rencana kerja direktorat intelkam polda ntb tahun 2020
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of rencana kerja direktorat intelkam polda ntb tahun 2020
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT
DIREKTORAT INTELKAM
RENCANA KERJA DIREKTORAT INTELKAM POLDA NTB
TAHUN 2020
KEPUTUSAN DIREKTUR INTELKAM POLDA NUSA TENGGARA BARAT NOMOR: KEP/04/VI/2019/DIT INTELKAM, TANGGAL 30 JUNI 2019
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT INTELKAM
KEPUTUSAN DIREKTUR INTELKAM POLDA NTB
Nomor : Kep/ 04 /VI/2019/Dit Intelkam
Tentang
RENCANA KERJA DIREKTORAT INTELKAM POLDA NTB T.A.2020
DIREKTUR INTELKAM POLDA NTB
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas Polda NTB pada tahun 2020, dipandang perlu menetapkan keputusan.
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor: 2 tahun 2002 tanggal 8 Januari 2002
tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara; 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 25 Tahun 2004 tanggal
5 Oktober 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
pemerintah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah; 7. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2018 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Polda);
8. Surat Perintah Direktur Intelkam Polda NTB Nomor: Sprin/685
/VI/REN.2.2./2019 tanggal 12 Juni 2019 tentang tim pokja penyusunan Rencana Kerja Satker Dit Intelkam Polda NTB T.A.2020.
9. Keputusan......
2 KEPUTUSAN DIR INTELKAM POLDA NTB
NOMOR :KEP/ 04 / VI / 2019/DIT INTELKAM
TANGGAL : 30 JUNI 2019
Memperhatikan : Keputusan Kepala kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: 17 Tahun 2012 tanggal 26 Juli 2012 tentang Sistem Perencanaan Strategis Kepolisian Negara Republik Indonesia;
MEMUTUSKAN Menetapkan : 1. Rencana Kerja Satker Direktorat Intelkam Polda Nusa tenggara Barat
T.A. 2020 sebagaimana tersebut dalam lampiran Keputusan ini disahkan, untuk dijadikan pedoman di dalam pembuatan Rencana Kegiatan Sub Satker di Lingkungan Direktorat Intelkam T.A.2020;
2. keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Mataram
pada tanggal : 30 Juni 2019
DIREKTUR INTELKAM POLDA NTB
Drs. SUSILO RAHAYU IRIANTO KOMBES POL NRP 64060817
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT
DIREKTORAT INTELKAM
RENCANA KERJA
DIREKTORAT INTELKAM POLDA NUSA TENGGARA BARAT TAHUN ANGGARAN 2020
I LATAR BELAKANG
1. Kondisi Umum
Polri sebagai salah satu fungsi Pemerintahan di bidang keamanan yang
bertanggung jawab terhadap Keamanan Dalam Negeri, sebagaimana rumusan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia (Polri) dan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2017
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik
Indonesia di mana Polri adalah alat negara yang berperan dalam memelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum serta memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri.
Direktorat Intelkam Polda NTB merupakan bagian dari Organisasi Polri
dibawah Polda NTB mengemban fungsi deteksi aksi Kepolisian yang
mempedomani tahapan - tahapan rencana Rencana Kerja Polri khususnya
Polda NTB dalam penetapan Rencana Kerja Direktorat Intelkam Polda NTB
menuju pelayanan Publik yang unggul. Sesuai dengan tupoksi Direktorat Intelkam
Polda NTB yang diatur dalam Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2018 tentang Susunan dan Tata Kerja Kepolisian Daerah adalah
sebagai berikut :
a. Tupoksi Direktorat Intelkam
Sesuai dengan tupoksi Direktorat Intelkam Polda NTB yang diatur dalam
Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018
tentang Susunan dan Tata Kerja Kepolisian Daerah adalah sebagai berikut :
1. Dit intelkam merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di
bawah Kapolda.
2. Ditintelkam……
2. Ditintelkam bertugas:
a. melakukan deteksi aksi intelijen berupa deteksi dini, peringatan dini
dan/atau cegah dini dengan didukung teknologi intelijen dan
persandian;
b. memberikan pelayanan administrasi dan pengawasan senjata api
atau bahan peledak, orang asing, dan kegiatan sosial atau politik
masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
c. mengumpulkan, mengolah dan mendokumentasikan data serta
menyajikan informasi kepada pimpinan, satuan fungsi kepolisian
dan instansi terkait.
3. Dalam melaksanakan tugas, Ditintelkam menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dan anggaran, pengelolaan dan
pembinaan manajemen personel dan logistik, administrasi dan
ketatausahaan, serta pengelolaan keuangan;
b. penyelidikan intelijen terhadap potensi gangguan, ambang
gangguan dan/atau gangguan nyata;
c. pengamanan intelijen terhadap kegiatan, bahan keterangan,
personel dan/atau materiil;
d. penggalangan intelijen terhadap individu dan/atau kelompok;
e. penganalisaan terhadap bahan keterangan dan perkembangan
situasi untuk memperkirakan kadar ancaman dalam bentuk produk
intelijen dan literatur;
f. pemberian bantuan teknologi dan persandian kepada satuan fungsi
kepolisian dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat; dan
g. pelayanan masyarakat yang meliputi penerimaan pemberitahuan
dan pemberian ijin kegiatan masyarakat, Surat Keterangan Catatan
Kepolisian (SKCK), administrasi pengawasan orang asing serta
administrasi senjata api dan bahan peledak.
4. Subbagrenmin.....
4. Subbagrenmin bertugas menyusun perencanaan kerja dan anggaran,
pengelolaan dan pembinaan manajemen personel dan logistik,
pembinaan fungsi dan mengelola keuangan, serta pelayanan
administrasi dan ketatausahaan di lingkungan Ditintelkam.
5. Dalam melaksanakan tugas, Subbagrenmin menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran antara lain
Renstra, Rancangan Renja, Renja, RKA-K/L, DIPA, Perjanjian
Kinerja, LKIP, LRA, SMAP, IKU dan IKK, Hibah, evaluasi kinerja,
pelaksanaan RBP, PID dan SPIP Satker serta mengarahkan dan
mengawasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran;
b. pemeliharaan perawatan dan administrasi personel;
c. pengelolaan logistik dan penyusunan laporan SIMAK-BMN;
d. pelayanan fungsi keuangan yang meliputi pembiayaan,
pengendalian, pembukuan, akuntansi, dan penyusunan laporan
SAI serta pertanggung- jawaban keuangan; dan
e. pelayanan administrasi dan ketatausahaan.
6. Dalam melaksanakan tugas, Subbagrenmin dibantu oleh:
a. Urren, bertugas membuat Renstra, Rancangan Renja, Renja, RKA-
K/L, DIPA, Perjanjian Kinerja, LKIP, LRA, SMAP, IKU dan IKK,
Hibah, evaluasi kinerja, pelaksanaan RBP, PID dan SPIP Satker;
b. Urmintu, bertugas menyelenggarakan kegiatan administrasi
personel dan logistik serta menyelenggarakan administrasi dan
ketatausahaan; dan
c. Urkeu, bertugas menyelenggarakan kegiatan pelayanan keuangan.
7. Baganalisis bertugas:
a. mengumpulkan dan mengolah data/bahan keterangan menjadi
produk intelijen untuk disajikan kepada pimpinan, satuan fungsi
kepolisian dan/atau instansi terkait;
b. melakukan analisis terhadap setiap perkembangan keadaan yang
dapat berdampak pada situasi keamanan dan ketertiban
masyarakat; dan
c. memberikan.....
c. memberikan informasi dalam rangka Harkamtibmas kepada
pimpinan, satuan fungsi kepolisian dan/atau instansi terkait;
8. Dalam melaksanakan tugas, Baganalisis menyelenggarakan fungsi:
a. pengumpulan data dan informasi serta penganalisisan terhadap
perkembangan lingkungan strategis dan keadaan yang perlu
diantisipasi sebagai bahan perumusan Renstra Polda; dan
b. pembuatan prakiraan intelijen keamanan untuk penyusunan Renja
Polda dan operasi kepolisian serta kegiatan kepolisian.
9. Dalam melaksanakan tugas, Baganalisis dibantu oleh:
a. Subbagproduk, bertugas mengolah data dan informasi serta
menganalisis perkembangan lingkungan taktis dan strategis yang
dibuat dalam bentuk produk intelijen; dan
b. Subbagdoklit, bertugas mendokumentasikan, memelihara dan
menyajikan produk intelijen, dokumen dan literatur.
10. Siyanmin bertugas memberikan pelayanan dan pengawasan
administratif dalam bentuk pemberian surat keterangan, surat izin bagi
masyarakat serta informasi kepada satuan fungsi kepolisian.
11. Dalam melaksanakan tugas, Siyanmin menyelenggarakan fungsi:
a. pelayanan surat izin atau keterangan yang menyangkut orang
asing, senjata api dan bahan peledak, serta kegiatan sosial atau
politik masyarakat, dan SKCK; dan
b. pengawasan dan pengamanan dalam pelaksanaan pelayanan
surat izin atau keterangan.
12. Sitekintel bertugas menyelenggarakan kegiatan intelijen dengan
memanfaatkan teknologi dalam mendukung operasional intelijen.
13. Dalam melaksanakan tugas, Sitekintel menyelenggarakan fungsi:
a. pemetaan.....
a. pemanfaatan teknologi dalam mendukung pelaksanaan tugas
Ditintelkam;
b. pemberian bantuan teknis dalam mendukung operasional intelijen
dan satuan fungsi kepolisian; dan
c. pembangunan, pemeliharaan, perawatan dan pengembangan
sarana teknologi.
14. Sisandi bertugas menyelenggarakan kegiatan persandian melalui
sarana persandian di lingkungan Polda dan dengan instansi lainnya.
15. Dalam melaksanakan tugas, Sisandi menyelenggarakan fungsi:
a. pengiriman, penerimaan, dan pengarsipan berita-berita rahasia;
b. pengelolaan, pemeliharaan dan perawatan alat-alat sandi;
c. pemberian bantuan teknis persandian dalam operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian; dan
d. pembinaan teknis persandian di lingkungan Polda.
16. Subdit bertugas menyelenggarakan kegiatan operasional intelijen keamanan melalui deteksi aksi intelijen berupa deteksi dini, peringatan dini dan/atau cegah dini.
17. Dalam melaksanakan tugas, Subdit menyelenggarakan fungsi:
a. pengumpulan informasi dan bahan keterangan di bidang
Ipoleksosbudkam;
b. pembentukan dan pembinaan jaringan intelijen;
c. pengamanan intelijen untuk mencegah dan menangkal potensi dan
gangguan keamanan;
d. Penggalangan intelijen untuk menciptakan kondisi dalam rangka
Harkamtibmas; dan
e. Pelaksanaan kegiatan operasional Intelijen yang meliputi kegiatan
penyelidikan, pengamanan dan penggalangan serta kontra intelijen.
b. Analisa.....
b. Analisa SWOT
Beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas dalam rangka
menyelenggarakan deteksi aksi berupa deteksi dini (early detection),
pemberi peringatan dini (early warning) dan cegah dini dengan didukung
teknologi intelijen dan persandian, memberikan pelayanan administrasi dan
pengawasan senjata api atau bahan peledak, orang asing, dan kegiatan
sosial atau politik masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, dan mengumpulkan, mengolah dan
mendokumentasikan data serta menyajikan informasi kepada pimpinan,
satuan fungsi kepolisian dan instansi terkait melalui berbagai kegiatan
Intelijen tersebut dapat dianalisa dari faktor-faktor baik dari lingkungan
intern maupun ekstern melalui analisa SWOT, yaitu :
1) Kekuatan
(a) Material dan fasilitas untuk melaksanakan tugas Operasional
meliputi jumlah Ranmor R2/R4/R6 sebanyak 20 unit (R2
sebanyak 7 unit, R4 sebanyak 13 unit, Sedangkan untuk Senpi
genggam sebanyak 16 pucuk, Sehingga Material dan fasilitas
untuk melaksanakan tugas Operasional dengan jumlah
personel Dit Intelkam dirasa cukup apalagi dengan adanya
penambahan mesin foto copy dan Genset akan meningkatkan
kinerja personel dalam memberikan pelayanan.
(b) Personel Direktorat Intelijen Keamanan Polda NTB sesuai DSP
263 orang, Riil sebanyak 111 orang kurang 152 Orang, yang
terdiri sebagai berikut Perwira sebanyak 32 Orang, Bintara
sebanyak 77 Orang yang terdiri 76 Bintara Organik dan 1
(satu) Bintara Intelsus, serta 2 (dua) PNS Polri.
(c) jumlah personil berpangakat Bintara yang dimiliki oleh
Direktorat Intelkam sebanyak nilai DSP: 160 dan RILL: 77
personil dan adanya penambahan jumlah perwira dari tamatan
SIP Sus;
(d) Sebagian besar Personel memiliki keterampilan dan terlatih
didalam melaksanakan tugas Intelijen sehingga direktorat
Intelkam mampu melaksanakan berbagai penugasan yang
bersifat klandestin/tertutup sehingga sangat membantu dalam
menjaga stabilitas kamtibmas;
(e). Dukungan…..
(e) Dukungan anggaran untuk fungsi Intelijen dari tahun ketahun
mengalami perbaikan dan penambahan sehingga anggaran
yang tersedia bisa dimamfaatkan/mendukung berbagai tugas
Intelijen dalam menciptakan situasi yang kondusip;
(f) Adanya pola penganggaran dimana anggaran yang
dialokasikan setiap tahun telah terdistribusi dan diterima pada
akhir tahun anggaran berjalan sesuai DIPA/RKA-KL masing-
masing, sehingga para pimpinan Sub Satuan Kerja (Subsatker)
dan seluruh personel dapat mengetahui kemampuan dukungan
anggaran dan lebih akurat dalam menyusun rencana kegiatan;
(g) Adanya dukungan Alsus dari Baintelkam Polri yang dapat
dipergunakan untuk membantu dan meringankan tugas
Intelijen;
(h) Restrukturisasi Polri sesuai Peraturan Kepolisian Negara
Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja pada tingkat Polda telah diadakan revisi dari
perkap Nomor 22 Tahun 2010 dengan terbentuknya Subdit 5
(Kamsus) akan mempermudah dalam hal penanganan
berbagai kejahatan berkadar tinggi dikarenakan kejahatan
tersebut secara khusus akan ditangai oleh Subdit ini;
(i) Komitmen pencapaian Reformasi Birokrasi Polri di lingkungan
Polri dengan kebijakan Program revitalisasi Polri menuju
pelayanan prima dengan 11 program prioritas Kapolri Promoter
yang didalamnya termasuk program Quick Wins dan Satgas
menjadi landasan utama dalam rangka pencapaian kinerja;
(j) adanya peraturan yang mengatur tentang produk intelijen
maupun pertelaahan tugas intelijen sehingga menjadi dasar
pelaksanaan tugas di lapangan. Peraturan tersebut terdiri dari :
(1)) perkaba Intelkam nomor 2 tahun 2012 tentang
penyelenggaraan produk intelijen dilingkungan intelijen
keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
(2)) perubahan perkaba intelkam nomor 2 tahun 2012
tentang penyelenggaraan produk Intelijen di lingkungan
Intelkam Polri,
(3)) perkaba…..
(3)) perkaba Intelkam Nomor 1 tahun 2015 tentang
perubahan atas peraturan Kepala Badan Intelijen
Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia
Momor 4 tahun 2012 tentang Pertelaahan tugas di
lingkungan badan intelijen keamanan Kepolisian
Negara Republik indonesia.
2) Kelemahan
(a) kurangnya jumlah personil yang pada Direktorat Intelkam yaitu
nilai DSP 263 dan RILL 111 personil kurang 152 personil, hal
tersebut jika tidak ditindak lanjuti akan menjadi suatu kendala
bagi Direktorat Intelkam;
(b) masih terdapatnya personil Dit Intelkam yang tidak mempunyai
keahlian khusus (tertutup) untuk penugasan klandestein yang
menyebabkan bahan keterangan yg dihimpun bersifat terbuka;
(c) Masih terbatasnya personel Dit Intelkam yang memiliki kualitas
dan kompetensi/kemampuan Intelijen dalam menyikapi dan
menghadapi informasi yang disampaikan oleh masyarakat
terkait kejahatan seperti cyber crime, money laundering,
women’s trafficking, illegal fishing, illegal logging, illegal mining,
sea piracy, terorisme, perdagangan gelap senjata api,
perdagangan gelap dan penyalahgunaan narkoba dst.
(d) produk intelijen yang dihasilkan oleh personil Dit Intelkam masih
kurang berkualitas seperti Informasi khusus, Laporan Harian
Khusus, Laporan Informasi dll yang dinilai masih membutuhkan
peningkatan pengetahuan personil bagi personil intelkam;
(e) banyaknya personil Dit Intelkam yang dilibatkan dalam operasi
mandiri kewilayahan Polda NTB sehingga kegiatan rutin Dit
Intelkam menjadi tidak stabil dan penyerapan anggaran juga
akan terganggu;
(f) sering adanya sprin mendadak yang dikeluarkan oleh Ro Ops
yang menyebabkan benturan sprin antara direktorat dengan
sprin yang dikeluarkan oleh roops;
(g) Masih adanya Instansi Lain dan fungsi kepolsian yang tidak
memamfaatkan informasi Intelijen dalam pengambilan
kebijakan;
3). Peluang…..
3) Peluang
(a) adanya peluang bagi penambahan personel Direktorat Intelkam
melalui program telenschoting sehingga program tersebut dapat
menambah jumlah personil pada Direktorat Intelkam;
(b) adanya pelatihan/dikjur setiap periode bagi anggota Intelkam
guna meningkatkan kualitas SDM personil Intelkam sesuai
bidang pendalaman kemampuan personil;
(c) Dukungan anggaran terhadap berbagai kegiatan telah tersedia
dan diterima personel Intelkam yang melaksanakan tugas
sesuai DIPA/RKA-KL masing-masing, sehingga para personel
Intelkam dalam pelaksanaan tugasnya selalu mendapatkan
dukungan anggaran dan dapat mengetahui kemampuan
dukungan anggaran yang lebih akurat dalam menyusun
rencana kegiatan;
4) Ancaman
(a) Adanya mutasi penarikan anggota Dit Intelkam diluar fungsi
intelkam sehingga hal tersebut dapat menjadi pemicu
ketidakstabilan personil Direktorat Intelkam dalam
melaksanakan tugas;
(b) kurangnya personil yang berpangkat perwira di Jajaran fungsi
Intelkam yang disebabkan oleh dimutasikannya personil yang
berpangkat perwira keluar Direktorat Intelkam;
(c) berkembangnya teknologi dan informasi yang menyebabkan
informasi dan produk-produk intelijen tersebar pada pihak yang
tidak berkepentingan.
2. Identifikasi Masalah
Beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam menciptakan
situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah Hukum Polda NTB, antara lain:
a. Masih adanya Instansi Lain maupun fungsi kepolisian yang enggan/tidak
menggunakan Informasi Intelijen dalam mengambil berbagai kebijakan;
b. Masih belum sadarnya masyarakat NTB yang bermasalah melalui Jalur
hukum sehingga menyelesaikan permasalahan melalui berbagai aksi
masa;
c. Masih…..
c. Masih tingginya rasa sukuisme di masyarakat NTB menyebabkan sering
munculnya permasalahan bernuasa Sara;
d. Masih rendahnya toleransi beragama di NTB sehingga dimasyarakat sering
terjadi berbagai permasalahan yang bernuasa egosentris;
e. Masih rendahnya pendidikan Politik dan demokrasi kepada masyarakat
sehingga tidak jarang permasalahan politik mengarah terjadinya amuk
masa;
f. Masih adanya kejahatan konvensional, transnasional, kejahatan terhadap
kekayaan Negara dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi yang terjadi di
wilayah hukum Polda NTB;
g. Masih rendahnya kesadaran masyarakat NTB tentang masalah pentingnya
keamanan dan penegakkan hukum;
h. Masih adanya Satker Polsek di jajaran Polda NTB tidak memiliki personel
Intelijen;
i. Belum tergelarnya alsus Intelijen sampai dengan Polsek sehingga
menyulitkan personel dalam pelaksanaan tugasnya;
g. Prosentase laju tingkat perkembangan penduduk masih dirasakan sangat
cepat dibandingkan dengan tingkat kecepatan laju perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi, akibatnya membawa dampak Keamanan;
h. Meskipun secara umum situasi Kamtibmas di wilayah NTB cukup kondusif
namun masih ada gangguan Kamtibmas terutama yang menonjol adalah
perkelahian antar kelompok/kampung;
i. Kuantitas pemerataan dan terjangkaunya pelayanan Polri yang relatif
belum optimal;
k. penyelesaian relatif rendah;
l. Masih kecilnya jumlah anggota yang telah memiliki kualifikasi kejuruan
(Dik Spesialisas);
m. Masih kurangnya personil Polri yang belum menguasai teknologi
Informasi dan komputer/Internet terutama bagi para penyidik (New
Demension Crime); dan
n. Pada tahun 2020 akan dilaksanakan Pemilu Kada di 7 Kab/kota yang akan
berdampak timbulnya kerawanan kamtibmas.
II. VISI.....
II. VISI,MISI,TUJUAN DAN SASARAN PRIORITAS POLRI DAN DIT INTELKAM
3. Visi Polda NTB dan Direktorat Intelkam Polda NTB
a. Visi Polda NTB
“Terwujudnya Nusa Tenggara Barat yang Aman dan Tertib”
b. Visi Direktorat Polda NTB
“Terwujudnya keamanan dalam negeri melalui integritas dan
sinergitas fungsi intelijen”.
4. Misi Polda NTB dan Derektorat Intelkam Polda NTB
a. Misi Polda NTB
“Melindungi, melayani dan Mengayomi masyarakat Nusa Tenggara
Barat”
Dalam mewujudkan visi Polda NTB, maka 3 (tiga) hal inilah yang harus
dilakukan. Oleh karena itu, misi Polda NTB tersebut memiliki makna sebagai
berikut:
Melindungi. Dalam hal melindungi, banyak hal yang memerlukan perlindungan.
Tetapi Polri bertugas melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda,
masyarakat Nusa Tenggara Barat, dan lingkungan hidup dari gangguan
ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Melayani. Melayani kepentingan masyarakat Nusa Tenggara Barat, memberikan
pelayanan kepolisian kepada masyarakat sesuai kepentingannya dalam lingkup
tugas kepolisian.
Mengayomi. Polisi selalu berusaha untuk memberikan contoh yang terbaik pada
masyarakat Nusa Tenggara Barat, agar masyarakat bisa menjadi pribadi yang
jauh lebih baik lagi. Jika apa yang sudah dilakukan oleh seorang polisi
semaksimal mungkin kalau dari kemauan masyarakat itu sendiri kurang, maka
akan percuma saja apa yang sudah dilakukan oleh seorang polisi. Dan
masyarakat akan terus berfikir bahwa seorang polisi tidak bisa mengayomi
masyarakat.
b. Misi.....
b. Misi Dit Intelkam Polda NTB
Dalam mewujudkan visi Direktorat Intelkam Polda NTB, maka 2 (dua) hal inilah
yang harus dilakukan. Oleh karena itu, misi Direktorat Intelkam Polda NTB
tersebut sebagai berikut:
1) mengoptimalkan kemampuan deteksi aksi dan sinergitas dalam mewujudkan
keamanan dalam negeri;
2) mewujudkan pelayanan publik Intelkam Polri yang prima;
5. Tujuan Polda NTB dan Derektorat Intelkam
a. Tujuan Polda NTB
1. Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah
Nusa Tenggara Barat;
2. Menegakkan hukum secara berkeadilan;
3. Mewujudkann Polda Nusa Tenggara Barat yang professional;
4. Modernisasi pelayanan Polda Nusa Tenggara Barat;
5. Menerapkan manajemen Polda Nusa Tenggara Barat yang terintegrasi dan
terpercaya
b. Tujuan Dit Intelkam Polda NTB
Dalam mewujudkan Visi dan Misi Direktorat Intelkam Tersebut diatas yang sesuai
dengan tugas dan fungsi Intelkam maka disusunlah tujuan dari Direktorat
Intelkam yaitu sebagai berikut:
1) Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah
Nusa Tenggara Barat;
2) meningkatkan kualitas informasi intelijen;
3) meningkatkan sinergitas dengan seluruh penyelenggara fungsi Intelijen dan
stakeholder terkait;
4) meningkatkan pelayanan publik Intelkam Polri yang responsive;
5) membangun teknologi dan sistem informasi intelijen yang modern;
6. SASARAN PRIORITAS POLDA NTB DAN DIT INTELKAM
a. Sasaran Prioritas Polda NTB
1) Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat yang humanis dan
bermartabat di wilayah Polda NTB;
2) Pelayanan Publik Polri yang prima berbasis TIK;
3). Penegakan.....
3) Penegakan hukum secara berkeadilan dan terpercaya;
4) Profesionalisme dan kesejahteraan SDM Polri yang sesuai standar;
5) Moderisasi teknologi Alpalkam dan Almatsus Polri secara bertahap dari
tingkat Mabes Polri sampai dengan Polsek;
6) Regulasi dan sistem pengawasan yang efektif dan terpercaya;
b. Sasaran Prioritas Dit Intelkam Polda NTB.
Sasaran Prioritas/strategis merupakan kondisi yang diinginkan oleh Direktorat
Intelkam Polda NTB, yang memberikan impact/outcome dari program- program
yang dilaksanakan oleh Intelkam. Metode balanced scorecard merupakan dasar
penyusunan sasaran strategi yang terbagi menjadi 3 perspektif yakni
stakeholder perspective, internal process perspective, dan innovation
perspective. Adapun Sasaran Prioritas/Strategi Direktorat Intelkam sebagai
berikut:
1. Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah
Nusa Tenggara Barat
2. Meningkatkan pelayanan publik Intelkam Polri yang responsive
3. Meningkatkan kualitas informasi intelijen
4. Meningkatkan sinergitas dengan seluruh penyelenggara fungsi Intelijen
dan stakeholder terkait
5. Membangun teknologi dan sistem informasi intelijen yang modern
III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI DIT INTELKAM POLDA NTB
7. Arah kebijakan, Strategi Dit Intelkam Polda NTB Polda NTB
Guna mewujudkan pencapaian sasaran prioritas Polda NTB Tahun 2020,
maka ditetapkan arah kebijakan dan strategi sebagai berikut:
a. Sasaran prioritas “Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat”
dengan arah kebijakan:
1) Mereduksi potensi gangguan kamtibmas dari potensi gangguan
menjadi tidak berpotensi gangguan di bidang Politik, Ekonomi, Sosial
Budaya, Kamneg dan Keamanan Khusus;
b. Sasaran.....
b. Sasaran prioritas “Meningkatnya pelayanan prima dalam pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat guna mewu-judkan rasa aman
dengan mengedepankan upaya preemtif dan preventif yang didukung oleh
penegakan hukum yang tegas” dengan arah kebijakan:
1). Mengembangkan sarana prasarana yang berbasis teknologi dan
informasi dalam rangka sebaran pelayanan Kamtibmas dan
penegakan hukum;
2) Meningkatkan profesionalisme anggota Polri dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
3) melaksanakan standar yan prima pd tingkat Subsatker Dit Intelkam
Polda NTB;
4) optimalisasi pelayanan masyarakat yang prima melalui penggelaran
personel dan peralatan Polri yang berbasis teknologi.
b. Sasaran Prioritas “Meningkatkan peran Intelijen dalam upaya pengelolaan
keamanan dan ketertiban masyarakat melalui penyajian informasi yang
akurat” dengan arah kebijakan:
1) Memberikan Informasi Intelijen yang didistribusikan ke K/L dan lintas
sectoral;
2) Memberikan Informasi Intelijen didistribusikan ke fungsi kepolisian lain.
c. Sasaran Prioritas “Terselenggaranya penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan” dengan arah kebijakan:
1) Melaksanakan kegiatan Penyelidikan. Pengamanan dan
penggalangan dibidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Kamneg dan
Kamsus yang bermamfaat untuk mereduksi potensi gangguan
kamtibmas dari potensi gangguan menjadi tidak berpotensi gangguan.
d. Sasaran Prioritas “Terselenggaranya penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan” dengan arah kebijakan:
1) Terselenggranya teknologi Intelijen di Lingkungan Intelkam yang
dimamfaatkan.
IV.PROGRAM
IV. PROGRAM PRIORITAS KAPOLRI, QUICK WINS
8. Program Promoter Kapolri dan Quick Wins Polri
a. Program Promoter Kapolri
Program Kapolri dijabarkan dalam “Promoter” profesional, modern dan
terpercaya yang dijabarkan sebagai berikut:
Profesional: meningkatkan kompetensi SDM Polri yang semakin
berkualitas melalui peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan serta
melakukan pola-pola pemolisian berdasarkan prosedur baku yang sudah
dipahami, dilaksanakan dan dapat diukur keberhasilannya;
Modern: melakukan moderisasi dalam pelayanan publik yang didukung
teknologi sehingga semakin mudah dan cepat diakses masyarakat
termasuk pemenuhan kebutuhan Almatsus dan Alpakam yang semakin
modern;
Terpercaya: melakukan reformasi internal menuju Polri yang bersih dan
bebas dari KKN guna terwujudnya penegakan hukum yang obyektif,
transparan, akuntabel dan keadilan.
Dengan sebelas (11) Program prioritas Kapolri:
1) Pemantapan reformasi internal Polri;
2) Peningkatan Pelayanan Publik Yang Lebih Mudah Bagi Masyarakat
Dan Berbasis Teknologi Informasi;
3) Penanganan Kelompok Radikal Pro Kekerasan Dan Intoleransi Yang
Lebih Optimal;
4) Peningkatan Profesionalisme Polri Menuju Keunggulan;
5) Peningkatan kesejahteraan personil Polri;
6) Penataan Kelembagaan Dan Pemenuhan Proporsionalitas
Anggaran Serta Kebutuhan Minimal Sarpras;
7) Penguatan Harkamtibmas;
8) Membangun Kesadaran Dan Partisipasi Masyarakat Terhadap
Kamtibmas
9) Penegakan Hukum Yang Lebih Profesional Dan Berkeadilan;
10) Penguatan Pengawasan;
11) Melanjutkan Program Quick Wins’
b. Program…..
b. Program Quick Wins
Dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok Polri dan guna terwujudnya
pelayanan prima yang unggul, sesuai dengan prioritas program yaitu
program pelaksanaan Quick Wins dijabarkan sebagai berikut:
a. Program I : Penertiban dan penegakkan hukum bagi
organisasi radika anti Pancasila.
b. Progarm II : Perburuan dan penangkapan gembong terorisme
Santoso dan jaringan terorisme;
c. Program III : Aksi Nasional pembersihan pereman dan
premanisme;
d. Program IV : Pembentukan dan pengefektifkan Satgas Ops Polri
kontra radikal dan deradikalisasi (khusus ISIS).
e. Program V : Pemberlakuan rekruitmen terbuka untuk
jabatan dilingkungan Polri (Polres, Polda,
Mabes Polri).
f. Program VI : Polisi sebagai penggerak revolusi mental dan
pelopor tertib sosial di ruang publik.
g. Program VII : Pembentukan tim internal anti korupsi
(melibatkan unsur Publik dan KPK).
h. Program VIII : Crash program pelayanan masyarakat (pelayanan
bersih dari percaloan).
c. Pelaksanaan Program Prioritas Kapolri Promoter, Kegiatan Quic Wins dan
pelaksanaan Program Prioritas nasional “Tukbinjar Galsus” di Direktorat
Intelkam
1). Pelaksanaan Program Prioritas Kapolri(Promoter)
Penjabaran program Prioritas Kapolri (Promoter) yang dilaksanakan di
derektorat Intelkam Polda NTB dengan rencana aksi sebagai berikut :
a) Mewujudkan SDM yang Unggul;
b) Peningkatan Pelayanan Publik Yang Lebih Mudah Bagi
Masyarakat Dan Berbasis Teknologi Informasi;
c) Penanganan Kelompok Radikal Pro Kekerasan Dan Intoleransi
Yang Lebih Optimal;
d) Peningkatan Profesionalisme Polri Menuju Keunggulan;
e) Peningkatan kesejahteraan personil Polri;
f). Penataan…..
f) Penataan Kelembagaan Dan Pemenuhan Proporsionalitas
Anggaran Serta Kebutuhan Minimal Sarpras;
g) Penguatan Harkamtibmas;
h) Membangun Kesadaran Dan Partisipasi Masyarakat Terhadap
Kamtibmas;
i) Penegakan Hukum Yang Lebih Profesional Dan Berkeadilan;
j) Penguatan Pengawasan;
2). Pelaksanaan 8 (delapan) kegiatan dalam Quick Wins di Derektorat
Intelkam.
Dalam pelaksanaan program QW Polri guna mendukung program
nawacita Presiden, Dit IK melaksanakan prog 1,2,3,4, dan 8, sebagai
berikut:
a) Program I : Penertiban dan penegakkan hukum bagi
organisasi radikal dan anti Pancasila.
Sasaran : Meningkatnya rasa aman dan nyaman
bagi seluruh warga negara dan semua orang
yang secara sah berada di dalam wilayah
NKRI khususnya daerah NTB;
b) Progarm II: Perburuan dan penangkapan gembong
terorisme radikal paham garis keras dan
jaringan terorisme;
Sasaran : Menghilangkan potensi aksi pelanggaran
hukum dan terorisme.
c) Program III : Aksi Nasional pembersihan pereman dan
premanisme;
Sasaran : Berjalannya penindakan atas pelanggaran
hukum memandang besar kecilnya
pelanggaran dan tinggi rendahnya status
pelaku maupun korban;
d) Program IV : Pembentukan dan pengefektifkan Satgas
Ops Polri/kontra radikal dan deradikalisasi
(khusus ISIS).
Sasaran : Terbentuknya Satgas Ops Polri kontra radikal
dan deradikalisasi (khusus ISIS).
e) Program
e) Program VIII : Crash program pelayanan masyarakat
(pelayanan bersih dari percaloan).
Sasaran : Terbentuknya pelayanan publik yang
transparan dan akuntabel di bidang
intelijen.
3). Pelaksanaan Program Prioritas Nasional penggalangan khusus
Intelijen
Penjabaran program Prioritas Nasional Penggalangan khusus Intelijen
dipertanggungjawabkan oleh Dir Intelkam dilaksanakan Polda NTB
dengan rencana aksi sebagai berikut:
Rencana aksi:
a. Pembentukan (Tuk) dan Pembinaan (Bin) Jaringan khusus
terdiri dari:
(a) Giat Spoting personel .
(b) Pelatihan peningkatan kemapuan (latkatpuan) .
(c) Pengerahan masa sebesar.
(d) Dana pembinaan Jaringan.
b. Giat Penggalangan Intelijen khusus sasaran perorangan bidang
Sosial budaya.
c. Giat Penggalangan Intelijen khusus sasaran kelompok bidang
sosial budaya.
V. PROGRAM/KEGIATAN, PAGU INDIKATIF DAN KEGIATAN PRIORITAS TA. 2020
DIREKTORAT INTELKAM POLDA NTB
9. Program dan Kegiatan Dit Intelkam Polda NTB
Yang tertuang dalam Rencana Kerja Direktorat IK Polda NTB Tahun 2020 sebagai
berikut:
a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri.
1) Tujuan dan Sasaran
Tujuan :
mewujudkan pemenuhan kebutuhan dan pemberdayaan materiil,
fasilitas dan jasa dijajaran Intelijen Keamanan guna mendukung
tugas pembinaan dan operasional melalui ketersediaan sarana dan
prasarana materiil, fasilitas dan jasa Intelijen baik secara kualitas
maupun kuantitas.
Sasaran……
Sasaran :
Terpenuhinya kebutuhan dan pemberdayaan materiil, fasilitas di
bidang transportasi, komunikasi dan peralatan Intelijen secara
bertahap.
2) Kegiatan
Dukungan Manajemen dan Tehnik Sarpras, melalui :
(1) penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran,
melalui kegiatan :
(a) pemeliharaan kendaraan bermotor R-4;
(b) pemeliharaan kendaraan bermotor R-2;
(c) perbaikan peralatan fungsional.
(2) dukungan operasional pertahanan dan keamanan melalui
kegiatan :
(a) perbaikan peralatan fungsional.
b. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan ketertiban.
1) Tujuan dan Sasaran
Tujuan
Mengembangkan langkah-langkah strategi, mulai dari mencegah
suatu potensi gangguan keamanan baik kualitas maupun kuantitas
sampai kepada penanggulangan sumber penyebab kejahatan,
ketertiban dan konflik di masyarakat dan sektor sosial, politik dan
ekonomi sehingga gangguan kamtibmas menurun;
Sasaran
Terwujudnya pengembangan Strategi Keamanan dan ketertiban dan
jaringan Intelijen
2) Kegiatan :
a) Dukma teknis strategi keamanan dan ketertiban (20 jumlah dukungan info,12 layanan perkantoran);
b) Analisis keamanan 244 dokumen; c) Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang
politik 450 jumlah laporan kegiatan; d) Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang
Ekonomi 323 jumlah laporan kegiatan; e) Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang
sosial budaya 331 jumlah laporan kegiatan; f). Penyelenggaraan…..
f) Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang keamanan negara 1.483 jumlah laporan kegiatan.
g) Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang keamanan khusus 58 jumlah laporan kegiatan.
10. Pagu Indikatif Ta. 2020
Berdasarkan Pagu Indikatif TA. 2020 Satker Dit Intelkam Polda NTB yang
terdiri dari 2 (Dua) program dan 7 (Tujuh) Giat sebesar Rp 21.177.127.000,- (Dua
Puluh Satu Juta Seratus Tujuh Puluh Tujuh Seratus Dua Puluh Tujuh Ribu
Rupiah) dengan perincian sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri sebesar
Rp 659.431.000,-
1) Dukungan Manajemen dan Tehnik Sarpras sebesar Rp 240.582.000,
melalui :
1. Pemeliharaan Peralatan Fungsional (PNBP) sebesar Rp.
23.760.000,-
2. Perawatan kendaraan bermontor R4 (RM) sebesar Rp.
442.780.000,- yang terdiri dari :
a. Honor pejabat dalam rangka proses lelang sebesar Rp.
5.980.000
b. Har Ranmor R-4 sebesar Rp. 436.800.000
3. Perawatan kendaraan bermotor R2 (RM) sebesar Rp.
26.600.000,-
4. Perbaikan peralatan fungsional (RM) sebesar Rp. 166.291.000,-
yang terdiri dari :
a. Honor pejabat pengadaan sebesar Rp. 4.280.000,-
b. Perbaikan peralatan fungsional sebesar Rp. 162.011.000
b. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan ketertiban.
a) Dukma teknis strategi keamanan dan ketertiban sebesar Rp
8.616.033.000- dengan rincian :
1. Dukungan Operasional Pertahanan dan Keamanan sebesar Rp.
504.683.000,- meliputi :
a. Honorarium Pengelola PNBP (PNBP) sebesar Rp. 50.400.000,
b. Penyusunan Program dan Rencana kerja/Teknis/Program
sebesar Rp. 108.348.000,- meliputi :
1). Deteksi Agen tertanam (PNBP) sebesar Rp. 60.000.000,-
2). Rapat Pokja penyusunan target penerimaan dan
penggunaan PNBP (PNBP) sebesar Rp. 48.348.000,-
c. Penyusunan Program, Anggaran dan Rencana Kerja (RM)
sebesar Rp. 4.525.000,-
d. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi pemerintahan (LKIP)
(RM) sebesar Rp. 4.525.000,-
e. Pengepakan/Pengiriman/Pengangkutan Barang sebesar Rp.
30.909.000 yang terdiri dari :
1). Biaya kirim blangko SKCK dari Polda ke Polres (PNBP)
sebesar Rp. 30.000.000,- (RAB terlampir).
2). Biaya kirim barang dari Polda ke Mabes dan Polres (RM)
sebesar Rp. 909.000,-.
f. Pengadaan perlengkapan kantor Si Yanmin (PNBP) sebesar
Rp. 25.000.000,-
g. Peningkatan Kemampuan Personel satker berupa
Internalisasi sistem sandi (PNBP) sebesar Rp. 54.000.000,-
h. Dukungan operasional satker sebesar Rp. 126.600.000,-
meliputi :
1). Kegiatan asistensi Dir Intelkam ke Polres jajaran (PNBP)
sebesar Rp. 11.868.000,-
2). Rakernis Bidang Pelayanan, Administrasi dan
Operasional Dit Intelkam dan Satuan Intelijen Polres
Jajaran (PNBP) sebesar Rp. 24.485.000,-
3). Pelaksanaan penyusunan dan cetak benner RKT dan
RPA (PNBP) sebesar Rp. 3.299.000,-
4) Giat Rakor ke Luar Daerah (PNBP) sebesar Rp.
58.950.000,-
5). Belanja Transport dalam Kota (RM) sebesar Rp.
6.600.000,-
i. Dukungan.....
i. Dukungan Piket Yanmin (PNBP) sebesar Rp. 13.000.000,-
j. Honorarium SAI/SAKPA/SMAP/Pengelola keuangan (RM)
sebesar Rp. 9.000.000,
k. Deteksi /Deteksi Aksi sebesar Rp. 78.376.000,- terdiri dari :
1). Dukungan pulsa PDA (INTELEK+HELSPEK) sebesar
Rp. 55.200.000,- yang meliputi :
1)). Dukungan Pulsa PDA (PNBP) sebesar Rp.
30.000.000,-
2)). Dukungan Pulsa Video Patch Panel (PNBP)
sebesar Rp. 18.000.000,-
3)). Dukungan Jaringan SKCK Online (PNBP) sebesar
Rp. 3.600.000,-
2). Giat menghadiri Sun target PNBP di Jakarta (PNBP)
sebesar Rp. 23.176.000,-
l). Pembayaran Gaji dan Tunjangan sebesar Rp.
7.957.709.000;
1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan PNS Polri dan Anggota
Polri (RM) sebesar Rp. 7.871.405.000,-
2. Uang Makan PNS (RM) sebesar Rp. 15.840.000,-
3. Belanja Tunjangan Konpensasi kerja bidang Persandian
(RM) sebesar Rp. 30.000.000,-
4. Belanja Uang Lembur (RM) sebesar Rp. 40.464.000,-
m. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan
Perkantoran sebesar Rp. 153.641.000,- meliputi :
1). Pengadaan peralatan perlengkapan kantor sebesar Rp.
307.500.000,-
a). Biaya penggantian Inventaris Lama dan/pembelian
inventaris untuk pegawai baru (RM) Rp. 6.201.000,
b). Keperluan perkantoran (RM) sebesar Rp.
147.440.000,-
b). Analisis.....
b) Analisis keamanan sebesar Rp. 152.540.000;
Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp 152.540.000,- dengan rincian sebagai berikut:
1. Sumber terbuka / Kliping koran (RM) sebesar Rp. 2.664.000,-
2. Telaah minggunan (RM) sebesar Rp. 19.200.000,-
3. Telaah Bulanan (RM) sebesar Rp12.000.000,-
4. Telaah Intelijen (RM) sebesar Rp. 28.656.000,-
5. Telaah Singkat (RM) sebesar Rp. 12.000.000,-
6. Perkiraan Cepat (Kirpat) (RM) sebesar Rp. 3.000.000,-
7. Perkiraan Singkat (Kirkat) (RM)sebesar Rp. 28.800.000,-
8. Perkiraan Intelijen tahunan (RM) sebesar Rp. 3.120.000,-
9. Perkiraan Intelijen Kontijensi (RM) sebesar Rp. 3.000.000,-
10. Pembuatan Intel dasar (RM) sebesar Rp. 3.850.000,-
11. Kir Ops Kepolisian (RM) sebesar Rp. 3.150.000,-
12. Perkiraan Mingguan (RM) sebesar Rp. 14.400.000,-
13. Bahan Rapat Pimpinan (RM) sebesar Rp. 4.800.000,-
14. Laporan Atensia (RM) sebesar Rp. 2.700.000,-
15. Perkiraan Bulanan (RM) sebesar Rp. 7.200.000,-
16. Perkiraan Khusus (RM) sebesar Rp. 4.000.000,-
c) Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang
politik sebesar Rp 2.685.387.000,- meliputi kegiatan sebagai
berikut :
a. Dukungan Operasional Pertahanan dan keamanan
sebesar Rp. 2.685.387.000,- yang terdiri dari :
1. Deteksi kegiatan Masyarakat sebesar Rp. 49.600.000,-
yang terdiri dari :
a). Giat Pulbaket Laporan Informasi (RM) sebesar Rp.
45.900.000,- (Sesuai RKA-KL).
b). Giat Intelijen pembuatan Laporan Informasi Khusus
(Infosus) (PNBp) sebesar Rp. 3.700.000,- (sesuai
RKA-KL).
2. Deteksi / Penyelidikan Intelijen bidang politik sebesar
Rp. 139.226.000; (sesuai RKA-KL). yang terdiri dari:
a. Deteksi.....
a. Deteksi oleh agen tertanan (RM) sebesar Rp.
83.120.000 (sesuai RKA-KL).
b. Deteksi oleh Unit Opsnal Subdit I (PNBP) sebesar
Rp. 56.106.000 (sesuai RKA-KL).
3. Pembentukan jaringan Informasi bidang politik (RM)
sebesar Rp. 36.352.000,- (sesuai RKA-KL).
4. Pengamanan Intelijen (RM) Rp. 133.640.000; (sesuai
RKA-KL).
5. Penggalangan Intelijen sasaran perorangan sebesar Rp.
108.501.000; (sesuai RKA-KL) terdiri dari:
a. Penggalangan Intelijen sasaran perorangan oleh
Unit Agen tertanam sebesar Rp. 20.501.000; (RM)
(sesuai RKA-KL).
b. Penggalangan Intelijen sasaran perorangan oleh
Unit Opsnal Subdit I (PNBP) sebesar Rp.
88.000.000; (sesuai RKA-KL).
6. Penggalangan Intelijen sasaran kelompok sebesar Rp.
93.000.000; (sesuai RKA-KL) terdiri dari:
a. Penggalangan Intelijen sasaran kelompok oleh unit
agen tertanam (RM) sebesar Rp. 31.000.000;
(sesuai RKA-KL).
b. Penggalangan Intelijen sasaran kelompok oleh Unit
Opsnal Subdit I (PNBP) sebesar Rp. 62.000.000;
(sesuai RKA-KL).
7. Pembentukan (Tuk) dan Pembinaan (Bin) Jaringan
khusus sebesar Rp. 2.095.940.000 terdiri dari:
(a) Giat Spoting personel (RM) sebesar Rp. 8.312.000,-
(sesuai RKA-KL).
(b) Pelatihan peningkatan kemapuan (latkatpuan) (RM)
sebesar Rp. 98.148.000,- (sesuai RKA-KL).
(c) Dana.....
(c) Dana pembinaan Jaringan (RM) sebesar Rp.
436.000.000,- (sesuai RKA-KL).
(d). Giat Fucus group Discusi (FGD) (RM) sebesar Rp.
203.520.000,- (sesuai RKA-KL).
(e) Pengerahan masa (RM) sebesar Rp. 33.000.000,-
(sesuai RKA-KL).
(f) Anev Triwulan (RM) sebesar Rp. 466.800.000,-
(sesuai RKA-KL).
9. Giat Penggalangan Intelijen khusus sasaran perorangan
bidang Politik (RM) sebesar Rp. 354.728.000,- (sesuai
RKA-KL).
10. Giat Penggalangan Intelijen khusus sasaran kelompok
bidang Politik (RM) sebesar Rp 680.160.000,- (sesuai
RKA-KL).
d) Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang
Ekonomi sebesar Rp 1.782.666.000,- meliputi kegiatan sebagai
berikut :
a. Dukungan Operasional Pertahanan dan keamanan sebesar
Rp. 1.782.666.000,- yang terdiri dari :
1. Deteksi kegiatan masyarakat sebesar Rp. 37.450.000
yang terdiri dari:
a). Giat Pulbaket Laporan Informasi (RM) sebesar Rp.
33.750.000,- (Sesuai RKA-KL).
b). Giat Intelijen pembuatan Laporan Informasi Khusus
(Infosus) (PNBP) bidang Ekonomi sebesar Rp.
3.700.000,- (sesuai RKA-KL).
2. Deteksi / Penyelidikan Intelijen bidang ekonomi sebesar
Rp. 168.318.000,- (sesuai RKA-KL)
a. Deteksi / Penyelidikan Intelijen oleh unit Opsnal Subdit
II bidang ekonomi (RM) sebesar Rp. 37.404.000,-
(sesuai RKA-KL).
b. Deteksi.....
b. Deteksi / Penyelidikan Intelijen oleh Unit Agen tertanam
bidang ekonomi (RM) sebesar Rp. 93.510.000,-
(sesuai RKA-KL).
c. Deteksi / Penyelidikan Intelijen oleh unit Opsnal Subdit
II bidang ekonomi (PNBP) sebesar Rp. 37.404.000,-
(sesuai RKA-KL).
3. Pembentukan jaringan Informasi (RM) sebesar Rp.
27.264.000,- (sesuai RKA-KL).
4. Pengamanan Intelijen bidang poleksosbudkam (RM)
sebesar Rp. 46.260.000; (sesuai RKA-KL).
5. Penggalangan Intelijen sasaran perorangan sebesar Rp.
110.000.000; (sesuai RKA-KL) terdiri dari:
a. Penggalangan Intelijen sasaran perorangan oleh Unit
Agen tertanam (RM) sebesar Rp. 22.000.000; (sesuai
RKA-KL).
b. Penggalangan Intelijen sasaran perorangan oleh Unit
Opsnal Subdit (PNBP) sebesar Rp. 88.000.000;
(sesuai RKA-KL).
6. Penggalangan Intelijen sasaran kelompok sebesar Rp.
90.174.000; (sesuai RKA-KL) terdiri dari:
a. Penggalangan Intelijen sasaran kelompok Oleh Agen
Tertanam (RM) sebesar Rp. 28.174.000; (sesuai RKA-
KL).
b. Penggalangan Intelijen sasaran kelompok (PNBP)
oleh unit opsnal Subdit II sebesar Rp. 62.000.000;
(sesuai RKA-KL).
7. Pembentukan (Tuk) dan Pembinaan (Bin) Jaringan
khusus sebesar Rp. 268.312.000 terdiri dari:
(a) Giat Spoting personel (RM) sebesar Rp. 8.312.000,-
(sesuai RKA-KL).
(b) Dana......
(b) Dana pembinaan Jaringan (RM) sebesar Rp.
238.000.000,- (sesuai RKA-KL).
(c) Pengerahan masa (RM) sebesar Rp. 22.000.000,-
(sesuai RKA-KL).
8. Giat Penggalangan Intelijen khusus sasaran perorangan
bidang Politik (RM) sebesar Rp. 354.728.000,- (sesuai
RKA-KL).
9. Giat Penggalangan Intelijen khusus sasaran kelompok
bidang Politik (RM) sebesar Rp 680.160.000,- (sesuai
RKA-KL).
e) Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang
sosial budaya sebesar Rp 2.051.558.000,-meliputi kegiatan
sebagai berikut:
a. Dukungan Operasional Pertahanan dan keamanan
sebesar Rp 2.051.558.000,- yang terdiri dari :
1. Pendataan dan pengawasan Orang Asing (RM) sebesar
Rp. 18.900.000,- (sesuai RKA-KL).
2. Deteksi kegiatan masyarakat sebesar Rp. 35.560.000
yang terdiri dari:
a). Giat Pulbaket Laporan Informasi (RM) sebesar Rp.
31.860.000,- (Sesuai RKA-KL).
b). Giat Intelijen pembuatan Laporan Informasi Khusus
(Infosus) (PNBP) bidang Ekonomi sebesar Rp.
3.700.000,- (sesuai RKA-KL).
3. Deteksi / Penyelidikan Intelijen bidang sosial budaya
sebesar Rp. 196.371.000; (sesuai RKA-KL) yang terdiri
dari:
a). Deteksi / Penyelidikan Intelijen bidang sosial budaya
oleh Unit Opsnal Subdit III (RM) sebesar Rp.
15.585.000; (sesuai RKA-KL) .
b). Deteksi.....
b). Deteksi / Penyelidikan Intelijen bidang sosial budaya
oleh Unit Agen tertanam (RM) sebesar Rp.
124.680.000; (sesuai RKA-KL).
c). Deteksi / Penyelidikan Intelijen bidang sosial budaya
oleh Unit Opsnal Subdit III (PNBP) sebesar Rp.
56.106.000; (sesuai RKA-KL)
4. Pembentukan jaringan Informasi bidang sosial budaya
(RM) sebesar Rp. 27.264.000,- (sesuai RKA-KL).
5. Pembinaan jaringan Informasi bidang sosial budaya
(RM) sebesar Rp. 28.296.000,- (Sesuai RKA-KL).
6. Pengamanan Intelijen bidang poleksosbudkam (RM)
sebesar Rp. 82.240.000; (sesuai RKA-KL).
7. Penggalangan Intelijen sasaran perorangan sebesar Rp.
108.000.000; (sesuai RKA-KL) yang terdiri dari:
a). Penggalangan Intelijen sasaran perorangan oleh
agen tertanam (RM) sebesar Rp. 20.000.000;
(sesuai RKA-KL).
b). Penggalangan Intelijen sasaran perorangan oleh unit
Opsnal Subdit III (PNBP) sebesar Rp. 88.000.000;
(sesuai RKA-KL).
8. Penggalangan Intelijen sasaran kelompok sebesar Rp
121.727.000; (sesuai RKA-KL) yang terdiri dari:
a). Penggalangan Intelijen sasaran kelompok (RM)
oleh Unit Opsnal Sudit III sebesar Rp 29.727.000;
(sesuai RKA-KL).
b). Penggalangan Intelijen sasaran kelompok (RM)
oleh Unit Agen tertanam sebesar Rp 30.000.000;
(sesuai RKA-KL).
c). Penggalangan Intelijen sasaran kelompok (PNBP)
oleh Unit Opsnal Sudit III sebesar Rp 62.000.000;
(sesuai RKA-KL).
9. Pembentukan.....
9. Pembentukan (Tuk) dan Pembinaan (Bin) Jaringan
khusus sebesar Rp. 398.312.000,- terdiri dari:
(a) Giat Spoting personel (RM) sebesar Rp. 8.312.000,-
(sesuai RKA-KL).
(b) Dana pembinaan Jaringan (RM) sebesar Rp.
346.000.000,- (sesuai RKA-KL).
(c). Pengerahan masa (RM) sebesar Rp. 44.000.000,-
(sesuai RKA-KL).
10. Giat Penggalangan Intelijen khusus sasaran perorangan
bidang Sosial budaya (RM) sebesar Rp. 354.728.000,-
(sesuai RKA-KL).
11. Giat Penggalangan Intelijen khusus sasaran kelompok
bidang sosial budaya (RM) sebesar Rp. 680.160.000,-
(sesuai RKA-KL).
f) Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang
keamanan negara dibutuhkan biaya sebesar Rp.
2.515.514.000,- dengan rincian yaitu :
a. Dukungan Operasional Pertahanan dan keamanan
sebesar Rp. 2.515.514.000,-yang terdiri dari :
1. Penertiban, Pendataan dan Pengawasan Senpi,
Handak dan Obat Terlarang (RM) sebesar Rp.
18.000.000,- (sesuai RKA-KL)
2. Deteksi Kegiatan Masyarakat sebesar Rp.
188.475.000,- terdiri dari:
a). Giat Pulbaket Ipoleksobudkam (Laporan
Informasi) (RM) sebesar Rp. 182.925.000,-
(sesuai RKA-KL).
b). Pembuatan Infosus (PNBP) sebesar Rp.
5.550.000,- (sesuai RKA-KL)
3. Dukungan Operasional Satker sebesar Rp.
52.464.000,- terdiri dari :
a). Supervisi…..
a). Supervisi Dir Intelkam ke Sat Intelkam Polres
Jajaran (RM) sebesar Rp. 29.437.000,- (sesuai
RKA-KL)
b). Pelatihan Menembak (RM) sebesar Rp.
23.027.000,- (sesuai RKA-KL)
4. ULP Non Organik / Jaga Fungsi (RM) sebesar Rp.
95.922.000,- (sesuai RKA-KL).
5. Quick Wins sebesar Rp. 0,- terdiri dari :
a). Pendukung Quick Wins Program 1 sebesar Rp.
0,- (sesuai RKA-KL);
b). Pendukung Quick Wins Program 2 sebesar Rp.
0,-(sesuai RKA-KL)
c). Pendukung Quick Wins Program 4 sebesar Rp.
0,-(sesuai RKA-KL)
6. Deteksi/Deteksi Dini sebesar Rp. 139.744.000,-(sesuai
RKA-KL), yang terdiri dari :
a. Deteksi/Deteksi Dini oleh Unit Inteltek melalui
kegiatan Intercept (RM) sebesar Rp. 40.000.000,-
(sesuai RKA-KL).
b. Deteksi/Deteksi Dini oleh Agen Tertanam (RM)
sebesar Rp. 62.340.000,-(sesuai RKA-KL).
c. Deteksi/Deteksi Dini oleh Unit Opsnal Subdit
IV(PNBP) sebesar Rp. 37.404.000,-(sesuai RKA-
KL).
7. Pembentukan Jaringan Intelijen (RM) sebesar Rp.
72.704.000,- (sesuai RKA-KL).
8. Pembinaan Jaringan Intelijen (RM) sebesar Rp.
75.456.000,- (sesuai RKA-KL).
9. Pengamanan Intelijen (RM) sebesar Rp. 200.460.000,-
(sesuai RKA-KL).
10. Penggalangan.....
10. Penggalangan Intelijen Sasaran Perorangan sebesar
Rp. 174.588.000,- (sesuai RKA-KL) yang terdiri :
a. Penggalangan Intelijen Sasaran Perorangan unit
opsnal Subdit IV sumber dana RM sebesar Rp.
44.000.000,- (sesuai RKA-KL).
b. Penggalangan Intelijen Sasaran Perorangan unit
agen tertanam (RM) sebesar Rp. 42.588.000,-
(sesuai RKA-KL);
c. Penggalangan Intelijen Sasaran Perorangan unit
opsnal Subdit IV sumber dana PNBP sebesar
Rp. 88.000.000,- (sesuai RKA-KL)
11. Penggalangan Intelijen sasaran Kelompok sebesar Rp.
87.501.000,- (sesuai RKA-KL). yang terdiri :
a. Penggalangan Intelijen Sasaran Kelompok unit
opsnal Subdit IV sumber dana RM sebesar Rp.
25.501.000,- (sesuai RKA-KL).
b. Penggalangan Intelijen Sasaran Kelompok unit
opsnal Subdit IV sumber dana PNBP sebesar Rp.
62.000.000,- (sesuai RKA-KL)
12. Pembentukan pembinaan jaringan Intellijen khusus
sebesar Rp. 816.729.000,- terdiri dari :
a. Spoting Personel dalam bentuk lidik sebesar Rp.
8.312.000,- (sesuai RKA-KL)
b. Dana Pembinaan Jaringan sebesar Rp.
334.000.000,- (sesuai RKA-KL).
c. Pengerahan Masa sebesar Rp. 33.000.000,-
(sesuai RKA-KL)
13. Penggalangan Intelijen Sasaran Perorangan Khusus
sebesar Rp. 354.728.000,- (sesuai RKA-KL)
14. Penggalangan Intelijen Sasaran Kelompok Khusus
sebesar Rp. 680.160.0000,- (sesuai RKA-KL)
9) Penyelenggaraan…..
g) Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang
keamanan Khusus dibutuhkan biaya sebesar Rp.
2.736.609.000,- dengan rincian yaitu :
a. Dukungan Operasional Pertahanan dan keamanan
sebesar Rp. 2.736.609.000,-yang terdiri dari :
1). Deteksi/Deteksi Dini Intelijen bidang Keamanan Khusus
(RM) sebesar Rp. 228.744.000,-
2). Penggalangan Intelijen Sasaran Individu/Perorangan
(RM) sebesar Rp. 114.960.000,-
3). Penggalangan Intelijen Sasaran Kelompok/Organisasi
(RM) sebesar Rp. 161.305.000,-
4). Kontra Intelijen bidang Keamanan Khusus (RM) sebesar
Rp. 1.150.400.000,-
5). Pembentukan (Tuk) dan Pembinaan (Bin) Jaringan
khusus sebesar Rp. 46.312.000 terdiri dari:
(a) Giat Spoting personel (RM) sebesar Rp.
8.312.000,- (sesuai RKA-KL).
(b) Dana pembinaan Jaringan (RM) sebesar Rp.
16.000.000,- (sesuai RKA-KL).
(c) Pengerahan masa (RM) sebesar Rp. 22.000.000,-
(sesuai RKA-KL).
6). Giat Penggalangan Intelijen khusus sasaran perorangan
bidang Politik sebesar (RM) Rp. 354.728.000,- (sesuai
RKA-KL).
7). Giat Penggalangan Intelijen khusus sasaran kelompok
bidang Politik (RM) sebesar Rp 680.160.000,- (sesuai
RKA-KL).
11. Kegiatan.....
11. Kegiatan Prioritas Direktorat Intelkam Polda NTB TA. 2020
3112…..
NO PROGRAM/
KEGIATAN
SASARAN
PROGRAM/
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TAR
GET
ALOKASI KET
1 2 3 4 5 6 7
1 Program
peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatu Polri
659.431.000
5059 Dukungan
manajemen dan
teknis Sarpras
Menyelenggarakan
pemeliharaan sarana
dan prasarana baik
kualitas maupun
kuantitas untuk
mendukung tugas
pembinaan dan
operasional.
Ketersediaan sarana
dan prasarana baik
kualitas maupun
kuantitas untuk
mendukung tugas
pembinaan dan
operasional.
12
laya
nan
659.431.000
2 Program
pengembangan
strategi
keamanan dan
ketertiban
20.517.696.000
3111 Dukungan
manajemen dan
teknis Strategi
keamanan dan
Ketertiban
Menyelenggarakan
fungsi manajemen
kinerja Polri secara
optimal untuk
membangun citra
polri.
Kecukupan operasional
pelaksanaan tugas
pelayanan Internal
Intelkam.
12
laya
nan
dan
20
Lap
Info
8.593.422.000
3117…..
1 2 3 4 5 6 7
3112 Analisis
Keamanan
Produk-produk
Intelijen baik
Insedentil maupun
periodic/berkala yang
dapat dimamfaatkan
untuk menunjang
cipta kondisi dalam
penanganan potensi
gangguan keamanan
sehingga ditemukan
upaya
penanganannya.
Jumlah produk Intelijen
yang berguna sebagai
bahan masukan
pimpinan dalam rangka
memelihara kamtibmas
244
Dok
152.540.000
3114 Penyelenggaraan
Strakam bidang
Politik
Dapat diketahui sejak
awal potensi
gangguan keamanan
di bidang politik yang
dapat meresahkan
masyarakat,
sehingga ditemukan
upaya penangannya
Jumlah kegiatan
Lidik,Pangamanan,
penggalangan kepada
Masyarakat bidang
politik yang berguna
sebagai bahan masukan
pimpinan dalam rangka
memelihara kamtibmas.
450
Lap
2.685.387.000
3115 Penyelenggaraan
Strakam bidang
Ekonomi
Dapat diketahui sejak
awal potensi
gangguan keamanan
di bidang politik yang
dapat meresahkan
masyarakat,
sehingga ditemukan
upaya penangannya
Jumlah kegiatan
Lidik,Pangamanan,
penggalangan kepada
Masyarakat bidang
ekonomi yang berguna
sebagai bahan masukan
pimpinan dalam rangka
memelihara kamtibmas.
323
Lap
1.782.666.000
3116 Penyelenggaraan
Strakam bidang
Sosial budaya
Dapat diketahui sejak
awal potensi
gangguan keamanan
di bidang sosial
budaya yang dapat
meresahkan
masyarakat,
sehingga ditemukan
upaya penangannya
Jumlah kegiatan
Lidik,Pangamanan,
penggalangan kepada
Masyarakat bidang
sosial budaya yang
berguna sebagai bahan
masukan pimpinan
dalam rangka
memelihara kamtibmas.
331
Lap
2.051.558.000
12. Kegiatan berdasrkan usulan Pagu Indikatif T.A. 2020
a) Mengakomodir kebutuhan pembayaran gaji yang mengalami kenaikan
seiring bertambahnya jumlah personel;
b) Kegiatan operasional anggaran perkantoran (biaya pemeliharaan, berbagai
honor, dan jasa serta keperluan perkantoran);
c) Kegiatan fingsi teknis Kepolisian (Deteksi aksi potensi gangguan
keamanan, dan pelayanan);
d) Penguatan sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan pelayanan
publik sumber PNBP;
e) Mengakomodir 11 program Promoter Kapolri di wilayah hukum polda NTB.
VII. PENUTUP…..
1 2 3 4 5 6 7
3117
Penyelenggaraan
Strakam bidang
keamanan
negara
Dapat diketahui sejak
awal potensi
gangguan keamanan
di bidang keamanan
negara yang dapat
meresahkan
masyarakat,
sehingga ditemukan
upaya penangannya
Jumlah kegiatan
Lidik,Pangamanan,
penggalangan kepada
Masyarakat bidang
kamneg yang berguna
sebagai bahan masukan
pimpinan dalam rangka
memelihara kamtibmas.
1483
LAP
2.515.514.000
3150
Penyelenggaraan
Strakam bidang
keamanan
khusus
Dapat diketahui sejak
awal potensi
gangguan keamanan
di bidang keamanan
negara yang dapat
meresahkan
masyarakat,
sehingga ditemukan
upaya penangannya
Jumlah kegiatan
Lidik,Pangamanan,
penggalangan, dan
kontra kepada
Masyarakat bidang
kamsus yang berguna
sebagai bahan masukan
pimpinan dalam rangka
memelihara kamtibmas.
58
LAP
2.736.609.000
VII. PENUTUP
13. Penutup
Demikian Rencana Kerja Direktorat Intelkam Polda NTB (Renja Dit
Intelkam Polda NTB) Tahun Anggaran 2020 ini disusun sebagai pedoman dan
petunjuk pelaksanaan tugas bidang pembinaan dan operasional Satker Dit
Intelkam Polda NTB tahun 2020.
Mataram, 30 Juni 2019 DIREKTUR INTELKAM POLDA NTB
Drs. SUSILO RAHAYU IRIANTO KOMBES POL NRP 64060817
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT
DIREKTORAT INTELKAM
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT INTELKAM POLDA NTB
TAHUN 2020
Mataram, 30 Juni 2019
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT
DIREKTORAT INTELKAM
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) DIT INTELKAM POLDA NTB T.A. 2020
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
2020 KET
1 2 3 4 5
SS1
Pemeliharaan
keamanan dan
ketertiban
masyarakat
IKP1 Persentase penurunan potensi
gangguan
25%
SS2
Layanan publik
Polri yang Prima
IKP2 Indeks kepuasan masyarakat
terhadap layanan Kepolisian
Intelkam
3
(81)
SS3
Meningkatkan
peran Intelijen
dalam penyajian
informasi
IKP3 a. Persentase Informasi Intelijen
yang didistribusikan ke K/L dan
lintas sektoral.
45%
IKP4 b. Persentase Informasi Intelijen
didistribusikan ke fungsi
kepolisian lain.
40%
SS4
Terselenggaranya
penyelidikan,penga
manan dan
penggalangan
IKP5 Persentase kegiatan Intelijen yang
dapat mereduksi potensi
gangguan (lidikpamgal Ekonomi,
Politik, Sosial Budaya, Keamanan
Negara dan Keamanan Khusus.
50%
SS5
Terselenggaranya
teknologi Intelijen di
Lingkungan
Intelkam yang
dimamfaatkan
IKP6 Persentase pemamfaatan alsus
Intelijen terhadap kegiatan dan
operasi Intelijen 25%
Mataram, 30 Juni 2019
DIREKTUR INTELKAM POLDA NTB
Drs. SUSILO RAHAYU IRIANTO KOMBES POL NRP 64060817