skripsi abdi asmo112.pdf - Repository UIN JAMBI
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of skripsi abdi asmo112.pdf - Repository UIN JAMBI
ANALISIS KEDUDUKAN DAN PERAN AUDITOR
INTERNAL PADA PERUSAHAAN KSO PERTAMINA
EP-SAMUDRA ENERGY BWP MERUAP DI KELURAHAN
SAROLANGUN KEMBANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Strata Satu Ekonomi Syariah (S1)
Oleh :
Abdi Asmo
NIM. EES 150563
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021 M/ 1443 H
v
MOTTO
ا أخزجىا لكم مه الرض ول يا أيها الذيه آمىىا أوفقىا مه طيبات ما كسبتم ومم
مىا الخبيث مىه تىفقىن ولستم بآخذيه إل أن تغمضىا فيه غىي تيم واعلمىا أن للا
حميد Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian
dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan
dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah
Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-Baqarah: 267)1
1Al-Qur’an Terjemah Dan Penjelasan (PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, n.d.), Al-
Baqarah (2) : 267.
vi
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmannirrohim
Alhamdulillahirabbil ‘aalamiiin, besyukur atas segala nikmat yang telah Allah
SWT berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-
baiknya. Skripsi ini saya persembahkan sepenuhnya untuk kedua orang tua saya,
ayahanda Saman dan ibunda Leli Susanti serta kedua adik saya Suci Sukmawati
dan Tegar Tri Admaja. Terimakasih yang setinggi – tingginya yang telah
berjuang bersama-sama demi perkuliahan ku walau sudah melebihi 6 tahun
lamanya serta doa dari ibu dan ayah yang selalu dipanjatkan bahkan motivasi-
motivasi yang telah diberikan.
Skripsi ini juga aku persembahakan untuk Usaha keluarga yaitu Gorengan
dan Mie Ayam Pakde yang berlokasi di Kelurahan Gunung Kembang
Kabupaten Sarolangun, Keluarga Besar Pakde Group dan Perdataan.
Teruntuk keluarga besar Alm. Sarimin dan Alm. Nur Kholis yang telah
memberikanku dukungan moril serta materil. Dan teruntuk keluarga besar
Organisasi yang telah membesarkan nama saya serta memberikan
pengalaman yang sangat berarti yaitu Kelompok Studi Ekonomi Islam
(KSEI) Al-Fath FEBi UIN STS Jambi serta Forum Silaturahim Studi
Ekonomi Islam (FoSSEI).
Teruntuk sahabat-sahabat saya di dunia perkuliahan yang selalu ada di suka
maupun duka cerita kita bersama, semoga Allah SWT memberikan kelancaran
dalam urusan kalian. Serta seluruh pihak yang telah mensupport hingga dapat
menyelesaikan skripsi ini sampai akhir.
Dan dari hati yang terdalam dan do’a yang tulus, semoga Allah SWT
melimpahkan keberkahan serta didekatkan pada jalan kebaikan dalam menggapai
ridho-Nya, Aamiin.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “ Analisis Kedudukan Dan Peran Auditor Internal Pada
Perusahaan Kso Pertamina Ep – Samudra Energy Bwp Meruap Di Kelurahan
Sarolangun Kembang Kecamatan Sarolangun”. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisa kedudukan auditor internal di KSO Pertamina EP – Samudra
Energy BWP Meruap serta untuk menganalisa peran auditor internal di KSO
Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap. Metode penelitian yang di pakai
yaitu metode kualitatif deksriptif dengan tekhnik analisis hemeutik, fenomologi
dan analisis historis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kedudukan Field Audit
Intern yaitu dibawah Finance Supervisor. Hal ini dikarenakan menurut hasil
penelitian hal tersebut dilakukan pada kantor Field KSO Pertamina EP –
Samudera Energy BWP Meruap kegiatan yang dianggap secara serius ditangani
adalah pada bidang keuangan yang dipandang sangat sensitive. Disamping itu
bukan berarti pada hal operasional pertambangan pemeriksaan yang dilakukan
melalui divisi pemeriksaan kantor pusat Jakarta yang dilakukan selama 3 tahun 1
kali. Peran Field Audit Intern dalam hal laporan audit laporan keuangan Field
Audit Intern mengaudit laporan keuangan pada bidanng akuntansi dengan output
berupa catatan atas laporan keuangan dengan berpandu pada kode etik Field Audit
Intern yang telah ditetapkan bidang pemeriksaan dari kantor pusat Jakarta.
Disamping itu, dalam hal audit kepatuhan dan audit operasional, Field Audit
Intern tidak berwenang mengaudit dalam hal kepatuhan manajerial dikarenakan
kedudukan Field Audit Intern hanya di bawah bidang Finance Supervisor yang
bertanggung jawab secara prinsipal terhadap laporan keuangan tahunan.
Sedangkan dalam hal operasional pertambangan Field Audit Intern tidak berperan
secara penuh dengan berperan hanya melaporkan berupa invoice yang di input
pada aplikasi khusus yang akan tersambung pada divisi pemeriksaan kantor pusat
Jakarta.
Kata Kunci : Kedudukan, Peran, Audit Internal
viii
ABSTRACT
This research is entitled "Analysis of the Position and Role of Internal Auditors at
Kso Pertamina Ep - Samudra Energy Bwp Company Overflowing in Sarolangun
Kembang Village, Sarolangun District". The purpose of this study is to analyze
the position of the internal auditor at KSO Pertamina EP – Samudra Energy BWP
Meruap and to analyze the role of internal auditors at KSO Pertamina EP –
Samudra Energy BWP Meruap. The research method used is descriptive
qualitative method with hemeutic analysis techniques, phenomology and
historical analysis. The results showed that the position of the Internal Audit Field
is under the Finance Supervisor. This is because according to the results of the
research, this was carried out at the Pertamina EP – Samudera Energy BWP KSO
Field office. Most of the activities that are considered to be seriously handled are
in the financial sector which is considered very sensitive. Besides that, it does not
mean that in terms of mining operations, inspections are carried out through the
inspection division of the Jakarta head office which is carried out for 3 years 1
time. The role of the Internal Audit Field in terms of audit reports of financial
statements. The Internal Audit Field audits financial statements in the accounting
field with the output in the form of notes on financial statements guided by the
Internal Audit Field code of ethics that has been determined by the field of
examination from the Jakarta head office. In addition, in terms of compliance
audits and operational audits, the Internal Audit Field is not authorized to audit in
terms of managerial compliance because the position of the Internal Audit Field is
only under the Finance Supervisor who is principally responsible for the annual
financial statements. Meanwhile, in terms of mining operations, the Internal Audit
Field does not play a full role by only reporting in the form of invoices that are
inputted in a special application that will be connected to the inspection division
of the Jakarta head office.
Keywords: Position, Role, Internal Audit
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji hanya milik Allah SWT yang
senantiasa telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis dalam
proses penyelesaian skripsi ini dengan baik. Tidak lupa pula iringan shalawat
serta salam peneliti sampaikan kepada junjungan kita semua Nabi Muhammad
SAW. Skripsi ini berjudul “Analisis Kedudukan Dan Peran Auditor Internal
Pada Perusahaan KSO Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap di
Kelurahan Sarolangun Kembang” yang disusun guna melengkapi persyaratan
dalam menyelesaikan studi pada Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Selama proses penyusunan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan
bantuan serta dukungan dan masukan berupa ide ataupun saran dari berbagai
pihak yang selalu memberikan koreksi dan masukan demi kesempurnaan skripsi
ini. Selanjutnya peneliti menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. H. Suaidi, MA, Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. A.A. Miftah, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Rafidah., SE., M.E.I. selaku Wakil Dekan I, Ibu Titin Agustin
Nengsih., S.Si., M.Si., Ph.D. selaku Wakil Dekan II, dan Dr.
Sucipto, MA. Selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ambok Pangiuk, S.Ag, M.Si. selaku ketua Program Studi Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Dr. H. M . N a z o r i M a j i d , M . S i selaku Pembimbing I dan
Mellya Embun Baining, SE., M.EI. selaku Pembimbing II, terima kasih
x
atas arahan dan bimbingannya semoga Allah SWT senantiasa membalas
kebaikannya.
6. Agustina Mutia, SE.,M.E.I selaku dosen, pembina serta orang tua.
Terimakasih atas bimbingan, pengajaran, keperdulian serta motivasi
yang telah diberikan
7. Bapak dan Ibu dosen serta asisten dosen yang telah memberikan materi
dan pendidikan yang berharga selama proses perkuliahan di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
8. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah
memberikan pelayanan dalam masa perkuliahan sampai selesai.
9. Keluarga besar KSEI Al-Fath dan FoSSEI yang telah memberikan
pengalaman berharga.
10. Fajar Akbari, SE selaku Patner kerja di perdataan.
11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan semangat dan bantuan dari awal sampai akhir penyusunan
skripsi ini.
Terimakasih sepenuhnya atas jasa yang telah di berikan sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan dan semoga amal kebaikan dan support dapat di balas oleh
Allah SWT.
Jambi, 14 September 2021
Abdi Asmo
NIM. EES 150563
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... i
NOTA DINAS ........................................................................................................ ii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR ....................................................................... iii
MOTTO ................................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
ABSTRACT ......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7
BAB II KERANGKA TEORI
A. Pengertian Audit ........................................................................................... 9
B. Ruang Lingkup Audit ................................................................................. 11
C. Jenis – Jenis audit ....................................................................................... 14
xii
D. Pengertian Audit Internal ........................................................................... 16
E. Standard an Kode Etik auditor Internal ...................................................... 17
F. Perbedaan Internal Auditor dan Eksternal Audit ....................................... 23
G. Fungsi dan Tujuan Auditor Internal ........................................................... 25
H. Kedudukan Auditor Internal ....................................................................... 29
I. Laporan Auditor Internal ............................................................................ 36
J. Audit Syariah .............................................................................................. 37
K. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian ......................................................................................... 44
B. Jenis Penelitian ........................................................................................... 44
C. Jenis Data dan Suber Data .......................................................................... 44
D. Tekhnik Pengumpulan Data ....................................................................... 47
E. Teknik Analisis .......................................................................................... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................................... 51
B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 55
C. Pembahasan ................................................................................................ 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 71
B. Saran ........................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 73
LAMPIRAN ..............................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 PDRB Kabupaten Sarolangun .................................................................. 4
Tabel 2.1 Standar Internasional Profesional Audit Internal ................................... 17
Tabel 2.2 Perbedaan Internal Audit Dan Eksternal Audit ..................................... 23
Tabel 2.3 Tinjauan pustaka ................................................................................... 41
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Posisi Auditor di Bawah Komisaris ................................................... 30
Gambar 2.2 Posisi Auditor di Bawah Direktur Utama .......................................... 32
Gambar 2.3 Posisi Auditor di Bawah Bagian Keuangan ....................................... 23
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ............................................................................. 51
Gambar 4.2 Contoh Invoice ................................................................................... 60
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Audit internal telah berkembang dari sekedar profesi yang hanya
memfokuskan diri pada masalah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi
yang memiliki orientasi yang memberikan jasa yang bernilai tambah bagi
manajemen. Pada awalnya, audit internal berfungsi sebagai “adik” dari profesi
audit eksternal, dengan pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-
angka keuangan. Namun saat iniaudit internal telah memisahkan diri menjadi
disiplin ilmu yang berbeda dengan pusat perhatian yang lebih luas.2
Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencakup
pemeriksaan dan penilaian atas kontrol, kinerja, risiko, dan tata kelola (
governance ) perusahaan publik maupin privat. Aspek keuangan hanyalah salah
satu aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit internal. Dulunya audit internal
pernah di anggap sebagai “lawan” pihak manajemen, sekarang audit internal
mencobs menjalin kerjasama yang produktif dengan klien melalui aktivitas-
aktivitas yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Karena pergeseran
pandangan atas fungsi audit internal ini baru terjadi akhir-akhir ini saja, maka
2
sawyers, Internal auditing (Jakarta: Salemba empat, 2004).hlm 45
2
audit internal yang memiliki aspek kerja yang lebih luas ini sering disebut
sebagai audit internal modern.3
Internal auditing adalah audit yang ditunjukkan untuk memperbaiki
kinerja. Kegiatan audit internal adalah menguji, menilai efektifitas dan
kecukupan dalam sistem pengendalian internal yang ada dalam organisasi,
dengan demikian fungsi audit internal adalah sebagai penilai independen yang
dibentuk dalam suatu organisasi dan mempunyai aktivitas untuk memberi
jaminan keyakinan. Auditor internal berperan untuk membantu para anggota
organisasi agar dapat menjalankan tanggung jawabnya secara efektif dan untuk
membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.4
Auditor internal memberikan informasi yang diberikan manajer dalam
menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif.Auditor internal menelaah
operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi tingkat
keefisienan dan efektivitas kinerja perusahaan.Auditor internal memiliki
peranan yang penting bagi semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan
perusahaan dan risiko-risiko yang terkait dalam menjalankan usaha.
Auditor internal dituntut untuk mampu memecahkan masalah-masalah
manajemen dengan cara-cara yang fleksibel sehingga dapat menganalisis dan
mengumpukan hasil audit dengan sistem dan prosedur yang handal. Oleh
karena itu aspek pemeriksaan interntidak hanya berkisar pada masalah
keuangan saja, akan tetapi mencakup masalah-masalah non keuangan. Auditor
3 sawyers. nternal auditing (Jakarta: Salemba empat, 2004) hlm 3
4 Wuryan Andayani, Audit Internal (Yogyakarta: Salemba empat, 2008). Hlm 6
3
internal juga harus mengamati dan menilai aktivitas-aktivitas pada bagian lain
dari perusahaan yang juga menjadi objek yang di audit.
Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik auditor internal haruslah
mandiri. Independensi memungkinkan auditor internal dapat melaksanakan
fungsinya secara bebas dan objektif. Kemandirian akan membuat suatu
penilaian yang tidak berpihak dan tidak di dasari oleh suatu prasangka, dimana
ini sangat penting bagi pelaksanaan pemeriksaan yang tepat.5
Sawyer’s menjelaskan bahwa audit internal yang profeisonal harus
memiliki independensi untuk memenuhi kewajiban profesionalnya yaitu
memberikan opini yang objektif, tidak bias, dan tidak dibatasi serta melaporkan
apa adanya, bukan melaporkan sesuai keinginan eksekutif atau lembaga. Audit
internal harus bebas dari hambatan dalam melaksanakan auditnya. Hanya
dengan begitu auditor internal bisa disebut melaksanakan audit dengan
profesional.6 Pernyataan ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh
elkando F.P. simbolon yang menunjukkan bahwa pentingnya independensi
auditor internal yang ditunjukkan pada kedudukan bidang auditor internal serta
peran auditor internal, dimana auditor internal berada langsung di bawah
direktur utama guna menjalankan tugas untuk memberikan penilaian atas
sistem pengendalian dan pelaksanaan perusahaan serta memberikan saran-
saran perbaikan.7
5 Wuryan Andayani. Audit Internal (Yogyakarta: Salemba empat, 2008). Hlm 28
6 Wuryan Andayani. Audit Internal (Yogyakarta: Salemba empat, 2008). Hal 35
7 Elkando F.P Simbolon, “kedudukan dan fungsi internal auditor pada PT. Nindya Karya
(persero),” 2010.
4
Perusahaan yang menangani mengenai eksploitasi minyak dan gas bumi
di Kabupaten Sarolangun ialah KSO Pertamina EP – Samudra Energy BWP
Meruap dengan memberikan sumbangsih atas Produk Regional Domestik
Bruto (PDRB) pada tahun 2017 sebesar 1.609 triliun rupiah dari jumlah PDRB
atas harga berlaku sebesar 13.476 triliun rupiah.8 Perusahaan ini merupakan
satu-satunya perusahaan yang bergerak di bidang eksplitasi minyak bumi di
Kabupaten Sarolangun.9
Tabel 1.1 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sarolangun (dalam
triliun rupiah)
PDRBAtas Dasar Harga Berlaku
PDRB (Migas) 13.476
PDRB (Non migas) 11.867
PDRBAtas Dasar Harga Konstan
PDRB (Migas) 9.809
PDRB (Non migas) 8.426
Sumber : BPS Kabupaten Sarolangun
KSO Pertamina EP – Samudra EnergyBWP Meruap adalah perusahaan
nasional yang bergerak di bidang kerja eksplorasi dan eksploitasi minyak dan
gas bumi. KSO Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap merupakan
perusahaan yang menjalankan kegiatanya melalui kontrak kerjasama bernama
KSO(kerja Sama Operasi) antara PT.Pertamina EP bersama PT.Sumber Energy
8Badan Pusar Statistik, “Kabupaten Sarolangun dalam angka tahun 2018”, hlm.301
9Pemerintah Kabupaten sarolangun,“Potensi Daerah Pertambangan Golongan
A”,http://sarolangunkab.go.id, akses 7 januari 2019
5
BWP dengan kontrak terhitung dari tahun 2015-2035 yang mana
kesepakatanan bagi hasil operasional 70% untuk PT.Sumber Energy dan 30%
untuk Pertamina EP.10 Dengan disepakati kontrak ini lapangan, asset,
material,persediaan, data operasi, data keuangan dan data lainya di serahkan
kepada KSO untuk dioperasikan, KSO menyusun program kerja dan budget
sesuai dengan komitmen pasti dan rencana pengembangan lapangan.11
Perusahaan ini mampu memproduksi minyak rata-rata 2.100 barrel/hari.12
Dalam menjalankan aktivitasnya, KSO Pertamina EP – Samudra
Energy BWP Meruap membentuk beberapa bidang yang masing-masing
dipimpin oleh seorang kepala divisi yang terdiri dari Operation Support Supt,
EOR Supt, Maintenance Supt, SHE Supervisor, Finance Supervisor. Dalam hal
ini pimpinan perusahaaan tidak dapat memeriksa langsung setiap divisi, maka
dibentuklah suatu unit pemeriksaaan yang disebut auditor internal pada
perusahaan yang terletak di bawah Finance Supervisor.13
Auditor internal seharusnya merupakan suatu unit tersendiri atau suatu
bagian khusus yang independen dalam melakukan kegiatan pemeriksaan
internal yang terpisah dari unit yang lainya.Internal auditor adalah seorang
karyawan sebuah perusahaan yang mereka audit, dimana mereka harus bebas
10
https://pep.pertamina.com/ annual report tahun 2017 hlm. 320 11
Nanda Alfarina,” Laporan Prakerin/Magang”, (Sarolangun: SMKN 4 Sarolangun
press 2017) hlm.10 12
Bappeda,“Profile kabupaten sarolangun tahun 2017”, (2018) hlm.34 13
Nanda Alfarina,” Laporan Prakerin/Magang”, (Sarolangun: SMKN 4 Sarolangun
press 2017) hlm.12
6
dari aktivittas yang mereka audit.14Akan tetapi, pada KSO Pertamina EP –
Samudra Energy BWP Meruap auditor internal bukan merupakan unit yang
berdiri sendiri tetapi tidak terpisah dari struktur organisasi, auditor juga
merupakan finance suv, dengan kata lain finance suvervisor merangkap
sekaligus sebagai auditor internal.15 Tidak seperti yang di kemukakan
sebelumnya, bahwa auditor internal di dalam perusahaan haruslah berada diluar
fungsi lini perusahaan.
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan tersebut, mka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai auditor internal pada KSO
Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap dengan judul : “ Analisis
Kedudukan Dan Peran Auditor Internal Pada Perusahaan KSO
Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap di Kelurahan Sarolangun
Kembang Kecamatan Sarolangun”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Masih lemahnya kedudukan field audit intern di Perusahaan KSO
Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap
2. Field audit intern di Perusahaan KSO Pertamina EP – Samudra Energy
BWP Meruap belum mendapatkan independensi yang sesuai
14
William C.boyton dkk, “Modern Auditing”, (Jakarta:Erlangga 2002) hlm. 65 15
Wawancara dengan Finance supervisor pada pra-riset tanggal 9 september 2019
7
3. Peran yang dijalankan field audit internal hanya mencakup bidang
keuangan saja.
4. Diperlukan analisis secara mendalam berkaitan dengan kedudukan dan
peran field audit intern pada Perusahaan KSO Pertamina EP – Samudra
Energy BWP Meruap
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengapa kedudukan auditor internal di KSO Pertamina EP – Samudra
Energy BWP Meruap tidak mendapatkan independensi yang sesuai?
2. Bagaimana peran yang dilakukan auditor internal di KSO Pertamina EP –
Samudra Energy BWP Meruap?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah di uraikan di
atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisa kedudukan auditor internal di KSO Pertamina EP –
Samudra Energy BWP Meruap.
2. Untuk menganalisa peran auditor internal di KSO Pertamina EP –
Samudra Energy BWP Meruap.
D. Manfaat Penelitin
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
8
1. Memberikan kontribusi pemikiran kepada KSO Pertamina EP – Samudra
Energy BWP Meruap tentang kedudukan dan peran auditor internal
2. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
tentang kedudukan dan peran auditor internal
3. Bagi kalangan akademis, diharapkan dapat menjadi rujukan untuk
penelitian lanjutan khususnya mengenai kedudukan dan pean auditor
internal
9
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Pengertian Auditing
Auditing secara harfiah berasal dari bahasa latin yakni kata Audire yang
berarti mendengar. Maksud mendengar dalam hal ini adalah memperhatikan
dan mempertanggung jawabkan keuangan yang disampaikan oleh manajemen
perusahaan sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap laporan
keuangan.Pihak yang memperhatikan dan mengamati pertanggung jawaban
tersebut disebut auditor (pemeriksa), tugas yang dilakukan disebut auditing
(pemeriksaan) dan pihak yang diperiksa (auditee).16
Auditing adalah jasa yang diberikan oleh auditor dalam memeriksa dan
mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan perusahaan klien.Pemeriksaan
ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan atau menemukan kecurangan,
walaupun dalam pelaksanaannya sangat memungkinkan ditemukannya
kesalahan dan kecurangan.Pemeriksaan atas laporan keuangan dimaksudkan
untuk menilai kewajaran laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.17
Secara umum auditing itu adalah suatu proses sistematika untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-
pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk
16 Agoes Skrisno, Auditing(pemeriksaan akuntan) oleh kantor akuntan publik (Jakarta:
LPFE UI, 2004).
17
Mulyadi, Auditing (Jakarta: Salemba empat, 2002).Hlm. 5
10
menetapkan tingkat kesesuaian antara penyataan pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada
pemakai yang berkepentingan.18
Dari berbagai definisi diatas, terdapat beberapa karakteristik dalam
pengertian auditing yaitu:
1) Informasi yang dapat diukur dan kriteria yang telah ditetapkan
Dalam proses pemeriksaan, harus ditetapkan kriteria-kriteria informasi
yang diperlukan dan informasi dapat diverifikasi kebenarannya untuk
dijadikan bukti audit yang kompeten.
2) Entitas Ekonomi (Economy Entity)
Proses pemeriksaan harus jelas dalam hal penetapan kesatuan ekonomi
dan periode waktu yang di audit. Kesatuan ekonomi ini sesuai dengan
Entity Theory dalam Ilmu Akuntansi yang menguraikan posisi
keuangan suatu perusahaan terpisah secara tegas dengan posisi
keuangan pemilik perusahaan tersebut.
3) Aktivitas Mengumpulkan dan Mengevaluasi Bahan Bukti
Proses pemeriksaan selalu mencakup aktivitas mengumpulkan dan
mengevaluasi bukti yang dianggap kompeten dan relevan dengan
proses pemeriksaan yang sedang dilakukan. Diawali dari penentuan
jumlah bukti yang diperlukan sampai pada proses evaluasi atau
penilaian kelayakan informasi dalam pencapaian sasaran kegiatan
audit.
18 Tugiman Hiro, Standar Profesional Audit Internal (Yogyakarta: Kasinius, 2002).
11
4) Independensi dan Kompetensi Auditor Pelaksanaan
Hasil aktivitas pemeriksaan adalah pelaporan pemeriksaan itu. Laporan
audit berupa komunikasi dan ekspresi auditor terhadap objek yang
diaudit agar laporan dan ekspresi auditor tadi dapat dimengerti maka
laporan itu harus mampu dipahami oleh penggunanya. Artinya laporan
ini mampu menyampaikan tingkat kesesuaian antara yang diperoleh
dan diperiksa dengan kriteria yang telah ditetapkan.
5) Pelaporan Audit
Hasil aktivitas pemeriksaan adalah pelaporan pemeriksaan itu. Laporan
audit berupa komunikasi dan ekspresi auditor terhadap objek yang
diaudit agar laporan atau ekspresi auditor tadi dapat dimengerti maka
laporan itu harus mampu dipahami oleh penggunanya. Artinya laporan
ini mampu menyampaikan tingkat kesesuaian antara informasi yang
diperoleh dan di periksa dengan kriteria yang telah ditetapkan.
B. Ruang Lingkup Audit
Menurut Institute of Internal Auditor (IIA)menyebutkan bahwa ruang
lingkup audit internal yang meliputi “pemeriksaan dan evaluasi yang
memadai serta efektivitas sistem pengendalian internal organisasi dan kualitas
kinerja dalam melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan.19 Ruang
lingkup audit internal meliputi tugas-tugas berikut:20
19 Guy Dkk, Auditing (Jakarta: Erlangga, 2003).
20
Institut Akuntan Publik Indonesia, Standar Audit 210 ( Persetujuan Atas Ketentuan
Perikatan Audit), 2015. Hlm 8
12
1) Menelaah reabilitas dan integritas informasi keuangan dan operasi serta
perangkat yang digunakan untuk mengindentifikasi, mengukur,
mengklasifikasikan, dan melaporkan informasi semacam itu.
2) Menelaah sistem yang ditetapkan untuk memastikan ketaatan terhadap
kebijakan, perencanaan, prosedur, hokum dan peraturan yang dapat
memiliki pengaruh signifikan terhadap operasi dan laporan serta
menentukan apakah organisasi telah mematuhinya.
3) Menelaah perangkat pelindung aktiva dan secara tepat memverifikasi
keberadaan aktiva tersebut.
4) Menelaah keekonomian dan efisiensi sumber daya yang dipergunakan.
Lingkup pekerjaan pemeriksaan internal (audit) dalam standar professional
pemeriksaan intern yang dikeluarkan IIA dirumuskan secara singkat
sebagai pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan keefiktifan
pengendalian manajemen dan kualitas pertanggung jawaban manajemen.
Ruang lingkup pekerjaan audit internal terdiri dari:21
a. Mereview keandalan dan integritas informasi
b. Mereview kesesuaian/ketaatan terhadap kebijakan, rencana, prosedur
dan perundang-undangan.
c. Mereview alat untuk melindungi aktiva dan memverifikasi keberadaan
aktiva
d. Menilai penggunaan sumber daya apakah sudah ekonomis dan efisien.
21 Akmal, Pemeriksaan Manajemen Internak Audit (Jakarta: Indeks Jakarta, 2009).
13
e. Mereview operasi atau program untuk menetapkan apakah hasilnya
sejalan dengan sasaran dan tujuannya dan apakah telah dilaksanakan
sesuai dengan rencananya.
Ada empat jenis auditing yang umum dilaksanakan.22
a. Audit Finansial
Audit finansial merupakan jenis audit yag lebih berorientasi pada
masalah keuangan. Sasaran audit keuagan adalah kewajaran atas
laporan keuangan yang telah disajikan manajemen. Pada saat ini
orientasi internal auditor tidak pada masalah audit keuangan saja,
namun titik berat lebih difokuskan pada audit operasional di
perushaan. Hal tersebut disebabkan audit atas laporan keuangan
perusahaan telah dilakukan oleh eksternal auditor pada waktu audit
umum (general audit) ahunan hasil audit atas laporan keuangan adalah
opinion auditor yaitu unqualified opinion, qualified opinion, disclaimer
dan adverse opinion.
b. Audit Operasional
Istilah lain dari audit operasional adalah management (manajemen
audit) atau audit kinerja (performance audit). Sasaran dari audit
opeasional adalah menilaian masalah efisiensi,efektivitas dan ekonomi
(3E). pada saat ini dan kemudian hari, audit operasional semakin
penting dari hasil audit bukan semata-mata masalah kebenaran formal,
tetapi manfaatnya untuk meningkatkan kinerja organisasi. Selain
22 Agoes Skrisno, Auditing(pemeriksaan akuntan) oleh kantor akuntan publik.Halm 210
14
internal auditor, auditor operasional dapat dilakukan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP).
c. Compliance Audit
Audit ketaatan/kepatuhan (compliance audit) adalah suatu audit yang
bertujuan untuk menguji apakah pelaksanaan/kegiatan telah sesuai
dengan ketentuan/peraturan yang berlaku. Peraturan/ketaatan yang
dijadikan kriteria dalam complience audit antara lain :
Peraturan / Undang-undang yang ditetapkan oleh Instansi
Pemerintah atau Badan / Lembaga lain yang terkait.
Kebijakan / Sistem dan Prosedur yang ditetapkan oleh manajemen
perusahaan (Direksi).
Selain internal auditor, compliance audit dapat dilakukan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP).
d. Fraud Audit
Audit kecurangan (fraud audit) atau audit investigasi adalah audit yang
ditunjukkan untuk mengungkapkan adanya kasus yang berindikasi
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang merugikan
Perusahaan/Negara dan menguntungkan pribadi maupun kelompok
atau pihak ketiga.Dalam fraud audit, auditor internal perlu memuat
bagan arus (flow chart) serta modus operasi berupa uraian tentang
cara-cara melakukan tindak kejahatan (tipikor).
15
C. Jenis-Jenis Auditor
Tipe-tipe auditor pada umumnya diklasifikasikan ke dalam tiga
kelompok, yaitu 23
1) Auditor Internal
Auditor internal merupakan auditor yang bekerja di dalam
perusahaan yang tugas pokoknya adalah :
a. Menentukan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan dipatuhi
atau tidak.
b. Baik tidaknya dalam penjagaan asset perusahan.
c. Menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan perusahaan.
d. Menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh bagian
perusahaan.
2) Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah merupakan auditor professional yang bekerja
pada instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas
pertanggung jawaban yang disajikan oleh entitas pemerintah atau
pertanggung jawaban yang ditunjukkan untuk pemerintah.
3) Auditor Independen
Auditor independen adalah auditor professional yang
menyediakan jasanya kepada masyarakat umum untuk memenuhi
kebutuhan para pemakai informasi keuangan, terutama dalam bidang audit
atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya.
23 Mulyadi, Auditing.Halm 28
16
D. Pengertian Auditor Internal
Auditor internal adalah sebuah peilaian yang sistematis dan objektif
yang dilakukan oleh auditor terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda
dalam organisasi untuk menemukan apakah: 24
a. informasi keuangan dan operasi telaah akurat dan dapat diandalkan
b. resiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi
c. peraturan eksternal serta kebijakan dn prosedur internal yang bisa
diterima telah diikuti
d. kriteria operasi yang memuaskan telah terpenuhi
e. sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis
f. tujuan organisasi telah dicapai ssecara efektif dan membantu anggota
organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.
Bagian-bagian dalam definisi ini adalah sebagai berikut:
a. Audit internal menunjukkan bahwa aktivitas auditing dilaksanakan dalam
organisasi. Keyakinan ini sudah ada dalam organisasi itu dapat
melakukan aktivita audit internal , aktivitas itu dapat diserahkan kepada
professional lain dari luar organisasi yang melayani entitas tersebut.
b. Independen dan objektifitas menjalankan bahwa pertimbangan auditor
akan bernilai bila bebas dari kecurangan dan penyimpangan.
24 sawyers, Internal auditing.Halm 10
17
c. Pendekatan yang sistematis dan berdisiplin menyiratkan bahwa auditor
internal mengikuti standar professional yang mengatur pekerjaan audit
internal.
d. Membantu organisasi mencapai tujuannya menunjukkan bahwa audit
internal dilakukan untuk membantu dan membantu dan memberi manfaat
bagi keseluruhan organisasi dan diarahkan oleh sasaran dan tujuan
organisasi tersebut.
Dari pengertian di atas maka sifat dari internal auditing adalah
kegiatan penilaian yang tidak memihak dalam suatu organisasi untuk
mengadakan audit di dalam suatu akuntansi yang diperlukan perusahaan,
audit keuangan dan operasi lainya yang merupakan dasar untuk membantu
manajemen. Tim yang melaksanakan fungsi auditing di dalam perusahaan
tersebut, auditor internal mempunyai status pegawai di perusahaan,
keberhasilan auditor internal ditentukan dari kecakapannya dalam
memanfaatkan setiap informasi yang ada, yang berhubungan dengan
kegiatannya.Jadi, internal auditing atau pemeriksaan internal adalah suatu
fungsi penilaian independen yang ada di dalam suatu organisasi dengan
tujuan untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang
dilaksanakan. Tujuannya, membantu anggota organisasi agar dapat
melaksanakan tanggung jawab dengan caramemberikan rekomendasi dan
saran-saran.
18
E. Standar dan Kode Etik Internal Auditor
1) Standar Internal Auditor
Buku Sawyers yakni internal auditing terdapat pernyataan atas
standar Internasional audit internal (SPPAI), standar tersebut berisi :25
Tabel 2.1 Standar Internasional unntuk praktik professional audit internal
Standar Atribut
Tujuan, otoritas dan tanggung jawab
Independensi dan objektivitas
Keahlian, kecermatan dan
keseksamaan
Program assurance mutu dan program
Tujuan, otoritas dan tanggung jawab
aktivitas audit internal harus
didefinisikan secara formal dalam suatu
kontrak, konsistensi dengan standard an
disetujui oleh dewan
Aktivitas audit internal haruslah
independen, dan auditor internal haruslah
objektif dalam melaksanakan tugasnya
Aktivitas harus dilakukan degan keahlian
serta kecermatan dan keseksamaan.
Direktur audit harus mengembangkan
dan mempertahankan program assurance
25 sawyers. Internal auditing.Halm 14
19
perbaikan mutu dan program perbaikan yang
mencakup seluruh aspek aktivitas audit
internal dan secara terus menerus
mengawasi efektivitasnya. Program ini
meliputi penilaian mutu internal dan
eksterna cesara periodic dan pengawasan
internal secara berkelanjutan.
Masing-masing program tersebut harus
dirancang untuk membantu aktivitas
audit internal memberikan nilai tambah
dan meningkatkan operasi organisasi dan
untuk memberikan keyakinan bahwa
aktifitas audit internal adalah sesuai
dengan Standar dan Kode Etik.
Standar Kinerja
Pengelolaan aktivitas audit internal
Sifat pekerjaan
Direktur audit harus secara efektif
mengelolah aktivitas audit internal untuk
memastikan bahwa aktivitas tersebut
memberi nilai tambah terhadap
organisasi
Aktivitas audit internal harus
mengevaluasi dan berkontribusi pada
20
Perencanaan perikatan
Pelaksanaan perikatan
Pengawasan kemajuan
Resolusi penerimaan resiko oleh
manajemen
peningkatan prose manajemen resiko,
pengendalian dan tata kelola dengan
menggunakan pendekatan yang istematis
dan disiplin
Auditor internal harus mengembangkan
dan mencatat suatu rencana untuk setiap
perikatan termasuk lingkup, tujuan,
waktu dan alokasi biaya
Auditor internal harus
mengidentifikasikan, menganalisis,
mengevaluasi dan mencatat informasi
yang cukup untuk mencapai tujuan
perikatan
Direktur audit harus membentuk dan
mempertahankan suatu sistem untuk
pengawasan sifat hasil yang
dikomunikasikan kepada manajemen
Jika direktur audit meyakini bahwa
manajemen senior telah menerima suatu
21
tingkat resiko residu yang mungkin tidak
dapat diterima oleh perusahaan. Direktur
audit harus membahas masalah tersebut
dengan manajemen senior. Jika
keputusan yang berkaitan dengan resiko
residu tidak teratasi, direktur audit dan
manajemen senior harus melaporkan
masalah tersebut kepada dewan untuk
mendapatkan resolusi
Sumber : Sawyers tahun 2004
Tujuan dari standar SPPIA adalah:26
a. Menggambarkan dengan jelas bahwa dengan prinsip dasar dari
pelaksanaan internal audit diterapkan.
b. Menyiapkan kerangka pelaksanaan dan promosi aktivitas internal
audit yang lebih luar dengan nilai tambah.
c. Menetapkan basis pengukuran pada pelaksanaan internal audit.
d. Membantu perkembangan organisasi dalam proses dan operasinya.
2) Kode Etik Internal Auditor
Selain standar profesi internal auditing memiliki kode etik profesi
yang harus ditaati dan dijalankan oleh segenap auditor.Kode auditor
memuat semua standar perilaku sebagai pedoman bagi seluruh auditor
26
Achmad yani, “Analisis Kedudukan Internal Auditor pada PT. Ankat Usaha Kuala
Enok,” Skripsi Universitas Jambi, 2013. Hlm 23
22
internal.Standar perilaku tersebut membentuk prinsip-prinsip dasar dalam
menjalankan praktik auditor intenal. Konsorsium Organisasi Profesi
Auditor Internal telah menetapkan kode etik bagi para auditor internal
yang terdiri dari 10 hal sebagai berikut :27
a. Auditor internal harus menunjukkan kejujuran, objektivitas dan
kesanggupan dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung
jawab profesinya.
b. Auditor internal harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya
atau terhadap pihak yang dilayani. Namun demikian, auditor internal
tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang
menyimpang atau melanggar hokum.
c. Auditor internal tidak boleh secara sadar terlihat dalam tindakan atau
kegiatan yang mendiskreditkan profesi auditor internal atau
mendeskreditkan organisasinya.
d. Auditor internal harus menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang
dapat menimbulkan konflik dengan kepentingan organisasinya atau
kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka, yang
meragukan kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan
memenuhi tanggung jawab profesinya secara objektif.
e. Auditor internal tidak boleh menerima sesuatu dalam bentuk apapun
dari karyawan, klien, pelanggan, pemasok, ataupun mitra bisnis
27 Achmad yani. Achmad yani, “Analisis Kedudukan Internal Auditor pada PT. Ankat
Usaha Kuala Enok,” Skripsi Universitas Jambi, 2013 hlm 26
23
organisasinya, yang dapat atau patut diduga dapat mempengaruhi
pertimbangan profesionalnya.
f. Auditor internal hanya melakukan jasa-jasa yang dapat diselesaikan
dengan menggunakan kompetensi professional yang dimilikinya.
g. Auditor internal harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa
memenuhi Standar Profesi Audit Internal.
h. Auditor internal harus bersikap hati-hati dan bijaksana dalam
menggunakan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan
tugasnya. Auditor internal tidak boleh menggunakan informasi
rahasia untuk mendapatkan keuntungan pribadi secara melanggar
hokum yang dapat menimbulkan kerugian terhadap organisasinya.
i. Dalam melaporkan hasil pekerjaannya, auditor internal harus
mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang diketahuinya, yaitu
fakta-fakta yang penting yang jika tidak diungkapkan dapat
mendistori laporan atas kegiatan-kegiatan yang direview atau
menutupi adanya praktik-praktik yang melanggar hokum.
j. Auditor internal harus senantiasa meningkatkan kompetensi serta
efektifitas dan kualitas pelaksanaan tugasnya. Auditor internal wajib
mengikuti pendidikan professional berkelanjutan.
F. Perbedaan Internal Auditing dan Eksternal Auditing
Internal audit (pemeriksaan pihak dalam) adalah suatu kegiatan penilaian
independen yang dibentuk dalam organisasi untuk memberikan jasa kepada
manajemen dalam bentuk penelaahan kegiatan organisasi. Sedangkan
24
Eksternal audit (pemeriksaan pihak luar) adalah suatu proses pemeriksaan
yang sistematik dan objektif terhadap laporan keuangan suatu perusahaan
atau unit organisasi lain dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai
kewajaran keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan tersebut.28
Perbedaan pemeriksaan internal dan pemeriksaan eksternal dapat dilihat
table berikut ini:29
Tabel 2.2 Perbedaan Pemeriksaan Intern dan Pemeriksaan Eksternal
Karakteristik Pemeriksaan intern Pemeriksaan ektern
1. Pelaksanaan Oleh karyawan dalam
organisasi
Oleh professional yang
berpraktek diluar
organisasi
2. Perhatian utama Melayani kebutuhan
organisasi
Melayani kebutuhan
pihak ketiga, misalnya
pemegang saham
3. Periode Penelaahan terus menerus Penilaian berkala
4. tujuan penelaahan Untuk melakukan
perbaikan dan
menyebabkan ketaatan
terhadap kebijakan dan
prosedur
Untuk menentukan
keadaan laporan
keuangan
5. independensi Auditor secara Independen dalam fakta
28 Amin Wijaya Tunggal, Audit Manajemen (Jakarta: Rineka Cipta, 2008).
29
Amin Wijaya Tunggal. Audit Manajemen (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) hlm 20
25
organisasional
independen, akan tetap
siap menanggapi
kebutuhan dan keinginan
manajemen
dan penampilan
6. Pendektesian
kecurangan
Secara langsung memberi
perhatian pada
pencegahan dalam
deteksi kecuraan
Secara insidental
memberi perhatian pada
pencegahan dan deteksi
kecurangan
Sumber : Amin Wijaya Tunggal Tahun 2008
G. Fungsi dan Tujuan Auditor Internal
Fungsi audit intern bagi manajemen sebagai berikut :30
1) Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh
manajemen puncak.
2) Mengidentifikasi dan meminimalkan resiko.
3) Memvalidasi laporan ke manajemen senior.
4) Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis.
5) Membantu proses pengambilan keputusan.
6) Menganalisis masa depan bukan hanya untuk masa lalu.
7) Membantu manajer untuk mengelola perusahaan.
30 sawyers, Internal auditing. Hlm 30
26
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh manajemen agar fungsi
internal audit bisa efektif membantu manajemen dalam melaksanakan
tanggung jawabnya dengan memberikan analisis, penilaian, saran dan
komentar mengenai kegiatan yang diperiksayaadalah :31
1) Internal audit departemen harus mempunyai kedudukan yang independen
dalam organisasi perusahaan dengan arti kata ia tidak boleh terlibat
kegiatan operasional perusahaan dan bertanggung jawab atau melaporkan
kegiatanya kepada top manajemen.
2) Internal audit departemen harus mempunyai uraian tugas secara tertulis,
sehingga setiap auditor mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas,
wewenang dan tanggung jawabnya.
3) Internal audit harus mempunyai internal audit manual yang berguna
untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas,
menentukan standar yang berguna untuk mengukur dan meningkatkan
performance, memberi keyakinan bahwa hasil akhir nternal audit
departemen sesuai dengan reqruitmen dari internal audit director.
4) Harus ada dukungan yang kuat dari top manajer kepada internal audit
departemen. Dukungan tersebut dapat berupa penempatan internal audit
departemen dalam posisi yang independen, penempatan staf dengan gaji
yang cukup menarik, penyediaan waktu yang cukup dari top manajemen
untuk membaca, mendengarkan dan mempelajari laporan-laporan
31 Hiro Tugiman, Standar Profesional Audit Internal,.
27
internal audit departemen dan respon yang cepat dan tegas terhadap aran-
saran perbaikan yangdiajukan oleh auditor internal.
5) Internal audit departemen harus memliki sumberdaya yang professional,
bisa bersikap sukjektif dan mempunyai integritas serta loyalitas yang
tinggi.
6) Internal auditor harus bisa bekerjasama dengan akuntan public. Jika
internal auditor sudah bisa bekerja secara efisien dan efektif serta bisa
bekerja samadengan akuntan public, maka audit fee yang harus dibayar
kepada KAP bia ditekan menjadi lebih rendah karena hasil kerja internal
audit bisa mempercepat dan mempermudah penyelesaianpekerjaan KAP.
Adapun tujuan internal auditingadalah :32
1) Membahas dan menilai kebaikandan ketepatan pelaksanaan pengendalian
akuntansi, keuangan serta operasi.
2) Meyakinkan apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijaksanaan, rencana
dan prosedur yang ditetapkan.
3) Meyakinkan apakah kekayaan perusahaan/organisasi
dipertanggungjawabkan dengan baik dan dijaga dengan aman
terhadapsegala kemungkinan resiko kerugian.
4) Meyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainya
dikembangkan dalam organisasi.
5) Menilai kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah
dibebankan.
32
Mulyadi, Auditing. (Jakarta, Salemba empat : 2002)
28
Manfaat audit dikelompokkan menjadi tiga kelompok dasar yang
menikmati manfaat audit, yaitu :33
1) Bagi pihak yang diaudit
a. Menambah kredibilitas laporan keuangan sehingga laporan tersebut
dapat dipercaya untuk kepentingan pihak luar entitas seperti pemegang
saham, kreditor, pemerintah dan lain-lain.
b. Mencega dan menemukan froud yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan yang diaudit.
c. Memberikan dasar yang dapat lebih dipercaya untuk penyiapan surat
pemberitahuan pajak yang diserhkan kepada pemerintah.
d. Membuka pintu bagi masuknya sumber pembiayaan dari luar.
e. Menyikapi kesalahan dan penyimpangan moneter dalam catatan
keuangan.
2) Bagi anggota lain dalam dunia usaha
a. Memberikan dasar yang leih meyakinkan para kreditur atau para
rekanan untuk mengambil keputusan pemberian kredit.
b. Memberikan dasar yang lebih meyakinkan kepada perusahaan asuransi
untuk menyelesaikan klaim atas kerugian yang diasuransikan.
c. Memberikan dasar yang objektif kepada serikat buruh dan pihak yang
diaudit untuk menyelesaikan sengketa mengenai upah dan tunjangan.
33 Michell Suharli, Akuntansi untuk bisnis jasa dan dagang, halm 49.
29
d. Memberikan dasar yang independen kepada pembeli maupun penjual
yang menentukan syarat penjuala, pembelian atau penggabungan
perusahaan.
e. Memberikan dasar yang lebih bai, meyainkan kepada parapelanggan
atau klien untuk menilai profitabilitas atau rentabilitas perusahaan itu,
efisiensi operasionalnya dan keadaan keuanganya.
3) Bagi badan pemerintah dan orang-orang yang bergerak dibidang hokum
a. Memberikan tambahan kepastian yang independen tentang kecermatan
dan keandalan laporan keuangan.
b. Memberikan dasar yang independen kepada ereka yang
bergerakdibidang hokum untuk mengurus harta warisan dan harta
titipan, menyelesaikan masalah dalam kebangkrutan dan insolvensi
serta menentukan pelaksanaan perjanjian persekutuan dengan cara
semestinya.
c. Memegang peran yang menentukan dalam mencapai tujuan undang-
undang keamanan social.
H. kedudukan Auditor Internal
Independen merupakan standar umum nomor dua dari tiga standar
auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang
menyatakan bahwa dalam semua yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dan sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. Berdasarkan
ketentuan yang dimuat dalam PSA (Pernyataan Standar Audit) No.04 (SA
Seksi 220), standar ini mengharuskan auditor internal bersifat independen.
30
Independen berarti auditor internal tidak mudah dipengaruhi, karena ia
melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan umum. Sikap mental independen
tersebut meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan
(in appearance).Independensi sikap mental berarti adanya kejujuran dalam
diri auditor dalam mempertimbangkan fakta-fakta dan adanya pertimbangan
yang objektif tidak memihak di dalam diri auditor dalam menyatakan
pendapatnya.34
Secara garis besarada tiga alternatif posisi atau kedudukan dari auditor
internal dalam struktur organisasi perusahaanyaitu :
1. Berada Dibawah Dewan Komisaris
Dalam hal ini auditor bertanggung jawab pada Dewan
Komisaris.Ini karena disebabkan bentuk perusahaan membutuhkan
pertanggung jawaban yang lebih besar.Dalam hal ini, bagian pemeriksa
internal sebenarnya merupakan alat pengendali terhadap ferformance
management yang dimonitori oleh komisaris perusahaan. Dengan
demikian bagian pemeriksa internal mempunyai kedudukan yang kuat
dalam organisasi.35
34
Mulyadi, Auditing. Halm 26
35 Agoes Skrisno, Auditing(pemeriksaan akuntan) oleh kantor akuntan publik. Hlm243
31
Gambar 2.1
Posisi Auditor di Bawah Dewan Komisaris
Sumber :Agoes Sukrisno Tahun 2004
2. Berada Dibawah Direktur Utama
Menurut sistem ini auditor internal bertanggungjawab pada
direktur utama.Sistem ini biasanya jarang dipakai mengingat direktur
utama terlalu sibuk dengan tugas-tugas yang berat.Jadi kemungkinan
tidak sempat untuk mempelajarilaporan yang dibuat auditor internal.
Akuntansi
Dewan Komisaris
Personalia Keuangan Produksi Lain-lain
Auditor Internal
Direktur Utama
Pembukuan
32
Gambar 2.2
Posisi Auditor di Bawah Direktur Utama
Sumber :Agoes Sukrisno Tahun 2004
3. Berada dibawah Kepala Bagian Keuangan
Menurut sistem ini kedudukan auditor internal dalam struktur
organisasi perusahaan berada dibawah koordinasi kepala bagian
keuangan.Bagian auditor internal bertanggungjawab sepenuhnya kepada
kepala keuangan atau ada yang menyebutnya sebagai Controller.Tapi
Akuntansi
Dewan Komisaris
Personalia Keuangan Produksi Lain-lain
Auditor Internal
Direktur Utama
Pembukuan
33
perlu juga diketahui bahwa biasanya kepala bagian keuangan tersebut
bertanggungjawab juga pada persoalan keuangan dan akuntansi.
Gambar 2.3
Posisi Auditor di Bawah Bagian keuangan
Sumber :Agoes Sukrisno Tahun 2004
Keterangan:
Dalam gambar diatas dapat dilihat mengenai posisi atau kedudukan
auditor internal.
1) Internal Auditor berada dibawah Dewan Komisaris
2) Internal Auditor berada dibawah Direktur Utama
3) Internal Auditor berada dibawah Kepala bagian Keuangan
Akuntansi Auditor Internal
Dewan Komisaris
Personalia Keuangan Produksi Lain-lain
Direktur Utama
Pembukuan
34
4) Apabila salah satu sistem tersebut dipakai maka bentuk yang lain tidak
ada.
Mana yang terbaik dari ketiga alternatif tersebut. Hal ini tergantung
pada tujuan yang hendak dicapai.Namun mengingat betapa pentingnya
peranan bagian pemeriksa internal sebagai alat untuk memonitor performance
manajemen dalam mengelola kegiatan serta sumberdaya secara efektif dan
efisien, maka pola penempatan bagian pemeriksa intern sebagai staf
komisaris paling tepat.
Jadi yang paling ideal bagian pemeriksa intern menerima perintah
penugasan dari pimpinan tertinggi yaitu Dewan Komisaris dan hasil laporan
pemeriksa diserahkan untuk dianalisa Dewan Komisaris dari hasil
pengamatannya.Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, semakin tinggi
kedudukan auditor internal dalam struktur organisasi perusahaan
mempengaruhi luasnya aktivitas peran yang dapat dijalankan dan
mempengaruhi independensi dalam melaksanakan fungsinya.36
I. Laporan Auditor Internal
Laporan auditor internal merupakan sarana pertanggung jawaban auditor
internal atas penugasan pemeriksaan oleh pimpinan. Melalui laporan ini
auditor internal akan mengungkapkan dan menguraikan kelemahan yang
terjadi dan keberhasilan yang dapat dicapai.37
36 sawyers, Internal auditing.halm 36
37
Hiro Tugiman, Standar Profesional Audit Internal. Halm 68
35
1) Pemeriksaan
Sebelum membuat laporan, auditor internal terlebih dahulu
mengadakan pemeriksaan terhadap bagian yang diperiksa.Dalam
melaksanakan auditor internal terlebih dahulu menyusun rencana kerja
periksaan yang disetujui pimpinan perusahaan.Berdasarkan rencana kerja
pemeriksaan yang telah disusun dan disetujui Direksi atau berdasarkan
informasi yang diperoleh baik yang dari dalam maupun dari luar tentang
adanya suatu penyelewengan yang akan merugikan kepentingan
perusahaan, maka internal auditing (auditor) yang mengadakan usulan
pemeriksaan kepada manajemen. Dalam usulan pemeriksaan, internal
auditing hendaknya memberikan pertimbangan-pertimbangan yang
beralasan, yang menjadi dasar usulan pemeriksaan yang dilakukan.
Disamping itu setiap usulan pemeriksaan harus dapat menggambarkan
kepada manajemen jumlah waktu dan biaya yang dibutuhkan dan disusun
auditor yang akan melaksanakan tugas tersebut.38
Sebagai dasar untuk melakukan suatu pemeriksaan, internal auditor
harus memperoleh surat penugasan yang dibuat oleh Direksi atau yang
ditunjuk untuk itu. Surat penugasan ini merupakan suatu bentuk bukti
persetujuan Direksi untuk melaksanakannya tugas pemeriksaan dan
bahwa program pemeriksaannya telah dapat dilaksanakan.
2) Laporan
38 Elkando F.P Simbolon, “kedudukan dan fungsi internal auditor pada PT. Nindya Karya
(persero).”
36
Setelah melakukan pemeriksaan, internal auditor menyusun
laporan kepada pihak manajemen. Adapun bentuk penyajian laporan
dapat:39
a. Tertulis (Written)
a) Tabulasi
b) Uraian atau paparan singkat
Laporan akuntansi formal
Statistic
c) Grafik
d) Suatu kombinasi dari berbagai bentuk diatas
b. Lisan
a) Presentasi formal group, ini dapat meliputi penggunaan
berbagai alat visual
b) Konferensi individual
Dalam laporan tertulis, data disampaikan secara lengkap dan
menyeluruh (konprehensif).Sementara lisan dapat berupa pemaparan
atas hal-hal yang dianggap perlu ditonjolkan dan cenderung
informasi yang disampaikan tidak menyeluruh.
Agar laporan auditor internal informatif, maka sebaiknya
laporan tersebut memenuhi beberapa unsur yang menjadi dasar bagi
39 Hiro Tugiman, Standar Profesional Audit Internal. Hlm 70
37
penyusunan laporan.Pada point norma pelaporan khususnya pada
norma point tiga disebutkan tiap laporan harus:40
a. Menjelaskan ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan.
b. Dibuat seringkas mungkin, tetapi harus jelas dan cukup lengkap,
agar dapat dimengerti oleh pihak yang mengumumkanya.
c. Menyajikan fakta-fakta dengan teliti, lengkap dan layak, apabila
terdapat suatu penyimpangan dan kesalahan, sedapat mungkin
dijelaskan sebab dan akibatnya.
d. Menyajikan pendapat dan kesimpulan pemeriksaan secara
objektif serta dalam bahasa yang jelas dan sederhana.
e. Semata-mata membuat informasi yang didasarkan pada fakta
pendapat dan kesimpulan yang di dalam kertas kerja didukung
oleh bukti yang memadai.
f. Sedapat mungkin membuat rekomendasi pemeriksaan sebagai
dasar pengambilan tindakan untuk mengusahakan kebaikan.
g. Lebih mengutamakan usaha-usaha daripada kecaman.
J. Audit Syariah
Semakin berkembangnya kegiatan perbankan syariah membuat tuntutan
yang besar dan mendesak untuk memiliki sktandar audit sendiri untuk
memastikan terpenuhinya kepatuhan syariah, AAOIFI-GSIFI 3 menjelaskan
bahwa audit syariah adalah laporan internal syariah yang bersifat independen
40 Agoes Skrisno, Auditing(pemeriksaan akuntan) oleh kantor akuntan publik. Halm 254
38
atau bagian dari audit internal yang melakukan pengujian dan pengevaluasian
melalui pendekatan aturan syariah, fatwa-fatwa, instruksi dan lain sebagainya
yang diterbitkan fatwa IFI dan lembaga supervisi syariah. Audit syariah dapat
juga di pahami sebagai suatu proses yang sistematis untuk memperoleh bukti
yang cukup dan relevan untuk membentuk opini apakah subyek yaitu
personil, proses, kinerja keuangan serta non-keuangan konsisten dengan
aturan Syariah dan prinsip-prinsip yang diterima secara luas oleh masyarakat
Islam dan melaporkan kepada pengguna.41
Tujuan utama dari audit IFI terletak pada pernyataan pendapat tentang
apakah laporan keuangan disusun dalam semua hal yang material sesuai
dengan Aturan Prinsip Syariah dan standar akuntansi AAOIFI dan relevan
dengan standar dan praktik akuntansi nasional di negara-negara di mana
institusi beroperasi. Hal ini dilakukan agar auditor memberikan pandangan
yang benar dan wajar atas laporan keuangan. Auditor harus mematuhi kode
dan etika sebagai akuntan profesional yang diterbitkan oleh AAOIFI dan
Federasi Akuntan Internasional yang tidak bertentangan dengan kaidah dan
prinsip Islam. Prinsip etika yang mengatur tanggung jawab profesional
auditor meliputi: kebenaran, integritas, kepercayaan, keadilan, kejujuran,
independen, objektivitas, kompetensi profesional, kehati-hatian, kerahasiaan,
perilaku profesional dan standar teknis.42
41 Nawal Kasim, Zuraidah Mohd Sanusi, Tatik Mutamimah, & Sigit Handoyo, Assessing
the current practice of Auditing in Islamic Financial Institutions in Malaysia and Indonesia”,
International Journal of Trade, Economics and Finance, Vol. 4, No. 6, 2013. hlm. 6 42
Ibid hlm. 7
39
Peran auditor menurut pandangan Islam. Pertama, kewajiban auditor
terhadap stakeholder. Auditor juga bertanggung jawab kepada pemangku
kepentingan lainnya terutama nasabah (shahibul maal) yang melakukan
kontrak Mudarabah dengan bank syariah. Hal ini karena shahibul maal harus
memiliki kepastian tentang bagaimana uang mereka diinvestasikan karena
tergantung pada kebijakan manajer. Dengan memberikan jaminan kepada
investor ini, mereka akan menjadi percaya diri dengan kegiatan operasional
bank syariah. Kedua, penilaian praktek manajemen. Hal ini penting untuk
auditor dalam kerangka shariah untuk memperluas pemeriksaan kepada
pengelolaan sumber daya dan memastikan bahwa manajer melaksanakan
amanah yang diemban dalam menangani dana investor.43
Ketiga, sesuai dengan shariah. Auditor syariah melaksanakan audit
dengan dua tujuan, yaitu tujuan obyektif berupa informasi keuangan (misal
pembagian keuntungan) dan informasi subyektif (informasi syariah) untuk
memastikan kepatuhan bank syariah dengan prinsip syariah. Pada masa
sekarang, auditor juga diperlukan untuk melaporkan sejauh mana sebuah
organisasi bisnis melakukan tindakan sosial, pencemaran lingkungan,
menghabiskan sumber daya tak terbarukan atau melakukan kegiatan ilegal.
Keempat, pelaporan secara ihsan. Dalam ekonomi Islam, ihsan adalah salah
satu ketentuan shariah. Auditor syariah diwajibkan untuk melaksanakan
perbuatan baik di bawah prinsip ihsan seperti kerjasama, kesabaran dan
kejujuran. Kelima, penetapan dan pembayaran zakat. Ini akan menjadi salah
43
Eeng Juli Efrianto. Studi Komparatif Prosedur dan Biaya Audit Konvensional dan
Syariah. ( Yogyakarta 2013) hlm.13
40
satu tanggung jawab auditor dalam ekonomi Islam untuk melaporkan bahwa
zakat telah dihitung dengan benar dan dibayarkan kepada delapan asnaf yang
sudah ditentukan.44
K. TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 2.3 Tinjauan Pustaka
NO Judul Penelitian Penyusun Hasil Penelitian
1 Analisis Fungsi Dan
Kedudukan Internal
Auditor Pada PT.
Ankan Usaha Kuala
Enok
Achmad Yani
(2012)
Kedudukan internal auditor
di PT. Ankat Usaha Kuala
Enok masih di bawah
bidang keuangan yang mana
menjalankan fungsinya
hanya mengaudit keuangan
perusahaan dan mengaudit
bagian gudang saja, di
perusahaan ini internal audit
juga sebagai bidang
keuangan di mana
kedudukannya tidak bersifat
indepnden.
2 Pengaruh ambiguitas
peran dan konflik peran
terhadap motivasi kerja
auditor internal
pemerintah ( studi
kasus pada kantor
perwakilan Badan
Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan
Provinsi Jambi
Jepri Adi
Siagian
Ambiguitas peran dan
konflik peran secara
simultan berpengaruh
terhadap motivasi kerja
auditor internal pemerintah.
Ambiguitas peran
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap motivasi
kerja auditor, ini
menunjukkan bahwa jika
auditor mengalami
ambiguitas peran yang
tinggi maka akan semakin
rendah motivasi kerja
44
Ibid hlm. 14
41
NO Judul Penelitian Penyusun Hasil Penelitian
auditor tersebut. Konflik
peran berpengaruh negatif
tetapi tidak signifikan
terhadap motivasi kerja
auditor, hal ini
menunjukkan bahwa jika
auditor mengalami konflik
peran tidak secara signifikan
mempengaruhi motivasi
kerja auditor tersebut.
3 Pengaruh pengendalian
intern dan lamanya
waktu audit terhadap
fee audit (Studi kasus
pada Kantor Akuntan
Publik Kota Jambi dan
Palembang)
Netty Herawati
(2011)
Secara parsial Pengendalian
Intern mempunyai pengaruh
yang positifterhadap fee
audit. Secara parsial
lamanyawaktu audit
memiliki pengaruh yang
positif terhadap fee audit.
Semakin lama waktu audit
maka semakin besar fee
audit yang ditetapkan oleh
Kantor Akuntan
Publik.Secara simultan
Pengendalian Intern dan
Lamanya Waktu Audit
memiliki pengaruh positif
terhadap fee audit.
4 Analisis Kualitas
Penerapan SNI
ISO/IEC 17025:2008
melalui audit internal di
laboratorium pengujian
UPTD balai pengujian
dan sertifikasi mutu
barang (BPSMB)
Disperindag Provinsi
Jambi.
Agus Topo
Subekti (2017)
Dalam melaksanakan
penelitian di UPTD BPSMB
JAMBI penulis memperoleh
data dan pelaksanaan Audit
Internal sesuai dengan
prosedur pelaksanaan Audit
Internal yang ada di UPTD
BPSMB Jambi. Unit
Pelaksana Terpadu Daerah
Balai Pengujian dan
Sertifikasi Mutu Barang
42
NO Judul Penelitian Penyusun Hasil Penelitian
Jambi (UPTD BPSMB
JAMBI) adalah salah satu
Unit Pelaksana Terpadu
yang berada di bawah
naungan Dinas
Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi
Jambi. UPTD BPSMB
Jambi memiliki
Laboratorium Pengujian dan
Kalibrasi yang saat ini
sudah diakui oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN)
dan terdaftar di Komite
Nasional dengan Nomor
LP-032-IDN untuk
laboratorium pengujian dan
LK-117-IDN untuk
Laboratorium Kalibrasi.
Sebagai Laboratorium yang
telah dinyatakan
terakreditasi Laboratorium
pengujian dan Kalibrasi
harus menerapkan standar
ISO/IEC 17025:2008
Pada saat ini Laboratorium
Pengujian UPTD BPSMB
Jambi terdaftar sebagai
Laboratorium yang
terakreditasi oleh KAN
dengan NO. LP -032-IDN,
dimana ruang lingkup yang
terakreditasi periode 25 Juli
2013 s/d 24 Juli 2017.
Pada pertemuan pembukaan
ini dihadiri oleh Manajer
Mutu, Auditor dan auditi,
dimana pada rapat tersebut
43
NO Judul Penelitian Penyusun Hasil Penelitian
di jelaskan tentang agenda
rapat, ruang lingkup yang
akan Audit ke Auditi, dan
kemudian Manajer Mutu
akan membuatkan surat
tugas pembentukan Tim
Audit internal, serta Absensi
rapat Audit Internal yang
diketahui dan
ditandatangani oleh Manajer
Puncak. Auditor melakukan
pemeriksaan bagian yang
meliputi dokumentasi dan
rekaman yang relevan,
kondisi akomodasi dan
lingkungan, kualifikasi
personel serta pemantauan
proses penerapan sistem
manajemen mutu. Setiap
ketidaksesuaian yang
ditemukan harus
direkamkan pada formulir
yang telah disiapkan.
5 Peran Audit Internal
Sebagai Alat Bantu
Manajemen Dalam
Menunjang Efektivitas
Pengendalian Internal
Atas Penjualan ( Studi
Kasus Pada PT.
Pertamina EP Asset I
Widya
Rahayuningtyas
(2014)
Peran audit internal
terhadap penjualan pada PT.
Pertamina EP Asset Icukup
efektif. Hasil pengujian
efektivitas pengendalian
internal penjualan dengan
menggunakan 60 sampel
faktur penjualan
menunjukkan bahwa AUPL
= DUPL yaitu sebesar 5%,
dimana tidak terdapat
kesalahan pada 60 anggota
sampel yang diuji.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada KSO( Kerja Sama Operasioal )
Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap yang bertempat di
Kelurahan Sarolangun Kembang( Sarkam) Kecamatan Sarolangun
Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada skripsi ini adalah menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis data mode deskriptif, yaitu metode yang memandu
peneliti untuk mengeksplorasi atau memotret situasi yang akan diteliti
secara menyeluruh, luas dan mendalam.45
Penelitian deskriptif yaitu
mencatat secara teliti segala gejala-gejala yang dilihat, didengar dan
dibacanya (Observasi, wawancara dan dokumentasi) dan peneliti juga
mengkombinasikan dan menarik kesimpulan.46
C. Jenis data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis data primer dan
data skunder:
45
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, (Bandung : Cv Alfabeta,2009), hlm.8 46
Burhan Bungin , Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta : PT Grafindo Persada,2001),
hlm. 234
45
a. Data Primer
Data primer merupakan jenis data yang diperoleh dan digali dari
sumber utamanya (sumber asli), baik berupa data kulitatif maupun data
kuantitatif.Data primer ini dapat diperoleh melalui tekhnik observasi
dan melalui pendekatan komunikasi. Adapun yang termasuk dalam
pendekatan komunikasi ini adalah tekhnik wawancara (interview) dan
tekhnik survey.47
Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data primer melalui
tekhnik wawancara (interview) secara tidak terstruktur, observasi an
studi kepustakaan, tetapi tetap memakai interview guide sebagai
panduan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
b. Data Skunder
Data skunder adalah jenis data yang diperoleh dan digali melalui
pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian lapanganya, baik berupa
data kualitatif maupun data kuantitatif.48Dalam penelitian ini, data
skunder berupa profile perusahaan, struktur organisasi, job description,
sejarah singkat perusahaan dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan
untuk membantu kelancara penelitian ini.49
47 Jogianto, Metode Penelitian Bisnis (Yogyakarta: BPFE, 2004). Hlm 90
48
Teguh, Metode Penelitian Ekonomi (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005).
49
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi. Hlm 34
46
2. Sumber data
Sumber data penelitian ini terdiri dari, manusia, situasi atau peristiwa,
dan dokumentasi. Sumber data manusia berbentuk perkataan orang yang bisa
memberikan data melalui wawancara. Sumber data yang berbentuk suasana
atau peristiwa berupa suasana yang bergerak ataupun lisan, meliputi ruangan,
suasana, dan proses. Sumber data tersebut merupakan objek yang akan
diobservasi.
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Peristiwa atau Kejadian
Peristiwa atau kejadian dalam penelitian ini yaitu suatu peristiwa atau
kejadian yang terjadi pada perusahaan KSO Pertamina EP-Samudera
Eenergy BPW Meruap pada bidang field audit intern serta kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh field audit intern tersebut. Perustiwa atau
kejadian tersebut dapat juga di peroleh melalui wawancara yang
dilakukan dengan kepala bidang Finance supervisor serta divisi fiel audit
intern berjumlah 2 orang.
b. Data pendukung
Data pendukung yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu berupa
dokumen pendukung yang diberikan dari perusahaan kepada penulis
berupa kode etik field audit intern, standard profesi audit intern serta
dokumen lain yang diberikan perusahaan.
47
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, tekhnik pengumpulan data yang digunakan oleh
peneliti adalah :
1) Wawancara.
Metode wawancaea digunakan sebagai tekhnik pengumpulan
data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, serta apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondenya sedikit/kecil. Pengumpulan data dan informasi
dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara lisan maupun
tulisan kepada pihak-pihak yang ada kaitanya dengan penelitian.
Metode wawancara ini dibagi atas dua klasifikasi, yaitu metode
wawancara terstruktur ( structured interview ) dan metode wawancara
tidak terstruktur ( unstructured interview ). Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode wawancara tidak terstruktur langsung kepada
narasumber yakni auditor internal serta bagian-bagian lain yang dapat
memberikan informasi yang berhubungan dengan penelitian ini.50
Di dalam proses wawancara terdapat interview guide
merupakan hal yang membantu peneliti dalam proses wawancara yang
sebenarnya, oleh karena itu guide ini bukan saja diinginkan, tetapi juga
merupakan perlengkapan yang seharusnya tersedia. Cara ini berupa
50
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung, 2009).
48
penyediaan catatan yang berisikan poin-poin panduan yang membantu
dalam memperoleh data yang lengkap.
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan ketua
bidang Finance Suppervisor dan divisi field audit intern yang ada di
Perusahaan KSO Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap.
2) Observasi
Observasi dalam penelitian ini adalah instrumen untuk
mendapatkan data utama dalam menilai hubungan birokrasi dan
politik.Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
observasi non partisipasi. Kedudukan peniliti hanya sebagai pengamat
dan selama proses observasi akan dibuat catatan-catatan untuk
keperluan analisis pengecekan data kembali.51 Observasi yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu observasi di kawasan Perusahaan
KSO Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap.
3) Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah sejumlah dokumen-
dokumen yang telah dikeluarkan oleh orang lain. Teknik dokumentasi
dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data yang peneliti
butuhkan dalam dokumen tersebut. Dokumentasi dalam penelitian ini
berupa dokumen pendukung penelitian yang ada di Perusahaan KSO
Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap.
51 Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Jambi: Syariah press, 2014). Hlm 38
49
G. Teknik Analisis
Data – data dokumenter yang diperoleh dalam penelitian ini nantinya
akan di analisis melalui beberapa tekhnik analisis, untuk menyingkap
persoalan-persoalan teks tersebut, yaitu melalui teknik analisis sebagai
berikut :52
a. Analisis hermeneutik, yaitu analaisis yang mengarah pada interpretasi
penuh atas fakta-fakta dan teks-teks yang relevandengan tetap
memperhatikan normativitas fakta tersebu, sehingga diharapkan ia tidak
akan kehilangan keaslianya.
b. Fenomologi. Metode ini dijadikan sebagai pisau analisis yang berusaha
untuk memberi makna dari berbagai peristiwa dan interaksi dalam situasi
secara khusus.
c. Analisis historis, yaitu analisis yang diarahkan untuk mengkritisi keadaan-
keadaan, perkembangan, serta pengalaman masa lampau untuk ditimbang
secara teliti dan hati-hati.53
Secara teknis, analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas sehingga data yang diperoleh sudah jenuh. Analisis ini terdiri atas
beberapa tahapan, yaitu :
a. Reduksi Data
52 Sayuti Una. Pedoman Penulisan Skripsi.
53
Ibid, hlm.181
50
Melalui pengamatan lapangan dan wawancara ditemukan data yang
sedemikian banyak dan kompleks serta campur aduk, maka langkah yang
perlu di ambil adalah reduksi data. Reduksi data adalah aktivitas
penelitian dalam memilih dan memilah data yang dianggap relevan untuk
disajikan, dimana proses pemilihan data memfokuskan pada informasi
yang mengarah untuk pemecahan masalah, pemaknaan dan penemuan
untuk menjawab pertanyaan penelitian.54
b. Penyajian Data ( Display )
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam
bentuk uraian singkat,bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.
Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa
yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
difahami tersebut.55
c. Penarikan Kesimpulan ( Concluting )
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan
penemuan baru yang sebelumnys belum pernah ada. Temuan dapat
berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih
remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat
berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.56
54 Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi. Hlm 181
55
Sugiyono, “Metode Penelitian Kombinasi” (Bandung: Alfabeta, 2011).
56 Sugiyono, “Metode Penelitian Kombinasi” (Bandung: Alfabeta, 2011).
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum KSO Pertamina EP – Samudera Energy BWP
Meruap
KSO PERTAMINA EP – Samudera Energy BWP Meruap adalah
perusahaan nasional yang bergerak dibidang kerja eksplorasi dan eksploitasi
minyak dan gas bumi, serta mendapatkan kepercayaan dari KSO
PERTAMINA EP dalam bentuk kontrak yang bernama KSO atau Kerja Sama
Operasi. Perusahaan ini mampu memproduksi minyak rata-rata adalah 2100
barrel perhari.
1. Sejarah KSO Pertamina EP – Samudera Energy BWP Meruap
Pada tahun 1970, kontrak daerah kerja yang pertama diberikan
kepada PT. HUFFCO dalam bentuk kontrak bagi hasil (PSC) kegiatan
diawali dengan penyelidikan seismic yang meliputi 180 km panjang garis
penyelidikan. Dari hasil penyelidikan seismic tersebut ditemukan suatu
struktur yang mungkin dapat menjadi akumulasi minyak sepanjang 4,5
km lebar 2,8 dan struktur tersebut dinamai “Struktur Meruap”.
Pada bulan januari 1974 dilaksanakan pengeboran sumur Meruap-
01 dan ditemukan Minyak pada kedalaman 880 meter dengan uji coba
produksi 1900 Barrel minyak perhari. Selanjutnya dibor kembali sumur-
sumur Meruap 02, 03, dan 04 dengan tujuan untuk mendapatkan
gambaran jelas atau struktur Meruap dan sebagai cadangan perhitungan
52
minyak.
Karena PT. HUFFCO menghadapi banyak masalah non teknis yang
dimulai dengan pemboran pengembangan sumur M#02, M#03, M#04
serta dengan pertimbangan perekonomian yang tidak menggairahkan,
maka PT. HUFFCO meninggalkan Meruap pada tahun 1981.
Pada tahun 1984 PT. BRITHISH PETROLEUM mendapatkan
kontrak bagi hasil daerah blok Merangin, dimana lapangan Meruap
termasuk kedalamnya. Untuk mengkaji ulang data seismic sebelumnya,
maka dilakukan pekerjaan seismic sepanjang 220 km. Dalam tahun yang
sama dilakukan pekerjaan pemboran sumur Meruap 05 dan 06, dan
ditemukan minyak dikedalaman 1566. Hasil uji ternyata beberapa lapisan
kurang menguntungkan, maka pada tahun 1985 PT. BRITHIS
PETROLEUM meninggalkan lapangan Meruap.
Meninjau dari pengalaman pada kontrak sebelumnya, maka
langkah pertama yang dianggap perlu adalah melakukan reparasi sumur.
Pada tahun 1996 reparasi dilakukan terhadap sumur-sumur tersebut
(Sumur Kerja Ulang/Work Over Well). pada sumur Meruap 01, 03, dan
05 hasil kerja ulang tersebut adalah sumur Meruap menghasilkan minyak
dengan jumlah produksi 1100 BOPD (Barrels of Oil perDay / Barrel
Minyak per Hari).
KSO PERTAMINA EP – Samudera Energy BWP Meruap
selanjutnya adalah kontrak yang berbentuk TAC (Technical Assintance
Contract) yang ditandatangani pada tanggal 12 Juli 1994, untuk masa
53
berlaku 20 tahun yaitu sampai tanggal 11 Juli 2014. Wilayah kontrak
tersebut meliputi lapangan Meruap. Secara geografis letak lapangan
Meruap berada di Provinsi Jambi Kabupaten Sarolangun dengan jarak 1
Km Timur Laut kota Sarolangun
Binawahana Pertindo Meruap kemudian berubah namanya menjadi
BWP MERUAP Pte. Ltd pada Januari 2008, hak itu didasari karena
adanya perubahan kepemilikan atau pengelola perusahaan.
Pada saat kontrak TAC berakhir, serta didukung oleh terbitnya UU
perminyakan tahun 2001 maka lapangan, asset, material, persediaan, data
operasi, data keuangan, serta data G&G kemudian diserahkan kepada
Pertamina EP. Tidak hanya itu, seluruh perangkat organisasi, manajemen,
serta NPWP ditutup, serta tak luput kontrak/ PO maupun SO direnovasi.
Pada saat kontrak TAC berakhir, serta didukung oleh terbitnya UU
perminyakan tahun 2001 maka lapangan, asset, material, persediaan, data
operasi, data keuangan, serta data G&G kemudian diserahkan kepada
Pertamina EP. Tidak hanya itu, seluruh perangkat organisasi, manajemen,
serta NPWP ditutup, serta tak luput kontrak/ PO maupun SO direnovasi.
Namun, setelah itu kerja sama antara Pertamina EP dan
BWPMeruap kembali diperbarui yaitu dalam bentuk Kerja Sama Operasi
(KSO) yang berlaku terhitung sejak tanggal 12 Juli 2014. Dengan
dimulainya kerja sama tersebut, maka Pertamina menyerahkan kembali
lapangan, asset, material, dan data kepada KSO untuk dioperasikan. KSO
54
berwenang menyusun program kerja dan budget sesuai dengan komitmen
pasti dan rencana pengembangan lapangan.
2. Struktur Organisasi KSO Pertamina EP – Samudera Energy BWP
Meruap
Setiap perusahaan membutuhkan susunan atau tatanan bagian dan
jabatan tertentu untuk memaksimalkan kegiatan operasi perusahaan,
sedangkan pada field office KSO PERTAMINA EP – Samudera Energy
BWP Meruap menggunakan struktur organisasi yang dikepalai oleh Field
Manager, untuk lebih jelasnya dapan dilihat pada bagan dibawah ini :
GAMBAR 4.1 Struktur Organisasi KSO Pertamina EP – Samudera Energy
BWP Meruap
Sumber : Hasil Penelitian
Field Manager
Operation Support Supt
HR & GA Supervisor
Field Security Supervisor
Logistic & Procurement
Supv
EOR Supt
Productior Supv
Maintenance Supt
Electrical Instrumen
Planning Dignotic
Produ
SHE Supervisor Finance
Supervisor
Field Acountant
Field Audit Int
Secretary
55
B. Hasil Penelitian
1. Field Audit Intern
Internal auditor adalah orang atau badan pengawasan internal yang
berperan tidak saja membantu manajemen dalam melakukan fungsi
pengawasan tetapi juga merupakan mitra strategis bagi manajemen dalam
rangka peningkatan pengendalian internal, manajemen resiko dan penerapan
Good Governance. Penerapan praktek Good Coorporate Governance diatur
oleh keputusan menteri Negara BUMN Nomor Kep-117/MMBU/2002
tentang Penerapan Praktek Good Coorporate Governance pada BUMN.
Keputusan Menteri tersebut mewajibkan direksi BUMN untuk mengamankan
investasi dan asset BUMN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun
2001 tentang Perusahaan Perseroan (PERSERO), bagian internal auditor
bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan audit keuangan
dan operasional serta menilai pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaannya
dan memberikan saran-saran perbaikan.
Dalam menjalankan operasional kegiatan di KSO PERTAMINA EP –
Samudera Energy BWP Meruap Field Audit Intern merupakan bidang khusus
pengawasan bagian keuangan serta pemastian seluruh transaksi sesuai dengan
kejadian sebenarnya. Dalam operasional perusahaan KSO PERTAMINA EP
– Samudera Energy BWP Meruap dibagi atas 2 kantor yaitu kantor field yang
bertugas sebagai kantor yang menjalankan operasional perusahaan di
lapangan, dan yang kedua yaitu kantor pusat di Jakarta bernama PT.
Samudera Energy yang merupakan kantor pusat yang menangani
56
keseluruhan kantor-kantor field yang tersebar di berbagai bidang yang bekerja
sama langsung dengan PT. Pertamina EP. Dalam kegiatan transaksional
kantor field di atas Rp.5.000.000 kantor field hanya menyertakan bukti
transaksi berupa invoice dengan pencairan dana melalui kantor pusat di
Jakarta.
Bukti transaksi berbentuk invoice ini berlaku dikarenakan dalam
operasional kegiatan pertambangan minyak bumi di lokasi BWP Meruap
dilakukan dengan bekerjasama oleh beberapa perusahaan dengan pengerjaan
pada berbagai bidang yaitu logistic pengantaran Minyak, penyucian sumur
tambang, dan lainya.
2. Fungsi dan Kedudukan Field Audit Intern
Field audit internal merupakan Staff Pengawasan Internal KSO
PERTAMINA EP – Samudera Energy BWP Meruap memiliki fungsi sebagai
berikut:57
a. Memastikan bahwa sistem pegendalian internal pada bidang keuangan
perusahaan telah memadai dan berjalan sesuai ketentuan.
b. Merupakan mitra dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan keuangan
perusahaan, memberi nilai tambah melalui rekomendasi atas hasil audit
yang dilakukannya.
c. Merupakan konsultan peningkatan penerapan manajemen resiko dalam
bidang keuangan atas penyelewengan transaksional.
57
Observasi pada Perusahaan KSO Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap dari
data kode etik dan standard profesi Field audit intern di Perusahaan KSO Pertamina EP –
Samudra Energy BWP Meruap
57
Kedudukan bagian Field internal auditor pada KSO PERTAMINA EP –
Samudera Energy BWP Meruap berada dan bertanggung jawab langsung
dibawah seorang Finance Supervisor. Hal tersebut dikemukakan oleh bapak
Rudi Hartono, SE sebagai berikut:
“Kedudukan bidang Field Audit Intern di KSO PERTAMINA
EP – Samudera Energy BWP Meruap ini yaitu di bawah bidang
saya Finance Supervisor, kedudukan nya setara dengan bidang
akuntansi sebagai team yang mencatatn segala jenis transaksi di
bawah Rp.5.000.000. pekerjaan dari bidang akuntansi juga akan
di audit oleh Field Audit juga. kedua bidang tersebut membuat
laporan yang di tujukan ke saya untuk saya tanda tangani
sebagai bentuk tanggung jawab kerja mereka. Saya pun
melaporkan kegiatan-kegiatan tersebut ke kantor pusat untuk di
sinkronkan.”58
Berdasarkan wawancara di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa
kedudukan dari field audit intern yaitu di bawah bidang finance supervisor
yang tugasnya bertanggung jawab langsung pada bidang finance supervisor
dalam memeriksa pada bidang akuntansi dimana transaksi tersebut dibawah
dari Rp.5.000.000,00. Laporan dari audit internal nantinya akan ditanda
tangani oleh finance supervisor ontuk ditindaklanjuti dan dilaporkan oleh
kantor pusat Jakarta.
3. Ruang Lingkup Pemeriksaan Field Audit Intern
Tidak terdapat batasan ruang lingkup tugas bagian Field Audit Intern.
Anggota-anggota bagian internal auditor yang melaksanakan tugas internal
auditor berhak menerima informasi atau penjelasan apa saja yang mereka
58
Wawancara oleh bapak Rudi Hartono selaku kepala bidang Finance Suppervisor pada
tanggal 15 Agustus 2021
58
anggap perlu guna memenuhi tanggung jawab. Tugas bagian Field Audit
Intern antara lain: 59
a. Mengarahkan, membimbing, memantau dan mengevaluasi kepatuhan
terhadap pekerjaan bidang keuangan sesuai dengan SOP dikantor field.
b. Mengidentifikasikan segala kemungkinan penyimpangan yang dilakukan
pada operasional keuangan/transaksional dalam rangka memperbaiki dan
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana.
c. Menyampaikan rekomendasi kepada objek pemeriksaan untuk perbaikan
atas penyimpangan yang ditemukan dalam pemeriksaan.
d. Melakukan pengujian atas laporan keuangan transaksional kantor Field
dalam range dibawah Rp.5.000.000.
e. Memriksa kebenaran pembukuan yang tercantum pada neraca dan laba
rugi.
f. Memeriksa kebenaran bukti penerimaan pendapatan, pembebanan biaya,
dan pemakaian barang cetakan, alat tulis menulis kantor dan asset-aset.
g. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah yang
perlu diambil dalam rangka pencapaian hasil usaha serta dipatuhinya
ketentuan dan peraturan yang berlaku.
h. Membuat laporan terkait dengan pelaksanaan tugas control intern kepada
Divisi Pengawasan kantor pusat.
Bagian Internal Auditor dapat memberikan masukan dalam
mempersiapkan laporan keuangan, penyusunan system dan prosedur,
59
Observasi pada Perusahaan KSO Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap dari
data kode etik dan standard profesi Field audit intern di Perusahaan KSO Pertamina EP – Samudra
Energy BWP Meruap
59
pengembangan teknologi informasi dan kegiatan lainnya namun tidak
merubah dan mengurangi tanggung jawab manajemen. Ruang lingkup
internal auditor melaksanakan pengawasan secara optimal sehingga
perusahaan mengarah pada “Zero Fraud”, mencakup:60
a. Pengendalian intern bertujuan untuk mengamankan harta kekayaan,
meyakini akurasi dan kehandalan akuntansi, mengoptimalkan pemanfaatan
sumber daya secara ekonomis dan efisien, serta mendorong ditaatinya
kebijakan manajemen yang telah digariskan.
b. Pemeriksaan aktivitas keuangan dan kepatuhan terhadap ketentuan
c. Menilai keandalan Sistem Pengendalian Intern.
4. Kode Etik Field Audit Intern
Bagian internal auditor memiliki akses terhadap seluruh dokumen,
pencatatan, personel dan fisik kekayaan keuangan perusahaan untuk
mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
auditnya. Sedangkan dalam melaksanakan tugasnya, bagian Field Audit
Intern bertanggung jawab memberikan analisa, penilaian, rekomendasi dan
informasi mengenai aktivitas yang diaudit sesuai dengan yang diisyaratkan
oleh kode etik dan standart profesi internal auditor. Tanggung jawab Field
Audit Intern termasuk: 61
60
Observasi pada Perusahaan KSO Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap dari
data kode etik dan standard profesi Field audit intern di Perusahaan KSO Pertamina EP – Samudra
Energy BWP Meruap 61
Observasi pada Perusahaan KSO Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap dari
data kode etik dan standard profesi Field audit intern di Perusahaan KSO Pertamina EP –
Samudra Energy BWP Meruap
60
a. Bertanggung jawab kepada pemimpin divisi Finance Supervisor dan
Divisi Pengawasan Kantor Pusat untuk membuat perencanaan
pemeriksaan dan membuat laporan hasil pemeriksaan. Wewenang dan
tanggung jawab tersebut melekat pada staff control Field Audit Intern
pada waktu melakukan pemeriksaan.
b. Tanggung jawab unit control Field Audit Intern dalam melakkan fungsi
pengawasan di setiap unit keuangan adalah sebagaimana telah ditetapkan
dalam Buku Pedoman Perusahaan Organisasi (BPP Organisasi) pada
bidang Field Audit Intern.
Kode etik merupakan penduan tentang arah perilaku yang harus dituju
dan dianut oleh auditor bagian Field Audit Intern KSO PERTAMINA EP –
Samudera Energy BWP Meruap agar dapat memenuhi harapan-harapan
stakeholder. Kode etik Field Audit Intern adalah:62
a. Jujur, obyektif dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas dan
memenuhi tanggung jawabnya.
b. Loyal terhadap perusahaan, namun tidak boleh secara sadar terlibat dalam
kegiatan-kegiatan yang menyimpang dan melanggar hokum.
c. Tidak boleh terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat
mendiskusikan profesi internal auditor.
d. Menahan diri dari kegiatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan
dengan perusahaan atau kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka yang
62
Observasi pada Perusahaan KSO Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap dari
data kode etik dan standard profesi Field audit intern di Perusahaan KSO Pertamina EP –
Samudra Energy BWP Meruap
61
meragukan kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawab secara obyektif.
e. Tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun dari auditan, karyawan,
atau mitra bisnis perusahaan yang patut diduga dapat mempengaruhi
pertimbangan profesionalnya.
f. Melaksanakan seluruh penugasan dengan menggunakan kompetensi
professional perusahaan.
g. Mematuhi sepenuhnya standar profesi, kebijakan, dan peraturan
perusahaan.
h. Tidak memanfaatkan informasi yang diperoleh untuk mendapatkan
keuntungan pribadi, melanggar hukum atau menimbulkan kerugian
terhadap perusahaan.
i. Mengungkapkan semua fakta-fakta yang jika tidak diungkap yang dapat
Mendistorsi laporan atas kegiatan yang direview, atau Menutupi adanya
praktek-praktek yang melanggar hokum
j. Senantiasa meningkatkan keahlian serta efektivitas dan kualitas
pelaksanaan tugasnya dan wajib mengikuti pendidikan professional
berkelanjutan.
Standar Profesi Intern Auditor adalah standar Mutu Pelaksanaan Audit
dan Laporan Hasil Audit serta kesepakatan mengenai bagaimana laporan
auditor disajikan agar bermanfaat bagi manajemen dan pemakainya. Anggota
internal auditor harus mematuhi standar profesi internal auditor untuk
menjaga kinerja dan hasil audit dalam melaksanaakan tugasnya. Standar
62
profesi yang melandasi pelaksanaa tugas bagian internal auditor adalah
standar profesi audit internal yang diterbitkan oleh divisi pemeriksaan PT.
Samudera Energy untuk Field Audit Intern KSO PERTAMINA EP –
Samudera Energy BWP Meruap Tahun 2014.
5. Laporan Field Audit Intern
Bentuk dan susunan laporan pemeriksaan disesuaikan dengan informasi
yang akan dilaporkan dan maksud yang hendak dicapai. Bentuk laporan hasil
pemeriksaan terdiri dari :
a. Laporan Pemeriksaan Berkala (LPB)
Setiap transaksi yang dilakukan, perlu segera mendapatkan
kepastian akan kebenarannya dalam rangka mengamankan keuangan dan
transaksional perusahaan. Dengan demikian perlu dilakukan pemeriksaan
secara rutin dan berkala atas seluruh transaksi yang terjadi.
Pemeriksaan berkala merupakan pemeriksaan atas transaksi-
transaki yang dilakukan secara rutin dan berkala pada hal-hal yang
kritikal dan penting, untuk memastikan bahwa transaksi tersebut telah
dilakukan dengan sah dan benar. Pada pemeriksaan berkala ini setiap
transaksi yang berkalitan dengan bukti transaksi Invoice langsung
diperiksa dengan membandingkan bukti fisik dan catatan fisik sebelum
transaksi tersebut telah diselesaikan. Setelah pemeriksaan berkala
dilakukan, bidang Field Audit Intern melaporkan transaksi tersebut
kepada divisi pemeriksaan kantor pusat memalui aplikasi yang
63
disediakan perusahaan pusat dengan melampirkan bukti invoice. Berikut
adalah dokumentasi invoice kosong yang berhasil peneliti dapatkan :
64
Gambar 4.2 Contoh Invoice
Contract Service Order Purchase Order Other
Invoice + Materai Invoice + Materai Invoice + Materai Invoice + Materai
Photocopy Invoice Photocopy Invoice Photocopy Invoice Photocopy Invoice
Faktur Pajak (3) Faktur Pajak (3) Faktur Pajak (3) Faktur Pajak (3)
PPh 23 (Non Final) PPh 23 (Non Final) Material Requisition PPh 21
PPh 4 (2) (Final) PPh 4 (2) (Final) PO Photocopy PPh 23
Progresss Report *) **) Progresss Report *) **) PO Original PPh 4 (2) (Final)
Timesheet *) Timesheet *) Goods Receipt Document Expense Report
Contract Photocopy SO Photocopy Delivery Order Original Training Form
Service Requisition SO Original A.F.E Travel Authorization
A.F.E Service Requisition Project Summary & MoM Lump Sum Calc
Rekapitulasi Invoice A.F.E ............................ Copy of Requisition Letter
Berita Acara Pemeriksaan Project Summary & MoM ............................ Delivery Doc.
Perintah Kerja Persiapan ............................ ............................ Service Requisition
SSP ............................ ............................ ............................
*) = Approved by Company Man **) = Actual Quantity
Invoice Received
Cost Controller
To User Department
VAT Code :VX : Paid to Government 10%.VV : Paid to Vendor 10%.
Invoice Check List / Approval Form
No. Faktur Pajak Remarks
Rate KMK
WHT Code
WHT %
VAT Code
Verified by Approved by
( Nama) (Nama)
User Approval
From User to Fin & Acct
Account to ChargeRouting Tracks Date Initial Cost Center NOMOR AFE/ACC AMOUNT (IDR/USD)
Service Period CommentsTotal Comm Invoice Amount VATPeriod Comm. Currency IDR Invoice Date
VendorCommitment Invoice No.
Due Date
65
b. Laporan Pemeriksaan Tahunan (LPT)
Pemeriksaan tahunan merupakan kegiatan pemeriksaan atas
laporan keuangan untuk memastikan apakah kegiatan-kegiatan tersebut
telah dilaksanakan sesuai dengan system dan prosedur yang telah
berlaku. Setelah melakukan pemeriksaan laporan keuangan, bidang Field
Audit Intern akan melakukan pengecekan bukti fisik didasarkan pada
laporan-laporan keuangan yang telah dibuat. Ketika terjadi kesalahan,
akan dilakukan rekomendasi untuk bidang akuntansi memperbaiki
kembali laporan keuangan yang disajikan dengan disahkan dan ditanda
tangani oleh Finance Supervisor. Dalam pemeriksaan tahunan ini
dilakukan atas transaksi-transaki atau kegiatan yang dilakukan dalam
lingkup kantor utama Field managemen. Sedangkan untuk fisik
dilapangan akan dilakukan selama 3 tahun sekali yang langsung
dilakukan oleh divisi pemeriksaan kantor pusat Jakarta. Adapun tugas
bidang Field Audit Intern dalam pemeriksaan 3 tahunan yaitu menemani
dan ikut menyaksikan kinerja divisi pemeriksaan kantor pusat Jakarta.
C. Pembahasan
1. Kedudukan Field Audit Intern
Independen merupakan standar umum nomor dua dari tiga standar
auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang
menyatakan bahwa dalam semua yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dan sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. Berdasarkan
66
ketentuan yang dimuat dalam PSA (Pernyataan Standar Audit) No.04 (SA
Seksi 220), standar ini mengharuskan auditor internal bersifat independen.
Independen berarti auditor internal tidak mudah dipengaruhi, karena ia
melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan umum. Sikap mental independen
tersebut meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan
(in appearance).Independensi sikap mental berarti adanya kejujuran dalam
diri auditor dalam mempertimbangkan fakta-fakta dan adanya pertimbangan
yang objektif tidak memihak di dalam diri auditor dalam menyatakan
pendapatnya.63
Secara teoritis, mengenai posisi atau kedudukan auditor internal di dalam
perusahaan setidaknya ada 3 jenis yaitu :
a. Internal Auditor berada dibawah Dewan Komisaris
b. Internal Auditor berada dibawah Direktur Utama
c. Internal Auditor berada dibawah Kepala bagian Keuangan
Jadi yang paling ideal bagian pemeriksa intern menerima perintah
penugasan dari pimpinan tertinggi yaitu Dewan Komisaris dan hasil laporan
pemeriksa diserahkan untuk dianalisa Dewan Komisaris dari hasil
pengamatannya.Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, semakin tinggi
kedudukan auditor internal dalam struktur organisasi perusahaan
63
Mulyadi, Auditing. Halm 26
67
mempengaruhi luasnya aktivitas peran yang dapat dijalankan dan
mempengaruhi independensi dalam melaksanakan fungsinya.64
Bertolak dari teori tersebut, di KSO Pertamina EP – Samudera Energy
BWP Meruap kedudukan Field Audit Intern yaitu dibawah Finance
Supervisor dimana hal ini dapat mempengaruhi independensi kinerja dari
Field Audit Intern. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, hal ini
dikarenakan pada kantor Field KSO Pertamina EP – Samudera Energy BWP
Meruap kegiatan yang harus secara serius ditangani adalah pada bidang
keuangan yang dipandang sangat sensitive. Disamping itu bukan berarti pada
hal operasional pertambangan bukan tidak ada pemeriksaan yang dilakukan,
hal tersebut yang memiliki wewenang adalah divisi pemeriksaan kantor pusat
Jakarta yang dilakukan selama 3 tahun 1 kali.
Berdasarkan penjelasan melalui wawancara, keuangan secara
transaksional yang dilakukan di kantor Field hanya dilakukan dengan
transaksi dibawah Rp.5.000.000. sedangkan transaksi diatas Rp.5.000.000
kantor Filed hanya mengirimkan bukti transaksi ataupun tagihan kepada
kantor pusat Jakarta yang telah diverifikasi oleh bidang Filed Audit Intern dan
disetujui serta ditanda tangani oleh Finance Supervisor ataupun bidang lain
yang terkait.
2. Peran Field Audit Intern
64 sawyers, Internal auditing.halm 36
68
Sebuah penelusuran menyeluruh pada strategi dan pelaksanaannya
membutuhkan system pengendalian, system imbalan yang tepat dan system
informasi yang efektif, yang dapat memberikan manajemen umpan balik yang
lengkap dan tepat waktu sehingga mereka dapat bertindak atas dasar itu.
Proses pengendalian dan evaluasi membantu para perencana strategi
memantau kemajuan dari suatu rencana. Bagi manajemen sangat penting
untuk mengakui peranan Internal Audit sebagai pemberi informasi, namun
sementara itu manajemen harus tetap mempertahankan wewenang atas
system kendali sebagai sarana utama dalam system administratif. Internal
auditor berperan sangat penting dan strategi yaitu membantu Direktur Utama
dalam mengadakan penilaian serta pengawasan fungsional dijajaran
perusahaan, agar semua kebijakan yang telah ditetapkan dapat dicapai dan
asset perusahaan dapat bermanfaat secara optimal. Pengawasan yang
dilakukan meliputi seluruh kegiatan perusahaan dengan terlebih dahulu
memperhatikan kriteria laporan dalam penyusunan laporan hasil pemeriksaan
serta bentuk dan susunan laporan pemeriksaan.
Pemeriksa yang telah dilakukan oleh bagian internal auditor tersebut
hanya merupakan pemeriksaan yang bersifat operasional yang menekankan
pada proses, cara kerja, kendala/hambatan bagi manajemen perusahaan dalam
menjalankan aktivitasnya, pentaatan, peraturan perundang-perundangan,
kebijakan, arahan direksi dan instruksi kerja oleh setiap unit kerja serta biaya-
biaya yang dikeluarkan yang diduga merupakan tindakan kecurangan dan
penyelewengan. Namun, jika terdapat masalah khusus yang dianggap sangat
69
berpengaruh terhadap jalannya aktivitas perusahaan maka pihak manajemen
yang dalam hal ini Direktur Utama memerintahkan bagian internal auditor
untuk melakukan pemeriksaan khusus. Dari hasil pemeriksaannya tersebut
bagian internal auditor akan menerbitkan suatu Laporan Hasil Audit (LHA).
Internal auditor sangat membantu manajemen didalam melakukan aktivitas
dan didalam meningkatkan kinerja.
Dalam hal ini, bidang Field Audit Intern telah melaksanakan kegiatan
nya dengan baik sesuai dengan kedudukan nya yaitu dibawah Finance
Supervisor. Dimana laporan-laporan yang dilakukan baik secara berkala
maupun secaera tahunan dilakukan dengan transparan, jujur dan sesuai
dengan Standard Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh
Divisi Pengawasan Kantor Jakarta.
3. Auidit Internal di KSO Pertamina EP – Samudera Energy BWP Meruap
Dalam Perspektif Syariah
Tujuan utama dari audit IFI terletak pada pernyataan pendapat tentang
apakah laporan keuangan disusun dalam semua hal yang material sesuai
dengan Aturan Prinsip Syariah dan standar akuntansi AAOIFI dan relevan
dengan standar dan praktik akuntansi nasional di negara-negara di mana
institusi beroperasi. Hal ini dilakukan agar auditor memberikan pandangan
yang benar dan wajar atas laporan keuangan. Auditor harus mematuhi kode
dan etika sebagai akuntan profesional yang diterbitkan oleh AAOIFI dan
Federasi Akuntan Internasional yang tidak bertentangan dengan kaidah dan
prinsip Islam. Prinsip etika yang mengatur tanggung jawab profesional
70
auditor meliputi: kebenaran, integritas, kepercayaan, keadilan, kejujuran,
independen, objektivitas, kompetensi profesional, kehati-hatian, kerahasiaan,
perilaku profesional dan standar teknis.
Field Audit Itern di KSO Pertamina EP – Samudera Energy BWP
Meruap jika di pandang dari sudut pandang syariah dalam hal independensi
belum diterapkan dengan baik, dimana kedudukan Field Audit Intern berada
di bawah Finance Supervisor yang mengurangi nilai independensi pekerjaan
nya yang bisa jadi dapat dipengaruhi oleh bidang finance supervisor.
Disamping itu hasil kinerja tahunan yang dilakukan Field Audit Intern berupa
laporan audit kinerja akuntansi diserahkan pada Finance Supervisor yang
seharusnya Field Audit Intern bertanggung jawab langsung oleh Field
Manager.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan dalam bab sebelumnya, maka akan
diperoleh kesimpulan yang merupakan inti dari seluruh pembahasan terhadap
permasalahan yang dibuat dalam penulisan ini. Maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kedudukan Field Audit Intern yaitu dibawah Finance Supervisor. Hal ini
dikarenakan menurut hasil penelitian hal tersebut dilakukan pada kantor
Field KSO Pertamina EP – Samudera Energy BWP Meruap kegiatan
yang dianggap secara serius ditangani adalah pada bidang keuangan yang
dipandang sangat sensitive. Disamping itu bukan berarti pada hal
operasional pertambangan pemeriksaan yang dilakukan melalui divisi
pemeriksaan kantor pusat Jakarta yang dilakukan selama 3 tahun 1 kali.
2. Peran Field Audit Intern dalam hal laporan audit laporan keuangan Field
Audit Intern mengaudit laporan keuangan pada bidanng akuntansi
dengan output berupa catatan atas laporan keuangan dengan berpandu
pada kode etik Field Audit Intern yang telah ditetapkan bidang
pemeriksaan dari kantor pusat Jakarta. Disamping itu, dalam hal audit
kepatuhan dan audit operasional, Field Audit Intern tidak berwenang
mengaudit dalam hal kepatuhan manajerial dikarenakan kedudukan Field
Audit Intern hanya di bawah bidang Finance Supervisor yang
bertanggung jawab secara prinsipal terhadap laporan keuangan tahunan.
72
Sedangkan dalam hal operasional pertambangan Field Audit Intern tidak
berperan secara penuh dengan berperan hanya melaporkan berupa
invoice yang di input pada aplikasi khusus yang akan tersambung pada
divisi pemeriksaan kantor pusat Jakarta.
B. Saran
Berdasarkan hasil yang telah dikemukakan sebelumnya maka saran
yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi KSO Pertamina EP – Samudera Energy BWP Meruap
Bagi KSO Pertamina EP – Samudera Energy BWP Meruap
disarankan untuk memposisikan kedudukan auditor internal di
perusahaan di bawah Filed Manager agar terjaga independensi, kualitas
serta peran Auditor internal itu sendiri. Selanjutnya bagi tim Field Audit
Intern di KSO Pertamina EP – Samudera Energy BWP Meruap
hendaknya menjaga dan menerapkan standard audit yang telah di buat
oleh kantor pusat Jakarta dan menerapkan system audit berdasarkan
system syariah.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya disarankan agar melakukan penelitian
yang lebih mendalam berkaitan dengan audit internal. Peneliti
selanjutnya juga diharapkan dapat menambah sisi syariah dalam
penelitian agar mendapatkan hasil yang lebih sesuai dengan jurusan
yang di ambil.
73
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Skrisno, Auditing(pemeriksaan akuntan) oleh kantor akuntan publik
(Jakarta: LPFE UI, 2004).
Akmal, Pemeriksaan Manajemen Internak Audit (Jakarta: Indeks Jakarta, 2009)
Achmad yani, “Analisis Kedudukan Internal Auditor pada PT. Ankat Usaha Kuala
Enok,” Skripsi Universitas Jambi, 2013.
Amin Wijaya Tunggal, Audit Manajemen (Jakarta: Rineka Cipta, 2008).
Badan Pusar Statistik, “Kabupaten Sarolangun dalam angka tahun 2018”.
(Sarolangun : BPS Press 2019)
Bappeda,“Profile kabupaten sarolangun tahun 2017”, (2018)
Eeng Juli Efrianto. Studi Komparatif Prosedur dan Biaya Audit Konvensional dan
Syariah. ( Yogyakarta 2013)
Elkando F.P Simbolon, “kedudukan dan fungsi internal auditor pada PT. Nindya
Karya (persero),” 2010.
Guy Dkk, Auditing (Jakarta: Erlangga, 2003).
https://pep.pertamina.com/ annual report tahun 2017 hlm. 320
Institut Akuntan Publik Indonesia, Standar Audit 210 ( Persetujuan Atas
Ketentuan Perikatan Audit), 2015.
Jogianto, Metode Penelitian Bisnis (Yogyakarta: BPFE, 2004).
Mulyadi, Auditing (Jakarta: Salemba empat, 2002).
Nawal Kasim, Zuraidah Mohd Sanusi, Tatik Mutamimah, & Sigit Handoyo,
Assessing the current practice of Auditing in Islamic Financial Institutions
in Malaysia and Indonesia”, International Journal of Trade, Economics
and Finance, Vol. 4, No. 6, (2013).
Nanda Alfarina,” Laporan Prakerin/Magang”, (Sarolangun: SMKN 4
Sarolangun press 2017)
Pemerintah Kabupaten sarolangun,“Potensi Daerah Pertambangan Golongan
A”,http://sarolangunkab.go.id, akses 7 januari 2019
74
Sawyers, Internal auditing (Jakarta: Salemba empat, 2004).
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Jambi: Syariah press, 2014).
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung, 2009).
Sugiyono, “Metode Penelitian Kombinasi” (Bandung: Alfabeta, 2011).
Teguh, Metode Penelitian Ekonomi (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005).
Tugiman Hiro, Standar Profesional Audit Internal (Yogyakarta: Kasinius, 2002).
Wuryan Andayani, Audit Internal (Yogyakarta: Salemba empat, 2008).
William C.boyton dkk, “Modern Auditing”, (Jakarta:Erlangga 2002)
2. Surat Balasan
KSO PERTAMINA EP-
SAMUDRA ENERGY BWPMERUAP
SURAT KETERANGAN Nomor : S-12 /BWP 10 /2134.34.54 / 2021
Sehubungan dengan surat dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Nomor: B-1535/ D. V/PP.00.9/ 03/2021, hal :Mohon Izin
Mengadakan Riset/Penelitian tertanggal 31 Maret 2021, maka dengan ini menerangkan nama
mahasiswa di bawah ini :
Nama : ABDI ASMO
NIM : EES 150563
Jurusan : Ekonomi Syariah
Jenjang : S1
Benar telah mengadakan penelitian di KSO Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap
pada tanggal 15 Juni 2021 s/d 08 September 2021 guna melengkapi data pada penyusunan Skripsi
yang berjudul : “Analisis Kedudukan dan Peran Auditor Internal Pada Perusahaan KSO
Pertamina EP – Samudra Energy BWP Meruap di Kelurahan Sarolangun Kembang”.
Demikian Surat Keterangan diperbuat untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Sarolangun, 12 September 2021
Field Manager,
Ari Suzalin, SE., MM
Hasil Wawancara
Nama : Rudi Hartono, SE
Jabatan : Finance Supervisor
1. Apakah Terdapat Auditor Internal di Perusahaan KSO PERTAMINA EP –
Samudera Energy BWP Meruap?
Jawab: ya, kalo di sini namanya Field Audit Intern
2. Dimana posisi auditor internal di perusahaan KSO PERTAMINA EP –
Samudera Energy BWP Meruap?
Jawab : Kedudukan bidang Field Audit Intern di KSO PERTAMINA EP –
Samudera Energy BWP Meruap ini yaitu di bawah bidang saya Finance
Supervisor, kedudukan nya setara dengan bidang akuntansi sebagai team
yang mencatatn segala jenis transaksi di bawah Rp.5.000.000. pekerjaan dari
bidang akuntansi juga akan di audit oleh Field Audit juga. kedua bidang
tersebut membuat laporan yang di tujukan ke saya untuk saya tanda tangani
sebagai bentuk tanggung jawab kerja mereka. Saya pun melaporkan kegiatan-
kegiatan tersebut ke kantor pusat untuk di sinkronkan.
3. Apa yang melandasi posisi auditor internal di bawah bidang Finance
supervisor?
Jawab: iya sebenarnya laporan keuangan dan kinerja kami di sini sangat
simple, keuangan di kantor field ini ya cuma bentuk seperti petty cash.
Kerjaan tambahan nya ya mungkin memegang SAP (aplikasi pelaporan ke
kantor pusat) aja.
4. Apakah pelaksanaan audit internal sudah membantu aktivitas perusahaan
KSO PERTAMINA EP – Samudera Energy BWP Meruap?
Jawab : sangat membantu tentunya. Karena pengawasan yang kita butuhkan
Cuma itu, selebihnya itu di handle oleh bidang pemeriksaan atau audit dari
kantor pusat.
5. Apakah auditor internal memberikan saran dan rekomendasi atas penemuan-
penemuan yang diperiksanya?
Jawab : iya selalu di sampaikan ke saya. Nanti saya yang menindaklanjuti.
6. Apa bentuk tindak lanjut bapak dari penemuan yang didapatkan oleh auditor
internal di perusahaan KSO PERTAMINA EP – Samudera Energy BWP
Meruap?
Jawab: saya akan melaksanakan rapat dengan bidang-bidang di bawah saya,
nanti kita cari solusi terbaiknya.
7. Apakah ada pembatasan pada ruang lingkup kinerja audit internal di
perusahaan KSO PERTAMINA EP – Samudera Energy BWP Meruap?
Jawab : iya yang saya bilang tadi, bahwa kinerja mereka cuma 2 yang tadi.
8. Apakah terdapat suatu ketetapan tertentu dari kinerja yang dijalankan oleh
auditor internal di perusahaan KSO PERTAMINA EP – Samudera Energy
BWP Meruap?
Jawab : iya ada. Itu seperti kode etik yang harus mereka jalankan, itu yang
buat bukan saya. Tapi dari kantor pusat. Selesai mereka menjalankan
pelatihan. Mereka akan mendapatkan itu.
Hasil Wawancara
Nama : Ariadi Simbolon
Jabatan : Bidang Field Audit Intern
1. Apakah di bidang Field Audit Internal terdapat seseorang yang mengepalai?
Jawab : tidak ada posisi kita di sini sama
2. Ada berapa orang pada bidang Field Audit Internal?
Jawab: kita ada 3 orang di bidang ini
3. Apakah terdapat pelatihan khusus sebelum bapak/ibu bekerja sebagai Field
Audit Internal?
Jawab: iya kita ada pelatihan yang di latih oleh divisi Pengawasan kantor
pusat Jakarta
4. Apa saja program kerja yang bapak jalankan?
Jawab : ada Laporan Pemeriksaan Berkala (LPB) dan Laporan Pemeriksaan
Tahunan (LPT)
5. Apa saja kegiatan pada LPB tersebut?
Jawab: pemeriksaan atas transaksi-transaki yang dilakukan secara rutin dan
berkala pada hal-hal yang kritikal dan penting, untuk memastikan bahwa
transaksi tersebut telah dilakukan dengan sah dan benar. Pada pemeriksaan
berkala ini biasanya invoice yang menjadi panduan kita. Nanti invoice itu di
upload ke alat SAP.
6. Apa saja kegiatan yang dilakukan pada saat LPT tersebut?
Jawab: kalo tahunan itu kita audit laporan keuangan nya.
7. Apakah terdapat peraturan tertentu yang mendasari pada pekerjaan yang
bapak lakukan?