Untitled - PPID Kaltim
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Untitled - PPID Kaltim
LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL
Lokasi pengambilan sampel air sungai adalah seperti berikut ini : Daftar titik sampling Sungai Mahakam
No. Nama Lokasi Kode
Lokasi Kabupaten/Kota Koordinat
1. Nyan Mahakam Boh Long Bagun Tering Bloro Pulau Kumala Kalamur Kantor Gubernur Palaran Anggana
MA 693 MA 691 MA 624 MA 473 MA 141 MA 094 MA 056 MA 054 MA 045 MA 035
Mahakam Ulu Mahakam Ulu Mahakam Ulu Kutai Barat Kutai Kartanegara Kutai Kartanegara Samarinda Samarinda Samarinda Kutai Kartanegara
LU : 00o54’1.8”/ BT : 114
o58’56.02”
LU : 00o53’87”/ BT : 114
o59’43.5”
LU : 00o32’56.9”/ BT : 115
o12’16.6”
LU : 00o54’2”/ BT : 114
o58’55.6”
LS : 00o19’33.3”/ BT : 116
o55’11.0”
LS : 00o24’50.2”/ BT : 116
o59’31.7”
LS : 00o34’07.2”/ BT : 117
o05’12.9”
LS : 00o30’06.6”/ BT : 117
o08’20.7”
LS : 00o33’43.5”/ BT : 117
o10’53”
LS : 00o34’32.2”/ BT : 117
o15’59.2”
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Daftar titik sampling Sungai Segah dan Kelay.
No. Nama Lokasi Sungai Kabupaten Koordinat 1. 2. 3. 4.
Hulu PT. BBE Pelabuhan Ketinting Depan Kantor Bupati Depan Keraton Sambaliung
Segah Segah Kelay Kelay
Berau Berau Berau Berau
LU : 02o08’35.0”/ BT : 117
o22’21.5”
LU : 02o09’36.5”/ BT : 117
o29’40.6”
LU : 02o08’03.8”/ BT : 117
o30’23.8”
LU : 02o09’44.7”/ BT : 117
o29’57.2”
Daftar titik sampling pemantauan kualitas air sungai sesuai dengan Perda Prov Kaltim Nomor 02 Tahun 2011
No. Nama Lokasi Sungai Kabupaten Koordinat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
K. Kepala Hulu K. Kepala Hilir Bontang Hulu Bontang Hilir Pampang Ruhui Rahayu Sebelimbingan Belayan Hilir Boh
Kedang Kepala Kedang Kepala
Bontang Bontang
Karang Mumus Karang Mumus Sungai Belayan Sungai Belayan
Sungai Boh
Kutai Kartanegara Kutai Kartanegara
Bontang Bontang
Samarinda Samarinda
Kutai Kartanegara Kutai Kartanegara
Mahakam Ulu
LS : 00o08’30.5”/ BT : 116
o40’52.6”
LS : 00o08’28.5”/ BT : 116
o40’51.8”
LU : 00o08’07.7”/ BT : 117
o25’28.4”
LU : 00o07’55.0”/ BT : 117
o26’52.2”
LS : 00o23’31.1”/ BT : 117
o13’37.2”
LS : 00o28’36.5”/ BT : 117
o09’03.3”
LS : 00o10’23.2”/ BT : 116
o30’16.1”
LS : 00o12’46.2”/ BT : 116
o35’23.6”
LU : 00o53’20.4”/ BT : 114
o59’41.9”
METODE SAMPLING
Metode sampling berpedoman pada SNI No. 6989.57:2008 tentang metode
pengambilan contoh air permukaan.Metode sampling yang digunakan adalah
sampling gabungan titik (composit samples), yaitu campuran sampel sesaat yang
diambil dari titik/lokasi yang berbeda pada waktu yang sama. Titik yang berbeda
disini adalah titik tepi kiri, kanan dan tengah sungai pada kedalaman 0,5 meter.
Metode pengambilan sampel gabungan tempat ini dilakukan untuk pemeriksaan
kualitas air dari suatu penampang aliran sungai yang dalam atau lebar, atau bagian
– bagian penampang tersebut memiliki kualitas yang berbeda. Pengambilan contoh
dilakukan secara manual dengan perataan sampling pada lokasi bagian kiri, tengah
dan kanan sungai.
Selanjutnya perlakuan sampel di lapangan meliputi hal sebagai berikut :
a. Pemeriksaan kualitas air dilapangan
Parameter yang dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat diawetkan, maka
pemeriksaannya dikerjakan dilapangan.Parameter tersebut antara lain adalah
Suhu, pH, DO Insitu, DHL dan TDS.
b. Pengawetan
Pengawetan sampel air meliputi pendinginan contoh, metode pengawetan
dengan cara pendinginan dilakukan dengan menyimpan contoh pada suhu
kurang lebih 4oC (dalam bongkahan – bongkahan es).Perlakuan ini
dimaksudkan untuk memperlambataktifitas biologi dan mengurangi kecepatan
reaksi secara kimia dan fisika.Pengawetan secara kimia dilakukan dengan
metode pengasaman dengan penambahan asam (H2S, SO4 atau HNO3) sampai
pH lebih kecil atau sama dengan 2, dilakukan untuk pengawetan logam terlarut
dan logam total.
METODE ANALISA LABORATORIUM
Sampel hasil pengambilan dari lapangan, kemudian diuji di Laboratorium yang telah
memperoleh status terakreditasi dari KAN berdasarkan ISO 17025:2015. Adapun
metode analisa masing – masing parameter adalah sebagai berikut :
Parameter dan Metode Pengujian Laboratorium
No. Parameter Metode
A. Parameter Utama
Analisa Sifat Fisika
1. TSS SNI 06 - 6989. 3 - 2004
2. DHL SNI 06 - 6989.1 - 2004
3. Temperatur SNI. 06-6989.23-2005
4. TDS MUTU - 33304
5. Debit Current Meter
Analisa Sifat Kimia Anorganik
6. pH SNI. 06-6989.11-2004
7. DO SNI 06 - 6989.14 - 2004
8. BOD5 SNI 6989.72-2009
9. COD SNI 6989.2-2009
10. NO3-N (Nitrat) SNI 06 - 2480 - 1991
11. NO2-N (Nitrit) SNI 06 - 6989.9 - 2004
12. Total PO4 (Phospat) SNI 06-6989.31-2005
13. NH3-N (Amoniak) SNI 06-6989.30-2005
14. Minyak dan Lemak SNI 06-6989.10-2004
15. MBAS SNI 06-6989 51-2005
16. Phenol SNI 06-6989.21-2004
17. Klorin Bebas MUTU - 33334
18. Belerang (H2S) SN I 06 - 6989.75 - 2009
19. SO4 (Sulfat) SNI 6989.20-2009
20. Mn (Mangan) SNI 6989.5-2009
21. Khrom SNI 6989.71-2009
22. Timbal (Pb) SNI 6989.8-2009
23. Besi (Fe) SNI 6989.4-2009
Analisa Sifat Mikrobiologi
24. Total Coliform APHA 22nd Ed. 2012 (9221.B)
25. Fecal Coli APHA 22nd Ed. 2012 (9221 E.1)
Analisis dan interpretasi data yang dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu
dengan memperbandingkan data hasil pemantauan dengan standart bakumutu
lingkungan sungai (PP 82/2001) sehingga diketahui hasil pemantauan tersebut
masuk dalam kelas sungai yang mana.Untuk mengetahui status mutu air digunakan
perhitungan dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran sesuai dengan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 Tentang Pedoman
Penentuan Status Mutu air.
METODE PENGOLAHAN DATA
Metode Indeks Pencemaran
Status mutu air adalah tingkat kondisi mutu air yang menunjukan kondisi cemar atau
kondisi baik pada sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan
bakumutu air yang ditetapkan.Metode penentuan status mutu air yang digunakan
adalah metode Indeks Pencemaran yang mengacu pada Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu
Air.Indeks Pencemaran (IP) ditentukan untuk suatu peruntukan kemudian dapat
dikembangkan untuk beberapa peruntukan bagi seluruh bagian badan air atau
sebagian dari suatu sungai.Tujuan penetapan Indeks Pencemaran adalah untuk
memberikan masukan pada pengambil keputusan agar dapat menilai kualitas badan
air untuk suatu peruntukan serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kualitas
jika terjadi penurunan kualitas akibat kehadiran senyawa pencemar. (KepMen LH
No. 115/2003).
Data hasil pemantauan dapat dilihat pada kolom Ci (data), sedangkan selanjutnya
adalah perhitungan status mutu air. Hal yang harus diperhatikan adalah nilai Pij yang
berarti nilai Indeks Pencemaran pada lokasi dan waktu pemantauan.
Metoda Storet Metoda Storet merupakan salah satu metoda untuk menentukan status mutu air
yang biasa digunakan. Dengan metode storet ini dapat diketahui parameter-
parameter yang telah memenuhi atau melampaui bakumutu air.
Secara prinsip Metoda Storet adalah membandingkan antara data kualitas dengan
bakumutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna menentukan status
mutu air. Cara untuk menentukan status mutu air adalah dengan menggunakan nilai
dari “US-EPA” (Environmental Protection Agency) dengan mengklasifikasikan mutu
air dalam empat kelas, yaitu :
1. Kelas A : Baik sekali, skor = 0 (memenuhi baku mutu)
2. Kelas B : baik, skor = -1 s/d -10 (cemar ringan)
3. Kelas C : sedang, skor = -11 s/d -30 (cemar sedang)
4. Kelas D : buruk, skor = > -31 (cemar berat).
HASIL
Status Mutu Air Status Mutu Air Sungai Mahakam
Status mutu air berdasarkan perhitungan metode Indeks Pencemaran (IP)
menunjukan bahwa kondisi Sungai Mahakam pada tahun 2018 dalam keadaan
tercemar Sedang dengan rata rata indeks pencemaran sebesar 9,48 (maksimum =
10,1, Minimum 8,6).
Rekapitulasi perhitungan Indeks Pencemaran Tahun 2018 pada Sungai Mahakam segmen Nyan – Anggana
Titik Sampling Tahun 2018 Rata-Rata
Mei Agustus
Mahakam Nyan 9,9 9,2 9,6
Mahakam Boh 9,9 9,4 9,7
Long Bagun 9,4 9,7 9,5
Tering 9,3 9,4 9,4
Bloro 9,4 9,3 9,3
Pulau Kumala 9,5 10,1 9,8
Kalamur 9,4 8,6 9,0
Kantor Gubernur 9,8 8,8 9,3
Palaran 9,9 9,6 9,8
Anggana 9,3 9,7 9,5
Sumber : Diolah dari data primer
Keterangan : 0 ≤ Pij ≤ 1,0 = memenuhi baku mutu (kondisi baik) 1,0 < Pij ≤ 5,0 = tercemar ringan 5,0 < Pij ≤ 10 = tercemar sedang Pij > 10 = tercemar berat
Grafik Indeks pencemaran Sungai Mahakam tahun 2018 pada segmen Nyan – Anggana
Rekapitulasi Kecenderungan perhitungan Indeks Pencemaran Tahun 2013-2018 pada Sungai Mahakam segmen Nyan – Anggana
Lokasi Sampling
Indeks Pencemaran
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Mahakam Nyan (MA 693) - - - - - 9,6
Mahakam Boh (MA 691) - - - - - 9,7
Long Bagun (MA 624) - - - - - 9,5
Tering (MA 473) - - - - - 9,4
MHU (MA141) 8.59 2.99 3.43 3.21 1,9 9,3
Tenggarong (MA094) 7.52 3.36 3.54 3.05 2,9 9,8
Kalamur (MA065) 7.34 3.54 4.41 3.51 - 9,0
Kantor Gubernur (MA054) 8.63 4.30 3.39 3.01 2,9 9,3
Palaran (MA045) 7.45 3.29 2.95 3.33 - 9,8
Anggana (MA035) 8.70 2.88 2.07 3.23 2,8 9,5
8.68.8
99.29.49.69.810
Nilai IP Tahun 2018
Rata-Rata
Grafik Kecenderungan Perubahan Kualitas Air dengan Perhitungan Indeks Pencemaran dari Tahun 2013 - 2018 pada Sungai
Mahakam segmen Nyan – Anggana
Dengan memperhatikan grafik kecenderungan perubahan kualitas air dengan
perhitungan indeks pencemaran dari tahun 2013 s/d 2018 terlihat kecenderungan
pencemaran meningkat dari tahun 2017 ke 2018 pada semua lokasi.
Kecenderungan pencemaran meningkat juga terjadi dari lokasi hulu ke hilir.
Status Mutu Air Sungai Segah dan Kelay.
Status mutu air berdasarkan perhitungan metode Indeks Pencemaran (IP)
menunjukan bahwa kondisi Sungai Segah dan Kelay pada segmen Hulu PT. BBE
hingga Keraton Sambaliung status mutu air dalam keadaan tercemar sedang. Rata
rata indeks pencemaran sebesar 8,9 untuk Sungai Segah dan 8,9 untuk Sungai
Kelay.
Rekapitulasi perhitungan Indeks Pencemaran Tahun 2018 pada Sungai Segah dan Kelay segmen Hulu PT. BBE – Keraton Sambaliung
Titik Sampling Tahun 2018
Rata-Rata Mei Agustus
Hulu PT. BBE 8,4 9,3 8,9
Pelabuhan Ketinting 8,4 9,7 9,0
Kantor Bupati 8,1 9,2 8,7
Keraton Sambaliung 9,1 9,1 9,1
Sumber : Diolah dari data primer
0
2
4
6
8
10
12
Kecenderungan Perubahan Kualitas Air
2013
2014
2015
2016
2017
2018
Keterangan : 0 ≤ PIj ≤ 1,0 = memenuhi baku mutu (kondisi baik) 1,0 < PIj ≤ 5,0 = tercemar ringan 5,0 < PIj ≤ 10 = tercemar sedang PIj > 10 = tercemar berat
Grafik Indeks pencemaran Sungai Segah tahun 2018 pada segmen Hulu PT. BBE – Pelabuhan Ketinting
Grafik Indeks pencemaran Sungai Kelay tahun 2018 pada segmen Depan Kantor Bupati – Depan keraton Sambaliung
8.8
8.8
8.9
8.9
9.0
9.0
9.1
Hulu PT. BBE Pelabuhan Ketinting
Nilai IP Sungai Segah Tahun 2018
Rata-Rata
8.4
8.5
8.6
8.7
8.8
8.9
9.0
9.1
Kantor Bupati Keraton Sambaliung
Nilai IP Sungai Kelay Tahun 2018
Rata-Rata
Rekapitulasi Kecenderungan perhitungan Indeks Pencemaran Tahun 2013-2018 pada Sungai Segah dan Kelay.
Lokasi
Indeks Pencemaran
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Sungai Segah
Hulu PT. BBE 5.15 2.53 4.09 3.84 2.4 8,9
Hilir PT. Berau Coal 5.15 2.5 3.12 2.84 - -
Jembatan Gantung 7.18 2.3 1.99 3.29 - -
Pelabuhan Ketinting 4.13 3.27 2.66 2.84 0,7 9,0
Sungai Kelay
Kantor Bupati 5.81 3.21 3.44 3.04 1,3 8,7
Keraton Sambaliung 8.89 3.37 2.93 3.02 0,7 9,1
Grafik Kecenderungan Perubahan Kualitas Air dengan Perhitungan Indeks Pencemaran dari Tahun 2013 - 2018 pada Sungai Segah dan Kelay
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Hulu PT. BBE Hilir PT. BerauCoal
JembatanGantung
PelabuhanKetinting
Kantor Bupati KeratonSambaliung
Nilai IP Sungai Segah dan Kelay Tahun 2013-2018
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Berdasarkan grafik kecenderungan perubahan kualitas air diatas diketahui bahwa
penurunan kualitas air Sungai Segah dan Kelay cenderung menurun pada bagian
hilir.
Status Mutu Air Sungai Perda Prov Kaltim Nomor 02 Tahun 2011
Status mutu air berdasarkan perhitungan metode Indeks Pencemaran (IP)
menunjukan bahwa kondisi Sungai Perda Prov Kaltim Nomor 02 Tahun 2011 status
mutu air dalam keadaan tercemar sedang, perhitungan indeks pencemar terlampir
dalam tabel sebagai berikut.
Rekapitulasi perhitungan Indeks Pencemaran Tahun 2018 pada Sungai Perda Prov Kaltim Nomor 02 Tahun 2011
No. Titik Sampling 01-Mei-18 01-Sep-18 Rata-Rata
1 Sungai Boh 8,9 8,9 8,9
2 Sungai Bontang Hulu 9,9 8,1 9,0
3 Sungai Bontang Hilir 9,3 8,8 9,1
4 Kedang Kepala Hulu 9,3 8,9 9,1
5 Kedang Kepala Hilir 10,2 9,4 9,8
6 Belayan Hulu 9,6 9,2 9,4
7 Belayan Hilir 9,3 9,1 9,2
8 Sungai Karangmumus Hulu 9,3 9,7 9,5
9 Sungai Karangmumus Hilir 9,3 9,4 9,4
Sumber : Diolah dari data primer
Keterangan : 0 ≤ PIj ≤ 1,0 = memenuhi baku mutu (kondisi baik) 1,0 < PIj ≤ 5,0 = tercemar ringan 5,0 < PIj ≤ 10 = tercemar sedang PIj > 10 = tercemar berat
Grafik Indeks Pencemaran Tahun 2018 pada Sungai Perda Prov Kaltim Nomor 02 Tahun 2011
Penetapan mutu air sasaran dapat dimulai dengan menjadikan parameter yang tidak
memenuhi bakumutu (parameter fisika, kimia organik dan mikrobiologi) menjadi
target untuk diturunkan konsentrasinya, melalui kegiatan yang nyata dalam
menurunkan beban pencemaran yang berasal dari limbah domestik serta industri
dengan memperbaiki daerah tangkapan air untuk mengurangi laju erosi.
8.4
8.6
8.8
9.0
9.2
9.4
9.6
9.8
10.0
Nilai Indeks Pencemaran Sungai Sesuai Perda 02 Tahun 2018
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemantauan Kualitas Air Sungai Tahun 2018 hanya dilakukan dua kali yaitu
pada bulan Mei dan Agustus, mewakili Musim Penghujan dan Kemarau dan
dilakukan pada 23 titik sungai yang menjadi kewenangan Provinsi Kalimantan
Timur.
2. Data pemantauan kualitas air Sungai Mahakam Tahun 2018 di segmen Nyan
hingga Anggana rata-rata parameter yang tidak memenuhi bakumutu meliputi
DO,TSS, BOD dan Khlorin Bebas, (untuk parameter kimia anorganik), Fecal
Coliform dan B. Coliform (untuk parameter mikrobiologi) pada air sungai kelas 1.
3. Status mutu air berdasarkan perhitungan metode Indeks Pencemaran (IP)
menunjukan bahwa kondisi Sungai Mahakam pada tahun 2018 dalam keadaan
tercemar Sedang dengan rata rata indeks pencemaran sebesar 9,5 (maksimum
= 10,1 ; Minimum 8,6).
4. Data pemantauan kualitas air Sungai Segah dan Sungai Kelay parameter yang
tidak memenuhi baku mutu untuk air sungai kelas 1 yaitu DO, Khlorin Bebas,
dan H2S (untuk parameter kimia anorganik), Fecal Coliform dan B. Coliform
(untuk parameter mikrobiologi).
5. Status mutu air berdasarkan perhitungan metode Indeks Pencemaran (IP)
menunjukan bahwa kondisi Sungai Segah dan Sungai Kelay Sedang dengan
rata rata indeks pencemaran sebesar 8,9 untuk Sungai Segah dan 8,9 untuk
Sungai Kelay.
6. Status mutu air berdasarkan perhitungan metode Indeks Pencemaran (IP)
menunjukan bahwa kondisi Sungai Perda Prov Kaltim Nomor 02 Tahun
2011dalam keadaan tercemar sedang.
7. Kegiatan utama yang harus dilakukan adalah menurunkan beban pencemaran
yang berasal dari limbah domestik serta memperbaiki daerah tangkapan air
untuk mengurangi laju erosi. Kegiatan tersebut harus di tuangkan dalam rencana
stategis pengelolaan daerah aliran sungai yang melibatkan stakeholder serta
partisipasi masyarakat.
8. Mendorong kabupaten kota yang dilalui oleh sungai-sungai strategis untuk
melaksanakan pemantauan kualitas air sungai secara teratur dengan tata cara
yang benar.
9. Mengefektifkan koordinasi antar OPD sehingga diperoleh kegiatan yang efektif
dan sinergis dalam pengendalian pencemaran dan pengelolaan kualitas air
Sungai Mahakam.
10. Mendorong setiap kegiatan industri untuk melakukan recycle air limbah dan tidak
membuang ke lingkungan.