PASCASARIANA - Repository UIN SUSKA
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of PASCASARIANA - Repository UIN SUSKA
$ KEMENTERIAN AGAMA RJUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PASCASARIANAl+lsJl ilull^rll ii.l1
THE GRADUATE PROGRAMMEAlamat : Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 94 Pekanbaru 28'129 PO.BOX. 1OO4
Phone & Facs, (0761)858832, Site : pps.uin-suska.ac.id E-mail : [email protected]
Lembaran Pengesahan
NamaNomor Induk MahasiswaGelar Akademikfudul
Tim Penguji
Tanggal Ujian/Pengesahan 19 November 2019
Ali Pori Lubis21790215855M.H. ( Magister HukumJBiaya Perobatan Istri Menurut Hukum Islam AnalisPendapat Imam Al-Nawawi (W. 676 H) dan ImamAl-Syaukani (W. 1250 H)
Dr. Andi Murniati, M.PdKetua
Dr. Masrun, MASekretaris
Dr. funaidi Lubis, M. AgPenguji I
Dr" Zulkayandri, M, AgPenguji Il
I
ll. KH. Ahmad Dahlan No. 94 Pekanbaru [28129) P0. Box 1004 Telp /Fak.: [0761) 858832Website: http//pasca-uinsuska.info Email: ppsuinriau@gmail com
UIN SUSKA RIAU
PENGESAHAN PENGUJI
Kami yang bertanda tangan di bawah ini selaku penguji Tesismengesalrkan dan menyetujui bahwa Tesis yang berjudul: ,,BIAYAPEROBATAN ISTERI MENURUT HUKUM ISLAM ANALISISPENDAPAT IMAM AL-NAWAWI (W. 676 H) DAN IMAM AL-SYAUKANI (W. f250 ID" yang dirulis oleh saudara:
Nama : ALI PORI LLTBISNIM :21790215855Program Studi : Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyyah)
Teiah diperbaiki sesuai dengan saran penguji Tesis program pascasa{anaUIN Sultan Syarif Kasim Riau, yang telah di ujikan pada tanggal 19 November2019.
Penguji I
Dr. Junaidi Lubis. M.AeNIP. 1 9670822199803 1001
Penguji II
Dr. Zulkavandri. M.AsNIP. 19710105 199503 1 002
Tgl: 02
ember 2019
Mengetahui,Ketua Program Studi Hukum Keluarga
Dr. JNIP. I 9670822 199803 1001
2019
PENGESAHAN PEilTBIMBING
Kami yang be(anda tangan di bawah ini selaku pembimbing Tesismengesahkan dan menyetujui bahwa Tesis yang berjudul: *BlAyAPEROBATAI\ ISTERI MENURUT HUKUM ISLAM ANALISNPENDAPAT IMAM AL-NAWAWI (W. 676 IO DAN IMAM AL-SYA[IKANI (W. 1250 H)" yang ditulis oleh saudara:
Nama : ALI PORI LUBISNIM :21790215855Prograrn Studi : Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyyah)
Telah diperbaiki sesuai dengan saran pembimbing Tesis ProgramPascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim fuau, yang telah di ujikan pad a tanggal 19November 2019.
Pembimbing I
H. Helmi Basri. Lc.. M.ANIP. 197407042006041003 Tgl: 02 Desember 2019
Pembimbing II
Dr. Junaidi Lubis. NI.AgNIP. I 971 0105199503 1002 gl: 02 Desember 2019
Mengetahui,Ketua Program Studi Hukum Keluarga
,k;^.Dr. JuNIP. l 9670822199803 I 00 1
drn*t )(
PERSETUJUAN
Kami Yang Bertanda Tangan di Bawah Ini selaku pembimbing Tesis, Dengan IniMenyetujui Bahwa Tesis Bef udul "Bieya Perobatan Isteri Menurut Hukum Islam AnalisisPendepat Imam el-Newawi (w. 676 H) dan Imam al-syeukeni (w. 1250 H)" yang DitulisOleh
Untuk diajukan dalam sidaag Munaqasyah tesis pada program Pascasarjaa UniversitasIslam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
NamaNIMProgram SordiKonsentrasi
Tanggal 30 Oktober 2019Pembimbing I
DR. H. Helmi Basri, Lc., M. A197407042fi)6041003
: ALI PORI LUBIS:2179O215855: Ahwal al-Syakhsiyah: Hukum Keluarga
Tanggal 30 Oltober2019Pembimbing II
DR. ruNAIDI LUBIS, M.Agr9670822 r99E03 r00I
l,/
Meagetahui
Ketua program studi hukum keluarga ahwal al-syakhsiyah
,-*W*;,"*196708221998031001
ArM
DR HELMI BASRI, LC, M. ADOESEN PROGRAM PASCASARJANAUMVERSITAS TSLAM NEGERISULTAN SYARIF KASIM RIAU
NOTA DINASPerihal : Tesis Saudara
Ali Pori Lubis
NamaNimProgram snrdiKonsentrasiJudul
Kepada YthDirektur Program Pascasarj ana IIINSultan Syarif Kasim Riauditempat
: Ali Pori Lubis;21790215855: Ahwal al-Syakhsiyah: Hukum Keluarga
: "Iliaya Perobrtrn Isteri Menurut Hukum Islam AnalisisPendapat Imam al-Nawawi (W 676 H) dan Imrm al-Syrukani (W. 1250 H)"
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Setelah kami membaca, meneliti, mengoreksi dan mengadakan perbaikan terhadap isi tesissaudara:
Maka dengan ini dapd disetujui untuk diuji dan diberikan penilaia, 666 5ideng Tesis
Program Pascasajrn, UIN Suska RiauWassalamu' alaikum Wr,Wb
Pekan Bau 2l Oktober 2019
Pembimbing I
DR H. Helmi Basri. Lc.. l\I A197407042006041003
DR. JUNAIDI LtlBIS, M.AgDOSEN PROGRAM PASCASARJANAUMVERSITAS ISLAM NEGERISULTAN SYARIF KASIM RIAU
NOTA DINASPerihal : lesis Saudara
Ali Pori LubisKepada YthDiroktur Program Pascasa4lana LIINSultan Syarif Kasim Riau
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Setelah kami membaca, meneliti, mengoreksi dan nrengadakan perbaikan terhadap isi resissaudara
ditempat
NarnaNimProgram studiKonsentrasiJudul
: Ali Pori Lubis: 21790215855: Ahwal al-Syakhsiyah. Hukum Keluarga
: "Biaya Perobatan Isteri Menurut Hukum Islam AnalisisPendapat Imam al-Nawawi (W 6?6 H) dan Imam al-Syaukani (W. 1250 H)"
Maka dengan ini dapat disetujui untuk diuji dan diberikan penilaian, dalam sidang TesisProgram Pascasaqana UIN Suska RiauWassalamu'alaikum Wr,Wb
Pekan Baru 30 Ohober 2019
Pembirnbing II
Dt 96708221998031001
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama
NIMtempaVtgl.lahir
Progam Studi
Konsentrasi
SURAT PERNYATAAN
Ali Pori Lubis
21790215855
Desa Hutabaru I 5 februari 1990
Ahwal al-Syakhsiyah
Hukum Keluarga
lvlenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya tulis dengan judul "BiayaPerobatan Isteri Menurut Hukum Islam Analisis Pendapat Imam al-Nawawi (W. 676 H)
dan Imam al-Syaukani (W. 1250 H)" sebagai salah s:lu syarat untuk memperoleh gelar
magister pada program pascasarjana uin sultan syarif kasim riau, merupakan hasil karya saya
sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu yang terdapat pada tesis ini. yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan sumbemyasecara jelas sesuai dengan norm4 kaidah dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya saya
sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi
pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanski lainnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pekan banl 30 Oktober 2019
AIi Pori Lubis
21790215855
w
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik A.llah semat4 yang menciptakan dan mengatur selunrh makhluk
di dalamny4 yang menggenggam segala kslo,asaan yang mengr.'asai segala hidayah dan tauf*.Berkat hidayah dan taufiknya akhimya tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain
Alhamdulillahirobbil'alamiin Karena Telah Menyelesaikan Tesis Dengan Judul "BiayaPerobatan Isteri Menurut Hukum Islam Arelisis Pendrpat Imem et-Newawi (w. 676 rr)Dan Imam al-Syaukani (W. 1250 H)".
Shalawat dan Salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah diutus
Allah sebagai tauladan yang berakhlak mulia bagi seluruh ummat manusia di akhir zaman ini.
Yang rnengajarkan arti persaudaraan, mengajarkan tentang ilmu pengetahuan, berkasih saying
dan saling meghormati dengan sesam4 dan semoga dongan bershalawat kepadanya akan
mendapatkan syafaatnya atas izin Allah di akhirat kelak.
Penulis menyadari dalam penulisan ini tidaklah mudah, tentu banyak sekali kekurangan
yang terdapat dalam tulisan ini, akan tetapi berkat bantuan da bimbingan serta motivasi, dan doa
yang diberikan dalam proses penyelesaian Tesis ini maka penulis berterima kasih yang setinggi-
tingginya kepada
I . Kedua orang tua saya" ibunda tercinta Mombur Daulay (almarhumah) dan Ayahanda
Mara Halim Lubis.
2. Bapak Rektor UIN SUSKA Riau beserta jajarannya.
3. Bapak Direktur Pascasarjana beserta jajarannya yang telah memberikan saya kesempatan
untuk bisa menimba ilmu di UIN SUSKA Riau.
4. Ketua Program Studi hukum Keluarga (Ahwal a.l-Syakhsiyah) beserta staf yang telah
memberikan kemudahan keparla penulis dalam pengurusan yang berkaitan dengan Studi
saya.
5. Bapak Pembimbing Tesis Saya bapak Dr. Helmi Basri, Lc. M.A dan Bapak Dr. Junaidi
Lubis, M.A, yang telah banyak memberikan masukan dalam penulisan dan isi Tesis ini.
6. Kepada Guru-guru dan seluruh para dosen saya yang tidak bisa penulis sebutkan satu
p€rsatu telah banyak mengajarkan saya serta membagi itmu dan pengalaman kepada say4
semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah di berikan baik di Dunia
mauJ un di Akhirat.
7. Kedua Ayah dan Ibu mertua saya Maspuri Haral,ap dan Ayah mertua saya pangadilan
Siregar.
8. Isteri saya Nur Fitryani Siregar,M.Hl dan putrid saya Khadijah Lubis.
9. Segenap Rekan-rekan Prograrn studi Ahwal al-syakhsiyah konsentrasi Hukum Islam
angkatan 2017 UIN Sultan Syarif Kasim Riau sebagai ternpat berdiskusi dan saling tgkar
informasi ikniah, serta sernua pihak yang telah rela dan ikhlas memberikan bantuan
selama proses studi hingga selesai. saya Hanya dapat mengucapkan Jazahtmullah
Kha;ran Kalsira.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penulisan Tesis ini,
maka dari itr penulis sangat mengharapkan kdtik dan saran yang membangun rmhrk
kesempurnaan Tesis ini, dan terakhir penulis berharap semoga Tesis ini bermanfaat bagi kita
*mua. Amin ya robbal 'alamiin.
Pekan Baru, 0 2019
Ali Pori Lubis
21790215855
I
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Nota Dinas
Persetujuan Pembimbing Dan Ketua ProdiSurat Pernyataan
Kata Pengantar..........Daftar IsiDaftar SingkatanPedoman Transliterasi......Abstrak.............
I
iiiviviiix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .
B. Masalah
L ldentifi kasi Masalah.......,....
2. Batasan Masalah
3. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat penelitian
G. Sumber Penelitian...........
H. Sistematika Pembahasan.
BAB II : BIOGRAFI
A. Biografi lmam al-Nawawi
6
6
7
8
8
8
l0
l2
l3
I . Pendidikan Imam al-Nawawi......................................... 17
20
ll. Kitab Kitab al-Nawawi
Ill
23
1
2. Guru Guru al-Nawawi
4. Kondisi Sosial dan Politik. ,5
5. Metode Istinbath .27
6. Apresiasi 35
B. Biografi Imam Al-Syaukani......................... ...,..................36
l. Latar Belakang Imam al-Syaukani
2. Karva Karya al-Syaukani ..............
3. Pemikiranal-Syaukani
4. Pendapatal-Syaukani
5. Metode Isrinbath al-Syaukani
6. Apresiasi
BAB III KERANGI'4. TEORITIS
A. Landaszur Teori
Perobatan Dalam Rumah Tangga
a. Pengertian Perobatan ............
b. Macam Macam Perobatan
2. Nafkah
a. Pengertian Nafkah............
b. Dasar Hukum Nafkah .....
36
40
4t
43
43
+4
+)
4)
45
46
46
46
48
c. Bentuk bentuk Nafkah ...5 1
d. Faktor Faktor yang Melatarbelakangi Nafkah ......64
e. Faktor Faktor yang Menggugurkan Natkah...........74
lv
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHAS.AN
A. Analisis Tentang Pendapat lmam al-Nawawi
dan Imam al-Syaukani
B. Dasar hukum Yang Digunakan Oleh Imam al-Nawawi
Dan Imam al-Syaukani
C. Analisis Tcrhadap Pcndapat Yang Paling Kuat Antara Pendapat
Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN 139
141SARAN
76
78
93
A
B
DAFTAR PUSTAKA
NO Singkatan Kepanjangan Dari Kata
I SWT Subhanahu Wa Ta"ala
) SAW Shallahu Alaihi Wasallam
J Q.S Qur'an Surat
4 Hlm Halaman
t.pn Tanpa Penerbit
6 t.tp Tanpa Tempat Penerbit
7 t.t Tanpa Tahun Terbit
8 H.R lladis fuwayat
DAFTAR SINGI(ATAN
PEDOMAN TRANSLITERASI
Pengalihan huruf ArabJndonesia dalam naskah ini didasarkan atas Swat Keputusan
Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesi4
tnggal 22 Januari 1988, No. I 58/l 987 dan 0543.bful1987. se bagaimana yang terrera dalam
buku Pedoman Transliterasi Bahasa Arab (A Guide to Arabic Tranliterastion), INIS Fellow
1992.
A. Konsonan
B. Vokal, panjang dan diftong
Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah dirulis dengan
''a", kasrah dengan "i", dlommah dengan "u," sedangkan bacaan panjang masing-masing
ditulis dengan cara berikut:
JIJVokal (a) panj ang =
Vokal (i) panjang =
Vokal (u) panjang =
A
U
Misalnya
Misalnya
Misalnya
menjadi
menjadi
menjadi
QAla
Qita
Dtna
Arab Latin Arab LatinI a L Th
B .E Zh
1' F
Ts e Gh
J g F
aH
a ,ll K
LD J
J Dz M
) R U N
) Z J wS H
Sy ,YSh f
DI
(:
Kh
Khusus untuk bacaan ya'nisbat, malia tidali boleh digantikan dengan ..i',, melainkantetap dinrlis dengan "iy" agar dapat menggambarkan ya' nisbat diakhirnya. Begitu juga untuksuara diftong, wawu dan ya' setelah fathaft dinrlis dengan "aw" dan ,.ay,'. perhatikan contoh
berikut:
Diftong (aw) =
Diftong (ay) =
Misalnyall
Misalnya-'r-
menjadi
menjadi
qawlun
khaynrn
C. Ta' marbtthah (3)
Ta' marb1thah ditransliterasikan dengan "1" jika berada di tengah kalimat, tetapi
apabila Ta' marbrlthah tersebut berada di akhir kalimat, maka ditransliterasikan dengan
menggunakan "h" misalnya i* ll.ll 1ll*J,ll menjadi al-risalal li al-mudarrisah. atau apabila
berada di lengah-tengah kalimat yang terdiri dari *snan mudlaf dart mudlaf ilayh, maka
ditransliterasikan dengan menggunakan l yang disambungkan dengan kalimat berikutnya,
misalnya ,jrl ; "-r ",r menjadi /i rahmatitldh.
D. Kata Sandang dan Lafdh alJalila!Kata sandang berupa "al" 1dt) ditr.rlis dengan huruf kecil, kecuali terletak di awal
kalimat, sedangkan "al" dalam lafadh jalAlah yang berada di tengah+engah kalimat yang
disandarkan (idhafah) maka dihilangkan. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
a. Al-lmrim al-Bukhfiy mengatakan .. .
b. Al-Bukhiriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan ...
c. MasyA' AllAh kdna wa m6 lam yasya' lam yakun.
ABSTRAK
Ali Pori Lubis (2019): Na{kah Biaya Pengobatan Istri Menurut Imgm
al-Newawi (676 tT) dan Imam al-Syaukani (1250 H)
Nafkah merupakan kewajiban yang dibebankan syariat kepada suami. Hikmah wajibnyanafkah untuk isteri terhadap suami karena isteri tertawan akibat melaksanakan segalakewajibannya untuk suami. Oleh karena io, syariah islam mewajibkan beban nat)<ah terhadapsuami. Tuj uan penelitian ini adalah untuk mengetahui Nafkah Biaya Pengobatan IsteriMenurut Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani. dasar hukum Imam al-Nawawi danImam al-Syaukani dalam menetapakan naflah biava pengobatan isteri. serla analisisterhadap pendapat lmam al-Nawawi dan hnam al-Syaukani tentang nafkah biayapengobatan isteri.
Adapun Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian pust*a (libraryresearch). Jenis penelitian ini digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data,membaca dan mencatat serta mengolah penelitian tersebut. yang menitik beratkan padaliteratur dengan cara menganalisis muatan isi dari literatur literatur yang terkait denganpenelitian baik dari sumber data primer sepeni kitab Raudah al-lhalibin, Minhaj al-Thalibin, Mughni al-Muhtaj. al-Sail al-Jarrar, Nail al-Authar, dan Ghayah al-Wusul.maupun sekunder seperti al-Bahar al-Muhith, al-Nukat wa al-Uyun, dan Subul al-Salam,dan lain lain.
Nafkah merupakan kewajiban yang diwajibkan oleh syariat islam terhadap suamisetelah terjalin tali pernikahan baik berupa makanan, lauk pauk, pakaian, tempat tinggal,alat perlengkapan rumah, alat pembersih badan, pembantu jika dibutuhkan, dan juganafkah biaya berobat isteri menurut Imam al-Syaukr.ii.
Memutuskan hukum salah satu mekanimenya adalah melihat visualiasi masalahLertentu (tashov,wur), apabila gambarannya pasti bzru dilanjutkan kepanyapenyelasarasan dengan hukum fikth (takyifi, setelah dapat dipastikan ada jawaban darihukum tesebut baru masuk kefase terakhit yaitu vonis hukum (tatlrDig). Merujuk kepadatiga fase ini.jelas kita lihat dan yang harus dipertimbangkan adalah kondisi masyarakattersebut apakah hukum yang dijatuhkan kepada mereka mengandung maslahat tertinggiatau mengandung mudharat, sehingga dalam masalah ini kultur merupakan obyek yangharus dipertimbangkan.
Adapun kesimpulan dalam pembahasan ini yaitu memastikan peldapat Imam al-Syauk uri merupakan pendapat terkuat baik dari segi dalil al-Quran, Hadis, dan qiyasnyadengan rrerujuk kerada cara istinbath yang dipakai Imam al-Syaukani dibandingkandengan i tinbath yar,g dipakai Imam al-Nawawi. Tujuan membina rumah tangga adalah
membangun keharmonisan dan kebersamaan maka memberikan nafkah biaya berobatisteri merupakan salah satu jalan menuju keharmonisan dan wajah akhlak yang muliayang merupakan salah satu hrjuan Rasulullah SAW diutus kealam semesta ini.
Kata Kunci: Biaya, Perobatan, Hukum, Islam, Analisis.
lx
,--i.llt
eu)l l&: 6_r-r.lr .J, a+_p_2ll 6x.lt iiii :(20 I 9) .*J *_ry ..J,
d'Sr-ll d-ylr .9r!l
.x.r-,,'llt . ,.tuiiJl c.,.rel dl li?,ll J PJI qlc prl ,.r+ll O.l ,y &_!lt etglr i'i- u. it" 9 6l_rjt
€),ll i+!ll ' it<rlt i-rj rr'-t 9 i-t-9ll .- d,. ,---Fltj.!J"llr Jtil"lt iryj OL.j)t it+rlrlE liuslt $ 6t.,-)lr
i+r-!. 6),Jr ii;; 'r'-r ,/ jlsr-ll .u)1., {rrilt rt )l t.J Jirs-e ct d$lr \,Jrsj.iJl pL}tj frcl eL)l tiir
.6.rJt "J"1+r-I
g)tJt iiii(J* \rJsll eu)lr*rJ.,ll d-)l t'lJJJ'iC" Cril ,-J'
-o,tll , k*"+: iJljl+ll JE ,'.-rll .'.-,\ o. tll lr arir J LiSJI ,''-r 9 r":i5*i (,Jl tJ+ll tJ9iJul+ll JJf* crF Cls+lq iLljll (JLJjsJl 6 ris-r JJ-l !))i u.6l+,r)l (,l' 5+ rf"llt . {5lL.J.'.-tlt rJ+;.1
.i{jrjttr iJ_ rlt
. _S--3 , , +1"-e ,pl:13 , fLJ" ilS^i .,Jo 3lt gt3jt :,+ g1} i+.)-)t Lllill !F + J.L atlilt tr :trtt
jjsj rij .;!SJ,:ll fu)l 6"r r+r_jl e ),ll iin ,ll'(J .r{ dsli-l 11 arE J . --+ll . irutr,;,1.,..3 , ql-)- ol:,-jtjl.,; u,;tJt uJill ;, r.. n .9i..1Jl e+-J e.51 .;i '.-o .,!.{lr !i)i u,SJl s1$i.,;r.-o *f & * $-ttjgijl JrA 6+- u:-l rji illJl v-!i c}1ri iJ. uJEi DJue d,"isl) .rir ! tcJ,Lji",.,;,C s/S.Jl !r,L!! OU rJl ljJi
.'re.rc3 l:js. -1
rilc C. JJ+ l.(slE &ll r.6- iil+ t'A .;Jl ,r$ll ,^.l
t. Slrill ll-tl isjF'.211 c..jls ll iJs&ll .)..rl -u.; J) Ji:lt i o$)t arr dr" #Jl +Jri ul
s^r iJ*iYl iLll ,./;+$l iLll Jjrl .#,rll u. L.bl .rr+t,J,. lsijll +;i :.. .lj+Si,r^..,r; riill gyti
;.rrr^]t rSJt ..1lS ll l^ta e-iJl ei.r .5l {:ir'lJ,. r,-r;; !"1 6 r;.9.;;;i .:)till Jslll ..ra J '.Jt.i)! .&$ilt
.r:!o!},,,it l-ii\S ilLrlt .rA j eiE!}l iJ-1S.',1-i )),- * qr".ir Ji iiiU rJ"i "J".fr-lecrt"
..1lr.ll+ JY.!-Y| d{s u* el}.fi:.;yi } \,JSdl fL)l t'ir gi 3" si:Jt 4 giliill l:r .oi el1tr .yl
1*'r: .r ,r:ll uu-)l+ ijrti. ;lsj"ill d-)t k si-r \rJl !r+ji-Yt qJl Jl irt:)l .j)i gr g,,!ill., c+r.ll3
'!.br3 \rr ;i-rJJ! rr+Ul C>-I Lifll .:Un -rrj F . JjlillJ -.J*iJl eq 1n ;J-,Yl Ll. -., u^.r-,iJlt .t'J3jll eL)l
..r-6ll JJ klU-.i aiCl r\Jl !,I"'--"+ill -l:el u*;r-r3 \rrj. ilt+i i"6)ii {.(+JJ ru}l !i} !r"
x
.,lrlr: f)-'l ,d. ,gl" ,i.lii ;!:.i.,p i-ls
ABSTRACT
Ali Pori Lubis (2019): Wife's Medical Cost of Living According to Imam
al-Nawawi and Imarn al-Syaukani
Marriage isone of the Sunnah of the Prophers Muhammad fromthe time of the ProphetAdam until finally later in heaven. The purpose of marriage is to preserve human life with thebirth of children and offspring. The purpose of this study was to determine the Wife of MedicalCost of Treatment According to Imam an-Nawawi and Imam al-Syaukani, the legal basis ofImam an-Nawawi and Imam as-Syaukani in establishing the cost of wife's medical expenses, aswell as an analysis of the opinions of Imam al-Nawawi and Imam al - Smile about your rvife'smedical expenses.
The tlpe of research I use is library research. This type of research is used to search andcollest dal.a" read and record and process the research, whir:h focuses on the literature byanalyzing the content ofthe literature that is related to research from both primary and secondarydata sources-
Living is an obligation required by the Islamic Shari'a to the husband after the marriage isresponsible in the form offood, side dishes, clothes, shelter, household equipment, body cleaningequipment, helpers if needed, and a.lso the cost of wife's medical treatment according to Imam al-Syaukani. The law at one time may be irrelevant on another time so that the weak opinion of thepast century vill become a strong opinion today, moreover the legal basis is not positive onehundred percent of the content of the proposition may not enter another (qath'i ad-dalalah) eventhis problem is s'ill in the r.alm of possibility can still be interpreted with other opini ons (dzanniad-dalalah). Moreover, one of the arguments about these two opinions is qiyas which certainlycontains 'il/at while' i/ial runs for as long as there is certainty 'il/at in the matter.
Deciding the law one of the mechanisms is to look at the visualization of certainproblems (tashowwur), if the pichre is certain to continue with the alignment with the law offiqh (tab)ifi, after it can be ascertained that there is an answer from the law, the new phase entersinto the lrnal phase of the law (tathbiq). Referring to these three pbases, we clearly see and whatmust be considered is the condition of the community whether the law imposed on them containsthe highest benefit or contains harm, so incase culture is an object that must be considered.
The conclusion in this discussion is to ensure the opinion of Imam al-Syaukani.thereis thestrongest opinion both in terms of thc propositions of al-Quran, Hadith, and qiyas by referring tothe istinbath method used by Imam al-Syaukani compared to the istinbath used by Imam a[-Nawawi. The purpose of fostering the household is to build harmony and togethemess thenproviding of living expenses lor medical treatment for wives is one of the paths to harmony and
a noble moral tace. which is one of the goals ofthe Prophel Muhammad sent to the universe.
Keyrvord: Cost, Medical, Law, Islam, Analysis'
xl
BAB I
PENDAHULUAN
A. Lster Belekang Masalah
Melihat kondisi hari hari ini begitu banyaknya penyakit yang
mewabah dikalangan masyarakat ditambah r€ntannya daya tahan urbuh
manusia dengan penyakit sehingga kebutuhan manusia kepada obat obatan
sama pentingnya dengan makanan. Oleh sebab itq Naftah merupakan
kewajiban yang dibebankan syariat kepada suami, untuk menutupi kebutuhan
isteri. Obat obatan menjadi kebutuhan yang sangat dibutuhkan isteri karena
dalam memenuhi hak suaminya sangat bergantung kepada kesehatan. Hikmah
waj ibnya naftah untuk isteri terhadap suami karena isteri tertawan akibat
melaksanakan segala kewajibannya untuk suami. Oleh karena itu, syariah islam
mewajibkan beban naftah terhadap suami.r
Perkawinan salah satu faktor penyebab wajibnya nafkah, yang mana
pernikahan termasuk sunnah para Nabi rlan Rasul semenjak Nabi Adam
sampai akhimya nanti di surga.2 Tujuan pemikahan adalah untuk melestarikan
kehidupan mafusia dengan lahirnya anak dan keturunan. Rasulullah SAW
bersaMa:
,irsltrr.&tr3:,1r3 ,rkfur; .;r+;u :6rl-. r.I oi. i, till""Empt prkara yang menjadi sunnh pora Rasal yaitu : pemalu,ber*tangi-wotgiol bersiwah dor menikah." (H.R TfumizD.3
' eli af-Jarlatri, Hi*nah al-Taiyri'\a,o ol-Falsofonlt Jilid Il, (Bciruu Dar al-Fik, Tp),hlm. 7-t.
2 Sulaimsn al-Bujairami, Ho.tyiyah ol-Bujdhani, (Beirut: Dar Al-Fik, 1995), hlm. 356.' Al-Tirmizi, Surl/a,n al-Tirmiri, Nomor l0EO (Mcsir: Mathba'ah Mushafa al-Babi al-
Halabi, 1975), hlm. 3tl.
2
Termasuk hikmah disyariatkannya pemikahan antara lairL untuk
menghilangkan sifat egoisme didalam diri seseonurg, sebab dengan menjalin
ikaan pemikahan akan muncul beban yang harus dipikul oleh suami yaitu
nafkah yang telah diwajibkan oleh syariat Islam.4 Apabila seseomng
mengabaikan nafteh yang telah dibebankan agama terhadapnya maka dia telah
melanggar salah satu aturan Allah SWT. Rasulullah SAW bersaMe
&j St :i,r -U -,i,1 iJrLJ cl: :,Jt, - vl'- 'it '..,-z-:- i C;41 * e""L;4 b-& ol t ,l r_r.\ -s -
*Cukuplah dosa bagi seseorang yang-menyianyiakon or@tg yangwajib ia naJkahi". (H& Ab u Dawud).'
Al-Amir Al-Shan'ani (l 182 H) berpendapat bahwa fladis ini
menjelaskan wajibnya nafkah untuk seseorang yang dibebankan syariat
kepadanya untuk memenuhinya. Apabila tidak dipenuhi maka cukup besar
dosa yang diperoleh dari pelangg,aran kewajiban tersebuq dan dosanya yang
satu ini saja cukup membinavkannya tanpa disertai dosa yang lain.6
Al-Khatib Al-Syarbini (977 H) mengatakan bahwa naftah itu tetap
menjadi beban suami setelah isteri menyerahkan dirinya disetubuhi (aztrn
watha) bukan setelah berlangsungnya akad. Nafkah yang wajib dipenuhi ada
delapan macam: Makanan, laulq pakaian, alat pembersih, perlengkapan rumah,
tempat tinggal, pembantu jika isteri membutuhkan, dan nafkah biaya berobat
lsten.
t Ali al-qulaishi,,{l*arz al-usrofi (Shna'a: Da, al-Nasyar: 2014), hlm. 17.
' Sulaiman bin al-'Als'ast al-Sijiltani, Sumn Abu da*rad, Nomor 1692, (B€irut: al-Maklaboh d-Asriyalt, Ttp), hlm. I32.
6 Muhammad hin lsmsit al-Sh8n'8ni, Slr bul ol-Sdan, hu ll, (Mesir: Dat al-Hadjts), hlm.J23.
3
Nafkah biaya berobat isteri menjadi perbedaan pendapat
dikalangan ulama fikih. Mayoritas ulama berpendapat bahwa nafkah biaya
berobat isteri bukan rcrmasuk nafkah yang wajib dipenuhi seorang suami.
Akan tetapi sebagian ulama mewajibkan naftah biaya pengobatan
t€rhadap suami dan memasukkannya kedalam daftar naftah wajib.T
Melihat sit,'a<i perkembangan zaman sekarang ini dan ditambah
rendahnya pengetahuan masyarakat memahami hukum hukum islam
sering peneliti temui suami anggap remeh dengan urusan kewajiban
nafkah yang mesti ia penuhi untuk isterinya. Padahal salah satu tujuan
syariat islam turun kepersada bumi untuk memuliakan manusia dan
memberikan setiap hak pada tempatnya masing masing. Allah SWT
berfirman:
;itt:is,;'"'+:i 3; iijit-41'r,{rt a'fi;*5ist; 3;af ;;trt(@n}jij 6e&*;*
Ariinya: " Dot Sesunguhnya telqh Koni muliakan anak-ana*Adon, Kani angkat mereka di doratan dan di lautan ,Kami beri mercka rezki dari yang baik-bai* dot Karrrilebihkot mereka &ngan kclebihan y@E semryrru ataskebaryalran nakhlu* yang telah Ka ni ciptakan".
Ibnu 'Asyur (1393 f0 mengatakan: 'Allah SWT menjadikan
manusia lebih istimewa dari seluruh makhluk yang ada di bumi.
Kemuliaan ini original dari asal penciptaannya tidak ada kekurangan
dalam bentukny4 gerak geriknya dan kemanusiaannya sebab hewan tidak
'Ali Ahmad alQulaishi, Ah*am al-Usroh Fi a!-Syuiah al-lslaniah Jilid l, (Shana':Dar al-Nasyar Li al-Jami'a! 2004), hlm. 160.
4
mengenal kebersihan makanaq cara mengkonsumsi makanan dan
menjauhi yang membuat mudharat dan manfaat".8
Apalagi makhluk mulia tersebut masuk dalam tanggung jawab
yang sudah dibebankan syariat untuk dipikul seorang suami. Ibnu Hajar al-
Haitami (974 H) menjelaskan pentingnya nafkah sehingga menyia-
nyiakan naftah orang yang wajib dinafkahi termasuk dosa besar.e Hadis
yang menganqrm orang yang mcngabaikan nafkah yang wajib ia penuhi
menjadi pukulan keras bagi para suami yang sanggup memberikan atau
mencari nafkah akan tetapi diabaikannya.
Berbicara tentang nafkah mencakup seluruh nafkah yang telah
dicantumkan dalam kitab kitab fikih termasuk nafkah biaya pengobatan
isteri. Apakah dikatakan harmonis dalam hidup berumah tangga apabila
seorang isteri salit sehingga suami yang berkesanggupan tidak mau
memberikan naftah biaya pengobatan isterinya- Apakah dikatakan suami
saleh akan tetapi anggap remeh dalam urusan nafkah yang wajib
dipenuhinya. Apakah dikatakan pengikut Rasulullah yang sejati padahal
isterinya terlantar tanpa kasih sayanl dan kepedulian dari suami,
sedangkan Rasulullah SAW mencerminkan hubungan yang harmonis, dan
keluarga yang dijalin dengan ikatan kasih sayang. Rasulullah bersaMa:
tl, +F! SF FF :&, !E Lr.,r; ar A;) iy;&lri ,i;1- ;""r;n F3 r; .,l; ri!;,,+! S'F
I Muhammad bin Thahir bin'Asyur, al-Tadr va al-Tanwra Jilid Xv, (Tunis: Al-Dar\l-Tunisiyah, l9Er), hlm. 165.
n AhmEd bin Muhammad bin Hajrr al-Haitarni, a/- zswojir 'an lqtbd al-Kaboir, Jllid ll,
(B( rul Dar al-Fi .r, 1987), hlm 102.
5
"&baik baik diantara kalian adolah yang paling baikuntuk keluogarya dan saya paling baik dionta kalianutrtuk kcluargahr, dan apabila meningal salah satudiantara kanru naka doakanWah". (HR Timidzi)to
Al-Mubarokftri ( 1353 H) menjelaskan makna hadis ini yaitq
menjalin hubungan yang baik dengan kerabaq isrcri mencerminkan akhlak
yang baik dan Rasulullah adalah terbaik dari semusnya s€cara mutlak.
Rasulullah adalah manusia paling baik hubungan harmonisnya.rr
Bila suami tidak dapat memenuhi ketenuun naftah tersebut maka
dilihat dari kondisi suami apakah memang miskin sehingga tidak sanggup
memberikan nafkah atau temyata sanggup akan tetapi tidak mau
memberikan naftah kepada isteri. Apabila suami miskin tidak sanggup
memberikan nafkah maka untuk isteri ada dua pilihan, minta losakh afat)
sabar dan menjadi hutang bagi suami. Akan tetapijika suami mampu tetapi
tidak memberikan nalkah isterinya maka isteri boleh melaporkan kehakim
supaya hakim memaksakan suami memberikan nalkah tersebut.l2
Beberapa literasi di atas sangat jelas nalkah dalam syariat islam
merupakan sesuatu yang sakral. Seorang suami bukan hanya ber*reasi
sebagai menyandang gelar suam i melainkan menyandang tanggung jawab
yang sangat besar. Seorang suami tidak hanya pandai berbicara manis
kepada isteri tetapi kosong dari tanggung jawab nafkah dengan segala
macamannya.
ro Muhammad bin Isa al-Tirmidzi, Szzaz al-nnni&i, Nomor 3t95, (Mesir: Musthafa al-
Babi al-Halabi. 1975), hlm. 709.tt Muhammad bin AMulrahman al-Muborokfuri. Tu$oh al-Ahv@di, Jilid )q (Beirur Dar
al-Kutub al-llmiyah, Ttp), hlm. 269.
'2Ahmad bin Muhamm ad bin HqaI' Tuldoh al-Multoj, lilid Yllll, (Bcintr Dat al-lhya al-
Turals al-Arabi, Ttp), hlm. 337.
6
Melihat nafkah biaya pengobatan isteri ini masuk yang jarang
dibicarakan di kuliah kuliah umum, atau di mimbar mimbar dakwah.
Masalah ini juga masuk ranah perbedaan pendapar diantara matoritas
ulama- Oleh karena itu, penoliti tertarik membahas tuntas masalah nafkah
biaya pengobatan isteri dengan membandingkan antara pendapat Imam al-
Nawawi dari Syaf iyyah dengan pendapat Imam al-Syaukani dari
Zaidiyah. Bagaimakah pendapat Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani
tentang nafkah biaya pengobatan isteri. Begitu juga manakah yang lebih
kuat dan lebih relevan antara pendapat Imam al-Nawawi dan Imam al-
Syaukani.
Oleh sebab itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti antara
pendapat lmam al-Nawawi dan lmam al-Syaukani, sehingga penulis
merumuskan sebuah judul "Biaya Perobatan Isteri Menurut Huhtm Islam
Atulisis Pendqat Ima n al-Nawawi (w. 676 II) dan Inon al-Syaukani (w.
1250 Ir".
B Mrsdrh
l. Identifikesi M$.lrh
l^atar belakang masalah yang penulis paparkan diatas maka penulis
mengidentifikasi masalah yang ada pada penelitian ini, yaitu:
a. Pendapat Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani dalam masalah
nafkah biaya pengobatan isteri.
b. Faktor yang melatarbelakangi perbedaan penggunaan quas yang
digunakan oleh lmam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani yang
7
mengakibatkan terjadinya hasil hukum yang berbeda terkait dengan
naftah biaya pengobatan isteri.
c. Hukum perobatan dalam syariah islam.
d. Penanggung biaya pengobatan.
e. Jenis obat yang wajib di biayai suami.
f. Pendapat yang lebih sesuai dengan kultur Indonesia diantara pendapat
lmam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani.
2. Betesen Mesehh
Untuk menghindari terjadinya kesalah pahaman terhadap penelitian
ini, maka penulis membatasi masalah yang menjadi fokus dari penelitian ini
yaitu, mengenai nafkah biaya perobatan isteri menurut Imam al-Nawawi dan
Imam al-Syaukani. Menurut lmam al-Nawawi biaya berobat isteri tidak
termasuk kewajiban suami.rr Sedangkan menurut Imam al-Syaukani biaya
berobat isteri termasuk nafkah yang wajib dipenuhi suami.la
Naftah adalah sesrx!tu yang diberikan seseomng kepada iserinya dan
seluruh kerabatnya berupa makanan, pakaian dan tempat tinggal.15
Biaya adalah uang yang dikeluarkan untuk mengadakan sesuatu
(ongkos, belanja, pengeluaran).t6
f'Yahya bin Syaraf al-Nawawi, -Raadah a|-Tlplibin Jilid I{ (Beinrr Al-Maktaboh al-Islami, l99l), hlm. 50,
t' At-Syaukani, alSai I al-Joro, (Dar\askus: Dar lb'lu H8z8m, Tts), hlm. 46O,
'lbnu Hal"r Ai-Hait8mi, Tutdoh Al-Mutt@, Jilid vIIl, (Dar Al-lhya Al-Tur8ts:B€irut,1983), hlm. 301.
'" Ka ^ Bet* Bal-so 1nfurysia,(lakaia: Balai Pustaka 20OA,h1m.227.
8
3. Rumusan Mgsalah
l. Bagaimana pendapat Imam al-Nawawi dan lmam al-Syaukani tentang
biaya pengobatan isteri sebagai nafkah?
2. Apa dasar hukum yang digunakan oleh lmam al-Nawawi dan Imam
al-Syaukani dalam menetapkan nafkah biaya pengobstan isteri?
3. Pendapat siapa yang lebih kuat?
C. Tujurn Pcnclitirn
l. Untuk mengetahui p€ndapat Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani
tentang na(kah biaya pengobatan isteri.
2. Untuk mengetahui dasar hukum yang digunakan oleh Imam al-
Nawawi dan Imam al-Syaukani dalam pengambilan hukum naftah
biaya pengobatan isteri.
3. Untuk mengetahui p€ndspat yang paling kuat antara pendapaf Imam
al-Nawawi dan Imam al-Syaukani tentang naftah biaya pengobatan
isteri.
D. Menfert Den Kegunean Penelitirn
l. Penelitian ini adalah sebagai tugas akhir bagi peneliti untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Magister Hukum
dilingkungan program Pascasarjana UIN SUSKA Pekan Baru Riau
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk
penelitian berikutnya
I
3. Menambah wawasan dan pengetahuan hukum Islam untuk semua
pihak terkait dengan masalah nafkah biaya pengobatan isteri.
4. Merupakan bahan pengembangan wacana keilmuan kepada para
praktisi hukum dalam memberikan wawalvu filosofis yang mendasari
materi-materi hukum agar dapat melihat sisi efektivitas penerapan
Hukum Keluarga Islam dengan pendekatan kemaslahatan ummat.
E. Metodologi Penelitien
Metode penelitian pada dasamya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. B€rdasarkan hal
tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilrniah,
dat4 tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah b€rarti kegiatan penelitian itu
di&sa*an pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang
masuk atal sehinega terjangkau oleh penalaran manusia- Empiris berarti
cararara yang dilakukan iir dapat diamati oleh indera manusia, sehingga
orang lain dapat mengamati dan mengetahui catia-cara yang digunakan.
Sistomatis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan
Iangkah-t urgkah tertentu yang bersifat logis.rT
F. Jenis Du Sifet Peoelitien
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah p€nelitian pustaka
(librory reseorch).|8 Jenis penelitian ini digunakan untuk mencari
'' Sugiyono, Mer& Perplirion Kurtitatil, KuolitdiJ don R<tD, (Bandung: Alfabet42010), hlm.2.
r! Noeng Muhajir, Meldologi Perulitian Kwfirati!, (Yogakula: Rake Sarasin, 1989),hlm. 62.
l0
pendapat Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani yang dijadikan obyek
dalam penelitian, dan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan
nafkah biaya pengobaran isteri.
S€dangftan sifat penelitian dalam penulisan ini adalah &sbiptf
onalilis, yaitu penelitian yang menggambarkan obyek yang diteliti yaitu
pendapat lmam al-Nawawi dan lnram al-Syaukani tentang nalkah biaya
pengobatan isteri.
G. Somber Penelitien
Adapun sumber &ta dalam penelitian ini, penulis menggunakan
dua bentuk sumber data sebagai pusat informasi pendukung data yang
dibutuhkan dalam penelitian. Sumber data tersebut adalah:
a. Sumber Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian
dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan
data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang
dicari.re Adapun sumber data primemya adalah kitab Karangan
Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani diantaranya yaitu kitab
Minlnj al-Thalibit, Raudha al-Thalibin, Syarah Muslin, Al-Sail
al -Janar, Nail al-Aut har.
b. Sumber Data Sekunder
Yaitu data yang diambil lari sumber kedua yang berupa
buku panduan tentang obyek naftah biaya pengobatan isteri
9l_
D Saifirddin Azwar, Metdc Perplitia4 Cet. I, (Yogyakana: Pustaka Pelajar,l998), hlm.
yang menjadi penelitian penulis, dan buku-buku atau artikel-
artikel yang berkaitan dengan pembahasan penelitian tentang
nafkah biaya pengobatan isteri, sr.qti Kjt^b Mughn ial-Muhtaj,
Tuhfah al-Muhtqj, Nihayah al-Muhraj, ol-Hawi al-fubir, al-
Mughni, Tofrsr al-Qurtuby, badai'al-Sharui', al-Muhallaa, al-
Ihf,an, Irsyad al-fuhru|, al-Bahr al-Muhith, al-Fiqlrul Islomi wa
Adiilatuh4 da lain-lain
H. Teloik Pcngumpalen Dete
Untuk memperoleh data supaya dapat diolah dan dianalis4 maka
teknik rengumputan data dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap masalah yang diteliti.
b. Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
berupa buku-buku, kitab-kitab dan sebagainya.2o Dokumen-
dokumen yang akan dikumpulkan meliputi buku-buku yang
berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan naftah biaya
pengobatan isteri.2l
I. Teknik Penulisen
Metode penulisan penelitian dilakukan dengan menjadikan
panduan penulisan tesis hogram Pascasarjana UIN SUSKA RIAU
sebagai acuannya yaitu menggunakan pedoman transliterasi Arab latin
'o Suharsimi Arik:Jurlto, Pratedt Perqlitian Suatu Praae* Pen&kohon, (Jakarta;RillekaCipta" 1997). hlm. 135.
2t Riutto Adi, Metdologi Pervlitian $osia! dan t tutun, (Jakatla: Grsni! 2004), hlm. 72.
il
t2
keputusan bersama menteri agama dan menteri pendidikan dan
kebudayaan Rl nomor 158 tahun 1987.
J. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan tesis ini sehingga sistematis dalam
materi bahasannya" maka penulis membuat sistematika pembahasan
sebagai berikut:
BAB | : Berisikan Tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi
masalah, rumusan masalah, batasan istilah, tujuan Penelitian,
manfaat atau kegunaan yang diperoleh dari penelitian,
landasan teoritis, yang pada dasamya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
BAB II l Kajian teori tentang pengertian nafkah, mac.am-macam naftah
suami kepada isleri, nafkah hiaya pengobafan isteri menurut
lmam al-Nawawi dan al-Syaukani, dasar hukum (alQuraru
Hadis, dan Qyas), hipotesis serta tinjauan kepusakaan.
BAB m : Metodologi p€nelitia& jenis dan sifar penelitia4 sumber data,
teknik pengumpulan data, analisis dala dan teknik penulisan.
BAB ry : Pendapat Imam al-Nawawi dan al-Syaukani tentang nafl<ah
biaya pengobatan isteri, dasar hukuru dan analisis teftadap
pendapat Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani.
BAB V : Penutup yang berisikan kesimpulan, saran-saran terhadap
permasalahan yang diuraikarL daftar kepustakaarl dan
lampiran lampiran.
BAB tr
BIOGRAFI
A. Biografi Imam al-Newewi (576 E)
Nama lengkap beliau adalah Yahya bin Syamf bin Muri bin
Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jum'ah bin Hizam Abu Zakaria Al-
Hizami Al-Nawawi. lahir di Nawa pertengahan Muharram Tahun 631 H.
Al-Nawawi berangkat dari Kota Nawa menuju Kota Damaskus belajar
kepada lshaq bin Ahmad Al-Magribi. Setelal lama menimba ilmu sampai
menjadi orang nomor satu di zamannya karena ketinggian ilmunya
akhirnya diberi amanah menjadi kepala seluruh maha guru di Darul Hadis
al-Asyrofiyyah.
Adapun karya karya al-Nawawi antara lain: Raudah al-Thalibin,
al-Majmu' ryaruh al-Muhozab, syarah Shahih Muslim, al-TanSih, al-
Tahqiq, Riyodh al-Shalihin al-Minlraj, al-Azkar. al-Tibyon Fii Hamalah
at-Quran, dan lain sebagainya.z
Al-Nawawi hidup dimasa akhir pemerintahan khilafah
Abbasiyyah (656 H), dimasa inilah runtuhnya khilafa} Abbasiyah ditangan
Hulagu dari Mongoliaz
Dari pergolakan stabilitas kekhalifahan al-Nawawi tetap teguh
berdiri untuk men&lami ilmu ilmu islam, dan tidak terpengaruh dengan
' Afi bin AMulkati al-Subki, rhobqor ot-sy$'iyroh Al-Kubfa (H4Nn Li Al-Thaba'ah: l4l3 H), hlm.395.
a Muhammad bin AMulrahman bin Khaldm, Tuikh lbrw Klaldt4Jilid Ul, (Beirut: DarAl-Fikir, l9E8), hlm. 663.
l3
t4
suasana genting yang dialami saat itu. lmam al-Nawawi lahir pada
pertengahan bulah Muharam tahun 631 H di kota Nawa.2a
Panggilannya Abu zakarariya Para ulama telah menganggapnya
suatu kebaikan sebagaimana yang dikatakan Imam al-Nawawi bahwa
disunnahkan memberikan panggrlan h&nyah2s kepada orang-orang yang
saleh baik dari kaum lakiJaki maupun perempuan, mempunyai anak atau
tidak mempunyai anak, memakai panggilan anaknya sendiri atau orang
lain, dengan abu fulan atau abu fulanah bagi seorang laki-laki dan ummu
fulan atau ummu fulanah bagi perempuan.2u
lmam al-Nawawi dijuluki Abu Zakaria karena namanya adalah
Yahya sebab Zakiyya adalah ayah nabi Yahya . Orang arab sudah terbiasa
member' juluksn Abu b*uia kepada orang yang bemams Yahya, karena
ingin meniru Yahya Nabi Allah dan ayahnya Zakaria sebagaimana juga
seorang yang bemama Yusuf dijuluki Abu Ya'qub, orarrg yang bernama
Ibrahim dijuluki Abu Ishaq dan orang yang bernama Umar dijuluki Abu
Hafsh. Pemberian julukan seperti di atas tidak dengan peranran yang
berlaku sebab Yahya dan Yusuf adalah anak bukan ayah, namun gaya
pemberian julukan seperti itu sudah biasa didengar dari orang-orang
arab.21
Al-Hizami, yang dimaksud dengan ini adalah kakeknya Hizam
yang tersebut di atas. Syaikh lmam al-Nawawi pernah bercerita bahwa
2tAl-Nawawi, Paudhoruh Ttatibin, Alih balasa H. Multyi&in Mos Rida H.Abdrroloon Siregar, H. Moh Abidin Zuhri, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), hlm. 54.
25 Panggitan yang diawal i kala ab arzr un-4t-kawakib al-Duniyah, Jilid I, hlm. 20.
'Syaikh ehmad Fuid. Min A'l@r, As^SalaJ, hlm.'156.2'lbid
l5
s€bagian kakeknya menyangka Al-Hizami merupakan nisbat pada Hizam
Abu Hakim, salah seorang sahabat Rasulullah Saw. Hizam disini adalah
kakekaya seorang yang mampir di Jaulan desa Nawa seperti kebiasaan
orang-orang Arab.28
Al-Nawawi ul"lah Wnisbatan pada desa Nawa tersebut. Dia
mempakan pusat kota al-JaularL dan b€rada di kawasan Hauran di provinsi
Damaskus. Jadi Imam al-Nawawi adalah orang Damaskus karena menetap
disana selama kurang lebih delapan belas tahun. AMullah bin al-Mubarak
pernah berkata "Barangsiapa yang menetap di suatu negeri selama empat
tahun, maka dia dinisbatkan kepadanya.2e Imam al-Nawawi getarnya
adalah Muhyiddin Namun, ia sendiri tidak rnang diberi gelar tersebut.
Al-l-akhani mengatakan bahwa lmam al-Nawawi tidak senang dengan
julukan Muhyiddin yang di berikan orang kepadanya.so
Ketidaksukaan itu dis€babkan karcna adanya rasa tawadlru' yatg
tumbuh pada diri Imam al-Nawawi, meskilun sebenamya dia pantas diberi
julukan tersebut karena dengan dia Allah menghidupkan sunnah dan
mematikan bid'ah. lman al-Nawawi adalah ulama yang paling banyak
mendapatkan cinta dan sanjungan makhluk. Orang yang mempelajari
biografinya akan melihat funya wara', zrulaad, kesungguhan dalam
mencari ilrnu yang bermanfaaq amal soleh ketegasan dalam membela
kebenaran dan anar na'ruf, nahi mungkar, takut dan cinta kepada Allah
o lbidn tbid.
" Abu Balar bin Ahmad bin @hi Syuhboh, ng@d ol-M'it'tah Jilid ll, (Beirut'Alam al-Kutub, 1407 H), hlm. 153.
l6
SAW dan kepada rasul nya. Semua itu meqielaskan rahasia mengapa ia
dicinai banyak orang.3 |
Imam al-Nawawi salah satu ulama besar pada masanya-
Menurut pendapat yang kuaq ia meninggal dunia sementara umumya tidak
lebih dari 45 tahun. Ia telah meninggalkan berkas-berkas, ketetapan-
ketetapan dan kitab-kitab ilmiah yang sangat bermanfaat. Dengan
peninggalan-peninegalan tersebut, ia telah menunjukkm bahwa ia
melebihi Ulama-ulama dan Imam-imam pada masanya-32
lmam al-Nawawi menyibukkan diri dengan ilrnu-ilmu yang
bermanfaat, rcla berada di pondok yang disediakan untuk para siswa-
Merasa puas dengan makanan roti al-Ka'k dan bvzllr Tin. Ia memanfaatkan
semua waktu dan tenaganya untuk melayani umat islam. la memakai
pakaian tambalan dan tidak menghiraukan dengan perhiasan duni8, agar
mendapatkan ridha Sang Raja Maha Pemberi.
Al-Dzahabi mensifati lmam al-Nawawi sebagai orang yang
berkulit sawo matang berjenggot tebal. berperawakan tegah beribaw4
jarang tertawa, tidak bermain-main, dan terus bersungguh-sungguh dalam
hidupnya. Ia selalu mengatakan yang benar, meskipun hal itu sangat pahit
baginya dan tidak takut terhadap hinaan orang yang menghina dalam
membela agama Allah.l3
" Ibid-
" Ab, Bak- bin Ahmad bin Qadhi syuhbah, Tlsbqot al-slaf iyyoh, Jilid II, (B€irut:'Alam al-Kutub, l4O7 H), hlrn. 153.
" lbid
l7
l. Pendidikan
Syaikh Yasin bin Yusuf Al Marakisyaiv melihat Imam al-
Nawawi di kota Nawa, ketika itu umumya masih sepuluh tahun.
Anak-anak kecil yang lain memaksanya untuk bermain bersama
mereka, namun lmam al-Nawawi lari dari mer€ka dan menangis
karena dipaksa. Dia membaca al- Qur'an ketika itu, lalu hatinya
menjadi senang kepada al-Nawawi. ayalnya menempatkannya di
toko, namun kesibukannya dengan al-Qur'an tidak bisa dikalahkan
oleh aktivitas j ual beli.35
lmam al-Nawawi tumbuh berkembang dalam penjagaan
kebaikan, dan menghafalkan alQur'an. Dia menghabiskan
waktunya di toko bersama dengan ayahnya. Kemudian pada tahun
649 ayalnya memindakannya ke Damaskus agar belajar di sana-
f ia bertempat di avama para siswa- Dia mengandalkan
kekuatannya dengan roti kasar. Dia belajar kitab At-Tanbih 36 dan
menghafalnya dalam empat bulan setengah dan belajar l/
x Diu .d.luh Yasin hin Abdillalu ahli baca (AlQur'an), tukang Ham, berkulit hitam,orang shalih, dia mernprnyai toko di Zhshir Bab al-Jabiyah. Dia t€|tnlasuk or.ng ysngmempunyai karamah-karamah dan telah mclaksanakan lbadah hsji lebih dsi 20 kali. Umurnyamencapei delapon prluh tahun. Se€ara kebetulan poda umurlya cmpar puluh tahun lebih, diamelewati desa Nawa- Disana dia melihat muhyidin an-Nawawi yang k€tika itu masih kecil. laludia mempunyai firasar b6h\,va An-Nawawi akan motjadi orang yang sangat pondai. Maka diamenjumpai ayahnya uDluk memberikan wasiat kQadanya. Dia menganjurkan kepada An-nawawiagar morghafal Al-Quran dan ilmu. Syaikh Yasin setelah kejadian itu sering kcluar menemuinya"mengunjunginya, dan meminta pcrtimbangarB dan musyawarah kepadanya- Ia meninggal duniapoda 3 Robiul Awal 6E7 H di kuburan Bab Syarqi.
rr Syaikh A hmad Fari d. Min A 'lan, hlm- 7 59 -* Suluh *tu kitab yang masyhur dan paling bany* beredar dikalangan para pengikut
lmam al-Syaf i, penulisnya adalah Abu tshaq 8l-Syairazi. Dia mulai menulisnya poda awalRamadhan tahun 452H dan selesai pada bulan Sya'ban tahun berikutnya
Muha&ab.t1 Imam al-Nawawi menghafal kitab al-Tanbih dalam
waktu kurang lebih empat bulan setengah dan ia hafal s€perempat
pembahasan ibadah dari kitab Al-Muhadzdzab dalarn sisa tahun
itu, kemudian mensyarahi, mentashih di hadapan syaikhnya yaitu
seorang Imam, ulama besar, zuhud, wara', mempunyai keutamaan
dan pengetahuan-pengetahuan yalini Abu lbrahim bin Ahmad bin
Usman Al- Maghribi al-Syaf i, dan ia selalu bersama dengannya.3s
Ketika Imam al-Nawawi pergi haji bersama ayahnyq tampak
oleh ayahnya tanda-tanda kecerdasan dan kemampuan memahami.
Dia bermukim di madinah selama satu bulan setengah. Dalam
perjalanannya dia banyak mengalami sakit. Kembali dari haji, dia
memfokuskan diri dengan mencari ilmu baik siang maupun malam.
Karena itu dia dijadikan percontohan dalam perumpamaan.3'
Menurut Ustadz Ahmad Abdul Aziz Qasim, ada beberapa hal
yang biasa membentuk kepribadian yang b€sar pada Imam al-
Nawawi : macam pertama berupa kemauan sendiri yang muncul
dari dirinya seperti:
I ) Melakukan perjalanan dalam mencari ilmu.
2) Keberadaannya di Madrasah Ar-Rawahiyah.
3) Bersungguh-sngguh dalam belajar.
l8
37 Kitab yang poling mEsybur dik8langan pora pcngikut lm8m al-syaf i d8l8tn bi&Dg fiqihmudhazab dan perincian-+erinciannya- Kitab ini monpnyai keigimewaan baEbob yangsislematis. P€nulisoya Abu Ishsq a!-Sy8irazi mulai mcnulisnya pada tahun,169 H. DqgaDdernikian parulisnya menghatiskan umur syaikh al-Nawswi yang dihabiskannya untt* ilmu. :l8rna em@ belai tahun
rt Syaikh lhmad Fari d. Mia A'lottr, hlm- 773 .
'o tbid.
l9
4) Banyak belajar dan mendengar.
5) Banyak menghafal dan menelah.
6) Belajar dari guru-guru besar dan mendapat perhatian dari
mereka
7) Tersedianya kitab-kiab secara lengkap.
8) Sering mengajarkan ilrnu yang telah didapatkan dari guru-
40gurunya.
Macam yang kedua adalah faktor-faktor yang tidak biasa,
s€p€rti faktor bakat yang diberikan oleh Allah kepada hamba yang
dikehendakiny4 seperti yang dijeaskan dalam surat Al-Baqamh
Ayat 269 :
rt'hL t* ,;ri Jail:L;i -:i;'t".r*j-,y";Lit ;6i-
'@YJlriiii-)tiF!Aninya: "Allah menganrugerahkan Al HiLrrrah (kefahonm yotg
dulam tenlang Al Qurm dan As Sumah) kepfu siapayarrg dil<elcndaki-Nya. dan Barangsiapa yangdianugerahi hilonah, ia benar-benar telah diarugerahihrunio yang bonyak dan hanya orang-orang yangberatallah yory dopat mengambil pelaiaran (dari frmanAllah)".
Namuq pemberian hikmah itu disyaratkan dengan taqwa dan
takut kepada Allah SWT. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah
Ayat282 :
@;+ r*',h ni ni'i=i;:rk i,fi3
e Syaikh Ahmad Farid- Min A'l@n, hlm.762
Arlioya: "dan bertalwalah kepada Allah: Allah mengajarmu; danAllah Maha mengetahui segala sesuatu".
2. Guru-guru Imam Al-Newawi
Imam al-Nawawi dalam pe{alanan mencari ilmunya telah
melibatkan beberapa ulama yang berjasa memberikan beliau pelajaran
dalam berbagai ilmu, antara lain :
a. Ilmu Fiqih
Adapun guru-gurunla dalam bidang ilmu fiqih adalah :
l) Abu Ibrahim Ishaq bin Ahmad bin Utsman Al-Maghribi
Al-Dimasyiqi : dia adalah seorang lmam, yang diakui
keilmuannya zuhudny4 wara'nya, banyak ibadahnya
besar keutamaanya dan kelebihan semuanya itu di aras
teman-temannya-
2) Abu Muhammad AMurrahman bin nuh bin Muhammad
bin Ibrahim bin Musa Al-Maqdisi Al-Dimasyqi : dia
adalah seorang Imam, orang yang arii zuhu{ ahli
ibod.altwara', sangat teliti,dan mufti damaskus pada
masany&
3) Syaikh Abu hafsh Umar bin As'ad bin Abi Ghalib Ar-
Raba'l Al-irbili. Dia adalah orang yang teliti dan menjadi
seorang mufti.
4) Abu Al-hasan bin Sallar bin Al-Hasan Al-lrbili Al-halabi
Al-Dimasyqi. Dia adalah seorang Imam yang disepakati
20
b.
c.
2t
keimamannyq keagungannyq kelebihannya dibidang ilrnu
mazhab di zamannya.al
Ilmu Usbul tr'iqih
Imam al-Nawawi mempelajari ilmu ushul fikih kepada
sejumlah ulama. Yang paling masyhur dan yang paling besar
antara lain : Al-Qodhi Abu Al Fath Umar bin Bundar bin Umar bin
Ali Muhammad At-Taflisi Asy-Syafi'i. Imam An-nawawi belajar
kepadanya Al-Muntakhob karya lmam Fakhruddin Ar-Razi dan
sebagian dari kitab Al-Mustashfa karya Al{hazali.a2
Ilmu Brhesa, Nehwu dan Sharaf
Adapun guru-gurunya dalam bidang ilmu Bahas4 Nahwu
dan sharaf adalah :
I ) Fakhruddin Al-Maliki. lmam al-Nawawi berkara "aku
belajar kepadanya, tentang Sibawaihi atau lainnya.
2) Syaik} Abu AMillah Muhammad bin AMillah bin Malik
al-Jayyani, dengan kitab karya-karyanya dan
mengomentarinya.
3) Ahmad bin Salim al-Mashari
4) Ibnu Malik.a3
.r d-Nawawi, Rdlph hlm-t2-t' Syaikh Ahmad Fand. Min A'lor, hlm. 7'13.
n'lbid-
22
d. Ilmu Hadits
Guru-gurunya dalam bidang Ilmu Hadis adalah :
l) Syaikh Al-Muhaqqiq Abu lshaq Ibrahim bin Isa al-Muradi
al-Andalusia al-Syaf i. Dia telah mensyanhkan kepadanya
Shahih Muslim, sebagian besar dari Shahih al-Bukhari dan
banyak hadits-hadits dari al-Jam'u bain al-Shalihin karya
Al-Humaidi.
2) Abu Ishaq Ibrahim bin Abi Hafssh Umar bin Mudhar al-
Wasithi.
3) Zainuddin Abu al-Baqa' Khalid bin Yusuf bin Sa'ad al-
Ridha bin al-Burhan.
4) AMul Azizbin Muhammad bin AMil Muhsin al-Anshari.{
3. Murid-murid Imem af.Nawawi
Di antara murid-murid lmam al-Nawawi "dalah :
a. Ala'uddin bin al-Aththar.4s
b. Shadr al-Rais al-Fadhil Abu Al-Abbas Ahmad bin Ibrahim
bin Mush'ah.
c. Al-Syamsi Muhammad bin Abi Bar bin lbrahim bin
AMirrahman bin al-Naqib.
d- AI-Nadar Muhammad bin lbrahim bin Sa'dillah bin Jum'ah
* Ibid.a5
Namu panlangnya Alaudin Abu al-Hasan Ali bin Ibrahim bin Dawud al-Dimsyaqi, diadilahirkan pda hari raya ldul Fiti tshun 654 ll. Ayahnya sdslah s€orang penjual perfrm dankakeknya berprofesi sebagai dokter. Dia seorang;xlayan Imam al-nawawi sekaligus seorangmurid yang poling dekai dengan Imam An-nawarf,i, murid yang satu ini dik€llal dengan' Mulhroslur ol -Noteorri " (ringkasan al-Nalvawi).
23
e. Al-Syihab Muhammad bin AMil Khaliq bin Utsman bin
Muzhir al-Anshari al-Dimasyiqi al-Muqri.
f. Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Abbas bin Ja'wan.
g. Al-Faqih Al-Muqri Abu al-Abbas Ahmad al-Dharir al-
Wasithi.6
4. Kitab-kitsb krrya Imam al-Nawawi.
Ada beberapa kitab yang ditulis oleh Imam al-
Nawawi, diantaranya :
a. KitaFkitab karyanya dalan bidang Hadis :
a) Syarah Muslim yarg dinamakan al-Minhaj Syarah
Shahih Musl im Al-Ha.[jajj.
b) Riyadh al-Shalihin.
c) Al-Arbain al-Nawawiyah.
d) Khulashah Al-Ahkam min Muhimmad Al-Sunan wa
Qawa'id Al-lslam. Syarah Al-Bukhari (baru sdikit
yang di tulis).
b. Al-Adzkar yang dinamakan Hilyah al-Abrar al-
Khyar fi Talkhish al- Da'awal wa al-Adzkar.47
c. KitaFkitab karyanya dalam bidang ilmu hadits :
a- Al-Irsyad.
b. Al-Taqrib.
e la nrendapartan gclar al-Jalal dan 8l-Najim lsmail bin lbrahim bin Salim bin al-Khaboz.
'7 syaikh Ahmad Fai4 Min A'lon, h1fi.776.
24
c. Al-ksyat ila bayan al-Asma' al-Mubhamat.
d. KitaLkitab karyanya dalam bidang fiqih :
a- Raudh al-Thalibin.
b. Al-Majmu' Syarah al-Muhadzab (belum sempurna ,
namun disempumakan oleh Al-Subki kemudian Al-
Muthi').
c. Al-Minhaj.
d. Al-ldhah.
e. Ruus Al-Masail.
f. Tashih Al-Tarbih.
g. Al-Tahqiq
h" At-Tahqiq.
e. Kitab-.kitabnya dalam bidang pendidikan dan etika:
a- Adab Hamalah alQur'an.
b. Bustan al-Arifin.
L Kitab-kitab karyanya dalam bidang biografi dan sejarah
a Tah&ib al-Asma' wa al-Lughat.
b. Thabaqatal-Fuqoha'.
g. Kitabkitab karyanya dalam bidang bahasa :
a Tahdzib Al-Asma' wa al-Lughat bagian kedua.
b. Daqaiq Al-Minhaj.
c. Taluir At-Tanbih.48
t Syaikh lrhnaa fari d" Min A'laa hlm. 776.
25
5. Kondisi Sosi.l dan Politik
Imam al-Nawawi dilahirkan di kota Nawa. Ia
menghabiskan masa kanak-kanaknya di tempat kota kelahirannya
dengan membaca alQuran, hingga umurnya mencapai remaja, ia
berbeda dengan anak-anak yang lain. Ketika umumya sembilan
belas tahun, ayahnya membawa Imam al-Nawawi ke Damaskus
pada tahun 649 H. Di sana dia bertempat tinggal di Madrasah Ar-
Rawahiyah. Selama dua tahun dia menetap disana tanpa
meletakkan lambungrya pada tanah. Di sana dia hanya
mengandalkan kekuatannya dengan roti kasar. Di madrasah Ar-
Rawahiyah ia banyak menuntut ilmu agama dari gurunya namun
mengarnbil sedikit dari kehidupan dunianya hingga nyaris tidak
meminum aimya- Nama harumnya selalu dikenang s€panjang
masa begitu juga karya-karya dan ilmunya. Ketika al-malik al-
Zhahi tergila-gila dengan angan-angannya dan nafsunya
menyuruhnya berbuat zalim, para ahli fikih menjerumuskannya
untuk menjual akhiratnya dengan sedikit emas. Saat itu yang
tersisa dalam memberikan dukungan untuknya adalah Syaikh
Muhyiddin al-Nawawi. ae
Imam al-Nawawi datang kepadanya dan membuatnya
takut. Dia menyatakan fatwanya dan berkata, " sungguh
mereka telah memberikan fatwa yang batil kepadamu. Kamu
t'Abu Bakar bin Ahmad bin Qadhi Syuhbah, Thabqd, lilid ll, hlm. 153.
26
tidak berhak menarik iuran (pajak) dari rakyat hingga kas di
Baitul Mal habis, dan kamu serta istri-istrimq budak-budakmu
dan para pejabafmu harus mengembalikan apa yang telah kamu
ambil dari hak mereka yang sebenarnya kamu kembalikan lagi
ke Bairul Mdl.
Al-Nawawi mengucapkannya dengan tega". Setelah dia
keluar, raja al-Zhahir berkat4 "putuslah jabatan-jabatan dan gaji
ahli fikih ini!" maka onug yang disekitar raja
mengatakarq"sesungguhnya dia tidak punya jabatan, juga tidak
mengambil gaji." Sang raja bertanya, "darimana dia makan?",
"dari makanan yang dikirim oleh ayahnya." Sang raja berkat4
"demi Allall aku hendak membunuhny4 namun aku melihat
s€akan-akan singa sedang memhuka mulutnya diantara aku dan
dia, jika aku mendekatinya, maka singa itu akan memakanku."
Kemudia sang raja merasakan sesuatu dalan hatinya ketika itu
dan meminta perdamaian dengan syaikh al-Nawawi, sungguh dia
tidaklah fakir.
Namun al-Nawawi menjadi terkenal di belahan timur dan
barat, di tempar yang dekat maupun jau[ begitu juga karya-
karyanya yang menuangkan isi-isi yang jelas dan temng yang
pada masa sekarang menjadi rujukan fatwa dan amal. Sebab-
sebabnya sangat jelas.e
$ Syaikh Ahmad Farid. Min A'l@n, hlm.775-776-
6. Metde IstimMh Eukum Imam el-Newawi
lsrizDal merupakan system atau metode pua mujtahid
yang digunakan un&rk menemukan atau menetapkar suafu hukum.
lstinbot erfr kaitannya dengan fiki[ karena sesungguhnya f*tru
dan segala hal yang berkaitan dengannya, merupakan hasil ijtihad
para mujtahid dalam menetapkan hukum dari sumbernya.
Metode istinbalh hukum yang dipakai Imam al-Nawawi
pada rl"samya adalah sama dengan istinba! hukum yang
dipergunakan oleh lmam Syaf i, hal ini disebabkan karena Imam
al-Nawawi merupakan salah satu ulama golongan Syaf iyah.
Selain itu tidak ada pembahasan khusus mengenai metode istinbath
hukum yang dilakukan oleh lmam al-Nawawi baik berupa buku
yang ditulis olehnya maupun oleh muridnya- Oleh karena itrr
untuk mengetahui metode istinbalh hukum yang dipergunakan
Imam al-Nawawi sangat perlu kiranya terlebih dahulu penulis
paparkan metode istinba[ hukum Imam Syaf i.
Mazhab Syaf i ini dibangun oleh Imam Muhammad lbnu
Idris al-Syaf i seorang keturunan Hasyim bin AMul Muthalib.
Aliran keagamaan lmam Syaf i ini sama dengan lmam mazhab
lainnya dari mazhab imam empat yaitu Abu Hanifalu Malik bin
Anas dan Ahmad ibnu Hambal adalah termasuk goloogan Ahlu al'
Sunnah wa a|-Jamo'ah. Golongan Al u al-Sumah wa al'Jama'ah
27
5t
52
28
dalam bidang Ttrru ' terbagi kepada dua aliran diantaranya adalah
alimn Ahlu al-Hadis dan aliran Ahlu al-Ra'yi.sl
lmam Syaf i termasuk dalam aliran Ahlu al-Hadis. Oleh
karrna itu, meskipun lmam Syaf i digolongkan sebagai orang
yang beraliran Ahlu al-Hadtii, namun pengetahuannya tentang
frqih Ahlu Al-Roti |ann! akan memberi pengaruh kepada
metodenya dalam menetapkan hukum.52
Dalam kitabnya al-Risolah, lmam Syaf i menjelaskan
kerangka dan dasar{asar madzhabnya dan juga beberapa contoh
bagaimana merumuskan hukum-hukum fdr'Uah. Menurut lmam
Syaf i, al{ur'an dan Hadis adalah berada dalam satu tingkat, dan
rahkan merupakan satu kesatuan sumber syari'at Islam. Sedangkan
t@i istidlal *Wtti qiyas, istillsor, dan lainnya hanyalah
merupakan suatu metode merumuskan dan menyimpulkan
hukum-hukum dari sumber utamanya tadi.
Pemahan inlegral terhadap al-Qur'an dan Hadis ini
merupakan karakteristik yang menarik dari pemikiran fikih Syaf i.
Menurut Imam Syaf i, kedudukan Hadis dalam banyak hal adalah
sebagai penjelas dan penafsir sesuatu yang tidak dijelaskan oleh al-
Qur'an. Oleh karena sunnah Nabi tidak berdiri sendiri, tetapi
punya keterkaitan erat dengan alQur'an. Imam Syaf i juga
Hssbi 8sh-Shiddie$/, Petgardo llmt Fiqilr, (Jakart& Bulsn Bintan& l96anal. I19.Hu:aemah Tahido Yanggo, Pengomo Perbondingan Mclnb, (lakarta]. Logos, 1997),
hlm.89
29
mempunyai pandangan yang dikenal dengan qaul al-qadim dan
qaul al-jadid. Qaul al-qadin juga terdapat dalam kitabnya yang
bemama al-flujjah, yang dicetuskan di lrak. Sedangkan qaul
al-jadidnya terdapar dalam kitabnya yang b€mama al-Umm yang
dicetuskan di Mesir.
Menurut Imam Syaf i struktur hukum Islam dibangun di
atas sumber-sumber hukum yang terdiri atas alQur'an, Hadis,
lj ma' dan gias. Meskipun ulama sebelumnya juga menggunakan
empat dasar di atasr tetapi rumusan Imam Syaf i punya nuansa dan
paradigna baq penggunaan ijma' misalnya tidak sepenuhnya
mengikuti rumusan lmam Malik yang sangat umum dan tanpa
baas yang jelas. Bagi Imam Syaf i ijma' merupakan metode dan
prinsip dan karcnanya ia memandang konsensus orang-omng
umum sebagaimana dinyatakan lmam Malik dan ulama-ulama
Madinah.5l
Satu hal yang perlu diketahui bahwa Imam SyaIi'i tidak
bersikap fanatik terhadap pendapat'p€ndapahyq hal ini nampak
pada suatu ketika ia pernah berkata: "Demi Allah aku tidak peduli
apakah kebenaran itu nampak melalui lidahku atau melalui lidah
. ,,5.1otang ram.
'Muhammad bin l&is al-Syali'i, a/-rttualon, (Mesir: Maktaboh 8l-Hal8bi, 1940), hlm- 471'g Yrrsuf alQardarr i, Fiqh Perb&q, Petdary ontar Gerakoa Islqrr, cd. ke-4, (Jakarta:
Rabbani Prcss. 2002), hlm. l90.
30
Adapun penjelasan dari masing-masing sumber hukum
tersebut adalah s€bagai berikut:
e. AlQur'rtr
Sebagaimana Imam-imam lainya Imam Syaf i
menernpatkan al-Qur'an pada unrtan penam4 karena tidak ada
sesuatu kekuatan pun yang dapat menolak keontetikan alQur'an.
Sekalipun sebagran hukumnya harus diakui masih ada yang
bersifal zami, sehingga dalam penafsirannya t€rdapat perbedaan
pendapat. Dalam pemahaman Imam Syaf i atas alQur'an, ia
mcmperkenalkan konxp al-bayan. Melalui konsep al-bayan ni,
ia kemudian mengklafikasikan dilalah nos atas'amm dn klas.
Sehingga ada dildah 'amm dengan maksud 'arnzl, da pula dilalah
'amm dengan dua maksud 'amm dat khos, dall ada pula dilalah
'amm den an maksud tftar.ss
Klasifikasi lain adalah dilalah terlenfri yang maknanya
ditentukan oleh kontoksny4 ada juga dilalah yang redaksinya
menunjuk arti implisit bukan eksplisi! bahkan ada pemyataan
'amm yang secara spesifik ditunjukkan oleh sunnah bahwa
maksudnya khusus.n
b. Al-Sunneh
Menurut Imam Syaf i yang dimaksud adalah Hadis.
Sunnah xlain sebagai sumber yang kedua setelah al-Qur'an juga
$ Muhammad bin Idris al-Syali'i, a/-Risala/q hlm. 47l .
5 Yusuf af {ardawi, Fiqh Perkdoan Perrdapr onr@ AeraLan /sr@r!, hlm. l90.
3l
sebagai pelengkap yang menginterpretasikan isi kandungan Al-
Qur'an, sehingga kedudukan Sunnah atas AlQur'an sebagai
b€rikut:
l) Ta'kid, menguatkan dan mengokohkan AlQur'an.
3) Tabyin, menjelaskan maksud nas AlQur'an 7asDr7, menetapkan
hukum yang tidak ada ketentuan nasnya dalam AlQw'an.
4) Dilalah4ilalah al-Suntrah meskipun hukumnya berdiri sendiri
tidak ada yang bertentangan dengan dilalah nas AlQur'aru
karena Sunnah selain benumber pada wahlu juga ada faktor lain
yang menyebabkan keotentikkan Sunnah yaitu terpeliharanya
Nabi dari dosa dan kekeliruan sejak kecil.57
Dalam implernortasiny4 lmam Syaf i memakai metode,
apabila di dalam alQur'an tidsk ditemukan dalil yang dicari maka
nenggunakan Hedris muowaifE. Namun jika tidak ditemukan
dalam Hadis mutau'atir baru ia menggunakan Hadis alud.
Meskipun begitq ia tidak menempatkan Hadis alad sejajar dengan
Al{ur'an dan juga Hadis zulswarir.
lmam Syaf i menerima Had,is alud mensyaratkan harus
memenuhi beberapa hal sebagai berikut:
l) Perawi dapat dipercaya keagamaannya dan juga tidak menerima
Hadis dari orang yang tidak dipercaya.
2) Perawinya dabit.
t'Ibid"53 Muawair adalah riwayat yang tidsk mungkin meogandung dusta karcna diriwayatkan
b€be.apa orang yang tidak masuk akal m€reka sama sama berdusta
32
3) Perawinya berakal dalam artinya bisa memahami ap6 yang
diriwayatkan.
4) Hadis yartg diriwayatkan tidak menyalahi ahli Hadis
yang juga meriwayatkan.
Dalam masalah Hadis mzrsal Imam Syaf i menaapkan dua
syarat:
l) Mursal yang disampaikan oleh tabi'in yang berjumpa dengan
sahabat.
2) Ada petunjuk yang menguatkan s anad mursal iat.se
Adapun dalam menanggapi pertentangan Sunnah dengan Sunnah
lmam al-Syaf i membagi kepada dua bagian:
Pertama:IHttilaf yang dapat diketahui nasikh-maraukhnyq maka
diamalkaniah yang nas ikh.
Kedua: Ikhtilaf yang tidak dikeahui nosikh-rumnklmya.
Dalant ik.htilS yang terakhir di atas, Imam Syaf i membaginya
dalam dua kategori:
l) Ikhri@yng daoclt dipertemukan.
2) Ikhtilaf yngtidak dapat dipertemukaa.
Adapun jika te{adi suatu kontradiksi yang tidak dapat
dipertemukarq dalam hal ini, ia menjalani cam berikut ini:
'e Huar.rah Tahido Yango, Pergarto Peftatditg@t Mz.tub.hlm.l3O
33
l) Menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang baru
kemudian, dan yang terdahulu dianggap monsu*la sehingga harus
dapat diketahui ar bab al-wuradnya.
2) Jika tidak diketemukan maka harus dipilih salah satu yarg tedoat
berdasarkan sanad-sanadnya.fl
:. Ijma'
Ijma' menurut Imam Syaf i adalah kesepakatan para
'ulama' diseluruh dunia Islam, bukan hanya disuatu negeri tertentu
dan bukan pula ijma' kaum tertentu saja- Namun Imam Syaf i
tetap berpedoman bahwa ijma' sahabat adalah ijma' yang paling
kuat.
Imam Syaf i mendefinisikan ijma' sebagai konsensus
ulama dimasa tertentu atas suatu pe*ara berdasarkan nasl hadis.
Karena menurutnya mereka tidak mungkin sepakat dalarn perkara
yang bertentangan dengan hadis.6l
Imam Syaf i membagi ijma' menjadi dva yaitu ijma'
sarih dan ijma' sukuti. Namum yang paling diterima olehnya
adalah ini menurutnyq dikarenakan kesepakatan itu ijma' sarih
sebagai dalil hukum. Hal disandarkan kepada msh, dan berasal
dari secara teqa-s dan jelas sehingga tidak mengandung keraguan.
Sedangkan ijma' sukuti ditolaknya karena tidak merupakan
kesepakatan sernua mujtahid. Dan diamnya mujtahid menurutny4
e Yusuf afQardawi, Perbedoon hlm. l9/.).6r Zakariyya al-Andrari, Grrayoa hlm. 80.
34
belum tentu mengindikasikan persetujuannya. Melihat kondisi
kehidupan para ulama dimasanya yang telah teqadi ikhtilaf
dikalangan mer€k4 maka menurutny4 ijma' hanya terjadi dalam
pokok-pokok fardu dan yang telah mempunyai dasar atau sumber
hukum.62
d. Qryrg
Muhammad Abu Zahrah menjelaskan bahwa ulama yang
pertama kali mengkaji qiyas (merumuskan kaidah-kaidah dan
dasardasamya) a.l"lah Imam Svaf i. Dengan demikian lmam
Syaf i menjadikan qias *llo;gai hujjah ke empat setelah al-
Qur'an, as-Sunnah, &n ijma' dalam menetapkan hukum Islam, Ia
menempatkan qiyas setelah ijma', karena ijma' merupakan ijtihad
kolektif. Sedangkan qyas merupakan ijtihad indivi&n1.63
Syarat-syarat quas yutg dapat diamalkan menurut
Imam Syaf i adalah sebagai berikut:
l, Orang itu harus mengetahui dan mengusai bahasa arab.
3) Mengetahui hukum AlQur'an, foaid, uslul, rusikh-nmtsu t,
'amm-Hus, dan p€tunjuk dilalah rrr,ll^t.
4) Mengetahui Sunnal; ganl *ha}nt ijnu' dan ikhtilaf dikalangan
ulama.
u' T.M. H.rbi al-shidieqy, PotoL-PoaoL Pegatgan lmon Mazrra6, (Semarang: PT.
Pustaka Rizqi Pub?), hlm. 28.o' eb,, Z^hoh, al-SyCi'i Hoyalafu N,a Asrulr! |9o Aro'utu rla Fhttuta, (Beirut; Datal-Fikr, l4l8 H. / 1997), hlm.298.
5) Mempunyai pikiran sehat dan prediksi bagus, sehingga mampu
membedakan masalah-masalah yang mirip hukumnya.65
e. Iflidlal
Bila Imam Syaf i tidak mendapatkan kepuhrsan hukum
dari ijma' dan tidak ada jalan dari qiyas, maka barulah ia
mengambil dengan jalan istidlal. mencari alasan, bersandarkan atas
kaidah-kaidah agama, meski itu dari ahli kitab yang terakhir yang
disebut "syar'u mon qabland' dan tidak s€kalikali
mempergunakan pendapal atau buah pikiran manusia, juga ia tidak
mau mengambil hukum dengan c::ra istihsan, seperti yang biasa
dikerjakan oleh ulama dari pengikut Imam Abu Hanifah di Bagdad
dan lain-lainnya.
t Apresiasi
Ibnu Qadhi Syuhbah (851 H) be*ata: "Yahya bin Syaraf
bin Murri merupakan seorang ulama ahli fikih (fakih), srimpi
kepda denjat. h$a dalam bidang Hadis, orangnya zuhud".s
Taqiyuddin al-Subki (771 H) berkata: " Al-Nawawi
adalah seorang hujjatul islam, seorang dai mengajak kepada jalan
orang orang salaf, pengikut ulama salaf dari golongan ahlussunnah
val jamaah".6s
q lbnu Q6dhi syuhbeh, Tobqd, filidll,hl]flI.. 153.
ut Taqiyuddin zt-s'tbkt, Tabqa al-S)S'iiyah al-Kubra Jilid VIU, (t ebanon, al-Hijir lid-Taba'ah, l4l3 H), hln. 395.
35
36
B. Biograli Imem al-Syaukeni (1250 If)
Nama lengkapnya Muhammad bin Ali bin Muhammad bin
AMillah al-Syaukani. t hir di Kota Syaukan Tahun I173 H. beliau belajar
ilmu di Kota Shan'4 setelah menguasai banyak bidang ilmu al-Syaukani
diberi Amanah menjadi 4adlri Kota Shan'a.
Adapun karya karya al-Syaukani antara lain: Al-Sail al-Janar,
,rail al-Autlrar, fath d-@ir, Irsyad al-Fultul, al-Badar al-Tluli ', dan lain
sebagarnya6
l. Lefer Belakrng IErm al-Syaukani
Muhammad bin Ali bin Muhammad bin AMulloh al-
Syaukani. Beliau adalah seorang Imam berasal dari Yaman.
Beliau dilahirkan di San'a ibukota Yama4 pada hari senin disiang
hari pada laaggal 27 Dzul Qo'dah ll72 H, Ayahnya seorang
Qhadi (hakim). Kemudian beliau wafat pada malam rabu tanggal
27 Dzumari Akhir 1250 H. Beliau adalah seorang Mufti yang
melaut ilmunya juga s€orang tokoh agama yang paling tersohor
pada saat itu. Beliau menjadi seorang Mufti (pemberi fatwa) pada
usia 20 tahun. Banyak perminaan fatwa yang datang dari luar
kota San'a padahal guru-gurunya saat itu masih hidup. Karena
kecerdasan beliau pemah mempelajari ilmu matematika,
psikologi, etika dan fisika. Beliau juga ahli dibidang Tafsir
Qur'an dan Hadis yang menolak segala bentuk bid'ah. Imam al-
* Khairuddin el-Zirikli, al-A tan, (B€irur Dar al-||mi, 2002), hlm. 298.
Syaukani tidak pemah berjalan jauh untuk belajar karena tidak
mendapat izin dari orang tua. Dalam sehari beliau mengajar dan
belajar lebih dari l0 kajian dengan berbagai disiplin ilmu. Pada
awal belajamya, beliau banyak menelaah kitab-kitab tarikh dan
adab.
Kemudian beliau menempuh perjalanan mencari riwayat
Hadis dengan sama dam talaqqi kepda rnra maxryil,h Hadis
hingga beliau mencapai derajat lmamah dalam ilmu Hadis.67
lmam al-Syaukani dibesarkan ditanah San'a dan menimba ilmu
bersama ayahandanya &lam hal kesucian dan menjaga diri.
Beliau sewaktu menjadi seorang pelajar selalu belajar dengan
sungguh-sungguh, s€lain berguru kepada ayahandanya juga
kepada Ulama-ulama lain, beliau juga sempat belajar AlQur'an
bersama teman-t€mannya dan sempat menyelesaikannya benama
Imam Faqih Hasan bin AMulloh kemudian beliau perdalam ilmu
Al{tur'an dengan ulama-ulama yang menguasai tafsir-tafsir Al-
Qur'an pada masa itu di San'a. Gur u-guru beliau diantaranya:
a. Ayahanda beliau yang kepadanya beliau belajar syarah
al-Azhar dan syarah Mukhashar al-Hariri.
b. Al- Sayid al-Allamah AMurrahman bin Qasim al-
Madaini, beliau belajar kepa&nya syarah al-Azhar.
67 Al-syaukani. ,vofll I Aurhor, (Litntrlnt Darul Kitab llmiyai\ 1655), hlm.3.
38
c. Al-Allamah Ahmad bin Amir al-Hadai, beliau belajar
kepadanya syarah al-Azhar.
d. Al-Allamah Ahmad bin Muhammad al-Harazi, beliau
bergru kepadanya selama 13 tahurL mengambil ilrnu fiqitq
mengulang-ulang syarah al-Azhar dan hasyiyahnyq serta
belajar bayan Ibnu Muzhaffar dan syarah an-Nazhiri dan
hasyiyahnya
e. Al-Sayyid al-Allamah Ismail bin Hasan, beliau belajar
kepadanya al-Malhah dan syarahnya.
f. Al-Allamah Abdulloh bin Ismail as-Sahmi, beliau
belajar kepadnya Qowaidul I'rob dan syarahnya serta
syarah al-Khubaishi 'alal Kafiyah dan syarahnya.
g. Al-Allamah al{asim bin Yahya al-Khaulani, beliau
belajar kepadanya syarah as-Sayyid al-Mufti 'alal Kafiyah,
syarah asy-Syafiyah li Luthfillah al-Dhiyats, dan Syarah ar-
Ridha 'alal lkfiyah.
h. Al-Sayyid al-Allamah AMulloh bin Husain, beliau
belajar kepanya syarah al-fami 'alal Kafiyah.
i. Al-Allamah Hasan bin Isma'il al-Maghribi, beliau belajar
kepadanya syarah al-Adhud'alal Mukhtashar serta
mendengarkan darinya Sur,an Abu Dawud dan Ma'limus
Sunan.
39
j. Al-Sayyid al-Imam AMul Qadir bin Ahma4 beliau
belajar kepanya Jam'ul Jawami lil Muhalili dan Bahruz
Zakhkhar serta mendengarkan darinya Shahih Muslim,
Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa'i, Sunan Ibnu Majah,
Muwaththa Malilq dan Syifa Qadhi 'lyadh.
k. Hadi bin Husain alQarani, beliau belajar kepadanya
syarah al-Jazariyyah.
L AMurrahman bin Hasan al-Akwa, beliau belajar
kepadanya Slfa al-Amir Husain..6E
Beliaupun juga mempunyai banyak murid diantaranya:
a. Putra beliau yaitu: Syekh Ali bin Muhammad yang
waktu itu termasuk anak yang sholih dan alim berbagai
cabang ilmu beliau kuasai dan jarang sekali anak seusia
beliau mempunyai ilmu setingkat itu.
b. Syekh Mutahali.
c. Syekh Muhammad bin Hasan Assajani
d. Syekh AMul Khaq bin Fadol Al-Hindi.
e. Syekh Syarif.
f. Muhammad bin Nasir dan masih banyak lagi yang
lainnya.@
* Khairuddin ul-zirikli, al-A'l@rr, hlm- 29E.t Mrhammad bin Abdulhayyi al-Kanani, Fihris at-Faharis, Jilid Il, (Beirut: Dar al-Charb al-lslami, 1982), hlm. 1082.
40
Semua murid-muridnya banyak menyerap ilmu yang diajar*an
oleh Imam al-Syaukani, mulai dari llmu Fiqih, Hadis, Filsafat dan
lain-lain. Murid-murid beliau banyak yang menjadi Ulama-ulama besar.
2. Kerye-Kerye Imem rl-Syeokeni
Karyanya mencapai 278, tetapi yang dicetak ada 3E kitab, karya-
karya beliau diantanya:
l. Tuhfatud Dzakiriin Syarah lddatul Hisnil Hushain.
2. syarah Shudur fu Rafil Qubur.
3. Risalah fii Haddi al-Safari Yajibu Ma'ahu Qashrus Shalat.
4. Risalah fi Hukmi al-Tholaq al-Bidh'i hal Yaqa'u am laa
5. lnihaful Mahro fi al-Kalam 'alaa Hadisi laa 'Adwa a wa laa Thayroh
6. Risalah al-Bhughyah fii Masalati al-Ru'yati
7. Al- Tasykiik'alaa al-Taftikk wa l:syaadul Ghabilyi illa Madhabi
Ahlil Bayti fii Shuhuubi al-Nabiyyi
8. Al-Bahtsul al-Musfir'an Tahriim Kullu Muskirin
9. Risalah fi Hukmi al-Tas'iir
10. Al-Taudhih fii Tawaaori maa jaa fil al-Mahdy al-Mrmtadzary wa al-
Dajiali wa al-Masiih. Dan masih banyak kitab-kitab lainnya.
Karya-karya beliau yang terkenal adalah:
L Dalam Tafsir
Fathul Qadiir Al-Jaami Bayana Fanay Al-Riwayah wa Al-Diroyah.
2. Dalam Fiqih
4t
Al-Saylu Al-Jaraar Al-Muttadafiq 'Ala Hadaiqol Al-Azhar, yaitu
syarah Al-Azhar fiFiqhi Aalil Bayati.
3. Dalam Hadist
Naylul Al-Authar syarah Al-Muntaqa Al-Akbar.7o
Itulah sekelumit pengetahuan karya-karya lmam al-Syaukani
yang banyak manfaatnya untuk umat islam. Menjadi patokan dan jawaban
keraguan tentng berbagai persoalan.
3. Pemikiren Imem el-Syaukeni
Beliau Menulis kitab Hadaiqil al-Azhar al-Mutadaffiq 'ala
Hadaiqil Azhar. Dalam kitab tersebut beliau mengkritik beberapa
permasalahan dalam kitab Hadaiqil Azhar yang merupakan rujukan ulama
Madzhab Zaidiyyah dan meluruskan kesalahan-kesalahan yang terdapat
dalam kitab tersebul Maka bergeraklah para Muqallidin (orang yang
selalu takli4 mengikuti pendapat orang lain tanpa b€rusaha mencari
ilmunya). Membela kitab tersebut sampai terjadi perdebatan yang sangat
panjang. Tidak henti-hentinya beliau mengingatkan umat dai taHid yang
tercela dan mengajak umat agar ittiba kepada dalil. Beliau menulis risalah
dalam hal tersebut yang berjudul alQaulul Mufid fi Hukmi Taqlid.Tl
Akidah beliau adalah aqidah salaf yang menetapkan sifat-sifat
Allah yang datang dalam Kitab dan Sunnah Shahihah tanpa mentakwil dan
mentahr{. Beliau menulis risalah dalam aqidah yang berjudul al-Tuhaf at-
Tuhaf bin Madzhabis Salaf. Beliau gigih mendakwahi umat kepada
'o Khairuddin al-Ziri kli, ol-A 'la n, hlm- 29E.7' Muhanmad bin AMulhayyi al-Kattani, Filur's, Jilid Il, hlm. 1082.
42
akidah salafiryah sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan
para sahabatnya. Demikian juga beliau selalu berusaha mensucikan aqidah
dari kotoran-kotoran kesyirikan.Tz
Ketika beliau masih belajar dimasa mudanya beliau selalu
disibukan dengan mempelajari ilmu kalam, tauhid atau ilmu ushuluddin.
Beliau kaji dengan sangat serius karya berbagai kelompok yang berbeda di
antara mereka Ketika beliau mengkaji ilmu itu dia merasa bimbang dan
bingung. ltulah yang menyebabkan beliau menyukai madzhab Salaf,
walaupun rbelumnya beliau telah menganutnya. Tetapi beliau ingin
sekali mengetahui ilrnu kalanr, dan lebih menyukainya.T3
Beliau juga mempunyai pandangan tentang perktaan seorang
snhabo (qoul ash-shahaabiy) dalam masalah-masalah ijtihad bukanlah
hujjah bagi seorang sahabat yang lain. Al-Syaukani juga mengatakan
alasan beliau mengatakan bahwasannya porkataan sahabat bukanlah ,rzjl'al,
karena Allah SWT hanya mengutus Rasulullah SAW saja bagi umat ini.
Dan kita hanya memiliki seorang Rasul serta satu kitab suci. Selunrh umat
Islam diperintahkan untuk mengikuti Kitab SuciNya dan Sunnah NabiNya.
Tidak ada diskriminasi dalam masalah ini antara para sahabat dengan
orang-orang setelah mereka- Mereka semua mendapatkan kewajiban untuk
menjalankan beban-beban syariah dan mengikuti AlQur'an dan as-
Sunnah. Mak4 jika ada yang mengatakan bahwa ada dalil lain dalam
memutuskan perkara ag,ama Allah selain kitab Allah dan Sunnah
'2 Khainrddin af-Ziri kli, al-A 'lan, hlm. 298.?r Khairuddin al-zirikli, al-A' !om, hlm. 298.
43
NabiNya serta kesimpulan yang dikembalikan kepada dua sumber
tersebut, berarti dia sudah mengatakan tentang agama Allah itu sama
sekali tidak benar, dan telah menetapkan dalam syariat Islam ini suatu
aturan yang tidalt ditetapkan oleh Allah SWT.74
Ada sebuah pemikiran lmam al-Syaukani tentang Taklid yaitu
perkataan seMgian orang yang bertaklid yang diduga sebagai dalil. Yang
terp€nting menurut Imam al-Syaukani bahwa taHid orang awam pada
seorang lmam perkara yang diperbolehkan dengan aturan-aturannya dan
tidak diwajibkan, seperti dikatakan onmg-orirng sekarang. Karena tidak
ada kwajiban kecuali yang diwajibkan Al{ur'an dan as-Sunnah, dan
tidak ada seorang ulama yang mewajibkannya sama sekali. Karena itu
tidak ada larangan bagi seorang muslim untuk bebas berpegang pa&
madzhaLmadzhab tertentu yang telah ada75
4. Pendepet Imrm r[.Syeukeni
lmam al-syaukani adalah ulam:. salaf yang sangat mumpuni dari
segi keilmuannya- Banyak ulama-ulama Yaman d8n dari luar kota yaman
mengandalkan pemikiran beliau. Imam al-Syaukani b€rpatokan kepada Al-
Quran dan Hadis, &n sangar berpegang teguh dengan perintah Allah io.76
5. Metdc Islirrfuh Erkrm Imem rLSyeukrni
Istinbath Hukum Imam al-Syaukani berangkat dari AlQur'an
dan Hadis Nabi. Beliau memegang teguh Sunnah yang dijalankan oleh
" Yu*f d-q.dt"* t Menoluni K)waruh Klosik Metab dan lkt ti6 Q*,Iit,, ltLtBrMedis Eks Saratq 2m3I hlrr- 23-25.
" Muharnrnad bin AMulhsyyi 8l-Iknani, Fihris, Jilid Il, hlm. 1082.
44
Nabi, jadi apapun yang dilakukan dan dijalankan oleh tmam al-syaukani
s€lalu berpatokan kepada Sunnah Nabi.
Al-Syaukani termssuk ulama yang berpendapat bahwa haram
hukum rya taklid. Maka setipa orang mesti mengetahui dalil disetiap
pengamalannya-z
6. Aprcsirsi
N-ZinHi (1396 H) berkata: "Muhammad bin Ali al-Syaukani
adalah seorang ahli fikih yang sampai deajat mujtohid, termasuk
pemb€sar ulama Yaman dan pemah menjabat xbagai qadhi yaman dan
memiliki I 14 karangan".78
n et-zii.kli, al-e'lan. Jilid vt, hlm. 298.
'" Ibid.
BAB III
KERANGKA TEORITIS
A. Landassn Teori
l. Perobatan dalem rumah tangga
s. Pengertirtr Perobatan
l) Pengertian perobatan secara bahasa
Dalam kamus bahas. arab perobatan berasal dari kata
ddwa alau Alaja yang bermakna s€suatu yang dimasukkan
kepada budak perempuan supaya gemuk.Te
2) Pengertian perobatan secara istilah
Karena perobatan berasal dari kata dlaja yu'dliju
nu'dlajdan ildjon berarti penertiannya menurut istilah yaitu:
"L.:.rl eioJ;tJtJ..lt .Cll& L,-. dJ,,ll A ;g\Jl"
" Kata ilaj fungan nengkasrchtmr huruf 'ain yotg di minumyang bisa--mengobati atau probator utt u* mernegoh
, . .. 80wnyar
Melihat pengertian diatas, pengertian secara bahasa
lebih umum dari pengertian secara istilah sebab pengertian
ilAj dalarn bahasa adalah memasukkan sedangkan menurut
istilah memasukkan yang mencegah dari penyakit.
" Muhammad bin Makram al-lfriqi, tisaa al-'Arob, JilidXlV, (B€irut: Dar Shsdir, l4l4H), hlm. 279.
- Muhammad Ra$,\ras Qal'aji, Mu'jom Luglmh al-Fuqoho. Jilid I, (Beirut Dar al-Nafais, 1988). hlm- 319.
45
46
b. Mecem mscam perobotrn
Perobatan kalau dilihat dari tempat penyakit ada di luar
dan di dalam sebagaimana halnya penyakit ada di luar dan
ada penyakiy dalam. Kalau dilihat dari segi parahnya
penyakit ada penyakit ringan dan ada penyakit konis.
Beberapa literatul fikih yang memuat biaya pengobatan
isteri para ulama fikih hanya menyebutkaa biaya
tanpa menjelaskan jenis penyakit atau batas kronisnya.8l Oleh
karena itu, nafkah biaya perobatan isteri mencakup segala
jenis penyakit baik penyakit ringan atau penyakit konis.
2. Neftah
^. Pengertien Nef}eh
Naftah secara etrrzologi yaitu:
.JFlr ,J.it a;::i yi Arlyl -lj"" NaJ*ah meruru bahasa adalah men-geluor*an don tidakdigunako, kecuali kcpda yang baik".E'
Nafkah adalah pemberian dari suami yang diberikan kepada
isteri setelah adanya suatu akad pemikahan. Nafkah wajib
karena adanya akad yang sah setolah isteri menyerahkan dirinya
kepada suaminya, dan memungkinkan untuk terjadinya
"' Ahmad ttin Muhemmad bh |Its',1s,, tuldah al-Muhqj, Jilid vlll, (B€irur Dar Ihya al-', uats alrAnbi, Ttr), hlm. 312.
e Muhammad bin Ahmad al-Kharib al-Syarbini, Mulani Al-Mutui, Jilid v, (Beirut Daral-K rtub al-llmiya.1 1994), hlm. 159.
47
bersenang-senang (istin ta'). Syari'at mewajibkan nafkah atas
suami kepada isterinya.
Naftah hanya diwajibkan atas suami karena tuntutan akad
nikah, dan karena keberlangsungan bersenang-senang sebagaimana
isteri wajib taaf kepada suami, selalu menyertainya, mengatur
umah tangga, mendidik anak-anaknya. Ia tertahan untuk
melaksanalan hakny4 "Setiap orang yang tertalran untuk hak
orang lain dan manfratnya, maka nafkahnya atas omng yang
menahan karerunya".83
Nafkah secara terminologi diartikan sebagai sesuatu yang
diberikan seseorang kepada isteri dan kerabatnya berupa makanarL
pakaian, dan tempat tinggal.e
Nafkah merupakan suatu kecukupan yang diberikan oleh
yang wajib mena{kahi benrpa roti, laulq pakaian, tempat tinggal,
dan peralatan rumah. 85
Nafkah dalam defenisi lain
,ellll O.a$-itl dJi"q'ii+t -,
" Najkah adalah bayoran yang diberikan ke@a isteri korenasudah neryerahlzn dirinya untuk disetubuhi". %
lmam al-Hashkafi menyebutkan defenisi naftah yang agak
sedikit berbeda dengan defenisi yang disebutkan lbnu Hajar, yaitu
t'AMul Ari, Muhammad A2z8rt, Fiqh Munakotwt, (Jakana: Amzah,2m9), hlm.2l2-213.
& Afi Ahmad al-Qr,laishi, Ah*an at-tJsroh Fi al-Syorioh a!-lslaniola Jilid I, (Shana':Dar al-Nssyar Ii al-Jsmi'at 2m4), hln. 155.
tt Al-Buhuty, q,rcralr Munrolo! hatuh Jilid lll, (Alam al-Kutub: t993), hlm.652.e lbnu Hajar, rtJryat Jilid Vltl, hlm. 302.
48
dengan membedakan pengertian *czra 'ud dan *cam syara'.
Adapun pengertian naftan se1 Syara' yaitu:
',',<Xr, i;sir3 #r-rr,or :ti,;j""Nalkah merurut ryara' adalah makanan, paktian, dan tempattingtlo|".
sedangkan nafkah apabila diartikan secara 'urfyaitu:
";u.t"tr 4" G.!r"
" Najkah menuru 'urf adalah mata non saja".87
Walaupun definisi berbeda satu sama lain akan tetapi tujuannya
sama yaitu adanya beban yang ditanggung suami setelah ada faktor yang
menyebabkan wajibnya naftah yang akan dijelaskan setelah pembasan
b. Ilasar Hukum Nalkah
l) Al-Qur'en
Dalil dari AlQuran tentang wajibnya naftah biaya
pengobafan isteri yaitu:
lnl.
"'io*'Si'ir- ti ;r'ri ;S-" *,{ 6; y.u;i G+j L'4i1i
.J'q;-r-; $l l-t*3 i"-1rfi,#;i *r: A ,;A J"3
bp'.r.U'!',y ZE &i" -1tty'i"j; is t;42?lr i'n;ri i,1i b1:'t4; ac tu 1ir:;i W y$ ;'.tr 4 r:r1i
" Al-Hashkafi, Rodd a!-nuthtoz lilidlll, (B€irut: Dar al-Fikir, lgg2'),hlm. 5'12.
49
i,fii,-,si9 i;r; c ilL $;# t* Jtl'n;i tb.ji
@:r; ;'i;it t^ iii ii \:..t;ii iiArlinya: "Para ibu lcdaHah nenyuukan aru*-arutbrya selamo
dua talrun peruh, Yaitu bagi yang ingin menyempurna*anpenyusuon dan kewajiban ayah memberi Ma*mt donpakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf. seseorangtidak dibeboni meloinkan meruntt kdar kesanggupatnya.janganlah seorong ibu menderita kcsengsaraon karenaanabrya dan seorang ayah kareno anabrya, don warispunbe r kew aj i bon demrtrbn ". (QS. Al-Baqarah: 233)
2) Hadis
Dalil dari Hadis Rasulullah SAW tentang wajibnya biaya
berobat isteri terhadap suami yaitu:
..irlijrr jijins', t#, # til _,
".Rizki mere*a. (:Yrr!,- *" &"kaiantrya wqjib kalian pnuhi
dengan ma'ruf'. (HR. Muslim)"
Al-Nawawi mcnjelaskan rizki yang dimaksud dalam Hadis
bahwa nafkah yang merupakan sudah menjadi suatu kesepakatan
dikalangan ulama.s Nafkah sudah dijelaskan tuntas dalam mazhab
Syaf i tetapi nafkah biaya pengobatan isteri tidak termasuk naftah
wajib sebab qryas lebih mendekatkan naftah biaya berobat kepada
masalah sewa menyewa sehingga tidak termasuk nafkah wajib.
Al-Amir al-Shan'ani (l I E2 H) Menjelaskan makna lirln[l
dalam Hadis tersebut merupakan satu pemberitahuan bahwa tidak
o Muslim Bin Ha.iiaj, Stghih Muslim, Nomor 1218, (Beinrt: Dar Ihya al-Turals), hlm-
s Al-Nawawi, S)ry, M$lira Jilid VUI, (Bcirul; D8r lhy8 Al-Turals, 1392 H), hlm. lE4.E82.
50
ada yang wajib nafkah kecuali apa yang sudah dikenal dalam
daerah tersebut (sesuai 'url).s
3) Qiyas
iaai.r r^lis clL r-ir (r-. L.r c++L i-l; : 1r ";y el.p) y (5),'
,.e_)-. k*,ll JlJl'.j-'s ir<,j.j- "J.,,,}J
}i &!l Lr-r €th Oy
"Tidak wajib biaya bembat, biaya untu* dober, dan upahbekon dan semisalryta seprti donor darah dot khitankorena semuotya tujuot ya menjaga asahya (fisik isten)sana,Mrrya seprrj efnyewo rumah tidak wajib mercrovasiruman sewaarn D)t .
Sebagaimana penyewa rumah tidak wajib memperbaiki
rumah rwaannya melainkan itu merupakan tanggung jawab
pemilik rumah begitu jugalah biaya pengobatan isteri tidak wajib
bagi suami melainkan tanggung jawab isteri atau onmg tuanya
karena ada persamaan didalam qias yaitu. sama sana tujuannya
merawal asalnya (rumah dalam hal sewaan dan fisik isteri dalam
ma-salah nafkah).
* Al-Amir al-Shan'ani, Sutul al-&lan, Jilid II, (Mesir: Dar al-Hadist), hlm. 322.or et-xhaib al-Syarbini, /t rrrr8d, Jilid v, hlm. 159.
Dalil qiyas yang digunakan lmam al-Nawawi yaitu dengan
membandingkan kepada rumah sewaan sebagaimana didalam kitab
Mughni Al-Muhtaj:
Akan tetapi menurut pendapat al-Syaukani tetap wajib bagi
suam i dengan menyamakan kepada nafkah karena sama sama
5l
menjaga kesehatan isteri. Berikut penjelasannya dalam kitab l/-
Sail Al-Jarror:
elClJ lai-' Li-l crA 1+ iiiilt crr-r Ul r.6-. -;s elJAll c.,l--r! Ll_r,,
''lai-. ! t^i-J L iL+ iJ.
"Adopun wajibnya biayo pengobatan bentuk dalil qiyasnya noJkahwajib tujuannya unnt menjaga kesehatan istei sedongkml obatmerupatan salah salu yang bisa meniaga kesehararmya".e2
Sebagaimana nafkah seperti makanaq lauh alat pembersih
badan tujuannya adalah menjaga kesehatannya maka obat obatan
termasuk menjaga kesehatan bahkan sudah barang tentu untuk
menjaga keseharan.
c. Bentuk Bentuk Nefioh
l) Nelkeh wejib
a) Nrlteh Me*rnen
Mengenai naftah makanan para ulama berbeda
pendapat tentang batas ketentuannya Menurut mazhab
Syaf i kercntuan makanan yang wajib diberikan oleh suami
sifatrya bervariasi, dilihat dari kesanggupan suami. Suami
yang kaya dtla mud (1.200 gram) perhari, dan suami yang
lssrdqaturys menengah maka ukuran naftah makanannya
e Al-Syaukani, a/.Sar7 alJarrar (Damaskus: Dar Ibnu Hazn), hlm. 460.
52
adalah satu setongah nud (765 gram) perhari sedangkan
suami yang miskin adalah satu mud (5 l0 gram) perhari.e3
b) Nafteh lauk-Peuk
Naftah lauk pauk tidak ditenokan secara dctail
melainkan diserahkan kepada kebiasaan ('zl) disuatu
daerah tersebut. Sehingga menimbulkan perbedaan satu
daerah dengan daerah lain, Begitu juga batasan antara suarni
yang kaya dengan yang miskin ditentukan sesuai daerah
tertcntu. Dalilnya firman Allah SWT dalam surat al-Nisa
ayat 19:
i'. i ,ti Gf ;;ai ilj oi d, Ji., \r:;t; *41 qly
_ - _ 1_..1. /.\1,. -.ru11,-: , . : v4. - {r C .-* \;,4
ri. tefi 6i y; |r:t$ o$'sit u i;;o3-r4CP!,)
#i;t!E-IrJb j43Aninya:" Hai orong-orang yang beriman, tidat halal bagi kanu
mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlahkamu menyusahkan nercka korena landak mengambilkembali sebagian dori apa yang lelah futtru berifun
,erkecuali bila merckz nelafukanpekerjaan keji yang nyata dan bergaullah funganmereka secara patut. kemudian bila ksmu tidaknenyukoi nureka, (maka bersabarlah) karena mungkinkanu tidal menyukai sesuotu, Padahal Allahnenjadikmt padanya kebaikan yong bonyak".
Al-Khatib Al-Syarbini (977 H) menjelaskan cara
mengambil dalil dari ayat ini, bahwa Allah menyuruh ber
" el-Khatib al-syarbini, ,lhfuzr, Jilid v, hlm. 302.
53
mu'asyarah (menjalin hubungan baik) dengan isteri, dan
mana mungkin termasuk berhubungan baik kalau suami
hanya membebani isteri suoaya sabar hanya makan roti saja
tanpa ada lauknya sebab makanan biasanya tidak bisa
ditelan tanpa lauk.q
Dalil kedua firman allah dalam surah al-Maidah ayat 89:
J'L q rLi6,fl;'r*;i -n zui t,'!+gi-6+i a;r* c t:.ri b6;; |* ltst:i;i{*g;1fr
' 'i -1 -,!- --.1J-f )t rgP- tlArtinya: " Allah tidalc menglruhtm kanu disebabkan sunpah-
swryahmu yang tidak din a*sud (utuk bersumpah),telapi Dia menglruhtm kamu disebabtan sntpah-sumph yang karnu sengaja, Maka kdarat(nelangar) sunpah ita, iolah memberi Makan sepuluhorog miski4 Yain dari nakorot yotg biosa kmnaberikon kepoda kelurgan4 atou ncmbei p*oiankcpda nercka atau memerfukokan seorang buda*".
Makna &!,1 .i .i*Li u !;- il .r menurut Ibnu Abbas
adalah roti dan minyak, rdangkan menurut Ibnu Umar
maknanya adalah roti dan minyak samin.es
Menurut penafsiran Ibnu Abbas dan lbnu Umar
makin jelas tentang wajibnya nafkah lauk pauk untuk isteri
karena jelas tidak termasuk sifat harmonis hanya
membebani isterinya bersabar makan tanpa ada lauk.
* al-Khatib d-syarbini, M4zr, Jilid v, hlm.l59.n lbid
54
c) Nalkah Pekaian
Naftah sandang untuk isteri, seorang suami
diwajibkan memberikan pakaian yang cukup unok
isterinya, dan ini sama ketentuannya dengan lauk pauk yaitu
dengan melihat daerah tertentu ('urfl. Wajib bagi seorang
suami memberikan gamis yang menutupi badanny4 celana
yang menutupi bagian bawahny4 kerudung yang menutupi
bagian kepalany4 dan sandal (alas kaki). Dalilnya firman
Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 233:
'iwli'6 oi a'ri ?.-uas of; i),:jri:r+ji,,.4gr'rt
i'14;i *l ls.ie *"urHV #';; ri;, ,:a .y'lt &:
' l|u-,i SL,>rr1i &i' -:iz,t"j; S', a it ?4,, irJ,
Artinya: " Para ibu hendadah mentusukm arwk-a nalorya selatnadua talrun Wnuh Yaitu bagi yang ingin,nenyempurrrake, peryusuon dan kewqjiban ayahmemberi Makon dor pkaian lcepada Poa ibu dengotcara ma'ruf. seseorang tifuk dibeboi nelainlcormemrntt kodo kcsangupawtya joqotah seororg ibumen&rila lresengsaraant *arena onalotya dan seorangayah kmzna snahya, dan warispun berkewajibondemihan".
Makta Kiswah dalam ayat adalah pakaian (rtbas),
dan merupkan kewajiban bagi suami terhadap isterinya
apabila menyusui anaknya.%
* el-Kharib al-Syartrini, d$imj al-Munir, Jilid l, (Kairo:Mathba'ah Baula$ 1285 H),hlm. l5l.
55
Dalil kedua hadis Rasulullah SAW:
, [52t*50t:14*,f orl. I I it.j.3 jl $ir jii.; yl"
" ketahuilah, hah. isteri terhadsp kalion (no@nenyiaplrn &ngor baik Wlaian dan nakowtne re ka ". Q{R. T irmizi)e1
Al-Amir Al-Shan'ani (1182 H) mengatakan bahwa
Hadis ini menunjukkan waj ibnya naftah makanan dan
pakaian untuk isleri, dan hal tersebut sudah menjadi yma'
dikalangan Ulama.es
Termasuk juga qios menjadi dalil wajibnya naftah
pakaiarL yaitu dengan mengqias-kannya dengan makanan,
sebab badan tidak akan bisa beraktivitas tanpa makanan
begiru juga badan tidak akan bisa beraktivitas tanpa
pakaian.e
Qiyas yang dipakai Ibnu Hajar ini sangat akurat
kalau kita lihat dari sisi urgennya dua nafkah ini. Sebab
manusia yang normal tidak akan bisa beraktivios dengan
khalayak ramai atau bersosial dengan masyarakat tanpa ada
makanan yang mengganjal perutny4 begitu juga tidak bisa
tanpa pakaian yang menutupi auratnya. tidak bisa jadi
patokan dengan manusia yang tidak mementingkan aurat,
sebab ada s€bagian masyarakat yang budayanya buka aurat
' Al-Tirmizj,, Sumn ot-Tirn izi, Nomor I 163, hlm. 3.* Al-Amir al-Shan'ani, S,.6ul, Jilid Il, hlm. 322.e lbnu Hajar Et-Hait8mi, In{falr Jilid vlll, hlm. 310.
56
r@ zakafia al-Anshsri , Glpyah hln. l.'"'nir..ri, J-6, lrri-x,'il"ai"r,, oar at-Minhaj,2000), hlm. I l.
di depan khalayak ramai,karena yang menjadi acuan baik
dan buruk dalam hidup adalah syariat bukan logika.
Berbeda dengan muktazilah yang mengatakan tolok ukur
baik dan buruk bisa dari akal. rm
d) Nefteh AJrt Pembersih Bedrn
Naftah alat pembersih badan seperti sisir, minyak
rambut pernbersih untuk menghilangkan bau ketialq bau
mulut dan lainJain. Dalil yang dipakai ulama fikih datam
dalam masalah ini ada dua sumber, pertama qias, dan
kedua 'urf. Adapw qiyas tetfr;btt\ Wrtana, sesuai
penjelasan al-Imrani melaui jalur menggyar-kanya dengan
naftah badannya seperti makanaq sebab ada kesamaan
yaitu sama sama dibutrhkan badsnnya kedu, &ngm
rneng-gias-kannya kepada rumah sewaan sebagaimana
pemilik nrmah wajib menyapu rumah sewaan tersebut
begitu juga halnya dengan alat pembersih untuk isteri
karena sama sama ada unsur membayar sewaan, sewa
rumah dengan pemilik rumah dan bayar mahar untuk
disetubuhi.rol
Dalil yang kedua dengan menggunakan jalut 'urf, al-
Mawardi menjelaskan nafkah alat pembersih memicu
kepada kcbiasaan di daerah ters€but, misalkan rryanita Syam
57
menggunakan minyak untuk meminyaki rambuhya maka
suami pun wajib memenuhiny4 begitu juga di Irak biasanya
memakai minyak Sairaj untuk rambuhya maka suami wajib
memenuhinya.l02
Melihat dari penjelasan al-Mawardi yang
menjadikan 'urfsebagai dalil, memang dalam usul fikih'urf
merupkan salah satu istidlal dalun mengambil hukum
sesuai dengan firman Allah dalam surah al-A'raf 199:
@ 5.X+i*,r*ii+)i\ lii r;:i iArtinya'. " Jadilah Engkau Pema'af dan surahlah orong
mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglahdari pada orang-orang yang bodoh".
Al{urthubi (671 H) menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan;.,.,:,.L; dalam ayat ini adalah setiap sifat
yang diterima oleh akal dan jiwa meras:l ny:rman
dengannya.ro3 Memicu kepada penafsiran alQurtubi ini
dapat memberi indikasi bagi kita tentang wajibnya naftah
alat pemb€rsih badan, karena jiwa yang sohat dan akan yang
normal pasti memb€narkan perlakuan ini menrpa*an hal
yang baik. Sebagai dalil kedua adalah Hadis Rasulullah
SAW:
t@ Al-Mavta,cfi, al-Hani al-Kabir, fill,d Xl, (B€irut: Dar al-Kunrb al-llmiyah. I 999), hlm.42E.
103 el-Q,nrurbi, a/-Jan i' li Ah*ot olQuran, Jilid vll (Kairo: Dar al-Kutrb al-Mishriyatq1964), hlm. 346.
58
:iur ,J;:,i'r ly'j4*:il + di ,rg;'it G+lzil,e ;i,i ni ,11 etii * .!F ,s5:r,,J+l rjril uj a :&5 !E
+rj:!! c5ii; u fr'.'u, +l gri, ,.jr ?t.2* $." Hindun ibunya Mu'awiyah berkou kepda Rosulullah
balwasarya Abu Sufuan adalah laki laki plit, qal,ah bolehsoya anrbil hotonya sembanyi sembunyi? Rasulallahmenjawab: Ambillah secuhtpnya uruuk kamu dot anablu".(HR. Buklari). r(x
Al-lmam Zainuddin al-'lraqi (806 H) mengatakan,
Hadis ini merupakan dalil untuk 'uy'bagi segala yang tidak
ada ketentuannya dalam nash syara', sebagaimana al-
Qurtubi (671 H) menjadikan hadis ini sebagai dalil
bahwasanya 'urf menjadi acuan dalam hukum syara'
meskipun tidak disetujui Syaf iyyah dan yang sejalan
dengan Syaf iyah dari kalangan yang tidak mengakuinya
dalil secara lafaz lc,aipi mengamininya secara maknal05
e) Nefteh Perlengke pan Rumah
Seorang suami wajib memberikan kepada isterinya
berupa alat-alat masak dan hal-hal yang sifatnya primer.
Dalil yang menjadi landasan wajibnya nafkah perlengkapan
rumah adalah firman Allah Swt:
'* Al-Bukhari, Shahih ol-Bullwi, Nomor 221l, (Mesir: Dar Thuq al-Najah, 1422 H),
16 Z-ainuddin al'iraqi, Ttwh ot-Tdsrib, Jilid VIl, (Boirut; Dar al-Fikir), hlm. 174.hlm. 79
59
':"1 \;F oi A; i;; og'-'5fiL li;a;, . ., .--.-.
@ tr# tli *. .itt .-t;_*.,
Artinya:"bergoullah dengan mereka secara patut- kemudianbila kamu tidak menyukai nerek+ (nal<abersabarlah) karena mungkin kanu tidok menyakaisesuatu, Padohol Allah menjadikan padonya kebaikanyory boryat".
Bergaul dengan baik bersam isteri merupakan
anjuran agama lslam, termasuk menurut al-Khatib al-
Syarbini menberikan perlengkapan rumah termasuk bergaul
dengan Mik (mu'asyorah bil ma'ruf).tu
f) NeltrhTempt Tingrl
Naftah tempat tinggal ini juga sesuai dengan
ketentuan suatu daerah. Rumah tempat tinggal ini tidak
mesti milik suami melainkan boleh dengan menyewa
tempat tinggal yang Iayak dihuni dan bisa menjaga dirinya
dan hartanya-ro7 Adapun yang menjadi dalil wajibnya
narkah tempat tinggal firman Allah Swt dalam surah al-
Talaq ayat 6:
\,ii$. irrG .ti €+i .; ;.,i 3; ;r :r,*fby'#* # S; *ir/4G ;;*:i 3 ob"L*
'* el-Kharib al-syarbini, Muhgni, hlm. 160.
'' /rid. htm. t59.
60
Artinl,a: "Tempatkanlah mereka (para ister, di mona kmubeaempat tinggal menurul kemanpuannu donjangarlah kamu menyusahkan merek) untukmeryEmpitkn (hati) mereka- don jika mercka(isteri-isteri yang sudah ditaloq) itu sedang fumil,Maka berikanlah kepada mereka noJkabrya hinggamereka bersalin, kemudian jika mereka net rusukatt(anak-aruk1nu untulonu Maka berikanlah kepadamereka upahnya, don muqtowarahkonlah di antorakomu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kmunenemui kesulitan Ma*a perempuan lain bolehmenytsukan (aruk itu) untubtyo".
Ayat diatas merupakan perintah untuk memberikan
tempat tinggal bagi isteri yang dilata( akan tetapi
memberikan rumah tempat tinggal untuk isteri yang buka
ditalak tentu lebih utama.lo8 Maka dengan ca:r- istinbat ini
kelihatan jelas menggunakan qias aula*i dengan arti yang
tersurat dibalik teks ayarjauh lebih utama-
Dalil kedua adalah firman Allah dalam surah al-Nisa
ayat 19:
q i;t of &;; l,;S 69"-te,"fia i;;citE
Artinya: dengan mereko secara pdut. kemudianbila ka nu tidak nenyukai merck4 @akabersabolah) karetw nwtgkin kanu tidakmenyukai sesudu, Padahal Allah ne4jadikanpdonya kebaika yang banyak".
i;t;,,s\,F, *ar ;;i; :;t;i l,Aii Kt J$i@u';iA tb.i:;
kt:i i;'i
ta lbid.. ,im. lsg.
6t
Al-Imrani (558 H) menggunakan keumuman ayat ini
tentang mu'asyorah dengan baik karcna tennasuk kategori
ma'ruf adalab menyediakan tompat tinggal untuk isteri.
Uryas juga menjadi dalil tentang wajibnya nafkah tempat
tinggal, yaitu dengan mengqqyas-kannya dengan pakaian
sebagaimana halnya pakaian gunanya untuk menuopi aurat
wanita ketika bertransaksi begitu juga rumah yang
manfaatnya sama sama menutupinya auraulya dari
pandangan orang lairq dan juga gunanya sama sama
menjaga fisiknya dari kepanasan dan kedinginan.l@
g) NeIlsh Pembantu Apobila dibutuhkan
Pembantu yang dimaksud wajib diberikan oleh
suami kepada isteri apabila tidak sanggup mengurus dirinya
sendiri. Mengenai masalah nafkah pembantu ini berbeda
ketentuannya antara yang kaya dan yang miskin. Suami
wajib menutupi nafkah untuk pembantu tersebut baik dari
segi makanan, lauk-paul,. pakaian, tetapi alat pembersih
tidak wajib diberikan kepada pembantu tersebut.r r0
Isteri terkadang tidak bisa mengurusi
kepentingannya s€hingga agama mewajibkan bagi suami
untuk mencari pembantu untuk mengurusi keperluannya.
'n Al-lr*-ti, ol-Boyo^ Jilid Xl, hlm. 210.
"o Al-Kharib al-syarbini, Mugtni, hlm, l 59.
Ayat alQuran yang menjadi dalil wajibnya nafkah
p€mbantu jika isteri butuh firman Allah dalam surah al-Nisa
ayat 19:
tU i;',< c,i ,ts j;; op'+,}:s -i i;;as1@tilr;t *:ni "Si't,
Artinya: "bergaullah dengan mercka secara patut.kemudian bila kotnu tidak menyukoi mereka,(moka bersabarlah) karera mungkin kanu tidakmenyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikmtpadanya kebaikon yang banya*".
l-afaz 'an kerap kali menjadikan beberapa hukum
sumbernya satu dalil yang sama, contohnya masalah nafkah
ini kalau kits lihat adi rata naftah masuk keranah
umumnya cakupan ayat anjwan mu'asyarah dengan baik
ini. al-lmrani mengatalan termasuk sifat nru,asyaah
apabila seorang suami menlapkan pembantu untuk
isterinyall I
t^andasan &lilnya juga menunrt al-Imrani adalah
qiyos, yaiu dengan meng-qryas-kannya kepada seorang
ayah yang wajib memberikan pembantu untuk mengurusi
anaknya begitu juglah wajibnya pembantu untuk isteri
karena dua duanya sama sama nafkah yang wajib bagi
mereka berdua.l 12
t" Al-lwani, al-Bo1,o4Jilid XI, hlm. 2t It'' Ibid.
62
2)
63
h) Nafteh bieya peugobaten isteri
Naftah baiaya pengobatan isteri adalah mencakup
biaya upah untuk dokter, dan obat-obatannya. Nafkah ini
termasuk naftah yang urgen karena obat sama halnya
dengan makanan yaitu sama-sama untuk menjaga kesehatan
rsteri.
Nafteh Tidek Wejib
e) Naftrh Perhiasen
Naftah perhiasan ini berupa celak, kalung, parfum,
hen4 bedak, lipstic( make up, dan lain sebagainya. Karena
semuanya bertujuan untuk menambah kesenangan dan ini
merupakan hak suami bukan hak isteri.rll
b) Biaya Berbckam
Nafkai biaya b€kam tidak wajib karena tujuannya
kembali kepada asalnya (badan). Dalilnya diqiyaskan
kepada rumah sewaaq sebagaimana halnya penyewa tidak
wajib memperbaiki rumah sewaan yang rusalq begitu juga
halnya dengan biaya bekam tidak menjadi naftah yang
wajib dipenuhi suami. I ra
c) Nelkeh Ngfthm
Ngi&m (u'lum) adalah sesuatu yang diinginkan
isteri saat hamil berupa makanan seperti buah buahan dan
' ' t lbnu Halar aJ-F:"i tzlI.I.i, fut{ott, Jilid v I ll, hlm. 3 tO.
rr' ,ll-xhaib a.l-syarbini, Mrarni, hlm. 159.
64
lain sebagainya. Sebagian ulama fikih memandang ngidam
bagaikan obat maka tidak wajib bagi suami menurut
pendpat yang mengatakan biaya beraobat bukan termasuk
kewajiban suami.lr5
d. Fektor Yrng Melaterbdakrngi Wajibnyg Nrlkah
Wajib yang dimaksud disini adalah sarna seperti wajib dalam
pengertian terminologi usul fikih, yaitu:
"rS_j: er.r r+IcLi g:,.r L ;6)J".-)l ,ri 9.Jfli"
"Wajib meruntt istilah adalah setiap y@rg dipuji yangmengerjakamya dor lerce Ia meningalka ruqn ".t to
Maka dari pengertian di atas apabila seseorang menyandang salah
satu faktor yang melatarbelakangi wajibnya naftah haram hukumnya
diabaikan, dan mendapat ganjaran pahala apabila melaksanakannya.
Adapun faktor faktor yang mewajibkan naftah ada tiga faktor,yaitu:
I . Pemikahan
2. Kerabat
3. Kepemilikan.rrT
Faktor pemikahan salah satu dari tiga faktor yang mewajibkan
bagi suami menaftahi isEinya setelah akad yang sah dan isteri
menyerahkan dirinya untuk disetubuhi suami. Macam mircam naftah
akibar faktor ini akan dijelaskan secara luas setelah poin ini.
l't Af-Syarwani, Hryyiyoh ol-Syqvoni, Jilid VIl, (BeirutDar alJhys 8l-Turats al-Arabi,1983), hlm. 30S.
l16 Al-syaukani. /rg,od ol-fufu|, fi]Ild Vl, (Danaskus: Dar al-Kutub al-Arabi, 1999), hlm.26.
"'Al-Kharib al-syarbini. Mr,rrsni, Jilid v, hlm. 159.
65
Faktor yang kedua adalah faktor kerabat, setiap orang yang
berkesanggupan dan sudah memenuhi kebutuhannya tidak boleh
membiarkan kerabatnya yang sedang butuh bantuannya lepas dari uluran
tangannya bahkan wajib hukumnya menafkahinya. Makna kerabat sesuai
defenisinya:
OIJ +l tJJ ,J-p c.rll {cjJ .>c s!1 dLiYl &l rn.r :,,.-'tl gr r+l-lr"
"l'J;rr Olr .r+ tl ..J+
" Kerabal dalatn garis keturunan adalah asal seseorang sampaikeatasnya, garis kenrwunnya sampai setensrDn, dan kenrunankake brya .sampai kebanah-.t|I
Dalil dalil tentang wajibnya nafkah untuk kerabat antara lain
firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 233:
J''r"tt b')i';, oi a'.,i ;l-,;,t t ,J; o,lt1i ;r,.>- j L,t1gr-r t
i 4l ;G i " t, :' ; $ I i" JK .t " q rliL, e-r. t 3 o64 A ".
S-g1
*\q r;6i bli' u;i'p -ort1i Jo;" :li,:i "ji ii t;it
Jo lil;i V+i:i 6i d4i ss'c,* Lg $ i*-, * n;Afr 6,'iit!iir:r;i-riiirfi iaiigi;t;Xi7:.8)-#Lq
eArtinya: "Para ibu lcndaHah nerryusu*sn selanu dua
talrun rynuh, Yaitu bagi yang ingin nerqEmryn aknpenyusuon dor kcwajiban ayoh nemben Makot dan pakaiotkepoda Para ibu dengan cara mo'ruJ seseorang tidakdibebani nelainkan merrurtd kad@janganlah seorang ibu merderita kesengsuaan lrareraonalmya don seorong ayah karena arubtya, don warisptnberkewajiban fumikian. apabila keduatryo ingin nerryapih
'18 Muhammad Rawwai Mtjan Lugfurh aLFu*zra (Dar al-Nafais, 1988), hlm. 359
66
(sebelum dua talrun) fungan kereloott keduanya danWtmusydw.ral@r, Maka tidak ads fusa atas kcfuonya danjika kanu ingin atutnu disusukut oleh orang lain, Matatidak ada dosa bagima qabila ka nu menberikotWmboyor@, ,neratrut yarrg ptttut. furtaLwalah konu kc@aAllah dan lcetolruilah bahwa Allah Maha melihot W yotgkonu kerja*mr".
Al-Mawardi (450 H) menjelaskan makna ayat { Jlt .};.!iij-., dengan dua takwil:
l. Seorang suami wajib menafkahi isterinya yang sedang
ditalak apabila masih menyusukan analarya baik makanan,
dan pakaiannya. Pendapat ini bersumber dari al-Dahhak.
2. Seorang suami wajib menaftahi isterinya yang masih
dalam ikatan pemikahan baik makanan dan pakaiannya.
Pendapat ini merupakan pendapat mayoritas ulama.r re
Ali alQulaishi menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan
wajibnya nafkah untuk anak anak yang masih kecil tertradap
ayahnya dan wajib juga nafkah untuk anak kecil terhadap ahli
waris.'20
Menurut penafsiran di atas maka jelas wajibnya nafkah
untuk kerabat dari kenbat lainnya sehingga tidak boleh
membiarkannya selagi masih bisa untuk membanhmya.
Adapun dalil yang kedua yaitu firman allah SWT dalam
surat al-lsra ayat 23:
rfe Al-Mawardi, ol-Nutat Wa al-'Uya Jilid l, (B€irur Dar al-Kunrb al-llmiyah), hlm
't ali ehmad alqdaislri,,4[tazr, Jitid I, hlm.2t4.300.
ieir ai* J#;et"a:;r;.4ii.,,lqtd r;{:i *i,t:" gptrt
@, t:;,4 1t 4,h c.,i t i,Si ul lt: ii, c,tS'ri -r; i;iArtinya:, " Do, Tuhonnu telah memerintah*an suplya kamu jangan
menlcmbah selain Dia dan lendaHah komu berbuot baikpada ibu bopabtu dengan sebaik-baiknya jiko salah seorangdi antora oau Kedua4aanya sanpai berumurlariut dalan pemeliharaanmu, Mala skali-kali joAoilahkanu mengaalcot kcpda keduorya Perkamn ,alr" dotjanganlah kanu membentak mereka dan rcqkanlah kepadamereka Perkaaon yang mulia".
Al-Mawardi (450 H) mengatakan makna rfuan disini
adalah berbuat baik kepada kedua orang tua baik dengan
atau perbuatan.l2l
Melihat kepada penafsiran al-Mawardi diatas jelaslah
nafkah termasuk b€rbuat baik kepada orang tua (/uan) berupa
perbuatan. Apalagi di dalam ayat ada larangan mengatakan "ah"
yang salah satu tafsimya adalah larangan mengucapkan setiap kata
kata kotor atau keji kalau kita buat satu analogi sedangkan ucapan
kotor saja dilarang agama karena dapar menyakiti kedua orang tua
apalagi membiarkannya tanpa nafkah, malah ini yang lebih
menyakiti dan ebih berat ancamannya dari agamal22
Dalil keempat firman Allah SWT dalam surat alJsra ayat
3t:
l2r Al-Mawardi, al-N*at Wo ol-'Uyun, filid l, (Beirut: Dar al-Kutub alJlmiyah), hlm.
'o lbid30{)
61
68
w &+'otL'#t Ll " I ct;'rt 3, t\* ) "A; -rs''.,: ri |*" .t 3
(eArlinya: Dan jango ah kamu membumth anak-anabnu karcru ta*ut
kemistinon ka nilah yang a*an ncnberi rczki ke@a nerckadan juga kepdarrru. ksungguhnya membumth nereka adolahsualu dosa yang besar.
AlJmrani (558 FI) mengambil dalil dari ayat ini yaitq
Allah melarang membunuh anak anak karena takut miskin jikalau
tidak karena bukan sebab nafkah niscaya mereka tidak takut
miskin.lz
Maka dari penjabaran al-lmrani jelas bahwa naftah
terhadap kerabat merupakan kewaj iban yang wajib dipenuhi. Nada
ayal jelas melarang membunuh anak karcna takut miskin dibalik
itu Allah mewajibkan nafkah terhadap kerabat termasuk anak
sendiri supaya jangan terjadi pembunuhan anak hanya karena dalih
takut miskin.
Dalil kelima firman Allah SWT dalam surat al-Talaq ayat
6:
Arlinya: Tempathanlah mereko (pma isteri) di mano kotru benempatingal mcran, kenamptottnu dot jatgailah komtmenyusahkot mercka wuuk neryrmpitkot (hai) mereka" dan
3 of"i*1'14.j.ti3'ti-€+', i -r,{3; ;,, ir!*i"i;;i #;aF Fii o1'Jir; i;e; S, ,*t;4L S;*ti
@ e"l'rt Lb.i:rf;c rs';#,.futr;ii
ta Al-lrrtrani, ol-Bo!-t, Jilid XI, hlm. 245.
69
jib mereka (isteri-istei yang sudoh ditolaq) itu sedang lumil,Maka beilrmlah kcpafu nereka hinga merelabersali4 kcmudian jika mereka menyusukan (anak-aruk)nuunlubnu Malra bertkoilah kepada nercka uWhya, danmusyowoahkotlah di otaro konu (segala sesuoru) deng@tbai*; dan jika ka nt merurrui kesulitan Ma*a prcmpuan lainboleh menyusukan (onak ilu) uwuknya
Al-Imrani (558 H) mengambil hukum dari ayat t€rsebut
bahwa Allah mewajibkan upah menyusukan anak terhadap
bapaknya dan ini menunjukkan nafkah juga wajib atas bapoknya.r2a
Seorang ibu hanya wajib memberikan al-Lutr, (corculus)
terhadap anaknya dan seterusnya biaya menyusukan merupakan
tanggungan suami.rr Oleh karena itu, nafkah terhadap anak yang
masih merupakan golongan kerabat menandakan merupakan
kewajiban s€seonrng.
Dalam salah satu Hadis Rasulullah SAW bersabda:
:ajtj, erj ar :4r dr."j rj c,ii :clu .4i n,+l * regi u* jii oe,'
lii,r &,il ijil ii,-i ." +filLa ,=y'!r F ,crl 6i .,*l j .er:l i3 .er:l
i; "i i*3 .j1 .rq un! ,1;\ j, lli 6 6yl: tji, .n+ j, ,&: it"tjl r.r; !" iii u$ :l:' : urgir
"Dari bahaz bin hakim dori fukebrya ahtbertanya: yaRasululloh siopa yang akan scya berbaloi kepadanya?Rasulullah menjawab: Ibumu, kemudian ibum4 kemudianibumu, kemudian cyahmu, kemudian kerabat terdekatkemudian setelahnya. Rasululullah bersabda: tidaHohmeminta seorang laki laki terhadap tumya dari nasih lebihdarinya tetapi malah tidak memberi*annya melainkan akon
','ilt-rr* i, a-aa,-,Jilid xl, hlm. 24s.
136
70
yang lebih tersebd di hori kamat ular Suja'Aqra"'. (HP.. Abu Dawud).r26
Al-Syaukani (1250 H) mengatakanl' Hadis ini menjadi
dalil bahwa ibu lebih utama mendapatkan bakti anaknya ketimbang
bapaknya, dan ini merupakan pendapat mayoritas ulama- Ada
p€ndapat lain mengalakan duanya sama sama tidak ada perbedaan
dan ini merupakan pendapat Imam Malik dan sebagian
Syaf iyyah. Hadis ini juga merupakan dalil tentsng wajibnya
naft.ah untuk kerabat rcrhadap kerabat lainnya baik kerabaf yang
masuk kategori ahli waris atau tidak'.127
Di hadis lain Rasulullah bersaMa:
.5F d ri;.,:il ;+: i;l; i.,L $l .1j'. c .;i +i-].i &"u trig ar, ,-I> :i.l-r !8, al ,J; r&l J*3 ijj:,'-.\6 flu O, iK6 .rl
"# &.ii;-r+s o. Lli,rldSl
*Dari Unaroh bin Umair dari bibinya merrsrrya Aisyah dirumah ada anak yalim qrykah saya boleh nemakanhaaanya? Aisah menjawab, Rosulullah SAW bersabda:sesungguhnya makanon yong paling baik dimakmt seoranglaki laki adalah dori usahanya, dan analotya merupakanusahonya". ( HR. Abu Dawud).r28
Sulaiman al-Khattabi (388 H) mengatakan:'Hadis ini
mengandung hukum fikih. yang mana seorang anak wajib
menafkahi kedua orang tuanya bila anak itu mempunyai nafkah
yang bisa dibagi. Tetapi ulama berbeda p€ndapat tentang kriteria
l26Abu Darvud Surlz,n Abu Dapr,4 Nomor 5139, (Beirut Maktabah al-Ashriysh), hlm
'2' Al-syaukani. lr'arl, Jilid Vl, hlm.38 t.ru Abu Dawud srrea Nomor 352t, hlm. 288.
"Dari Atnar bin Syu'aib dori bryhya furi ka*cbya,bahwasaryn seorang lo*i laki nrenfuoryi Rasulullah Soy)serrya furkara, ya Rasulullah sestotguhrya saya ntmpwtyaiharta don ou* sefurykan orang nohr nongarnbil lsrtahaRosulullah menjawab: Engl@u dot ,tutqnu utuuk oyahru,sesunguhrrya onak-arulotu merupal@n wal@nu palingbagus, ma*a dari usaha @rak orat karrnt". (1*,.Abu Dawud).rr
Sulaiman al-Khattabi (388 H) menjelaskan bahwa orang tua
yang mengambil harta anaknya di sini tidak tain kecuali karena
't Sulaiman al-Kjlaa8bi, Ma'olia ol-Stttot, Jilid I[, (Hal8b: al-M86q'8h al-nrniyall1932), hlm. 165.
rs Abu Dawu4 Sroroz, Nornor 3530, hlm. 2E9.
7t
yang berhak mendapat nafkah baik para bapak atau para ibu.
menurut lmam Syafi'i yang berhak mendapat naftah hanya orang
tua yang miskin sudah tua rent4 adapun orang tua yang kaya atau
badannya sehat maka tidak wajib nafkah untuknya. sedangkan
seluruh ulama fikih selain Imam Syaf i mengatakan nalkah orang
tua wajib terhadap anak tanpa ada syarat mesti tua atau kurang
sehat".ln
Hadis di atas menjadi dalil wajibnya nafkah untuk keraba!
bahkan dalam redaksi lain ketika seorang anak mengadukan
perlakuan or:mg tuanya terhadap hartany4 dengan arti orang
tuanya mengambil hartanya tanpa sepengetahuannyg Rasulullah
bersaMa:
1;; lirt ,,x-,Hl .1l li_r J .:+ ,y ,:rll C,n+i ; ,* ;r".rll :,.,1tr ?.J, tul;.f;ltr ",!
,rrii.; i"; "t
,+r Ui, ri:.Ii ,j;;".i.-l;i +s i, trKt .F,* ..u.. I ; ;slj ._I .a-rlrr eriri
i:lJ
72
wajibnya naftah. Ukurannya yang di butuhkan orang tua tersebut
cukup banyak sampai tidak bisa membarkan begitu saja tanpa
mengambilnya tidak bisa diraih, Nabi pun tidak meng,anggapnya
suE,tt uzur dan tidak mernbiarkan juga orang tua tersebut tanpa
naftah sehingga Rasulullah mengatakan engkau dan hartamu
adalah milik orang tuamu.l3l
Faktor yang ketiga adalah kepemilikan, yang dimaksud
dengan kepemilikan di sini adalah budalq dan binatang
peliharaannya. Pemilik budak wajib menaftahi budaknya baik
makanannya, laukny4 pakaiannya dan seluruh biaya yang
berkaitan dengan nalkah. I 32
Adapun dalil tentang waj ibnya nafkah untuk budalq yaitu
Hadis Rasulullah Saw:
dlii:ly :.li tl &j {ji; :irt & *t 'Jr-,r
e ,it} ,sl ,y,'
",j*,t, u il ,.j,air *.if] Yr .ci4;
"Dari Abu Hwairah, Rasulullah Saw bersobda: Budak yangdiniliki berhak mendapot makonon dan pakaion, dan tidokboleh diberikm tugos l,zcuali sedaya monpuya". (t{R.Muslim).133
Al-Syaukani (1250 H) mengatakan:" Hadis ini merupakan
dalil wajibnya nafkah untuk kerabat dan sudah menjadi y'za'
dikalangan Ulama sebagaim ana yang disebutkan pengarang kitab
rrr Sulaimsn al-Khattsbi, Ma'alim, Jilidlll, hlm.165.'" Al-Khatib al-Sya.bioi, Mtglui, JilidY, hlm. 15f..
'" Muslim Bin Hanaj, Stuhih Mutlirr, Nomol 1662, (Beirut: Dar lhys Al-Turars), hlm.
73
al-Bahar dan selainnya. Batasannya adalah secukupnya sesuai
dengan'urf tertsntu. Hadis yang mengatakan seorang tuan harus
memberi makan kepada budaknya dan memberi pakaian sesuai
dengan tipe pakaiannya tunjukannya adalah sunah bukan wajib
karena dalil lain yang menolehkannya dari wajib'.ra
Termasuk yang wajib dinafkahi akibar kepemilikan adalah
binataDg peliharaannya yang rlihormati bukan binatang yang
dianjurkan membunuhnya seperli tikus! kalajengking ular, dan lain
lain. Rasulullah SAW bersaMa:
; ilrrr *,#; ,r;ls &j IE a & j,r dj, ;l,$ + iF .# &,Y3 .t1i;4i it .tiii;, tai';il ;1 i .Jitr rij,:,rii-i aL.,L ti-i; l*
"95',1!ld&l i4 EL ri'<li;,
" hri N6' doi Abdillah, Rasulullah SAW bersabda: seorangwotita disi*sa goa goa seekor hcing yoA dibnogn,'asamryi Droti, akhimya io ,rrasu* nerala kseru dia ndahmemberfuyo nakfi dan mimn don tidak pula dia biokmtmemak@, ser@tga yotg ditouh". (I{R Bukhari danMuslim).r35
Al-Syaukani mengaakanf' Hadis ini menrpak ddil aras
haramnya mengurung kucing dan binatang lainnya tanpa mernberi
makanannya dan minumannya karena sifat ini termasuk menyiksa
cipaan Allah".rr
Menurut penjelasan al-Syaukani di atas jelaslah
menunjukkan bahwa memberikan nafkah binatang peliharaan
rr'Al-syaukani, ffail, Jilid VI, hlm. 381.
'" Muslim Bin Haiial, Slshih Mwlim, No.nor 2242, (Beirut: tlar Ihya Al-Turals), hlm. 4
''u Al-Syaukani, ,Vail, Jilid vl, hln. 7.
B8uzur
B. Tinjeuen Kepustrkaen
Uswatun Hasanah I 3 NIM (2 I 0 r 297) "Kriteria Minimal Nafkah
Wajib Kepada Isteri (Study Analisis Pendapat Imam Syaf i) menyimpulkan
bahwa menurul lmam Syaf i, s€orang suami memiliki kewajiban memberikan
nafkah kepada isterinya- Ia menetapkan bahwa setiap hari suami yang mampu
wajib mernbayar nafkah sebanyak 2 nudd (1.350 gram gandum/beras), suami
yang kondisinya menengah 1,5 nudd dan suami yang tidak mampu wajib
74
"' Ibnu Halar Al-Haitxrli,Tut{al* JilidYIII, hlm. 328.ttt lbid-
hukumnya wajib, karena membiarkannya tanpa ada makanan dan
minuman termasuk menyiksanyq dan jelas menyiksa makhluk
Allah hukumnya haram.
e. F.l(or frktor yrng mctrggugurkan Nelkah
a) Isteri tidak mematuhi suami (nu:yuz).
Nuryz adolah apabila isteri tidak mematuhi suaminya.
Termasuk kela,goi rusyuz adalah apabila isteri keluar nrmah tanpa
izin suami, atau musafir untuk kepentingan istri.rl7
b) Isteri tidak mau disentuh suami
Apabila isteri tidak mau disentuh suaminy4 atau berpaling
dari muka suami meskipun isteri tidak melarang berhubungan.
Akan tetapi ist€ri bukan dalam keadaan uzur dalam keengganan
ini. Berbe& halnya kalau isteri tidak mau disentu suami karena
75
membayar naftah I mudd (675 gram gandum/b€ras). I3e Adapun dalam
penelitian yang penulis lakukan yaitu membandingkan antara pendapat Imam
al-Nawawi dan Imam al-Syaukani tentang biaya pengobalan isteri. Sdangkan
persamaan antara penelitian ini adalah sama sama membahas tentang
ketentuan naftah menurut mazhab Syaf iyah.
Khalid bin AMullah Al-M".aini (nafkah isreri di zaman modem),
adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu, mengenai naftah biaya
pengobatan isteri terjadi perbedaan pendapat ulam4 yaitu jumhur (mayoritas)
dan al-Syaukani dan ulama kontemporer, menurut jumhur nafl<ah biaya
pengobatan isteri tidak wajib bagi suami tetapi dianggung oleh isteri dan
orang tuanya, sedangkan Imam al-Syaukani dan ulama kontempor€r
mewajibkan biaya pengobatan isteri kepada suami. Perbedaan antara
penelitian ini dan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu peneliti membahas
pendapat Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani tentang naftah biaya
pengobatan isteri.l0
''o Us*"lun Hevrrrah, Krileria Mininol Nal*ah "'4jib
Ke@o ,/sreri (Study AoalisisPendapal Imam Syaf i), Pcnelitian Pasc{sarjana IAIN Walisongo Sernarang 2006.
'* Khalid al-Muzaini, N{qa al-b4jah,1rl,w.almoilim.neo.
BAB V
KESIMPULAAI DAN SARAN
A. KESIMPT]LAIi
Setelah mengkaji dan menganalisa mengenai perbedaan pendapat
antara Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani tentang Nafkah biaya
pengobatyan Istri maka dapat diambil kesimpulan yaitu
1. Imam al-Nawawi berpendapat bahwa tidak wajib bagi suami
memenuhi nafkah biaya pengobatan Istri. Imam al-Nawawi
memberikan argumentasi bahwa lafaz rizkuhunna dalam surah al-
Baqarah, meskipun termasuk lafaz umum ('amm) akan tetapi di
khususkan (Tak:hsis) oleh qiyas dan'urf. Adapun alasan yang kedua
yaitu dengan melihat metode g iyas biaya pengoMtan isteri di qiyaskan
dengan rumah sewaan sebagaimna hal nya rumah sewaan tidak wajib
bagi penyewa nrmah memperbaiki kerusakan dalam nrmah tersebut,
begitu juga halnya tidak wajib bagi suami memberikan biaya
pengobatan isteri karena kedua sama-sama berfungsi kepada asalnya
(rumah dalam masalah sewa menyewa dan isteri dalam masalah
naftah). Sedangkan pendapat pendapat Imam al-Syaukani wajib bagi
suami memenuhi naftah biaya pengobatan isteri dengan alasan karena
melihat pada keumuman lafaz rizkuhunna sebagaimana dalam kaedah
ushul fikih yaitu Isim yang Mudhaf lermasuk kategori lafaz umum.
Adapun ala-san kedua bersandar kepda qiyas yaitu mengqiaskan
kepada Nafkah wajib lainnya s€perti makanan, pakaian dan lain
139
140
sebagainya yang merupakan kewajiban bagi suami, karena untuk
menjaga kesehatan isteri begitu juga halnya obat-obatan firngsinya
untuk menjaga kesehatan isteri. Maka jelas ada persamaan antara
nafkah makanan, pakaian dan sebagainya degnan nafkah biaya
pengobatan isteri.
2. Jika dianalisa dari segi metode istinbath Hukum maka akan terlihat
bahwa pendapat Imam al-Syaukani lebih kuat dengan alasan kuatnya
pengaruh keumuman dalam Qur'an dan Hadis dan kuatnya qyas yang
dipakai Imam al-Syaukani apabila dianalisa masa&'Hr al-'illah (metde
mencari dan menentukan illdt) d^n qov,adih al- 'illah (cacat yang
terdapt dalan' illat).
3. Apabila dianalisa dari sudut pndang maqasid syoi'ah maka pndarnt
Imam al-Syaukani lebih dekat kepada Hifdzun l@si (menjaga jiwa),
karena membiarkan isrcri sakit tanpa ada upaya pengobalan sama
halnya dengan membiarkan isteri dalam kebinasaan.
4. Sedang Jika dilihat dari dua pendapat antara pendapat Imam al-
Nawawi yang tidak mewajibkan nafka} biaya pengobatan isteri dan
pendapat Imam al-Syaukani yang mewaj ibkan nafkah biaya
pengobatan isteri maka akan terlihat bahwa pendapat Imam al-
Syaukani lebih sesuai dengan kultur Negara lndonesia s@ara umum,
hal ini bisa dilihat dari hubungan rumah tinggi Indonesia yang
menjunj ung tinggi keharmonisan dan kebersamaan.
141
B. SAIL{N.SAIIATI
Berdasarkan pengalaman peneliti tentang natkah biaya pengobatan
isteri Imam al-Nawawi dan Imam al-Syaukani, maka peneliti menawarkan
bebempa saran yaitu:
l. Bagi masyarakat supaya bisa mengambil sikap yang sesuai dengan
kultur Negara Indonesi4 yaitu mengedepankan keharmonisan dan
kebersamaan dalam rumah tangga.
2. Adapun saran bagi Instansi semoga bisa jadi bahan untuk
pengembangan keilmuan selanjutnya.
3. Sedangkan untuk para pembaca semoga dapat mengambil pelajaran
dan menambah wawasan serta dapat mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Terakhir, penulisjuga berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi
p€nulis.khusunya. semoga kita kita s€mur mampu mengaplikasikan dalam
kehidupan. Sehingga terjalin hubungan yang harmonis dalam keluarga dan
menjadi nilai ibadah di akhirat.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
'Aslrrr, Ibnu. 1984. al-Tahrir wa al-Tanwir. Tunis:ai-Dar al-
r'unisiyah.
'As1,r.rr, Ibnu. 2001. Maqasid al-Syari'ah al-Islamiyyah. Yordania:
Dar al-Nafais.
Abu Dawud, Sulaiman. Sunan Abu Dawud. Bekut.: Maktabah al-
Ashriyah.
Abu Zalnah, Muhammad. 1991. al-Syaf i Hayatuhu wa Asruhu wa
Ara'uhu wa Fiqhuhu. Beirut: Dar al-Fikr.
Al'Iraqi, Zainuddin. Tharh Al-Tatsrib, Jilid VII Beirut; Dar Al-Fikir
Al-Anshari, Z*ari,ya. l4ll H. al-Hudud al-Aniqah Beirut: Dar al-
Fikir.
Al-Baghawi. 1420 H. Ma'alim Al-Tanzil. Beirut: Dar Ihya al-
Turats.
Al-Buhuty. 1993. Syarah Muntahal lradah. 'Alam al-Kutub.
AI -Buj airami, Sulaiman. 1995. Hasyiyah al-Bujairami. Beirut: Dar
Al-Fik.
Al-Bukhari. 1422 H. Shahih Al-Bukhari. Damaskus: Dar Tuq al-
Najah.
Al-Bukhari. 1422H. Shahih Al-Bukhari. Mesir: Dar Thuq al-Najah.
At-Fasi, Allal. 1993. Maqasid Al-Syari'ah alJslamiyyah. Ribxh:
Dar al-Gharb al-Arabi.
Al-Haitami, Ibnu Hajar. 1983. Tuhfah dl-Muhtaj. Beirut: Du al-
Ihya al-Turats.
Al-Hashkafi. 1992H. Rodd Al-mukhtar. Beirut: Dar al-Fikir.
Al-lmrani. 2000. al-Bayan. Jeddah: Dar al-Minhaj.
Al-Jarjawi, PJi. Hibnah Al-Tasyri' wa Al-Falsafatufi. Beirut: Dar
al-Fik.
Al-Khatib Al-Syarbini, Muhammad. 1285 h. al-siraj al-Munir.
Kairo: Mathba' ah Baulaq.
Al-Khatib Al-Syarbini, Muhammad. 1994. Muhgni al-Muhtaj
Beirut: Dar al-Kutub alJlmiyah.
At-IGattabi, Sulaiman. 1932. Ma'alim Al-Sunan. Halab: al-
I dathba'ah' :l-Ilmiyah.
Al-Mawardi, Ali. 1999. al-Hawi al-Kabir. Dar al-Kutub al-
Ilrniyah.
Al-Mawardi, IJi. al-Nukat W'a al-'Uyan. Beirut: Dar al-Kutub al-
Ilmiyah.
Al-Muzaini, I1)lalid. Nafaqat A I -zauj ah. (www.almoslim.net).
Al-Nasai, Sunan al-Nasai. 1986. Halab: Mak:tabah al-Mathbu'at.
Al-Nawawi. Yahya. 1932. Syarah Muslim. Beirut: Dar alJhya al-
Turats al-Arabi.
Al-Nawawi, Yahya. 1991. Raudh Al-Thalibjn. Beirut: al-Maktab
alJslami.
Al-Nawawi, Yahya. 2005. Minhaj al-Thalibin. Beirut: Dar al-Fikir.
a.l-Qardawi. Yusuf. 2002. Fiqh Perbedaan Pendapat antar
Geral<an Islam. cet. Jakarta: Rabbani Press.
Al-Qardhawi, Yusuf. 2003. Memahami Khazanah Klasih
Madzhab dan lkhrilaf. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana.
Al-Qulaishi, Ali. 2004. Ahkam Al-Usroh Fi Al-Syariah Al-
Islamiyah. Shana': Dar al-Nasyar li al-Jami'at.
Al-Qurtubi. 1964. al-Jami' li Ahkam al-Quran. Kairo: Dar al-
Kutub al-Mishriyah.
Al-Shan'ani. al-Amir. Subul Al-Salom. Mesir: Dar al-Hadis.
Al-Shidieqy, Hasbi T. M. Pokok-Pokok Pegangan Imam Mazhab.
Semarang: PT. Pustaka fuzqi Putra.
Al-Subki, Taqiyuddin. l4l3 H. Thabaqat al-SyaJi'fyah al-Kubra.
Mesir:Hajrun li al-Thaba'ah.
Al-Subki, Taqiyuddin. Talonilah al-Majmu', Jilid X Beirut: Dar al-
Fikir.
Al-Suyuti. 1999. alAsybah wa al-Nadzair. Beirut: Dar al-Kutub al-
Ilmiyah.
Al-Suyuti. Tafsir alJalalain. Kairo: Dar al-Hadis.
Al-Syatibi, al-Muwafaqat.l997. Riyadh: Dar Ibni Affan.
Al-Syaukani. 1993. Nail al-Authar. Mesit'. Dar Al-Hadist.
Al-syaukani. 1999. Irsyad al-Fuhul. Kiro: Dar al-Kitab al-Arabi.
Al-Syaukani. al-Sail al-Jarrar. Damaskus: Dar Ibnu Ha-zn.
Al-Tirmidzi, Muhammad bin 'Isa bin Abi 'Isa. 1972. Sunan
Tirmidzi. Mesir: Musthafa Bab a]-Halabi.
A]-Tirmizi. 1975. Sunan al-Tirmizi. Mesir: Mathba'ah Musthafa
al-Babi al-Halabi.
Al-Zabidi, Murtadha. Taj al-'Arus. Dar al-Hidayah.
Al-Zarkasyi. 1994. al-Bahar al-Muhilh. Mesir: Dar al-Kutbi.
Al-Zirikii, Khairuddin. 2002. al-A'lam. Beirut: Dar al-Ilmi.
Al-Zuhaili, Wahbah. 1985. Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu, lild
X Beirut: Dar al-Fikir.
Arikunto, Suharismi. 1997. prosedur Penelitian Suatu Prakek
P ende kotan. Jakarta :Rineka.
Ash-shiddieqy, Hasbi. 1967. Pengantar llmu Fiqifr. Jakarta: Bulan
Bintang.
Azwar, Saifuddin. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Bin Hajjaj, Muslim. Shahih Muslim. Beirut: Dar al-Turats al-
Arabi.
Farid, Syeikh Ahmad. 2006. min A'lam As-Salaf, Penerjemah :
Masturi Ilham & Asmu'i Taman. Jakarta:Pustaka al-Kautsar.
Faris, Ibnu. 1979. Maqayis al-Lughah. Beirut: Dar al-Fikr.
Haj. Ibnu Amir. 1983. al-Taqrir u'a al-tahbir. Beirut: Dar al-Kurub
al-Ilmiyah.
Hambal, Ahamad bin. 2001. Musnad Ahmad. Bei.rut: \{rras5q5nl
al-Risalah.
Hasan Khan, Shiddiq. 1307 H. al-Raudah al-Nadiyah. Beirut: Dar
al-Ma'rifah.
Heto, Hasan. 2009. al-Wajiz fi Ushul al-Tasyri' al-Islami. Betur.:
Mr.nssasah al-Risalah.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.2007 . Jakarta: Balai Pustaka.
Khaldun, Ibnu. 1988. Tarikh lbnu Khaldun. Beirut: Dar al-Fikir.
Khaldun, Ibnu. 2007. Muqaddimah lbnu Khaldun. Beirut:
Muassasah al-Risalah.
Majah, Ibnu. Sunan lbnu Majah. Mest: Dar al-Ihya al-Kutub al-
Arabi.
Muammal Hamidi, lmron AM, Umar Fanany. 1978. Terjemah
Nailul Aur'ur. Surabaya: Bina llmu.
Muhajir, Noeng. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif,
Yogyakarta: Rake Sarasin.
Muhammad Azzam ,Abdul A2i2.2009. Fiqh Munakahat. lakzrtz:
Amzah.
Rawwas, Muhammad. 1988. Mujam Lughah al-Fukaha. Beirut:
Dar al-Nafais.
Rianto Adi. 2004. Metodologi Penelitian sosial dan Hukum.
Jakarta: Gmnit.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Tahido Yanggo, Huzaemah. 1997. Pengantar Perbandingan
Mazhab. Jakarta: Logo.
Zakaria al-Anshai, Ghayah ol-llushul Mesir: Dar al-Kutub al-
Arabiyah.
t.)
o$o.o
r..t
I,)
i-.)l
qJ
qJ
U.v-
q,/
Ero\-6ao(Jf,llt9l
$
-5o
:
-3 33h $.P
>i o.t;-.^5' c sg p -{H;;fi; 9 Hj a-: H x H _fi ''i=IS 3 P.U EL= N
-R-.5-;;tr6'X o*-E =1N - 1-o E & T E-o J_ !J__c +S L p *-C-:I)!= * .!! ! > c i a-8# EpE,rjod V-s.si] ! V i':^;(./ ..' Eoio,YOtrJi:z,:n
,6exl * gif g '
Fz,{Elrl
Hxju.>{EtLUos!J !:F!6*trtrd.lrlo
J,.1'1,.}
t?7-.J
J.f,'tr'1'9t,"I.J'
a,J.
_(d.
=ai
Il!a
zFJ
l!oFGd.L'l-.i
Z
vJ!^
L!Fs
d.trJFzlJ.J
UFzlrl
=o-oJlrllrlAlrJU
Uz5
irrf*
E
a
4.!:i !xs s:btds ir E
<.:_ ! c -1
:-r._ 2 1* ! E! ii
= - j ":
SJ=.O\\:-; !::;.8;siti!;bii!E.ote! i€5Eld t ia - olrla::d:l,r!liE;El
* .!e'El = ql
i*,i:,,i.3+ "ri:-r€li + Yil:i0 -':.!: ! i5-J EY:5" ii '5:S?EI
UaU
Il{A
ItJ
z
T{
E(,-oaa)
ID
oco
!o
J
F
Iqfl
'l' !9! 6a'! -
;$xo-S c-..r'i x E: {oo;a r:E\-! t E I
l!!;E
sxt 1t9>: JZsr3 iz-rr -r t .cEIvE:..s.-ln.l s a gl
.r t!ii3r 6.!Q <;l: IS = - 41iEi::9I *Yx,E{J E3!:E, \.J ii <:j
z
UqU
tIJ$
J
FONotr
1E1'1 -R
l"r tl .* J' 3;oo\o =i r-- l.- 9Pta) r/) r.) rn =rr) -Jr
xEt)m
Jt.tr
3{,vg-)
.?
1.rJr
1fla.*
a,{'
t-'(r\ x|!-6
a -d 5 :* Ez d 5 Hi€trJ !l J ! r',
U :,- rs!z- !.6 $P E!d, = * EtL.I. I,J :: IJv P= Ess"co \ E.P ios :sr
F\ltrtrd.LrJ(/)
5
ct
z
1.1'13.
33.,J
d.l"1'J'.9L
,.i.J
1,.J'
_{d.
=.)Ll-a.
zsJ
tJ-L-.,
Fid.tu
zt,
=5\./)
lrJFF
"%
d.tJ-l
ztrlUFZl,rl
Eo-oLLI
lrlAtrlU
Uzs
E
{.+E
.8"
,EEl
;'*ri
" ir
{
l:
n:-:t:-:$.j
-oC
o
1
O),. oc\
3tQ31rt
Z;-
'rn
-:7
Z,
ta
=araz.
t-
iz_
-:F>
0
PI
:l;J
J$
d
:,!II
I
tiIII
ItII
I
I
rii3$
..\ )\
-\'l.i $
;3*Fslsr
,J:,\{.-s
,€{.r,lI rroiJSS
I ,.r\T.
tc -(sj
cl.;ic
Q2J
i r-,3nsl(
$!'(sCr!"oa.l3Y0u!!
)d?1nI .,)
$i,As1aJ-}
.r ,r1
.ooOc)
s :'oennC
Yn{a
JF y^r
0jt*o\) \)
ut
-q
<,\1:
\
J,\
d
+Jd
'3C\i
o
o
a-
-x!
-i"-:=t-lz.
=.
U)<--v)Z
t:
Fz,
._ 1_
f : I
\J: .
l: ..-:-
(E-a
o_
q
ri
r'l C
T-<'
3l
I
tI
I
II
z.(9r$.+N
sc
(i-
==
I
I
iII
i
I
I
I
KARTU KONT RO L M ENGIKUTI SEMINAR TESIS/ DISERTASI
PROGRAM PASCASAR]ANA UIN SULTAN SYARIF KASi},I NAU
NAMA
N]M
PROGRAM
PRODI
KONSENTR,{SI
--l-,0
|
1
1_?
2
I
------:v;it
(*o+.'t*5
6
7
9
(Z/ tt1- q Lz\
afr'.( 'oh
hzr^A Z";
4./1
r
',z r--
ad"atl.tu
q'L-r4
1
-1
I
i
NO KETPARAF
SE(RETARIS
1
2
3
4
(lra" ltra,v^,il, dr.t,.t^ 4v<o*r<-
JUDUL TESIS/OISERTASI
at+ tue.vifo c< [L5.e,
'liLaro,/F3
Lr.L
2zr
(J
5
Pekanba r u,
filrektut,t'l -", - 20(9
?Prof, Dr. H. Afri;:l M, fr4AI..1iP. 195-q1015 193 3C3 1O0t
NB: 1. {anu rni dibawa s:ililp '.an mengikltr Setnrna'
l. Sel iap malra;ig^a r';ajit m:nghadiri minimal t 0 kali Sernrnai s:t'elum menjadi 2es:r.a Semifiar
[Ll (su L*.+:?.2. 9 9- ?! f4..r5. .... .
.fr/.*t.::.lgn1.?.e .kub,:A J<t|uqloUa" f/' " (l '
TGL/ HARI
a)t I
;tr 7^i o4*t*it r
I tL/-////h4
c(
t4
KARTU KONTROL MENGIKUTI SEMINAR TESIS/ DISERTASI
PROGRAM PASCASARJANA UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
, .h.1.!...(e?: .196- \J-..'4J.5.
NAIVlA
Nil'1
PROGRAM
PRODI
KONSENTRASI
'7,\1 qPzILt-6lll1!..$HF-".tl..,..H* . .
kat raraa,' J'
NO TGLi HARI JUDUL TESIS/ DISERTASI
(D/o1 /( p+|q* @,*c+ |co-ao-
PARAF
SEKRETARISKET
1
Qa<'*a-t t-57@t tneruay
&L.Sth,*sa-, Px \)
* | , s{-*t:(zaltv I
(rsvr]*w k*t l\/t+aAs LD
f*er *a TcooT+il q
ArZqPYo A-nL- lteq'seN66aoTi OtLa'a.v tzat
l,-,O I -f fi+t<ttt-t \-11 I
(Q D+L1 l'J672- 174
(s-+t u Lct I
Pekanbaru,
DIrektur,
J
A
5
6
7
01
11
1
1
(
8
9
I2
3
4
15
lo -ot 70!S
TProf. Dr. H. Afrizal M, MANrP. 195910L5 198903 1001
NB: 1. Kartu ini dibawa setiap kali menqikuti Seminar
2. Setiap mahasiswa wajib menghadiri mrnimal 1O kali Seminar sebelum menjadi Peserta Seminar
\ I
{s,i
I
T
I
I
iln-1\\,
i
I
l
\n
,l\
NAMA
l.lIt"1
PROGRAM
PRODi
KONSENTR-ASI
NO TGL/ HARI
KARTU KONTROL MENGIKUTI SEMINAR TESIS/DISERTASI
PROGRAM PASCASARIANA UlN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
,ALl fggt !yg-s, ?: 1..,.9.c. z.)...5-d_55... .
' PA''s'A5bai*^Ja'.;JAJM nzl:iimii,'Uo_iirt txel:azg*
]UDUL TESIS/ OISERTASIPARAF
SEKRETARISKET
I
I
,*r\, / */,, \, -r a b al +ct / //ltl znurct *
tbn kcl.h a/at^u
\PO,, fy>ztz-h'{ /-fct Czu't't't
I tzzkt=nt aL L( C q. ,14
2
J
4
5
5(zv.1t"
.,,1t/
l&l [r-ro, kzt+alctaq
0ar^'^j tgt-ri C<,l)1t"^ aLcVi Qrut9ag*t
u
I
q
1C irrr.. ou', tL"t- ah u }.'l^r"'t
pzt rpzbrP ffta-7a-StJ11
\t i,fg.", i 'o4
1J
f.i
I
I
I
l
Pekarrbaru, 2-t - tO- ZA.l9
filrektu r,
Prof. Dr. H. Afrizal M, MANri D rocolnl( 1crf,a\l 1 nn1T
NE: 1. t:.arr-u lnr drbawa s:uaP /'ali menork ni Stmtna'
2. Setiap m'rllasiswa rrajib mengna'd'r' mrnirtal l0l'ah ierntnar s:beltrm menjadi )4iena Seminar
---1
fi *tg Ctu a r(Zztra {'p<utnzt
I
KARIU KONTRO L M ENGIKInI SEMINAR TESIS/DISERTASIPROGRAM PASCASARJANA UIN SULTAN SYARIF (ASIM RIAU
, 6.1 1...p.. q i. ..1 ys-s
t0
<.. lq 5..€ ts
JUDUL TESJS/DtSERTAST
dtr*lbvh,, ArWu,l^t
PARAF
SE(RETARIS KET
1
4
5
6 IB
7
8 laftf,-9
11
4/t/l/ frc
hfi4t L,,rz
x72
TJ
14
NO TGL/ HARI
1S
PekanbalJ, 1( 6klv4e7 zolI[,lrekrrrr
TProf. Dr. H. Afriz:i M, Ir4Al'l1P t9i-410r S 1933J3 1 001
NB: 1. (anu rnr dr5av(a s:,r31 raii nreirgiiitti Senrnai?. Sefi3p .-r3hairr.,,a v;all:r m:r,charjrrr orrni,nal l(l ka| ,?r'rlir set':Um menjaJr ,,:s,ri1a Semin:r
NAMA
NIM
PROGRAM
PRODI
KONSENTRASI
2
3
,O11r,g
k"
10
\it=-
NAMA
N]M
PROGRAM
PRODI
KONSENTR,{SI
NO TG L/ HARI
KAR,TU KONTRO L M ENGIKIITI SEMINAR TESIS/ DISERTASIPROGRAM PASCASAR'ANA UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
, A+ .W.f .ly.A' .
:12,t)..992! 5..r8..,I .
. Po<<t f alZ++t_ ^' ".. ...... .... ..,.,',Hy9*h^..94*kq tl
IUDUL TESrS/OTSERTASTPARAF
SEKRETARISKET
i-og t"lb l|Wf,t""*' lr- Qr.d
oQ,1- lrh^ tltvc.<a-t
1,c. V lVutrw y'
Urllu- 4t\
Wuku. /r/-h (r--,*-w
4
5
6
7
8
(".'1
o,t
wa
wA) q
l4r" fuue"*" l/rrv-
10
13
9
1q
(/ .ab ol aW a^44q4w' fo"c.-.r-r..c11
12 (//L^/' h/utu,il;q-c<-.,-Ir-,, t*r-*- (-0,4p/,/.tql, \
5t
2
J
Prof, Dr. H. Afrizal M, MAr.liP. i9591015 1_c3lc3 1 001T
NB l. Kanu inl drDawa s:'!lap '/.ali menqik'Jtr s:mrndi
l. Set,a9 m.lhasis"'a $ajib menghadiri mani'nal l0lali Serntnai s:f€hm menjadi ''isena
Semnial
^1 hW,
I
I
l/-u.1a,6't 7!+/acs; t ptr.*
k "u^--,\
1q
Pei.anbaru, oq -61 - 20tgDlrektur,
,-
KARTU KONTRO L M ENGIK[,II SEMINAR IESIS/DISERTASIPROGRAM PASCASARJANA UIN SULTAN SYARIF KASiM RIAU
AL, €r .\.y?: .NAMA
NIM
PROGRAM
PRODI
KONSENTRASI
10
, H.lq.
6
7
d
c
q (-tv.!o K' Polc-7* 6i.,,"-tq'5 u( \
b (f""..-o ?taJ
1L
TGL/HARI KETPARAF
SEKRETARIS
1 Nlovrri
2
3
4w-oq
Yb&e-l
)
-Gr;ao& ^0^(wn'^\t--^7*
luouL TEsrs/ orsERTAsr
leL"r^ I
\k oci 4rod i
Qt-c^u'ovb
wr<.17-
21
U.J!1"J L^
14I
Pekanbaru, tc o\z+ 20rr,?
Dlrektur,
Prof, Dr. H. Af rizal M, ti4AlllP. 19591015 1_cS913 1 001
NB: l. (anu inr diDawa ssirap (aii mengikuti Sllnlnai2. Set:iaO maltirsisi\a \iajib m?nghadrri minirnal l0 kali Sernillii sebelum meniali peseG
semafiat
: ?:.7...9.D.. _L)....{. p.jI........ .. .
. Po-t <4 1-r' 4uu n. \t,..,.......,,.....,.4....
, [#g.y.s-.. .V**ys.t....
NO
&,l.ta,. . ,(
(!
/WL"d q 4p1" Wg1't !tc-Q.v-r
d",.a^ l?s,^ALA[.* Q-t*"(l
#\
12
13
NAI',1A
N]M
PROGRAM
PRODI
KONSENTRASi
NO JUDUL TESIS/ OISERTASI
, A 1...,P Pr; .. ...\y.?-,.:. ..
: .?-!7-..A9.7.1...f..9. l{ .... Pot <Co-fqe').)L*o^
: ?l.v.*.n VJ::.:.f.3' Wu -o.,..'.'.......:2,.........
i,l<b) k)
D<l 2otal<-Lo L-
WaYoL
t,9"Lu I O\r'^+u-q
LD 5tzl 7ax. ql,L*-41;----]l
L
it-vir"t-
?<to1s ou* .16tcg [/Aa g<*.2,.
4<^ Kk&in"-,\ ur-un
av Q<,tLt;
7
I
II-t
8
9
KETTGL/ HARI
2
3
4
5
6
1r'r
11
\2
1J
l4
Pekanbaru, to ot + 20r,cDlrektur,
Prof . Dr. H. Af ri;.:l M, IrilAr,riP. 195_q1015 t"939ar3 10C1
KARTU KONTROL MENGIKUTI SEMINAR TESIS/DISERTASI
PROGRAM PASCASAR]ANA UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
t
;r
(\ P f a-lv \-
j.r"
)t1-)()IL
<ziy n,-la
PARAF
SEl(RETARIS
l-
NB: :. lianu tni drDbv(a s:.rat /.au nrer\grKltr S:mrn"
l.setEpnBltzs6itauajiSrn:nqhadrr:mrnrmal!0lel|Ser:rr:rSistn:lu'rmenjacil'js':ilaSeminar
KARTU KONTROL MENGIKUTI SEMINAR T615/DISERTASIPROGRAM PASCASARJANA UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
NAMA
NIM
PROGRAM
PRODI
KONSENTRASI
NO
l,,l,t 1aB
, 4].t @r. )... .u:.i.1.. ......: ? | 7 .. .?.!.?t...I9. E s.... P^1.-a-lo o *a-. a. LlrsUrsa^ l/jL2o y q^
.,...,,.u.. _..Hu
JUDUL TESrS/OTSERTASi
DV*,
ok3.4 dr-1 Ft vd-q /q.0-
PARAF
SE ARISKET
TGL/HARI
I
2
J
4
5
6
10
11
14
-t
t2
1.]
1S
Pekanbaru, .zt &< 20.1(filrektur,
Prof. Dr. H. Afrizal M, Ir4A111P. 1-0591015 1999C3 1 001
N8: l. f.anu ini diD:rwa s:irap (aii mengiklti Strnrns'2. Setiap m3hastswa lrajit m?nghadrri mrnrmal l0lal Serntnai sebehm menji,Ji 2,ise(a Semifiar
1
8
l.tAt'4C
N]M
PROGRAM
PRODI
KONSENTR6SI
10
.GL/HARI
u a 2.o t sH,UY
JUDUL TESIS/ DISERTASI
_ gRTu K0NTRO L M EI{GIKUTT SEMINAR TESrS/DISERTAST
PROGRAM PASCASAR'ANA UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
,#j-P??,.L!E):,t ..: !1../..9?2( <e. 9s,()oJca,eti;; " '
, d+.,:tli^''E t';r-i;,H*qt : :
a
8
a
11
13
1,4
Pekanbaru, Og /t(4Direktur,
zotQ
prof. Or, H. Ilyas Husti, M,AgNIP, 1961i 230 198903 I 002
N8: 1. kartu ini dibawa setiap kalimengrkutj Seminar2 Setrap mahasiswa waiib menghadiri minimar 10 kari seminar seb€rum menjadi peserta seminar
NO PARAFSEKRETARIS KET
1
7 t"&**.
4
5 %ny?s litttl b0.4- '(*
7 ,fl-eT,.l Ctxal,ixt
&Pe'01','144r" L
,*l,/e.-'rTT ,-t 4Mo7
15
72
6
*vLl
KARTU KONTRO L M EN GIKUTI SEMINAR TESIS/ DISERTASI
PROGRAM PASCASAR'ANA UIN SULTAN SYARIF XASIM RI,AU
NAMA
N]M
PROGRAM
PROD]
KONSENTRASI
NO
4-!r .ta* .lgp-r?.\:!.. #*?! .... r'S fS ..
(x.**..t:.r2*1.... ......([yv*,. .L*.tl:.r.as...H.*.........
PARAF
SEKRETARISKET
'LL . lz.2oro
]UDUL TESIS/DISERTASI
(lf"u5*,.i l,ar-qt ta; (a1aoa - I {--
6,lu nlalid ?fi'r't l<, h-. 0oP 2,u-r?.n
7,.tvt/ t/I,.--e-, ^f-,L ,LLn" <
^ar"' uu?4t4
5
7
ll
L2
10
L1- 1( 1 - 21J\0 .f tt"a; aiLz.'v- du.<4 2-v. r. *(,"r1uoh | ft.gLl of,,,,.
8
9
1I
I
13
TGL/HARI
1
2
3
4
IIPekarrbarJ, L 7 .-r z-. ZO.tfIllrektur,
Prof, Dr. H. Afrizal M, N{AlllP. 195-41015 193303 1001
NE: !. (ariu ini oiDawa s:iraF'.alr nlenqrkl! Selnrnl:
2 SetiaF n13llasi5.1a t'aii5 menghadrri minimal l(J lal|:er'1rrai sahei'rm menjadi ,,.s!11a 5efi]irt3l
6
iI
I
l4
No. Telp/HP
Nama Orang Tua
: 081287387095
: Mara Halim Lubis (Ayah)
Almb. Mombur Daulay (Ibu)
: Nurfitryani Siregar, MH,I
: Khodijah Lubis
Nama Isteri
Nama Anak
RIWAYAT PENDIDIKA]T{:
SDN 0 t Batang Lubu Sutam
SMPN 0l Batang Lubu sutam
Madrasah Aliyah Musthafawiyah Purba Baru
(S.l ) Llniversitas Al-Ahgaf Republik Yaman
Lulus Tahun 2002
Lulus Tahun 2005
: Lulus Tahun 2010
: Lulus Tahun 201 5
RIWAYAT PEKERJAAN
Tenaga pengajar di Ponpes Al-Mukhlishin Sibuhual Padang Lawas.
PENGALAMAN ORGANISASI
1 . Ketua Dewan Dakwah Organisasi Pelajar Sumatera Indonesia (OPISI) Yaman Tahun
2012-2013
2. Seketaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Padang Lawas
Tahun 201 8-Sekarang
3. Katib Syuriyah Nahdlarul Ulama (l'{U) Kabupa'-;n Padang Lawas Tahun 2018-
Sekarang.