Upaya-Peningkatan-Kemampuan-Gerak-Dasar-Drible-Bola ...

95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR DRIBLE BOLA MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V (LIMA) SD NEGERI KASEPUHAN 03 KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG SKRIPSI Oleh : HERLINA TRI AMPERAWATI NIM : X4710044 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of Upaya-Peningkatan-Kemampuan-Gerak-Dasar-Drible-Bola ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR DRIBLE BOLA MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI

ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V (LIMA) SD NEGERI KASEPUHAN 03 KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG

SKRIPSI

Oleh : HERLINA TRI AMPERAWATI

NIM : X4710044

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Herlina Tri Amperawati

NIM : X4710044

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Olahraga dan Kesehatan / Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA PENINGKATAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR DRIBBLE BOLA MELALUI PENERAPAN

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI KASEPUHAN 03 KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG

TAHUN PELAJARAN 2011/212” ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan

dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Herlina Tri Amperawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR DRIBBLE BOLA

MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU

PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V (LIMA)

SD NEGERI KASEPUHAN 03

KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh :

HERLINA TRI AMPERAWATI

NIM : X4710044

Skripsi

ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pembimbing I,

Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes NIP. 196205181987021001

Surakarta, Juli 2012

Pembimbing II,

Djoko Nugroho, S.Pd.M.Or NIP. 197303052005011001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Senin

Tanggal : 30 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang, Tanda tangan

Ketua : Waluyo, S.Pd.M.Or .................................

Sekretaris : Deddy Whinata. K, S.Or.M.Pd .................................

Anggota I : Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes .................................

Anggota II : Djoko Nugroho, S.Pd.M.Or .................................

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah , M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

v Jika hidup adalah serangkaian kompetisi yang ingin saya kalahkan adalah diri

saya sendiri (Arum Purbasari)

v Manusia yang berakal adalah manusia yang suka menerima nasehat dan minta

maaf serta memberi maaf (Umar bin Khatab)

v Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (Aristoteles)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

Ø Bapak-Ibu, dalam memori perjalanan sambungan ruhku.

Ø Suami tercinta yang selalu memberikan motivasi dan semangat belajar.

Ø Anak-anak tercinta, keberadaanmu memacuku menyelesaikan Skripsi ini.

Ø Adik-adik tersayang – teman-teman tercinta, bersamamu, sharing diantara kita

sungguh memperkaya hati, spiritualitas, intelektualitas.

Ø FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta tercinta, kampus tempat kutimba aneka

ilmu untuk kiprah pada bidang Olahraga dan Kesehatan yang penuh Edukasi.

Ø Teman-teman Penjaskesrek senasib dan seperjuangan.

Ø Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

Ø Almamater.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Herlina Tri Amperawati. UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR DRIBBLE BOLA MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KASEPUHAN 03 KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : peningkatan hasil belajar

dribble sepak bola pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kasepuhan 03

Kecamatan Batang Kabupaten Batang pada tahun pelajaran 2011/2012 melalui

penerapan modifikasi alat bantu bola plastik.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua

siklus. Setiap siklusnya mempunyai empat langkah, yaitu : perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri

Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang pada tahun pelajaran 2011/2012,

yang berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

Teknik pengumpulan data dengan observasi, tes kemampuan, dan penelitian hasil

belajar dribble permainan sepak bola. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah secara statistik deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

penerapan modifikasi alat bantu bola plastik dapat meningkatkan hasil belajar dribble

permainan sepak bola pada siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan

Batang Kabupaten Batang pada tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil analisis dan

pengolahan data dapat diperoleh, peningkatan pada hasil belajar siswa dari kondisi

awal ke siklus 1 dan siklus 2 dari peningkatan nilai rata-rata kemampuan dribble

permainan sepak bola siswa maupun nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata

kemampuan dribble permainan sepak bola pada rata-rata kondisi awal (50),

peningkatan rata-rata pada siklus 1 menjadi (69) dan peningkatan rata-rata siklus 2

menjadi (92), sehingga peningkatan rata-rata dari kondisi awal ke siklus 2 sebesar

(11,40). Peningkatan kemampuan gerak pada pembelajaran dribble permainan sepak

bola pada siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten

Batang tahun pelajaran 2011/2012, juga dapat dilihat dari ketentuan nilai ketuntasan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

minimal/KKM (70.00) adalah Ketuntasan hasil belajar kondisi awal siswa hanya 13

siswa dari 26 siswa yang memiliki nilai di atas KKM (70.00) atau tuntas sebesar

(50.00%). Hasil peningkatan pembelajaran dari kondisi awal siswa pada siklus 1

sebanyak 18 siswa dari 26 siswa, atau tuntas sebesar (69%) siswa yang memiliki nilai

di atas KKM (70.00). hasil peningkatan pembelajaran siswa pada siklus 2 sebanyak

24 siswa dari 26 siswa, atau tuntas sebesar (92%) siswa yang memiliki nilai di atas

KKM (70.00).

Kata kunci : Dribble bola, modifikasi alat bantu pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

ABSTRACT

Herlina Tri Amperawati. THE EFFORTS TO IMPROVE BASIC MOTION OF DRIBLE BY APPLYING MODIFICATION LEARNING TOOL TO THE FIFTH GRADE STUDENT OF SDN KASEPUHAN 03 BATANG SUB-REGENCY AND BATANG REGENCY ON ACADEMIC YEAR 2011/2012. Thesis. Faculty of Education and Pedagogy Sebelas Maret University, in July 2012.

The purpose of this research was to determine: improved learning outcomes in

football dribble of fifth grade students State Elementary School Kasepuhan 03 Batang

Sub-Regency and Batang Regency academic year 2011/2012 through the

implementation of modifications learning tools of plastic balls.

This research was classroom action research conducted in two cycles. Each

cycle has four steps: planning, execution, observation, and reflection. Source of this

research data is fifth grade student of State Elementary School Kasepuhan 03 Batang

Sub-Regency and Batang regency on academic year 2011/2012, which amounted to

26 students consisting of 12 male students and 14 female students. Data collection

techniques by observation, testing capabilities, and research study results of dribble

on football game. Data analysis techniques used in this research is a qualitative

descriptive statistics.

Based on the research results can be concluded that the application of the

modification learning tool of the plastic balls can improve learning outcomes dribble

football game to the fifth grade state elementary school students Kasepuhan 03

Batang sub-regency in academic year 2011/2012. Based on the analysis and data

processing obtained, an improvement in student learning outcomes from baseline to

cycle 1 and cycle 2 of the average increase values in the football dribbling skills

student’s and learning outcomes thoroughness. The average value of the ability to

dribble football game on initial conditions (50), an average increase in cycle 1 into

(69) and then an average increase in cycle 2 into (92), thus increase the average of the

initial conditions for the second cycle (11.40). Increased basic motion on the learning

dribble football game in fifth grade elementary school students of Kasepuhan 03

Batang sub-regency and Batang Regency on academic year 2011/2012, can also be

seen from the criteria minimum provisions / KKM (70.00) is the completeness results

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

of the initial conditions for students to learn only 13 students of 26 students who have

a value above KKM (70.00) or completely by (50.00%). The resulting increase in

student learning of initial conditions on first cycle as many as 18 students from 26

students, or completed by (69%) of students who have a value above the KKM

(70.00). improved student learning outcomes at second cycles were 24 students from

26 students, or completely by (92%) of students who have a value above KKM

(70.00).

Keywords : dribble, modification learning tool

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ......................................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ ii

PENGAJUAN SKRIPSI .................................................................................. iii

PERSETUJUAN ............................................................................................. iv

PENGESAHAN .............................................................................................. v

MOTTO .......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6

C. Pemecahan Masalah .................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 8

1. Sepak bola ........................................................................... 8

a. Pengertian Sepak bola ..................................................... 8

b. Teknik Dasar Sepak bola ................................................. 11

c. Teknik Menggiring bola .................................................. 13

2. Pembelajaran ........................................................................ 18

a. Konsep Pembelajaran ...................................................... 18

b. Hakekat Pembelajaran ..................................................... 19

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran ........................................... 20

3. Modifikasi Alat Bantu .......................................................... 21

a. Pengertian Modifikasi ..................................................... 21

b. Prinsip Pengembangan Modifikasi ................................... 21

B. Kerangka Berfikir ...................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 26

B. Subyek Penelitian........................................................................ 26

C. Data dan Sumber Data ................................................................. 26

D. Pengumpulan Data ...................................................................... 27

E. Uji Validitas Data ....................................................................... 28

F. Analisa Data ............................................................................... 29

G. Indikator Kinerja Penelitian ........................................................ 29

H. Prosedur Penelitian ..................................................................... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ......................................... 39

1. Deskripsi Data Kondisi Awal ................................................ 39

2. Siklus I ................................................................................ 41

3. Siklus II ............................................................................... 52

B. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ................................... 63

1. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari

Kondisi Awal ke Siklus I ...................................................... 63

2. Perbandingan peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke

Siklus II ............................................................................... 64

3. Presentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Kondisi Awal ........ 65

4. Presentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus I ................. 67

5. Presentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus II ................ 68

6. Presentase Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal,

Siklus I dan Siklus II ............................................................ 69

C. Pembahasan ............................................................................... 71

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan .................................................................................... 72

B. Implikasi .................................................................................... 73

C. Saran .......................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 75

LAMPIRAN.................................................................................................... 77

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 1. Teknik Pengumpulan Data Penilaian ........................................... 28

2. Tabel 2. Kondisi Awal Hasil Belajar ........................................................ 40

3. Tabel 3. Peningkatan Hasil Belajar Siklus I .............................................. 49

4. Tabel 4. Kondisi Awal Hasil Belajar Siklus I ke Siklus II ......................... 58

5. Tabel 5. Peningkatan Hasil Belajar Kondisi Awal ke Siklus II .................. 60

6. Tabel 6. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar dari

Kondisi Awal ke Siklus I ............................................................ 63

7. Tabel 7. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar dari

Siklus I ke Siklus II .................................................................... 64

8. Tabel 8. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar dari

Kondisi Awal ke Siklus II .......................................................... 64

9. Tabel 9. Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar ...................................... 66

10. Tabel 10. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ................................................ 67

11. Tabel 11. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II .............................................. 68

12. Tabel 12. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal,

Siklus I, dan Siklus II ................................................................. 70

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Teknik Gerakan Menggiring Bola .............................................................. 12

2. Menggiring bola dengan kaki bagian luar ................................................... 13

3. Menggiring bola dengan punggung kaki .................................................... 14

4. Menggiring bola zig-zag dengan satu kaki ................................................. 16

5. Menggiring bola zig-zag dengan dua kaki .................................................. 17

6. Alur kerangka berfikir ............................................................................... 25

7. Alur tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 31

8. Modifikasi mendribble bola pada permainan sepak bola ............................. 35

9. Modifikasi mendribble bola pada permainan sepak bola ............................. 37

10. Grafik 1. Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepak bola

Dari Kondisi Awal ke Siklus I ................................................................... 50

11. Grafik 2. Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepak bola

Dari Siklus I ke Siklus II ........................................................................... 59

12. Grafik 3. Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepak bola

Dari Kondisi Awal ke Siklus II .................................................................. 61

13. Grafik 4. Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepak bola dari

Kondisi Awal ke Siklus II ......................................................................... 65

14. Grafik 5. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal ..................... 66

15. Grafik 6. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I .............................. 68

16. Grafik 7. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ............................. 69

17. Grafik 8. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal,

Siklus I dan Siklus II ................................................................................. 71

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP Siklus 1 ............................................................................ 77

Lampiran 2 RPP Siklus 2 ............................................................................ 88

Lampiran 3 Lembar Penilaian Kondisi Awal ............................................... 99

Lampiran 4 Lembar Penilaian Kognitif Siklus I ........................................... 101

Lampiran 5 Lembar Penilaian Psikomotor Siklus I ....................................... 102

Lampiran 6 Rekapitulasi Penilaian Siklus I .................................................. 103

Lampiran 7 Lembar Penilaian Afektif Siklus I ............................................. 104

Lampiran 8 Lembar Penilaian Kognitif Siklus I ........................................... 105

Lampiran 9 Lembar Penilaian Psikomotor Siklus I ....................................... 106

Lampiran 10 Rekapitulasi Penilaian Siklus I .................................................. 107

Lampiran 11 Foto Kegiatan Pembelajaran ..................................................... 108

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi

dimana kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kasepuhan 03

Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan Skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Dalam

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

18. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

19. Drs. H. Mulyono, M.M, Ketua Pendidikan Jurusan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

20. Waluyo, S.Pd, M.Or, Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

21. Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes, sebagai pembimbing I yang telah memberikan

motivasi dan arahan dalam penyusunan Skripsi.

22. Djoko Nugroho, S.Pd.M.Or, sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Skripsi.

23. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK Surakarta yang secara tulus memberikan ilmu

dan masukan-masukan kepada penulis.

24. Sri Makno, Kepala Sekolah Dasar Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang

Kabupaten Batang, yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian di

sekolah yang dipimpin.

25. Bapak dan Ibu serta keluarga tersayang yang telah mencurahkan segenap

kepercayaan, kasih sayang, do’a, dukungan moral dan material serta tak henti

memberi yang terbaik kepada penulis.

26. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Semoga semua yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan ini

yang tidak dapat disebutkan satu per satu, mendapat pahala yang berlipat ganda dari

Tuhan Yang Maha Esa.

Akhirnya penulis mohon ma’af apabila dalam penyampaian tulisan ini

terdapat hal yang tidak berkenan di hati para pembaca, bagaimanapun juga segala

kekurangan ada pada diri penyusun. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

dan menambah wawasan kepada para pembaca. Peneliti berharap saran dan kritik

yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Batang, ……………………2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepakbola adalah salah satu jenis olahraga yang sangat digemari oleh

seluruh dunia. Olahraga ini sangat universal. Selain digemari laki-laki olahraga ini

juga digemari para perempuan, tidak hanya tua muda bahkan anak-anak sejak tahun

1990-an olahraga ini mulai digunakan untuk para wanita meskipun sebelumnya

olahraga ini hanya diperuntukkan bagi kaum pria.

Olahraga ini melibatkan 11 orang dalam satu teamnya. Untuk menjadi

pemenang dalam suatu pertandingan harus melawan satu tean lainnya. Lapangan para

pemain sepakbola merebutkan sebuah bola untuk dimasukkan ke dalam gawangnya

yang dijaga seorang penjaga gawang (goal kiper).

Olahraga ini menjadi sangat menarik karena selain hanya merebutkan sebuah

bola di lapangan dengan menggunakan kaki tetapi juga melihat gaya-gaya

permainannya dalam merebutkan bola untuk memasukkan ke dalam gawang lawan.

Oleh karena itu olahraga ini melibatkan banyak orang tentunya kerjasama team yang

baik sangat dibutuhkan teknik bermain yang baik.

Olahraga ini juga dilakukan anak kecil, anak-anak, remaja, pemuda, orang

dewasa, bahkan wanita. Sepak bola sungguh popular di mata masyarakat, dari

pelosok desa hingga kota besar di seluruh dunia.

Sepak bola merupakan olahraga yang simpel, sederhana dan murah. Bahkan

hampir tidak memerlukan biaya. Namun bila pertandingan yang professional,

olahraga ini biayanya bisa terbesar dari aneka cabang olahraga lainnya. Untuk

mengelola dan menghidupi sebuah klub sepak bola bisa memakan biaya milyaran

rupiah. Di satu pihak, sepak bola dikatakan hampir tidak memerlukan biaya, karena

alat dan sarana yang dibutuhkan hanya satu benda bola dan tanah lapang. Benda bulat

yang disebut bola itu bisa bola yang mahal (bola karet), bola plastik atau jerami,

kertas, sabut kelapa yang pengelola harus mengadakan studi banding, harus tanggap

akan anak asuhnya, mau belajar dari pengalaman pahit, sekaligus membuktikan

pengelolaan yang lebih profesional.

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Bila dikaji bersama pola permainan sepak bola. Itu sederhana, pola

permainan hanya menyerang, mempertahankan dan menyusun posisi strategi ini,

keahlian dan keterampilan masing-masing pemain tampak jelas, kemauan membawa

bola, menggiring bola, merebut bola, mempertahankan bola, mengecoh lawan sangat

diperlukan oleh individu pemain untuk diterapkan dalam kerja sama antara pemain.

Tiap pemain harus punya kemampuan daya tahan tubuh, kekuatan,

kelenturan, kecepatan dan kelincahan. Kelima faktor ini harus dimiliki para pemain

untuk mengembangkan ke posisi puncak. Dari kelima faktor tersebut yang menarik

untuk dikaji bersama adalah faktor kecepatan dan kelincahan. Kecepatan dan

kelincahan ini dapat dibentuk dari dalam diri (pembawaan) atau dari luar (karena

mampu mengkombinasikan dari segala teknik yang dimiliki).

Mempunyai kecepatan dan kelincahan yang lebih, bagi setiap pemain

merupakan mudah dan sukses untuk mencetak gold an mempertahankan kemasukan

bola. Dengan kemampuan kecepatan dan kelincahan akan memudahkan pemain

tersebut dalam rangka membawa bola (menggiring bola) ke hadapan gawang lawan.

Seorang pemain yang mempunyai kelincahan dan kecepatan yang bagus,

bola yang digiring bagaikan lekat di kaki dan tentu mudah melewati halangan lawan

dan tidak mudah dikelabuhi lawan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gerakan menggiring bola

mempunyai kegunaan yang sangat penting saat melewati lawan, mencari kesempatan

memberi bola umpan kepada teman serta menguasai jalannya suatu pertandingan

sepak bola.

Akan tetapi permasalahannya adalah bagaimana kita mengajarkan gerak

dasar ini dengan tepat dan benar, padahal kenyataan yang kita lihat di Sekolah Dasar

banyak kekurangan fasilitas olahraga. Seperti kita ketahui bersama bahwa anggaran

yang dibutuhkan untuk mengadakan fasilitas olahraga tersebut sangatlah terbatas.

Dan kondisi semacam itu menjadi kendala saat proses pelajaran berlangsung, maka

seorang pendidik dituntut untuk mempunyai kreatifitas dalam memberikan materi

latihan, khususnya dalam hal ini teknik menggiring bola.

Seorang guru perlu mempelajari, memahami dan mampu menerapkan

berbagai strategi, metode dan pendekatan latihan yang dimiliki. Strategi adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai

tujuan tertentu, metode yaitu bagaimana mengimplementasikan rencana yang sudah

disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal

dan pendekatan diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses

pembelajaran.

Hal ini dilakukan untuk lebih meningkatkan keterampilan gerak dasar

menggiring bola yang dimiliki, karena dengan keterampilan menggiring bola ini

merupakan teknik yang sering dilakukan dalam permainan sepak bola, selain itu saat

bertanding khususnya anak-anak dalam menghadapi Popda kurang tenang dan tidak

berani melewati lawan karena penguasaan bola mereka kurang baik saat menggiring

bola.

Berdasarkan pengamatan peneliti pendekatan latihan yang banyak digunakan

dalam pelaksanaan latihan sepak bola khususnya menggiring bola adalah pendekatan

gerak dasar, pendekatan ini yang lebih banyak diterapkan dan dianggap lebih praktis

dilaksanakan oleh guru, terutama di Sekolah Dasar. Begitupun juga metode latihan

yang diterapkan pada anak kelas V SD Kasepuhan 03, lebih banyak dengan

menerapkan metode latihan pendekatan gerak dasar. Sehingga mengakibatkan kurang

efektifitasnya proses latihan dimana anak yang mendapat giliran melakukannya saja

yang aktif bergerak, lainnya menunggu diam tanpa menunggu gerakan. Sedangkan

pendekatan taktik masih jarang dilakukan oleh pelatih dalam pelaksanaan latihan

sepak bola, pendekatan taktik merupakan kegiatan latihan yang diberikan dalam

bentuk dan situasi permainan. Diharapkan dalam situasi bermain yang menyenangkan

anak melakukan aktivitas gerak yang berlebih, sehingga dapat meningkatkan

keterampilan geraknya.

Pendekatan latihan taktik merupakan kegiatan latihan yang diberikan dalam

bentuk dan situasi permainan. Pendekatan taktik merupakan cara belajar yang dalam

pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk dan situasi permainan. Pendekatan taktik

merupakan cara belajar yang dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk bermain

atau permainan. Pendapat yang dikemukakan Baltasar Tarigan (2001:17) menyatakan

bahwa “Pengajaran melalui pendekatan taktik adalah meningkatkan keterampilan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

bermain siswa, dengan melibatkan kombinasi dari kesadaran taktik dan penerapan

keterampilan teknik dasar dalam bentuk yang sebenarnya”.

Bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dan menggembirakan.

Kegiatan bermain sangat disukai anak-anak. Bermain yang dilakukan secara tertata,

mempunyai manfaat yang besar pada perkembangan anak. Bermain dapat

memberikan pengalaman latihan yang sangat berharga untuk anak. Pengalaman itu

bisa berupa membina hubungan sesama teman dan menyalurkan perasaan yang

tertekan.

Dengan mengetahui manfaat bermain, diharapkan guru dapat melahirkan ide

mengenai cara memanfaatkan kegiatan bermain untuk mengembangkan bermacam-

macam aspek perkembangan anak Sekolah Dasar. Aspek yang dikembangkan

mencakup fisik, motorik, sosial, emosional, kepribadian, keterampilan olahraga dan

sebagainya.

Bermain merupakan konsep kegiatan yang menimbulkan kesenangan,

keceriaan, tidak menjemukan, penuh kebebasan tanpa banyak memiliki perintah

larangan. Interaksi komunikatif antara unsur yang terlibat dalam latihan terjadi secara

baik. Bermain bagi anak lebih cocok karena sifatnya menyenangkan dan mengandung

sifat-sifat bertanding sehingga membawa anak tertantang untuk memperoleh

kemenangan. Sifat dari bertanding adalah perjuangan untuk memenangkan

pertandingan dengan penuh sportifitas dan tanggung jawab. Permainan diciptakan

supaya mampu merangsang gerak, menarik dan menimbulkan kompetisi. Bentuk

permainan yang menarik tidak melibatkan banyak anak, lapangan alat dimodifikasi

dan penilaiannya tidak seperti sepak bola pada umumnya.

Pendekatan latihan teknik diartikan sebagai latihan dengan system, tata

urutan jadwal, jumlah ulangan telah diorganisasi dalam suatu program. Program

diberikan kepada anak secara sistematis, berurutan, berulang-ulang, dan kian

bertambah bebannya. Sistematis artinya latihan direncanakan dengan baik dan

pengulangan secara konsisten. Gerakan yang dilakukan secara berulang-ulang

menyebabkan organisasi neuromuskuler bekerja dengan baik, gerak yang semula sulit

dilakukan makin lama menjadi gerak otomatis dan reflektif.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Rangsangan atau stimulus kian hari kian bertambah berat sehingga

membawa perubahan secara maksimal. Pendekatan teknik ini merupakan cara belajar

dimana untuk mempelajari suatu teknik cabang olahraga dilakukan secara berulang-

ulang hingga menguasai gerakan yang otomatis. Hal ini dikemukakan oleh Beltasar

Tarigan (2001) menyatakan bahwa, “Pembelajaran dengan pendekatan teknik

menekankan pada penguasaan keterampilan atau teknik dasar suatu cabang olahraga”.

Salah satu kelemahan pendekatan teknik adalah anak mendapat kesempatan dan

pembebanan yang sama oleh sebab itu sifat bersaing rendah. Pendekatan ini hanya

anak yang mendapat giliran saja yang aktif bergerak, lainnya menunggu diam tanpa

melakukan gerakan.

Kedua pendekatan latihan di atas ternyata memiliki kelebihan dan

kekurangan. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pelatih dalam melaksanakan

latihan di sekolah sepakbola banyak menggunakan pendekatan teknik. Pendekatan

teknik sebenarnya mempunyai banyak kelemahan terutama bersifat kompetetif

rendah, anak banyak beristirahat dan kurang sesuai dengan akselerasi perkembangan

anak. Kelebihan pendekatan teknik adalah teknik dapat menjadi lebih baik.

Sedangkan pendekatan taktik atau bermain mempunyai kelebihan anak dapat

bergerak secara bebas, tidak majemuk, penuh keceriaan, dan tanpa banyak larangan

serta sesuai dengan akselerasi pengembangan. Kelemahan pendekatan taktik adalah

kematangan teknik kurang baik. Mencermati kedua model pendekatan latihan di atas

timbul suatu permasalahan ialah pendekatan manakah yang memberikan hasil terbaik.

Guna menentukan jawaban pertanyaan tersebut perlu dikaji melalui penelitian ilmiah.

Kemampuan gerak (Motor Ability) juga dapat mempengaruhi keberhasilan

latihan menggiring bola pada permainan sepakbola. Sejalan dengan meningkatnya

ukuran tubuh dan meningkatnya kemampuan fisik, maka meningkat pula kemampuan

gerak anak. Peningkatan kemampuan gerak dapat diidentifikasi dalam bentuk gerakan

dengan mekanika tubuh yang semakin efisien, lancar dan terkontrol, pola gerakan

makin bervariasi dan bertenaga.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan latar belakang di atas dapat dirumuskan rumusan

masalahnya adalah sebagai berikut “Bagaimanakah modifiksai alat bantu bola plastik

pada peningkatan hasil belajar dribble permainan sepak bola pada siswa kelas V SD

Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran

2011/2012?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, tujuan penelitian

ini adalah :

Untuk mengetahui apakah ada peningkatn kemampuan guru gerak mendribble

permainan sepak bola melalui penerapan modifikasi alat bantu bola plastik pada

siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun

pelajaran 2011/2012, dengan penerapan modifikasi alat pembelajarna.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi tenaga pendidik mata pelajaran pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

khususnya kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten

Batang tahun pelajaran 2011/2012:

a. Memotivasi kreatifitas tenaga pendidik Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten

Batang tahun pelajaran 2011/2012 dalam rangka menciptakan suasana

pembelajaran menjadi efektif dan berkualitas.

b. Untuk meningkatkan kinerja tenaga pendidik Penjasorkes kelas V SD Negeri

Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran

2011/2012 dalam membuat dan mengembangkan metode pembelajaran yang

mempermudah dalam memberikan materi ilmu pengetahuan.

c. Sebagai bahan masukan kepada tenaga pendidik Penjasorkes kelas V SD

Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran

2011/2012 dalam memilih alternatif pembelajaran yang akan dilakukan pada

proses belajar mengajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Bagi siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten

Batang tahun pelajaran 2011/2012

Mempermudah siswa dalam menyerap segala informasi yang disampaikan oleh

guru atau pengajar dalam pembelajaran. Sehingga mampu meningkatkan

kemampuannya dalam menguasai teknik ketrampilan dasar permainan sepak bola

khususnya dribble sepak bola.

3. Bagi Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar Negeri Kasepuhan 03

Sebagai bahan masukan, saran dan informasi terhadap sekolah, instansi, lembaga

pendidikan untuk mengembangkan strategi belajar mengajar yang tepat dalam

rangka meningkatkan kualitas proses dan kuantitas hasil belajar siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Sepak Bola

a. Pengertian Sepak bola

Sepakbola merupakan olahraga yang digemari oleh masyarakat,

khususnya oleh anak-anak dan orang dewasa baik laki-laki maupun

perempuan. Sepakbola merupakan permainan beregu yang dimainkan oleh

dua kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri sebelas pemain. Bola

dimainkan untuk diperebutkan diantara pemain, yang mempunyai tujuan

untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan. Di dalam memainkan bola

pemain dibenarkan untuk menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan

dan lengan. Hanya penjaga gawang yang diijinkan untuk memainkan bola

dengan tangan. Tim Bina Karya Guru (2004).

Sedangkan menurut Sukatamsi (1984) sepak bola adalah cabang

olahraga permainan beregu atau tim, walaupun keahlian individu dapat

digunakan pada saat tertentu. Untuk mencapai team work yang baik

diperlukan pemain-pemain yang dapat menguasai semua bagian dan macam

teknik dasar dan ketrampilan bermain sepak bola, sehingga dapat memainkan

bola dalam segala posisi dan situasi dengan cepat, tepat dan cermat artinya

tidak membuang waktu dan energi. “Semua pemain sepak bola harus

menguasai teknik dasar dan ketrampilan bermain sepak bola”.

Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat terkenal dan

digemari oleh semua lapisan masyarakat. Dewasa ini sepakbola dimainkan

bukan hanya sebagai hiburan atau pengisi waktu senggang, akan tetapi sudah

dituntut untuk berprestasi setinggi-tingginya. Prestasi yang tinggi dapat

dicapai dengan latihan yang terencana dan dilakukan terus menerus.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sepak bola

adalah permainan beregu yang dimainkan oleh sebelas orang termasuk

8

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

seorang penjaga gawang, teknik bermain menggunakan kaki, kepala, tangan,

dan badan tak terkecuali bagi penjaga gawang.

Permainan merupakan cabang olahraga yang kita gunakan sebagai alat

pendidikan. Menggunakan suatu alat, pasti berharap kegunaan alat itu dalam

usaha dalam mencapai suatu tujuan. Bermain adalah bergerak sambil

bersenang-senang. Dalam pengertian permainan termasuk gerakan, sehingg

permainan diiringi oleh gerakan. Bukan hanya gerakan jasmani tetapi jug

gerakan jiwa. Banyak konsep tentang permainan dikemukakan diantarnya :

“John Dewey, seorang tokoh filsuf pendidikan mengakui pentingnya

bermain atau permainan dalam kehidupan ini, dia berpendapat bahwa bermain

adalah suatu pandangan atau sikap hidup yang dapat dilakukan dalam segala

situasi.” Selain John Dewey, masih ada terdapat tokoh yang mengemukakan

pendapatnya tentang permainan, yaitu : “Sukintaka (1979: 90-91), Bigot, dkk.

Menyatakan bahwa permainan memberikan kepuasan, kegembiraan dan

kebahagiaan dalam kehidupan anak dan akan menjadi alat pendidikan yang

bernilai.

Berdasarkan teori di atas bermain digunakan sebagai alat usaha

pendidikan, dengan bermain anak menjadi senang. Oleh karena itu, segala

sesuatu yang diajarkan dapat ditangkap dengan mudah. Maka alangkah

baiknya jika semua pembelajarn diberikan dalam suasana gembira smabil

bermain. Pada pembelajaran atletik terutama nomor tolak peluru, permainan

yang digunakan berupa permainan yang menggunakan unsur menolak di

dalamnya.

Sepakbola merupakan olahraga permainan yang pengertian dan cirri-

cirinya merangsang kegiatan untuk bergerak dalam suatu lapangan terbatas

yang dilengkapi dengan pembatasan waktu dan tata tertib peraturan. Sepkbol

aktifitasnya meliputi kegiatan seluruh tubuh.

Menurut Angga Wicaksono (2009: 1) olahraga permainan sepakbola mempunyai banyak sekali manfaat antara lain : 1) Dapat dijadikan symbol kekuasaan dan kehormatan, bisa kita ambil

contoh bahwa dahulu kala setelah negeri ini merdeka dimana rakyat masih banyak yang miskin, penguasa kita membangun stadion yang super megah pada jamannya bahkan termasuk terbesar di benua ASIA. Di piala dunia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

kali ini para presiden menjenguk para pemainnya untuk memberi semangat pada para pemainnya, bahwa kemenangan akan berarti kehormatan bagi seluruh negerinya.

2) Bernilai Filsafat Agama. Seringkali team yang dipenuhi oleh bintang, memiliki skil dan stamina yang tinggi ternyata kalah oloeh tim yang tidka diunggulkan sama sekali. Sejarah mencatat team Yunani yang dipandang sebelah mata oleh penggemar umum sepakbola ternyata memenangi piala Eropa, siapa sangka tim Korea dari benua yang tidak memiliki tradisi hebat sepakbola dapat mengalahkan tim sekaliber Italia yang memiliki kompetisi terbaik di dunia. Bola sepakbola diyakini bola paling bunder dibanding olah raga lain, dia akan dan terus memberi kejutan kepada pemirsanya sehingga setelah berakhir, semua akan mengatakan hasil itu adalah qodaqr dari takdir yang sudah ditentukan.

3) Sepak bola adalah cerminan kehidupan. Sepanjang permainan semua orang ingin mencapai suatu kemenangan, dia akan mempertahankan gawangnya selayaknya mempertahankan kehormatannya, dia akan menyusun penyerangan di barisan tengah, sama kreatifnya seperti mencari jalan untuk tetap hidup. Dia akan menyerang dan diserang, selayaknya hidup yang kadang harus memenangkan suatu persaingan dan disisi yang lain kita harus bertahan untuk tetap menjaga eksistensinya.

4) Sepak bola adalah sarana untuk mencari kebahagiaan. Kadang orang harus mengeluarkan jutaan rupiah untuk sekedar tersenyum lebar, tertawa lepas dan melampiaskan segala pengat di jiwa. Namun sepak bola tidak perlu semahal itu untuk mencapainya, kita bisa mengekspresikan segala rasa yang ada di hati kita di sini. Sepk bola dengan sendirinya akan menuntun manusia untuk mencari kepuasan, entah dengan menyundul bola, menendang, berlari dan tentunya membobol gawang.

5) Sepak bola mengajarkan logika terbalik yang sudah digariskan. Seringkali kita lihat tim yang sepanjang pertandingan menyerang habis-habisan, namun tidak pernah memasukkan bola, kalau tidak offside ya membentur tiang atau golnya dianulir oleh si pengadil, namun tim yang bertahan terus menerus dan hanya sekali-kali mengadakan serangan balik ternyata bisa memenangkan pertandingn, dia dapat mencuri kelemahan lawan, memanfaatkan peluang yang kecil dengan penyelesaian yang sempurna. Dalam hidup kita sering menemukan orang yang hidupnya jujur, lurus, baik suka bekerja keras namun dalam hidupnya dia terus menemui kesulitan, menjadi kambing hitam, tertimpa musibah dan kesulitan hidup yang lainnya. Namun ada orang yang korupsi, suka menjilat, suka berbohong, namun dia dihormati banyak orang, hidup senang bermewah-mewah.

6) Sepak bola adalah cabang olah raga yang banyak peraturan dan memiliki pengadil yang dapat menentukan kesuksesan tim. Jika seorang pemain melanggar aturan maka siap-siap saja terkena hukuman, dari tendangan bebas, kartu kuning sampai kartu merah yang mengharuskan dia keluar dari pertandingan. Seringkali seorang menganggap dirinya benar, namun disitu ada pengadil yang akan memberikan keputusan yang harus ditaati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

oleh semua pemain. Demikian pula hidup kita memiliki hukum entah dalam pemerintahan maupun agama, disitu ada penegak hukumnya, mau nggk mau, rela nggak rela kita harus menerima garis yang ditetapkan pada kita.

7) Sepak bola mengajarkan pada tanggung jawab. Coba amati pemain yang menendang bola saat adu pinalti. Dalam dirinya tertumpu beban yang begitu besar, jutaan orang mengharap dan membebaninya dengan tanggung jawab. Tak heran jika memori itu tak akan hilang tidak hanya dirinya sendiri tapi semua penontonnya. Lihatlah trauma yang dialami Roberto Bagio yng gagal dalam pinalti di laga Final Piala, atau Andreas Recoba yang merenggang nyawa karena ditembak pendukung sepak bola di negerinya. Dalam hidup kit juga akan disuguhi scenario-skenario yang menjadikan diri kita memegang amanat yang harus dipertanggung jawabkan semampu diri.

Dalam rangka meningkatkan pembelajaran sepak bola yang optimal.

Yaitu seorang pemain yang memiliki kondisi fisik dan kemampuan dasar yang

baik, dimana seorang pemain memahami dan menguasai teknik-teknik dasar

permainan sepak bola.

Kondisi fisik dan ketrampilan gerak dasar itu dapat dimiliki serta

dikuasai pemain secara maksimal melalui perencanaan pembelajaran dengan

baik sert didukung dengan metode dan media yang sesuai dan terencana.

Dalam memberikan pembelajaran ketrampilan gerak dasar agar dapat lebih

mudah dipahami dan dikuasai oleh siswa, maka pemberian pembelajaran ini

harus diberikan yang disesuaikan dengan kompetensinya.

b. Teknik Dasar Sepak bola

Untuk meningkatkan prestasi sepak bola ada dua teknik dasar yang

harus dikuasai oleh seorang pemain, yaitu teknik tanpa bola dan teknik

dengan bola. Teknik tanpa bola adalah semua gerakan-gerakan tanpa bola

terdiri dari : a) lari cepat dan mengubah arah; b) melompat atau meloncat; c)

gerak tipu tanpa bola, yaitu gerak tipu dengan badan; d) gerakan-gerakan

khusus penjaga gawang (Sukatamsi, 1984: 34).

Teknik dengan bola adalah semua gerakan-gerakan dengan bol yng

meliputi : a) menendang/menembak bola (shooting the ball); b)

menerima/mengontrol bola (controlling the ball); c) menyundul bola (heading

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

the ball); d) menggiring bola (dribble the ball); e) melempar bola (throw-in);

f) merampas bola; g) gerak tipu dengan bola (feinting with the ball); h) teknik

khusus penjaga gawang (goal keeping) (Sukatamsi, 1984: 109-197)

1) Menendang/menembak bola (Shooting the ball)

Menendang bola yaitu mengayunkan kaki kearah bola sehingga hasil

tendangan sesuai dengan sasaran yang dituju. Menendang bola merupakan

teknik dengan bola yang paling banyak dilakukan dalam permainan sepak

bola.

2) Menerima/mengontrol bola (Controlling the ball)

Menerima bola diartikan sebagai cara menangkap bola, menghentikan

bola atau menguasai bola. Dalam menerima bola pada dasarnya adalah

dengan mengurangi kecepatan bola hingga bola terhenti untuk kemudian

dikuasai.

3) Menyundul bola (Heading the ball)

Menyundul bola diartikan menghalau bola atas atau lambung dengan

menggunakan dahi, yaitu daerah kepala ke atas kening di bawah kepala.

4) Menggiring bola (Dribbling the ball)

Menggiring bola diartikan yaitu dengan gerakan lari menggunakan bagian

kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus menyusur tanah. Teknik

pelaksanaan menggiring bola seperti gambar di bawah ini :

Gambar 1

Teknik Gerakan Menggiring Bola (Sumber: Tim Penjas SD, 2007: 80)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

c. Gerak dasar Menggiring Bola

Dalam suatu pertandingan sepakbola, penguasaan gerak dasar dari

setiap pemain sangatlah menentukan kemenangan suatu tim. Teknik dan

taktik tersebut tidaklah mungkin diterapkan dengan sempurna tanpa ditunjang

dengan kondisi fisik yang baik dalam arti yang fit atau segar. Baik saat

menjelang pertandingan maupun saat bertanding.

Menggiring bola merupakan gerak dasar dalam usaha memindah bola

dari suatu daerah ke daerah lain pada saat permainan sedang berlangsung.

Beberapa prinsip yang perlu dikuasai untuk dapat menggiring bola dengan

baik antara lain : Bola harus dikuasai sepenuhnya, dapat menggunakan bagian

kaki sesuai dengan tujuan pada waktu menggiring bola. Berorientasi kepada

tujuan menggiring bola dalam permainan sepakbola maka dapat dibedakan

beberapa cara menggiring bola, yaitu :

1) Menggiring bola dengan kaki bagian luar

Menggiring bola dengan menggunakan kura-kura bagian luar

memberi kesempatan bagi pemain untuk merubah-rubah serta dapat

menghindari lawan yang berusaha merampas bola. Merubah arah atau

membelok kekiri dan kekakan berarti menghindari bola dari lawan karena

dengan cara demikian tubuh yang sedang menggiring bola dapat menutup

atau membatasi antara lawan dengan bola.

Gambar 2 Menggiring bola dengan kaki bagian luar

(Sumber : Tim Penjas SD, 2007: 81)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2) Menggiring bola dengan punggung kaki

Menggiring bola dengan menggunakan punggung kaki biasanya

dengan tujuan membawa bola lurus, dimana kemungkinan tidak ada

rintangan dari lawan. Membawa bola seperti ini dapat dilakukan dengan

cepat bahkan kalau memungkinkan bola bukan berarti digiring tapi

ditendang lalu dikejar (kick and run) (A. Sarumpaet, 1992: 24-25).

Gambar 3

Menggiring Bola dengan Punggung Kaki (Sumber : Tim Penjas SD, 2007: 81)

Menurut Karl Heinz Heddergatt (1984: 33) Menggiring bola

merupakan suatu kemahiran dan bersifat individu, sangat efektif untuk

menciptakan dan membuka peluang dalam menerobos pertahanan lawan

dan gaya gerakan harus bervariasi.

Lebih lanjut Karl Heinz Heddergartt (1984: 35) mengemukakan

bahwa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam menggiring bola

adalah : 1) bola didalam penguasaan pemain, tidak mudah direbut lawan,

dan bola selalu terkontrol; 2) didepan pemain terdapat daerah kosong

artinya bebas dari lawan; 3) bola digiring dengan kaki kanan atau kiri, tiap

langkah kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola ke depan, jadi bola

didorong bukan ditendang. Irama sentuhan pada bola tidak mengubah

langkah kaki; 4) pada waktu menggiring bola mata tidak boleh selalu pada

bol saja, akan tetapi harus memperhatikan dan mengamati situasi sekitar

dan lapangan atau posisi lawan maupun posisi kawan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

3) Keterampilan Menggiring Bola Zig-Zag

Teknik dasar yang digunakan dalam menggiring bola zig-zag adalah

teknik menggiring bola dengan menggunakan punggung kaki, kaki bagian

dalam, dan kaki bagian luar. Latihan menggiring bola satu kaki dalam

upaya untuk zig-zag secara tepat berkaitan dengan penguasaan bola yang

baik pada salah satu kakinya (kanan atau kiri).

Menggiring bola zig-zag melewati rintangan dengan menggunakan

kaki kanan saja, waktu melampau sebelah kanan tiang pancang digunakan

kura-kura kaki bagian dalam, waktu melewati sebelah kiri tiang pancang

digunakan kura-kura kaki sebelah luar. Dan apabila menggunakan kaki

sebelah kiri saja waktu melampaui sebelah kanan tiang pancang digunakan

kura-kura kaki bagian luar, dan waktu melampaui di sebelah kiri tiang

pancang digunakan kura-kura kaki bagian dalam (Sukatamsi, 1985: 169)

Dalam latihan menggiring bola dengan zig-zag digunakan kaki kiri

dan kaki kanan (Jawwad, 1981: 19). Apabila menggiring bola dengan dua

kaki untuk rintangan secara tepat, memerlukan penguasaan bola yang baik

dari kedua kakinya. Sedangkan untuk menggiring bola zig-zag melewati

tiang pancang dengn menggunakan kaki kanan dan kaki kiri berganti-

ganti, bola didorong dengan kura-kura kaki bagian dalam, waktu melewati

di sebelah kanan tiang pancang kura-kura kaki bagian dalam kaki kanan,

waktu melampaui sebelah kiri tiang pancng digunakan kura-kura kaki

bagian dalam kaki kiri (Sukatamsi, 1985: 169).

Untuk dapat meningkatkan ketrampilan menggiring bola banyak

sekali latihan menggiring bola yang dapat dilakukan. Akan tetapi dalam

penelitian ini peneliti mencoba untuk meneliti pengaruh dari ketrampilan

menggiring bola zig-zag. Ketrampilan menggiring bola zig-zag terbagi

menjadi dua yaitu ketrampilan menggiring bola zig-zag dengan satu kaki

dan dua kaki.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

a) Ketrampilan menggiring bola zig-zag dengan satu kaki

Teknik dasar yang digunakan dalam menggiring bola zig-zag

satu kaki adalah teknik menggiring bola dan menggunakan punggung

kaki, kaki bagian dalam, dan kaki bagian luar (Jawad, 1981: 16).

Ketrampilan menggiring bola zig-zag dengan satu kaki dalam upaya

melewati rintangan secara cepat berkaitan dengan penguasaan bola

yang baik pada salah satu kakinya (kanan atau kiri).

Menggiring bola zig-zag melewati rintangan dengan

menggunakan kaki kanan saja, waktu melampaui sebelah kanan tiang

pancang digunakan kura-kura kaki bagian dalam, waktu melampaui di

sebelah kiri tiang pancang digunakan kura-kura kaki sebelah luar. Dan

apabila menggunakan kaki sebelah kiri saja waktu melampaui sebelah

kanan tiang pancang digunakan kura-kura kaki bagian luar, dan waktu

melampaui di sebelah kiri tiang pancang digunakan kura-kura kaki

bagian dalam (Sukatamsi, 1984: 169).

Bentuk ketrampilan menggiring bola zig-zag melewati rintangan

dengan menggunakan satu kaki dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4

Menggiring Bola Zig-zag dengan satu kaki (Sumber : Tim Penjas SD, 2007: 81)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b) Ketrampilan menggiring bola zig-zag dengan dua kaki

Menurut Jawad (1981:19) “Dalam ketrampilan menggiring bola

zig-zag digunakan kaki kiri dan kaki kanan”. Menggiring bola zig-zag

dengan dua kaki untuk melewati rintangan secara cepat, memerlukan

penguasaan bola yang baik dari kedua kakinya.

Apabila menggiring bola zig-zag melewati tiang pancang

dengan menggunakan kaki kanan dan kaki kiri berganti-ganti, bola

didorong dengan kura-kura kaki bagian dalam, waktu melampaui di

sebelah kanan tiang pancang digunakan kura-kura kaki bagian dalam

kaki kanan, waktu melampui sebelah kiri tiang pancang digunakan

kura-kura kaki bagian dalam kaki kiri (Sukatamsi, 1984: 169)

Menggiring bola zig-zag dengan dua kaki lebih baik dari pada

menggiring bola dengan satu kaki saja, alasannya :

a) Dalam menggiring bola dua kaki keseimbangan tubuh dalam

melakukan gerakan menggiring bola melewati rintangan lebih

terjaga.

b) Factor jangkauan untuk mengambil bola lebih dekat dan mudah,

bila bola kearah kanan akan dijemput oleh kaki kanan dan bila bola

kearah kiri bola akan dijemput oleh kaki kiri.

c) Dalam gerakan tubuh untuk melewati rintangan selanjutnya

menggiring bola dua kaki lebih efisien. (Depdikbud, 1994: 38).

Bentuk ketrampilan menggiring bola zig-zag melewati rintangan

dengan menggunakan satu kaki dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 5

Menggiring bola zig-zag dengan dua kaki (Sumber : Tim Penjas SD, 2007: 83)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran menggiring bola zig-zag adalah pembelajaran menggiring

bola dengan menggunakan punggung kaki, kaki bagian dalam, dan kaki

bagian luar, bola digiring secara zig-zag melewati rintangan dengan

menggunakan kaki kanan saja, waktu melampaui sebelah kanan tiang

pancang digunakan kaki bagian dalam, waktu melewati sebelah kiri tiang

pancang digunakan kaki sebelah luar.

2. Pembelajaran

a. Konsep Pembelajaran

Karakteristik ini menuntut guru sekolah dasar untuk melaksanakan

kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih-lebih untuk kels rendah.

Guru sekolah dasar seyogyanya merancang model pembelajaran yang

memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru hendaknya

mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai. Penyusunan

jadwal pelajaran hendaknya diselang seling antara mata pelajaran serius

seperti IPA, matematika dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan

seperti pendidikan jasmani, atau seni budaya dan ketrampilan.

Orang dewasa dapat duduk berjam-jam sedangkan anak sekolah dasar

dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu,

guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak

berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka

waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.

Dari pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek

yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan-aturan

kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya di

lingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan

orang lain secara sehat (sportif), mempelajari olah raga dan membawa

implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang

memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta belajar

keadilan dan demokrasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang

model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar

dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok

kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu

tugas secara kelompok.

Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak sekolah dasar

memasuki tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia

belajar menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama.

Berdasar pengalaman ini, siswa membentuk konsep-konsep tentang angka,

ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, jenis kelamin, moral dan sebagainya.

Bagi anak sekolah dasar, penjelasan guru tentang materi pelajaran

akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan

memberi contoh bagi orang dewas. Dengan demikian guru hendaknya

merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung

dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami

tentang jika langsung.

b. Hakekat Pembelajaran

Ginther menyarankan dalam menghasilkan daya ledak adalah dengan

metode yang kompleks atau maxex training, sebagai contoh; pada latihan

kekuatan maksimum seperti saat mengangkat bench pres dengan diikuti

pliometrik atau latihan balistik (Ginther, 2006: 3). Sebab tubuh akan cepat

beradaptasi untuk memilih protocol latihan sehingga akan dapat efektif.

Karena itu variasi dalam latihan adalah sangat penting.

Karakter menurut Puerwadarminta adalah watak, tabiat atau sifat-sifat

kejiwaaan sedang menurut IR Pedjawijatna mengemukakan karakter atau

watak adalah seluruh aku yang ternyata dalam tindakannya (insani). Dengan

beberapa pengertian tersebut dapat penulis katakana bahwa karakteristik siswa

adalah merupakan semua watak yang nyata dan timbul dalam suatu tindakan

siswa adalah kehidupannya setiap saat. Sehingga dengan demikian, karena

watak dan perbuatan manusia yang tidak akan lepas dari kodrat, dan sifat,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

serta bentuknya yang berbeda-beda, maka tidak heran jika bentuk dan karakter

siswa juga berbed-beda. Adapun bentuk dan karakter siswa sekolah dasar

khususnya adalah dapat diuraikan sebagai berikut

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran

Menghasilkan daya ledak otot dapat dikembangkan dengan berbagai

metode latihan. Pada fase kekuatan maksimum metode yang sering digunakan

oleh peneliti adalah maximum load method (isotonic), isometric method,

isokinetic method dan eccentric method, saat ini berkembang metode latihan

yang dikenal dengan maxex training. Beberapa cabang olahraga yang

membutuhkan daya ledak otot tungkai seperti cabor beladiri, permainan bola

basket, bola voli, sepakbola dan lain sebagainya, memerlukan variasi latihan

dalam meningkatkan kemampuan atletnya. Bloomfiled, Ackland dan Elliott

menyebutkan metode latihan tersebut dengan istilah Maximum Power

Training, latihan tersebut melibatkan penampilan pada latihan beban yang

dinamik dengan beban untuk menghasilkan power yang maksimal. Strategi

latihannya dengan melibatkan beban 30-45 % RM saat lompat ke atas dengan

cepat (Bloomfield, 1994: 149).

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa.

Untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka proses

pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat.

Menurut Sanjaya (2006: 30) bahwa prinsip pembelajaran yang harus

diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya :

1) Berpusat pada siswa;

2) Belajar dengan melakukan;

3) Mengembangkan kemampuan social;

4) Mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah;

5) Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah;

6) Mengembangkan kreatifitas siswa;

7) Mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi;

8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

9) Belajar sepanjang hayat.

3. Modifikasi Alat Bantu

a. Pengertian Modifikasi

Modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi

pembelajaran dengan cara menurunkannya dalam bentuk aktifitas belajar yang

potensial untuk memperlancar siswa dalam proses belajar. Cara ini

dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa dari

yang tadinya bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah

menjadi memiliki tingkat yang lebih tinggi.

b. Prinsip Pengembangan Modifikasi

Modifikasi adalah salah satu usaha para guru agar pembelajaran

mencerminkan kreatifitas, termasuk didalamnya “body scaling” atau

penyesuaian dengan ukurn bentuk tubuh siswa yang sedang belajar. Aspek

inilah yang harus dijadikan prinsip utama dalam modifikasi pembelajaran

penjas, termasuk pembelajaran atletik. Cara-cara guru memodifikasi

pembelajaran agar tercermin dari aktivitas pembelajaran yang diberikan guru

dari mulai awal hingga akhir pelajaran.

1) Tujuan Modifikasi

Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan tujuan pembelajaran dari

mulai tujuan yang paling rendah sampai tujuan yang paling tinggi.

2) Sarana pembelajaran dan modifikasi sarana prasarana untuk permainan

dan peraturan

a) Sarana Pembelajaran Sepakbola

Istilah sarana adalah terjemahan dari “facilities” yaitu sesuatu yang

dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan.

Sedangkan yang dimaksud dengan sarana olahraga yaitu segala

sesuatu yang dapat digunakan dan dapat dimanfaatkan dalam

pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani. Sarana

olahraga dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b) Peralatan (apparatus), adalah sesuatu yang digunakan, contoh: tiang,

bendera, kardus, gelang-gelang, kuda-kuda dan lain-lain.

c) Perlengkapan (device), yaitu :

Sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasarana, misalnya: net, bendera

untuk tanda garis batas dan lain-lain. Sesuatu yang dapat dimainkan

dan dapat dimanipulasi dengan kaki, misalnya : bola plastik, bola kaki,

dan lain-lain.

Seperti halnya prasarana olahraga, sarana yang dipakai dalam kegiatan

olahraga dalam masing-masing cabang olahrag memiliki ukuran standart.

Akan tetapi apabila cabang olahraga tersebut dipakai sebagai materi dalam

pembelajaran pendidikan jasmani, sarana yang digunakan bisa dimodifikasi,

sesuai dengan kondisi sekolah dan karakteristik siswa (Soepartono, 2000: 6).

Salah satu factor yang mendorong berlangsungnya proses belajar mengajar

agar sempurna adalah penyediaan sarana pendidikan yang menunjang.

Suharsimi Arikunto (1989: 82), mengutip pendapat dari TIM

Penyusunan Pedoman Pembakuan Media Pendidikan dan Kebudayaan,

menerangkan bahwa “Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang

diperlukan dalam proses belajar, mengajar, baik yang bergerak maupun yang

tidak bergerak, agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan lancar,

teratur, efektif dn efisien”. Media pendidikan merupakan sarana pengajaran

yang dapat dipergunakan untuk membantu tercapainya suatu tujuan. Di dalam

dunia pendidikan, media sebagai suatu alat yang dapat dijangkau oleh panca

indra (terutama penglihatan/pendengaran).

Penyajian pelajaran sepak bola untuk siswa di sekolah dasar sebaiknya

diberikan dalam bentuk permainan, menirukan, penugasan dna perlombaan.

Kegiatan pendekatan pembelajaran dengan melakukan gerakan ketrampilan

mendribble bola memodifikasi alat menggunakan bola plastik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Kegiatan pendekatan pembelajaran dengan melakukan ketrampilan

mendribble bola dengan memodifikasi alat menggunakan bola plastik dengan

model perlombaan.

Kegiatan pendekatan pembelajaran dengan gerakan ketrampilan

mendribble bola dengan memodifikasi alat menggunakan bola plastic.

Kegiatan pendekatan pembelajaran dengan ketrampilan mendribble

bola dengan memodifikasi alat menggunakan bola plastik dengan model

perlombaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

B. Kerangka Berfikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk menyelesaikan

masalah yang sesuai dengan konsep yang dipelajari. Permasalahan yang sering terjadi

dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada metode atau cara

menyampaikan materi pelajaran. Sering kali materi yang diajarkan oleh guru kurang

tertanam kuat dalam benak siswa. Khususnya dalam pembelajaran gerak dasar

mendribble bola. Siswa kurang mampu menganalisis gerakan yang telah diajarkan

oleh guru, sebab guru hanya menyampaikan materi secara verbal adapun memberikan

demonstrsai atau contoh kurang dapat ditangkap oleh siswa secara optimal. Guru

bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa, siswa diberi kesempatan seluas-

luasnya untuk mengembangkan kemampuan berfikir dalam menyelesikan masalah

yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Permasalahan umum dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan adalah kurang peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran. Proses

pembelajaran yang berlangsung belum mewujudkan adanya partisipasi siswa secara

penuh. Siswa berperan sebagai obyek pembelajaran, yang hanya mendengarkan dan

mengaplikasikan apa yang disampaikan guru. Selain itu proses pembelajaran kurang

mengoptimalkan pengunaan metode pembelajaran yang dapat merangsang peran aktif

siswa.

Penggunaan metode nyata dapat diamati dan dirasakan langsung oleh siswa

memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Metode nyata yang dimaksud adalah pembelajaran kooperatif, penggunaan metode

pembelajaran memungkinkan siswa lebih banyak melakukan kegiatan. Penggunaan

modifikasi dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya disesuaikan dengan topic

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

materi yang sedang dipelajari, secara lebih rinci jenis-jenis media tersebut dijabarkan

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), setiap pertemuan.

Secara garis besar kerangka berfikir dalam penelitian tindakan kelas ini

dapat dijabarkan dalam diagram berikut ini:

Gambar 2.6 Kerangka Berpikir

Kondisi awal Guru : kurang mampu mengontrol keadaan siswa pada materi gerak dasar mendribble

Siswa : - Tidak mampu menyerap

serta menganalisis materi gerak dasar mendribble permainan sepakbola yang disampaikan oleh guru

- Hasil belajar siswa rendah

- Kualitas gerak dasar mendribble bola siswa kurang

Tindakan Menerapkan pembelajaran menggunakan alat bantu pembelajaran

Siklus I : Guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar mendribble bola, melalui penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran (bola plastic)

Kondisi akhir Melalui alat pembelajaran bantu (bola plastic) siswa lebih mudah menganalisis gerakan dan meningkatkan penguasaan gerak dasar mendribble bola, sehingga mampu mempraktikannya secara mandiri dan kelompok

Siklus II : Upaya perbaikan dari tindakan siklus I sehingga meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar mendribble bola melalui alat bantu pembelajaran (bola plastik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), penelitian

tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Mei 2012 sampai dengan bulan Juni

2012.

B. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang yaitu sebanyak 26

siswa, terdiri dari 12 siswa putra, dan 14 siswa putri.

C. Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah data

primer, yaitu data yang diperoleh melalui observasi langsung lokasi penelitian,

mengenai proses pembelajaran mendribble bola kelas V SD Negeri Kasepuhan 03

Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012, berupa data

aktifitas dan hasil belajar siswa.

2. Jenis Variabel

Dalam penilaian terdapat satu variable bebas (independent) dan satu

variable terikat (dependent) yaitu :

26

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

a. Variabel bebas (independent) yakni variable yang mempengaruhi variable

lain, variable bebas dalam penelitian ini adalah : melalui penerapan modifikasi

alat pembelajaran.

b. Variable terikat (dependent) yakni variable yang dipengaruhi oleh variable

lain, variable terikat dalam penelitian ini adalah : upaya peningkatan hasil

belajar dribble permainan sepak bola pada siswa kelas V SD Negeri

Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran

2011/2012.

Sumber data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai

berikut :

a. Siswa, untuk mendapatkan data tentang mendribble bola kelas V SD Negeri

Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran

2011/2012

b. Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan optimalisasi

penggunaan penerapan alat bantu pembelajaran mendribble bola kelas V SD

Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran

2011/2012

D. Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data penelitian tindakan kelas ini

diantaranya: tes praktik, observasi lapangan. Menurut H.E. Mulyana (2009: 183)

data penelitian kumpulkan dan disusun melalui teknik pengumpulan data meliputi

: sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data, pengumpulan data dan

instrument yang digunakan.

Secara terperinci teknik pengumpulan data pada penelitian dapat

dideskripsikan dalam tabel berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

No. Jenis Data Subyek Teknik Pengumpulan Data Instrument

1 2 3 4 5 1 Aktivitas

belajar

mendribble

bola Siswa

Unjuk kerja

ketrampilan

mendribble bola

Tes ketrampilan

mendribble dengan

perorangan

Pedoman observasi

pelaksanaan

kemampuan gerak

dasar mendribble bola

2

Hasil belajar

mendribble

sepak bola

Siswa

Afektif

Skala sikap melalui

observasi lapangan

(sesuai dengan rubric

penilaian aspek afektif

pada RPP)

Kognitif

Soal tes (sesuai dengan

rubric penilaian aspek

kognitif pada RPP)

Psikomotor

Unjuk kerja praktik

yang meliputi

kemampuan gerak

dasar mendribble sepak

bola

E. Uji Validasi Data

Cara untuk mengembangkan validasi data penelitian. Trianggulasi

merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validasi data dalam

penelitian. Trianggulasi yang digunakan, yaitu :

1. Trianggulasi data;

2. Trianggulasi sumber;

3. Trianggulasi metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Validitas data PTK ini menggunakan :

1. Trianggulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila

digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

2. Trianggulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan informan

atau nara sumber yang lain baik dari siswa, guru lain atau pihak-pihak yang lain

(Kepala Sekolah, rekan guru, orang tua / wali murid).

3. Trianggulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda agar

hasilnya lebih mantap (metode observasi ,tes) sehingga didapat hasil yang akurat

mengenai subjek.

F. Tehnik Analisis Data

Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah Deskripsi Kualitatif. Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen

(dalam Lexy J. Moleong, 2007: 248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya dengan satuan yang

dapat dikelola, mengsintetiskan data, mencari dan memutuskan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari juga memutuskan apa yang dapat diceritakan

kepada orang lain.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Melalui pembelajaran mendribble sepak bola dengan menggunakan

penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03

Kecamatan Batang Kabupaten Batang pada tahun pelajaran 2011/2012 diharapkan

menguasaan gerak dasar mendribble dengan kaki dalam bagian dalam dan luar

permainan sepak bola meningkat menjadi lebih baik dibandingkan pembelajaran

sebelumnya. Kemampuan yang diharapkan siswa adalah siswa mampu melakukan

teknik dasar mendribble sepak bola dengan baik dan benar sesuai kompetensi yang

diharapkan. Dalam penelitian ini ditentukan indikator keberhasilan yaitu apabila pada

siklus pertama mencapai 69% dan pada siklus dua mencapai 92% dari jumlah siswa

(26 siswa) dapat memperoleh nilai penguasaan mendribble sepak bola sama atau

lebih dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu sebesar 75.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

H. Prosedur Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Supandi (2008: 104) yakni

penelitian tindakan yang diawali dengan perencanaan (planning), penerapan tindakan

(action), mengobservasi dan mengevaluasi tindakan (observation and evaluation),

dan melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau

peningkatan yang diharapkan tercapai (criteria keberhasilan). Penjelasan mengenai

alur penelitian tindakan tersebut dipaparkan melalui penjelasan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning) adalah tahap dimana dijelaskannya apa, mengapa, kapan,

dimana, oleh siapa, dan bagaimana penelitian itu dilakukan.

2. Penerapan tindakan (Action) adalah tahap implementasi atau pelaksanaan rencana

yang telah disusun pada tahap perencnaan sebelumnya.

3. Observasi dan Evaluasi Tindakan (Observation and evaluation) adalah tahap

pengamatan dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan selama penelitian

berlangsung.

4. Refleksi (reflecting) adalah tahap pengungkapan kembali hasil observasi dan

evaluasi data penerapan tindakan dalam diskusi, sehingga dapat digunakan untuk

merancang program penelitian siklus berikutnya.

Keempat tahap yang telah dipaparkan di atas tersebut merupakan rancangan

tindakan dalam satu siklus penelitian, pada siklus berikutnya rancangan program

penelitian yang digunakan berpedoman pada hasil refleksi yang dihasilkan pada

siklus sebelumnya, begitu seterusnya hingga target penelitian tercapai.

Tahapan siklus pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat diterangkan

melalui gambar sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

PENETAPAN FOKUS MASALAH

Gambar 7 Alur Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh peneliti

dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam Penelitian

Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan tindakan yang berlangsung secara terus

menerus pada subyek penelitian.

Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara prosedurnya

dilaksanakan secara partisipasif atau kolaborator antara guru dengan tim lainnya

bekerja sama, mulai dari tahap orientasi hingga penyusunan rencana tindakan dalam

siklus pertama, diskusi yang bersifat analik kemudian dilanjutkan dengan refleksi-

evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian

mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi atau pembetulan, dan menyempurnakan

pada siklus berikutnya.

Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan,

prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap-tahap sebagai berikut :

1. Tahap persiapan survey awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah atau kelas

yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas. Meninjau

bagaimana pelaksanaan pembelajaran mendribble bola diterapkan dalam sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2. Tahap seleksi informen, penyiapan instrument, dan alat

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, adalah :

a. Menentukan subyek penelitian

b. Menyiapkan metode dan instrument penelitian serta evaluasi

3. Tahap pengumpulan data atau tindakan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasi data penelitian yang terdiri

atas :

a. Hasil kondisi awal ketrampilan mendribble bola

b. Kemampuan siswa terhadap proses pembelajaran

c. Pelaksanaan pembelajaran

d. Partisipasi dan keaktifan siswa

4. Tahap analisis data

Dalam tahap ini analisis data dikumpulkan yaitu dengan deskriptif kualitatif.

Teknik analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul berupa uraian

deskriptif tentang perkembangan belajar serta tes ketrampilan mendribble bola

yang dideskripsikan melalui hasil kualitatif.

5. Tahap penyusunan laporan

Pada tahap ini disusun laporan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dari awal

survey hingga menganalisis data yang dilakukan dalam penelitian.

6. Deskripsi tiap siklus

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan penguasaan

mendribble bola kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten

Batang tahun pelajaran 2011/2012. Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan

tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari

empat tahpa yaitu : 1. Perencanaan tindakan; 2. Pelaksanaan tindakan; 3.

Observasi dan interpretasi; 4. Analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus

berikutnya.

Kondisi Awal Siswa

1. Tahap Perencanaan

Perencanaan dalam kegiatan penelitian ini antara lain :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

a. Menentukan kelas yang akan menjadi subyek penelitian, dalam hal ini

kelas V

b. Menyusun alat evaluasi untuk pengambilan data.

c. Menyusun lembar observasi

d. Menyusun angket

2. Tahap pelaksanaan dan observasi

a. Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan meliputi menyiapkan siswa baris, berdoa, presensi,

menginformsikan kompetensi dasar, tujuan yang hendak dicapai, indicator

keberhasilan, materi pembelajaran, metode pembelajaran. Kemudian

dilanjutkan dengan melakukan pemanasan dan peregangan.

b. Kegiatan Inti

1) Penilaian tahap pertama/pra test (pra siklus)

Untuk mengetahui kondisi awal subyek penelitian dalam hal ini adalah

siswa kelas V tentang prestasi mendribble sepak bola.

2) Pelaksanaan dan observasi

a) Secara perorangan siswa melakukan gerakan ketrampilan

mendribble bola dengan memodifikasi alat menggunakan bola

plastik.

b) Secara berpasangan siswa melakukan gerakan ketrampilan

mendribble bola dengan memodifikasi alat menggunakan bola

plastik.

c) Secara kelompok siswa melakukan gerakan ketrampilan

mendribbel bola dengan memodifikasi alat menggunakan bola

plastik dengan model perlombaan.

d) Aspek yang dinilai

(1) Posisi kaki saat melakukan dribble dengan menggunakan bola

plastic

(2) Posisi saat membawa bola sambil berjalan

(3) Posisi saat membawa bola sambil berlari

(4) Posisi saat membaw bola sambil melewati tiang/kun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

(5) Setiap aspek penilaian diberi skor 1 sampai 4, adapun nilainya

adalah jumlah skor dibagi 12. Skor maksimal adalah 12

c. Kegiatan Akhir

Siswa dikumpulkan, dibariskan kemudian diberitahu hasil tes penilaian

yang telah dilakukan. Agar mereka mengetahui kemampuan mendribble

bola. Dan siswa disuruh mengisi angket siap dan menjawab pertanyaan-

pertanyaan konsep mendribble bola.

3. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan selama pelaksanaan pembelajaran mendribble

bola oleh kolaborator mencatat hal-hal penting dalam proses pembelajaran.

Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan kolaborator mengadakan

pertemuan untuk mengadakan diskusi membahas kegiatan yang baru saja

berlangsung. Dalam pertemuan ini dievaluasi tentang kelemahan dan

kelebihan jalannya proses pembelajaran. Peneliti dan kolaborator saling

bertukar pikiran, memberikan masukan untuk perbaikan selanjutnya. Dan

menjadi bahan perencanaan dalam siklus I.

a. Siklus ke I

1) Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun scenario

pembelajaran yang terdiri dari :

a) Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) mendribble bola

b) Menyusun instrument tes ketrampilan mendribble bola

c) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran

d) Menyusun lembar observasi

e) Menyiapkan lembar tes

f) Menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam pembelajaran

g) Menyiapkan tempat pelaksanaan

h) Sosialisasi kepada subyek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2) Tahap pelaksanaan dan observasi

a. Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan meliputi menyiapkan siswa baris, berdoa,

presensi, menginformsikan kompetensi dasar, tujuan yang hendak

dicapai, indicator keberhasilan, materi pembelajaran, metode

pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan

pemanasan dan peregangan

b. Kegiatan Inti

1) Penilaian tahap pertama/pra test (pra siklus)

Untuk mengetahui kondisi awal subyek penelitian dalam hal

ini adalah siswa kelas V tentang prestasi mendribble sepak

bola.

2) Pelaksanaan dan observasi

a) Secara perorangan siswa melakukan gerakan ketrampilan

mendribble bola dengan memodifikasi alat menggunakan

bola plastik.

b) Secara berpasangan siswa melakukan gerakan ketrampilan

mendribble bola dengan memodifikasi alat menggunakan

bola plastik.

c) Secara kelompok siswa melakukan gerakan ketrampilan

mendribbel bola dengan memodifikasi alat menggunakan

bola plastik dengan model perlombaan.

d) Dilakukan secara terus menerus

e) Guru memotivasi siswa

Gambar 8 Modifikasi mendribble bola pada permainan sepak bola

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

c. Kegiatan Akhir

Siswa dikumpulkan, dibariskan kemudian diberitahu hasil tes

penilaian yang telah dilakukan. Agar mereka mengetahui

kemampuan mendribble bola. Dan siswa disuruh mengisi angket

siap dan menjawab pertanyaan-pertanyaan konsep mendribble

bola.

d. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan selama pelaksanaan pembelajaran

mendribble bola oleh kolaborator yang bertindak sebagai observer.

Setiap kemajuan yang terjadi pada siswa maupun suasana kelas

dicatat.

e. Refleksi

Setelah data yang diperoleh dianalisis dan digunakan sebagai

bahan refleksi. Refleksi dilakukan dengan melihat data penilaian

kondisi awal dengan data prestasi belajar pada siklus I. Jika

keberhasilan atau indictor ini tercapai berdasarkan kesepakatan

peneliti dan kolaborator maka PTK dilanjutkan ke siklus II.

b. Siklus II

1) Tahap perencanaan

Kelemahan-kelemahan yang muncul pada siklus I didiskusikan

bersama dengan observer yang bertindak sebagai kolaborator, untuk

mencari cara yang dapat meningkatkan proses pembelajaran baik

dalam prestasi belajar dan motivasi.

2) Tahap pelaksanaan dan observasi

a) Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan meliputi menyiapkan siswa baris, berdoa,

presensi, menginformsikan kompetensi dasar, tujuan yang hendak

dicapai, indicator keberhasilan, materi pembelajaran, metode

pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan

pemanasan dan peregangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b) Kegiatan Inti

(1) Pelaksanaan dan observasi

(a) Guru mengatur siswa agar melakukan barisan sesuai

dengan urutan barisannya untuk melakukan kegiatannya

(b) Siswa melaksanakan tugas ketrampilan mendribble bola

dengan media bola plastik yang telah diberikan oleh guru

(c) Siswa mencari pasangannya sendiri untuk melaksanakan

ketrampilan gerakan seperti sebelumnya

(d) Siswa secara kelompok melakukan kegiatan ketrampilan

mendribble bola dengan media bola plastic secara

perlombaan

(e) Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri pada

siswa

Gambar 9 Modifiksai mendribble bola pada permainan sepak bola

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

c) Kegiatan Akhir

Siswa dikumpulkan, dibariskan kemudian diberitahu hasil tes

penilaian yang telah dilakukan. Agar mereka mengetahui

kemampuan mendribble bola. Dan siswa disuruh mengisi angket

siap dan menjawab pertanyaan-pertanyaan konsep mendribble

bola.

3) Observasi

Kegiatan observasi dilakukan selama pelaksanaan pembelajaran

mendribble bola oleh kolaborator yang bertindak sebagai observer.

Setiap kemajuan yang terjadi pada siswa maupun suasana kelas

dicatat.

4) Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti dan kolaborator

melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II dan menyusun

rencana ulang untuk memasuki siklus III. Tetapi jika pada akhir siklus

II ini telah terjadi pencapaian indicator akhir, maka siklus III tidak

diperlukan lagi. Akhir siklus II ini peneliti dan kolaborator melakukan

refleksi secara komprehensif dan membuat kesimpulan analisis bahwa

action/tindakan yang dilakukan telah berhasil meningkatkan proses

dan hasil pembelajaran pendidikan jasmani.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

Dalam penelitian ini, pembelajaran materi dribble sepak bola dengn

penerapan modifikasi alat untuk meningkatkan hasil belajar dribble sepak bol pada

siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batng tahun

pelajaran 2011/2012, memiliki sistematika yang secara umum terdiri dari 4 (empat)

tahapan yaitu persiapan peneliti sebelum pembelajaran, kemudian kegiatan

pendahuluan yang mencakup berdoa, presensi, apersepsi, menyampaikan tujuan

pembeljaran dan motivasi siswa, dan pemanasan. Dilanjutkan kegiatan ini mencakup

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Yang terakhir adalah kegiatan penutup yang

mencakup pendinginan, refleksi, evaluasi, apersepsi, serta tindak lanjut.

Mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat, maka

materi dribble sepak bola dengan penerapan modifikasi alat disampaikan dan

dijelaskan oleh peneliti, setelah itu siswa mendengarkan, memahami dan kemudian

mempraktekkan. Di dalam pembelajaran nantinya, peneliti bertugas sebagai

pengamat pembelajaran, dan dibantu oleh guru kolaborator. Data observasi digunakan

sebagai evaluasi kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Kekurangan di

siklus pertama akan lebih dicermati untuk perbaikan pembelajaran siklus berikutnya.

1. Deskripsi Data Kondisi Awal Hasil Belajar Dribble sepak bola

Melalui observasi dan tes awal, maka diperoleh deskripsi data kondisi

awal hasil beljar dribble sepak bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03

Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012. Dari data

kondisi awal tersebut, maka peneliti dapat mengetahui ada tidaknya peningkatan

hasil belajar dribble sepak bola dari kondisi awal, siklus I, hingga siklus 2.

Di bawah ini merupakan table data kondisi awal hasil belajar dribble

sepak bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupten

Batang tahun pelajaran 2011/2012.

39

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 2 Kondisi Awal Hasil Belajar Dribble Sepak Bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupten Batang tahun pelajaran 2011/2012

Interval Median f Presentase (%)

Relative Kumulatif

81 – 85 83 0 0 0

76 – 80 78 0 0 0

70 – 75 73 13 50 50

66 – 69 68 5 19 69

60 – 65 63 8 31 100

S 26 100

Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar awal Siswa kelas V SD

Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupten Batang tahun pelajaran

2011/2012, dalam pembelajaran dribble sepak bola adalah 68,63. Berdasarkan

diskripsi data awal tersebut, dapat diketahui bahwa hasil belajar dribble sepak

bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupten Batang

tahun pelajaran 2011/2012 tergolong dalam criteria keberhasilan yang kurang.

Dari 26 siswa sebanyak 13 orang siswa memiliki nilai yang berada di bawah

KKM. Dimana nilai ketuntasan belajar minimal yang telah ditentukan untuk

pembelajaran dribble sepak bola adalah 70.00

Oleh karena itu, peneliti menyusun tindakan penelitian untuk

meningkatkan hasil belajar dribble sepak bola secara optimal, melalui penerapan

modifikasi sarana pembelajaran yaitu modifikasi alat. Pelaksanaan tindakan

dalam penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4

tahapan yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4)

analisis dan refleksi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2. Siklus 1

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03

Kecamatan Batang Kabupten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dalam

pembelajaran dribble sepak bola, bentuk modifikasi sarana pembeljaran yang

diberikan pada siklus 1 adalah dengan menggunakan penerapan modifikasi alat.

Dimana penerapan tersebut merupakan bentuk pembelajaran yang dapat

mendatangkan ketertarikan, kemudahan sehingga meminimalisir kebosanan, dan

rasa senang dapat muncul pada peserta didik.

Adapun pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dalam penelitian ini terdiri dari

3 (tiga) pertemuan, dimana waktu pelaksanaan untuk setiap pertemuannya adalah

1 x 70 menit.

a. Perencanaan Siklus 1

Kegiatan awal perencanaan adalah melakukan konsultasi dengan guru

penjas SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang yang

merupakan mitra kolaboratif dalam penelitian kelas kali ini. Kegiatan

konsultasi tersebut mencakup penentuan waktu tindakan kelas yang akan

diberikan tindakan, serta perencanaan tindakan yaitu materi pembelajaran dan

teknik penerapan yang digunakan.

Setelah dilaksanakan diskusi, diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan

tindakan siklus 1 diadakan selama satu kali pertemuan, yaitu putaran I pada

hari Senin, 7 Mei 2012, putaran II pada hari Senin, 14 Mei 2012 dan pada

putaran III pada hari Senin, 21 Mei 2012. Berdasarkan kesepakatna kelas yang

digunakan adalah kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang

Kabupten Batang tahun pelajaran 2011/2012. Berikutnya penentuan materi

bersumber pada buku referensi dan buku pegangan, yaitu telah dipilih materi

yang terkait dengan pembelajaran dribble sepak bola. Sedangkan untuk

pemilihn teknik penerapan yang disepakati adalah penerapan modifikasi alat

“menggunakan bola plastic”. Hal ini disesuaikan dengan latar belakang

masalah dalam penelitian, criteria siswa, serta efektifitas hsail pembelajaran,

dan fasilitas yang tersedia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Kegiatan perencanaan siklus I diakhiri dengan penyusunan RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siklus 1, yang memuat rangkaian

perencanaan pembelajarn yang akan dilaksanakan pada siklus 1. Persiapan

yang terakhir yang dilakukan peneliti bersama guru kolaborator adalah

mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses

pembelajaran yaitu bola plastic, bendera, kapur gamping dan peluit, serta

halaman sekolah yang akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan

pembelajaran dribble sepak bola.

b. Pelaksanaan Siklus 1

Sesuai dengan RPP yang telah dibuat, pelaksanaan tindakan siklus 1

dilaksanakan selama 3 tiga kali pertemuan, yakni putarna I pada hari Senin, 7

Mei 2012, putaran II pada hari Senin, 14 Mei 2012, dan pertemuan III pada

hari Senin, 21 Mei 2012. Tempat pelaksanaan adalah lapangan SD Negeri

Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Waktu yang telah

ditentukan untuk setiap pertemuannya adalah 1 x 70 menit. Pembelajaran

dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborator yang bersangkutan, dan

sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran.

Untuk pertemuan 1 siklus 1, materi yang akan diberikan adalah praktik

dribble bola dengan penerapan modifikasi alat “bola plastic” secara

perorangn. Kegiatan awal pertemuan 1 siklus 1 diawali dengan kegiatan

persiapan. Disini peneliti menyiapkan peralatan/media pembelajaran dan

peta/setting tata letak peralatan. Peneliti juga menyiapkan pertanyaan-

pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa. Kemudian dilanjutkan dengan

kegiatan pendahuluan selama 10 menit. Peneliti membuka pertemuan dengan

mengucapkan “selamat pagi”, dan kemudian berdoa. Setelah itu presensi

siswa berbaris dengan tertib dan disiplin. Dari jumlah siswa sebanyak 26

siswa, seluruh siswa hadir dan dapat mengikuti pembelajaran. Selanjutnya

peneliti melakukan apersepsi, guru sedikit emmberikan penjelasan mengenai

materi yang akan diberikan yaitu mengenai pembelajaran dribble bola dengan

penerapan modifikasi alat “bola plastic”. Pada saat apersepsi, siswa didorong

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

untuk berani berpendapat terkait pengetahuan ketrmapilan mendribble bola.

Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

agar semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pendahuluan

diakhiri dengan melakukan pemanasan. Pemanasan dilakukan dengan tressing

peregangan otot-otot dan permainan pasir-pasir.

Kemudian memasuki kegiatan inti selama 50 menit. Pertama-tama

peneliti melakukan kegiatan eksplorasi, yaitu melakukan senam dasar dengan

gerakan latihan pendekatan ke gerakan-gerakan inti materi pembelajaran.

Peneliti menfasilitasi siswa dengan media atau alat pendukung pembelajaran.

Setelah itu melakukan kegiatan elaborasi yaitu strategi pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan model tugas yaitu guru menjelaskan cara

melakukan gerakan ketrampilan mendribble bola dengan media bola plastic.

Siswa mempraktekkan gerak dasar mendribble bola dengan secara zig-zag

melewati bendera yang sudah disusun sedemikian rupa sehingg sebagai suatu

rintangan. Siswa melaksanakan tugas secar perorangan sesuai dengan target

yang diberikan. Siswa yang belum mampu melaksanakan tugasnya diberi

kesempatan untuk memperbaiki kegiatan ketrampilan mendribbel bola dengan

media bola plastic. Siswa yang telah berhasil dalam melakukan ketrampilan

teknik dasar diberi kesempatan untuk meningkatkan kecepatannya dalam

mendribbel bol dengan media bola plastic. Selanjutnya peneliti melakukan

kegiatan konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi, peneliti bertanya jawab

tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. Peneliti bersama-sama siswa

bertanya jawab meluruskan pemahaman, memberikan penguatan, dan

menyimpulkan inti dari pembelajaran.

Pertemuan 1 siklus 1 diakhiri dengan kegiatan penutup yaitu

pendinginan, refleksi pengalaman belajar siswa, siswa diberi kesempatan

untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal-hal yang baru

dikerjakannya/dipelajarinya. Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar

siswa (pengetahuan, sikap dan ketrampilan). Kemudian melakukan apersepsi

yaitu peneliti memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa. Selanjutnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

ditutup dengan kegiatan tindak lanjut yaitu pembiasaan dalam kehidupan

sehari-hari dan kegiatan pembelajaran berikutnya.

Pertemuan ke 2 siklus 1, sama halnya dengan pertemuan 1. Materi yang

akan diberikan adalah praktik dribble sepak bola dengan penerapan

modifikasi alat “bola plastic” secara beregu/kelompok. Kegiatan awal

pertemuan 1 siklus 1 diawali dengan kegiatan persiapan. Peneliti menyiapkan

peralatan/media pembelajaran dan peta/setting tata letak peralatan. Peneliti

juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa.

Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan pendahuluan selama 10 menit. Peneliti

membuka pertemuan dengan mengucapkan ‘selamat pagi” dan berdoa.

Setelah itu presensi, siswa berbaris dengan tertib dan disiplin. Sebanyak 26

siswa, seluruh siswa hadir dan dapat mengikuti pembelajaran. Selanjutnya

peneliti melakukan apersepsi, guru sedikit memberikan penjelasan mengenai

materi yang akan diberikan yaitu mengenai pembelajaran dribble bola dengan

penerapan modifikasi alat “bola plastic”. Pada saat apersepsi, siswa didorong

untuk berani berpendapat terkait pengetahuan ketrmapilan mendribble bola.

Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

agar semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pendahuluan

diakhiri dengan melakukan pemanasan. Pemanasan dilakukan dengan tressing

peregangn otot-otot dan permainan pasir-pasir.

Di dalam kegiatan inti, pertama-tama peneliti melakukan kegiatan

eksplorasi, yaitu melakukan senam dasar dengan gerakan latihan pendekatan

ke gerakan-gerakan inti materi pembelajaran. Peneliti menfasilitasi siswa

dengan media atau alat pendukung pembelajaran. Setelah itu melakukan

kegiatan elaborasi yaitu strategi pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model tugas yaitu guru menjelaskan cara melakukan gerakan

ketrampilan mendribble bola dengan media bola plastic. Siswa

mempraktekkan gerak dasar mendribble bola dengan secara zig-zag melewati

bendera yang sudah disusun sedemikian rupa sehingg sebagai suatu rintangan.

Siswa melaksanakan tugas secara perorangan sesuai dengan target yang

diberikan. Siswa yang belum mampu melaksanakan tugasnya diberi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

kesempatan untuk memperbaiki kegiatan ketrampilan mendribbel bola dengan

media bola plastic. Siswa yang telah berhasil dalam melakukan ketrampilan

teknik dasar diberi kesempatan untuk meningkatkan kecepatannya dalam

mendribbel bol dengan media bola plastic. Selanjutnya peneliti melakukan

kegiatan konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi, peneliti bertanya jawab

tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. Peneliti bersama-sama siswa

bertanya jawab meluruskan pemahaman, memberikan penguatan, dan

menyimpulkan inti dari pembelajaran.

Pertemuan 2 siklus 1 diakhiri dengan kegiatan penutup yaitu

pendinginan, refleksi pengalaman belajar siswa, siswa diberi kesempatan

untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal-hal yang baru

dikerjakannya/dipelajarinya. Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar

siswa (pengetahuan, sikap dan ketrampilan). Kemudian melakukan apersepsi

yaitu peneliti memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa. Selanjutnya

ditutup dengan kegiatan tindak lanjut yaitu pembiasaan dalam kehidupan

sehari-hari dan kegiatan pembelajaran berikutnya.

Pertemuan ke 3 siklus 1, sama halnya dengan pertemuan 1. Materi yang

akan diberikan adalah praktik dribble sepak bola dengan penerapan

modifikasi alat “bola plastic” secara beregu/kelompok. Kegiatan awal

pertemuan 1 siklus 1 diawali dengan kegiatan persiapan. Peneliti menyiapkan

peralatan/media pembelajaran dan peta/setting tata letak peralatan. Peneliti

juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa.

Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan pendahuluan selama 10 menit. Peneliti

membuka pertemuan dengan mengucapkan ‘selamat pagi” dan berdoa.

Setelah itu presensi, siswa berbaris dengan tertib dan disiplin. Sebanyak 26

siswa, seluruh siswa hadir dan dapat mengikuti pembelajaran. Selanjutnya

peneliti melakukan apersepsi, guru sedikit emmberikan penjelasan mengenai

materi yang akan diberikan yaitu mengenai pembelajaran dribble bola dengan

penerapan modifikasi alat “bola plastic”. Pada saat apersepsi, siswa didorong

untuk berani berpendapat terkait pengetahuan ketrmapilan mendribble bola.

Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

agar semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pendahuluan

diakhiri dengan melakukan pemanasan. Pemanasan dilakukan dengan tressing

peregangn otot-otot dan permainan pasir-pasir.

Di dalam kegiatan inti, pertama-tama peneliti melakukan kegiatan

eksplorasi, yaitu melakukan senam dasar dengan gerakan latihan pendekatan

ke gerakan-gerakan inti materi pembelajaran. Peneliti menfasilitasi siswa

dengan media atau alat pendukung pembelajaran. Setelah itu melakukan

kegiatan elaborasi yaitu strategi pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model tugas yaitu guru menjelaskan cara melakukan gerakan

ketrampilan mendribble bola dengan media bola plastic. Siswa

mempraktekkan gerak dasar mendribble bola dengan secara zig-zag melewati

bendera yang sudah disusun sedemikian rupa sehingg sebagai suatu rintangan.

Siswa melaksanakan tugas secara perorangan sesuai dengan target yang

diberikan. Siswa yang belum mampu melaksanakan tugasnya diberi

kesempatan untuk memperbaiki kegiatan ketrampilan mendribbel bola dengan

media bola plastic. Siswa yang telah berhasil dalam melakukan ketrampilan

teknik dasar diberi kesempatan untuk meningkatkan kecepatannya dalam

mendribbel bol dengan media bola plastic. Selanjutnya peneliti melakukan

kegiatan konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi, peneliti bertanya jawab

tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. Peneliti bersama-sama siswa

bertanya jawab meluruskan pemahaman, memberikan penguatan, dan

menyimpulkan inti dari pembelajaran.

Pertemuan 3 siklus 1 diakhiri dengan kegiatan penutup yaitu

pendinginan, refleksi pengalaman belajar siswa, siswa diberi kesempatan

untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal-hal yang baru

dikerjakannya/dipelajarinya. Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar

siswa (pengetahuan, sikap dan ketrampilan). Kemudian melakukan apersepsi

yaitu peneliti memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa. Selanjutnya

ditutup dengan kegiatan tindak lanjut yaitu pembiasaan dalam kehidupan

sehari-hari dan kegiatan pembelajaran berikutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Kegiatan siklus 1 diakhiri dengan peneliti melakukan tes kepada siswa.

Penilaian kepada siswa dilakukan secara individual (post-tes siklus 1).

Penilaian dilakukan oleh peneliti bersama guru kolaborator dengan mengisi

form yang telah ditentukan.

c. Observasi dan Interpretasi Siklus 1

Hasil dari pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, hasil

observasi yang dapat diperoleh antara lain :

1) Siswa cukup memiliki minat, semangat dan antusias dalam mengikuti

setiap pertemuan dalam pembelajaran siklus 1 materi dribble sepak bol

menggunakan penerapan modifikasi alat “bola plastic”.

2) Siswa jug memahami bagaimana cara melakukan dribble bola dengan

teknik yang cukup sesuai. Siswa juga sudah cukup mendemonstrasikan

ketepatan menendang bola yang cukup baik dan benar.

3) Siswa melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dengan baik,

walaupun ada beberapa siswa yang kurang serius dalam melakukan

pembelajaran ini terutama siswa perempuan yang mungkin pada dasarnya

tidak menyukai bola.

4) Secara umum suasana kelas juga cukup aktif, hal ini tampak dari

antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran, dari kegiatan awal hingg

kegiatan akhir.

Observasi dan interpretasi tindakan siklus 1 dilakukan selama tindakan

siklus 1 berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan

interpretasi tindakan siklus 1, adapun pelaksanaan tindakan siklus 1 yakni :

1) Sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator bersangkutan

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman

atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

2) Sebelum tindakan 1 dilaksanakan peneliti dan kolaborator melaksanakan

pre-test sebagai bahan acuan dalam membandingkan hasil tes awal dengan

tes akhir pada siklus 1.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

3) Peneliti melakukan proses pembelajaran hasil belajar dribble sepak bola,

dalam hal ini peneliti mengacu pada sintaks (alur pembelajaran) pada

model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi, demonstrasi/unjuk

kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa.

4) Peneliti mengamati proses pembelajaran pada materi dribble sepak bola

penerapan modifikasi alat “bola plastic” pada siswa kelas V SD Negeri

Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran

2011/2012. Dimana pada pertemuan ke 1, penerapan modifikasi alat “bola

plastic” yang digunakan adalah secar perorangan. Sedangkan pada

pertemuan ke 2, penerapan modifikasi alat “bola plastic: yang digunakan

adalah secara berkelompok/beregu. Adapun untuk prosedur pembelajaran

pada setiap pertemuan adalah sama.

Setelah memberikan materi peneliti mengadakan tes akhir siklus 1.

Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui lembar observasi

siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa dalam

menerima pembelajaran hasil belajar dribble sepak bola melalui penerapan

modifikasi alat “bola plastic”. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh

guru, pengisian lembar observasi berdasarkan pengamatan pembelajaran yang

sedang berlangsung. Pengisin lembar observasi kaitannya dengan sikap siswa

selama mengikuti pembelajaran, serta fasilitas yang digunakan selama

pembelajaran.

d. Deskripsi Data Hasil Pembelajaran Siklus 1

Berikut deskripsi data peningkatan hasil belajar dribble sepak bola dan

criteria ketuntasan minimal hasil belajar siklus 1 dengan menggunakan

penerapan modifikasi alat “bola plastic” pada siswa kelas V SD Negeri

Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batng tahun pelajaran

2011/2012.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Table 3 Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepak bola Siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012

Interval median

Kondisi awal Siklus 1

f Presentase (%)

F Presentase (%)

Relatif Kumulatif Relatif Kumulatif

81 – 85 83 0 0 0 0 0 0

76 – 80 78 0 0 0 0 0 0

70 – 75 73 13 50 50 18 69 69

66 – 69 68 5 19 69 8 31 100

60 – 65 63 8 31 100 0 0 100

∑ 26 100 26 100

Berdasarkan data tersebut di atas, menunjukkan bahwa rata-rata hasil

belajar dribble sepak bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan

Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke

siklus I meningkat menjadi 19%.

Berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil belajar

dribble sepak bola kelas V SD negeri kasepuhan 03 Kecamatan Batang

Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepak Bola

dari Kondisi Awal ke Siklus I

010203040506070

8090

100

Relatif Kumulatif Relatif Kumulatif

f Presentase (%) f Presentase (%)

median Kondisi awal Siklus 1

81 – 85 76 – 80 70 – 75 66 – 69 60 – 65 ∑

Grafik 1. Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepak Bola Dari Kondisi Awal ke Siklus I

Jika dilihat dari jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas nilai KKM,

setelah diberi pembelajaran menggunakan kaki bagian dalam penerapan

modifikasi alat “bola plastic” pada siklus 1, jumlah siswa yang memiliki nilai

di atas KKM mengalami peningkatan. Yaitu 18 siswa (69%) dari jumlah total

26 siswa yang mengikuti pembelajaran dribble sepak bola pada siklus 1,

memiliki nilai yang berada di atas KKM (70.00). dimana pada kondisi awal

hanya 13 siswa (50%) dari jumlah total 26 siswa yang nilainya berada di atas

KKM. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah siswa yang

tuntas dalam pembelajaran dribble sepak bol menggunakan kaki bagian dalam

pada siklus 1 sebesar 19%). Akan tetapi peningkatan belum optimal karena

belum memenuhi target yang diharapkan oleh peneliti.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

e. Analisis dan Refleksi Pembelajaran Siklus 1

Langkah selanjutnya setelah dilakukan observasi adalah melakukan

refleksi dari tindakan yang dilakukan. Hambatan-hambatan atau kendala yang

ditemukan dalam proses pembelajaran dribble sepak bola yang banyak

dialami oleh siswa adalah kesalahan saat melakukan proses pembelajaran

diantaranya :

1) Terdapat beberapa siswa yang kurang focus terhadap pembelajaran, yaitu

masih banyak siswa yang tidak serius dalam melaksanakan pembelajaran,

hal ini terbukti saat pembelajaran, ada beberapa siswa yang masih sering

bergurau/tertawa dengan temn lainnya. Hal tersebut mengkibatkan

menurunnya konsentrasi mereka dalam melakukan pembelajaran.

2) Siswa belum cukup lincah dalam melakukan gerakan-gerakan mendribbel

bola, sehingga siswa kurang cekatan khususnya pada saat mengejar bola.

3) Beberapa siswa sulit untuk melakukan teknik dribble dengan baik

terutama siswa perempuan, dikarenakan pada dasarnya mereka kurang

memiliki minat yang besar untuk melakukan pemberlajaran bola sepak.

Kelemahan yang muncul tersebut mengakibatkan siswa tidak memiliki

daya ledak yang baik sehingg reaksi siswa terhadap dribble sepak bola

lambat, hal ini berarti siswa belum dapat melakukan hasil pembelajaran

yng diharapakn peneliti maupun guru.

Untuk mengurangi hambatan-hambatn yang muncul pada siklus 1,

peneliti dan kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut :

1) Secara mandiri siswa diminta lebih serius dalam melakukan pembelajaran

dribble sepak bola menggunakan sesuai dengan yang telah diajarkan oleh

peneliti, dengan berkonsentrasi terhadap petunjuk yang diberikan oleh

peneliti, lebih memahami teknik dribble dengan baik, sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

3. Siklus II

a. Perencanaan Siklus 2

Kegiatan awal perencanaan adalah melakukan konsultasi dengan guru

penjas SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang yang

merupakan mitra kolaboratif dalam penelitian kelas kali ini. Kegiatan

konsultasi tersebut mencakup penentuan waktu tindakan kelas yang akan

diberikan tindakan, serta perencanaan tindakan yaitu materi pembelajaran dan

teknik penerapan yang digunakan.

Setelah dilaksanakan diskusi, diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan

tindakan siklus 2 diadakan selama satu kali pertemuan, yaitu putaran I pada

hari Senin, 28 Mei 2012, putaran II pada hari Senin, 4 Juni 2012 dan pada

putaran III pada hari Senin, 11 Juni 2012. Berdasarkan kesepakatan kelas

yang digunakan adalah kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang

Kabupten Batang tahun pelajaran 2011/2012. Berikutnya penentuan materi

bersumber pada buku referensi dan buku pegangan, yaitu telah dipilih materi

yang terkait dengan pembelajaran dribble sepak bola. Sedangkan untuk

pemilihan teknik penerapan yang disepakati adalah penerapan modifikasi alat

“menggunakan bola plastic”. Hal ini disesuaikan dengan latar belakang

masalah dalam penelitian, criteria siswa, serta efektifitas hasil pembelajaran,

dan fasilitas yang tersedia.

Konsultasi tersebut meliputi materi yang akan dilaksanakan. Materi

yang akan dilaksanakan ini kaitannya dengan permainan yang akan dilakukan

dan teknik yang akan dilakukan. Dari hasil refleksi siklus 1, diketahui bahwa

siswa kurang focus terhadap pembelajaran, masih banyak siswa yang tidak

serius dalam melaksanakan pembelajaran, ada beberapa siswa yang masih

sering bergurau/tertawa dengan teman lainnya, siswa belum cukup lincah

dalam melakukan gerakan-gerakan mendribble bola, sehingga siswa kurang

cekatan khususnya pada saat mengejar bola, beberapa siswa sulit untuk

melakukan teknik dribble dengan baik terutama siswa perempuan,

dikarenakan pada dasarnya mereka kurang memiliki minat yang besar untuk

melakukan pembelajaran bola sepak. Jadi pada siklus 2 ini lebih ditekankan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

pada hal tersebut supaya permainan yang dilaksanakan lebih bermanfaat di

siklus 2 ini.

Dengan bantuan penerapan modifikasi alat siklus 2, maka untuk

meningkatkan motivasi serta hasil belajar dribble bola, peneliti menjelaskan

tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran,

menyiapkan siswa untuk belajar, dan juga peneliti lebih terampil dalam

menguasai kelas dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap.

Peneliti dan kolaborator juga merencanakan dan memberi bimbingan,

mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, serta

memberi umpan balik, dan reward kepada siswa yang mampu memiliki hasil

belajar dribble sepak bola dengan baik dan memiliki kekuatan, kelincahan

serta daya tahan yang baik dalam melakukan pembelajaran sepak bola.

b. Pelaksanaan Siklus 2

Sesuai dengan RPP pada siklus 2 pembelajaran dilakukan oleh peneliti

dan guru kelas yang bersangkutan dan sekaligus melaksanakan observasi

terhadap proses pembelajaran. Seluruh proses pembelajaran dalam siklus 2 ini

adalah penguatan, sebab materi secara dasar telah diuraikan pada siklus

sebelumnya. Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan selama 3 tiga kali pertemuan,

yakni putaran I pada hari Senin, 28 Mei 2012, putaran II pada hari Senin, 4

Juni 2012, dan pertemuan III pada hari Senin, 11 Juni 2012. Tempat

pelaksanaan adalah lapangan SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang

Kabupaten Batang. Waktu yang telah ditentukan untuk setiap pertemuannya

adalah 1 x 70 menit. Pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru

kolaborator yang bersangkutan, dan sekaligus melaksanakan observasi

terhadap proses pembelajaran.

Untuk pertemuan 2 siklus 1, materi yang akan diberikan adalah praktik

dribble bola dengan penerapan modifikasi alat “bola plastic” secara

perorangn. Kegiatan awal pertemuan 1 siklus 2 diawali dengan kegiatan

persiapan. Disini peneliti menyiapkan peralatan/media pembelajaran dan

peta/setting tata letak peralatan. Peneliti juga menyiapkan pertanyaan-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa. Kemudian dilanjutkan dengan

kegiatan pendahuluan selama 10 menit. Peneliti membuka pertemuan dengan

mengucapkan “selamat pagi”, dan kemudian berdoa. Setelah itu presensi

siswa berbaris dengan tertib dan disiplin. Dari jumlah siswa sebanyak 26

siswa, seluruh siswa hadir dan dapat mengikuti pembelajaran. Selanjutnya

peneliti melakukan apersepsi, guru sedikit emmberikan penjelasan mengenai

materi yang akan diberikan yaitu mengenai pembelajaran dribble bola dengan

penerapan modifikasi alat “bola plastic”. Pada saat apersepsi, siswa didorong

untuk berani berpendapat terkait pengetahuan ketrmapilan mendribble bola.

Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

agar semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pendahuluan

diakhiri dengan melakukan pemanasan. Pemanasan dilakukan dengan tressing

peregangn otot-otot dan permainan pasir-pasir.

Kemudian memasuki kegiatan inti selama 50 menit. Pertama-tama

peneliti melakukan kegiatan eksplorasi, yaitu melakukan senam dasar dengan

gerakan latihan pendekatan ke gerakan-gerakan inti materi pembelajaran.

Peneliti menfasilitasi siswa dengan media atau alat pendukung pembelajaran.

Setelah itu melakukan kegiatan elaborasi yaitu strategi pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan model tugas yaitu guru menjelaskan cara

melakukan gerakan ketrampilan mendribble bola dengan media bola plastic.

Siswa mempraktekkan gerak dasar mendribble bola dengan secara zig-zag

melewati bendera yang sudah disusun sedemikian rupa sehingg sebagai suatu

rintangan. Siswa melaksanakan tugas secar perorangan sesuai dengan target

yang diberikan. Siswa yang belum mampu melaksanakan tugasnya diberi

kesempatan untuk memperbaiki kegiatan ketrampilan mendribbel bola dengan

media bola plastic. Siswa yang telah berhasil dalam melakukan ketrampilan

teknik dasar diberi kesempatan untuk meningkatkan kecepatannya dalam

mendribbel bol dengan media bola plastic. Selanjutnya peneliti melakukan

kegiatan konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi, peneliti bertanya jawab

tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. Peneliti bersama-sama siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

bertanya jawab meluruskan pemahaman, memberikan penguatan, dan

menyimpulkan inti dari pembelajaran.

Pertemuan 1 siklus 2 diakhiri dengan kegiatan penutup yaitu

pendinginan, refleksi pengalaman belajar siswa, siswa diberi kesempatan

untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal-hal yang baru

dikerjakannya/dipelajarinya. Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar

siswa (pengetahuan, sikap dan ketrampilan). Kemudian melakukan apersepsi

yaitu peneliti memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa. Selanjutnya

ditutup dengan kegiatan tindak lanjut yaitu pembiasaan dalam kehidupan

sehari-hari dan kegiatan pembelajaran berikutnya.

Pertemuan ke 2 siklus 2, sama halnya dengan pertemuan 1. Materi yang

akan diberikan adalah praktik dribble sepak bola dengan penerapan

modifikasi alat “bola plastic” secara beregu/kelompok. Kegiatan awal

pertemuan 1 siklus 1 diawali dengan kegiatan persiapan. Peneliti menyiapkan

peralatan/media pembelajaran dan peta/setting tata letak peralatan. Peneliti

juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa.

Kegiatan pendahuluan sama dengan pertemuan 1 siklus 2. Peneliti membuka

pertemuan dengan mengucapkan ‘selamat pagi” dan berdoa. Setelah itu

presensi, siswa berbaris dengan tertib dan disiplin. Sebanyak 26 siswa, seluruh

siswa hadir dan dapat mengikuti pembelajaran. Selanjutnya peneliti

melakukan apersepsi, guru sedikit memberikan penjelasan mengenai materi

yang akan diberikan yaitu mengenai pembelajaran dribble bola dengan

penerapan modifikasi alat “bola plastic”. Pada saat apersepsi, siswa didorong

untuk berani berpendapat terkait pengetahuan ketrmapilan mendribble bola.

Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

agar semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pendahuluan

diakhiri dengan melakukan pemanasan. Pemanasan dilakukan dengan tressing

peregangn otot-otot dan permainan pasir-pasir.

Di dalam kegiatan inti, proseduralnya sama dengan pertemuan 1 siklus

2 yang membedakan adalah siswa mempraktekkan waktu atau teknik

mendribble bola dengn kaki bagian luar secara berkelompok berjajar setiap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

siswa menggiring bola kearah sebrang garis dengan jarak tertentu kemudian

kembali ke start awal dengan mendribble bola dengan alur zig-zag sehingga

sampai di garis finish. Siswa melaksanakan tugas secara berkelompok/beregu

sesuai dengan target yang diberikan.

Pertemuan 2 siklus 2 diakhiri dengan kegiatan penutup yaitu

pendinginan, refleksi pengalaman belajar siswa, siswa diberi kesempatan

untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal-hal yang baru

dikerjakannya/dipelajarinya. Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar

siswa (pengetahuan, sikap dan ketrampilan). Kemudian melakukan apersepsi

yaitu peneliti memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa. Selanjutnya

ditutup dengan kegiatan tindak lanjut yaitu pembiasaan dalam kehidupan

sehari-hari dan kegiatan pembelajaran berikutnya.

Pertemuan ke 3 siklus 2, sama halnya dengan pertemuan 2. Materi yang

akan diberikan adalah praktik dribble sepak bola dengan penerapan

modifikasi alat “bola plastic” secara beregu/kelompok. Kegiatan awal

pertemuan 3 siklus 2 diawali dengan kegiatan persiapan. Peneliti menyiapkan

peralatan/media pembelajaran dan peta/setting tata letak peralatan. Peneliti

juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa.

Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan pendahuluan selama 10 menit. Peneliti

membuka pertemuan dengan mengucapkan ‘selamat pagi” dan berdoa.

Setelah itu presensi, siswa berbaris dengan tertib dan disiplin. Sebanyak 26

siswa, seluruh siswa hadir dan dapat mengikuti pembelajaran. Selanjutnya

peneliti melakukan apersepsi, guru sedikit emmberikan penjelasan mengenai

materi yang akan diberikan yaitu mengenai pembelajaran dribble bola dengan

penerapan modifikasi alat “bola plastic”. Pada saat apersepsi, siswa didorong

untuk berani berpendapat terkait pengetahuan ketrmapilan mendribble bola.

Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

agar semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pendahuluan

diakhiri dengan melakukan pemanasan. Pemanasan dilakukan dengan tressing

peregangn otot-otot dan permainan pasir-pasir.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Di dalam kegiatan inti, proseduralnya sama dengan pertemuan 2 siklus

2 yang membedakan adalah siswa mempraktekkan waktu atau teknik

mendribble bola dengn kaki bagian luar secara berkelompok berjajar setiap

siswa menggiring bola kearah sebrang garis dengan jarak tertentu kemudian

kembali ke start awal dengan mendribble bola dengan alur zig-zag sehingga

sampai di garis finish. Siswa melaksanakan tugas secara berkelompok/beregu

sesuai dengan target yang diberikan.

Pertemuan 3 siklus 2 diakhiri dengan kegiatan penutup yang sama pula

dengan peretmuan 1 siklus 1 yaitu pendinginan, refleksi pengalaman belajar

siswa, siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya tentang

hal-hal yang baru dikerjakannya/dipelajarinya. Evaluasi umum terhadap

proses dan hasil belajar siswa (pengetahuan, sikap dan ketrampilan).

Kemudian melakukan apersepsi yaitu peneliti memberikan penghargaan atas

hasil kerja siswa. Selanjutnya ditutup dengan kegiatan tindak lanjut yaitu

pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan pembelajaran

berikutnya.

Kegiatan siklus 2 diakhiri dengan peneliti melakukan tes kepada siswa.

Penilaian kepada siswa dilakukan secara individual (post-tes siklus 2).

Penilaian dilakukan oleh peneliti bersama guru kolaborator dengan mengisi

form yang telah ditentukan.

c. Observasi dan Interpretasi Siklus 2

Observasi dan interpretasi siklus 2 dilakukan selama pembelajaran

siklus 2 berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan

interpretasi pada siklus 2. Adapun pelaksananaan tindakan pada siklus 2

yakni:

1) Sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator bersangkutan

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 2 sebagai

pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

2) Peneliti mengamati proses pembelajaran hasil belajar dribble sepak bola

dengan lebih focus dan melakukan observasi lebih luas agar dapat segera

membantu siswa yang sedang kesulitan dalam melakuakn penerapan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

modifiksi alat bola plastic pada pembelajaran dribble sepak bola. Siswa

yang bermain-main/ tidak serius dalam melakukan pembelajaran sudah

menurun. Ada kesadaran siswa dalam mengikuti pembelajaran.

3) Peneliti melakukan proses pembelajaran dribble sepak bola dan

modifikasi alat bola plastic dalam hal ini peneliti mengacu pada sintaks

(alur pembelajaran) pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan

materi, demonstrasi/unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara

langsung oleh siswa.

4) Peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada siswa agar

mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Siswa dengan semangat

melakukan apa yang diperintahkan guru. Gerak dasar dribble siswa juga

semakin baik dalam melakukan pembelajaran sepak bola.

d. Deskripsi Data Hasil Pembelajaran Siklus 2

Berikut deskripsi data peningkatan hasil belajar dribble sepak bola dan

criteria ketuntasan minimal hasil belajar siklus 1 dengan menggunakan

penerapan modifikasi alat “bola plastic” pada siswa kelas V SD Negeri

Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batng tahun pelajaran

2011/2012.

Table 4 Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepak bola

Siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012

Interval median Siklus 1 Siklus 2

f Presentase (%)

F Presentase (%)

Relatif Kumulatif Relatif Kumulatif 81 – 85 83 0 0 0 11 42 42

76 – 80 78 0 0 0 12 46 88

70 – 75 73 18 69 69 0 0 88

66 – 69 68 8 31 100 1 6 94

60 – 65 63 0 0 100 1 6 100

∑ 26 100 26 100

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Berdasarkan table 4, tentang data hasil belajar hasil belajar dribble

sepak bola serta modifikasi alat bola plastic, menunjukkan bahwa rata-rata

hasil belajar dribble sepak bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03

Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 naik

menjadi 92% yang semula siklus 1 hanya 65%. Peningkatan terjadi sebesar

27%. Peningkatan juga dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas, yaitu jumlah

24 siswa dari 26 siswa (sebesar 92%) memiliki nilai di atas nilai ketuntasan

minimal (70.00). Hal ini menunjukkan bahwa, setelah diberi pembelajaran

pada siklus 2 dengan dribble sepak bola dengn serta modifikasi alat bola

plastic, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan dan cukup

optimal.

Dibawah ini disajikan grafik peningkatan rata-rata hasil belajar dribble

sepak bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang

Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012:

Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepak Bola

dari Siklus 1 ke Siklus 2

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Relatif Kumulatif Relatif Kumulatif

f Presentase (%) f Presentase (%)

median Siklus 1 Siklus 2

81 – 85 76 – 80 70 – 75 66 – 69 60 – 65 ∑

Grafik 2 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepak Bola dari Siklus 1 ke Siklus 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Selain itu peningkatan hasil belajar dribble sepak bola siswa dari

kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2, dapat dilihat pada table sebagai berikut :

Table 5. Peningkatan Hasil Belajar Dribble sepak bola siswa kelas V SD

Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 2

Interval median

Kondisi awal Siklus 2

f Presentase (%)

F Presentase (%)

Relatif Kumulatif Relatif Kumulatif

81 – 85 83 0 0 0 11 42 42

76 – 80 78 0 0 0 12 46 88

70 – 75 73 13 50 50 0 0 88

66 – 69 68 5 19 69 1 6 94

60 – 65 63 8 31 100 1 6 100

∑ 26 100 26 100

Menurut table 5 mengenai data hasil belajar dribble sepak bola pada

siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang

tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal s/d siklus 1 dan 2, menunjukkan

adanya peningkatan hasil belajar dribble sepak bola siswa. Dimana dari

kondisi awal hingga siklus 2 rata-rata hasil belajar siswa meningkat sebesar

42%. Berdasarkan jumlah siswa, hanya 2 siswa yang memiliki nilai di bawah

KKM. Hal ini menunjukkan bahwa secara general, setelah diberi

pembelajaran pada siklus 1 dan 2, hasil belajar dribble sepak bola siswa

mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Berikut disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil belajar dribble

sepak bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang

Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012, dari kondisi awal ke siklus 2

sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepak Bola dari Kondisi Awal ke Siklus 2

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Relatif Kumulatif Relatif Kumulatif

f Presentase (%) f Presentase (%)

median Kondisi awal Siklus 2

81 – 85 76 – 80 70 – 75 66 – 69 60 – 65 ∑

Grafik 3 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepak Bola dari Kondisi Awal ke Siklus 2

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan siklus

2 berlangsung, hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi. Telah memenuhi

target dengan capaian cukup berhasil atau tuntas melebihi target pencapaian

yang diharapkan yaitu 85% pencapain siswa memiliki nilai di atas KKM.

Beberapa kelemahan yang membuat kekurangan dalam pelaksanaan

pembelajaran siklus 2 pun jug muncul. Adapun kelemahan atau kekurangan

dalam pelaksanaan siklus 2 tersebut adalah masih ada beberapa siswa yang

kurang antusias dan kesulitan dengan pembelajaran teknik dribble bola,

beberapa diantaranya adalah siswa perempuan dan anak laki-laki yang

memang memiliki minat yang rendah dengan pembelajaran sepak bola sesuai

dengan karakteristik mereka. Sehingga kegiatan pembelajaran kurang

maksimal dilaksanakan, dan mereka meraih nilai hasil pembelajaran yang

kurang dari KKM.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Dalam pelaksanaan siklus 2 terdapat kelebihan yang dapat digunakan

sebagai tolak ukur keberhasilan pada pelaksanaan pembelajaran siklus 2,

antara lain :

a) Sebagian besar siswa telah mampu melatih kekuatan, kelincahan dan

ketepatan dalam melakukan dribble bola.

b) Dengan dibantu oleh guru kolaborator, peneliti tidak kerepotan dalam

proses transfer materi kepada siswa. Melalui penguatan pembelajaran

dengan memodifikasi penerapan model pembelajarn siswa lebih tertarik,

termotivasi dan senang melakukan pembelajaran materi dribble sepak bola

sehingga siswa aktif dalam pembelajaran. Walaupun sebelumnya siswa

mempersepsikan pembelajaran dribble sepak bola sebagai sesuatu yang

membosankan sehingga malas untuk melakukannya.

e. Analisis dan Refleksi Pembelajaran Siklus 2

Berdasarkan observasi pada siklus 2 tersebut, peneliti dan kolaborator

melakukan analisis dan refleksi sebagi berikut :

a) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang

dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 2. Jumlah

dan frekuensi pertemuan pada siklus 2 telah menunjukkan hasil yang

sesuai yakni 2 kali pertemuan dan dengn melakukn pengambilan data

akhir siklus 2, sebab materi yang diberikan merupakan penguatan pada

sebagian siswa sedangkan sebagian lain adalah penyempurnaan hasil

pembelajaran yang bervariasi.

b) Dari hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus 2, dapat disimpulkan

bahwa Penelitian Tindakan Kelas telah memenuhi target dari rencana

target yang telah ditentukan. Dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang

diharapkan. Model pembelajaran dengan penerapan modifikasi alat bola

plastic serta modifikasi dribble yang diterapkan oleh peneliti dan guru

kolaborator cukup relative untuk meningkatkan hasil belajar dan minat

siswa terhadap pembelajaran dribble sepak bola, sehingg proses belajar

mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, serta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

penguatan materi yang dilakukan pada siklus 2, dapat terlaksana dengan

baik.

B. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Berikut hasil penelitian pelaksanaan tindakan kelas pada siswa kelas V SD

Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran

2011/2012:

1. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Dribble sepak bola dari Kondisi Awal ke

Siklus 1

Perbandingan peningkatan hasil belajar hsail dribble sepak bola siswa kelas

V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun

pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus 1 disajikan dalam bentuk table

sebagai berikut :

Tabel 6. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepakbola

siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1

Rata-rata Kondisi Awal Hasil Belajar Dribble

Sepakbola

Rata-rata Kondisi Awal Hasil Belajar Dribble Sepakbola Siklus 1

Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepakbola

68,00 72,70 79,4

Table 6 tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar dribble sepak bola siswa

kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang thaun

pelajaran 2011/2012, mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-

rata hasil belajar dribble sepak bola mengalami peningkatan dari kondisi awal ke

siklus 1 sebesar 4,70.

Perbandingan peningkatan hasil belajar dribble sepak bola dari siklus 1 ke

siklus 2

Berikut perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble

Sepakbola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten

Batang tahun pelajaran 2011/2012 dari Siklus 1 ke Siklus 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Tabel 7. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepakbola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1

Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepakbola

Siklus 1

Rata-rata Kondisi Awal Hasil Belajar Dribble Sepakbola Siklus 2

Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepakbola

72,70 79,48 6,78

Berdasarkan table tersebut, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar dribble

sepak bol siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten

Batang tahun pelajaran 2011/2012 meningkat dari siklus 1 ke siklus 2 sebesr 6,78.

2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepakbola dari Kondisi Awal ke

Siklus 2

Berikut perbandingan peningkatan hasil belajar dribble sepak bola siswa

kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun

pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke Siklus 2:

Tabel 8. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepakbola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 2

Rata-rata Hasil Belajar Dribble Sepakbola

Kondisi Awal

Rata-rata Kondisi Awal Hasil Belajar Dribble Sepakbola Siklus 2

Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepakbola

68,00 79,48 11,48

Berikut disajikan grafik rekapituasi peningkatan hasil belajar dribble sepak

bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten

Batang tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke Siklus 2 sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepak Bola dari Kondisi Awal ke Siklus 2

6879,48

11,48

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Rata-rata Hasil BelajarDribble Sepak Bola

Kondisi Aw al

Rata-rata Hasil BelajarDribble Sepak Bola

Siklus 2

Peningkatan HasilBelajar Dribble Sepak

Bola

Grafik 4 Peningkatan Hasil Belajar Dribble Sepakbola dari Kondisi Awal ke Siklus 2

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar

dribble sepak bola siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang

Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal hingga siklus 2

mengalami peningkatan sebesar 11.9.

3. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Kondisi Awal

Berikut prosentase ketuntasan hasil belajar kondisi awal siswa kelas V SD

Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran

2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah

Anak

Prosentase

(%)

81 – 85 Baik Sekali Tuntas 0 0

76 – 80 Baik Tuntas 0 0

70 – 75 Cukup Baik Tuntas 13 50

66 – 69 Cukup Tidak Tuntas 5 19

60 – 65 Kurang Tidak Tuntas 8 31

Jumlah 26 100

Dari table tersebut diketahui bahwa kondisi awal ketuntasan hasil belajar

siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang

tahun pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik (tuntas) sebanyak 0 (0%), cukup

baik (tuntas) sebanyak 13 orang (50%), cukup (tidak tuntas) sebanyak 5 orang

(19%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 8 orang (31%).

Berikut grafik prosentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran dribble sepak bola dalam kondisi awal :

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

81 – 85 76 – 80 70 – 75 66 – 69 60 – 65 Jumlah

Kriteria

Jumlah Anak

Prosentase (%)

Grafik 5. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

4. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus 1

Berikut prosentase ketuntasan hasil belajar siklus 1 siswa kelas V SD

Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran

2011/2012 :

Table 10. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus 1

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah

Anak

Prosentase

(%)

81 – 85 Baik Sekali Tuntas 0 0

76 – 80 Baik Tuntas 0 0

70 – 75 Cukup Baik Tuntas 18 69

66 – 69 Cukup Tidak Tuntas 8 31

60 – 65 Kurang Tidak Tuntas 0 0

Jumlah 26 100

Berdasarkan table tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus 1 ketuntasan

hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang

Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik (tuntas)

sebanyak 0 (0%), cukup baik (tuntas) sebanyak 18 orang (69%), cukup (tidak

tuntas) sebanyak 8 orang (31%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 0

orang (0%).

Berikut grafik prosentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran dribble sepak bola siklus 1 :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

81 – 85 76 – 80 70 – 75 66 – 69 60 – 65 Jumlah

Kriteria

Jumlah Anak

Prosentase (%)

Grafik 6. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1

5. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus 2

Berikut prosentase ketuntasan hasil belajar siklus 2 siswa kelas V SD

Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran

2011/2012 :

Table 11. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus 2

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak

Prosentase (%)

81 – 85 Baik Sekali Tuntas 11 42

76 – 80 Baik Tuntas 12 46

70 – 75 Cukup Baik Tuntas 0 0

66 – 69 Cukup Tidak Tuntas 1 6

60 – 65 Kurang Tidak Tuntas 1 6

Jumlah 26 100

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Berdasarkan table tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus 2 ketuntasan

hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang

Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik (tuntas)

sebanyak 11 (42%), cukup baik (tuntas) sebanyak 12 orang (46%), cukup (tidak

tuntas) sebanyak 0 orang (0%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 2

orang (8%).

Berikut grafik prosentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran dribble sepak bola siklus 2 :

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus 2

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

81 – 85 76 – 80 70 – 75 66 – 69 60 – 65 Jumlah

Kriteria

Jumlah Anak

Prosentase (%)

Grafik 7. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 2

6. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal, Siklus 1 dan

Siklus 2

Berikut rekapitulasi ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri

Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012

dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 12 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 pada Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

KONDISI Rentang

Nilai Keterangan Kriteria

Jumlah

Anak

Prosentase

(%)

AWAL

81 – 85 Baik Sekali Tuntas 0 0

76 – 80 Baik Tuntas 0 0

70 – 75 Cukup Baik Tuntas 13 50

66 – 69 Cukup Tidak Tuntas 5 19

60 – 65 Kurang Tidak Tuntas 8 31

SIKLUS 1

81 – 85 Baik Sekali Tuntas 0 0

76 – 80 Baik Tuntas 0 0

70 – 75 Cukup Baik Tuntas 18 69

66 – 69 Cukup Tidak Tuntas 8 31

60 – 65 Kurang Tidak Tuntas 0 0

SIKLUS 2

81 – 85 Baik Sekali Tuntas 11 42

76 – 80 Baik Tuntas 12 46

70 – 75 Cukup Baik Tuntas 0 0

66 – 69 Cukup Tidak Tuntas 1 6

60 – 65 Kurang Tidak Tuntas 1 6

Berikut grafik prosentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas

V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun

pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

0 0

135 8

0 0

18

80

11 12

0 1 10 0

50

19

31

0 0

69

31

0

4246

06 6

0102030405060708090

100

Tun

tas

Tun

tas

Tun

tas

Tid

ak T

unta

s

Tid

ak T

unta

s

Tun

tas

Tun

tas

Tun

tas

Tid

ak T

unta

s

Tid

ak T

unta

s

Tun

tas

Tun

tas

Tun

tas

Tid

ak T

unta

s

Tid

ak T

unta

s

AWAL SIKLUS 1 SIKLUS 2

Jumlah Anak Prosentase (%)

Gambar 8. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari

Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

C. Pembahasan

Grafik 8 tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa kelas V SD

Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran

2011/2012 memiliki peningkatan dari kondisi awal sampai dengan siklus 2.

Peningkatan ketuntasan hasil belajar tersebut sebesar 50% untuk kategori baik

sekali (tuntas) dan peningkatan ketuntasan hasil belajar sebesar 45% untuk

kategori baik (tuntas).

Untuk kategori lainnya mengalami penurunan sebesar 50% untuk kategori

cukup baik (tuntas) dan sebesar 10% untuk kategori cukup (tuntas), dan sebesar

untuk kategori kurang. Akan tetapi besarnya penurunan prosentase ketuntasan

belajar yang terjadi pada beberapa kategori tersebut memberikan kesan bahwa

terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran dribble sepak bola

yang telah dilakukan pada siklus 1 dan 2 dalam penelitian kali ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Hasil dari pembahasan pada BAB sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan

bahwa peningkatan hasil belajar dribble permainan sepak bola melalui penerapan

modifikasi alat bantu bola plastic pada siswa V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan

Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012, dapat meningkatkan

antusiasme siswa, semangat siswa, keaktifan siswa, suasana kelas menjadi lebih

menyenangkan dan adanya peningkatan kemampuan siswa yang ditunjukkan dari

hasil belajar siswa/nilai yang siswa peroleh melalui kegiatan pembelajaran siklus 1

dan siklus 2.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah

diungkapkan pada bab IV, beberapa kesimpulan yang dapat ditarik yaitu dengan

penerapan modifikasi alat bantu bola plastic pada pembelajarn dribble permainan

sepak bola yang sesuai dengan latar belakang permasalahan dan kriteria yang dimiliki

siswa, maka kemampuan dribble sepak bola pada siswa V SD Negeri Kasepuhan 03

Kecamatan Batang Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012 dapat meningkat

secara optimal.

Dari hasil analisis dan pengolahan data dapat diperoleh, peningkatan pada

hasil belajar siswa dari kondisi awal ke siklus 1 dan siklus 2 baik dari peningkatan

nilai rata-rata kemampuan dribble permainan sepak bola siswa maupun nilai

ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata kemampuan dribble sepak bola pada rata-rata

kondisi awal (50), peningkatan rata-rata pada siklus 1 menjadi 69 dan peningkatan

rata-rata siklus 2 menjadi 92, sehingga peningkatan rata-rata dari kondisi awal ke

siklus 2 sebesar 11,48.

Peningkatan kemampuan gerak pada pembelajaran dribble permainan sepak

bola pada siswa V SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang

tahun pelajaran 2011/2012, juga dapat dilihat dari ketentuan nilai ketuntasan minimal

KKM (70.00) adalah ketuntasan hasil belajar kondisi awal siswa hanya 13 siswa dari

26 siswa yang memiliki nilai di atas KKM (70.00) atau tuntas sebesar (50%). Hasil

72

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

peningkatan pembelajaran dari kondisi awal siswa pada siklus 1 sebanyak 21 siswa

dari 26 siswa atau tuntas sebesr 65% siswa yang memiliki nilai di atas KKM (75.00).

Hasil peningkatan pembelajaran siswa pada siklus 2 sebanyak 24 siswa dari 26 siswa,

atau tuntas sebesar (92%), siswa yang memiliki nilai di atas KKM (75.00).

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

proses pembelajaran tergantung pada beberapa factor. Factor-faktor tersebut berasal

dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang digunakan.

Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi,

mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta teknik

yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Factor dari siswa

yaitu minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, ketersediaan

alat/media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti

pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Penelitian ini juga

memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan penerapan pendekatan yang sesuai

dengan latar belakang masalah yang terjadi serta sesuai dengan karkateristik siswa,

maka dapat meningkatkan minat belajar siswa (baik proses maupun hasil), sehingga

penelitian ini dapat digunakan sebagi suatu pertimbangan guru yang ingin

menggunakan pendekatan yang serupa dalam pembelajaran dribble. Bagi guru bidang

studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan dan Rekreasi hasil penelitian ini

dapat digunakan sebagai suatu alternative dengan peningkatan hasil pembelajaran

dribble sepak bola yang efektif dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta

menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran dribble sepak bola yang pada

awalnya membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

Hasil penelitian yang diperoleh ini memunyai implikasi bagi perkembangan

pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah pada umumnya dan khususnya di

Sekolah Dasar Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Guru

pendidikan jasmani dapat menerapkan pembelajaran dribble sepak bola dengan

penerapan modifikasi alat sebagai variasi dari pembelajaran dan daya tarik terhadap

materi pembelajaran sehingga siswa tidak jenuh atau malas dengan pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

C. Saran

Berikut saran-saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk meningkatkan pembelajaran pendidikan jasmani, antara lain :

1. Bagi Sekolah

Alat dan fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran ditambah atau

dilengkapi, sehingga guru dalam hal ini dapat mengajar dengan baik dan siswa

dapat menerima materi dengan optimal.

2. Bagi Guru

Sebaiknya dalam penyampaian materinya ditambah dengan permainan,

yaitu permainan yang mengarah pada teknik atau materi yang akan dilaksanakan.

3. Bagi Siswa

Bersikap aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran

yang diikuti akan lebih bermanfaat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

DAFTAR PUSTAKA

Aip Syamsudin dan Muladi, 1992. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Arman Abdullah dan Agus Manadji, 1994. Dasar-dasar Pendidikan Jasmani. Proyek

Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Bismo Suryanto dkk, 2006. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas V.

Widya Utama Jakarta. Imam Hidayat, 1986. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:

Angkasa. Nurhasan, 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani: Prinsip-prinsip

dan Penerapannya. Jakarta. Pedoman Penulisan Skripsi, 2012. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Remmy Muchtar, 1992. “Olah Raga Pilihan Sepak Bola”, Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Scheuneman Tima, 2005. Dasar Sepak Bola Modern untuk Pemain dan Pelatih.

Malang: Dioma. Sucipto dkk, 2000. Sepak Bola. Depdikbud: Dirjendikti. Sugiyanto dan Sudjarwo, 1991. Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta:

Depdikbud. Sugiyanto, 1993. Belajar Gerak. Jakarta: Depdikbud. Suharsimi Arikunto, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta. Sukatamsi, 1984. Teknik dasar Permainan Sepak Bola. Solo: Tiga Serangkai. Waluyo. Pakem dalam Penjas. Jurusan Pendidikan dan Olahraga Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Coever Wiel. 1985. Sepak Bola Program Pembinaan Pemain Ideal. Jakarta: PT. Gramedia.

Taga, 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran

Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas. Winarno Surakhmad, 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar. Bandung: Tarsito. Yanuar Kiram, 1992. Belajar Motorik. Jakarta: Dirjendikti.