Tata surya

34
Banyak ilmuwan yang percaya bahwa Bumi terbentuk bersamaan dengan terbentuknya Tata Surya. Umur Bumi diperkirakan sekitar 4,5 Milyar tahun, batu tertua yang pernah ditemukan berusia 4,3 milyard tahun. Sistim Tata surya kita berasal dari spiral awan nebula (awan gas dan debu batuan dan metalik) yang sangat besar. Matahari terbentuk dari bagian tengah awan nebula. Pada saat awan ini berputar mengelilingi Matahari, awan ini secara perlahan menjadi rata. Beberapa bagian dari awan ini berputar seperti pusaran arus. Gas dan debu yang berada di sekitar pusaran ini ikut bergabung. Kumpulan dari gas dan debu ini semakin tumbuh besar dengan menarik berbagai partikel-partikel yang berada di dekatnya. Secara lambat laun kumpulan berbagai partikel yang berputar ini membentuk planet-planet yang mengelilingi Matahari. Salah satu teori menyebutkan bahwa Bumi pada awalnya berupa gas kemudian berubah menjadi cairan dan akhirnya menjadi lebih dingin sehingga kerak Bumi ( kulit luar ) menjadi padat mengeras. Banyak ilmuwan yang mendukung teori bahwa awan Nebula yang membentuk Tata Surya kita berasal dari ledakan sebuah bintang. Bumi yang terbentuk berupa materi padat tanpa air dan dikelilingi awan gas. Radiasi berbagai material dan meningkatnya tekanan di dalam Bumi secara bertahap menghasilkan panas yang sanggup mencairkan bagian dalam Bumi. Berbagai material berat seperti besi menjadi tenggelam, sedangkan material ringan seperti Silika ( batuan yang terdiri dari silikon dan oksigen ) muncul ke permukaan Bumi dan membentuk lapisan keras kulit Bumi yang pertama. Panasnya perut Bumi juga menyebabkan zat-zat kimia di dalam Bumi muncul ke permukaan. Beberapa zat kimia membentuk air, dan ada juga yang menjadi gas-gas yang membentuk atmosfere. Selama lebih dari jutaan tahun secara perlahan-lahan air terkumpul di tempat-tempat yang rendah dan membentuk lautan. Daratan berkembang di Bumi, air hujan dan sungai melarutkan garam dan berbagai subtansi dalam batuan dan membawanya ke lautan, sehingga membuat lautan menjadi asin. Atmosfere awal Bumi mungkin terdiri dari hidrogen, helium, metan, dan amonia sama seperti atmosfere Jupiter saat ini. Barangkali sebagian besar terdiri dari karbon dioksida seperti atmosfer Venus saat ini. Selama sekitar satu milyar tahun yang pertama Bumi tak mengandung kehidupan. Kemudian gabungan kimia yang terjadi secara kebetulan di

Transcript of Tata surya

Banyak ilmuwan yang percaya bahwa Bumi terbentuk bersamaan dengan terbentuknya Tata Surya. Umur Bumi diperkirakan sekitar 4,5 Milyar tahun, batu tertua yang pernah ditemukan berusia 4,3 milyard tahun. Sistim Tata surya kita berasal dari spiral awan nebula (awan gas dan debu batuan dan metalik) yang sangat besar. Matahari terbentuk dari bagian tengah awan nebula. Pada saat awan ini berputar mengelilingi Matahari, awan ini secara perlahan menjadi rata. Beberapa bagian dari awan ini berputar seperti pusaran arus. Gas dan debu yang berada di sekitar pusaran ini ikut bergabung. Kumpulan dari gas dan debu ini semakin tumbuh besar dengan menarik berbagai partikel-partikel yang berada di dekatnya. Secara lambat launkumpulan berbagai partikel yang berputar ini membentuk planet-planet yang mengelilingi Matahari. Salah satu teori menyebutkan bahwa Bumi pada awalnya berupa gas kemudian berubah menjadi cairan dan akhirnya menjadi lebih dingin sehingga kerak Bumi ( kulit luar ) menjadi padat mengeras. Banyak ilmuwan yang mendukung teori bahwa awan Nebula yang membentuk Tata Surya kita berasal dari ledakan sebuah bintang. Bumi yang terbentuk berupa materi padat tanpa air dan dikelilingi awangas. Radiasi berbagai material dan meningkatnya tekanan di dalam Bumi secara bertahap menghasilkan panas yang sanggup mencairkan bagian dalam Bumi. Berbagai material berat seperti besi menjadi tenggelam, sedangkan material ringan seperti Silika ( batuan yang terdiri dari silikon dan oksigen ) muncul ke permukaan Bumi dan membentuk lapisan keras kulit Bumi yang pertama. Panasnya perut Bumi juga menyebabkan zat-zat kimia di dalam Bumi muncul ke permukaan. Beberapa zat kimia membentuk air, dan ada juga yang menjadi gas-gas yang membentuk atmosfere. Selama lebih dari jutaan tahun secara perlahan-lahan air terkumpul di tempat-tempat yangrendah dan membentuk lautan. Daratan berkembang di Bumi, air hujan dansungai melarutkan garam dan berbagai subtansi dalam batuan dan membawanya ke lautan, sehingga membuat lautan menjadi asin. Atmosfere awal Bumi mungkin terdiri dari hidrogen, helium, metan, dan amonia sama seperti atmosfere Jupiter saat ini. Barangkali sebagian besar terdiri dari karbon dioksida seperti atmosfer Venus saat ini. Selama sekitar satu milyar tahun yang pertama Bumi tak mengandung kehidupan. Kemudian gabungan kimia yang terjadi secara kebetulan di

atmosfer dan memperoleh energinya dari sumber-sumber seperti petir, menghasilkan asam amino dan asam nukleat, yakni bahan pembangun molekul semua mahluk hidup. Bumi pada awalnya mengandung sedikit sekali oksigen. Oksigen di Bumi terutama berasal dari tanaman-tanaman yang menggunakan karbon dioksidauntuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Dengan semakin banyaknya tanaman yang terbentuk di Bumi maka jumlah oksigen menjadi semakin banyak. Pada awalnya hanya terbentuk satu benua besar yang disebut Pangaea dandikelilingi satu samudera Panthalassa. Sekitar 200 juta tahun yang lalu benua ini terbelah menjadi dua yakni Gondwanaland dan Laurasia. Gondwanaland kemudian terbelah membentuk benua afrika, antartika, australia, Amerika Selatan, dan sub benua India. Sedangkan Laurasia terbelah menjadi Eurasia dan Amerika Utara. Pada saat benua ini terbelah-belah beberapa samudera baru muncul di sela-selanya. Diperlukan waktu berjuta-juta tahun untuk membentuk posisi daratan yang seperti sekarang ini. Bumi terdiri dari beberapa lapisan, lapisan luar Bumi disebut Lithosphere dan terdiri dari 30 lapisan. Masing-masing lapisan terdiridari bagian yang keras dan mantel bagian atas, lapisan keras ini bergerak di atas sebuah lapisan batu yang sangat panas di dalam lapisan mantel yang disebut asthenosphere. Pada saat lapisan-lapisan ini bergerak mereka juga membawa benua-benua dan lantai dasar samuderabergerak bersamanya. Lapisan-lapisan Bumi ini bergerak dengan tiga cara; pertama saling menjauh, kedua saling mendekat dan ketiga saling melewati. Jika lapisan Bumi bergerak saling menjauh di suatu tempat, maka mereka pasti bergerak saling mendekat di tempat yang lain. Bila dua buah Lapisan saling bertubrukan maka salah satu lapisan akan terangkat dan membentuk pegunungan. Pegunungan Himalaya dengan puncak Gunung Everestnya mulai terbentuk 60 juta tahun yang lalu, ketika lapisan Bumi yang mengangkut India bertabrakan dengan lapisan Bumi yang mengangkut Eurasia. Ketika bertabrakan salah satu lapisan mungkin tertekan ke bawah ke dalam mantel di bawah lapisan yang lain, membentuk sebuah jurang yang sangat dalam di dasar samudera. Panas di dalam perut Bumi mencairkan material-material dan mencari jalan keluar ke permukaan Bumi membentuk

Gunung Berapi.

a. Teori Apung Benua (Continental Drift) Teori Apungan dan Pergeseran Benua ditemukan oleh A.L. Wegener (1880–1930). Ia menyampaikan teori ini pada tahun 1912 di hadapan perhimpunan ahli geologi di Frankfurt, Jerman. Kemudian teori ini dibukukan pada tahun 1915 dengan judul Die Enstehung der Kontinente und Ozeane yang berarti Asal Usul Benua dan Lautan. Walaupun pada awalnya buku tersebut menimbulkan kontroversi besar di lingkungan ahli-ahli geologi, pada sekitar tahun 1960 “Teori Apungan Benua” Wegener semakin banyak mendapatkan dukungan dari para ahli di bidangnya. Beberapa hal yang menjadi dasar teori A.L. Wegener adalah sebagai berikut. (1) Garis pantai timur Benua Amerika Utara mempunyai persamaan dengan garis pantai barat Eropa. (2) Benua Afrika mempunyai persamaan yang mencolok dengan Asia barat, yang menimbulkan persepsi bahwa kedua garis yang sama tersebut dahulunya merupakan daratan yang berimpitan. Itu juga dikuatkan denganpersamaan formasi geologi pada bagian pertemuan dari kedua daratan tersebut, terutama pada formasi geologi di sepanjang pantai Afrika Barat sama dengan apa yang terdapat di pantai Timur Amerika. Kondisi tersebut telah dapat dibuktikan kebenarannya saat ini.

(3) Benua-benua yang ada sekarang awalnya merupakan satu benua besar yang disebut Benua Pangea. Pecahnya Benua Pangea disebabkan oleh gerakan benua besar di selatan baik ke arah barat maupun ke utara menuju khatulistiwa. Wilayah Greenland sekarang ini bergerak menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 36 meter/tahun, demikian juga KepulauanMadagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 meter/tahun. Peristiwa-peristiwa di atas akan menimbulkan hal-hal sebagai berikut. (1) Bentangan-bentangan samudra dan benua-benua mengapung sendirisendiri. (2) Karena gerakan Benua Amerika yang terus berlangsung ke arah barat,Samudra Atlantik menjadi semakin luas. Terjadinya lipatan-lipatan kulit bumi yang menghasilkan jajaran pegunungan utara-selatan di sepanjang pantai Amerika Utara Selatan.

(3) Besarnya intensitas kegiatan seismik yang terjadi di sepanjang patahan San Andreas, di sekitar pantai barat Amerika Serikat. (4) Samudra Hindia semakin mendesak ke utara, sedangkan anak Benua India akan semakin menyempit dan mendekati Benua Eurasia, sehingga menimbulkan Pegunungan Himalaya. Semakin lebar celah yang terdapat di dasar alur-alur samudra merupakansalah satu bukti bahwa benua-benua tersebut selalu mengalami pergerakan dan pergeseran secara terus-menerus. b. Teori Kontraksi (Contraction Theory) Menurut Rene Descartes (1596–1650), bumi ini berangsur-angsur mengalami penyusutan dan pengerutan karena pendinginan sehingga terjadilah gunung-gunung dan lembah-lembah. Teori ini lebih terkenal dengan sebutan teori kontraksi yang kemudian diteruskan oleh Edward Suess. Namun, teori ini tidak mendapat dukungan para ahli geologi. c. Teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana Theory) Edward Suess (1831–1914), yang meneruskan teori Wagener, menyatakan bahwa persamaan geologi yang terdapat di Amerika Selatan, India, Australia, dan Antartika karena pada awalnya daratan-daratan tersebut satu, yang disebut Benua Pangea, kemudian pecah menjadi dua, Benua Laurasia dan Benua Gondwana, dan berevolusi menjadi benua-benua seperti saat ini. Daratan yang berupa benua-benua sekarang ini merupakan sisa-sisa dari bagian daratan lain yang tenggelam ke dasar samudra.

d. Teori Konvensi (Convection Theory) Teori konveksi dikemukakan pertama kalinya oleh Harry Hess (1960) dalam tulisannya yang berjudul “Essay in geopoetry describing evidencefor sea-floor spreading”. Dalam tulisannya diuraikan mengenai bukti-bukti adanya pemekaran lantai samudra yang terjadi di pematang tengah samudra (mid oceanic ridges), Guyots, serta umur kerak samudra yang lebih muda dari 180 juta tahun. Hipotesa pemekaran lantai samudra pada dasarnya adalah suatu hipotesa yang menganggap bahwa bagian kulit bumi yang ada didasar samudra Atlantik tepatnya di Pematang Tengah Samudra mengalami pemekaran yang diakibatkan oleh gaya tarikan (tensional force) yang digerakan oleh arus konveksi yang berada di bagian mantel bumi (astenosfir). Akibat dari pemekaran yang terjadi disepanjang sumbu Pematang Tengah Samudra,

maka magma yang berasal dari astenosfir kemudian naik dan membeku. Pergerakan lantai samudra (litosfir) ke arah kiri dan kanan di sepanjang sumbu pemekaran Pematang Tengah Samudra lebih disebabkan oleh arus konveksi yang berasal dari lapisan mantel bumi (astenosfir).Arus konveksi inilah yang menggerakan kerak samudra (lempeng samudra) yang berfungsi sebagai ban berjalan (conveyor-belt). Gambar 2.13 memperlihatkan ilustrasi dari pemekaran lantai samudra oleh arus konveksi yang adadi lapisan astenosfir. ________________________________________________________________________________________ Arus konveksi yang menggerakan lantai samudra (litosfir), pembentukan material baru di Pematang Tengah Samudra (Midoceanic ridge) dan penyusupan lantai samudra kedalam interior bumi (astenosfir) pada zonasubduksi. Hipotesa pemekaran lantai samudra didukung juga oleh bukti-bukti dari data-data hasil pengukuran kemagnetan purba (paleomagnetism) dan penentuan umur batuan (rock-dating). Kemagnetan purba adalah studi tentang polaritas arah magnet bumi yang terekam oleh mineral yang ada dalam batuan saat batuan tersebut membeku.

Gambar Perekaman arah magnet pada batuan lava ketika pembentukan lava dengan selang waktu 400.000 tahun . Sebagaimana diketahui bahwa mineral-mineral yang menyusun batuan, seperti mineral magnetit akan merekam arah magnet-bumi saat mineral tersebut terbentuk, yaitu pada temperatur lebih kurang 5800 Celcius (temperatur Currie). Hasil studi kemagnetan purba yang dilakukan terhadap sampel batuan yang diambil di bagian Pematang Tengah Samudra hingga ke bagian tepi benua menunjukkan terjadinya polaritas arah magnet bumi yang berubah rubah (normal dan reverse) dalam selang waktusetiap 400.000 tahun sekali (gambar 2.15 dan gambar 2.16). Polaritas arah magnet bumi yang terekam pada batuan punggung tengah samudra dapat dipakai untuk merekontruksi posisi dan proses pemisahan antara benua Amerika dan Afrika yang semula berimpit dan data ini didukung oleh hasil penentuan umur batuan yang menunjukkan umur yang semakin muda ke arah pematang tengah samudra. Hal lain yang perlu diketahui dari hipotesa pemekaran lantai samudra adalah bahwa ternyata

volume bumi tetap dan tidak semakin besar dengan bertambah luasnya lantai samudra dan hal ini berarti bahwa harus ada di bagian lain darikulit bumi dimana kerak samudra mengalami penyusupan kembali ke dalam perut bumi. ________________________________________________________________________________________ Kenampakan Pematang Tengah Samudra (Mid Oceanic Ridge) yang berada di Samudra Atlantik

Proses pembentukan material baru dan periode polaritas arah magnet bumi yang terekam pada batuan dasar lantai samudra sejak 3.6 milyar tahun lalu (atas) hingga saat ini (bawah)

D. Teori Tektonik Lempeng

Teori tektonik lempeng adalah suatu teori yang menjelaskan mengenai sifat-sifat bumi yang mobil/dinamis yang disebabkan oleh gaya endogen yang berasal dari dalam bumi. Dalam teori tektonik lempeng dinyatakan bahwa pada dasarnya kerak-bumi (litosfir) terbagi dalam 13 lempeng besar dan kecil. Adapun lempeng-lempeng tersebut terlihat pada gambar 2.18 sebagai berikut: 1). Lempeng Pasific (Pasific plate), 2). Lempeng Euroasia (Eurasian plate), 3). Lempeng India-Australia (Indian-Australian plate), 4). Lempeng Afrika (African plate), 5). Lempeng Amerika Utara (North American plate), 6). Lempeng Amerika Selatan (South American plate), 7). Lempeng Antartika (Antartic plate)

serta beberapa lempeng kecil seperti : 1). Lempeng Nasca (Nasca plate), 2). Lempeng Arab (Arabian plate), dan 3). Lempeng Karibia (Caribian plate). 4). Lempeng Philippines (Phillippines plate) 5). Lempeng Scotia (Scotia plate) 6). Lempeng Cocos (Cocos plate) Lempeng-lempeng utama litosfir

Batas-batas dari ke 13 lempeng tersebut diatas dapat dibedakan berdasarkan interaksi antara lempengnya sebagai berikut (gambar 2.18):

(1). Batas Konvergen: Batas konvergen adalah batas antar lempeng yang saling bertumbukan. Batas lempeng konvergen dapat berupa batas Subduksi (Subduction) atau Obduksi (Obduction). Batas subduksi adalah batas lempeng yang berupa tumbukan lempeng dimana lsalah satu empeng menyusup ke dalam perut bumi dan lempeng lainnya terangkat ke permukaan (gambar 2.19 Bawah). Contoh batas lempeng konvergen dengan tipe subduksi adalah Kepulauan Indonesia sebagai bagian dari lempeng benua Asia Tenggara dengan lempeng samudraHindia–Australia di sebelah selatan Sumatra-Jawa-NTB dan NTT. Batas kedua lempeng ini berupa suatu zona subduksi yang terletak di laut yang berbentuk palung (trench) yang memanjang dari Sumatra, Jawa, hingga ke Nusa Tenggara Timur. Contoh lainnya adalah kepulauan Philipina, sebagai hasil subduksi antara lempeng samudra Philipina dengan lempeng samudra Pasifik. Obduksi (Obduction) adalah batas lempeng yang merupakan hasil tumbukanlempeng benua dengan benua yang membentuk suatu rangkaian pegunungan (gambar 2.19 Atas). Contoh batas lempeng tipe obduksi adalah pegunungan Himalaya yang merupakan hasil tumbukan lempeng benua India dengan lempeng benua Eurasia. Batas-batas lempeng : Konvergen (atas), Divergen (tengah) dan Transforms (bawah). Jenis Batas Konvergen: Obduction/Obduksi (atas) dan Subduction/Subduksi (bawah) (2). Batas Divergen: Batas divergen adalah batas antar lempeng yang saling menjauh satu dan lainnya. Pemisahan ini disebabkan karena adanya gaya tarik (tensional force) yang mengakibatkan naiknya magma kepermukaan dan membentuk material baru berupa lava yang kemudian berdampak pada lempeng yang saling menjauh. Contoh yang paling terkenal dari batas lempeng jenis divergen adalah Punggung Tengah Samudra (Mid Oceanic Ridges) yang berada di dasar samudra Atlantik, disamping itu contoh lainnya adalah rifting yang terjadi antara benua Afrika dengan Jazirah Arab yang membentuk laut merah. (3). Batas Transform: Batas transform adalah batas antar lempeng yang

saling berpapasan dan saling bergeser satu dan lainnya menghasilkan suatu sesar mendatar jenis Strike Slip Fault. Contoh batas lempeng jenis transforms adalah patahan San Andreas di Amerika Serikat yang merupakan pergeseran lempeng samudra Pasifik dengan lempeng benua Amerika Utara. Berdasarkan teori tektonik lempeng, lempeng-lempeng yang ada saling bergerak dan berinteraksi satu dengan lainnya. Pergerakan lempeng lempeng tersebut juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh rotasi bumi pada sumbunya. Sebagaimana diketahui bahwa kecepatan rotasi yang terjadi bola bumi akan akan semakin cepat ke arah ekuator. Pada gambar2.20 diperlihatkan prinsip-prinsip dari pergerakan lempeng bumi, dimana pada bagian kutub (Euler pole) masuk kedalam lingkaran besar sedangkan ke arah ekuator masuk kedalam lingkaran kecil. Interaksi antar lempeng dapat saling mendekat (subduction), saling menjauh dan saling berpapasan (strike slip fault).

Ilustrasi siklus pembentukan Bumi terbagi menjadi:

(a) Bumi masih berbentuk bola pijar;(b) Bumi mendingin berangsur-angsur membentuk litosfer;(c) pembentukan atmosfer Bumi;(d) Bumi terbentuk sempurna.

Pada saat terlahir sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, Bumi kita masih merupakan bola pijar yang sangat panas. Lama kelamaan secara berangsur-angsur Bumi kita mendingin. Akibat proses pendinginan, bagian luar Bumi membeku membentuk lapisan kerak Bumi yang disebut litosfer. Selain pembekuan kerak Bumi, pendinginan massa Bumi ini mengakibatkan terjadinya proses penguapan gas secara besar-besaran ke angkasa. Proses penguapan ini terjadi dalam jutaan tahun sehingga terjadi akumulasi uap dangas yang sangat banyak.

Pada saat inilah mulai terbentuk atmosfer Bumi. Uap air yang terkumpul di atmosfer dalam waktu jutaan tahun tersebut pada akhirnya dijatuhkan kembali sebagai hujan untuk kali pertamanya di Bumi, dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang sangat lama. Titik-titik air hujan yang jatuh selanjutnya mengisi cekungan-cekungan muka Bumi membentuk bentang perairan  laut dan samudra.Seorang ahli ilmu cuaca dari Jerman yang bernama Alfred Wegener (1912), dalam teorinya yang terkenal, yaitu Teori Pengapungan Benua (Continental Drift Theory) mengemukakan bahwa sampai sekitar 200 juta tahun yang lalu, di Bumi baru ada satu benua dansamudra yang maha luas. Benua raksasa ini dinamakan Pangea, sedangkan kawasan samudra yang mengapitnya dinamakan Panthalasa.

Sedikit demi sedikit Pangea mengalami retakan-retakan dan pecah. Sekitar 180 juta tahun yang lalu, benua raksasa tersebut pecah menjadi dua, yaitu pecahan benua di sebelah utara dinamakan Laurasia dan di bagian selatan dinamakan Gondwana. Kedua benua itu dipisahkan oleh jalur laut sempit yang dinamakan Laut Tethys.Sisa Laut Tethys pada saat ini merupakan jalur cebakan minyak Bumi di sekitar laut-laut di kawasan Timur Tengah.

Gambar 2.14 Continental Drift Theory Continental Drift Theory dari Alfred Wegener mengenai terbentuknya massa daratan Bumi.

Baik di antara Laurasia maupun Gondwana kemudian terpecah-pecah lagi menjadi daratan yang lebih kecil dan bergerak secara tidak beraturan dengan kecepatan gerak berkisar antara 1–10 cm pertahun. Dalam sejarah perkembangan planet Bumi, Laurasia merupakan cikal bakal benua-benua yang saat ini letaknya di sebelah utara ekuator (belahan Bumi utara), meliputi Eurasia, Amerika Utara, dan pulaupulau kecil di sekitarnya. Adapun Gondwana merupakan cikal bakal benua-benua di belahan Bumi selatan, meliputi Amerika Selatan, Afrika, Sub Benua India, Australia, dan Antartika.

tidak ada kata-kata yang benar-benar dapat meringankan rasa sakit tiba-tiba kehilangan seperti ini .. tapi kalau pikiran peduli dapat membantu, mereka dengan Anda di sana sekarang.

hanya ingin kau tahu, budi.Aku sedang memikirkan Anda sela Afred Wegener seorang ahli geofisika dan klimatologi Jerman pada tahun 1915 mengemukakan Teori Pergeseran Benua.Menurut Wegener pada mulanya benua hanya ada satu saja

karena adanya tendaga endogen(tenaga yang berasal dari dalam Bumi)benua2 itu saling bergerak,ada yang menjauh dan ada pula yang mendekat .Ia menyatakan bahwa 200 juta tahun yang lampau Bumi hanya terdiri dari satu benua raksasa yang terletak di KutubSelatan,benua ini disebut benua Pangaea,seperti gambar dibawah ini

200 juta tahun yang lampau Benua Pangaea pecah  menjadi 2 benua yang disebut Laurasia di belahan Bumi Utara dan Gondwanaland di belahan Bumi Selatan.135 juta tahun yang lampau Australia dan Antartika terpisah,Amerika Selatan berpisah dari Afrika.65 juta tahun yang lampau Afrika dan India bergerak kearah utara,sedangkan Amerika Selatan mendekati Amerika Utara,seperti gambar dibawah ini

Bukti-bukti adanya pergeseran Benua:1.Persamaan garis pantai timur Amerika Selatan dengan pantai barat Afrika,demikian pula pada fosil flora faunannya2.Greenland menjauhi Eropa kurang lebih 36 cm per tahun3.Jenis tanah Amerika Utara,Afrika,India,Australia dan Antartika menunjukan persamaan sifat4.Pulau Madagaskar dalam gerakannya ke arah barat terhambat oleh benua Afrika

 Pada tahun 1960-an muncul teori yang mendukung pendapat Alfred Wegeneer yaitu Teori Tektonik Lempeng(Plate Tectonic Theory).Teori ini menyatakan bahwa Benua dan Samudera terapung di,atas massa batuan cairyang panas dan membara.Karena terapung lempeng2 Benua dan Samudera dapat saling bertubrukan dan dapat pula bergeser,pergeseran dan tubrukan inilah yang menyebabkan terjadinya gempa bumi tektonik,letusan gunung berapi dan tsunami

ma masa sulit ini.

2.oh yeah? thank you. I hope you can be better again and can overcome the problems that you face.

3.ada satu lagi bintang di langit malam. dan bahkan berpikir itu jauh, kecerahan dan kehangatan masih menghubungi kami di sini untuk membuat malam sedikit kurang gelap.

4.menjangkau Anda dalam simpati dan persahabatan untuk membiarkanAnda tahu berapa banyak saya peduli.

3.and hopefully the brightness and warmth it will always be there for us.

4.thank you for your sympathy may God repay you

Bumi saat ini

Bumi saat ini tentusaja bisa kita lihat saat ini juga. Kondisi saat ini merupakan kondisi ideal untuk hidupnya manusia.

Bumi dimasa kini. Daerah yang tektoniknya paling aktif tentusaja Asia Tenggara atau Indonesia.

Bumi masa depan 50 juta tahun lagi

Bumi 50 juta tahun yang akan datang

Seandainya gerakan tektonik lempeng yang terjadi saat ini berlangsung terus hingga 5o juta tahun lagi maka Benua Australia akan menabrak Asia.

Bumi masa depan 150 juta tahun lagi

Bumi 150 juta tahun lagi

Samodera Atlantik mulai tertutup. Terkungkung diantara benua-benua besar.

Terbentuk zona penunjaman sepanjang Amerika Utara. Nah saat itu amerika akan gantian menjadi pusat gempa-gempa. Nah, rasain emang enak kena gempa melulu !

Akibat menunjamnya kerak samodera diantaranya maka daratan Benua Afrika dan Benua Amerika Utara menjadi saling mendekat. Nah saat itu orang negro akan bersatu dengan orang putih

Bumi masa depan 250 juta tahun lagi

Beginilah rupa bumi 250 juta tahun yang akan datang

“Pangea Ultima” akan terbentuk setelah 250 juta tahunn lagi.

Benua Pangea masa depan, “Pangea Ultima” terbentuk akibat penunjaman kerak-kerak samodera yang habis menunjam kedalam mantle bumi. Akhirnya mempertemukan seluruh benua-benua yang ada di Bumi.

Dengan “pertemuan” benua-benua ini kemungkinan akan menyebabkan adanya tubuh air yang “terjebak” diantara benua-benua ini.

Sejarah Bumi Sejak Superkontinen Pangaea Hingga Saat Ini 16 Jan

Sekitar 250 juta tahun yang lalu, hanya ada superkontinen yang dinamakan Pangaea. Kemudian 50 juta tahun kemudian, sekitar 200

juta tahun yang lalu, Pangaea pecah menjadi dua superkontinen, Laurasia di sebelah utara dan Gondwana di sebelah selatan.

Kemudian 135 juta tahun yang lalu, Laurasia bergerak dan pecah menjadi tiga yaitu Benua Amerika Utara, Benua Eropa dan Benua Asia. Sedangkan Gondwana pecah menjadi Benua Afrika, Benua Antarktika, Benua Australia dan Benua Amerika Selatan.

Sekitar 65 juta tahun yang lalu (saat terjadi kepunahan massal Dinosaurus), susunan dan posisi benua secara perlahan berangsur-angsur mirip seperti yang ada saat ini. Ditambah dengan berpisahnya Anak Benua India dari Antarktika dan Benua Australia bergerak relatif ke arah ekuator. Anak Benua India tersebut kemudian menabrak Benua Asia dan karena dua-duanya tidak ada yangmau mengalah, maka dua-duanya saling berlomba menjulang ke atas membentuk Pegunungan Himalaya, pegunungan tertinggi di dunia.

1. 250 Juta Tahun Yang Lampau

Permukaan bumi pada 250 Juta tahun yang lampau disebutkan dalam

teori apung benua,yakni: Kelima lempeng (lempeng Eurasia, lempeng

Amerika Utara, lempeng Afrika, lempeng Amerika Selatan, lempeng

Australia, dan lempeng Antartika) yang ada dibumi bergabung dalam

satu kesatuan (super benua) di dekat khatulistiwa bernama Pangaea.

Amerika Utara dan Eurasia merupakan bagian utara Pangea, dan

disebut Laurasia. Benua-benua lain bergerombol di segmen Selatan,

yaitu Gondwa. Disebelah timur terdapat laut Tethys. Dapat juga

dilihat bahwa pada saat  Samudera Atlantik yang menghubungkan

Benua Afrika dan Benua Amerika masih belum ada, kerena pada saat

itu Benua Afrika dan Benua Amerika masih menjadi satu daratan

(menyatu). Yang ada hanyalah Samudera Pasifik, yang menghubungkan

Benua Asia dan Benua Amerika. Kulit bumi memiliki sifat padat,

dingin, dan terapung diatas lapisan mantel kerak bumi yang

membentuk dasar samudera disebut lempang samudra, sedangkan kerak

bumi yang membentuk benua disebut lempeng benua. Dibawah lempeng

benua dan lempeng samudra ini terdapat lapisan mentel, semua ini

mengambang diatas magma yang encer dan pijar serta memiliki suhu

yang sangat panas.

2.      180 Juta Tahun Yang Lampau

Pada 180 juta tahun yang lampau benua-benua tersebut pecah,

dimana Amerika   Utara bergerak ke utara menuju kutub utara,

Eurasia bergerak berputar kearah timur,sedangkan Amerika Selatan

bergerak ke barat. Afrika bergerak ke utara, India bergerak ke

utara, Antartika bergerak ke selatan, dan Australia bergerak ke

timur. Pergerakan-pergerakan tersebut diakibatkan oleh lempeng-

lempeng tektonik yang memiliki pergerakan mendatar.

Menurut (http://id.wikipedia.org/wiki/Gondwana) Pada umumnya keadaan

benua yang ada di bumi pada 200 juta tahun lampau dan 180 juta

tahun lampau tidak jauh berbeda. Hanya saja pada 180 juta tahun

lampau Pangaea sudah mulai pecah dan terpisah dengan munculnya

Samudera Atlantik Utara di antara Laurasia dan Gondwana. Gondwana

sendiri pecah menjadi tiga bagian dan Laut Tethys menjadi lebih

sempit.  Benua Amerika bagian utara masih bersatu dengan Benua

Eropa dan Asia (Eurasia). Hanya saja posisi Amerika Utara sudah

lebih ke utara. Amerika Selatan masih bersatu dengan Benua

Afrika. Sementara Amerika Utara dengan Afrika yang dahulunya

menyatu, pada 180 juta tahun lampau sudah terpisah, tetapi

jaraknya tidak terlalu jauh. Benua Afrika dan Amerika Selatan

tetap menjadi satu daratan yang bergabung pada mid-Atlantic oceanic

ridge .  Amerika Utara terpisah dengan Amerika Selatan kerena

Amerika Utara bergerak ke utara, sementara Amerika Selatan

bergerak ke arah barat. Greenland masih menyatu dengan Amerika

Utara, begitu pula Madagaskar masih menyatu dengan Benua Afrika.

Dan India yang bergerak ke utara bertemu dengan Benua Afrika.

3. 135 Juta Tahun Yang  Lampau

Selanjutnya 135 juta tahun yang lampau terjadi sebuah peristiwa

yakni sebuah  retakan melebar antara Amerika Utara dan Erasia,

dengan memperlebar Atlantik Utara. Amerika Selatan dan Afrika

mulai terpisah sepanjang suatu retakan yang menjadi Samudera

Atlantik Selatan. India bergerak ke utara menuju Asia. Terjadi

Perubahan kedudukan pada 135 juta lampau terlihat lebih jelas

dibandingkan dengan 180 juta tahun lampau. Dimana Amerika Utara

terpisah dengan Amerika Selatan. Amerika Selatan sudah tidak

menyatu lagi, hanya saja jaraknya tidak terlalu jauh. India sudah

terpisah dengan Afrika. Antartika sudah semakin meninggalkan

Benua Afrika, tetapi masih menyatu dengan Benua Australia.

Amerika Selatan dan Afrika telah menempuh jalan masing-

masing. Amerika Utara dan Eropa masih dihubungkan Greenland.

Perubahan letak benua pada 65 juta lampau sudah terlihat dengan

jelas. Amerika Utara posisinya sudah semakin ke barat, begitu

pula dengan dengan Amerika Selatan yang mengalami pergeseran ke

arah barat terlihat jauh terpisah dengan Benua Afrika. Sementara

itu Benua Afrika juga telah semakin jauh bergerak ke utara

meninggalkan Benua Antartika. Sementara itu India bergerak menuju

Asia. Pada pergerakan ini terbentuk Samudera Atlantik yang

merupakan samudera yang menghubungkan Benua Afrika dengan Benua

Amerika.

Menurut(http://www.dfat.gov.au/aii/publications/bab01/index.html) Ketika

Australia bergerak ke utara, benua tersebut melewati lokapanas,

yang terletak jauh di bawah permukaan bumi. Hal ini menyebabkan

gunung berapi meletus di beberapa tempat yang berbeda di

Australia. Letusan gunung berapi yang terakhir terjadi sekitar

6000 tahun yang lalu, yaitu Gunung Gambier di negara bagian

Australia Selatan. Terus bergeraknya Benua Australia ke utara

membawanya ke daerah garis lintang yang beriklim lebih hangat.

Iklim Benua Australia menjadi lebih hangat dan lebih lembab,

serta banyak hutan tropis bermunculan di seluruh Australia. Waktu

terus berlalu dan Benua Australia memasuki daerah garis lintang

yang bergurun-gurun, sehingga iklim Australia menjadi lebih

kering. Tumbuh-tumbuhannya berubah, dan sebagian besar hutan

tropis menghilang, dan yang tersisa hanyalah hutan-hutan pohon

eukaliptus (eucalypt) dan padang rumput yang dapat bertahan hidup

di musim-musim kering. Inilah saat terbentuknya gunung-gunung

berapi di sepanjang pantai timur Australia. Gunung-gunung berapi

membentuk kumpulan (massa) batu granit yang dapat dilihat di

Australia bagian timur sekarang ini. Pada saat itu juga terbentuk

pegunungan lipatan di Australia bagian timur yang panjangnya

2.000 kilometer. Di sebelah barat dari jajaran pegunungan ini

terdapat laut kebenuaan (inland seas) yang dangkal.

            Kira-kira 200 juta tahun yang lalu terdapat sebuah

gunung es dan lapisan es yang sangat luas yang menutupi bentang

darat, yang menyebabkan ausnya gunung-gunung dan mengubah bentuk

daratan. Akhirnya, pada zaman inilah terjadi perubahan iklim.

Iklimnya menjadi lebih hangat dan lebih lembab. Tumbuhlah hutan-

hutan besar di Australia bagian timur. Ketika pohon-pohon dan

tumbuh-tumbuhan mati, sisanya terkumpul di laut kebenuaan yang

dangkal tersebut. Selama lebih dari jutaan tahun, sisa-sisa pohon

dan tumbuhan tersebut berubah menjadi batubara. Sekarang ini

endapan batubara dijumpai di Cekungan Sydney di New South Wales

dan Cekungan Bowen di Queensland. Juga, endapan minyak dan gas

mulai terbentuk di beberapa tempat. Saat inilah terdapat banyak

danau, paya-paya, dan laut kebenuaan. Danau Eyre dan banyak danau

kering lainnya seperti Teluk Carpentaria dan cekungan Murray-

Darling terbentuk sebagai bagian dari laut kebenuaan. Cekungan

Artois Besar juga terbentuk pada saat ini. Cekungan ini merupakan

kawasan air bawah tanah yang sangat luas yang membentang sejauh

2.000 km dari utara ke selatan dan 1.600 km dari timur ke barat.

Cekungan tersebut terletak di bawah Dataran Tengah dan mencakup

tiga perempat Queensland, seperempat NSW, sepertiga Australia

Selatan, dan seperdelapan Daerah Khusus Utara.

            Sekarang ini air tersebut tersimpan di bawah tanah

dan dapat dipompa ke luar untuk menghidupi domba dan ternak.

Seringkali, airnya dapat bertambah apabila terdapat hujan di

sepanjang Pegunungan Sebelah Timur

4. 65 Juta Tahun Yang Lampau

Pada 65 juta tahun yang lalu, benua Amerika Selatan dan Afrika

telah menempuh jalan masing yaitu telah terlihat terpisah.

Amerika Utara dan Eropa masih dihubungkan dengan Greenland.

Sedangkan India makin mendekat dengan Asia. Akibat dari hal 

tesebut sehingga muncul Pegunungan Himalaya dengan puncak Gunung

Everestnya mulai terbentuk 60 juta tahun yang lalu, ketika

lapisan Bumi yang mengangkut India bertabrakan dengan lapisan

Bumi yang  mengangkut Eurasia. 

            Ketika bertabrakan salah satu lapisan mungkin

tertekan ke bawah ke dalam mantel di bawah lapisan yang lain,

membentuk sebuah jurang yang sangat dalam di dasar samudera.

Panas di dalam perut Bumi mencairkan material-material dan

mencari jalan keluar ke permukaan Bumi membentuk Gunung Berapi

5. Keadaan Sekarang

Pada keadaan sekarang ini benua-benua yang mengalami pergeseran

adalah Benua Amerika, Afrika, Asia, dan Australia. Benua

Antartika tampak tidak mengalami pergeseran. Greenland telah

terpisah, sementara Australia telah berpindah ke utara dari

Antartika. India telah menabrak Asia. Kepulauan Indonesia,

terbentuk dari ujung timur Benua Asia yang pada 65 juta lampau

bergerak ke arah selatan. Sebagian kecil massa Benua Asia

tersebut terlepas dan akhirnya membentuk gugusan Kepulauan

Indonesia seperti keadaan sekarang. Dan keadaan pada saat ini

telah terdapat beberapa samudera yang terbentuk, dan sekarang

terdapat empat samudera yang ada di bumi, antara lain : Samudera

Pasifik ( 165.000.000 km2 ). Samudra Arktik (14.000.000 km2),

Samudera Hindia (64.000.000 km2), Samudera Atlantik (82.000.000

km2). Pergeseran-pergeseran benua tersebut tidak mengalami suatu

pergeseran yang sama, sehingga terjadi beberapa jenis batas

pertemuan antara lempeng-lempeng tersebut, yaitu :

  Dua lempeng semakin menjauh

Dua lempeng yang saling menjauh adalah antara Amerika Utara

dengan Benua Asia. Antara Amerika Selatan dengan Benua Afrika.

Dan Benua Australia dan Antartika.

  Dua lempeng saling bertumbukan.

Dua lempeng yang saling bertumbukan adalah Amerika Utara dan

Amerika Selatan. Lempeng lain yang saling bertubukan adalah India

dengan Benua

Asia(http://www.sinarharapan.co.id/berita/0703/28/ipt02.html)

Salah satu bukti dan pergeseran kerak bumi tersebut adalah

adanya batubara yang terbentuk dan fosil tumbuhan tropis. Tapi

sekarang arang batu tersebut diketemukan di daerah dingin seperti

Amerika Utara, malahan juga di Antartika. Di samping itu Benua

Eropa dan Afrika disisi yang satu dari Atlantik dapat dicocokkan

benar dengan benua Amerika diseberangnya. Demikian juga terbarat

dari benua Afrika dapat dicocokkan dengan tepi timur benua

Amerika selatan.

Melalui bantuan globe atau peta, kita dapat menemukenali

bahwa daratan muka bumi terbagi atas 7 (tujuh) benua, lima

diantaranya merupakan benua yang terpenting yaitu : Benua Asia,

Benua Eropa, Benua Amerika dan Benua Australia, karena dapat

dihuni dan memberi kehidupan bagi manusia di muka bumi. Sedang

dua benua lainnya yaitu Benua Arktika dan benua Antartika

merupakan Benua yang kurang cocok bagi hunian manusia karena

keadaan alamnya yang sangat sulit, dimana hampir seluruh

daratannya ditutupi es atau salju sepanjang tahun.

1.      Benua Asia : merupakan benua yang terluas di dunia yang

terbentang dari 11° LS sampai 80° LU dan 25 ° BT sampai 170 ° BB.

Hampir seluruh wilayah daratannya berada di belahan bumi utara

yaitu wilayah bagian utara yaitu pada daerah tropis dan daerah

sedang, dan hanya sebagian kecil terletak pada daerah dingin

(lintang tinggi) yaitu wilayah bagian utara Rusia seperti Dataran

Siberia Barat, Dataran Siberia Timur dan beberapa daerah -

kepulauan disekitamya.

2.      Benua Afrika mencakup luas sekitar 30 juta kilometer persegi

atau kira-kira seperlima dari seluruh permukaan daratan bumi.

Benua ini terentang sekitar 8.000 km dari tanjung Bon di. Tunisia

saropai Tanjung Agulhas di Afrika Selatan, dan 7.400 km dari Cape

Verde di Afrika barat sampai Tanjung Guardafui di Somalia. .Benua

Afrika adalah satu-satunya benua yang dilintasi garis

khatulistiwa dan garis balik utara (23 5° LU) dan garis balik

selatan (23° LS). Tiga perempat (75%) wilayahnya terletak pada

Imtarig rendah dan 50% terletak di sebelah utara khatulistiwa.

3.      Benua Eropa ; adalah satu-satunya benua yang seluruh

daratannya terletak di sebelah utara khatulistiwa. Hampir seluruh

daratannya berada pada lintang sedang (Daerah Sedang). yakni

antara 30 ° LU sampai; 60 0 LU, hanya dua negara yaitu Eslandia

dan Skandinavia terletak pada lintang tinggi (di atas 60°LU).

Benua Eropa merupakan semenanjung Benua Asia di bagian baratnya

yang dibatasi oleh pegunungan Ural sehingga Benua Eropa dan benua

Asia disebut Benua Eurasia (Erasia).

4.      Benua Amerika ; merupakan benua yang terpanjang dengan massa

daratan yang terluas kedua setelah Benua Asia. Bentuknya

memanjang dari utara ke selatan sejauh kurang lebih 15.300 km.

Benua ini terdiri dad dua daratah utama yaitu daratan Amerika

Serikat yang terletak di sebelah utara khatulistiwa dan Amerika

Selatan yang hampir seluruh daratannya terletak di sebelah

selatan khatulistiwa. kedua daratan ul.ama tersebut dihubungkan

oleh daratan yang sempit, yaitu Amerika Tengah.

5.      Benua Australia ; seluruh daratan Australia terletak di

sebelah . selatan khatulistiwa. para ahli geografi mengelompokkan

negara-negara Oseania menjadi satu kawasan benua dengan Australia

dengan sebutan. Benua Australia - Oseania. Australia merupakan

sebuah benua dengan pegunungan yang paling sedikit jumlahnya,

atau merupakan benua yang paling datar.      

                       

6.         50 dan 250 Juta Tahun Yang Akan Datang

Sekelompok mahasiswa doktoral Universitas Chicago dan Universitas

Texas di AS dalam proyek atlas paleografik yang dipimpin oleh

Christopher R.Scotese memetakan bumi 50 dan 250 juta tahun yang

akan datang. Perkembangan muka bumi, 50 juta tahun yang akan

datang. terlihat Samudra  Hindia dan Samudera Atlantik terus

melebar, sementara Samudra Pasifik menciut atau lebih mengecil.

Atlantik Selatan akan menguak lebih cepat dari Atlantik Utara.

Australia bergerak kearah utara begitu cepat sehingga tiba dekat

Malaysia dan berbenturan dengan garis pantai Asia.  Benua Afrika

akan bersatu dengan Eropa, merapat di wilayah MediteraniaLembah

retak Afrika terbuka dan tergenang. Laut tengah melebar, sehingga

terbentuk danau daratan yang kecil dan terputus dari laut

Atlantik. Demikian juga Laut Merah melebar dan Teluk Persia

lenyap. Sementara California (AS) akan bergabung dengan Alaska.

Sementara 250 juta tahun yang akan datang perkembangan muka

bumi, bentuknya mungkin akan kembali seperti pangea. Proses

subduksi yang berlarut-larut diperkirakan akan membuat benua

Amerika bersatu dengan Afrika, dan Eurasia. Sementara Australia

bersatu dengan Antartika, terpisah dari benua Amerika yang telah

melebar. Pangea model baru ini disebut pangea ultimaTeori Pangea adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa jutaan tahun yang lalu semua benua bergabung bersama dalam satu daratan besar yang disebut Pangea (sebelum akhirnya benua sekarang terdiri dari 5 buah benua). Kemudian karena suatu alasan yang masih belum diketahui pasti, benua-benua pecah dan mulai hanyut dalam arah yang berlawanan. Teori selanjutnya mengatakan bahwa benua-benua akan terus melayang sampai mereka bertemu lagi, dalam konfigurasi yang berbeda. Di yakini oleh beberapa ahli bahwa pangea memilik karakteristik yang

sama dengan Antartica sekarang.

Teori Pangea sendiri didasari oleh teori Alfred Wegener,seorang Ilmuwan Jerman.Pada Tahun 1920 dalam buku The Origin of Continents and sea (Entstehung Die Kontinente und der Ozeane), Dia mendalilkan bahwa semua benua itu pada satu waktu membentuk satu superbenua Pangaea, sebelum kemudian putus dan hanyut ke lokasi sekarang. Jadi benua pada jaman dahulu di ibaratkan sebuah batu apung yang bergerak karena adanya pergerakan lempeng di bagian bawah kulit bumi ini.Pangea mulai memecahkan diri nya menjadi benua (daratan) yang lebih kecil yangbernama Laurasia (membentuk daratan belahan selatan seperti amerika latin,

Afrika, India, Antartika, Australia, Selandia baru, New guenea dll) dan Gondwanaland (membentuk daratan belahan utara seperti Amerika dan Eropa) selama periode Jurassic (jaman dinosaurus).

Sedangkan pada akhir periode Cretaceous benua benua yang ada sudah sama denganapa yang kita lihat hari ini (5 benua). Pada saat benua Pangea terbentuk, daratan daratan yang menjadi benua sekarang memiliki daratan penghubung (jembatan benua) yang menghubungkan benua Amerika bagian selatan (latin), Afrika, India, Australia dan Antartika.Pertanyaan nya sekarang adalah, bila kerak kulit bumi ini terus bergerak sampai hari ini, maka berapa kecepatan nya? oke, jadi begini, benua yang kita diami sekarang ini bergerak sangat lambat (dan tak bisa dirasakan oleh kita yang berdiri diatasnya), pergerakan lempeng lempeng benua ini tiap tahun nya mencapai 1.5 inchi/tahun bahkan lebihlambat dari pertumbuhan kuku jari tangan kita pertahun nya. Dan dengan ini jelas dibutuhkan ber juta juta tahun bagi daratan benua itu untuk bergerak

Click here to view the original im

berjauhan dan membentuk benua yang ada sekarang.

Dan tanpa kita sadari pun sekarang benua benua kita telah "bertumbukan" dan proses nya telah berlangsung selama beberapa juta tahun, daratan Afrika telah bertumbukan dengan daratan benua Eropa. Italia, Yunani dan hampir semua kota di bagian Mediteranian merupakan bagian dari alur lempeng Afrika, dan itu telah tercatat pergerakan nya dalam 40 juta tahun terakhir (menurut data geologist). Tanda tanda lain pergerakan tersebut adalah Gunung Alpen Swiss danpegunungan Pyrenees telah saling mendorong, sehingga menyebabkan gempa bumi yang terkadang menyerang wilayah bagian Yunani dan Turki. begitu pula Australia yang diramalkan kedepan nya bila diperhitungkan dengan pergerakan lempeng bumi tersebut, maka Australia akan terus bergerak ke arah Utara hinggamembentur Asia Tenggara. begitu pula dengan benua lain seperti benua Amerika.

Click here to view the original im

Awal terbentuknya Samudera besar di bumi ini juga di pengaruhi oleh Pangea. Setelah perpisahan (partisi pangea) tersebut muncullah samudera yang diperkirakan terbentuk 180-200 juta tahun yang lalu yaitu Samudera Atlantik tengah antara barat laut Afrika dan Amerika Utara serta Samudera Hindia barat daya antara Afrika dan Antartika. Jadi sangat dimungkinkan bila ini terus terjadi, maka bumi (benua) kita ini sedang dalam proses untuk menjadi "pangea"selanjutnya, karena bukti bukti penelitian memang menunjukkan hal tersebut. Jadi kurang lebih 250 tahun lagi Bumi ini bisa jadi tak berbentuk lagi sepertisekarang ini demikian penilitian yang di lakukan pihak NASA (Pangea Ultima).

Selain membentuk Samudera, karena teori nya dulu benua kita saling terhubung, maka saat benua ini terpecah pecah menjadi sekarang ini, juga membawa karakteristik vulkanis yang serupa, seperti terbentuknya "ring of fire" atau cincin api yang melingkar dari Peru, terus memanjang hingga ke Meksiko, sepanjang pantai timur Amerika (los angeles), Alaska, Jepang, lalu Piliphina, Indonesia, kepulauan di Pasifik, dan berakhir di Selandia baru