TATALAKSANA MANAJEMEN PERKANDANGAN PADA AYAM BROILER

21
TATALAKSANA MANAJEMEN PERKANDANGAN PADA AYAM BROILER Kandang Kandang adalah tempat tinggal ayam dalam melakukan semua aktivitasnya. Mulai dengan makan, minum dan tentu saja tumbuh maupun menghasilkan telur. Perlu sekiranya diperhatikan kenyamanan kandang sehingga mampu mendukung tercapainya performan ayam yang optimal. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan saat akan membangun kandang broiler termasuk perlengkapannya. Perlu kita samakan dulu persepsi di antara kita, bahwa kandang yang akan kita bicarakan adalah kandang dalam konsep INDUSTRI PERUNGGASAN bukan sekedar kandang untuk pelihara ayam dalam satuan yang dapat dihitung dengan jari. Perhitungan ekonomi selalu lebih dulu menjadi bahan pertimbangan, misalnya bahan-bahan yang tersedia, biaya perawatan setelah dibangun, dan umur bangunan juga menjadi pertimbangan yang penting. Ketika akan merancang dan membangun kandang untuk ayam broiler, hal yang harus dipertimbangkan pertama adalah ketersediaan air dan ketersediaan udara segar yang baik di lahan yang akan dibangun. Perlu dipertimbangkan ulang bila lahan yang Anda miliki ternyata sulit mendapatkan air ataupun ventilasi yang tidak maksimal karena terhalang oleh tebing atau bangunan fisik lainnya yang lebih tinggi. Orientasi kandang sedapat mungkin melintang timur-barat untuk mengurangi jumlah cahaya matahari yang langsung masuk ke

Transcript of TATALAKSANA MANAJEMEN PERKANDANGAN PADA AYAM BROILER

TATALAKSANA MANAJEMEN PERKANDANGAN PADA AYAM BROILER

Kandang

Kandang adalah tempat tinggal ayam dalam melakukan semua

aktivitasnya. Mulai dengan makan, minum dan tentu saja tumbuh

maupun menghasilkan telur. Perlu sekiranya diperhatikan

kenyamanan kandang sehingga mampu mendukung tercapainya performan

ayam yang optimal.

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan saat akan membangun

kandang broiler termasuk perlengkapannya. Perlu kita samakan dulu

persepsi di antara kita, bahwa kandang yang akan kita bicarakan

adalah kandang dalam konsep INDUSTRI PERUNGGASAN bukan sekedar

kandang untuk pelihara ayam dalam satuan yang dapat dihitung

dengan jari. Perhitungan ekonomi selalu lebih dulu menjadi bahan

pertimbangan, misalnya bahan-bahan yang tersedia, biaya perawatan

setelah dibangun, dan umur bangunan juga menjadi pertimbangan

yang penting.

Ketika akan merancang dan membangun kandang untuk ayam

broiler, hal yang harus dipertimbangkan pertama adalah

ketersediaan air dan ketersediaan udara segar yang baik di lahan

yang akan dibangun. Perlu dipertimbangkan ulang bila lahan yang

Anda miliki ternyata sulit mendapatkan air ataupun ventilasi yang

tidak maksimal karena terhalang oleh tebing atau bangunan fisik

lainnya yang lebih tinggi.

Orientasi kandang sedapat mungkin melintang timur-barat

untuk mengurangi jumlah cahaya matahari yang langsung masuk ke

dalam kandang ataupun sinar matahari yang memanasi sisi samping

bangunan kandang (tirai) khususnya pada jam-jam suhu terpanas

dalam sehari. Tujuan utama dari konsep ini adalah sedapat mungkin

untuk menurunkan fluktuasi antara suhu panas dan suhu dingin

dalam 24 jam. Suhu yang nyaman bagi kebutuhan ayam akan

mempertinggi efektifitas konversi pakan dan pertumbuhan ayam

broiler.

Kandang di peternakan Poniman yang digunakan adalah kandang

panggung dengan ukuran kandang, panjang 100 meter, lebar 8 meter,

dan ketinggian 3,5 meter, dengan tinggi lantai 2 meter. Kandang

terbagi menjadi dua kelompok kandang, kapasitas setiap kandang

400 ekor ayam. Bahan yang digunakan untuk pembuatan kandang yaitu

terbuat dari kayu untuk lantai dan dinding, sedangkan untuk atap

kandang terbuat dari daun rumbio dan untuk liter terbuat dari

serbuk gergaji. Kandang mempunyai slat dengan jarak 2-3 cm.

Kandang dibangun diatas tanah rawa yang sudah ditimbun dengan

tanah yang kering agar tanah tidak basah.

Hal ini sesuai dengan pendapat Fadilah (2007). Kandang

panggung merupakan bentuk kandang yang paling banyak dibangun

untuk mengatasi temperatur panas. Kandang panggung cocok dibangun

di daerah dataran rendah atau berawa. Konstruksi rangka kandang

bisa dibuat dari kayu, bambu, kayu dolken. Lantai kandang harus

berlubang atau sistem slat yang bisa dibuat dari bambu atau kayu

dengan jarak antar slat sekitar 2,5 cm.

Syarat Pembuatan Kandang.

1. Lokasi

Lokasi kandang adalah letak berdirinya kandang. Lokasi

peternakan Poniman terletak 9 meter dari pemukiman penduduk,

sumber air cukup karena air berasal dari sumur bor yang dibuat

penampung air dan dialirkan melalui pipa air ke daerah kandang,

kandang bebas dari penghalang pergerakan udara dari pepohonan

yang ada di daerah kandang serta bentuk dinding kandang, dan

lokasi memiliki akses jalan tanah yaitu berjarak 30 meter dari

jalan raya, sedangkan jaringan listrik sudah mencukupi untuk

kebutuhan kandang yang berasal dari rumah bapak Poniman, dan

untuk jaringan telpon sudah ada yaitu dengan menggunakan jaringan

seluler.

Kondisi ini sesuai dengan pendapat Sudaryani dan Santoso,

(2003), yaitu lokasi harus jauh dari pemukiman penduduk, memiliki

sumber air yang cukup terutama pada musim kemarau, bebas dari

penghalang sehingga udara bebas keluar masuk, serta lokasi harus

memiliki akses jalan, listrik dan telpon..

2. Lingkungan masyarakat

Lingkungan tempat kandang peternakan Poniman awal

berdirinya didukung oleh masyarakat sekitarnya, karena memudahkan

bagi masyarakat untuk mendapatkan ayam potong, tapi waktu

berjalan terus sehingga tempat pemukiman semakin banyak sehinga

mendekati kandang ayam. Kandang yang dekat membuat masyarakat

resah dengan limbah yang dihasilkan ayam, maka bapak Poniman

mengambil inisiatif untuk memindahkan lokasi kandang yang jauh

dari pemukiman penduduk, tapi bapak Poniman belum menemukan lahan

yang strategis untuk lokasi kandang. Menurut (Sudaryani dan

Santoso, 2003), lingkungan disekitar masyarakat sangat penting,

sehingga bisa peternakan, memberi izin dari masyarakat mendirikan

peternakan dan interaksi yang harmonis antar pengusaha dan

masyarakat bisa menjamin kelancaran usaha. Lokasi peternakan

Poniman belum sesuai dengan yang dikemukankan oleh Sudaryani dan

Santoso, (2003) yaitu lokasi terlalu dekat dengan pemukiman

penduduk yang membuat warga sekitarnya resah dengan limbah yang

dihasilkan ayam.

3. Keamanan

Keamanan kandang bapak Poniman sangat aman dari binatang

pemangsa, seperti, anjing, ular dan sejenisnya. Kandang juga aman

dari pencurian walaupun tidak memiliki satpam karena karyawan

kandang selalu berada di lokasi kandang. Hal ini sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Sudaryani dan Santoso, (2003), tempat usaha

peternakan harus aman dari segala gangguan, baik gangguan

kriminal maupun gangguan keamanan lainnya seperti menggunakan

jasa satpam.

4. Perizinan

Kandang peternakan Poniman memiliki perizinan yang lengkap

sejak bapak Poniman membuka usaha peternakan bapak Poniman

mengurus sendiri mulai dari surat persetujuan lingkungan

masyarakat sekitar usaha, rekomendasi dari desa, izin prinsip

dari pemerintah kabupaten. Sebagai mana menurut Fadilah, (2008),

setiap usaha peternakan harus memiliki izin usaha. Jenjang

perizinan dari tingkat pemerintahan, disesuaikan dengan skala

usaha peternakan tersebut. Tahapan proses perizinan dimulai dari

surat persetujuan lingkungan masyarakat sekitar usaha,

rekomendasi dari desa, izin prinsip dari pemerintah kabupaten,

izin mendirikan bangunan dan amdal, surat izin usaha (SIU), dan

surat izin gangguan

Syarat Perkandangan Untuk Peternakan Ayam Pedaging

1. Letak Kandang

Letak kandang peternakan ayam broiler di daerah Poniman

terletak pada dataran rendah yang sejajar dengan pemukiman

penduduk. Kandang terdiri dari dua kelompok, jarak kandang yang

satu dengan kandang yang lain yaitu 3 meter, sehingga tidak

terjadi pencemaran antara kandang yang satu dengan kandang yang

lain. Kandang membujur dengan terbitnya matahari ( timur dan

barat), sedangkan tempat tinggal karyawan satu bangunan dengan

kandang ayam.

Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Sudaryani dan Santoso,

(2003), bahwa beberapa faktor perlu diperhatikan pada saat

menentukan kandang yaitu: letak kandang sebaiknya dibuat lebih

tinggi dari tanah disekitarnya, penataan antara satu bangunan

dengan banguna lainnya harus dapat menjamin tidak terjadinya

pencemaran, letak kandang harus memungkinkan sinar matahari pagi

dapat leluasa masuk ke dalam kandang.

Letak kandang peternakan ayam broiler sesuai dengan yang

dikemukakan Sudaryani dan Santoso, (2003), yaitu jarak antara

kelompok kandang 3 meter dan arah bangunan kandang membujur

sesuai dengan terbitnya matahari. Kandang lebih tinggi dari

pemukiman penduduk dan tempat tinggal karyawan seharusnya jauh

dari kandang atau tidak satu bangunan dengan kandang ayam. Letak

kandang sebaiknya berjarak sekurang-kurangnya 50 meter dari rumah

tenaga kerja atau bangunan lain-lain seperti gudang, kantor dan

lain-lain.

2. Konstruksi Kandang

Banyak bentuk dan konstruksi kandang yang bisa dibangun,

tetapi semuanya harus didasarkan pada kegunaan dan rencana usaha

yang akan dijalankan. Menurut Fadilah dkk (2007), semua bentuk

kandang yang dibuat ditujukan untuk ayam bisa hidup dengan nyaman

dan aman dari lingkungan, sehingga ayam dapat berproduksi dengan

optimal. Konstruksi kandang meliputi, atap, dinding, lantai dan

sistem ventilasi pada kandang.

3. Atap Kandang

Atap kandang adalah bagian dari bangunan kandang yang

berfungsi untuk menaungi bagian dalam kandang dari panas matahari

dan curah hujan. Bahan yang digunakan sebagai atap perlu dipilih

dari jenis bahan yang ringan, tahan panas, tidak menyerap atau

menghantar panas, tidak mudah bocor dan tahan terhadap curah

hujan yang tinggi.

Atap kandang yang digunakan perusahaan adalah atap monitor

berbahan seng. Menurut pendapat Rasyaf (2003), atap sistem

monitor dapat meningkatkan fungsi ventilasi. Di bawah atap

kandang terdapat langit-langit kandang yang terbuat dari terpal.

Tinggi langit-langit kandang dari lantai yaitu 2,1 m.

4. Dinding Kandang

Dinding kandang berfungsi sebagai pelindung keberadaan ayam

dari gangguan luar dan penghalang ayam agar tetap berada dalam

kandang. Dinding kandang terdiri atas kawat monitor dan beton

yang dilapisi dengan tirai yang terbuat dari terpal. Tinggi

dinding kandang yang terbuat dari beton sampai ke kawat monitor

yaitu 50 cm, sedangkan tinggi kawat monitor sampai atap terendah

yaitu 1,6 m.

Tirai pada dinding kandang ada dua yaitu tirai berwarna

putih dan tirai hitam. Tirai putih berfungsi untuk membantu

penerangan pada periode starter dan layer, sedangkan tirai hitam

untuk menahan cahaya dari luar pada periode grower. Pada saat

produksi telur telah mencapai 60%, tirai hitam akan diturunkan

dan light trap (penghalang cahaya) sudah dapat dilepas dari kipas

(exhaust fan). Tujuan penurunan tirai hitam agar pencahayaan di

dalam kandang dibantu oleh cahaya luar sehingga penggunaan lampu

di dalam kandang dapat dikurangi.

5. Lantai Kandang

Lantai kandang menggunakan sistem litter berbahan sekam padi.

Litter adalah hamparan alas kandang yang berguna sebagai alas

tidur, penghangat bagi ayam dan mengurangi kelembaban lantai

kandang. Ketebalan sekam padi sekitar 15-20 cm.

Menurut Rasyaf (2003), keuntungan sistem litter adalah

menurunkan peluang ayam lepuh dada, sedangkan kerugiannya yaitu

alas kandang mudah dan cepat basah dan menimbulkan bau tidak

sedap yang dapat menyuburkan bibit penyakit terutama CRD (Chronic

Respiratory Disease).

6. Sistem Ventilasi

Menurut Priyatno (2002), ventilasi adalah jalan keluar

masuknya udara sehingga udara segar dari luar dapat masuk untuk

menggantikan udara yang kotor dari dalam kandang. Sistem

ventilasi yang digunakan perusahaan menggunakan cooling pad dan

exhaust fan. Cooling pad mengalirkan udara segar yang dibutuhkan ke

dalam kandang dan exhaust fan mengeluarkan udara kotor ke luar

kandang. Jumlah fan yang dipasang disesuaikan dengan volume

ruangan kandang, populasi ayam jantan dan betina serta rataan

bobot badan jantan dan betina.

Konstruksi kandang Peternakan ayam broiler telah sesuai

dengan yang dikemukakan oleh Sudaryani dan Santono, 2003 yaitu.

kandang dikatakan nyaman dan berkonstruksi baik bila memenuhi

beberapa syarat berikut: ventilasi kandang yang baik yaitu

leluasa antara pertukaran udara segar dengan udara kotor dengan

suhu 21°C- 27°C dan kelembapan 60% di dalam kandang, dinding

kandang terbagi dua yaitu dinding kandang sistem terbuka dan

sistem tertutup, lantai kandang dapat berbentuk padat serta rapat

ke tanah sering disebut litter dan berbentuk celah/rongga-rongga

dan berada di atas tana 50-68 cm. Lantai dapat dibuat dengan

bilah-bilah bambu atau kayu yang disebut slat atau bisa juga dari

kawat, kerenggangan antara 2,5 cm dan besarnya 2,5 cm x 5 cm,

bahan atap kandang sebaiknya dipilih yang baik sehingga dapat

melindungi ayam dari panas matahari, hujan, dan mempermudah

pemeliharaan, seperti seng, daun rumbio, asbes dan lain-lain.

Jenis Kandang Berdasarkan Sistemnya.

Jenis kandang yang digunakan pada peternakan bapak

Poniman adalah kandang panggung, hal ini dilakukan karena tempat

peternakan Poniman terletak pada dataran rendah. Bahan kandang

terbuat dari kayu terutama pada lantai kandang yang mempunyai

jarak slat 2,5 cm, hal ini bertujuan untuk memudahkan sirkulasi

udara dan menghindari terkontaminasinya penyakit-penyakit yang

menular.

Fadillah, 2007 menyatakan bahwa kandang panggung merupakan

bentuk kandang yang paling banyak dibangun untuk mengatasi

temperatur panas. Kandang panggung cocok dibangun di daerah

dataran rendah atau berawa. Konstruksi rangka kandang bisa dibuat

dari kayu, bambu, kayu dolken. Kelebihan kandang sistem panggung

adalah sirkulasi udara berjalan lebih baik dibandingkan dengan

sirkulasi udara di kandang sistem postal. Keadaan ini disebabkan

udara datang dari arah bawah dan samping kandang. Lantai kandang

harus berlubang atau sistem slat yang bisa dibuat dari bambu atau

kayu dengan jarak antar slat sekitar 2,5 cm. Peternakan Poniman

sesuai yang dikemukakan oleh Fadillah, 2007 yaitu jenis kandang

yang digunakan adalah kandang panggung yang bahan kandangnya dari

kayu, dengan jarak slat 2,5 cm.

Ukuran Kandang Berdasarkan Umur Ayam.

Kelancaran sirkulasi udara sangat bagus pada Peternakan

Poniman, karena menggunakan kandang panggung, sehingga dapat

meminimalisasi fluktuasi suhu . Sebagaiman ukuran kandang pada

peternakan Poniman yaitu pada umur 1-7 hari dengan ukuran kandang

33 meter x 8 meter yang berkapasitas 4000 ekor

Umur ayam 7-14 hari ukuran kandang 66 meter x 8 meter sama

dengan umurayam 1-7 hari dibuat sekat juga dengan kapasitas

kandang 4000 ekor ayam . Umur ayam diatas 14 hari ukuran kandang

100 meter x 8 meter dengan kepadatan kandang 4000 ekor ayam

sampai ayam panen .

Hal ini telah sesuai yang dikemukakan oleh Fadillah, 2007,

yaitu luas ukuran kandang berdasarkan umur, kepadatan per meter

persegi adalah:

1. Umur 1 – 3 hari kepadatan 40 – 50 ekor per meter persegi.

2. Umur 4 – 6 hari kepadatan 25 – 35 ekor per meter persegi.

3. Umur 7 – 9 hari kepadatan 15 – 20 ekor per meter persegi.

4. Umur lebih dari 10 hari kepadatan 10-15 ekor per meter

persegi.

Peralatan Kandang

Penggunaan peralatan dan bahan-bahan kandang di peternakan

bapak Poniman didasarkan pada (a) tepat guna yaitu peralatan yang

akan digunakan di kandang harus berguna dan bermanfaat bagi ayam,

baik jumlah, kegunaannya, cara pakai, atau nilai ekonominya, (b)

konstruksinya sederhana agar penggunaan dan perawatannya lebih

mudah, (c) dapat dipindah- pindahkan, (d) mudah dibongkar pasang,

(e) bersifat aman bagi ayam dan karyawan, (f) biaya murah, tetapi

tidak berarti kita harus membeli peralatan yang murah. Harga

peralatan mahal tidak jadi masalah jika peralatan tersebut

berkualitas dan tahan lama, sehingga bisa dipakai beberapa

priode, (g) dapat mengurangi tenaga kerja, jika tenaga kerja

sukar diperoleh atau pembayaran terlalu tinggi.

Hal ini telah sesuai yang dikemukakan oleh Priyatno dan

Martono, (2004), yaitu bentuk, ukuran, dan jumlah peralatan ini

harus memenuhi persyaratan sebagai berikut, yaitu sesuai dengan

umur ayam, mudah dicapai oleh ayam, tidak mengganggu tata

laksana, mencukupi kebutuhan ayam agar tidak berebutan

Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan pada Peternakan Ayam

Broiler seperti:

1. Litter

Litter yang digunakan pada peternakan bapak Poniman yaitu

liter dari serbuk gergaji yang dikumpulkan dari perusahaan

perabotan dalam keadaan kering . Liter hanya menggunakan serbuk

gergaji tanpa ada tambahan lainnya, seperti serbuk kapur. Sebelum

pemasangan litter pada kandang terlebih dahulu lantai dialasi

dengan karung pakan ayam yang sudah bersih, karena lantai kandang

mempunyai celah atau slat agar serbuk tidak jatuh ketanah.

Ketebalan litter yang dipakai 2-3 cm, hal ini disebabkan karena

litter hanya sekali pakai yaitu mulai umur ayam 1-7 hari setelah

itu liter dikumpulkan untuk dijual pada petani. Setelah 7 hari

kandang tidak memakai liter, karena kandang yang digunakan

kandang panggung. Ketebalan liter ini masih tipis dibandingkan

yang dikemukakan oleh Bambang, (2008) yaitu ketebalan litter yang

digunakan 10-15 cm.

2. Pemanas

Pemanas yang digunakan pada Peternakan Poniman yaitu

pemanas yang terbuat dari tong yang dalamnya diisi kayu yang

dibakar. Pada saat ayam kedinginan ayam akan mendekati tong

pemanas, begitu sebaliknya ketika ayam kepanasan ayam akan

menjauh dari tong pemanas. Pemanas digunakan mulai dari umur ayam

1-14 hari setelah itu menggunakan pemanas dari lampu listrik 60

Watt, dengan jarak lampu listrik 2 meter. Lampu listrik digunakan

mulai dari 14 hari sampai panen. Pemanas ini digunakan hanya pada

malam hari

Pemanas pada Peternakan Poniman telah sesuai yang

dikemukakan oleh Sugandi (1978) bahwa temperatur udara disekitar

alat pemanas yang baik untuk pertumbuhan anak ayam adalah 35oC.

Pemanas dihidupkan selama 3 hari tanpa dimatikan. Hari ke-4 dan

seterusnya pemanas dihidupkan sesuai dengan keadaan cuaca.

Pencahayaan menggunakan lampu neon 60 Watt.

3. Tempat Pakan dan Minum

1. Tempat Pakan

Tempat pakan yang digunakan di Peternakan Poniman terbuat

dari bahan plastik dan sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Priyatno dan Martono 2004, yaitu sesuai dengan umur ayam, tidak

mudah kotor dari feses ayam, mudah dicapai ayam, pakan yang

tersedia sesuai dengan jumlah ayam agar tidak terjadi perebutan

pakan, dan praktis.

Tempat pakan pada peternkan Poniman terdapat dua jenis

tempat pakan, yaitu tempat pakan yang berbentuk piring dan bulat

Tabel : memperlihatkan jenis dan jumlah tempat pakan, umur

ayam yang digunakan pada peternakan ayam broiler.

Tabel : Jenis dan Jumlah Tempat Pakan yang Digunakan

NO Jenis tempat

Pakan

Umur Ayam

(hari)

Ukuran

Kandang

Kapasita

s (ekor)

Jumlah

tempat

Pakan

1.

2.

3.

Piring

Plastik

Piring

plastik

Plastik Bulat

1- 7

7-14

14 sampai

panen

33 m x 8

m

66 m x 8

m

100 m x 8

m

4000

4000

4000

36

60

81

Tempat pakan yang digunakan di peternakan Poniman telah

sesuai dengan yang dikemukakan oleh Priyatno dan Martono, (2004),

tempat pakan dapat dibuat sendiri dari papan atau kayu.

2 Tempat minum

Tempat minum yang digunakan pada Peternakan Poniman adalah

dua bentuk, yaitu tempat minum manual dan otomatis.

1. Tempat minum manual

Tempat minum manual adalah tempat minum yang pengisiannya

secara manual. Tempat minum ini dicuci setiap pengisian air untuk

menjaga kebersihan tempat minum dan menjaga kesegaran air minum.

Tempat minum ini terbuat dari bahan plastik, warna putih dengan

kapasitas 3,250-3,350 ml.

2. Tempat minum otomatis

Tempat minum otomatis yaitu tempat minum yang secara

otomatis terisi dengan air dengan menggunakan slang yang

dialirkan dari penampungan air. Ketinggian tempat minum setinggi

bahu ayam. Tempat minum ini terbuat dari bahan plastik yang

berwarna merah dengan ukuran yaitu tinggi 350mm, berat 536g -

558g, yang berkapasitas Air 1,300ml. Tempat minum ini diperlukan

pencucian minimal 2 kali sehari pagi dan sore, untuk menjaga

kesegaran air minum. Tempat minum ini dipakai pada umur ayam 14

hari sampai panen.

Tabel: Jenis dan Jumlah Tempat Minum pada Peternakan Poniman

NO Tempat

Minum

Umur Ayam

(hari)

Jumlah Tempat

Minum

Ukuran

Kandang

Kepadatan

Kandang

1.

2.

Manual

Otomatis

1-7

8-14

> 14

22 buah

44 buah

66 buah

33 m x 8 m

66 m x 8 m

100m x 8 m

4000 ekor

4000 ekor

4000 ekor

Pada Peternakan Poniman tempat minum sudah sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Priyatno dan Martono, (2004), yaitu ukuran,

jumlah dan bahan tempat minum.

Pembersihan Kandang

Pembersihan kandang yang dilakukan di peternakan Poniman

meliputi pembersihan atap dan lantai kandang, pengapuran dan

pengistirahatan.

Sebelum pembersihan kandang ada beberapa hal yang perlu

dilakukan, yaitu

1. Mengeluarkan barang-barang seperti: tempat minum, tempat

pakan, alat pemanas, dan peralatan lainnya.

2. Setelah dikeluarkan barang-barang tersebut, lalu dimulailah

membuang sekam yang sudah tidak dipakai kemudian dimasukan

ke dalam karung, dan disimpan di gudang agar terhindar dari

hujan.

3. Ketika selesai pembuangan sekam (litter) sebaiknya disapu

semua, untuk memastikan bahwa kotoran yang ada di dalam

kandang benar-benar bersih.

4. Lakukan penyemprotan terlebih dahulu, Penyemprotan ini

sebaiknya menggunakan obat kutu, jangan menggunakan

disinfektan, gunakan obat kutu atau insektisida yang mudah

didapat, pada waktu penyemprotan buka tirai kandang,

penyemprotan dilakukan dengan tujuan untuk membunuh kutu

yang ada di dalam kandang, lakukan penyemprotan dengan rata,

untuk keselamatan pekerja, siapkan sarung tangan, helm untuk

melindungi kepala agar tidak terkena semburan obat, sepatu

bot, baju panjang dan masker.

Setelah itu baru dilakukan pembersihan atap dan lantai

kandang. Pembersihan atap dilakukan dengan membersihkan debu dan

sarang laba-laba yang ada dilangit-langit kandang dengan

menggunakan sapu bergagang panjang. Pembersihan lantai dimulai

dengan menyemprotkan air ke permukaan lantai kemudian didiamkan

selama beberapa jam, dengan tujuan agar kotoran yang menempel

dapat dengan mudah dibersihkan. Setelah didiamkan selama beberapa

jam, lantai digosok dengan menggunakan sikat dan sapu sambil

disemprot dengan air sampai bersih.

Setelah lantai bersih kemudian lantai dibiarkan kering

dan selanjutnya dilakukan pengapuran. Bahan yang digunakan dalam

proses pengapuran untuk luas kandang 100 x 8 meter adalah 10

tutup rodalon , 500 liter air dan 5 liter formalin 40%. Cara

kerjanya yaitu kapur dilarutkan dengan air di dalam drum, lalu

ditambahkan formalin 40% kemudian aduk hingga homogen dengan

menggunakan alat pengaduk. Setelah homogen, larutan tersebut

disemprotkan secara merata ke seluruh lantai kandang.

Pengistirahatan kandang dilakukan setelah pengapuran selesai.

Pengistirahatan dilakukan selama ± 1-2 minggu.

Persiapan peralatan kandang meliputi pembersihan tempat

pakan dan tempat air minum yang telah digunakan sebelumnya,

penyemprotan tirai, “pembersihan drum” (pemanas).

Pembersihan tempat pakan dan tempat air minum yang akan

digunakan dilakukan dengan menggunakan disinfektan yaitu

Septosid, kemudian dikeringkan. Penyemprotan tirai dan

“pembersihan semawar” (pemanas) dilakukan dengan menggunakan

disinfektan yang sama. Lingkar pembatas dicuci dengan cara

disikat sambil disemprot dengan air hingga bersih, kemudian

dikeringkan.

Pembersihan kandang pada Peternakan Poniman telah sesuai

yang dikemukakan oleh Bambang, (2008), yaitu pembersihan yang

baik harus bisa membuang setidaknya 80% mikroba, serta 20%

protozoa dan sebagainya. Pembersihan dilakukan diseluruh bagian

kandang, termasuk lingkungan sekitar kandang dengan mengunakan

disinfektan. Pembersihan dan desinfektan areal kandang sebagai

berikut:

1. Pipa-pipa.

2. Tangki air/tong.

3. Peralatan Kandang.

4. Gudang.

5. Lingkungan.

6. Sarang hama seperti tikus,kutu,dan serangga.

Pemeliharaan Kandang

Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal

peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah,

hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan

preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan

dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar

bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan

kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu

dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya

segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna

kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi

ternak yang dipelihara.Manajemen Perkandangan

Layout dan struktur kandang yang sebaik dan se-modern apapun,

jika tidak ditangani dengan manajemen yang baik, maka bukan suatu

keniscayaan ayam tidak nyaman tinggal di dalamnya. Berikut

beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan manajemen

perkandangan :

a.    Persiapan kandang yang optimal

Setelah panen atau afkir, kandang sesegera mungkin

dibersihkan dan didesinfeksi. Hal ini untuk menekan berkembangnya

bibit penyakit dan mengoptimalkan masa istirahat kandang.

Harapannya saat masuk ayam yang baru, tantangan bibit penyakit

lebih rendah. Untuk desinfeksi kandang ini bisa menggunakan

Formades atau Sporades. Sedangkan untuk peralatan bisa digunakan

Medisep. Untuk paralon air minum hendaknya dilakukan pembersihan

fisik atau dengan flushing menggunakan asam sitrat atau H2O2.

b.    Modifikasi kandang sesuai kondisi ayam dan lingkungan

Tidak ada “harga mati” untuk layout dan struktur kandang.

Semuanya dipengaruhi dari kondisi lingkungan peternakan, meliputi

suhu dan kelembaban (terendah, tertinggi, maupun fluktuatifnya),

jarak antar peternakan, tekstur dan topografi tanah maupun

kemampuan finansial peternak. Semua harus dipertimbangkan sesuai

dengan kondisi terbaik di masing-masing peternakan. Salah satu

contohnya ialah pengaturan buka tutup tirai yang sehar usnya

disesuaikan dengan kondisi ayam. Jika ayam bergerombol di sisi

kandang dimana tirai belum dibuka, diindikasikan bahwa ada sinar

matahari yang masuk atau ada angin kencang.

c.    Segera perbaiki bagian kandang yang rusak

Atap yang bocor dan lantai panggung yang patah menjadi hal

yang sering dijumpai. Saat menemukan kondisi ini hendaknya segera

lakukan perbaikan agar tidak mengganggu kenyamanan ayam.

d.    Pembersihan dan desinfeksi kandang secara rutin

Kandang hendaknya dibersihkan dan didesinfeksi secara rutin.

Pembersihan ini tidak hanya dibagian dalam kandang, tetapi

termasuk luar kandang yang meliputi selokan (bersih, lancar, air

tidak menggenang), semak-semak, dan dilakukan penyemprotan

desinfektan (Sporades, Medisep) secara rutin (minimal 1 x

seminggu).

KESIMPULAN

Kandang adalah tempat tinggal ayam dalam melakukan

semua aktivitasnya. Mulai dengan makan, minum dan tentu saja

tumbuh maupun menghasilkan telur. Perlu sekiranya diperhatikan

kenyamanan kandang sehingga mampu mendukung tercapainya performan

ayam yang optimal.

Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal

peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah,

hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan

preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan

dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar

bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan

kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu

dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya

segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna

kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi

ternak yang dipelihara

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono dan Bambang, 1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras

Pedaging (broiler). Penerbit Pustaka Nusatama: Yogyakarta.

Fadillah. R, 2007. Sukses Berternak Ayam Broiler. PT.Agromedia

Pustaka:. Ciganjur.

_______ R, 2008. Panduan Mengelola Peternakan Ayam Broiler Komersial.

Agromedia pustaka: Jakarta

Priatno, Martono.A, 2004. Membuat Kandanng Ayam. PT. Penebar Swadaya:.

Jakarta

Rasyaf. M, 1994. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya: Jakarta

Sugandi, 1978. Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Pedaging Strain MB 202-p

Periode Starter–Finisher. PT. Janu Putro Sentosa: Bogor