SENJATA API

12
Kepemilikan Senjata Api Febria Nur Vitasari Fransiskus Dwi Wicaksono Jethro Ariel Intan Mutia Sari KELAS XII IPS 1

Transcript of SENJATA API

Kepemilikan Senjata Api

Febria Nur Vitasari Fransiskus Dwi Wicaksono

Jethro Ariel Intan Mutia Sari KELAS XII IPS 1

SENJATA API

Sejarah Senjata Api

Contoh Senjata Api Yang Merubah

Sejarah

Prosedur Kepemilikan Senjata Api

Kasus“Mudahnya

membeli senjata api di Amerika”

Sejarah Senjata Api

1.Masa-Masa Awal (Abad ke-9 sampai abad ke-14) Senjata api berawal dari ditemukannya bubuk mesiu di Cina pada

abad ke-9. Mereka menggunakan senjata dengan bubuk mesiu untuk melawan tentara Mongol yang menyerang Cina bagian Utara. Setelah Bangsa Mongol menguasai Cina dan membangun Dinasti Yuan, mereka menggunakan teknologi bubuk mesiu cina untuk keperluan invasi mereka ke jepang. Bubuk Mesiu sendiri adalah benda yang dibuat dari campuran sulfur, batubara, dan potassium nitrat. Untuk membuat bubuk mesiu, bisa tanpa salah satu dari tiga bahan tersebut, tetapi kekuatannya tidak terlalu besar. Bubuk Mesiu pada masa peperangan digunakan sebagai salah satu bahan peledak untuk menghasilkan ledakan yang dahsyat yang dapat menghancurkan benda padat waktu itu. Pembuatan bubuk mesiu ini berasal dari cina dengan tujuan hiburan semata dan bukan untuk kepentingan militer.

Bubuk Mesiu

2.Masa-Masa Perkembangan (abad ke-15 sampai abad ke-18)

Senjata api sudah berkembang sampai ke pelosok dunia seperti Jepang, Korea, Timur Tengah, sampai Eropa. Di Eropa, senjata api berkembang pesat. Seperti senjata arquebus (senapan kopak), musket (senapan lontak), shotgun, dan masih banyak lagi. Tetapi senjata-senjata di masa ini masih memiliki banyak kekurangan seperti cara penggunaannya yang sulit, dan juga akurasinya yang buruk.

Salah satu contoh adalah arquebus, akurasinya buruk, harus di-reload setelah menembak, dan banyak asap yang dihasilkan setelah penembakan.

Contoh penggunaan arquebus dan musket adalah pada pertempuran Nagashino di Jepang pada tahun 1575, yakni tentara Oda melawan tentara Takeda

Contoh lain adalah penggunaan musket oleh tentara dinasti Ottoman di Turki dan orang-orang Eropa seperti Tentara Hitam Hungaria pada masa raja Matthias Cornivus (1458-1490) yang menggunakan formasi setiap tentara ke-4 menggunakan arquebus sebagai senjata mereka.

Senjata Arquebus ShotgunMusket

3. Masa-Masa modern (abad 19-sekarang)

Pada masa modern ini perkembangan senjata api sangat pesat, karena didukung oleh

perlombaan bersenjata antar negara. Perjalanan senjata memasuki masa modern ini ketika ditemukannya rifle yang menggantikan peran musket. Rifle adalah senjata yang dirancang dengan menggunakan peluru (bullet) untuk amunisinya. Bullet adalah amunisi yang berputar pada porosnya, berjarak jauh, dan berujung tajam. Karena kemampuannya untuk berputar, peluru berfungsi seperti bor yang memiliki daya hancur yang besar. Selain itu ada gatling gun, senapan mesin yang mempunyai lebih dari satu laras dan bisa berputar untuk mempercepat tembakan. Tak hanya senjata yang berkembang, perangkat tambahannya pun juga berkembang, seperti silencer (peredam suara), yang berfungsi untuk meredam suara senapan yang keras agar tidak ketahuan oleh musuh. Begitu dari masa-kemasa peluru dan berbagai mesiu pun diciptakan agar senjata api bisa digunakan dengan cara yang lebih praktis dan lebih mematikan.

Rifle Bullet Silencer

Contoh Senjata Api yang berhasil merubah sejarah

senapan tanegashima (japanese matchlock)

Senapan Ginting

.

needle rifle atau senapan

jarum 

stg 44 atau sturmgewehr 44 Senapan ak-47

Prosedur Kepemilikan Senjata Api

Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948, tentang pendaftaran dan pemberian izin kepemilikan senjata api pada Pasal 9 dinyatakan, bahwa setiap orang yang bukan anggota tentara atau polisi yang memakai dan memiliki senjata api harus mempunyai izin pemakaian senjata api menurut contoh yang ditetapkan oleh kepala kepolisian negara.

Dalam undang-undang disebutkan bahwa ijin kepemilikan senjata api hanya diberikan kepada pejabat tertentu, antara lain :

a. Pejabat swasta yakni presiden direktur, presiden komisaris, diretur utama, dan direktur keuangan;b. Pejabat pemerintah, yakni Menteri, Ketua MPR/DPR, Sekjen, Irjen, Dirjen, dan Sekretaris Kabinet, demikian juga

Gubernur, Wakil Gubernur, Sekwilda, Irwilprop, Ketua DPRD-I dan Anggota DPR/MPR;c. TNI/Polri dan purnawirawan. Bagaimanakah cara untuk memiliki senjata api secara legal ? Menurut ketentuan yang berlaku, cara kepemilikan senjata api harus memenuhi persyaratan-persyaratan berikut ini :1. Pemohon ijin kepemilikan senjata api harus memenuhi syarat medis dan psikologis tertentu. Secara medis pemohon harus

sehat jasmani, tidak catat fisik dan berpenglihatan yang normal.2. Pemohon harus berkelakuan baik dan belum pernah terlibat dalam suatu kasus tindak pidana yang dibuktikan dengan

SKKB.3. Pemohon harus berusia 21 tahun hingga 65 tahun;4. Pemohon juga harus memenuhi syarat administratif dan memiliki Izin Khusus Hak Senjata Api (IKHSA).

Adapun senjata-senjata yang boleh dimiliki antara lain adalah :

Selain senjata api yang memerlukan ijin khusus (IKHSA), masyarakat juga bisa memiliki senjata genggam berpeluru karet atau senjata genggam gas, cukup berijinkan direktorat Intel Polri. Jenis senjata yang bisa dimiliki oleh perorangan adalah senjata genggam, hanya kaliber 22 dan kaliber 33 yang bisa dikeluarkan izinnya.

Senjata Genggam Karet atau Gas

Senjata genggam karet atau gas

Kasus “Mudahnya Membeli Senjata Api di Amerika”

Washington, CNN Indonesia -- Penembakan kembali terjadi di sekolah di Amerika Serikat, menewaskan tiga orang termasuk pelaku yang

bunuh diri, menambah panjang daftar korban tewas akibat senjata api di negara yang melegalkan kepemilikan pistol dan amunisi

Penggunaan senjata oleh warga sipil di AS termaksud dalam Amandemen Kedua Konstitusi AS tahun 1971, yang mengatur kebebasan kepemilikan senjata yang tidak bisa diganggu gugat oleh negara.

Alhasil berdasarkan Small Arms Survey tahun 2007, AS menjadi negara dengan kepemilikan senjata oleh sipil terbanyak di dunia, sekitar 88,8 senjata setiap 100 orang, disusul oleh Yaman, Swiss, Finlandia dan Serbia.

Sebenarnya AS punya regulasi yang mengatur kepemilikan senjata api. Mereka yang punya catatan kriminal, perilaku buruk, pecandu narkoba, gangguan mental atau pelaku kekerasan dalam rumah tangga secara hukum AS haram memiliki senjata api.

Ada lebih dari 130 ribu penjual senjata api yang terdaftar di Amerika Serikat. Pembeli melalui toko-toko ini harus menjalani pemeriksaan latar belakang yang sangat ketat.

Namun, celah penjualan senjata api terdapat di internet, tempat ribuan pedagang senjata api, mulai dari pistol hingga senapan serbu menjajakan dagangannya.

Celah lainnya adalah penjualan dari tangan ke tangan, dari warga yang menjajakan senjata mereka ke orang lain di internet, bertemu di sebuah tempat dan melakukan transaksi, tanpa adanya pemeriksaan latar belakang.

Pembelian senjata lewat internet inilah yang dilakukan oleh pelaku penembakan di bioskop kota Aurora, Colorado, tahun 2012 lalu yang menewaskan 12 orang dan melukai 70 lainnya.

Menurut laporan polisi, pelaku penembakan tersebut, James Eagan Holmes, memborong lebih dari 6.000 amunisi dari internet dan senapan serbu AR-15 dari toko senjata setempat. 

"Internet adalah pasar yang terbuka. Internet telah mengubah segalanya. Kau tidak perlu menunjukkan diri saat membeli sesuatu, begitulah yang berlaku," kata Tom Mauser, advokat pengendalian senjata di Colorado, yang putranya tewas dalam penembakan di SMA Columbine yang menewaskan 12 orang.

Pemerintah New York menemukan bahwa 54 persen pedagang di situs Armslist.com, penjualan senjata terbesar di AS, akan menjual dagangan mereka kepada siapa pun, termasuk yang tidak lolos persyaratan.

Siapa yang membeli senjata ini?

Menurut Yayasan Olahraga Menembak Nasional AS dan NBC News, pembelian senjata oleh wanita terus meningkat tiap tahunnya berdasarkan data statistik.

 

Kesimpulan

Catatan pemeriksaan telah membuktikan bahwa latar belakang pembelian senjata oleh FBI menunjukkan orang yang membeli senjata tahun 2013 mencapai lebih dari 21 juta. Texas adalah yang terbanyak dengan 1,6 juta orang, Kentucky yang kedua dengan 1,5 Juta Orang. Penjualan di negara-negara bagian yang memperketat perdagangan senjata justru meningkat dua kali lipat, seperti di Maryland mencapai 136 ribu dan Colorado hingga 414 ribu.