SUHU DAN KAITANNYA
Transcript of SUHU DAN KAITANNYA
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
PENGARUH SUHU TERHADAPPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
Dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman salah satu faktor
ekologi yang sangat mempengaruhi adalah faktor suhu. Faktor
tersebut mudah diukur dan seringkali membatasi pertumbuhan dan
distribusi tanaman. Suhu merupakan aspek intensitas dari energi
panas. Aspek kapasitas panas energi juga penting tetapi suhu atau
aspek intensitas energi pengaruhnya lebih langsung.
A. Aspek fisik
Pengertian Suhu mencakup 2 aspek : Derajat Insolasi
Insolasi menunjukan energi panas dari matahari dengan satuan gram kalori/cm2/jam Satu gram kalori adalah sejumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 gram air sebesar 10CJumlah insolasi atau suhu suatu daerah tergantung kepada :
(a) Latitude(letak Lintang) suatu daerahPada daerah katulistiwa insolasi lebih besar dan sedikit variasi dibanding dengan sub tropis dan daerah sedang. Jadi, insolasi semakin kecil dengan bertambahnya latitude karena sudut jatuh radiasi matahari makin besar atau jarak antara permukaan bumi makin jauh.
(b) Altitude (tinggi tempat dari permukaan laut)Semakin tinggi Altitude insolasi makin rendah. Setiap naik 1000 kaki suhu turun 30F
(c) MusimBerpengaruh terhadap insolasi kaitannya dengan kelembaban udara dan keadaan awan
(d) Angin Berpengaruh terhadap insolasi kaitannya bila angin membawa uap panas
1. Radiasi kalor
Hampir seluruh energi kalor (panas ) di bumi berasal dari
matahari. Energi itu terdiri atas energi radiasi yang tersusun
1
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
dari bermacam-macam panjang gelombang elektromaknetik . panjang
gelombang elektromaknetik yang di pancarkan matahari berbanding
terbalik dengan frekuensinya:
Di mana λ adalah panjang elektromegnetik
f adalah frekuensi gelombang elektromagnetik
Energi radiasi yang berasal dari matahari sampai ke bumi
disebut dengan incoming solar radiation ( insolasi). Insolasi terdiri
dari gelombang pendek dan gelombang panjang . Spektrum
gelombang elektromagnetik (matahari ) yang terdiri dari
gelombang pendek ( kecil dari 400 mu) disebut dengan sinar
ultra ungu . sedangkan gelombang yang panjang gelombangnya
lebih dari 760 mu disebut dengan sinar inframerah. Ultra-ungu
mempunyai efek foto kimia dan inframerah mempunyai efek
fotokimia dan infra merah mempunyai efek fotothermal tertentu.
Sudut pandang sinar matahari tergantung pada latitude, musim dan
kemiringan (slope) . Sudut sinar matahari yang vertikal
memberikan isolasi yang lebih besar bila dibandingkan dengan
sudut sinar yang datangnya miring (obligue) . Intensitas
isolasi terbesar pada saat tengah hari, karena sudut datang
sinar hampir vertikal, dan intensitas insolasi yang terkecil
terjadi pada pagi dan sore, karena sudut datang lebih miring
dibandingkan dengan tengah hari. Sebaran insolasi dipermukaan
bumi bervariasi munurut latitude. Insolasi tahunan terbesar di
equator dan menurut sedikit demi sedikit ke arah kutub. Di
daerah katulistiwa (equator) jumlah insolasi yang diterima
selama satu tahun hampir empat kali lipat lebih besar dari
kutub.
2
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
Variasi insolasi yang diterima bumi juga disebabkan oleh :
1. Faktor Musim
Energi matahari yang lebih lemah dimusim dingin daripada musim
panas. Pada musim dingin sinar matahari harus menembus lapisan
atmosfer yang lebih tebal . Hal ini juga berkaitan dengan sudut
datang sinar. Pada sudut sinar datang 90 atmosfer manahan 22 %
energi radiasi dan 99 % untuk sinar datang 5. berkurangnya
panas ke arah kutub pada musim panas dapat diatasi oleh
pertambahan panjang hari ( lamanya penyinaran) . matahari
bersinar lebih lama berarti energi yang diterima lebih besar .
2. Faktor sudut datang dan kemiringan yang dikontrol oleh
latitude
3. Faktor kecerahan atmosfir.
Atmosfer yang mengandung banyak debu, uap ,air , gas-gas
tertentu dan awan mengakibatkan energi matahari terhalang
mencapai.permukaan bumi, sehingga insolasi kecil. Didaerah
tropik lapisan pemantul dan penghambur lebih tipis dibandingkan
dengan daerah sedang , namun pengaruh ini juga berfluktuasi
sesuai dengan musim atau panjang hari.
4. Faktor yang dominan besarnya insolasi ditentukan oleh energi
yang dihasilkan oleh matahari itu sendiri dan jaraknya dengan
bumi.
Matahari diperkirakan mengeluarkan energi setiap tahun sebesar
1- 3 x 10 kalori. Dari angka itu permukaan bumi menerima
sebesar 2 gram kalori setiap luasan 1 cm dan setiap menit.
Angka ini disebut dengan konstante matahari. Di samping itu
besarnya energi matahari yang sampai kepermukaan bumi ditetukan
pula oleh jarak matahari dengan bumi. Selama revolusi bumi
( bumi beredar mengelilingi matahari pada orbit nya) bumi
membuat jarak yang berbeda setiap waktu dengan matahari, karena
3
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
bentuk orbit bumi adalah seperti ellips. Matahari terletak pada
salah satu titik fokusnya. Jarak yang terjauh dicapai bumi
disebut dengan aphellium pada tanggal 1 juli dengan jarak kira-
kira 1,52 x 10 km. Jarak terdekat disebut dengan perihellium ,
kira-kira 1,49 x 10km.
2. Transfer panas
Pemindahan panas dari suatu benda ke benda lain dapat
berlangsung dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi.
Konduksi
Konduksi merupakan cara perambatan panas dari satu molekul ke
molekul lainnya atau dari satu benda ke benda lainnya. Konduksi
berlangsung sebagai akibat bersentuhan antara benda yang
suhunya tinggi dengan benda yang suhunya rendah atau dari
molekul-ke molekul lain yang berbeda suhunya.
Konveksi
Konveksi adalah transfer panas dengan cara aliran. Konveksi
berlangsung sebagai akibat berkurangnya massa jenis suatu zat
bila dipanaskan. Konveksi lebih umum terjadi pada zat cair dan
gas. Massa benda yang dipanaskan akan memuai sehingga massa
jenisnya turun dan akan mengalir ke atas benda yang massa
jenisnya lebih besar.transfer panas di atmosfir pada umunya
berlangsung dengan konveksi . lapisan udara sebelah bawah yang
dipanasi oleh radiasi dan konduksi akan mengembang, berkurang
kepadatannya, naik dan diganti oleh udara yang lebih padat dan
berat. Massa udara yang turun dan berat. Massa udara yang turun
dan berat itu menerima panas lagi dari radiasi dan konduksi
seperti semula. Begitulah seterusnya sehingga lapisan atmosfer
memperoleh panas yang hampir merata di lapisan dekat permukaan
bumi.
4
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
Radiasi
Radiasi adalah transfer panas dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Proses rambatannya telah dibicarakan
sebelumnya. Dari seluruh radiasi energi matahari yang
dipancarkan oleh matahari, hanya kira-kira 7 % yang dapat
ditangkap oleh tanaman. Selebihnya dipantulkan kembali ke
atmosfir melalui penguapan , refleksi dan lain-lain.
Ke tiga model transfer panas itu akan mempengaruhi suhu udara
dan tanah serta suhu air permukaan bumi. Hubungan antara suhu
udara dan insolasi sering tidak kentara , karena disebabkan
oleh awan dan partikel-partikel yang terdapat di atmosfir yang
mengahlangi radiasi yang di terima atau sama sekali hilang di
angkasa. Fluktuasi suhu harian dan insolasi dipengaruhi oleh
kapasitas panas udara dan permukaan tanah serta variasi sudut
penyinaran matahari selama satu hari. Hubungan antara suhu
udara haruan dan insolasi harian dapat dilihat pada gambar 1.
Setiap kenaikan 100 meter dari permukaan laut di daerah
tropik suhu turun kira-kira 0,6 c sampai pada ketinggian 1,5 km
( Lockwood, 1974 dalam Monteith, 1977) pada ketinggian yang
sama di equator perbedaan suhu udara antara 20 c dan 30 C .
5
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
setiap bulan dalam setahun. Sedangkan di daerah savana
perbedaan panas dan dingin tercatat hanya kira –kira 7 c . suhu
udara dapat mempengaruhi iklim mikro tanaman. Pada prinsipnya
suhu yang dibutuhkan oleh organ tanaman diekspos dari matahari
dan digunakan untuk beberapa proses.
B. ASPEK FISIOLOGIS
Kisaran suhu di alam antara -273ºC sampai berjuta-juta ºC (di
pusat matahari). Untuk pertumbuhan tanaman diperlukan suhu antara
15-40ºC. Dibawah suhu 15ºC atau diatas 40ºC pertumbuhan tanaman
menurun secara drastis. Suhu akan mengaktifkan proses fisik dan
proses kimia pada tanaman. Energi panas dapat menggiatkan reaksi-
reaksi biokimia pada tanaman atau reaksi fisiologis dikontrol oleh
selang suhu tertentu.
Suhu meningkatkan perkembangan tanaman sampai batas tertentu.
Hubungan suhu dengan pertumbuhan tanaman menunjukkan hubungan yang
linear sampai batas tertentu, setelah tercapai titik maksimum
(puncak) hubungan kedua variabel itu menunjukkan hubungan
parabolik.
6
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
Pada Tahap A-B
-merupakan tahap pertumbuhan yang sangat cepat.
-Suhu meningkatkan laju pertumbuhan membentuk garis lurus
(linear) dimana
kurvanya merupakan fungsi eksponensial dengan suhu.
-Pada tahap ini energi panas dapat mengaktifkan seluruh
sistem (perangkat)
pertumbuhan. Sehingga efisiensi penggunaan energi panas oleh
tanaman adalah
besar. Energi panas yang terbuang percuma berada pada jumlah
yang kecil, atau
energi panas yang tertangkap molekul dapat meningkatkan
gerakan-gerakan
molekul dalam jaringan tanaman.
Pada tahap B-C
-kecepatan pertumbuhan tanaman menurun, sehingga rata-rata
fluktuasi
pertumbuhan dapat membentuk garis mendatar.
-Fluktuasi kecepatan pertumbuhan pada tahap ini sering
disebabkan oleh faktor-
faktor tumbuh lainnya diluar suhu seperti air, cahaya,
ketersediaan oksigen dan
karbondioksida serta unsur hara kadang-kadang menjadi
faktor pembatas, tetapi
masih dapat ditolerir oleh tanaman.
-Titik B merupakan titik kritis dimana ketersediaan faktor
tumbuh diluar suhu memegang peranan penting. Kondisi sedikit
saja dibawah optimum dapat menjadi faktor pembatas (limiting
factor).
7
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
Tahap C-D :
-merupakan tahap pertumbuhan menurun, dimana energi panas
tidak lagi dapat meningkatkan laju pertumbuhan.
-Pada tahap ini penurunan kecepatan pertumbuhan sebanding
dengan kenaikan suhu.
-Dibandingkan dengan tahap A-B, garis proyeksi a-b selalu
lebih besar daripada garis proyeksi c-d. Hal ini berarti
bahwa percepatan pertumbuhan pada tahap C-D. Kondisi ini
dapat diartikan bahwa kenaikan suhu sebanding dengan
penurunan aktivitas enzim pertumbuhan dan sebanding pula
dengan kerusakan protein, sebagai bahan baku enzim.
-Dapat diketahui bahwa panas dapat meningkatkan energi
kinetik dari molekul-molekul
tanaman yang membuat laju reaksi biokimia meningkat sampai
batas tertentu dan panas
yang terlalu tinggi tidak lagi menguntungkan pada tanaman.
THERMAL UNIT (REMAINDER INDEX)
Hubungan suhu dengan pertumbuhan tanaman dijelaskan dalam
suatu metode ”remainder index” atau heat unit, yaitu suatu metode
pendekatan antara agronomi dan klimatologi. Teknik ini menurut
Newman dan Blair, 1969, Yahya, 1988, melihat hubungan antara laju
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dengan akumulasi suhu rata-
rata harian diatas suhu baku (dasar) suhu dasar bervariasi menurut
jenis tanaman.
8
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
RI =
Dimana :
RI = Reminder Index
T mak = suhu maksimum harian
T min = suhu minimum harian
T baku = suhu baku (vital)
Suhu baku suatu tanaman diukur dalam percobaan terkontrol
dalam growth chamber. Suhu baku adalah titik suhu yang menunjukkan
tidak terjadinya proses fisiologis tanaman. Suhu baku bervariasi
pada setiap tanaman dan pada setiap proses perkembangan. Contoh
suhu baku untuk tanaman kentang 7,2ºC, jagung 10ºC, kedele 7,8ºC
dan kapas 16,6ºC.
Penggunaan praktis Reminder Index adalah untuk menentukan
kebutuhan panas reaksi-reaksi fisiologis dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman mulai dari tanam sampai panen. Perhitungan
heat unit (satuan panas) atau remainder index yang cermat dapat
menentukan saat tercapai suatu tahap perkembangan tanaman
tertentu, misalnya pembungaan, masak fisiologis atau panen yang
lebih akurat.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman memerlukan sejumlah
panas, hal ini dikenal sebagai heat unit. Sejumlah suhu di atas
batas aktivitas vital merupakan dasar dari sistim heat unit.
Jumlah satuan panas (heat unit) dalam satu hari diperoleh dari
pengurangan suhu aktual dengan suhu dasar pada hari itu.
Kebutuhan satuan panas (heat unit) tanaman dapat dihitung dari
awal penanaman sampai panen. Sistim ini disebut juga sebagai
“remainder index system”. Nilai-nilai dinyatakan dalam “day degrees”
atau “degrees day” atau heat unit atau thermal unit
Kegunaan sistim heat unit yaitu :
9
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
1. Mengemukakan adanya perbedaan lamanya masa pertumbuhan bagi
setiap varietas
2. Menentukan panen
3. Melindungi panen dan mengurangi masa tidak aktif
4. Membantu meramalkan kebutuhan pekerja untuk pelaksanaan pabrik
5. Menolong pemanenan dan biaya produksi
6. Membantu dalam mengontrol kualitas
Hal yang membatasi penggunaan sistim heat unit antara lain yaitu :
1. Kesuburan tanah dimana faktor tersebut mempengaruhi kematangan,
sebagai contoh kematangan dipercepat pada tanah yang mengandung
P sedang pada tanah banyak mengandung N memperlambat
kematangan
2. Tipe tanah sandy soil akan cepat panas, sedang heavy soil lambat
3. Topografi, lereng dan drainase juga penting karena mempengaruhi
keadaan kelembaban suhu
4. Altitude dan latitude mempengaruhi heat unit
5. Frost dan rusak akibat kekeringan tidak diperhitungkan dalam
sistim ini
6. Angin, hujan es, taufan, insektisida dan penyakit sangat
mempengaruhi hilai heat unit terhadap tanaman
7. Intensitas cahaya matahari diukur dalam gram kalori per cm2
lebih dari akumulasi suhu
Masalah pada head unit
Kelemahan lain dari sistim penjumlahan suhu ini adanya faktor
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak langsung dipengaruhi
oleh suhu. Sistim ini tidak mempertimbangkan efek suhu siang dan
malam dan selang suhu
10
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
Masalah yang timbul dengan penerapan reminder index adalah
tidak diperhitungkannya pengaruh merusak atau merugikan akan suhu
ekstrim selama pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Suhu ekstrim
(tinggi atau rendah) diluar suhu kardinal selama pertumbuhan dan
perkembangan tanaman selalu ada dan pengaruhnya terdapat proses
fisiologis tanaman sulit untuk dideteksi, karena banyak aspek.
Pengaruh suhu ekstrim dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan dalam
menetapkan tercapainya suatu fase pertumbuhan atau perkembangan
tanaman.
Berdasarkan kenyataan diatas lahir ide untuk menyusun suatu
metode yang bermaksud untuk memperhitungkan pengaruh-pengaruh
merusak akibat suhu ekstrim. Metode ini dikenal dengan index
fisiologis. Hubungan physiological index dan remainder index
dapat dilihat pada gambar.
Pengaruh Suhu Minimum terhadap Tanaman
- Pada suhu rendah (minimum) pertumbuhan tanaman menjadi lambat
bahkan terhenti, karena kegiatan enzimatis dikendalikan oleh
suhu.
- Suhu tanah yang rendah akan berakibat absorpsi air dan unsur
hara terganggu, karena transpirasi meningkat. Apabila
kekurangan air ini terus menerus tanaman akan rusak. Hubungan
suhu tanah yang rendah dengan dehidrasi dalam jaringan tanaman
adalah apabila suhu tanaman rendah viskositas air naik dalam
11
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
membran sel, sehingga aktivitas fisiologis sel-sel akar
menurun.
- Suhu tanah yang rendah akan berpengaruh langsung terhadap
populasi mikroba tanah. Laju pertumbuhan populasi mikroba
menurun dengan menurunnya suhu sampai di suhu 0ºC, sehingga
banyak proses penguraian bahan organik dan mineral esensial
dalam tanah yang terhalang. Aktivitas nitrobakteria menurun
dengan menurunnya suhu, sehingga proses nitrifikasi berkurang.
- Pada tanaman tropik memperlihatkan pertumbuhan yang terhambat
pada suhu 20ºC laju pertumbuhan menurun dengan pesat menjelang
suhu 10ºC dan mati setelah suhu turun terus dibawah 10ºC.
- Pada umumnya respirasi menurun dengan menurunnya suhu dan
menjadi cepat bila suhu naik. Pada suhu yang amat rendah
respirasi terhenti dan biasanya diikuti pula terhentinya
fotosintesa. Kondisi ini dapat diartikan tercapainya suhu
vital. Suhu vital berada sedikit diatas titik beku.
- Suhu rendah pada kebanyakan tanaman mengakibatkan rusaknya
batang, daun muda, tunas bunga dan buah. Besarnya kerusakan
orang atau jaringan tanaman akibat suhu rendah tergantung pada,
keadaan air, keadaan unsur hara, morfologis dan kondisi
fisiologis tanaman. Tanaman yang tumbuh didaerah yang
berkecukupan air lebih sensitif daripada tanaman yang biasa
hidup dilingkungan kering terutama pengaruh frost. Tanaman yang
jaringannya kaya unsur kalium biasa lebih tahan terhadap suhu
rendah, tetapi jaringan yang banyak mengandung nitrogen pada
umumnya lebih rapuh. Lapisan gabus dan lilin pada organ tanaman
dapat menaruh pengaruh buruk yang disebabkan oleh suhu rendah.
Keadaan ini sangat tergantung pada kondisi fisiologis tanaman.
12
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
Pengaruh Suhu Optimum terhadap Tanaman
- Laju pertumbuhan tanaman berjalan pada kecepatan maksimum bila
suhu berada pada kondisi optimum, kalau faktor-faktor lain
tidak menjadi pembatas.
- Dalam selang suhu minimum ke optimum, kecepatan pertumbuhan
berbeda tidak nyata kalau waktu cukup lama, tetapi kecepatan
pertumbuhan bertambah tinggi bila semakin dekat dengan suhu
optimum.
- Pada jarak suhu optimum ke suhu maksimum, kecepatan pertumbuhan
pada umumnya menurun, kecuali pada jenis tanaman tertentu
pertumbuhan berlangsung cepat. Pada suhu optimum, dan tanaman
tidadk stress air suhu daun mengikuti suhu udara dan suhu akar
akan mengikuti suhu tanah.
- Urutan pengaruh suhu terhadap fungsi tanaman adalah sebagai
berikut : Pertumbuhan, Pembelahan sel, Fotosintesa, Respirasi.
- Panas memberikan energi untuk beberapa fungsi tanaman agar
tanaman dapat melaksanakan proses-proses fisiologisnya.
- Suhu juga mempengaruhi produk sintesa dan metabolisme tanaman.
Pada suhu rendah tanaman terangsang untuk membentuk
polisakarida lebih banyak karena respirasi menurun. Hal ini
tentu berkaitan dengan kegiatan fotosintesa sebelumnya. Laju
akumulasi karbohidrat akan lebih cepat bila suhu semakin
menurun menjelang panen.
- Tanaman di daerah sedang, suhu optimum untuk fotosintesa lebih
rendah dibandingkan dengan suhu optimum untuk respirasi.
Pernyataan ini akan menjawab kenapa tanaman penghasil
13
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
karbohidrat memberikan hasil yang lebih tinggi (seperti jagung,
kentang) didaerah beriklim sedang dibandingkan dengan hasil
tanaman yang dicapai oleh tanaman yang sama ditanam pada daerah
yang lebih panas.
- Pada tahap perkecambahan, selain untuk pertumbuhan energi juga
dibutuhakn untuk menembus kulit biji.
- Kebutuhan energi pada tahap pembungaan ditujukan untuk
pertumbuhan vegetatif dan digunakan untuk membetuk sel-sel
gamet. Kebutuhan energi yang besar ini dibuktikan suhu optimum
untuk tahap perkecambahan dan pembungaan lebih besar dari pada
suhu optimum untuk tahap lainnya dalam siklus hidup tanaman.
Kalau kebutuhan energi panas tidak terpenuhi tanaman tida dapat
berkecambah atau berbunga.
- Dalam siklus hidup tanaman kedua tahap ini merupakan fase
kritis, fase dimana permintaan tanaman akan suhu dan faktor
tumbuh lainnya adalah besar. Tanaman akan muncul lebih cepat ke
permukaan tanamah, kalau suhu tanah mendekati optimum (21 ºC).
(Shaw, 1955).
Pengaruh Suhu Maksimum terhadap Tanaman
- Jaringan tanaman akan mati apabila suhu mencapai 45ºC sampai
55 ºC selama 2 jam.
- Tanaman yang kadar karbohidrat tinggi lebih tahan terhadap suhu
ekstrem tinggi, karena denaturasi karbohidrat lebih tahan
dibandingkan protein. Denaturasi portein terjadi pada suhu 45
ºC, sedangkan karbohidrat baru rusak pada suhu diatas 55 ºC,
bahkan ada yang sampai 85 ºC.
- Laju respirasi dipengaruhi oleh suhu, respirasi rendah bahkan
terhenti pada suhu 0ºC dan maksimal pada suhu 30 ºC-40 ºC.
14
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
Respon respirasi terhadap suhu tidak sama pada jenis tanaman
dan pada setiap tahap perkembangan tanaman. Pada tanaman tropis
respirasi maksimal terjadi pada suhu 40 ºC dan tanaman daerah
sedang respirasi maksimal 30 ºC. Suhu tinggi (diatas optimum)
akan merusak tanaman dengan mengacau arus respirasi dan
absorpsi air. Bila suhu udara meningkat, laju transpirasi
meningkat, karena penurunan defisit tekanan uap dari daya yang
hangat dan suhu daun tinggi, yang mengakibatkan peningkatan
tekanan uap air padanya. Kelayuan akan terjadi bila laju
absorpsi air terbatas karena kurangnya air atau kerusakan
sistem vaskuler atau sistem perakaran. Tingkat kerusakan akibat
suhu tinggi, lebih besar pada jaringan yang lebih muda, karena
terjadi denaturasi protoplasma oleh dehidrasi.
- Pada saat pembentukan sel generatif, suhu tinggi mengakibatkan
rusaknya sistem pembelahan mitosis yang berlangsung dengan
cytokinesis. Hal ini terlihat adanya kegagalan pembentukan
biji, akrena pollengrain yang terbentuk steril.
- Pada suhu 45 ºC akan mengganggu aktivitas enzim, diantaranya
enzim proteinase dan pepidase. Enzim proteinase berfungsi
uantuk merombak protein menjadi lipids. Sedangkan enzim
peptidase merombak peptids menjadi asam amino. Oleh karena itu
tidak berkecambahnya biji (terutama kedele dan jagung) pada
suhu tinggi karena kegagalan metabolisme biji yang disebabkan
oleh kekurangan bahan dasar, yakni asam amino.
- Translokasi asimilat terjadi dengan adanya molekul atau ion
melintasi membran dari daun ke jaringan yang merismatik. Pada
suhu tinggi translokasi asimilat terhalang karena terjadinya
dehidrasi, karena respirasi meningkat. Hal ini pula sebabnya
suhu tinggi terjadinya gangguan pertumbuhan pada jaringan
15
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
merismatik akibat asimilat sebagai bahan dasar tida dapat
mencapai jaringan tersebut.
- Pada Suhu yang terlalu tinggi dan datangnya tiba-tiba akan
menyebabkan terjadinya perubahan genetis dalam sel atau disebut
juga mutasi. Mutasi gene dapat terjadi akibat suhu tinggi yang
datangnya tiba-tiba. Suhu tinggi yang datangnya tiba-tiba
mempunyai daya tembus yang sangat kuat sehingga dapat mencapai
bahan genetis dalam inti sel, akibatnya terjadi perubahan
pasangan alel-alel dalam kromosom.
Mulsa
Mulsa juga sering digunakan pada budidaya sayuran. Pemberian
mulsa dimaksudkan untuk memperkecil kompetisi tanaman dengan
gulma, menekan pertumbuhan gulma,mengurangi penguapan, mencegah
erosi, serta mempertahankan struktur, suhu dan kelembapan tanah
(Harist 2000).
Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa bertujuan untuk
menghambat penguapan air, sehingga sampai batas waktu tertentu,
tanaman akan mampu menyerap air dari dalam tanah. Penghambatan
penguapan air oleh pemulsaan dipengaruhi oleh tingkat penutupan
permukaan tanah, bukan oleh tebalnya mulsa.
Penutupan mulsa rumput guatemala lebih efektif dibanding oleh
alang-alang. Mulsa disamping berfungsi sebagai pelestari lengas
tanah, dalam jangka panjang juga akan meningkatkan kadar bahan
organik tanah dan daya sangganya terhadap air.
Berdasarkan bahan dan cara pembuatan, mulsa dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu mulsa organik, mulsa anorganik, dan mulsa
sintetis. Mulsa organik berasal dari bahan sisa pertanian seperti
jerami dan daun-daunan. Mulsa anorganik berasal dari bahan batu-
16
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
batuan dalam berbagai bentuk dan ukuran seperti batu kerikil, dan
mulsa kimia sintetis berasal dari bahan plastik seperti mulsa
plastik hitam perak (Harist 2000).
Mulsa jerami dapat dimanfaatkan untuk tiap jenis tanah dan
tanaman. Karena sifatnya yang mudah lapuk, mulsa jerami banyak
diaplikasikan pada tanah yang telah dieksploitasi berat agar
kesuburan tanah pada jangka waktu tertentu dapat dikembalikan
melalui pelapukan mulsa jerami tersebut. Dewasa ini mulsa plastik
hitam perak telah diterapkan secara luas, karena warna perak dapat
memantulkan cahaya matahari sehingga energi cahaya matahari yang
diterima oleh tanaman lebih besar (Harist 2000). Energi matahari
yang diterima tanaman akan mempengaruhi aktivitas fotosintesis;
makin besar energi yang diterima tanaman makin tinggi aktivitas
fotosintesisnya.
Mulsa yang menutupi permukaan tanah menyebabkan cahaya
matahari tidak dapat langsung mencapai tanah, sehingga
temperaturnya lebih rendah dari tanah terbuka. Pada malam hari
mulsa dapat mencegah pelepasan panas shingga temperatur minimum
lebih tinggi. Kedua peristiwa ini menyebabkan menurunnya
fluktuasi temperatur tanah harian.
Aplikasi penggunan Mulsa :
-Pada perlakuan mulsa jerami, bedengan ditutup dengan jerami
kering setebal 2-3 cm.
-Pada perlakuan mulsa plastik hitam perak, plastik dihamparkan di
atas bedengan dan setiap ujung dan sisinya diberi patok (penjepit)
agar kuat dan tidak begeser dari tempatnya. Mulsa dilubangi dengan
menggunakan kaleng bekas susu kental manis. Bagian atas tutup
kaleng dibuka dan diikat dengan kawat, kemudian kaleng diisi arang
yang membara. Bagian bawah kaleng ditempelkan pada plastik mulsa
sehingga terbentuk lubang bulat sebesar lingkaran kaleng tersebut.
17
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
Jumlah dan tempat lubang disesuaikan dengan jarak tanam atau
lubang tanam. Bedengan yang telah ditutup mulsa didiamkan selama
satu minggu sebelum tanam.
Pengaruh pada pertumbuhan tanaman:
Dengan meningkatnya kadar air didalam tanah absrobsi dan
transportasi unsur hara maupun air dalam tanah akan lebih baik
sehingga pertumbuhan tanaman akan lebih baik .
Naungan
Pada tanaman nursery memerlukan perlindungan dari pengaruh
lingkungan yang ekstrim hingga cukup kuat untuk menahannya.
Naungan menurunkan kehilangan air dalam tanah (evaporasi) dan
kehilangan air melalui daun (transpirasi). Juga menurunkan
temperatur tanaman dan substrat. Jumlah naungan yang dibutuhkan
berubah selama perkembangan tanaman. Praktek nursery yanng baik
adalah menurunkan naungan selama pertumbuhan tanaman
Aturan naunganSelama germinasi, umumnya tanaman memerlukan naungan 40 – 50
%, beberapa spesies memerlukan lebih atau kurang dari jumlah
tersebut. Dengan meningkatnya umur tanaman, naungan seharusnya
diturunkan dan untuk 2 bulan terakhir sebelum tanaman dipindah ke
lapang, harus disinari matahari penuh untuk membantu penyesuaian
terhadap lingkungan.
Praktek nursery yang baik adalah mengatur jumlah naungan dan
air bersama-sama. Bila tanaman dengan sinar matahari penuh,
memerlukan lebih banyak air.
Karakteristik tanaman yang terlalu banyak naungan :
18
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
- Pertumbuhannya terhambat dan lambat atau tinggi dan berkulit
dengan batang lunak dan tidak dapat berkayu
- Daun hijau tua atau sangat gelap, kuning
- Mudah terserang penyakit atau serangga
- Mudah terbakar matahari bila dipindah kelapangan
Jenis naunganNaungan alami dari pohon sering lebih disukai oleh manager
nursery karena termurah dan termudah untuk dikelola. Selain
memberikan kondisi kenyamanan kerja dalam nursery, sering
memberikan terlalu banyak naungan. Pohon naungan seharusnya tidak
menutup seluruh area, matahari harus juga menetrasi sepanjang
hari. Praktek nursery yang baik adalah memotong cabang-cabang
tanaman naungan yang tumbuh kembali (pollard) untuk memungkinkan
sinar masuk. Gliricidia sepium atau Erythrina poeppigiana, sering
digunakan sebagai pagar hidup merupakan contoh dari pohon yang
sangat pollard karena cabang tumbuh kembali secara cepat. Pohon
naungan alami harus mempertahankan daunnya dalam musim kering
(tahan kekeringan) dan kemudian kehilangan daunnya dimusim
penghujan. Hal ini akan memberikan perlindungan selama panas,
bulan kering tetapi memungkinkan sinar matahari masuk (penetrasi)
selama dingin, bulan basah. Sayangnya hal ini umumnya berlawanan
dengan siklus pertumbuhan normal untuk kebanyakan pohon.
Satu ketidak untungan dari pohon naungan alami dekat
perakaran terbuka atau alas germinasi adalah bahwa perakarannya
dapat berkompetisi dengan benih untuk air dan hara, khususnya saat
pertumbuhan dekat atau dalam alas. Pohon berkembang lebih besar
dan sistim perakaran lebih efisien dan akan mengambil air dan hara
jauh dari benih dalam arti penambahan air dan pupuk perlu
diterapkan pada tanaman nursery.
19
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
Bahan yang dapat digunakan untuk penyediaan naungan termasuk
daun palem, bambu, shade cloth dan rumput yang dapat dianyam
menjadi tikar. Tikar harus memungkinkan air hujan dan cahaya lewat
dapat menembusnya. Jika tikar tidak datar, air hujan dapat
terkumpul dibeberapa titik dan jatuh berlebihan menimpa benih,
menyebabkan kerusakan. Jika overlapp (tumpang tindih), beberapa
area mungkin terlalu gelap. Praktek nursery yang baik adalah
memperbaiki , menyesuaikan, dan menempatkan kembali bahan naungan
pada saat tertentu untuk mencegah kerusakan tanaman.
Naungan plastik tersedia dalam grade yang berbeda yang
membatasi dari 30-95% sinar matahari. Pada umumnya digunakan
naungan penyaring 50% sinar matahari.
Naungan• Merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi intensitas
cahaya yang terlalu tinggi.• Pemberian naungan dilakukan pada budidaya tanaman yang
umumnya termasuk kelompok C3 maupun dalam fase pembibitan• Pada fase bibit, semua jenis tanaman tidak tahan IC penuh,
butuh 30-40%, diatasi dengan naungan• Pada tanaman kelompok C3, naungan tidak hanya diperlukan pada
fase bibit saja, tetapi sepanjang siklus hidup tanaman• Meskipun dengan semakin dewasa umur tanaman, intensitas
naungan semakin dikurangi• Naungan selain diperlukan untuk mengurangi intensitas cahaya
yang sampai ke tanaman pokok, juga dimanfaatkan sebagai salahsatu metode pengendalian gulma
• Di bawah penaung, bersih dari gulma terutama rumputan• Semakin jauh dari penaung, gulma mulai tumbuh semakin cepat• Titik kompensasi gulma rumputan dapat ditentukan sama dengan
IC pada batas mulai ada pertumbuhan gulma• Tumbuhan tumbuh ditempat dg IC lebih tinggi dari titik
kompensasi (sebelum tercapai titik jenuh), hasil fotosintesiscukup untuk respirasi dan sisanya untuk pertumbuhan
Dampak pemberian naungan terhadap iklim mikro
• Mengurangi IC di sekitar sebesar 30-40%
20
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
• Mengurangi aliran udara disekitar tajuk• Kelembaban udara disekitar tajuk lebih stabil (60-70%)• Mengurangi laju evapotranspirasi• Terjadi keseimbangan antara ketersediaan air dengan tingkat
transpirasi tanaman
Hasil penelitian pada tembakauDampak pemberian naungan pada pertanaman tembakau :• Laju transpirasi tanaman tembakau menurun sebesar 45,6%• Evapotranspirasi tanah menurun sebesar 60%• Kadar air daun meningkat• Total luas daun tembakau meningkat 40%
Pada Tanaman muda• Memerlukan intensitas cahaya relatif rendah• IC terlalu rendah aktifitas fotosintesis menurun, suplai KH
dan auxin untuk pertumbuhan akar menurun, bibit yangkekurangan IC memiliki perakaran yang tidak berkembang
• IC terlalu tinggi : fotooksidasi meningkat, suhu tinggi,kelembaban rendah, kematian daun (daun terbakar)
• Penelitian pada penyetekan kakao: stek kakao mampu berakardengan baik kalau mendapatkan intensitas cahaya 20% lebihrendah dari IC penuh (stek kakao diberi naungan denganintensitas sedang)
• Penelitian pada pembibitan karet: bibit karet mampu berakardengan baik kalau mendapatkan IC 50%
• Penelitian pada penyetekan vanili: bibit vanili mampu berakardengan baik kalau mendapatkan IC 30%-50%
• Naungan dapat menghindari fluktuasi temperatur yang tinggidan kadar air tanah
• Naungan dapat digunakan sebagai saranan konservasi tanah,karena meningkatkan jumlah pori penyedia air tanah (melaluipengaturan temperatur dan evaporasi)
• Besar kecilnya fotosintesis tergantung pada temperatur,suplai air, unsur-unsur hara, sifat morfologis tanaman.Puncak fotosintesis terkait dengan besarnya sinar dantemperatur
Kekurangan Air Diatasi dengang naungan• Naungan mengurangi volume kecepatan aliran permukaan dan
meningkatkan air tersedia bagi tanaman
21
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
GLOBAL WARMING (pemanasan global) dan EFEK RUMAH KACA
Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakanfenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karenaterjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkanoleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2),metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahariterperangkap dalam atmosfer bumi.
Pengertian Efek rumah kaca• Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect) berasal dari
pengalaman para petani di daerah iklim sedang yang menanamsayur-mayur dan bunga-bungaan di dalam rumah kaca. Yangterjadi dengan rumah kaca ini, cahaya matahari menembus kacadan dipantulkan kembali oleh benda-benda dalam ruangan rumahkaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah.Namun gelombang panas itu terperangkap di dalam ruangan kacaserta tidak bercampur dengan udara dingin di luarnya.Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi daripada diluarnya. Inilah gambaran sederhana terjadinya efek rumah kaca(ERK).
• Pengalaman petani di atas kemudian dikaitkan dengan apa yangterjadi pada bumi dan atmosfir. Lapisan atmosfir terdiridari, berturut-turut: troposfir, stratosfir, mesosfir dantermosfer: Lapisan terbawah (troposfir) adalah yang yang
22
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
terpenting dalam kasus ERK. Sekitar 35% dari radiasi mataharitidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yangbergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet)diserap oleh tiga lapisan teratas. Yang lainnya dihamburkandan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas,awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfir.Di dalam troposfir ini, 14 % diserap oleh uap air, debu, dangas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai kepermukaan bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsungdan 14% radiasi difus yang telah mengalami penghamburan dalamlapisan troposfir oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasiyang diterima bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan.Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinarinframerah
• Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap olehmolekul gas yang antara lain berupa uap air atau H20, CO2,metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah initerperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karenanya suhuudara di troposfir dan permukaan bumi menjadi naik.Terjadilah Efek Rumah Kaca. Gas yang menyerap sinarinframerah disebut Gas Rumah Kaca.
• Seandainya tidak ada ERK, suhu rata-rata bumi akan sekitarminus 180 C — terlalu dingin untuk kehidupan manusia. Denganadanya ERK, suhu rata-rata bumi 330 C lebih tinggi, yaitu150C. Jadi, ERK membuat suhu bumi sesuai untuk kehidupanmanusia.
• Namun, ketika pancaran kembali sinar inframerah terperangkapoleh CO2 dan gas lainnya, maka sinar inframerah akan kembalimemantul ke bumi dan suhu bumi menjadi naik. Dibandingkantahun 50-an misalnya, kini suhu bumi telah naik sekitar 0,20C lebih.
• Sejauh ini kita masih melihat efek rumah kaca sebagai halyang merugikan manusia, namun tidak demikian sebenarnya.Tanpa efek rumah kaca, bumi kita ini akan sangat dinginseberti bukit es. Efek rumah kacalah yang membuat bumi inihangat dan laik huni. Hanya saja sebisa mungkin harus ditekannaiknya gas rumah kaca yang akan meningkatkan efek rumah kacaagar suhu bumi tidak semakin panas. Efek rumah kaca sudahbanyak diman-faatkan di Eropa oleh para petani, terutama dimusim dingin agar tanamannya tetap hangat.
23
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
Efek rumah kaca disebabkan oleh• Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas
karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer.Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikanpembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahanbakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan olehawan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45%diadsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali olehpermukaan bumi
Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentukradiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namunsebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahanoleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan kepermukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kacadiperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhuantara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalahsulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogendioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gasmetana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebutmemegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Bagaimana Gas Rumah Kaca (GRK) berperan dalam efek rumah kaca danmerubah iklim bumi?
Mekanisme terjadinya efek rumah kaca di bumi, dapat dijelaskan sebagaiberikut:"atmosfer," adalah lapisan dari berbagai macam gas yangmenyelimuti bumi, dan merupakanmesin dari sistem iklim secara fisik. Ketika pancaran/radiasi darimatahari yang berupa sinar tampak atau gelombang pendek memasukiatmosfer, beberapa bagian dari sinar tersebut direfleksikan ataudipantulkan kembali oleh awan-awan dan debu-debu yang terdapat diangkasa, sebagian lainnya diteruskan ke arah permukaan daratan.
24
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
Dari radiasi yang langsung menuju ke permukaan daratan sebagiandiserap oleh bumi, tetapi bagian lainnya “dipantulkan” kembali keangkasa oleh es, salju, air, dan permukaan-permukaan reflektifbumi lainnya. Proses pancaran sinar matahari dari angkasa menembusatmosfer sampai menuju permukaan bumi hingga dapat kita rasakansuhu bumi menjadi hangat disebut efek rumah kaca (ERK) Tanpa adaefek rumah kaca di sistem ikim bumi, maka bumi menjadi tidak layakdihuni karena suhu bumi terlalu rendah (minus).
Keterkaitan antara efek rumah kaca, pemanasan global dan perubahan iklim? Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkankembali dari permukaan bumi ke angkasa.Sebagaimana telah dijelaskan di atas, sinar tampak adalahgelombang pendek, setelah dipantulkan kembali berubah menjadigelombang panjang yang berupa energi panas (sinar inframerah),yang kita rasakan. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidakdapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karenalapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya(komposisinya berlebihan). Akibatnya energi panas yang seharusnyalepas keangkasa(stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaanbumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi kebumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari darikondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisilapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicunaiknya suhu rata-rata dipermukaanbumi maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salahsatu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklimbumi, terjadilah perubahan iklim secara global.
Dampak efek rumah kaca-MencairNya Es di kedua kutub-Kebakaran hutan-Angin Ribut-Kekeringan
Sebagai ilustrasi
25
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
Upaya mengurangi Efek Rumah Kaca• Mengurangi pemakaian minyak bumi pada segala aktivitas
(transportasi & industri) yang menghasilkan Gas rumah kaca.• Mereboisasi hutan-hutan yang gundul agar dapat menyerap CO2.• Tidak memakai produk spray, AC, lemari es yang mengeluarkan
gas CFC.• Menghindari pembakaran sampah dengan cara mendaurulang sampah
yang tidak bisa diurai oleh mikro organisme (plastik, Besi,karet)
• Menghemat pemakaian listrik.• Mengurangi gas metan dengan cara memanfaatkan kotoran hewan
ternak untuk bio gas.• Dll…
PENGARUH EFEK RUMAH KACA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIFITAS TANAMAN
Iklim dan cuaca merupakan faktor penentu utama bagipertumbuhan dan produktifitas tanaman pangan. Sistem produksipertanian dunia saat ini mendasarkan pada kebutuhan akan tanamansetahun, kecuali beberapa tanaman seperti pisang, kelapa, buah-
26
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
buahan, anggur, kacang-kacangan, beberapa sayuran sepertiasparagus, rhubarb, dan lain-lain. Tanaman-tanaman tersebutdikembangbiakan dalam kondisi pertanaman tertentu.Produktifitas pertanian berubah-ubah secara nyata dari tahun ketahun. Perubahan drastis cuaca, lebih berpengaruh terhadappertanian dibanding perubahan rata-rata. Tanaman dan ternak sangatpeka terhadap perubahan cuaca yang sifatnya sementara dan drastis.Perbedaan cuaca antar tahun lebih berpengaruh dibanding denganperubahan iklim yang diproyeksikan. Dan tak terdapat bukti bahwaperubahan iklim akan mempengaruhi perubahan cuaca tahunan.Petani selalu berhadapan dengan perubahan iklim. Besaran perbedaanantar tahun telah melampaui prakiraan perubahan iklim. Fluktuasiiklim tahunan, dalam beberapa urutan besaran lebih tinggidibanding dengan besar prediksi perubahan pelan-pelan iklim yangdiajukan para ahli ekologi. Hal ini digambarkan pada Musim panasdaerah pertanian Jagung Amerika serikat, antara tahun 1988 (keringdan panas) dan 1992 (basah dan dingin). Suhu selama Juli danAgustus berbeda 80F dalam dua tahun dibeberapa negara bagian. Halpaling kritis yang belum diketahui adalah pola frekuensi kemarau.Kemarau terjadi dibeberapa tempat didunia setiap tahun. Kemarautahunan juga lumrah terjadi di area pertanian India, China, Rusiadan beberapa negara Afrika.Makalah ini akan membahas implikasi dari effek rumah kaca, ataukhusunya, perubahan iklim yang diakibatkan meningkatnya kandunganCO2 atmosfir dan gas rumah kaca lainnya terhadap produktifitastanaman pangan. Juga mempertimbangkan efek langsung maupunbiologis dari peningkatan kadar CO2 tersebut. Dan interaksiBiologi dan Iklim terhadap pertumbuhan dan produksi tanamanpangan. Pengaruh Iklim terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas TanamanVariabel menonjol yang diperkirakan akan sangat berpengaruhterhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman pangan akibatterjadinya peningkatan kadar CO2 adalah bumi yang memanas.Berdasarkan pengamatan obyektif di lapangan, diperkirakan akanlebih rendah dibanding permodelan iklim yang lemah dan kasarmenggunakan komputer. Berdasarkan permodelan komputer, muka bumirata-rata akan memanas sebesar 1,5-4,5OC jika kadar CO2 meningkatduakali. Secara keseluruhan iklim akan memanas 3 kali 1,5OC padaakhir abad nanti, dan pemanasaan terbesar terjadi dikutub, danlebih rendah dikhatulistiwa.Kedua, kenaikan suhu dapat diperkirakan dan akan berpengaruhterhadap pola hujan. Untuk kebanyakan tanaman pangan dan serat danbeberapa spesies lain perubahan dalam ketersediaan air memiliki
27
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
akibat yang lebih besar dibanding kenaikan suhu. Permodelan iklimsecara regional telah dimodelkan dalam tingkat yang lebih kurangmeyakinkan dibanding model untuk iklim global. Perubahan yang diperkirakan, jika terjadi dalam pola hujan dansuhu dengan kadar CO2 yang tinggi akan menguntungkan produksitanaman pangan beririgasi. Pertambahan areal pertanian beririgasidi Amerika terjadi di delta misisipi dan dataran utara. Hal serupaterjadi di India, China dan Rusia bagian selatan. Di USA, areatanam jagung dan gandum musim dingin akan bergeser ke utara danakan digantikan sorgum dan padi-padian.Ketiga, pemanasan global mempengaruhi variabel yang berpengaruhterhadap produktifitas pertanian. Hal ini akan sangat penting bagipertanian yang terkait zona suhu, baik bagi pertambahan maupunintensitas masa tanam atau satuan tingkat pertumbuhan. Perhatianpetani akan tertuju pada perbedaan musiman dan antar tahun padacurah hujan, salju, lama musim tanam, dan beda suhu dalam hari-hari yang berpengaruh pada tahap pertumbuhan. Stabilitas dankeandalan produksi adalah sama pentingnya dengan besaran jumlahproduksi itu sendiri.Keprihatinan akan perubahan iklim dimasa depan dan perubahan yanglebih besar lagi akan diimbangi dengan penelitian mengenai manfaatpeningkatan CO2 bagi fotosintesis dan berkurangnya kebutuhantanaman akan air, dan tetap meningkatnya hasil. Selama 70 tahuan,perubahan cuaca, mencerminkan bahwa hasil tanam di USA, Rusia,India, China, Argentina, Canada dan Australia, memungkinkan negaradengan cuaca baik dapat menjaga keamanan pangan negara dari cuacayang buruk. Kekeringan secara menyeluruh di dunia hampir takpernah terjadi saat ini.Walau ada kepastian bahwa pertanian dunia dapat mengantisipasiperubahan iklim, perubahan itu akan menambah masalah yang harusditangani dalam dasa warsa kedepan. Masalah lain adalah Kelangkaanair dan kualitas air, tanah yang menjadi gersang, pengadaan energidari bahan bakar fosil serta kelangsungan praktek pertanian yangsekarang ada. Beberapa praktek yang membahayakan kesehatan manusiadan kelestarian lingkungan harus diubah bersamaan dengan tingkatproduksi yang aman dan dapat diandalkan juga harus terusditingkatkan. Prakiraan terjadinya perubahan iklim membuatpenelitian pertanian yang komprehensif menjadi sangat pentingdalam menghadapi perubahan itu secara efektif.Penelitian mengenai perubahan iklim, akan melengkapi usahapeningkatan produktivitas tanaman, yang dipengaruhi oleh tekananlingkungan, yang kini tengah dilakukan melalui rekayasa genetik,perlakuan kimiawi dan pola pengolahan. Ini akan memberi duamanfaat sekaligus, baik sebagai pelindung mengahadapi perubahan
28
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
jangka pendek lingkungan, seperti kemarau dan juga membantumenghadapi perubahan iklim dalam jangka panjang, dan untukmengkapitalisasi sumberdaya hayati bagi peningkatan produksi.Pandangan yang berbeda mengenai pemanasan global yang memilikibobot ilmiah yang baik muncul, mendukung penelitian yang telahdilakukan sebelumnya, sekarang telah disimpulkan oleh beberapailmuwan bahwa model prakiraan iklim yang dibuat merupakanpenyederhanaan yang sangat simplistis dari proses atmosfir danlautan yang sangat kompleks. Dan tak dapat dibuktikan bahwapengeluaran gas rumah kaca akan berpengaruh signifikan terhadapiklim dunia, sebab-sebab pemanasan global juga lebih tidak dapatlagi dipastikan.
Pengaruh Biologis Langsung:Pertumbuhan Tanaman dalam rumah Kaca
Efisiensi Fotosintesis Hanya sedikit keraguan bahwa kadar CO2 dalam atmosfir adalahkurang optimal bagi fototosintesis ketika faktor lain yangberpengaruh terhadap tanaman (cahaya, air, suhu dan unsur hara)mencukupi. Fotosintesa Netto adalah jumlah fotosintesa bruttominus fotorespirasi, dan fotorespirasi setidaknya memiliki besaranmengubah 50% karbohidrat hasil fotosintesa kembali menjadi CO2,dengan peningkatan CO2 fotorespirasi diperkirakan akan menurun.Peningkatan Biomassa terbukti terjadi ketika dilakukan pengayaanCO2. Ini tak selalu muncul dari fotosintesa netto. Kadar CO2 yangtinggi memicu penggunaan air yang efisian dalam tanaman C4 sepertijagung. Peningkatan efisiensi air ini merangsang pertumbuhantanaman.Dampak langsung yang dapat dijejaki dari peningkatan CO2 adalahpeningkatan tingkat fotosintesa daun dan kanopi. Peningkatanfotosintesis akan meningkat sampai kadar CO2 mendekati 1000 ppm.Hasil paling pasti adalah tanaman tumbuh cepat dan lebih besar.Ada perbedaan antara spesies. Spesies C3 lebih peka terhadappeningkatan kadar CO2 dibanding C4. Terjadi juga pertambahan luasdan tebal daun, berat per luas, tinggi tunas, percabangan, bibitdan jumlah dan berat buah. Ukuran Tubuh meningkat seiring rasioakar-batang. Rasio C:N bertambah. Lebih dari itu semua hasil panenmeningkat. Terutama pada Kentang, Ubi Jalar, Kedelai. Denganmeningkatnya kadar CO2 menjadi dua kali sekarang secara global,hasil pertanian diperkirakan akan meningkat sampai 32% darisekarang. Perkiraan sementara saat ini sekitar 5%-10% darikenaikan produksi pertanian adalah akibat kenaikan kadar CO2.Manfaat pengayaan CO2 terhadap pertumbuhan dan produktifitas
29
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
tanaman saat ini telah dikenal telah dikenal luas. Banyakpengujian yang dilakukan dalam lingkungan terkontrol secara penuhatau sebagian, terhadap beberapa tanaman komersial (padi, Jagung,gandum, kedelai, kapas, kentang, tomat, ubi jalar, dan beberapatanaman hutan), yang membuktikannya.
Efisiensi Penggunaan Air Kebutuhan utama tanaman yang lainnya adalah air, baik secarakualitas maupun kuantitas. Air kini telah menjadi permasalahanpenting bagi lima negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia(China, India, USA, Sovyet, Indonesia). Juga tentu dinegara-negaratemur tengah, afrika utara dan sub sahara. Satu faktor pentingyang berpengaruh terhadap produksi tanaman namun masih merupakanmisteri adalah pola musim kering yang terjadi. Kekeringan adalahhal yang paling ditakuti oleh para petani diberbagai negaraprodusen pangan. Kebutuhan akan air menjadi semakin penting dankritis, di USA, 80–85 % konsumsi air bersih adalah untukpertanian. Sepertiga persediaan tanaman pangan sekarang tumbuhpadi 18% lahan beririgasi.Aspek penting dari peningkatan kadar CO2 dalam atmosfir adalahkecenderungan tanaman untuk menutup sebagian dari stomata padadaunnya. Dengan tertutupnya stomata ini penguapan air akan menjadiperkurang, dan dengan itu berarti efisiensi penggunaan airmeningkat. Kekurangan air adalah faktor pembatas utama dariproduktifitas tanaman. Bukti yang selama ini dikumpulkanmenunjukan bahwa peningkatan CO2 di atmosfir meningkatkanefisiensi penggunaan air. Hal ini adalah penemuan yang pentingbagi bidang pertanian dan juga bagi ekologi. Implikasi dari halitu bermacam-macam, salah satunya adalah peningkatan daya tahanterhadap kekeringan dan berkurangnya kebutuhan air untukpertanian. Efek langsung dari kadar CO2 dalam atmosfir terhadap fotosintesistanaman C4 adalah meningkatkan efisiensi air dalam fotosintesa.Dan pada tanaman C4 dan C3 mengurangi membukanya stomata, hal iniditunjukan oleh Roger et al. pada tanaman kedelai. Tanaman dengancara fotosintesa C3 mendapat keuntungan dengan 3 cara. Pertamameluasnya ukuran daun, kedua peningkatan tingkat fotosintesisperunit luas daun, dan terakhir efisiensi penggunaan air. Produksi Tanaman Pangan Beririgasi
30
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
Perubahan yang telah diperkirakan mengenai penguapan dan suhuakibat efek rumah kaca dan pemanasan global sepertinya akanmenguntungkan lahan pertanian beririgasi. Di USA, luas arealpertanian beririgasi akan meluas sampai dataran utara dan deltaMissisipi, hal ini juga berlaku untuk Cina, India dan negara lain.Dimana lingkungan lebih lembab dan diperuntukkan untuk tanamanbiji-bijian dan kacang-kacangan. Kecenderungan ini telah terjadidi USA, China, dan India. Jagung dan Gandum kini bergesermendekati daerah yang dingin dan lebih lembab. Produksi Sorgum danpadi-padian akan menggeser posisi areal gandum dan jagungtersebut. Diharapkan juga, dimasa mendatang model dari atmosfirdan iklim akan lebih berkembang dan melengakapi dari apa yangsekarang telah dikembangkan, sehingga sensitivitas tanamanterhadap perubahan iklim lebih dapat diketahui. Pertumbuhan dan Produkstifitas Tanaman: Kemampuan Adaptasiterhadap Suberdaya Iklim di Bumi Banyak tanaman pangan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim.Di bumi padi, ubikayu, ubijalar dan jagung dapat tumbuh dimanasaja kelembaban dan suhu sesuai. Jagung mampu tumbuh di areal yangberaneka ragam kelembaban, suhu, dan ketinggian dibumi ini. Arealproduksinya di USA telah meluas ke utara sampai 800 km selam limapuluh tahun ini. Kedelai dan Kacang tanah dapat tumbuh di daerahtropik sampai lintang 450 LU dan 400 LS. Gandum musim dingin yanglebih produktif dari gandum musim semi areal tanamnya telah meluaskeutara sejauh 360 km. Ditambah dengan kemampuan rekayasa genetikyang kita miliki perluasan areal tanam akan semakin mungkin dancepat terealisasi. Diperkirakan penggandaan kadar CO2 akan meningkatkan produktivitastanaman di Amerika Utara, hal serupa juga terjadi di Sovyet, Eropadan propinsi bagian utara China. Tanaman hortikultura dapatberkembang bebearapa musim diseluruh negara bagian USA. Tanamanseperti Tebu dan Kapas semakin meluas areal tanamnya dengandimanfaatkannya mulsa dan pelindung plastik. Pemanasan global akanlebih menguntungkan dibanding dengan kembalinya era es sebagaimanadiprediksi beberapa dekade yang lalu. Terlebih dimana produksitanaman pangan terpusat di Lintang 300 LU sampai 500 LS.Perubahan iklim secara drastis dan ekstrem sebagaimana yang selamaini dipublikasikan adalah hal yang sangat berlebihan. Pemanasansecara perlahan mungkin menguntungkan, karena memungkinkanpenanaman tumbuhan tropis seperti mangga, pepaya, nanas dan pisang, dinegara bagian selatan USA.
31
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
Prakiraan Regional: Pola Iklim dan Respons Tanaman Sejak 1850, kadar CO2 dalam atmosfir telah meningkat sebesar 25 %akibat pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan tak adayang menentangnya. Kadar gas rumah kaca selain CO2 juga telahmeningkat melebih prosentase CO2 dan dengan efek pemanas yangsetara CO2. Namun terdapat kontrovesi mengenai kapan pemanasanglobal pertama kali muncul, juga terdapat kontroversi mengenaibesaran perubahan suhu yang terjadi, jika terjadi pada masa yangakan datang. Perkiraan yang ada berkisar antara minus 1,50C sampai60C. Prakiraan iklim dan cuaca regional dengan sebaran variabelseperti awan, kelembaban, dan angin lebih tidak pasti lagi. Efek langsung dari meningkatnya CO2, berdampak positif terhadaptumbuhan, sebagaimana dibahas diatas, namun bila terjadikekeringan sebagaimana ramalan hasil permodelan iklim yangsekarang, hasil pertanian tak dapat dipastikan. Namun secara garisbesar dampak yang terjadi masih dapat kita kendalikan. Tindakandari petani, ilmuwan dan kebijkan pemerintah lebih diperlukandibandingkan dengan perubahan pola hidup kita. Prakiraan pengaruh CO2 terhadap iklim menimbulkan banyakspekulasi, dan beberapa riset telah dimulai untuk menelitidampaknya terhadap hubungan hama dan tanaman dan strategiperlindungan tanaman. Gulma, Serangga, nematoda dan wabah berdampak sangat merugikan bagi pertanian. Perubahan Iklim yangmungkin akan berdampak pada hubungan tumbuhan – hasil panen –hama, dan ekosistem lain. Peningkatan kandungan karbohidrat danakumulasi nitrogen akan berpengaruh terhadap pola makan serangga,ini telah ditunjukan dalam beberapa eksperimen. Pengendalian hamamemasuki era baru, dengan pengintegrasian penanganan hama. Kesimpulan
Efek langsung dari meningkatnya CO2, berdampak positifterhadap tumbuhan dan produksi tanaman. Pengaruh peningkatan CO2adalah peningkatan tingkat fotosintesa daun dan kanopi.Peningkatan fotosintesis akan meningkat sampai kadar CO2 mendekati1000 ppm. Efek langsung dari kadar CO2 dalam atmosfir terhadapfotosintesis tanaman C4 adalah meningkatkan efisiensi air dalamfotosintesa. Pada tanaman C4 dan C3 mengurangi membukanya stomata.Perubahan yang telah diperkirakan mengenai penguapan dan suhuakibat efek rumah kaca dan pemanasan global akan menguntungkanlahan pertanian beririgasi, seperti tanaman biji-bijian dankacang-kacangan.
32
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
PENGARUH SUHU TERHADAPPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
A Aspek fisik
1. Radiasi kalor
Hampir seluruh energi kalor (panas ) di bumi berasal dari
matahari. Energi itu terdiri atas energi radiasi yang tersusun
dari bermacam-macam panjang gelombang elektromaknetik .
2. Transfer panas
Konduksi
Konduksi merupakan cara perambatan panas dari satu molekul ke
molekul lainnya atau dari satu benda ke benda lainnya. Konduksi
berlangsung sebagai akibat bersentuhan antara benda yang suhunya
tinggi dengan benda yang suhunya rendah atau dari molekul-ke
molekul lain yang berbeda suhunya.
Konveksi
Konveksi adalah transfer panas dengan cara aliran. Konveksi
berlangsung sebagai akibat berkurangnya massa jenis suatu zat bila
33
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
dipanaskan. Konveksi lebih umum terjadi pada zat cair dan gas.
Massa benda yang dipanaskan akan memuai sehingga massa jenisnya
turun dan akan mengalir ke atas benda yang massa jenisnya lebih
besar.transfer panas di atmosfir pada umunya berlangsung dengan
konveksi . lapisan udara sebelah bawah yang dipanasi oleh radiasi
dan konduksi akan mengembang, berkurang kepadatannya, naik dan
diganti oleh udara yang lebih padat dan berat. Massa udara yang
turun dan berat. Massa udara yang turun dan berat itu menerima
panas lagi dari radiasi dan konduksi seperti semula. Begitulah
seterusnya sehingga lapisan atmosfer memperoleh panas yang hampir
merata di lapisan dekat permukaan bumi.
Radiasi
Radiasi adalah transfer panas dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Proses rambatannya telah dibicarakan sebelumnya.
Dari seluruh radiasi energi matahari yang dipancarkan oleh
matahari, hanya kira-kira 7 % yang dapat ditangkap oleh tanaman.
Selebihnya dipantulkan kembali ke atmosfir melalui penguapan ,
refleksi dan lain-lain
B Aspek Fisiologis
Kisaran suhu di alam antara -273ºC sampai berjuta-juta ºC (di
pusat matahari). Untuk pertumbuhan tanaman diperlukan suhu antara
15-40ºC. Dibawah suhu 15ºC atau diatas 40ºC pertumbuhan tanaman
menurun secara drastis. Suhu akan mengaktifkan proses fisik dan
proses kimia pada tanaman. Energi panas dapat menggiatkan reaksi-
reaksi biokimia pada tanaman atau reaksi fisiologis dikontrol oleh
selang suhu tertentu.
34
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
THERMAL UNIT
Penggunaan praktis Reminder Index adalah untuk menentukan
kebutuhan panas reaksi-reaksi fisiologis dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman mulai dari tanam sampai panen. Perhitungan
heat unit (satuan panas) atau remainder index yang cermat dapat
menentukan saat tercapai suatu tahap perkembangan tanaman
tertentu, misalnya pembungaan, masak fisiologis atau panen yang
lebih akurat.
Kegunaan sistim heat unit yaitu
1. Mengemukakan adanya perbedaan lamanya masa pertumbuhan bagi
setiap varietas
2. Menentukan panen
3. Melindungi panen dan mengurangi masa tidak aktif
4. Membantu meramalkan kebutuhan pekerja untuk pelaksanaan pabrik
5. Menolong pemanenan dan biaya produksi
6. Membantu dalam mengontrol kualitas
Hal yang membatasi penggunaan sistim heat unit antara lain yaitu :
1. Kesuburan tanah dimana faktor tersebut mempengaruhi
kematangan, sebagai contoh kematangan dipercepat pada tanah
yang mengandung P sedang pada tanah banyak mengandung N
memperlambat kematangan
2. Tipe tanah sandy soil akan cepat panas, sedang heavy soil lambat
3. Topografi, lereng dan drainase juga penting karena mempengaruhi
keadaan kelembaban suhu
4. Altitude dan latitude mempengaruhi heat unit
5. Frost dan rusak akibat kekeringan tidak diperhitungkan dalam
sistim ini
35
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
6. Angin, hujan es, taufan, insektisida dan penyakit sangat
mempengaruhi hilai heat unit terhadap tanaman
7. Intensitas cahaya matahari diukur dalam gram kalori per cm2
lebih dari akumulasi suhu
-Pengaruh Suhu Minimum terhadap Tanaman
-Pengaruh Suhu Optimum terhadap Tanaman
-Pengaruh Suhu maksimum terhadap Tanaman
a. Pengertian : merupakan bahan penutup tanah b. Macam : plastik hitam, jerami, alang-alang, glirisidia, dan tanaman legum lainnyac. Fungsi: menjaga kelembaban tanah, memperbaiki kesuburn tanah, dan untuk menekan pertumbuhan gulma terutama pada awal pertumbuhan.Mencegah penguapan air tanahMeningkatkan agregasi, porositas dan bahan organik tanahPenggunaan mulsa organik ( mulsa alang-alang) :Mencegah pencucian haraMengendalikan kelembaban tanahMelindungi agregat tanah dari daya rusak butiran air hujanMengendalikan tanman pengganggu
d. Aplikasi
Pemberian mulsa dilakukan untuk meningkatkan jumlah air yang masukke dalam tanah dan meningkatkan daya menyimpan air dari tanah. Pemanfaatan sisa tanaman sebagai mulsa juga efektif melindungi tanah dari pukulan hujan untuk menghindari penghancuran agregat.Dengan pemberian mulsa, pertumbuhan gulma dapat dikurangi sehinggapertumbuhan tanaman menjadi lebih baik.
36
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah.
Global Warming
a.Pengertian Efek Global Warmingb. Pengaruh Global Warming terhadap lingkungan pertanianb.Faktor penyebab terjadinya Global Warming c.Mekanisme terjadinya Global Warmingd.Upaya pencegahan terjadinya Global Warming
Dengan Naungan lebih Baik
Pentingnya peran naungan yang digunakan tanaman paprika terlihat
nyata pada hasil pengamatan yang didasarkan kandungan khlorofil di
daunnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan kandungan
klorofil pada tanaman paprika yang dinaungi baik oleh tanaman
jagung, alang-alang, jerami padi maupun dengan plastik. Adanya
naungan tersebut, secara langsung akan mengurangi intensitas
cahaya matahari yang berlebihan. Artinya, naungan dari bahan
apapun mampu menjadi pereduksi intensitas cahaya matahari yang
datang langsung pada tanaman paprika yang notabene tidak tahan
terhadap intensitas cahaya yang tinggi. Intensitas cahaya yang
terlalu berlebihan tersebut juga akan mengganggu perkembangan sel-
sel klorofil yang mengakibatkan kandungan klorofil menurun.
Selain mengurangi intensitas cahaya, penggunaan naungan pada
37
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
tanaman paprika ternyata dapat menurunkan suhu, dan pH tanah
(Tabel 2). Hal ini penting karena bila suhu tanah terlalu tinggi,
selain dapat mempe-ngaruhi penurunan laju fotosintesis,
translokasi dan akumulasi fotosintat dari organ sumber ke organ
penerima, juga dapat meningkatkan laju respirasi sel yang pada
akhirnya akan mengurangi produksi netto fotosintesis. Penurunan pH
akibat dari penggunaan naungan dapat membuat iklim agroklimat
optimum bagi tanaman paprika.
Dengan didukung oleh kondisi agroklimat yang optimal seperti
kelembaban relatif yang tinggi, temperatur yang rendah, nilai pH
optimum, serta intensitas cahaya yang rendah sebagai akibat
pemberian naungan, menyebabkan tanaman paprika menjadi
berkecukupan air, berkurangnya gugur bunga dan buah, serta
produktivitas dan kualitas buah paprika (yang dilihat dari bobot
buah, diameter buah, panjang buah, kandungan air buah dan
kandungan gula total) menunjukkan hasil yang lebih baik
dibandingkan tanpa menggunakan naungan. Dari beberapa naungan yang
digunakan, nampak bahwa penggunaan plastik memberikan hasil yang
paling baik , sehingga wajar apabila plastik paling banyak
digunakan green house untuk penanaman cabe paprika baik secara
hidroponik maupun konvensional.
Efek Rumah Kaca
a.Pengertian Efek Rumah Kacab.Pengaruh Efek Rumah Kaca terhadap lingkungan pertanianc.Faktor penyebab terjadinya Efek Rumah Kaca d.Mekanisme terjadinya Efek Rumah Kacae.Upaya pencegahan terjadinya Efek Rumah Kaca
El-Nino
a.Pengertian El-Nino b.Pengaruh El-Nino terhadap lingkungan pertanianc.Faktor penyebab terjadinya El-Nino
38
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
d.Mekanisme terjadinya El-Nino e. Upaya pencegahan terjadinya El-Nino
C. PENINGKATAN SUHU BUMI DAN DAMPAK EL-NINO
Dinamika atmosfir di Indonesia baru-baru ini sulit diprediksi
karena melenceng dari pola umum selama ini. Musim kemarau dan
musim penghujan tidak lagi dapat diramal dan jatuhnya tidak sesuai
dengan kebiasaan selama ini. Demikian juga suhu bumi yang semakin
menunjukkan peningkatan yang berarti dari tahun ke tahun.
Peningkatan suhu bumi itu terutama yang terasa dikawasan tropis
seperti Indonesia sangat mengganggu aktivitas manusia.
Diperkirakan suhu rata-rata siang berkisar 35 ºC dengan fluktuasi
berkisar antara 32 ºC sampai 37 ºC. Dalam jangka hanya 10 tahun
seuhu siang bumi akan naik 5 ºC. Bila kenaikan ini secara wajar
yang diperkirakan sebesar 0,2 ºC per tahun. Sebenarnya suhu siang
di Indonesia hanyalah rata-rata 34 ºC karena suhu rata-rata
Indonesia hanya 32 ºC pada tahun 1990. sebagai contoh adalah di
pulau Hokkaido Jepang Utara, selama ini akibat suhu dimusim semi
39
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
yang masih sangat dingin tidak pernah ditanam padi. Namun
belakangan ini semenjak tahun 1998 beberapa lokasi di pulau itu
padi tumbuh dengan suburnya, karena suhunya semakin tinggi pada
waktu yang sama bila dibandingkan dengan musim semi sebelumnya.
Melihat kenyataan ini selain kenaikan global ada faktor lain yang
memepengaruhi kenaikan suhu bumi itu, yaitu gejala alam yang dalam
dinamika atmosfir disebut dengan El-Nino.
1. El-Nino
El-Nino (kata asal = bujang) adalah arus laut atau angin
secara berkala bertiup 5 atau 10 tahun yang biasanya terdapat
dekat pantai barat Amerika Selatan sampai ke Amerika Tengah.
Arus ini adalah arus yang suhunya melebihi sekitarnya.
Kebiasaan arus ini timbul pada bulan desember dan membawa
dampak negatif terhadap negara-negara Amerika tropis seperti
Honduras dan Meksiko.
El-Nino mengakibatkan kemarau panjang dan berdampak sosial
seperti kelaparan sebagai akibat kegagalan produksi tanaman
pangan. Di Indonesia dampak el-Nino sangat dahsyat terjadi pada
1997 dimana tahun ini dikenal sebagai tahun Asap Indonesia,
karena dimana-mana wilayah Indonesia terjadi kumpulan asap yang
sangat mengganggu hampir seluruh aktivitas transportasi dan
pada saat ini juga tejadi tragedi kemanusiaan dengan jatuhnya
pesawat Garuda Indonesia di Sibolangit yang menewaskan seluruh
penumpangnya. Sekitar 20 tahun terakhir ini El-Nino terlihat
adanya pergeseran baru muncul sekitar bulan Mei dan akhir 2001
ini muncul pada bulan November dan Desember dan tempatnyapun
sedikit demi sedikit juga bergeser. Ternyata pergeseran tempat
dan waktu El-Nino ini memberikan pengaruh tidak hanya buruk
terhadap iklim dikawasan pantai barat Amerika Selatan sampai
40
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
Amerika Tengah tetapi juga terhadap kondisi iklim di Australia,
Asia hingga Afrika Utara. Pergeseran inilah yang berpengaruh
terhadap kondisi iklim Indonesia. Efek ini dapat secara
langsung maupun tidak langsung. Dampak secara langsung adalah
suhu rata-rata harian meningkat bahkan sampai tercatat sangat
ekstrim yaitu 38 ºC. Hal ini sangat menakutkan karena semua
makhluk hidup kelebihan energi panas yang ada gilirannya
mengganggu metabolisme kehidupan seperti meningkatnya
intensitas penyakit menular, kegagalan produksi tanaman pangan
maupun tanaman perkebunann, akibta gugurnya bunga. Dampak
sekunder (tida langsung) adalah kebakaran hutan meningkat serta
matinya biota laut serta gangguan ekosistem.
Akhir tahun 2001 El-Nino melanda Indonesia bagian barat
terutama pulau Jawa, pada akhir tahun 2001 ini pulau Jawa
kekeringan yang sangat tinggi, berdasarkan pengamatan, maka El-
Nino telah terjadi dikawasan Jawa dan sebagian Nusa Tenggara.
Akibat uap air tersimpan begitu banyak diatas atmosfir bumi
lebih tepatnya pada lapisan troposfir. Di Jawa, El-Nino
menimbulkan subsidensi arus angin panas dibagian atas atmosfir.
Konsekuensi arus atas ini menghalangi terbentuknya awan
konvektif sekalipun jumlah uap air tida dapat turun menjadi
hujan, jadilah gudang uap air yang begitu banyak di atmosfir
Jawa.
Mengapa El-Nino terjadi ? biasanya bagian atas atmosfir
lebih dingin daripada bagian yang dekat dengan bumi (masih
kawasan troposfir) karena bagian atas mempunyai kerapatan
usadara yang renggang. Sehingga uap air kabut dan asap secara
massal akan naik ke atas sehingga uap air itu berkumpul
membentuk awan sekitar ketinggian 10 km dari permukaan bumi.
Kerenggangan udara itu disebabkan oleh adanya arus udara panas
41
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
maka dibagian atas atmosfir menjadi kebalikan dari gejala
normal yaitu panas dibagian atas atmosfir. Selagi udara tetap
panas maka uap air akan tetap tertampung sampai saat gejala
panas berhenti, dan pada saat itu jumlah uap air yang potensial
akan menjadi hukan bertambah terus menerus.
Awan seperti disebut diatas akan menjadi hujan bila
terjadi kondensasi. Inti kondensasi dapat berasal dari abu,
kabut atau benda lain yang bersifat higroskopis yang dapat
menarik uap air. Uap air yang berkumpul mendingin akibat udara
renggang (kelembaban relatif rendah) secara tiba-tiba berubah
menjadi jenuh dan turun sebagai hujan.
2. La-Nina
La-Nina adalah gadis kecil yang tinggal di Amerika Tengah,
gadis ini suka menangis yang setiap menangis menghasilkan
jumlah air mata yang banyak. Maka gejala alam hujan yang tinggi
akan mengakibatkan El-Nino disebut dengan La-Nina. La-Nina
sebenarnya gejala iklim yang secara berkala beruntun dengan
adanya El-Nino. Karena jumlah uap air yang tersimpan sewaktu
timbulnya El-Nino maka sewaktu gejala alam kembali normal
terjadi pendinginan seperti gejala hujan biasa. Namun karena
jumlah uap air yang berada di atmosfir telah menumpuk begitu
banyak, maka dengan terjadi sedikit saja kondensasi udara,
hujan akan turun seketika dengan deras karena jumlah
persediaan bahan baku uap air begitu banyak akibat El-Nino
tadi. Sebelum habis persediaan bahan baku uap di atmosfir maka
hujan deras akan tetap turun sampai habis persediaan uap air
yang tersimpan di atmosfir. Jadilah Jakarta dan sekitarnya
(tahun lalu) banjir dan banjir sampai hari ini sebagai dampak
adanya persediaan uap air yang begitu banyak. Hujan akan
42
Ekologi Tanaman F.Deru Dewanti
berhenti sewaktu persediaan uap air berkurang sampai normal
kembali.
3. Pengalihan Hujan
Hujan sebenarnya dapat dirangsang dengan cara menciptakan
kondensasi (pendinginan) buatan seperti di lapisan troposfir.
Caranya adalah dengan menaburkan inti kondensasi seperti NaCl
atau kapur yang bersifat higroskopis. Bila hal ini dapat dibuat
maka secara perlahan-lahan uap air akan mengembun menjadi
titik-titik air dan akan jatuh ke bumi yang kita kenal dengan
hujan. Kondisi Jakarta tahun lalu yang sedang dilanda hujan
terus menerus yang berdampak banjir sulit dikontrol dengan ada
pengalihan hujan pada suatu kawasan. Pengalihan hujan mungkin
dapat dilakukan dengan cara membuat angin secara massal ke
suatu kawasan tertentu, kemungkinan dengan ada rangsangan
peningkatan suhu atau dengan cara lain yang dapat membawa uap
air dari kota Jakarta. Kemungkinan untuk mengurangi jumlah
hujan di Jakarta hanyalah dengan membuat hujan buatan di
kawasan lain, sehingga kekosongan uap air di kawasan tertentu
memancing adanya aliran uap air dari Jakarta. Usaha
memanipulasi atmosfir ini adalah suaha yang sangat sulit dan
sangat mahal. Mungkin menciptakan hujan buatan jauh lebih mudah
daripada memindahkan hujan.
43