panduan umum festival dan lomba seni siswa nasional (fls2n ...
Spektek Umum LPA dan LPB
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of Spektek Umum LPA dan LPB
S P E S I F I K A S I U M U M
BAB V
LAPIS PONDASI BAWAH DAN LAPIS PONDASI ATAS
BAB 5.1 LAPIS PONDASI BAWAH
5.1.1 Umum
(1)Umum
Lapis pondasi bawah adalah lapisan konstruksi yang meneruskan baban
dari lapis pondasi atas kepada tanah dasar yang berupa bahan berbutir
diletakkan di atas lapis tanah dasar yang telah dibentuk dan
dipadatkan, serta langsung berada di bawah lapis pondasi atas
perkerasan.
Pekerjaan lapis pondasi bawah terdiri dari pengadaan, memproses,
mengangkut, menebarkan, membasahi dan memadatkan bahan lapis pondasi
bawah berbutir yang disetujui sesuai dengan gambar-gambar dan seperti
yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.
Catatan : Suatau lapisan pondasi bawah tidak diperlukan bilamana CBR
lapis tanah dasar adalah dasar 24% atau lebih.
(2)Toleransi Ukuran
a. Permukaan akhir lapis pondasi bawah harus diberi punggung atau
kemiringan melintang yang ditetapkan atau ditunjukan pada gambar-
gambar. Tidak boleh ada ketidak-teraturan dalam bentuk, dan
permukaan tersebut harus rata dan seragam.
b. Kemiringan dan ketinggian akhir sesudah pemadatan tidak boleh lebih
dari 1,5 cm kurang dari yang ditunjukkan pada Gambar atau diatur di
lapangan dan disetujui oleh Direksi Teknik.
(3)Contoh Bahan
a. Contoh bahan yang digunakan untuk lapis pondasi bawah harus
diserahkan kepada Direksi Teknik untuk mendapatkan persetujuan
paling sedikit 14 hari sebelum pekerjaan dimulai, dan harusdisertai
dengan hasil-hasil data pengujian sesuai dengan persyaratan
Spesifikasi untuk kualitas dan bahan-bahan seperti diuraikan dalam
Spesifikasi ini.
b. Tidak ada perubahan mengenai sumber atau pengadaan bahan lapis
pondasi bawah akan dibuat tanpa persetujuan Direksi Teknik, dan
setiap perubahan harus atas dasar persyaratan contoh-contoh bahan
dan laporan pengujian untuk pemeriksaan lebih lanjut dari
persetujuan di atas.
(4)Lalu Lintas
Apabila satu jalan pengalihan (alternative) tidak disediakan,
pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sedemikian sehingga dimungkinkan
dilewati oleh lalu lintas dalam satu arah dengan membuat pengaturan
pengendalian yang memadai dan dapat disetujui oleh Direksi. Kontraktor
harus bertanggung jawab terhadap terhadap setiap kerusakan yang
terjadi pada Lapis Pondasi Bawah Jalan dikarenakan diizinkannya lalu
lintas dimana pelaksanaan pekerjaan sedang berjalan.
(5)Perbaikan Pekerjaan Yang Tidak Memuaskan
a. Setiap bahan lapis pondasi bawah yang tidak memenuhi spesifikasi
ini, apakah dipasang atau belum, akan ditolak atau dipindahkan dari
lapangan kerja atau digunakan sebagai urugan seperti yang
diperintahkan oleh Direksi Teknik.
b. Setiap bagian pekerjaan lapis pondasi bawah yang menunjukan
ketidak-teraturan atau cacat karena penangan yang jelek atau
kegagalan Kontraktor untuk mematuhi persyaratan spesifikasi atau
gambar rencana harus dibetulkan dengan perbaikan-perbaikan atau
penggantian atas beban biaya Kontraktor sampai memuaskan Direksi
Teknik.
5.1.2 Bahan-Bahan
(1)Persyaratan Umum
a. Bahan-bahan yang dipilih dan digunakan untuk pembangunan Lapis
Pondasi Bawah (LPB) terdiri dari bahan-bahan berbutir dipecah (A),
atau bahan berbutir dibelah dan kerikil (B), atau kerikil, pasir
dan lempung alami (C) seperti yang pada gambar rencana dan
dicantumkandalam Daftar Penawaran
1. Lapis Pondasi Bawah (LPB) Kelas A, berupa agregat batu pecah
disaring dan digradasi dan semuanya lolos saringan 3” atau 75,00
mm, memenuhi Tabel 5.1.1 di bawah ini.
2. Lapis Pondasi Bawah (LPB) Kelas B, terdiri dari campuran batu
belah dengan kerikil, pasir dan lempung yang lolos saringan 2,5”
atau 62,5 mm, memenuhi Tabel 5.1.1 di bawah ini.
3. Lapis Pondasi Bawah (LPB) Kelas C, terdiri dari kerikil, pasir
dan lempung alami yang lolos saringan 1,5” atau 37,5 mm,
memenuhi Tabel 5.1.1 berikut.
b. Bahan untuk pekerjaan lapis pondasi bawah harus bebas debu, zat
organic, serta bahan-bahan lain yang harus dibuang, dan harus
memiliki kualitas, bila bahan tersebut telah ditempatkan akan siap
saling mengikat membentuk satu permukaan yang stabil dan mantap.
c. Bila perlu dan sesuai dengan perintah Direksi Teknik, bahan-bahan
dari berbagai sumber atau pemasokan dapat disatukan (dicampur)
dalam perbandingan yang diminta oleh Direksi Teknik atau seperti
yang ditunjukan dengan pengujian-pengujian, untuk dapat memenuhi
persyaratan Spesifikasi bahan lapis pondasi bawah.
(2)Gradasi Lapis Pondasi Bawah
Persyaratan gradasi untuk bahan lapis pondasi bawah kelas A, kelas B
dan Kelas C diberikandalam Tabel 5.1.1 di bawah ini.
TABEL 5.1.1 PERSYARATAN GRADASI UNTUK LAPIS PONDASI BAWAH
UKURAN % LOLOS ATAS BERAT
SARINGANMm
KELAS A( <75 mm )
KELAS B( < 62,5 mm )
KELAS C
75.062.537.525.010.09.54.752.301.180.600.1250.075
100-
60 - 9046 - 7840 - 7024 - 5613 - 456 - 36
-2 - 222 - 180 - 10
-100
67 - 100-
40 - 10025 - 8016 - 6610 - 556 - 45
-3 - 330 - 20
Maks. 100
Maks. 80
Maks. 15
(3)Syarat-Syarat Kuantitas
Bahan yang digunakan untuk lapis pondasi bawah harus memenuhi syarat-
syarat kualitas berikut yang diberikan pada Tabel 5.1.2
TABEL 5.1.2 SYARAT KUALITAS UNTUK BAHAN LAPIS PONDASI BAWAH
U R A I A N BATAS TESTBatas Cair
Indeks PlastisitasEkivalen Pasir (Bahan Halus Plastis)
CBR terendamKehilangan berat karena Abrasi (500
putaran)
Maksimum 35%4% - 12%
Minimum 25Minimum 30%Maksimum 40%
5.1.3 Pelaksanaan Pekerjaan
(1)Penyiapan Lapis Tanah Dasar
a. Lapis tanah dasar atau formasi harus disiapkan dan diselesaikan
sesuai dengan pekerjaan yang ditetapkan di bawah “Pekerjaan Tanah”
Bab 3.3. semua bahan sampai kedalaman 30 cm di bawah permukaan
lapis tanah dasar harus dipadatkan sampai 100%kepadatkan kering
maksimum yang ditentukan oleh pengujian laboratorium PB-001-78
(AASHTO T99, Standard Proctor)
b. Bahan lapis pondasi bawah harus ditempatkan dan ditimbun di tempat
yang bebas dari lalu lintas serta aliran dan lintasan air di
sekitarnya.
(2)Penampuran dan Pemasangan Lapis Pondasi Bawah
a. Lapis pondasi bawah tersebut harus dicampur di lapangan ruas jalan
yang bersangkutan, terkecuali diperintahkan lain, dengan
menggunakan tenaga kerja atau motor grader. Pengadukan yang merata
diperlukan dan bahan tersebut harus dipasang dalam lapisan-lapisan
tidak melebihi 20 cm tebalnya atau ketebalan lain yang
diperintahkan oleh Direksi Teknik agar dapat mencapai tingkat
pemadatan yang ditetapkan.
b. Penyiraman dengan air, bila diperlukan demikian selama pencampuran
dan pemadatan harus dikontrol dengan cermat, dan dilaksanakan hanya
bila diminta demikian oleh Direksi Teknik.
c. Ketebalan lapis pondasi bawah terpasang harus sesuai dengan Gambar
Rencana dan seperti dinyatakan dalam Daftar Penawaran, atau seperti
yang diperintahkan oleh Direksi Teknik di lapangan sesuai kondisi
tanah dasar yang sebenarnya.
(3)Penghamparan dan Pemadatan
a. Penghamparan akhir LPB sampai sampai ketebalan dan kemiringan
melintang jalan yang diminta harus dilaksanakan dengan kelonggaran
penurunan ketebalan kira-kira 15% untuk pemadatan lapisan-lapisan
lapis pondasi bawah. Segera setelah penghamparan dan pembentukan
akhir, masing-masing lapisan harus dipadatkan sampai lebar penuh
lapis pondasi bawah perkerasan, dengan menggunakan mesin gilas roda
baja atau mesin gilas roda ban pneumatic atau peralatan pemadatan
lain yang disetujui oleh Direksi Teknik.
b. Penggilasan untuk pembentukan dan pemadatan, bahan lapis pondasi
bawah akan bergerak secara gradual (sedikit demi sedikit) dari
pinggir ke tengah, sejajar dengan garis sumbu jalan sampai seluruh
permukaan telah dipadatkan secara merata. Pada bagian-bagian
superelevasi, kemiringan melintang jalan atau kelandaian yang
terjal, penggilasan harus bergerak dari bagian yang lebih rendah ke
bagian jalan yang lebih tinggi. Setiap ketidak-teraturan atau
bagian amblas yang mungkin terjadi, harus dibetulkan dengan
menggaru atau meratakan dengan menambahkan bahan lapis pondasi
bawah untuk membuat permukaan tersebut mencapai bentuk dan
ketinggian yang benar.
Bagian-bagian yang sempit di sekitar kereb atau dinding yang tidak
dapat dipadatkan dengan mesin gilas, harus dipadatkan dengan
pemadat atau mesin tumbuk yang disetujui.
c. Kandungan kelembaban untuk pemasangan harus dijaga di dalam batas-
batas 3% kurang dari kadar air optimum sampai 1% lebih dari kadar
air optimum dengan penyemprotan air atau pengeringan seperlunya,
dan bahan lapis pondasi bawah harus dipadatkan untuk menghasilkan
kepadatan yang disyaratkan pada seluruh ketebalan tiap lapisan dan
mencapai 100% kepadatan kering maksimum yang ditetapkan yang sesuai
dengan AASHTO T99 (PB 0111).
(4)Pengendalian Lalu Lintas
a. Kontraktor harus bertanggung jawab atas semua akibat lalu lintas
yang diizinkan lewat di atas permukaan kerikil aelama pelaksanaan
pekerjaan dan akan melarang lalu lintas tesebut bila mungkin dengan
menyediakan sebuah jalan pengalihan (alternative) atau dengan
pelaksanaan pekerjaan separuh lebar jalan.
b. Bangunan-bangunan, pohon-pohon atau hak milik lainnya di sekitar
jalan tersebut harus dilindungi terhadap kerusakan karena pengaruh
pekerjaan, seperti lembaran batu karena lalu lintas.
c. Bahan-bahan harus ditumpuk dalam satu tempat yang baik yang
menjamin bahwa tumpukan tersebut tidak menimbulkan kemacetan lalu
lintas atau membendung aliran air.
5.1.4 Pengendalian Mutu
(1)Test Laboratorium untuk LPB Batu Pecah
a. Pengujian harus dilakukan terhadap bahan lapis pondasi bawah untuk
dapat memenuhi persyaratan spesifikasi.
b. Dua buah contoh bahan lapis pondasi bawah harus diuji sebelum
digunakan di lapangan (lihat Sub Bab 5.1.1 (3) Spesifikasi ini).
c. Pengujian bahan lapis pondasi bawah harus dilakukan untuk setiap
500 m3 dari bahan-bahan yang ditumpuk di lapangan atau dipasang,
menurut batas ukuran test laboratorium yang diberikan pada Tabel
5.1.1, untuk memenuhi kondisi kualitas yang diberikan dalam
Spesifikasi ini atau seperti ini atau seperti diperintahkan lain
oleh Direksi Teknik.
TABEL 5.1.1 TEST LABORATORIUM BAHAN LAPIS PONDASI BAWAH
T E S T RUJUKAN T I P EAASHTO BINA MARGAAnalisa saringan Agregat Halus dan Kasar
T 27 PB 0201 -76
Menentukan distribusi ukuran partikel agregat halus dan kasar
Penentuan Batas Cair dan Batas Plastis T 89 PB 0109 -
76
Test Plastisitas untuk batas cair dan indeks plastisitas
Hubungan kepadatan kadar air T 90 PB 0110 -
76
Test Standar Proctor menggunakan pemukul 2,5 kg
CBR T 193 PB 0111 -76
Menentukan nilai daya dukung lapis pondasi
bawah
Ketahanan terhadap Abrasi, Agregat Kasar T 96 PB 0206 -
76
Test agregat kasar < 37,5mm dengan menggunakan mesin Los Angeles
(2)Pengendalian Lapangan
Test pengendalian lapangan berikut ini harus dilaksanakan untuk
memenuhi persyaratan spesifikasi. Galian untuk lubang uji dan
penimbunan kembali dengan bahan lapis pondasi bawah dipadatkan dengan
sempurna, harus dikerjakan oleh Kontraktor dibawah pengawasan Direksi
Teknik.
TABEL 5.1.2 PERSYARATAN PENGENDALIAN LAPANGAN
TEST PENGENDALIAN PROSEDUR
a. Ketebalan dan keseragaman lapis pondasi bawah
b. Test kepadatan di tempat, Lapis Pondasi Bawah (test kerucut pasir) AASHTO T 191, PB 0103 - 70
c. Penentuan CBR di tempat lapistanah dasar
Pemeriksaan visual dan pengukuran ketebalan setiap hari. Dilakukan untuk setiap 200 m. dilakukan untuk setiap 200 m, panjang lapisan pondasi bawah jalan yang dipasang.
Harus dilakukan untuk setiap 200 m panjang lapis pondasi bawah jalan untuk menentukan tingkat kepadatan dengan membandingkan terhadap test kepadatan laboratorium untuk kepadatan kering maksimum
Dengan menggunakan DCI, dilaksanakanminimum setiap 1000 m panjang jalan.
5.1.5 Cara pengukuran
(1)Kontraktor harus menanggung semua biaya untuk pembayaran atau
royalty dan kompensasi lain kepada pemilik lahan atau penyewa untuk
operasi lubang galian bahan dan pengambilan bahan bagi pembangunan
lapis pondasi bawah. Pemberi tugas akan dibebaskan dari semua
kewajiban atau biaya untuk operasi tersebut.
(2)Volume yang dibayar merupakan jumlah meter kubik lapis pondasi
bawah yang dipasang dan sesuai dengan Gambar serta Spesifikasi,
atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik di lapangan yang
dipadatkan dan diterima oleh Direksi Teknik. Perhitungan volume
harus atas dasar ketebalan dan lebar lapis pondasi bawah yang
diperlukan, sebagaimana ditunjukan dalam Gambar atau seperti yang
disesuaikan oleh “Perintah Perubahan” (Change Order), dikalikan
dengan panjang sebenarnya yang dipasang. Setiap penyimpangan dalam
bentuk dan ketebalan lapis pondasi bawah tidak boleh melebihi
toleransi ukuran yang ditentukan di bawah Sub Bab 5.1.1 (2).
5.1.6 Dasar pembayaran
Volume yang ditentukan sebagaimana diberikan di atas di bayar per
satuan pengukuran pada harga yang dimasukkan dalam Daftar Penawaran
untuk Item pembayaran seperti tercantum di bawah. Harga dan pembayaran
tersebut merupakan kompensasi penuh untuk semua pekerjaan dan biaya-
biaya yang diperlukan dalam penyelesaian lapis pondasi bawah yang
diminta sebagaimana diuraikan sebelumnya dalam bab ini.
Nomor ItemPembayaran U R A I A N Satuan Pengukuran
5.1.15.1.25.1.3
Lapis Pondasi Bawah Kelas ALapis Pondasi Bawah Kelas BLapis Pondasi Bawah Kelas C
meter kubikmeter kubikmeter kubik
BAB 5.2 LAPIS PONDASI ATAS AGREGAT
5.2.1 Umum
(1)Uraian
Lapis pondasi atas jalan merupakan lapisan struktur utama di tas lapis
pondasi bawah (atau di atas lapis tanah dasar dimana tidak dipasang
lapis pondasi bawah). Pembangunan lapis pondasi atas terdiri dari
pengadaan, pemprosesan, pengangkutan, penghamparan penyiraman dengan
air dan pemadatan agregat batu atau kerikil alami pilihan dalam lapis
pondasi atas, di atas satu lapis pondasi bawah atau di atas lapis
tanah dasar yang telah disiapkan.
(2)Toleransi Ukuran
a. Bahan agregat lapisn pondasi atas harus dipasang sampai ketebalan
padat maksimum 20 cm atau ketebalan kurang, sebagaimana diperlukan
untuk memenuhi persyaratan desain seperti ditunjukan pada Gambar
atau diperintahkan oleh Direksi Teknik.
b. Permukaan lapis pondasi atas harus diselesaikan mencapai lebar,
kelandaian, punggung dan kemiringan melintang jalan seperti yang
ditunjukan pada Gambar Rencana, tidak boleh ada ketidak-teraturan
dalam bentuk dan permukaan harus rata dan seragam.
c. Kelandaian dan ketinggian akhir sesudah pemadatan tidak boleh lebih
dari satu sentimeter kurang dari yang ditunjukan pada gambar
rencana atau seperti yang diatur di lapangan dan disetujui oleh
Direksi Teknik.
d. Penyimpangan maksimum dalam kehalusan permukaan jika diuji dengan
satu mistar panjang 3,0 m yang diletakan sejajar atau melintang
terhadap garis sumbu jalan tidak boleh melebihi 1, 5 cm.
(3)Contoh Bahan
a. Contoh bahan yang digunakan untuk lapis pondasi atas harus
diserahkan kepada Direksi Teknik untuk mendapatkan persetujuan
paling sedikit 14 hari sebelum pekerjaan dimulai, beserta hasil-
hasil test laboratorium sesuai dengan persyaratan spesifikasi untuk
kualitas dan bahan sebagaimana diuraikan dalam spesifikasi ini.
b. Tidak boleh ada perubahan sumber pemasokan atau kualitas bahan
lapis pondasi atas yang diizinkan tanpa persetujuan Direksi Teknik,
dan setiap perubahan demikian harus disertai penyerahan tambahan
contoh bahan dan hasil-hasil test yang telah dilakukan serta
persetujuan seperti di atas.
c. Bilamana Direksi Teknik mengaanggap perlu, Kontraktor akan diminta
untuk melakukan test tersebut lebih lanjut sebagaimana
diperlukannya untuk memastikan bahwa bahan-bahan tersebut memenuhi
persyaratan Spesifikasi, sebelum menempatkan bahan lapis pondasi
atas pada pekerjaan di lapangan.
(4)Lalu Lintas
Apabila satu jalan pengalihan (altenatif) tidak disediakan, pekerjaan
tersebut harus dilaksanakan sedemikian sehingga dimungkinkan dilewati
oleh lalau lintas dalam satu arah dengan membuat pengaturan
pengendalian yang memadai dan dapat disetujui oleh Direksi. Kontraktor
harus bertanggung jawab terhadap setiap kerusakan yang terjadi pada
Lapis Pondasi Atas Jalan dikarenakan diizinkannya lalu lintas dimana
pelaksanaan pekerjaan sedang berjalan.
(5)Perbaikan Pekerjaan yang tidak Memuaskan
i. Setiap bahan lapis pondasi atas yang tidak memenuhi spesifikasi
ini, apakah dipasang atau belum, harus ditolak dan diletakkan di
samping (pinggir) untuk digunakan sebagai bahan penimbunan, atau
dengan cara lain dibuang seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.
ii. Setiap bagian pekerjaan lapis pondasi atas yang menunjukan
ketidakteraturan atau kerusakan dikarenakan penanganan yang jelek
atau kegagalan Kontraktor untuk mematuhi persyaratan spesifikasi
atau gambar rencana harus dibetulkan dengan perbaikan atau
penggantian atas beban biaya Kontraktor sehingga memuaskan Direksi
Teknik.
5.2.2 Bahan-Bahan
(1)Persyaratan Umum
a. Bahan-bahan yang dipilih dan digunakan untuk pembangunan lapis
pondasi atas agregat terdiri dari satu atau dua kelas bahan
sebagaimana yang diperlukan dalam Kontrak tertentu dan seperti yang
dinyatakan dalam Daftar Penawaran.
b. Semua lapisan lapis pondasi atas harus memenuhi persyaratan
spesifikasi ini dan harus sesuai dengan Gambar Kontrak dan seperti
yang diuraikan sebelumnya dalam Daftar Penawaran.
c. Bahan lapisan lapis pondasi atas terdiri dari potongan batu
bersudut tajam yang keras, awet dan bersih tanpa potongan-potongan
yang terlalu tipis atau memanjang dan bebas dari batu-batu yang
lunak, tidak merupakan batuan batu bata pecah atau tercerai berai,
kotor, mengandung zat organik atau zat-zat lain yang harus dibuang.
Bahan yang tercerai berai bila secara alternative dibasahi dan
dikeringkan, tidak boleh digunakan.
(2)Macadam Ikat Basah
Bahan lapis pondasi atas kelas B juga meliputi :
a. Agregat kasar yang tertahan pada saringan 4,75 mm, bilamana
dihasilkan dari kerikil tidak kurang dari 50% terhadap berat,
merupakan partikel-partikel yang memiliki paling sedikit satu
bidang pecah.
b. Agregat halus lolos saringan 4,75 mm, dan terdiri dari kerikil
halus dan pasir alami atau debu crusher.
c. Prosentase berat agregat tipis/pipih (perbandingan tebal dengan
panjang lebih dari 1:5) maksimum 5%.
(3)Gradasi Lapis Pondasi Atas
Persyaratan gradasi untuk bahan lapis pondasi atas Kelas A dan kelas B
diberikan dalam Tabel 5.2.1 dan Tabel 5.2.2 berikut :
TABEL 5.2.1 GRADASI AGREGAT
LAPIS PONDASI ATAS KELAS A
UKURANSARINGAN
MM
LOLOS ATAS BERAT%
37,5 100
19,09,54,752,361,100,600,4250,075
64 – 8142 – 6027 – 4518 – 3311 – 25
-0 – 100 - 8
TABEL 5.2.2 GRADASI AGREGAT
LAPIS PONDASI ATAS KELAS B,
MAKADAM IKAT BASAH
UKURANSARINGAN
MM
LOLOS ATASBERAT
Aggr. Kasar/pokok 100
75,062,550,037,525,019,0
93 – 10035 – 700 – 150 – 5-
Aggr. halus/ pengisi
9,54,752,361,180,4250,150,075
10070 – 9545 – 6533 – 60 22 – 45
-10 - 21
(4)Syarat-Syarat Kualitas
Bahan-bahan yang harus digunakan untuk pekerjaan lapis pondasi atas
harus memenuhi syarat kualitas pada Tabel 5.2.3.
TABEL 5.2.3 SYARAT-SYARAT KUALITAS BAHAN LAPIS PONDASI ATAS
JENIS PENGUJIAN
BATAS UJIAN
KELAS AKELAS B
AgregatKasar
AgregatHalus
Batas cairIndeks PlastisitasEkivalensi PasirCalifornia Bearing Ratio (direndum)Penyerapan AirKehilangan berat karena Abrasi(500 putaran)
Mak. 25%Mak. 8%Min. 35%Min. 60%
Tidak PerluMak. 40%
Tidak PerluTidak PerluTidak PerluMin. 55%
Tidak PerluMak. 40%
Maks. 35%4 – 12%Min. 30%Min. 55%
Tidak PerluTidak Perlu
Catatan : Pengujian di atas adalah jumlah minimum pengujian kualitas yang diperlukan. Bila direksi menganggap perlu, pengujian yanglebih luas dapat diminta untuk menentukan kekerasan dan kebagusan kualitas batu dan bagian yang halus.
5.2.3 Pelaksanaan Pekerjaan
(1)Penyiapan Lapis Pondasi Bawah
a. Jika lapis pondasi atas harus diletakan di atas lapis pondasi
bawah, permukaan lapis pondasi bawah harus diselesaikan sesuai
dengan pekerjaan yang ditentukan di bawah Bab 5.1 dan harus diatur
serta dibersihkan dari kotoran-kotoran dan setiap bahan lain yang
merugikan untuk penghamparan lapis pondasi atas
b. Agregat lapis pondasi atas harus ditempatkan dan ditimbun bebas
dari lalu lintas serta drainase dan lintasan air di sekitarnya.
(2)Pencampuran dan Penghamparan Lapis Pondasi Atas
a. Agregat L.P.A Kelas A
i. Agregat harus ditempatkan pada lokasi di atas L.P.B yang sudah
disiapkan dalam volume yang cukup untuk penghamparan dan
pemadatan ketebalan yang diperlukan.
ii.Agregat harus dihampar dengan tangan oleh pekerja atau dengan
motor grader sampai satu campuran yang merata dengan batas
kelembaban yang optimum sebagaimana ditentukan dibawah
spesifikasi.
iii. Agregat harus dihampar dalam lapisan yang tidak melebihi
ketebalan 20 cm, dalam satu cara sehingga kepadatan maksimum
yang telah ditetapkan dapat dicapai.
b. Macadam Ikat Basah – Kelas B
i. Sebelum lapisan Makadam dipasang permukaan yang akan dilapis
dengan Makadam harus diperiksa dan disetujui oleh Tim Supervisi.
ii.Sebelum menghampar batu kasar/pokok, buatlah bangunan penunjang
samping pinggir (lebar ± 30 cm), misalnya dengan material
timbunan bahu jalan, agar pemadatan batu pokok yang digilas
tidak terdorong ke pinggir.
iii. Dengan menggunakan suatu bahan yang ukuran maksimumnya
adalah A cm, ketebalan dari pada lapisan harus dibatasi sampai
A+4 cm sebelum pemadatan untuk memperoleh suatu lapisan kira-
kira A+2 cm setelah pemadatan.
iv.Penempatan batu pokok harus dikerjakan dengan hati-hati sekali
untuk membentuk permukaan jalan sedekat mungkin mendekati
kemiringan dan tebal yang disyaratkan. Oleh karena itu tebal
lapisan, bentuk dan kehalusan permukaan harus sering sekali
diperiksa selama penghamparan agregat-agreagat. Jika diperlukan
bahan harus ditambah atau dikurangi.
(3)Pembersihan dan Pemadatan
a. Agregat LPA Kelas A
i. Penghamparan akhir sampai ketebalan dan kemiringan melintang
yang diperlukan harus dilaksanakan dengan cadangan pengurangan
ketebalan sekitar 10% untuk pemadatan L.P.A. bahan tersebut
harus dipadatkan dengan baik dengan alat pemadat yang sesuai
meliputi mesin gilas roda rata, mesin gilas jenis pneumatic atau
mesingilas bergetar.
ii. Penggilasan untuk pembentukan dan pemadatan harus maju
secara gradual (sedikit demi sedikit) dari pinggir ke tengah
dari perkerasan, sejajar dengan sumbu jalan dan harus
dilaksanakan dalam operasi yang menerus untuk membuat pemadatan
matang yang merata. Pada bagian superelevasi miring melintang
atau kemiringan yang terjal, penggilasan harus berjalan dari
bagian jalan yang lebih rendah menuju ke bagian atas.
Setiap ketidak-teraturan atau penurunan setempat yang mungkin
terjadi, harus diperbaiki dengan membongkar permukaan yang sudah
dipadatkan, menggaruk, menambah atau membuang bahan pondasi,
membentuk kembali dan memadatkan sampai permukaan akhir dan
kemiringan melintang yang betul.
Bagian-bagian perkerasan yang sempit di sekitar batu tepi atau
dinding-dinding yang tidak dapat dimasuki mesin gilas, harus
dipadatkan dengan kompactor (mesin pemadat) atau penumbuk
mekanikal (stamper).
iii. Kadar air untuk pemasangan harus dijaga di dalam batas-
batas 3% lebih rendah dari kadar air optimum sampai 1% lebih
tinggi dari kadar optimum dengan penyiraman air atau pengeringan
bila perlu, dan bahan L.P.A tersebut harus dipadatkan sampai
menghasilkan kepadatan 100% maksimum kepadatan kering yang
diperlukan, yang ditetapkan sesuai dengan AASHTO T99 (PB 0111-
75).
b. Makadam Ikat Basah – Kelas B
i. Sesudah penghamparan batu pokok, basahi agregat-agregat untuk
melumasi permukaan dari butir-butir untuk mendapatkan sifat
saling mengunci yang lebih mudah dan lebih baik waktu
penggilasan.
ii. Padatkanlah lapisan batu pokok dengan cara berikut : Pada
jalan lurus penggilasan harus dimulai dari bagian pinggir,
diteruskan kea rah tengah menurut suatu arah sejajar dengan
garis tengah jalan. Pada bagian superelevasi, tikungan dan
tanjakan yang tajam, pamadatan dimulai pada bagian yang rendah
sejajar dengan as jalan menuju bagian tinggi. Mesin harus
kembali menggilas pada bagian yang sama sebelumnya. Setiap
gilasan harus menutupi sebagian dari pada yang sebelumnya kira-
kira 20 cm. Kecepatan mesin harus sekitar 1,5 km/jam pada masa
permulaan pemadatan dan dapat ditingkatkan sampai 3 km/jam pada
masa akhir pemadatan.
Lapisan Makadam memperoleh kekuatan terutama dari sifat saling
mengunci antara butir yang satu dengan butir yang lainnnya. Oleh
karena itu pemadatan harus dilanjutkan sampai agregat-agregat
tidak bergerak lagi di bawah roda-roda mesin gilas.
iii. Bahan pengisi/halus dihamparkan tipis dan rata di atas
permukaan batu pokok langsung dari truk-truk atau dan tempat
penimbunan. Untuk membantu bahan halus mengisi rongga-rongga di
antara agregat-agregat batu pokok, maka air disiramkandi atas
bahan pengisi dan bahan halus didorong terus menerus dengan sapu
ke dalam rongga di antara agregat-agregat. Tanggul-tanggul kecil
atau gundukan-gundukandari bahan pengisi dapat ditimbun pada
pinggir lapisan agar air di atas tidak hilang melalui alur-alur
selokan.
Penggilasan dengan mesin gilas roda besar dilakukan selama
penghamparan bahan pengisi dan air. Kecepatan mesin gilas dapat
dinaikkan sampai 3 km/jam. Bahan pengisi harus ditambahkan yaitu
setiap timbul rongga di antara agregat-agregat. Penempatan bahan
pengisi/halus dan penggilasan harus diteruskan sampai isian
berikut tidak dapat dimasukkan lagi. Pada akhir pekerjaan,
permukaan lapisan Makadam harus menyerupai batu mozaik yang
padat dan bebas dari rongga-rongga.
iv. Karena LPA Kelas B mengandung agregat > 50 mm, Sandcone
untuk test kepadatan tidak dapat dilaksanakan. Tabel 5.2.4 akan
dipakai sebagai persyaratan pemadatan dengan mesin gilas.
(4)Pengendalian Lalu Lintas
a. Kontraktor harus bertanggung jawab atas semua akibat lalu lintas
yang diizinkan lewat di atas permukaan kerikil selama pelaksanaan
pekerjaan dan akan melarang lalu lintas tersebut bila mungkin
dengan menyediakan sebuah jalan pengalihan (alternatif) atau dengan
pelaksanaan pekerjaan separuh lebar jalan.
b. Bangunan-bangunan, pohon-pohon atau hak milik perseorangan lainnya
di sekitar jalan tersebut harus dilindungi terhadap kerusakan
karena pengaruh pekerjaan, seperti lembaran batu lalu lintas.
c. Bahan-bahan harus ditumpuk dalam satu tempat yang baik yang
menjamin bahwa tumpukan tersebut tidak menimbulkan kemacetan lalu
lintas atau membendung aliran air.
TABEL 5.2.4 PERSYARATAN PEMADATAN DENGAN MESIN GILAS
ALAT PEMADAT KATEGORI
AGREGAT GRADASI BAIKTebal maksimumlapisan yangdi padatkan
(cm)
Minimum JumlahLintasan
Mesin gilas beroda besar Ton/m, lebar
2,25 – 2,702,71 – 5,50Lebih dari 5,50
12,512,512,0
1088
Mesin gilas dengan ban pneumatic
Beban roda (ton)2,01 – 2,502,51 – 4,004,01 – 6,006,01 – 8,008,01 – 12,00Lebih dari 12,00
12,512,512,515,015,017,5
121010888
Mesin gilas bergetar
Beban static (ton/m)0,27 – 0,450,46 – 0,700,71 – 1,251,26 – 1,801,81 – 2,302,31 – 2,902,91 – 3,63,61 – 4,34,31 – 5,00
7,57,512,515,015,017,520,022,525,0
161212844444
5.2.4 Pengendalian Mutu
(1)Persyaratan Pengujian
Jumlah data uji penunjang yang diperlukan untuk persetujuan awal harus
sesuai dengan Bab 5.2.1 (3) dan yang lebih lanjut diminta di bawah
titik (2) berikut – Pengujian Laboratorium.
Sebuah program mengenai pengujian pengendalian kualitas bahan harus
dilaksanakan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Teknik untuk
memenuhi persyaratan uji yang diberikan di dalam Tabel 5.2.5.
(2)Pengujian Laboratorium
Bahan agregat L.P.A harus diambil contohnya dan diuji untuk setiap 250
meter kubik bahan yang dipasang, kecuali diperintahkan lain oleh
Direksi Teknik yang sesuai dengan batas perbedaan pengujian berikut
untuk memenuhi syarat-syarat kualitas yang ditetepkan pada Sub Bab
5.2.2 Spesifikasi ini.
TABEL 5.2.5 TEST LABORATORIUM BAHAN LAPIS PONDASI ATAS
TEST RUJUKAN TIPEAASHTO BINA MARGAAnalisa Saringan Agregat Halus dan Kasar
T 27 PB 0201 -76
Memenuhi distribusi ukuran partikel agregat halus dan kasar
Penentuan Batas Cair dan Batas Plastis
T 89T 90
PB 0109 –76
PB 0110 -76
Pengujian plastisitas untukbatas cair dan Indeks Plastisitas
Bagian Halus Yang Plastis di dalam Agregat Bergradasi dan Tanah
T 175 -
Pengujian Ekivalen pasir untuk menunjukan perbandingan bagian halus dan lempung
Hubungan Kelembaban- Kepadatan T 90 PB 0111 -
76
Ujian Standar Proctor menggunakan pemukul 2,5 kilogram
California Bearing Ratio (direndam) T 193 PB 0113 -
76Menentukan nilai dukungan tanah dan agregat
Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
T 85 PB 0103 -76
Menentukan penyerapan air oleh agregat kasar kelas B saja
Ketahanan Agregat Kasar terhadap Abrasi
T 96 PB 0206 -76
Pengujian untuk agregat < 37,5 mm, menggunakan mesin Los Angeles (500 putaran)
(3)Pengendalian Lapangan
Pengujian-pengujian lapangan berikut ini harus dilakukan untuk
memenuhi persyaratan Spesifikasi. Membuat lubang uji dan pengisian
kembali dengan bahan lapis pondasi atas dipadatkan dengan baik, harus
dilaksanakan oleh Kontraktor di bawah pengawasan Direksi Teknik.
TABEL 5.2.6 PERSYARATAN PENGENDALIAN LAPANGAN
TEST PENGENDALIAN PROSEDUR
a. Ketebalan dan keseragaman lapispondasi atas
b. i. Test pemadatan lapis pondasiatas (dengan cara kerucut pasir) AASHTO T 191PB 0403 – 76
ii.Test pemadatan dengan penggilasan percobaan (dimana test kepadatan kerucut pasir tidak dapat dilakukan)
Pemeriksaan Visual setiap hari & pengukuran ketebalan harus dilakukan untuk setiap 200 m panjang lapis pondasi yang terpasang
Test kepadatan di tempat, untuk menentukan tingkat kepadatan yang dibandingkandengan test laboratorium untuk hubungan kelembaban – kepadatan. Dilaksanakan untuk setiap 200 m panjang jalan.
Pemeriksaan Visual setiap hari danpengujian dilakukanuntuk setiap 200 m panjang lapis pondasi atas yang terpasang (menggunakan mesin gilas berat).
5.2.5 Cara Pengukuran Pekerjaan
(1)Kontraktor harus membiayai semua pembayaran untuk setiap pungutan
dan kompensasi lainnya dalam memperoleh dan mengambil bahan yang
harus digunakan untuk Agregat Lapis Pondasi Atas. Di bawah keadaan
apapun pemberi tugas (Pemilik Proyek) harus bebas dari setiap
kewajiban pembayaran, terkecuali hal-hal yang sudah termasuk dalam
Daftar Penawaran.
(2)Jumlah yang harus dibayar merupakan jumlah meter kubik Lapis
Pondasi Atas yang terpasang yang sesuai dengan Gambar dan
Spesifikasi atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Teknik, sudah dipadatkan dan diterima oleh Direksi Teknik.
Pehitungan volume Lapis Pondasi Atas, harus atas dasar ketebalan
dan lebar lapis pondasi yang diminta, sebagaimana terlihat pada
Gambar Rencana, atau yang disesuaikan oleh “perintah perubahan”
(change order) dikalikan dengan panjang terpasang sebenarnya dan
disetujui oleh Direksi Teknik.
Setiap penyimpangan bentuk dan ketebalan lapis pondasi atas tidak
boleh melebihi toleransi ukuran yang ditetapkan di bawah Sub Bab
5.2.1 (2).
5.2.6 Dasar Pembayaran
Volume yang ditentukan sebagaimana disediakan di atas akan dibayar per
satuan pengukuran pada harga-harga yang dimasukkan dalam Daftar
Penawaran untuk item-item pembayaran yang diberikan di bawah, yang
harga dan pembayaran tersebut akan merupakan kompensasi penuh bagi
semua pekerjaan dan biaya-biaya yang diperlukan dalam meyelesaikan
lapis pondasi atas yang diminta, sebagaimana diuraikan dalam bagan
ini.
Nomor ItemPembayaran U R A I A N Satuan Pengukuran
5.2.15.2.2
Lapis Pondasi Atas Kelas ALapis Pondasi Atas Makadam IkatBasah Kelas B
meter kubikmeter kubik
BAB 5.3 LAPIS PONDASI BAWAH (TELFORD)
5.3.1 Ketentuan Umum
(1)Lapis pondasi bawah agregat adalah bagian konstruksi perkerasan
yang terletak tanah dasar dan pondasi atas, yang terdiri dari LPB
dan Telford (batu pecah).
(2)Dalam kedudukannya sebagai bahan konstruksi pekerjaan jalan,
pondasi bawah agregat mempunyai nilai konstruksi.
5.3.2 Lingkup Pekerjaan
Pemasangan LPB Telford pada seluruh bagian badan jalan.
5.3.3 Persyaratan Bahan
(1)Bahan yang digunakan untuk pondasi bawah harus dapat dipasang
sebagaimana yang tercantum dalam gambar rencana.
(2)Bahan pondasi harus bebas dari kotoran, bahan organik dan bahan-
bahan lainnya, sehingga dapat memberikan lapisan kuat dan mantap.
Bahan pondasi bawah yang terdiri dari LPB batu pecah (20-25 cm).
(3)Batu yang dipilih harus bersih, keras tanpa lapisan yang lemah atau
retak dan harus memiliki daya tahan yang kuat (awet).
(4)Batu-batu tersebut harus berbentuk batu pecah dan harus dapat
dilapisi seperlunya untuk menjamin salning yang rapat bila dipasang
bersama-sama dan memberikan satu profil permukaan di dalam batas-
batas ukuran yang telah ditetapkan.
5.3.4 Pedoman Pelaksanaan
(1)Sebelum pemasangan dan penyusunan lapis pondasi bawah dimulai,
terlebih dahulu permukaan dasar harus dipadatkan sesuai ketentuan
pemadatan dengan tingkat kepadatan yang disetujui oleh Direksi
Teknik.
(2)Pemasangan lapisan pondasi bawah yang terdiri dari batu belah yang
dikerjakan setelah pasir dihampar di atas lapisan dasar setebal 5
cm kemudian batu belah ukuran 20-25 cm disusun berdiri dan rapat.
(3)Pemasangan yang berongga di sini dengan batu pecah ukuran 5-7 cm
dan pasir urug. Bagian-bagian pasangan yang tak beraturan disisip
kembali agar permukaan menjadi rata.
(4)Setelah pemasangan lapis pondasi bawah selesai dikerjakan lalu
dipadatkan atau diratakan dengan menggunakan mesin sesuai dengan
yang disyaratkan. Pada bagian yang harus dilakukan pemadatan
dimulai dari bagian tepi seterusnya bergeser ke bagian tengah
sejajar dengan sumbu jalan dan diusahakan berlangsung terus sampai
seluruh permukaan terpadatkan secara merata.
(5)Pada tikungan, pemadatan dimulai dari bagian yang rendah dan
bergeser ke arah bagian yang tinggi.
(6)Apabila pada suatu tempat terjadi ketidakwajaran atau penurunan,
pada tempat tersebut harus dilakukan pembongkaran, penggantian dan
penambahan bahan atas biaya kontraktor dan dipadatkan kembali
sampai mencapai kepadatan yang seragam dan rata dengan permukaan
yang telah sesuai dipadatkan di sekitarnya.
(7)Pengawas dapat memberikan petunjuk tambahan begitu juga dengan mutu
dan jumlah. Mutu pekerjaan juga harus diperiksa kembali oleh
pengawas. Bila terjadi ketidaksesuaian dengan persyaratan
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Kontraktor diwajibkan
untuk memperbaiki dan menyempurnakan pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi dan biaya akan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
5.3.5 Pengendalian Mutu
(1)Pengendalian Lapangan
Test pengendalian lapangan berikut ini harus dilaksanakan untuk
memenuhi persyaratan spesifikasi galian untuk lubang uji dan
penimbunan kembali dengan bahan lapis pondasi bawah dipadatkan
dengan sempurna, harus dikerjakan oleh kontraktor dibawah
pengawasan Direksi Teknik.
TABEL 5.3.1 PERSYARATAN PENGENDALIAN LAPANGAN
TEST PENGENDALIAN PROSEDURa. Ketebalan dan keseragaman jenis
lapis pondasi bawahPemeriksaan visual dan pengukuran ketebalan setiap hari, dilakukan untuk setiap 200 m panjang lapisanpondasi bawah jalan yang dipasang
b. Penentuan CBR di tempat lapis tanah dasar
Dengan menggunakan DCP, dilaksanakan minimum setiap 1000 mpanjang jalan. (Nilai CBR sesuai dengan SKBI 2.3.26.1987/SNI 03-1732-1989)
5.3.6 Cara Pengukuran
(1)Kontraktor harus menanggung semua biaya untuk pembayaran atau
royalti dan kompensasi lain kepada pemilik lahan atau penyewa tanah
untuk operasi lubang galian bahan dan pengambilan bahan bagi
pembangunan lapis pondasi bawah. Pemberi tugas akan dibebaskan dari
semua kewajiban atau biaya untuk operasi tersebut.
(2)Volume yang dibayar merupakan jumlah meter kubik lapis pondasi
bawah yang dipasang dan sesuai dengan gambar serta spesifikasi,
atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik di lapangan yang
dipadatkan dan diterima oleh Direksi Teknik.
Perhitungan volume harus atas dasar ketebalan dan lebar lapis
pondasi bawah yang diperlukan sebagaimana ditunjukan dalam Gambar
atau seperti yang disesuaikan oleh “Perintah Perubahan” (change
order) dikalikan dengan panjang sebenarnya yang dipasang.
5.3.7 Dasar Pembayaran
Volume yang ditentukan sebagaimana diberikan di atas dibayar persatuan
pengukuran pada harga yang dimasukkan dalam Daftar Penawaran untuk
item pembayaran seperti tercantum di bawah. Harga dan pembayaran
tersebut merupakan kompensasi penuh untuk semua pekerjaan dan biaya-
biaya yang diperlukan dalam menyelesaikan lapis pondasi bawah yang
diminta sebagaimana diuraikan sebelumnya dalam bab ini.
Nomor Item Pembayaran U R A I A N Satuan Pengukuran
5.3 Lapis Pondasi Bawah(Telford) Meter Kubik