PASCASARIANA - Repository UIN SUSKA

116
$ KEMENTERIAN AGAMA RJ UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PASCASARIANA l+lsJl ilull^rll ii.l1 THE GRADUATE PROGRAMME Alamat : Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 94 Pekanbaru 28'129 PO.BOX. 1OO4 Phone & Facs, (0761)858832, Site : pps.uin-suska.ac.id E-mail : [email protected] Lembaran Pengesahan Nama Nomor Induk Mahasiswa Gelar Akademik fudul Tim Penguji Tanggal Ujian/Pengesahan 19 November 2019 Ali Pori Lubis 21790215855 M.H. ( Magister HukumJ Biaya Perobatan Istri Menurut Hukum Islam Analis Pendapat Imam Al-Nawawi (W. 676 H) dan Imam Al-Syaukani (W. 1250 H) Dr. Andi Murniati, M.Pd Ketua Dr. Masrun, MA Sekretaris Dr. funaidi Lubis, M. Ag Penguji I Dr" Zulkayandri, M, Ag Penguji Il I ll. KH. Ahmad Dahlan No. 94 Pekanbaru [28129) P0. Box 1004 Telp /Fak.: [0761) 858832 Website: http//pasca-uinsuska.info Email: ppsuinriau@gmail com UIN SUSKA RIAU

Transcript of PASCASARIANA - Repository UIN SUSKA

$ KEMENTERIAN AGAMA RJUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PASCASARIANAl+lsJl ilull^rll ii.l1

THE GRADUATE PROGRAMMEAlamat : Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 94 Pekanbaru 28'129 PO.BOX. 1OO4

Phone & Facs, (0761)858832, Site : pps.uin-suska.ac.id E-mail : [email protected]

Lembaran Pengesahan

NamaNomor Induk MahasiswaGelar Akademikfudul

Tim Penguji

Tanggal Ujian/Pengesahan 19 November 2019

Ali Pori Lubis21790215855M.H. ( Magister HukumJBiaya Perobatan Istri Menurut Hukum Islam AnalisPendapat Imam Al-Nawawi (W. 676 H) dan ImamAl-Syaukani (W. 1250 H)

Dr. Andi Murniati, M.PdKetua

Dr. Masrun, MASekretaris

Dr. funaidi Lubis, M. AgPenguji I

Dr" Zulkayandri, M, AgPenguji Il

I

ll. KH. Ahmad Dahlan No. 94 Pekanbaru [28129) P0. Box 1004 Telp /Fak.: [0761) 858832Website: http//pasca-uinsuska.info Email: ppsuinriau@gmail com

UIN SUSKA RIAU

PENGESAHAN PENGUJI

Kami yang bertanda tangan di bawah ini selaku penguji Tesismengesalrkan dan menyetujui bahwa Tesis yang berjudul: ,,BIAYAPEROBATAN ISTERI MENURUT HUKUM ISLAM ANALISISPENDAPAT IMAM AL-NAWAWI (W. 676 H) DAN IMAM AL-SYAUKANI (W. f250 ID" yang dirulis oleh saudara:

Nama : ALI PORI LLTBISNIM :21790215855Program Studi : Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyyah)

Teiah diperbaiki sesuai dengan saran penguji Tesis program pascasa{anaUIN Sultan Syarif Kasim Riau, yang telah di ujikan pada tanggal 19 November2019.

Penguji I

Dr. Junaidi Lubis. M.AeNIP. 1 9670822199803 1001

Penguji II

Dr. Zulkavandri. M.AsNIP. 19710105 199503 1 002

Tgl: 02

ember 2019

Mengetahui,Ketua Program Studi Hukum Keluarga

Dr. JNIP. I 9670822 199803 1001

2019

PENGESAHAN PEilTBIMBING

Kami yang be(anda tangan di bawah ini selaku pembimbing Tesismengesahkan dan menyetujui bahwa Tesis yang berjudul: *BlAyAPEROBATAI\ ISTERI MENURUT HUKUM ISLAM ANALISNPENDAPAT IMAM AL-NAWAWI (W. 676 IO DAN IMAM AL-SYA[IKANI (W. 1250 H)" yang ditulis oleh saudara:

Nama : ALI PORI LUBISNIM :21790215855Prograrn Studi : Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyyah)

Telah diperbaiki sesuai dengan saran pembimbing Tesis ProgramPascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim fuau, yang telah di ujikan pad a tanggal 19November 2019.

Pembimbing I

H. Helmi Basri. Lc.. M.ANIP. 197407042006041003 Tgl: 02 Desember 2019

Pembimbing II

Dr. Junaidi Lubis. NI.AgNIP. I 971 0105199503 1002 gl: 02 Desember 2019

Mengetahui,Ketua Program Studi Hukum Keluarga

,k;^.Dr. JuNIP. l 9670822199803 I 00 1

drn*t )(

PERSETUJUAN

Kami Yang Bertanda Tangan di Bawah Ini selaku pembimbing Tesis, Dengan IniMenyetujui Bahwa Tesis Bef udul "Bieya Perobatan Isteri Menurut Hukum Islam AnalisisPendepat Imam el-Newawi (w. 676 H) dan Imam al-syeukeni (w. 1250 H)" yang DitulisOleh

Untuk diajukan dalam sidaag Munaqasyah tesis pada program Pascasarjaa UniversitasIslam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

NamaNIMProgram SordiKonsentrasi

Tanggal 30 Oktober 2019Pembimbing I

DR. H. Helmi Basri, Lc., M. A197407042fi)6041003

: ALI PORI LUBIS:2179O215855: Ahwal al-Syakhsiyah: Hukum Keluarga

Tanggal 30 Oltober2019Pembimbing II

DR. ruNAIDI LUBIS, M.Agr9670822 r99E03 r00I

l,/

Meagetahui

Ketua program studi hukum keluarga ahwal al-syakhsiyah

,-*W*;,"*196708221998031001

ArM

DR HELMI BASRI, LC, M. ADOESEN PROGRAM PASCASARJANAUMVERSITAS TSLAM NEGERISULTAN SYARIF KASIM RIAU

NOTA DINASPerihal : Tesis Saudara

Ali Pori Lubis

NamaNimProgram snrdiKonsentrasiJudul

Kepada YthDirektur Program Pascasarj ana IIINSultan Syarif Kasim Riauditempat

: Ali Pori Lubis;21790215855: Ahwal al-Syakhsiyah: Hukum Keluarga

: "Iliaya Perobrtrn Isteri Menurut Hukum Islam AnalisisPendapat Imam al-Nawawi (W 676 H) dan Imrm al-Syrukani (W. 1250 H)"

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Setelah kami membaca, meneliti, mengoreksi dan mengadakan perbaikan terhadap isi tesissaudara:

Maka dengan ini dapd disetujui untuk diuji dan diberikan penilaia, 666 5ideng Tesis

Program Pascasajrn, UIN Suska RiauWassalamu' alaikum Wr,Wb

Pekan Bau 2l Oktober 2019

Pembimbing I

DR H. Helmi Basri. Lc.. l\I A197407042006041003

DR. JUNAIDI LtlBIS, M.AgDOSEN PROGRAM PASCASARJANAUMVERSITAS ISLAM NEGERISULTAN SYARIF KASIM RIAU

NOTA DINASPerihal : lesis Saudara

Ali Pori LubisKepada YthDiroktur Program Pascasa4lana LIINSultan Syarif Kasim Riau

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Setelah kami membaca, meneliti, mengoreksi dan nrengadakan perbaikan terhadap isi resissaudara

ditempat

NarnaNimProgram studiKonsentrasiJudul

: Ali Pori Lubis: 21790215855: Ahwal al-Syakhsiyah. Hukum Keluarga

: "Biaya Perobatan Isteri Menurut Hukum Islam AnalisisPendapat Imam al-Nawawi (W 6?6 H) dan Imam al-Syaukani (W. 1250 H)"

Maka dengan ini dapat disetujui untuk diuji dan diberikan penilaian, dalam sidang TesisProgram Pascasaqana UIN Suska RiauWassalamu'alaikum Wr,Wb

Pekan Baru 30 Ohober 2019

Pembirnbing II

Dt 96708221998031001

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama

NIMtempaVtgl.lahir

Progam Studi

Konsentrasi

SURAT PERNYATAAN

Ali Pori Lubis

21790215855

Desa Hutabaru I 5 februari 1990

Ahwal al-Syakhsiyah

Hukum Keluarga

lvlenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya tulis dengan judul "BiayaPerobatan Isteri Menurut Hukum Islam Analisis Pendapat Imam al-Nawawi (W. 676 H)

dan Imam al-Syaukani (W. 1250 H)" sebagai salah s:lu syarat untuk memperoleh gelar

magister pada program pascasarjana uin sultan syarif kasim riau, merupakan hasil karya saya

sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu yang terdapat pada tesis ini. yang saya kutip dari hasil

karya orang lain telah dituliskan sumbemyasecara jelas sesuai dengan norm4 kaidah dan etika

penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya saya

sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi

pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanski lainnya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pekan banl 30 Oktober 2019

AIi Pori Lubis

21790215855

w

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik A.llah semat4 yang menciptakan dan mengatur selunrh makhluk

di dalamny4 yang menggenggam segala kslo,asaan yang mengr.'asai segala hidayah dan tauf*.Berkat hidayah dan taufiknya akhimya tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain

Alhamdulillahirobbil'alamiin Karena Telah Menyelesaikan Tesis Dengan Judul "BiayaPerobatan Isteri Menurut Hukum Islam Arelisis Pendrpat Imem et-Newawi (w. 676 rr)Dan Imam al-Syaukani (W. 1250 H)".

Shalawat dan Salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah diutus

Allah sebagai tauladan yang berakhlak mulia bagi seluruh ummat manusia di akhir zaman ini.

Yang rnengajarkan arti persaudaraan, mengajarkan tentang ilmu pengetahuan, berkasih saying

dan saling meghormati dengan sesam4 dan semoga dongan bershalawat kepadanya akan

mendapatkan syafaatnya atas izin Allah di akhirat kelak.

Penulis menyadari dalam penulisan ini tidaklah mudah, tentu banyak sekali kekurangan

yang terdapat dalam tulisan ini, akan tetapi berkat bantuan da bimbingan serta motivasi, dan doa

yang diberikan dalam proses penyelesaian Tesis ini maka penulis berterima kasih yang setinggi-

tingginya kepada

I . Kedua orang tua saya" ibunda tercinta Mombur Daulay (almarhumah) dan Ayahanda

Mara Halim Lubis.

2. Bapak Rektor UIN SUSKA Riau beserta jajarannya.

3. Bapak Direktur Pascasarjana beserta jajarannya yang telah memberikan saya kesempatan

untuk bisa menimba ilmu di UIN SUSKA Riau.

4. Ketua Program Studi hukum Keluarga (Ahwal a.l-Syakhsiyah) beserta staf yang telah

memberikan kemudahan keparla penulis dalam pengurusan yang berkaitan dengan Studi

saya.

5. Bapak Pembimbing Tesis Saya bapak Dr. Helmi Basri, Lc. M.A dan Bapak Dr. Junaidi

Lubis, M.A, yang telah banyak memberikan masukan dalam penulisan dan isi Tesis ini.

6. Kepada Guru-guru dan seluruh para dosen saya yang tidak bisa penulis sebutkan satu

p€rsatu telah banyak mengajarkan saya serta membagi itmu dan pengalaman kepada say4

semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah di berikan baik di Dunia

mauJ un di Akhirat.

7. Kedua Ayah dan Ibu mertua saya Maspuri Haral,ap dan Ayah mertua saya pangadilan

Siregar.

8. Isteri saya Nur Fitryani Siregar,M.Hl dan putrid saya Khadijah Lubis.

9. Segenap Rekan-rekan Prograrn studi Ahwal al-syakhsiyah konsentrasi Hukum Islam

angkatan 2017 UIN Sultan Syarif Kasim Riau sebagai ternpat berdiskusi dan saling tgkar

informasi ikniah, serta sernua pihak yang telah rela dan ikhlas memberikan bantuan

selama proses studi hingga selesai. saya Hanya dapat mengucapkan Jazahtmullah

Kha;ran Kalsira.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penulisan Tesis ini,

maka dari itr penulis sangat mengharapkan kdtik dan saran yang membangun rmhrk

kesempurnaan Tesis ini, dan terakhir penulis berharap semoga Tesis ini bermanfaat bagi kita

*mua. Amin ya robbal 'alamiin.

Pekan Baru, 0 2019

Ali Pori Lubis

21790215855

I

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Nota Dinas

Persetujuan Pembimbing Dan Ketua ProdiSurat Pernyataan

Kata Pengantar..........Daftar IsiDaftar SingkatanPedoman Transliterasi......Abstrak.............

I

iiiviviiix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .

B. Masalah

L ldentifi kasi Masalah.......,....

2. Batasan Masalah

3. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat penelitian

G. Sumber Penelitian...........

H. Sistematika Pembahasan.

BAB II : BIOGRAFI

A. Biografi lmam al-Nawawi

6

6

7

8

8

8

l0

l2

l3

I . Pendidikan Imam al-Nawawi......................................... 17

20

ll. Kitab Kitab al-Nawawi

Ill

23

1

2. Guru Guru al-Nawawi

4. Kondisi Sosial dan Politik. ,5

5. Metode Istinbath .27

6. Apresiasi 35

B. Biografi Imam Al-Syaukani......................... ...,..................36

l. Latar Belakang Imam al-Syaukani

2. Karva Karya al-Syaukani ..............

3. Pemikiranal-Syaukani

4. Pendapatal-Syaukani

5. Metode Isrinbath al-Syaukani

6. Apresiasi

BAB III KERANGI'4. TEORITIS

A. Landaszur Teori

Perobatan Dalam Rumah Tangga

a. Pengertian Perobatan ............

b. Macam Macam Perobatan

2. Nafkah

a. Pengertian Nafkah............

b. Dasar Hukum Nafkah .....

36

40

4t

43

43

+4

+)

4)

45

46

46

46

48

c. Bentuk bentuk Nafkah ...5 1

d. Faktor Faktor yang Melatarbelakangi Nafkah ......64

e. Faktor Faktor yang Menggugurkan Natkah...........74

lv

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHAS.AN

A. Analisis Tentang Pendapat lmam al-Nawawi

dan Imam al-Syaukani

B. Dasar hukum Yang Digunakan Oleh Imam al-Nawawi

Dan Imam al-Syaukani

C. Analisis Tcrhadap Pcndapat Yang Paling Kuat Antara Pendapat

Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN 139

141SARAN

76

78

93

A

B

DAFTAR PUSTAKA

NO Singkatan Kepanjangan Dari Kata

I SWT Subhanahu Wa Ta"ala

) SAW Shallahu Alaihi Wasallam

J Q.S Qur'an Surat

4 Hlm Halaman

t.pn Tanpa Penerbit

6 t.tp Tanpa Tempat Penerbit

7 t.t Tanpa Tahun Terbit

8 H.R lladis fuwayat

DAFTAR SINGI(ATAN

PEDOMAN TRANSLITERASI

Pengalihan huruf ArabJndonesia dalam naskah ini didasarkan atas Swat Keputusan

Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesi4

tnggal 22 Januari 1988, No. I 58/l 987 dan 0543.bful1987. se bagaimana yang terrera dalam

buku Pedoman Transliterasi Bahasa Arab (A Guide to Arabic Tranliterastion), INIS Fellow

1992.

A. Konsonan

B. Vokal, panjang dan diftong

Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah dirulis dengan

''a", kasrah dengan "i", dlommah dengan "u," sedangkan bacaan panjang masing-masing

ditulis dengan cara berikut:

JIJVokal (a) panj ang =

Vokal (i) panjang =

Vokal (u) panjang =

A

U

Misalnya

Misalnya

Misalnya

menjadi

menjadi

menjadi

QAla

Qita

Dtna

Arab Latin Arab LatinI a L Th

B .E Zh

1' F

Ts e Gh

J g F

aH

a ,ll K

LD J

J Dz M

) R U N

) Z J wS H

Sy ,YSh f

DI

(:

Kh

Khusus untuk bacaan ya'nisbat, malia tidali boleh digantikan dengan ..i',, melainkantetap dinrlis dengan "iy" agar dapat menggambarkan ya' nisbat diakhirnya. Begitu juga untuksuara diftong, wawu dan ya' setelah fathaft dinrlis dengan "aw" dan ,.ay,'. perhatikan contoh

berikut:

Diftong (aw) =

Diftong (ay) =

Misalnyall

Misalnya-'r-

menjadi

menjadi

qawlun

khaynrn

C. Ta' marbtthah (3)

Ta' marb1thah ditransliterasikan dengan "1" jika berada di tengah kalimat, tetapi

apabila Ta' marbrlthah tersebut berada di akhir kalimat, maka ditransliterasikan dengan

menggunakan "h" misalnya i* ll.ll 1ll*J,ll menjadi al-risalal li al-mudarrisah. atau apabila

berada di lengah-tengah kalimat yang terdiri dari *snan mudlaf dart mudlaf ilayh, maka

ditransliterasikan dengan menggunakan l yang disambungkan dengan kalimat berikutnya,

misalnya ,jrl ; "-r ",r menjadi /i rahmatitldh.

D. Kata Sandang dan Lafdh alJalila!Kata sandang berupa "al" 1dt) ditr.rlis dengan huruf kecil, kecuali terletak di awal

kalimat, sedangkan "al" dalam lafadh jalAlah yang berada di tengah+engah kalimat yang

disandarkan (idhafah) maka dihilangkan. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:

a. Al-lmrim al-Bukhfiy mengatakan .. .

b. Al-Bukhiriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan ...

c. MasyA' AllAh kdna wa m6 lam yasya' lam yakun.

ABSTRAK

Ali Pori Lubis (2019): Na{kah Biaya Pengobatan Istri Menurut Imgm

al-Newawi (676 tT) dan Imam al-Syaukani (1250 H)

Nafkah merupakan kewajiban yang dibebankan syariat kepada suami. Hikmah wajibnyanafkah untuk isteri terhadap suami karena isteri tertawan akibat melaksanakan segalakewajibannya untuk suami. Oleh karena io, syariah islam mewajibkan beban nat)<ah terhadapsuami. Tuj uan penelitian ini adalah untuk mengetahui Nafkah Biaya Pengobatan IsteriMenurut Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani. dasar hukum Imam al-Nawawi danImam al-Syaukani dalam menetapakan naflah biava pengobatan isteri. serla analisisterhadap pendapat lmam al-Nawawi dan hnam al-Syaukani tentang nafkah biayapengobatan isteri.

Adapun Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian pust*a (libraryresearch). Jenis penelitian ini digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data,membaca dan mencatat serta mengolah penelitian tersebut. yang menitik beratkan padaliteratur dengan cara menganalisis muatan isi dari literatur literatur yang terkait denganpenelitian baik dari sumber data primer sepeni kitab Raudah al-lhalibin, Minhaj al-Thalibin, Mughni al-Muhtaj. al-Sail al-Jarrar, Nail al-Authar, dan Ghayah al-Wusul.maupun sekunder seperti al-Bahar al-Muhith, al-Nukat wa al-Uyun, dan Subul al-Salam,dan lain lain.

Nafkah merupakan kewajiban yang diwajibkan oleh syariat islam terhadap suamisetelah terjalin tali pernikahan baik berupa makanan, lauk pauk, pakaian, tempat tinggal,alat perlengkapan rumah, alat pembersih badan, pembantu jika dibutuhkan, dan juganafkah biaya berobat isteri menurut Imam al-Syaukr.ii.

Memutuskan hukum salah satu mekanimenya adalah melihat visualiasi masalahLertentu (tashov,wur), apabila gambarannya pasti bzru dilanjutkan kepanyapenyelasarasan dengan hukum fikth (takyifi, setelah dapat dipastikan ada jawaban darihukum tesebut baru masuk kefase terakhit yaitu vonis hukum (tatlrDig). Merujuk kepadatiga fase ini.jelas kita lihat dan yang harus dipertimbangkan adalah kondisi masyarakattersebut apakah hukum yang dijatuhkan kepada mereka mengandung maslahat tertinggiatau mengandung mudharat, sehingga dalam masalah ini kultur merupakan obyek yangharus dipertimbangkan.

Adapun kesimpulan dalam pembahasan ini yaitu memastikan peldapat Imam al-Syauk uri merupakan pendapat terkuat baik dari segi dalil al-Quran, Hadis, dan qiyasnyadengan rrerujuk kerada cara istinbath yang dipakai Imam al-Syaukani dibandingkandengan i tinbath yar,g dipakai Imam al-Nawawi. Tujuan membina rumah tangga adalah

membangun keharmonisan dan kebersamaan maka memberikan nafkah biaya berobatisteri merupakan salah satu jalan menuju keharmonisan dan wajah akhlak yang muliayang merupakan salah satu hrjuan Rasulullah SAW diutus kealam semesta ini.

Kata Kunci: Biaya, Perobatan, Hukum, Islam, Analisis.

lx

,--i.llt

eu)l l&: 6_r-r.lr .J, a+_p_2ll 6x.lt iiii :(20 I 9) .*J *_ry ..J,

d'Sr-ll d-ylr .9r!l

.x.r-,,'llt . ,.tuiiJl c.,.rel dl li?,ll J PJI qlc prl ,.r+ll O.l ,y &_!lt etglr i'i- u. it" 9 6l_rjt

€),ll i+!ll ' it<rlt i-rj rr'-t 9 i-t-9ll .- d,. ,---Fltj.!J"llr Jtil"lt iryj OL.j)t it+rlrlE liuslt $ 6t.,-)lr

i+r-!. 6),Jr ii;; 'r'-r ,/ jlsr-ll .u)1., {rrilt rt )l t.J Jirs-e ct d$lr \,Jrsj.iJl pL}tj frcl eL)l tiir

.6.rJt "J"1+r-I

g)tJt iiii(J* \rJsll eu)lr*rJ.,ll d-)l t'lJJJ'iC" Cril ,-J'

-o,tll , k*"+: iJljl+ll JE ,'.-rll .'.-,\ o. tll lr arir J LiSJI ,''-r 9 r":i5*i (,Jl tJ+ll tJ9iJul+ll JJf* crF Cls+lq iLljll (JLJjsJl 6 ris-r JJ-l !))i u.6l+,r)l (,l' 5+ rf"llt . {5lL.J.'.-tlt rJ+;.1

.i{jrjttr iJ_ rlt

. _S--3 , , +1"-e ,pl:13 , fLJ" ilS^i .,Jo 3lt gt3jt :,+ g1} i+.)-)t Lllill !F + J.L atlilt tr :trtt

jjsj rij .;!SJ,:ll fu)l 6"r r+r_jl e ),ll iin ,ll'(J .r{ dsli-l 11 arE J . --+ll . irutr,;,1.,..3 , ql-)- ol:,-jtjl.,; u,;tJt uJill ;, r.. n .9i..1Jl e+-J e.51 .;i '.-o .,!.{lr !i)i u,SJl s1$i.,;r.-o *f & * $-ttjgijl JrA 6+- u:-l rji illJl v-!i c}1ri iJ. uJEi DJue d,"isl) .rir ! tcJ,Lji",.,;,C s/S.Jl !r,L!! OU rJl ljJi

.'re.rc3 l:js. -1

rilc C. JJ+ l.(slE &ll r.6- iil+ t'A .;Jl ,r$ll ,^.l

t. Slrill ll-tl isjF'.211 c..jls ll iJs&ll .)..rl -u.; J) Ji:lt i o$)t arr dr" #Jl +Jri ul

s^r iJ*iYl iLll ,./;+$l iLll Jjrl .#,rll u. L.bl .rr+t,J,. lsijll +;i :.. .lj+Si,r^..,r; riill gyti

;.rrr^]t rSJt ..1lS ll l^ta e-iJl ei.r .5l {:ir'lJ,. r,-r;; !"1 6 r;.9.;;;i .:)till Jslll ..ra J '.Jt.i)! .&$ilt

.r:!o!},,,it l-ii\S ilLrlt .rA j eiE!}l iJ-1S.',1-i )),- * qr".ir Ji iiiU rJ"i "J".fr-lecrt"

..1lr.ll+ JY.!-Y| d{s u* el}.fi:.;yi } \,JSdl fL)l t'ir gi 3" si:Jt 4 giliill l:r .oi el1tr .yl

1*'r: .r ,r:ll uu-)l+ ijrti. ;lsj"ill d-)t k si-r \rJl !r+ji-Yt qJl Jl irt:)l .j)i gr g,,!ill., c+r.ll3

'!.br3 \rr ;i-rJJ! rr+Ul C>-I Lifll .:Un -rrj F . JjlillJ -.J*iJl eq 1n ;J-,Yl Ll. -., u^.r-,iJlt .t'J3jll eL)l

..r-6ll JJ klU-.i aiCl r\Jl !,I"'--"+ill -l:el u*;r-r3 \rrj. ilt+i i"6)ii {.(+JJ ru}l !i} !r"

x

.,lrlr: f)-'l ,d. ,gl" ,i.lii ;!:.i.,p i-ls

ABSTRACT

Ali Pori Lubis (2019): Wife's Medical Cost of Living According to Imam

al-Nawawi and Imarn al-Syaukani

Marriage isone of the Sunnah of the Prophers Muhammad fromthe time of the ProphetAdam until finally later in heaven. The purpose of marriage is to preserve human life with thebirth of children and offspring. The purpose of this study was to determine the Wife of MedicalCost of Treatment According to Imam an-Nawawi and Imam al-Syaukani, the legal basis ofImam an-Nawawi and Imam as-Syaukani in establishing the cost of wife's medical expenses, aswell as an analysis of the opinions of Imam al-Nawawi and Imam al - Smile about your rvife'smedical expenses.

The tlpe of research I use is library research. This type of research is used to search andcollest dal.a" read and record and process the research, whir:h focuses on the literature byanalyzing the content ofthe literature that is related to research from both primary and secondarydata sources-

Living is an obligation required by the Islamic Shari'a to the husband after the marriage isresponsible in the form offood, side dishes, clothes, shelter, household equipment, body cleaningequipment, helpers if needed, and a.lso the cost of wife's medical treatment according to Imam al-Syaukani. The law at one time may be irrelevant on another time so that the weak opinion of thepast century vill become a strong opinion today, moreover the legal basis is not positive onehundred percent of the content of the proposition may not enter another (qath'i ad-dalalah) eventhis problem is s'ill in the r.alm of possibility can still be interpreted with other opini ons (dzanniad-dalalah). Moreover, one of the arguments about these two opinions is qiyas which certainlycontains 'il/at while' i/ial runs for as long as there is certainty 'il/at in the matter.

Deciding the law one of the mechanisms is to look at the visualization of certainproblems (tashowwur), if the pichre is certain to continue with the alignment with the law offiqh (tab)ifi, after it can be ascertained that there is an answer from the law, the new phase entersinto the lrnal phase of the law (tathbiq). Referring to these three pbases, we clearly see and whatmust be considered is the condition of the community whether the law imposed on them containsthe highest benefit or contains harm, so incase culture is an object that must be considered.

The conclusion in this discussion is to ensure the opinion of Imam al-Syaukani.thereis thestrongest opinion both in terms of thc propositions of al-Quran, Hadith, and qiyas by referring tothe istinbath method used by Imam al-Syaukani compared to the istinbath used by Imam a[-Nawawi. The purpose of fostering the household is to build harmony and togethemess thenproviding of living expenses lor medical treatment for wives is one of the paths to harmony and

a noble moral tace. which is one of the goals ofthe Prophel Muhammad sent to the universe.

Keyrvord: Cost, Medical, Law, Islam, Analysis'

xl

BAB I

PENDAHULUAN

A. Lster Belekang Masalah

Melihat kondisi hari hari ini begitu banyaknya penyakit yang

mewabah dikalangan masyarakat ditambah r€ntannya daya tahan urbuh

manusia dengan penyakit sehingga kebutuhan manusia kepada obat obatan

sama pentingnya dengan makanan. Oleh sebab itq Naftah merupakan

kewajiban yang dibebankan syariat kepada suami, untuk menutupi kebutuhan

isteri. Obat obatan menjadi kebutuhan yang sangat dibutuhkan isteri karena

dalam memenuhi hak suaminya sangat bergantung kepada kesehatan. Hikmah

waj ibnya naftah untuk isteri terhadap suami karena isteri tertawan akibat

melaksanakan segala kewajibannya untuk suami. Oleh karena itu, syariah islam

mewajibkan beban naftah terhadap suami.r

Perkawinan salah satu faktor penyebab wajibnya nafkah, yang mana

pernikahan termasuk sunnah para Nabi rlan Rasul semenjak Nabi Adam

sampai akhimya nanti di surga.2 Tujuan pemikahan adalah untuk melestarikan

kehidupan mafusia dengan lahirnya anak dan keturunan. Rasulullah SAW

bersaMa:

,irsltrr.&tr3:,1r3 ,rkfur; .;r+;u :6rl-. r.I oi. i, till""Empt prkara yang menjadi sunnh pora Rasal yaitu : pemalu,ber*tangi-wotgiol bersiwah dor menikah." (H.R TfumizD.3

' eli af-Jarlatri, Hi*nah al-Taiyri'\a,o ol-Falsofonlt Jilid Il, (Bciruu Dar al-Fik, Tp),hlm. 7-t.

2 Sulaimsn al-Bujairami, Ho.tyiyah ol-Bujdhani, (Beirut: Dar Al-Fik, 1995), hlm. 356.' Al-Tirmizi, Surl/a,n al-Tirmiri, Nomor l0EO (Mcsir: Mathba'ah Mushafa al-Babi al-

Halabi, 1975), hlm. 3tl.

2

Termasuk hikmah disyariatkannya pemikahan antara lairL untuk

menghilangkan sifat egoisme didalam diri seseonurg, sebab dengan menjalin

ikaan pemikahan akan muncul beban yang harus dipikul oleh suami yaitu

nafkah yang telah diwajibkan oleh syariat Islam.4 Apabila seseomng

mengabaikan nafteh yang telah dibebankan agama terhadapnya maka dia telah

melanggar salah satu aturan Allah SWT. Rasulullah SAW bersaMe

&j St :i,r -U -,i,1 iJrLJ cl: :,Jt, - vl'- 'it '..,-z-:- i C;41 * e""L;4 b-& ol t ,l r_r.\ -s -

*Cukuplah dosa bagi seseorang yang-menyianyiakon or@tg yangwajib ia naJkahi". (H& Ab u Dawud).'

Al-Amir Al-Shan'ani (l 182 H) berpendapat bahwa fladis ini

menjelaskan wajibnya nafkah untuk seseorang yang dibebankan syariat

kepadanya untuk memenuhinya. Apabila tidak dipenuhi maka cukup besar

dosa yang diperoleh dari pelangg,aran kewajiban tersebuq dan dosanya yang

satu ini saja cukup membinavkannya tanpa disertai dosa yang lain.6

Al-Khatib Al-Syarbini (977 H) mengatakan bahwa naftah itu tetap

menjadi beban suami setelah isteri menyerahkan dirinya disetubuhi (aztrn

watha) bukan setelah berlangsungnya akad. Nafkah yang wajib dipenuhi ada

delapan macam: Makanan, laulq pakaian, alat pembersih, perlengkapan rumah,

tempat tinggal, pembantu jika isteri membutuhkan, dan nafkah biaya berobat

lsten.

t Ali al-qulaishi,,{l*arz al-usrofi (Shna'a: Da, al-Nasyar: 2014), hlm. 17.

' Sulaiman bin al-'Als'ast al-Sijiltani, Sumn Abu da*rad, Nomor 1692, (B€irut: al-Maklaboh d-Asriyalt, Ttp), hlm. I32.

6 Muhammad hin lsmsit al-Sh8n'8ni, Slr bul ol-Sdan, hu ll, (Mesir: Dat al-Hadjts), hlm.J23.

3

Nafkah biaya berobat isteri menjadi perbedaan pendapat

dikalangan ulama fikih. Mayoritas ulama berpendapat bahwa nafkah biaya

berobat isteri bukan rcrmasuk nafkah yang wajib dipenuhi seorang suami.

Akan tetapi sebagian ulama mewajibkan naftah biaya pengobatan

t€rhadap suami dan memasukkannya kedalam daftar naftah wajib.T

Melihat sit,'a<i perkembangan zaman sekarang ini dan ditambah

rendahnya pengetahuan masyarakat memahami hukum hukum islam

sering peneliti temui suami anggap remeh dengan urusan kewajiban

nafkah yang mesti ia penuhi untuk isterinya. Padahal salah satu tujuan

syariat islam turun kepersada bumi untuk memuliakan manusia dan

memberikan setiap hak pada tempatnya masing masing. Allah SWT

berfirman:

;itt:is,;'"'+:i 3; iijit-41'r,{rt a'fi;*5ist; 3;af ;;trt(@n}jij 6e&*;*

Ariinya: " Dot Sesunguhnya telqh Koni muliakan anak-ana*Adon, Kani angkat mereka di doratan dan di lautan ,Kami beri mercka rezki dari yang baik-bai* dot Karrrilebihkot mereka &ngan kclebihan y@E semryrru ataskebaryalran nakhlu* yang telah Ka ni ciptakan".

Ibnu 'Asyur (1393 f0 mengatakan: 'Allah SWT menjadikan

manusia lebih istimewa dari seluruh makhluk yang ada di bumi.

Kemuliaan ini original dari asal penciptaannya tidak ada kekurangan

dalam bentukny4 gerak geriknya dan kemanusiaannya sebab hewan tidak

'Ali Ahmad alQulaishi, Ah*am al-Usroh Fi a!-Syuiah al-lslaniah Jilid l, (Shana':Dar al-Nasyar Li al-Jami'a! 2004), hlm. 160.

4

mengenal kebersihan makanaq cara mengkonsumsi makanan dan

menjauhi yang membuat mudharat dan manfaat".8

Apalagi makhluk mulia tersebut masuk dalam tanggung jawab

yang sudah dibebankan syariat untuk dipikul seorang suami. Ibnu Hajar al-

Haitami (974 H) menjelaskan pentingnya nafkah sehingga menyia-

nyiakan naftah orang yang wajib dinafkahi termasuk dosa besar.e Hadis

yang menganqrm orang yang mcngabaikan nafkah yang wajib ia penuhi

menjadi pukulan keras bagi para suami yang sanggup memberikan atau

mencari nafkah akan tetapi diabaikannya.

Berbicara tentang nafkah mencakup seluruh nafkah yang telah

dicantumkan dalam kitab kitab fikih termasuk nafkah biaya pengobatan

isteri. Apakah dikatakan harmonis dalam hidup berumah tangga apabila

seorang isteri salit sehingga suami yang berkesanggupan tidak mau

memberikan naftah biaya pengobatan isterinya- Apakah dikatakan suami

saleh akan tetapi anggap remeh dalam urusan nafkah yang wajib

dipenuhinya. Apakah dikatakan pengikut Rasulullah yang sejati padahal

isterinya terlantar tanpa kasih sayanl dan kepedulian dari suami,

sedangkan Rasulullah SAW mencerminkan hubungan yang harmonis, dan

keluarga yang dijalin dengan ikatan kasih sayang. Rasulullah bersaMa:

tl, +F! SF FF :&, !E Lr.,r; ar A;) iy;&lri ,i;1- ;""r;n F3 r; .,l; ri!;,,+! S'F

I Muhammad bin Thahir bin'Asyur, al-Tadr va al-Tanwra Jilid Xv, (Tunis: Al-Dar\l-Tunisiyah, l9Er), hlm. 165.

n AhmEd bin Muhammad bin Hajrr al-Haitarni, a/- zswojir 'an lqtbd al-Kaboir, Jllid ll,

(B( rul Dar al-Fi .r, 1987), hlm 102.

5

"&baik baik diantara kalian adolah yang paling baikuntuk keluogarya dan saya paling baik dionta kalianutrtuk kcluargahr, dan apabila meningal salah satudiantara kanru naka doakanWah". (HR Timidzi)to

Al-Mubarokftri ( 1353 H) menjelaskan makna hadis ini yaitq

menjalin hubungan yang baik dengan kerabaq isrcri mencerminkan akhlak

yang baik dan Rasulullah adalah terbaik dari semusnya s€cara mutlak.

Rasulullah adalah manusia paling baik hubungan harmonisnya.rr

Bila suami tidak dapat memenuhi ketenuun naftah tersebut maka

dilihat dari kondisi suami apakah memang miskin sehingga tidak sanggup

memberikan nafkah atau temyata sanggup akan tetapi tidak mau

memberikan naftah kepada isteri. Apabila suami miskin tidak sanggup

memberikan nafkah maka untuk isteri ada dua pilihan, minta losakh afat)

sabar dan menjadi hutang bagi suami. Akan tetapijika suami mampu tetapi

tidak memberikan nalkah isterinya maka isteri boleh melaporkan kehakim

supaya hakim memaksakan suami memberikan nalkah tersebut.l2

Beberapa literasi di atas sangat jelas nalkah dalam syariat islam

merupakan sesuatu yang sakral. Seorang suami bukan hanya ber*reasi

sebagai menyandang gelar suam i melainkan menyandang tanggung jawab

yang sangat besar. Seorang suami tidak hanya pandai berbicara manis

kepada isteri tetapi kosong dari tanggung jawab nafkah dengan segala

macamannya.

ro Muhammad bin Isa al-Tirmidzi, Szzaz al-nnni&i, Nomor 3t95, (Mesir: Musthafa al-

Babi al-Halabi. 1975), hlm. 709.tt Muhammad bin AMulrahman al-Muborokfuri. Tu$oh al-Ahv@di, Jilid )q (Beirur Dar

al-Kutub al-llmiyah, Ttp), hlm. 269.

'2Ahmad bin Muhamm ad bin HqaI' Tuldoh al-Multoj, lilid Yllll, (Bcintr Dat al-lhya al-

Turals al-Arabi, Ttp), hlm. 337.

6

Melihat nafkah biaya pengobatan isteri ini masuk yang jarang

dibicarakan di kuliah kuliah umum, atau di mimbar mimbar dakwah.

Masalah ini juga masuk ranah perbedaan pendapar diantara matoritas

ulama- Oleh karena itu, penoliti tertarik membahas tuntas masalah nafkah

biaya pengobatan isteri dengan membandingkan antara pendapat Imam al-

Nawawi dari Syaf iyyah dengan pendapat Imam al-Syaukani dari

Zaidiyah. Bagaimakah pendapat Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani

tentang nafkah biaya pengobatan isteri. Begitu juga manakah yang lebih

kuat dan lebih relevan antara pendapat Imam al-Nawawi dan Imam al-

Syaukani.

Oleh sebab itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti antara

pendapat lmam al-Nawawi dan lmam al-Syaukani, sehingga penulis

merumuskan sebuah judul "Biaya Perobatan Isteri Menurut Huhtm Islam

Atulisis Pendqat Ima n al-Nawawi (w. 676 II) dan Inon al-Syaukani (w.

1250 Ir".

B Mrsdrh

l. Identifikesi M$.lrh

l^atar belakang masalah yang penulis paparkan diatas maka penulis

mengidentifikasi masalah yang ada pada penelitian ini, yaitu:

a. Pendapat Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani dalam masalah

nafkah biaya pengobatan isteri.

b. Faktor yang melatarbelakangi perbedaan penggunaan quas yang

digunakan oleh lmam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani yang

7

mengakibatkan terjadinya hasil hukum yang berbeda terkait dengan

naftah biaya pengobatan isteri.

c. Hukum perobatan dalam syariah islam.

d. Penanggung biaya pengobatan.

e. Jenis obat yang wajib di biayai suami.

f. Pendapat yang lebih sesuai dengan kultur Indonesia diantara pendapat

lmam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani.

2. Betesen Mesehh

Untuk menghindari terjadinya kesalah pahaman terhadap penelitian

ini, maka penulis membatasi masalah yang menjadi fokus dari penelitian ini

yaitu, mengenai nafkah biaya perobatan isteri menurut Imam al-Nawawi dan

Imam al-Syaukani. Menurut lmam al-Nawawi biaya berobat isteri tidak

termasuk kewajiban suami.rr Sedangkan menurut Imam al-Syaukani biaya

berobat isteri termasuk nafkah yang wajib dipenuhi suami.la

Naftah adalah sesrx!tu yang diberikan seseomng kepada iserinya dan

seluruh kerabatnya berupa makanan, pakaian dan tempat tinggal.15

Biaya adalah uang yang dikeluarkan untuk mengadakan sesuatu

(ongkos, belanja, pengeluaran).t6

f'Yahya bin Syaraf al-Nawawi, -Raadah a|-Tlplibin Jilid I{ (Beinrr Al-Maktaboh al-Islami, l99l), hlm. 50,

t' At-Syaukani, alSai I al-Joro, (Dar\askus: Dar lb'lu H8z8m, Tts), hlm. 46O,

'lbnu Hal"r Ai-Hait8mi, Tutdoh Al-Mutt@, Jilid vIIl, (Dar Al-lhya Al-Tur8ts:B€irut,1983), hlm. 301.

'" Ka ^ Bet* Bal-so 1nfurysia,(lakaia: Balai Pustaka 20OA,h1m.227.

8

3. Rumusan Mgsalah

l. Bagaimana pendapat Imam al-Nawawi dan lmam al-Syaukani tentang

biaya pengobatan isteri sebagai nafkah?

2. Apa dasar hukum yang digunakan oleh lmam al-Nawawi dan Imam

al-Syaukani dalam menetapkan nafkah biaya pengobstan isteri?

3. Pendapat siapa yang lebih kuat?

C. Tujurn Pcnclitirn

l. Untuk mengetahui p€ndapat Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani

tentang na(kah biaya pengobatan isteri.

2. Untuk mengetahui dasar hukum yang digunakan oleh Imam al-

Nawawi dan Imam al-Syaukani dalam pengambilan hukum naftah

biaya pengobatan isteri.

3. Untuk mengetahui p€ndspat yang paling kuat antara pendapaf Imam

al-Nawawi dan Imam al-Syaukani tentang naftah biaya pengobatan

isteri.

D. Menfert Den Kegunean Penelitirn

l. Penelitian ini adalah sebagai tugas akhir bagi peneliti untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Magister Hukum

dilingkungan program Pascasarjana UIN SUSKA Pekan Baru Riau

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk

penelitian berikutnya

I

3. Menambah wawasan dan pengetahuan hukum Islam untuk semua

pihak terkait dengan masalah nafkah biaya pengobatan isteri.

4. Merupakan bahan pengembangan wacana keilmuan kepada para

praktisi hukum dalam memberikan wawalvu filosofis yang mendasari

materi-materi hukum agar dapat melihat sisi efektivitas penerapan

Hukum Keluarga Islam dengan pendekatan kemaslahatan ummat.

E. Metodologi Penelitien

Metode penelitian pada dasamya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. B€rdasarkan hal

tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilrniah,

dat4 tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah b€rarti kegiatan penelitian itu

di&sa*an pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang

masuk atal sehinega terjangkau oleh penalaran manusia- Empiris berarti

cararara yang dilakukan iir dapat diamati oleh indera manusia, sehingga

orang lain dapat mengamati dan mengetahui catia-cara yang digunakan.

Sistomatis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan

Iangkah-t urgkah tertentu yang bersifat logis.rT

F. Jenis Du Sifet Peoelitien

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah p€nelitian pustaka

(librory reseorch).|8 Jenis penelitian ini digunakan untuk mencari

'' Sugiyono, Mer& Perplirion Kurtitatil, KuolitdiJ don R<tD, (Bandung: Alfabet42010), hlm.2.

r! Noeng Muhajir, Meldologi Perulitian Kwfirati!, (Yogakula: Rake Sarasin, 1989),hlm. 62.

l0

pendapat Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani yang dijadikan obyek

dalam penelitian, dan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan

nafkah biaya pengobaran isteri.

S€dangftan sifat penelitian dalam penulisan ini adalah &sbiptf

onalilis, yaitu penelitian yang menggambarkan obyek yang diteliti yaitu

pendapat lmam al-Nawawi dan lnram al-Syaukani tentang nalkah biaya

pengobatan isteri.

G. Somber Penelitien

Adapun sumber &ta dalam penelitian ini, penulis menggunakan

dua bentuk sumber data sebagai pusat informasi pendukung data yang

dibutuhkan dalam penelitian. Sumber data tersebut adalah:

a. Sumber Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian

dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan

data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang

dicari.re Adapun sumber data primemya adalah kitab Karangan

Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani diantaranya yaitu kitab

Minlnj al-Thalibit, Raudha al-Thalibin, Syarah Muslin, Al-Sail

al -Janar, Nail al-Aut har.

b. Sumber Data Sekunder

Yaitu data yang diambil lari sumber kedua yang berupa

buku panduan tentang obyek naftah biaya pengobatan isteri

9l_

D Saifirddin Azwar, Metdc Perplitia4 Cet. I, (Yogyakana: Pustaka Pelajar,l998), hlm.

yang menjadi penelitian penulis, dan buku-buku atau artikel-

artikel yang berkaitan dengan pembahasan penelitian tentang

nafkah biaya pengobatan isteri, sr.qti Kjt^b Mughn ial-Muhtaj,

Tuhfah al-Muhtqj, Nihayah al-Muhraj, ol-Hawi al-fubir, al-

Mughni, Tofrsr al-Qurtuby, badai'al-Sharui', al-Muhallaa, al-

Ihf,an, Irsyad al-fuhru|, al-Bahr al-Muhith, al-Fiqlrul Islomi wa

Adiilatuh4 da lain-lain

H. Teloik Pcngumpalen Dete

Untuk memperoleh data supaya dapat diolah dan dianalis4 maka

teknik rengumputan data dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap masalah yang diteliti.

b. Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

berupa buku-buku, kitab-kitab dan sebagainya.2o Dokumen-

dokumen yang akan dikumpulkan meliputi buku-buku yang

berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan naftah biaya

pengobatan isteri.2l

I. Teknik Penulisen

Metode penulisan penelitian dilakukan dengan menjadikan

panduan penulisan tesis hogram Pascasarjana UIN SUSKA RIAU

sebagai acuannya yaitu menggunakan pedoman transliterasi Arab latin

'o Suharsimi Arik:Jurlto, Pratedt Perqlitian Suatu Praae* Pen&kohon, (Jakarta;RillekaCipta" 1997). hlm. 135.

2t Riutto Adi, Metdologi Pervlitian $osia! dan t tutun, (Jakatla: Grsni! 2004), hlm. 72.

il

t2

keputusan bersama menteri agama dan menteri pendidikan dan

kebudayaan Rl nomor 158 tahun 1987.

J. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan tesis ini sehingga sistematis dalam

materi bahasannya" maka penulis membuat sistematika pembahasan

sebagai berikut:

BAB | : Berisikan Tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi

masalah, rumusan masalah, batasan istilah, tujuan Penelitian,

manfaat atau kegunaan yang diperoleh dari penelitian,

landasan teoritis, yang pada dasamya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB II l Kajian teori tentang pengertian nafkah, mac.am-macam naftah

suami kepada isleri, nafkah hiaya pengobafan isteri menurut

lmam al-Nawawi dan al-Syaukani, dasar hukum (alQuraru

Hadis, dan Qyas), hipotesis serta tinjauan kepusakaan.

BAB m : Metodologi p€nelitia& jenis dan sifar penelitia4 sumber data,

teknik pengumpulan data, analisis dala dan teknik penulisan.

BAB ry : Pendapat Imam al-Nawawi dan al-Syaukani tentang nafl<ah

biaya pengobatan isteri, dasar hukuru dan analisis teftadap

pendapat Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani.

BAB V : Penutup yang berisikan kesimpulan, saran-saran terhadap

permasalahan yang diuraikarL daftar kepustakaarl dan

lampiran lampiran.

BAB tr

BIOGRAFI

A. Biografi Imam al-Newewi (576 E)

Nama lengkap beliau adalah Yahya bin Syamf bin Muri bin

Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jum'ah bin Hizam Abu Zakaria Al-

Hizami Al-Nawawi. lahir di Nawa pertengahan Muharram Tahun 631 H.

Al-Nawawi berangkat dari Kota Nawa menuju Kota Damaskus belajar

kepada lshaq bin Ahmad Al-Magribi. Setelal lama menimba ilmu sampai

menjadi orang nomor satu di zamannya karena ketinggian ilmunya

akhirnya diberi amanah menjadi kepala seluruh maha guru di Darul Hadis

al-Asyrofiyyah.

Adapun karya karya al-Nawawi antara lain: Raudah al-Thalibin,

al-Majmu' ryaruh al-Muhozab, syarah Shahih Muslim, al-TanSih, al-

Tahqiq, Riyodh al-Shalihin al-Minlraj, al-Azkar. al-Tibyon Fii Hamalah

at-Quran, dan lain sebagainya.z

Al-Nawawi hidup dimasa akhir pemerintahan khilafah

Abbasiyyah (656 H), dimasa inilah runtuhnya khilafa} Abbasiyah ditangan

Hulagu dari Mongoliaz

Dari pergolakan stabilitas kekhalifahan al-Nawawi tetap teguh

berdiri untuk men&lami ilmu ilmu islam, dan tidak terpengaruh dengan

' Afi bin AMulkati al-Subki, rhobqor ot-sy$'iyroh Al-Kubfa (H4Nn Li Al-Thaba'ah: l4l3 H), hlm.395.

a Muhammad bin AMulrahman bin Khaldm, Tuikh lbrw Klaldt4Jilid Ul, (Beirut: DarAl-Fikir, l9E8), hlm. 663.

l3

t4

suasana genting yang dialami saat itu. lmam al-Nawawi lahir pada

pertengahan bulah Muharam tahun 631 H di kota Nawa.2a

Panggilannya Abu zakarariya Para ulama telah menganggapnya

suatu kebaikan sebagaimana yang dikatakan Imam al-Nawawi bahwa

disunnahkan memberikan panggrlan h&nyah2s kepada orang-orang yang

saleh baik dari kaum lakiJaki maupun perempuan, mempunyai anak atau

tidak mempunyai anak, memakai panggilan anaknya sendiri atau orang

lain, dengan abu fulan atau abu fulanah bagi seorang laki-laki dan ummu

fulan atau ummu fulanah bagi perempuan.2u

lmam al-Nawawi dijuluki Abu Zakaria karena namanya adalah

Yahya sebab Zakiyya adalah ayah nabi Yahya . Orang arab sudah terbiasa

member' juluksn Abu b*uia kepada orang yang bemams Yahya, karena

ingin meniru Yahya Nabi Allah dan ayahnya Zakaria sebagaimana juga

seorang yang bemama Yusuf dijuluki Abu Ya'qub, orarrg yang bernama

Ibrahim dijuluki Abu Ishaq dan orang yang bernama Umar dijuluki Abu

Hafsh. Pemberian julukan seperti di atas tidak dengan peranran yang

berlaku sebab Yahya dan Yusuf adalah anak bukan ayah, namun gaya

pemberian julukan seperti itu sudah biasa didengar dari orang-orang

arab.21

Al-Hizami, yang dimaksud dengan ini adalah kakeknya Hizam

yang tersebut di atas. Syaikh lmam al-Nawawi pernah bercerita bahwa

2tAl-Nawawi, Paudhoruh Ttatibin, Alih balasa H. Multyi&in Mos Rida H.Abdrroloon Siregar, H. Moh Abidin Zuhri, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), hlm. 54.

25 Panggitan yang diawal i kala ab arzr un-4t-kawakib al-Duniyah, Jilid I, hlm. 20.

'Syaikh ehmad Fuid. Min A'l@r, As^SalaJ, hlm.'156.2'lbid

l5

s€bagian kakeknya menyangka Al-Hizami merupakan nisbat pada Hizam

Abu Hakim, salah seorang sahabat Rasulullah Saw. Hizam disini adalah

kakekaya seorang yang mampir di Jaulan desa Nawa seperti kebiasaan

orang-orang Arab.28

Al-Nawawi ul"lah Wnisbatan pada desa Nawa tersebut. Dia

mempakan pusat kota al-JaularL dan b€rada di kawasan Hauran di provinsi

Damaskus. Jadi Imam al-Nawawi adalah orang Damaskus karena menetap

disana selama kurang lebih delapan belas tahun. AMullah bin al-Mubarak

pernah berkata "Barangsiapa yang menetap di suatu negeri selama empat

tahun, maka dia dinisbatkan kepadanya.2e Imam al-Nawawi getarnya

adalah Muhyiddin Namun, ia sendiri tidak rnang diberi gelar tersebut.

Al-l-akhani mengatakan bahwa lmam al-Nawawi tidak senang dengan

julukan Muhyiddin yang di berikan orang kepadanya.so

Ketidaksukaan itu dis€babkan karcna adanya rasa tawadlru' yatg

tumbuh pada diri Imam al-Nawawi, meskilun sebenamya dia pantas diberi

julukan tersebut karena dengan dia Allah menghidupkan sunnah dan

mematikan bid'ah. lman al-Nawawi adalah ulama yang paling banyak

mendapatkan cinta dan sanjungan makhluk. Orang yang mempelajari

biografinya akan melihat funya wara', zrulaad, kesungguhan dalam

mencari ilrnu yang bermanfaaq amal soleh ketegasan dalam membela

kebenaran dan anar na'ruf, nahi mungkar, takut dan cinta kepada Allah

o lbidn tbid.

" Abu Balar bin Ahmad bin @hi Syuhboh, ng@d ol-M'it'tah Jilid ll, (Beirut'Alam al-Kutub, 1407 H), hlm. 153.

l6

SAW dan kepada rasul nya. Semua itu meqielaskan rahasia mengapa ia

dicinai banyak orang.3 |

Imam al-Nawawi salah satu ulama besar pada masanya-

Menurut pendapat yang kuaq ia meninggal dunia sementara umumya tidak

lebih dari 45 tahun. Ia telah meninggalkan berkas-berkas, ketetapan-

ketetapan dan kitab-kitab ilmiah yang sangat bermanfaat. Dengan

peninggalan-peninegalan tersebut, ia telah menunjukkm bahwa ia

melebihi Ulama-ulama dan Imam-imam pada masanya-32

lmam al-Nawawi menyibukkan diri dengan ilrnu-ilmu yang

bermanfaat, rcla berada di pondok yang disediakan untuk para siswa-

Merasa puas dengan makanan roti al-Ka'k dan bvzllr Tin. Ia memanfaatkan

semua waktu dan tenaganya untuk melayani umat islam. la memakai

pakaian tambalan dan tidak menghiraukan dengan perhiasan duni8, agar

mendapatkan ridha Sang Raja Maha Pemberi.

Al-Dzahabi mensifati lmam al-Nawawi sebagai orang yang

berkulit sawo matang berjenggot tebal. berperawakan tegah beribaw4

jarang tertawa, tidak bermain-main, dan terus bersungguh-sungguh dalam

hidupnya. Ia selalu mengatakan yang benar, meskipun hal itu sangat pahit

baginya dan tidak takut terhadap hinaan orang yang menghina dalam

membela agama Allah.l3

" Ibid-

" Ab, Bak- bin Ahmad bin Qadhi syuhbah, Tlsbqot al-slaf iyyoh, Jilid II, (B€irut:'Alam al-Kutub, l4O7 H), hlrn. 153.

" lbid

l7

l. Pendidikan

Syaikh Yasin bin Yusuf Al Marakisyaiv melihat Imam al-

Nawawi di kota Nawa, ketika itu umumya masih sepuluh tahun.

Anak-anak kecil yang lain memaksanya untuk bermain bersama

mereka, namun lmam al-Nawawi lari dari mer€ka dan menangis

karena dipaksa. Dia membaca al- Qur'an ketika itu, lalu hatinya

menjadi senang kepada al-Nawawi. ayalnya menempatkannya di

toko, namun kesibukannya dengan al-Qur'an tidak bisa dikalahkan

oleh aktivitas j ual beli.35

lmam al-Nawawi tumbuh berkembang dalam penjagaan

kebaikan, dan menghafalkan alQur'an. Dia menghabiskan

waktunya di toko bersama dengan ayahnya. Kemudian pada tahun

649 ayalnya memindakannya ke Damaskus agar belajar di sana-

f ia bertempat di avama para siswa- Dia mengandalkan

kekuatannya dengan roti kasar. Dia belajar kitab At-Tanbih 36 dan

menghafalnya dalam empat bulan setengah dan belajar l/

x Diu .d.luh Yasin hin Abdillalu ahli baca (AlQur'an), tukang Ham, berkulit hitam,orang shalih, dia mernprnyai toko di Zhshir Bab al-Jabiyah. Dia t€|tnlasuk or.ng ysngmempunyai karamah-karamah dan telah mclaksanakan lbadah hsji lebih dsi 20 kali. Umurnyamencapei delapon prluh tahun. Se€ara kebetulan poda umurlya cmpar puluh tahun lebih, diamelewati desa Nawa- Disana dia melihat muhyidin an-Nawawi yang k€tika itu masih kecil. laludia mempunyai firasar b6h\,va An-Nawawi akan motjadi orang yang sangat pondai. Maka diamenjumpai ayahnya uDluk memberikan wasiat kQadanya. Dia menganjurkan kepada An-nawawiagar morghafal Al-Quran dan ilmu. Syaikh Yasin setelah kejadian itu sering kcluar menemuinya"mengunjunginya, dan meminta pcrtimbangarB dan musyawarah kepadanya- Ia meninggal duniapoda 3 Robiul Awal 6E7 H di kuburan Bab Syarqi.

rr Syaikh A hmad Fari d. Min A 'lan, hlm- 7 59 -* Suluh *tu kitab yang masyhur dan paling bany* beredar dikalangan para pengikut

lmam al-Syaf i, penulisnya adalah Abu tshaq 8l-Syairazi. Dia mulai menulisnya poda awalRamadhan tahun 452H dan selesai pada bulan Sya'ban tahun berikutnya

Muha&ab.t1 Imam al-Nawawi menghafal kitab al-Tanbih dalam

waktu kurang lebih empat bulan setengah dan ia hafal s€perempat

pembahasan ibadah dari kitab Al-Muhadzdzab dalarn sisa tahun

itu, kemudian mensyarahi, mentashih di hadapan syaikhnya yaitu

seorang Imam, ulama besar, zuhud, wara', mempunyai keutamaan

dan pengetahuan-pengetahuan yalini Abu lbrahim bin Ahmad bin

Usman Al- Maghribi al-Syaf i, dan ia selalu bersama dengannya.3s

Ketika Imam al-Nawawi pergi haji bersama ayahnyq tampak

oleh ayahnya tanda-tanda kecerdasan dan kemampuan memahami.

Dia bermukim di madinah selama satu bulan setengah. Dalam

perjalanannya dia banyak mengalami sakit. Kembali dari haji, dia

memfokuskan diri dengan mencari ilmu baik siang maupun malam.

Karena itu dia dijadikan percontohan dalam perumpamaan.3'

Menurut Ustadz Ahmad Abdul Aziz Qasim, ada beberapa hal

yang biasa membentuk kepribadian yang b€sar pada Imam al-

Nawawi : macam pertama berupa kemauan sendiri yang muncul

dari dirinya seperti:

I ) Melakukan perjalanan dalam mencari ilmu.

2) Keberadaannya di Madrasah Ar-Rawahiyah.

3) Bersungguh-sngguh dalam belajar.

l8

37 Kitab yang poling mEsybur dik8langan pora pcngikut lm8m al-syaf i d8l8tn bi&Dg fiqihmudhazab dan perincian-+erinciannya- Kitab ini monpnyai keigimewaan baEbob yangsislematis. P€nulisoya Abu Ishsq a!-Sy8irazi mulai mcnulisnya pada tahun,169 H. DqgaDdernikian parulisnya menghatiskan umur syaikh al-Nawswi yang dihabiskannya untt* ilmu. :l8rna em@ belai tahun

rt Syaikh lhmad Fari d. Mia A'lottr, hlm- 773 .

'o tbid.

l9

4) Banyak belajar dan mendengar.

5) Banyak menghafal dan menelah.

6) Belajar dari guru-guru besar dan mendapat perhatian dari

mereka

7) Tersedianya kitab-kiab secara lengkap.

8) Sering mengajarkan ilrnu yang telah didapatkan dari guru-

40gurunya.

Macam yang kedua adalah faktor-faktor yang tidak biasa,

s€p€rti faktor bakat yang diberikan oleh Allah kepada hamba yang

dikehendakiny4 seperti yang dijeaskan dalam surat Al-Baqamh

Ayat 269 :

rt'hL t* ,;ri Jail:L;i -:i;'t".r*j-,y";Lit ;6i-

'@YJlriiii-)tiF!Aninya: "Allah menganrugerahkan Al HiLrrrah (kefahonm yotg

dulam tenlang Al Qurm dan As Sumah) kepfu siapayarrg dil<elcndaki-Nya. dan Barangsiapa yangdianugerahi hilonah, ia benar-benar telah diarugerahihrunio yang bonyak dan hanya orang-orang yangberatallah yory dopat mengambil pelaiaran (dari frmanAllah)".

Namuq pemberian hikmah itu disyaratkan dengan taqwa dan

takut kepada Allah SWT. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah

Ayat282 :

@;+ r*',h ni ni'i=i;:rk i,fi3

e Syaikh Ahmad Farid- Min A'l@n, hlm.762

Arlioya: "dan bertalwalah kepada Allah: Allah mengajarmu; danAllah Maha mengetahui segala sesuatu".

2. Guru-guru Imam Al-Newawi

Imam al-Nawawi dalam pe{alanan mencari ilmunya telah

melibatkan beberapa ulama yang berjasa memberikan beliau pelajaran

dalam berbagai ilmu, antara lain :

a. Ilmu Fiqih

Adapun guru-gurunla dalam bidang ilmu fiqih adalah :

l) Abu Ibrahim Ishaq bin Ahmad bin Utsman Al-Maghribi

Al-Dimasyiqi : dia adalah seorang lmam, yang diakui

keilmuannya zuhudny4 wara'nya, banyak ibadahnya

besar keutamaanya dan kelebihan semuanya itu di aras

teman-temannya-

2) Abu Muhammad AMurrahman bin nuh bin Muhammad

bin Ibrahim bin Musa Al-Maqdisi Al-Dimasyqi : dia

adalah seorang Imam, orang yang arii zuhu{ ahli

ibod.altwara', sangat teliti,dan mufti damaskus pada

masany&

3) Syaikh Abu hafsh Umar bin As'ad bin Abi Ghalib Ar-

Raba'l Al-irbili. Dia adalah orang yang teliti dan menjadi

seorang mufti.

4) Abu Al-hasan bin Sallar bin Al-Hasan Al-lrbili Al-halabi

Al-Dimasyqi. Dia adalah seorang Imam yang disepakati

20

b.

c.

2t

keimamannyq keagungannyq kelebihannya dibidang ilrnu

mazhab di zamannya.al

Ilmu Usbul tr'iqih

Imam al-Nawawi mempelajari ilmu ushul fikih kepada

sejumlah ulama. Yang paling masyhur dan yang paling besar

antara lain : Al-Qodhi Abu Al Fath Umar bin Bundar bin Umar bin

Ali Muhammad At-Taflisi Asy-Syafi'i. Imam An-nawawi belajar

kepadanya Al-Muntakhob karya lmam Fakhruddin Ar-Razi dan

sebagian dari kitab Al-Mustashfa karya Al{hazali.a2

Ilmu Brhesa, Nehwu dan Sharaf

Adapun guru-gurunya dalam bidang ilmu Bahas4 Nahwu

dan sharaf adalah :

I ) Fakhruddin Al-Maliki. lmam al-Nawawi berkara "aku

belajar kepadanya, tentang Sibawaihi atau lainnya.

2) Syaik} Abu AMillah Muhammad bin AMillah bin Malik

al-Jayyani, dengan kitab karya-karyanya dan

mengomentarinya.

3) Ahmad bin Salim al-Mashari

4) Ibnu Malik.a3

.r d-Nawawi, Rdlph hlm-t2-t' Syaikh Ahmad Fand. Min A'lor, hlm. 7'13.

n'lbid-

22

d. Ilmu Hadits

Guru-gurunya dalam bidang Ilmu Hadis adalah :

l) Syaikh Al-Muhaqqiq Abu lshaq Ibrahim bin Isa al-Muradi

al-Andalusia al-Syaf i. Dia telah mensyanhkan kepadanya

Shahih Muslim, sebagian besar dari Shahih al-Bukhari dan

banyak hadits-hadits dari al-Jam'u bain al-Shalihin karya

Al-Humaidi.

2) Abu Ishaq Ibrahim bin Abi Hafssh Umar bin Mudhar al-

Wasithi.

3) Zainuddin Abu al-Baqa' Khalid bin Yusuf bin Sa'ad al-

Ridha bin al-Burhan.

4) AMul Azizbin Muhammad bin AMil Muhsin al-Anshari.{

3. Murid-murid Imem af.Nawawi

Di antara murid-murid lmam al-Nawawi "dalah :

a. Ala'uddin bin al-Aththar.4s

b. Shadr al-Rais al-Fadhil Abu Al-Abbas Ahmad bin Ibrahim

bin Mush'ah.

c. Al-Syamsi Muhammad bin Abi Bar bin lbrahim bin

AMirrahman bin al-Naqib.

d- AI-Nadar Muhammad bin lbrahim bin Sa'dillah bin Jum'ah

* Ibid.a5

Namu panlangnya Alaudin Abu al-Hasan Ali bin Ibrahim bin Dawud al-Dimsyaqi, diadilahirkan pda hari raya ldul Fiti tshun 654 ll. Ayahnya sdslah s€orang penjual perfrm dankakeknya berprofesi sebagai dokter. Dia seorang;xlayan Imam al-nawawi sekaligus seorangmurid yang poling dekai dengan Imam An-nawarf,i, murid yang satu ini dik€llal dengan' Mulhroslur ol -Noteorri " (ringkasan al-Nalvawi).

23

e. Al-Syihab Muhammad bin AMil Khaliq bin Utsman bin

Muzhir al-Anshari al-Dimasyiqi al-Muqri.

f. Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Abbas bin Ja'wan.

g. Al-Faqih Al-Muqri Abu al-Abbas Ahmad al-Dharir al-

Wasithi.6

4. Kitab-kitsb krrya Imam al-Nawawi.

Ada beberapa kitab yang ditulis oleh Imam al-

Nawawi, diantaranya :

a. KitaFkitab karyanya dalan bidang Hadis :

a) Syarah Muslim yarg dinamakan al-Minhaj Syarah

Shahih Musl im Al-Ha.[jajj.

b) Riyadh al-Shalihin.

c) Al-Arbain al-Nawawiyah.

d) Khulashah Al-Ahkam min Muhimmad Al-Sunan wa

Qawa'id Al-lslam. Syarah Al-Bukhari (baru sdikit

yang di tulis).

b. Al-Adzkar yang dinamakan Hilyah al-Abrar al-

Khyar fi Talkhish al- Da'awal wa al-Adzkar.47

c. KitaFkitab karyanya dalam bidang ilmu hadits :

a- Al-Irsyad.

b. Al-Taqrib.

e la nrendapartan gclar al-Jalal dan 8l-Najim lsmail bin lbrahim bin Salim bin al-Khaboz.

'7 syaikh Ahmad Fai4 Min A'lon, h1fi.776.

24

c. Al-ksyat ila bayan al-Asma' al-Mubhamat.

d. KitaLkitab karyanya dalam bidang fiqih :

a- Raudh al-Thalibin.

b. Al-Majmu' Syarah al-Muhadzab (belum sempurna ,

namun disempumakan oleh Al-Subki kemudian Al-

Muthi').

c. Al-Minhaj.

d. Al-ldhah.

e. Ruus Al-Masail.

f. Tashih Al-Tarbih.

g. Al-Tahqiq

h" At-Tahqiq.

e. Kitab-.kitabnya dalam bidang pendidikan dan etika:

a- Adab Hamalah alQur'an.

b. Bustan al-Arifin.

L Kitab-kitab karyanya dalam bidang biografi dan sejarah

a Tah&ib al-Asma' wa al-Lughat.

b. Thabaqatal-Fuqoha'.

g. Kitabkitab karyanya dalam bidang bahasa :

a Tahdzib Al-Asma' wa al-Lughat bagian kedua.

b. Daqaiq Al-Minhaj.

c. Taluir At-Tanbih.48

t Syaikh lrhnaa fari d" Min A'laa hlm. 776.

25

5. Kondisi Sosi.l dan Politik

Imam al-Nawawi dilahirkan di kota Nawa. Ia

menghabiskan masa kanak-kanaknya di tempat kota kelahirannya

dengan membaca alQuran, hingga umurnya mencapai remaja, ia

berbeda dengan anak-anak yang lain. Ketika umumya sembilan

belas tahun, ayahnya membawa Imam al-Nawawi ke Damaskus

pada tahun 649 H. Di sana dia bertempat tinggal di Madrasah Ar-

Rawahiyah. Selama dua tahun dia menetap disana tanpa

meletakkan lambungrya pada tanah. Di sana dia hanya

mengandalkan kekuatannya dengan roti kasar. Di madrasah Ar-

Rawahiyah ia banyak menuntut ilmu agama dari gurunya namun

mengarnbil sedikit dari kehidupan dunianya hingga nyaris tidak

meminum aimya- Nama harumnya selalu dikenang s€panjang

masa begitu juga karya-karya dan ilmunya. Ketika al-malik al-

Zhahi tergila-gila dengan angan-angannya dan nafsunya

menyuruhnya berbuat zalim, para ahli fikih menjerumuskannya

untuk menjual akhiratnya dengan sedikit emas. Saat itu yang

tersisa dalam memberikan dukungan untuknya adalah Syaikh

Muhyiddin al-Nawawi. ae

Imam al-Nawawi datang kepadanya dan membuatnya

takut. Dia menyatakan fatwanya dan berkata, " sungguh

mereka telah memberikan fatwa yang batil kepadamu. Kamu

t'Abu Bakar bin Ahmad bin Qadhi Syuhbah, Thabqd, lilid ll, hlm. 153.

26

tidak berhak menarik iuran (pajak) dari rakyat hingga kas di

Baitul Mal habis, dan kamu serta istri-istrimq budak-budakmu

dan para pejabafmu harus mengembalikan apa yang telah kamu

ambil dari hak mereka yang sebenarnya kamu kembalikan lagi

ke Bairul Mdl.

Al-Nawawi mengucapkannya dengan tega". Setelah dia

keluar, raja al-Zhahir berkat4 "putuslah jabatan-jabatan dan gaji

ahli fikih ini!" maka onug yang disekitar raja

mengatakarq"sesungguhnya dia tidak punya jabatan, juga tidak

mengambil gaji." Sang raja bertanya, "darimana dia makan?",

"dari makanan yang dikirim oleh ayahnya." Sang raja berkat4

"demi Allall aku hendak membunuhny4 namun aku melihat

s€akan-akan singa sedang memhuka mulutnya diantara aku dan

dia, jika aku mendekatinya, maka singa itu akan memakanku."

Kemudia sang raja merasakan sesuatu dalan hatinya ketika itu

dan meminta perdamaian dengan syaikh al-Nawawi, sungguh dia

tidaklah fakir.

Namun al-Nawawi menjadi terkenal di belahan timur dan

barat, di tempar yang dekat maupun jau[ begitu juga karya-

karyanya yang menuangkan isi-isi yang jelas dan temng yang

pada masa sekarang menjadi rujukan fatwa dan amal. Sebab-

sebabnya sangat jelas.e

$ Syaikh Ahmad Farid. Min A'l@n, hlm.775-776-

6. Metde IstimMh Eukum Imam el-Newawi

lsrizDal merupakan system atau metode pua mujtahid

yang digunakan un&rk menemukan atau menetapkar suafu hukum.

lstinbot erfr kaitannya dengan fiki[ karena sesungguhnya f*tru

dan segala hal yang berkaitan dengannya, merupakan hasil ijtihad

para mujtahid dalam menetapkan hukum dari sumbernya.

Metode istinbalh hukum yang dipakai Imam al-Nawawi

pada rl"samya adalah sama dengan istinba! hukum yang

dipergunakan oleh lmam Syaf i, hal ini disebabkan karena Imam

al-Nawawi merupakan salah satu ulama golongan Syaf iyah.

Selain itu tidak ada pembahasan khusus mengenai metode istinbath

hukum yang dilakukan oleh lmam al-Nawawi baik berupa buku

yang ditulis olehnya maupun oleh muridnya- Oleh karena itrr

untuk mengetahui metode istinbalh hukum yang dipergunakan

Imam al-Nawawi sangat perlu kiranya terlebih dahulu penulis

paparkan metode istinba[ hukum Imam Syaf i.

Mazhab Syaf i ini dibangun oleh Imam Muhammad lbnu

Idris al-Syaf i seorang keturunan Hasyim bin AMul Muthalib.

Aliran keagamaan lmam Syaf i ini sama dengan lmam mazhab

lainnya dari mazhab imam empat yaitu Abu Hanifalu Malik bin

Anas dan Ahmad ibnu Hambal adalah termasuk goloogan Ahlu al'

Sunnah wa a|-Jamo'ah. Golongan Al u al-Sumah wa al'Jama'ah

27

5t

52

28

dalam bidang Ttrru ' terbagi kepada dua aliran diantaranya adalah

alimn Ahlu al-Hadis dan aliran Ahlu al-Ra'yi.sl

lmam Syaf i termasuk dalam aliran Ahlu al-Hadis. Oleh

karrna itu, meskipun lmam Syaf i digolongkan sebagai orang

yang beraliran Ahlu al-Hadtii, namun pengetahuannya tentang

frqih Ahlu Al-Roti |ann! akan memberi pengaruh kepada

metodenya dalam menetapkan hukum.52

Dalam kitabnya al-Risolah, lmam Syaf i menjelaskan

kerangka dan dasar{asar madzhabnya dan juga beberapa contoh

bagaimana merumuskan hukum-hukum fdr'Uah. Menurut lmam

Syaf i, al{ur'an dan Hadis adalah berada dalam satu tingkat, dan

rahkan merupakan satu kesatuan sumber syari'at Islam. Sedangkan

t@i istidlal *Wtti qiyas, istillsor, dan lainnya hanyalah

merupakan suatu metode merumuskan dan menyimpulkan

hukum-hukum dari sumber utamanya tadi.

Pemahan inlegral terhadap al-Qur'an dan Hadis ini

merupakan karakteristik yang menarik dari pemikiran fikih Syaf i.

Menurut Imam Syaf i, kedudukan Hadis dalam banyak hal adalah

sebagai penjelas dan penafsir sesuatu yang tidak dijelaskan oleh al-

Qur'an. Oleh karena sunnah Nabi tidak berdiri sendiri, tetapi

punya keterkaitan erat dengan alQur'an. Imam Syaf i juga

Hssbi 8sh-Shiddie$/, Petgardo llmt Fiqilr, (Jakart& Bulsn Bintan& l96anal. I19.Hu:aemah Tahido Yanggo, Pengomo Perbondingan Mclnb, (lakarta]. Logos, 1997),

hlm.89

29

mempunyai pandangan yang dikenal dengan qaul al-qadim dan

qaul al-jadid. Qaul al-qadin juga terdapat dalam kitabnya yang

bemama al-flujjah, yang dicetuskan di lrak. Sedangkan qaul

al-jadidnya terdapar dalam kitabnya yang b€mama al-Umm yang

dicetuskan di Mesir.

Menurut Imam Syaf i struktur hukum Islam dibangun di

atas sumber-sumber hukum yang terdiri atas alQur'an, Hadis,

lj ma' dan gias. Meskipun ulama sebelumnya juga menggunakan

empat dasar di atasr tetapi rumusan Imam Syaf i punya nuansa dan

paradigna baq penggunaan ijma' misalnya tidak sepenuhnya

mengikuti rumusan lmam Malik yang sangat umum dan tanpa

baas yang jelas. Bagi Imam Syaf i ijma' merupakan metode dan

prinsip dan karcnanya ia memandang konsensus orang-omng

umum sebagaimana dinyatakan lmam Malik dan ulama-ulama

Madinah.5l

Satu hal yang perlu diketahui bahwa Imam SyaIi'i tidak

bersikap fanatik terhadap pendapat'p€ndapahyq hal ini nampak

pada suatu ketika ia pernah berkata: "Demi Allah aku tidak peduli

apakah kebenaran itu nampak melalui lidahku atau melalui lidah

. ,,5.1otang ram.

'Muhammad bin l&is al-Syali'i, a/-rttualon, (Mesir: Maktaboh 8l-Hal8bi, 1940), hlm- 471'g Yrrsuf alQardarr i, Fiqh Perb&q, Petdary ontar Gerakoa Islqrr, cd. ke-4, (Jakarta:

Rabbani Prcss. 2002), hlm. l90.

30

Adapun penjelasan dari masing-masing sumber hukum

tersebut adalah s€bagai berikut:

e. AlQur'rtr

Sebagaimana Imam-imam lainya Imam Syaf i

menernpatkan al-Qur'an pada unrtan penam4 karena tidak ada

sesuatu kekuatan pun yang dapat menolak keontetikan alQur'an.

Sekalipun sebagran hukumnya harus diakui masih ada yang

bersifal zami, sehingga dalam penafsirannya t€rdapat perbedaan

pendapat. Dalam pemahaman Imam Syaf i atas alQur'an, ia

mcmperkenalkan konxp al-bayan. Melalui konsep al-bayan ni,

ia kemudian mengklafikasikan dilalah nos atas'amm dn klas.

Sehingga ada dildah 'amm dengan maksud 'arnzl, da pula dilalah

'amm dengan dua maksud 'amm dat khos, dall ada pula dilalah

'amm den an maksud tftar.ss

Klasifikasi lain adalah dilalah terlenfri yang maknanya

ditentukan oleh kontoksny4 ada juga dilalah yang redaksinya

menunjuk arti implisit bukan eksplisi! bahkan ada pemyataan

'amm yang secara spesifik ditunjukkan oleh sunnah bahwa

maksudnya khusus.n

b. Al-Sunneh

Menurut Imam Syaf i yang dimaksud adalah Hadis.

Sunnah xlain sebagai sumber yang kedua setelah al-Qur'an juga

$ Muhammad bin Idris al-Syali'i, a/-Risala/q hlm. 47l .

5 Yusuf af {ardawi, Fiqh Perkdoan Perrdapr onr@ AeraLan /sr@r!, hlm. l90.

3l

sebagai pelengkap yang menginterpretasikan isi kandungan Al-

Qur'an, sehingga kedudukan Sunnah atas AlQur'an sebagai

b€rikut:

l) Ta'kid, menguatkan dan mengokohkan AlQur'an.

3) Tabyin, menjelaskan maksud nas AlQur'an 7asDr7, menetapkan

hukum yang tidak ada ketentuan nasnya dalam AlQw'an.

4) Dilalah4ilalah al-Suntrah meskipun hukumnya berdiri sendiri

tidak ada yang bertentangan dengan dilalah nas AlQur'aru

karena Sunnah selain benumber pada wahlu juga ada faktor lain

yang menyebabkan keotentikkan Sunnah yaitu terpeliharanya

Nabi dari dosa dan kekeliruan sejak kecil.57

Dalam implernortasiny4 lmam Syaf i memakai metode,

apabila di dalam alQur'an tidsk ditemukan dalil yang dicari maka

nenggunakan Hedris muowaifE. Namun jika tidak ditemukan

dalam Hadis mutau'atir baru ia menggunakan Hadis alud.

Meskipun begitq ia tidak menempatkan Hadis alad sejajar dengan

Al{ur'an dan juga Hadis zulswarir.

lmam Syaf i menerima Had,is alud mensyaratkan harus

memenuhi beberapa hal sebagai berikut:

l) Perawi dapat dipercaya keagamaannya dan juga tidak menerima

Hadis dari orang yang tidak dipercaya.

2) Perawinya dabit.

t'Ibid"53 Muawair adalah riwayat yang tidsk mungkin meogandung dusta karcna diriwayatkan

b€be.apa orang yang tidak masuk akal m€reka sama sama berdusta

32

3) Perawinya berakal dalam artinya bisa memahami ap6 yang

diriwayatkan.

4) Hadis yartg diriwayatkan tidak menyalahi ahli Hadis

yang juga meriwayatkan.

Dalam masalah Hadis mzrsal Imam Syaf i menaapkan dua

syarat:

l) Mursal yang disampaikan oleh tabi'in yang berjumpa dengan

sahabat.

2) Ada petunjuk yang menguatkan s anad mursal iat.se

Adapun dalam menanggapi pertentangan Sunnah dengan Sunnah

lmam al-Syaf i membagi kepada dua bagian:

Pertama:IHttilaf yang dapat diketahui nasikh-maraukhnyq maka

diamalkaniah yang nas ikh.

Kedua: Ikhtilaf yang tidak dikeahui nosikh-rumnklmya.

Dalant ik.htilS yang terakhir di atas, Imam Syaf i membaginya

dalam dua kategori:

l) Ikhri@yng daoclt dipertemukan.

2) Ikhtilaf yngtidak dapat dipertemukaa.

Adapun jika te{adi suatu kontradiksi yang tidak dapat

dipertemukarq dalam hal ini, ia menjalani cam berikut ini:

'e Huar.rah Tahido Yango, Pergarto Peftatditg@t Mz.tub.hlm.l3O

33

l) Menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang baru

kemudian, dan yang terdahulu dianggap monsu*la sehingga harus

dapat diketahui ar bab al-wuradnya.

2) Jika tidak diketemukan maka harus dipilih salah satu yarg tedoat

berdasarkan sanad-sanadnya.fl

:. Ijma'

Ijma' menurut Imam Syaf i adalah kesepakatan para

'ulama' diseluruh dunia Islam, bukan hanya disuatu negeri tertentu

dan bukan pula ijma' kaum tertentu saja- Namun Imam Syaf i

tetap berpedoman bahwa ijma' sahabat adalah ijma' yang paling

kuat.

Imam Syaf i mendefinisikan ijma' sebagai konsensus

ulama dimasa tertentu atas suatu pe*ara berdasarkan nasl hadis.

Karena menurutnya mereka tidak mungkin sepakat dalarn perkara

yang bertentangan dengan hadis.6l

Imam Syaf i membagi ijma' menjadi dva yaitu ijma'

sarih dan ijma' sukuti. Namum yang paling diterima olehnya

adalah ini menurutnyq dikarenakan kesepakatan itu ijma' sarih

sebagai dalil hukum. Hal disandarkan kepada msh, dan berasal

dari secara teqa-s dan jelas sehingga tidak mengandung keraguan.

Sedangkan ijma' sukuti ditolaknya karena tidak merupakan

kesepakatan sernua mujtahid. Dan diamnya mujtahid menurutny4

e Yusuf afQardawi, Perbedoon hlm. l9/.).6r Zakariyya al-Andrari, Grrayoa hlm. 80.

34

belum tentu mengindikasikan persetujuannya. Melihat kondisi

kehidupan para ulama dimasanya yang telah teqadi ikhtilaf

dikalangan mer€k4 maka menurutny4 ijma' hanya terjadi dalam

pokok-pokok fardu dan yang telah mempunyai dasar atau sumber

hukum.62

d. Qryrg

Muhammad Abu Zahrah menjelaskan bahwa ulama yang

pertama kali mengkaji qiyas (merumuskan kaidah-kaidah dan

dasardasamya) a.l"lah Imam Svaf i. Dengan demikian lmam

Syaf i menjadikan qias *llo;gai hujjah ke empat setelah al-

Qur'an, as-Sunnah, &n ijma' dalam menetapkan hukum Islam, Ia

menempatkan qiyas setelah ijma', karena ijma' merupakan ijtihad

kolektif. Sedangkan qyas merupakan ijtihad indivi&n1.63

Syarat-syarat quas yutg dapat diamalkan menurut

Imam Syaf i adalah sebagai berikut:

l, Orang itu harus mengetahui dan mengusai bahasa arab.

3) Mengetahui hukum AlQur'an, foaid, uslul, rusikh-nmtsu t,

'amm-Hus, dan p€tunjuk dilalah rrr,ll^t.

4) Mengetahui Sunnal; ganl *ha}nt ijnu' dan ikhtilaf dikalangan

ulama.

u' T.M. H.rbi al-shidieqy, PotoL-PoaoL Pegatgan lmon Mazrra6, (Semarang: PT.

Pustaka Rizqi Pub?), hlm. 28.o' eb,, Z^hoh, al-SyCi'i Hoyalafu N,a Asrulr! |9o Aro'utu rla Fhttuta, (Beirut; Datal-Fikr, l4l8 H. / 1997), hlm.298.

5) Mempunyai pikiran sehat dan prediksi bagus, sehingga mampu

membedakan masalah-masalah yang mirip hukumnya.65

e. Iflidlal

Bila Imam Syaf i tidak mendapatkan kepuhrsan hukum

dari ijma' dan tidak ada jalan dari qiyas, maka barulah ia

mengambil dengan jalan istidlal. mencari alasan, bersandarkan atas

kaidah-kaidah agama, meski itu dari ahli kitab yang terakhir yang

disebut "syar'u mon qabland' dan tidak s€kalikali

mempergunakan pendapal atau buah pikiran manusia, juga ia tidak

mau mengambil hukum dengan c::ra istihsan, seperti yang biasa

dikerjakan oleh ulama dari pengikut Imam Abu Hanifah di Bagdad

dan lain-lainnya.

t Apresiasi

Ibnu Qadhi Syuhbah (851 H) be*ata: "Yahya bin Syaraf

bin Murri merupakan seorang ulama ahli fikih (fakih), srimpi

kepda denjat. h$a dalam bidang Hadis, orangnya zuhud".s

Taqiyuddin al-Subki (771 H) berkata: " Al-Nawawi

adalah seorang hujjatul islam, seorang dai mengajak kepada jalan

orang orang salaf, pengikut ulama salaf dari golongan ahlussunnah

val jamaah".6s

q lbnu Q6dhi syuhbeh, Tobqd, filidll,hl]flI.. 153.

ut Taqiyuddin zt-s'tbkt, Tabqa al-S)S'iiyah al-Kubra Jilid VIU, (t ebanon, al-Hijir lid-Taba'ah, l4l3 H), hln. 395.

35

36

B. Biograli Imem al-Syaukeni (1250 If)

Nama lengkapnya Muhammad bin Ali bin Muhammad bin

AMillah al-Syaukani. t hir di Kota Syaukan Tahun I173 H. beliau belajar

ilmu di Kota Shan'4 setelah menguasai banyak bidang ilmu al-Syaukani

diberi Amanah menjadi 4adlri Kota Shan'a.

Adapun karya karya al-Syaukani antara lain: Al-Sail al-Janar,

,rail al-Autlrar, fath d-@ir, Irsyad al-Fultul, al-Badar al-Tluli ', dan lain

sebagarnya6

l. Lefer Belakrng IErm al-Syaukani

Muhammad bin Ali bin Muhammad bin AMulloh al-

Syaukani. Beliau adalah seorang Imam berasal dari Yaman.

Beliau dilahirkan di San'a ibukota Yama4 pada hari senin disiang

hari pada laaggal 27 Dzul Qo'dah ll72 H, Ayahnya seorang

Qhadi (hakim). Kemudian beliau wafat pada malam rabu tanggal

27 Dzumari Akhir 1250 H. Beliau adalah seorang Mufti yang

melaut ilmunya juga s€orang tokoh agama yang paling tersohor

pada saat itu. Beliau menjadi seorang Mufti (pemberi fatwa) pada

usia 20 tahun. Banyak perminaan fatwa yang datang dari luar

kota San'a padahal guru-gurunya saat itu masih hidup. Karena

kecerdasan beliau pemah mempelajari ilmu matematika,

psikologi, etika dan fisika. Beliau juga ahli dibidang Tafsir

Qur'an dan Hadis yang menolak segala bentuk bid'ah. Imam al-

* Khairuddin el-Zirikli, al-A tan, (B€irur Dar al-||mi, 2002), hlm. 298.

Syaukani tidak pemah berjalan jauh untuk belajar karena tidak

mendapat izin dari orang tua. Dalam sehari beliau mengajar dan

belajar lebih dari l0 kajian dengan berbagai disiplin ilmu. Pada

awal belajamya, beliau banyak menelaah kitab-kitab tarikh dan

adab.

Kemudian beliau menempuh perjalanan mencari riwayat

Hadis dengan sama dam talaqqi kepda rnra maxryil,h Hadis

hingga beliau mencapai derajat lmamah dalam ilmu Hadis.67

lmam al-Syaukani dibesarkan ditanah San'a dan menimba ilmu

bersama ayahandanya &lam hal kesucian dan menjaga diri.

Beliau sewaktu menjadi seorang pelajar selalu belajar dengan

sungguh-sungguh, s€lain berguru kepada ayahandanya juga

kepada Ulama-ulama lain, beliau juga sempat belajar AlQur'an

bersama teman-t€mannya dan sempat menyelesaikannya benama

Imam Faqih Hasan bin AMulloh kemudian beliau perdalam ilmu

Al{tur'an dengan ulama-ulama yang menguasai tafsir-tafsir Al-

Qur'an pada masa itu di San'a. Gur u-guru beliau diantaranya:

a. Ayahanda beliau yang kepadanya beliau belajar syarah

al-Azhar dan syarah Mukhashar al-Hariri.

b. Al- Sayid al-Allamah AMurrahman bin Qasim al-

Madaini, beliau belajar kepa&nya syarah al-Azhar.

67 Al-syaukani. ,vofll I Aurhor, (Litntrlnt Darul Kitab llmiyai\ 1655), hlm.3.

38

c. Al-Allamah Ahmad bin Amir al-Hadai, beliau belajar

kepadanya syarah al-Azhar.

d. Al-Allamah Ahmad bin Muhammad al-Harazi, beliau

bergru kepadanya selama 13 tahurL mengambil ilrnu fiqitq

mengulang-ulang syarah al-Azhar dan hasyiyahnyq serta

belajar bayan Ibnu Muzhaffar dan syarah an-Nazhiri dan

hasyiyahnya

e. Al-Sayyid al-Allamah Ismail bin Hasan, beliau belajar

kepadanya al-Malhah dan syarahnya.

f. Al-Allamah Abdulloh bin Ismail as-Sahmi, beliau

belajar kepadnya Qowaidul I'rob dan syarahnya serta

syarah al-Khubaishi 'alal Kafiyah dan syarahnya.

g. Al-Allamah al{asim bin Yahya al-Khaulani, beliau

belajar kepadanya syarah as-Sayyid al-Mufti 'alal Kafiyah,

syarah asy-Syafiyah li Luthfillah al-Dhiyats, dan Syarah ar-

Ridha 'alal lkfiyah.

h. Al-Sayyid al-Allamah AMulloh bin Husain, beliau

belajar kepanya syarah al-fami 'alal Kafiyah.

i. Al-Allamah Hasan bin Isma'il al-Maghribi, beliau belajar

kepadanya syarah al-Adhud'alal Mukhtashar serta

mendengarkan darinya Sur,an Abu Dawud dan Ma'limus

Sunan.

39

j. Al-Sayyid al-Imam AMul Qadir bin Ahma4 beliau

belajar kepanya Jam'ul Jawami lil Muhalili dan Bahruz

Zakhkhar serta mendengarkan darinya Shahih Muslim,

Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa'i, Sunan Ibnu Majah,

Muwaththa Malilq dan Syifa Qadhi 'lyadh.

k. Hadi bin Husain alQarani, beliau belajar kepadanya

syarah al-Jazariyyah.

L AMurrahman bin Hasan al-Akwa, beliau belajar

kepadanya Slfa al-Amir Husain..6E

Beliaupun juga mempunyai banyak murid diantaranya:

a. Putra beliau yaitu: Syekh Ali bin Muhammad yang

waktu itu termasuk anak yang sholih dan alim berbagai

cabang ilmu beliau kuasai dan jarang sekali anak seusia

beliau mempunyai ilmu setingkat itu.

b. Syekh Mutahali.

c. Syekh Muhammad bin Hasan Assajani

d. Syekh AMul Khaq bin Fadol Al-Hindi.

e. Syekh Syarif.

f. Muhammad bin Nasir dan masih banyak lagi yang

lainnya.@

* Khairuddin ul-zirikli, al-A'l@rr, hlm- 29E.t Mrhammad bin Abdulhayyi al-Kanani, Fihris at-Faharis, Jilid Il, (Beirut: Dar al-Charb al-lslami, 1982), hlm. 1082.

40

Semua murid-muridnya banyak menyerap ilmu yang diajar*an

oleh Imam al-Syaukani, mulai dari llmu Fiqih, Hadis, Filsafat dan

lain-lain. Murid-murid beliau banyak yang menjadi Ulama-ulama besar.

2. Kerye-Kerye Imem rl-Syeokeni

Karyanya mencapai 278, tetapi yang dicetak ada 3E kitab, karya-

karya beliau diantanya:

l. Tuhfatud Dzakiriin Syarah lddatul Hisnil Hushain.

2. syarah Shudur fu Rafil Qubur.

3. Risalah fii Haddi al-Safari Yajibu Ma'ahu Qashrus Shalat.

4. Risalah fi Hukmi al-Tholaq al-Bidh'i hal Yaqa'u am laa

5. lnihaful Mahro fi al-Kalam 'alaa Hadisi laa 'Adwa a wa laa Thayroh

6. Risalah al-Bhughyah fii Masalati al-Ru'yati

7. Al- Tasykiik'alaa al-Taftikk wa l:syaadul Ghabilyi illa Madhabi

Ahlil Bayti fii Shuhuubi al-Nabiyyi

8. Al-Bahtsul al-Musfir'an Tahriim Kullu Muskirin

9. Risalah fi Hukmi al-Tas'iir

10. Al-Taudhih fii Tawaaori maa jaa fil al-Mahdy al-Mrmtadzary wa al-

Dajiali wa al-Masiih. Dan masih banyak kitab-kitab lainnya.

Karya-karya beliau yang terkenal adalah:

L Dalam Tafsir

Fathul Qadiir Al-Jaami Bayana Fanay Al-Riwayah wa Al-Diroyah.

2. Dalam Fiqih

4t

Al-Saylu Al-Jaraar Al-Muttadafiq 'Ala Hadaiqol Al-Azhar, yaitu

syarah Al-Azhar fiFiqhi Aalil Bayati.

3. Dalam Hadist

Naylul Al-Authar syarah Al-Muntaqa Al-Akbar.7o

Itulah sekelumit pengetahuan karya-karya lmam al-Syaukani

yang banyak manfaatnya untuk umat islam. Menjadi patokan dan jawaban

keraguan tentng berbagai persoalan.

3. Pemikiren Imem el-Syaukeni

Beliau Menulis kitab Hadaiqil al-Azhar al-Mutadaffiq 'ala

Hadaiqil Azhar. Dalam kitab tersebut beliau mengkritik beberapa

permasalahan dalam kitab Hadaiqil Azhar yang merupakan rujukan ulama

Madzhab Zaidiyyah dan meluruskan kesalahan-kesalahan yang terdapat

dalam kitab tersebul Maka bergeraklah para Muqallidin (orang yang

selalu takli4 mengikuti pendapat orang lain tanpa b€rusaha mencari

ilmunya). Membela kitab tersebut sampai terjadi perdebatan yang sangat

panjang. Tidak henti-hentinya beliau mengingatkan umat dai taHid yang

tercela dan mengajak umat agar ittiba kepada dalil. Beliau menulis risalah

dalam hal tersebut yang berjudul alQaulul Mufid fi Hukmi Taqlid.Tl

Akidah beliau adalah aqidah salaf yang menetapkan sifat-sifat

Allah yang datang dalam Kitab dan Sunnah Shahihah tanpa mentakwil dan

mentahr{. Beliau menulis risalah dalam aqidah yang berjudul al-Tuhaf at-

Tuhaf bin Madzhabis Salaf. Beliau gigih mendakwahi umat kepada

'o Khairuddin al-Ziri kli, ol-A 'la n, hlm- 29E.7' Muhanmad bin AMulhayyi al-Kattani, Filur's, Jilid Il, hlm. 1082.

42

akidah salafiryah sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan

para sahabatnya. Demikian juga beliau selalu berusaha mensucikan aqidah

dari kotoran-kotoran kesyirikan.Tz

Ketika beliau masih belajar dimasa mudanya beliau selalu

disibukan dengan mempelajari ilmu kalam, tauhid atau ilmu ushuluddin.

Beliau kaji dengan sangat serius karya berbagai kelompok yang berbeda di

antara mereka Ketika beliau mengkaji ilmu itu dia merasa bimbang dan

bingung. ltulah yang menyebabkan beliau menyukai madzhab Salaf,

walaupun rbelumnya beliau telah menganutnya. Tetapi beliau ingin

sekali mengetahui ilrnu kalanr, dan lebih menyukainya.T3

Beliau juga mempunyai pandangan tentang perktaan seorang

snhabo (qoul ash-shahaabiy) dalam masalah-masalah ijtihad bukanlah

hujjah bagi seorang sahabat yang lain. Al-Syaukani juga mengatakan

alasan beliau mengatakan bahwasannya porkataan sahabat bukanlah ,rzjl'al,

karena Allah SWT hanya mengutus Rasulullah SAW saja bagi umat ini.

Dan kita hanya memiliki seorang Rasul serta satu kitab suci. Selunrh umat

Islam diperintahkan untuk mengikuti Kitab SuciNya dan Sunnah NabiNya.

Tidak ada diskriminasi dalam masalah ini antara para sahabat dengan

orang-orang setelah mereka- Mereka semua mendapatkan kewajiban untuk

menjalankan beban-beban syariah dan mengikuti AlQur'an dan as-

Sunnah. Mak4 jika ada yang mengatakan bahwa ada dalil lain dalam

memutuskan perkara ag,ama Allah selain kitab Allah dan Sunnah

'2 Khainrddin af-Ziri kli, al-A 'lan, hlm. 298.?r Khairuddin al-zirikli, al-A' !om, hlm. 298.

43

NabiNya serta kesimpulan yang dikembalikan kepada dua sumber

tersebut, berarti dia sudah mengatakan tentang agama Allah itu sama

sekali tidak benar, dan telah menetapkan dalam syariat Islam ini suatu

aturan yang tidalt ditetapkan oleh Allah SWT.74

Ada sebuah pemikiran lmam al-Syaukani tentang Taklid yaitu

perkataan seMgian orang yang bertaklid yang diduga sebagai dalil. Yang

terp€nting menurut Imam al-Syaukani bahwa taHid orang awam pada

seorang lmam perkara yang diperbolehkan dengan aturan-aturannya dan

tidak diwajibkan, seperti dikatakan onmg-orirng sekarang. Karena tidak

ada kwajiban kecuali yang diwajibkan Al{ur'an dan as-Sunnah, dan

tidak ada seorang ulama yang mewajibkannya sama sekali. Karena itu

tidak ada larangan bagi seorang muslim untuk bebas berpegang pa&

madzhaLmadzhab tertentu yang telah ada75

4. Pendepet Imrm r[.Syeukeni

lmam al-syaukani adalah ulam:. salaf yang sangat mumpuni dari

segi keilmuannya- Banyak ulama-ulama Yaman d8n dari luar kota yaman

mengandalkan pemikiran beliau. Imam al-Syaukani b€rpatokan kepada Al-

Quran dan Hadis, &n sangar berpegang teguh dengan perintah Allah io.76

5. Metdc Islirrfuh Erkrm Imem rLSyeukrni

Istinbath Hukum Imam al-Syaukani berangkat dari AlQur'an

dan Hadis Nabi. Beliau memegang teguh Sunnah yang dijalankan oleh

" Yu*f d-q.dt"* t Menoluni K)waruh Klosik Metab dan lkt ti6 Q*,Iit,, ltLtBrMedis Eks Saratq 2m3I hlrr- 23-25.

" Muharnrnad bin AMulhsyyi 8l-Iknani, Fihris, Jilid Il, hlm. 1082.

44

Nabi, jadi apapun yang dilakukan dan dijalankan oleh tmam al-syaukani

s€lalu berpatokan kepada Sunnah Nabi.

Al-Syaukani termssuk ulama yang berpendapat bahwa haram

hukum rya taklid. Maka setipa orang mesti mengetahui dalil disetiap

pengamalannya-z

6. Aprcsirsi

N-ZinHi (1396 H) berkata: "Muhammad bin Ali al-Syaukani

adalah seorang ahli fikih yang sampai deajat mujtohid, termasuk

pemb€sar ulama Yaman dan pemah menjabat xbagai qadhi yaman dan

memiliki I 14 karangan".78

n et-zii.kli, al-e'lan. Jilid vt, hlm. 298.

'" Ibid.

BAB III

KERANGKA TEORITIS

A. Landassn Teori

l. Perobatan dalem rumah tangga

s. Pengertirtr Perobatan

l) Pengertian perobatan secara bahasa

Dalam kamus bahas. arab perobatan berasal dari kata

ddwa alau Alaja yang bermakna s€suatu yang dimasukkan

kepada budak perempuan supaya gemuk.Te

2) Pengertian perobatan secara istilah

Karena perobatan berasal dari kata dlaja yu'dliju

nu'dlajdan ildjon berarti penertiannya menurut istilah yaitu:

"L.:.rl eioJ;tJtJ..lt .Cll& L,-. dJ,,ll A ;g\Jl"

" Kata ilaj fungan nengkasrchtmr huruf 'ain yotg di minumyang bisa--mengobati atau probator utt u* mernegoh

, . .. 80wnyar

Melihat pengertian diatas, pengertian secara bahasa

lebih umum dari pengertian secara istilah sebab pengertian

ilAj dalarn bahasa adalah memasukkan sedangkan menurut

istilah memasukkan yang mencegah dari penyakit.

" Muhammad bin Makram al-lfriqi, tisaa al-'Arob, JilidXlV, (B€irut: Dar Shsdir, l4l4H), hlm. 279.

- Muhammad Ra$,\ras Qal'aji, Mu'jom Luglmh al-Fuqoho. Jilid I, (Beirut Dar al-Nafais, 1988). hlm- 319.

45

46

b. Mecem mscam perobotrn

Perobatan kalau dilihat dari tempat penyakit ada di luar

dan di dalam sebagaimana halnya penyakit ada di luar dan

ada penyakiy dalam. Kalau dilihat dari segi parahnya

penyakit ada penyakit ringan dan ada penyakit konis.

Beberapa literatul fikih yang memuat biaya pengobatan

isteri para ulama fikih hanya menyebutkaa biaya

tanpa menjelaskan jenis penyakit atau batas kronisnya.8l Oleh

karena itu, nafkah biaya perobatan isteri mencakup segala

jenis penyakit baik penyakit ringan atau penyakit konis.

2. Neftah

^. Pengertien Nef}eh

Naftah secara etrrzologi yaitu:

.JFlr ,J.it a;::i yi Arlyl -lj"" NaJ*ah meruru bahasa adalah men-geluor*an don tidakdigunako, kecuali kcpda yang baik".E'

Nafkah adalah pemberian dari suami yang diberikan kepada

isteri setelah adanya suatu akad pemikahan. Nafkah wajib

karena adanya akad yang sah setolah isteri menyerahkan dirinya

kepada suaminya, dan memungkinkan untuk terjadinya

"' Ahmad ttin Muhemmad bh |Its',1s,, tuldah al-Muhqj, Jilid vlll, (B€irur Dar Ihya al-', uats alrAnbi, Ttr), hlm. 312.

e Muhammad bin Ahmad al-Kharib al-Syarbini, Mulani Al-Mutui, Jilid v, (Beirut Daral-K rtub al-llmiya.1 1994), hlm. 159.

47

bersenang-senang (istin ta'). Syari'at mewajibkan nafkah atas

suami kepada isterinya.

Naftah hanya diwajibkan atas suami karena tuntutan akad

nikah, dan karena keberlangsungan bersenang-senang sebagaimana

isteri wajib taaf kepada suami, selalu menyertainya, mengatur

umah tangga, mendidik anak-anaknya. Ia tertahan untuk

melaksanalan hakny4 "Setiap orang yang tertalran untuk hak

orang lain dan manfratnya, maka nafkahnya atas omng yang

menahan karerunya".83

Nafkah secara terminologi diartikan sebagai sesuatu yang

diberikan seseorang kepada isteri dan kerabatnya berupa makanarL

pakaian, dan tempat tinggal.e

Nafkah merupakan suatu kecukupan yang diberikan oleh

yang wajib mena{kahi benrpa roti, laulq pakaian, tempat tinggal,

dan peralatan rumah. 85

Nafkah dalam defenisi lain

,ellll O.a$-itl dJi"q'ii+t -,

" Najkah adalah bayoran yang diberikan ke@a isteri korenasudah neryerahlzn dirinya untuk disetubuhi". %

lmam al-Hashkafi menyebutkan defenisi naftah yang agak

sedikit berbeda dengan defenisi yang disebutkan lbnu Hajar, yaitu

t'AMul Ari, Muhammad A2z8rt, Fiqh Munakotwt, (Jakana: Amzah,2m9), hlm.2l2-213.

& Afi Ahmad al-Qr,laishi, Ah*an at-tJsroh Fi al-Syorioh a!-lslaniola Jilid I, (Shana':Dar al-Nssyar Ii al-Jsmi'at 2m4), hln. 155.

tt Al-Buhuty, q,rcralr Munrolo! hatuh Jilid lll, (Alam al-Kutub: t993), hlm.652.e lbnu Hajar, rtJryat Jilid Vltl, hlm. 302.

48

dengan membedakan pengertian *czra 'ud dan *cam syara'.

Adapun pengertian naftan se1 Syara' yaitu:

',',<Xr, i;sir3 #r-rr,or :ti,;j""Nalkah merurut ryara' adalah makanan, paktian, dan tempattingtlo|".

sedangkan nafkah apabila diartikan secara 'urfyaitu:

";u.t"tr 4" G.!r"

" Najkah menuru 'urf adalah mata non saja".87

Walaupun definisi berbeda satu sama lain akan tetapi tujuannya

sama yaitu adanya beban yang ditanggung suami setelah ada faktor yang

menyebabkan wajibnya naftah yang akan dijelaskan setelah pembasan

b. Ilasar Hukum Nalkah

l) Al-Qur'en

Dalil dari AlQuran tentang wajibnya naftah biaya

pengobafan isteri yaitu:

lnl.

"'io*'Si'ir- ti ;r'ri ;S-" *,{ 6; y.u;i G+j L'4i1i

.J'q;-r-; $l l-t*3 i"-1rfi,#;i *r: A ,;A J"3

bp'.r.U'!',y ZE &i" -1tty'i"j; is t;42?lr i'n;ri i,1i b1:'t4; ac tu 1ir:;i W y$ ;'.tr 4 r:r1i

" Al-Hashkafi, Rodd a!-nuthtoz lilidlll, (B€irut: Dar al-Fikir, lgg2'),hlm. 5'12.

49

i,fii,-,si9 i;r; c ilL $;# t* Jtl'n;i tb.ji

@:r; ;'i;it t^ iii ii \:..t;ii iiArlinya: "Para ibu lcdaHah nenyuukan aru*-arutbrya selamo

dua talrun peruh, Yaitu bagi yang ingin menyempurna*anpenyusuon dan kewajiban ayah memberi Ma*mt donpakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf. seseorangtidak dibeboni meloinkan meruntt kdar kesanggupatnya.janganlah seorong ibu menderita kcsengsaraon karenaanabrya dan seorang ayah kareno anabrya, don warispunbe r kew aj i bon demrtrbn ". (QS. Al-Baqarah: 233)

2) Hadis

Dalil dari Hadis Rasulullah SAW tentang wajibnya biaya

berobat isteri terhadap suami yaitu:

..irlijrr jijins', t#, # til _,

".Rizki mere*a. (:Yrr!,- *" &"kaiantrya wqjib kalian pnuhi

dengan ma'ruf'. (HR. Muslim)"

Al-Nawawi mcnjelaskan rizki yang dimaksud dalam Hadis

bahwa nafkah yang merupakan sudah menjadi suatu kesepakatan

dikalangan ulama.s Nafkah sudah dijelaskan tuntas dalam mazhab

Syaf i tetapi nafkah biaya pengobatan isteri tidak termasuk naftah

wajib sebab qryas lebih mendekatkan naftah biaya berobat kepada

masalah sewa menyewa sehingga tidak termasuk nafkah wajib.

Al-Amir al-Shan'ani (l I E2 H) Menjelaskan makna lirln[l

dalam Hadis tersebut merupakan satu pemberitahuan bahwa tidak

o Muslim Bin Ha.iiaj, Stghih Muslim, Nomor 1218, (Beinrt: Dar Ihya al-Turals), hlm-

s Al-Nawawi, S)ry, M$lira Jilid VUI, (Bcirul; D8r lhy8 Al-Turals, 1392 H), hlm. lE4.E82.

50

ada yang wajib nafkah kecuali apa yang sudah dikenal dalam

daerah tersebut (sesuai 'url).s

3) Qiyas

iaai.r r^lis clL r-ir (r-. L.r c++L i-l; : 1r ";y el.p) y (5),'

,.e_)-. k*,ll JlJl'.j-'s ir&lt,j.j- "J.,,,}J

}i &!l Lr-r €th Oy

"Tidak wajib biaya bembat, biaya untu* dober, dan upahbekon dan semisalryta seprti donor darah dot khitankorena semuotya tujuot ya menjaga asahya (fisik isten)sana,Mrrya seprrj efnyewo rumah tidak wajib mercrovasiruman sewaarn D)t .

Sebagaimana penyewa rumah tidak wajib memperbaiki

rumah rwaannya melainkan itu merupakan tanggung jawab

pemilik rumah begitu jugalah biaya pengobatan isteri tidak wajib

bagi suami melainkan tanggung jawab isteri atau onmg tuanya

karena ada persamaan didalam qias yaitu. sama sana tujuannya

merawal asalnya (rumah dalam hal sewaan dan fisik isteri dalam

ma-salah nafkah).

* Al-Amir al-Shan'ani, Sutul al-&lan, Jilid II, (Mesir: Dar al-Hadist), hlm. 322.or et-xhaib al-Syarbini, /t rrrr8d, Jilid v, hlm. 159.

Dalil qiyas yang digunakan lmam al-Nawawi yaitu dengan

membandingkan kepada rumah sewaan sebagaimana didalam kitab

Mughni Al-Muhtaj:

Akan tetapi menurut pendapat al-Syaukani tetap wajib bagi

suam i dengan menyamakan kepada nafkah karena sama sama

5l

menjaga kesehatan isteri. Berikut penjelasannya dalam kitab l/-

Sail Al-Jarror:

elClJ lai-' Li-l crA 1+ iiiilt crr-r Ul r.6-. -;s elJAll c.,l--r! Ll_r,,

''lai-. ! t^i-J L iL+ iJ.

"Adopun wajibnya biayo pengobatan bentuk dalil qiyasnya noJkahwajib tujuannya unnt menjaga kesehatan istei sedongkml obatmerupatan salah salu yang bisa meniaga kesehararmya".e2

Sebagaimana nafkah seperti makanaq lauh alat pembersih

badan tujuannya adalah menjaga kesehatannya maka obat obatan

termasuk menjaga kesehatan bahkan sudah barang tentu untuk

menjaga keseharan.

c. Bentuk Bentuk Nefioh

l) Nelkeh wejib

a) Nrlteh Me*rnen

Mengenai naftah makanan para ulama berbeda

pendapat tentang batas ketentuannya Menurut mazhab

Syaf i kercntuan makanan yang wajib diberikan oleh suami

sifatrya bervariasi, dilihat dari kesanggupan suami. Suami

yang kaya dtla mud (1.200 gram) perhari, dan suami yang

lssrdqaturys menengah maka ukuran naftah makanannya

e Al-Syaukani, a/.Sar7 alJarrar (Damaskus: Dar Ibnu Hazn), hlm. 460.

52

adalah satu setongah nud (765 gram) perhari sedangkan

suami yang miskin adalah satu mud (5 l0 gram) perhari.e3

b) Nafteh lauk-Peuk

Naftah lauk pauk tidak ditenokan secara dctail

melainkan diserahkan kepada kebiasaan ('zl) disuatu

daerah tersebut. Sehingga menimbulkan perbedaan satu

daerah dengan daerah lain, Begitu juga batasan antara suarni

yang kaya dengan yang miskin ditentukan sesuai daerah

tertcntu. Dalilnya firman Allah SWT dalam surat al-Nisa

ayat 19:

i'. i ,ti Gf ;;ai ilj oi d, Ji., \r:;t; *41 qly

_ - _ 1_..1. /.\1,. -.ru11,-: , . : v4. - {r C .-* \;,4

ri. tefi 6i y; |r:t$ o$'sit u i;;o3-r4CP!,)

#i;t!E-IrJb j43Aninya:" Hai orong-orang yang beriman, tidat halal bagi kanu

mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlahkamu menyusahkan nercka korena landak mengambilkembali sebagian dori apa yang lelah futtru berifun

,erkecuali bila merckz nelafukanpekerjaan keji yang nyata dan bergaullah funganmereka secara patut. kemudian bila ksmu tidaknenyukoi nureka, (maka bersabarlah) karena mungkinkanu tidal menyukai sesuotu, Padahal Allahnenjadikmt padanya kebaikan yong bonyak".

Al-Khatib Al-Syarbini (977 H) menjelaskan cara

mengambil dalil dari ayat ini, bahwa Allah menyuruh ber

" el-Khatib al-syarbini, ,lhfuzr, Jilid v, hlm. 302.

53

mu'asyarah (menjalin hubungan baik) dengan isteri, dan

mana mungkin termasuk berhubungan baik kalau suami

hanya membebani isteri suoaya sabar hanya makan roti saja

tanpa ada lauknya sebab makanan biasanya tidak bisa

ditelan tanpa lauk.q

Dalil kedua firman allah dalam surah al-Maidah ayat 89:

J'L q rLi6,fl;'r*;i -n zui t,'!+gi-6+i a;r* c t:.ri b6;; |* ltst:i;i{*g;1fr

' 'i -1 -,!- --.1J-f )t rgP- tlArtinya: " Allah tidalc menglruhtm kanu disebabkan sunpah-

swryahmu yang tidak din a*sud (utuk bersumpah),telapi Dia menglruhtm kamu disebabtan sntpah-sumph yang karnu sengaja, Maka kdarat(nelangar) sunpah ita, iolah memberi Makan sepuluhorog miski4 Yain dari nakorot yotg biosa kmnaberikon kepoda kelurgan4 atou ncmbei p*oiankcpda nercka atau memerfukokan seorang buda*".

Makna &!,1 .i .i*Li u !;- il .r menurut Ibnu Abbas

adalah roti dan minyak, rdangkan menurut Ibnu Umar

maknanya adalah roti dan minyak samin.es

Menurut penafsiran Ibnu Abbas dan lbnu Umar

makin jelas tentang wajibnya nafkah lauk pauk untuk isteri

karena jelas tidak termasuk sifat harmonis hanya

membebani isterinya bersabar makan tanpa ada lauk.

* al-Khatib d-syarbini, M4zr, Jilid v, hlm.l59.n lbid

54

c) Nalkah Pekaian

Naftah sandang untuk isteri, seorang suami

diwajibkan memberikan pakaian yang cukup unok

isterinya, dan ini sama ketentuannya dengan lauk pauk yaitu

dengan melihat daerah tertentu ('urfl. Wajib bagi seorang

suami memberikan gamis yang menutupi badanny4 celana

yang menutupi bagian bawahny4 kerudung yang menutupi

bagian kepalany4 dan sandal (alas kaki). Dalilnya firman

Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 233:

'iwli'6 oi a'ri ?.-uas of; i),:jri:r+ji,,.4gr'rt

i'14;i *l ls.ie *"urHV #';; ri;, ,:a .y'lt &:

' l|u-,i SL,>rr1i &i' -:iz,t"j; S', a it ?4,, irJ,

Artinya: " Para ibu hendadah mentusukm arwk-a nalorya selatnadua talrun Wnuh Yaitu bagi yang ingin,nenyempurrrake, peryusuon dan kewqjiban ayahmemberi Makon dor pkaian lcepada Poa ibu dengotcara ma'ruf. seseorang tifuk dibeboi nelainlcormemrntt kodo kcsangupawtya joqotah seororg ibumen&rila lresengsaraant *arena onalotya dan seorangayah kmzna snahya, dan warispun berkewajibondemihan".

Makta Kiswah dalam ayat adalah pakaian (rtbas),

dan merupkan kewajiban bagi suami terhadap isterinya

apabila menyusui anaknya.%

* el-Kharib al-Syartrini, d$imj al-Munir, Jilid l, (Kairo:Mathba'ah Baula$ 1285 H),hlm. l5l.

55

Dalil kedua hadis Rasulullah SAW:

, [52t*50t:14*,f orl. I I it.j.3 jl $ir jii.; yl"

" ketahuilah, hah. isteri terhadsp kalion (no@nenyiaplrn &ngor baik Wlaian dan nakowtne re ka ". Q{R. T irmizi)e1

Al-Amir Al-Shan'ani (1182 H) mengatakan bahwa

Hadis ini menunjukkan waj ibnya naftah makanan dan

pakaian untuk isleri, dan hal tersebut sudah menjadi yma'

dikalangan Ulama.es

Termasuk juga qios menjadi dalil wajibnya naftah

pakaiarL yaitu dengan mengqias-kannya dengan makanan,

sebab badan tidak akan bisa beraktivitas tanpa makanan

begiru juga badan tidak akan bisa beraktivitas tanpa

pakaian.e

Qiyas yang dipakai Ibnu Hajar ini sangat akurat

kalau kita lihat dari sisi urgennya dua nafkah ini. Sebab

manusia yang normal tidak akan bisa beraktivios dengan

khalayak ramai atau bersosial dengan masyarakat tanpa ada

makanan yang mengganjal perutny4 begitu juga tidak bisa

tanpa pakaian yang menutupi auratnya. tidak bisa jadi

patokan dengan manusia yang tidak mementingkan aurat,

sebab ada s€bagian masyarakat yang budayanya buka aurat

' Al-Tirmizj,, Sumn ot-Tirn izi, Nomor I 163, hlm. 3.* Al-Amir al-Shan'ani, S,.6ul, Jilid Il, hlm. 322.e lbnu Hajar Et-Hait8mi, In{falr Jilid vlll, hlm. 310.

56

r@ zakafia al-Anshsri , Glpyah hln. l.'"'nir..ri, J-6, lrri-x,'il"ai"r,, oar at-Minhaj,2000), hlm. I l.

di depan khalayak ramai,karena yang menjadi acuan baik

dan buruk dalam hidup adalah syariat bukan logika.

Berbeda dengan muktazilah yang mengatakan tolok ukur

baik dan buruk bisa dari akal. rm

d) Nefteh AJrt Pembersih Bedrn

Naftah alat pembersih badan seperti sisir, minyak

rambut pernbersih untuk menghilangkan bau ketialq bau

mulut dan lainJain. Dalil yang dipakai ulama fikih datam

dalam masalah ini ada dua sumber, pertama qias, dan

kedua 'urf. Adapw qiyas tetfr;btt\ Wrtana, sesuai

penjelasan al-Imrani melaui jalur menggyar-kanya dengan

naftah badannya seperti makanaq sebab ada kesamaan

yaitu sama sama dibutrhkan badsnnya kedu, &ngm

rneng-gias-kannya kepada rumah sewaan sebagaimana

pemilik nrmah wajib menyapu rumah sewaan tersebut

begitu juga halnya dengan alat pembersih untuk isteri

karena sama sama ada unsur membayar sewaan, sewa

rumah dengan pemilik rumah dan bayar mahar untuk

disetubuhi.rol

Dalil yang kedua dengan menggunakan jalut 'urf, al-

Mawardi menjelaskan nafkah alat pembersih memicu

kepada kcbiasaan di daerah ters€but, misalkan rryanita Syam

57

menggunakan minyak untuk meminyaki rambuhya maka

suami pun wajib memenuhiny4 begitu juga di Irak biasanya

memakai minyak Sairaj untuk rambuhya maka suami wajib

memenuhinya.l02

Melihat dari penjelasan al-Mawardi yang

menjadikan 'urfsebagai dalil, memang dalam usul fikih'urf

merupkan salah satu istidlal dalun mengambil hukum

sesuai dengan firman Allah dalam surah al-A'raf 199:

@ 5.X+i*,r*ii+)i\ lii r;:i iArtinya'. " Jadilah Engkau Pema'af dan surahlah orong

mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglahdari pada orang-orang yang bodoh".

Al{urthubi (671 H) menjelaskan bahwa yang

dimaksud dengan;.,.,:,.L; dalam ayat ini adalah setiap sifat

yang diterima oleh akal dan jiwa meras:l ny:rman

dengannya.ro3 Memicu kepada penafsiran alQurtubi ini

dapat memberi indikasi bagi kita tentang wajibnya naftah

alat pemb€rsih badan, karena jiwa yang sohat dan akan yang

normal pasti memb€narkan perlakuan ini menrpa*an hal

yang baik. Sebagai dalil kedua adalah Hadis Rasulullah

SAW:

t@ Al-Mavta,cfi, al-Hani al-Kabir, fill,d Xl, (B€irut: Dar al-Kunrb al-llmiyah. I 999), hlm.42E.

103 el-Q,nrurbi, a/-Jan i' li Ah*ot olQuran, Jilid vll (Kairo: Dar al-Kutrb al-Mishriyatq1964), hlm. 346.

58

:iur ,J;:,i'r ly'j4*:il + di ,rg;'it G+lzil,e ;i,i ni ,11 etii * .!F ,s5:r,,J+l rjril uj a :&5 !E

+rj:!! c5ii; u fr'.'u, +l gri, ,.jr ?t.2* $." Hindun ibunya Mu'awiyah berkou kepda Rosulullah

balwasarya Abu Sufuan adalah laki laki plit, qal,ah bolehsoya anrbil hotonya sembanyi sembunyi? Rasulallahmenjawab: Ambillah secuhtpnya uruuk kamu dot anablu".(HR. Buklari). r(x

Al-lmam Zainuddin al-'lraqi (806 H) mengatakan,

Hadis ini merupakan dalil untuk 'uy'bagi segala yang tidak

ada ketentuannya dalam nash syara', sebagaimana al-

Qurtubi (671 H) menjadikan hadis ini sebagai dalil

bahwasanya 'urf menjadi acuan dalam hukum syara'

meskipun tidak disetujui Syaf iyyah dan yang sejalan

dengan Syaf iyah dari kalangan yang tidak mengakuinya

dalil secara lafaz lc,aipi mengamininya secara maknal05

e) Nefteh Perlengke pan Rumah

Seorang suami wajib memberikan kepada isterinya

berupa alat-alat masak dan hal-hal yang sifatnya primer.

Dalil yang menjadi landasan wajibnya nafkah perlengkapan

rumah adalah firman Allah Swt:

'* Al-Bukhari, Shahih ol-Bullwi, Nomor 221l, (Mesir: Dar Thuq al-Najah, 1422 H),

16 Z-ainuddin al'iraqi, Ttwh ot-Tdsrib, Jilid VIl, (Boirut; Dar al-Fikir), hlm. 174.hlm. 79

59

':"1 \;F oi A; i;; og'-'5fiL li;a;, . ., .--.-.

@ tr# tli *. .itt .-t;_*.,

Artinya:"bergoullah dengan mereka secara patut- kemudianbila kamu tidak menyukai nerek+ (nal<abersabarlah) karena mungkin kanu tidok menyakaisesuatu, Padohol Allah menjadikan padonya kebaikanyory boryat".

Bergaul dengan baik bersam isteri merupakan

anjuran agama lslam, termasuk menurut al-Khatib al-

Syarbini menberikan perlengkapan rumah termasuk bergaul

dengan Mik (mu'asyorah bil ma'ruf).tu

f) NeltrhTempt Tingrl

Naftah tempat tinggal ini juga sesuai dengan

ketentuan suatu daerah. Rumah tempat tinggal ini tidak

mesti milik suami melainkan boleh dengan menyewa

tempat tinggal yang Iayak dihuni dan bisa menjaga dirinya

dan hartanya-ro7 Adapun yang menjadi dalil wajibnya

narkah tempat tinggal firman Allah Swt dalam surah al-

Talaq ayat 6:

\,ii$. irrG .ti €+i .; ;.,i 3; ;r :r,*fby'#* # S; *ir/4G ;;*:i 3 ob"L*

'* el-Kharib al-syarbini, Muhgni, hlm. 160.

'' /rid. htm. t59.

60

Artinl,a: "Tempatkanlah mereka (para ister, di mona kmubeaempat tinggal menurul kemanpuannu donjangarlah kamu menyusahkan merek) untukmeryEmpitkn (hati) mereka- don jika mercka(isteri-isteri yang sudah ditaloq) itu sedang fumil,Maka berikanlah kepada mereka noJkabrya hinggamereka bersalin, kemudian jika mereka net rusukatt(anak-aruk1nu untulonu Maka berikanlah kepadamereka upahnya, don muqtowarahkonlah di antorakomu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kmunenemui kesulitan Ma*a perempuan lain bolehmenytsukan (aruk itu) untubtyo".

Ayat diatas merupakan perintah untuk memberikan

tempat tinggal bagi isteri yang dilata( akan tetapi

memberikan rumah tempat tinggal untuk isteri yang buka

ditalak tentu lebih utama.lo8 Maka dengan ca:r- istinbat ini

kelihatan jelas menggunakan qias aula*i dengan arti yang

tersurat dibalik teks ayarjauh lebih utama-

Dalil kedua adalah firman Allah dalam surah al-Nisa

ayat 19:

q i;t of &;; l,;S 69"-te,"fia i;;citE

Artinya: dengan mereko secara pdut. kemudianbila ka nu tidak nenyukai merck4 @akabersabolah) karetw nwtgkin kanu tidakmenyukai sesudu, Padahal Allah ne4jadikanpdonya kebaika yang banyak".

i;t;,,s\,F, *ar ;;i; :;t;i l,Aii Kt J$i@u';iA tb.i:;

kt:i i;'i

ta lbid.. ,im. lsg.

6t

Al-Imrani (558 H) menggunakan keumuman ayat ini

tentang mu'asyorah dengan baik karcna tennasuk kategori

ma'ruf adalab menyediakan tompat tinggal untuk isteri.

Uryas juga menjadi dalil tentang wajibnya nafkah tempat

tinggal, yaitu dengan mengqqyas-kannya dengan pakaian

sebagaimana halnya pakaian gunanya untuk menuopi aurat

wanita ketika bertransaksi begitu juga rumah yang

manfaatnya sama sama menutupinya auraulya dari

pandangan orang lairq dan juga gunanya sama sama

menjaga fisiknya dari kepanasan dan kedinginan.l@

g) NeIlsh Pembantu Apobila dibutuhkan

Pembantu yang dimaksud wajib diberikan oleh

suami kepada isteri apabila tidak sanggup mengurus dirinya

sendiri. Mengenai masalah nafkah pembantu ini berbeda

ketentuannya antara yang kaya dan yang miskin. Suami

wajib menutupi nafkah untuk pembantu tersebut baik dari

segi makanan, lauk-paul,. pakaian, tetapi alat pembersih

tidak wajib diberikan kepada pembantu tersebut.r r0

Isteri terkadang tidak bisa mengurusi

kepentingannya s€hingga agama mewajibkan bagi suami

untuk mencari pembantu untuk mengurusi keperluannya.

'n Al-lr*-ti, ol-Boyo^ Jilid Xl, hlm. 210.

"o Al-Kharib al-syarbini, Mugtni, hlm, l 59.

Ayat alQuran yang menjadi dalil wajibnya nafkah

p€mbantu jika isteri butuh firman Allah dalam surah al-Nisa

ayat 19:

tU i;',< c,i ,ts j;; op'+,}:s -i i;;as1@tilr;t *:ni "Si't,

Artinya: "bergaullah dengan mercka secara patut.kemudian bila kotnu tidak menyukoi mereka,(moka bersabarlah) karera mungkin kanu tidakmenyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikmtpadanya kebaikon yang banya*".

l-afaz 'an kerap kali menjadikan beberapa hukum

sumbernya satu dalil yang sama, contohnya masalah nafkah

ini kalau kits lihat adi rata naftah masuk keranah

umumnya cakupan ayat anjwan mu'asyarah dengan baik

ini. al-lmrani mengatalan termasuk sifat nru,asyaah

apabila seorang suami menlapkan pembantu untuk

isterinyall I

t^andasan &lilnya juga menunrt al-Imrani adalah

qiyos, yaiu dengan meng-qryas-kannya kepada seorang

ayah yang wajib memberikan pembantu untuk mengurusi

anaknya begitu juglah wajibnya pembantu untuk isteri

karena dua duanya sama sama nafkah yang wajib bagi

mereka berdua.l 12

t" Al-lwani, al-Bo1,o4Jilid XI, hlm. 2t It'' Ibid.

62

2)

63

h) Nafteh bieya peugobaten isteri

Naftah baiaya pengobatan isteri adalah mencakup

biaya upah untuk dokter, dan obat-obatannya. Nafkah ini

termasuk naftah yang urgen karena obat sama halnya

dengan makanan yaitu sama-sama untuk menjaga kesehatan

rsteri.

Nafteh Tidek Wejib

e) Naftrh Perhiasen

Naftah perhiasan ini berupa celak, kalung, parfum,

hen4 bedak, lipstic( make up, dan lain sebagainya. Karena

semuanya bertujuan untuk menambah kesenangan dan ini

merupakan hak suami bukan hak isteri.rll

b) Biaya Berbckam

Nafkai biaya b€kam tidak wajib karena tujuannya

kembali kepada asalnya (badan). Dalilnya diqiyaskan

kepada rumah sewaaq sebagaimana halnya penyewa tidak

wajib memperbaiki rumah sewaan yang rusalq begitu juga

halnya dengan biaya bekam tidak menjadi naftah yang

wajib dipenuhi suami. I ra

c) Nelkeh Ngfthm

Ngi&m (u'lum) adalah sesuatu yang diinginkan

isteri saat hamil berupa makanan seperti buah buahan dan

' ' t lbnu Halar aJ-F:"i tzlI.I.i, fut{ott, Jilid v I ll, hlm. 3 tO.

rr' ,ll-xhaib a.l-syarbini, Mrarni, hlm. 159.

64

lain sebagainya. Sebagian ulama fikih memandang ngidam

bagaikan obat maka tidak wajib bagi suami menurut

pendpat yang mengatakan biaya beraobat bukan termasuk

kewajiban suami.lr5

d. Fektor Yrng Melaterbdakrngi Wajibnyg Nrlkah

Wajib yang dimaksud disini adalah sarna seperti wajib dalam

pengertian terminologi usul fikih, yaitu:

"rS_j: er.r r+IcLi g:,.r L ;6)J".-)l ,ri 9.Jfli"

"Wajib meruntt istilah adalah setiap y@rg dipuji yangmengerjakamya dor lerce Ia meningalka ruqn ".t to

Maka dari pengertian di atas apabila seseorang menyandang salah

satu faktor yang melatarbelakangi wajibnya naftah haram hukumnya

diabaikan, dan mendapat ganjaran pahala apabila melaksanakannya.

Adapun faktor faktor yang mewajibkan naftah ada tiga faktor,yaitu:

I . Pemikahan

2. Kerabat

3. Kepemilikan.rrT

Faktor pemikahan salah satu dari tiga faktor yang mewajibkan

bagi suami menaftahi isEinya setelah akad yang sah dan isteri

menyerahkan dirinya untuk disetubuhi suami. Macam mircam naftah

akibar faktor ini akan dijelaskan secara luas setelah poin ini.

l't Af-Syarwani, Hryyiyoh ol-Syqvoni, Jilid VIl, (BeirutDar alJhys 8l-Turats al-Arabi,1983), hlm. 30S.

l16 Al-syaukani. /rg,od ol-fufu|, fi]Ild Vl, (Danaskus: Dar al-Kutub al-Arabi, 1999), hlm.26.

"'Al-Kharib al-syarbini. Mr,rrsni, Jilid v, hlm. 159.

65

Faktor yang kedua adalah faktor kerabat, setiap orang yang

berkesanggupan dan sudah memenuhi kebutuhannya tidak boleh

membiarkan kerabatnya yang sedang butuh bantuannya lepas dari uluran

tangannya bahkan wajib hukumnya menafkahinya. Makna kerabat sesuai

defenisinya:

OIJ +l tJJ ,J-p c.rll {cjJ .>c s!1 dLiYl &l rn.r :,,.-'tl gr r+l-lr"

"l'J;rr Olr .r+ tl ..J+

" Kerabal dalatn garis keturunan adalah asal seseorang sampaikeatasnya, garis kenrwunnya sampai setensrDn, dan kenrunankake brya .sampai kebanah-.t|I

Dalil dalil tentang wajibnya nafkah untuk kerabat antara lain

firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 233:

J''r"tt b')i';, oi a'.,i ;l-,;,t t ,J; o,lt1i ;r,.>- j L,t1gr-r t

i 4l ;G i " t, :' ; $ I i" JK .t " q rliL, e-r. t 3 o64 A ".

S-g1

*\q r;6i bli' u;i'p -ort1i Jo;" :li,:i "ji ii t;it

Jo lil;i V+i:i 6i d4i ss'c,* Lg $ i*-, * n;Afr 6,'iit!iir:r;i-riiirfi iaiigi;t;Xi7:.8)-#Lq

eArtinya: "Para ibu lcndaHah nerryusu*sn selanu dua

talrun rynuh, Yaitu bagi yang ingin nerqEmryn aknpenyusuon dor kcwajiban ayoh nemben Makot dan pakaiotkepoda Para ibu dengan cara mo'ruJ seseorang tidakdibebani nelainkan merrurtd kad@janganlah seorang ibu merderita kesengsuaan lrareraonalmya don seorong ayah karena arubtya, don warisptnberkewajiban fumikian. apabila keduatryo ingin nerryapih

'18 Muhammad Rawwai Mtjan Lugfurh aLFu*zra (Dar al-Nafais, 1988), hlm. 359

66

(sebelum dua talrun) fungan kereloott keduanya danWtmusydw.ral@r, Maka tidak ads fusa atas kcfuonya danjika kanu ingin atutnu disusukut oleh orang lain, Matatidak ada dosa bagima qabila ka nu menberikotWmboyor@, ,neratrut yarrg ptttut. furtaLwalah konu kc@aAllah dan lcetolruilah bahwa Allah Maha melihot W yotgkonu kerja*mr".

Al-Mawardi (450 H) menjelaskan makna ayat { Jlt .};.!iij-., dengan dua takwil:

l. Seorang suami wajib menafkahi isterinya yang sedang

ditalak apabila masih menyusukan analarya baik makanan,

dan pakaiannya. Pendapat ini bersumber dari al-Dahhak.

2. Seorang suami wajib menaftahi isterinya yang masih

dalam ikatan pemikahan baik makanan dan pakaiannya.

Pendapat ini merupakan pendapat mayoritas ulama.r re

Ali alQulaishi menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan

wajibnya nafkah untuk anak anak yang masih kecil tertradap

ayahnya dan wajib juga nafkah untuk anak kecil terhadap ahli

waris.'20

Menurut penafsiran di atas maka jelas wajibnya nafkah

untuk kerabat dari kenbat lainnya sehingga tidak boleh

membiarkannya selagi masih bisa untuk membanhmya.

Adapun dalil yang kedua yaitu firman allah SWT dalam

surat al-lsra ayat 23:

rfe Al-Mawardi, ol-Nutat Wa al-'Uya Jilid l, (B€irur Dar al-Kunrb al-llmiyah), hlm

't ali ehmad alqdaislri,,4[tazr, Jitid I, hlm.2t4.300.

ieir ai* J#;et"a:;r;.4ii.,,lqtd r;{:i *i,t:" gptrt

@, t:;,4 1t 4,h c.,i t i,Si ul lt: ii, c,tS'ri -r; i;iArtinya:, " Do, Tuhonnu telah memerintah*an suplya kamu jangan

menlcmbah selain Dia dan lendaHah komu berbuot baikpada ibu bopabtu dengan sebaik-baiknya jiko salah seorangdi antora oau Kedua4aanya sanpai berumurlariut dalan pemeliharaanmu, Mala skali-kali joAoilahkanu mengaalcot kcpda keduorya Perkamn ,alr" dotjanganlah kanu membentak mereka dan rcqkanlah kepadamereka Perkaaon yang mulia".

Al-Mawardi (450 H) mengatakan makna rfuan disini

adalah berbuat baik kepada kedua orang tua baik dengan

atau perbuatan.l2l

Melihat kepada penafsiran al-Mawardi diatas jelaslah

nafkah termasuk b€rbuat baik kepada orang tua (/uan) berupa

perbuatan. Apalagi di dalam ayat ada larangan mengatakan "ah"

yang salah satu tafsimya adalah larangan mengucapkan setiap kata

kata kotor atau keji kalau kita buat satu analogi sedangkan ucapan

kotor saja dilarang agama karena dapar menyakiti kedua orang tua

apalagi membiarkannya tanpa nafkah, malah ini yang lebih

menyakiti dan ebih berat ancamannya dari agamal22

Dalil keempat firman Allah SWT dalam surat alJsra ayat

3t:

l2r Al-Mawardi, al-N*at Wo ol-'Uyun, filid l, (Beirut: Dar al-Kutub alJlmiyah), hlm.

'o lbid30{)

61

68

w &+'otL'#t Ll " I ct;'rt 3, t\* ) "A; -rs''.,: ri |*" .t 3

(eArlinya: Dan jango ah kamu membumth anak-anabnu karcru ta*ut

kemistinon ka nilah yang a*an ncnberi rczki ke@a nerckadan juga kepdarrru. ksungguhnya membumth nereka adolahsualu dosa yang besar.

AlJmrani (558 FI) mengambil dalil dari ayat ini yaitq

Allah melarang membunuh anak anak karena takut miskin jikalau

tidak karena bukan sebab nafkah niscaya mereka tidak takut

miskin.lz

Maka dari penjabaran al-lmrani jelas bahwa naftah

terhadap kerabat merupakan kewaj iban yang wajib dipenuhi. Nada

ayal jelas melarang membunuh anak karcna takut miskin dibalik

itu Allah mewajibkan nafkah terhadap kerabat termasuk anak

sendiri supaya jangan terjadi pembunuhan anak hanya karena dalih

takut miskin.

Dalil kelima firman Allah SWT dalam surat al-Talaq ayat

6:

Arlinya: Tempathanlah mereko (pma isteri) di mano kotru benempatingal mcran, kenamptottnu dot jatgailah komtmenyusahkot mercka wuuk neryrmpitkot (hai) mereka" dan

3 of"i*1'14.j.ti3'ti-€+', i -r,{3; ;,, ir!*i"i;;i #;aF Fii o1'Jir; i;e; S, ,*t;4L S;*ti

@ e"l'rt Lb.i:rf;c rs';#,.futr;ii

ta Al-lrrtrani, ol-Bo!-t, Jilid XI, hlm. 245.

69

jib mereka (isteri-istei yang sudoh ditolaq) itu sedang lumil,Maka beilrmlah kcpafu nereka hinga merelabersali4 kcmudian jika mereka menyusukan (anak-aruk)nuunlubnu Malra bertkoilah kepada nercka uWhya, danmusyowoahkotlah di otaro konu (segala sesuoru) deng@tbai*; dan jika ka nt merurrui kesulitan Ma*a prcmpuan lainboleh menyusukan (onak ilu) uwuknya

Al-Imrani (558 H) mengambil hukum dari ayat t€rsebut

bahwa Allah mewajibkan upah menyusukan anak terhadap

bapaknya dan ini menunjukkan nafkah juga wajib atas bapoknya.r2a

Seorang ibu hanya wajib memberikan al-Lutr, (corculus)

terhadap anaknya dan seterusnya biaya menyusukan merupakan

tanggungan suami.rr Oleh karena itu, nafkah terhadap anak yang

masih merupakan golongan kerabat menandakan merupakan

kewajiban s€seonrng.

Dalam salah satu Hadis Rasulullah SAW bersabda:

:ajtj, erj ar :4r dr."j rj c,ii :clu .4i n,+l * regi u* jii oe,'

lii,r &,il ijil ii,-i ." +filLa ,=y'!r F ,crl 6i .,*l j .er:l i3 .er:l

i; "i i*3 .j1 .rq un! ,1;\ j, lli 6 6yl: tji, .n+ j, ,&: it"tjl r.r; !" iii u$ :l:' : urgir

"Dari bahaz bin hakim dori fukebrya ahtbertanya: yaRasululloh siopa yang akan scya berbaloi kepadanya?Rasulullah menjawab: Ibumu, kemudian ibum4 kemudianibumu, kemudian cyahmu, kemudian kerabat terdekatkemudian setelahnya. Rasululullah bersabda: tidaHohmeminta seorang laki laki terhadap tumya dari nasih lebihdarinya tetapi malah tidak memberi*annya melainkan akon

','ilt-rr* i, a-aa,-,Jilid xl, hlm. 24s.

136

70

yang lebih tersebd di hori kamat ular Suja'Aqra"'. (HP.. Abu Dawud).r26

Al-Syaukani (1250 H) mengatakanl' Hadis ini menjadi

dalil bahwa ibu lebih utama mendapatkan bakti anaknya ketimbang

bapaknya, dan ini merupakan pendapat mayoritas ulama- Ada

p€ndapat lain mengalakan duanya sama sama tidak ada perbedaan

dan ini merupakan pendapat Imam Malik dan sebagian

Syaf iyyah. Hadis ini juga merupakan dalil tentsng wajibnya

naft.ah untuk kerabat rcrhadap kerabat lainnya baik kerabaf yang

masuk kategori ahli waris atau tidak'.127

Di hadis lain Rasulullah bersaMa:

.5F d ri;.,:il ;+: i;l; i.,L $l .1j'. c .;i +i-].i &"u trig ar, ,-I> :i.l-r !8, al ,J; r&l J*3 ijj:,'-.\6 flu O, iK6 .rl

"# &.ii;-r+s o. Lli,rldSl

*Dari Unaroh bin Umair dari bibinya merrsrrya Aisyah dirumah ada anak yalim qrykah saya boleh nemakanhaaanya? Aisah menjawab, Rosulullah SAW bersabda:sesungguhnya makanon yong paling baik dimakmt seoranglaki laki adalah dori usahanya, dan analotya merupakanusahonya". ( HR. Abu Dawud).r28

Sulaiman al-Khattabi (388 H) mengatakan:'Hadis ini

mengandung hukum fikih. yang mana seorang anak wajib

menafkahi kedua orang tuanya bila anak itu mempunyai nafkah

yang bisa dibagi. Tetapi ulama berbeda p€ndapat tentang kriteria

l26Abu Darvud Surlz,n Abu Dapr,4 Nomor 5139, (Beirut Maktabah al-Ashriysh), hlm

'2' Al-syaukani. lr'arl, Jilid Vl, hlm.38 t.ru Abu Dawud srrea Nomor 352t, hlm. 288.

"Dari Atnar bin Syu'aib dori bryhya furi ka*cbya,bahwasaryn seorang lo*i laki nrenfuoryi Rasulullah Soy)serrya furkara, ya Rasulullah sestotguhrya saya ntmpwtyaiharta don ou* sefurykan orang nohr nongarnbil lsrtahaRosulullah menjawab: Engl@u dot ,tutqnu utuuk oyahru,sesunguhrrya onak-arulotu merupal@n wal@nu palingbagus, ma*a dari usaha @rak orat karrnt". (1*,.Abu Dawud).rr

Sulaiman al-Khattabi (388 H) menjelaskan bahwa orang tua

yang mengambil harta anaknya di sini tidak tain kecuali karena

't Sulaiman al-Kjlaa8bi, Ma'olia ol-Stttot, Jilid I[, (Hal8b: al-M86q'8h al-nrniyall1932), hlm. 165.

rs Abu Dawu4 Sroroz, Nornor 3530, hlm. 2E9.

7t

yang berhak mendapat nafkah baik para bapak atau para ibu.

menurut lmam Syafi'i yang berhak mendapat naftah hanya orang

tua yang miskin sudah tua rent4 adapun orang tua yang kaya atau

badannya sehat maka tidak wajib nafkah untuknya. sedangkan

seluruh ulama fikih selain Imam Syaf i mengatakan nalkah orang

tua wajib terhadap anak tanpa ada syarat mesti tua atau kurang

sehat".ln

Hadis di atas menjadi dalil wajibnya nafkah untuk keraba!

bahkan dalam redaksi lain ketika seorang anak mengadukan

perlakuan or:mg tuanya terhadap hartany4 dengan arti orang

tuanya mengambil hartanya tanpa sepengetahuannyg Rasulullah

bersaMa:

1;; lirt ,,x-,Hl .1l li_r J .:+ ,y ,:rll C,n+i ; ,* ;r".rll :,.,1tr ?.J, tul;.f;ltr ",!

,rrii.; i"; "t

,+r Ui, ri:.Ii ,j;;".i.-l;i +s i, trKt .F,* ..u.. I ; ;slj ._I .a-rlrr eriri

i:lJ

72

wajibnya naftah. Ukurannya yang di butuhkan orang tua tersebut

cukup banyak sampai tidak bisa membarkan begitu saja tanpa

mengambilnya tidak bisa diraih, Nabi pun tidak meng,anggapnya

suE,tt uzur dan tidak mernbiarkan juga orang tua tersebut tanpa

naftah sehingga Rasulullah mengatakan engkau dan hartamu

adalah milik orang tuamu.l3l

Faktor yang ketiga adalah kepemilikan, yang dimaksud

dengan kepemilikan di sini adalah budalq dan binatang

peliharaannya. Pemilik budak wajib menaftahi budaknya baik

makanannya, laukny4 pakaiannya dan seluruh biaya yang

berkaitan dengan nalkah. I 32

Adapun dalil tentang waj ibnya nafkah untuk budalq yaitu

Hadis Rasulullah Saw:

dlii:ly :.li tl &j {ji; :irt & *t 'Jr-,r

e ,it} ,sl ,y,'

",j*,t, u il ,.j,air *.if] Yr .ci4;

"Dari Abu Hwairah, Rasulullah Saw bersobda: Budak yangdiniliki berhak mendapot makonon dan pakaion, dan tidokboleh diberikm tugos l,zcuali sedaya monpuya". (t{R.Muslim).133

Al-Syaukani (1250 H) mengatakan:" Hadis ini merupakan

dalil wajibnya nafkah untuk kerabat dan sudah menjadi y'za'

dikalangan Ulama sebagaim ana yang disebutkan pengarang kitab

rrr Sulaimsn al-Khattsbi, Ma'alim, Jilidlll, hlm.165.'" Al-Khatib al-Sya.bioi, Mtglui, JilidY, hlm. 15f..

'" Muslim Bin Hanaj, Stuhih Mutlirr, Nomol 1662, (Beirut: Dar lhys Al-Turars), hlm.

73

al-Bahar dan selainnya. Batasannya adalah secukupnya sesuai

dengan'urf tertsntu. Hadis yang mengatakan seorang tuan harus

memberi makan kepada budaknya dan memberi pakaian sesuai

dengan tipe pakaiannya tunjukannya adalah sunah bukan wajib

karena dalil lain yang menolehkannya dari wajib'.ra

Termasuk yang wajib dinafkahi akibar kepemilikan adalah

binataDg peliharaannya yang rlihormati bukan binatang yang

dianjurkan membunuhnya seperli tikus! kalajengking ular, dan lain

lain. Rasulullah SAW bersaMa:

; ilrrr *,#; ,r;ls &j IE a & j,r dj, ;l,$ + iF .# &,Y3 .t1i;4i it .tiii;, tai';il ;1 i .Jitr rij,:,rii-i aL.,L ti-i; l*

"95',1!ld&l i4 EL ri'<li;,

" hri N6' doi Abdillah, Rasulullah SAW bersabda: seorangwotita disi*sa goa goa seekor hcing yoA dibnogn,'asamryi Droti, akhimya io ,rrasu* nerala kseru dia ndahmemberfuyo nakfi dan mimn don tidak pula dia biokmtmemak@, ser@tga yotg ditouh". (I{R Bukhari danMuslim).r35

Al-Syaukani mengaakanf' Hadis ini menrpak ddil aras

haramnya mengurung kucing dan binatang lainnya tanpa mernberi

makanannya dan minumannya karena sifat ini termasuk menyiksa

cipaan Allah".rr

Menurut penjelasan al-Syaukani di atas jelaslah

menunjukkan bahwa memberikan nafkah binatang peliharaan

rr'Al-syaukani, ffail, Jilid VI, hlm. 381.

'" Muslim Bin Haiial, Slshih Mwlim, No.nor 2242, (Beirut: tlar Ihya Al-Turals), hlm. 4

''u Al-Syaukani, ,Vail, Jilid vl, hln. 7.

B8uzur

B. Tinjeuen Kepustrkaen

Uswatun Hasanah I 3 NIM (2 I 0 r 297) "Kriteria Minimal Nafkah

Wajib Kepada Isteri (Study Analisis Pendapat Imam Syaf i) menyimpulkan

bahwa menurul lmam Syaf i, s€orang suami memiliki kewajiban memberikan

nafkah kepada isterinya- Ia menetapkan bahwa setiap hari suami yang mampu

wajib mernbayar nafkah sebanyak 2 nudd (1.350 gram gandum/beras), suami

yang kondisinya menengah 1,5 nudd dan suami yang tidak mampu wajib

74

"' Ibnu Halar Al-Haitxrli,Tut{al* JilidYIII, hlm. 328.ttt lbid-

hukumnya wajib, karena membiarkannya tanpa ada makanan dan

minuman termasuk menyiksanyq dan jelas menyiksa makhluk

Allah hukumnya haram.

e. F.l(or frktor yrng mctrggugurkan Nelkah

a) Isteri tidak mematuhi suami (nu:yuz).

Nuryz adolah apabila isteri tidak mematuhi suaminya.

Termasuk kela,goi rusyuz adalah apabila isteri keluar nrmah tanpa

izin suami, atau musafir untuk kepentingan istri.rl7

b) Isteri tidak mau disentuh suami

Apabila isteri tidak mau disentuh suaminy4 atau berpaling

dari muka suami meskipun isteri tidak melarang berhubungan.

Akan tetapi ist€ri bukan dalam keadaan uzur dalam keengganan

ini. Berbe& halnya kalau isteri tidak mau disentu suami karena

75

membayar naftah I mudd (675 gram gandum/b€ras). I3e Adapun dalam

penelitian yang penulis lakukan yaitu membandingkan antara pendapat Imam

al-Nawawi dan Imam al-Syaukani tentang biaya pengobalan isteri. Sdangkan

persamaan antara penelitian ini adalah sama sama membahas tentang

ketentuan naftah menurut mazhab Syaf iyah.

Khalid bin AMullah Al-M".aini (nafkah isreri di zaman modem),

adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu, mengenai naftah biaya

pengobatan isteri terjadi perbedaan pendapat ulam4 yaitu jumhur (mayoritas)

dan al-Syaukani dan ulama kontemporer, menurut jumhur nafl<ah biaya

pengobatan isteri tidak wajib bagi suami tetapi dianggung oleh isteri dan

orang tuanya, sedangkan Imam al-Syaukani dan ulama kontempor€r

mewajibkan biaya pengobatan isteri kepada suami. Perbedaan antara

penelitian ini dan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu peneliti membahas

pendapat Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani tentang naftah biaya

pengobatan isteri.l0

''o Us*"lun Hevrrrah, Krileria Mininol Nal*ah "'4jib

Ke@o ,/sreri (Study AoalisisPendapal Imam Syaf i), Pcnelitian Pasc{sarjana IAIN Walisongo Sernarang 2006.

'* Khalid al-Muzaini, N{qa al-b4jah,1rl,w.almoilim.neo.

BAB V

KESIMPULAAI DAN SARAN

A. KESIMPT]LAIi

Setelah mengkaji dan menganalisa mengenai perbedaan pendapat

antara Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani tentang Nafkah biaya

pengobatyan Istri maka dapat diambil kesimpulan yaitu

1. Imam al-Nawawi berpendapat bahwa tidak wajib bagi suami

memenuhi nafkah biaya pengobatan Istri. Imam al-Nawawi

memberikan argumentasi bahwa lafaz rizkuhunna dalam surah al-

Baqarah, meskipun termasuk lafaz umum ('amm) akan tetapi di

khususkan (Tak:hsis) oleh qiyas dan'urf. Adapun alasan yang kedua

yaitu dengan melihat metode g iyas biaya pengoMtan isteri di qiyaskan

dengan rumah sewaan sebagaimna hal nya rumah sewaan tidak wajib

bagi penyewa nrmah memperbaiki kerusakan dalam nrmah tersebut,

begitu juga halnya tidak wajib bagi suami memberikan biaya

pengobatan isteri karena kedua sama-sama berfungsi kepada asalnya

(rumah dalam masalah sewa menyewa dan isteri dalam masalah

naftah). Sedangkan pendapat pendapat Imam al-Syaukani wajib bagi

suami memenuhi naftah biaya pengobatan isteri dengan alasan karena

melihat pada keumuman lafaz rizkuhunna sebagaimana dalam kaedah

ushul fikih yaitu Isim yang Mudhaf lermasuk kategori lafaz umum.

Adapun ala-san kedua bersandar kepda qiyas yaitu mengqiaskan

kepada Nafkah wajib lainnya s€perti makanan, pakaian dan lain

139

140

sebagainya yang merupakan kewajiban bagi suami, karena untuk

menjaga kesehatan isteri begitu juga halnya obat-obatan firngsinya

untuk menjaga kesehatan isteri. Maka jelas ada persamaan antara

nafkah makanan, pakaian dan sebagainya degnan nafkah biaya

pengobatan isteri.

2. Jika dianalisa dari segi metode istinbath Hukum maka akan terlihat

bahwa pendapat Imam al-Syaukani lebih kuat dengan alasan kuatnya

pengaruh keumuman dalam Qur'an dan Hadis dan kuatnya qyas yang

dipakai Imam al-Syaukani apabila dianalisa masa&'Hr al-'illah (metde

mencari dan menentukan illdt) d^n qov,adih al- 'illah (cacat yang

terdapt dalan' illat).

3. Apabila dianalisa dari sudut pndang maqasid syoi'ah maka pndarnt

Imam al-Syaukani lebih dekat kepada Hifdzun l@si (menjaga jiwa),

karena membiarkan isrcri sakit tanpa ada upaya pengobalan sama

halnya dengan membiarkan isteri dalam kebinasaan.

4. Sedang Jika dilihat dari dua pendapat antara pendapat Imam al-

Nawawi yang tidak mewajibkan nafka} biaya pengobatan isteri dan

pendapat Imam al-Syaukani yang mewaj ibkan nafkah biaya

pengobatan isteri maka akan terlihat bahwa pendapat Imam al-

Syaukani lebih sesuai dengan kultur Negara lndonesia s@ara umum,

hal ini bisa dilihat dari hubungan rumah tinggi Indonesia yang

menjunj ung tinggi keharmonisan dan kebersamaan.

141

B. SAIL{N.SAIIATI

Berdasarkan pengalaman peneliti tentang natkah biaya pengobatan

isteri Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani, maka peneliti menawarkan

bebempa saran yaitu:

l. Bagi masyarakat supaya bisa mengambil sikap yang sesuai dengan

kultur Negara Indonesi4 yaitu mengedepankan keharmonisan dan

kebersamaan dalam rumah tangga.

2. Adapun saran bagi Instansi semoga bisa jadi bahan untuk

pengembangan keilmuan selanjutnya.

3. Sedangkan untuk para pembaca semoga dapat mengambil pelajaran

dan menambah wawasan serta dapat mengaplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari.

Terakhir, penulisjuga berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi

p€nulis.khusunya. semoga kita kita s€mur mampu mengaplikasikan dalam

kehidupan. Sehingga terjalin hubungan yang harmonis dalam keluarga dan

menjadi nilai ibadah di akhirat.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

'Aslrrr, Ibnu. 1984. al-Tahrir wa al-Tanwir. Tunis:ai-Dar al-

r'unisiyah.

'As1,r.rr, Ibnu. 2001. Maqasid al-Syari'ah al-Islamiyyah. Yordania:

Dar al-Nafais.

Abu Dawud, Sulaiman. Sunan Abu Dawud. Bekut.: Maktabah al-

Ashriyah.

Abu Zalnah, Muhammad. 1991. al-Syaf i Hayatuhu wa Asruhu wa

Ara'uhu wa Fiqhuhu. Beirut: Dar al-Fikr.

Al'Iraqi, Zainuddin. Tharh Al-Tatsrib, Jilid VII Beirut; Dar Al-Fikir

Al-Anshari, Z*ari,ya. l4ll H. al-Hudud al-Aniqah Beirut: Dar al-

Fikir.

Al-Baghawi. 1420 H. Ma'alim Al-Tanzil. Beirut: Dar Ihya al-

Turats.

Al-Buhuty. 1993. Syarah Muntahal lradah. 'Alam al-Kutub.

AI -Buj airami, Sulaiman. 1995. Hasyiyah al-Bujairami. Beirut: Dar

Al-Fik.

Al-Bukhari. 1422 H. Shahih Al-Bukhari. Damaskus: Dar Tuq al-

Najah.

Al-Bukhari. 1422H. Shahih Al-Bukhari. Mesir: Dar Thuq al-Najah.

At-Fasi, Allal. 1993. Maqasid Al-Syari'ah alJslamiyyah. Ribxh:

Dar al-Gharb al-Arabi.

Al-Haitami, Ibnu Hajar. 1983. Tuhfah dl-Muhtaj. Beirut: Du al-

Ihya al-Turats.

Al-Hashkafi. 1992H. Rodd Al-mukhtar. Beirut: Dar al-Fikir.

Al-lmrani. 2000. al-Bayan. Jeddah: Dar al-Minhaj.

Al-Jarjawi, PJi. Hibnah Al-Tasyri' wa Al-Falsafatufi. Beirut: Dar

al-Fik.

Al-Khatib Al-Syarbini, Muhammad. 1285 h. al-siraj al-Munir.

Kairo: Mathba' ah Baulaq.

Al-Khatib Al-Syarbini, Muhammad. 1994. Muhgni al-Muhtaj

Beirut: Dar al-Kutub alJlmiyah.

At-IGattabi, Sulaiman. 1932. Ma'alim Al-Sunan. Halab: al-

I dathba'ah' :l-Ilmiyah.

Al-Mawardi, Ali. 1999. al-Hawi al-Kabir. Dar al-Kutub al-

Ilrniyah.

Al-Mawardi, IJi. al-Nukat W'a al-'Uyan. Beirut: Dar al-Kutub al-

Ilmiyah.

Al-Muzaini, I1)lalid. Nafaqat A I -zauj ah. (www.almoslim.net).

Al-Nasai, Sunan al-Nasai. 1986. Halab: Mak:tabah al-Mathbu'at.

Al-Nawawi. Yahya. 1932. Syarah Muslim. Beirut: Dar alJhya al-

Turats al-Arabi.

Al-Nawawi, Yahya. 1991. Raudh Al-Thalibjn. Beirut: al-Maktab

alJslami.

Al-Nawawi, Yahya. 2005. Minhaj al-Thalibin. Beirut: Dar al-Fikir.

a.l-Qardawi. Yusuf. 2002. Fiqh Perbedaan Pendapat antar

Geral<an Islam. cet. Jakarta: Rabbani Press.

Al-Qardhawi, Yusuf. 2003. Memahami Khazanah Klasih

Madzhab dan lkhrilaf. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana.

Al-Qulaishi, Ali. 2004. Ahkam Al-Usroh Fi Al-Syariah Al-

Islamiyah. Shana': Dar al-Nasyar li al-Jami'at.

Al-Qurtubi. 1964. al-Jami' li Ahkam al-Quran. Kairo: Dar al-

Kutub al-Mishriyah.

Al-Shan'ani. al-Amir. Subul Al-Salom. Mesir: Dar al-Hadis.

Al-Shidieqy, Hasbi T. M. Pokok-Pokok Pegangan Imam Mazhab.

Semarang: PT. Pustaka fuzqi Putra.

Al-Subki, Taqiyuddin. l4l3 H. Thabaqat al-SyaJi'fyah al-Kubra.

Mesir:Hajrun li al-Thaba'ah.

Al-Subki, Taqiyuddin. Talonilah al-Majmu', Jilid X Beirut: Dar al-

Fikir.

Al-Suyuti. 1999. alAsybah wa al-Nadzair. Beirut: Dar al-Kutub al-

Ilmiyah.

Al-Suyuti. Tafsir alJalalain. Kairo: Dar al-Hadis.

Al-Syatibi, al-Muwafaqat.l997. Riyadh: Dar Ibni Affan.

Al-Syaukani. 1993. Nail al-Authar. Mesit'. Dar Al-Hadist.

Al-syaukani. 1999. Irsyad al-Fuhul. Kiro: Dar al-Kitab al-Arabi.

Al-Syaukani. al-Sail al-Jarrar. Damaskus: Dar Ibnu Ha-zn.

Al-Tirmidzi, Muhammad bin 'Isa bin Abi 'Isa. 1972. Sunan

Tirmidzi. Mesir: Musthafa Bab a]-Halabi.

A]-Tirmizi. 1975. Sunan al-Tirmizi. Mesir: Mathba'ah Musthafa

al-Babi al-Halabi.

Al-Zabidi, Murtadha. Taj al-'Arus. Dar al-Hidayah.

Al-Zarkasyi. 1994. al-Bahar al-Muhilh. Mesir: Dar al-Kutbi.

Al-Zirikii, Khairuddin. 2002. al-A'lam. Beirut: Dar al-Ilmi.

Al-Zuhaili, Wahbah. 1985. Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu, lild

X Beirut: Dar al-Fikir.

Arikunto, Suharismi. 1997. prosedur Penelitian Suatu Prakek

P ende kotan. Jakarta :Rineka.

Ash-shiddieqy, Hasbi. 1967. Pengantar llmu Fiqifr. Jakarta: Bulan

Bintang.

Azwar, Saifuddin. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Bin Hajjaj, Muslim. Shahih Muslim. Beirut: Dar al-Turats al-

Arabi.

Farid, Syeikh Ahmad. 2006. min A'lam As-Salaf, Penerjemah :

Masturi Ilham & Asmu'i Taman. Jakarta:Pustaka al-Kautsar.

Faris, Ibnu. 1979. Maqayis al-Lughah. Beirut: Dar al-Fikr.

Haj. Ibnu Amir. 1983. al-Taqrir u'a al-tahbir. Beirut: Dar al-Kurub

al-Ilmiyah.

Hambal, Ahamad bin. 2001. Musnad Ahmad. Bei.rut: \{rras5q5nl

al-Risalah.

Hasan Khan, Shiddiq. 1307 H. al-Raudah al-Nadiyah. Beirut: Dar

al-Ma'rifah.

Heto, Hasan. 2009. al-Wajiz fi Ushul al-Tasyri' al-Islami. Betur.:

Mr.nssasah al-Risalah.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.2007 . Jakarta: Balai Pustaka.

Khaldun, Ibnu. 1988. Tarikh lbnu Khaldun. Beirut: Dar al-Fikir.

Khaldun, Ibnu. 2007. Muqaddimah lbnu Khaldun. Beirut:

Muassasah al-Risalah.

Majah, Ibnu. Sunan lbnu Majah. Mest: Dar al-Ihya al-Kutub al-

Arabi.

Muammal Hamidi, lmron AM, Umar Fanany. 1978. Terjemah

Nailul Aur'ur. Surabaya: Bina llmu.

Muhajir, Noeng. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif,

Yogyakarta: Rake Sarasin.

Muhammad Azzam ,Abdul A2i2.2009. Fiqh Munakahat. lakzrtz:

Amzah.

Rawwas, Muhammad. 1988. Mujam Lughah al-Fukaha. Beirut:

Dar al-Nafais.

Rianto Adi. 2004. Metodologi Penelitian sosial dan Hukum.

Jakarta: Gmnit.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Tahido Yanggo, Huzaemah. 1997. Pengantar Perbandingan

Mazhab. Jakarta: Logo.

Zakaria al-Anshai, Ghayah ol-llushul Mesir: Dar al-Kutub al-

Arabiyah.

t.)

o$o.o

r..t

I,)

i-.)l

qJ

qJ

U.v-

q,/

Ero\-6ao(Jf,llt9l

$

-5o

:

-3 33h $.P

>i o.t;-.^5' c sg p -{H;;fi; 9 Hj a-: H x H _fi ''i=IS 3 P.U EL= N

-R-.5-;;tr6'X o*-E =1N - 1-o E & T E-o J_ !J__c +S L p *-C-:I)!= * .!! ! > c i a-8# EpE,rjod V-s.si] ! V i':^;(./ ..' Eoio,YOtrJi:z,:n

,6exl * gif g '

Fz,{Elrl

Hxju.>{EtLUos!J !:F!6*trtrd.lrlo

J,.1'1,.}

t?7-.J

J.f,'tr'1'9t,"I.J'

a,J.

_(d.

=ai

Il!a

zFJ

l!oFGd.L'l-.i

Z

vJ!^

L!Fs

d.trJFzlJ.J

UFzlrl

=o-oJlrllrlAlrJU

Uz5

irrf*

E

a

4.!:i !xs s:btds ir E

<.:_ ! c -1

:-r._ 2 1* ! E! ii

= - j ":

SJ=.O\\:-; !::;.8;siti!;bii!E.ote! i€5Eld t ia - olrla::d:l,r!liE;El

* .!e'El = ql

i*,i:,,i.3+ "ri:-r€li + Yil:i0 -':.!: ! i5-J EY:5" ii '5:S?EI

UaU

Il{A

ItJ

z

T{

E(,-oaa)

ID

oco

!o

J

F

Iqfl

'l' !9! 6a'! -

;$xo-S c-..r'i x E: {oo;a r:E\-! t E I

l!!;E

sxt 1t9>: JZsr3 iz-rr -r t .cEIvE:..s.-ln.l s a gl

.r t!ii3r 6.!Q <;l: IS = - 41iEi::9I *Yx,E{J E3!:E, \.J ii <:j

z

UqU

tIJ$

J

FONotr

1E1'1 -R

l"r tl .* J' 3;oo\o =i r-- l.- 9Pta) r/) r.) rn =rr) -Jr

xEt)m

Jt.tr

3{,vg-)

.?

1.rJr

1fla.*

a,{'

t-'(r\ x|!-6

a -d 5 :* Ez d 5 Hi€trJ !l J ! r',

U :,- rs!z- !.6 $P E!d, = * EtL.I. I,J :: IJv P= Ess"co \ E.P ios :sr

F\ltrtrd.LrJ(/)

5

ct

z

1.1'13.

33.,J

d.l"1'J'.9L

,.i.J

1,.J'

_{d.

=.)Ll-a.

zsJ

tJ-L-.,

Fid.tu

zt,

=5\./)

lrJFF

"%

d.tJ-l

ztrlUFZl,rl

Eo-oLLI

lrlAtrlU

Uzs

E

{.+E

.8"

,EEl

;'*ri

" ir

{

l:

n:-:t:-:$.j

-oC

o

1

O),. oc\

3tQ31rt

Z;-

'rn

-:7

Z,

ta

=araz.

t-

iz_

-:F>

0

PI

:l;J

J$

d

:,!II

I

tiIII

ItII

I

I

rii3$

..\ )\

-\'l.i $

;3*Fslsr

,J:,\{.-s

,€{.r,lI rroiJSS

I ,.r\T.

tc -(sj

cl.;ic

Q2J

i r-,3nsl(

$!'(sCr!"oa.l3Y0u!!

)d?1nI .,)

$i,As1aJ-}

.r ,r1

.ooOc)

s :'oennC

Yn{a

JF y^r

0jt*o\) \)

ut

-q

<,\1:

\

J,\

d

+Jd

'3C\i

o

o

a-

-x!

-i"-:=t-lz.

=.

U)<--v)Z

t:

Fz,

._ 1_

f : I

\J: .

l: ..-:-

(E-a

o_

q

ri

r'l C

T-<'

3l

I

tI

I

II

z.(9r$.+N

sc

(i-

==

I

I

iII

i

I

I

I

KARTU KONT RO L M ENGIKUTI SEMINAR TESIS/ DISERTASI

PROGRAM PASCASAR]ANA UIN SULTAN SYARIF KASi},I NAU

NAMA

N]M

PROGRAM

PRODI

KONSENTR,{SI

--l-,0

|

1

1_?

2

I

------:v;it

(*o+.'t*5

6

7

9

(Z/ tt1- q Lz\

afr'.( 'oh

hzr^A Z";

4./1

r

',z r--

ad"atl.tu

q'L-r4

1

-1

I

i

NO KETPARAF

SE(RETARIS

1

2

3

4

(lra" ltra,v^,il, dr.t,.t^ 4v<o*r<-

JUDUL TESIS/OISERTASI

at+ tue.vifo c< [L5.e,

'liLaro,/F3

Lr.L

2zr

(J

5

Pekanba r u,

filrektut,t'l -", - 20(9

?Prof, Dr. H. Afri;:l M, fr4AI..1iP. 195-q1015 193 3C3 1O0t

NB: 1. {anu rni dibawa s:ililp '.an mengikltr Setnrna'

l. Sel iap malra;ig^a r';ajit m:nghadiri minimal t 0 kali Sernrnai s:t'elum menjadi 2es:r.a Semifiar

[Ll (su L*.+:?.2. 9 9- ?! f4..r5. .... .

.fr/.*t.::.lgn1.?.e .kub,:A J<t|uqloUa" f/' " (l '

TGL/ HARI

a)t I

;tr 7^i o4*t*it r

I tL/-////h4

c(

t4

KARTU KONTROL MENGIKUTI SEMINAR TESIS/ DISERTASI

PROGRAM PASCASARJANA UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU

, .h.1.!...(e?: .196- \J-..'4J.5.

NAIVlA

Nil'1

PROGRAM

PRODI

KONSENTRASI

'7,\1 qPzILt-6lll1!..$HF-".tl..,..H* . .

kat raraa,' J'

NO TGLi HARI JUDUL TESIS/ DISERTASI

(D/o1 /( p+|q* @,*c+ |co-ao-

PARAF

SEKRETARISKET

1

Qa<'*a-t t-57@t tneruay

&L.Sth,*sa-, Px \)

* | , s{-*t:(zaltv I

(rsvr]*w k*t l\/t+aAs LD

f*er *a TcooT+il q

ArZqPYo A-nL- lteq'seN66aoTi OtLa'a.v tzat

l,-,O I -f fi+t<ttt-t \-11 I

(Q D+L1 l'J672- 174

(s-+t u Lct I

Pekanbaru,

DIrektur,

J

A

5

6

7

01

11

1

1

(

8

9

I2

3

4

15

lo -ot 70!S

TProf. Dr. H. Afrizal M, MANrP. 195910L5 198903 1001

NB: 1. Kartu ini dibawa setiap kali menqikuti Seminar

2. Setiap mahasiswa wajib menghadiri mrnimal 1O kali Seminar sebelum menjadi Peserta Seminar

\ I

{s,i

I

T

I

I

iln-1\\,

i

I

l

\n

,l\

NAMA

l.lIt"1

PROGRAM

PRODi

KONSENTR-ASI

NO TGL/ HARI

KARTU KONTROL MENGIKUTI SEMINAR TESIS/DISERTASI

PROGRAM PASCASARIANA UlN SULTAN SYARIF KASIM RIAU

,ALl fggt !yg-s, ?: 1..,.9.c. z.)...5-d_55... .

' PA''s'A5bai*^Ja'.;JAJM nzl:iimii,'Uo_iirt txel:azg*

]UDUL TESIS/ OISERTASIPARAF

SEKRETARISKET

I

I

,*r\, / */,, \, -r a b al +ct / //ltl znurct *

tbn kcl.h a/at^u

\PO,, fy>ztz-h'{ /-fct Czu't't't

I tzzkt=nt aL L( C q. ,14

2

J

4

5

5(zv.1t"

.,,1t/

l&l [r-ro, kzt+alctaq

0ar^'^j tgt-ri C<,l)1t"^ aLcVi Qrut9ag*t

u

I

q

1C irrr.. ou', tL"t- ah u }.'l^r"'t

pzt rpzbrP ffta-7a-StJ11

\t i,fg.", i 'o4

1J

f.i

I

I

I

l

Pekarrbaru, 2-t - tO- ZA.l9

filrektu r,

Prof. Dr. H. Afrizal M, MANri D rocolnl( 1crf,a\l 1 nn1T

NE: 1. t:.arr-u lnr drbawa s:uaP /'ali menork ni Stmtna'

2. Setiap m'rllasiswa rrajib mengna'd'r' mrnirtal l0l'ah ierntnar s:beltrm menjadi )4iena Seminar

---1

fi *tg Ctu a r(Zztra {'p<utnzt

I

KARIU KONTRO L M ENGIKInI SEMINAR TESIS/DISERTASIPROGRAM PASCASARJANA UIN SULTAN SYARIF (ASIM RIAU

, 6.1 1...p.. q i. ..1 ys-s

t0

<.. lq 5..€ ts

JUDUL TESJS/DtSERTAST

dtr*lbvh,, ArWu,l^t

PARAF

SE(RETARIS KET

1

4

5

6 IB

7

8 laftf,-9

11

4/t/l/ frc

hfi4t L,,rz

x72

TJ

14

NO TGL/ HARI

1S

PekanbalJ, 1( 6klv4e7 zolI[,lrekrrrr

TProf. Dr. H. Afriz:i M, Ir4Al'l1P t9i-410r S 1933J3 1 001

NB: 1. (anu rnr dr5av(a s:,r31 raii nreirgiiitti Senrnai?. Sefi3p .-r3hairr.,,a v;all:r m:r,charjrrr orrni,nal l(l ka| ,?r'rlir set':Um menjaJr ,,:s,ri1a Semin:r

NAMA

NIM

PROGRAM

PRODI

KONSENTRASI

2

3

,O11r,g

k"

10

\it=-

NAMA

N]M

PROGRAM

PRODI

KONSENTR,{SI

NO TG L/ HARI

KAR,TU KONTRO L M ENGIKIITI SEMINAR TESIS/ DISERTASIPROGRAM PASCASAR'ANA UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU

, A+ .W.f .ly.A' .

:12,t)..992! 5..r8..,I .

. Po<<t f alZ++t_ ^' ".. ...... .... ..,.,',Hy9*h^..94*kq tl

IUDUL TESrS/OTSERTASTPARAF

SEKRETARISKET

i-og t"lb l|Wf,t""*' lr- Qr.d

oQ,1- lrh^ tltvc.<a-t

1,c. V lVutrw y'

Urllu- 4t\

Wuku. /r/-h (r--,*-w

4

5

6

7

8

(".'1

o,t

wa

wA) q

l4r" fuue"*" l/rrv-

10

13

9

1q

(/ .ab ol aW a^44q4w' fo"c.-.r-r..c11

12 (//L^/' h/utu,il;q-c<-.,-Ir-,, t*r-*- (-0,4p/,/.tql, \

5t

2

J

Prof, Dr. H. Afrizal M, MAr.liP. i9591015 1_c3lc3 1 001T

NB l. Kanu inl drDawa s:'!lap '/.ali menqik'Jtr s:mrndi

l. Set,a9 m.lhasis"'a $ajib menghadiri mani'nal l0lali Serntnai s:f€hm menjadi ''isena

Semnial

^1 hW,

I

I

l/-u.1a,6't 7!+/acs; t ptr.*

k "u^--,\

1q

Pei.anbaru, oq -61 - 20tgDlrektur,

,-

KARTU KONTRO L M ENGIK[,II SEMINAR IESIS/DISERTASIPROGRAM PASCASARJANA UIN SULTAN SYARIF KASiM RIAU

AL, €r .\.y?: .NAMA

NIM

PROGRAM

PRODI

KONSENTRASI

10

, H.lq.

6

7

d

c

q (-tv.!o K' Polc-7* 6i.,,"-tq'5 u( \

b (f""..-o ?taJ

1L

TGL/HARI KETPARAF

SEKRETARIS

1 Nlovrri

2

3

4w-oq

Yb&e-l

)

-Gr;ao& ^0^(wn'^\t--^7*

luouL TEsrs/ orsERTAsr

leL"r^ I

\k oci 4rod i

Qt-c^u'ovb

wr<.17-

21

U.J!1"J L^

14I

Pekanbaru, tc o\z+ 20rr,?

Dlrektur,

Prof, Dr. H. Af rizal M, ti4AlllP. 19591015 1_cS913 1 001

NB: l. (anu inr diDawa ssirap (aii mengikuti Sllnlnai2. Set:iaO maltirsisi\a \iajib m?nghadrri minirnal l0 kali Sernillii sebelum meniali peseG

semafiat

: ?:.7...9.D.. _L)....{. p.jI........ .. .

. Po-t <4 1-r' 4uu n. \t,..,.......,,.....,.4....

, [#g.y.s-.. .V**ys.t....

NO

&,l.ta,. . ,(

(!

/WL"d q 4p1" Wg1't !tc-Q.v-r

d",.a^ l?s,^ALA[.* Q-t*"(l

#\

12

13

NAI',1A

N]M

PROGRAM

PRODI

KONSENTRASi

NO JUDUL TESIS/ OISERTASI

, A 1...,P Pr; .. ...\y.?-,.:. ..

: .?-!7-..A9.7.1...f..9. l{ .... Pot <Co-fqe').)L*o^

: ?l.v.*.n VJ::.:.f.3' Wu -o.,..'.'.......:2,.........

i,l<b) k)

D<l 2otal<-Lo L-

WaYoL

t,9"Lu I O\r'^+u-q

LD 5tzl 7ax. ql,L*-41;----]l

L

it-vir"t-

?<to1s ou* .16tcg [/Aa g<*.2,.

4<^ Kk&in"-,\ ur-un

av Q<,tLt;

7

I

II-t

8

9

KETTGL/ HARI

2

3

4

5

6

1r'r

11

\2

1J

l4

Pekanbaru, to ot + 20r,cDlrektur,

Prof . Dr. H. Af ri;.:l M, IrilAr,riP. 195_q1015 t"939ar3 10C1

KARTU KONTROL MENGIKUTI SEMINAR TESIS/DISERTASI

PROGRAM PASCASAR]ANA UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU

t

;r

(\ P f a-lv \-

j.r"

)t1-)()IL

<ziy n,-la

PARAF

SEl(RETARIS

l-

NB: :. lianu tni drDbv(a s:.rat /.au nrer\grKltr S:mrn"

l.setEpnBltzs6itauajiSrn:nqhadrr:mrnrmal!0lel|Ser:rr:rSistn:lu'rmenjacil'js':ilaSeminar

KARTU KONTROL MENGIKUTI SEMINAR T615/DISERTASIPROGRAM PASCASARJANA UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU

NAMA

NIM

PROGRAM

PRODI

KONSENTRASI

NO

l,,l,t 1aB

, 4].t @r. )... .u:.i.1.. ......: ? | 7 .. .?.!.?t...I9. E s.... P^1.-a-lo o *a-. a. LlrsUrsa^ l/jL2o y q^

.,...,,.u.. _..Hu

JUDUL TESrS/OTSERTASi

DV*,

ok3.4 dr-1 Ft vd-q /q.0-

PARAF

SE ARISKET

TGL/HARI

I

2

J

4

5

6

10

11

14

-t

t2

1.]

1S

Pekanbaru, .zt &< 20.1(filrektur,

Prof. Dr. H. Afrizal M, Ir4A111P. 1-0591015 1999C3 1 001

N8: l. f.anu ini diD:rwa s:irap (aii mengiklti Strnrns'2. Setiap m3hastswa lrajit m?nghadrri mrnrmal l0lal Serntnai sebehm menji,Ji 2,ise(a Semifiar

1

8

l.tAt'4C

N]M

PROGRAM

PRODI

KONSENTR6SI

10

.GL/HARI

u a 2.o t sH,UY

JUDUL TESIS/ DISERTASI

_ gRTu K0NTRO L M EI{GIKUTT SEMINAR TESrS/DISERTAST

PROGRAM PASCASAR'ANA UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU

,#j-P??,.L!E):,t ..: !1../..9?2( <e. 9s,()oJca,eti;; " '

, d+.,:tli^''E t';r-i;,H*qt : :

a

8

a

11

13

1,4

Pekanbaru, Og /t(4Direktur,

zotQ

prof. Or, H. Ilyas Husti, M,AgNIP, 1961i 230 198903 I 002

N8: 1. kartu ini dibawa setiap kalimengrkutj Seminar2 Setrap mahasiswa waiib menghadiri minimar 10 kari seminar seb€rum menjadi peserta seminar

NO PARAFSEKRETARIS KET

1

7 t"&**.

4

5 %ny?s litttl b0.4- '(*

7 ,fl-eT,.l Ctxal,ixt

&Pe'01','144r" L

,*l,/e.-'rTT ,-t 4Mo7

15

72

6

*vLl

KARTU KONTRO L M EN GIKUTI SEMINAR TESIS/ DISERTASI

PROGRAM PASCASAR'ANA UIN SULTAN SYARIF XASIM RI,AU

NAMA

N]M

PROGRAM

PROD]

KONSENTRASI

NO

4-!r .ta* .lgp-r?.\:!.. #*?! .... r'S fS ..

(x.**..t:.r2*1.... ......([yv*,. .L*.tl:.r.as...H.*.........

PARAF

SEKRETARISKET

'LL . lz.2oro

]UDUL TESIS/DISERTASI

(lf"u5*,.i l,ar-qt ta; (a1aoa - I {--

6,lu nlalid ?fi'r't l<, h-. 0oP 2,u-r?.n

7,.tvt/ t/I,.--e-, ^f-,L ,LLn" <

^ar"' uu?4t4

5

7

ll

L2

10

L1- 1( 1 - 21J\0 .f tt"a; aiLz.'v- du.<4 2-v. r. *(,"r1uoh | ft.gLl of,,,,.

8

9

1I

I

13

TGL/HARI

1

2

3

4

IIPekarrbarJ, L 7 .-r z-. ZO.tfIllrektur,

Prof, Dr. H. Afrizal M, N{AlllP. 195-41015 193303 1001

NE: !. (ariu ini oiDawa s:iraF'.alr nlenqrkl! Selnrnl:

2 SetiaF n13llasi5.1a t'aii5 menghadrri minimal l(J lal|:er'1rrai sahei'rm menjadi ,,.s!11a 5efi]irt3l

6

iI

I

l4

No. Telp/HP

Nama Orang Tua

: 081287387095

: Mara Halim Lubis (Ayah)

Almb. Mombur Daulay (Ibu)

: Nurfitryani Siregar, MH,I

: Khodijah Lubis

Nama Isteri

Nama Anak

RIWAYAT PENDIDIKA]T{:

SDN 0 t Batang Lubu Sutam

SMPN 0l Batang Lubu sutam

Madrasah Aliyah Musthafawiyah Purba Baru

(S.l ) Llniversitas Al-Ahgaf Republik Yaman

Lulus Tahun 2002

Lulus Tahun 2005

: Lulus Tahun 2010

: Lulus Tahun 201 5

RIWAYAT PEKERJAAN

Tenaga pengajar di Ponpes Al-Mukhlishin Sibuhual Padang Lawas.

PENGALAMAN ORGANISASI

1 . Ketua Dewan Dakwah Organisasi Pelajar Sumatera Indonesia (OPISI) Yaman Tahun

2012-2013

2. Seketaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Padang Lawas

Tahun 201 8-Sekarang

3. Katib Syuriyah Nahdlarul Ulama (l'{U) Kabupa'-;n Padang Lawas Tahun 2018-

Sekarang.