RP3KP KOTA KEDIRI

53
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Kediri Tahun 2012 - 2032 Laporan Akhir

Transcript of RP3KP KOTA KEDIRI

Rencana Pembangunan Dan Pengembangan

Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Kediri

Tahun 2012 - 2032

Laporan Akhir

PENDAHULUAN

PertumbuhanPenduduk

PeningkatanAkktivitas Ekonomi

Perkembanganpusat kota

PeningkatanKebutuhan

Perumahan danpermukiman

alih fungsi lahandan pertumbuhankawasan kumuh

(Slum dan Squater)

PenyusunanRP3KP Kota Kediri

MAKSUD

Sebagai standar dan pedoman dalam skenario

penyelenggaraan pengelolaan bidang

perumahan dan permukiman yang terkoordinasi

dan terpadu secara lintas sektoral dan wilayah

administrasi serta sebagai penjabaran

pengisian rencana pola ruang kawasan

permukiman dalam RTRW Kota Kediri.

TUJUAN Sebagai arahan bagi masyarakat dalam

pengisian pembangunan fisik kawasan.

Dalam rangka melaksanakan Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perumahan

Rakyat.

Mewujudkan Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) peruntukan perumahan dan kawasan

permukiman di Kota Kediri.

Mengantisipasi perubahan kondisi

penyelenggaraan perumahan dan kawasan

permukiman di Kota Kediri.

SASARAN

Tersedianya data dasar perumahan dan kawasan permukiman untuk 20 tahun mendatang

Teridentifikasinya masalah perumahan dan kawasan permukiman

Terindikasinya perkiraan arah perkembangan perumahan dan kawasan permukiman

Tersedianya fasilitas pemutakhiran data

Tersosialisasikannya rencana penyusunan RP3KP

Tersedianya dokumen RP3KP

Lingkup wilayah RP3KP Kota

Kediri mencakup :

Seluruh wilayah Kota Kediri

secara umum mencakup

Kecamatan Pesantren,

Kecamatan Kota dan

Kecamatan Mojoroto.

Kegiatan Persiapan

Kegiatan Inventarisasi data dan Informasi

Analisa Kegiatan Kebutuhan Pembangunan dan Pengembangan Perumahan danKawasan Permukiman

Perumusan Konsepsi Pembangunan danPengembangan Perumahan dan KawasanPermukiman

Tahap Kegiatan Perumusan Rencana

Kegiatan Perumusan Indikasi Program

Lingkup kegiatan dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan

Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Kediri Tahun 2012 - 2032

memiliki muatan, antara lain:

PROFIL PERUMAHAN DAN

KAWASAN PERMUKIMAN

Luas kawasan permukiman

keseluruhan adalah 1.679,631

ha yang terbagi pada

Kecamatan Kota seluas

486,602 ha, Kecamatan

Mojoroto seluas 724,740 ha

dan Kecamatan Pesantren

seluas 468,289 ha.

PROFIL

PERMUKIMAN

Kecamatan Kelurahan Perumahan Pengembang

Mojoroto Bandar Kidul Griya Indah Permata Sari KSU Karya Bakti Mandiri

Mojoroto Pojok Wilis Indah 1 PT. Dian Adytama Sentosa

Mojoroto Pojok Wilis Indah 2 PT. Dian Adytama Sentosa

Mojoroto Sukorame Persada Sayang

Mojoroto Mojoroto Mojoroto Indah PT. Mojoroto Indah

Mojoroto Mrican Griya Intan Asri PT. Intan Kemilau Utama

Mojoroto Dermo Griya Intan Asri PT. Intan Kemilau Utama

Mojoroto Bandarlor Candra Kirana PT. Kembang Jawa Permai

Mojoroto Sukorame Pesona Puncak Permai Regency PT. Karunia Top Abadi Jaya

Mojoroto Mojoroto Griya Intan Permai

Mojoroto Dermo Griya Intan Permai

Kota Manisrenggo Manisrenggo Residence Sarangan Griya Utama

Kota Manisrenggo Permata Ungu KSU Bangun Sejahtera

Kota Rejomulyo BTN Rejomulyo

Kota Rejomulyo Rejomulyo Estate PT. Purni Papua Perkasa Jaya

Kota Burengan Perumnas Doho

Kota Ngronggo Perumnas Ngronggo

Kota Kaliombo Bumi Asri

Kota Kaliombo Puri Asri 2 PT. AndhikaWira Karya

Kota Tosaren Puri Asri 2 PT. AndhikaWira Karya

Kota Kaliombo Wisma Corekan Permai Koperasi Aneka Karya Mandiri

Kota Tosaren Tirto Udan Koperasi Pemuda Penerus

Kota Singonegaran Permata Hijau PT. Kembang Jawa Permai

Kota Ngronggo Permata Biru PT. Kembang Jawa Permai

Kota Balowerti Persada Asri

Pesantren Blabak Permata Wisata PT. Pramugraha K. Nusantara

Pesantren Pesantren Wisma Asri PT. Kembang Jawa Permai

Pesantren Tinalan Permata Jingga PT. Permata Jingga

Pesantren Betet Betet Indah KSU. Adi Bangun Perkasa

PERSEBARAN

PERUMAHAN

KUALITAS FISIK RUMAH

BERDASARKAN JENIS ATAP

Kecamatan Genteng Seng Daun

Mojoroto 20951 222 0

Kota 19110 380 0

Pesantren 15819 101 0

Jumlah 55880 703 0

98,95%

1,05%0,00%

Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Atap di Kecamatan

Mojoroto

Genteng

Seng

Daun98,05%

1,95% 0,00%

Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Atap di Kecamatan

Kota

Genteng

Seng

Daun 95,75%

4,25% 0,00%

Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Atap di Kecamatan

Pesantren

Genteng

Seng

Daun

98,28%

1,38%0,35%

Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Dinding di

Kecamatan Pesantren

Genteng

Seng

Daun

KUALITAS FISIK RUMAH

BERDASARKAN JENIS DINDING

Kecamatan Tembok Tembok-

BambuBambu

Mojoroto 20747 255 171

Kota 18820 489 181

Pesantren 15645 219 55

Jumlah 55212 963 407

97,99%

1,20%0,81%

Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Dinding di

Kecamatan Mojoroto

Tembok

Tembok-bambu

Bambu96,56%

2,51% 0,93%

Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Dinding di

Kecamatan Kota

Tembok

Tembok-bambu

Tembok

KUALITAS FISIK RUMAH

BERDASARKAN JENIS LANTAI

Kecamatan Tanah Semen Keramik

Mojoroto 211 1952 19010

Kota 74 1619 17797

Pesantren 70 2262 13588

Jumlah 355 5833 50395

1,00% 9,22%

89,78%

Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Lantai di

Kecamatan Mojoroto

Tanah

Semen

Keramik

0,38%8,31%

91,31%

Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Lantai di

Kecamatan Kota

tanah

Semen

Keramik

0,44% 14,21%

85,35%

Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Lantai di

Kecamatan Pesantren

tanah

Semen

Keramik

96,50%

1,62%1,89%

Prosentase Kelayakan Hunian di Kecamatan Mojoroto

Layak Huni

Rawan Tidak Layak Huni

Tidak layak Huni

93,17%

2,78% 4,06%

Prosentase Kelayakan Hunian di Kecamatan Kota

Layak Huni

Rawan Tidak Layak Huni

Tidak Layak Huni

95,72%

2,66% 1,62%

Prosentase Kelayakan Hunian di Kecamatan Pesantren

tanah

Semen

Keramik

KELAYAKAN HUNIAN RUMAH

KEPADATAN BANGUNAN

Kondisi kepadatan bangunan di Kota

Kediri secara umum adalah

rendah, hanya ada di Kecamatan Kota

yang berupa kepadatan bangunan

sedang dan tinggi

PERMUKIMAN KUMUH

0,48%0,33%

99,19%

Prosentase tingkat kekumuhan di Kecamatan Mojoroto

Kumuh Legal

Kumuh Tidak Legal

Tidak Kumuh

2,07% 0,88%

97,05%

Prosentase Tingkat kekumuhan di Kecamatan Kota

Kumuh Legal

Kumuh Tidak Legal

Tidak Kumuh

0,00%0,00%

100,00%

Prosentase Tingkat kekumuhan di Kecamatan Pesantren

Kumuh Legal

Kumuh Tidak Legal

Tidak Kumuh

34,01%

38,10%

10,20%

7,48%

4,76%4,76% 0,68%

Prosentase Sarana Pendidikan di Kecamatan Mojoroto

TK

SD

SMP

SMA

SMK

Perguruan Tinggi

SLB

30,47%

37,50%

10,16%

7,81%

7,81% 6,25%

Prosentase Sarana Pendidikan di Kecamatan Kota

Tk

SD

SMP

SMA

SMK

Perguruan TinggiSLB

38,89%

50,00%

8,33%

2,78% 0,00%0,00%

0,00%

Prosentase Sarana Pendidikan di Kecamatan Pesantren

TK

SD

SMP

SMA

SMK

Perguruan TinggiSLB

SARANA PENDIDIKAN

SARANA PERDAGANGAN DAN JASA

0,24%

0,00%

53,63%

1,27%

44,26%

0,24%

0,36%

Prosentase Sarana Perdagangan dan Jasa di Kecamatan Mojoroto

Pasar LingkunganPasar Kota

Toko

Supermarket

Rumah makanHotel

Bank

62,28%

0,87%

32,98%

0,92%

1,53%1,43%

Prosentase Perdagangan dan Jasa di Kecamatan Kota

Toko

Supermarket

Rumah MakanHotel

Bank

Koperasi

12,50%

18,75%

0,00%31,25%

18,75%

18,75%

Prosentase Perdagangan dan Jasa di Kecamatan Pesantren

Pasar Lingkungan

Pasar Kota

Pasar Regional

Travel

Bank

Notaris

SARANA KESEHATAN

8,57%

2,86%

2,86%

4,29%

12,86%

44,29%

24,29%

Prosentase Kesehatan di Kecamatan Mojoroto

Rumah Sakit

RS Bersalin

Balai PengobatanPuskesmas

Puskesmas PembantuPraktek DokterApotik

6,67%10,00

%

23,33%

60,00%

Prosentase Kesehatan di Kecamatan Kota

Rumah Sakit

Puskesmas

Puskesmas Pembantu

Praktek Dokter

15,38%

23,08%

0,00%

38,46%

23,08%

Kesehatan di Kecamatan Pesantren

Bidan

Posyandu

Puskesmas

Puskesmas PembantuRumah Sakit

SARANA PERIBADATAN

24%

71%

3% 1% 0%1%

KEC. MOJOROTO

Masjid Musholla Gereja

Pura Vihara Klenteng

26%

63%

11%0%

0%0%

KEC. KOTA

Masjid Musholla Gereja

Pura Vihara Klenteng

29%

65%

6% 0%0%

0%

KEC. PESANTREN

Masjid Musholla Gereja

Pura Vihara Klenteng

PRASARANA JALAN

Panjang Jalan Dirinci Menurut Jenis Permukaan,

Kondisi dan Kelas Jalan ( Km )

Uraian 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

I. JENIS PERMUKAAN

1. Diaspal 171,598 182,808 186,122 289,152 296,182 324,590 326.626

2. Kerikil - - - - - -

3. Tanah 2,143 - - - - -

4. Beton Rabat - - - - - -

Jumlah 173,741 182,808 186,122 289,152 296,182 324,590 326.626

II. KONDISI JALAN

1. Baik 160,810 155.638 160.111 245,867 200,596 233,705 223.195

2. Sedang 12,931 27.170 26.011 43,285 95,586 90,885 65.762

3. Rusak - - - - - - 33.87

4. Rusak Berat - - - - - - 3,799

Jumlah 173,741 182.808 186.122 289,152 296,182 324,59 322.827

1. III. KELAS JALAN

1. Kelas I - - - - - - -

2. Kelas II 28,206 28,206 27,920 125,252 125,252 125,252 125.252

3. Kelas III - - - - - -

4. Kelas III A 45,662 45,662 45,662 45,662 45,662 45,662 45.442

5. Kelas III B 36,577 46,274 46,274 46,274 46,274 49,454 50.446

6. Kelas III C 58,079 58,079 58,079 58,079 63,089 87,091 90.348

7. Kelas IV - - - - - - -

8. Tidak Dirinci 4,587 4,587 7,901 111,217 15,905 17,131 14.918

Jumlah 173,741 182.808 185.836 289,152 296,182 324,590 326.626

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri

UTILITAS AIR BERSIH

Penyediaan Air Bersih di Kota Kediri

khususnya di Kelurahan

Pojok, Kelurahan Bandarlor, Kelurahan

Banjarmlati, dan Kelurahan Semampir

masih menggunakan sungai brantas

sebagai penyediaan air bersih

Wilayah Kota Kediri sudah

terlayani oleh jaringan

listrik, mulai dari pengguna rumah

tangga sampai dengan perkantoran

UTILITAS LISTRIK

Jaringan telepon di Kota Kediri telah

disediakan oleh PT. TELKOM dan sudah

cukup merata pada masing-masing

kelurahan

UTILITAS TELEKOMUNIKASI

UTILITAS DRAINASE

Beberapa kelurahan masih

terdapatnya masalah berupa

saluran drainase yang tidak

berfungsi secara optimal.

Kelurahan tersebut adalah

Kelurahan dandangan, Kelurahan

Ngadirejo, Kelurahan

Kemasan, Kelurahan Setono pande

Sistem persampahan di Kota Kediri

sudah terdapat sarana angkutan

sampah serta sudah dilayani oleh

petugas lapangan

lokasi MCK Komunal sudah ada di

beberapa kelurahan di Kota Kediri.

UTILITAS PERSAMPAHAN

DAN SANITASI

No Potensi Lokasi

1. Adanya perkembangan industri yang

mengakibatkan perlunya perumahan bagikaryawannya.

Sekitar PG. Mrican, PG.

Pesantren dan PR. Gudang Garam

2. Adanya pembangunan rusunawa Kelurahan Dandangan

3. Perkembangan pemukiman oleh pihak swastaatau developer berkembang pesat.

Tersebar di tiap kecamatan

4. Kawasan permukiman cenderung mengikuti

jaringan jalan yang sudah ada dan menyebarmengikuti jalan lingkungan.

Tersebar pada tiapkelurahan

5. Untuk permukiman yang berkembang pada

sepanjang jalan utama kota cenderung

berkembang secara memusat karena pada

lokasi ini memiliki akses jalan yang baik

dengan kelengkapan fasilitas, didukung jugadengan adanya pusat perdagangan dan jasa.

Kawasan pusat kota Kecamatan Kota

6. Masih banyaknya lahan pada daerah pinggiran

kota yang akan dikembangkan sebagai

kawasan industri dan pendidikan yang mendorong perkembangan permukiman.

Kelurahan Betet, Blabak dan Mrican

7. Terdapat permukiman yang mempunyai

kepentingan ekonomi diantaranya permukiman disekitar industri dan pariwisata.

Kelurahan Mrican,

Semampir, Dandangan,

Balowerti, Pesantren, Pojok dan Sukorame

8. Masih banyak permukiman peninggalan

belanda dan kampung lama yang dapat di konservasi untuk cagar budaya.

Kelurahan Setonogedong,

banjaran, Kemasan, Pakelan dan Pocanan

9. Perbaikan lingkungan terutama permukiman dipusat kota dan wilayah pinggiran.

Kelurahan Dandangan,

Ngadirejo, Dermo, Pojokdan Bawang

POTENSI PERMUKIMAN POTENSI DAN

MASALAH

No Masalah Lokasi

1. Perkembangan permukiman perkotaan di masing-

masing kecamatan memiliki kesenjangan yang cukup

tinggi dengan tingkat kepadatan tertinggi di pusat

kota. Kepadatan yang tinggi tersebut tidak diimbangi

dengan prasarana lingkungan yang memadai

sehingga kemudian muncul masalah permukiman kumuh.

wilayah perkotaan dan daerahpinggiran kota.

2. Masih terdapatnya rumah tidak layak huni di

KelurahanDandangan dan kelurahan daerah pusat kota.

Sekitar industri PR. Gudang

Garam dan sepanjang rel KA dipusat kota

3. Kepadatan kurang merata. Kawasan perkotaan danpinggiran

4. Ada beberapa bangunan yang terbengkalai. Kelurahan Pakelan, Pocanan

5. Daerah timur sungai lebih berkembang daripada baratsungai.

Kecamatan Kota dan KecamatanMojoroto

6. Terdapat kawasan pemukiman yang berada di sempadan sungai, sempadan SUTT dan sempadan kereta api.

Kelurahan Banjarmlati,

Manisrenggo, Bandar Lor,

Bandar Kidul, Kaliombo,

Ringinanom, Kauman, Pocanan, Mojoroto, Mrican, Semampir.

Ngronggo, Pandean, Kemasan,

Balowerti, Jagalan, Setonopande, Dandangan.

Rejomulyo, Tosaren, Pakunden, Banaran, Bangsal

MASALAH PERMUKIMAN

POTENSI DAN

MASALAH

POTENSI PRASARANA JALAN

No. Potensi Lokasi

1. Merupakan Sub Pusat Pelayanan Kota Bagian Barat

sehingga akses jaringan jalan ke daerah ini sangat

padat, terutama bagi jalur ke arah Surabaya dan

Nganjuk. Jalan raya di Kota Kediri memiliki hubungan

dengan sistem Provinsi melalui jalan arteri dan secara

internal secara keseluruhan telah mencapai ke semua

wilayah Kota Kediri

Kecamatan Mojoroto

2. Jalan di permukiman mayoritas telah diaspal ataupun

disemen sebagai perkerasannya

Tersebar di seluruh Kecamatan

3. Prasarana transportasi di Kota Kediri relatif lengkap

dan memadai, secara keseluruhan setiap kecamatan

dan kelurahan telah dihubungkan oleh jalan dengan

akses ke pusat pelayanan/pusat kota.

Seluruh Kelurahan

4. Potensi pengembangan jalan lingkar Kota Kediri Kelurahan Pesantren, Ketami,

Tempurejo, Ngletih, Bawang, Blabak,

Rejomulyo, Manisrenggo, Ngronggo,

Banjarmlati, Bandarkidul, Tamanan,

Campurejo, Pojok, Sukorame, Bujel,

Ngampel, Semampir.

POTENSI DAN

MASALAH

MASALAH PRASARANA JALAN

No Masalah Lokasi

1. Kerusakan dan bergelombang pada ruas/

badan jalan sehingga mengurangi

kenyamanan dalamberkendaraan

Jl. Diponegoro, Jl. Mauni

Kelurahan Jamsaren, Kelurahan Betet

2. Sering terjadi kemacetan dan kerusakan

jalan. Kemacetan terjadi dibeberapa titik

simpul transportasi karena merupakan

jalan utama dan kepadatan pemusatan

fasilitas. Pada umumnya terjadi disekitar

pasar atau kawasan pertokoan dengan

penataan sirkulasi keluar dan masuknya

kendaraan yang bersinggungan langsung

dengan kendaraan yang memiliki intensitas

sangat tinggi melintas di jalan raya.

Jl. Dhoho Kel. Setono Gedong

Pada umumnya terjadi disekitar pasar atau

kawasan pertokoan dengan penataan

sirkulasi keluar dan masuknya kendaraan

yang bersinggungan langsung dengan

kendaraan yang memiliki intensitas sangat

tinggi melintas di jalan raya.

3. Tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi di

beberapa ruas jalan

Jalan arteri dan kolektor

4. Penggunaan bahun jalan untuk parkir. Jl. Hos Cokroaminoto Kel. Singonegaran

(Pasar Pahing)

5. Pengembangan jalan lingkar yang

direncanakan lokasinya melewati kawasan

pemukiman sehngga mengalami kesulitan

dalam pembebasan tanah untuk

pengembangan sempadan.

Kelurahan Pesantren, Ketami, Tempurejo,

Ngletih, Bawang, Blabak, Rejomulyo,

Manisrenggo, Ngronggo, Banjarmlati,

Bandarkidul, Tamanan, Campurejo, Pojok,

Sukorame, Bujel, Ngampel, Semampir.

POTENSI DAN

MASALAH

No. Potensi Lokasi

1. Terdapat sarana dan prasarana yang

memadai di setiap kelurahan yang

dapat mendukung berbagai

pemerintahan.

Tersebar di seluruh

Kecamatan

2. Adanya bantuan dana untuk

pengembangan dan perbaikan sarana

di setiap kelurahan kota kediri

Tersebar di seluruh

Kecamatan

POTENSI DAN

MASALAH

No Masalah Lokasi

1. Beberapa fasilitas pelaanan

umum dan perdagangan dan jasa

masih mengumpul di pusat kota

yang menyebabkan disparitas

pembangunan

Jl. Diponegoro, Jl. Mauni

Kelurahan Jamsaren, Kelurahan

Betet

2. Tidak terpenuhinya jumlah RTH

untuk wilayah Kota Kediri

Tersebar di seluruh Kecamatan

3. Tingkat penduduk yang semakin

tinggi sehingga kebutuhan lahan

untuk sarana semakin banyak.

Tersebar di seluruh Kecamatan

POTENSI SARANA

MASALAH SARANA

POTENSI DAN

MASALAH

POTENSI DRAINASE

No Potensi Lokasi

1. Terdapatnya jaringan saluran drainase

primer, sekunder & tersier akan sangat

membantu pengaliran air hujan

Sungai Brantas, Saluran pada jalan protokol

dan saluran pada kawasan permukiman

2. Sebagian besar jalan-jalan utama Kota

Kediri memiliki saluran drainase dengan

kondisi baik

jl. Dhoho

jl. PB. Sudirman

jl. Mayjen Sungkono

jl. Mayor Bismo

jl. Hayam Wuruk

jl. Diponegoro

jl. Yos Sudarso

jl. Killisuci

jl. Joyoboyo

jl. Pemuda

jl. Hasanudin.

3. Terdapatsungai besar skala primer yang

melintasi Kota Kediri

Sungai Brantas

4. Saluran drainase sekunder seperti

gorong-gorong dan selokan di sepanjang

jalur utama berfungsi dengan baik

sehingga mampu menampung air buangan

maupun air luapan hujan.

Jl. Letjen S. Parman

Jl. Supersemar

Jl. Agus Salim

Jl. Semeru

Jl. DR. Saharjo

POTENSI DAN

MASALAH

MASALAH DRAINASE

No. Masalah Lokasi

1. Elevasi permukaan tanah yang datar di

beberapa daerah dan posisi badan jalan lebih

rendah di bandingkan bahu jalan

Jl. Betet Bawang

Jl. Ngletih

2. Terbatasnya pendanaan, peningkatan,

pembangunan, rehabilitasi & pengawasan

jaringan irigasi & drainase

Kelurahan Betet, Bawang, Ngletih, Ketami

3. Perubahan fungsi tata guna lahan, sehingga

berkurangnya daerah resapan

Jl. Stasiun

Kelurahan Banaran (RS. Gambiran II)

4. Kurangnya kesadaran untuk tidak membuang

sampah pada badan sungai,

Kelurahan Bandar Kidul, Manisrenggo, Kaliombo,

Mojoroto, Semampir Mrican

5. Masih ada ruas jalan yang belum memiliki

drainse

Jl. Selomangleng

Jl. Bandar Ngalim Utara Jembatan

6. Rumah yang tidak memiliki jaringan drainase

sekitar 64,2%

Kelurahan Bandar Kidul, Betet, Bawang

7. Sistem drainase belum sepenuhnya berfungsi

dengan baik sebagai sarana pembuang air

hujan karena juga digunakan untuk saluran air

limbah

Kelurahan Jagalan, Bandar Kidul, Bandar Lor,

Setonopande, Kemasan

8. Bila curah hujan tinggi dan terjadi dalam

waktu lebih dari 1 jam terdapat genangan di

beberapa jalan.

Jl. Yos Sudarso

Jl. Brawijaya

Jl. Pemuda

POTENSI DAN

MASALAH

POTENSI PERSAMPAHAN

No

.

Potensi Lokasi

1. Volume timbulan sebesar 858,22

m3/hari

TPA Kota Kediri (Kelurahan Pojok

Kecamatan Mojoroto Kota

Kediri)

2. Terdapat Unit-unit Komposting UDPK Kaliombo dan UPT

Banjaran

3. Terdapat Unit Pemusnahan

Sampah Medis (incenerator) yang

dikelola oleh pihak rumah sakit

RSUD Gambiran Kota Kediri

4. Upaya bidang kebersihan dalam

rangka pengelolaan,

pemanfaatan dan pengurangan

sampah kota adalah dengan

mengadakan sosialisasi program

3R (Reduce, Reuse, Recycle)

serta memaksimalkan UDPK /

Transfer Depo dalam mengelola

sampah yang masuk untuk diolah

menjadi kompos (komposting).

Pasar Banjaran Jl. IR. Sutami

TPS Kaliombo

TPS Pasar Grosir Rejomulyo

POTENSI DAN

MASALAH

MASALAH PERSAMPAHAN

No. Masalah Lokasi

1. Masih rendahnya kesadaran, kepedulian dan

pengetahuan masyarakat dalam mengelola sampah.

Seluruh Kelurahan

2. Terbatasnya sarana prasarana pengelolaan sampah TPA Pojok

3. Operasional dan desain TPA tidak sesuai dengan desain

teknis yang direncanakan dikarenakan keterbatasan

biaya, SDM, sarana dan prasarana.

TPA Kota Kediri (Kelurahan Pojok Kecamatan

Mojoroto Kota Kediri)

4. Kesadaran masyarakat yang rendah untuk tidak

membuang sampah di sungai dan drainase, sehingga

masih dijumpai sampah-sampah yang berserakan di

sekitar sungai dan drainase.

KelurahanMrican, Mojoroto, Semampir,

Bandar Kidul

5. Di Kawasan pinggiran penggelelolaan sampah masih

bersifat sendiri-sendiri (dengan cara dibakar), dibuang

ke saluran baik drainase maupun sungai.

Kelurahan Dermo, gayam, Pojok, Ketami,

Ngletih, Bawang

6. Kurang optimalnya pengolahan sampah untuk didaur

ulang atau dibikin kompos

Pada TPS tiap kelurahan

7. Masih belum optimalnya penanganan sampah

perkotaan baik di kawasan perdagangan (pasar)

maupun di permukiman.

Kawasan pusat kota

8. Adanya kecenderungan untuk menumpuk sampah

kering, basah dan organik menjadi satu tanpa adanya

pemilahan. Padahal budaya pemilahan sampah dapat

menjadi salah satu instrumen dalam menekan

peningkatan volume sampah secara cepat di lokasi TPA

nantinya.

Pada TPS tiap kelurahan

POTENSI DAN

MASALAH

POTENSI LIMBAH DAN SANITASI

No. Potensi Lokasi

1. Sebagian besar masyarakat memiliki

MCK pribadi

Hampir di tiap kelurahan

2. Terdapat MCK Umum bagi masyarakat

yang belum mampu memiliki sarana

prasarana penanganan air limbah

sendiri

Kelurahan Dandangan

Daerah Ngaglik Kelurahan Ngadirejo

Kelurahan Dermo

3. Sebagian besar masyarakat Kota

Kediri memanfaatkan Tangki Septik

untuk saluran pembuangan limbah

cair domestik.

4. Beberapa industri telah dilengkapi

oleh IPAL (Instalasi Pengolahan Air

Limbah) yang merupakan program

bantuan dari DTRKP dan KLH

PR. Gudang Garam, PG. Mrican, PG. Pesantren,

Home industry tahu di Banaran dan Setonopande

5. Di Kota Kediri terdapat kebijakan

mengenai penanganan limbah medis

oleh masing-masing rumah sakit

sesuai dengan ketentuan KLH

RS. Gambiran, RS. Baptis, RS. Bayangkara, RS DKT

6. Terdapat limbah rumah tangga yang

dikelola secara komunal melalui

Sanitasi Berbasis Masyarakat

(SANIMAS).

Kelurahan Dandangan

Daerah Ngaglik Kelurahan Ngadirejo

Kelurahan Dermo

POTENSI DAN

MASALAH

MASALAH LIMBAH DAN SANITASI

No. Masalah Lokasi

1. Masih banyak penduduk yang

belum punya jamban pribadi

Kelurahan Ngadirejo, Darmo, Pojok,

Ngadirejo, Dandangan

2. Keterbatasan lahan untuk

pembangunan MCK Umum

Kelurahan Jagalan, Kemasan,

Setonopande

3. Banyaknya industry berskala

besar maupun kecil yang

belum seluruhnya memiliki

pengolahan limbah yang baik

Industri tahu di Banaran, Industri kain

tenun di Banjarmlati, Industri Bekicot di

dandangan dan Pesantren

4. Terbatasnya jumlah lahan

untuk pembangunan IPAL di

wilayah permukiman

Kawasan Pusat Kota

5. Di beberapa titik di Kota

Kediri, banyak masyarakat

yang masih membuang limbah

cair domestik ke dalam saluran

drainase

Kelurahan Jagalan, Kemasan,

Setonopande

POTENSI DAN

MASALAH

POTENSI AIR BERSIH

No. Potensi Lokasi

1. Pada lokasi sekitar Kota Kediri

terdapat sumber air yang siap

dimanfaatkan untuk air bersih dengan

biaya eksploitasi yang relatif murah.

Kelurahan Gayam, Rejomulyo, Blabak dan

Betet

2. Kebutuhan Air bersih Kota Kediri

sebagian besar terlayani oleh jaringan

PDAM, dan sebagian penduduk

menggunakan sumur gali dan sumur

pompa untuk memenuhi kebutuhan air

bersihnya.

Setiap kelurahan

3. Untuk periode limatahun mendatang

pemanfaatan potensi air permukaan

(sungai Brantas) belum menjadi

pilihan.

Sungai Brantas

4. Pengoperasian sumur bor Kuwak 2

akan menambah kapasitas produksi 40

Lt/dtk.

Kelurahan Banjaran

5. Operasional jam kerja sumur akan

meningkat kapasitas produksi 60

Lt/dtk.

Sumur bor Kuwak Kelurahan Banjaran

6. Masyarakat secara swadaya mengelola

kebutuhan air bersihnya dengan

memanfaatkan sumber air yang ada

melalui sistem pipanisasi.

Kelurahan Darmo, Mrican, Gayam, Pojok,

Manisrenggo, Ngronggo, Blabak, Bawang,

Ngletih, Ketami

7. Memilki beberapa sumber mata air

yang tersebar di seluruh kelurahan.

Kelurahan Gayam, Rejomulyo, Blabak dan

Betet

POTENSI DAN

MASALAH

MASALAH AIR BERSIH

No. Masalah Lokasi

1. Debit air dari PDAM masih kurang untuk melayani seluruh

wilayah Kota Kediri secara merata.

Sumur Bor Kuwak Kelurahan Banjaran

2. Berkurangnya catcment area di Kota Kediri mengakibatkan

ketersediaan air baku untuk PDAM semakin menipis.

Gunung Klotok Kelurahan Pojok dan

Sukorame

3. Keberadaan sumur pada lokasi yang padat memungkinkan

kecilnya jarak antara septictank dengan sumur, sehingga

air bersih rawan tercemar oleh limbah.

Kawasan pusat kota

Kelurahan Bujel, Bandar Lor, Bandar Kidul,

Mojoroto, Mrican

Kelurahan Tosaren, Singonegaran,

Pakunden, Bangsal, Jamsaren, Burengan

4. Semakin bertambahnya penduduk, kebutuhan air semakin

meningkat, sedangkan jumlah sumber air terbatas.

Hampir di tiap kelurahan

5. Debit air yang dihasilkan dari PDAM sangat kecil pada jam

sibuk (peak hour) terutama pagi hari. Dengan demikian

masyarakat menjadi kesulitan mendapatkan air bersih

sehingga harus dibantu oleh pemenuhan kebutuhan air

bersih yang berasal dari sumur.

Sumur Bor Kuwak Kelurahan Banjaran

6. Kebanyakan dari masyarakat yang telah menggunakan air

bersih dari PDAM mengeluhkan adanya bau kaporit yang

agak menyengat terutama sesaat setelah banjir yang

melanda wilayah perencanaan. Hal ini mendorong

masayarakat untuk tidak sepenuhnya menggunakan air

bersih dari PDAM sehingga pemenuhan kebutuhan air bersih

dilengkapi dengan air yang berasal dari sumur.

Hampir di tiap kelurahan

7. Banyaknya keberadaan permukiman di sekitar kawasan

mata air.

Kelurahan Gayam, Rejomulyo, Blabak dan

Betet

RENCANA UMUM

VISI, MISI TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

ARAHAN UMUM PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

RENCANA UMUM PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

RUANG LINGKUP MATERI RENCANA UMUM

VISI

“Setiap orang mampu memenuhi kebutuhan rumah yang

layak huni dalam lingkungan permukiman yang

sehat, aman, serasi, produktif, dan berkelanjutan.”

MISI

1. Membantu semua orang agar dapat menghuni rumah yang

layak huni dalam lingkungan yang

sehat, aman, serasi, produktif dan berkelanjutan;

2. Terdorongnya pertumbuhan wilayah melalui pembangunan

perumahan dan kawasan permukiman yang produkti dan

berkelanjutan ;

3. Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya pendukung

penyelenggaraan perumahan dan permukiman

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

ARAHAN UMUM PEMBANGUNAN PERUMAHAN

Kel. Mojoroto

Fungsi Kegiatan :

1. Perumahan

2. Perkantoran

3. Agriculture

4. Pertanian

5. RTH Kota

Kel. Bandar Lor

Fungsi Kegiatan :

1. Perumahan

2. Perkantoran

3. Perdagangan dan jasa

4. Pendidikan

5. Kesehatan

6. Industri kecil

Kel. Mrican

Fungsi Kegiatan :

1. Perdagangan dan

Jasa

2. Industri

3. Pendidikan

4. Perumahan

Kel. Dandangan

Fungsi Kegiatan :

1. Perkantoran

2. Perdagangan

3. Industri

4. Rumah Susun

Kel. Banjaran

Fungsi Kegiatan :

1. Perkantoran

2. Perdagangan

3. Pendidikan

4. Pariwisata

5. industri

Kel.Singonegaran

Fungsi Kegiatan :

1. Perdagangan dan Jasa

Kel.Tinalan

Fungsi Kegiatan :

1. Kesehatan

Kel.Pesantren

Fungsi Kegiatan :

1. Perdagangan dan Jasa

2. Perkantoran

3. Industri

4. Pertanian

5. Perumahan

Kel.Campurejo

Fungsi Kegiatan :

1. Perumahan

2. Pendidikan

3. Perdagangan dan Jasa

4. Sarana Transportasi

5. RTH

Fungsi Pusat Kota:

1. Pusat pemerintahan

2. Perkantoran

3. Perdagangan dan Jasa

Kel.Manisrenggo

Fungsi Kegiatan :

1. Perdagangan dan Jasa

2. Akomodasi Wisata

3. Wisata Belanja

Kel.Rejomulyo

Fungsi Kegiatan :

1. Perdagangan dan Jasa

2. Pendidikan

3. Perumahan

4. Prasarana Transportasi

5. Wisata Modern

Kel.Manisrenggo

Fungsi Kegiatan :

1. Kesehatan

2. Perumahan

1. Penyediaan Rumah baru yang sesuai dengan standart

2. Peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan

permukiman

3. Penataan konsep hunian berimbang dengan komposisi

3:2:1

4. Penataan kawasan permukiman kumuh, kawasan

sempadan sungai, sempadan rel kereta api, daerah

aliran SUTT

5. Pembangunan PSU perumahan dan permukiman

6. Penyediaan lahan-lahan untuk pembangunan perumahan

seserhana untuk mengatasi permalsahan backlock

perumahan sederhana

7. Pembangunan Rumah Susun Sederhana

8. Pendistribusian penduduk secara merata pada wilayah

yang berkepadatan rendah

RENCANA UMUM PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

SEKTOR PERUMAHAN DAN

KAWASAN PERMUKIMAN

ANALISA

KOTA KEDIRIRTRWN : PKW

RTRW Propinsi Jawa Timur : PusatSWP Kediri dan Sekitarnya

Rencana Pengembangan FasilitasSWP Kediri dan sekitarnya : Fasilitas Pendidikan Fasilitas Perdagangan Jasa :

• Peningkatan Pasar Umum• Pembangunan Pasar Grosir • Pengembangan terpadu antara

pusat perdagangan dengan PKL Fasilitas Kesehatan :

• Pengembangan Rumah sakit Pemerintah tipe B

• Rumah sakit swasta Pengembangan sarana dan

prasarana pariwisata• Akomodasi Wisata• Pengembangan Wisata Kota• Reviitalisasi kawasan lama menjadi

aset wisata Rekreasi – Olahraga

• Kawasan Sport Centre Pemanfaatan RTH

Fungsi pusat pengembangan adalah : Pusat pemerintahan, Perdagangan dan jasa, Industri, Pendidikan, Kesehatan.

Rencana PengembanganInfrastruktur : Pengembangan jaringan

jalan didalam kota Pengembangan sub

terminal agribis Terminal Cargo

ARAHAN UMUM PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

KEBUTUHAN RUMAH

Kelurahan 2012 2017 2022 2027 2032

Mojoroto 21173 44578 56361 71090 85820

Kota 19490 31925 36168 40412 44653

Pesantren 15920 23936 28522 32949 34496

Jumlah 72503 124375 149573 177400 199465

PROYEKSI KEBUTUHAN PENYEDIAAN RUMAH BARU

Kelurahan Jumlah kk Jumlah rumah Backlog

Mojoroto 31239 21173 10066

Kota 24859 19490 5369

Pesantren 27673 15920 11753

Jumlah 83771 56583 27188

BACKLOG

Tahun 2017 Tahun 2022

Kecamatan

Keluarga

Prasejahter

a

Keluarga

Sejahtera

1

Keluarga

Sejahtera

2

Keluarga

Sejahtera

3

Keluarga

Sejahtera

3 plus

Keluarga

Prasejahter

a

Keluarga

Sejahtera

1

Keluarga

Sejahtera

2

Keluarga

Sejahtera

3

Keluarga

Sejahtera

3 plus

Mojoroto5627 6494 7112 18946 6398 7103 8227 8931 24041 8060

Kota3968 3285 22038 1823 812 4481 3722 24979 2067 887

Pesantren2289 2721 3721 3150 5017 15920 3447 4020 5438 4678

Tahun 2027 Tahun 2032

Kecamatan

Keluarga

Prasejahter

a

Keluarga

Sejahtera

1

Keluarga

Sejahtera

2

Keluarga

Sejahtera

3

Keluarga

Sejahtera

3 plus

Keluarga

Prasejahter

a

Keluarga

Sejahtera

1

Keluarga

Sejahtera

2

Keluarga

Sejahtera

3

Keluarga

Sejahtera

3 plus

Mojoroto5636 8948 10392 11204 30408 10793 12558 13477 36772 12219

Kota4993 4159 27920 2311 1028 5505 4597 30859 2556 1142

Pesantren4745 5533 7485 6440 8745 4806 5892 8079 6809 8911

PROYEKSI KEBUTUHAN PENYEDIAAN RUMAH

BERDASARKAN SEGMENTASI PENDAPATAN

PROYEKSI KEBUTUHAN PENYEDIAAN RUMAH BARU

PROYEKSI KEBUTUHAN PENYEDIAAN RUMAH

PROPORSI HUNIAN BERIMBANG

Wilayah 2012 2017 2022 2027 2032

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Mojoroto 3529 7058 10587 7430 14859 22289 9394 18787 28181 23697 23697 35545 14303 2860

7

429

710

Kota

3248 6497 9745 5321 10642 15963 6028 12056 18084 6735 13471 20206 7442

148

84

223

27

Pesantren

2653 5307 7960 3989 7979 11968 4754 9507 14261 5492 10983 16475 5749

114

99

172

48

Jumlah

9431

1886

1 28292 16740 33480 50220

2017

5 40350 60526 24075 48150 72226 27495

549

90

824

85

Proporsi hunian berimbang yaitu 3 : 2 : 1

dimana rumah sederhana: rumah menengah:

rumah mewah

PROYEKSI KEBUTUHAN PENYEDIAAN RUMAH BARU

ASUMSI PROPORSI JUMLAH RUMAH BARU

BERDASARKAN SECARA SWADAYA DAN PENGEMBANG

Kelurahan Swadaya PengembangJumlah

Rumah

Mojoroto 35662 8916 44578

Kota 25540 6385 31925

Pesantren 12736 3184 15920

Kelurahan Swadaya PengembangJumlah

Rumah

Mojoroto 45089 11272 56361

Kota 28934 7234 36168

Pesantren 19149 4787 23936

Kelurahan Swadaya PengembangJumlah

Rumah

Mojoroto 56872 14218 71090

Kota 32330 8082 40412

Pesantren 26359 6590 32949

Kelurahan Swadaya PengembangJumlah

Rumah

Mojoroto 68656 17164 85820

Kota 35722 8931 44653

Pesantren 27597 6899 34496

TAHUN 2017 TAHUN 2022

TAHUN 2027 TAHUN 2032

Asumsi proporsi jumlah rumah baru yang akan dibangun di Kota Kediri

secara swadaya dan pengembang dengan perbandingan 80% :20%

PROYEKSI KEBUTUHAN PENYEDIAAN RUMAH BARU

Kelurahan Kumuh Legal Kumuh Tidak Legal

Kecamatan Mojoroto

Bandar Kidul 101 -

Tamanan 70 -

Kecamatan Kota

Dandangan 95 -

Ngadirejo 137 -

Banjaran 121 -

Jagalan - 172

Kampung dalem 50 -

ANALISA KAWASAN YANG PERLU PENANGANAN KHUSUS

Menggunakan Konsep redefinisi yang diterapkan dengan

perbaikan hanya dilakukan pada bidang struktur

keruangan yang sudah ada dan tanpa merubah dan

hanya dilakukan penambahan fungsi yang ada untuk

meningkatkan kualitas lingkungan permukiman

ANALISA PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN PERMUKIMAN

ANALISA RUMAH YANG PERLU PERBAIKAN

Kelurahan Rawan Tidak

Layak Huni

Tidak Layak

Huni

KECAMATAN MOJOROTO

Dermo 14 -

Mrican 29 -

Gayam 17 8

Ngampel 26 38

Bujel 7 22

Mojoroto 27 41

Sukorame 64 32

Pojok 17 0

Bandar Lor 20 26

Lirboyo 27 41

Campurejo 32 24

Bandar Kidul 34 112

Banjar Mlati 8 24

Tamanan 20 32

KECAMATAN KOTA

Semampir 19 38

Balowerti 16 48

Dandangan 76 139

Ngadirejo 46 160

Pocanan 22 13

Pakelan 29 17

Setono Gedong 12 7

Kemasan 20 12

Banjaran 41 103

Ringinanom 11 7

Jagalan 25 108

Setonopande 68 7

Kampungdalem 44 79

Kaliombo 15 30

Ngronggo 47 12

Rejomulyo 34 8

Manisrenggo 16 3

Menggunakan Konsep

Gentrifikasi

(perbaikan dan

Peningkatan) :

Meningkatkan vitalitas

kawasan perumahan dan

permukiman melalui upaya

peningkatan kualitas

lingkungan, tanpa

menimbulkan perubahan

yang berarti dari struktur

fisik kawasan permukiman

tersebut

ANALISA PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN PERMUKIMAN

Kelurahan Rawan Tidak

Layak Huni

Tidak Layak

Huni

KECAMATAN PESANTREN

Burengan 11 3

Tinalan 49 28

Tosaren 60 31

Bangsal 21 13

Banaran 21 14

Pakunden 37 5

Jamsaren 15 28

Pesantren 30 45

Ketami 37 4

Tempurejo 20 33

Ngletih 24 0

Betet 16 31

Blabak 21 0

Bawang 20 0

Singonegaran 41 22