SCM...SUPPLY CHAIN MANAGEMENT - Copy

21
Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management) adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen. (Kalakota, 2000, h197) Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan (Chopra, 2001, h5). Rantai suplai yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut. Pengertian[sunting | sunting sumber ] Manajemen Rantai Suplai adalah koordinasi dari bahan , informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai. Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan. Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material mentah. Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit , syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikandan pengiriman. (Kalakota, 2000, h198) Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu: Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain Bagian upstream (hulu ) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman ). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan. Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan. Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment

Transcript of SCM...SUPPLY CHAIN MANAGEMENT - Copy

Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management) adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen. (Kalakota, 2000, h197)

Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan (Chopra, 2001, h5). Rantai suplai yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut.

Pengertian[sunting | sunting sumber]Manajemen Rantai Suplai adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai.

Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan.

Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhirdan penyedia material mentah.

Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikandan pengiriman. (Kalakota, 2000, h198)

Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu:

Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chainBagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnyabijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.

Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain managementBagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.

Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment

Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.

Permasalahan Manajemen Suplai Rantai[sunting | sunting sumber]

Manajemen suplai rantai harus memasukan problem dibawah:

Distribusi  Konfigurasi Jaringan: Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat distribusi ( distribution centre/D.C.), gudang dan pelanggan.

Strategi  Distribusi: Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung, Berlabuh silang, strategi menarik atau mendorong,logistik orang ke tiga.

Informasi: Sistem terintregasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagi informasi berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dan transportasi dsb.

Manajemen Inventaris: Kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barang mentah, proses kerja, dan barang jadi.

Aliran dana: Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar dana melewati entitas di dalam rantai suplai.

Eksekusi rantai suplai ialah mengatur dan koordinasi pergerakan material, informasi dan dana di antara rantai suplai tersebut. Alurnya sendiri dua arah.

Aktivitas/Fungsi[sunting | sunting sumber]Manajemen rantai suplai ialah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalam kompetensi inti dan lebih fleksibel, mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen, sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik harian. Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai suplai menuju ke pembuatan konsep rantai suplai. Tujuan dari manajemen rantai suplai ialah meningkatkan ke[percayaan dan kolaborasi di antara rekanan rantai suplai, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkan percepatan inventori.

Secara garis besar, fungsi manajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan perencaan kapasitas, dan pengembangan rantai suplai.[1]

beberapa model telah diajukan untuk memahami aktivitas yang dibutuhkan untuk mengatur pergerakan material di organisasi dan batasan fungsional. SCOR adalah model manajemen rantai suplai yang dipromosikan oleh Majelis

Manajemen Rantai Suplai. Model lain ialah SCM yang diajukan oleh Global Supply Chain Forum (GSCF). Aktivitas suplai rantai bisa dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan operasional.

Strategis[sunting | sunting sumber]

Optimalisasi jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukuran gudang, pusat distribusi dan fasilitas

Rekanan strategis  dengan pemasok suplai, distributor, dan pelanggan, membuat jalur komunikasi untuk informasi amat penting dan peningkatan operasional seperti cross docking, pengapalan langsung dan logistik orang ketiga

Rancangan produk  yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisa diintregasikan secara optimal ke rantai suplai,manajemen muatan

Keputusan dimana membuat dan apa yang dibuat atau beli Menghubungkan strategi organisasional secara keseluruhan dengan strategi

pasokan/suplaiTaktis[sunting | sunting sumber]

Kontrak pengadaan dan keputusan pengeluaran lainnya Pengambilan Keputusan produksi, termasuk pengontrakan, lokasi, dan

kualitas dari inventori Pengambilan keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, penjadwalan,

dan definisi proses perencanaan. Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan Benchmarking  atau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan

kompetitor dan implementasi dari cara terbaik diseluruh perusahaan Gaji berdasarkan pencapaianOperasional[sunting | sunting sumber]

Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantaisuplai

Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktru di rantai suplai (menit ke menit)

Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok

Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok

Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima

Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi (finished goods)

Operasi outbound, termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasi kepelanggan

Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai suplai, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain

Strukturisasi dan Tiering[sunting | sunting sumber]Jika dilihat lebih dekat pada apa yang terjadi dalam kenyataannya, istilah rantai suplai mewakili sebuah serial sederhana dari hubungan antara komoditas dasar dan produk akhir. Produk akhir membutuhkan material tambahan kedalam proses manufaktur.

Arus Material dan Informasi[sunting | sunting sumber]Tujuan dalam rantai suplai ialah memastikan material terus mengalir dari sumber ke konsumen akhir. Bagian-bagian (parts) yang bergerak di dalam rantai suplai haruslah berjalan secepat mungkin. Dan dengan tujuan mencegahterjadinya penumpukan inventori di satu lokal, arus ini haruslah diatur sedemikian rupa agar bagian-bagian tersebut bergerak dalam koordinasi yang teratur. Istilah yang sering digunakan ialah synchronous. (Knill, 1992)

“ tujuannya selalu berlanjut, arus synchronous. Berlanjut artinya tidak ada interupsi, tidak ada bola yang jatuh, tidak ada akumulasi yang tidak diperlukan. Dan synchronous berarti semuanyaberjalan seperti balet. Bagian-bagian dan komponen-komponen dikirim tepat waktu, dalam sekuensi yang seharusnya, sama persis sampai titik yang mereka butuhkan. ”

[2]

Terkadang sangat susah untuk melihat sifat arus "akhir ke akhir" dalam rantai suplai yang ada. Efek negatif dari kesulitan ini termasuk penumpukan inventori dan respon tidak keruan pada permintaan konsumen akhir. Jadi, strategi manajemen membutuhkan peninjauan yang holistik pada hubungan suplai.

Teknologi informasi memungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan penawaran. Dengan membagi informasi di seluruh rantai suplai ke konsumen akhir, kita bisa membuat sebuah rantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yang lebih. Tujuannya ialha mengintegrasikan datapermintaan dan suplai jadi gambaran yang akuarasinya sudah meningkatdapat diambil tentang sifat dari proses bisnis, pasar dan konsumen akhir. Integrasi ini sendiri memungkinkan peningkatan keunggulan kompetitif. Jadi dengan adanya integrasi ini dalam rantai suplai akan meningkatkan ketergantungan dan inventori minimum.[3]

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_rantai_suplai

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Pengertian SCM (Supply Chain Management)

1. SCM (Supply Chain Management) adalah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan

produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi

dan aliran kuantitas bahan. (USAHAWAN NO. 02 TH XXX FEBRUARI 2001)

2. menurut (http://id.wikipedia.org/wiki/Supply_chain_management)Manajemen Rantai Suplai

adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang

berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan

komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk

yang sudah dipakai.

3. Supply chain Management dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam

bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang

mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir.

Menyimak dari definisi ini, maka suatu supply chain terdiri dari perusahaan yang

mengangkat bahan baku dari bumi/alam, perusahaan yang mentransformasikan bahan baku

menjadi bahan setengah jadi atau komponen, supplier bahan-bahan pendukung produk,

perusahaan perakitan, distributor, dan retailer yang menjual barang tersebut ke konsumen

akhir. Dengan definisi ini tidak jarang supply chain juga banyak diasosiasikan dengan

suatu jaringan value adding activities. (http://baihaqi.wordpress.com/2006/12/16/supply-

chain-supply-chain-management/)

Keunggulan kompetitif dari SCM adalah bagaimana ia mampu me-manage aliran barang atau

produk dalam suatu rantai supply. Dengan kata lain, model SCM mengaplikasikan bagaimana

suatu jaringan kegiatan produksi dan distribusi dari suatu perusahaan dapat bekerja

bersama-sama untuk memenuhi tuntutan konsumen.

Tujuan utama dari SCM adalah:

1. penyerahan / pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen

2. mengurangi biaya

3. meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukan hanya satu perusahaan)

4. mengurangi waktu

5. memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi

Komponen SCM dan Teknologi

Sistem SCM memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Aliran informasi bergerak sangat cepat dan akurat antara elemen jaringan supply chain

seperti: Pabrik, Suppliers, Pusat distribusi, Konsumen, dan sebagainya).

2. Informasi bergerak sangat cepat untuk menanggapi perpindahan produk

3. Setiap elemen dapat mengatur dirinya

4. Terjadi integrasi dalam proses permintaan dan penyelesaian produk

5. Kemampuan internet.

Peralatan fungsional yang dimiliki sistem SCM adalah:

· Demand management/forecasting

Perangkat peralatan dengan menggunakan teknik-teknik peramalan secara statistik.

Perangkat ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil peramalan yang lebih akurat.

· Advanced planning and scheduling

Suatu peralatan dalam rangka menciptakan taktik perencanaan, jangka menengah dan panjang

berikut keputusan-keputusan menyangkut sumber yang harus diambil dalam rangka melengkapi

jaringan supply

· Transportation management

Suatu fungsi yang berkaitan dengan proses pendisitribusian produk dalam supply chain

· Distribution and deployment

Suatu alat perencanaan yang menyeimbangkan dan mengoptimalkan jaringan distribusi pada

waktu yang diperlukan. Dalam hal ini, Vendor Managed Invetory dijadikan pertimbangan

dalam rangka optimalisasi.

· Production planning 

Perencanaan produksi dan jadwal penjualan menggunakan taraf yang dinamis dan teknik yang

optimal.

· Available to-promise

Tanggapan yang cepat dengan mempertimbangkan alokasi, produksi dan kapasitas

transportasi serta biaya dalam keseluruhan rantai supply .

· Supply chain modeler

Perangkat dalam bentuk model yang dapat digunakan secara mudah guna mengarahkan serta

mengontrol rantai supply. Melalui model ini, mekanisme kerja dari konsep supply chain

dapat diamati.

· Optimizer

The optimizer ibarat jantung dari sistem supply chain management. Dalamnya terkandung:

linear & integer programming, non-linear programming, heuristics and genetic algorithm.

Genetic algorithm adalah suatu computing technology yang mampu mencari serta

menghasilkan solusi terbaik atas jutaan kemungkinan kombinasi atas setiap parameter yang

digunakan

Permasalahan yang biasa terjadi pada Supply Chain Management adalah :

1. Distribusi Konfigurasi Jaringan: Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi,

pusat distribusi ( distribution centre/D.C.), gudang dan pelanggan.

2. Strategi Distribusi: Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung, Berlabuh

silang, strategi menarik atau mendorong, logistikorang ke tiga.

3. Informasi: Sistem terintregasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagi

informasi berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dan transportasi

dsb.

4. Manajemen Inventaris: Kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barang mentah,

proses kerja, dan barang jadi.

5. Aliran dana: Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar dana melewati

entitas didalam rantai suplai.(http://id.wikipedia.org/wiki/Supply_chain_management)

Upaya mengintegrasikan kemampuan supply chain management dan e-

Commerce. (http://www.ebizzasia.com/0214-2004/learn,0214,01.htm)

• Information flow – klien memiliki akses terbatas menyangkut perkembangan produk atau

pesanan pelanggan dalam supply chain. Pelanggan SerCom tergantung pada laporan yang

dibuat secara manual setiap bulan dikirim melalui faks dan e-mail. Aliran informasi

menjadi sesuatu yang sangat penting di masa datang, terutama jika dikaitkan dengan

program fulfillment yang kompleks.

• Fulfillment – ketika pesanan terus meningkat, baik jumlah maupun kompleksitasnya,

sistem yang ada sekarang ini tak lagi mampu mengatasi berbagai kebutuhan tersebut.

Pesanan dalam jumlah besar cenderung menurun, sedang permintaannya mengikuti

perkembangan kebutuhan. Saat ini, tak ada fasilitas yang mampu memantau dan mengelola

status pesanan dalam supply chain.

• Web based ordering – semua pesanan ditangani melalui EDI (Electronic Data

Interchange), faks atau telepon. SerCom perlu menyediakan layanan pemesanan yang canggih

untuk para pelanggan dan menyediakan fasilitas ESD.

• Perpaduan antara pelanggan dan pemasok perlu terus ditingkatkan untuk memperbaiki

efisiensi dan komunikasi.

Saat ini konsumen menjadi semakin kritis, mereka menuntut penyediaan produk secara tepat

tempat, tepat waktu. Perusahaan manufaktur yang antisipatif akan hal tersebut akan

mendapatkan pelanggan sedangkan yang tidak antisipatif akan kehilangan pelanggan. Supply

chain management menjadi satu solusi terbaik untuk memperbaiki tingkat produktivitas

antara perusahaan-perusahaan yang berbeda. (USAHAWAN NO. 02 TH XXX FEBRUARI 2001)

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Supply_chain_management

http://baihaqi.wordpress.com/2006/12/16/supply-chain-supply-chain-management/

http://www.ebizzasia.com/0214-2004/learn,0214,01.htm

Pengertian SCMSCM (Supply Chain Management) adalah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan.Supply chain Management dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumenakhir. Menyimak dari definisi ini, maka suatu supply chain terdiri dari perusahaan yang mengangkat bahan baku dari bumi/alam, perusahaan yang mentransformasikan bahanbaku menjadi bahan setengah jadi atau komponen, supplier bahan-bahan pendukung produk, perusahaan perakitan, distributor, dan retailer yang menjual barang tersebut ke konsumen akhir. Dengan definisi ini tidak jarang supply chain juga banyak diasosiasikan dengan suatu jaringan value adding activities.Keunggulan kompetitif dari SCM adalah bagaimana ia mampu me-manage aliran barang atau produk dalam suatu rantai supply. Dengan kata lain, model SCM mengaplikasikan bagaimana suatu jaringan kegiatan produksi dan distribusi dari suatu perusahaan dapat bekerja bersama-sama untuk memenuhi tuntutan konsumen.http://vadimkherzakov.wordpress.com/2013/01/15/pengertian-scm/

Supply Chain Management (SCM)KONSEP DASAR Definisi manajemen logistik menurut The Council of Logistic Management di Amerika Serikat adalah: Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsiuntuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.

Definisi Supply Chain Management (SCM) menurut:Ross (1998): SCM adalah filosofi manajemen yang secara terus menerus mencari sumber-sumber fungsi bisnis yang kompeten untuk digabungkan baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan seperti mitra bisnis yang berada dalam satu supply chain untuk memasuki system supply yg berkompetitif tinggi dan memperhatikan kebutuhan pelanggan, yang berfokus pada pengembangan solusi inovatif dan sinkronisasi aliran produk, jasa dan informasi untuk menciptakan customer value yang unik.

Martin (1998): SCM adalah jaringan organisasi yang melibatkan hubungan upstream dan

downstream dalam proses dan aktifitas yang berbeda yang memberi nilai dalambentuk produk dan jasa pada pelanggan.

Contoh: pabrik pembuat kemeja adalah 2 bagian supply chain yang menghubungkan upstream (melalui pengusaha kain kepada pengusaha serat/kapas) dan downstream (melalui distributor dan retail pada pelanggan akhir). Stanford Supply Chain forum (1999) yang dicetuskan oleh kepala forum Hau Lee: SCM berhubungan erat dengan aliran manajemen material, informasi dan finansial dalam suatu jaringan yang terdiri dari supplier, perusahaan, distributor, dan pelanggan.

Simchi-Levi et al. (1999, p.l) SCM merupakan serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk mengintergrasikan supplier, pengusaha, gudang (warehause) dan tempat penyimpanan lainnya secara efisien sehingga produk dihasilkan dan didistribusikan dengan kuantitas, lokasi dan waktu yang tepat untuk memperkecil biaya dan memuaskan kebutuhan pelanggan.

Perbedaan Manajemen Logistik dan SCM Secara prinsip tidak ada perbedaan yang mencolok antara SCM dan manajemen logistik. Manajemen logistik lebih memfokuskan pada pengoptimalan kerangka kerja berupa pembuatan rencana tunggal untuk aliran produk dan informasi didalam perusahaan. Sedangkan SCM merasa tidak cukup dengan integrasi bagian dalam saja. Salah satu tujuan utama SCM adalah mengurangi atau bahkan menghilangkan persediaan/ buffer yang terlibat antara beberapa departemen dalam satu rantai dengan cara saling membagi informasi mengenai demand dan persediaan yang ada sekarang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 1.

Input dan Output dalam Proses Logistik Input proses logistik meliputi sumber daya alam, manusia, finansial, dan sumber informasi.Output proses logistik meliputi keuntungan kompetitif untuk organisasi, hasil dari orientasi pemasaran dan keefisienan serta keefektifan operasional, pemanfaatan waktu dan tempat, dan perpindahan yang efisien ke pelanggan.

Peran Logistik dalam Organisasi Saat ini manajemen logistik yang efektif dikenal sebagai kunci elemen dalampengembangan keuntungan dan hasil yang kompetitif dari perusahaan. Pada jaman 1980-an dan awal 1990-an, pelayanan pusat menempati tingkat teratas pada banyak organisasi. Tetapi bersamaan dengan keefisienan dan keefektifanoperasional, orientasi pemasaran menyediakan kesempatan memperoleh keuntungan yang kompetitif pada organisasi.

KOMPONEN SUPLY CHAIN Supply Chain meliputi:· Suppliers· Manufacturers

· Distribution· Warehouses· Retailers· Customers

MODEL CHAINChain 1: suplier Jaringan bermula dari sini, yang merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, dimana rantai penyaluran baru akan mulai. Bahan pertama ini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, barang dagangan, suku cadang dan lain-lain

Chain 1-2-3: supplier – manufactures - distribution Barang sudah jadi yang dihasilkan oleh manufactures sudah mulai harus disalurkan kepada pelanggan.Walaupun sudah tersedia banyak cara untuk menyalurkan barang ke pelanggan, yang umum adalah melalui distributor dan ini biasanya ditempuh oleh sebagian besar supply chain

Chain 1-2-3-4: supplier – manufactures – distribution - warehouses Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri atau dapat juga menyewa dari pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menyimpan barang sebelum disalurkan lagi ke pihak pengecer. Di sini ada kesempatan untuk memperoleh penghematan dalam bentuk jumlah inventories dan biaya gudang dengan cara melakukan desain kembali pola pengiriman barang baik dari gudang manufacturer maupun ke toko pengecer 

Chain 1-2-3-5-6: supplier – manufactures – distribution – retailer - customer Para pengecer atau retailer menawarkan barang langsung kepada para pelanggan atau pembeli atau pengguna barang langsung

Strategy supply chain yang dapat dikembangkan 1. Mengurangi mata rantai: penjualan dilakukan langsung ke pelanggan.2. Memesan komponen hanya apabila sudah menerima pesanan.3. Menentukan waktu standar bagi anggota supply chain.4. Menciutkan jumlah pemasok.5. Mengutamakan pemasok yang dekat dengan pabrik.6. Mengembangkan jit manufacturing.7. Mengembangkan e-commerce.8. Melakukan kemitraan.

PROSES SUPLY CHAIN 1. Customer order cycle Siklus pesanan pelanggan terjadi pada retailer/pengecer dan termasuk berikut yaitu proses: a. Kedatangan Pelanggan b. Pelanggan memesan barang c. Pesanan diberikan kepada pelanggan d. Pelanggan membayar untuk barang/jasa yang dipesan. 

2. Replenishment cycle Siklus pengisian/stok barang terjadi pada Retailer / Distributor, yang mirip dengan siklus Customer order cycle tetapi yang semula pengecer diganti dengan pelanggan. 

3. Procurement cycle Siklus pengadaan terjadi pada produsen / pemasok yang meliputi yaitu prosesberikut: a. Produsen memesan komponen dari pemasok b. Pemasok mengirimkan barang yang dipesan produsen c. Produsen menerima barang dan membayar.

4. Manufacturing cycle Siklus manufaktur biasanya terjadi pada distributor / produsen dan mencakupyaitu proses berikut: a. Mengkonsolidasi pemesanan dari Gudang, Pengecer Distributor, atau Customer. b. Perencanaan suply chain. c. penjadwalan produksi d. Manufakturing dan stockinghttp://www.fararainside.net/2012/12/supply-chain-management-scm.html

SCM (Supply Chain Management)Keunggulan kompetitif dari SCM adalah bagaimana ia mampu me-manage aliran barang atau produk dalam suatu rantai supply.Dengan kata lain, model SCM mengaplikasikan bagaimana suatujaringan kegiatan produksi dan distribusi dari suatuperusahaan dapat bekerja bersama-sama untuk memenuhi tuntutankonsumen.

Tujuan utama dari SCM adalah:1. penyerahan / pengiriman produk secara tepat waktu demimemuaskan konsumen2. mengurangi biaya3. meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukanhanya satu perusahaan)4. mengurangi waktu5. memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi

Komponen SCM dan TeknologiSistem SCM memiliki kemampuan sebagai berikut:1. Aliran informasi bergerak sangat cepat dan akurat antaraelemen jaringan supply chain seperti: Pabrik, Suppliers, Pusatdistribusi, Konsumen, dan sebagainya).

2. Informasi bergerak sangat cepat untuk menanggapiperpindahan produk3. Setiap elemen dapat mengatur dirinya4. Terjadi integrasi dalam proses permintaan dan penyelesaianproduk5. Kemampuan internet.

Peralatan fungsional yang dimiliki sistem SCM adalah:· Demand management/forecastingPerangkat peralatan dengan menggunakan teknik-teknik peramalansecara statistik. Perangkat ini dimaksudkan untuk mendapatkanhasil peramalan yang lebih akurat.· Advanced planning and schedulingSuatu peralatan dalam rangka menciptakan taktik perencanaan,jangka menengah dan panjang berikut keputusan-keputusanmenyangkut sumber yang harus diambil dalam rangka melengkapijaringan supply· Transportation managementSuatu fungsi yang berkaitan dengan proses pendisitribusianproduk dalam supply chain· Distribution and deploymentSuatu alat perencanaan yang menyeimbangkan dan mengoptimalkanjaringan distribusi pada waktu yang diperlukan. Dalam hal ini,Vendor Managed Invetory dijadikan pertimbangan dalam rangkaoptimalisasi.· Production planningPerencanaan produksi dan jadwal penjualan menggunakan tarafyang dinamis dan teknik yang optimal.· Available to-promiseTanggapan yang cepat dengan mempertimbangkan alokasi, produksidan kapasitas transportasi serta biaya dalam keseluruhanrantai supply .· Supply chain modelerPerangkat dalam bentuk model yang dapat digunakan secara mudahguna mengarahkan serta mengontrol rantai supply. Melalui modelini, mekanisme kerja dari konsep supply chain dapat diamati.· OptimizerThe optimizer ibarat jantung dari sistem supply chainmanagement. Dalamnya terkandung: linear & integer programming,non-linear programming, heuristics and genetic algorithm.Genetic algorithm adalah suatu computing technology yang mampu

mencari serta menghasilkan solusi terbaik atas jutaankemungkinan kombinasi atas setiap parameter yang digunakan

Permasalahan yang biasa terjadi pada Supply Chain Managementadalah :1. Distribusi Konfigurasi Jaringan: Jumlah dan lokasisupplier, fasilitas produksi, pusat distribusi ( distributioncentre/D.C.), gudang dan pelanggan.2. Strategi Distribusi: Sentralisasi atau desentralisasi,pengapalan langsung, Berlabuh silang, strategi menarik ataumendorong, logistik orang ke tiga.3. Informasi: Sistem terintregasi dan proses melalui rantaisuplai untuk membagi informasi berharga, termasuk permintaansinyal, perkiraan, inventaris dan transportasi dsb.4. Manajemen Inventaris: Kuantitas dan lokasi dari inventaristermasuk barang mentah, proses kerja, dan barang jadi.5. Aliran dana: Mengatur syarat pembayaran dan metodologiuntuk menukar dana melewati entitas didalam rantai suplai.(http://id.wikipedia.org/wiki/Supply_chain_management)

Saat ini konsumen menjadi semakin kritis, mereka menuntutpenyediaan produk secara tepat tempat, tepat waktu. Perusahaanmanufaktur yang antisipatif akan hal tersebut akan mendapatkanpelanggan sedangkan yang tidak antisipatif akan kehilanganpelanggan. Supply chain management menjadi satu solusi terbaikuntuk memperbaiki tingkat produktivitas antara perusahaan-perusahaan yang berbeda. (USAHAWAN NO. 02 TH XXX FEBRUARI2001)

ERP (Enterprise Resource Planning)ERP adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahanmanufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan danmengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspekoperasi, produksi maupun distribusi di perusahaanbersangkutan. Atau dengan kata lain ERP digunakan untukmengelola seluruh aktifitas perusahaan termasuk keuangan,produksi, HRD, marketing, supply chain, logistics, dll. SAPadalah perusahaan yang memiliki pangsa pasar (marketshare)terbesar di dunia untuk software ERP.Karakter Sistem ERP sering disebut sebagai Back Office Systemyang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umumtidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office

System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistemuntuk e-Commerce , Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.ERP sering disebut sebagai Back Office System yangmengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidakdilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front OfficeSyistem ,yang langsung berurusan dengan pelanggan sepertisistem untuk e-Commerce , Customer Relationship Management(CRM), e-Government dan lain-lain. Konsep ERP dapat dijalankandengan baik,jika didukung aplikasi dan infrastruktur komputerbaik Hardware / software sehingga pengolahan dapat dilakukandengan mudah .ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning ( MRP II)dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari MaterialRequirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. SistemERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur,logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan,invoice dan akuntasi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ininanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis sepertipenjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan,manajemen kualitas dan sumber daya manusia.Sistim ERP dibagi atas beberapa sub-sistim yaitu sistimFinancial, sistim Distribusi, sistim Manufaktur, sistimMaintenance dan sistim Human Resource. Industri analis TIseperti Gartner Group dan AMR Research telah sejak awal tahun90an memantau dan menganalisa paket-paket aplikasi yangtergolong dalam sistim ERP. Contoh paket ERP antara lain: SAP,Baan, Oracle, IFS, Peoplesoft dan JD.Edwards.Untuk mengetahui bagaimana sistim ERP dapat membantu sistimoperasi bisnis kita, mari kita perhatikan suatu kasus kecilseperti di bawah ini :Katakanlah kita menerima order untuk 100 unit Produk A. SistimERP akan membantu kita menghitung berapa yang dapat diproduksiberdasarkan segala keterbatasan sumber daya yang ada pada kitasaat ini. Apabila sumber daya tersebut tidak mencukupi, sistimERP dapat menghitung berapa lagi sumberdaya yang diperlukan,sekaligus membantu kita dalam proses pengadaannya. Ketikahendak mendistribusikan hasil produksi, sistim ERP juga dapatmenentukan cara pemuatan dan pengangkutan yang optimal kepadatujuan yang ditentukan pelanggan. Dalam proses ini, tentunyasegala aspek yang berhubungan dengan keuangan akan tercatat

dalam sistim ERP tersebut termasuk menghitung berapa biayaproduksi dari 100 unit tersebut.

Beberapa keuntungan penggunaan ERP :Integrasi data keuanganUntuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top managementbisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan denganlebih baikStandarisasi Proses OperasiMenstandarkan proses operasi melalui implementasi bestpractice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunaninefisiensi dan peningkatan kualitas produkStandarisasi Data dan InformasiMenstandarkan data dan informasi melalui keseragamanpelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanyaterdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenisbisnis yg berbeda-bedaSuksesor PenerapanSyarat sukses memilih ERP Pengetahuan dan PengalamanPengetahuan adalah pengetahuan tentang bagaimana cara sebuahproses seharusnya dilakukan, jika segala sesuatunya berjalanlancar Pengalaman adalah pemahaman terhadap kenyataan tentangbagaimana sebuah proses seharusnya dikerjakan dengankemungkinan munculnya permasalahan. Pengetahuan tanpapengalaman menyebabkan orang membuat perencanaan yang terlihatsempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisadiimplementasikan. Pengalaman tanpa pengetahuan bisamenyebabkan terulangnya atau terakumulasinya kesalahan dankekeliruan karena tidak dibekali dengan pemahaman yg cukup.

CRM (Costumer Relation Management)Costumer Relation Management adalah salah satu aplikasi dariilmu MIS. Dalam sebuah industri yang perkembangannya pesat.Costumer adalah mata rantai yang tak terpisahkan dari strukturindustri. Mengapa? Karena kostumer lah yang menjadi pembelidari produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kita.Sebuah perusahaan tak akan pernah bisa berjalan dengan baikapabila tak ada yang membeli produk atau jasanya. Dunia bisnissekarang ini telah menjadi semakin sulit dan semakin crowded.Banyak sekali competitor yang selalu bermunculan dengan ide-ide baru dan inovasi tercanggih setiap saatnya. Akibatnyakostumer tentu akan memiliki banyak sekali pilihan, jika ia

tak puas dengan layanan sebuah perusahaan ia akan dengan mudahberpindah ke produsen yang lain. Bagaimana caranya agarkostumer tersebut tidak melakukan hal itu dan selalu loyalterhadap produk perusahaan kita? CRM lah salah satujawabannya.

CRM adalah sebuah strategi bisnis yang berbasis kostumer,seperti strategi bisnis lainnya tujuan akhir dari CRM adalahuntuk memaksimalkan keuntungan dan pendapatan. Sedangkantujuan utama dari CRM adalah meningkatkan kepuasan pelanggan.Beberapa teknologi yang melatarbelakangi CRM diantaranyaadalah mendapatkan, menyimpan, analisis terhadap kostumer,vendor, partner, dan proses informasi internal.

Sedangkan fungsi-fungsi lain yang mendukung CRM adalah sales,marketing, training, pengembangan professional, manajemenperforma, human resource development, dan kompensasi.Keseluruhan teknologi dan fungsi-fungsi yang melingkupi CRMharuslah terintegrasi sebagai bagian tak terpisahkan strategibisnis yang fokus pada kostumer. Karena banyak dari perusahaanyang mengimplementasikan CRM namun sayangnya hanya terbataspada instalasi software CRM saja, tanpa adanya will untukmeletakkan kostumer diatas segalanya.

Teknologi pendukung CRM

         Costumer Database

Sebuah sistem tak akan pernah berjalan dengan baik tanpaadanya database. Begitu pula dengan CRM ini. Yang menjaditulang punggung dari sistem ini tak lain dan tak bukan adalahdatabase dari kostumer. Informasi yang diperoleh dari konsumenbaik berupa interaksi dengan perusahaan dan prospek kedepannyaakan sangat berharga, termasuk juga informasi yang diperolehdari order kostumer, informasi tentang support yang diberikan,request kostumer, complain, interview dan survey yang telahdiberikan. Bagi sistem CRM kesemua hal itu adalah input yangsangat berharga bagi perusahaan.

         Costumer IntelligenceCostumer intelligence adalah sebuah upaya untuk mengkotak-kotakkan kostumer sesuai dengan needs dan kebutuhannya masing-

masing. Tentu saja hal ini bisa dilakukan dengan bantuansoftware atau manual manusia. Setelah ia dikotak-kotakkan kitaakan dengan mudah memasukkan kostumer itu kedalam permainanstrategi bisnis perusahaan. Contohnya adalah pembagiankostumer potensial, kostumer biasa, dan kostumer takpotensial. Ini akan memudahkan kita untuk mengetahui apakahkostumer itu cukup puas atau tidak.

         Costumer Capacity and Competency DevelopmentTujuan utama dari teknologi pendukung ini adalah continousimprovement yang memungkinkan perusahaan berada sedikit lebihdekat dengan apa yang dimaui oleh kostumer. Sistem yangkompleks memang dibutuhkan untuk mencapai hal ini, tapi bukanhanya itu saja, praktek langsung jauh lebih powerful untukmencapai level kepuasan pelanggan yang diinginkan, kombinasisempurna dari manusia dan teknologi akan menghasilkansalahsatu core competencies yang memungkinkan perusahaan terusberada di depan dalam kompetisi CRM. Kesuksesan dalam memilihtools, teknologi, dan praktek langsung akan kemudian ditiruoleh perusahaan yang lain ketika kombinasi itu terbuktisukses. Hal ini akan menyebabkan perusahaan kita menjadimarket leader dalam CRM. Tentu saja market leader tak kandapat dipertahankan lama bila tak ada perubahan dinamisdidalam perusahaan yang disesuaikan dengan pergerakankeinginan kostumer.

Operasional CRM

Karena kekuatan utama dari CRM adalah database dari kostumer,maka yang paling bertanggung jawab dalam penyediaan data initak lain adalah front office, yaitu tak lain adalah sales,marketing, dan juga tak ketinggalan service. Setiap interkasidengan kostumer akan dicatat dan masuk dalam sistem kontakhistory kostumer. Jika memang dibutuhkan data ini akan bisadiolah kembali untuk kepentingan perusahaan. Salah satukelebihan yang diperoleh dari kontak history kostumer adalahkostumer dapat berinteraksi dengan berbagai macam contactchannel di dalam perusahaan dari waktu ke waktu tanpa harusmenjelaskan pada para officer komplain apa saja yang telahmereka hadapi terdahulu.

Yang perlu diperhatikan dalam CRM

CRM adalah sebuah sistem yang berbasis akan database kostumer,informasi dari kostumer akan dengan segera diekstrak demikepentingan perusahaan. Dalam proses pengumpulan data sebagaibagian dari solusi CRM, sebuah perusahaan harus mengingatbahwa privasi costumer dan kemanan data harus menjadiprioritas utama. Beberapa penerap CRM yang baik malah tidakmemperbolehkan data kostumernya di-share atau diakses olehpihak ketiga. Dalam hal ini mereka telah melakukan hal yangbenar. Yaitu perlindungan terhadap data dan privasi kostumer.http://tarmizhy.blogspot.com/2013/01/definisi-scm-erp-dan-crm.html

Definisi Supply Chain ManagementFriday, 17 February 2012 Written By Admin

Definisi Supply Chain ManagementSupply Chain merupakan suatu rangkaian proses-proses dan aliran yang terjadi didalam dan diantara tahapan rantai pasok yang berbeda dan berkombinasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atas suatu produk. Konsep supply chain ini mengintegrasikan secara efisien antara pemasok, perusahaan manufaktur, pergudangan,dan toko, sehingga barang yang diproduksi dan didistribusi dengan kualitas yang tepat, lokasi yang tepat, dan waktu yang tepat, untuk meminimumkan biaya-biaya padakondisi yang memuaskan kebutuhan tingkat pelayanan.

Supply chain management (SCM) adalah filosofi management yang secara terus-menerus mencari sumber-sumber fungsi bisnis yang kompeten untuk digabungkan baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan seperti mitra bisnis yang berada dalam satu supply chain untuk memasuki sistem supply yang berkompetitif tinggi dan memperhatikan kebutuhan pelanggan, yang berfokus pada pengembangan solusi inovatif dan sinkronisasi aliran produk, jasa, dan informasi untuk menciptakan sumber nilai pelanggan (customer value) secara unik. Dengan memanfaatkan supply chain management, suatu perusahaan akan mendapatkan banyak manfaat, seperti yang disebutkan Peter J Metrz dalam “Demystifying Supply Chain Management” terlihat padaGambar II.1

http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=953:definisi-supply-chain-management-&catid=25:industri&Itemid=14

SCM (Supply Chain Management)Posted on October 5, 2012 by Gede Agung AW

Berikut ini adalah tulisan mengenai SCM dimulai dari definisi, sasaran tujuan, aktivitas yang dilakukan. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Definisi

Supply Chain Management adalah koordinasi sistem strategis fungsi bisnis tradisional dan taktik seluruh fungsi-fungsi bisnis dalam suatu perusahaan tertentu dan di seluruh perusahaan dalam rantai pasokan, untuk tujuan meningkatkan kinerja jangka panjang perusahaan individu dan pasokan rantai secara keseluruhan (Mentzer et. al., 2001) .pengertian lain dari supply chain management strategi rantai suplai yang memerlukan totalitas  hubungan dalam rantai tersebut yang bekerja sama secara efisien untuk menciptakan kepuasan pelanggan di titik akhir. Sebagai konsekuensi biaya harus diturunkan dan memfokuskanperhatian pada nilai tambah.

Berdasarkan kedua definisi tersebut bisa dikatakan bahwa supply chain management adalah suatu system antar fungsi-fungsi bisnis dalam suatu organisasi yang berperan dalam mengelola tugas-tugas yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan pelanggan mulai dari penyediaan bahan mentahhingga pengiriman barang kepada pelanggan.

 

Sasaran dan TujuanMeneyediakan barang dan jasa dengan tingkat ketersediaan yang tinggi dan memenuhi permintaan dari pelanggan adalah sasaran dan tujuan dari SCM.  Tujuan lain dari SCM adalah Tujuan dari manajemen rantai suplai ialah meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi diantara rekanan rantai suplai, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkanpercepatan inventori.Berdasarkan tujuan tersebut dapat terlihat disini bahwa hasil yang diberikan dari SCM dapat berupa :

Pemenuhan permintaan pelanggan Tingkat ketersediaan barang dan jasa yang lebih baik Adanya peningkatan kerjasama antar rekanan yang terlibat dalam suatu

rantai supplyAktivitas SCMSCM ialah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalam kompetensi inti dan lebih fleksibel, merekaharus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke

perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen, sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik harian. Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai suplai menuju ke pembuatan konsep rantai suplai.Secara garis besar, fungsi manajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan perencaan kapasitas, dan pengembangan rantai suplai. Beberapa model telah diajukan untuk memahami aktivitas yang dibutuhkan untuk mengatur pergerakan material di organisasi dan batasanfungsional. SCOR adalah model manajemen rantai suplai yang dipromosikanoleh Majelis Manajemen Rantai Suplai. Model lain ialah SCM yang diajukan oleh Global Supply Chain Forum(GSCF). Aktivitas suplai rantai bisa dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan operasional.Ø  Strategis

Optimalisasi jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukurangudang, pusat distribusi dan fasilitas

Rekanan strategis dengan pemasok suplai, distributor, dan pelanggan,membuat jalur komunikasi untuk informasi amat penting dan peningkatan operasional seperti cross docking, pengapalan langsung dan logistik orang ketiga

Rancangan produk yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisa diintregasikan secara optimal ke rantai suplai,manajemen muatan

Keputusan dimana membuat dan apa yang dibuat atau beli Menghubungkan strategi organisasional secara keseluruhan dengan

strategi pasokan/suplai Kontrak pengadaan dan keputusan pengeluaran lainnya Pengambilan Keputusan produksi, termasuk pengontrakan, lokasi, dan

kualitas dari inventori Pengambilan keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi,

penjadwalan, dan definisi proses perencanaan. Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan Perbandingan atau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan

kompetitor dan implementasi dari cara terbaik diseluruh perusahaan Gaji berdasarkan pencapaian Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di

rantai suplai Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktur di rantai

suplai(menit ke menit) Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi

permintaan dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok

Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok

Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima

Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi(finished goods)

Operasi outbound, termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasike pelanggan

Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai suplai, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain

Ø  Taktis

Ø  Operasional

Ø  Strukturisasi dan Tiering

Jika dilihat lebih dekat pada apa yang terjadi dalam kenyataannya, istilah rantai suplai mewakili sebuah serial sederhana dari hubungan antara komoditas dasar dan produk akhir. Produk akhir membutuhkan material tambahan kedalam proses manufaktur. 

Apakah SCM masuk kedalam proses bisnis atau Fungsi ?Proses bisnis adalah sekumpulan tugas yang dipicu oleh even tertentu dan menghasilkan hasil yang bisa teridentifikasi dan bisa dihitung  bagi penggunanya. Sedangkan fungsi adalah pekerjaan atau departemen yang memerlukan kemampuan tertentu. Tidak jarang fungsi ini dapat terjadi antar lintas departemen. Berdasarkan pengertian tersebut terlihat disini bahwa CRM mempunyai sekumpulan tugas dan dipicu oleh sebab tertentu, namun bila dilihat dari hasil yang diberikan oleh SCM tidak semuanya bisanya dihitung. Berapa  baik tingkat ketersediaan barang dan jasa yang yelah dilakukan, seberapa besar peningkatan kerjasama yang telah dilakukan merupakan suatu pertanyaan yang tidak bisa dijawab secara quantitatif.

Berdasarkan definisi sebelumnya tentang proses bisnis dan fungsi. adanya  hasil dari SCM  yang tidak dapat dihitung membuktikan SCM sebagai suatu fungsi dan bukan merupakan proses bisnis.

http://blogs.itb.ac.id/degunk/scm-supply-chain-management/