FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK Oleh
Tinjauan Strategi Promosi Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Pada Perbankan Syariah Di Negara...
Transcript of Tinjauan Strategi Promosi Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Pada Perbankan Syariah Di Negara...
Tinjauan Strategi Promosi Dalam Meningkatkan Jumlah
Nasabah Pada Perbankan Syariah Di Negara Minoritas Muslim
Oleh:
Naufal Aflah
041211431159
Departemen Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Airlangga
2015
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik. Shalawat dan
Salam senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan pengikutnya
hingga hari akhir nanti.
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tinjauan Startegi Promosi Dalam Meningkatkan
Jumlah Nasabah Pada Perbankan Syariah Di Negara Minoritas Muslim”, ini ditulis untuk
memenuhi sebagian persyaratan akademik untuk dapat lulus mata kuliah Manajemen
Pemasaran Syariah Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga Surabaya.
Karya Tulis Ilmiah ini terwujud berkat bantuan moral dan material dari berbagai
pihak yang senantiasa memberikan semangat dan doa dalam setiap langkah penulis
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini,
penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Allah SWT, hanya dengan izin dan rahmat-Nyalah sehingga penelitian ini dapat
diselesaikan dengan baik.
2. DR.Ririn Tri Ratnasari, SE., M.Si., selaku dosen mata kuliah Menejemen
Pemasaran Syariah yang telah berkenan memberikan pengajaran dan bimbingan
yang bermanfaat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini membawa manfaat
bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surabaya, 05 Januari 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
1.3. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 4
1.4. Manfaat Penulisan ............................................................................................. 4
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
2.1. Landasan Teori .................................................................................................. 5
2.1.1. Manejemen .............................................................................................. 5
2.1.1.1. Pengertian Manajemen .................................................................... 5
2.1.1.2. Fungsi Manajemen ........................................................................... 5
2.1.2. Pemasaran Dalam Perspektif Islam .......................................................... 6
2.1.2.1. Definisi Pemasaran ........................................................................... 6
2.1.2.2. Definisi Pemasaran Syariah .............................................................. 7
2.1.2.3. Prinsip Etis Dalam Pemasaran Syariah ............................................. 10
2.1.2.4. Karakteristik Pemasaran Syariah ...................................................... 11
2.1.2.5. Marketing Mix .................................................................................... 13
2.1.2.6. Bauran Promosi ................................................................................. 15
2.1.2.7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bauran Promosi ......................... 17
2.1.3. Bank Syariah ............................................................................................. 20
2.1.3.1. Pengertian Bank Syariah ................................................................... 20
2.1.3.2. Tujuan Bank Syariah ......................................................................... 21
2.1.3.3. Fungsi Dan Peran Bank Syariah ....................................................... 21
2.2. Pembahasan ...................................................................................................... 22
2.2.1. Sejarah Perbankan Di Inggris .................................................................. 22
2.2.2. Kondisi Lingkungan Dan Layanan Keuangan Inggris ............................... 24
2.2.3. Karakter Pasar Inggris .............................................................................. 26
2.2.4. Strategi Dan Tinjauan Strategi Promosi Yang Di Lakukan Perbankan
Syariah Di Inggris ............................................................................................... 28
iv
BAB III : PENUTUP
1.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 36
1.2. Saran ................................................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Islamic finance dan Islamic economics adalah fenomena ekonomi yang baru-baru ini
hangat diperbincangkan kembali dalam dinamika perekonomian global. Sebelumnya hal ini
hanya melekat erat dengan dunia Islam, termasuk kawasan timur tengah yang mayoritas
adalah negara-negara Islam. Dewasa ini, ekonomi dan keuangan islam mulai dipelajari
dan bahkan diterapkan oleh negara-negara yang mayoritas penduduknya non-mulsim atau
bukan negara Islam.
Penerepan ekonomi dan keuangan Islam ditandai dengan terbukanya pasar
konvensional dengan menawarkan produk keuangan maupun perbankan yang berabasis
syariah atau Islam. Contoh yang paling konkrit ketika pada tahun 2004, Inggris menjadi
negara non-muslom pertama yang menerapkan sistem ini dengan mendirikan bank
berbasis Islam pertama di Eropa dan di kalangan negara-negara barat, yaitu Islamic Bank
of Britain (IBB).
Menurut Siddiqi, faktor-faktor yang menentukan berkembangan pesatnya ekonomi
Islam di sebuah negara adalah semakin banyaknya bank berbasis syariah, banyaknya
interaksi investasi atau bentuk kerja sama ekonomi dengan negara-negara Timur Tengah
(seperti Foreign Direct Investment atau Soverign Wealth Fund), kebijakan pemerintah yang
akomodatif dalam kaitannnya dengan menetapkan regulasi perbankan dan produk
finansial seperti pengembangan pasar sukuk, dan juga sikap masyarakat terhadap bank
Islam dan produk-produknya beserta kenaikan tingkat awereness1-nya dengan eksistensi
bank syariah1.
Berkembangan sisitem ekonomi Islam di Inggris pun tidak lepas dari faktor-faktor
tersebut. Inggris yang memegang teguh konsevartisme pasr bebas pada akhirnya
membuka diri untuk menjadi salah satu pusat keuangan syariah internasional. Maka
rasionalitas ekonomi melihat kondisi ini sebagai alternatif sistem finansial inetrnasional
yang menguntungkan.
1 Diakses dari http://www.zawya.com/cid21432/why-islamic-economis
2
Ketertarikan negara Eropa terhadap ekonomi syariah sebetulnya sudah terungkap
sejak beberapa tahun lalu. Inggris misalnya. Keuntungan dalam perbankan Syariah
membuat Inggris mulai melirik aplikasi Islam itu dalam sistem perbankannya.
Berdasarkan laporan international Financial Services London (IFSL), perkembangan
industri keuangan syariah di Inggris dalam beberapa tahun terakhir berkembang pesat.
Saat ini ada 22 lembaga keuangan yang aktif di Inggris, termasuk lima sepenuhnya
berstatus bank syariah2.
Gerakan perbankan modern Islam telah tumbuh secara signifikan selama 40 tahun
terakhir dan sangat mapan di Inggris, terutama di London, karena beberapa alasan. Sejak
awal 1880-an London Metal Exchange telah digunakan oleh lembaga-lembaga Islam
Timur Tengah keuangan untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas mereka, ada sekitar dua
juta Muslim di Inggris dengan keinginan tulus di antara mereka untuk menggunakan
fasilitas perbankan yang sesuai dengan iman mereka; Inggris hukum dan akuntansi
perusahaan memainkan peran kunci dalam transaksi keuangan Islam global, dan,
akhirnya, pemerintah Inggris telah berkomitmen untuk memerangi pengecualian keuangan
dan memperkuat posisi London sebagai pusat keuangan terkemuka di bidang keuangan
Islam. Hal ini akan menyebabkan arus masuk modal dan bantuan dalam mengembangkan
hubungan dagang dengan negara-negara Islam.
Saat ini ada dua sepenuhnya syariah-compliant bank-bank Islam di UK: IBB dan Bank
Investasi Eropa Islam, yang mencakup ritel dan pasar grosir masing-masing. Ada
beberapa pemain lain juga – HSBC Amanah, Lloyds TSB, Alburaq (anak perusahaan Arab
Banking Corporation), Ahli United Bank, dan United National Bank.
Bank yang merupakan bank syariah pertama di Eropa adalah IBB (The Islamic Bank of
Britain) atau Bank Islam Britania, didirikan pada tahun 2004 di Inggris, yang menandakan
dimulainya atmosfir sistem ekonomi syariah di Eropa. Bank ini menunjukan meski berada
di pasar masyarakat menengah, bank syariah masih bisa bersaing dengan bisnis bank
konvensional. Bank tersebut nyata-nyata berani menerapkan margin kompetitif untuk
produk deposito berjangka, bahkan mengalahkan sejumlah bank konvensional besar di
negara itu.
2 Diakses dari http://www.neraca.co.id/keuangan/37578/Inggris-Terapkan-Ekonomi-Syariah-
Dalam-Sistem-Perbankannya/2
3
Sebagai contoh, kita lihat di negara Inggris, yang merupakan negara di Eropa yang
pertama sekali menerapkan sistem ekonomi syariah. Pada dasarnya, Inggris bukanlah
negara Muslim. Namun, negeri Ratu Elizabeth itu tercatat sebagai negara yang paling
maju dalam hal ekonomi syariah. Sebuah studi mencatat, Inggris sebagai negara yang
memiliki bank terbanyak bagi umat muslim di antara negara Barat lainnya. Aset perbankan
syariah yang mencapai 18 miliar dolar AS (12 miliar pounds) melebihi aset bank syariah
seperti di Pakistan, Bangladesh, Turki, dan Mesir. Hal tersebut pun didukung oleh 55
universitas dan lembaga pendidikan lainnya di Inggris yang memiliki pendidikan keuangan
syariah3. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding negara-negara lainnya. Dan para ahli
ekonomi syariah dari beberapa universitas di negara tersebut pun didatangkan untuk
menjadi pembicara dalam seminar maupun pelatihan di berbagai belahan dunia.
Meski ekonomi syariah tak berasal dari Negara-negara Eropa, tapi keuangan syariah
telah menemukan tempatnya di Negara-negara Eropa. Tercatat, banyak negara-negara
besar dunia di Eropa (selain Inggris) telah memakai sistem ini, seperti Perancis, Jerman,
Italia.
Dengan perkembangan keuangan Islam yang ditunjukan dengan adanya lembaga-
lembaga keuangan Islam seperti perbankan syariah yang berdiri di kawasan Eropa
khususnya di Inggris yang hadir sebagai alternatif sistem keuangan yang menguntungkan,
maka tidak salah bahwa perbankan syariah di negara Inggris sangat memliki daya tarik
bagi masyarakat Inggris yang notabene masyarakatnya adalah non-muslim. Hal ini
menunjukkan bahwa perbankan syariah akan selalu menjadi primadona bagi masyarakat
khususnya masyarakat di negara Inggris dalam hal keuangan.
Selain itu masi banyak yang harus dilakukan perbankkan-perbankkan syariah selain
dari segi aspek syriahnya, dari manajemen pemasarannya yang diguanakan sebagai
strategi pemasaran perbankkan tersebut sebagaii daya tarik bank tersebut untuk
meningkatkan jumlah nasabah dan aset-aset dari bank tersebut serta harus mampu
mengkomunikasikan nilai-nilai khususnya kepercayaan kepada masyarakat di kawasan
Eropa khususnya di negara Inggris bahwa perbankkan syariah akan menjadi alternatif
sistem keuangan pada dewasa ini.
3 Diakses dari http://tbahran.blogspot.com/2012/06/perkembangan-sistem-ekonomi-syariah-
di.html#more
4
1.2. Rumusan masalah
Dari penjalsan latar belakang diatas maka kita akan membahas beberapa masalah
yang akan mendukung latar belakang tersebut, yaitu:
1. Bagaimana sejarah perbankan syariah di Inggris?
2. Bagaimana kondisi lingkungan perbankan dan layanan keuangan di Ingrris?
3. Bagaimana karakter pasar di Inggris?
4. Bagaimana strategi dan tinjauan strategi promosi yang di lakukan perbankan
syariah di Inggris?
1.3. Tujuan
Penulisan karya tulis ilmiah ini memliki tujuan, yaitu:
1.sebagai syarat kelulusan mata kuliah Manajemen Pemasaran Syariah.
2.sebagai bahan ajar untuk menerangkan strategi promosi yang dilakukan oleh
perbankan syariah.
1.4. Manfaat
1. Bagi akamdemsi: Dapat menjadi rujukan guna menyusun karya tulis ilmiah
yang membahas tentang strategi promosi perbankan syariah khusunya di
Inggris.
2. Bagi praktisi: Dapat menjadikan suatu acuan untuk mengembangkan strategi
promosi perbankan guna menanmbah jumlah nasabah.
3. Bagi masyarakat: Dapat memberikan gambaran tentang perbankan syariah
yang sedan berkembang di negara minoritas non muslim sehingga
menjadikan dorongan untuk mengembangkan perbankan syariah di negara
Indonesia.
5
BAB II
LANDASAN TEORI DAN ANALSIS
2.1. LANDASAN TEORI
2.1.1. MANAJEMEN
2.1.1.1 DEFINISI MANAJEMEN
Definisi Manajemen menurut Richard L. Draft (2002;8)
“Pencapaian sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya
organisasi.”
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu aktivitas
yang berujung pada pencapaian tujuan yang dilakukan secara efektif dan efisien melalui
pengorganisasian, kepemimpina dan pengengedalian sumber daya.
Definisi manajemen menurut Abdul Halim, Achamd Tjahjono,Muh. Fakhri Husein
(2006;6)
“ Salah satu definisi manajemen adalah seni mencapai tujuan melaui tangan orang
lain, definsi yang lain adlah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengendalian pekerjaan anggota organisasi serta pengendlaian sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.”
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adlah suatu seni
mengkoordinasikan pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian untuk mencapai
tujuan organisasi.
2.1.1.2 Fungsi Manajemen
1. Menurut GEORGE R.TERRY :
Planning (perencanaan), Organizing (perngorganisasian), Actuating
(penggerakan), Contolling (pengawasan).
2. Menurut JOHN F. MEE :
Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Motivating (motivasi),
Controlling (pengawasan).
3. Menurut LOUIS A. ALLEN :
Leading (menyusun), Planning (perencanaan), Organizing (menyusun), Controlling
(mengawasi).
6
4. Menurut MC NAMARA :
Programming, Planning, Budgeting, System.
5. Menurut HENRY FAYOL :
Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Commanding
(memerintah), Coordinating (pengkoordinasian), Controling (pengawasan).
Jadi secara singkatnya fungsi manajemen adalah suatu usaha merencanakan,
mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir serta mengawasi kegiatan dalam suatu
organisasi agar tercpai tujuan organisasi.
Sedangkan ruang lingkup manajemen pada garis besarnya dapat dibagi kedalam
4 bidnag khusus, yaitu:
1. Manajemen Produksi
2. Manajemen Pemasaran
3. Manajemen Personalia
4. Manajemen Keuangan
Dan disisni penulis hanya akan membahas atau memfokuskan kepada
Manajemen Pemasaran saja.
2.1.2. Pemasaran Dalam Perspektif Islam
2.1.2.1. Definisi Pemasaran
Pada kenyataannya peranan manajemen pemasaran didalam perusahaan sangat
penting karena tinggi rendahnya volume penjualan sangat tergantung dan ditentukan oleh
fungsi pemasaran yang efektif di dalam suatu perusahaan. Manajemen pemasaran akan
berlangsung secara efektif bila sekurang-kurangnya satu pihak mempertimbangkan
sasaran dan sarana untuk memperoleh tanggapan yang diharapkan dari pihak lain pada
suatu pertukaran yang potensial. Bila fungsi pemasaran di dalam suatu perusahaan dapat
dilakuakan secara efektif maka sudah dapat dipastikan perusahaan akan berkembang
dalam waktu yang relatif singkat.
Untuk menjelaskan mengenai pemasaran, maka penulis akan mengemukakan definisi
pemasaran.
Definisi pemasaran menurut Philip Kotler (2002;9) mengartikan pemasaran
adalah suatu proses sosial yang di dalamnya antara indivdu dan kelompok mendapatkan
7
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.4
American Marketing Association (AMA) dalam Kotler dan Keller (2009:5)
mendefinisikan pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan
pemangku kepentingannya.
Kartajaya dan Sula (2006:26) menjelaskan definisi pemasaran menurut World
Marketing Association (WMA) yang diajukan oleh Hermawan Kartajaya adalah sebuah
disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan
nilai dari suatu inisiator kepada stakeholder.5
Definisi sosial pemasaran dalam Kotler dan Keller (2009:5) menunjukkan peran
yang dimainkan pemasaran di dalam masyarakat. Definisi sosial dari pemasaran adalah
sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah seni
dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan
pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai-nilai dari
barang dan jasa kepada pelanggan yang telah menjadi sasaran.
2.1.2.2. Definisi Pemasaran Syari’ah
Pemasaran Islam atau sering disebut dengan syari’ah marketing merupakan
sebuah frasa yang berasal dari dua kata asing yakni al-syari’ah dan marketing. Secara
etimologis kata al-syari’ah memiliki makna yakni sumber air mengalir yang di datangi
manusia atau binatang untuk minum.
Kartajaya dan Sula (2006:58) mengatakan bahwa al-syari’ah sebenarnya telah
ada dalam kosakata bahasa Arab yang sebelum turunnya kitab suci umat Islam. Kata
tersebut disebutkan dalam bahasa Ibrani pada perjanjian lama sebanyak 200 kali, yang
4 Kotler,P. and Keller, K.L. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. (Jakarta: Erlangga, 2009). Hlm.5. 5 Kartajaya Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. 2006. Syariah Marketing. (Bandung: PT.
Mizan Pustaka, 2006). Hlm 26.
8
selalu menginsyaratkan pada makna “kehendak Tuhan yang diwahyukan sebagai wujud
kekuasaan-Nya atas segala perbuatan manusia.”6
Pemasaran syariah menurut Kartajaya dan Sula (2006:27) adalah sebuah disiplin
bisnis yang strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan
nilai dari suatu inisiator kepada stakeholder, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai
dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam.7
Ratnasari (2012:33) mendefinisikan pemasaran syariah sebagai serangkaian
proses untuk memberikan nilai yang dibawa oleh sebuah organisasi kepada para pihak
yang memiliki kepentingan terhadapnya serta dalam setiap prosesnya berkaitan dengan
aturan atau hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah.8
Pemasaran Islam juga diartikan sebagai wakalah (pelimpahan wewenang), karena
untuk menacapai optimalisasi kinerja perusahaan produk, organisasi perlu membentuk
struktur khsus yang menjalankan tugas pemasaran.9
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran syariah
merupakan suatu proses bisnis yang keseluruhan prosesnya menerapkan nilai-nilai
Islam. Suatu cara dalam memasarkan suatu proses bisnis yang mengedepankan nilai-nilai
yang mengagungkan keadilan dan kejujuran. Dengan pemasaran syariah, seluruh proses
tidak boleh ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang Islami. Dan selama proses
bisnis ini dapat di jamin, atau tidak terjadi penyimpangan terhadap prinsip syariah, maka
setiap transaksi apa pun dalam pemasaran dapat diperbolehkan.
Nabi Muhammad yang telah menunjukkan kita bagaimana cara berbisnis yang
berpegang teguh pada kebenaran, kejujuran, dan sikap amanah sekaligus bisa tetap
memperoleh keuntungan yang optimal. Dalam berbisnis Nabi Muhammad berpegang
teguh pada Al-Qur’an dan Al Hadist yang menjadi suatu pedoman atau landasan untuk
berbisnis pada jalan yang benar.
Ada beberapa sifat Nabi Muhammad berhasil dalam melakukan bisnis (Kartajaya
dan Sula, 2006:121)10
6 Kartajaya Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. (Bandung: PT. Mizan
Pustaka, 2006). Hlm 58. 7 Kartajaya Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. (Bandung: PT. Mizan
Pustaka, 2006). Hlm 27. 8 Ratnasari, Ririn Tri. Manajemen Pemasaran Islam. (Surabaya : Departemen Ekonomi Syariah
Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, 2012). Hlm 33.
9 Ratnasari, Ririn Tri. Manajemen Pemasaran Islam. (Surabaya : Departemen Ekonomi Syariah
Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, 2012). Hlm 34
9
1. Shiddiq
Shiddiq merupakan komponen rohani yang terletak pada nilai kejujuran. Perilaku
jujur selalu diikuti dengan sikap tanggung jawab atas perbuatannya. seorang pemasar
yang bersifat shiddiq haruslah menjiwai seluruh perilakunya dalam melakukan pemasaran,
dalam berhubungan dengan pelanggan, dalam bertransaksi dengan nasabah, dan dalam
membuat perjanjian dengan mitra bisnisnya. Sebagaimana firman Allah QS. At-
Taubah:119)
-١١٩-
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah
kamu dengan orang-orang yang benar.”
2. Istiqomah
Istiqomah yaitu bentuk kualitas batin yang melahirkan sikap konsisten dan teguh
pendirian untuk menegakkan dan membentuk sesuatu menuju pada kesempurnaan atau
kondisi yang lebih baik.
Sikap istiqomah pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian
secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk
atau jasa yang dihasilkan oleh suatu badan usaha tersebut membutuhkan waktu yang
lama melalui suatu proses pembelian secara berulang-ulang.
3. Amanah
Amanah yaitu dapat dipercaya dan bertanggung jawab. Seorang pebisnis haruslah
memiliki sifat amanah untuk memberikan kepercayaan kepada pelanggan sehingga
pelanggan akan merasa puas dan akan membeli kembali produk atau jasa tersebut.
4. Fathanah
Fathanah (cerdas) dapat diartikan sebagai intelektual, kecerdikan atau
kebijaksanaan. Pemimpin yang fathanah adalah pemimpin yang memahami, mengerti dan
menghayati secara mendalam segala hal yang menjadi tugas dan kewajibannya.
5. Tabligh
Thabligh (komunikatif) artinya komunikatif dan argumentatif. Orang yang memiliki
sifat ini akan menyampaikannya denga benar dan dengan tutur kata yang tepat. Berbicara
dengan orang lain dengan sesuatu yang mudah dipahaminya, berdiskusi dan melakukan
10 Kartajaya Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. 2006. Syariah Marketing. (Bandung: PT.
Mizan Pustaka, 2006). Hlm 121.
10
presentasi bisnis dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga orang tersebut mudah
memahami pesan bisnis yang ingin disampaikan. Allah berfirman QS. Al Jin : 28
-٢٨-
“Agar Dia mengetahui, bahwa rasul-rasul itu sungguh, telah menyampaikan risalah
Tuhannya, sedang (ilmunya) meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia
menghitung segala sesuatu satu persatu.”
2.1.2.3. Prinsip Etis Dalam Pemasaran Islam
Hasan et al (2002), etika dlam islam melahirkan konsep ihsani, yaitu cara pandang
dan perilaku manusia dlam hubungan sosial hanya dan untuk mengabdi kepada Tuhan,
bukan ada pamrih di dalamnya. Etika dlam Islam berperdoman saling menghargai satu
sama lain.
Kartajaya dan sula (2006) merincikan prinsip-prinsip bagi seorang pemasar Islam
dalam menjalakan fungsi pemasarannya yaitu:
1. Mempunyai Kepribadian Spritual
Seorang muslim diperintahkan untuk selalu mengingat Allah bahkan dlam suasana
yang sedang sibuk dalam menjalakan sebuah aktivitas.
2. Berperilaku Baik Dan Simpatik
Al Quran selalu mengajarkan untuk berperilaku baik dan simpatik serta juga
mengajarkan untuk selalu rendah hati dan bertutur kata yang baik.
3. Berlaku Adil Dalam Bisnis
Berbisnis dengan adil hukumya adlah wajib karena sikap adil termasuk diantara
nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh Islam dalam semua aspek ekonomi Islam.
4. Bersikap Melayani Dan Rendah Hati
Sikap utama dari seorang pamasar adalah sikap melayani, tanpa hal tersebut
mereka bukanlah seorang jiwa pemasar.
5. Menepati Janji Dan Tidak Curang
Seorang pemasar syariah harus selalu menjaga amanah yang dipercayakan
kepadanya sebagai wakil dari perusahaan dlam memasarkan serta mempromosikan
produk kepada pelanggan.
11
6. Jujur dan Amanah
Akhlak yang sangat penting dlam melakukan bisnis syariah adalah kejujuran,
disinlah Islam menjelaskan bahwa kejujurna yang hakiki itu terletak pada muamalah
mereka.
7. Tidak Suka Berburuk Sangka
Saling menghormati satu sama lain merupakan ajaran Nabi Muhammad yang harus
diimplemantiskan dlam perilaku bisnis modern.
8. Tidak Suka Menjelek-Jelekan
Seorang pemasar biasnaya senang apabila mengetahui kelemahan, kejelekan serta
kekurangan lawan bisnisnya yang kemudian menjadi senjata untuk memenangkan
pertarungan di pasar dengan cara menjelek-jelekan atau menfitnah. Bagi pemasar
syariah menjelek-jelekan merupakan perbuatan sia-sia serta membuang waktu.
9. Tidak Melakukan Suap
Dalam syariah, suap hukumnya haram karena termasuk memakan harta orang lain
dengan cara batil oleh karena itu Rasul mengajarkan cara-cara yang halal dalam
memperoleh rezeki.
2.1.2.4. Karakteristik Pemasaran Syariah
Kartajaya dan Sula (2006:32) memaparkan ada empat karakeristik pemasaran
syariah yang menjadi panduan bagi pemasar yaitu : 11
1. Theistis (Rabbaniyah)
Merupakan sifat ketuhanan yang berangkat dari kesadaran akan nilai-nilai
religius yang dipandang penting dan mewarnai aktivitas pemasaran agar tidak
terperosok ke dalam perbuatan yang dapat merugikan orang lain. Seorang
pemasar syariah meyakini bahwa Allah selalu dekat dan mengawasinya ketika
sedang melakukan macam bentuk bisnis dan yakin pula bahwa di akhirat nanti
Allah akan meminta pertanggungjawaban dan memberi balasan atas apa yang
sudah dilakukannya selama di dunia.
2.Etis (Akhlaqiyah)
Karakteristik ini sebenarnya merupakan turunan dari sifat teistis yang sangat
mengedepankan masalah akhlak (moral dan etika) dalam seluruh aspek
11
Kartajaya Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. Bandung: PT. Mizan
Pustaka, 2006. Hlm 32.
12
kegiatannya. Nilai-nilai moral dan etika adalah nilai yang bersifat universal dan
diajarkan oleh semua agama.
3.Realistis (Al-Waqi’iyah)
Pemasar syariah bukanlah berarti para pemasar itu harus berpenampilan ala
bangsa Arab dan mengharamkan dasi karena dianggap merupakan symbol
masyarakat barat tetapi pemasar syariah adalah pemasar professional yang
berpenampilan bersih, rapi, dan bersahaja serta mengedepankan nilai-nilai
religius, kesholehan, aspek moral dan kejujuran dalam segala aktivitas
pemasarannya. Memiliki sifat yang tidak kaku, tidak eksklusif, tetapi sangat
fleksibel dan luwes serta mudah bergaul. Serta semua transaksi harus
berdasarkan realita.
4.Humanistis (Al-Insaniyyah)
Karakteristik ini merupakan prinsip ukhuwah insaniyyah (persaudaraan
antarmanusia). Islam tidak membeda-bedakan manusia dari asal daerahnya,
warna kulit, maupun status sosialnya, justru Islam mengarahkan seruannya
kepada seluruh umat manusia. Dalam hal menjalankan bisnis, seorang
pemasar syariah juga harus memiliki sikap perduli terhadap sesama, berperi-
kemanusiaan dan menjaga ukhuwah Islamiyah. Peran marketer menjadi
fasilitator untuk memperbaiki tatanan hidup masyarakat.
Kartajaya dan Sula (2006:67) menyatakan ada Sembilan etika pemasar yang akan
menjadi prinsip-prinsip bagi pemasar syariah dalam menjalankan fungsi-fungsi pemasaran
yaitu :12
1. Memiliki kepribadian spiritual (Takwa)
2. Berperilaku adil dan simpatik (Shidiq)
3. Berlaku adil dalam bisnis (Al-‘Adl)
4. Bersikap melayani dan rendah hati (Khidmah)
5. Menepati janji dan tidak curang
6. Jujur dan terpercaya (Al-Amanah)
7. Tidak suka berburuk sangka
12 Kartajaya Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. Bandung: PT. Mizan
Pustaka, 2006. Hlm 67.
13
8. Tidak suka menjelek-jelekkan (Ghibah)
9. Tidak suka melakukan sogok (Risywah).
2.1.2.5. Marketing Mix
Philip Kotler mendefenisikan marketing mix atau bauran pemasaran sebagai :
serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan tingkat variabel yang digunakan oleh
perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran. Keempat unsur atau
variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut four p's, adalah
sebagai berikut:
1. Strategi Produk
Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan cara dan menyediakan
produk yang lebih tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan
konsumen dan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam
jangka panjang, melalui peningkatan penjualan dan peningkatan marker
sharenya. Dalam marketing mix, strategi produk merupakan unsur penting
karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pemilihan jenis
produk yang akan di hasilkan dan di pasarkan akan menentukan kegiatan
promosi yang dibutuhkan serta penentuan harga serta cara penyalurannya.
Tujuan utama strategi produk adalah untuk mencapai sasaran pasar yang
dituju guna meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.
Oleh karena itu strategi produk merupakan strategi pemasaran, sehingga
gagasan atau ide untuk melakukan harus datang dati bidang pemasaran.
2. Strategi Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur marketig mix yang menghasilkan
penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya merupakan unsur biasa
saja. Meskipun penetapan harga merupakan persoalan yang penting, namun
masih banyak perusahaan yang kurang mampu menangani permasalahan
penetapan harga yang dapat mempengaruhi penerimaan perusahaan, sebab
harga dapat mempengaruhi tingkat penjualan yang mana berdampak pada
keuntungan serta market share yang dicapai oleh perusahaan.
3. Strategi Penyaluran / Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan penyampaian produk dari produsen ke
konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu distribusi merupakan salah
14
satu kebijakan pemasaran yang mencakup penentuan saluran pemasaran
(marketing channels) dan distribusi fisik (physical distribution).
4. Strategi Promosi
Suatu produk bagaimanapun bermanfaatnya jika tidak dikenal konsumen
maka produk tersebut tidak akan diketahui dan bermanfaat bagi konsumen.
Oleh karena itu perusahaan harus melakukan cara agar konsumen dapat
mengetahui produk perusahaan tersebut. Serta berusaha mempengaruhi
konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atas produk tersebut,
kemudian dipelihara dan dikembangkan. Usaha tersebut dapat dilakukan
dengan melakukan rangkaian kegiatan promosi sebagai salah satu acuan
pemasaran. Kegiatan promosi dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran
secara keseluruhan serta direncanakan akan diarahkan dan dikendalikan
dengan baik, diharapkan akan dapat berperan secara baik dalam
meningkatkan penjualan dan market share.
Untuk memahami lebih jauh tentang promosi beberapa ahli pemasaran
mendefinisikan promosi sebagai salah satu bagian terpenting dalam dan
sangat menentukan arah tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut
perlu diketahui bentuk-bentuk promosi yang efektif serta terkait dengan
komunikasi yang baik di antara bentuk-bentuk promosi yang ada yang kebih
dikenal promotion mix.
Menurut Philip Kotler (2005:264) promotion mix terdiri dari atas 5 perangkat utama
yakni:
1. Advertising
Merupakan semua penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi produ
atau jasa yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar.
2. Sales Promotion
Berupa insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau
membeli suatu produk atau jasa.
3.Personal
Interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan
presentasi, menjawab langsung dan menerima pesanan.
15
4. Publicity
Berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra
perusahaan atau produk individualnya.
5.Direct Marketing
Penggunaan surat, telepon, faksimil, email dan alat penghubung nonpersonal
lain untuk berkomunikasi secara dengan atau mendapatkan tanggapan
langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
2.1.2.6. Bauran Promosi
Perusahaan dalam hal mengungkapkan kebijaksanaan promosi perlu
memperhatikan kegiatan-kegiatan promosi yang perlu dipertimbangkan agar diperoleh
suatu kebijaksanaan yang objektif.
Menurut William J. Stanton yang dikutip Basu Swastha dan Irawan (2008:349) dalam
bukunya Manajemen Pemasaran Modern mengemukakan bahwa, Promotional Mix adalah
kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan
alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program
penjualan.
Kita dapat melihat bahwa definisi tersebut tidak menyebutkan secara jelas
beberapa variabel promotional mix selain periklanan dan penjualan pribadi, pada pokoknya
bauran promosi (promotional mix) terdiri dari empat variabel, yaitu periklanan (advertising),
promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal selling), publisitas dan
pemasaran langsung (direct marketing).
1.Periklanan
Menurut Philip Kotler (2005:277), bahwa iklan adalah segala bentuk
presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor
yang tertentu yang harus dibayar.
Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses
yang meliputi penyampaian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan.
Iklan memiliki empat fungsi utama yaitu, menginformasikan khalayak mengenai
seluk beluk (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading),
dan menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (reminding), serta
16
menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan
mencerna informasi (entertainmnent).
2.Promosi Penjulan
Promosi penjualan merupakan kegiatan komunikasi yang bukan iklan,
publisitas, atau penjualan pribadi. Tujuannya adalah menarik konsumen untuk
membeli, yaitu dengan membuat pajangan di toko-toko, pameran, dan
demonstrasi dengan menggunakan alat-alat penjualan seperti poster, selebaran,
dan gambar tempel. Biasanya kegiatan ini juga dilakukan bersama-sama dengan
kegiatan promosi lainnya, biayanya relatif lebih murah dibandingkan periklanan
dan penjualan pribadi. Selain itu promosi penjualan juga lebih fleksibel karena
dapat dilakukan setiap saat dengan biaya tersedia dan dimana saja, sedangkan
penjualan yang terjadi sifatnya tidak kontiniu dan berjangka pendek.
3..Penjualan Pribadi
Basu Swastha dan Irawan (2008:350) mengemukakan definisi penjualan
pribadi dalam bukunya Manajemen Pemasaran Modern sebagai berikut
penjualan pribadi adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu
calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. Sifat-sifat
penjualan pribadi antara lain:
Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup langsung dan
interaktif antara dua orang atau lebih.
Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam
hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu
hubungan yang lebih akrab.
Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk
mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.
4.Publisitas
Publisitas merupakan suatu periklanan tidak langsung dan tidak
membayar untuk berkomunikasi yang dilakukan. Sifat dari publisitas ini tidak
kontiniu dan berjangka pendek.
Basu Swastha dan Irawan (2008:350), bahwa publisitas adalah
pendorongan permintaan secara non pibadi untuk suatu produk, jasa atau ide
17
dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor
tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.
Dari definisi di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa publisitas
menguntungkan, contoh publisitas yang menguntungkan seseorang atau
organisasi umumnya tidak memberikan atau tidak mengawasi medianya,
sehingga dapat terjadi bahwa seseorang atau organisasi tidak mengetahui
bahwa dirinya telah dipublikasikan.
5.Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Philip Kotler (2007:288) mengemukakan bahwa pemasaran langsung
(direct marketing) adalah penggunaan saluran-saluran langsung konsumen
untuk menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan
tanpa menggunakan perantara pemasaran.
Pemasaran langsung adalah salah satu cara yang tumbuh paling pesat
untuk melayani pelanggan. Pemasar langsung mencari tanggapan yang
dapat diukur, khususnya pesanan pelanggan. Hal ini kadang-kadang
disebut pemasaran pesanan langsung. Dewasa ini, banyak pemasar
langsung menggunakan pemasaran langsung untuk membina jangka
panjang dengan pelanggan.
2.1.2.7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bauran Promosi
Efektifitas cara promosi berbeda antara pasar barang konsumen dan
pasar barang industri. Perusahaan yang memproduksi barang konsumen biasanya
menggunakan dana mereka untuk iklan diikuti oleh promosi penjualan,
perorangan, dan publisitas. Perusahaan yang memproduksi barang industri
menggunakan dana mereka untuk penjualan perorangan diikuti promosi
penjualan, iklan, dan publisitas. Umumnya penjualan tatap muka lebih sering
digunakan untuk barang-barang yang mahal dan penuh resiko.
Menurut Basu Swastha dan Irawan (2008:355) faktor yang mempengaruhi
bauran promosi adalah:
1. Jumlah Dana
Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang
mempengaruhi bauran promosi. Perusahaan yang memiliki dana lebih besar,
18
kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang
hanya mempunyai sumber dana lebih terbatas.
2. Sifat Pasar
Beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi bauran promosi ini
meliputi:
a. . Luas pasar secara geografis
Perusahaan yang hanya memiliki pasar lokal sering mengadakan
kegiatan promosi yang berbeda dengan perusahaan yang memiliki
pasar nasional atau internasional.
b. Konsentrasi pasar
Konsentrasi pasar ini dapat mempengaruhi strategi promosi yang
dilakukan oleh perusahaan terhadap: jumlah calon pembeli, jumlah
pembeli potensial yang macam-macamnya berbeda-beda, dan
konsentrasi secara nasional. Perusahaan yang hanya memusatkan
penjualannya pada satu kelompok pembeli saja, maka penggunaan
alat promosinya akan berbeda dengan perusahaan yang menjual pada
semua kelompok pembeli.
c. Macam pembeli
Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga dipengaruhi
oleh obyek atau sasaran dalam kampanye penjualannya.
3. Jenis Produk
Faktor lain yang turut mempengaruhi strategi promosi perusahaan
adalah jenis produknya, apakah barang konsumsi atau barang industri.
Produk konsumsi juga bermacam-macam misalnya konvenien,
shopping atau barang spesial. Biasanya untuk barang konvenien
mengandalkan periklanan. Sedangkan strategi untuk barang industri
menggunakan penjualan pribadi.
4. Tahap Daur Hidup Produk
Ada empat tahap daur hidup suatu produk yaitu:
1. Tahap perkenalan
Tahap ini perusahaan memasuki daerah perusahaan yang baru,
sehingga kegiatan promosi lebih ditonjolkan.
19
2. Tahap pertumbuhan
Tahap ini kegiatan promosi yang dilakukan untuk menstimulasi
permintaan selektif terhadap merek tertentu dan menekankan
pentingnya periklanan.
3. Tahap kedewasaan
Pada tahap ini perusahaan menghadapi persaingan sangat tajam
yang mengharuskan perusahaan menyediakan dana yang besar untuk
promosi.
4. Tahap penurunan
Situasi pasar tahap ini ditandai dengan menurunnya tingkat laba
dan penjualan, maka promosi harus dikurangi.
Sehubungan dengan penjelasan mengenai faktor yang
mempengaruhi bauran promosi, Buchari Alma (2009:179),
mengemukakan bahwa:
Faktor Anggaran
Bisnis yang memiliki dana banyak tentu memiliki
kemampuan besar dalam mengkombinasikan elemen-
elemen promosi. Sebaliknya bisnis yang lemah
keuangannya sedikit sekali menggunakan advertising dan
promosinya kurang efektif.
faktor Pasar
Keadaan pasar, ini menyangkut daerah geografis pasaran
produk dan juga calon konsumen yang dituju.
Faktor Produk
Keadaan produk, ini menyangkut apakah produk ditujukan
untuk konsumen akhir atau sebagai bahan industri, atau
produk pertanian. Lain produk, lain pula teknik yang
digunakan.
Faktor Tahap Siklus Hidup Produk
Pada tingkat mana siklus kehidupan produk sudah
dicapai, akan mempengaruhi promosi yang digunakan.
20
2.1.3. Bank syariah
2.1.3.1. Pengertian Bank Syariah
Perbankan syariah dewasa ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Di indonesia sendiri dari tahun 2008 sampai dengan Juni 2014 ditunujkan dengan statistik
sebagai berikut:
Sedangkan pertumbuhan perbankan syariah di dunia khususnya di Negara Qismut
(Qatar, Indonesia, Saudi Arabia, Malaysia, Uni Emirat Arab dan Turkey) kecepatan
pertumbuhannya adalah rata-rata diatas 15%.13
pesatnya pertumbuhan perbankan syariah diimbangi dengan tetap
dipertahankannya prinsip kehati-hatian di dalam mengelola usahanya, Peranan bank
syariah menjadi sangat penting karena bank syariah mempunyai landasan etika agar kaum
muslimin mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya berlandaskan Al-Qur’an dan
As-Sunnah.
Adapun yang dimaksud Bank Syariah menurut Sri Susilo (2000:110)
“Bank syariah adalah Bank yang dalam aktifitasnya baik penghimpunan dana
maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan menekankan imbalan atas
dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil”
Adapun Bank Syariah menurut veithzal (2007:733)
“Bank Syariah adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain
13 Analisis Struktur, Perilaku Dan Kinerja,Bank Syariah Indonesia,Bambang Utoyo, Dmb Ix Ipb
21
untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan sesuai dengan syariah”
Sedangkan menurut Heri Sudarsono (2003:18) Mendefinisikan Bank Syariah
sebagai berikut:
“Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang beroperasi
disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah”
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat kita simpulkan bahwa pengeetian
perbakan syariah adalah lembaga keuanga yang usga pokoknya meberikan kredit dan
jasa-jasa keuangan serta sebagai lalu lintas pembayaran yang sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah.
2.1.3.2. Tujuan Bank Syariah
Tujuan Bank syariah menurut Heri Sudarsono (2003:40) diantaranya sebagai berikut:
1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara islami
khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan.
2. Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan meratakan
pendapatan melalui kegiatan investasi.
3. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka peluang
berusaha yang besar.
4. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang ada pada umumnya merupakan
program utama dari Negara-negara yang sedang berkembang.
5. Untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter.
6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam terhadap bank non syariah.
2.1.3.3. Fungsi Dan Peranan Bank Syariah
Fungsi Bank syariah menurut Muhammad Syafi’i Antonio (2001:200)
bahwa dalam paradigma islam, bank syariah memiliki fungsi sebagai berikut;
1. Manajemen investasi, menurut kontrak mudharabah bank (Mudharib) yang
melaksanakan investasi dana dari pihak lain menerima persentase keuntungan
hanya dalam kasus untung dalam terjadi kerugian sepenuhnya menjadi resiko
penyedia dana (shahibul maal) sedangkan bank tidak ikut menanggungnya.
22
2. Investasi, bank islam menginvestasikan dana yang ditempatkan pada dunia usaha
dengan menggunakan alat-alat investasi yang konsisten dengan syariah.
3. Jasa-jasa keuangan, bank islam dapat juga menawarkan berbagai jasa keuangan
lainnya berdasarkan upah (fee based) dalam sebuah kontrak perwakilan atau
penyewaan.
4. Jasa sosial, konsep perbankan islam mengharuskan bank islam melaksanakan
jasa sosial yang sesuai dengan ajaran islam.
Adapun Peranan Bank Islam menurut Muhammad (2005:15) adalah
1. Memurnikan operasional perbankan syariah sehingga dapat lebih meningkatkan
kepercayaan masyarakat.
2. Meningkatkan kesadaran syariah umat islam sehingga memperluas segmen dan
pasar perbankan syariah.
3. Menjalin kerjasama dengan para ulama karena bagaimanapun peran ulama
khususnya di Indonesia sangat dominan bagi kehidupan islam.
2.2. PEMBAHASAN
2.2.1. SEJARAH PERBANKAN DI INGGRIS
Praktik Perbankan Syariah di Eropa Dalam perkembangan berikutnya, kegiatan
yang dilakukan oleh perorangan kemudian dilakukan oleh institusi yang saat ini dikenal
sebagai bank. Ketika bangsa Eropa melakukan praktik perbankan, mulai timbul masalah
karena transaksi yang menggunakan konsep bunga yang dalam ilmu fiqh disebut dengan
riba, dan haram hukumnya. Transaksi bunga ini merebak ketika Raja Hensy VIII pada
tahun 1545memperbolehkan instrument ini meskipun tetap mengharapkan asalkan tidak
boleh berlipat ganda. Ketika wafat dan digantikan oleh Edward VI yang membatalkan
konsep ini, dan tidak berlangsung lama. Ketika dia wafat dan digantikan Elizabeth I,
konsep bunga kembali diperbolehkan untuk dipergunakan . Pada masa kebangkitannya
dan mengalami Renaissance, bangsa eropa melakukan penjajahan dan perluasan ke
seluruh dunia sehingga sebagian besar aktivitas didominasi oleh bangsa eropa. Pada saat
yang sama, peradaban muslim mengalami kemerosotan dan jatuh satu – persatu ke dalam
cengkeraman eropa. Akibatnya, institusi perekonomian islam mulai runtuh dan digantikan
23
oleh institusi perekonomian bangsa eropa dan berlangsung terus sampai zaman modern
ini. Oleh karena itu, institusi perbankan di Negara – Negara yang mayoritasnya muslim
adalah warisan dari bangsa eropa yang menggunakan konsep bunga (interest).
Di Eropa tercatat sebagai bank syariah yang pertama kali beroperasi adalah The
Islamic Bank International of Denmark di kota Copenhagen. , pada tahun 1983. Sepanjang
perjalanan waktu, kajian akademis maupun praktek operasional mengenai ekonomi Islam
dan perbankan syariah terus dikembangkan. Untuk kajian akademis terdapat di University
of Durham (Inggris), University of Portsmouth (Inggris), University of Harvard (Amerika)
dan University of Wulongong (Australia). Kemudian Inggris telah menerbitkan sukuk
(obligasi syariah), dan menjadi negara Barat pertama yang mengizinkan sukuk. Sampai
januari 2007, diperkirakan ada 300 bank dan institusi finansial bebasis syariah di seluruh
dunia yang asetnya diproyeksikan akan tumbuh sebesar 1 triliun dollar pada 2013.
Ketimbang negara-negara Eropa lainnya, Inggris paling dulu merealisasikan sistem
keuangan syariah. Awalnya adalah kelimpahan dana dari negara-negara Timur Tengah
saat harga minyak bumi meroket pada sekitar 2000-an. Jadilah, Inggris bersiap diri untuk
mengolah dana ini.Dalam catatan, jumlah penduduk London pada 2005 berada di angka
7,4 juta jiwa. Total penduduk Inggris sebanyak 60 juta orang. Dari jumlah itu, 1,8 juta jiwa
beragama Islam. Pemerintah berikut industri perbankan Inggris melihat kenyataan ini
sebagai pasar yang potensial. Kekompakan pemerintah dan industri perbankan memang
berbuah. Paling tidak, bank ritel macam Lloyds TSB sudah menyediakan produk-produk
berbasis syariah seperti tabungan serta pinjaman untuk pembelian rumah. Lloyds TSB
adalah bank kelima terbesar di Inggris. Maka, diharapkan Inggris sebagai pintu gerbang
majunya perbankan syariah di Eropa.
Menjelang akhir 2004 lalu, Inggris memroklamasikan sebuah bank berbasis Islam
di negara itu. Ini merupakan bank Islam pertama di Inggris yang lahir untuk menjawab
permintaan dari lebih kurang 1,8 juta penduduk Muslim Inggris sekaligus merupakan bank
Islam pertama di Eropa.
Masyarakat keuangan di Inggris pun menyambut baik kehadiran bank Islam di
negaranya. Bank yang pertama memperoleh izin untuk menyelenggarakan prinsip
perbankan yang murni syariah ini diberi nama Islamic Bank of Britain (IBB). Bank ini
24
dipimpin oleh seorang presiden direktur bernama Abdul Rahman Abdul Malik yang juga
merupakan mantan pemimpin di Abu Dhabi Islamic Bank.
Terbentuknya bank ini merupakan hasil kerja sama Islamic Joint Venture
Partnership (IJVP) dengan kepemilikan saham yang didominasi oleh saham perseorangan,
yaitu dari Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Izinnya (lisensinya) diperoleh langsung
dari The Financial Services Authoritys (FSA) atau semacam lembaga keuangan di Inggris.
Selama beberapa dekade, komunitas Islam di Inggris memang dikenal banyak
yang tidak berinteraksi dengan bank. Alasannya adanya pendapat mengenai bunga bank
yang hukumnya haram. Karenanya, tanggapan posistif pun turut berdatangan
pascapeluncuran bank Islam ini.
Sebenarnya, sebelum kelahiran bank Islam di Inggris, masyarakat Inggris sudah
bisa mengakses layanan perbankan Islam dari beberapa bank konvensional yang
membuka unit syariah atau divisi syariah. Tapi, ketersediaan divisi syaraih di bank-bank
tersebut ternyata belum mampu mengakomodasi banyak keinginan nasabah Muslim di
Inggris. Bukan karena kualitas dan jumlah pelayanan cabang atau divisi syariah yang
mereka miliki, tapi lebih kepada pesatnya perkembangan dan permintaan masyarakat
akan layanan unit syariah ini.
Bank yang membuka layanan syariah melalui cabang maupun divisi syariahnya,
yaitu Citibank, Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC), dan ANZ Bank.
Bank-bank ini ternyata telah lama melihat peluang dan cepat tanggap merespons
keinginan banyak nasabah Muslim di Inggris.
2.2.2. Kondisi Lingkungan Perbankan Dan Layanan Keuangan Di Inggris
Keuangan Islam telah menjadi semakin signifikan di pusat-pusat keuangan di
Barat, terutama London, meskipun hambatan regulasi yang disajikan oleh beroperasi di
non Lingkungan keuangan Islam. Pertumbuhan keuangan Islam sebagian mencerminkan
permintaan dari warga Muslim dan non-penduduk untuk fasilitas penyimpanan Islam dan
jasa manajemen yang melibatkan kepatuhan dana syari'ah . Pada saat yang sama metode
pembiayaan syariah dipandang sebagai tantangan dan kesempatan oleh Bankir Barat,
banyak dari mereka telah berusaha untuk terlibat tumbuh dalam industri ini . Dalam
masyarakat klien didorong adanya kemauan dari orang-orang pada layanan keuangan
25
untuk mendengarkan dan belajar dari pengalaman bank syariah, yang dalam jangka
panjang dapat membawa terobosan besar melalui perbankan syariah di tingkat ritel di
Barat.
Britania Raya adalah salah satu yang memiliki sektor perbankan dan layanan
keuangan di dunia yang paling maju dan canggih dengan berbasis lemabaga yang kokoh,
dengan banayak pengalaman lebih dari satu abad . London adalah pasar terbesar di dunia
untuk devisa dealing, dan pusat terbesar untuk transaksi antar bank dan sindikasi
pinjaman, sebagian besar yang terakhir dalam denominasi dolar. Pada tingkat ritel sektor
perbankan berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena
pengaruh Perbankan Act of 1987, demutualisasi dari masyarakat bangunan terkemuka,
masuknya pemain eksternal seperti organisasi ritel dalam jasa keuangan dan laju yang
cepat dari perubahan teknologi.
Akibatnya dominasi empat besar, Barclays, NatWest, Lloyds dan Midland Bank
telah berakhir. Lloyds setelah merger dengan Wali Amanat Bank Tabungan (TSB) telah
mengambil alih memimpin pasar, sedangkan akuisisi sebelumnya bermasalah jaringan
Midland Bank oleh Hong Kong Bank telah menghasilkan kenaikan yang signifikan dalam
pangsa pasarnya dalam hubungannya dengan First Direct, Hong Kong Layanan
perbankan melalui telepon yang dimiliki Bank. Barclays telah berhasil mempertahankan
sebagian besar pangsa pasar, namun NatWest telah tergelincir, dan demutualized Halifax
Bank menjadi bank terbesar ketiga.
Perkembangan baru-baru ini yang paling signifikan adalah masuk ke perbankan
dari kelompok supermarket Sainsbury, pengecer Marks and Spencer, dan asuransi
Perusahaan Standard Life. Semua perusahaan-perusahaan ini memiliki nama merek yang
kuat dan reputasi baik , tetapi dapat menawarkan layanan perbankan melalui jaringan
mereka yang baiayanya jauh lebih rendah dari bank dengan cabang berdedikasi dan
tingkat tinggi staf. Sebagai hasilnya bank-bank besar yang memotong biaya dengan
menutup dan mengkonsolidasikan cabang, sementara mereka mencoba untuk
menyediakan berbagai layanan yang lebih luas melalui pusat yang melayani banyak
populasi yang lebih besar. Semua menawarkan fasilitas perbankan telepon dan paling
menyediakan on-line layanan untuk klien bisnis sementara banyak memperluas dispenser
kas (anjungan tunai mandiri) ke pusat-pusat perbelanjaan dan pusat transportasi utama
26
seperti perkeretaapian stasiun dan bandara. Keseimbangan kekuasaan telah bergeser dari
pemasok untuk konsumen.
Bank dagang Inggris sebagian besar telah diambil alih oleh internasional besar
bank, Fleming menjadi pengecualian, meskipun itu jauh lebih besar daripada sebagian
besar orang lain dan mengembangkan kemampuan utama untuk pengelolaan dana. Ini
Perkembangan yang sangat signifikan bagi keuangan Islam, sebagai salah satu utama
bank yang terlibat, Kleinwort Benson, diambil alih Dresdner Bank Jerman. Sebagian besar
perbankan syariah di Inggris bisa dikategorikan sebagai investment banking dan
perusahaan keuangan, bukan ritel atau perbankan pribadi, meskipun banyan layanan
perbankan swasta yang ditawarkan untuk klien Muslim.
London telah muncul sebagai pusat utama untuk perbankan dan keuangan Islam
di Barat. Produk keuangan Islam yang ditawarkan di tingkat ritel termasuk investasi
account, manajemen portofolio Islam, komoditas dan ekuitas dana berbasis fasilitas
manajemen dan hipotik Islam. Klien perusahaan Muslim dapat memperoleh perdagangan
jangka pendek dan keuangan serta hal penyewaan media untuk peralatan, meskipun saat
ini pada skala yang sangat terbatas. .
2.2.3. Karakter Pasar Inggris
Ada lebih dari dua juta warga Muslim di Inggris14, sebagian besar adalah warga
negara Inggris, dan mayoritas kini telah lahir di country15. Masyarakat terdiri dari 350.000
rumah tangga, keluarga khas yang dua kali lebih besar sebagai ukuran rata-rata keluarga
di Inggris. Mayoritas generasi tua berbicara bahasa Urdu atau bahasa lain dari sub-benua
India, tetapi kebanyakan berbicara Inggris setidaknya beberapa selain dan dapat
membaca dengan berbagai tingkat kemahiran. Generasi muda memiliki bahasa Inggris
sebagai bahasa pertama mereka, dan lebih belajar bahasa-bahasa Eropa lainnya di
sekolah seperti Perancis daripada bahasa Asia. Minoritas generasi tua yang berasal dari
Afrika Timur berbicara Inggris sebagai bahasa pertama mereka. Muda dan tua
14
1991 sensus menunjukkan 476.555 orang dari kelompok etnis Pakistan, hampir setengah dari
yang lahir di Inggris, 162.835 orang Bangladesh, India 840.255, mungkin 40 persen di antaranya
adalah Muslim, 200.000 orang Asia lainnya, mayoritas dari mereka adalah Muslim dan 150.000
orang Arab. Lihat Etnis Kelompok dan Negara Lahir, HMSO, 1991, Volume 1, hlm. 403-407.
Sejak itu penduduk Muslim telah tumbuh, dan pada tahun 1998 mungkin melebihi 1,5 juta warga
negara dan penduduk tetap dan 500.000 15
Muhammad Anwar, “Muslims in Britain” in Syed Z. Abdein and Ziauddin Sardar, (eds.),
Muslim Minorities in the West, Grey Seal, London, 1995, pp. 37-50.
27
kebanyakan memiliki beberapa pengetahuan tentang Arab, dan dapat membaca ayat-ayat
Al-Quran.
Populasi asal Timur Tengah yang heterogen. paling lama didirikan adalah sebuah
komunitas Yaman yang berasal dari pelaut yang menetap di akhir abad kesembilan belas
dan awal abad kedua puluh. Banyak yang menikah, dan sebagian besar memiliki
pengetahuan yang terbatas akan bahasa Arab dan belum pernah ke Yaman, tapi Islam
tetap kuat dalam komunitas ini. Ada juga sebuah komunitas Siprus Turki, terutama
penduduk di utara London, di mana ukuran masyarakat melebihi mereka yang tersisa di
Siprus. Ada juga sebuah komunitas Arab yang kecil, terutama dari Mesir dan asal
Palestina, namun sebagian besar kini juga warga negara Inggris.
Ada juga sejumlah besar mahasiswa muslim yang bersifat penduduk sementara
Inggris untuk masa studi mereka, kelompok terbesar berasal dari Malaysia. Banyak
pengunjung, terutama dari kawasan Teluk, merupakan sebuah komunitas sementara,
tetapi banyak mempunyai rekening bank Inggris dan penggunaan jasa keuangan lainnya,
terutama yang melibatkan valuta asing dan uang transfer. Transfer keuangan ke sub-
benua India telah menurun, sebagai Masyarakat Asia telah menjadi menetap di Inggris
dan hubungan dengan kerabat jauh melemah.
Beberapa Muslim Inggris memiliki usaha kecil, mungkin lebih dari 100.00016. Ini
termasuk toko makanan lingkungan, yang bersaing dengan jaringan supermarket yang
dominan dengan berada di lokasi yang lebih nyaman bagi mereka yang tidak memiliki
mobil atau tidak bisa mengemudi. Ada juga beberapa Muslim berbisnis tekstil dan
manufaktur pakaian milik, yang memiliki tenaga kerja lebih rendah daripada biaya dari
pesaing mereka, meskipun mereka mungkin akan terpengaruh oleh undang-undang upah
minimum untuk diperkenalkan pada tahun 199917. Bangladesh imigran memiliki telah
sangat aktif di restoran dan katering bisnis, dan account untuk up sampai dua puluh
persen dari jumlah total restoran nasional. Semua kelompok ini memiliki kebutuhan
pembiayaan usaha kecil, terutama untuk menutupi hipotek di lokal, persediaan dan
keuangan saham dan pembelian peralatan.
16
Rodney Wilson, 2000, Challenges And Opportunities For Islamic Banking And Finance In The
West:The United Kingdom Experience, London, Islamic Economic Studies Vol. 7, Nos. 1 & 2,
Oct.’99 & Apr. 2000 17
Ibid:
28
2.2.4. Strategi Promosi Bank Islam Di Inggris Untuk Menarik Pelanggan
Sudah bukan menjadi rahasia bahwa bank syariah bukan hanya ditujukan kepada
umat yang beragama Islam saja, tetapi juga bisa ditujukan kepada berbagai umat
beragama, bahkan umat yang tidak beragama sekalipun. Islam sebagai sebuah agama
yang memiliki comprehensive way dalam kehidupan mengandung unsurrahmatan lil
alamin yang dapat diterjemahkan bahwa ajaran yang dikandung Islam mampu membawa
berkah bagi seluruh alam, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, budaya, derajat,
jenis kelamin, dsb. Hal ini tidak terlepas dari kesempurnaan Islam sebagai sebuah agama
yang telah diridhai oleh Allah SWT sebagaimana tertulis dalam Surat Al Maidah ayat 3:
Artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat
kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.
Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib
dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah
putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut
kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa
sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
29
Gerakan perbankan modern Islam telah tumbuh secara signifikan selama 40 tahun
terakhir dan sangat mapan di Inggris, terutama di London, karena beberapa alasan. Sejak
awal 1880-an London Metal Exchange telah digunakan oleh lembaga-lembaga Islam
Timur Tengah keuangan untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas mereka, ada sekitar dua
juta Muslim di Inggris dengan keinginan tulus di antara mereka untuk menggunakan
fasilitas perbankan yang sesuai dengan iman mereka; Inggris hukum dan akuntansi
perusahaan memainkan peran kunci dalam transaksi keuangan Islam global, dan,
akhirnya, pemerintah Inggris telah berkomitmen untuk memerangi pengecualian keuangan
dan memperkuat posisi London sebagai pusat keuangan terkemuka di bidang keuangan
Islam. Hal ini akan menyebabkan arus masuk modal dan bantuan dalam mengembangkan
hubungan dagang dengan negara-negara Islam.
Saat ini ada dua sepenuhnya syariah-compliant bank-bank Islam di UK: IBB dan
Bank Investasi Eropa Islam, yang mencakup ritel dan pasar grosir masing-masing. Ada
beberapa pemain lain juga – HSBC Amanah, Lloyds TSB, Alburaq (anak perusahaan Arab
Banking Corporation), Ahli United Bank, dan United National Bank. Aplikasi lebih lanjut
untuk lisensi ini dengan FSA. Ada sejumlah relatif kecil dari pemain utama dalam
perbankan ritel Inggris dan syariah-compliant perbankan menempati ceruk dalam ini.
Choudhury menunjuk empat faktor kunci yang mempengaruhi nasabah perbankan:
kualitas pelayanan, merek, biaya dan produk / jasa yang ditawarkan. Sementara masing-
masing adalah penting, bank harus fokus pada satu atau dua. IBB telah memilih untuk
fokus pada merek dan produk / jasa. Ini telah memperluas portofolio produk jauh dan telah
menempatkan banyak usaha dalam mempromosikan IBB merek melalui saluran
pemasaran langsung dan tidak langsung. Mereka berusaha untuk membedakan dirinya
dari pemain lain.
IBB adalah bank baru (dua setengah tahun) dan cukup kecil dibandingkan dengan
bank-bank Inggris lainnya ritel. Hal ini membawa keuntungan: struktur organisasi yang
sederhana, sebuah kesempatan untuk membuat manfaat besar dalam jangka panjang
dengan memanfaatkan peran perintis; fleksibilitas; lebih mudah untuk menerapkan skema
reward dan staf untuk fokus pada pelanggan dalam membangun produk dan layanan, dan
menawarkan harga yang kompetitif dan istilah yang sederhana dan kondisi untuk
pelanggan. Bukti awal dari keberhasilan model bisnis ini dapat dilihat.
30
Produk inovasi, manajemen hubungan yang baik, segmentasi yang efektif dan
terlatih personil adalah penting untuk keberhasilan bank. Untuk memastikan kepatuhan
syariah produk, baik Syariah lokal dan internasional ahli sangat di papan dan IBB
mempertahankan dialog dengan masyarakat pada tingkat yang berbeda. Choudhury
menyimpulkan dengan mengatakan bahwa IBB merek didasarkan pada kepatuhan
syari’ah penuh sementara menjadi bank Inggris diatur oleh FSA. Identitas perusahaan
dipromosikan meskipun semua saluran pemasaran dan ada rencana untuk ekspansi Uni
Eropa di masa depan juga.
Selain itu bank syariah memiliki keunggulan bukan hanya dalam hitung-hitungan
bisnis, namun juga memiliki keunggulan dalam sisi moral bila dibandingkan bank
konvensional. Contohnya seperti adanya nilai keterbukaan, transparansi, kemitraan,
kejujuran dan akuntabilitas dalam mengoperasikan banknya baik dengan nasabah maupun
di internal manajemen bank. Nilai-nilai seperti ini adalah nilai-nilai yang mampu menembus
batas ideologis umat non muslim sehingga tertarik dan mau bergabung dengan bank
syariah.
Dari penjelasan startegi-strategi promosi yan telah dijelaskan diatas bahwa bank
syariah di Inggris terutama IBB melakukan promosi dengan mengunakan produk, layanan
nasbah, merek, manajemen yang baik, serta kapatuhan sayriah dan nilai moral, maka kita
akan tinjau strategi tersebut. Pertama, menurut Sun Tzu :
1. Menang Tanpa Bertempur.
Bank syari’ah bisa melakukan “menang tanpa bertempur” dengan
beberapa cara, seperti menyerang bagian pasar yang selama ini terlayani oleh
produk bank syari’ah maupun lembaga keuangan lain. Dalam hal ini bank syari’ah
bisa melakukannya dengan penyediaan pembiayaan bagi para pengusaha kecil
yang selama ini belum banyak tersentuh oleh bank syari’ah. Bank syari’ah juga
bisa menggarap pasar mengambang (floating market) yang mempunyai potensi
sangat besar. Pasar mengambang ini terdiri dari para nasabah rasional, bukan
nasabah loyalis syariah. Bank syari’ah dapat memperkenalkan keunggulan return
yang kompetitif dari sistem bagi hasil yang berprinsip keadilan. Return yang
kompetitif ini tentu dapat menarik nasabah yang berpikir rasional dan mengharap
keuntungan yang tinggi. Dengan begitu bank syari’ah akan memperoleh pangsa
pasar yang lebih besar tidak hanya nasabah loyalis syariah saja.
31
Jadi dalam hal ini bank syariah khususnya IBB harus dapat membuat dan
mempromosikan suatu produk perbankan yang sangat dibutuhkan oleh semua
masyarakat baik masyarakat muslim maupun non muslim. Semisal pembiayan
bagi pengusaha kecil, apabila produk ini tidak dimiliki oleh perbankan syariah lain
serta mengenalkan semua keunggulan produk tersebut maka IBB akan
mendapatkan pasar-pasar yang mengambang sehingga pasar yang
mengemabang tersebut dapat menajadi nasabah.
2. Hindari Kekuatan Lawan dan Serang Kelemahannya
Sun Tzu mengarahkan kita fokus pada kelemahan kompetitor, yang bakal
memaksimalkan profit karena dapat meminimalkan sumber daya yang digunakan.
“Pasukan itu ibarat air. Agar bisa mengalir, dia harus menghindari tempat tinggi
dan mencari tempat rendah. Makanya, hindarilah kekuatan dan seranglah
kelemahan lawan,” demikianlah petuah Sun Tzu. Dalam pemasaran, lokasi
strategis sangat menentukan bagi penigkatan laba. Pemilihan lokasi pendirian
bank syari’ah haruslah disesuaikan dengan potensi pasar (medan perang) yang
akan menjadi fokus garapannya. Banyak pemasaran bank syari’ah yang familiar
dengan teknik analisis SWOT sebagai cara untuk menganalisa situasi bank
syari’ah. Kebanyakan strategi pemasaran sudah menggunakan secara implisit,
namun tidak begitu sempurna karena kurang eksplisit. Bank syari’ah sebaiknya
menggunakan strategi “flanking” (menyerang sisi) terhadap pesaing lewat
diferensiasi, perluasan atau membentuk kembali kebutuhan nasabah. Serangan
bisa juga dilakukan ketika pesaing tak menduganya sama sekali.
Kelemahan bank syari’ah adalah pada sisi modal atau aset, sehingga
bank syari’ah harus menghindari persaingan harga secara terbuka. Bank syari’ah
tidak perlu terpancing dengan pergerakan suku bunga konvensional dalam
menentukan nisbah bagi hasilnya. Selain tidak sehat dari aspek syariah,
persaingan ini juga kan membahayakan kelangsungan aset bank syari’ah
Sebaliknya, bank syari’ah harus menyerang kelemahan pesaing dari aspek
syariah yaitu, bunga yang ribawi.
Dari penjelasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa peghindaran
kekuatan lawan dengan menggunakan analisis SWOT. Pemilihan tempat yang
strategis untuk promosi, kemudian pembuatan produk yang terdiferensiasi
32
sehingga memilik daya tarik bagi calaon nasabah IBB untuk menggunakan produk
tersebut. Selain itu penghindaran hal-hal yang sangat menggangu pada aspek
dasar juga perlu sebagai pertimbangan karena apabila produk-produkl yang
dikeluarkan oleh bank syariah terutama IBB masih terdapat ribawi dan bergantung
pada pergerakan suku bunga bank konvensional akan sangat memberikan suatu
pandangan tersendiri apabila bank tersebut memberlakukan hal tersebut.
3. Gunakan Pengetahuan dan Strategi
Inilah petuah Sun Tzu yang sangat terkenal: “Kenalilah musuhmu dan
kenalilah dirimu, niscaya Anda akan berjaya dalam ratusan pertempuran.” Dalam
mengenali diri sendiri, bank syari’ah harus mempunyai percaya diri yang tinggi
dan tidak mudah menyerah dalam persaingan. Sebaliknya bank syari’ah tidak
boleh sombong, ketika meraih kesuksesan. Kesombongan itu akan mengaburkan
bank syari’ah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Pengenalan
pesaing diharapkan dapat membantu untuk menentukan strategi yang dipakai
menyerang kelemahan pesaing. Untuk mengenal medan atau pasar diperlukan
pengalaman di lapangan. Dengan mengenal medan, bank syari’ah akan mampu
terus berinovasi dan menciptakan momentum. Pengenalan ini tentu memerlukan
data informasi dari sebuah tim Research and Development yang handal. Oleh
karena itu bank syari’ah memerlukan sebuah departemen Penelitian dan
Pengembangan yang terus menerus bekerja di belakang layar.“Suatu perhitungan
akan membuahkan hasil kemenangan bila kita mempunyai informasi yang tepat
waktu, relevan, dan akurat,” begitulah pendapat Sun Tzu. Oleh karena itu, bank
syari’ah harus memaksimalkan kekuatan dalam mengumpulkan informasi yang
penting. Penggunaan intelejen pasar (spy) yang jitu akan meningkatkan
pengetahuan untuk menyerang pasar dan mendiferensiasikan diri dalam mind
share pelanggan. Pemasar bank syari’ah juga tidak bisa mengabaikan gerakan
pesaing, lebih-lebih lagi tidak bisa mengabaikan kebutuhan nasabah. Di dunia
pemasaran, bank syari’ah mesti mengenal siapa nasabahnya, mengenal siapa
pesaingnya, dan mengenal diri bank syari’ah sendiri untuk dapat merebut
kemenangan.
Bank syari’ah tidak boleh hanya mengandalkan informasi yang tersedia di
publik atau pasar. Produk bank syari’ah yang bagus saja tidak cukup menjamin
33
untuk memenangkan persaingan, tetapi diperlukan sebuah informasi tentang
manuver pesaing melalui penggunaan intelejen pasar (spy) yang sesuai dengan
etika persaingan bisnis dan ajaran Islam. Dengan informasi dari mata-mata
(marketer), Bank syari’ah bisa menentukan strategi pemasaran yang cerdik, tanpa
menimbulkan konflik dan dengan biaya yang sehemat mungkin. Dengan informasi
ini, bank syari’ah tidak akan melakukan kesalahan dan kecolongan oleh manuver
pesaing yang sebenarnya tidak perlu ditanggapi disamping itu pula dengan
penguasaan informasi bank syari’ah diharapkan bisa menerapkan strategi yang
lebih jitu dan menjalankan strategi tersebut secara efektif dan efisien.
Dari penjelasan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa produk-produk
yang kita hasilkan harus mencerminkan diri kita sendiri selain itu diperlukan
informasi di pasar untuk mengenal musuh kita serta informasi yang kita dapat
juga dipakai untuk berinovasi dan pengembangan produk-produk. Serta informasi
yang kita dapat akan dapat membantu IBB dalam pembentukan harga dan
layanan-layanan yang akan diberikan.
4. Kecepatan dan Persiapan
Pemasaran bank syari’ah harus bergerak cepat untuk dapat menguasai
persaingan. Agar bisa menggunakan pengetahuan dan tipuan secara penuh, Sun
Tzu menyatakan bahwa kita harus mampu bertindak dengan kecepatan tinggi.
“Bersandar apa adanya tanpa persiapan merupakan kejahatan terbesar,
persiapan terhadap kemungkinan yang muncul adalah kebijakan terbesar”.
Bergerak dengan cepat bukan berarti mengerjakan secara tergesa-gesa.
Kenyataannya, kecepatan butuh persiapan matang. Mengurangi waktu yang
diperlukan untuk mengambil keputusan, mengembangkan produk, dan layanan
nasabah adalah hal utama. Memahami reaksi kompetitor potensial terhadap
serangan kita merupakan hal yang juga penting.
Timing dan kecepatan sangat krusial dalam persaingan lembaga
keuangan Kemampuan membaca pasar dan meluncurkan produk secara cepat,
biasanya merupakan langkah utama dalam meraih mind share dan market share.
Kecepatan ini mesti dilakukan lewat persiapan yang matang dan membangun
struktur tertentu yang cerdas, prospektif, dan adaptif. Dalam meluncurkan produk
baru, bank syari’ah harus mempunyai kecepatan dibandingkan pesaing.
34
Kecepatan itu juga harus diimbangi dengan persiapan yang matang atas segala
kemungkinan, sehingga bank syari’ah akan siap dalam menhadapi segala resiko
yang ditimbulkan dan produk yang diluncurkan itu tidak menjadi bumerang di
kemudian hari.
Dari penjelasan diatas kita dapat ketahui bahwa kita harus dapat
memahami pasar secara cepat dalam promosi produk dan layanan nasabah serta
dengan waktu yang cepat maka promosi yang kita lakukan dapat meraih market
share dan mind share sehingga promosi yang dilakukan sangat cerdas dan
prospektif bagi peningkatan jumlah nasabah.
Selain kita tinjau menurut Sun Tzu, kita juga kan tinjua menurut perspektif
Islam. Promosi menurut Islam meliputi kriteria sebagai berikut:
1. Jujur
Dalam menjelaskan produk-produk, layanan, harga dan sebagainya
kepada konsumen atau calon nasabah maka produsen tidak boleh
menyembunyikan hal-hal yang berkaitan dengan produk dll kepada
konsumen dengan kata lain produsen atau pihak perbankan harus
memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada konsumen.
2. Amanah
Artinya : Dan kalau kalian ingin mengganti istri dengan istri yang lain
sedangkan kalian telah memberikan harta yang banyak kepada
mereka (istri yang kalian tinggalkan), maka janganlah kalian
mengambil kembali sedikit pun darinya. Apakah kalian akan
mengambilnya dengan kebohongan (yang kalian buat) dan dosa
yang nyata?
35
3. Menepati janji
Produk –produk dan layanan yang ditawarkan haruslah sesuai
dengan apa yang telah dijanjikan saat di promosikan dan tidak boleh
melanggar janji yan telah ditawarkan kepada calon nasabah.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.
Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan
kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu
ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah
menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.
4. Memberi Nasehat
Diantara yang menyempurnakan dan mengutamakan nilai kejujuran
dan amanah adalah nasehat. Maksudnya menyukai kebaikan dan
manfaat bagi orang lain sebagaimana ia menyukainya untuknya
dirinya sendiri dan menjelaskan kepada mereka cacat-cacat sembunyi
pada barang dagangan yang ia ketahui, tetapi pembeli tidak dpat
melihatnya karena tidak tampak kecuali setelah beberapa saat.
Seperti cacat dalam fondasi bangunan, spesifikasi barang yang
diawetkan atau kandungan sesuatu yang diproduksi atau cara
memproduksi dan lainya18.
18
Yusuf al-Qardhawi, Peran Nilai dan Moral dalam Islam, hlm 299
36
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Keuangan Islam telah menjadi semakin signifikan di pusat-pusat keuangan di
Barat, terutama London, meskipun hambatan regulasi yang disajikan oleh beroperasi di
non Lingkungan keuangan Islam. Pertumbuhan keuangan Islam sebagian mencerminkan
permintaan dari warga Muslim dan non-penduduk untuk fasilitas penyimpanan Islam dan
jasa manajemen yang melibatkan kepatuhan dana syari'ah. London telah muncul sebagai
pusat utama untuk perbankan dan keuangan Islam di Barat. Produk keuangan Islam yang
ditawarkan di tingkat ritel termasuk investasi account, manajemen portofolio Islam,
komoditas dan ekuitas dana berbasis fasilitas manajemen dan hipotik Islam. Klien
perusahaan Muslim dapat memperoleh perdagangan jangka pendek dan keuangan serta
hal penyewaan media untuk peralatan, meskipun saat ini pada skala yang sangat
terbatas.
Karakter pasar di Inggris juga mencerminkan bahwa permintaan akan produk-
produk perbankan syariah sangatlah tinggi, hal ini dikarenakan banyak warga muslim yang
bertempat tinggal di Inggris. Muslim di Inggris terdiri dari mahasiswa yang sedang studi di
Inggris, populasi asal Timur Tengah yang heterogen selain warga negara yang muslim
Inggris juga di dominasi oleh warga negara non muslim. Mereka juga merespons baik
dengan adanya perbankan syariah beserta produknya karena merekan sadar bahwa
perbankan syriah dan produknya adalah salah satu alternatif di bidang keuangan.
Dengan adanya respon positif dari sebagian besar warga negara Inggris maka
perbankan syariah geliat melakukan promosi untuk manrik nasabah-nasbah baru serta
memperbesar market sharenya. Strategi promosi yang dilakukan melalui pengembangan
produk-produk keuangan yang memenuhi kebutuhan keuangan, layanan nasabah yang
semakin mendukung kegiatan sehari-hari nasabah, harga yang sangat mudah dijangkau
oleh semua masyarakat, serta manajemen yang baik guna mendukung lancarnya jalan
pernbankan tersebut yaitu IBB. Selain nilai-nilai moral juga menjadi sarana promosi untuk
menarik nasabah, seperti transparasi, akuntebel, dan profesional, kejujuran dan kemitraan.
37
3.2. Saran
1. Dalam melakukan strategi promosi IBB atau perbankan syariah lainnya perlu
adanya pengembangan promosi untuk menghantarkan nilai-nilai dan
mengkomunikasikan kepada calon nasabah, seperti melalui advertaising dll.
2. Perlu adanya sinergi antara pemerintah dengan perbankan guna
meningkatkan market share perbankan sehingga adanya peningkatan jumlah
nasabah di perbankan syariah.
3. Adanya penerepan hukum Islam dan positif guna mendukung jalannya
perbankan tersebut khususnya di bidang promosi agar promosi sesuai dengan
nilai-nilai Islam yaitu kejujuran, amanah, nasehat, serta menepati janji.
4. Promosi yang dilakukan secara Islam akan mengkomunikasikan nilai-nilai
kepada nasabah akan lebih mudah karena promosi yang kita lakukan bukan
hanya sematu untuk mengejar keuntungan semata melainkan berdakwah di
bidang ekonomi serta menghantarkan nilai-nilai Islam yang dapat di terima
oleh masyarakat umum.
38
Daftar Pustaka
Al Qur’an dan Terjemahnya. 2007. Syamil Al Qur’an. Jakarta : Departemen Agama RI.
Al-Qardhawi, Yusuf , Peran Nilai dan Moral dalam Islam
Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syari’ah Dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani
Press, 2001.
Djaslim, Saladin. 2004. Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Pelaksanaan, dan
Pengendalian. Bandung: Linda Karya.
Hidayat, Mohammad.2010. The Sharia Economic.Jakarta :Zikrul Hakim.
Kartajaya Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. 2006. Syariah Marketing. Bandung: PT.
Mizan Pustaka.
Kotler, P. and Keller, K.L, 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jakarta: Erlangga.
Muhammad Anwar, “Muslims in Britain” in Syed Z. Abdein and Ziauddin Sardar, (eds.),
Muslim Minorities in the West, Grey Seal, London, 1995, pp. 37-50
Ratnasari, Ririn Tri. Manajemen Pemasaran Islam. (Surabaya : Departemen Ekonomi
Syariah Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, 2012).
Rodney Wilson, 2000, Challenges And Opportunities For Islamic Banking And Finance In
The West:The United Kingdom Experience, London, Islamic Economic Studies Vol. 7, Nos.
1 & 2, Oct.’99 & Apr. 2000
Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Yogyakarta: Ekonisia, 2005.
Utoyo, Bambang, Analisis Struktur, Perilaku Dan Kinerja,Bank Syariah Indonesia,, Dmb Ix
Ipb
Veithzal Rivai, 2012. Islamic Economics & Finance: Ekonomi & Keuangan Islam Bukan
Alternatif Tetapi Solusi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Veithzal Rivai, 2012. Islamic Marketing Membangun & Mengembangkan Bisnis dengan
Praktik Marketing Rasulullah SAW, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Diakses dari http://www.zawya.com/cid21432/why-islamic-economis
Diakses dari http://www.neraca.co.id/keuangan/37578/Inggris-Terapkan-Ekonomi-Syariah-
Dalam-Sistem-Perbankannya/2
39
Diakses dari http://tbahran.blogspot.com/2012/06/perkembangan-sistem-ekonomi-syariah-
di.html#more
Diakses dari http://academia.edu.
Diakses dari http://irwanroyansyah.blogspot.com/2009/06/strategi-promosi-produk-
bank.html
Diakses dari http://ekonomisyariah.info/blog/2013/10/21/analisis-strategi-pemasaran-
produk-bank-syariah-dalam-memperluas-pasar-terhadap-nasabah-non-bank-syariah/