Direktorat Ketenagaan

28
DRAFT PANDUAN PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Transcript of Direktorat Ketenagaan

DRAFT

PANDUANPENDIDIKANPROFESI GURUPRAJABATAN

Direktorat KetenagaanDirektorat Jenderal Pendidikan TinggiDepartemen Pendidikan Nasional

BAB IPENDAHULUAN

A.Rasional Penyelenggaraan PPG

Pasal 31 ayat (3) UUD 1945 yang telah diamandemen, menyatakanbahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistempendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaanserta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,yang diatur dengan undang-undang.

Untuk melaksanakan ketentuan tersebut pemerintah telah melakukanberbagai usaha, termasuk menerbitkan Undang-undang SistemPendidikan Nasional (UURI Nomor 20/ 2003), Undang-Undang Guru danDosen (UU RI Nomor 14/2005) dan berbagai peraturan perundanganlainnya, yang melihat peranan strategis guru dan dosen dalampeningkatan mutu pendidikan. Guru dipandang sebagai jabatanprofesional dan karena itu seorang guru harus disiapkan melaluipendidikan profesi.

Kewajiban menyelenggarakan Pendidikan Profesi Guru (PPG)mengharuskan adanya pedoman atau aturan pelaksanaannya agarkegiatan pendidikan profesi itu dapat segera dilaksanakan dengansebaik-baiknya.

Hal ini dirasakan semakin mendesak mengingat kebutuhan tenaga guruyang nyata di lapangan mengharuskan PPG dilaksanakan dengan segeraagar pengangkatan guru baru dapat dilakukan sesuai denganketetapan yang ada.

Di samping itu saat ini banyak lulusan program S1 kependidikanyang prospeknya tidak jelas, apakah dapat diangkat langsungsebagai guru atau tidak. Sementara pada saat ini terdapat lebih270 LPTK dalam bentuk institut, universitas, fakultas, dan sekolahtinggi yang terus beroperasi dengan kualitas beragam danmemerlukan kepastian masa depan lulusannya.

Dalam menata pendidikan guru, kebutuhan mendesak lainnya adalahmenetapkan kebijakan pengadaan tenaga pendidik yang akuntabel danmendukung penyelenggaraan program PPG.

B.Pengertian PPG

Menurut UU No 20/2003 tentang SPN pendidikan profesi adalahpendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 1

peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahliankhusus. Dengan demikian maka Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalahprogram pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan S1Kependidikan dan S1/D-IV non Kependidikan yang memiliki bakat danminat menjadi guru agar mereka dapat menjadi guru yang profesionalserta memiliki berbagai kompetensi secara utuh sesuai denganstandar nasional pendidikan dan dapat memperoleh sertifikatpendidik (sesuai UU No. 14/2005) pada pendidikan anak usia dinijalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikanmenengah.

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 2

C.Landasan Penyelenggaraan PPG

1. UURI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem pendidikan nasional.

2. UURI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

D.Tujuan Pendidikan Profesi Guru

Mengacu pada UU No. 20/2003 Pasal 3, tujuan umum pendidikan profesiguru adalah menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuanmewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensipeserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis sertabertanggung jawab.

Tujuan khusus Pendidikan Profesi Guru adalah menghasilkan calonguru yang memiliki kompetensi merencanakan dan melaksanakanproses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukanpembimbingan dan pelatihan peserta didik pada pendidikan anakusia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, danpendidikan menengah serta melakukan penelitian.

E.Penyelenggaraan PPG

Berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam undang-undang danperaturan yang ada maka pada dasarnya ada dua bentukpenyelenggaraan PPG, yakni:

1. PPG pasca S-1 kependidikan yang masukannya berasal darilulusan S1 kependidikan dengan struktur kurikulum subjectspecific paedagogy (pendidikan bidang studi) dan PPLKependidikan.

2. PPG pasca S-1/D-IV non kependidikan yang masukannya berasaldari lulusan S-1/D-IV non kependidikan, dengan strukturkurikulum matakuliah akademik kependidikan (paedagogicalcontent), subject specific paedagogy (pendidikan bidangstudi), dan PPL Kependidikan.

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 3

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 4

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 5

F.Sistem Rekrutmen dan Seleksi Mahasiswa

Rekrutmen calon mahasiswa merupakan kunci utama keberhasilanprogram PPG. Rekrutmen mahasiswa harus memenuhi beberapa prinsipsebagai berikut.

1.Penerimaan calon harus disesuaikan dengan permintaan nyata dilapangan dengan menggunakan prinsip supply and demand sehinggatidak ada lulusan yang tidak mendapat pekerjaan. Hal ini dapatmendorong calon yang baik memasuki PPG.

2.Mengutamakan kualitas calon mahasiswa dengan menentukan bataskelulusan minimal menggunakan acuan patokan. Ini berarti bahwacalon mahasiswa hanya akan diterima jika memenuhi persyaratanlulus minimal dan bukan berdasarkan alasan lain. Hanya calonterbaik yang dapat diterima.

3.Untuk memenuhi prinsip a dan b di atas maka penerimaan mahasiswabaru perlu dilakukan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan didaerah sebagai stakeholders. Kerjasama ini perlu dilakukanmenyangkut jumlah calon, kualifikasi dan keahlian sesuai denganmata pelajaran yang dibina dan benar-benar diperlukan.

4.Agar mendapatkan calon yang berkualitas tinggi maka prosespenerimaan harus dilakukan secara fair, terbuka dan bertanggungjawab.

5.Rekrutmen dilakukan dengan:

a. Seleksi administrasi: (1) Ijazah relevan dengan matapelajaran yang akan diajarkan dari program studi yangterakreditasi, (2) Transkrip nilai dengan indeks prestasikumulatif minimal 2,75, (3) Surat keterangan kesehatan, (4)Surat keterangan kelakuan baik, dan (5) Surat keteranganbebas napza.

b. Seleksi penguasaan bidang studi melalui tes penguasaan bidangstudi yang akan diajarkan.

c. Tes Potensi Akademik.

d. Tes penguasaan kemampuan bahasa Inggris (English for academicpurpose).

e. Penelusuran minat dan bakat melalui wawancara dan observasikinerja disesuaikan dengan mata pelajaran yang akandiajarkan.

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 6

f. Tes kepribadian melalui wawancara/inventory.

Keberhasilan rekrutmen ini amat tergantung kepada kerjasamaantara LPTK penyelenggara PPG dan Direktur Jenderal PendidikanTingggi pada satu fihak dengan Dinas Pendidikan/Pemda pada fihaklain untuk memegang teguh prinsip akuntabilitas pengadaan tenagakependidikan/guru.

G. Tujuan Penyusunan Panduan Pendidikan Profesi Guru

Penyusunan Panduan ini dimaksudkan untuk:

1.Memberi acuan bagi LPTK dalam mengembangkan program PPG, maupundalam membina kemampuan guru secara terus menerus. Hal ini amatpenting agar tujuan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baikbagi anak bangsa dapat segera dicapai.

2.Memberikan informasi kepada LPTK yang berminat menyelenggarakanprogram PPG tentang prosedur dan persyaratan minimal yang harusdipenuhi sebelum menyelenggarakan program PPG.

3.Memberikan informasi dan gambaran kepada masyarakat terutamayang berminat menjadi guru dalam menilai/memilih profesi yangakan diembannya kelak kalau mengikuti PPG.

4.Menyediakan acuan bagi para evaluator program PPG dalam menyusuninstrumen – asesmen yang sahih dan handal.

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 7

BAB IIKURIKULUM

A.Standar Kompetensi Lulusan

Sosok utuh kompentensi guru mencakup (a) kemampuan mengenalsecara mendalam peserta didik yang dilayani, (b) penguasaan bidangstudi secara keilmuan dan kependidikan, yaitu kemampuan mengemasmateri pembelajaran kependidikan, (c) kemampuan menyelenggarakanpembelajaran yang mendidik yang meliputi (i) perancanganpembelajaran, (ii) pelaksanaan pembelajaran, (iii) penilaianproses dan hasil pembelajaran, (iv) pemanfaatan hasil penilaianterhadap proses dan hasil pembelajaran sebagai pemicu perbaikansecara berkelanjutan, dan (d) pengembangan profesionalitasberkelanjutan. Keempat wilayah kompetensi ini dapat ditinjau darisegi pengetahuan, keterampilan dan sikap, yang merupakan kesatuanutuh tetapi memiliki dua dimensi tak terpisahkan: dimensi akademik(kompetensi akademik) dan dimensi profesional (kompetensiprofesional). Kompetensi akademik lebih banyak berkenaan denganpengetahuan konseptual, teknis/prosedural, dan faktual, dan sikappositif terhadap profesi guru, sedangkan kompetensi profesionalberkenaan dengan penerapan pengetahuan dan tindakan pengembangandiri secara profesional. Sesuai dengan sifatnya, kompetensiakademik diperoleh lewat pendidikan akademik tingkat universitas,sedangkan kompetensi profesional lewat pendidikan profesi.Kompetensi guru tersebut disajikan sebagai berikut:

1. Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas danmendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik mencapaistandar kompetensi.

2. Menguasai ilmu pendidikan, perkembangan dan membimbing pesertadidik.

3. Menguasai pembelajaran bidang studi: belajar dan pembelajaran,evaluasi pembelajaran, perencanaan pembelajaran, mediapembelajaran dan penelitian bagi peningkatan pembelajaranbidang studi

4. Mampu melaksanakan praktek pembelajaran bidang studi.

5. Memiliki integritas kepribadian yang meliputi aspek fisik-motorik, intelektual, sosial, konatif dan afektif

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 8

6. Kompetensi sosial merupakan kemampuan dalam menjalin hubungansosial secara langsung maupun menggunakan media di sekolah danluar sekolah.

Standar kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru yang lengkapdapat mengacu Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007.

B.Struktur Kurikulum PPG

Berdasarkan perbedaan kompetensi lulusan S-1 Kependidikan danS-1/D-IV Non-Kependidikan tersebut dilakukan kajian kurikulumyang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 9

Tabel 2: Kerangka Kurikulum Untuk Lulusan S-1 kependidikan dan S-1/D-IV Non Kependidikan Program Pendidikan Profesi Guru

No.

Kompetensi

Lulusan S-1Kependidikan

Lulusan D-IV/S-1 NonKependidikan

1 Akademik Pengemasan materi bidang studi untuk pembelajaran bidang studi yang mendidik (subject specific pedagogy)

Kajian tentang teori pendidikan dan pembelajaran Kajian tentang peserta didik,Pengemasan materi bidang studi untuk pembelajaran bidang studi yang mendidik (subject specific pedagogy)

Pembentukan kompetensi kepribadian pendidik

2 Profesional

PPL Kependidikan PPL Kependidikan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur kurikulumPendidikan Profesi Guru pasca S1 kependidikan meliputi:

1. Pemantapan dan pengemasan materi bidang studi untukpembelajaran bidang studi yang mendidik (subject specific pedagogyatau pendidikan bidang studi)

2. PPL kependidikan.

Struktur Kurikulum Pendidikan Profesi Guru pasca S1/D-IV nonkependidikan meliputi:

1. Kajian tentang teori pendidikan dan pembelajaran 2. Kajian tentang peserta didik,3. Pengemasan materi bidang studi untuk pembelajaran bidang studi

yang mendidik (subject specific pedagogy atau pendidikan bidang studi)

4. Pembentukan kompetensi kepribadian pendidikDraft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 10

5. Matakuliah Kependidikan dan PPL kependidikan.

C. Beban Belajar

Beban belajar mahasiswa program PPG untuk menjadi guru pada satuan

pendidikan ditentukan sebagai berikut:

1. TK/RA/TKKh1 atau bentuk lain yang sederajat yang berlatarbelakang sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) kependidikanuntuk TK/RA/TKKh atau bentuk lain yang sederajat adalah 18(delapan belas) sampai dengan 20 (dua puluh) satuan kreditsemester.

2. SD/MI/SDKh atau bentuk lain yang sederajat yang berlatarbelakang sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) kependidikanuntuk SD/MI/SDKh atau bentuk lain yang sederajat adalah 18(delapan belas) sampai dengan 20 (dua puluh) satuan kreditsemester.

3. TK/RA/TKKh atau bentuk lain yang sederajat yang berlatarbelakang sarjana/diploma empat (D-IV) kependidikan selainuntuk TK/RA/TKKh atau bentuk lain yang sederajat adalah 36(tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kreditsemester.

4. SD/MI/SDKh atau bentuk lain yang sederajat yang berlatarbelakang sarjana/diploma empat (D-IV) kependidikan selainuntuk SD/MI/SDKh atau bentuk lain yang sederajat adalah 36(tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuankredit semester.

5. TK/RA/TKKh atau bentuk lain yang sederajat dan pada satuanpendidikan SD/MI/SDKh atau bentuk lain yang sederajat yangberlatar belakang sarjana psikologi (S-1) adalah 36 (tigapuluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kreditsemester.

6. SMP/MTs/SMPKh atau bentuk lain yang sederajat dan satuanpendidikan SMA/MA/SMAKh/SMK/MAK atau bentuk lain yangsederajat, baik yang berlatar belakang sarjana (S-1) ataudiploma empat (D-IV) kependidikan maupun sarjana (S-1) atau

1 TKKh adalah TK Khusus selama ini dikenal dengan TK LB. SDKh = SDLB, SMPKh= SMP LB, SMAKh = SMA LBDraft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 11

diploma empat (D-IV) nonkependidikan adalah 36 (tiga puluhenam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester.

Untuk lulusan S1 Kependidikan dan S-1/D-IV non kependidikan yangtidak linear dengan mata pelajaran yang akan diampu, harusmengikuti program matrikulasi yang kurikulumnya disesuaikandengan kebutuhan yang didasarkan atas hasil asesmen kompetensi.Matrikulasi adalah program yang dipersyaratkan bagi peserta didikyang sudah dinyatakan lulus seleksi PPG untuk memperkuatkompetensi akademik bidang studi dan/atau kompetensi akademikkependidikan yang akan membantu mereka mengikuti pendidikanprofesi guru.

Selanjutnya dalam mengembangkan kurikulum program pendidikanprofesi guru paling tidak harus mengacu pada :

1. Kompetensi yang berimplikasi kepada perancangan,pelaksanaan dan penilaian dengan mengacu pada perangkatkompetensi yang akan dicapai.

2. Berorientasi pada pengembangan yang lebihditekankan pada aspek pengembangan keterampilan yangkontekstual dengan profesi guru, didukung oleh kegiatanpraktek tanpa mengabaikan pengembangan aspek-aspek teoretisyang relevan.

3. Pentingnya keterlibatan pihak-pihak pemangkukepentingan (stakeholders), antara lain asosiasi profesi programstudi dan pengguna lulusan, dalam keseluruhan prosespengembangan kurikulum.

Sesuai dengan karakteristik peserta PPG yang sangat heterogen,maka alur pengembangan kurikulum PPG adalah sebagai berikut:

1. Bertolak dari Standar Kompetensi Lulusan;

2. Berdasarkan hasil survey/asesmen kemampuan awal peserta; dan

Menyusun isi kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan tiap kelompokpeserta.

D.Alur Kegiatan Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum

Penyusunan dan pengembangan kurikulum pendidikan profesi gurudiawali dengan analisis kompetensi lulusan, menjabarkan kompetensike dalam indikator hasil belajar, identifikasi substansi kajian

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 12

(materi/kandungan isi), yang diikuti penentuan mata kuliah,pembuatan struktur kurikulum, penyusunan silabus, dan seterusnya,dengan mempertimbangkan ruang kurikuler (curricular space) yangtersedia.

Penyusunan kurikulum didasarkan pada kompetensi yang akan dicapaidari tiap-tiap program studi sesuai bidang keilmuan. Kompetensidasar dijabarkan menjadi sub kompetensi, lalu diimplementasikandalam pengalaman belajar yang akan dilakukan oleh peserta agarkompetensi tersebut dapat dikuasai. Pengalaman belajardioperasionalkan dalam substansi kajian atau materi dan rincianyang akan dibahas dan dipraktikkan dalam kegiatan pembelajarandengan mengestimasikan perkiraan waktu yang diperlukan. Beberapakompetensi dan pengalaman belajar yang serumpun dikoordinasikandan dikemas menjadi suatu mata kuliah. Isi kurikulum perludisepakati bersama antara para penyelenggara PPG karena hal ituakan memudahkan mahasiswa pindah dari satu PPG ke PPG lainnya danmemudahkan dalam penilaian jika terjadi mobilitas guru dari satudaerah ke daerah lain.

E.Sistem Pembelajaran

Prinsip-prinsip pembelajaran yang perlu mendapat perhatian khususdalam program pendidikan profesi guru, antara lain adalah:

1. Belajar dengan berbuat

Prinsip learning by doing tidak hanya diperlukan dalam pembentukanketerampilan, melainkan juga pada pembentukan pengetahuan dansikap. Dengan prinsip ini, pengetahuan dan sikap terbentukmelalui pengalaman dalam menyelesaikan kegiatan-kegiatan yangditugaskan termasuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dilapangan.

2. Keaktifan peserta didik

Proses pembelajaran diarahkan pada upaya untuk mengaktifkanpeserta didik, bukan dalam arti fisik melainkan dalamkeseluruhan perilaku belajar. Keaktifan ini dapat diwujudkanantara lain melalui: pemberian kesempatan menyatakan gagasan,mencari informasi dari berbagai sumber dan melaksanakan tugas-tugas yang merupakan aplikasi dari konsep-konsep yang telahdipelajari.

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 13

3. Higher order thinking

Pengembangan sistim pembelajaran yang berorientasi padakemampuan berfikir tingkat tinggi (higher order thinking), meliputiberfikir kritis, kreatif, logis, reflektif, pemecahan masalahdan pengambilan keputusan.

4. Dampak pengiring

Di samping diarahkan pada pencapaian dampak instruksional(instructional effects), proses pembelajaran diharapkan mengakomodasiupaya pencapaian dampak pengiring (nurturant effects). Upaya iniakan membantu pengembangan sikap dan kepribadian peserta didiksebagai guru, di samping penguasaan materi perkuliahan.

5. Mekanisme balikan secara berkala

Penggunaan mekanisme balikan melalui asesmen secara berkalaakan mendukung upaya pencapaian kompetensi. Praktik asesmenmelalui kuis-kuis singkat dan tugas-tugas jangka pendek yangdiperiksa dan dinilai dapat meningkatkan keefektifanpembelajaran.

6. Pemanfaatan teknologi informasi

Keterampilan memanfaatkan multi media dan teknologi informasiperlu dikembangkan dalam semua perkuliahan, baik untukmengembangkan pengetahuan dan ketrampilan maupun sebagai mediapembelajaran.

7. Pembelajaran Kontekstual

Dalam melaksanakan pembelajaran, konsep-konsep diperolehmelalui pengalaman dan kenyataan yang ada di lingkungan sehari-hari. Pengenalan lapangan dalam bidang pembelajaran dilakukansejak awal tidak hanya menjelang akhir program, melaluikunjungan ke sekolah pada waktu-waktu tertentu, hinggapelaksanan Program Pengalaman Lapangan. Kegiatan dirancang dandilaksanakan sebagai tugas perkuliahan.

F.Sistem Asesmen dan Evaluasi Kompetensi Lulusan PPG

Pada hakekatnya Pendidikan Profesi Guru Prajabatan merupakanpendidikan yang mempersiapkan lulusannya untuk menyelenggarakanlayanan ahli kependidikan. Agar mampu menyelenggarakan layananahli, calon guru dituntut memiliki, menguasai dan mampu menerapkanseperangkat kompetensi, yaitu kompetensi akademik dan kompetensi

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 14

profesional. Dengan demikian, Pendidikan Profesi Guru Prajabatanadalah pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswaagar menguasai kompetensi dasar profesi guru, sehingga layak dansiap mengemban tugas sebagai guru yang profesional.

1.Asesmen Penguasaan Kemampuan Akademik

Penguasaan kemampuan akademik yang komprehensif dijabarkan darisosok utuh calon guru yang profesional, diases melalui TesKemampuan Akademik berupa ujian tertulis, baik berbentukobjektif (seperti multiple-choice) maupun esai dan pemecahanmasalah, serta ujian kinerja yang dikembangkan oleh LPTKpenyelenggara program PPG.

Berbagai ketentuan terkait dengan asesmen penguasaan kemampuanakademik dijelaskan sebagai berikut :

a. Asesmen dilakukan oleh dosen mata kuliahmasing-masing secara formatif, untuk keperluan umpan balikdan perbaikan, dan secara sumatif untuk keperluan penentuankelulusan. Evaluasi tersebut mencakup ujian tengah dan akhirsemester serta tugas-tugas sepanjang perkuliahan berlangsung.Tugas-tugas yang diberikan lebih diarahkan pada penerapankonsep-konsep yang telah dipelajari secara bertahap danberkelanjutan.

b. Berdasarkan ciri kurikulum berbasiskompetensi, evaluasi dilakukan dengan menggunakan pendekatanPenilaian Acuan Patokan (PAP) yang hasilnya menggambarkanprofil kompetensi yang telah dan belum dicapai peserta didik.Pendekatan PAP diterapkan baik dalam pengembangan materievaluasi maupun analisis hasil yang dicapai.

c. Penilaian dihasilkan dari berbagai bentukevaluasi termasuk tes, observasi, dan rubrik

d. Hasil evaluasi dinyatakan dalam huruf atauangka atas dasar persentase pencapaian kompetensi.

e. Kriteria minimal kelulusan dalam suatumatakuliah adalah 75% dengan catatan peserta didik yanghasil evaluasinya di bawah kriteria minimal diberikesempatan untuk memperbaiki dengan diberikan programremedial.

2. Asesmen Penguasaan Kemampuan Profesional

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 15

Penguasaan kemampuan profesional ini meliputi (1) penguasaankemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan (2)Kemampuan unjuk kerja dalam konteks otentik.

a. Asesmen penguasaan kemampuan menyusun RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Asesmen penguasaan kemampuan membuat dan merancang kegiatanpembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan contoh karyaberupa Persiapan Mengajar. Jika diperlukan, pendalaman lebihlanjut dapat dilakukan melalui wawancara baik sebelum maupunsetelah proses pembelajaran dilaksanakan.

b. Asesmen unjuk kerja dalam konteks otentik

Asesmen unjuk kerja dalam konteks otentik dilakukan melaluipengamatan para ahli. Sasaran asesmen unjuk kerja kontekstualini tidak hanya terbatas pada tingkatan kemampuan mengelolapembelajaran (maximum behavior), melainkan lebih penting lagiadalah kualitas kinerja secara keseluruhan selama mahasiswamelakukan Program Pengalaman Lapangan. Asesmen melaluipengamatan tersebut juga dapat dilengkapi dengan wawancarauntuk meggali personal philosophy atau theory-in-use yang dianut paramahasiswa yang bersangkutan. Dalam rangka mewujudkantransparansi dan akuntabilitas, dalam asesmen tagihanpenguasaan kompetensi ini dapat dilibatkan penilai luar(external examiners), yaitu dosen pembimbing dari LPTK lain danguru pamong dari sekolah lain.

Adapun ketentuan mengenai asesmen unjuk kerja dalam kontekotentik ini adalah :

1) Diterapkan pendekatan supervisi klinis dalam evaluasiyang memungkinkan mahasiswa melakukan evaluasi diri (selfevaluation) dalam pelaksanaan PPL.

2) Evaluasi terhadap Praktik Pengalaman Lapangan dilakukanoleh guru pembimbing dan dosen pembimbing lapangan.Evaluasi dilakukan terhadap kegiatan praktek keguruan ataupraktek mengajar dan praktek persekolahan di sekolah tempatPPL. Evaluasi PPL meliputi berbagai kegiatan, yaituevaluasi terhadap: (a) Praktek mengajar, (b) Praktekpersekolahan, (c) Kemampuan interpersonal, dan (d) Laporanhasil PPL. Di samping dalam bentuk nilai, hasil evaluasi

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 16

PPL juga dilengkapi dengan deskripsi kompetensi-kompetensiyang masih perlu ditingkatkan (rubric).

3) Evaluasi setiap peserta didik perlu didokumentasikanantara lain menerapkan portofolio sehingga dapat dilihatperkembangan/peningkatan kualitas pembelajaran yangdilakukan selama PPL.

4) Kriteria nilai minimal kelulusan kegiatan PPL adalah B.Bagi mahasiswa yang hasil evaluasinya masih di bawahkriteria minimal diberi latihan tambahan sampai berhasilmencapai nilai minimal.

3. Asesmen dan Evaluasi dalam Kontek Ujian Akhir (UjianKomprehensif)

Komponen ujian akhir terdiri dari ujian tulis dan ujian

kinerja. Ujian tulis dilaksanakan oleh program studi yang

dikoordinasikan oleh LPTK penyelenggara. Ujian kinerja

dilaksanakan oleh program studi yang dikoordinasikan oleh LPTK

dengan melibatkan pihak eksternal yang profesional.

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 17

BAB IIIPENJAMINAN MUTU

A.Latar Belakang Penjaminan Mutu

Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkanprinsip otonomi, akuntabilitas, jaminan mutu, dan evaluasi yangtransparan. Pengembangan standar nasional pendidikan sertapemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakanoleh suatu badan standarisasi, penjaminan, dan pengendalian mutupendidikan. Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dannonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminanmutu pendidikan bertujuan untuk memenuhi atau melampaui StandarNasional Pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan itu dilakukansecara bertahap, sistematis, dan terencana dalam suatu programpenjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas.

B.Konsep Penjaminan Mutu

Penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutupengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga konsumen,produsen, dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan.Penjaminan mutu harus dilakukan secara internal maupun eksternal.Penjaminan mutu internal dilaksanakan oleh penyelenggara PPGmelalui evaluasi diri berdasarkan fakta yang ada, dianalisis danhasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan program. Evaluasieksternal dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional PerguruanTinggi.

C.Penjaminan Mutu Internal PPG

Dalam penjaminan mutu program PPG melibatkan seluruh civitasakademika dan tenaga penunjang lainnya. Penjaminan mutu internaldilakukan dengan mereviu program secara periodik, penjaminan mutupengajar secara terus menerus, tersedianya fasilitas pendidikanyang memadai, menjalankan asesmen mahasiswa dengan objektif dantransparan, dan sistem informasi yang mudah dan benar dan terbukauntuk semua pemangku kepentingan.

Penjaminan mutu program PPG mengacu kepada standar dan panduansebagai berikut:

1. Kebijakan dan prosedur untuk penjaminan mutu

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 18

Kebijakan dan prosedur harus:a.Memiliki kebijakan dan prosedur penjaminan mutu dan standar

untuk program PPG.b.Bertanggungjawab kepada lembaga sendiri atas pengembangan

budaya yang menghargai pentingnya mutu, dan penjaminan mutu.c.Mengembangkan dan mengimplementasikan suatu strategi untuk

peningkatan mutu berkelanjutan.

Untuk mencapai kebijakan dan prosedur di atas diperlukan panduanyang menggambarkan tentang:

a. Pelaksanakan tugas mengajar dosen yang menerapkan hasil-hasil penelitian.

b. Strategi lembaga untuk mutu dan standar.c. Organisasi sistem penjaminan mutu.d. Tanggungjawab program studi, jurusan, fakultas dan unit-

unit kerja lain dan individu-individu untuk penjaminan mutu.e. Keterlibatan mahasiswa dalam penjaminan mutu.f. Cara-cara kebijakan itu diimplementasikan, dimonitor,

dan direvisi.

2. Perijinan, monitoring, dan reviu periodik program

Standar:

Memiliki mekanisme formal untuk perijinan, reviu periodik danmonitoring program.

Panduan: Penjaminan mutu program itu diharapkan meliputi:

a. Perumusan dan pempublikasian eksplisit outcome yangdiinginkan.

b. Perhatian yang saksama pada rancangan kurikulum danprogram serta isi.

c. Kebutuhan akan berbagai macam model penyampaian spesifik(misalnya belajar jarak jauh dan e-learning).

d. Tersedianya sumber belajar yang sesuai.e. Pemonitoran kemajuan dan hasil belajar mahasiswa.f. Reviu program secara periodik dan teratur (termasuk

reviu eksternal).g. Umpan balik teratur dari dosen, perwakilan pengguna

lulusan, dan organisasi lain yang relevan.h. Peran serta mahasiswa dalam kegiatan penjaminan mutu.

3.Asesmen mahasiswa

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 19

Standar:

Mahasiswa seharusnya diases dengan menggunakan kriteria yangterbuka, ketentuan dan prosedur yang diterapkan secara konsisten.

Prosedur asesmen mahasiswa diharapkan:

a.Mengukur pencapaian outcome pembelajaran dan tujuan-tujuanprogram yang lain.

b.Sesuai dengan maksud asesmen itu, apakah diagnostik, formatif,atau sumatif.

c.Memiliki kriteria skoring yang jelas dan dipublikasikan.d.Dilakukan oleh orang yang memahami peran asesmen dalam menilai

kemajuan belajar mahasiswa.e.Jika mungkin, tidak bergantung pada penilaian penguji tunggal.f. Memperhitungkan seluruh konsekwensi yang mungkin terjadi bila

ketentuan ujian itu dilaksanakan.g.Memiliki ketentuan yang jelas meliputi kehadiran mahasiswa,

sakit, dan hal-hal lain berkaitan dengan kemudahan bagimahasiswa.

h.Menjamin bahwa asesmen dilakukan secara ketat sesuai denganprosedur yang ditetapkan lembaga.

i. Memenuhi seluruh persyaratan pengadministrasian.j. Strategi asesmen yang digunakan diinformasikan dengan jelas.

4.Penjaminan mutu dosen

Standar:

Memiliki cara-cara untuk meyakinkan diri sendiri bahwa staf yangterlibat dalam perkuliahan mahasiswa memenuhi kualifikasi dankompeten.

Prosedur:

a.Rekruitmen dan penunjukan staf pengajar memiliki level standarkompetensi minimum.

b.Staf pengajar seharusnya diberi kesempatan untuk mengembangkandan memperluas kemampuan mengajar mereka.

c.Memberi kesempatan kepada dosen yang kurang kompeten untukmeningkatan kecakapan mereka.

5.Sumber belajar dan pendukung belajar lain

Standar:

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 20

Menjamin bahwa sumber belajar itu cukup tersedia untuk mendukungpembelajaran mahasiswa.

Panduan:

a.Sumber belajar itu beragam mulai dari sumber belajar fisikseperti perpustakaan atau fasilitas komputer sampai sumberbelajar manusia seperti tutor, konselor, dan dosen penasehatakademik.

b.Sumber belajar dan mekanisme pendukung lain mudah diakses olehmahasiswa, dirancang sesuai kebutuhan mereka dan responsifterhadap umpan balik dari siapa pun yang memanfaatkan layananyang disediakan.

c.Lembaga secara rutin memonitor, mereviu dan meningkatkankeefektivan dari layanan pendukung yang tersedia untukmahasiswa tersebut.

6.Sistem informasi

Standar:

Menjamin bahwa lembaga mengumpulkan, menganalisis, danmenggunakan informasi yang relevan untuk pengelolaan program dankegiatan-kegiatan lain.

Panduan: Sistem informasi itu paling tidak mencakup:

a.Kemajuan mahasiswa dan kelancaran studi b.Penyerapan oleh lapangan kerja c.Kepuasan mahasiswa terhadap program PPG d.Keefektivan dosen e.Profil populasi mahasiswa f. Sumber belajar yang tersedia dan biayanya g.Indikator-indikator kinerja kunci PPG h.Memiliki informasi sejenis dari PPG LPTK lain sebagai bahan

pembanding.

7.Informasi publik

Standar:

PPG secara teratur menerbitkan informasi tidak memihak danobyektif yang mutakhir, secara kuantitatif dan kualitatif,tentang program dan kualifikasi lulusan yang ditawarkan.

Panduan:

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 21

a.PPG memiliki tanggungjawab untuk menyediakan informasi tentangprogram-program yang ditawarkan, outcome pembelajaran yangdiinginkan, kualifikasi lulusan, prosedur pengajaran,pembelajaran dan asesmen yang digunakan, dan kesempatan-kesempatan belajar yang tersedia bagi mahasiswa.

b.Informasi yang diterbitkan juga dapat meliputi pandangan-pandangan dan tujuan-tujuan pekerjaan para alumni dan profilpopulasi mahasiswa saat ini.

c.Informasi itu cermat, tidak memihak satu kepentingan tertentu,obyektif, dan siap diakses dan tidak digunakan sekedar sebagaikesempatan untuk menarik minat calon mahasiswa baru.

D. Monitoring dan Evaluasi Program PPG

Di dalam penyelenggaraan program PPG, perlu dilakukan monitoringdan evaluasi untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan yangtelah ditetapkan.

1.Tujuan Evaluasi PPG

Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu PPG sebagaibentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihakyang berkepentingan.

Kegiatan monitoring pelaksanaan program PPG dimaksudkan untukmengamati dan memantau kegiatan yang dilakukan olehpenyelenggara, agar program ini dapat berjalan sesuai denganketentuan dan rambu-rambu yang telah ditetapkan, sehingga tujuandapat dicapai. Selain itu hasil monitoring juga dapat digunakanuntuk memberi masukan kepada penyelenggara tentang berbagaifaktor yang menjadi kendala sehingga perlu segera dicarikansolusinya.

2.Ruang lingkup

Pada penyelenggaraan program PPG terdapat berbagai aspek yangperlu dievaluasi, yaitu evaluasi konteks, input, proses, output,dan outcome. Masing-masing aspek evaluasi tersebut dijelaskansebagai berikut :

b.Konteks, meliputi kebutuhan dan harapan daerah danstakeholders terhadap pelaksanaan program PPG.

c.Input, meliputi ketersediaan dan kesiapan sumberdaya, saranadan prasarana penyelenggaraan program PPG, seperti sumberdayamanusia (mahasiswa, dosen, guru pamong, dan lain-lain),

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 22

fasilitas pembelajaran, kurikulum, bahan ajar, lembaga mitra,peraturan akademik, struktur organisasi penyelenggara, dansistem penjaminan mutu.

d.Proses, meliputi kegiatan dalam pelaksanaan program PPG,seperti proses pengambilan keputusan, pengelolaankelembagaan, pengelolaan proses pembelajaran termasuk PPL,proses evaluasi dan penentuan kelulusan.

e.Produk/Hasil1) Output, meliputi kinerja yang dicapai pengelola program

PPG, misalnya kualitas dan jumlah lulusan.

2) Outcomes, meliputi dampak jangka pendek dan jangka panjangterhadap perkembangan profesionalitas calon guru danpeningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan.

3. Pelaksana

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa evaluasi dilaksanakansecara internal dan eksternal.

a. Evaluasi program PPG dilakukan oleh evaluator internal,yaitu lembaga penyelenggara melalui unit penjaminan mutu LPTK

b. Evaluasi program PPG juga dilakukan oleh evaluatoreksternal, yaitu Guru dan Kepala Sekolah jenjang PAUD,pendidikan dasar dan menengah, Organisasi profesi, LPTK lain.

4.Laporan Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut

a. Laporan hasil evaluasi berisi tentang pelaksanaan program PPGdan hasil yang dicapai.

b. Laporan hasil evaluasi juga memuat tentang faktor-faktorpenghambat dan pendukung keberhasilan program PPG.

c. Laporan hasil evaluasi program PPG disusun dengan sistematikasebagai berikut: pendahuluan, pelaksanaan, hasil evaluasi,kesimpulan, dan rekomendasi.

d. Laporan hasil evaluasi yang dibuat oleh unit programditujukan kepada pimpinan perguruan tinggi penyelenggara(Dekan/Rektor).

e. Laporan hasil evaluasi program PPG yang dilakukan oleh pihakpenyelenggara disampaikan kepada Direktur KetenagaanDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen PendidikanNasional setiap akhir semester.

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 23

f. Hasil evaluasi digunakan sebagai bahan pertimbangan untukkelanjutan pelaksanaan program Pendidikan Profesi Guru.

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 24

BAB IVKRITERIA LPTK PENYELENGGARA PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)

PRA JABATAN

Lembaga penyelenggara PPG sesuai Undang-undang Nomor 14 tahun 2005,Pasal 11 ayat 2 adalah perguruan tinggi yang memiliki programpengadaan tenaga kependidikan yang memenuhi persyaratan akreditasidan ditunjuk oleh pemerintah. Acuan penunjukan LPTK sebagaipenyelenggara PPG ditentukan berdasarkan pemenuhan persyaratan yangterkait dengan peringkat akreditasi Badan Akreditasi NasionalPerguruan Tinggi (BAN-PT), ketaatan azas dalam penyelenggaraanperguruan tinggi sesuai dengan peraturan perundangan yang ada,komitmen LPTK dalam memberikan laporan evaluasi diri, verifikasilapangan untuk memeriksa kesesuaian antara evaluasi diri dengankenyataan yang sebenarnya tentang kualitas sumber daya manusia,kualitas sarana dan prasarana dalam pelaksanaan tridharma perguruantinggi di program studi kependidikan, dan Program PengalamanLapangan (PPL). Secara rinci, kriteria itu adalah sebagai berikut:

1. Penyelenggara Program PPG

Pendidikan profesi guru (PPG) adalah program pendidikan yangberada di LPTK, yang penyelenggaraannya dilakukan olehjurusan dan/atau program studi yang terkait/relevan.

2. Pengelola Program PPG

PPG dikelola oleh Ketua dan/atau Sekretaris program studiyang ada.

3. Peringkat Akreditasi BAN-PT

Penyelenggara PPG adalah program pendidikan S-1 sesuai denganprogram pendidikan profesi yang diselenggarakan minimalterakreditasi B.

4. Ketaatan azas dalam penyelenggaraan perguruan tinggi sesuaidengan peraturan perundangan. LPTK tidak menyelenggarakanprogram yang bertentangan dengan kebijakan Ditjen Dikti,seperti kelas jauh, program studi tanpa ijin, kelas Sabtu-Minggu, tidak sedang dikenai sanksi Ditjen Dikti, ataumelakukan pemendekan/pemampatan masa studi.

5. Komitmen LPTK dalam memberikan laporan evaluasi diri berdasar

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 25

fakta, melakukan analisis dan pengembangan program ke depan.

6. Keberadaan dan kualitas Sumber Daya Manusia

a. Memiliki tenaga pengajar tetap 2 orang berkualifikasidoktor dan 4 orang berkualifikasi magister yang memilikijabatan fungsional Lektor Kepala, dengan latar belakangpendidikan yang relevan dengan Program Pendidikan Profesi.Minimal salah satu jenjang pendidikan dosen tersebutberlatar belakang pendidikan bidang kependidikan.

b. Memiliki rasio jumlah dosen dan mahasiswa memadai sesuaiketentuan Ditjen Dikti.

c. Memiliki perencanaan pengembangan SDM ke depan yangmendukung keberlangsungan keberadaan program studi.

7. Kualitas sarana dan prasarana dalam pelaksanaan tridharmaperguruan tinggi yang dimiliki:

a. Memiliki laboratorium micro teaching

b. Memiliki laboratorium bidang studi

c. Memiliki unit kerja yang melaksanakan program peningkatandan pengembangan pembelajaran (P3AI, PSB atau sejenisnya).

d. Memiliki koleksi pustaka yang relevan, jumlah yang memadaidan mudah diakses mahasiswa.

8. Program Pengalaman Lapangan (PPL)

a. Memiliki unit PPL yang berfungsi efektif

b. Memiliki sekolah laboratorium (minimal memilikiperencanaan untuk mendirikan sekolah laboratorium yangtertuang dalam Rencana Induk Pengembangan)

c. Memiliki jaringan kemitraan dengan sekolah-sekolah yangterakreditasi minimal B dan dituangkan dalam notakesepahaman. Jaringan tersebut dikelola dalam kesatuanpengembangan bersama.

d. Memiliki dan melaksanakan program penugasan dosen kesekolah (PDS).

9. Memiliki program penjaminan mutu yang berfungsi melaksanakanPPG sesuai standar kompetensi lulusan.

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 26

10.

Mekanisme Pemberian Ijin Penyelenggaraan PPG melalui usulanseperti Program Hibah Kompetisi (PHK).

Draft Panduan PPG Bintang 28 JULI 2008 27