imam Hidayat, 1986. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa. Nurhasan, 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani: Prinsip-prinsip
dan Penerapannya. Jakarta. Pedoman Penulisan Skripsi, 2012. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Remmy Muchtar, 1992. “Olah Raga Pilihan Sepak Bola”, Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Scheuneman Tima, 2005. Dasar Sepak Bola Modern untuk Pemain dan Pelatih.
Malang: Dioma. Sucipto dkk, 2000. Sepak Bola. Depdikbud: Dirjendikti. Sugiyanto dan Sudjarwo, 1991. Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta:
Depdikbud. Sugiyanto, 1993. Belajar Gerak. Jakarta: Depdikbud. Suharsimi Arikunto, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta. Sukatamsi, 1984. Teknik dasar Permainan Sepak Bola. Solo: Tiga Serangkai. Waluyo. Pakem dalam Penjas. Jurusan Pendidikan dan Olahraga Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Coever Wiel. 1985. Sepak Bola Program Pembinaan Pemain Ideal. Jakarta: PT. Gramedia.
Taga, 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran
Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas. Winarno Surakhmad, 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar. Bandung: Tarsito. Yanuar Kiram, 1992. Belajar Motorik. Jakarta: Dirjendikti.