Model Jaringan Syaraf Fuzzy Radial Basis Function untuk Peramalan Nilai BOD pada Kali Surabaya
Tarekat Qadariyah Naqsyabandiyah di Kali Pasir Cikini Jakarta
Transcript of Tarekat Qadariyah Naqsyabandiyah di Kali Pasir Cikini Jakarta
1
Laporan Penelitian
A. Latar Belakang Masalah
Tasawuf merupakan ilmu yang dianggap sebagai jalan dalam
mengatasi masalah masalah yang dihadapi oleh masyarakat pada
umumnya karena perkembangan zaman dari Tradisional berkembang
menjadi zaman modern yang memberikan dampak positif terutama
pada terbukanya akses informasi dibutuhkan tetapi dilain sisi
perkembangan zaman modern saat ini menyisakan dampak negative
bagi masyarakat yang tidak memiliki kondisi ekonomi yang baik
sehingga banyak ketimpangan yang terjadi seperti tingkatan
pengangguran yang tinggi, urbanisasi dari desa ke kota yang
menyebabkan sumber daya alam tidak dapat dioptimalkan secara
maksimal, tingkat kejahatan semakin tinggi sehingga ilmu
tasawuf merupakan ilmu yang wajib untuk dipelajari dan di
sebar luaskan oleh para ulama atau kiai yang memahami betul
tentang ilmu ini.
Karena pada dasarnya tasawuf berkembang karena dapat
menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan aturan yang ada
dapat digunakan berdasarkan kondisi yang dihadapi. Wadah pada
pesantren yang mengajarkan ilmu tasawuf mendapat tanggapan
yang positif dari masyarakat yang haus akan kerohanian yang
selama ini telah hilang karena berbagai kemudahan dunia yang
didapat.
Tasawuf merupakan ilmu yang dianggap sebagai jalan dalam
mengatasi masalah masalah yang dihadapi oleh masyarakat pada
2
umumnya karena perkembangan zaman dari Tradisional berkembang
menjadi zaman modern yang memberikan dampak positif terutama
pada terbukanya akses informasi dibutuhkan tetapi dilain sisi
perkembangan zaman modern saat ini menyisakan dampak negative
bagi masyarakat yang tidak memiliki kondisi ekonomi yang baik
sehingga banyak ketimpangan yang terjadi seperti tingkatan
pengangguran yang tinggi, urbanisasi dari desa ke kota yang
menyebabkan sumber daya alam tidak dapat dioptimalkan secara
maksimal, tingkat kejahatan semakin tinggi sehingga ilmu
tasawuf merupakan ilmu yang wajib untuk dipelajari dan di
sebar luaskan oleh para ulama atau kiai yang memahami betul
tentang ilmu ini.
Karena pada dasarnya tasawuf berkembang karena dapat
menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan aturan yang ada
dapat digunakan berdasarkan kondisi yang dihadapi. Wadah pada
pesantren yang mengajarkan ilmu tasawuf mendapat tanggapan
yang positif dari masyarakat yang haus akan kerohanian yang
selama ini telah hilang karena berbagai kemudahan dunia yang
didapat.
Berdasarkan fenomena diatas, maka Penulis merasa perlu
untuk meneliti ada pengaruh yang didapat oleh para jemaah TQN
di Kali Pasir Cikini Jakarta manfaat yang didapatkan.
B. Rumusan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka
dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh KH Drs. Abu Bakar sebagai pimpinan
Majelis Ta’lim Al Istiyaroh pada para jemaahnya?
3
2. Bagaimana profil KH Drs. Abu Bakar sebagai pimpinan
Majelis Ta’lim Al Istiyaroh?
3. Bagaimana respon masyarakat eksistensi Majelis
Ta’lim Al Istiyaroh pada para jemaahnya?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui profil Majelis Ta’lim Al Istiyaroh di
Cikini Jakarta ? .
2. Untuk memperoleh profil KH Drs. Abu Bakar pimpinan
Majelis Ta’lim Al Istiyaroh? .
3. Untuk megetahui respon masyarakat di Kali Pasir Cikini
Jakarta ?
D. Metode, Lokasi, Waktu dan Sumber Data Penelitian
1. Metode Penelitian
Untuk mengetahui dan memperoleh data yang dibutuhkan,
maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data
diataranya :
Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh data dari
lapangan dengan melalui pengamatan secara langsung terhadap
objek penelitian. Data yang dimaksud antara lain perilaku
keseharian para santri baik selama di dalam lingkungan
pesantren amaupun selama berada di dalam proses pembelajaran
atau penyelenggaraan pengajian kitab.
Wawancara
Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan
dialog atau tanya jawab secara langsung dengan sejumlah
responden, baik santri, kyai atau ustadz, serta pihak-pihak
yang terkait dengan penelitian ini. Data yang dibutuhkan
4
adalah masalah persepsi, sikap, dan respon para responden
tekhadap pembelajaran di Majelis Ta’lim Istiyaroh..
Dokumentasi
Teknik ini pada dasarnya lebih mengutamakan
kerja penulisan atau pencatatan atau rekaman (recording)
tentang setiap objek yang diteliti. Akan tetapi, pencatatan
terhadap data-data yang berbentuk catatan atau dokumen
dijadikan sebagai pilihan prioritas.
Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah salah satu upaya
membangun kepercayaan (trustworthinnes) sebuah penelitian. Teknik
ini penulis lakukan dengan cara memperlajari dan mengkaji
berbagai sumber referensial mengenai kepersantrenan.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kali Pasir, Cikini, Jakarta
Timur.
3. Waktu Penelitian
Waktu dilakukan untuk penelitian ini adalah pada tgl 29
November 2014.
4. Sumber Data
a. Sumber data Primer, yaitu orang-orang yang terlibat dalam
Majelis Ta’lim Cikini Jakarta.
b. Sumber data Skunder, yaitu studi pustaka yang menunjang
data-data tertulis, baik berupa buku, website, blog,
artikel dan sejenis lainnya.
5
BAB 2
A. Sejarah Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah
Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah adalah perpaduan daridua buah tarekat besar, yaitu Thariqah Qadiriyah dan ThariqahNaqsabandiyah. Pendiri tarekat baru ini adalah seorang SufiSyaikh besar Masjid Al-Haram di Makkah al-Mukarramah bernamaSyaikh Ahmad Khatib Ibn Abd.Ghaffar al-Sambasi al-Jawi (w.1878M.). Beliau adalah seorang ulama besar dari Indonesia yangtinggal sampai akhir hayatnya di Makkah. Syaikh Ahmad Khatibadalah mursyid Thariqah Qadiriyah, di samping juga mursyiddalam Thariqah Naqsabandiyah. Tetapi ia hanya menyebutkansilsilah tarekatnya dari sanad Thariqah Qadiriyah saja. Sampaisekarang belum diketemukan secara pasti dari sanad mana beliaumenerima bai’at Thariqah Naqsabandiyah.
Sebagai seorang mursyid yang kamil mukammil Syaikh AhmadKhatib sebenarnya memiliki otoritas untuk membuat modifikasitersendiri bagi tarekat yang dipimpinnya. Karena dalam tradisiThariqah Qadiriyah memang ada kebebasan untuk itu bagi yangtelah mempunyai derajat mursyid. Karena pada masanya telahjelas ada pusat penyebaran Thariqah Naqsabandiyah di kota suciMakkah maupun di Madinah, maka sangat dimungkinkan ia mendapatbai’at dari tarekat tersebut. Kemudian menggabungkan intiajaran kedua tarekat tersebut, yaitu Thariqah Qadiriyah dan
6
Thariqah Naqsabandiyah dan mengajarkannya kepada murid-muridnya, khususnya yang berasal dari Indonesia.
Penggabungan inti ajaran kedua tarekat tersebut karenapertimbangan logis dan strategis, bahwa kedua tarekat tersebutmemiliki inti ajaran yang saling melengakapi, terutama jenisdzikir dan metodenya. Di samping keduanya memilikikecenderungan yang sama, yaitu sama-sama menekankan pentingnyasyari’at dan menentang faham Wihdatul Wujud. ThariqahQadiriyah mengajarkan Dzikir Jahr Nafi Itsbat, sedangkanThariqah Naqsabandiyah mengajarkan Dzikir Sirri Ism Dzat.Dengan penggabungan kedua jenis tersebut diharapkan paramuridnya akan mencapai derajat kesufian yang lebih tinggi,dengan cara yang lebih mudah atau lebih efektif dan efisien.Dalam kitab Fath al-‘Arifin, dinyatakan tarekat ini tidakhanya merupakan penggabungan dari dua tarekat tersebut. Tetapimerupakan penggabungan dan modifikasi berdasarkan ajaran limatarekat, yaitu Tarekat Qadiriyah, Tarekat Anfasiyah,Junaidiyah, dan Tarekat Muwafaqah (Samaniyah). Karena yangdiutamakan adalah ajaran Tarekat Qadiriyah dan TarekatNaqsyabandiyah, maka tarekat tersebut diberi nama ThariqahQadiriyah Naqsabandiyah. Disinyalir tarekat ini tidakberkembang di kawasan lain (selain kawasan Asia Tenggara).
Penamaan tarekat ini tidak terlepas dari sikap tawadlu’dan ta’dhim Syaikh Ahmad Khathib al-Sambasi terhadap pendirikedua tarekat tersebut. Beliau tidak menisbatkan nama tarekatitu kepada namanya. Padahal kalau melihat modifikasi ajaranyang ada dan tatacara ritual tarekat itu, sebenarnya layakkalau ia disebut dengan nama Tarekat Khathibiyah atauSambasiyah, karena memang tarekat ini adalah hasil ijtihadnya.
Sebagai suatu mazhab dalam tasawuf, Thariqah QadiriyahNaqsabandiyah memiliki ajaran yang diyakini kebenarannya,terutama dalam hal-hal kesufian. Beberapa ajaran yangmerupakan pandangan para pengikut tarekat ini bertalian denganmasalah tarekat atau metode untuk mendekatkan diri kepadaAllah SWT. Metode tersebut diyakini paling efektif danefisien. Karena ajaran dalam tarekat ini semuanya didasarkanpada Al-Qur’an, Al-Hadits, dan perkataan para ‘ulama arifindari kalangan Salafus shalihin.
7
Setidaknya ada empat ajaran pokok dalam tarekat ini, yaitu :tentang kesempurnaan suluk, tentang adab (etika), tentangdzikir, dan tentang murakabah.
B. Aktivitas Komunitas TQN
Ada beberapa aktivitas yang dilaksanakan oleh komunitas TQNKalipasir dalam seminggu diantaranya:
1. Khataman tiap malam Selasa | pukul 21.00 – 22.00 WIB.2. Pembacaan Khatam Al Qur’an tiap malam Rabu | pukul 21.00
s/d selesai3. Pembacaan Shalawat Nariyah tiap malam Jum’at | pukul
21.00 WIB4. Pembacaan Manaqib biasanya dirangkai setelah selesai
khataman.5. Ziarah ke makam para wali dan ulama | tiap tahun atau
berdasarkan waktu tersendiri6. Silaturahmi ke berbagai majlis ta’lim untuk mengikuti
pengajian-pengajian | setiap saat7. Bermusyawarah atau berdiskusi dalam kajian keagamaan |
setiap saat
Khataman
Aktivitas jama’ah majlis dzikir TQN Kalipasir yang palingdominan adalah khataman. Khataman adalah rangkaian akhir darikegiatan dzikir individu dalam satu minggu. Setelahmelaksanakan wirid (dzikir) secara sendiri-sendiri dalamkesehariannya baik dalam shalat maupun di luar shalat, makarangkaian ini perlu ditutup secara bersama-sama. Itulah yangdisebut khataman. Khataman sendiri berasal dari bahasa arabkhatimah (penutup). Jadi penutup dari rangkaian dzikirseminggu bagi pengamal TQN yang sudah ditalqin. Kegiatankhataman ini semacam kewajiban untuk dirinya karena sudahmerasa berjanji kepada gurunya (wakil talqin).
Bacaan yang diucapkan dalam aktivitas khataman adalahsama dengan dzikir-dzikir lainnya baik yang biasa dilakukanoleh pengamal thariqah apa pun maupun yang belum bertareqah.Rangkaian itu terdiri dari tawassul, shalawat, pembacaan ayatAlqur’an dan do’a. Bagi tiap-tiap thareqah rangkaian dzikirnyapasti berbeda-beda namun tidak akan lepas dari unsur-unsur
8
tersebut. Hal itu merupakan ciri dari thareqah yangmu’tabarah.
Bacaan yang sudah ditentukan baik jumlah maupuntulisannya tercetak dalam buku “Uqudul Juman” Buku inimerupakan pemberian dari Pesantren Suryalaya, pada saat ditalqin pertama kali. Merupakan semacam buku wajib yang harusdi baca oleh masing-masing murid berdasarkan petunjuk mursyidyang turun-temurun.
Khataman qur’an dilaksanakan secara rutin setiap malamRabu ba’da isya. Anggotanya adalah para pengamal TQN. Namunjumlah pengikut khataman qur’an ini tidak sebanyak ketikakhataman thareqah. Awalnya, khataman qur’an ini merupakanamalan guru kami yang dikerjakan setiap minggu, kemudian lama-kelamaan banyak para murid yang mau mengikutinya. Sehinggadengan banyaknya pengikut waktu pembacaan tiap-tiap juz tidakmemakan waktu yang lama.
Biasanya pengikut khataman berkisar antara 15-20 orang.Berarti masing-masing pembaca qur’an mendapat 1 – 3 juz.Khataman qur’an ini merupakan amalan yang tidak diwajibkan dantidak diikat dalam disiplin berthareqah, namun sebagaipengamal thareqah, pembacaan qur’an ini diharapkan bisamembantu mempertajam kebeningan hati.
Bacaan shalat nariyah atau tafrijiyah merupakan bacaan yangsudah sangat tenar di kalangan masyarakat ahli sunnahwaljama’ah. Harapan dari pembacaan dzikir shalawat ini tidaklain adalah untuk memperoleh pertolongan dari Allah melaluiNabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam.
Pembacaan shalawat bagi kalangan pengamal thareqah maupunahli sunnah waljama’ah merupakan bacaan yang sudah akrab.Shalawat dalam arti umum, sudah biasa dikerjakan. Misalnyadalam shalat atau dalam setiap berdo’a. Ia merupakan syaratmutlak. Bacaan tahiyyat jika tidak disertai oleh shalawat makashalat tersebut tidak sah. Begitu pula dalam berdo’a pembacaanshalawat merupakan rangkaian awal dan akhir. Sebab tanpabershalawat kurang afdol.
9
Karenanya, dalam berthareqah mirip dengan berdo’a danmirip dengan shalat. Shalawat dengan berbagai macam versibacaanya, nama “shalawat nariyah” lah yang diplilih sebagaiwiridan dalam akvitas TQN di Kalipasir, Menteng Jakarta.Shalawat sendiri bukan rangkaian wajib bagi pengamal TQN. Iahanya merupakan aktivitas extra yang tidak diharuskan.Karennya, pengikut shalawat ini dihadiri oleh jama’ah yangtidak jauh dari tempat tinggal guru kami. Jumlah yang hadirtidak sebanyak ketika berkhataman dzikir.
Pembacaan Manaqib artinya autobiography. Suatu riwayat.Biasanya yang dibaca adalah riwayat (manaqib) Syekh AbdulQadir Al Jailani, Qaddasallahu sirrahu adalah. Sebab beliauadalah guru dari kami semua. Asal mula thareqah adalah daribeliau. Karena itulah kami para pengamal thareqah TQN berusahamembacakan manaqaib beliau sebagai bagian dari ikatan batinantara guru dan murid.
Majelis Ta’lim Istiyaroh
Pendidikan, Pengajaran, Santunan dan Pengajian TareqahQadiriyah WanaqsabandiyahJl. Kalipasir Gg. Guru Demar No. 18C RT.015/01 Kel. CikiniJakarta Pusat 10330Telp. 021-31905617 . e-mail: [email protected]
C. Silsilah Dalam TQN
Allah SWTJibril as
Rasulullah Muhammad sawAli k.w.h 2 Abu Bakar ash ShiddiqHussayn r.a 3 Salman al Farisi
Zayn al Abidin 4 Qasim b. Muhammad b.Abi Bakar
Muhammad Baqir 5 Ja’far Shadiq
Ja’far Shadiq 6 Bayazid Tayfur alBistami
Musa al-Kazhimi 7 Abu’l Hasan AlKharqaniAbu al – Hasan Ali ibn Musa 8 Abu Ali farmadiMa’ruf al-karkhi 9 Abu Yususf HamdaniSarri Saqathi 10 Abdul Khaliq Ghujdawani
10
Abu al-Qasim al-Juanydi al-Baghdadi 11 Muhammad Arif Riwagiri
Abu Bakar Dilfi Syibli 12 Mahmud AbdulkhayrFaghnawi
Abu Faddl Abd. Wahid at Tamimi 13 Azizan Ali RamitaniAbu al Faraj at Thusy 14 Muhammad Baba SammasiAbu al Hasan Ali ibn Yusuf al-Qirsyi 15 Amir Kuallal
Abu Said ibn Ali al Mazhumi 16 Shah Muhammad Bahaudinal Uwaysi
Abdul Qadir al Jaylani 17 Ala’uddin MuhammadAttar
Abdul Aziz 18 Ya’kub Harqi
Muhmmad al Hattak 19 Nashruddin UbaydillahAhrar
Syamsyuddin 20 Muhammad Zahidi
Syarafuddin 21 Darwis muhammad BaqiBillah
Nuruddin 22 Imam rabbani AhmadFaruqi Sirhindi
Waliyuddin 23 Muhammad Ma’shumSrihindi
Hisyamuddin 24 Safruddin Arif MuhmmadYahya 25 Nur Muhammad Badawu
Abu Bakar 26 Syamsuddin Habibullahjan I Janan
Abdur Rahman 27 Abdullah ad DihlawiUtsman 28 Abu Said al ahmadiAbdul Fatah 29 Ahmad SaidMuhammad Murad 30 M. Jan al MakkiySyamsuddin 31 Khalid HilmiAhmad Khatib as-Sambasi 32Thalhah 33Abdullah Mubarak ibn NurMuhammad (Abah Sepuh) 34
Ahmad Shahibul Wafa’ TajulArifin (Abah Anom) 35
D. Tanbih
Tanbih ini dari Syaekhuna Almarhum Syaikh Abdullah Mubarok bin
Nur Muhammad yang bersemayam di Patapan Suryalaya Kajembaran
11
Rahmaniyah. Sabda beliau kepada khususnya segenap murid-murid
pria maupun wanita, tua maupun muda :
“Semoga ada dalam kebahagiaan, dikaruniai Allah Subhanahu
Wata’ala kebahagiaan yang kekal dan abadi dan semoga tak akan
timbul keretakan dalam lingkungan kita sekalian.
Pun pula semoga Pimpinan Negara bertambah kemuliaan dan
keagungannya supaya dapat melindungi dan membimbing seluruh
rakyat dalam keadaan aman, adil dan makmur dhohir maupun
bathin. Pun kami tempat orang bertanya tentang Thariqah Qadiriyah
Naqsabandiyah, menghaturkan dengan tulus ikhlas wasiat kepada
segenap murid-murid : berhati-hatilah dalam segala hal jangan
sampai berbuat yang bertentangan dengan peraturan agama maupun
negara. Ta’atilah kedua-duanya tadi sepantasnya, demikianlah
sikap manusia yang tetap dalam keimanan, tegasnya dapat
mewujudkan kerelaan terhadap Hadlirat Illahi Robbi yang
membuktikan perintah dalam agama maupun negara.
Insyafilah hai murid-murid sekalian, janganlah terpaut olehbujukan nafsu, terpengaruh oleh godaan setan, waspadalah akanjalan penyelewengan terhadap perintah agama maupun negara,agar dapat meneliti diri, kalau kalau tertarik oleh bisikaniblis yang selalu menyelinap dalam hati sanubari kita.
Lebih baik buktikan kebajikan yang timbul dari kesucian :
1. Terhadap orang-orang yang lebih tinggi daripada kita,baik dlohir maupun batin, harus kita hormati, begitulahseharusnya hidup rukun dan saling menghargai.
2. Terhadap sesama yang sederajat dengan kita dalam segala-galanya, jangan sampai terjadi persengketaan, sebaliknyaharus bersikap rendah hati, bergotong royong dalammelaksanakan perintah agama maupun negara, jangan sampaiterjadi perselisihan dan persengketaan, kalau-kalau kitaterkena firman-Nya “Adzabun Alim”, yang berarti duka-
12
nestapa untuk selama-lamanya dari dunia sampai denganakhirat (badan payah hati susah).
3. Terhadap oarang-orang yang keadaannya di bawah kita,janganlah hendak menghinakannya atau berbuat tidaksenonoh, bersikap angkuh, sebaliknya harus belas kasihandengan kesadaran, agar mereka merasa senang dan gembirahatinya, jangan sampai merasa takut dan liar, bagaikantersayat hatinya, sebaliknya harus dituntun dibimbingdengan nasehat yahng lemah-lembut yang akan memberikeinsyafan dalam menginjak jalan kebaikan.
4. Terhadap fakir-miskin, harus kasih sayang, ramah tamahserta bermanis budi, bersikap murah tangan, mencerminkanbahwa hati kita sadar. Coba rasakan diri kita pribadi,betapa pedihnya jika dalam keadaan kekurangan, olehkarena itu janganlah acuh tak acuh, hanya diri sendirilahyang senang, karena mereka jadi fakir-miskin itu bukannyakehendak sendiri, namun itulah kodrat Tuhan.
Demikanlah sesungguhnya sikap manusia yang penuh kesadaran,meskipun terhadap orang-orang asing karena mereka itu masihketurunan Nabi Adam a. s. mengingat ayat 70 Surat Irso yangartinya :
“Sangat kami mulyakan keturunan Adam dan kami sebarkan segala yang berada didarat dan di lautan, juga kami mengutamakan mereka lebih utama dai makhluklainnya.”
Kesimpulan dari ayat ini, bahwa kita sekalian seharusnyasaling harga menghargai, jangan timbul kekecewaan, mengingatSurat Al-Maidah yang artinya :
“Hendaklah tolong menolong dengan sesama dalam melaksanakan kebajikan danketaqwaan dengan sungguh-sungguh terhadap agama maupun negara, sebaliknyajanganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan terhadapperintah agama maupun negara”.
Adapun soal keagamaan, itu terserah agamanya masing-masing,mengingat Surat Al-Kafirun ayat 6:”Agamamu untuk kamu, agamakuuntuk aku”, Maksudnya jangan terjadi perselisihan, wajiblah kitahidup rukun dan damai, saling harga menghargai, tetapijanganlah sekali-kali ikut campur. Cobalah renungkan pepatahleluhur kita:“ Hendaklah kita bersikap budiman, tertib dan damai, andaikan
13
tidak demikian, pasti sesal dahulu pendapatan, sesal kemudiantak berguna”. Karena yang menyebabkan penderitaan diri pribadiitu adalah akibat dari amal perbuatan diri sendiri.Dalam surat An-Nahli ayat 112 diterangkan bahwa :
“Tuhan yang Maha Esa telah memberikan contoh, yakni tempat maupun kampung,desa maupun negara yang dahulunya aman dan tenteram, gemah ripah loh jinawi,namun penduduknya/penghuninya mengingkari nikmat-nikmat Allah, maka laluberkecamuklah bencana kelaparan, penderitaan dan ketakutan yang disebabkansikap dan perbuatan mereka sendiri”.
Oleh karena demikian, hendaklah segenap murid-murid bertindak teliti dalam segala jalan yang ditempuh, guna kebaikan dlohir-bathin, dunia maupun akhirat, supaya hati tenteram, jasad nyaman, jangan sekali-kali timbul persengketaan, tidak lain tujuannya “ Budi Utama-Jasmani Sempurna “ (Cageur-Bageur).Tiada lain amalan kita, Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah, amalkan sebaik-baiknya guna mencapai segala kebaikan, menjauhi segala kejahatan dhohir bathin yang bertalian dengan jasmani maupun rohani, yang selalu diselimuti bujukan nafsu, digoda oleh perdaya syetan.
Wasiat ini harus dilaksanakan dengan seksama oleh segenap murid-murid agar supaya mencapai keselamatan dunia dan akhirat.Amin.
Patapan Suryalaya, 13 Pebruari 1956Wasiat ini disampaikan kepada sekalian ikhwan
(KH.A Shohibulwafa Tadjul Arifin)
UNTAIAN MUTIARAJangan membenci kepada ulama yang sejamanJangan menyalahkan kepada pengajaran orang lainJangan memeriksa murid orang lainJangan mengubah sikap walau disakiti orangHarus menyayangi orang yang membenci kepadamu
E. Pimpinan TQN Mendapat Penghargaan dari PBB
14
The International Federation of Non-Government Organizationsfor the Prevention of Drug and Substance Abuse (IFNGO) ,sebuah badan dunia di bawah PBB yang menangani pencegahanmasalah narkoba dan penyahgunaan obat-obatan terlarang telahmemberikan penghargaan kepada Pengasuh Pontren Suryalaya K.H.Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin (Abah Anom), di PonpesSurlaya pada Kamis (8/1). Kabar ini dirilis oleh koranPikiran Rakyat (PR) selengkapnya di bawah ini.
BERAWAL dari keprihatinan yang dirasakan oleh Pengasuh PondokPesantren Suryalaya K.H. Ahmad Sohibulwafa Tajul Arifin (94),melihat banyaknya anak muda yang terjerumus narkotika, kiaiyang akrab dipanggil Abah Anom tersebut mendirikan pondokpesantren khusus yang bernama Inabah.
“Inabah pertama yang didirikan oleh Abah Anom yaitu pada tahun1980,” kata Juru Bicara Pondok Pesantren (Pontren) SuryalayaK.H. Zaenal Abidin Anwar, di Suralaya, Kab. Tasikmalaya, Kamis(8/1).
Setelah melalui berbagai kajian, termasuk seminar pencegahannarkotika di Pontren Suryalaya, akhirnya Abah Anoh berkekuatanhati untuk membuat pondok pesantren khusus bernama Inabah.Arti nama pontren tersebut adalah pengembalian atau pemulihanseseorang dari jalan yang menjauhi Allah ke jalan mendekatkandiri kepada Allah.
Karena keteguhan serta keikhlasan Abah Anom, upayapenyelamatan korban narkoba tersebut akhirnya membuahkanhasil. Mereka yang kecanduan narkoba bisa pulih sepertisemula. Dalam pemikiran Abah Anom, orang yang sedang mabuk,yang jiwanya sedang guncang dan terganggu, diperlukan metodepemulihan (inabah).
Mereka yang mengikuti program Inabah harus ikut kegiatansepanjang 24 jam. Kurikulum pembinaan yang ditetapkan olehAbah Anom mencakup mandi dan wudu, salat dan zikir, sertaibadah lainnya. Biasanya, waktu pemulihan antara 40 harisampai 6 bulan
Cara Abah Anom akhirnya berkembang pesat serta banyakdipercaya oleh berbagai pihak, sehingga banyak keluarga yangmenitipkan saudara atau anak mereka ke Inabah. Jumlah pondok
15
Inabah sekarang sudah berkembang menjadi 31 pondok, termasuksembilan di antaranya berada di luar negeri.
Lebih dari 5.000 orang yang kecanduan narkoba, berhasil pulihkembali setelah masuk Inabah. Abah Anom berusaha dengan sabarmembina anak-anak yang jadi korban narkoba tersebut.
Setelah 28 tahun berjalan, apa yang dilakukan Abah Anommendapat pujian dari berbagai pihak. Abah Anom pernahmemperoleh penghargaan dari presiden, atas jasanya membantupemulihan korban narkoba.
Januari 2009, penghargaan piagam emas “Distinguished ServiceAwards” juga diberikan kepada Abah Anom oleh InternationalFederation of Non-Government Organisations (IFNGO)Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Piagam emas yang merupakanpuncak prestasi tertinggi dalam pengabdian seseorang membantumemulihkan korban narkoba, terlihat dipajang di dindingruangan tamu rumah Aba Anom.
Piagam tersebut diberikan di Australia oleh Charmain IFNGO Dr.K.C. Lam kepada perwakilan Suryalaya Jakarta, Ir. UcuSuparta . Apa yang dilakukan Abah Anom dinilai telahmenyelamatkan nyawa serta masa depan anak-anak yang jadikorban narkoba.
Hidup normal
Berdasarkan hasil penelitian Dr. Juhaya S. Praja, tahun 1981-1989, sebanyak 93,1% dari 5.845 anak binaan yang mengikutiprogram di Inabah, bisa dikembalikan ke keadaan semula. Selainitu, mereka dapat kembali hidup di tengah masyarakat dengannormal. Kondisi itu yang membuat berbagai lembaga memberikanpenghargaan kepada Abah Anom.
“Kita bersyukur bisa menerima piagam penghargaan dari PBB.Piagam itu merupakan pengakuan dari dunia atas kerja kerasyang dilakukan oleh Abah, dalam membantu menangani korbannarkoba,” kata K.H. Zaenal Abidin Anwar.
Sementara itu, Kapolda Jabar Inspektur Jenderal Timur Pradopomengatakan, penghargaan diberikan PBB kepada Abah Anom adalahhal yang luar biasa. Artinya, dunia sudah memberikan
16
penghargaan tentang apa yang telah dilakukan oleh Abah Anomselama ini, dalam pengabdiannya untuk membantu memulihkankorban narkoba.
“Itu luar biasa sekali. Guru besar Abah Anom telah memberikanteladan kepada kita semua. Sekarang, kita semua yangmeneruskannya, harus benar-benar menjaga keluarga kita,lingkungan kita dari narkoba,” ujar Timur Pradopo saatberkunjung ke Pontren Suryalaya.
Sedangkan Bupati Tasikmalaya Tatang Farhanul Hakim mengatakan,penghargaan dari PBB tersebut merupakan kebanggaan bagi wargaTasikmalaya. Karena terbuki, pengabdian dan kiprah pengasuhSuryalaya telah mendapat pengakuan dari lembaga dunia.
“Saya dan atas nama masyarakat Tasikmalaya benar-benar bangga,dan hal itu menjadi aset kita semua. Apa yang dilakukan olehSuryalaya benar-benar telah memberikan manfaat dan diakui olehdunia,” kata Tatang, didampingi Ketua DPRD Kab. Tasikmalaya UuRuzhanul Ulum.
Ucapan serupa dikemukakan Staf Khusus Presiden BidangKomunikasi Sosial Brigadir Jenderal Kurdi Mustofa, yang datangke Suryalaya mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Sayasangat gembira dan bangga terhadap Pontren Suryalaya, yangternyata memang mampu berbuat banyak untuk masyarakat luas.Sehingga, upaya perang terhadap narkoba dilakukan dengansepenuh hati. Dengan adanya penghargaan dari PBB itu telahmembuktikan kalau keberadaan pesantren ini telah diakui dantentunya menjadi kebanggaan bagi Indonesia,” ujarnya. (UndangSudrajat/”PR”) Sumber : http://newspaper.pikiran-rakyat.com /
F. Nisfu Sya’ban dengan Shalat 100 Rakaat Kali Pasir Cikini
Bagi pengikut tarekat Naqsabandiyah termasuk TQN (tarekatqadiriyah wannaqsabandiyah) tidak kekurangan amalan sunnahseperti shalat, dzikir dan shalawat. Mereka memiliki amalanharian, mingguan, bulanan dan tahunan. Amalan harian diisidzikir setiap habis shalat wajib. Sedang amalan mingguan diisidengan hataman dan amalan setiap bulan adalah manaqib.Terakhir, amalan setahun sekali adalah shalat sunnah 100rokaat.
17
Namun bagi tarekat lainnya tidak ada semacam aturan tersebut. Karena itu TQN Kalipasir tadi malam bertepatan dengan malamnisfu sya’ban dan malam 17 Agustus 2008, dimana di hampirsemua masjid dan mushala, RT-RQ menyelengarakan peringatanAgustusan dan di mushola/masjid menyelenggarakan nisfu sya’bandengan diisi shalat sunnah, baca quran yang tentu berbeda.
Bertempat di masjid Al Istikharah Kwitang Jakarta Pusat,sekitar 70 jamaah yang biasa hadir wirid mingguan di rumahpembimbing majlis al istisyarah, KH. Abu Bakar bersama-samamelakukan shalat 100 rokaat dengan mengambil waktu sekitar 2jam.
Acara dimulai dari pukul 21.00 dan berakhir pukul 23.00 WIB.Namun karena tidak setiap orang irama shalatnya tidak sama,maka selesainya pun tidak sama. Sebab shalat ini dikerjaknasendiri-sendiri namun dalam satu masjid.
Shalat sunnah mutlak ini tidak jauh niatnya dari tiga hal:pertama, litoulil umr (minta dipanjangkan umur) kedua,lirrizkil halal (memohon limpahan rezeki yang halal) danketiga, lihifdzil iman (memohon agar iman terjaga). Kemudianbacaan setelah fatihah adalah qulhu (surat al ikhlas) dibaca10 kali.
Selanjutnya setelah selesai mengerjakan shalat, doa dipimpinoleh Kyai Abu Bakar doanya sebagai berikut:
ا ي� ق� �ر ولا ش�� ا لاك�اف� رك�� ب��ري�� ا م�ن� ال�ش� ي� ق� ا ن�� ي� ق� ا ن�� لي� ي� ق�� ن� ق�� ال�لهم ال�رز�Artinya: Ya Alla Berikanlah aku rezeki, hati yang suci lagibersih daripada syirik. Benar-benar bersih tidak kafir dantidak sengsara.
Masalah legalitas mengerjakan shalat sunah hingga 100 rakaatitu sudah dikerjakan oleh ulama salaf dahulu. Semisal ImamSyafi’i mengerjakan shalat hingga 300 rakaat sehari. Namunbagi beliau mengerjakan 300 rekaat itu masih belum bermalbanyak.
Kemudian dasar yang kuat misalnya dari hadits Rasulullah sawbanyak sekali sabda Rasul yang membolehkan menambah-nambahbilangan rokaat. Sebab Nabi sering kali dimana-mana mengatakan
18
“tatowwu'” atau searti dengan sunnah maka yang namanyatatowwu’ itu adalah bid’ah. Jadi bid’ah seperti shalat sunnahini memang diperbolehkan khusus kepada umat Islam.
Dzikir batin bagi para pengamal Tarekat merupakan nutrisiwajib yang harus dimakan sehari-hari. Setidaknya merekamelahap dzikir 1000 kali setiap hari, kemudian mingguan,bulanan dan tahunan ada lagi jenis macamnya. Namun amalandzikir semua itu adalah untuk batin saja. Namun bagaimanaamalan lahir dari para jamaah TQN Kalipasir ini tidak lainadalah bakti sosial dengan salah satu kegiatannya adalahmembangun sarana pesantren dan masjid bagi warga Cirebontepatnya di Kampung Kyai Abu Bakar, di Babakan CiledugCirebon.
Hal itu disampaikan oleh salah satu jamaah wakil dari Kyai AbuBakar yang melaporkan berbagai kegiatan majlis Ta’lim AlIstisyaroh dalam pentutupan pengajian (tawaquf) menjelangRamadhan pada Selasa, 18 Agustus 208.
Jamaah TQN Kalipasir yang berjumlah kurang lebih dari 200orang mengadakan pentuupan rangkaian dzikir rutin yangbiasanya dilaksanakan setiap malam Selasa di Majlis Ta’lim AlIstisyarah pimpinan KH. Abu Bakar di rumahnya, di Gg. GuruDemar, Kalipasir, Menteng Jakarta Pusat.
Jika pada tanggal 9 Agustus, kemarin jamaah TQN Kwitangmengadakan tawaquf, maka pada pertengahan bulan Agustus ini,TQN Kalipasir pada Selasa, juga mengadakan acara tawaquf(menghentikan sementara) kegiatan rutin wirid yang biasadilaksanakan oleh Jamaah Tareqah Qadiriyah Wannaqsabandiyah (TQN).
Ada beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh Majlis Ta’limAl Istisyarah yang jamaahnya tergabung dalam TQN inimemberikan sumbangan materi dan fikiran guna menyukseskanprogram pembangunan fisik sarana pesantren di Cirebon.
19
Ada yang bilang majlis TQN Kalipasir itu Majlis MHTkarena tempatnya di gang sepanjang 250 m
1. Majlis Ta’lim Al Istisyaroh memiliki kegiatan rutin dzikir:
Dzikir Harian, setidaknya para jamaah melakukan tidak kurang dari
1000 kalimah thoyibah dilantunkan; Dzikir Mingguan, disebut
khataman merupakan kewajiban bagi para pengikut tareqat TQN
yang tidak lain dzikir mingguaan ini berkumpul kemudian
bersolawat, membaca quran dan berdzikir. Rangkain bacaan ini
sudah tercatat dalam dzikir baku bagi pengikut TQN. Dzikir
Bulanan, merupakan rangkaian acara bulanan bagi jamaah TQN
dimana dzikir bulanan itu disebut membaca manakib. Sebuah
bacaan yang isinya memberikan warning kepada kita agar
mengingat jasa-jasa para ulama yang telah memberikan petunjuk
jalan untuk mengenal Rasulullah saw dan juga mengenal Allah
dengan berbagai ibadah dan batasan-batasannya.Dzikir Tahunan,
yaitu melekasanakan shalat 100 rokaat. Namun shalat sunaah 100
rakaat ini dikhususkan bagi pengikut tarekat Naqsabandiyah.
2. Selain amalan dzikiran dan shalat sunnah, jamaah TQN
Kalipasir juga memiliki aktivitas bakti sosial. Selama hampir
kurang dari satu tahun jamaah berhasil mengumpulkan uang
sebanyak hampir 100 juta untuk membengun sarana pesantren dan
20
Masjid bagai warga tiga desa di tempat kelahiran KH. Abu
Bakar, Cangkuang, Babakan Cirebon. Adapun yang telah dibangun
terdiri dari beberapa tahap:
1. Tahap pertama,
Pembebasan tanah seluas 1025 meter dengan menghabiskan
dana sebesar Rp. 51.250.000,- dalam waktu 10 bulan dan
sudah dikonblok 30 persennya (@Rp. 30.000) Untuk
pembebasan tanah ini alhamdulillah sudah rampung.
2. Tahap kedua,
Pembangunan jembatan permanen di atas sungai yang
menghubungkan komplek pesantren dengan jalan desa. Selain
itu pembuatan turap (pembangunan fondasi penahan erosi
sepanjang 50 meter di sisi kali dengan ketinggian 3 meter
dan tebal 60 cm. Proyek ini telah ditinjau untuk memenuhi
standar pembangunan jembatan oleh Kepala PU Kab.
Cirebon . Dana yang dihabiskan sebesar Rp. 125.000.000,-
selama 2 bulan. Alhamdulillah sudah rampung.
3. Tahap ketiga
Pembangunan sarana tempat wudlu, yang kini tengah
dipersiapkan segalanya.
4. Tahap keempat
Pembangunan masjid, masih dalam proses persiapan.
Pada dua hari yang lalu, salah satu jamaah dari kita, Bapak
Nofik telah mengecek berbagai sarana pembangunan yang telah
dilangsungkan. Beliau sendiri mengakui sarana itu telah
terwujud tinggal membangun masjid saja. Adapun beliau telah
membawa oleh-oleh berupa foto-foto fisik bangunan hasil
kunjungan dua hari lalu.
21
G. Profil KH Drs. Abu Bakar
KH. Abu Bakar meskipun membina jamaah dari tahun 80-an
yang kin tersebar jamaahnya dari berbagai tempat di
Jabodetabek, namun sama sekali beliau tidak menganggap dirinya
sebagai orang nomor satu. Beliau merupakan pimpinan Majelis
Talim Istiyaroh ketua pusat Jakarta yang berpusat di Cikini,
dan mewakili cabang Yayasan Suralaya Buktinya, dalam setiap
khataman mingguan yang memimpin khataman adalah bergantian.
Dalama hal ini perlu digarisbawahi bawah masing-masing jamaah
adalah setara. Hal ini sebagaimana Allah berfirman: Inna
akromakum ‘indallahi atqokum, sesungguh yang paling mulia di
sisi Allah adalah yang paling bertaqwa.
Karena sifat guru kami adalah orang yang tidak melihat sisi
negatif, maka urusan taqwa hanya Allah yang mengetahui,
karenanya jamaah yang semangat berdzikir dan beramal sholeh
ini dianggap luar biasa. Karenanya beliau tidak menganggap
dirinya hebat tetapi setara dan semuanya sebagai ustadz.
Foto Bersama KH Drs.Abu Bakar
Pimpinan Majelis Ta’lim Istiyaroh.
22
BAB 3
Kesimpulan
Tarekat telah menjadi pilihan bagi sebagian kaum
muslimin Indonesia. Salah satu tarekat yang terbesar di
Indonesia adalah gabungan antara dua tarekat agung Qadiriyah
dan Naqsabandiyah. Dalam fenomena jagat spiritual modern ini,
pondok pesantren di Suryalaya muncul menjadi salah satu dari
23
pusat Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah (TQN) terbesar di
Indonesia.
TQN yang berada di Jakarta melaksanakan kegiatan sesuai
dengan yang berada di pusat. Kegiatan. KH Drs. Abu Bakar
sebagai pemimpin yayasan Suryalaya telah berhasil melaksanakna
kegiatannya di mulai tahun 1994 dan mendapatkan antusias dari
warga sekitar karena pendekatan yang beliau lakukan dengan
metode hikmah yang sesuai dengan kondisi dan psikologi
masyarakat di Indonesia.
Beliau dengan sukarela memberikan bimbingan spiritual
bagi para salikin dalam menemukan jati diri mereka yang telah
terkontaminasi kehidupan dunia yang telah melupakan kehadiran
Allah sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan masalah-
masalah keduniaan dan menuju kehidupan di akhirat.
24
Daftar Referensi
http://newspaper.pikiran-rakyat.com
Dr. Hj. Sri Mulyati, M,A. Peran Edukasi Tarekat Qadiriyah
Naqsyabandiyah dengan Referensi Utama Suryalaya, Jakarta:
Kencana 2010.
Wawancara dengan KH. Drs Abu Bakar tgl 29 November 2014 pukul
10.00 WIB.